126. IKUT YESUS
HARUS MEMIKUL SALIB
___________________________________________________
Pembahasan ini lebih
diperuntukkan orang-orang Kristen yang ingin memelihara SEMUA HUKUM TUHAN sesuai yang ditulis di Alkitab.
Hidup ini banyak
rintangan, banyak masalah. Ada beberapa gereja yang mengajarkan bahwa ikut
Tuhan itu bisa hidup enak. Tetapi Alkitab berkata sebaliknya. Yesus sendiri
sudah memperingatkan sebelumnya, bahwa mengikuti Dia itu bukan jalan yang bebas
hambatan. Mengikuti Yesus menapak di JALAN YANG BENAR, JALAN YANG
SAMA YANG DITAPAK OLEH YESUS, ITU PENUH RINTANGAN.
Mengapa?
Karena Setan atau Iblis
pasti telah menyiapkan segala macam halangan untuk merintangi manusia boleh
selamat.
Iblis paling takut
manusia selamat. Oleh karena itu dia akan berbuat apa pun untuk mencegah
manusia selamat. Coba kita lihat apa
upaya Iblis:
·
menyiapkan hal-hal lain yang lebih menarik untuk mengalihkan perhatian kita,
kenikmatan dunia misalnya, kemudahan usaha, bahkan tidak
jarang juga asmara, supaya kita tidak masuk ke pintu yang kecil dan berjalan di jalan yang sempit. Tahap pertama, Iblis
menyodorkan pintu yang lebar dan jalan yang luas, yang mudah dimasuki, dan
lebih menarik.
· Kalau upaya Iblis pengalihan perhatian kita dengan
cara “baik-baik” di atas tidak berhasil,
dan Iblis melihat kita semakin mendekati pintu kecil untuk
masuk ke jalan yang sempit, apalagi kalau kita sudah berhasil memasuki pintu
yang kecil dan berjalan di jalan yang sempit, maka sekarang Iblis ganti
strategi, bukan lagi membujuk dengan menyodorkan yang manis-manis, tetapi pada tahap
kedua muncul keasliannya yang kejam, dengan memberikan rintangan demi rintangan
supaya kita tidak bisa mencapai pintu yang kecil itu atau gagal bertahan di
jalan yang sempit. Rintangan biasanya diberikan dalam dua bentuk:
(1) yang berasal dari keluarga, dan (2) yang berhubungan dengan nafkah.
Karena itu Tuhan Yesus
sudah berkata:
Matius 10:32-39
10:32 Karena
itu barangsiapa yang akan mengakui Aku di depan manusia, Aku juga
akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
10:33 Tetapi barangsiapa akan menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di
depan Bapa-Ku yang di sorga.
10:34 Jangan kamu
menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan
untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang
untuk menempatkan
seorang laki-laki bertentangan melawan ayahnya, dan anak perempuan melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya,
10:36 dan yang akan menjadi musuh orang ialah mereka dari rumah tangganya sendiri.
10:37 Dia yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak
bagi-Ku; dan dia
yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan
lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:38 Dan dia yang tidak memikul salibnya
dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:39 Dia yang menemukan nyawanya, akan kehilangan
nyawanya, dan dia
yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menemukannya.
Ayat-ayat ini tidak perlu terlalu dikupas, kita semua juga mengerti isinya.
Hanya saja, biasanya
orang menganggap ayat 38 itu bicara tentang semua permasalahan di dalam
hidupnya. Tetapi itu bukan apa yang dimaksud oleh Yesus. Di sini yang dibicarakan BUKAN semua masalah dan
kesulitan dalam hidup kita akibat kesalahan dan kecerobohan kita sendiri, misalnya kalau rugi dalam berdagang, misalnya
kena penyakit akibat kita sendiri makan yang salah dan menjalankan pola hidup
yang salah, atau misalnya akibat dosa karena melanggar hukum Tuhan. Bukan semua ini yang dimaksudkan Yesus. Teks ini
khusus untuk satu situasi saja.
Yang dimaksudkan Yesus
di sini SEMATA-MATA ADALAH SEMUA MASALAH YANG MUNCUL SEBAGAI AKIBAT MENGIKUTI DIA.
Yohanes 15:18-21
15:18 Jikalau dunia membenci kamu, kamu tahu bahwa dunia telah lebih
dahulu membenci Aku sebelum dia membencimu.
15:19 Andaikan kamu dari dunia, tentulah dunia akan
mengasihi miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku
telah memilih kamu keluar dari dunia, sebab
itulah dunia membenci kamu.
15:20 Ingatlah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu:
Seorang hamba tidaklah lebih besar daripada
tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu;
jikalau mereka telah menuruti Firman-Ku, mereka akan menuruti perkataanmu juga.
15:21 Tetapi semuanya itu akan
mereka lakukan kepada kamu demi nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia,
yang telah mengutus Aku.
Mungkin kita berpikir, ah, ayat-ayat ini adalah untuk mereka yang hidup di abad-abad pertama, ketika agama Kristen masih baru disebarkan, zaman sekarang mana ada penganiayaan karena ikut Kristus?
Penganiayaan itu ada
setiap zaman walaupun bentuknya tidak sama. Setan tida pernah tidur, dan targetnya
adalah membinasakan manusia sebanyak-banyaknya. Penganiayaan tidak hanya muncul
dalam bentuk ditangkap masuk penjara, atau disodorkan sebagai makanan singa,
atau dibakar di tiang, atau disalibkan. Tetapi penganiayaan yang dipakai Setan sekarang lebih banyak datang dalam bentuk penganiayaan secara
mental.
Mereka yang mau
memelihara Sabat hari ketujuh mendapat banyak “penganiayaan” karena harus
bersekolah pada hari itu, atau karena harus bekerja pada hari itu, dengan
ancaman sanksi-sanksi yang berat. Pengikut Tuhan sering dihadapkan pada
pilihan, memilih Tuhan atau memilih melanjutkan hidup, karena sepertinya memilih Tuhan itu hidup akan menjadi lebih susah, banyak kesempatan
akan tertutup, sehingga akhirnya banyak orang yang memilih mundur
dan membatalkan niatnya untuk mengikut Tuhan.
Setan pasti juga akan
membangkitkan “penganiayaan” dalam bentuk permusuhan, bahkan sampai
ancaman disingkirkan oleh orang-orang terdekat yang belum mengenal kebenaran, atau yang
merasa sudah mengenal kebenaran tetapi tetap tidak setuju kita memelihara semua
Hukum Tuhan yang sudah tidak diindahkan oleh orang-orang Kristen mayoritas.
Apakah
“penganiayaan-penganiayaan” mental ini tidak sama beratnya seperti penganiayaan
fisik yang dulu dialami orang-orang Kristen awal? SAMA! Karena yang teraniaya SAMA
MENDERITANYA.
Nah, bagaimana kita
menyikapi kondisi ini? Tidak ada jalan lain kecuali ONWARD NO RETREAT,
MAJU TERUS PANTANG MUNDUR, RAWE-RAWE RANTAS MALANG-MALANG PUTUNG.
Karena apa? Jawabannya
sudah diberikan Yesus sendiri:
10:37 Dia yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak
bagi-Ku; dan dia
yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan
lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:38 Dan dia yang tidak memikul salibnya
dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:39 Dia yang menemukan nyawanya, akan kehilangan
nyawanya, dan dia
yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menemukannya.
Yesus bicara tentang apa di ayat-ayat ini?
Orang yang suka mencari
kesalahan doktrin Kristen akan berkata, agama Kristen mengajar orang untuk
tidak mencintai orangtua, saudara, dan anak-anaknya. Dan mereka menunjuk ke
ayat-ayat ini.
Bukan.
Tuhan mengatakan kita
harus mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Lalu ayat-ayat ini
bicara tentang apa?
Kita harus mendahulukan
Tuhan! APA PUN DI DALAM HIDUP KITA YANG
LEBIH KITA DAHULUKAN DARIPADA TUHAN, ITU MENJADIKAN KITA TIDAK LAYAK MENJADI
PENGIKUT TUHAN.
Berarti KITA HARUS SIAP BERKORBAN UNTUK IMAN KITA. Mengorbankan
apa saja yang menghalangi kita mengikuti Tuhan. Mungkin itu pekerjaan kita,
mungkin itu status kita, mungkin itu orang-orang yang kita kasihi, bahkan nyawa
kita sendiri pun jangan kita pertahankan, jika itu demi mengikuti jalan
kebenaran Tuhan.
Janji Tuhan bagi kita
adalah: “dia yang kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan menemukannya”. Berarti kita harus setia sampai mati! Karena kematian yang pertama itu bukan
apa-apa. Jika kita mengikuti Yesus, kita nanti akan dibangkitkan kepada hidup
kekal. Dan nanti pada waktu kita menikmati hidup kekal itu, barulah
kita bisa benar-benar merasakan hidup yang penuh kebahagiaan, tanpa kesusahan
tanpa air mata lagi.
Tetapi bila kita tidak
siap mengorbankan segalanya untuk iman kita pada waktu datang segala macam
kesulitan dan masalah dalam hidup kita, lalu kita membuat kompromi dengan
memasukkan Tuhan ke kotak pending,
kita bisa kehilangan keselamatan kita dan kesempatan kita untuk hidup kekal.
Hidup di dunia yang
penuh dengan dosa ini, dengan tubuh yang penuh dosa ini, bukanlah hidup yang
sesungguhnya direncanakan Tuhan untuk kita. Jika di dunia ini hidup kita sudah tidak
berbahagia, kita harus menderita sakit, kita harus menderita
kekurangan, kita harus menderita tertipu, kita harus menderita kecewa, kita
harus menderita mati, lalu kita
kehilangan kesempatan untuk menikmati hidup kekal kelak yang benar-benar
bahagia, alangkah ruginya kita.
Karena itu, apa pun
yang kita hadapi, apa pun yang disediakan Setan untuk menghadang jalan kita, berserulah
kepada Tuhan agar Tuhan yang membawa kita selamat melewati rintangan itu.
Dituntun oleh Tuhan, kita pasti akan selamat melewati rintangan apa pun. Yang
penting adalah kita harus LEBIH DULU berserah kepada Tuhan,
dan dalam segala hal menjadikan diri kita “layak bagi Tuhan”, artinya Tuhan
harus menjadi YANG PERTAMA dalam hidup kita.
Setan selalu akan
menggunakan titik terlemah kita untuk menjegal kita. Orang-orang yang kita
kasihi, keluarga kita, cita-cita kita, kenyamanan kita, itu akan dijadikan alat
untuk menyerang kita. Segala yang kita kasihi, suatu saat akan dijadikan Setan
objek yang harus kita pilih antara itu dan Tuhan. Dan jika kita tidak siap
melepaskan itu, Setan akan menang.
Jika kita memberi Tuhan
tempat kehormatan dalam hidup kita, jika kita menjadikan Tuhan YANG
NOMOR SATU DALAM HIDUP KITA, semua peperangan kita, Dia yang akan berperang di
depan kita, karena Dia-lah Panglima Bala Tentara. Dialah the Prince of hosts. Kita ini bala
tentaraNya. Dia panglimaNya. Dia yang akan maju di depan kita, DIALAH PERISAI DAN BENTENG kita. Kita pasti
selamat, jangan ragukan itu. Tetapi kita harus membuktikan
lebih dulu bahwa Dia adalah yang nomor satu dalam hidup kita.
Sebaliknya jika kita
balik kucing, jika kita kecil nyali dan tidak mau menjadi bala tentaraNya, jika
kita meninggalkan pasukan Tuhan, kita mati dikroyok Setan, tidak akan ada yang
membantu kita lagi. Setan hanya ingin mencelakakan kita, dan kalau Tuhan bukan
panglima kita, lalu siapa yang membela kita? Apa kita tidak mati konyol?
Jadikanlah Tuhan yang
nomor satu dalam hidup kita. Patuhilah perintah dan Hukum Tuhan apa pun harga
yang harus kita bayar. Karena Tuhan sudah berkata,
Yohanes 14:15
Jikalau kamu mengasihi Aku, turuti Perintah-perintah-Ku.
Matius 7:21
Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga.
Marilah kita berdoa dan
minta kepada Tuhan untuk menjadi Panglima kita. Tetapi kita sendiri juga harus
tetap berada di dalam pasukan Tuhan. Tidak ada gunanya Tuhan diminta menjadi
Panglima tapi kita tidak mau masuk pasukanNya.
13 03 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar