189. SIAPA NAGA, BINATANG DARI LAUT,
BINATANG DARI BUMI,
BINATANG DI PADANG GURUN DI KITAB WAHYU
__________________________________________________________________
Ada tiga
binatang di Kitab Wahyu yang memiliiki deskripsi yang mirip, namun tidak sama.
Wahyu 12:3
Maka
tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga merah yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk
sepuluh, dan di atas kepala-kepalanya ada
tujuh mahkota
Wahyu
13:1-2
Lalu aku berdiri
di pantai laut, dan melihat seekor binatang
keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di
atas tanduk-tanduknya sepuluh mahkota dan pada kepala-kepalanya
nama hujat. Dan binatang yang kulihat itu
serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya
seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan
takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Wahyu 17:3
Maka dia membawa aku pergi
dalam roh ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas
seekor Binatang berwarna
merah darah, penuh dengan nama-nama hujat, mempunyai tujuh
kepala dan sepuluh tanduk.
Sekilas,
jika kita kurang teliti, ketiga binatang yang digambarkan di tiga ayat ini
sepertinya sama, tetapi jika kita teliti, ternyata ada bedanya.
Di Wahyu 12:3 tentang NAGA
itu disebutkan:
v binatang itu naga yang besar berwarna merah padam
v binatang itu ada di langit
v kepalanya tujuh dan pada kepalanya ada tujuh mahkota
v bertanduk sepuluh
Di Wahyu
13:1 tentang Binatang yang keluar dari laut dikatakan:
v binatang itu kompilasi dari macan tutul, beruang, singa
v binatang itu keluar dari laut
v kepalanya tujuh ada nama-nama hujatnya
v tanduknya sepuluh, yang bermahkota sepuluh
v dan dia menerima kekuatan, kuasa dan takhta dari si naga
Di Wahyu
17:3 tentang Binatang yang ada di padang gurun dikatakan:
v binatang itu berwarna merah darah
v binatang itu berada di padang gurun
v seorang perempuan duduk di atasnya
v dia tertulis penuh dengan nama-nama hujat
v kepalanya tujuh
v tanduknya sepuluh
Pertama harus kita pahami bahwa banyak pesan (tidak
semuanya, tapi banyak) di Wahyu 12, 13, dan 17 itu diberikan dalam
simbol-simbol atau lambang-lambang. Maka kita harus berhati-hati melihat yang
mana berbicara dalam simbol, yang mana literal atau bukan simbol.
Binatang-binatang yang
disebut di sana (Naga, Binatang dari laut, singa, beruang, macan tutul, Binatang
dari bumi, Binatang di padang gurun) bukan binatang-binatang sesungguhnya
melainkan merupakan
lambang dari suatu kekuasaan.
Angka-angka yang
ada di sana pun bilamana itu adalah simbol, maka mereka mempunyai makna sendiri. Kita tahu bahwa di zaman Alkitab:
v angka 7 sebagai
simbol tidak berarti tujuh, melainkan menggambarkan kesempurnaan, status yang
tertinggi, kondisi yang paling top,
tidak ada yang lebih hebat darinya;
v angka 10 sebagai
simbol tidak berarti 10, tetapi menggambarkan jumlah keseluruhan,
jumlah yang mencakup
semua yang ada, tidak ada yang tertinggal, tidak ada yang di luar
itu.
Jadi bila kita bertemu dengan angka 7 atau 10, kita
harus melihat apakah itu suatu simbol atau itu angka literal.
Dengan pengertian di atas, marilah kita lihat
perbedaan dan persamaan ketiga pasal tersebut.
BINATANG NAGA WAHYU 12
Pertama kita lihat si Naga di Wahyu 12:3 dulu.
Wahyu 12:3
Maka
tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga merah yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk
sepuluh, dan di atas kepala-kepalanya ada
tujuh mahkota
Sebagai keterangan tambahan kita lihat Wahyu 12:9:
Dan naga
besar itu dilemparkan keluar, si ular tua,
yang disebut Iblis dan Satan, yang
menyesatkan seluruh dunia, dia dilemparkan
ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dilemparkan keluar bersama-sama dengan dia.
Jadi di ayat 9, kita mendapat informasi tambahan
bahwa Naga
yang ada di ayat 3 itu ternyata:
v dialah IBLIS
atau SATAN
v dan dia dilemparkan ke bumi
bersama pengikut-pengikutnya
v dan dia beroperasi di bumi dan
menyesatkan seluruh dunia
Berarti
sudah jelas, Tuhan mengatakan bahwa naga itu Iblis atau Satan, yang tadinya ada
di langit, sekarang ada di bumi. Kita tidak usah menebak karena sudah jelas
keterangan yang diberikan Tuhan.
Kalau
begitu, 7 kepala dengan 7 mahkota
itu maknanya apa?
v Jika tidak punya kepala, tidak
bisa berpikir, kan? Maka kepala di sini melambangkan
kemampuan berpikir, kemampuan memimpin, kemampuan membuat strategi.
v Mahkota
melambangkan raja atau kerajaan.
Berarti, ini bicara
tentang kemampuan berpikir dan kemampuan memimpin kelas raja, bukan cuma kelas rata-rata. Apalagi dikatakan
kepalanya yang memakai mahkota itu bukan 1, tapi 7. Angka 7 di sini jelas
adalah simbol, karena Satan/Iblis sejatinya tidak punya tujuh kepala. Setan
tadinya adalah malaikat, diciptakan sempurna, dan sangat indah, bukan monster
dengan tujuh kepala. Berarti angka 7 di sini adalah simbol yang maknanya sempurna.
Jadi Satan/Iblis/Naga ini mempunyai kemampuan berpikir kelas
raja yang sempurna. Luar biasa cerdiknya. Luar biasa akalnya. Luar
biasa strateginya.
Bagaimana
dengan 10 tanduknya?
v Angka 10 di sini
juga simbol, melambangkan jumlah keseluruhan.
v Bila kita mempelajari
nubuatan-nubuatan di kitab Daniel, kita tahu tanduk
melambangkan kekuasaan kenegaraan (power). Daniel 7:24 berkata “Kesepuluh
tanduk itu ialah kesepuluh raja…”
Maka 10 tanduk di sini melambangkan SEMUA
raja/kerajaan atau SEMUA kekuasaan kenegaraan di dunia.
Dengan
demikian si Naga/Satan/Iblis itu memiliki kuasa (power)
atas semua kerajaan di bumi tanpa ada
kecualinya, dengan kata lain, semua raja di bumi itu takluk di
bawah kekuasaan Satan.
Jadi Wahyu
12:3 dan ayat 9 menjelaskan bahwa
1.
Satan/Iblis/Ular Tua/Naga itu sendiri
memiliki tingkat kecerdasan yang sempurna, dan
2.
Dia mempunyai kuasa atas semua
raja/kekuasaan kenegaraan di bumi.
Bila kita mempelajari kisah kejatuhan Lucifer ini,
yang tadinya dia itu malaikat penudung takhta Allah, pemimpin biduan Allah, malaikat
yang diciptakan sangat tinggi kedudukannya ~ bisa kita baca di Yehezkiel
28:1-10 di mana Lucifer disebut sebagai raja Tirus ~ kita tahu bahwa dia punya
niat untuk menjadi Allah.
Yehezkiel 28:6
Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH:
Karena engkau
telah menempatkan hatimu sebagai hati Allah…
Jadi Setan/Iblis yang di Wahyu pasal 12 disebut
Naga atau Ular Tua, itu ingin menjadi Allah Bapa. Dia berperan sebagai Allah Bapa palsu bagi
pengikut-pengikutnya.
BINATANG WAHYU 13 YANG KELUAR DARI LAUT
Sekarang kita lihat Binatang di Wahyu 13:1-2.
Wahyu
13:1-2
Lalu aku berdiri
di pantai laut, dan melihat seekor binatang
keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di
atas tanduk-tanduknya sepuluh mahkota dan pada kepala-kepalanya
nama hujat. Dan binatang yang kulihat itu
serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya
seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan
takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
v Kalau si Naga itu dikatakan
tadinya berada di langit sebelum dia dilemparkan ke bumi,
maka Binatang Wahyu 13:1-2 ini
tidak pernah berada di langit, tapi dia justru muncul dari laut. Laut atau
banyak air juga merupakan simbol, kita tahu ini karena di ayat 15 Alkitab
sendiri menjelaskan:
Wahyu 17:15
Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur
itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan
kaum dan bahasa.
Jadi Binatang ini muncul dari
antara bangsa-bangsa manusia.
v Tiga kerajaan/negara yang
membentuknya sudah disebutkan di sini yaitu:
(1) macan tutul yang
melambangkan Greeka, (2) beruang yang melambangkan Medo-Parsi, dan (3) singa
yang melambangkan Babilon. (Pembahasan
tentang lambang ketiga binatang ini ada dalam pembahasan nubuatan Daniel,
silakan mencari di blog yang sama pembahasan nubuatan Daniel pasal 7-8).
v Dengan demikian, kita sudah
segera mengenali dari Alkitab dan dari sejarah,
Binatang yang keempat ini
adalah Roma yang terbentuk
dari sejarah tiga kerajaan: Babilon yang dikalahkan Medo-Parsi, Medo-Parsi yang dikalahkan Greeka, dan
akhirnya Greeka dikalahkan
Roma.
Apa maknanya Binatang ini dikatakan punya 7 kepala? Apakah
angka 7 ini simbol kesempurnaan atau ini angka 7 literal, atau kedua-duanya?
v Ciri pertama yang kita lihat
dari kepala-kepala ini ialah adanya
nama-nama hujat pada kepala-kepala ini.
Maka kepala-kepala ini
berkaitan dengan sikap pemberontakannya terhadap Allah. Jadi kepala-kepala ini tidak berbicara
tentang kecerdasan atau kemampuan berpikir melainkan tentang tekad perlawanannya terhadap Allah.
Kita ingat angka 7 itu adalah tingkat yang tertinggi, berarti perlawanannya
terhadap Allah, keberaniannya menghujat Allah adalah tingkat yang tertinggi, tidak
tanggung-tanggung.
v Berikutnya jika kita lihat
ayat 3 bagian pertama dikatakan:
Dan aku
melihat satu dari kepala-kepalanya sepertinya terluka fatal, ...
Di sini jelas angka 7 bukan hanya simbol, karena jika 1
dari 7 kepala itu mati, maka angkanya sudah bukan 7 lagi tapi sisa 6. Karena
itu angka 7
pada Binatang ini memiliki arti ganda.
ü Yang pertama di atas, angka 7 itu simbolis
ketika
dikaitkan dengan tindakannya menghujat Allah, melambangkan tingkat perlawanannya
terhadap Allah yang tidak tanggung-tanggung, tingkat perlawanannya sudah mentok.
ü Dan yang kedua,
angka 7 di sini benar-benar angka 7 literal.
Angka 7 ini merupakan tujuh pembagian waktu/masa/tahap.
Jadi kepala-kepala itu melambangkan periode-periode/tahap-tahap
eksistensi Binatang tersebut, di mana ada suatu periode (satu
dari kepalanya) dia kena luka yang fatal
Penjelasan tentang
apa ketujuh tahap eksistensi ini kita tahan dulu sebentar, nanti kita akan kembali
kemari. Untuk sekarang ini, kita ingat dulu bahwa ketujuh kepala Binatang ini
menyatakan bahwa Binatang ini memiliki tujuh tahap eksistensi
dan di semua tahapnya itu, dia menghujat Allah. Jadi satu kepala
mewakili satu periode eksistensi.
Jika kita membandingkan Binatang ini dengan
Naga/Iblis/Satan yang dijelaskan Wahyu 12:3, Binatang Wahyu 13:1-2 ini memiliki
ciri-ciri yang mirip dengan Naga/Iblis/Satan di Wahyu 12:3, sama-sama punya 7
kepala. Tetapi ternyata juga ada bedanya!
Kepala-kepala
si Naga memakai mahkota, sedangkan kepala-kepala Binatang ini tidak memakai
mahkota. Berarti, walaupun
Binatang ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan si
Naga/Iblis/Satan, tetapi dia lebih inferior dibandingkan si
Naga.
Ingat, Naga itu berasal dari langit (Surga), Tuhan
bilang dia itu Satan/Iblis, yang telah dibuang dari langit (atau Surga). Sedangkan
Binatang yang keluar dari laut ini, tidak berasal dari langit, dia berasal dari
laut di dunia ini, yang di ayat 15 sudah dijelaskan sendiri oleh Tuhan bahwa
laut itu melambangkan bangsa-bangsa, rakyat banyak, kaum, dan bahasa, karena
itu walaupun dia memiliki sifat/ciri-ciri yang sama dengan si Naga, namun
kelasnya ada di bawah si Naga.
Lebih lanjut ayat 2 di atas jelas berkata, Binatang
ini menerima kekuatan, kuasa dan takhta dari si Naga, “naga itu memberikan kepadanya kekuatannya,
dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar” berarti dia adalah agen si Naga, Naga/Satan/Iblis
itu bosnya, majikannya.
Lalu apa makna ke10
tanduknya yang bermahkota 10? Nah, pada Binatang ini, yang
memakai mahkota adalah tanduknya, bukan kepalanya!
v Tanduk sudah diketahui melambangkan power atau kekuasaan kenegaraan. Mahkota
melambangkan kerajaan.
Jadi Binatang ini mempunyai kekuasaan atas kerajaan-kerajaan.
v Angka 10 melambangkan seluruh jumlahnya, tidak ada
yang luput.
Berarti Binatang Wahyu 13:1-2 ini mempunyai kekuasaan atas semua kerajaan/pemerintahan di
dunia.
Ayat-ayat selanjutnya di Wahyu pasal 13 memberikan
keterangan yang lebih banyak tentang Binatang ini:
v Ayat 3 mengatakan salah satu kepalanya kena luka yang mematikan,
tetapi luka itu sembuh dan seluruh dunia mengagumi dan mengikutinya.
v Ayat 5 mengatakan Binatang ini
punya mulut yang sombong dan penuh hujat.
Kita tidak akan membahas tentang
bagaimana Binatang ini menghujat Allah di sini karena pembahasan itu cukup
panjang dan sudah ada di pembahasan nubuatan Daniel, jadi kita terima saja ayat
5 ini bahwa Binatang ini adalah musuh Allah karena dia
menghujat Allah. Pada
dasarnya, di Alkitab istilah “menghujat Allah” itu hanya dipakai bagi sosok
yang mengaku dirinya adalah allah, dan yang bisa mengampuni dosa yang hanya hak
prerogative Allah. Jadi Binatang ini pasti adalah
sosok yang mengaku memiliki kewenangan Allah.
Di ayat 1 kita sudah
diberitahu bahwa nama-nama hujat itu ada di kepalanya.
Di ayat 5 dikatakan nama-nama
hujat itu di mulutnya.
Berarti Binatang ini bukan
saja menghujat Allah dengan kata-katanya
(melalui mulutnya), tetapi juga dengan prinsip-prinsip
ajarannya atau ideologinya karena ayat 1 mengatakan nama-nama
hujat itu ada di kepalanya. Kepala itu tempatnya pikiran atau ideologi.
v Ayat 5 juga mengatakan bahwa
Binatang ini diberi waktu 42 bulan
untuk menghujat Allah.
Jika 1 bulan = 30 hari maka 42
bulan ialah 1260 hari. Dan dalam nubuatan 1 hari = 1 tahun literal (bacalah
Bilangan 14:33-34, Yehezkiel 4:4-6). Maka Binatang ini punya waktu 1260 tahun masa kejayaan saat dia menyombong dan
menghujat Allah. Ayat ini
paralel dengan Daniel 7:25.
v Ayat 7 mengatakan dia
diperkenankan menganiaya, memerangi, dan mengalahkan
orang-orang saleh.
Dan begitu hebatnya dia bisa
menguasi segala suku, bangsa, umat dan bahasa. Ini mengulang ayat 1-2. Ayat ini
juga paralel dengan Daniel 7:25.
Nah, sekarang marilah kita kembali ke ketujuh
kepala Binatang yang keluar dari laut ini, yang melambangkan ketujuh tahap eksistensinya yang
semuanya menghujat Allah.
Pertama, kita sudah tahu Binatang ini terbentuk dari sejarah tiga kerajaan:
1)
Mulutnya seperti singa: kita
tahu singa adalah lambang Babilon.
Jika dia berbicara seperti
Babilon, berarti dia memiliki
prinsip/ideologi yang sama dengan Babilon, yang menyembah berhala, musuh Allah.
2)
Kakinya kaki beruang: kita
tahu beruang itu lambang Medo-Parsi.
Dia berdiri di atas kaki
beruangnya, jadi dia menempati
daerah teritorial Medo-Parsi dulu.
3)
Badannya seperti macan tutul:
dan macan tutul adalah lambang Greeka.
Dia mengambil bagian terbesar (badan
kan bagian yang terbesar dibandingkan mulut dan kaki) cirinya dari kerajaan Greeka ini, baik dalam hal kebudayaan, filsafat,
agama, kebiasaan, pendidikan, kemiliteran, dll.
Inilah ketiga kerajaan dari
mana Binatang tersebut terbentuk. Jadi sudah 3 tahap ya.
4)
Maka dia sendiri adalah
kerajaan tahap keempat,
yaitu: Roma Kekaisaran, atau Roma Pagan, yang berhasil mengalahkan kerajaan Greeka dan
menggantikannya sebagai penguasa dunia di zamannya. Roma inilah yang sedang
berkuasa di zaman Yesus dan pada awal penyebaran Injil oleh para rasul dan
murid-murid Yesus.
5)
Setelah sekian ratus tahun
berlalu, akibat invasi bangsa Barbar,
Roma Kekaisaran pecah menjadi
banyak kerajaan di Eropa, 10 di antaranya kerajaan-kerajaan yang besar dan yang
lain kecil-kecil. Perpecahan yang terakhir terjadi pada tahun 476. Roma Kepausan muncul dari
perpecahan tersebut. Tahun 534 keluarlah Dekrit Justinian atau Kode Justinian,
yang memberikan wewenang kepada Roma Kepausan untuk menghancurkan semua yang
menentang faham Trinitas. Maka Roma Kepausan membasmi kerajaan-kerajaan yang
dituduh berfaham Arianisme. Kerajaan Heruli dan Vandal dihancurkan, dan pada tahun 538 setelah membasmi Ostrogoth kerajaan Arian yang ketiga
dari 10 kerajaan besar pecahan kekaisaran Roma, Roma
Kepausan resmi berkuasa secara mutlak
selama 1260 tahun (ingat ayat 5
tentang 42 bulan?) Jadi setelah periode Roma Kekaisaran, tahap berikutnya ialah
Roma Kepausan yang berjaya selama 1260 tahun. Nubuatan Allah tidak pernah
meleset. Tepat sampai ke tahunnya!
6)
Tetapi, seperti yang
dinubuatkan bahwa kekuasaannya hanya selama 1260 tahun,
maka pada tahun 1798 kedaulatan Roma Kepausan yang
mutlak, diakhiri oleh kerajaan Perancis ketika Paus Pius VI
ditangkap dan ditawan. Inilah yang dilambangkan oleh salah satu kepalanya
mendapat luka yang mematikan (ayat 3). Sejak itu, dalam nubuatan Alkitab, Roma Kepausan dianggap
non-aktif. Artinya, walaupun dia
eksis secara fisik, tetapi dia
tidak lagi memiliki kekuasaan mutlak seperti yang dimilikinya hingga tahun 1798.
Mulai waktu itu dia tidak lagi punya kekuasaan untuk menghabisi mereka yang
dianggap sebagai musuh-musuhnya.
7)
Tetapi ayat 3 bagian akhir
mengatakan,
suatu saat lukanya yang
mematikan itu sembuh, berarti Roma Kepausan akan bangkit kembali
dari kematiannya. Ini luar biasa, sudah mati, masih bisa sembuh. Ini berkat
jasa Binatang yang kedua, yang muncul dari bumi. Menjelang kedatangan Kristus
yang kedua, melalui suatu peristiwa yang penting (ayat 15-17), Binatang yang
keluar dari bumi (Wahyu 13:11-17) akan menyembuhkan luka fatal Roma Kepausan yang
telah membuatnya non-aktif itu, maka pada saat itu sekali lagi Roma Kepausan
(Binatang Wahyu 13:1-10) akan bangkit dan berdaulat mutlak lagi atas bumi, artinya
dia bisa lagi secara resmi menyingkirkan orang-orang yang tidak sepaham
dengannya. Tetapi menurut Alkitab masa ini tidak berlangsung lama, karena
akhirnya Binatang
ini (yang sudah kita identifikasi sebagai Roma Kepausan), akan dilemparkan ke lautan api yang menyala-nyala
(Wahyu 19:20).
Nah, sejarah sudah membuktikan siapa identitas
Binatang yang keluar dari laut yang dijelaskan Wahyu 13:1-10, yang tidak lain
adalah Roma Kepausan.
Pernah mendengar istilah Vicarius
Filii Dei? Istilah itu melekat kepada siapa? Roma
Kepausan. Apa artinya? Vicarius =
pengganti, Filii = Anak, Dei = Allah. Jadi Vicarius Filii Dei = Pengganti Anak Allah, Pengganti Yesus Kristus.
Inilah peran Binatang Wahyu 13:1-10, dialah yang
mengaku sebagai Pengganti Anak Allah, Pengganti Yesus Kristus. Jadi dia berperan sebagai Kristus
palsu bagi pengikut-pengikutnya.
Tetapi Wahyu 13:8 memberikan peringatan yang
sangat penting:
Dan semua yang diam di atas bumi akan
menyembahnya, yaitu yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia
Dari fondasi dunia artinya dari saat penciptaan dunia direncanakan.
Note: Versi LAI terjemahannya SANGAT salah,
sbb.:
Dan semua orang
yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu
setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab
kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Kita lihat terjemahan KJV:
And all that dwell upon the earth shall
worship him, whose names are not written in the book of life of the Lamb slain from the foundation of the world.
Jadi yang
“sejak dunia dijadikan” (from the foundation
of the world = dari fondasi dunia) itu adalah disembelihnya Anak Domba,
bukan ditulisnya nama orang-orang yang menyembah Binatang tersebut. Beda banget
lho artinya.
BINATANG
BERWARNA MERAH WAHYU PASAL 17
Sekarang kita melihat Binatang yang ada di Wahyu 17:
v warnanya sama dengan warna si Naga, yaitu
merah.
Kita semua tahu merah adalah
warna dosa (Yesaya 1:18). Jadi jelas sekali Binatang ini penuh dosa, sama seperti Satan/Iblis yang dilambangkan oleh si Naga.
v Dalam penglihatan Yohanes, Binatang
ini sedang ada di
padang gurun.
Kita ingat istilah “padang
gurun” adalah suatu tempat yang memprihatinkan, bukan kondisi yang makmur atau
jaya. Maka bila digambarkan Binatang itu sedang berada di padang gurun, artinya
dia dalam
kondisi prihatin, tidak berdaya.
v seorang perempuan duduk di atasnya.
Kita tahu di Alkitab gereja selalu
dilambangkan oleh seorang perempuan, mempelai Kristus. Nah di ayat ini sudah
dijelaskan bahwa ini bukanlah perempuan baik-baik, melainkan disebut sebagai
“pelacur besar”. Jika perempuan adalah lambang gereja, dan perempuan itu
disebut “pelacur besar”,
maka sangat jelaslah ini adalah
gereja yang melacurkan dirinya, yang tidak setia kepada Kristus suaminya, atau gereja
yang sudah murtad. Gereja murtad ini duduk di atas Binatang
merah itu. Maka tidak diragukan lagi, Binatang merah ini adalah sebuah badan/organisasi yag
mendukung gereja yang murtad.
v Ciri yang lain ialah adanya
begitu banyak
nama hujat yang memenuhi Binatang ini.
Jadi Binatang ini juga musuh
Allah, karena dia menghujat Allah. Ingat definisi “menghujat” menurut Alkitab
adalah usaha untuk merebut wewenang yang hanya milik Allah.
v Binatang ini punya tujuh kepala.
Ciri yang sama dengan Binatang
yang keluar dari laut dari Wahyu 13, berarti Binatang ini sama dengan Binatang
Wahyu 13. Binatang Wahyu 17 ini juga memiliki tujuh tahap eksistensi dalam sejarah. Di pasal
17 ini ayat 9 memberikan keterangan lebih jelas lagi bahwa ketujuh kepala ini
adalah tujuh gunung yang diduduki perempuan pelacur besar itu. Kita tahu secara
fakta Roma sendiri berdiri di atas tujuh gunung, maka Allah telah memberikan
satu ciri lagi untuk mengenali bahwa yang dibicarakan di sini mustahil bukan
Roma! Gereja (Perempuan) apa yang berada di atas tujuh gunung? Gereja Roma
Katolik!
v Di ayat 10 disebutkan ada
tujuh raja,
yang 5 sudah jatuh (sudah berlalu), 1 sedang ada,
dan 1 lagi belum hadir. Ini adalah keterangan baru.
ü Maka jika kita melihat ke
urutan 7 tahap eksistensi Binatang ini,
kita tahu bahwa lima kerajaan
yang telah lewat adalah
Babilon –
Medo Parsi –
Greeka –
Roma kerajaan/Roma pagan –
Roma Kepausan hingga 1798.
ü Kerajaan yang keenam yang sedang dilihat oleh
Yohanes di padang gurun ialah
Kepausan yang non-aktif atau katakanlah
tidak bertaring, dalam arti kata dia tidak bisa
bertindak merajalela seperti ketika masa jayanya dari 538-1798. Alkitab
menyebut tahap ini, tahap “ada, tapi tidak ada”.
Tahap ini mulai tahun 1798 hingga nanti dia bangkit dari kematiannya. Tahap
inilah yang dilihat Yohanes, bahwa Binatang itu lagi ada di padang gurun, di
situasi yang prihatin, yang tidak berdaya.
ü Dan kerajaan ketujuh yang belum ada ialah
Kepausan setelah dia bangkit dari
kematiannya melalui dukungan Binatang yang keluar dari bumi (Wahyu 13:11-17).
Tetapi akhirnya dia akan dilemparkan ke lautan api yang menyala-nyala
(Wahyu 19:20).
v Binatang Wahyu 17 ini tanduknya ada
sepuluh.
Juga ciri yang sama dengan
Binatang yang keluar dari laut Wahyu pasal 13. Berarti Binatang ini mempunyai
kuasa atas semua negara di bumi. Ciri-ciri ini membuktikan bahwa Binatang Wahyu
17 ini tidaklah beda dari Binatang Wahyu 13:1-2, hanya saja tanduk-tanduknya yang sepuluh tidak punya mahkota.
Mengapa tidak punya mahkota? Jawabannya tidak terlalu
sulit. Karena negara-negara yang
dikuasainya di zaman ini mayoritas sudah bukan negara-negara berbentuk kerajaan,
walaupun jumlahnya sama sepuluhnya, berarti sama keseluruhannya. Negara-negara
yang dikuasainya sudah tidak dipimpin oleh raja lagi.
Dengan demikian, keterangan ini menguatkan bahwa Binatang ini
melambangkan tahap eksistensi Roma Kepausan yang sudah tak lagi berada di zaman
monarki/kerajaan. Sejak
akhir abad ke-17 hingga abad ke-18, banyak negara di dunia mulai mengubah
bentuk negaranya dari negara kerajaan menjadi negara republik, kalaupun masih
ada tokoh-tokoh kerajaan yang dipertahankan, mereka hanyalah lambang, tetapi raja-raja
sendiri tidak ikut memerintah atau tidak punya kekuasaan mutlak dalam
pemerintahan seperti di abad-abad pertengahan dulu.
Melihat demikian, maka tidaklah heran, tanduk-tanduk
Binatang Wahyu 17 ini tidak mengenakan mahkota. Ini
membuktikan sesungguhnya Binatang Wahyu 17 adalah sama dengan Binatang
Wahyu 13:1-2, namun dari zaman yang berbeda. Binatang Wahyu 17
lebih modern, dia eksis di zaman negara-negara republik, bukan di zaman
kerajaan/kekaisaran lagi.
v Bukti lain bahwa Binatang ini
berbicara tentang Roma Kepausan yang lebih modern ialah keberadaannya di padang
gurun.
Kapan Roma Kepausan dilambangkan memasuki kondisi padang gurun?
Ketika kedaulatannya yang mutlak diakhiri oleh Perancis di tahun 1798. Jadi, Binatang di Wahyu 17 ini berbicara tentang masa pasca 1798
saat dia tidak lagi berkuasa membunuh orang-orang yang dianggap musuhnya sesuka
hatinya. Di masa padang gurun ini Roma Kepausan tidak bisa menganiaya dan
membunuh orang-orang yang dianggapnya menentang ideologinya.
Kondisi padang gurun ini akan bertahan sampai kapan? Sampai nanti
dia bangkit lagi dari kematiannya, saat Binatang yang bertanduk dua seperti
anak domba, menghidupkannya lagi dengan mengembalikan kedaulatannya yang mutlak
untuk bisa menganiaya dan membunuh umat Allah.
Jadi berikut marilah kita simak Binatang yang
muncul dari bumi ini, yang sanggup menghidukan kembali Binatang yang dari laut.
BINATANG YANG MUNCUL DARI BUMI WAHYU 13
Kita bisa melihat di Wahyu 13:11-18
tentang Binatang yang kedua, yaitu Binatang yang muncul dari bumi.
Jika kita baca ayat-ayat ini kita akan melihat apa yang telah dilakukan
Binatang yang muncul dari bumi (Binatang bertanduk dua seperti anak domba) ini:
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar
dari dalam bumi dan dia memiliki dua tanduk
seperti domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
v Jadi dia punya dua tanduk
domba.
Nah, aku tidak mengerti
mengapa LAI menerjemahkan “lamb” itu “anak domba”, karena kalau masih “anak
domba” ya belum punya tanduk. Jadi di sini “lamb” diterjemahkan “domba” saja.
Kita sudah tahu tanduk itu melambangkan kekuasaan. Maka Binatang dari bumi ini
punya dua kekuasaan. Ada pembahasan tersendiri bagaimana mengenali identitas
Binatang Domba ini, tetapi sekarang secara singkat kita ketahui bahwa dia punya dua kekuasaan
yang terpisah, yaitu
(1) kekuasaan sekuler (pemerintahan sipil), dan
(2) kekuasaan agama (kekuatan gereja).
Ini merupakan ciri pertama yang diberikan Allah. Maka
mudah sekali kita mengenalinya.
Negara mana yang Konstitusinya
memisahkan antara kekuasaan negara dan kekuasaan gereja? Amendemen Pertama
Konstitusi Amerika
Serikat dengan jelas menjamin pemisahan kekuasaan antara negara
dengan gereja. Gereja tidak boleh turut campur urusan sipil. Dan pemerintah
sipil tidak boleh turut campur urusan gereja.
v Bentuknya yang seperti
domba. Siapa yang selalu dilambangkan
sebagai domba? Yesus Kristus, Domba
Allah. Ini punya makna ganda.
(1)
Binatang ini, atau
kekuasaan ini beragama Kristen karena memakai lambang Kristus.
(2)
Binatang ini
memakai lambang hewan yang baik, tidak agresif, jinak, tidak buas, tidak berbahaya,
tidak menakutkan.
v Tetapi dia
berbicara seperti Naga. Waduh! Naga itu Setan, kan?
Jadi Binatang yang
di luarnya tampak jinak, tidak agresif, tidak berbahaya, ternyata kalau
berbicara seperti Naga yang adalah lambang Setan. Kita sudah tahu, dari mulut
mengalir keluar isi hati. Berarti sesungguhnya karakter asli Binatang ini tidak
sama dengan penampilannya. Ternyata sesungguhnya karakternya sama
dengan Naga/Setan, yang menindas, angkuh, berbahaya, banyak akal jahatnya, mau membunuh
semua musuhnya. Jadi Binatang
yang bertanduk dua ini pun adalah agen Satan/Iblis. Itulah
sebabnya dia menjalankan program Iblis untuk menyesatkan sebanyak-banyaknya
manusia.
13:12 Dan
dia menjalankan semua kekuasaan Binatang yang pertama itu di depannya, dan membuat
bumi dan mereka yang hidup di sana untuk menyembah Binatang pertama, yang lukanya yang mematikan telah sembuh.
v Jadi Binatang yang muncul dari
bumi ini, Binatang yang kedua yang tertulis di Wahyu 13 ini bertindak sangat
janggal.
Dia tidak menonjolkan dirinya sendiri tetapi menjadi kaki-tangan,
pelaksana perintah Binatang yang pertama,
Binatang yang tadinya terluka. Mengapa? Karena dia juga agen Iblis/Naga, dan
Binatang yang pertama itu juga sama agen Iblis. Jadi ini konspirasi.
v Dengan dukungan Binatang
Domba ini kepada Binatang yang punya luka fatal itu, maka lukanya sembuh, dan
Binatang yang dari laut itu hidup lagi.
“Hidup
lagi” berarti dia keluar dari kondisi non-aktifnya, dan bisa berkuasa lagi seperti di masa
kejayaannya dulu.
v Binatang
yang dari bumi ini membuat seluruh penghuni bumi tunduk menyembah Binatang yang
dari laut.
Berarti Binatang yang pertama, Binatang yang keluar dari
laut itu tidak usah berbuat apa-apa sendiri. Binatang Domba itu yang
mendukungnya dan menjalankan perintahnya.
13:14 Dan menyesatkan
mereka yang diam di bumi dengan mujizat-mujizat
itu yang dia punya kuasa untuk melakukan di depan
mata Binatang itu, sambil menyuruh
mereka yang diam di bumi, supaya mereka membuat
patung Binatang itu yang telah terluka oleh pedang, namun hidup.
13:15 Dan
dia punya kuasa untuk memberikan hidup kepada patung binatang itu, sehingga
patung binatang itu boleh berbicara dan mengakibatkan seberapa banyak yang tidak mau menyembah patung binatang itu, untuk dibunuh.
v Luar biasa.
Binatang Domba ini malah menyuruh
penghuni bumi membuat patung Binatang yang pertama yang keluar dari laut.
v “Patung” ini
tentunya juga simbol, bukan arca.
Patung adalah
duplikat atau lambang dari yang asli. Jadi
“patung Binatang”, berarti itu lambang khas Binatang yang keluar dari laut itu.
Apa ciri khas Binatang yang keluar dari laut? Dia menghujat
Allah. Maka patungnya/lambangnya ini tentunya harus punya ciri yang sama,
yaitu menghujat Allah juga. Kehadiran patung ini adalah upaya Binatang itu
merebut kewenangan Allah. Jika kita mempelajari lebih mendetail, patung ini mau
menggantikan Hukum Allah, yang hanya boleh dibuat Allah. Nah, patung ini hidup, artinya bisa
bertindak; patung ini juga bisa berbicara, artinya bisa menuntut. Dan bukan
hanya berbicara, tapi malah bisa membunuh semua orang yang tidak mau
menyembahnya!
13:16 Dan ia menyebabkan semua, baik kecil atau besar, kaya
atau miskin, merdeka atau budak, untuk menerima sebuah
tanda pada tangan kanan mereka atau pada
dahi mereka,
13:17 dan
bahwa tidak seorang pun boleh membeli atau menjual selain dia yang
mempunyai tanda atau nama Binatang itu, atau bilangan namanya.
v Yang mengerikan, Binatang Domba
yang berbicara seperti Naga ini,
memaksa semua orang untuk
menerima suatu tanda di tangan kanan atau di dahi mereka. Tanda apa ini?
Dikatakan di sini “tanda atau
nama Binatang itu, atau bilangan namanya”. Ini tanda apa? Tanda bahwa orang tersebut bersedia menerima dan mau patuh
pada patung Binatang itu!
ü Tanda di tangan menandakan
si penerima tanda tersebut bersedia melakukan apa yang diharuskan patung itu,
walaupun sebenarnya
dalam hati dia tidak setuju, tetapi dia tidak berani melawan.
ü Tanda di dahi
menandakan si penerima setuju dengan tuntutan patung,
setuju dengan fahamnya
dan dengan sendirinya mendukung pelaksanaan perintah patung itu dengan sepenuh
hati.
ü Tetapi mereka yang
tidak mau menerima tanda patuh pada patung itu,
dicabut hak-hak azasinya, dari mulai tidak
bisa berjual-beli sampai akan dibunuh (ay. 15).
Kalau begitu, supaya aman, lebih baik menerima saja tanda
itu? Lebih baik patuh saja menyembah patung Binatang itu? Simak peringatan yang diberikan Firman Allah,
Wahyu
13:8
Dan semua yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia
Ternyata Allah sudah memberikan amaran, mereka yang menyembah
Binatang yang keluar dari laut (Kepausan) atau patungnya (peraturan yang
dibuatnya yang bersifat menghujat Allah), itu namanya tidak tertulis di dalam
Kitab Kehidupan Anak Domba. Dan
mereka yang namanya tidak ada di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba akan berakhir
dalam lautan api neraka.
Wahyu 20:15
Dan barangsiapa yang tidak ditemukan namanya
tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Jadi jangan salah pilih!
Memilih menyembah Tuhan, akan menderita,
tidak bisa jual-beli, dan resiko akan
dibunuh,
tapi ada harapan kebangkitan dan hidup
kekal,
sedangkan
memilih menyembah Binatang dari laut dan
patungnya,
pasti akan binasa selama-lamanya di api
neraka.
Mengapa kitab nubuatan Daniel dan Wahyu ini
berulang-ulang membahas tokoh yang sama?
Dan bukan hanya dua kitab itu saja, tetapi rasul
Paulus juga memberikan keterangan tentang sosok “manusia durhaka” (atau “manusia dosa” – 2
Tesalonka 2:3-4). Dan rasul Yohanes menamainya “Antikristus” (1 Yohanes 4:1-3, 2:22-23).
Semua ini dibeberkan Allah kepada kita supaya kita
sadar siapa sebenarnya musuh Allah, siapa sebenarnya yang mempersekusi dan
membunuh umat-umat Allah sepanjang sejarah. Jika kita kenali siapa yang memusuhi kita, bukan saja
kita bisa berhati-hati menghadapinya, tetapi terlebih agar kita tidak jatuh ke
dalam jeratnya dan menjadi pengikutnya.
Sudah pasti diberitahu bahwa kita berada di
kelompok yang salah itu sangat menyakitkan. Bahkan biasanya kita akan selalu
membela diri dengan berkata, “Memangnya kepercayaan situ yang paling bener kok
menjelek-jelekkan kepercayaan saya?”
Galatia
4:16
Apakah ini
sebabnya aku menjadi musuhmu, karena aku
mengatakan yang sebenarnya kepadamu?
Tulisan ini tidak bermaksud menyakiti hati siapa
pun, tetapi semata-mata untuk menyatakan mana yang salah dan mana yang benar MENURUT
ALKITAB, apa yang tertulis di
Alkitab, pesan-pesan apa yang telah diberikan Tuhan bagi manusia agar kita bisa
mengenali siapa musuh Allah dan musuh manusia yang sesungguhnya.
Ini juga yang menjadi ganjalan di hati rasul
Paulus. Dia tahu bahwa pasti akan ada yang memusuhinya karena dia telah
menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah kepada saudara-saudaranya.
Tetapi justru ini adalah suatu tindakan kasih. Karena mengasihi, maka kita yang
telah mengetahui kebenaran, menanggung resiko dimusuhi saudara-saudara kita
yang salah paham. Tetapi, sesungguhnya dengan tahu apa yang benar, kita bisa
membuat pilihan dan keputusan yang tepat.
Rugi ikut Naga/Setan, atau Binatang-binatang ini,
karena semuanya akan binasa. Mereka tidak bisa menolong menyelamatkan kita.
Hanya Allah yang bisa menyelamatkan kita. Ikutlah
Allah. Belajarlah Firman Allah.
Dan bila kita sudah mengetahui mana yang benar,
kita wajib secepatnya menyampaikannya kepada saudara-saudara kita yang belum
tahu, seperti yang ditulis rasul Paulus di bawah bimbingan Roh Kudus:
2 Timotius
4:2 Beritakanlah firman, bersiap di masa baik maupun
di masa tidak baik. Meyakinkan, menegur, dan menasihati
dengan panjang sabar dan dengan pengajaran.
4:3 Karena
akan datang waktunya, saat orang tidak mau lagi menerima ajaran yang benar, tetapi menurut keinginan mereka sendiri,
mereka akan mengumpulkan guru-guru mereka
sendiri, karena telinga mereka gatal,
4:4 dan mereka akan memalingkan telinga dari
kebenaran dan akan dialihkan ke cerita-cerita khayal.
Semoga bermanfaat.
02 08 19
LUAR BIASA TUHAN ALLAH MEMBERKATI PELAYANAN PENULIS
BalasHapusSangat memberkati. Ulasan yang membuat mata rohani tiap orang lebih terbuka. Terima kasih,... Tuhan Yesus akan selalu memberkati pelayanan Saudara. Amin..🙏😇
BalasHapus