Minggu, 18 Mei 2025


237. RULES OF ENGAGEMENT

_______________________________

 

 

Dulu aku tidak mengerti mengapa Tuhan mengizinkan ada kelaparan, ada perang, ada penyakit, ada musibah, ada bencana alam. Korbannya manusia-manusia yang tidak berdaya, banyak yang cuma bayi-bayi, anak-anak, orang-orang tua, orang-orang yang tidak melakukan kejahatan apa-apa. Tuhan yang mahakuasa dan mahabaik, tentunya bisa mencegah hal-hal buruk tersebut terjadi. Mengapa tidak?

Lalu ada orang-orang yang berkata bahwa kalau begitu

ü   sebetulnya tidak ada Tuhan,

ü   atau bahwa Tuhan ternyata bukan Tuhan yang baik karena Dia senang melihat manusia menderita,

ü   atau ada Tuhan tapi Dia tidak perduli pada manusia.

 

Banyak orang yang tadinya ber-Tuhan, karena mengalami penderitaan dan kekecewaan  dalam hidupnya, lalu berbalik dari Tuhan.

 

Aku tidak bisa menerima ketiga alternatif ini. Entah bagaimana di hatiku aku yakin Tuhan ada, dan Tuhan baik, dan Tuhan tidak mau manusia menderita, Tuhan perduli pada manusia. Ayat ini mengatakan Allah mengasihi dunia ini! Allah perduli!

Yohanes 3:16

16 Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang satu-satunya supaya barangsiapa yang percaya dalam Dia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Andaikan Allah tidak mengasihi dunia ini, untuk apa Allah Anak, Sang Firman, lahir sebagai manusia di dunia ini, untuk mati menanggung hukuman dosa manusia? Berarti Allah tidak diam saja, Allah berbuat sesuatu untuk menyelamatkan manusia.

 

 

Lalu aku belajar dan belajar, dan akhirnya aku mengerti, bahwa ada rules of engagement atau peraturan permainan antara Tuhan dan yang mengelola dan memelihara dunia ini.

 

 

Setelah Tuhan selesai menciptakan dunia ini dan isinya, maka semua itu diserahkan Tuhan kepada Adam. Tuhan sebagai Pemiliknya, Adam sebagai pengelola atau pemeliharanya.

Kejadian 2:15

15 Lalu TUHAN Allah mengambil manusia laki-laki itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengurus dan memelihara taman itu.

 

Begitu juga semua makhluk hidup di dunia ini, diserahkan kepada Adam untuk mengepalai dan mengurus mereka.

Kejadian 2:19-20

19 Dan dari tanah TUHAN Allah membentuk setiap binatang di padang, dan setiap burung di udara; dan membawa mereka kepada Adam untuk melihat, bagaimana ia akan menamai mereka; dan apa pun nama yang diberikan Adam kepada setiap makhluk hidup, itulah yang menjadi namanya. 20 Maka Adam memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang di padang…

 

Jadi ada rules of engagement antara Tuhan dengan Adam. Adam menjadi kepala/pemimpin dunia ini, maka segala tindakan Adam mengikat dan mempengaruhi dunia dan isinya yang dipimpinnya. Wajar kan? Kebijakan dan tindakan seorang kepala perusahaan pasti mengikat dan mempengaruhi perusahaan yang dipimpinnya.

 

Tanda berlakunya ada kerjasama atau pelimpahan wewenang atas kepengurusan dunia ini dari Tuhan kepada Adam dinyatakan dengan satu syarat: KEPATUHAN ADAM KEPADA TUHAN.

Dan kepatuhan ini bukan hanya janji oral saja, tetapi harus dibuktikan dalam perbuatan, yaitu: tidak makan buah larangan dari pohon pengetahuan baik dan buruk.

Kejadian 2:16-17

16 Dan TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia laki-laki itu, Dari semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, engkau pasti akan mati.’

 

Ini tanda kepatuhan Adam kepada Tuhan: TIDAK MAKAN BUAH LARANGAN.

Dan sanksinya jelas sudah diberikan Tuhan dari awal: “pada hari engkau memakannya, engkau PASTI AKAN MATI”. Jelas, tidak samar-samar, tidak membingungkan, tapi sangat jelas, konsekuensi melanggar tanda kepatuhan kepada Tuhan itu MATI.

Apakah Adam mengerti? Adam mengerti, karena Adam diciptakan sempurna, dalam keserupaan dengan Allah,

Kejadian 1:26-27

26 Lalu Allah berfirman, ‘Baiklah Kita menjadikan manusia dalam gambar Kita, menurut rupa Kita, biarlah mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka

 

Jadi Adam tidak bodoh. Adam sangat inteligen. Adam diciptakan dalam keserupaan dengan Penciptanya. Kepadanya Tuhan menyerahkan pengelolaan dunia ini dan isinya ke tangan Adam. Adam yang “berkuasa” atas semua ciptaan yang lain.

Berarti Adam mengerti, bahwa bila dia melanggar tanda kepatuhan kepada Tuhan, dia mati, dia tidak lagi akan eksis.

 

Tetapi kemudian Adam dengan sadar memilih untuk melanggar peraturan Tuhan dan menuruti bujukan Hawa yang lebih mempercayai kata-kata Setan daripada kata-kata Tuhan. Adam melanggar persyaratan Tuhan, dan Adam berdosa. Adam punya kebebasan memilih, Adam punya hikmat untuk memilih yang baik, tapi Adam lebih memilih mendengarkan Hawa daripada Tuhan, dan Adam secara sadar memilih untuk tidak patuh kepada Tuhan.

Akibatnya Adam berdosa, Adam harus mati.

Tetapi Adam adalah pengelola, pengurus, dan pemelihara dunia ini, semua tindakan Adam mengikat dan mempengaruhi dunia yang dipimpinnya, maka ketika Adam melanggar rules of engagementnya dengan Tuhan, bukan hanya Adam yang harus mati, tapi seluruh dunia ini ikut harus mati, karena itulah rules of engagementnya. Inilah asal usulnya mengapa semua makhluk hidup di dunia ini yang tadinya bisa hidup selamanya, sekarang harus mati.

 

Bersamaan dengan itu, wewenang Adam mengelola dan mengurus dunia ini jatuh ke tangan pihak yang berhasil mengalahkannya: Setan! Dan sejak itu seluruh dunia ini ada di bawah kepengurusan Setan.

Dan apa agenda Setan?

Yohanes 8:44

44 Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis, dan keinginan bapakmulah yang mau kamu lakukan. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia mengucapkan dusta, dia bicara dari sumbernya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapak segala dusta

 

Ini kata-kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang menentangNya, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dari ayat ini kita tahu apa agenda Setan/Iblis itu. Yesus mengatakan “sejak semula”, Yesus kenal siapa Setan, dia dulu adalah kerub penudung takhta Allah yang kemudian memberontak ingin mengkudeta Tuhan, jadi “Ia adalah pembunuh manusia sejak semula”. Kita tidak usah heran dunia ini di bawah kepengurusannya penuh dengan pembunuhan manusia, melalui perang, melalui kelaparan, melalui bencana alam, melalui kecelakaan, melalui penyakit, melalui kejahatan, melalui keputusasaan dan apa saja.

 

Mengapa Tuhan tidak mencegahnya? Bukankah korban-korban yang berjatuhan ini manusia-manusia yang tidak tahu apa-apa tapi terjerat oleh perangkap Setan?

Kembali lagi karena adanya rules of engagement.

Ketika Setan menyatakan kepada alam semesta bahwa dirinya bisa memimpin alam semesta ini lebih baik daripada Tuhan, Tuhan harus memberinya kesempatan untuk membuktikan kata-katanya itu. Jika tidak, alam semesta selamanya tidak akan pernah tahu apakah tuduhan Setan itu benar atau tidak, dan akan selamanya meragukan Tuhan. Karena itu Tuhan memberi Setan waktu 6000 tahun untuk membuktikan kemampuannya memimpin dunia ini sementara seluruh alam semesta di luar sana menyaksikan apa jadinya. Jadi sebelum waktu itu habis, Tuhan mengizinkan Setan berkiprah di dunia ini.

 

Tetapi Tuhan tidak lepas tangan. Sementara Setan membangkitkan segala macam bencana untuk manusia, Tuhan mengulurkan tanganNya untuk menyelamatkan mereka yang mau ikut Dia.

1.    Tuhan memberikan sarana untuk mengampuni dosa-dosa manusia.

Jika manusia datang kepada Kristus, mengakui dan menyesali dosa-dosanya, memohon ampun darinya, dan bertobat dari jalannya yang jahat, Tuhan mengampuninya dan memberinya hidup yang baru, dan kesempatan untuk mewarisi hidup yang kekal kelak di dunia yang kekal.

1 Yohanes 1:9

Jika kita mengakui dosa kita, Ia setia dan adil untuk mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.  

 

2.    Kehidupan di dunia yang telah dirusak Setan bukanlah kehidupan yang direncanakan Tuhan bagi manusia pada awalnya.

Tuhan memberi manusia kesempatan kedua. Kita tidak usah mati kekal, Tuhan akan membangkitkan kita kepada kehidupan kekal.

Yohanes 6:40

40 Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, supaya setiap orang, yang melihat Anak dan mempercayai Dia, boleh beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada hari yang terakhir.

 

 

Jadi, apa pun yang terjadi di dunia ini, jika kita berpegang pada Yesus Kristus yang telah menebus kita dari hukuman dosa, kita masih punya harapan. Di dunia ini kita harus mati, karena itu konsekuensi dari dosa Adam, tapi karena Allah Anak telah menebus kita, dan sekarang menjadi Imam Besar yang memperantarai kita dan membenarkan kita, kita bisa dibangkitkan, kita bisa hidup lagi, dan kehidupan yang kedua adalah kehidupan yang kekal, di dunia yang kekal, di mana tidak ada lagi air mata, sakit, duka, dan mati.

 

Di dunia ini Setan berkiprah, dan semakin lama semakin garang karena dia tahu waktunya singkat, dia mau membawa sebanyak-banyaknya manusia mati kekal bersamanya nanti.

Wahyu 12:12

12 Karena itu bersukacitalah, hai semesta langit, dan  kamu sekalian yang diam di dalamnya. Celaka bagi  penghuni bumi dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dengan murka yang besar karena ia tahu ia hanya punya waktu yang singkat.

 

1 Petrus 5:8

8 Tetaplah sadar dan berjaga-jagalah! Karena musuhmu si Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum, mencari siapa yang boleh ditelannya.

 

Tetapi bila kita berpegang pada Kristus, Tuhan akan selalu campur tangan dalam hidup kita sehingga segala rencana jahat Setan dalam hidup kita, ada di bawah kendali Tuhan. Tuhan akan mengaturnya sedemikian rupa sehingga apa yang terjadi itu adalah yang terbaik bagi kerohanian kita.

Roma 8:28

28 Dan kita tahu, bahwa segala sesuatu bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah, bagi mereka yang dipanggil menurut tujuanNya.

 

 

Jadi di dunia memang banyak penderitaan, tapi itu bukan salah Tuhan, bukan karena Tuhan tidak perduli, tapi itu salah Adam dulu, salah manusia sendiri. Apa yang dilakukan Adam sudah dilakukan, tidak bisa dibatalkan. Tapi jika kita berpegang pada Kristus kita punya kesempatan kedua. Jadi janganlah kita mengatakan tidak ada Tuhan, Tuhan tidak perduli, Tuhan tidak baik, karena semua itu hanya merugikan diri kita sendiri, itu menjauhkan kita dari Satu-satunya Sumber Kehidupan dan Kebahagiaan. Kita mungkin tidak mengerti mengapa kita mengalami apa yang kita alami, tapi percayalah, jika kita berpegang pada Tuhan, Tuhan akan tetap memegang tangan kita, Tuhan tidak akan membiarkan kita hilang ditelan Setan ~~ kecuali jika kita sendiri yang melepaskan tangan Tuhan dan mengalihkan loyalitas kita kepada Setan.

Jika Tuhan mengizinkan kesusahan dan kesukaran masuk dalam hidup kita, itu hanya sebatas yang sanggup kita tanggung, dan Tuhan juga sudah menyediakan jalan keluarnya.

1 Korintus 10:13

13Tidak ada pencobaan yang mengenai dirimu selain yang biasa bagi manusia. Tetapi Allah itu setia, yang tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kesanggupanmu, melainkan dengan pencobaan itu juga akan membuat jalan keluarnya, supaya kamu dapat menanggungnya.

 

Tuhan kita itu luar biasa. Dia sangat mengasihi kita. Dia rela mati untuk kita. Dia ingin menyelamatkan kita. Jadi jika kita hidup dalam kepatuhan kepada Tuhan, jika kita senantiasa punya hubungan yang dekat dengan Tuhan, apa pun yang terjadi, kita jalani saja dengan berserah kepadaNya. Tuhan tahu segala sesuatu yang terjadi, kita tidak menjalaninya sendirian. Tuhan menyertai kita.

Yang penting kita hidup dalam kepatuhan kepada Tuhan, dengan demikian kita mengakui autoritas Tuhan dalam hidup kita.

 

 

 

 

18 05 25

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar