174.
TAKDIR…KESELAMATAN…PILIHAN
_________________________________________________________
Kita
perlu punya pemahaman yang benar tentang takdir, keselamatan, dan pilihan
seperti yang diajarkan oleh Alkitab.
Kita
melihat beberapa ayat yang ada di Alkitab tentang hal ini.
Kita
memakai terjemahan KJV yang lebih tepat:
Efesus 1:4-5
1:4 Sebagaimana
Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tanpa cela di hadapanNya dalam kasih.
1:5 Setelah sebelumnya menentukan kita diadopsi menjadi anak-anakNya Sendiri melalui
Yesus Kristus, menurut kebaikan kehendak-Nya,
Ada sebagian
orang Kristen yang menganggap ayat-ayat ini menyatakan bahwa ada manusia
yang telah dipilih sebelum dunia dijadikan untuk menjadi anak-anak
Allah yang kudus dan tidak bercacat, dan ada manusia yang tidak dipilih.
Ini kemudian
melahirkan konsep “predestination” atau “penakdiran” bahwa:
ü
jika ada manusia yang tidak kudus dan tidak
menjadi anak-anak Allah, itu karena dia memang tidak dipilih oleh Allah.
ü
Dengan demikian, Allah sudah menentukan
bahkan sebelum dunia dijadikan, siapa-siapa yang bakal selamat dan siapa-siapa
yang tidak.
ü
Dengan kata lain, Allah pilih kasih, dan
Allah tidak adil.
Benarkah ini
yang ditulis Paulus di bawah bimbingan Roh Kudus? Seandainya demikian, maka
tulisan Paulus ini sama sekali bertentangan dengan isi Alkitab lainnya. Mungkinkah
tulisan Paulus bertentangan dengan tulisan lainnya di Alkitab? Jelas tidak
mungkin, karena pembimbing semua penulis Alkitab adalah Roh Kudus yang sama.
Berarti apa?
Berarti
pemahamannya yang salah.
Jadi
ayat-ayat itu yang menyinggung tentang “sebelum dunia dijadikan” dan tentang
“Allah memilih kita” itu bicara tentang apa?
Baiklah kita
kembali ke Alkitab untuk melihat ada apa “sebelum dunia dijadikan” ini.
Kita semua
tahu bahwa Setan adalah musuh Tuhan.
Dari mana
Setan ini? Kita tahu bahwa yang kekal abadi hanyalah Tuhan. Hanya Tuhan yang
tidak punya awal dan tidak punya akhir. Segala yang lain diciptakan oleh Tuhan.
Berarti Setan juga diciptakan oleh Tuhan. Lho, mengapa
Tuhan kok menciptakan Setan? Jika kita mencari informasi dari Alkitab, kita
akan tahu bahwa Setan itu bukan selamanya Setan. Kata “setan” dalam bahasa
aslinya שׂטן [śâtân] itu artinya
“musuh” atau “lawan”. Tapi dia tidak diciptakan sebagai Setan. Saat dia diciptakan Tuhan dia mendapat julukan הילל [hêylêl] yang
artinya “Bintang Fajar”,
dalam terjemahan KJV disebut “morning star”. Tetapi dia lebih dikenal
dengan nama “Lucifer”
yaitu bahasa Latin untuk “Bintang Fajar”.
Mengapa Lucifer
atau Bintang Fajar ini kemudian menjadi musuh Tuhan?
Bagaimana dia
sampai menjadi musuh Tuhan?
Tuhan sudah
menyuruh nabi Yehezkiel, nabi Yesaya, dan rasul Yohanes mencatatnya, supaya
manusia tahu sejarah Bintang Fajar ini, bagaimana dia pada awalnya, dan
bagaimana kejatuhannya, dan bagaimana nanti akhirnya:
Yehezkiel 28:12-18
28:12 ‘Anak manusia, angkatlah suatu ratapan mengenai raja Tirus, dan katakanlah
kepadanya, ‘Beginilah firman Tuhan ALLAH, ‘Engkaulah
yang tertinggi, penuh hikmat dan sempurna
keindahannya.
28:13
Engkau dulu di Eden, taman Allah; setiap batu permata yang
berharga adalah pakaianmu: yaspis merah,
krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu
darah, malakit dan emas. Seni pembuatan tambur dan alat tiupmu sudah
disiapkan untukmu pada hari
penciptaanmu.
28:14 Engkau
adalah kerub yang telah diurapi, yang
menudungi; dan Aku telah menetapkan engkau
demikian; engkau ada di gunung kudus Tuhan, engkau pernah
berjalan bolak-balik di tengah-tengah batu-batu yang menyala.
28:15 Engkau tak bercela di dalam tingkah
lakumu sejak hari engkau diciptakan sampai kejahatan
ditemukan padamu.
28:16 Dengan banyaknya barang daganganmu mereka telah memenuhi hatimu dengan
kekerasan, dan engkau telah berbuat dosa.
Maka Aku akan membuang engkau sebagai barang tak berharga keluar
dari gunung Allah, dan Aku akan membinasakan engkau, wahai kerub penudung, dari tengah batu-batu
yang menyala.
28:17 Hatimu menjadi sombong karena kecantikanmu, engkau telah merusak hikmatmu oleh karena keindahanmu.
Aku akan lemparkan engkau ke tanah, Aku akan meletakkan engkau di hadapan raja-raja,
supaya mereka boleh menontonmu.
28:18
Engkau
telah menajiskan tempat-tempat kudusmu dengan dosamu yang banyak, dengan dosa perniagaanmu. Maka Aku
akan mendatangkan api dari tengahmu, yang akan
memakan habis engkau dan Aku akan menjadikan engkau abu di atas bumi di hadapan semua mereka yang melihatmu.
28:19 Semua mereka yang mengenal engkau di antara
bangsa-bangsa akan tercengang melihatmu. Engkau akan
menjadi mengerikan dan engkau tidak akan ada lagi selamanya.”
Yehezkiel disuruh Tuhan mencatat tentang Bintang Fajar ini, yang di ayat pertama disebutkan sebagai raja Tirus. Itu hanya nama samaran saja, karena di ayat-ayat selanjutnya sangat jelas bahwa “raja Tirus” ini bukanlah seorang manusia.
Kita lihat
sekarang siapa makhluk ini yang diberi nama samaran “raja Tirus”:
v
Dia
pernah berada di Eden, di taman Allah ~
perhatikan
ini bukan Eden yang ada di bumi di mana Adam pernah berada, ini adalah Eden, taman Allah ~ di mana tempat Allah? Di Surga.
Raja Tirus yang manusia pasti tidak pernah berada di Eden taman Allah di Surga.
Jadi langsunng sudah tidak ada keraguan ini tidak bicara tentang manusia.
v
Lalu
dilukiskan pakaiannya, yang terdiri dari batu-batu
permata. Begitu indahnya.
v
Dan
dia ternyata diciptakan sebagai pemain musik, memainkan tambur
dan alat tiup. Kalian tahu kan bahwa malaikat itu peniup nafiri
Tuhan?
v
Ayat
14 sangat jelas menyebutkan identitasnya, dia adalah kerub.
Kerub
itu adalah malaikat yang tinggi pangkatnya. Disebutkan juga dia bukan sembarang
kerub, tapi kerub yang diurapi. Hanya raja dan imam
yang diurapi. Jadi kerub ini sangat istimewa. Bukan cuma itu, kerub ini “menudungi.” Menudungi apa? Jika kita membaca di Keluaran
25:17-22 (silakan membaca sendiri ya) Musa disuruh Tuhan membuat sebuah Tabut
Perjanjian, dan pada Tutup Pendamaiannya itu, disuruh membuat dua kerub yang
menudunginya. Tutup Pendamaian itu melambangkan takhta Allah karena di sanalah
Allah menyatakan kehadiranNya. Jadi kerub Bintang Fajar yang istimewa ini
adalah kerub yang asli yang hidup, yang menudungi takhta Allah
di Surga, kerub yang posisinya paling dekat Allah. Hebat sekali,
bukan?
v
Dia
juga berjalan-jalan bolak-balik di antara batu-batu
yang bercahaya, maksudnya di antara para malaikat yang
lain.
v
Ayat
15 mengatakan bahwa dia diciptakan dan pada
waktu dia diciptakan, dia tidak bercela, dia sempurna, dia
indah.
v
Tetapi
ayat 15 mengatakan, ternyata muncul niat jahat di hatinya.
v
Lalu
mulai ayat 16 dikisahkan kejatuhan si kerub penudung yang diurapi ini.
v
Dikatakan
dia berniaga, dia berjualan.
Apa
yang bisa dijual seorang malaikat kerub? Penghuni Surga tidak butuh barang
apa-apa. Jadi apa yang bisa dijual oleh kerub yang menjadi sombong ini? Konsep!
Konsep apa? Konsep bohong. Dia menghasut sesama malaikat
untuk makar kepada Tuhan, untuk memberontak, dan dia berhasil.
Alkitab mengatakan dia berhasil mendapatkan pengikut 1/3 malaikat di surga. Mari kita lihat ayatnya:
Wahyu
12:3-4
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di
langit; dan lihatlah, seekor naga merah yang besar, berkepala tujuh dan
bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya
menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas
bumi…
Naga
merah itu adalah lambang dari Setan (Wahyu
20:2 ~ “naga, si ular tua, Iblis atau Setan”)
Ekor melambangkan ajaran/doktrin yang palsu
(Yesaya 9:15 ~ “nabi yang mengajarkan dusta dialah ekor”).
Jadi sepertiga malaikat-malaikat yang di Surga termakan dusta yang dijual
Lucifer. Dan akibatnya mereka ikut terlempar keluar dari Surga dan jatuh ke
bumi. Mereka inilah yang kemudian disebut roh-roh kegelapan, anak buah Setan.
v
Karena
dosanya dia dan semua pengikutnya dibuang keluar dari gunung Allah,
tempat Allah berdiam, dibuang keluar dari Surga.
v
Dan
dia akan dibinasakan tentu bersama semua
pengikutnya.
v
Coba
simak di mana Setan akan dibinasakan?
Ayat
18 mengatakan dia akan dibakar api dan Tuhan “akan menjadikan engkau abu di atas bumi”. Berarti Setan akan dibakar di atas bumi. Neraka itu disediakan untuk Setan dan pengikut-pengikutnya, baik
malaikat maupun manusia (Matius 25:41), dan neraka nanti akan ada di
atas bumi bukan di bawah bumi seperti
yang banyak diyakini orang. Dan dibakarnya sampai habis menjadi
abu, jadi bukan tidak akan pernah habis seperti yang diajarkan
banyak gereja.
v Lalu
yang paling menyenangkan ialah ayat 19, “engkau tidak akan ada lagi selamanya” berarti
apa?
Musnah, habis, lenyap, untuk
selama-lamanya. Jadi bukan
tetap dibakar untuk selama-lamanya, tetapi “tidak akan ada lagi
selamanya”.
Sekarang kita melihat tulisan nabi
Yesaya dulu tentang Bintang Fajar ini. Di tulisan nabi Yesaya, makhluk itu
sudah tidak disebut dengan nama samarannya “raja Tirus” melainkan disebutkan
julukannya, yaitu “Bintang Fajar” atau bahasa Latinnya Lucifer.
Yesaya 14:12-14
14:12 Betapa engkau sudah jatuh dari Surga, hai Lucifer (Bintang Fajar), putera fajar! Engkau sudah ditebang dan jatuh ke tanah, engkau yang melemahkan bangsa-bangsa!
14:13 Karena engkau telah
berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke Surga, aku akan
meninggikan takhtaku di atas
bintang-bintang Allah, dan aku juga akan duduk
di bukit pertemuan, di sebelah utara yang paling jauh.
14:14 Aku akan naik mengatasi ketinggian awan-awan, aku
akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!’
14:15 Sebaliknya engkau
akan dibawa turun ke Sheol (kubur), ke tempat yang paling
dalam di liang kubur.
Keterangan apa yang kita peroleh dari tulisan nabi Yesaya?
v
Bintang Fajar (Lucifer) ini ditebang
dan jatuh ke bawah.
Dia
diibaratkan sebatang pohon, yang ditebang sampai jatuh ke bawah, artinya apa?
Artinya sudah tamat riwayatnya sebagai pohon. Nah, Bintang Fajar ini tadinya
apa? Dia kerub yang menudungi takhta Allah yang memainkan tambur dan alat tiup.
Sekarang dikatakan dia telah “ditebang dan jatuh ke bawah”, berarti tamatlah riwayatnya sebagai kerub penudung takhta Allah. Dia kehilangan
jabatannya.
v
Ayat 13 dan 14 menyatakan kejahatan apa
yang telah dilakukannya sehingga dia ditebang itu.
Bintang
Fajar ini ternyata mau kudeta. Dia mau menyamai Yang Mahatinggi. Dia mau membuat takhtanya sendiri
di atas bintang-bintang Allah ~ dan ketahuilah bintang-bintang itu
melambangkan malaikat-malaikat Allah. Jadi sekarang Bintang Fajar ini sudah
tidak mau menjadi kerub yang menudungi takhta Allah, dia mau punya takhta
sendiri dan dia mau duduk di atas takhtanya sendiri.
v
Dia juga mau duduk di bukit
pertemuan yang tempatnya jauh di utara.
Bukit
pertemuan apa itu? Jika ada suatu pertemuan, tentunya yang bertemu itu lebih
dari satu bukan? Berarti ini bicara tentang acara rapat. Nah, siapa yang rapat di situ? “Jauh di
utara” artinya jauh di tempat yang tinggi, ini bukan saja bicara tentang jarak
(berapa kilometer) tetapi ini bicara tentang status! Ingat Bintang Fajar ini
ingin menyamai Allah, Allah duduk di takhta, dia juga mau duduk di takhta. Dia
sudah merasa dia bukan kerub, bukan malaikat, tetapi dia lebih tinggi dari
malaikat, dan yang lebih tinggi dari malaikat itu Allah. Ayat ini sudah
memberikan suatu gambaran kepada kita bahwa Allah punya bukit
pertemuan di mana Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus berunding.
Dan Bintang Fajar ingin ikut dalam perundingan tersebut.
Bintang Fajar merasa dirinya sudah sejajar Allah, karena itu dia merasa berhak
ikut dalam perundingan kelas Allah.
v
Di ayat 14 itulah Bintang Fajar membuka
ambisinya yaitu mau menjadi seperti Yang Mahatinggi.
Inilah
kejahatan Bintang Fajar.
Dia
adalah makhluk ciptaan. Tetapi dia ingin menjadi sama dengan
Penciptanya.
Dan
ini disebut “kejahatan” oleh Allah di Yehezkiel 28:15.
Kejahatan
ini namanya “EGO”.
Kita mungkin mencelanya,
kok tidak tahu diri, makhluk ciptaan kok berani-beraninya mau menjadi sama
dengan Sang Pencipta. Tapi jangan kaget, teman-teman, karena kita sendiri
juga sering seperti itu. Kita
sendiri juga sering menganggap kita bukan makhluk ciptaan yang harus mengakui
autoritas Khalik yang menciptakan kita. Kita sendiri juga sering
menganggap kita lebih penting, lebih pintar, lebih tahu daripada Khalik kita.
Kita sendiri juga sering mau mengatur Tuhan, mendahulukan keinginan dan kemauan
kita di atas kehendak Khalik kita. Kita minta Tuhan menuruti kemauan kita,
kalau kita tidak dapat, kita menyesali Tuhan. Iya, kita sudah tertular
kejahatan Bintang Fajar. Kita sering mendahulukan
ego kita di atas Tuhan Khalik yang seharusnya kita sembah dan kasihi.
Nah, jika
Tuhan tidak sayang menebang Bintang Fajar yang pernah menudungi takhta Allah,
yang sudah diciptakan begitu sempurna dan indah, karena muncul kejahatan di
hatinya, gara-gara EGOnya itu, apakah Tuhan akan sayang
menebang kita yang cuma manusia lemah, yang tidak punya apa-apa yang bisa
dibanggakan, jika kita juga mendahulukan ego kita? Sesuatu yang
perlu kita renungkan dengan serius.
Sekarang kita
melihat apa yang Tuhan suruh rasul Yohanes menulis tentang kudeta Bintang Fajar
ini. Bagaimana Tuhan merespons usaha kudeta si Bintang Fajar.
Wahyu 12:7-12
12:7 Maka timbullah peperangan di Surga: Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan
naga itu bersama malaikat-malaikatnya melawan.
12:8 tetapi mereka kalah, dan tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar
itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dia dilemparkan ke bumi**), dan malaikat-malaikatnya dilemparkan
keluar bersama-sama dengan dia.
v Allah
jelas tidak tinggal diam. Perang!
Jadi lihat, dosa yang pertama
itu muncul di Surga, perang yang pertama juga muncul di Surga! Tapi
ayat 7 tidak menyebut Bintang Fajar, ayat 7 menyebut “naga”. Betul, tapi di
ayat 9 jelas bahwa “ular tua”, “naga” (ayat 7), itu adalah Iblis atau Setan.
v Siapa
yang berperang?
Allah melawan Setan, yang
dahulunya disebut Bintang Fajar. Jadi jelas ya, yang berperang adalah Allah
melawan Setan/Iblis, ini bukan peperangan antar sesama malaikat. Tetapi ini
adalah perang antara Allah dan Setan.
v Siapa
yang turun tangan berperang di pihak Allah? Mikha-El. Siapa Mikha-El ini?
Sudah jelas karena ini
peperangan antara Allah dengan Setan, maka Allah harus turun tangan
sendiri. Mengapa? Pertama karena kewenangan Allah yang diperebutkan. Kedua
karena Setan (eks Bintang Fajar) ini adalah kerub yang tertinggi, dia punya
kekuasaan yang sangat besar, semua malaikat yang lain bukan tandingannya.
Justru karena begitu besar kekuasaannya, dia menganggap dirinya sudah setara
dengan Allah. Karena itu Allah harus turun tangan sendiri
untuk mengalahkan Setan. Jadi Mikha-El ini adalah Allah sendiri, Pribadi yang
kedua, yang kita
sebut Allah Anak yang 2000 tahun yang lalu juga turun ke dunia dan
hidup sebagai manusia. Nah, ada orang Kristen yang tidak percaya Mikha-El ini
adalah Allah Anak, tetapi Alkitab menjelaskan bahwa itu adalah Allah Anak. Untuk
itu ada pembahasannya sendiri di blog LIMA GADIS BIJAK, silakan buka di sana
bila berminat.
v Tetapi
Setan tidak memberontak sendirian.
Dia berhasil menggalang pengikut
di antara para malaikat. Ayat 7 dan 8 menyatakan bahwa dia punya
pengikut, yaitu malaikat-malaikat juga. Karena itu Mikha-El juga
membawa malaikat-malaikatNya untuk menghadapi pengikut-pengikut Setan. Jadi
seru sekali. Mikha-El berhadapan dengan Setan mantan Bintang Fajar, sedangkan
malaikat-malaikat dua kubu itu bertempur sama sendiri.
v Ayat
8-9 memberitahu kita bahwa Setan dan pengikutnya kalah dan dilemparkan keluar.
Keluar dari mana? Keluar dari Surga karena peperangan itu terjadi di Surga, kan?
v Di
ayat 9 dikatakan bahwa Setan dan pengikutnya dilemparkan “ke bumi”,
terjemahan KJV juga menulis “into
the earth”, tetapi jika kita mempelajari Efesus 1:4-5, 1 Petrus 1:19-20, kita
tahu bahwa pemberontakan Setan di Surga (atau munculnya dosa Setan)
itu terjadi “SEBELUM DUNIA DIJADIKAN.”
Nah, jika saat itu dunia belum dijadikan, maka tentunya ketika Setan dan para
pengikutnya dilemparkan keluar dari Surga, Mikha-El tidak melemparkannya “ke
bumi” kita, karena bumi kita ini belum
dijadikan pada waktu itu. Nah, jika kita melihat tulisan
aslinya, γῆ [gē] ini
artinya “tanah”
atau “daerah”,
lihat keterangan di bawah.
**) Thayer's Definition #1093 - γῆ [gē]
1.
arable land = tanah
yang bisa digarap
2.
the ground, the earth as a
standing place = permukaan tanah tempat berpijak
3.
the main land as opposed to
the sea or water = daratan, lawan kata laut atau air
4.
the earth as a whole = tanah
sebagai suatu kesatuan
a.
the earth as opposed to the
heavens = lawan kata langit
b.
the inhabited earth, the
abode of men and animals = tempat yang didiami
manusia dan hewan
5.
a country, land enclosed
within fixed boundaries, a tract of land, territory, region = negara,
tanah yang ada batas-batasnya, sebidang tanah, teritori, daerah.
Berarti istilah “dilemparkan ke bumi”
itu bukan ke bumi kita ini, karena pada waktu itu bumi kita ini belum
dijadikan, tetapi itu berarti dilemparkan keluar
dari Surga, dan Setan serta pengikut-pengikutnya mendarat di suatu
tempat/daerah.
Nah, pemberontakan dan kudeta Bintang
Fajar hanya berakhir dengan kekalahannya dan diusirnya dia beserta
pengikut-pengikutnya dari Surga. Allah tidak langsung membasmi Setan dan pengikutnya.
Mengapa? Karena Allah harus membuktikan bahwa tuduhan Setan dia bisa
mengendalikan alam semesta lebih baik daripada Allah, itu salah. Karena itu
Allah tidak langsung membasmi Setan, tetapi Allah memberi Setan waktu yang tertentu
untuk membuktikan tuduhannya. Namun karena itu, Allah harus
mengambil langkah berikutnya, yang ditulis di:
Efesus 1:4-5
1:4 Sebagaimana
Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tanpa cela di hadapanNya dalam kasih.
1:5 Setelah sebelumnya menentukan kita diadopsi menjadi anak-anakNya Sendiri melalui
Yesus Kristus, menurut kebaikan kehendak-Nya,
Terusirnya
Setan dkk. keluar dari Surga belum menyelesaikan perang/pertentangan antara
dirinya dengan Allah. Allah mengetahui bahwa Setan masih
punya rencana jahat untuk menggalang lebih banyak lagi pengikut. Karena dia
sudah tidak bisa lagi menipu malaikat-malaikat di Surga, maka dapat dipastikan
dia akan mencari pengikut di tempat lain, dan
bumi kita yang akan diciptakan itu juga akan menjadi sasarannya.
Oleh karena itulah Tuhan sudah sepakat SEBELUM DUNIA
DIJADIKAN, jika nanti manusia yang diciptakanNya sampai tertipu oleh Setan
dan berbuat dosa melanggar hukum Tuhan, maka Tuhan menyediakan suatu jalan
kelepasan.
“Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal itu supaya setiap orang yang percaya dalam Dia
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” [Yoh. 3:16]
Inilah yang dimaksud
dengan ayat di Efesus 1:4-5, bahwa sebelum dunia dijadikan, ALLAH
TELAH MEMBUAT PILIHAN UNTUK MENYELAMATKAN KITA DI DALAM YESUS KRISTUS,
supaya kita kudus dan tidak bercacat di hadapanNya. Dalam kasihNya Dia telah
menentukan kita akan diadopsi olehNya menjadi anak-anakNya melalui
Yesus Kristus.
Jadi ayat-ayat di
Efesus 1:4-5 ini sama sekali tidak berkata bahwa sebelum dunia dijadikan, si A,
si B, si C yang belum lahir ini yang akan diadopsi menjadi anak-anak Allah,
sedangkan si D, si E, si F, tidak. Ini adalah konsep yang salah.
Apa yang
ditentukan sebelum dunia dijadikan adalah,
bahwa di dalam Yesus
Kristus
SEMUA MANUSIA BEROLEH SELAMAT.
SEMUA MANUSIA DIADOPSI OLEH ALLAH.
Jadi yang ditentukan
sebelum dunia dijadikan BUKAN nama si A, si B, si C, yang
dijadikan anak-anak Allah, tetapi Yesus Kristus yang akan menggantikan manusia
menjalani kematian kekal akibat dosa.
Itulah sebabnya
disebutkan di Wahyu 13:8 dikatakan:
Dan semua orang yang diam
di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis
di dalam kitab kehidupan Anak Domba, yang telah
disembelih dari fondasi dunia (= dari
saat penciptaan dunia direncanakan).
Nah, di sini kita
tidak membahas bagian pertama ayat 8 ini karena itu ada pembahasannya sendiri
dan tidak relevan dengan pembahasan yang sekarang, tetapi yang perlu kita
perhatikan adalah bagian keduanya, yaitu “Anak
Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia.”
Jadi, Yesus (Anak Domba) itu sudah ditentukan bakal disembelih (mati) dari
saat penciptaan dunia dirancang, bahkan sebelum ada dunia kita ini,
sebelum bumi diciptakan, sebelum ada Adam dan Hawa.
Mengapa?
Karena Allah dalam
kemahatahuanNya sudah tahu bahwa manusia akan jatuh dalam dosa, manusia akan
ditipu Setan. Maka Yesus Kristus sudah berjanji untuk menjalani kematian kekal
menggantikan manusia. Pelaksanaannya memang baru terjadi di tahun 31 AD, tetapi
sebelum dunia dijadikan, Allah sudah sepakat Allah Anak yang akan menjalani
kematian kekal untuk menebus manusia, karena itu Dia “telah
disembelih dari fondasi dunia.”
Lho tapi di Efesus
1:4 itu kan dikatakan “Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan” dan di ayat 5
dikatakan “Setelah sebelumnya menentukan kita” jadi yang dimaksud kan kita yang dipilih dan
kita yang ditentukan?
Betul, memang kita yang dipilih, tapi “kita semuanya”
seluruh umat manusia, maksudnya. Allah memilih kita semuanya untuk diselamatkan, Allah tidak memilih
kita untuk dibiarkan ditangkap Setan dan kelak mati bersama Setan. Allah
memilih kita semua untuk diselamatkan. Allah
menentukan kita semua bisa selamat, Allah menakdirkan kita semua bisa
diselamatkan. Karena itu penebusan
Kristus itu terbuka untuk semua manusia. Siapa pun yang mau
menerimaNya, dia mendapat penebusan itu. Tidak ada manusia yang dihalangi untuk
mendapatkan penebusan dan keselamatan. Fasilitas itu terbuka bagi semua yang
mau. Kalau manusianya yang tidak mau, ya itu pilihannya sendiri, tetapi Tuhan memberi semua manusia kesempatan sebesar-besarnya untuk ditebus
dan diselamatkan.
Karena itu ketika
Setan benar-benar berhasil menjerat Adam dan Hawa dalam dosa, maka rencana
penyelamatan yang sudah dibuat Allah sebelum dunia dijadikan, pun dijalankan.
Lambangnya ialah dengan menyembelih domba yang pertama di taman Eden. Kematian
yang pertama terjadi di taman Eden yang di bumi ketika domba yang pertama
dikurbankan sebagai lambang pengurbanan Kristus kelak, dan kulitnya dijadikan
pakaian Adam dan Hawa.
Jatuhnya Adam dalam
dosa membawa dampak pada seluruh umat manusia. Kita semua
mewarisi akibat dosa dari Adam, yaitu kematian kodrati. Kematian
yang harus dialami semua manusia, entah itu orang baik, entah itu orang jahat.
Dan karena hidup di
dunia yang terpolusi dosa, di antara masyarakat yang juga doyan berbuat dosa, kita juga mewarisi kecenderungan
untuk berbuat dosa, mengikuti keinginan daging kita.
Karena itu kita membutuhkan Juruselamat. Kita tidak bisa menghapus
dosa kita sendiri. Dosa yang kita
buat itu hukumannya maut atau kematian kekal (Rom 6:23). Jika kita tidak
menerima tawaran Kristus menjadi pengganti kita menjalani kematian kekal, kita
harus menanggungnya sendiri, kita sendiri yang harus menjalaninya.
Karena kita telah
dipilih Tuhan untuk diselamatkan, kita telah ditakdirkan Tuhan untuk selamat
melalui Tuhan Yesus Kristus, mengapa kita tidak mau menerimanya?
Efesus 2:8
Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan karena usaha kamu, itu adalah pemberian Allah,
Keselamatan itu pemberian dari Allah,
bukan sesuatu yang kita peroleh sebagai pembayaran atas usaha/perbuatan kita. Kita sudah dipilih Allah untuk diselamatkan,
tetapi sekarang kita juga harus
memilih untuk mau menerima keselamatan itu. Dan caranya menerima itu sangat mudah, hanya menerimanya saja
dengan iman, hanya percaya saja Yesus Kristus telah mati menggantikan kita, dan
darahNya telah dicurahkan untuk menghapus dosa kita. Tinggal kita memilih untuk
mau atau tidak membawa dosa-dosa kita kepada Kristus untuk diampuni, dan dihapuskan.
Jika kita diam saja, jika kita tidak membawa
dosa-dosa kita kepada Kristus, ya dosa-dosa itu tidak akan diampuni walaupun
darah Kristus sudah tercurah untuk pengampunan dosa.
Kita lanjutkan
menyimak Efesus
pasal 1
1:7 Yang
di dalam Dia kita beroleh penebusan oleh
darah-Nya, pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
1:11 Yang dalamNya juga kita telah mendapat suatu
warisan, karena sebelumnya telah ditentukan sesuai dengan tujuan
Dia yang mengerjakan segala sesuatu menurut pertimbangan
kehendak-Nya Sendiri.
Ayat-ayat ini begitu jelas, oleh darah Kristus kita mendapatkan penebusan. Dan itu artinya pengampunan untuk dosa-dosa kita. Maka jika kita mau menerima pemberian yang sangat berharga ini, berarti kita juga menerima warisan yang sejak semula sudah disediakan Allah bagi kita yang telah mengerjakan segala sesuatu menurut pertimbangan kehendakNya.
Pertentangan dan permusuhan Setan dan
Tuhan belum berakhir. Pertentangan itu akan terus berlanjut hingga hari kiamat.
Dan baru pada saat itulah Setan dan semua pengikutnya akan dihapus dari
permukaan bumi ini.
Sementara ini Setan
masih terus berkiprah, malah semakin lama semakin ganas, semakin rajin menebarkan
penipuan-penipuannya dalam segala bentuk segala jenis, untuk mendapatkan
sebanyak-banyaknya pengikut. Setan tahu waktunya tinggal sedikit dan akhirnya
dia akan dibasmi, tapi dia tidak mau mati sendirian. Dia mau membawa
sebanyak-banyaknya korban bersamanya.
Apa yang diperbuat
Setan agar bisa menipu kita? Sekarang sudah bukan zamannya orang menyembah
berhala, bahkan orang yang masih sujud kepada patung pun mengatakan bahwa itu
bukan penyembahan, dan patung itu hanya membantu konsentrasinya saja, sebagai
alat bantu visualisasi, dan entah alasan apa lagi. Sayangnya walaupun mereka
mengatakan itu bukan penyembahan, di mata Tuhan itu tetap penyembahan, karena
Tuhan sudah melarang manusia sujud menyembah apa pun dan siapa pun selain Tuhan
Khalik semesta alam.
Setan sekarang menipu
dengan cara yang lebih halus, lebih tidak kentara. Salah satunya adalah dengan
menambahi sedikit konsep keselamatan yang ditawarkan Tuhan:
Tuhan berkata:
Keselamatan itu pemberianKu, terima saja dengan iman.
Setan berkata:
Keselamatan itu harus diperoleh dengan iman + usaha sendiri (= perbuatan baik/amal/darma)
Kedengarannya masuk
akal, bukan? Perbuatan baik itu dapat pahala. Kalau pahalanya banyak, kita
selamat. Dan banyak orang mempercayai ini. Tapi justru konsep ini membuat
manusia tidak mendapatkan keselamatan.
Keselamatan itu
pemberian gratis dari Tuhan, tidak dapat ditukar dengan perbuatan baik. Tuhan
tidak menerima program tukar-tambah. Jika kita percaya penipuan Setan bahwa perbuatan baik
kita bisa menyelamatkan kita, maka kita melecehkan kasih karunia Tuhan. Akibatnya
kita justru tidak mendapat keselamatan.
PERBUATAN BAIK ITU TIDAK
BISA MENGHAPUSKAN DOSA.
Dosa hanya bisa
dihapuskan oleh darah. Dan Tuhan sudah menentukan hanya darah Kristus yang bisa
menghapus dosa, karena itu adalah darah perjanjian. “…dan
tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” [Ibrani 9:22]
Perbuatan baik itu adalah BUKTI bahwa
kita SUDAH SELAMAT. Itu adalah perkembangan selanjutnya dari orang yang sudah
selamat. Roh Kudus yang bekerja di dalam hatinya memungkinkan orang itu
meninggalkan kedagingannya, dan hidup di dalam Roh. Perbuatan baik itu
buah-buah yang dihasilkan oleh Roh Kudus.
Jadi, terima
keselamatan dulu, yang diberikan Tuhan secara gratis, hanya dengan mengimani
bahwa Yesus Kristus itu Tuhan dan Juruselamat kita, setelah itu, Roh Kudus akan
membawa kita kepada pertumbuhan kerohanian yang menghasilkan perbuatan yang
baik. Jangan terbalik.
Jadi sekarang semoga
kita lebih paham, bahwa Tuhan tidak pernah menakdirkan
siapa pun tidak selamat.
Yang ditakdirkan
Tuhan sebelum dunia diciptakan adalah Yesus Kristus yang akan menjadi
Juruselamat dan Penebus manusia, dengan demikian bagi semua manusia sudah
disiapkan jalan keselamatan. Tinggal manusianya sendiri mau memilih menerima
tawaran itu apa tidak. Dan kebebasan memilih itu diberikan
sepenuhnya kepada manusia. Tuhan tidak memaksa. Tuhan hanya
mengajak. Jika manusianya menolak, ya berarti dia sendiri yang menentukan
takdirnya tidak selamat, bukan Tuhan.
17 10 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar