Minggu, 13 Agustus 2023

229. AIR BAH, SODOM & GOMORA DAN DUNIA KITA SEKARANG

 

229. AIR BAH, SODOM & GOMORA

DAN DUNIA KITA SEKARANG

_______________________________

 

Ada dua contoh pemusnahan yang dipakai Tuhan Yesus sebagai contoh untuk pemusnahan dunia kita ini pada akhir zaman:

1.   Pemusnahan dunia pra-air bah

2.   Pemusnahan kota-kota Sodom dan Gomora

 

 

Kita lihat CONTOH PERTAMA, YAITU PEMUSNAHAN DUNIA PRA-AIR BAH.

Menurut perhitungan Alkitab, air bah terjadi sekitar 1656 tahun setelah Penciptaan dunia ini. Angka ini diperoleh dari menjumlah silsilah Adam hingga Nuh. Atau menurut hitungan Ussher itu sekitar tahun 2348 BC, kurang lebih 43 abad yang lalu.  Lihat perinciannya di bawah.

 

Allah menciptakan dunia ini dan isinya.

Kejadian 1–2

                            0

Adam memperanakkan Set pada usia 130.

Kejadian  5:3

       0 +  130 =  130

Set memperanakkan Enos pada usia 105.

Kejadian 5:6

   130 +  105 =  235

Enos memperanakkan Kenan pada usia 90.

Kejadian 5:9

   235 +    90 =  325

Kenan memperanakkan Mahalaleel pada usia 70.

Kejadian 5:12

   325 +    70 =  395

Mahalaleel memperanakkan Yared pada usia 65.

Kejadian 5:15

   395 +    65 =  460

Yared memperanakkan Henokh pada usia 162.

Kejadian 5:18

   460 +   162 =  622

Henokh memperanakkan Metusalah pada usia 65.

Kejadian 5:21

   622 +     65 =  687

 

 

 

Metusalah memperanakkan Lamekh pada usia 187.

Kejadian 5:25

   687 +   187 =  874

Lamekh memperanakkan Nuh pada usia 182.

Kejadian 5:28

   874 +   182 = 1056

Air bah terjadi pada usia Nuh ke 600.

Kejadian 7:6

 1056 +   600 = 1656

 

Menurut perhitungan Ussher, Penciptaan itu terjadi sekitar 4004 tahun sebelum Masehi. Jika benar hitungan ini, maka air bah terjadi 2348 tahun sebelum tahun Masehi atau 43 abad yang lalu. Sudah lama ya? Tapi peristiwa ini tetap dipakai Yesus sebagai perbandingan dengan penghancuran dunia ini pada akhir masa.

 

Mengapa Allah memusnahkan dunia pra-air bah? Alkitab mencatat,

 

Kejadian 6:5-6

5 Lalu TUHAN melihat, bahwa kejahatan manusia itu hebat di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya hanyalah jahat terus-menerus. 6 Dan menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan itu membuatnya berduka di hati-Nya. 7 Dan berfirmanlah TUHAN, ‘Aku akan membinasakan manusia yang telah Kuciptakan dari muka bumi, baik manusia maupun hewan, dan binatang-binatang yang mengeriyap, dan unggas-unggas di udara, sebab Aku menyesali Aku telah menjadikan mereka.’

 

Roh Nubuat menambahkan keterangan yang mengungkapkan kejahatan mereka.

 

Spirit of Prophecy Vol. 1  page 69

But if there was  one sin above another which called for the destruction of the race by the flood,. it was the  base crime of amalgamation of man  and beast which  defaced  the image of  God,  and  caused  confusion  everywhere. God purposed to destroy by a flood that powerful, long-lived race that had corrupted their ways before Him.  

 

Spirit of Prophecy Vol. 1, hal. 69,

Namun jika ada satu dosa di atas yang lain yang mendatangkan pemusnahan bangsa manusia dengan air bah, itu ialah kejahatan yang hina dari amalgamasi manusia dan hewan, yang merusak keserupaannya dengan Allah, dan menyebabkan kebingungan di mana-mana. Allah memutuskan untuk memusnahkan dengan air bah, bangsa yang kuat yang panjang umurnya itu yang sudah merusak pola hidup mereka di hadapanNya.

 

Jadi kejahatan yang sangat hina, yang sangat merendahkan pada zaman itu adalah amalgamasi atau pencampuran/penggabungan dua unsur atau lebih yang tidak sejenis pada manusia dan pada hewan.

“amalgamasi” dalam hal ini yang dibicarakan adalah

v   perkawinan campur dari iman yang berbeda pada manusia,

v   dan perkawinan silang dari spesies yang berbeda pada hewan yang sebagian karena ulah manusia.

 

Di Kejadian 6:1-2 dijelaskan tentang perkawinan campur antar manusia:

1 Dan terjadilah ketika manusia mulai bertambah banyak di muka bumi, dan lahir anak-anak perempuan bagi mereka. 2 Bahwa anak-anak laki-laki Allah melihat anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, dan mereka mengambil isteri bagi diri mereka dari semua yang mereka pilih.

 

Jadi perkawinan campuran itu adalah antara:

1.    anak-anak laki-laki Allah,

yaitu anak-anak dari keturunan Set yang patuh pada Allah,

2.    dengan anak-anak perempuan manusia,

yaitu anak-anak dari keturunan Kain yang telah murtad dari Allah.

 

Sedari awal Allah sudah melarang perkawinan antara orang-orang yang patuh padaNya dengan orang-orang yang tidak patuh padaNya, karena setiap kali itu terjadi, maka orang-orang yang tadinya patuh padaNya, justru ikut pasangannya menjadi murtad dan menyembah berhala.

Hingga di zaman Perjanjian Baru pun larangan ini tetap berlaku, artinya berlaku juga bagi kita!

2 Korintus 6:14-18

14 Janganlah kamu menjadi pasangan kuk yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya; sebab persahabatan apa yang ada antara kebenaran dan ketidakbenaran? Dan komunikasi apa yang ada antara terang dengan gelap? 15 Dan keselarasan apa yang ada antara Kristus dan Belial? Atau apakah bagian yang dimiliki orang percaya dengan orang tak percaya? 16 Dan kesepakatan apa yang ada antara Bait Allah dengan berhala? Karena kamu adalah bait dari Allah yang hidup; sebagaimana Allah telah berfirman, ‘Aku akan diam di tengah mereka dan hidup di tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.’ 17 ‘Sebab itu keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka,’ firman Tuhan, ‘dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. 18 Dan Aku akan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan’, demikianlah firman Tuhan Yang Mahakuasa.

 

Ini tulisan Paulus, rasul Perjanjian Baru, tapi prinsip yang diajarannya tetap prinsip Tuhan yang sudah diajarkan Tuhan sejak awal. Dan ini tidak hanya menyangkut perkawinan, tapi juga kongsi dagang, kongsi usaha. Bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan orang-orang yang tidak seiman, tetapi kita tidak boleh terikat perjanjian apa pun dengan mereka. Kita boleh berteman dengan mereka dengan tujuan membawa mereka kepada kebenaran, menolong mereka melihat ajaran Tuhan yang sejati, tetapi kita tidak boleh punya ikatan apa pun dengan mereka, baik yang bersifat finansial, legal (hukum), maupun batiniah karena itu berbahaya, kita bisa terseret ke pihak mereka.

 

Jadi Kejadian 6:5 mengatakan akibat perkawinan campur ini antara mereka yang patuh pada Allah dengan yang tidak mengenal Allah, maka manusia menjadi semakin lama semakin jahat, dikatakan kejahatannya hebat (great), besar sekali kejahatannya, dan kecenderungan hatinya terus-menerus hanyalah apa yang jahat.

 

Bagaimana dengan hewan? Saking jahatnya hati manusia maka manusia mulai merekayasa hewan dengan mengawinkan spesies-spesies yang berbeda. Dan Tuhan menyingkirkan itu semua, semua spesies hewan yang tidak diciptakan oleh Tuhan, dibinasakan dalam air bah. Ini tulisan Roh Nubuat.

 

Spiritual Gifts Vol. 3 page 75,

Every species of animal which  God had created were preserved in the ark. The flood destroyed the confused species that God did not create, which were the result of amalgamation.

 

Spiritual Gifts Vol. 3 hal. 75, 

Setiap spesies hewan yang diciptakan Allah diselamatkan di dalam bahtera. Air bah membinasakan spesies-spesies yang membingungkan yang tidak diciptakan Allah, yang adalah hasil amalgamasi.

 

 

Tetapi setelah air bah, ternyata manusia tidak jera, karena amalgamasi antar manusia dan antar hewan terjadi lagi.

 

Spiritual Gifts Vol. 3 page 75,

Since the flood there has been amalgamation of man and  beast as may be seen in the almost endless varieties of species of  animals, and in certain races of  men.

 

Spiritual Gifts Vol. 3 hal. 75,  

Setelah air bah, masih terjadi amalgamasi manusia dan hewan seperti yang bisa dilihat pada spesies-spesies hewan yang tak terbilang macamnya dan pada ras manusia tertentu…” 

 

Berarti manusia mengulangi kesalahan yang dibuatnya yang dulu menyebabkan Tuhan membinasakan dunia pra-air bah.

Apakah Tuhan akan membinasakan dunia pasca-air bah yang sekarang ini karena manusia mengulangi dosa-dosa yang sama?

 

Lihat apa kata Yesus:

Matius 24:37-38

37 Tetapi sebagaimana halnya di zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera

 

Lukas 17:26-27

26  Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak di masa Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai ke hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

 

Air bah zaman Nuh adalah maket, atau contoh kecil dari kebinasaan total dunia ini pada akhir zaman. Kejahatan manusia yang menyebabkan Tuhan membinasakan mereka itu timbul dari perkawinan campuran antara orang percaya dengan orang tidak percaya, antara anak Allah dengan bukan anak Allah. Dan lihat ayat-ayat di atas. Apa perbuatan spesifik yang disebut Yesus di ayat-ayat itu?  “makan dan minum, kawin”, mengawinkan dan dikawinkan”.

Nah, makan-minum tidak dibahas secara spesifik sebagai alasan dibinasakannya dunia pra-air bah, tetapi urusan “kawin” itu berkaitan dengan Kejadian 6:1-2. Dan kata Yesus, urusan “kawin” ini juga akan menjadi salah satu alasan dunia kita pasca-air bah ini dibinasakan, sama seperti dunia pra-air bah di zaman Nuh. Nanti kita akan melihat mengapa urusan “kawin” ini akan menghancurkan dunia kita ini.

 

 

Sekarang kita lihat dulu CONTOH KEDUA TENTANG PEMUSNAHAN SODOM DAN GOMORA.

Kisah tentang Sodom dan Gomora bisa kita baca di Kejadian 13:10-13; 18:20-33; 19:1-29.

Sodom dan Gomora ditempati oleh keturunan Ham, anak Nuh, dan ini adalah kota-kota yang jahat di pemandangan Tuhan. Kejahatan mereka sangat spesifik, yaitu kejahatan seksual, antara sesama gender.  Sampai hari ini nama kota Sodom menjadi kata perbuatan seksual yang tidak wajar, yaitu “sodomi”. Kita baca beberapa ayatnya sebagai konteks.

Kejadian 13:13

Tetapi orang-orang laki-laki Sodom itu jahat dan pendosa besar di hadapan TUHAN.

 

Alkitab memberikan penjelasan supaya tidak ada salah paham.

Kejadian 19:4-5

4 Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota itu, yaitu orang-orang lelaki Sodom, mengepung sekeliling rumah itu, baik yang tua mapun yang muda, semua orang dari segala penjuru. 5 Dan mereka meneriaki Lot dan berkata kepadanya, ‘Di manakah orang-orang laki-laki yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami boleh menyetubuhi mereka.’

 

Jadi perbuatan apa di kota Sodom dan Gomora yang mendatangkan kebinasaan atas mereka? Laki-laki bersodomi dengan sesama laki-laki.

 

 

Apa yang dilakukan Tuhan atas kedua kota ini?

Kejadian 19:24-25

24 Kemudian TUHAN menghujani atas Sodom dan atas Gomora, belerang dan api dari TUHAN, keluar dari langit; 25 dan Dia menunggangbalikkan kota-kota itu dan seluruh lembah dan semua penduduk kota-kota itu, dan apa yang tumbuh di atas tanah.

 

Dengan kata lain kota Sodom dan Gomora mengalami kiamat. Sebuah contoh kecil dari kiamat yang akan dialami dunia kita ini.

 

 

Yesus memakai penghancuran Sodom dan Gomora ini sebagai contoh kebinasaan dunia ini pada akhir zaman.

Lukas 17:28-30

28 Demikian juga, seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan, mereka minum, mereka membeli, mereka menjual, mereka menanam, mereka membangun. 29 Tetapi pada hari yang sama Lot keluar dari Sodom, turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30 Seperti demikianlah yang akan terjadi pada hari ketika Anak Manusia dinyatakan.

 

Apa yang menyebabkan Tuhan menghujani Sodom dan Gomora dengan api dan belerang? Bukan karena mereka makan-minum, membeli-menjual, menanam-membangun, tetapi karena apa? Karena perbuatan sodomi mereka! (Kejadian 13:13).

Dan Yesus berkata, Seperti demikianlah yang akan terjadi pada hari ketika Anak Manusia dinyatakan.”

 

 

Sekarang kita melihat KONDISI DUNIA KITA.

Apa yang sedang terjadi sekarang ini yang mirip kondisi dunia pra-air bah?

Apakah ada perkawinan campuran antara anak-anak Allah dengan yang bukan anak-anak Allah seperti di zaman pra-air bah? Ya, banyak, dan umumnya dengan alasan bahwa perkawinan itu nanti akan menjadikan pasangan yang bukan anak Allah menjadi anak Allah. Memang ada juga beberapa kasus yang demikian, dan itu suatu keberuntungan; tetapi biasanya yang lebih banyak justru anak-anak Allah yang ikut pasangannya yang bukan anak-anak Allah. Mengapa? Karena manusia itu pada dasarnya lebih cenderung kepada apa yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Sedangkan hidup dalam lingkungan yang sekeluarga dekat dengan Allah saja, manusia masih mencari-cari celah untuk mengurangi kewajibannya terhadap Tuhan, apalagi kalau sekarang punya pasangan yang tidak menguatkan imannya.

Jadi tidak salah Yesus mengambil contoh pemusnahan dunia pra-air bah untuk menggambarkan pemusnahan dunia kita ini. Ternyata kondisinya sama.

 

Bagaimana dengan contoh kedua? Apa yang sedang terjadi sekarang ini mirip kondisi Sodom dan Gomora?

Satu abad yang lalu, manusia yang suka dengan sesama gendernya, menyembunyikan fakta itu sebagai rahasia yang paling gelap, karena menganggap itu suatu aib. Hari ini, manusia justru bangga dengan hal itu. Pasangan-pasangan sama gender muncul mesra di mana-mana, secara terbuka, terang-terangan, bahkan diakui perkawinannya secara sipil dan mendapatkan restu dari gereja (gereja-gereja tertentu). Dunia entertainment, film, bahkan film-film untuk anak-anak kecil dimasuki konsep bahwa hubungan seksual sama gender itu oke, laki-laki hidup sebagai perempuan itu oke, perempuan berdandan laki-laki-laki itu juga oke. Sebaliknya masyarakat yang menolak penyimpangan kodrati ini, justru didemo, dicaci, dituduh diskriminasi, dll. Jadi ini sudah perbuatan yang terang-terangan melawan Hukum Tuhan, melawan ajaran agama. Dengan kata lain ini tidak kurang dari perbuatan makar terhadap Tuhan. Jika Tuhan membinasakan Sodom dan Gomora, tidakkah Tuhan juga akan membinasakan dunia ini untuk dosa yang sama? Tentu aja.

 

Sekarang anak-anak kecil justru diekspos kepada dosa yang dianggap kekejian oleh Tuhan ini. Di negara-negara “maju” bahkan anak-anak tidak disebut dengan gender anatominya, tidak disebut “he” (laki-laki) atau “she” (perempuan), melainkan disebut “they”, dan mereka tidak diberi nama yang lazim bagi anak laki-laki atau perempuan, tetapi diberi nama yang netral. Dan untuk menanamkan konsep bahwa identitas mereka tidak tergantung gender anatomi mereka, anak-anak perempuan didandani dengan penampilan laki-laki, dan anak-anak laki-laki didandani dengan penampilan perempuan, untuk menanamkan konsep dalam kepala mereka bahwa mereka boleh memilih identitas gender apa pun walaupun tidak sama dengan anatomi mereka. Mereka boleh menjadi apa pun sesuka mereka, mau jadi laki-laki boleh, mau jadi perempuan ya boleh, apa pun gender anatomi mereka itu tidak mengikat. Dan praktek ini pasti akan menyebar dengan cepat ke negara kita juga karena info itu menyebar dengan sangat cepat lewat internet. Bukankah Yesus sudah berkata bahwa akhirnya dunia akan menjadi seperti Sodom dan Gomora?

 

 

Jadi dunia kita sekarang

ü    bukan hanya kawin campuran antara umat Allah dengan bukan umat Allah seperti di zaman pra-air bah,

Tapi lebih parah daripada itu. Perkawinan yang ditetapkan Tuhan adalah antara 1 laki-laki dengan 1 perempuan. Tapi manusia membuat lembaga perkawinan menjadi olok-olok, bukan lagi 1 Adam dengan 1 Hawa, tapi

ü    bisa 1 Adam dengan lebih dari 1 Hawa,

ü    atau 1 Hawa dengan lebih dari 1 Adam,

ü    atau 1 Adam dengan 1 Adam,

ü    dan 1 Hawa dengan 1 Hawa.

Dan manusia tidak merasa bahwa dia sudah melanggar Hukum Tuhan. 

 

Lihat, Alkitab itu luar biasa. Ribuan tahun yang lalu melalui nabi-nabi dan rasul-rasulNya, Tuhan sudah memberitahu apa yang akan terjadi pada dunia ini, bagaimana kondisinya pada akhirnya. Jika dunia yang lama dulu sudah dibinasakan Tuhan maka dunia yang sekarang yang melakukan dosa yang sama juga akan mengalami nasib yang sama. Banyak orang bahkan yang Kristen tidak percaya bahwa usia dunia ini tidak lama lagi. Tapi dengan melihat apa yang sedang terjadi, kerusakan dan kemerosotan akhlak manusianya, bagaimana dunia ini sudah menapat di bayang-bayang Sodom dan Gomora, seharusnya kita sadar bahwa waktu Tuhan membersihkan dunia ini sudah tidak lama lagi. Kita perlu waspada supaya kita dan keluarga kita, anak-anak kita, tidak terjerat dalam dosa-dosa yang keji ini. Berpegang hanya pada Tuhan, mengimani janjiNya, mematuhi semua HukumNya, mengasihiNya dengan segenap hati dan jiwa dan kekuatan dan akal budi kita, dan menantikan penyelamatan dariNya.

 

 

 

 

 

13 08 23