142. HALAL
TERNYATA BUKAN HALAL
__________________________________________
1 Korintus 6:12 (LAI)
Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala
sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa
pun.
Ayat ini sering dipakai oleh
orang-orang Kristen sebagai dalih untuk mengatakan bahwa bagi orang Kristen Perjanjian Baru, TIDAK ADA
PANTANGAN MAKANAN, karena rasul Paulus sudah berkata “Segala sesuatu halal bagiku.”
Marilah kita lihat apa yang sesungguhnya
dikatakan oleh rasul Paulus.
Ayat 1 Korintus 6:12 ini tidak
berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari surat panjang Paulus ke jemaat Korintus.
1 Korintus 6:12 sama sekali tidak berbicara mengenai makanan
yang haram atau halal.
Kesalahpahaman ini terjadi
karena terjemahan yang tidak tepat.
Tidak percaya? Mari kita
baca pasal 5 dan 6 untuk membuktikan bahwa Paulus tidak bicara tentang makan
daging haram atau halal. Tidak apa rada panjang, selain untuk membuktikan ini
tidak bicara tentang makanan, kita sekalian belajar hal-hal lain yang ditulis Paulus
di pasal 5
dan 6 ini, Paulus bicara tentang beberapa hal, kecuali makan daging haram atau
halal.
1 Korintus pasal 5 dan 6. (KJV yang
diindonesiakan)
5:1 Telah dilaporkan bahwa di antara kamu sudah umum ada perzinahan, dan perzinahan yang begitu
rupa tidak terdapat sekali pun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, yaitu bahwa orang boleh mengambil isteri ayahnya.
5:2 Dan kamu sombong, tidak berkabung seperti yang sepatutnya, agar dia yang melakukan hal
itu boleh disingkirkan dari tengah-tengah
kamu.
5:3 Sebab aku,
sekali pun secara badani tidak hadir, tetapi hadir secara rohani, telah menghakimi seolah-olah aku hadir, dia yang
telah melakukan hal itu.
5:4 Dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus, pada waktu kamu berkumpul, bersama-sama rohku, dengan kuasa
Tuhan kita, Yesus Kristus,
5:5 untuk menyerahkan orang semacam itu kepada Setan, supaya
dibinasakan tubuhnya agar rohnya bisa diselamatkan
pada hari Tuhan Yesus.
5:6 Bermegahmu itu tidak baik. Tidak tahukah kamu,
bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7 Maka buanglah ragi yang lama
itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, seperti
kamu tidak beragi. Karena sesungguhnya
Kristus, Domba Passah kita telah dikurbankan untuk kita.
5:8 Karena
itu marilah kita pelihara perayaannya bukan
dengan ragi yang lama, maupun dengan ragi kebencian dan kejahatan, tetapi dengan roti
yang tidak beragi, yaitu ketulusan dan kebenaran.
5:9 Aku sudah menulis kepadamu dalam sebuah surat
supaya kamu jangan bergaul dengan para pezinah.
5:10 Namun bukan dengan semua pezinah dunia ini, atau dengan yang
serakah, atau para pemeras, atau dengan para
penyembah berhala; karena jika demikian, kamu harus meninggalkan dunia ini.
5:11 Tetapi sekarang aku sudah menulis kepada kamu ialah,
supaya kamu jangan bergaul dengan siapa pun
yang menyebut dirinya saudara seiman, yang adalah seorang pezinah, atau yang serakah, atau seorang penyembah berhala, atau yang suka memarahi orang, atau seorang pemabuk, atau seorang pemeras; dengan orang yang demikian janganlah kamu makan bersama-sama.
5:12 Sebab apa urusanku menghakimi juga mereka yang di luar jemaat? Bukankah kamu menghakimi mereka yang di dalam?
5:13 Tetapi mereka yang di luar dihakimi Allah. Karena itu, singkirkanlah dari tengah-tengah
kamu orang yang jahat itu.
6:1 Apakah ada di antara kamu, yang punya masalah dengan orang lain, berani mencari
keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?
6:2 Tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang
kudus akan menghakimi dunia?. Dan jika dunia akan
dihakimi olehmu, apakah kamu
tidak layak menghakimi perkara-perkara yang
tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan
menghakimi malaikat-malaikat apalagi perkara-perkara yang terkait hidup sekarang ini.
6:4 Maka jikalau kamu berhak menghakimi perkara-perkara yang
berkaitan dengan kehidupan ini, pakailah itu untuk menghakimi yang paling tidak dihormati dalam jemaat.
6:5 Aku menegur malumu. Apakah tidak ada orang yang bijaksana di antara kamu? Tidak adakah satu pun yang dapat menghakimi antara saudara-saudaranya?
6:6 Tetapi sesama saudara pergi ke pengadilan, dan itu di
hadapan orang-orang yang tidak percaya.
6:7 Nah, jelas ada yang salah di antara kamu, karena kamu menggugat satu sama lain. Mengapa kamu tidak mau mengalah? Mengapakah kamu tidak mau
menerima dirugikan?
6:8 Tidak, kamu telah berbuat yang salah, dan merugikan, dan
itu terhadap saudara-saudaramu.
6:9 Atau
tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak benar
tidak akan mewarisi Kerajaan Allah?
Janganlah tertipu! Baik pezinah yang tidak punya
pasangan resmi, maupun penyembah berhala, atau pezinah yang punya pasangan resmi, atau laki-laki yang menjadi perempuan, atau pelaku sodomi,
6:10 atau pencuri, atau orang yang serakah, atau pemabuk, atau pemfitnah, atau pemeras, tidak akan mewarisi Kerajaan
Allah.
6:11 Dan
seperti itulah beberapa orang di antara kamu
dahulu. Tetapi kamu telah dibasuh, tetapi
kamu telah dikuduskan, tetapi kamu telah
dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan oleh
Roh Allah kita.
6:12 Segala sesuatu itu sudah sesuai Hukum bagiku, tetapi bukan semuanya menguntungkan. Segala sesuatu sudah sesuai Hukum bagiku, tetapi aku tidak
membiarkan diriku diperhamba oleh kuasa apa pun.
6:13 Makanan adalah
untuk perut, dan perut untuk makanan: tetapi Tuhan akan membinasakan itu dan mereka. Nah, tubuh
bukanlah untuk perzinahan, melainkan untuk Tuhan; dan Tuhan untuk tubuh.
6:14 Dan Allah telah
bersama-sama membangkitkan Tuhan, dan juga akan membangkitkan kita oleh kuasa-Nya
Sendiri.
6:15 Tidak tahukah
kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan aku
mengambil anggota Kristus, dan menjadikan
mereka anggota seorang pelacur? Sekali-kali tidak!
6:16 Apa? Tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang bergabung dengan seorang pelacur menjadi satu tubuh
dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: ‘Keduanya akan menjadi satu daging.’
6:17 Tetapi dia yang bergabung
dengan Tuhan, itu satu roh.
6:18 Jauhkanlah
dirimu dari perzinahan! Setiap dosa yang dilakukan manusia, itu di luar tubuhnya. Tetapi orang
yang melakukan perzinahan berdosa terhadap tubuhnya sendiri.
6:19 Apa? Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milikmu
sendiri?
6:20 Sebab
kamu telah dibeli dengan harga: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan
dengan rohmu yang adalah milik Allah.”
Di sini SAMA SEKALI TIDAK DISINGGUNG
TENTANG MAKAN DAGING HARAM ATAU HALAL.
Jadi, 1 Korintus pasal 5
dan 6 merupakan bagian dari surat panjang Paulus kepada jemaat Korintus. Yang
menjadi persoalan pokok di jemaat itu adalah PERZINAHAN dan praktek SEKSUAL
YANG AMORAL. Perhatikan berapa kali Paulus menyebut “perzinahan” di sini. Jadi
yang disuruh Paulus supaya dihakimi adalah orang-orang
di dalam jemaat yang melakukan:
ü
perzinahan
ü
serakah
ü
penyembah berhala
ü
pemarah
ü
pemabuk
ü
pemeras
ü
laki-laki yang menjadi perempuan
ü
pelaku sodomi
ü
pencuri
ü
pemfitnah
ü
pelacur
Sekarang kita lihat 1 Korintus 6:12
v Pertama-tama,
kata yang diterjemahkan “halal” oleh LAI di sini
berasal dari kata ἔξεστι [exesti ex'-es-tee] yang dalam KJV diterjemahkan “lawful” yang
artinya adalah “sesuai hukum, benar, tidak melanggar hukum.”
Jadi
sebenarnya Alkitab terjemahan bahasa Indonesia kurang tepat memakai
kata “halal” sehingga menimbulkan kesalahpahaman bahwa Paulus
berbicara mengenai makanan.
v Kedua, kata yang diterjemahkan “berguna” oleh LAI
berasal
dari kata συμφέρω [sumpherō
soom-fer'-o] yang dalam KJV
diterjemahkan “expedient” atau “menguntungkan, memberikan kontribusi”.
Jadi
sebenarnya, ayat 1 Korintus 6:12 ini lebih tepat diterjemahkan:
Segala
sesuatu itu sudah sesuai Hukum bagiku,
tetapi bukan semuanya menguntungkan. Segala
sesuatu sudah sesuai Hukum bagiku,
tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh kuasa apa pun.
Beda
kan pengertian yang kita peroleh di sini dibandingkan terjemahan LAI di awal
pembahasan ini?
Ingat,
Paulus di perikop ini SAMA
SEKALI TIDAK BERBICARA MENGENAI MAKANAN, HALAL MAUPUN HARAM!
Kita
sudah melihat bahwa seluruh perikop, dari pasal 5 sampai pasal 6, tidak ada
pembicaraan tentang makan daging yang haram atau halal.
Jadi
apa yang dimaksud oleh Paulus dengan pasal 6:12 ini?
Ayat
12 ini sesungguhnya terdiri atas 2 bagian:
a.
“Segala sesuatu itu sudah sesuai hukum bagiku, tetapi bukan semuanya menguntungkan.” Ini bagian
yang pertama.
Paulus
berkata, bahwa DIA
SUDAH HIDUP SESUAI DENGAN HUKUM (TAURAT). Segala sesuatu yang
dilakukannya di dalam hidupnya itu sudah sesuai dengan hukum = ἔξεστι [exesti ex'-es-tee ] = lawful. TIDAK ADA YANG MELANGGAR HUKUM , artinya SUDAH BENAR, tidak ada yang
salah.
Kalau
sudah hidup sesuai Hukum Taurat, apakah berarti Paulus makan daging yang haram?
Jelas tidak! Apakah Paulus makan babi, atau udang? Ya jelas tidak toh! Orang Yahudi
itu ketat sekali dengan makanan mereka, dan Paulus adalah Yahudi konservatif.
Ayat
ini pernah diperjelas Paulus di suratnya ke Filipi. Mari kita baca. Paulus bercerita tentang dirinya
sendiri, sebelum dia bertobat.
Filipi 3:5-6
ü
5 disunat pada hari kedelapan,
ü
dari bangsa Israel,
ü
dari suku Benyamin,
ü
orang yang paling Ibrani
dari semua orang Ibrani;
ü
dalam hal hukum Taurat, seorang
Farisi;
ü
6 dalam hal semangat aku penganiaya jemaat;
ü
dalam hal kebenaran menurut hukum Taurat aku tidak bercacat.
Lihat?
Paulus berkata dia yang paling Yahudi dari semua orang Yahudi, seorang Farisi,
artinya dia seorang ahli Taurat, dalam hal mematuhi hukum Taurat dia tidak
bercacat! Dia juga anggota Sanhedrin, anggota parlemen Yahudi. Mana mungkin orang Yahudi seperti ini makan yang haram?
Nah,
Paulus berkata, walaupun hidupnya itu sudah seluruhnya sesuai hukum (Taurat),
tidak ada cacatnya, tidak ada kurangnya, TETAPI
ITU TIDAK MENGUNTUNGKAN. Mengapa?
KARENA
MANUSIA DISELAMATKAN OLEH KASIH KARUNIA TUHAN, BUKAN KARENA HIDUP SESUAI HUKUM
TAURAT. Kita ingat kan kepada Efesus
2:8-9, yang juga ditulis oleh Paulus:
8 Karena oleh kasih karunia
kamu diselamatkan melalui iman, dan itu
bukan karena usaha kamu, itu adalah pemberian
Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan sampai ada orang yang memegahkan dirinya
Yesus
Kristus yang menyelamatkan, bukan Hukum Taurat.
Itulah yang dikatakan Paulus di ayat ini.
Paulus
adalah seorang Farisi, seorang ahli Taurat, yang seumur hidupnya selalu hidup
sesuai Hukum. Jadi secara Hukum, Paulus sudah sempurna, tidak ada kurangnya,
semua sudah sesuai Hukum, tetapi di sini dia berkata, bahwa walaupun dia sudah hidup sesuai dengan Hukum tetapi itu tidak menguntungkan, karena itu tidak bisa
menyelamatkan dia. Hanya kasih karunia Yesus Kristus yang
menyelamatkan dia.
b. Dalam
kalimat berikutnya, Paulus mengulangi lagi, “Segala sesuatu
sudah sesuai hukum bagiku, tetapi aku tidak
membiarkan diriku diperhamba oleh kuasa apa
pun.”
bahwa dia memang hidup
sesuai Hukum, tidak melanggar Hukum, tetapi dia melakukannya bukan sebagai hamba Hukum. Artinya sekarang Hukum tidak berkuasa atasnya
lagi, dia bukan hamba Hukum, walaupun
dia tetap hidup sesuai Hukum. Sekarang dia tidak seperti saat dia masih
seorang Farisi, karena pada waktu dia masih seorang Farisi, dia seorang
legalis, dia mengira Hukum itu yang menyelamatkan dia. Setelah pertobatannya,
sekarang dia bukan seorang legalis lagi, tapi dia hidup sesuai dengan hukum
sebagai anak Allah, sebagai orang yang
sudah dibenarkan sebagai orang yang mengasihi Kristus. Nah, kita
tahu orang yang mengasihi Kristus itu bagaimana?
Yohanes 14:15
Jikalau kamu mengasihi Aku, turuti
Perintah-perintah-Ku.
Inilah yang dimaksud
Paulus di 1 Korintus 6:12.
Tetapi, barangkali masih
ada yang protes. Bagaimana dengan ayat 13?
Bukankah di sini disebutkan kata “makanan”? Marilah kita baca ayat 13:
Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan: tetapi
Tuhan akan membinasakan itu dan mereka. Nah, tubuh bukanlah untuk perzinahan, melainkan untuk Tuhan; dan Tuhan untuk tubuh
Ayat ini juga terdiri atas
dua bagian. Di sini sesungguhnya Paulus membuat perbandingan antara dua
kelompok.
1. Kelompok yang jasmani, yang fana.
“Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan: tetapi
Tuhan akan membinasakan itu dan mereka.”
“makanan” dan “perut” kedua-duanya bicara tentang
sesuatu yang jasmani, yang fana, yang tidak kekal. Baik
“makanan” maupun “perut” akan dibinasakan Allah. Kemudian Paulus menambahkan “dan mereka”. “Mereka” siapa? “Mereka” ini dibandingkan dengan
makanan dan perut yang bersifat jasmani yang akan dibinasakan Tuhan. Jadi siapa “mereka” ini?
“Mereka”
adalah ORANG-ORANG YANG TIDAK SELAMAT yang akan
dibinasakan seperti makanan dan perut. Hanya orang-orang yang tidak selamat
yang akan dibinasakan Allah, bukan? Sedangkan orang-orang yang diselamatkan,
mereka tidak akan dibinasakan. Bahkan yang sudah mati pun nanti akan
dibangkitkan oleh Allah.
Jadi
di sini Paulus berbicara khusus tentang orang-orang yang
tidak selamat, mereka diibaratkan “makanan” dan “perut” yang akan dibinasakan,
mereka hanya sampai di batas dunia ini saja, mereka tidak akan sampai ke Surga.
Mereka nanti akan dibinasakan Allah.
Tetapi
kemudian Paulus membandingkan dengan kelompok yang selamat.
2. Kelompok jemaat Korintus
yang dinasihati Paulus.1 Korintus
6:13 bagian kedua,
“Nah, tubuh bukanlah untuk perzinahan,
melainkan untuk Tuhan; dan Tuhan untuk tubuh.”
Sekarang Paulus menekankan
bahwa bagi orang-orang Kristen ~ karena surat Paulus ini ditujukan kepada
jemaat Korintus, bukan kepada orang-orang yang tidak percaya Kristus, ~ tubuh setiap
orang yang sudah diselamatkan oleh Kristus itu harus dijaga tetap kudus, karena
tubuh itu untuk Tuhan. Tubuh manusia yang sudah diselamatkan adalah
tempat berdiamnya Roh Kudus, karena itu Paulus berkata “tubuh … untuk Tuhan” jadi tubuh tidak boleh dipakai untuk berzinah.
Tubuh ini tidak hanya sampai di dunia yang fana ini, tubuh ini nanti akan
dibangkitkan kepada hidup yang kekal.
Inti dari apa yang
dikemukakan Paulus ada di ayat 19 dan 20:
6:19 Apa? Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,
yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milikmu sendiri?
6:20 Sebab
kamu telah dibeli dengan harga: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan
dengan rohmu yang adalah milik Allah.”
Jadi inilah yang
dimaksudkan Paulus dengan “Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan: tetapi
Tuhan akan membinasakan itu dan mereka…” Bisa dipahami, kan? JADI PAULUS SAMA SEKALI TIDAK BERKATA BAHWA MAKAN APA
SAJA ITU HALAL. Paulus hanya menyamakan antara manusia yang
tidak selamat dengan makanan dan perut yang akan dibinasakan Tuhan.
Jadi,
teman-teman, 1 Korintus 6:12-13 sama sekali tidak mengatakan bahwa Paulus
mengatakan semua makanan itu halal baginya.
Bilamana kita membaca
Alkitab, kita harus membaca seluruh konteksnya. Sangat berbahaya mencomot 1-2
ayat lalu kita menerapkan keinginan kita pada ayat-ayat itu. Kita memaksakan
agar ayat-ayat itu mendukung pendapat kita. Itu adalah cara yang salah untuk
memahami Alkitab.
Percayalah, masih banyak
makanan yang lezat yang boleh dimakan tanpa melanggar hukum. Janganlah kita
menjadikan perut kita Tuhan kita, sehingga kita tidak lagi menjaga kekudusan
tubuh kita yang telah dibayar mahal oleh darah Kristus, dan di mana Roh Kudus
harus berdiam. Roh Kudus itu sudah jelas kudus, Dia tidak bakal mau tinggal di
tempat yang dinajiskan oleh makanan yang najis, maupun oleh pikiran dan
perbuatan yang najis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar