181. KITA DITUNGGU PENGHAKIMAN
_______________________________________________________
Kebanyakan orang Kristen salah paham tentang konsep
keselamatan yang dibeberkan Tuhan di dalam Alkitab. Kebanyakan orang Kristen
HANYA melihat ke ayat-ayat ini:
Efesus 2:8-9
Karena
oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan karena usaha kamu, it adalah pemberian Allah,
itu bukan hasil
pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan dirinya.
Lalu orang Kristen berkata, karena kita
diselamatkan oleh kasih karunia dan bukan oleh perbuatan kita sendiri, maka APA PUN PERBUATAN KITA SETELAH ITU, KITA TETAP SELAMAT.
Ini adalah konsep yang salah.
Setan itu pintar. Dia kalau menipu, dia
tidak memakai kebohongan 100%, karena kita “terlalu cerdik” untuk dibodohi
dengan kebohongan 100%. Jadi Setan mencampur kebohongan dengan kebenaran,
sehingga kita-kita yang sebenarnya tidak “terlalu cerdik” akan tertipu. Kita
telan mentah-mentah kebenarannya (karena itu memang benar), tetapi bersamaan
dengan itu kita juga menelan mentah-mentah kebohongannya. Seperti membujuk anak
kecil minum obat pakai pisang. Obatnya disembunyikan di dalam pisang, anak itu
melihat pisang, pisangnya dimakan, maka obatnya ikut masuk. Kita juga seperti
itu.
Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa
apa pun perbuatan kita, kita tetap selamat. Ayat Efesus 2:8-9 itu belum
selesai. Harus diteruskan ke ayat 10, maka kita akan melihat, bahwa perbuatan
kita HARUS BAIK, dan kita harus BERJALAN (HIDUP) DALAM KEBAIKAN ini. Ini ayat
10-nya:
Efesus 2:10
Karena
kita ini karya Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan
baik, yang telah
dipersiapkan Allah sebelumnya, agar kita harus hidup
di dalamnya.
Apa kata ayat 10nya? “…kita… diciptakan dalam Kristus Yesus…” kapan? Kapan kita diciptakan dalam Kristus
Yesus? Pada saat kita menerima Kristus Yesus sebagai Juruselamat
dan Tuhan kita, pada saat kita menerima keselamatan dari Tuhan, pada
saat orang lama kita mati bersama Kristus dan kita bangkit sebagai orang baru
bersama Kristus (yang dilambangkan oleh upacara baptisan). Jadi, “…kita… diciptakan dalam Kristus Yesus untuk…” apa? “…melakukan perbuatan
baik…” apa artinya perbuatan
baik? Perbuatan baik itu jelas bukan perbuatan dosa, bukan
sesuatu yang melanggar perintah Allah. Jadi setelah kita diciptakan
dalam Kristus Yesus, setelah kita menerima keselamatan dariNya, dan menjadi
ciptaan yang baru, kita harus apa? Harus melakukan perbuatan baik! Ayat ini tidak berkata “…kita…
diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan apa saja sesuka hati kita…”. Jadi dikatakan, “…kita…
diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan perbuatan baik yang telah
dipersiapkan Allah sebelumnya agar…” apa? “…agar kita harus…” “harus” itu opsional atau tidak?
“harus” itu boleh memilih atau tidak? Tidak! “harus” itu “harus”, “wajib” tidak
bisa memilih, tidak bisa minta keringanan, tidak bisa ditawar, iya kan? “…agar kita harus hidup di dalamnya.” Jadi ayat ini jelas mengatakan, melakukan perbuatan baik itu suatu keharusan, berjalan dalam kebaikan
itu keharusan, setelah kita diciptakan dalam Kristus Yesus.
Sebelum kita diciptakan dalam Kristus
Yesus, kita bisa berdalih kita tidak harus melakukan perbuatan yang baik, tidak
harus berjalan atau hidup dalam kebaikan. Tetapi ayat ini sangat jelas
mengatakan, bahwa kita yang TELAH diciptakan dalam Kristus Yesus, artinya kita
yang telah menjadi orang baru dalam Kristus Yesus, kita HARUS melakukan perbuatan
baik dan berjalan/hidup dalam kebaikan.
Jadi konsep bahwa karena kita
diselamatkan oleh kasih karunia dan bukan oleh perbuatan kita sendiri, maka APA PUN PERBUATAN KITA SETELAH KITA DISELAMATKAN, TIDAK MEMPENGARUHI
KESELAMATAN KITA itu adalah konsep yang salah.
Mari kita lihat ayat-ayat lain dalam
Alkitab.
Yakobus 2:10
Sebab
barangsiapa menuruti seluruh Hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian darinya,
ia bersalah terhadap seluruhnya.
Apakah ayat ini berkata bahwa seluruh
Hukum Allah itu boleh diabaikan? Tidak. Tidak tertulis demikian. Ayat ini
justru mengatakan Hukum Allah itu harus dilakukan
SEMUANYA. Kalau ada satu saja yang diabaikan, itu salahnya sama dengan tidak
melakukan semuanya.
Lalu orang Kristen berkata, “Sudah, kita
lupakan saja semuanya kalau begitu daripada nanggung separo-separo.” Itukah
yang dikehendaki Allah dari anak-anakNya?
Pertanyaan: Jika seorang yang
sudah menerima keselamatan, tetapi dengan sadar dan sengaja menolak hidup
sesuai Hukum Allah, apakah dia tetap akan selamat? Pada saat penghakiman apakah
namanya tetap akan berada dalam Kitab Kehidupan? Atau namanya bakal dicoret
dari Kitab Kehidupan? Logikanya bagaimana?
Kita lihat lagi apa tulis rasul Yakobus
tentang topik ini.
Yakobus 2:14
Apakah
gunanya, Saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman tetapi ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah
iman yang begitu menyelamatkan dia?
Apa kata ayat-ayat ini? Supaya kita
bisa menerima keselamatan, kita harus punya iman. Tanpa iman kita
tidak bisa menerima keselamatan. Jadi kita perlu punya iman supaya
bisa menerima keselamatan.
Pertanyaan: Apakah setelah
menerima keselamatan itu iman kita lalu menguap? Apakah kita sudah tidak
membutuhkan iman lagi begitu kita menerima keselamatan? Boleh kita buang karena
kita sudah menerima keselamatan?
Tidak. Justru iman kita harus
bertumbuh, harus menjadi semakin teguh.
Kolose 2:6-7
Karena kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan
kita, hendaklah kamu hidup di dalam Dia.
Berakar dan dibangun di dalam Dia, dan teguh dalam iman seperti yang telah diajarkan kepadamu, dipenuhi dalamnya dengan ucapan syukur
Pertanyaan:
Jika iman itu
harus bertumbuh, berarti iman itu harus apa? Harus hidup. Iman yang mati
tidak bisa bertumbuh. Iman yang mati namanya sudah tidak eksis, sudah lenyap, dengan
kata lain sudah tidak punya iman lagi.
Pertanyaan: Apa tandanya iman
itu sudah mati? Lihat penjelasan Yakobus.
Yakobus 2:17
Demikian
juga halnya iman sendirian, jika
iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu mati
Jelas kan ayat ini? Jika iman itu tidak
disertai perbuatan, itu namanya iman yang mati. Jadi tidak cukup kita
mengatakan “saya punya iman”. Buktinya apa saya punya iman? Buktinya apa iman
itu masih hidup? Iman itu dibuktikan oleh perbuatan kita.
Kalau cuma ngomong, itu gampang. Tapi harus dibuktikan.
Yakobus 2:18
…aku akan menunjukkan kepadamu imanku
dari perbuatan-perbuatanku.
Jadi bagaimana kita membuktikan kita
punya iman yang hidup? Dari perbuatan-perbuatan kita.
Jika kita menipu uang orang, apakah itu
membuktikan kita punya iman yang hidup? Tidak. Perbuatan kita yang baik, yang patuh pada segala Perintah dan
Hukum Allah itulah bukti bahwa kita memiliki iman yang hidup.
Yakobus 2:24
Jadi
kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan oleh perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya oleh iman.
Lho, kan di Efesus 2:8-9
dikatakan kita diselamatkan melalui iman, bukan perbuatan. Kenapa di
sini kok beda?
TIDAK BEDA.
Baca Yakobus 2:24
ini dengan seksama. Ayat ini tulisannya, “manusia dibenarkan oleh perbuatan-perbuatannya” jadi
perbuatan itu berkaitan dengan apa? Dengan “pembenaran”. Kata aslinya ialah δικαιόω
[dikaioō] yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan “justified” (= dibenarkan), ”freed" (=
dibebaskan), “innocent” (= dianggap tidak bersalah). Semua istilah ini berkaitan dengan apa? Dengan penghakiman!
Jadi:
perbuatan kita
itu BUKAN syarat untuk menerima KESELAMATAN,
tetapi
perbuatan kita itu berkaitan dengan syarat LULUS/TIDAKNYA
KITA
DALAM PENGHAKIMAN TUHAN.
Orang Kristen bertanya, “Lho,
jadi sudah diselamatkan itu masih dihakimi? Tidak mungkin! Sudah selamat itu
sudah tidak dihakimi lagi!”
Mau kita sih begitu ya?
Sekali pernah diselamatkan, selamanya selamat. Kita mau berbuat apa pun, kita
sudah selamat. Tapi ternyata Tuhan yang menentukan peraturan permainannya. JUSTRU YANG SUDAH DISELAMATKAN ITU YANG DIHAKIMI LEBIH DULU!
Tidak percaya? Lihat apa kata Alkitab.
1 Petrus 4:17
Karena telah tiba saatnya penghakiman harus dimulai di
rumah Allah; dan jika penghakiman itu dimulai dari kita, bagaimanakah akhirnya mereka yang tidak mematuhi
Injil Allah?
Ini yang nulis rasul Petrus
ya. Apa katanya? “telah tiba saatnya penghakiman harus dimulai…” jadi ada penghakiman
atau tidak? ADA! “…di rumah Allah…” Hah? Dari mana
penghakiman itu dimulai? “…di rumah Allah…” apa artinya? Kata “rumah” itu berasal dari
kata οἶκος
[oikos], yang bisa
diterjemahkan "tempat tinggal”, “rumah”, atau “keluarga”. Maka ini berarti
pertama-tama dari mereka yang melayani di rumah Allah, yang paling tinggi
jabatannya, terus menurun hingga ke umat Allah, jadi semua yang adalah
keluarga Allah dihakimi lebih dulu.
Supaya tidak ada
salah paham, Petrus mengulanginya lagi, “…penghakiman
itu dimulai dari kita…” jadi jelas “kita” ini umat Allah, akan
dihakimi! Justru
yang bukan umat Allah itu penghakimannya belakangan.
Jadi apakah umat Allah akan dihakimi? BETUL!
Umat Allah yang
sudah diselamatkan? IYA! Kalau belum diselamatkan, namanya belum umat Allah.
Lho kenapa sudah
diselamatkan kok masih harus dihakimi?
Nah, itu peraturan
permainannya. Pada waktu kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita,
Tuhan menerima kita apa adanya. Tuhan menganggap pertobatan kita itu
sungguh-sungguh. Tuhan memberikan keselamatan kepada kita. Sekarang tinggal kita yang harus membuktikan kepada Tuhan sepanjang sisa hidup kita
apakah kita memang benar-benar telah bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat atau tidak. Kita harus membuktikan pertobatan kita
dengan perbuatan-perbuatan kita. Kita harus membuktikan pertobatan kita dengan
hidup di dalam Kristus, yaitu hidup seperti Kristus telah hidup.
Bagaimana Kristus
hidup? Kristus hidup suci, tidak berbuat dosa, tidak melanggar kehendak Allah
Bapa. Berarti segala perbuatan kita, setelah kita menerima
keselamatan, juga harus suci, baik, tidak berdosa, tidak melanggar Hukum Allah,
sama seperti Kristus ketika Dia hidup di dunia.
Penghakiman itu untuk memastikan, apakah selama kita
hidup, SETELAH kita menerima keselamatan, sudah sesuai dengan kehendak Allah. Kehidupan kita
sebelum kita menerima keselamatan, tidak dihakimi, karena bagian itu
sudah dibayar oleh Kristus pada waktu kita pertama menerimaNya. Kristus sudah
menjalani hukuman yang seharusnya kita jalani. Jadi bagian itu sudah lunas.
Tetapi, justru MULAI SAAT KITA MENERIMA KESELAMATAN, PERBUATAN
KITA AKAN DIHAKIMI.
Nah, jadi, kita
yang sudah merasa menerima keselamatan, jangan menganggap enteng keselamatan
yang sudah kita terima lalu melanggar semua Perintah dan Hukum Tuhan dengan
bebas! Perbuatan kita setelah kita menerima keselamatan itu yang akan dihakimi.
Jika kita
mengadopsi seekor hewan, anjing atau kucing, yang tadinya liar, tidak ada yang
memelihara, makan sampah, kotor, berpenyakit kulit, pincang, dll. Pada waktu
kita bawa pulang hewan itu, kondisinya yang buruk tidak kita perhitungkan, kita
terima dia sebagaimana adanya. Tetapi kalau sudah kita adopsi, tentu kita akan
mengajar hewan itu untuk hidup menurut peraturan kita, tidak boleh lagi liar,
tidak boleh makan sampah, buang kotoran harus di tempat yang ditentukan, harus
dimandiin, penyakit kulitnya harus diobati hingga sembuh, pincangnya juga
sebisa mungki diperbaiki. Jadi hewan itu kita didik setelah dia kita adopsi,
supaya selaras dengan kehendak kita. Bagaimana kalau hewan itu terus-menerus
lepas dan liar lagi? Ya setelah kita capai membawanya pulang, suatu hari kita
putuskan untuk tidak mencarinya lagi, karena hewan itu yang tidak mau.
Begitu pula Tuhan.
Setelah kita menjadi milik Tuhan, kita dididik supaya menjadi selaras dengan
kehendak Tuhan. Hidup kita dinilai. Perbuatan kita dihakimi. Jika kita tidak
patuh kepada semua Hukum dan Perintah Tuhan, jika kita tidak bisa membuktikan
iman kita melalui perbuatan kita, suatu hari Tuhan akan memutuskan untuk batal
mengadopsi kita, dan kita kehilangan keselamatan itu.
Tetapi kabar
baiknya, Tuhan tidak membiarkan kita bergumul sendiri. Roh Kudus telah dikaruniakan kepada kita
untuk menolong kita dalam pertumbuhan iman kita. Ingat kan, apa yang
kita perbuat itu merupakan bukti dari kondisi iman kita. Kalau setelah menerima
Kristus sebagai Juruselamat kita, kita masih melanggar perintah dan Hukum Tuhan
seakan-akan itu bukan apa-apa, maka itu buktinya iman kita tidak bertumbuh
malah sudah sekarat, dan kita bakal tidak lulus penghakiman Tuhan.
26 05 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar