99. HANYA ADA SATU BAPA
_______________________________________
Ternyata
di zaman dulu, orang berdoa kepada Tuhan itu tidak semudah kita sekarang. Tuhan
punya banyak sekali nama dan sebutan, dan bila manusia memanggilNya, harus
sesuai dengan sebutan yang pas untuk situasi itu.
Di
bawah ini ada beberapa nama untuk menyebut Tuhan:
1.
ABHIR = Mighty One/Yang Mahakuat (Kejadian 49:24; Ulangan 10:17; Mazmur132:2)
2.
ADONAI = Lord/Tu(h)an (Kejadian
18:3)
3.
ADONAI TSUVAH = The Lord my salvation/Tuhan Penyelamatku (Mazmur 38:22)
4.
ADDIYR JEHOVAH = Glorious Lord/Tuhan yang mulia ( Yesaya 33:21)
5.
ADOWN JEHOVAH TSABA = The Lord, the LORD Almighty/Tuan, Tuan Mahakuat ( Yesaya 3:1)
6.
ABIYR ISRAEL = Mighty One of Israel/Yang Mahakuat dari Israel ( Yesaya 1:24)
7.
CETHER = My hiding Place/Tempat persembunyianku (Mazmur 32:7)
8.
CHYAHLUTH = My Strength/Kekuatanku (Mazmur 22:19)
9.
EL = God/Allah
10.
EL AMAN = Faithful God/Allah yang Setia (Ulangan 7:9)
11.
EL-BERITH = God of the Covenant/Allah Perjanjian (Hakim 9:46)
12.
EL CHUWL = The God who gave you Birth/Tuhan yang memperanakkan kamu (Ulangan
32:18)
13.
EL DEAH = God of Knowledge/Allah Mahatahu (1 Samuel 2:3)
14.
EL-ELYON = Most High/Allah Tertinggi (Ulangan 26:19; Mazmur 18:13;
Kejadian 14:18; Bilangan 24:16)
15.
EL GADOL GIBOR YARE = The Great, Mighty, Awesome God/Allah
Mahabesar, Mahakuat, Maha Dahsyat (Ulangan 10:17)
16.
EL GHAH'Y = Living God /Allah yang hidup (Josua 3:10)
17.
EL-GIBHOR = Mighty God/Allah Mahakuat ( Yesaya 9:6)
18.
EL G'MULAH JEHOVAH = The LORD, God of Vengeance/Tuan, Allah Pembalasan (Yeremia
51:56)
19.
EL HAKABODH = God of Glory/Allah Mahamulia (Mazmur 29:2)
20.
EL KAHVOHD = God of Glory/Allah Mahamulia (Mazmur 29:3)
21.
EL MELECH = God the King/Allah sang Raja (Mazmur 68:24)
22.
EL MOHSHAHGOTH = God of Salvation/Allah Keselamatan (Mazmur 68:20)
23.
EL NAHSAH = God who Forgives/Allah yang mengampuni (Mazmur 99:8)
24.
EL NATHAN N'QAMAH = God who Avenges for Me/Allah yang
membalaskan aku (Mazmur 18:47)
25.
EL-OLAM = Everlasting God/Allah yang kekal (Kejadian 21:33; Mazmur 90:1-3,
93:2; Yesaya 26:4)
26.
EL RACHUM = Merciful God/Allah yang Rahim (Ulangan 4:13)
27.
EL ROI = All-Seeing God/Allah yang Mahatahu (Kejadian 16:13)
28.
EL SHADDAI = God Almighty/Allah Mahakuasa (Kejadian 17:1)
29.
EL SEHLAG = God my Rock/Allah, gunung batuku (Mazmur 42:9)
30.
El SIMCHAH GIYL = God my Exceeding Joy/Allah, kesukaanku (Mazmur 43:4)
31.
EL NASA = Forgiving God/Allah Pengampun (Mazmur 99:8)
32.
ELOHIM = Allah (Kejadian 1:1)
33.
ELOHIM BASHAMAYIN = God in Heaven/Allah di Surga (Ulangan 4:39)
34.
ELOHIM MISGAB = God my Defense/Allah Pembelaku (Mazmur 59:17)
35.
ELOHIM TSEDEQ = God my Righteousness/Allah Kebenaranku (Mazmur 4:1)
36.
ELOHIM YAKOL = God, the Most Able/Allah Mahabisa (Daniel 3:17)
37.
ELOHIM YARE = God Most Awesome/Allah Maha Dahsyat (Mazmur 68:35)
38.
ELOHIM YESHUA = God my
Salvation/Allah penyelamatku (Mazmur 62:1)
39.
ELOHIM KEDOSHIM = Holy God/Allah yang Kudus (Yosua 24:19)
40.
EYALUTH = Strength/Kekuatan (Mazmur 22:19)
41.
GELAH RAZ = Revealer of Mysteries/Pengungkap Rahasia (Daniel 2:28)
42.
GAOL = Redeemer/Penebus (Ayub 19:25)
43.
JEHOVAH = Self-Existing Lord/Allah yang Kekal ( Keluaran 6:2)
44.
JEHOVAH AZAR = The Lord my Helper/Allah Penolongku (Mazmur 30:10)
45.
JEHOVAH AMAN = The Faithful Lord/Allah yang Setia ( Yesaya 49:7)
46.
JEHOVAH BORE = The Lord Creator/Allah Pencipta ( Yesaya 40:28)
47.
JEHOVAH GAAL = The Lord thy Redeemer/Allah Penebusmu ( Yesaya 49:26)
48.
JEHOVAH-JIREH = The Lord will Provide/Allah yang menyediakan. (Kejadian 22:14)
49.
JEHOVAH-NISSI = The Lord Our Banner/Allah Panji kami. ( Keluaran 1:15)
50.
JEHOVAH-M'KADDESH = The Lord Who Sanctifies /Allah yang Menguduskan (Imamat 20:8)
51.
JEHOVAH ORI = The Lord is my Light/Allah Cahayaku (Mazmur 27:1)
52.
JEHOVAH-ROHI = The Lord Our Shepherd/Tuhan Gembala kami (Mazmur 23)
53.
JEHOVAH-RAPHE = The Lord Who Heals/Allah yang menyembuhkan ( Keluaran 15:22-2)
54.
JEHOVAH SHAPHAT = The Lord our Judge/Allah Hakim kami ( Yesaya 33:22)
55.
JEHOVAH-TSIDKENU = The Lord Our Righteousness/Allah Kebenaran kami
56.
JEHOVAH TSUR = The Lord my Strength/Allah Kekuatanku (Mazmur 144:1)
57.
KADOSH = Holy One/Yang Kudus (Mazmur 71:22; Yesaya 40:25, 43:3, 48:17)
58.
KANNA = Zealous/Giat ( Keluaran 20:5, 34:14; Ulangan 5:9; Yesaya 9:7)
59.
MAGEN = Shield/Perisai (Mazmur 3:3, 18:30)
60.
MELEK KABOWD = King of Glory/Raja Kemuliaan (Mazmur 24:7)
61.
MARE' = Lord/Tuan (Daniel 2:47)
62.
OLAM ZEROWA = The Everlasting Arms/Lengan yang Kekal (Ulangan 33:26)
63.
PALET = Deliverer/Penyelamat (Mazmur 18:2)
64.
RAB = Lord, Nourisher/Tuhan, Pemelihara (Daniel 2:10)
65.
RUMN RO'SH = The One who lifts my head/Yang mengangkat kepalaku (Mazmur 3:3)
66.
SHAPHAT = Judge/Hakim (Kejadian 18:25)
67.
TSADDIQ = Righteous One/Yang Mahadil (Mazmur 7:9)
68.
YESHAU = (Y'shua) Savior/ Yesaya Penyelamat ( Yesaya 43:3)
69.
ZUR = Our Rock/Gunung batu kami (Ulangan 32:18; Yesaya 30:29)
Misalnya jika manusia berdoa minta kecukupan dari
Tuhan, maka dia harus menyebut nama JEHOVAH-JIREH
Misalnya
manusia berdoa minta kesembuhan, maka dia harus menyebut Tuhan dengan nama JEHOVAH-RAPHE
Macam-macam
sebutan ini harus dihafalkan, yang paling sering dipakai ada sekitar 37
sebutan. Maka manusia harus menghafalkan semua nama dan sebutan itu, dan tidak
boleh salah atau tertukar.
Tetapi,
pada waktu Yesus datang, Dia mengajar
kita berdoa dengan hanya satu sebutan kepada Allah, yaitu: “ B A P A “.
Matius 6:9
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu…
Mengapa
Yesus mengajarkan kita memanggil Allah,
itu “BAPA”?
2 Korintus 6:18
Dan Aku akan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi
anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan’, demikianlah firman Tuhan
Yang Mahakuasa.
Yohanes 1:12
Tetapi seberapa
banyak orang yang menerima-Nya, kepada
mereka diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, kepada mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Efesus 1:5
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula untuk
diangkat menjadi anak-anakNya
melalui Yesus Kristus, sesuai dengan kemurahan kehendak-Nya.
Kita
sudah dijadikan anak-anak Allah lewat kematian dan penebusan Kristus. Kalau
kita bisa menjadi anak-anak (rohani) Allah, ngapain kita mau menjadi anak-anak (rohani)
bapak yang lain? Hayo pilih mana? Jadi
anak-anak Allah, atau jadi anak-anak yang bukan Allah?
DALAM KONTEKS ROHANI KITA HANYA BISA PUNYA SATU BAPA. Tidak bisa punya dua-tiga-empat-atau
seratus bapa. Tuhan tidak mau diduakan. TUHAN MAU MENJADI SATU-SATUNYA
BAPA (rohani) DALAM HIDUP KITA.
Karena
itu Yesus sendiri berkata:
Matius 23:9
Dan janganlah kamu menyebut siapa
pun bapamu di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yang ada di
sorga.
Jelas
ini dalam konteks rohani, bukan bapak jasmani. Ini adalah berbicara sebutan
“bapa” dalam urusan spiritual bukan urusan sekuler.
Ada
yang mengatakan Abraham, Daud, Yakub disebut bapak-bapak juga, mereka itu
adalah bapak-bapak bangsa, bapak-bapak leluhur, jelas bukan ini yang dimaksud
oleh Yesus us. Bapak-bapak ini sama
dengan nenek-moyang, atau cikal bakal.
Tetapi
“Bapa” yang dimaksud Yesus adalah “Yang memberi kita hidup”, yang
karena kehendakNya kita diciptakan.
Beberapa
orang memakai ayat di bawah ini untuk membuktikan bahwa bapa rohani itu bukan
hanya Tuhan.
1 Korintus 4:15
Sebab sekalipun kamu punya sepuluh ribu
pendidik dalam Kristus, namun kamu tidak
punya banyak bapak. Karena dalam Kristus Yesus akulah yang telah memperanakkan kamu melalui Injil.
Terjemahan
LAI menulis bagian akhir kalimat itu “Karena akulah yang dalam
Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh
Injil yang kuberitakan kepadamu.” seolah-olah
Paulus menyebut dirinya “bapa” bagi orang-orang Korintus.
Tetapi terjemahan
KJV tidak menulis “bapak”, melainkan “for in Christ Jesus I have begotten you through the gospel”, karena itu ayat di atas mengikuti
terjemahan KJV dalam bahasa Indonesia ialah “Karena dalam Kristus Yesus akulah yang
telah memperanakkan kamu melalui Injil.”
Kata “begotten” diterjemahkan dari bahasa aslinya γεννάω [gennaō ghen-nah'-o] yang berarti “memperanakkan”, “menghasilkan”,
“membawa ke dunia”, “membuahkan” “menjadikan”,
“membuat”. Jadi, ini adalah suatu kata kerja,
bukan kata benda! Kata “bapak” adalah
kata benda. Tidak ada kata “bapak” di sini.
Jadi apa yang dikatakan Paulus adalah, “di dalam
Kristus Yesus aku telah membuahkan
engkau melalui injil.” Mana ada kata “bapak”?
Paulus sama sekali tidak menyebut dirinya “bapak” bagi orang-orang Korintus
itu.
Perhatikan
lagi apa kata Paulus secara keseluruhan: (kita ambil dari terjemahan KJV)
Sebab sekalipun kamu punya sepuluh ribu
pendidik dalam Kristus…” Paulus memakai istilah
“pendidik/instruktur” dan jelas bukan “bapak”, “… namun kamu tidak punya banyak bapak…”
Nah,
Paulus sudah berkata, “kamu tidak punya banyak bapak”,
berarti punya berapa bapa? Satu! Karena lebih dari
satu, itu sudah “banyak”. Lalu dia melanjutkan, “…Karena dalam Kristus Yesus akulah yang telah
memperanakkan kamu melalui Injil.
Apakah
Paulus minta orang Korintus memanggilnya “bapak”? Tidak! Paulus berkata, bahwa
dialah yang telah menghasilkan mereka melalui injil, tetapi dia tidak
mengatakan bahwa dialah “bapa” mereka. Malah Paulus menegaskan bahwa “kamu tidak punya
banyak bapak” jelas, Paulus berkata “bapamu cuma
satu”.
Lihat
tulisan Paulus juga di Efesus.
Efesus 4:3-6
3 berusaha keras memelihara
kesatuan Roh dalam ikatan damai. 4 Satu tubuh, dan
satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil dalam
satu pengharapan panggilanmu, 5 satu Tuhan, satu iman, satu
baptisan, 6 satu Allah dan Bapa dari
semua, yang di atas semua, dan melalui semua, dan di dalam kamu semua.
Siapa
yang “Bapa dari semua”? Allah! Tidak ada manusia lain yang menjadi “Bapa dari semua”!
Dalam
bahasa Indonesia, kita menjumpai sedikit kesulitan dengan terminologi “bapa(k)”
ini. Sebelum tahun ’60-an, terminologi yang umum dipakai untuk menyebut seorang
pria dewasa secara hormat adalah “Tuan” yang sejajar dengan “Mr.” dalam bahasa Inggris. Dan tentu
saja sebutan untuk seorang perempuan dewasa yang sudah menikah adalah “Nyonya”
yang sejajar dengan “Mrs.” dalam
bahasa Inggris. Dan untuk seorang perempuan yang belum menikah adalah “Nona”
atau sejajar dengan “Miss” dalam
bahasa Inggris.
Lalu
karena istilah “Tuan” dan “Nyonya” itu dianggap berbau kolonial (karena ada
istilah Tuan Besar dan Nyonya Besar), maka sekitar tahun 70-an, terminologi
“Tuan” dan “Nyonya” ini boleh dibilang lenyap
atau jarang dipakai lagi.
Sekitar
tahun 80-an, barulah muncul terminologi “Bapak” dan “Ibu” yang dalam waktu
singkat dipakai secara meluas.
Nah,
ini yang menyulitkan. Kalau dulu kita bisa membedakan antara “Tuan” (sebutan
untuk orang yang kita hormati) dengan “Bapak” (sebutan khusus untuk ayah/orang
yang memberi kita hidup), sekarang karena semua pria dewasa kita sebut “Bapak”
maka arti kata “bapak” ini jadi ambigu.
Kita
menyebut “Bapak Presiden” yang artinya “Mr.
President” dan bukan “Father
President”;
Kita
menyebut “Bapak/Pak Polisi” yang artinya “Mr.
Policeman” dan bukan “Father
Policeman”;
Jadi,
dalam pembahasan ini, tolong dipahami bahwa terminologi “Bapa(k)” yang dalam
konteks rohani menurut Yesus hanya layak
kita pakai untuk menyebut Allah Bapa, adalah “Bapa” yang berarti
“Father” (= yang memberi kita hidup),
dan bukan yang berarti “Mister” yang bisa kita pakai untuk menyebut
semua laki-laki dewasa.
Kita
kembali ke Matius 23:9 di atas. Apakah kata-kata Yesus ini kurang jelas? Apakah ini penafsiran
pribadi? Anak SD pun yang membaca ayat ini, hanya akan tiba pada satu
pengertian yang sama.
Sangat
jelas perintah Yesus di ayat ini:
1) JANGAN MENYEBUT SIAPA PUN
“BAPA” DI BUMI INI (maksudnya bapa rohani bukan bapa kandung atau bapak yang
maksudnya “tuan”/mister.
2) BAPA (ROHANI) KITA cuma
SATU, yaitu YANG ADA DI SURGA.
Pertanyaan:
Sebutan
“Bapa Suci” (= Holy Father) yang dipakai oleh Paus, apa tidak
bertentangan dengan perintah Yesus ini?
Karena “Bapa Suci” tidak berarti
“Mister Suci” atau “Holy Mister”! Tapi “Holy Father”!
Begitu
juga sebutan “Romo” (= Father) yang artinya sama
dengan “Bapa” yang dipakai sebagai sebutan para pastor.
Inilah
terminologi “Bapa” yang hanya pantas untuk menyebut “Tuhan” dan bukan orang
lain.
Silakan
renungkan sendiri.
Apa Yesus pernah berkata Bapa di Surga perlu wakil
di dunia yang disebut Bapa Suci? Boleh bongkar
seluruh Alkitab untuk mencari ayat itu tapi tidak bakal ketemu.
Teman-teman,
1 Korintus 9:16
Sebab
walaupun aku memberitakan Injil, aku tidak punya alasan
untuk memegahkan diri. Sebab padaku telah
dibebankan keharusan itu, ya, celakalah aku jika aku tidak memberitakan
Injil.
Galatia 4:16
Apakah ini sebabnya aku
menjadi musuhmu, karena aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu?
Jika
ada yang merasa tersinggung dengan tulisan ini, aku hanya bisa bilang maaf,
tetapi hal itu harus dilakukan, karena jika
kita tahu sesuatu yang salah, tapi kita diam saja, maka itu namanya membiarkan
yang tidak tahu terjerumus ke dalam jurang yang tidak ada dasarnya.
Hari ini mungkin tulisan ini menimbulkan kebencian kalian, itu resiko yang aku
terima, tapi mudah-mudahan suatu hari kalian ingat informasi yang pernah
melintas di depan mata ini, dan itu lalu membangkitkan kesadaran, siapa tahu? Mungkin
tidak sekarang, tidak besok, tidak tahun depan, tapi suatu waktu siapa tahu
dari sekian banyak yang pernah membaca tulisan ini, barangkali ada 1-2 yang
bisa “menarik mereka keluar dari api” (Yudas 1:23). Ini
hanya suatu harapan saja, bukan pemaksaan. Jika suatu hari ada yang sadar, ya
syukur, puji Tuhan. Jika tidak, itu pun puji Tuhan, karena semua sudah pernah
mendapatkan informasi ini sehingga tugas membagi kebenaran sudah dilakukan.
Nah,
sekarang setelah sudah dipastikan siapa sebenarnya Bapa kita, dan anak-anak
siapa kita sebenarnya, maka kita harus memperhatikan, SEBAGAI ANAK-ANAK
ALLAH, KITA HARUS BAGAIMANA? Di bawah ini ada beberapa ayat yang
menunjukkan bagaimakah seharusnya anak-anak Allah itu hidup:
Efesus 5:1
Sebab itu jadilah kamu pengikut-pengikut Allah, layaknya
anak-anak yang tersayang.
Filipi 2:15
supaya kamu boleh tidak bersalah dan tidak bernoda, anak-anak Allah yang tidak bercela, di tengah-tengah bangsa yang bengkok dan jahat, di tengah mana kamu bercahaya seperti terang-terang di dunia.
I Korintus 10:31:
Oleh
karena itu, jika engkau makan atau
jika engkau minum, atau apa pun yang engkau
lakukan, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Jadi,
sebagai anak-anak Allah, kita harus:
1. Patuh
kepada Allah,
artinya menurut semua Perintah Allah,
yang
dilarang jangan kita lakukan. Yang disuruh harus kita dilakukan. Jangan
terbalik.
2. Sebagai
anak-anak Allah, kita tidak boleh sama bengkok hatinya seperti mereka yang bukan anak-anak
Allah,
tetapi
kita harus “tidak bersalah dan tidak bernoda”.
3. Apa pun
yang kita lakukan, harus kita lakukan untuk kemuliaan Allah.
Dengan
kata lain, jika kita melanggar Hukum/Perintah Allah, pasti itu bukan untuk
kemuliaan Allah. Misalnya, berbohong itu pasti tidak memuliakan Allah.
Berzinah, itu juga pasti tidak memuliakan Allah. Mencuri itu juga bukan untuk
kemuliaan Allah. Melakukan hal yang merugikan kesehatan diri sendiri, itu juga
bukan untuk kemuliaan Allah. Jadi memakai patokan
“untuk kemuliaan Allah” sebagai tolok ukur segala perbuatan, pikiran dan
perkataan kita supaya kita tidak salah langkah.
Semoga renungan ini bermanfaat bagi
semua.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar