191. DI MANA MAMAKU SEKARANG?
______________________________________________________
Mama meninggal pada usia 102 tahun kurang 1 bulan, hari Kamis lalu sekitar
pukul 21:00 lebih sedikit, tidak tahu persisnya kapan, karena kami tidak
melihat ke lonceng saat terjadinya. Sebetulnya kalau dihitung sejak dalam
kandungan, maka usia seluruh eksistensi Mama ialah 102 tahun + 8 bulan (9 bulan
dalam kandungan). Meninggalnya tanpa sakit, hanya menua, dan meninggalnya pada
saat Mama sedang hepi menikmati makan pudding, tiba-tiba seperti sekring putus,
“tis”, dan hilanglah nafasnya. Kami yang tidak percaya berusaha
membangunkannya, tetapi tubuhnya sudah lunglai, dan tidak lama kemudian pipinya
sudah mendingin. Dan walaupun belum percaya, aku harus menerima fakta bahwa
hidup Mama sudah berakhir.
Ketika semuanya sudah lewat, aku bisa mengucapkan syukur bahwa proses
kematian Mama tanpa penyakit, tanpa menderita rasa sakit, tidak kejang-kejang,
tidak kesulitan napas, tidak mengerang, itu sudah berkat yang luar biasa, baik
bagi Mama maupun bagi seluruh keluarga. Tuhan selalu memberikan yang terbaik,
secara langsung maupun lewat tangan orang-orang lain. Jadi terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada teman-teman yang sudah banyak menolong, sehingga dari
awal kepanikan hingga selesai segala proses melepaskan jasad Mama berjalan
dengan lancar, didoakan empat orang pendeta, dihadiri oleh teman-teman gereja
maupun teman-teman pribadi yang sumbangsihnya sangat menguatkan walaupun itu
pas di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang melanda negara ini dan seluruh dunia.
Selain itu, banyaknya ucapan dan doa ikut berdukacita yang datang dari
begitu banyak teman, baik yang kenal secara pribadi maupun yang teman dumay, merupakan
dukungan moral yang sangat membantu di masa berkabung ini.
Maka sekarang selain aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua, aku juga
ingin membagikan informasi menurut Alkitab, di mana sekarang Mamaku berada.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasihku kepada teman-teman
yang mendoakan semoga Mamaku sekarang sudah bersama Tuhan Yesus, sudah bertemu
dengan Papaku yang meninggal tahun 1963, sudah hidup bahagia di Surga, aku ingin
menyampaikan apa kata Alkitab tentang di mana Mamaku dan mereka yang sudah
meninggal itu sekarang berada.
Mamaku sekarang sedang tidak berada di
Surga (jangan menuduh aku anak durhaka dulu), juga tidak
berada di neraka, tidak berada di purgatory, tidak berada di api pencucian,
tidak berada di dunia astral, tidak berada di dunia arwah, tidak berada di
dimensi yang lain entah dimensi ke-4, ke-5 atau ke berapa pun, tidak di alam
parallel, tidak di alam kembar, tidak di alam cermin, atau alam mana pun yang
pernah diciptakan oleh imajinasi manusia. Dengan satu kata: MAMAKU
TIDAK ADA DI MANA PUN.
Artinya, Mamaku sekarang sebagai satu entitas, makhluk yang
bisa berpikir, yang punya perasaan, yang punya kemauan, yang bisa mengetahui
ini-itu, yang bisa berbuat ini-itu, SUDAH TIDAK ADA. Kok tidak ada? Iya, karena dia sudah meninggal.
Bukan aku yang bilang, tetapi ini ada beberapa kutipan dari Alkitab:
Pengkhotbah 9:10
Apa pun yang dijumpai
tanganmu untuk mengerjakan,
kerjakanlah itu sekuat tenagamu,
karena tak ada pekerjaan, maupun rencana, maupun pengetahuan, maupun hikmat
dalam kubur, ke
mana engkau akan pergi.
Pengkhotbah 9:5-6
Karena
orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang
yang mati tak tahu apa-apa, mereka
juga tidak punya pahala lagi, karena ingatan akan mereka sudah dilupakan. Juga kasih mereka, dan kebencian mereka, dan
kecemburuan mereka sekarang sudah lenyap; mereka
juga selamanya tidak punya lagi bagian dalam
apa pun yang terjadi di bawah matahari.
Mazmur 146:4
Nafasnya keluar, ia
kembali ke buminya; pada hari itu
juga pikiran-pikirannya lenyap.
Jadi menurut Alkitab, orang mati tidak tahu apa-apa, tidak punya pikiran, tidak
punya kemauan, tidak bisa berbuat apa-apa. Mengapa? KARENA ORANG MATI
SUDAH TIDAK EKSIS LAGI. Mereka sudah tidak ada.
APA
KATA TUHAN TENTANG MANUSIA?
Manusia itu
disebut makhluk yang hidup jika dia punya tubuh dan dia punya nafas. Harus punya kedua-duanya. Kalau punya tubuh tapi tidak
punya nafas, dia bukan makhluk hidup, tapi mati.
Kejadian 2:7
Dan TUHAN Allah membentuk manusia dari debu
tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke lubang
hidungnya; dan manusia menjadi makhluk yang hidup.
Pada waktu manusia yang hidup ini mati, maka kedua unsur yang menjadikan manusia
itu hidup, menjadi terurai lagi, tidak lagi bersatu di dalam diri manusia itu,
melainkan terpisah sendiri-sendiri, kembali ke asalnya.
Pengkhotbah 12:7
Lalu debu akan kembali
ke bumi seperti sebelumnya, dan roh (= nafas hidup) akan
kembali kepada Allah yang mengaruniakannya
Yang membuat banyak dari kita
salah paham ialah kata “roh” ini. Karena konsep banyak orang “roh” ini
adalah semacam badan halus, badan
yang tembus pandang, yang melayang ke mana-mana seperti asap tapi berbentuk
seperti manusia, bisa macam-macam, bisa berpikir, bisa punya akal, bisa bicara,
bisa merasuki orang, bisa mempengaruhi orang, bisa menggoda, dll. seperti di
film-film. Tapi
ini salah, ini bukan konsep Alkitab.
Kenapa bisa terjadi kerancuan
ini? Karena manusia menggabungkan dua jenis ciptaan Allah menjadi satu dalam
imajinasinya.
Apakah ada ciptaan Allah yang
betul-betul “roh”? “Roh” di sini dalam arti bukan berbentuk padat. Ada! Yaitu
malaikat-malaikat. Mereka diciptakan dengan tubuh eterik. Mereka disebut
roh-roh. Malaikat yang tidak berdosa yang setia pada Tuhan disebut roh terang,
sedangkan malaikat yang berdosa dan mengikuti Setan, disebut roh kegelapan
Beda dengan manusia yang
diciptakan Allah dengan tubuh fisik.
Nah, “roh-roh” ini, tidak sama
dengan “roh” pada manusia. Sesungguhnya, terjemahan yang lebih tepat dari kata
“roh” pada manusia adalah “nafas hidup”
Kata Ibrani yang di Kejadian
2:7 ini diterjemahkan “roh” adalah רוּח rûach [roo'-akh] dan artinya menurut Strong’s Hebrew and Greek
Dictionaries, yang dikutip di bawah ini, adalah:
From H7306;
wind; by resemblance breath, that is, a sensible (or even
violent) exhalation;
Angin, mirip dengan napas, yaitu
suatu tiupan keluar/ekshalasi secara sadar (atau bahkan secara keras);
Kita
lihat beberapa terjemahan Alkitab lainnya untuk ayat itu.
Then the dust of mortals goes back to the ground as it was before,
and the breath of life goes back to God who gave it. (God’s Word Translation)
Lalu debu makhluk fana
kembali ke bumi sebagaimana sebelumnya, dan nafas hidup kembali kepada Allah yang
mengaruniakannya.
Our bodies will return to the dust of the earth, and the breath of life will go back to
God, who gave it to us. (Good News Translation)
Tubuh kita akan kembali ke
debu bumi dan nafas
hidup akan kembali ke Allah
yang mengaruniakannya kepada kita.
Jadi kata “roh” di Pengkhotbah 12:7, adalah NAFAS HIDUP.
Nafas hidup yang diberikan Tuhan untuk menghidupkan makhluk yang diciptakanNya
atau yang lahir di dunia ini. Kalau nafas itu diambil kembali oleh Tuhan, maka
makhluk yang hidup itu mati.
Nafas
hidup itu milik siapa? Milik Tuhan.
Tuhan memberikannya kepada
semua makhluk ciptaanNya, baik manusia maupun hewan, yang pertama diciptakanNya
langsung dan yang kemudian dilahirkan di dunia ini oleh makhluk-makhluk
ciptaanNya, karena semua makhluk ciptaanNya dilengkapi dengan kemampun untuk
reproduksi. Tuhan secara supranatural mendistribusikan nafasNya kepada semua makhluk
ciptaanNya. Itulah yang membuat semua makhluk ciptaan itu bisa hidup, berpikir,
berjalan, berkomunikasi, dll. Tanpa nafas hidup Tuhan, semua makhluk ciptaan
hanyalah segumpal tanah. Jadi nafas Tuhan yang menghidupkan
gumpalan-gumpalan tanah ini. Pada waktu Tuhan berhenti menyalurkan nafasNya
itu, maka makhluk yang tadinya hidup oleh nafas Tuhan, menjadi mati, tidak lagi
hidup. Itulah yang dimaksud ketika Alkitab berkata, “Lalu debu akan kembali
ke bumi seperti sebelumnya, dan roh (= nafas hidup) akan kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” ( Pengkhotbah 12:7)
Apakah manusia punya nafas hidup?
Tidak. Manusia tidak punya
nafas hidup sendiri, manusia
memakai nafas hidup Tuhan, yang diberikan Tuhan kepadanya.
Karena itu manusia tidak bisa menghidupkan dirinya sendiri kalau dia mati. Walaupun
punya tubuh yang sempurna, tidak punya penyakit, tapi kalau tidak ada nafasnya,
manusia itu mati. Bisa hidupnya manusia itu 100% bergantung pada nafas hidup
Tuhan.
Jadi ketika Tuhan menyalurkan nafasNya kepada makhluk-makhluk ciptaanNya,
manusia dan hewan, apakah nafas itu lalu menjadi serupa dengan makhluk itu, yang
menempel padanya, memiliki bentuk yang sama dengannya, hanya ini tidak terbuat dari
materi yang padat, tapi dari materi yang tembus pandang? Tidak! Nafas Tuhan
tetap nafas, tidak berubah menjadi makhluk hidup yang tidak terlihat. Tuhan
tidak menciptakan makhluk bayangan dalam bentuk nafas atau roh untuk setiap
makhluk ciptaanNya.
Nafas hidup Tuhan ini juga jangan dirancukan dengan ROH
KUDUS! Jangan salah.
Nafas dari Tuhan
itu dipakai oleh makhluk ciptaan itu untuk hidup! Kata kuncinya “dipakai”. Kalau
“dipakai” berarti terus berkurang, bukan? Tetapi Tuhan terus-menerus mensuplai
nafasNya kepada semua makhluk ciptaanNya supaya mereka tetap hidup, sehingga
tidak sampai kehabisan, kecuali jika Tuhan menghentikan suplainya, maka makhluk
yang suplai nafasnya dihentikan Tuhan, dia mati. Ibarat pada motor atau mobil,
nafas itu bensinnya yang menghidupkan. Selama bensin itu terisi, kendaraan itu
bisa jalan. Sampai suatu saat bensin itu tidak diisi lagi, maka kendaraan itu
tidak bisa lagi berjalan.
Jadi selama makhluk itu hidup, dia hidup dari nafas Tuhan. Artinya nafas
Tuhan itu dipakai untuk menghidupkan dia. Nafas itu yang membuat
sel-selnya hidup, organ-organ tubuhnya berfungsi. Selama Tuhan tetap
mensuplai nafasNya, makhluk itu hidup. Begitu Tuhan menghentikan suplainya,
makhluk itu mati.
Jadi nafas
hidup itu tidak punya identitas.
Nafas hidup itu sendiri bukan makhluk/entitas
yang hidup.
Nafas hidup itu bukan badan halus yang kalau manusia itu mati, digambarkan badan halusnya
keluar dari manusia itu.
Nafas Tuhan itu hanya satu. Tuhan mengembuskan nafas yang
sama kepada semua makhluk hidup yang diciptakanNya, baik manusia maupun
hewan.
Ketika suplai nafas itu dihentikan Tuhan, itu yang dikatakan sebagai “roh (nafas hidup) akan kembali kepada Allah yang
mengaruniakannya” maka jangan menganggap itu badan halus/arwah orang
yang mati datang menghadap Tuhan. Itu semata-mata nafas
Tuhan sendiri yang ditarik, tidak disalurkan lagi. Itu bukan nafas manusia maupun hewan yang mati.
BAGAIMANA
DENGAN “ARWAH”?
Kadang “roh” sering diartikan “arwah” oleh banyak orang, “badan halus” atau
“saudara kembar” makhluk ciptaan yang terlepas pada waktu makhluk itu mati. Ini
yang diyakini banyak orang, termasuk orang-orang Kristen yang tidak mengenal
isi Alkitabnya. Ada kebiasaan untuk membuka jendela di saat seseorang mati
supaya arwahnya bisa lepas dan terbang ke langit. Semua keyakinan ini tidak
alkitabiah.
Di atas kita sudah melihat bahwa “badan halus” atau “arwah” itu tidak ada. Tidak
ada di Alkitab ajaran tentang hal ini.
“Roh” itu bukan “badan halus” atau “arwah”.
“Roh” itu “nafas
Tuhan yang menghidupkan” yang diberikanNya kepada setiap makhluk yang
diciptakanNya dan yang dilahirkan ke dunia supaya mereka hidup.
Kita kembali ke Kejadian 2:7.
Kalau tadinya Tuhan berkata:
debu tanah plus nafas hidup = manusia yang hidup.
Maka sekarang debu tanah minus nafas hidup
= manusia yang mati/mayat
Unsur “arwah” itu tidak ada di dalam rumus pembentukan manusia yang hidup. “Arwah” tidak
termasuk salah satu ingredient pada saat Tuhan menciptakan manusia. Tuhan hanya memakai dua unsur, yaitu:
(1) debu tanah
(2) nafas Allah.
Karena itu di Pengkhotbah 12:7 dikatakan pada waktu manusia mati, debu
tanah kembali ke tanah, dan nafas hidup kembali ke Allah. Semua sudah terhitung
kan? TIDAK ADA
UNSUR LAIN YANG TERSISA YANG MENJADI ARWAH.
Lalu siapa yang gentayangan ke sana kemari membuat
“penampakan” yang sering mengagetkan orang? Ini dia jawabannya:
2 Korintus 11:14
Dan
jangan heran, sebab Iblis sendiri
pun berubah menjadi malaikat terang
Jika Iblis bisa menyamar sebagai malaikat terang, seberapa mudahnya dia
menyamar menjadi orang-orang yang sudah mati untuk menipu manusia?
Wahyu 16:14
Karena
mereka itulah roh-roh iblis yang mengadakan mujizat-mujizat,
Jadi “roh-roh Iblis” atau “roh-roh kegelapan”
itu ada. Tapi itu bukan “roh” yang ditiupkan Tuhan ke lubang hidung manusia.
Satan itu sukanya menipu. Yang
tidak ada, dibilang ada. Yang sudah mati, dibilang masih hidup tanpa tubuh. Jika manusia percaya ada arwah, berarti ada kehidupan setelah kematian!
Berarti walaupun tidak punya tubuh, manusia tetap hidup sebagai “roh halus”.
Dan ini adalah penipuan terbesar. Mengapa? Karena kematian itu seharusnya
menutup buku sejarah manusia tersebut.
Ibrani 9:27
Dan sebagaimana
telah ditetapkan bagi manusia untuk mati satu kali, tetapi sesudah itu penghakiman
Jika setelah manusia itu mati
ternyata sebagian darinya (roh/arwahnya) masih hidup terus tanpa tubuhnya,
kapan dia akan dihakimi? Jadi Setan itu menipu kita supaya kita tidak mempercayai
tulisan Alkitab. Alkitab berkata, setelah mati, penghakiman. Kalau tidak
mati-mati karena arwahnya hidup terus, kapan ada penghakiman? Sering kita tidak
sadar bahwa kita sudah ditipu Setan.
Alkitab mengatakan “mati” itu artinya “tidak hidup”, “tidak tahu apa-apa”,
“tidak punya bagian apa pun lagi di dunia ini”, jadi yang mati, ya mati, bukan
tetap hidup sebagai arwah. Dan setelah mati ini, maka manusia itu akan dihakimi semua perbuatannya
ketika dia masih hidup.
TIDAK
ADA YANG PERGI KE SURGA/NERAKA PADA WAKTU MANUSIA MATI
Kita sudah membaca ayatnya tadi, bahwa manusia yang hidup itu terdiri dari
debu tanah dan nafas Tuhan, hanya dua unsur; dan pada waktu dia mati tubuhnya
kembali ke tanah dan nafas Tuhan ditarik kembali oleh Tuhan, maka apa yang
tersisa? Tidak ada! Jadi bagian mana yang bisa ke Surga
atau Neraka? Tidak
ada!
Jadi ini juga penipuan Setan.
Alkitab tidak pernah
mengajarkan bahwa pada saat manusia itu mati, ada yang ke Surga atau neraka.
v Pertama, Surga itu
tempat tinggal Allah yang kudus,
yang ada di sana
hanya segala yang kudus. Surga tidak dipenuhi arwah. Hanya karena seseorang itu
mati, tidak membuat arwahnya menjadi kudus. Yang kelak boleh masuk Surga adalah manusia yang sudah lulus penghakiman Allah,
yang sudah diberi tubuh yang baru, tubuh yang tidak bisa mati (1 Korintus 15:52-53), jadi manusia yang punya tubuh fisik
yang tidak bisa mati, bukan arwah yang tidak punya tubuh.
v Kedua, neraka sekarang juga belum ada.
Neraka itu
diciptakan nanti untuk memusnahkan Iblis dan pengikut-pengikutnya ketika Allah
membersihkan dunia ini dari semua noda dosa. Neraka itu nanti akan ada di atas
permukaan bumi. Di mana sekarang kita bisa menemukan tempat di bumi yang sedang
membakar manusia?
Pernah tahu ayat di bawah ini?
Yohanes 14:2-3
Di rumah
BapakKu ada banyak tempat tinggal. Jika
tidak demikian, tentu Aku sudah
mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila
Aku pergi dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan menerima kamu kepada
Diriku Sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.
Ayat di atas ini jelas mengatakan bahwa Kristus akan datang
kembali untuk menerima kita kepada DiriNya Sendiri. Kristus akan datang menjemput umat tebusanNya.
Dia akan menunggu di atas awan di langit, dan kita akan dibawa kepadaNya untuk
bertemu dengan Dia di langit. Karena itu dikatakan bahwa “Aku
akan datang kembali dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri”, dan setelah
itu umat tebusan akan dibawa ke Surga “supaya
di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.”
Siapa yang akan dibawa Kristus ke Surga?
Apakah arwah/badan halus atau manusia hidup yang
utuh?
Yesus berkata “Aku
akan datang kembali dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri”; “kamu” itu manusia. Yang diajak bicara oleh
Yesus itu manusia, bukan arwah, bukan badan halus, bukan orang mati! Jadi ayat
ini sudah jelas, Yesus akan membawa manusia yang bertubuh dan bernafas
ke Surga.
Jadi, manusia hanya akan sampai ke Surga jika
nanti dijemput Kristus. Tidak bisa seenaknya lenggang kangkung masuk ke Surga
sendiri pada waktu dia mati. Semua orang harus dihakimi dulu
untuk melihat apakah mereka layak dibawa ke Surga. Jadi semua harus menunggu
sampai Kristus selesai menghakimi dan kembali untuk menjemput umatNya ke Surga.
Ayat ini sudah jelas berkata demikian. Kristus akan datang kembali untuk
membawa kita ke Surga.
Andai orang mati sekarang belum dihakimi sudah langsung masuk Surga, hidup
bahagia bersama dengan Allah, berarti tidak perlu ada penghakiman, tidak perlu ada kebangkitan,
karena tanpa semuanya itu mereka sudah ada di Surga. Untuk apa Yesus
harus datang kembali ke dunia ini
menjemput umatNya? Siapa yang mau dijemput kalau semuanya begitu mati sudah
pindah ke Surga?
Manusia yang mati, tidak bisa langsung ke Surga
sendiri.
1.
Pertama, karena tubuh manusianya tertahan di
bumi
(dikubur/dibakar/ tenggelam atau apa pun) pada dasarnya sudah menyatu lagi
dengan tanah bumi, sehingga dia tidak punya tubuh untuk dibawanya ke Surga, dan
2.
kedua, karena tidak ada manusia yang bisa
masuk ke dalam Surga kalau belum dihakimi dan dinyatakan lulus oleh Yesus,
hanya yang semua dosanya sudah diampuni dan yang memiliki jubah kebenaran
Yesus yang layak diterima di Surga,
3.
ketiga, manusia tidak punya kemampuan terbang ke Surga
sendiri.
Surga itu tempat yang kudus karena itu kediaman Allah, ada protokolnya.
Kita mau nyelonong masuk ke istana Presiden saja tidak bisa, apalagi ke Surga
Allah. Jadi semua harus dijemput Yesus dan malaikat-malaikatNya.
Sekarang, BAGAIMANA
DENGAN NERAKA?
Apakah ada orang jahat yang sekarang dibakar di neraka? Apakah kaisar Nero
ada di sana? Apakah Hitler ada di sana? Emangnya neraka ada di mana?
Allah adalah Allah yang mahaadil. Kain, anak Adam yang telah membunuh
adiknya sendiri, andai dia langsung masuk ke neraka setelah dia mati, berarti
sampai sekarang dia sudah menderita dibakar terus menerus di neraka selama
kurang lebih 5500 tahun. Sementara seorang pembunuh yang mati hari ini, baru
masuk ke neraka hari ini. Sama-sama membunuh, yang satu harus menderita 5500
tahun lebih lama daripada pembunuh yang mati hari ini, karena neraka yang
diajarkan dunia mengatakan bahwa orang jahat akan dibakar selama-lamanya, tidak
pernah selesai. Loh, kan Tuhan tidak
adil?
Alkitab berkata, pada
waktu penghukuman api dari langit turun ke atas orang-orang jahat dan membakar
mereka semua pada waktu yang sama. Sampai habis. Lalu
api itu akan padam.
Wahyu 20:9
Maka
naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu.
Tetapi api turun dari
Allah dari langit dan melahap mereka.
Kapan? Jika kita baca Wahyu pasal 20 konteksnya
berbicara tentang kedatangan Yesus yang ketiga kalinya ke dunia bersama Kota
Yerusalem Baru. Banyak orang Kristen tidak tahu bahwa Yesus akan
datang 3 x ke dunia ini, bukan
cuma 2 x. KedatanganNya yang ke-2 dan yang ke-3, selisih 1000 tahun. Itu ada di
Wahyu 20:7-15 (dibaca sendiri ya, terlalu panjang nanti di sini).
Mengapa Yesus harus datang 3 kali
ke dunia?
1.
Kedatangan pertama semua orang tahu Dia datang untuk menjadi Penebus manusia,
menjadi Juruselamat manusia. Dia
mati di salib dan Dia bangkit pada hari ketiga.
2.
Kedatangan kedua ialah ketika Dia datang untuk menjemput umatNya
ke Surga pada hari kiamat.
UmatNya yang akan dibawanya ini
ialah mereka
yang sudah mati tetapi yang dibangkitkan dalam kebangkitan
pertama,
dan yang masih hidup pada
waktu kedatanganNya.
3.
Kedatangan ketiga kalinya,
Dia datang lagi 1000 tahun
setelah kedatanganNya yang kedua untuk membersihkan bumi dari
dosa, dan membuat perhitungan dengan Setan dan pengikut-pengikutnya,
dan membinasakan mereka serta semua manusia yang bangkit dalam kebangkitan kedua.
Jadi akan ada dua
kebangkitan masal yang terpisah [berjarak] 1000 tahun.
Wahyu 20:5-6
Tetapi
orang-orang mati yang tersisa, tidak hidup lagi sampai berakhir masa yang seribu
tahun itu.
Inilah
kebangkitan yang pertama. Diberkati dan
kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang
kedua tidak berkuasa atas mereka, tetapi
mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan akan memerintah bersama-sama
dengan Dia, seribu tahun lamanya
Dari ayat di
atas ini jelaslah bakal ada
2 kebangkitan yang terpisah[berjarak] 1000 tahun:
1.
Kebangkitan pertama orang-orang [yang sudah mati]
yang selamat [yang sudah dibenarkan oleh darah Kristus], mereka yang
akan dibawa ke Surga, di mana “Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas
mereka”; mereka ini akan
menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan “akan memerintah bersama-sama dengan Dia, seribu tahun
lamanya.”
2.
Kebangkitan kedua yang terjadi
saat “berakhirnya
masa yang seribu tahun”.
Siapa yang bakal termasuk dalam kebangkitan
yang pertama?
ü Mereka adalah
orang-orang yang sudah dibenarkan oleh darah Kristus, yang sudah ditebus,
ü mereka yang sudah
diselamatkan,
ü mereka sudah
disucikan olehNya,
ü mereka berbahagia
dan kudus,
ü kematian kedua (kematian
kekal) tidak berkuasa atas mereka,
ü mereka inilah
kerajaan Allah karena dikatakan mereka akan memerintah sebagai raja
bersama-sama Kristus,
ü mereka yang dibawa
ke Surga.
Siapa yang akan bangkit pada kebangkitan
yang kedua?
“Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat
bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa atas
mereka” ~ berarti:
ü mereka yang tidak
mendapat bagian dalam kebangkitan pertama
ü dan baru
dibangkitkan pada kebangkitan yang kedua 1000 tahun setelah Kebangkitan Pertama,
ü mereka bukan orang-orang
yang berbahagia,
ü mereka bukan orang-orang
yang kudus,
ü dan kematian yang
kedua akan berkuasa atas mereka, artinya
mereka akan mengalami kematian yang kedua, yaitu kematian yang kekal,
ü mereka ini yang
nanti akan dibakar api neraka sampai habis.
Sebagaimana orang yang selamat tidak satu per satu naik ke Surga
sendiri-sendiri pada waktu kematian, mereka naik bersama-sama waktu dijemput
Yesus saat kedatanganNya yang kedua; demikian pula orang jahat
tidak dibakar api neraka satu per satu sendiri-sendiri pada waktu dia mati.
Nanti pada saat kedatangan Yesus yang ke-3, mereka akan dihukum
bersama-sama, ketika api dari langit turun menghanguskan mereka yang dibangkitkan dalam
kebangkitan kedua.
Ayat Alkitab mengatakan api itu akan turun dari langit, jadi bukan ada di dalam
lubang di perut bumi. Jadi sekarang belum ada neraka. Boleh cari di seluruh
dunia, di mana ada neraka yang di dalamnya ada orang-orang jahat yang sedang disiksa?
Boleh terjun ke kepundan gunung berapi, apa di dalamnya ada orang-orang yang
dibakar? Tidak, tidak ada neraka sekarang. Nanti tunggu kedatangan Yesus yang
ketiga baru api dari langit turun. Jadi konsep bahwa Allah sedang menyiksa orang-orang
berdosa sekarang yang sudah mati, dengan membakar mereka entah untuk
selama-lamanya atau untuk sementara (seperti konsep purgatory/api pencucian) itu sama sekali tidak Alkitabiah.
Manusia suka mengarang sendiri konsep-konsep yang bertentangan dengan
ajaran Alkitab berdasarkan fantasi/pendapat mereka sendiri. Bagi mereka yang
pedoman hidupnya bukan Alkitab, itu masih bisa dipahami karena Alkitab bukan
kitab suci mereka, mereka punya kitab suci sendiri yang isinya beda. Tapi bagi orang Kristen, tidak boleh
melenceng dari ajaran Alkitab! Tidak boleh menambahi dan tidak boleh
mengurangi, apalagi memelintir ajaran Alkitab.
Kita yang mengaku Kristen ini perlu berpikir dengan akal sehat. Jangan
hanya percaya saja apa kata orang walaupun orang ini punya kedudukan tertinggi
dalam hirarki gereja. Buktikan sendiri apa kata Alkitab! Bukan jaminan para
rohaniawan itu tidak mengajarkan doktrin yang salah. Mereka itu yang disebut
nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu yang selalu ada dari zaman bahuela, apalagi
sekarang semakin mendekati hari-hari akhir, ajaran-ajaran palsu itu semakin
menjamur.
Lha kalau kita sudah melihat bahwa ajaran yang di Alkitab sudah dipelintir,
diganti, diselewengkan di gereja kita, ya jangan berlama-lama ikut ajaran
tersebut. Mengikuti
doktrin yang benar saja sering manusia masih salah melangkah, apalalgi kalau
doktrin yang diikuti dari awal sudah tidak benar, ya pasti pengikutnya salah
semua langkahnya.
DUNIA
ORANG MATI
Di Alkitab ada istilah “dunia orang mati”.
Berarti kan orang mati punya “dunia” sendiri?
Istilah “dunia
orang mati”, atau “alam orang mati”, atau “alam kubur” hanyalah suatu istilah
metafor untuk melukiskan tempat yang gelap, tempat yang tidak ada apa-apanya,
hanya gelap gulita. Alkitab memakai kata “sheol” (bahasa
Ibrani) dan “hades” (bahasa Greeka) untuk
mengungkapkan kubur, yaitu tempat yang gelap, tempat di mana
tidak ada kehidupan.
Ini bukanlah
suatu dunia betulan seperti yang kita bayangkan di mana orang-orang mati
berkumpul dalam keadaan sadar, masih hidup dan beraktivitas seperti di dunia
orang hidup. Karena tadi sudah kita buktikan bahwa tidak ada badan halus, tidak
ada arwah, tidak ada roh orang mati, maka jelas tidak ada komunitas orang
mati yang hidup di dunia orang mati. Kepercayaan ini berasal dari
kepercayaan pagan dan sama sekali tidak berdasarkan ajaran Alkitab.
Alkitab dengan
jelas mengatakan bahwa orang yang mati sudah tidak ada lagi.
Kalau dikatakan
banyak jasad berkumpul di kuburan/makam, itu benar. Tapi itu adalah jasad-jasad
yang sudah tidak bernyawa, tidak punya kesadaran, dan jasad-jasad itu akan
disintegrasi menjadi tanah lagi. Jasad-jasad itu mati, tidak hidup!
Ayub 7:9-10
Sebagaimana
awan habis dan hilang, demikian juga dia yang turun ke dalam kubur tidak akan muncul kembali. Ia tidak akan kembali lagi ke rumahnya, maupun tempatnya
tidak akan mengenalnya lagi.
Kata yang diterjemahkan “kubur” ini bahasa aslinya ialah [she'ôl she'ôl] שְׁאֹל שְׁאוֹל dan dalam KJV terjemahan bahasa Inggrisnya ialah “the grave” artinya “kubur”.
Terjemahan LAI
menyebutnya “dunia orang mati”, ini yang membuat bingung karena orang lalu
membayangkan itu “dunia” dalam arti suatu alam tersendiri di mana
orang-orang mati masih hidup, punya aktivitas, bisa bicara, bisa berjalan, bisa
melakukan apa saja seperti orang yang masih hidup.
Ayub mengatakan, orang mati itu tempatnya di kubur, di mana tidak ada
kehidupan.
OK. Kalau orang pada saat kematiannya tidak ke Surga, tidak ke neraka,
tidak ke api pencucian, tidak ke dunia orang mati, tidak ke dimensi yang lain,
pertanyaannya: lalu ADA DI MANA DIA?
Kembali lagi ke ayat Alkitab:
(1)
Tubuhnya
kembali ke tanah ~
baik dibakar, baik
dikubur, baik dimakan binatang buas, baik hancur kena bom, baik tenggelam di
laut, apa pun yang terjadi pada tubuhnya, pada akhirnya itu akan kembali menjadi
debu tanah.
(2)
Nafas
Tuhan yang dipakainya
(kalau disebut
“roh” nanti bingung lagi), diambil kembali oleh Tuhan yang mengaruniakan,
dengan kata lain Tuhan menghentikan suplai nafasNya kepada orang tersebut.
(3)
Namanya ~ nah, sekarang ini identitas manusia itu sendiri ~
jika dia adalah
umat tebusan, artinya dia menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya dan dia
setia sampai akhir, maka namanya tercatat di Kitab Alhayat/Kitab Kehidupan Anak Domba /the Book of Life. Ini yang tersisa.
Bertemu dengan istilah baru? Kitab Kehidupan Anak Domba.
Apa ini?
Jadi ada beberapa ayat di Alkitab yang merujuk tentang kitab ini.
Kitab ini milik siapa? Anak Domba, sudah
disebutkan jelas.
Siapa Anak Domba? Yesus Kristus, semua tahu.
Kitab apa ini? Nah, bagi yang belum tahu, mari kita perhatikan ayat-ayat
berikut:
Wahyu 21:27
Dan bagaimana pun juga tidak
akan masuk ke dalamnya (= ke dalam Yerusalem Baru) apa pun yang membuat
najis, maupun apa yang membangkitkan kekejian, atau menciptakan
dusta, melainkan mereka yang
namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba.
Jika kita baca seluruh konteks Wahyu pasal 21 kita tahu itu bicara tentang
Kota Yerusalem Baru, tempat kediaman orang-orang saleh kelak setelah kedatangan
Yesus yang kedua.
Ayat 27 di atas menjelaskan
bahwa yang boleh masuk ke Kota Yerusalem Baru hanyalah “mereka
yang namanya tertulis di dalam Kitab
Kehidupan Anak Domba itu.
Jadi siapa yang namanya boleh tertulis di Kitab Kehidupan Anak Domba?
Karena sudah jelas kitab ini milik siapa, maka tentunya yang namanya
tertulis di Kitab Kehidupan Anak Domba ini adalah mereka yang milik Anak Domba itu. Masuk
akal? Yang bukan milik Anak Domba atau Yesus Kristus, pasti namanya tidak akan
tertulis di sana, karena mereka itu milik tokoh yang lain.
Wahyu
20:15
Dan barangsiapa yang tidak ditemukan namanya
tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Mereka yang
namanya tidak tertulis di Kitab Kehidupan
Anak Domba, mereka ini yang akan ikut
kebangkitan yang kedua, dan dibakar api neraka dari langit.
Berarti tidak setiap orang yang pernah hidup namanya ada di Kitab Kehidupan
Anak Domba, ada syaratnya supaya bisa tertulis di kitab itu.
Sedangkan mereka yang namanya pernah tertulis di Kitab Kehidupan Anak
Domba, bisa dicoret/dihapus dari sana.
Wahyu 3:5
Dia yang menang, ia akan dikenakan pakaian putih; dan Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab
kehidupan, melainkan Aku akan mengakui namanya di
hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Jadi, supaya namanya tidak dicoret dari Kitab Kehidupan, supaya namanya
tetap dipertahankan di Kitab Kehidupan, ada syaratnya, yaitu apa? HARUS MENANG! Menang apa? Menang terhadap dosa.
Kapan kemenangan itu dicapai? Pada akhir pertandingan, bukan? Kalau masih
tengah-tengah pertandingan, tidak bisa dipastikan akan menang atau tidak.
Artinya, kita harus setia menang atas dosa sampai akhir.
Itu baru namanya kita menang.
Mazmur 69:28
Biarlah
mereka dihapuskan dari Kitab Kehidupan, dan tidak
dicatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!
Dari ayat ini kita tahu bahwa yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan
adalah “orang-orang yang benar” Orang yang tidak
benar, namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan.
Juga orang-orang yang
tadinya pernah benar, tetapi kemudian menjadi tidak benar, maka namanya akan
dihapus dari Kitab Kehidupan.
Keluaran
32:33
Dan TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Barangsiapa yang berdosa terhadap-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam
kitab-Ku.’
Lihat, kata “dihapus” berarti nama itu
sebelumnya pernah ada, tetapi kemudian “dihapus”. Jadi, jangan beranggapan kita
sudah percaya kepada Anak Domba, nama kita sudah aman di Kitab Kehidupan dan bakal
terus tercantum di sana. Sekali selamat, selamanya selamat. Tidak! Karena kalau kita berdosa kepada Tuhan, dan kita tidak pernah bertobat, nama
kita akan dihapus dari kitab itu.
Jadi, manusia pada waktu dia
mati, tubuhnya kembali ke tanah, nafas Allah yang diberikan
kepadanya diambil kembali oleh Allah, yang tersisa apanya? NAMANYA DALAM
KITAB CATATAN ALLAH (jika dia pernah menerima Yesus sebagai Juruselamat).
Di mana namanya tertulis inilah yang nanti menentukan apakah dia akan ikut
kebangkitan pertama, akan tinggal di Yerusalem Baru, melihat Surga, mendapat
hidup kekal, mewarisi bumi yang baru; atau mereka akan ikut kebangkitan kedua, akan
binasa dalam lautan api.
Pada waktu kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya,
maka Dia akan memanggil nama-nama yang masih tertulis di Kitab Kehidupan Anak
Domba itu, dan mereka yang sudah mati akan bangkit dan diberi tubuh yang baru, dan
nafas Allah akan disalurkan kepada mereka lagi, sehingga mereka akan hidup
kembali. Sementara mereka yang pada waktu itu belum mati, tubuh mereka pun akan
diubahkan dari tubuh yang sekarang ini yang takluk kepada dosa, menjadi tubuh
yang baru yang kekal yang tidak akan mati selamanya. Mari kita simak ayat-ayat
di bawah ini:
1
Tesalonika 4:6-17
Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga,
dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
1 Korintus 15:52-53
Dalam sesaat, dalam
sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi
dan orang-orang
mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan
kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus
mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan
yang tidak dapat mati
Tuhan mempunyai catatan yang lengkap tentang setiap manusia.
Wahyu 20:12
Dan
aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di hadapan Allah Lalu kitab-kitab
dibuka. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu Kitab Kehidupan. Dan orang-orang
mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan
apa yang ada tertulis di dalam
kitab-kitab itu.
Kita lihat di sini disebutkan 2 macam kitab:
(1)
Satu buah kitab yaitu Kitab Kehidupan (milik Anak Domba)
(2)
Kitab-kitab (jamak ~ lebih dari satu kitab),
dan ini berisikan
catatan perbuatan manusia, dan manusia dihakimi menurut perbuatan mereka yang
tertulis di dalam kitab-kitab itu. Ini disebut Kitab Catatan Perbuatan
Di kitab Talmud
Yahudi disebutkan tentang sebuah Kitab Kematian, sebagai lawan dari Kitab
Kehidupan, dan di dalam kitab ini tercatat nama orang-orang yang tidak
benar/orang-orang yang jahat.
Jadi, bagi semua
orang yang mati, apanya yang tersisa? NAMANYA
YANG TERCATAT DAN CATATAN PERBUATANNYA SEMASA HIDUPNYA DI DALAM KITAB-KITAB
TUHAN.
Sudah, hanya itu.
Tuhan akan menghakimi semua orang yang pernah hidup dari catatan
perbuatannya, untuk menentukan apakah namanya layak ada di Kitab Kehidupan atau
tidak. Penghakiman tersebut terjadi di Surga, in-absentia, artinya manusianya tidak hadir secara fisik, semua
diwakili oleh catatan hidupnya. Tidak
usah khawatir karena semua catatan itu pasti akurat karena petugas surgawi yang
mencatatnya. Dan pada saat kebangkitan, setiap manusia akan dipanggil menurut
di mana namanya tercatat.
v Jika namanya tercatat di Kitab Kehidupan,
maka dia akan
dipanggil dan dibangkitkan
pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kalinya ke dunia. Berarti dia selamat, mendapat hidup kekal, menjadi tamu Surga selama 1000 tahun, dan setelah itu
menjadi pewaris
bumi yang baru.
v Jika namanya tidak tercatat di Kitab Kehidupan,
atau dulunya pernah
tercatat di sana namun kemudian dicoret/dihapus, berarti namanya ada di Kitab
Kematian, maka dia akan dibangkitkan pada waktu kedatangan Kristus yang ketiga
kalinya ke dunia bersama Yerusalem Baru.
Berarti dia tidak selamat,
dan akan menerima hukuman yang kekal, yaitu kebinasaan dalam lautan api.
LALU
ANTARA WAKTU MEREKA MATI
HINGGA
MEREKA DIBANGKITKAN,
DI
MANAKAH MEREKA?
APA
YANG SEDANG MEREKA KERJAKAN?
Mereka tidak ada
di mana-mana. Mereka TIDAK EKSIS. Mereka tidak sedang mengerjakan apa-apa. Tubuh mereka kembali ke tanah. Nafas Tuhan pada mereka
diambil kembali oleh Allah. Mereka tidak
eksis di mana-mana. Baca lagi Pengkhotbah 9:5-6, 10.
Jadi, hari ini, saat ini Mamaku sudah tidak eksis lagi, betapa pun hatiku
ingin dia tetap eksis. Aku ingin menganggap Mamaku melihat apa yang sedang aku
lakukan, aku ingin Mamaku tahu aku merindukannya, aku ingin dia tahu aku ingin memeluknya,
seperti yang biasa aku lakukan setiap hari. Aku ingin dia mengawasi aku,
menjagaku. Tapi semua keinginan ini TIDAK ALKITABIAH.
Setan pandai mempermainkan emosi kita. Karena itu Setan menyediakan
sarana-sarana penipuan sesuai dengan keinginan kita. Setan punya banyak
anak buah yang bisa menyamar menjadi arwah orang-orang yang kita kasihi. Jangan
tertipu. Betapa pun rindu kita kepada orang-orang yang kita kasihi, yakinlah
setelah kematian, mereka sudah tidak eksis. Kita tidak bisa kontak
mereka lagi. Mereka tidak mendengar kata-kata kita. Seperti Mamaku sekarang sudah
tidak tahu apa-apa. Mamaku tidak bisa mendengar kalau aku memanggilnya. Dia
tidak bisa mengawasi aku atau menolongku lagi. Dia tidur dalam Tuhan, hingga
nanti dibangkitkan.
Tapi aku bisa mengingatnya, aku bisa menyimpan dia dalam hatiku. Aku tahu
suatu hari aku akan bertemu lagi dengannya dalam kebangkitan yang pertama. Dan
tahun-tahun yang lewat yang harus aku jalani sekarang tanpa Mama, akan lenyap
begitu saja seakan-akan kami tidak pernah berpisah. Aku akan mengasihinya pada
waktu aku bertemu dengannya lagi, dan
aku tahu dia juga akan mengasihi aku seakan-akan kasihnya tidak pernah terputus
oleh kematian.
Teman-teman, kita semua memiliki orang-orang yang kita kasihi. Di dunia ini
suatu waktu kita harus berpisah dengan mereka, kalau bukan mereka yang
meninggalkan kita, ya kita yang harus meninggalkan mereka. Kasihilah mereka
sekuat tenaga kita selagi mereka hidup, karena bila mereka mati, kita sudah
tidak bisa mengungkapkan kasih kita kepada mereka lagi. Tidak ada gunanya kita
membangun makam yang seperti istana bagi mereka, tidak ada gunanya kita
membawakan makanan kesukaannya ke makam, tidak ada gunanya kita bicara kepada
mereka. Mereka tidak mendengar, tidak melihat, tidak tahu, karena mereka tidak
eksis. Selagi mereka hidup, hargailah waktu itu, kasihilah mereka dengan tulus
hingga kematian yang memisahkan kita, supaya tidak ada penyesalan.
Tetapi jika kita umat Tuhan, perpisahan itu hanya sementara, kita akan
bertemu lagi dengan mereka pada saat kebangkitan.
Jadi sebaiknya kita memastikan baik kita maupun
orang-orang yang kita kasihi itu namanya akan ada dalam Kitab Kehidupan Anak
Domba. Maka suatu hari saat Penebus kita datang untuk menjemput
kita, kita akan dibangkitkan bersama-sama dengan orang-orang yang kita kasihi,
dan kita akan dibawa untuk bertemu dengan Yesus Kristus yang telah menebus
kita, yang mengundang kita menjadi tamu Surga selama 1000 tahun. Itulah jaminan
kita. Itulah satu-satunya jalan kita bisa bertemu lagi dengan orang-orang yang
kita kasihi dalam suasana bahagia. Tidak ada jalan lain.
06 06 20
Bu terima kasih bu..saya menangis membaca nya... Tuhan Yesus.. semoga aku tercatat di buku kehidupan..jangan coret namaku ya Tuhan
BalasHapus