Senin, 19 Mei 2025

 

238. MENGAPA PERAYAAN MINGGU PASKAH

BUKAN UNTUK ORANG KRISTEN

_______________________________

 

 

Karena ada teman2 yg heran mengapa di gerejaku tidak ada perayaan Paskah, maka aku mencoba menjelaskan di sini.

 

Paskah sebetulnya diterjemahkan dari kata "passover", dan itu adalah hari penyelamatan bangsa Israel dari tulah (plague) ke 10 yg jatuh atas bangsa Mesir.

Kita tentunya tahu kisah bagaimana karena adanya kelaparan di Kana’an, maka orang-orang Israel, tepatnya Yakub dan keturunannya, hijrah ke Mesir di zaman Yusuf menjadi perdana menteri di sana.

Untuk konteksnya mari kita baca.

Kejadian 46:2-6, 26

2 Lalu Allah berbicara kepada Israel dalam penglihatan waktu malam, ‘Yakub, Yakub!’ Dan dia berkata,Aku di sini.3 Lalu Dia berkata, ‘Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. 4 Aku akan pergi bersamamu ke Mesir dan Aku pasti juga akan membawa engkau kembali; dan Yusuf yang akan meletakkan tangannya di matamu.’ 5 Lalu berangkatlah Yakub dari Bersyeba, dan anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, anak-anak mereka dan isteri-istri mereka, ke dalam kereta-kereta yang telah dikirim Firaun untuk menjemputnya. 26 Semua orang yang pergi ke Mesir bersama-sama dengan Yakub, yang berasal dari tubuhnya (= anak-cucunya) selain istri-istri anak-anaknya, seluruhnya berjumlah enam puluh enam jiwa.

 

Jadi Yakub dan seluruh keluarga besarnya, semuanya berjumlah 66 orang, pindah ke Mesir. Di Mesir mereka diperlakukan dengan baik, mendapat tanah yang terbaik di Gosyen, semua  karena Yusuf, anak Yakub, saat itu adalah perdana menteri Firaun Mesir. Tetapi kondisi berubah setelah Yusuf mati.

 

Keluaran 1:6-8

6 Kemudian matilah Yusuf, semua saudaranya, dan semua orang yang seangkatan dengan dia. 7 Tetapi orang-orang Israel itu subur dan bertambah sangat banyak, berlipat ganda dan berkembang menjadi sangat kuat; dan negeri itu dipenuhi mereka. 8 Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf.

 

Singkat cerita selama 71 tahun yang pertama di masa Yusuf masih hidup, bangsa Israel hidup nyaman di tanah Gosyen, mereka dianggap tamu yang dihormati. Tapi setelah kematian Yusuf, bangsa Israel mengalami penindasan di Mesir, sekarang mereka dijadikan budak oleh Firaun-firaun yang baru.

Dan selama kurang-lebih 140 tahun mereka hidup sengsara sebagai budak bangsa Mesir.

Untuk penghitungan ini bisa dilihat di pembahasan tersendiri di:

https://smaragd842.blogspot.com/2016/11/how-long-were-israelites-in-egypt.html

 

Nah, Tuhan berjanji kepada Yakub akan mengembalikan bangsa Israel ke tanah perjanjian,

4 Aku akan pergi bersamamu ke Mesir dan Aku pasti juga akan membawa engkau kembali…” (Kejadian 46:4), maka ketika tiba saatnya menurut waktu Tuhan, Tuhan pun membangkitkan Musa untuk membawa semua orang Israel keluar dari Mesir kembali ke tanah perjanjian.

 

Nah, kita sudah tahu bahwa Firaun yang berkuasa pada waktu itu, Tutmoses III, tidak mengizinkan bangsa Israel meninggalkan Mesir, maka Tuhan melalui Musa menurunkan 10 tulah kepada Mesir.

Nah, lolosnya bangsa Israel dari tulah yg ke10 itulah yg diperingati sebagai "passover" atau paskah oleh bangsa Israel.

Tulah yang ke-10 ialah kematian semua anak sulung di Mesir. Untuk memisahkan antara keluarga orang Israel dan orang Mesir, maka pada kusen pintu rumah orang-orang Israel disuruh memberi tanda. Cerita lengkapnya ada di Keluaran pasal 12 dan seterusnya.

 

1.    Jadi pada saat itu, dimulai pada tgl 10 Nisan (kalender Israel),

setiap keluarga Israel harus membawa pulang seekor domba yg mulus tidak ada cacatnya, untuk dipiara sendiri di rumah mereka. Ini melambangkan Yesus selama 3½ tahun hidup melayani manusia sebelum Dia dikurbankan di salib.

2.    Pada hari ke14 bulan Nisan, pada siang harinya

masing-masing keluarga orang Israel harus menyembelih domba itu. Ini melambangkan penyaliban Yesus.

3.    Darah domba itu lalu dioleskan di kusen-kusen pintu,

supaya malaikat yang akan melaksanakan tulah ke10, yang akan membunuh semua anak sulung orang Mesir, tidak membunuh anak sulung di rumah orang Israel yg pintunya ditandai olesan darah domba paskah itu. Malaikat itu "passover", atau melewati rumah itu. Dengan demikian darah domba itu (yang melambangkan darah Kristus) yang melindungi keluarga tersebut dari kematian.

4.    Domba kurban yang sudah disembelih itu lalu dipanggang utuh,

dan ketika matahari terbenam (berarti sudah masuk ke hari ke-15 Nisan) domba itu harus dimakan oleh masing-masing keluarga Israel dengan sayuran pahit dan roti tidak beragi. Mereka harus memakannya dengan sudah berpakaian lengkap, siap untuk berangkat, dengan pinggang terikat, bersepatu, dan tongkat di tangan.

5.    Semua harus berada di dalam rumah, di balik pintu yang kusen-kusennya bertenda darah, menunggu perintah Tuhan kapan mereka berangkat.

6.    Jika ada sisa yang tidak habis dimakan, itu harus mereka bakar habis, tidak boleh ditinggalkan, (melambangkan itu khusus hanya buat orang Israel, bangsa lain tidak punya bagian).

7.    Lalu malam itu ketika Tuhan memberikan perintah,

orang Israel berangkat Eksodus dipimpin Musa sementara orang-orang Mesir bingung karena kematian semua anak sulung mereka.

 

Nah, ini menjadi perayaan khusus bagi bangsa Israel (orang Yahudi) turun-temurun untuk mengingat bagaimana Tuhan telah memimpin mereka keluar dari Mesir.

Jadi Paskah atau “Passover” itu selalu berkaitan dengan domba yang dikurbankan yang darahnya dipakai untuk menandai kusen-kusen pintu.

 

 

Sekitar 1480 tahun kemudian, di tahun 31 AD, Yesus mati sebagai kurban Domba Allah pada tanggal 14 Nisan juga, sama seperti domba passover yg pertama dulu, dan hari itu (14 Nisan) tahun itu jatuh pada hari Jumat, yang kalian sebut “Good Friday”. Tuhan tidak memberinya nama Good Friday. Bangsa Israel menyebut hari dengan nomor kronologinya sesuai siklus satu minggu, "hari pertama (hari Minggu), hari kedua (Senin), hari ketiga (Selasa)" dst. Satu-satunya hari yang diberi nama oleh Tuhan ialah hari ketujuh, Tuhan menyebutnya "hari Sabat".

 

 

Yesus menyuruh murid-muridNya untuk memperingati kematianNya dengan upacara Perjamuan Kudus bukan dengan upacara Paskah.

Lukas 22:15, 19-20

15 Lalu Ia berkata kepada mereka, ‘Dengan kerinduan Aku telah merindukan makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.’ 19 Dan Ia mengambil roti, mengucap syukur, dan memecah-mecahnya dan memberikannya kepada mereka, dengan berkata, ‘Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.20 Demikian juga Dia juga mengambil cawan sesudah makan; dengan berkata, ‘Cawan ini adalah perjanjian baru dalam darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.

 

Sangat jelas di sini bahwa upacara Paskah telah diganti dengan Perjamuan Kudus. Kematian Yesus tidak disuruh memperingati setiap tgl. 14 Nisan atau setiap Good Friday setahun sekali, melainkan setiap kali jemaat mengadakan upacara Perjamuan Kudus.

Dengan demikian, sangat tidak alkitabiah mengaitkan kematian dan kebangkitan Kristus dengan Paskah.

 

 

Orang Kristen menyebut hari kebangkitan Yesus itu “Easter Sunday”, padahal perkataan “Easter” itu justru berasal dari nama seorang dewi pagan: “Ishtar”. Cari saja di Google, banyak keterangannya. Perayaan Easter itu diciptakan jauh kemudian. Yang paling awal itu di abad ke2 Masehi, berarti lebih dari 100 tahun setelah kebangkitan Yesus.

 

Selain itu, Kebangkitan Yesus pada 16 Nisan di tahun 31, itu TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN PASSOVER bangsa Israel.  

v   Pertama karena “Passover” Eksodus itu khusus untuk bangsa Yahudi,

karena yang keluar dari perbudakan Mesir hanya bangsa Yahudi, bangsa-bangsa lain tidak. Sebaliknya Yesus mati dan bangkit untuk menebus dan menyelamatkan barangsiapa yg mau dari semua bangsa, semua manusia yg pernah hidup di dunia ini.

v   Dan kedua karena saat kematian Yesus di salib, tirai Bait Suci tercabik dua

Lukas 23:45

45 Lalu matahari pun menjadi gelap dan tabir Bait Suci terbelah dua.

 

menandakan berakhir sudah semua upacara Bait Suci Yahudi, karena Domba Allah Sendiri sudah menggenapi semua upacara yg merupakan simbol dari proses penyelamatan manusia.

Setelah kematian Kristus, semua manusia bisa datang dalam doa langsung kepada Tuhan untuk mendapatkan pengampunan dosa, tidak usah lagi menyembelih hewan kurban di Bait Suci.

 

 

Kematian dan kebangkitan Yesus itu diperingati umatNya dalam upacara baptisan, bukan dengan Paskah, karena upacara baptisan merupakan tanda seseorang yg mau ditebus dan diselamatkan oleh darah Yesus.

Karena itu baptisan yang alkitabiah harus dengan cara diselamkan, melambangkan mati dikuburkan bersama Yesus (masuk air, tidak bernafas = mati), lalu bangkit bersama Yesus (keluar dari air, bernafas lagi = hidup baru).

Kolose 2:12

12 dikuburkan bersama Dia dalam baptisan, di mana kamu juga dibangkitkan bersama Dia melalui iman karena perbuatan Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

 

 

KESIMPULAN:

Maka Kristen yang alkitabiah itu merayakan kebangkitan Kristus dalam upacara baptisan, bukan setahun sekali pada hari Easter Sunday atau hari Minggu setelah Good Friday. Karena kalender Yahudi itu lunar, bukan solar, jadi setiap tahun tgl. 14 Nisan (penyaliban Yesus) tidak selalu jatuh pada hari Jumat, dan 16 Nisan (kebangkitan Yesus) tidak selalu jatuh pada hari Minggu.

Selain itu makna "passover" itu tidak berlaku bagi non-Yahudi karena mereka tidak ikut dibebaskan dari perbudakan Mesir. “Passover” atau Paskah itu hanya dialami oleh bangsa Israel.

Juga karena “Passover” selalu berkaitan dengan domba yang dikurbankan dan darahnya yang dioleskan pada kusen pintu, maka peringatan upacara itu sudah berakhir ketika Yesus mati di salib dan tirai Bait Suci robek dari atas ke bawah, menandakan bahwa tidak perlu ada persembahan kurban lagi, karena Domba Allah yang sejati sudah menggenapi simbol tersebut.

 

 

Sebagai orang Kristen, hendaknya kita tetap berpegang pada Alkitab, apa yang diajarkan di Alkitab, karena Alkitab itu penulisannya diilhami oleh Tuhan yang infinit.  Kita perlu mempelajari dengan teliti apa isinya, dan mengikuti segala yang diajarkan Alkitab, tidak menambahi atau mengurangi dengan ajaran-ajaran manusia yang fana. Apa yang disuruh Tuhan untuk kita lakukan, ya kita lakukan. Itu saja sudah cukup banyak, tidak perlu kita tambahi dengan ciptaan kita sendiri. Dan apa yang dilarang Tuhan untuk dilakukan, jangan kita lakukan. Bukan terbalik.

 

 

 

 

 

20 05 25


Minggu, 18 Mei 2025


237. RULES OF ENGAGEMENT

_______________________________

 

 

Dulu aku tidak mengerti mengapa Tuhan mengizinkan ada kelaparan, ada perang, ada penyakit, ada musibah, ada bencana alam. Korbannya manusia-manusia yang tidak berdaya, banyak yang cuma bayi-bayi, anak-anak, orang-orang tua, orang-orang yang tidak melakukan kejahatan apa-apa. Tuhan yang mahakuasa dan mahabaik, tentunya bisa mencegah hal-hal buruk tersebut terjadi. Mengapa tidak?

Lalu ada orang-orang yang berkata bahwa kalau begitu

ü   sebetulnya tidak ada Tuhan,

ü   atau bahwa Tuhan ternyata bukan Tuhan yang baik karena Dia senang melihat manusia menderita,

ü   atau ada Tuhan tapi Dia tidak perduli pada manusia.

 

Banyak orang yang tadinya ber-Tuhan, karena mengalami penderitaan dan kekecewaan  dalam hidupnya, lalu berbalik dari Tuhan.

 

Aku tidak bisa menerima ketiga alternatif ini. Entah bagaimana di hatiku aku yakin Tuhan ada, dan Tuhan baik, dan Tuhan tidak mau manusia menderita, Tuhan perduli pada manusia. Ayat ini mengatakan Allah mengasihi dunia ini! Allah perduli!

Yohanes 3:16

16 Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang satu-satunya supaya barangsiapa yang percaya dalam Dia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Andaikan Allah tidak mengasihi dunia ini, untuk apa Allah Anak, Sang Firman, lahir sebagai manusia di dunia ini, untuk mati menanggung hukuman dosa manusia? Berarti Allah tidak diam saja, Allah berbuat sesuatu untuk menyelamatkan manusia.

 

 

Lalu aku belajar dan belajar, dan akhirnya aku mengerti, bahwa ada rules of engagement atau peraturan permainan antara Tuhan dan yang mengelola dan memelihara dunia ini.

 

 

Setelah Tuhan selesai menciptakan dunia ini dan isinya, maka semua itu diserahkan Tuhan kepada Adam. Tuhan sebagai Pemiliknya, Adam sebagai pengelola atau pemeliharanya.

Kejadian 2:15

15 Lalu TUHAN Allah mengambil manusia laki-laki itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengurus dan memelihara taman itu.

 

Begitu juga semua makhluk hidup di dunia ini, diserahkan kepada Adam untuk mengepalai dan mengurus mereka.

Kejadian 2:19-20

19 Dan dari tanah TUHAN Allah membentuk setiap binatang di padang, dan setiap burung di udara; dan membawa mereka kepada Adam untuk melihat, bagaimana ia akan menamai mereka; dan apa pun nama yang diberikan Adam kepada setiap makhluk hidup, itulah yang menjadi namanya. 20 Maka Adam memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang di padang…

 

Jadi ada rules of engagement antara Tuhan dengan Adam. Adam menjadi kepala/pemimpin dunia ini, maka segala tindakan Adam mengikat dan mempengaruhi dunia dan isinya yang dipimpinnya. Wajar kan? Kebijakan dan tindakan seorang kepala perusahaan pasti mengikat dan mempengaruhi perusahaan yang dipimpinnya.

 

Tanda berlakunya ada kerjasama atau pelimpahan wewenang atas kepengurusan dunia ini dari Tuhan kepada Adam dinyatakan dengan satu syarat: KEPATUHAN ADAM KEPADA TUHAN.

Dan kepatuhan ini bukan hanya janji oral saja, tetapi harus dibuktikan dalam perbuatan, yaitu: tidak makan buah larangan dari pohon pengetahuan baik dan buruk.

Kejadian 2:16-17

16 Dan TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia laki-laki itu, Dari semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, engkau pasti akan mati.’

 

Ini tanda kepatuhan Adam kepada Tuhan: TIDAK MAKAN BUAH LARANGAN.

Dan sanksinya jelas sudah diberikan Tuhan dari awal: “pada hari engkau memakannya, engkau PASTI AKAN MATI”. Jelas, tidak samar-samar, tidak membingungkan, tapi sangat jelas, konsekuensi melanggar tanda kepatuhan kepada Tuhan itu MATI.

Apakah Adam mengerti? Adam mengerti, karena Adam diciptakan sempurna, dalam keserupaan dengan Allah,

Kejadian 1:26-27

26 Lalu Allah berfirman, ‘Baiklah Kita menjadikan manusia dalam gambar Kita, menurut rupa Kita, biarlah mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka

 

Jadi Adam tidak bodoh. Adam sangat inteligen. Adam diciptakan dalam keserupaan dengan Penciptanya. Kepadanya Tuhan menyerahkan pengelolaan dunia ini dan isinya ke tangan Adam. Adam yang “berkuasa” atas semua ciptaan yang lain.

Berarti Adam mengerti, bahwa bila dia melanggar tanda kepatuhan kepada Tuhan, dia mati, dia tidak lagi akan eksis.

 

Tetapi kemudian Adam dengan sadar memilih untuk melanggar peraturan Tuhan dan menuruti bujukan Hawa yang lebih mempercayai kata-kata Setan daripada kata-kata Tuhan. Adam melanggar persyaratan Tuhan, dan Adam berdosa. Adam punya kebebasan memilih, Adam punya hikmat untuk memilih yang baik, tapi Adam lebih memilih mendengarkan Hawa daripada Tuhan, dan Adam secara sadar memilih untuk tidak patuh kepada Tuhan.

Akibatnya Adam berdosa, Adam harus mati.

Tetapi Adam adalah pengelola, pengurus, dan pemelihara dunia ini, semua tindakan Adam mengikat dan mempengaruhi dunia yang dipimpinnya, maka ketika Adam melanggar rules of engagementnya dengan Tuhan, bukan hanya Adam yang harus mati, tapi seluruh dunia ini ikut harus mati, karena itulah rules of engagementnya. Inilah asal usulnya mengapa semua makhluk hidup di dunia ini yang tadinya bisa hidup selamanya, sekarang harus mati.

 

Bersamaan dengan itu, wewenang Adam mengelola dan mengurus dunia ini jatuh ke tangan pihak yang berhasil mengalahkannya: Setan! Dan sejak itu seluruh dunia ini ada di bawah kepengurusan Setan.

Dan apa agenda Setan?

Yohanes 8:44

44 Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis, dan keinginan bapakmulah yang mau kamu lakukan. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia mengucapkan dusta, dia bicara dari sumbernya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapak segala dusta

 

Ini kata-kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang menentangNya, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dari ayat ini kita tahu apa agenda Setan/Iblis itu. Yesus mengatakan “sejak semula”, Yesus kenal siapa Setan, dia dulu adalah kerub penudung takhta Allah yang kemudian memberontak ingin mengkudeta Tuhan, jadi “Ia adalah pembunuh manusia sejak semula”. Kita tidak usah heran dunia ini di bawah kepengurusannya penuh dengan pembunuhan manusia, melalui perang, melalui kelaparan, melalui bencana alam, melalui kecelakaan, melalui penyakit, melalui kejahatan, melalui keputusasaan dan apa saja.

 

Mengapa Tuhan tidak mencegahnya? Bukankah korban-korban yang berjatuhan ini manusia-manusia yang tidak tahu apa-apa tapi terjerat oleh perangkap Setan?

Kembali lagi karena adanya rules of engagement.

Ketika Setan menyatakan kepada alam semesta bahwa dirinya bisa memimpin alam semesta ini lebih baik daripada Tuhan, Tuhan harus memberinya kesempatan untuk membuktikan kata-katanya itu. Jika tidak, alam semesta selamanya tidak akan pernah tahu apakah tuduhan Setan itu benar atau tidak, dan akan selamanya meragukan Tuhan. Karena itu Tuhan memberi Setan waktu 6000 tahun untuk membuktikan kemampuannya memimpin dunia ini sementara seluruh alam semesta di luar sana menyaksikan apa jadinya. Jadi sebelum waktu itu habis, Tuhan mengizinkan Setan berkiprah di dunia ini.

 

Tetapi Tuhan tidak lepas tangan. Sementara Setan membangkitkan segala macam bencana untuk manusia, Tuhan mengulurkan tanganNya untuk menyelamatkan mereka yang mau ikut Dia.

1.    Tuhan memberikan sarana untuk mengampuni dosa-dosa manusia.

Jika manusia datang kepada Kristus, mengakui dan menyesali dosa-dosanya, memohon ampun darinya, dan bertobat dari jalannya yang jahat, Tuhan mengampuninya dan memberinya hidup yang baru, dan kesempatan untuk mewarisi hidup yang kekal kelak di dunia yang kekal.

1 Yohanes 1:9

Jika kita mengakui dosa kita, Ia setia dan adil untuk mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.  

 

2.    Kehidupan di dunia yang telah dirusak Setan bukanlah kehidupan yang direncanakan Tuhan bagi manusia pada awalnya.

Tuhan memberi manusia kesempatan kedua. Kita tidak usah mati kekal, Tuhan akan membangkitkan kita kepada kehidupan kekal.

Yohanes 6:40

40 Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, supaya setiap orang, yang melihat Anak dan mempercayai Dia, boleh beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada hari yang terakhir.

 

 

Jadi, apa pun yang terjadi di dunia ini, jika kita berpegang pada Yesus Kristus yang telah menebus kita dari hukuman dosa, kita masih punya harapan. Di dunia ini kita harus mati, karena itu konsekuensi dari dosa Adam, tapi karena Allah Anak telah menebus kita, dan sekarang menjadi Imam Besar yang memperantarai kita dan membenarkan kita, kita bisa dibangkitkan, kita bisa hidup lagi, dan kehidupan yang kedua adalah kehidupan yang kekal, di dunia yang kekal, di mana tidak ada lagi air mata, sakit, duka, dan mati.

 

Di dunia ini Setan berkiprah, dan semakin lama semakin garang karena dia tahu waktunya singkat, dia mau membawa sebanyak-banyaknya manusia mati kekal bersamanya nanti.

Wahyu 12:12

12 Karena itu bersukacitalah, hai semesta langit, dan  kamu sekalian yang diam di dalamnya. Celaka bagi  penghuni bumi dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dengan murka yang besar karena ia tahu ia hanya punya waktu yang singkat.

 

1 Petrus 5:8

8 Tetaplah sadar dan berjaga-jagalah! Karena musuhmu si Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum, mencari siapa yang boleh ditelannya.

 

Tetapi bila kita berpegang pada Kristus, Tuhan akan selalu campur tangan dalam hidup kita sehingga segala rencana jahat Setan dalam hidup kita, ada di bawah kendali Tuhan. Tuhan akan mengaturnya sedemikian rupa sehingga apa yang terjadi itu adalah yang terbaik bagi kerohanian kita.

Roma 8:28

28 Dan kita tahu, bahwa segala sesuatu bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah, bagi mereka yang dipanggil menurut tujuanNya.

 

 

Jadi di dunia memang banyak penderitaan, tapi itu bukan salah Tuhan, bukan karena Tuhan tidak perduli, tapi itu salah Adam dulu, salah manusia sendiri. Apa yang dilakukan Adam sudah dilakukan, tidak bisa dibatalkan. Tapi jika kita berpegang pada Kristus kita punya kesempatan kedua. Jadi janganlah kita mengatakan tidak ada Tuhan, Tuhan tidak perduli, Tuhan tidak baik, karena semua itu hanya merugikan diri kita sendiri, itu menjauhkan kita dari Satu-satunya Sumber Kehidupan dan Kebahagiaan. Kita mungkin tidak mengerti mengapa kita mengalami apa yang kita alami, tapi percayalah, jika kita berpegang pada Tuhan, Tuhan akan tetap memegang tangan kita, Tuhan tidak akan membiarkan kita hilang ditelan Setan ~~ kecuali jika kita sendiri yang melepaskan tangan Tuhan dan mengalihkan loyalitas kita kepada Setan.

Jika Tuhan mengizinkan kesusahan dan kesukaran masuk dalam hidup kita, itu hanya sebatas yang sanggup kita tanggung, dan Tuhan juga sudah menyediakan jalan keluarnya.

1 Korintus 10:13

13Tidak ada pencobaan yang mengenai dirimu selain yang biasa bagi manusia. Tetapi Allah itu setia, yang tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kesanggupanmu, melainkan dengan pencobaan itu juga akan membuat jalan keluarnya, supaya kamu dapat menanggungnya.

 

Tuhan kita itu luar biasa. Dia sangat mengasihi kita. Dia rela mati untuk kita. Dia ingin menyelamatkan kita. Jadi jika kita hidup dalam kepatuhan kepada Tuhan, jika kita senantiasa punya hubungan yang dekat dengan Tuhan, apa pun yang terjadi, kita jalani saja dengan berserah kepadaNya. Tuhan tahu segala sesuatu yang terjadi, kita tidak menjalaninya sendirian. Tuhan menyertai kita.

Yang penting kita hidup dalam kepatuhan kepada Tuhan, dengan demikian kita mengakui autoritas Tuhan dalam hidup kita.

 

 

 

 

18 05 25