127. PERINGATAN
TERAKHIR
___________________________________________________
Tuhan itu sangat pemurah. Ada peringatan/warning terakhir yang disampaikan kepada manusia sebelum jatuhnya ketujuh kutuk (malapetaka) terakhir. Betul, Tuhan akan mengirimkan malaikat-malaikatnya untuk mencurahkan malapetaka-malapetaka yang mengerikan ke atas dunia, semuanya tujuh macam, dan MALAPETAKA YANG KETUJUH DAN TERAKHIR ADALAH PERISTIWA YANG MENGAWALI KEDATANGAN YESUS KEMBALI UNTUK MENJEMPUT UMAT TEBUSANNYA.
Mari
kita baca di Wahyu
16:17-21
16:17 Dan malaikat yang ketujuh mencurahkan
cawannya ke angkasa; dan muncul suatu suara
yang nyaring keluar dari bilik Mahakudus di Surga, dari takhta,
‘Sudah selesai!’
16:18
Dan
ada suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat, dan ada gempa bumi yang dahsyat yang tidak pernah ada gempa bumi yang sedemikian hebatnya dan begitu dahsyatnya sejak manusia berada
di atas bumi.
16:19
Dan
kota besar itu terbagi menjadi tiga bagian dan kota-kota bangsa-bangsa runtuhlah. Maka teringatlah Allah
akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan anggur kegeraman
murka-Nya.
16:20
Lalu
semua pulau lari kabur dan gunung-gunung tidak ditemukan.
16:21
Dan jatuh menimpa manusia batu es yang besar dari langit, setiap batu itu seberat kira-kira satu talen, itu
50 pon (sekitar 34 kg) dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan batu es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
Mengerikan,
bukan?
Mengapa
Tuhan menyuruh Yohanes menulis di kitab Wahyu, bahwa kedatangan Kristus kembali
ke dunia ini diawali oleh malapetaka yang ketujuh dan terakhir? Itu menandakan
apa? BUKANKAH SEHARUSNYA KEDATANGAN KRISTUS KEMBALI MERUPAKAN
SUKACITA BESAR BAGI DUNIA INI?
Mengawali
kedatangan Kristus yang kedua dengan MALAPETAKA YANG PALING DAHSYAT, yang
pasti akan makan korban bertumpuk-tumpuk, dengan jelas menunjukkan bahwa MAYORITAS PENDUDUK
DUNIA INI TIDAK SELAMAT, KARENA ITU,
KEDATANGAN KRISTUS MERUPAKAN MALAPETAKA BAGI MANUSIA.
Pertanyaan:
MENGAPA MAYORITAS PENDUDUK DUNIA TIDAK SELAMAT?
Jawabannya
sangat mudah, KARENA MEREKA MENOLAK PERINGATAN/WARNING YANG TERAKHIR YANG DIBERIKAN
KEPADA MEREKA.
Kesempatan
terakhir yang diserukan kepada mereka, telah mereka sia-siakan. Dan sebagai
akibatnya, mereka telah menandatangani surat kematian kekal mereka sendiri.
Jadi,
apa PERINGATAN YANG TERAKHIR yang disuruh Tuhan
untuk disampaikan kepada umat manusia? Ini ada di Wahyu pasal 14.
14:6 Dan aku melihat
seorang malaikat lain (malaikat pertama) terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal
untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi, dan kepada setiap bangsa, dan
suku, dan bahasa. dan kaum.
14:7 berseru dengan suara nyaring, ‘Takutlah
akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba jam penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit
dan bumi dan laut dan semua mata air.
14:8 Dan kemudian seorang malaikat lain (malaikat kedua) mengikuti, dan berkata: ‘Sudah
roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu, karena
dia telah membuat segala bangsa minum dari anggur murka
zinahnya.’
14:9 Dan malaikat yang ketiga mengikuti mereka, berkata dengan suara nyaring, ‘Jikalau siapa
pun menyembah Binatang itu dan patungnya, dan menerima tandanya di
dahinya atau di tangannya,
14:10 maka orang yang sama akan minum anggur murka Allah,
yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke
dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan
mata malaikat-malaikat kudus dan di hadapan Sang Domba.
14:11 Dan asap penyiksaan
mereka naik ke atas selama-lamanya, dan mereka tidak memperoleh istirahat siang maupun malam,
yang menyembah Binatang itu serta patungnya, dan barangsiapa yang menerima
tanda namanya.
14:12 Di sinilah kesabaran
orang-orang kudus, inilah mereka yang memelihara perintah-perintah
Allah dan iman Yesus.
Jadi tiga
malaikat, diutus Tuhan untuk menyampaikan peringatan yang terakhir kepada umat
manusia.
Tiga malaikat ini
melambangkan tiga tahap keluarnya PERINGATAN Tuhan, tetapi ini sebenarnya adalah SATU (PAKET) PERINGATAN,
dan PERINGATAN/WARNING ini dikenal
sebagai PEKABARAN
TIGA MALAIKAT
Apakah PERINGATAN/WARNING Tuhan ini?
Pasti banyak
orang Kristen yang berkata, kitab Wahyu itu sulit dipahami, dan tidak usah
dipelajari, seakan-akan kita menganggap Tuhan itu pembuat kode buntut yang
harus diramesi. Untuk apa Tuhan menyuruh Yohanes menulis kitab Wahyu jika
isinya tidak bisa dimengerti manusia? Apa Tuhan sengaja mau menjebak manusia
supaya tidak selamat semuanya? Tuhan justru menyuruh Yohanes
menulis kitab Wahyu supaya manusia punya pemandu bagaimana bisa selamat,
bagaimana supaya tidak terjerumus. Dan jika kita tidak mempelajarinya,
maka kita akan rugi besar, karena kita tidak akan punya petunjuk jalan yang
lengkap.
Kita lihat
sejenak PERINGATAN/WARNING TERAKHIR
ini:
A.
PERINGATAN
/ WARNING YANG PERTAMA adalah:
1. Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia,
2. karena telah tiba jam penghakiman-Nya,
3. dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut
dan semua mata air.
Ada yang sulit
dipahami? Sama sekali tidak, bukan?
Point 1
Siapa yang tidak mengerti poin 1? Semua pasti mengerti. Takut akan
Allah bukan ketakutan pada Allah, melainkan jelas berarti kita menghormati
autoritas Allah, kita mengakui
Dia-lah yang berkuasa atas kita, dan kita harus tunduk kepada semua Perintah
dan HukumNya, bukan? Dengan mematuhi kehendak Allah
itu berarti kita memuliakan Dia. Segala yang kita lakukan adalah
untuk kemuliaanNya. Berarti, jika kita tidak tunduk kepada semua Perintah dan Hukum
Allah, kita tidak takut akan Allah dan tidak memuliakan Allah, kita hanya
memuliakan diri kita sendiri, kita berbuat apa yang menurut kita benar, bukan
apa yang dikatakan Tuhan benar.
Pertanyaan yang penting adalah, dari mana kita tahu mana yang
kehendak Allah, mana
yang Perintah dan Hukum Allah?
Jawabannya tidak sulit. Bagi orang Kristen, Tuhan telah memberikan
FirmanNya sebagai pemandu hidup. Semuanya ada di dalam
Firman Tuhan ini.
Mazmur 119:105-106
105 Firman-Mu itu pelita
bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 106 Aku telah
bersumpah dan aku akan menepatinya, bahwa aku
akan berpegang pada hukum-hukum-Mu yang benar.
Bila Firman Tuhan itu pelita bagi kaki kita, dan terang bagi jalan
kita, maka dengan sendirinya, semua yang bertentangan dengan
Firman Tuhan, itu yang menutupi pandangan kita dan membuat gelap jalan kita, bukan? Dengan kata lain, semua yang bertentangan
dengan isi Alkitab itu justru membawa manusia kepada kebinasaan. Karena itu
kita harus tahu apa yang diajarkan Firman Tuhan. Kalau kita tidak tahu apa yang
diajarkan Tuhan, mana kita akan tahu apa yang tidak diajarkan Tuhan? Jadi untuk
mengenali ajaran yang salah, kita harus lebih dulu tahu apa ajaran yang benar.
Pertanyaan: Apakah ada ajaran Kristen yang
bertentangan dengan Firman Tuhan? BANYAK!! Ini yang menyedihkan.
Bagi mereka yang mau mencari kebenaran, pastikanlah ajaran
yang kita jalankan, benar-benar sesuai dengan isi Alkitab. Apa yang disuruh Tuhan harus dikerjakan, itu
harus kita kerjakan. Dan apa yang dilarang
Tuhan untuk dikerjakan, jangan kita kerjakan. Bukan sebaliknya. Jangan cuek.
Jangan menyerahkannya kepada pemimpin organisasi atau pemimpin gereja. Setiap
orang akan bertanggung jawab sendiri di hadapan Tuhan. Kita nanti tidak bisa
menyalahkan pemimpin gereja atau organisasi. Kita bertanggung jawab atas diri
kita sendiri.
Jadi, jika kita tidak memeriksa sendiri apa kata Alkitab, kita
mempertaruhkan keselamatan kita sendiri. Jadi, jangan abaikan peringatan
malaikat yang pertama ini, pastikan
bahwa kita benar-benar sedang mematuhi kehendak, Perintah, dan Hukum Tuhan, dan
memuliakan Tuhan.
Poin 2
Ini sebenarnya semua orang Kristen juga tahu, bahwa Tuhan adalah Hakim,
Dia yang memisahkan antara domba dan kambing, antara gandum dan lalang. Hanya
ada yang tahu kapan saat penghakiman itu tiba, dan ada yang tidak tahu. Tentu
saja mereka yang mempelajari Alkitab dengan
tekun, tahu kapan saat penghakiman itu dimulai. Aku tidak akan menjelaskannya di sini karena
itu pelajaran sendiri yang panjang (ada juga di dalam blogku ini di pembahasan
tentang nubuatan Daniel), tetapi percayalah, saat penghakimanNya sudah dimulai
sejak 22 Oktober 1844 pada perayaan Yom Kippur di tahun itu. Kita lihat saja
keterangan waktu pada kalimat itu “TELAH TIBA jam penghakiman-Nya,” bukan “akan tiba”, tapi “telah tiba.” Artinya
apa? Artinya pada saat peringatan/warning yang terakhir ini diserukan, penghakiman sudah dimulai. Masih berlangsung sampai sekarang. Kapan
berakhirnya? Tentunya tidak terlalu lama lagi karena sudah dimulai sekitar 2
abad yang lalu.
Poin 3
Ada yang tidak paham? Tidak ada yang sulit bukan dari kata-kata
ini? Bukankah semua orang Kristen selama ini juga mengakui Tuhan-lah yang
menjadikan langit dan bumi, laut dan semua mata air? Kenapa topik ini
menjadi bagian dari PERINGATAN/WARNING YANG
TERAKHIR kepada manusia? Ini kan bukan barang baru? Siapa
yang tidak tahu Tuhan itu yang menciptakan seluruh alam semesta? Betul,
mayoritas orang percaya bahwa Tuhan-lah Khalik Pencipta, jadi masalahnya apa
di sini? Kalimatnya harus dibaca dengan
lengkap: “SEMBAHLAH
DIA yang telah menjadikan langit dan bumi”
dll. Berarti tidak cukup cuma
mengetahui Tuhan adalah Khalik Pencipta, dan tidak cukup manusia hanya
menyembah Tuhan, tetapi manusia harus MENYEMBAH DIA SEBAGAI KHALIK
PENCIPTA.
Berarti, dengan keluarnya PERINGATAN ini, Tuhan menganggap selama ini
banyak manusia TIDAK MENYEMBAH DIA SEBAGAI
KHALIK PENCIPTA. Manusia menyembah Tuhan menurut pendapat mereka
sendiri, tapi tidak sebagai Khalik Pencipta!
Pertanyaan: Bagaimana menurut Alkitab, cara menyembah Tuhan
sebagai Khalik Pencipta itu?
Kejadian
2:1-3
1 Demikianlah langit dan bumi dan segala isinya sudah selesai. 2 Dan pada
hari ketujuh Allah telah mengakhiri
pekerjaanNya yang telah dibuatNya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah
dibuat-Nya itu. 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan
menguduskannya, karena di hari itu Ia telah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya
itu.
Keluaran 20:11
Sebab dalam
enam hari TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan telah berhenti bekerja pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari
Sabat dan menguduskannya.
Di seluruh Alkitab, titel
Tuhan sebagai Khalik Pencipta, hanya dikaitkan dengan hari ketujuh,
yang disebut Sabat Hari Ketujuh. Jadi Tuhan sudah memberikan tandaNya. MEMELIHARA HARI YANG KETUJUH ITU TANDANYA MANUSIA
MENYEMBAH TUHAN SEBAGAI KHALIK PENCIPTA.
Hari
yang ketujuh, yaitu hari Sabat, dan perhitungannya adalah dari saat matahari terbenam hari Jumat
hingga matahari terbenam hari Sabtu, itulah tanda Kekhalikan Tuhan! Dan untuk
menekankannya, secara spesifik Tuhan berkata, hari ketujuh ini TELAH DIKUDUSKAN
OLEHNYA DAN TELAH DIBERKATINYA.
Istimewa, kan?
Bukan itu saja, Tanda menyembah Tuhan sebagai Khalik Pencipta ini,
ditulis oleh jari Tuhan di atas dua tablet batu yang diberikan Tuhan kepada
manusia lewat Musa. Ini adalah bagian dari 10 PERINTAH/HUKUM TUHAN, satu-satunya
dokumentasi yang DITULIS OLEH JARI TUHAN.
Keluaran 31:18
Dan setelah TUHAN
selesai berbicara dengan dia (Musa) di gunung Sinai, Dia memberikan kepada Musa dua loh Kesaksian,
loh-loh batu, yang ditulis oleh jari Allah.
Jadi sebagai orang Kristen kita seharusnya berkata, bahwa kita
menjunjung semua Perintah dan Hukum Tuhan, apalagi Hukum yang ditulis oleh jari
Tuhan. Seharusnya begitu. Sayang manusia lebih sering melenceng dari yang
seharusnya.
Tidak ada hari lain yang
pernah diberkati dan dikuduskan oleh Tuhan selain hari ketujuh. Boleh cari di
seluruh Alkitab. Tidak hari kelahiran Yesus, tidak hari kebangkitanNya, tidak
hari Yesus kembali ke Surga, tidak hari Pentakosta. Tetapi Tuhan menetapkan bahwa hari Tuhan berhenti mencipta,
itulah hari yang harus dirayakan manusia sebagai hari perhentian Tuhan, dari
Sabat ke Sabat, hari ketujuh itu dirayakan bersama Tuhan.
Mengapa kok harus hari ketujuh? Mengapa bukan hari yang lain? Itu hak Tuhan
untuk menentukan karena Dia Khalik alam semesta. Apa hak kita untuk
bertanya?
Berarti jika dalam setahun kita tidak memelihara hari yang ketujuh
sebagai Hari Tuhan, maka sudah 52 x dalam tahun itu kita tidak menyembah Tuhan
sebagai Khalik Pencipta, dan 52 x dalam setahun itu kita melanggar Hukum yang
ditulis jari Tuhan. Bayangkan kalau itu sudah berlangsung selama 40 tahun kita
hidup, berarti sudah 2080 X. Wah!
Manusia berkata, “kita menyembah Tuhan setiap hari”, boleh jadi, tapi
itu tidak sebagai Khalik Pencipta menurut syarat yang ditentukan Tuhan.
Karena itu, pada PERINGATAN/WARNING
yang pertama diberikan kepada manusia dari Pekabaran Tiga Malaikat terdapat
perintah SEMBAHLAH TUHAN SEBAGAI KHALIK
PENCIPTA.
B.
PERINGATAN
/ WARNING KEDUA:
‘Sudah roboh, sudah roboh
Babel, kota besar itu, karena dia telah membuat segala
bangsa minum
dari anggur
murka zinahnya.
Poin 4
Kita tidak perlu menjadi pakar Alkitab untuk mengetahui bahwa
“Babel” atau “Babilon” adalah umat pemuja berhala.
Mudah. Peringatan/warning ini
menunjukkan siapa Babel itu.
“Kota besar” tulis Yohanes. Apa yang ada dalam sebuah kota? Pemerintahan. Apa ada kota yang tidak ada pemerintahannya?
Jadi Babel ini punya kaitan dengan
pemerintahan.
Bukan itu saja, ini bukan kota kecil, tapi kota BESAR! Jadi ini
adalah koalisi besar! UMAT
PEMUJA BERHALA (yang
tadinya adalah umat Allah yang tidak setia kepada Allah) + PEMERINTAH DALAM SUATU KOALISI BESAR, gabungan antara
unsur rohani (pemuja) dan unsur negara (Pemerintah). Orang-orangnya pasti
banyak di sana, bukan beberapa gelintir saja. Dan orang-orangnya bukan sekadar
rakyat jelata yang tidak berdaya, melainkan orang-orang penting dalam
pemerintahan, orang-orang berpengaruh, orang-orang berkuasa di dunia.
Mudah kan, memahami Alkitab itu? Wong mudah kenapa dibuat sulit? Yang mengatakan Alkitab itu sulit dimengerti
sebenarnya adalah Setan, karena Setan paling tidak suka manusia mengerti isi Alkitab.
Nanti manusia selamat semuanya, Setan tidak punya teman. Karena itu dengan
segala macam alasan, Setan menanamkan kesan bahwa Alkitab itu sulit
dimengerti. Jelas bertentangan kan dengan Tuhan? Tuhan berkata,
Firman Tuhan itu terang bagi jalan manusia. Bukan untuk dihindari, tapi justru
untuk dipelajari dengan tekun.
Poin 5
Dan koalisi besar Babel + pemerintahan dunia ini telah memabukkan
segala bangsa. Orang mabuk berarti kesadarannya sudah tidak 100% lagi bukan?
Bisa-bisa malah sudah sama sekali tidak sadar kalau sudah mabuk total. Jadi ini
bicara apa? Manusia yang tidak
menyadari bahwa dia sudah tertipu, karena sedang mabuk, tidak sadar 100%. Kalau sudah
tidak sadar, berarti TIDAK BISA MEMBEDAKAN MANA YANG
BENAR DAN MANA YANG TIDAK. Berarti semua manusia dalam koalisi besar
itu sudah minum anggur Babel (anggur itu melambangkan ajaran yang palsu), tidak
menyadari kalau itu ajaran yang salah, karena mereka dalam kondisi sedang
mabuk, mereka tidak bisa membedakan yang benar dari yang salah.
Poin 6
“Segala bangsa”, bukan cuma satu
golongan kecil insignifikan yang jumlahnya cuma 1-2 juta manusia, tapi “SEGALA BANGSA”
wah! Kata “segala” berarti “semua” tidak ada yang absen, semua termasuk,
berarti MAYORITAS. Dan semuanya mabuk. Satu orang mabuk saja bisa
bikin onar. Bayangkan kalau segala bangsa/mayoritas manusia mabuk semua.
Bagaimana kalau orang-orang yang sama-sama mabuk dikumpulkan menjadi satu?
Pasti kacau. Sudah tidak ada lagi norma-norma yang baik.
Poin 7
Dan “segala bangsa” ini mabuk karena
apa? “anggur murka
zinahnya”. Untuk memahami ini, kita perlu tahu
Tuhan sering melambangkan hubunganNya dengan umatNya sebagai hubungan seorang
suami dengan istrinya. Tuhan sering menyebut gerejaNya (keseluruhan umat yang
percaya padaNya, bukan bangunan gedungnya!) itu sebagai pengantinNya. Tuhan
mengasihi gerejaNya sebagai suami mengasihi istrinya.
Efesus 5:25
Suami-suami,
kasihilah isteri kalian sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan Diri-Nya
baginya.
Hubungan yang sakral dan intim sekali yang tidak boleh dirusak
oleh ketidaksetiaan dan perzinahan.
Di sini disebut “anggur murka zinahnya” berarti umat Tuhan itu, pengantinNya,
istriNya, sudah berzinah,
tidak lagi setia kepada suaminya, yaitu Tuhan, tapi sudah berbuat zinah
dengan
orang lain. Dengan kata lain, dengan “segala bangsa” itu, yang sudah dibuat mabuk
oleh anggur Babel Kota Besar. Berarti yang mengaku umat Tuhan, mempelai wanita
Tuhan, istri Tuhan, sudah berkhianat kepada suaminya, Tuhan.
Karena itu, Tuhan menyuruh malaikatNya memberikan peringatan/warning ini. Dan dengan khusus
mengatakan bahwa Babel itu sudah roboh, artinya dia sudah jatuh,
sudah berkhianat kepada Tuhan, sudah tidak setia lagi pada Tuhan, maka Tuhan
memberitahukan hal ini, supaya yang mau selamat, cepat-cepat keluar dari Babel.
Perhatikan, Babel ini tidak bicara
tentang orang-orang yang tidak berTuhan. Ini bicara tentang umat Tuhan yang murtad.
Jadi ini bicara tentang orang-orang Kristen yang sudah tidak
setia lagi kepada Tuhan.
C.
PERINGATAN/WARNING KETIGA
‘Jikalau siapa pun menyembah Binatang itu dan patungnya, dan menerima tandanya di
dahinya atau di tangannya, maka orang yang sama akan minum anggur murka
Allah, yang dicurahkan
dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa
dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di hadapan Sang
Domba.
Nah, sekarang Tuhan memberikan tanda pengenal siapa yang tidak
selamat, siapa yang bakal kena hukuman murka Allah, yaitu “mereka
yang menyembah Binatang itu dan patungnya.” Ini bukan sembarag
“binatang”, ini bicara khusus tentang “Binatang” yang dijelaskan di pasal sebelumnya, yaitu di
Wahyu pasal 13. Ada pembahasan yang sangat terinci tentang ini, bisa
dilihat di blog ini juga di pembahasan kitab Wahyu. Sebetulnya tidak terlalu
sulit untuk menemukan jawabannya. Pakai logika sederhana saja. Yang perlu kita
lihat adalah, ada kata “MENYEMBAH” di
sini.
Di Peringatan Pertama tadi kita juga melihat kata “MENYEMBAH”.
Tapi yang disembah di sini bertolak belakang dengan yang disuruh disembah di Peringatan
Pertama. Jika dalam Peringatan Pertama kita disuruh menyembah Allah yang
menjadikan langit dan bumi, dll. maka di sini dikatakan, mereka yang menyembah
binatang itu dan patungnya, itu akan menerima murka Allah. BERARTI, “BINATANG ITU DAN PATUNGNYA” PASTI BUKAN ALLAH
KHALIK PENCIPTA, bukan?
Sudah ketemu, mudah kan?
Apa tanda Binatang
itu?
Jika tanda menyembah Allah Khalik Pencipta, adalah memelihara Sabat
hari yang ketujuh yang telah dikuduskan dan diberkati Allah, maka TANDA BINATANG
ini apa? PASTI
YANG TIDAK MEMELIHARA SABAT HARI KETUJUH
YANG DIKUDUSKAN DAN DIBERKATI ALLAH. Paham? Tidak sulit, kan?
Tidak butuh otak Einstein untuk memahaminya.
Tidak perlu sekolah theologia atau masuk seminari dulu baru bisa
mengerti. Tuhan memberikan kitab Wahyu itu kepada kita, manusia awam, bukan kepada ahli-ahli theologia. Yang
menulis kitab Wahyu saja cuma seorang bekas nelayan bukan seorang theolog. Kalau kita mau tekun
sedikit saja, mau berdoa lebih banyak, kita akan paham semua petunjuk yang
diberikan Tuhan kepada kita. Jika kita tahu X = angka 1, maka semua yang bukan
angka 1, pasti bukan X. Tidak sulit, kan?
Ayat penutup dari peringatan yang
terakhir ini adalah:
Wahyu 14:12
Di
sinilah kesabaran orang-orang kudus, inilah mereka yang memelihara perintah-perintah Allah
dan iman Yesus.
terjemahan
yang benar adalah “the faith OF
Jesus” atau “iman yang
dimiliki Yesus.” Bukan “iman kepada Yesus.”
Apa tiga hal di sini yang disebut
sebagai mereka yang bisa selamat:
1. Kesabaran,
tahan uji, keuletan orang-orang kudus,
2. yang
menuruti Perintah-perintah Allah,
3. dan
memiliki iman yang dimiliki Yesus.
Apakah dikatakan “para pakar Alkitab,
para theolog jawara” yang bisa selamat? Tidak. Tapi “KESABARAN ORANG-ORANG KUDUS” ~ kesabaran
itu apa? Tahan
uji, panjang sabar, kuat menderita, tidak putus asa, terus berusaha,
itu artinya ulet.
Dalam segala hal. Dalam mencari dan mempelajari kebenaran Tuhan, dalam
menjalani kehidupan Kristen yang tidak mudah (harus memikul salib), terus
berpegang pada Tuhan dalam kondisi apa pun.
Dan apa lagi? “YANG
MENURUTI PERINTAH-PERINTAH ALLAH” ~ masa ini bisa
disalahartikan? Menurut atau patuh atau taat kepada Perintah-perintah Allah itu
pengertiannya hanya satu, tidak bisa disalah mengerti. Perintah-perintah Allah yang mana? Ya semuanya. Di mana bisa ditemukan
Perintah Allah? Di Firman Allah, bukan di tempat lain. Dan yang terutama adalah
PERINTAH YANG DITULIS JARI ALLAH! Jadi menuruti Perintah Allah ini berarti TIDAK menuruti kehendaknya sendiri.
Menuruti Perintah Allah berarti menuruti semua Perintah Allah, tidak pilih-pilih.
Dan apa lagi? Mereka “YANG MEMILIKI IMAN YANG DIMILIKI YESUS”.
Yesus di sini adalah Yesus ketika Dia masih hidup sebagai manusia, sama dengan
kita. Bagaimana iman yang dimiliki Yesus pada waktu itu? Berserah 100% kepada Allah Bapa. Yakin bahwa
jalan yang disiapkan Allah Bapa adalah jalan yang terbaik. Iman yang tidak
protes, tidak bertanya ini-itu, iman yang bulat.
Yohanes 5:30
Aku
tidak dapat berbuat apa-apa dari DiriKu sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan
apa yang Aku dengar, dan penghakimanKu adil sebab Aku tidak menurut kehendakKu
sendiri, melainkan kehendak Bapa yang
mengutus Aku.
Kita kalau naik pesawat, kita tidak
kenal pilotnya, tidak tahu kondisi fisik atau mental si pilot hari itu, tapi
kita naik ke pesawat yang dikemudikannya, dan kita memasrahkan nyawa kita ke
tangannya. Kita yakin bahwa kita akan tiba di tujuan dengan selamat tanpa
banyak tanya. Kita percaya pada si pilot yang wajahnya saja kita tidak tahu.
Tapi sama Tuhan yang Allah semesta
alam, yang telah memberi kita hidup, yang memelihara kita, yang mahakuasa, kita
protes macam-macam, kita mengeluh macam-macam, kita mempertanyakan kebijakan
Tuhan. Kita tidak percaya Tuhan akan membawa kita selamat tiba di tujuan. Dan
sering kita lebih memilih jalan kita sendiri, padahal jalan kita sendiri sering
banyak salahnya.
Sekarang, supaya semua tahu saja,
peringatan/warning terakhir ini bukan sesuatu yang masih akan
terjadi di masa yang akan datang, yang tidak tahu kapan, tidak
di masa hidup kita. Tidak. Peringatan/warning ini sudah keluar kurang dari 200 tahun yang lalu
dan masih dikumandangkan sampai sekarang. Lama ya waktu yang diberikan Tuhan
kepada manusia untuk bertobat? Dulu di zaman Nuh, Tuhan memberi manusia waktu
120 tahun untuk bertobat, Nuh disuruh berkhotbah selama 120 tahun supaya
orang-orang sezamannya bertobat. Pada waktu itu usia manusia masih berkisar
sekitar 900an tahun. Mengapa selama itu? Karena Tuhan ingin semua manusia boleh
selamat. Begitu pula di akhir zaman sekarang. Peringatan Tuhan sudah
dikeluarkan sejak 1844, waktu berapa generasi ini? Dan karena menurut Tuhan ada
syaratnya bagaimana manusia bisa selamat (tidak menurut pendapat manusia itu
sendiri), maka sekali lagi Tuhan menyuruh utusan-utusanNya menyampaikan apa
persyaratan itu.
Sebagai seruan
terakhir, tidak cukup Tuhan memberikan peringatan/warning terakhir ini, masih ada satu AJAKAN LANGSUNG DARI TUHAN untuk
menyelamatkan umatNya.
Wahyu 18:4
Dan aku mendengar suara lain dari sorga berkata, ‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan ikut mengambil
bagian dalam dosa-dosanya, sehingga kamu tidak ditimpa malapetaka-malapetakanya.
Siapa yang berkata ini? Bukan malaikat
yang diutus Tuhan, tapi langsung ajakan ini datang dari Tuhan
sendiri. Apa ajakanNya? ”Keluarlah darinya,
hai umat-Ku.”
Keluar dari mana? Kalau kita baca
ayat-ayat di atasnya jelaslah itu panggilan Tuhan agar umatNya KELUAR DARI BABEL KOTA BESAR itu.
Masih ingat siapa Babel Kota Besar? Koalisi besar umat Allah yang sudah berkhianat dengan pemerintahan dunia. Jika pusing mereka-reka siapa itu,
maka gampangnya adalah melihat TANDA BINATANG itu saja, yaitu SEMUA YANG TIDAK MENYEMBAH ALLAH
YANG MENJADIKAN LANGIT DAN BUMI DAN LAUT DAN SEGALA MATA AIR.
Mengapa Tuhan memanggil umatNya keluar
dari Babel Kota Besar yang sudah roboh ini?
Wahyu 18:5-8
5 Sebab dosa-dosanya telah mencapai ke langit, dan Allah telah mengingat
segala kejahatannya. 6 Berikanlah
ganjaran yang sama seperti yang telah dia
berikan kepadamu, dan gandakanlah kepadanya dua kali lipat sesuai
perbuatannya, di dalam cawan yang telah
diisinya, isikan baginya dua kali lipat. 7 Seberapa banyak dia telah memuliakan dirinya sendiri, dan hidup dalam
kenikmatan, berikan kepadanya sebanyak
itulah siksaan dan kesedihan. Sebab ia
berkata di dalam hatinya: ‘Aku bertakhta seperti ratu, dan aku bukan janda, dan tidak akan mengalami
kesedihan.’ 8 Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam
satu hari yaitu kematian, dan perkabungan
dan kelaparan; dan ia akan dibakar sampai habis dengan
api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, itu
perkasa."
Jika tidak
keluar dari sana, bisa ikut terimbas kena hukumannya yang mengerikan ini.
Dan sekarang peringatan/warning ini pun disampaikan kepada kita
semua. Apa yang mau kita lakukan dengan kabar ini, terserah keputusan
masing-masing. Mau mendengar lalu merenungkan, dan minta bantuan Tuhan untuk
menunjukkan jalan berikutnya, ya syukur. Mau menganggapnya omong kosong lalu
dimasukkan tong sampah juga syukur. Masing-masing harus menentukan nasibnya
sendiri.
22
04 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar