145. BUKAN SELAMAT PASKAH
BUKAN HAPPY EASTER
_____________________________________________________
Kristen Advent Hari Ketujuh tidak merayakan baik hari Paskah maupun Easter. Alasannya ada beberapa.
Sebelumnya
aku ingin membedakan antara perayaan Passah (Passover) orang Yahudi yang pertama kalinya diadakan pada malam
mereka meninggalkan Mesir, dengan istilah Paskah yang sekarang diadopsi orang
Kristen.
Perayaan
Paskah orang Kristen sekarang itu sangat berbeda dengan Perayaan Passah orang
Yahudi dari zaman Musa hingga ke kematian Yesus.
v Perayaan Paskah orang Kristen sekarang
ü merayakan
dua peristiwa, yaitu:
Ø kematian Yesus di salib pada hari Jumat (Good Friday),
Ø kebangkitan Yesus pada Minggu
pagi (Easter Sunday).
ü Perayaan
ini diperkenalkan
oleh gereja Universal sekitar tahun 325 AD.
Dan sejak itu muncullah Perayaan
Paskah seperti
yang kita kenal sekarang.
ü Perayaan
Paskah ini dalam bahasa Inggrisnya disebut “Easter”.
Jadi orang Barat sudah tidak
mengaitkan perayaan “Easter” mereka dengan “Paskah” (Passover) orang Yahudi.
Nanti kita akan lihat “Easter” sesungguhnya dikaitkan kepada apa.
v Perayaan Passah bangsa Israel ketika meninggalkan Mesir sekitar 1450 BC hingga tahun 31 AD.
ü Pertama
kalinya Tuhan memperkenalkan upacara Passah kepada bangsa Israel.
Setiap keluarga harus menyembelih
domba Passah pada petang 14 Nisan, dan mengoleskan darah domba itu pada kosen-kosen pintu rumah
mereka sebagai pertanda
keluarga di dalam rumah itu dilindungi oleh darah domba yang disembelih
ketika malaikat yang akan membunuh semua anak sulung baik manusia maupun hewan,
lewat (passover) menjalankan
tugasnya.
ü Orang
Israel harus menyembelih sendiri domba Passah itu dan kemudian membakarnya, dan
tidak ada tulangnya yang boleh dipatahkan.
Domba Passah ini melambangkan
Yesus yang kelak akan datang menjadi Domba Allah yang dikurbankan. Orang Israel
lalu harus memakan domba Passah itu dalam kondisi siap berangkat, dan sisanya
harus dibakar habis sebelum mereka berangkat meninggalkan Mesir.
ü Sejak
itu setiap
tahun pada setiap tanggal 14 Nissan,
orang Israel memperingati pembebasan mereka dari perbudakan di
Mesir melalui
perayaan Passah ini. Karena itu Perayaan Passah ini hanya
relevan bagi bangsa Israel yang memiliki pengalaman eksodus dari
Mesir.
ü Perayaan
ini diakhiri
oleh Yesus
ketika Dia dipersembahkan sebagai Domba
Allah di atas salib pada 14 Nissan tahun 31 AD. Ketika tirai Bait Suci robek dari atas ke bawah
saat Yesus berseru dari atas salib, “Sudah Selesai!” itu menandai berakhirnya
semua perayaan Yahudi termasuk Perayaan Passah yang merupakan lambang pekerjaan
penebusan Yesus Kristus.
v Orang Kristen di zaman Perjanjian Baru, setelah
tahun 31 AD
tidak merayakan Passah, tetapi
mengikuti petunjuk Yesus mereka merayakan kematian dan kebangkitan Yesus
melalui UPACARA PERJAMUAN KUDUS.
Jadi sangat beda antara Perayaan Passah bangsa Israel yang asli dengan yang
sekarang dianggap Paskah oleh orang Kristen.
Lucunya,
bahasa Indonesia, masih memakai istilah “Paskah” yang mirip dengan istilah
aslinya dalam bahasa Ibrani: פּסח [pesach peh'-sakh], yang artinya “Passover” atau “lewat”, tapi pada prakteknya orang Kristen bukan mengikuti
perayaan פּסח [pesach peh'-sakh] melainkan perayaan Easter yang diciptakan gereja Universal.
Dalam
bahasa Inggris, orang tidak menyebut perayaan itu “Passover” lagi seperti istilah yang dipakai untuk perayaan passah
orang Yahudi, melainkan memakai istilah “Easter”
yang sesungguhnya berasal dari kata “Astarte”, “Ishtar”, “Oestere” (Oestara),
yang adalah dewi-dewi pagan.
Apakah
orang Kristen tidak boleh merayakan hari kematian dan kebangkitan Kristus? Tentu
saja boleh. Tetapi mengapa dalam bahasa Inggris perayaan kematian dan kebangkitan
Kristus diberi nama dewi pagan?
Dan
mengapa dalam bahasa Indonesia diberi nama Perayaan Passah orang Yahudi yang
sama sekali berbeda? Ini yang aneh.
Mari
kita simak lebih jelas.
# 1. PERAYAAN PASSAH ORANG YAHUDI SEBENARNYA SUDAH BERAKHIR DI
SALIB.
Untuk
memahami apa makna kata “PASSAH” (Passover)
yang benar, kita perlu kembali kepada bahasa aslinya dan di mana kata
tersebut dipakai.
Pertama kalinya kata Passah
atau פּסח [pesach peh'-sakh] ini muncul, ialah di:
Keluaran
12:11
Dan beginilah kamu harus
memakannya: dengan pinggangmu berikat, sepatu di
kakimu dan tongkat di tanganmu; dan kamu harus memakannya buru-buru;
itulah Passah TUHAN.
“itulah Passah (passover) TUHAN”, artinya, itulah saatnya
Tuhan lewat ~ “passover” artinya “lewat” ~ untuk membunuh semua anak
sulung orang Mesir yang tidak mempersembahkan kurban domba pada waktu itu.
Untuk mendapatkan
gambaran yang lengkap, silakan membaca Keluaran pasal 12:1-14.
Itu adalah upacara
yang diajarkan Tuhan kepada bangsa Israel menjelang mereka dibawa keluar dari
perbudakan Mesir. Singkat ceritanya, setiap keluarga (kalau keluarga kecil
boleh bergabung), pada tanggal 10 bulan pertama harus memilih seekor domba yang
harus dikurung 4 hari (ada maknanya tapi tidak aku bahas di sini nanti terlalu
panjang), lalu pada tgl 14 menjelang senja domba itu disembelih, darahnya
dibubuhkan pada kosen pintu. Dagingnya dipanggang dan dimakan dengan roti tidak
beragi dan sayur pahit malam itu juga, dalam kondisi siap berangkat (karena
mereka akan segera berangkat setelah menyelesaikan upacara itu), dan apa yang tersisa harus dibakar habis,
tidak boleh disisakan sampai pagi.
Nah, darah domba yang
dibubuhkan pada kosen pintu itu menjadi tanda bagi Tuhan bahwa penghuni rumah
tersebut telah melakukan upacara פּסח [pesach peh'-sakh], maka anak sulung mereka akan dilindungi dari
kematian.
Perayaan פּסח [pesach peh'-sakh] ini merupakan simbol
pekerjaan penebusan Kristus.
Selain perayaan פּסח [pesach peh'-sakh] ini, masih ada 6 lagi
upacara yang diajarkan Tuhan untuk dilaksanakan orang Yahudi dalam setiap
tahunnya. SEMUA UPACARA INI,
ketujuh-tujuhnya, ADALAH SIMBOL, atau LAMBANG atau BAYANGAN dari PEKERJAAN
PENEBUSAN KRISTUS.
Ini
ditulis dengan jelas di Kolose 2:16-17,
mari kita baca:
11karena itu janganlah kamu biarkan orang menghakimi kamu mengenai
(1)
makanan atau minuman atau
(2)
mengenai suatu hari raya,
(3)
atau mengenai bulan baru, atau
(4)
mengenai hari-hari sabat,
12yang adalah bayangan dari apa yang harus datang, sedangkan substansinya ialah Kristus.
Jadi
dari (1) sampai (4) itu adalah
simbol/lambang/bayangan dari penebusan Kristus:
v Makanan atau minuman
Ini bicara tentang makanan dan minuman yang dipersembahkan
kepada Tuhan dalam upacara di Bait Suci, ini BUKAN makanan dan
minuman di meja makan manusia. Jangan salah, karena ayat ini bicara
khusus tentang upacara di Bait Suci, yang melambangkan pekerjaan penebusan
Kristus.
v Hari raya
yang disebut hari raya adalah ketujuh upacara perayaan Yahudi,
4 perayaan di musim semi dan 3 perayaan di musim gugur. Perayaan
פּסח [pesach peh'-sakh] adalah perayaan yang
pertama setiap tahun, yaitu pada tanggal 14 Nissan yang dilanjutkan sampai tgl
21 Nissan.
v Bulan
baru
Ini juga merupakan perayaan Yahudi setiap awal
bulan.
v Hari-hari
sabat
Nah, ini BUKAN SABAT HARI
KETUJUH setiap minggu, tetapi merupakan hari-hari sabat atau hari-hari libur kerja yang lain
di mana umat Yahudi berkumpul untuk merayakan upacara Tuhan.
Misalnya hari Paskah פּסח [pesach peh'-sakh] itu merupakan hari
libur kerja, walaupun
jatuhnya tidak pada hari yang ketujuh, tetapi hari di mana ada upacara
keagamaan yang mengharuskan semua umat berkumpul, hari itu disebut hari sabat
(=hari berhenti melakukan pekerjaan duniawi). Bilamana suatu hari upacara jatuh
pada Sabat Hari Ketujuh, maka hari itu disebut “high Sabbath”, atau
“Sabat Besar” karena hari itu merupakan dua perayaan sekaligus.
Maka, semua hari raya, semua upacara keagamaan ini,
melambangkan pekerjaan penebusan Kristus, karena Bait Suci itu fungsinya adalah untuk mengajar orang
Yahudi bagaimana penebusan Kristus itu terjadi.
Nah, setelah Kristus disalibkan,
Domba Allah yang sejati sudah dikurbankan satu kali untuk semua manusia, semua
upacara keagamaan yang hanya merupakan lambang/bayangan dari penebusan yang
asli, berakhir. Dan itu ditunjukkan Tuhan dengan robeknya tirai
Bait Suci pada saat Yesus berkata “Sudah selesai” di salib. Ini bisa kita baca
di Matius 27:50-51
50 Yesus setelah Dia berseru lagi dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya. 51 Dan lihatlah, Tabir Bait Suci tercabik dua dari atas sampai ke bawah; dan
bumi berguncang, dan bukit-bukit batu
terbelah.
Kalau
kita pelajari maka kita tahu bahwa tirai Bait Suci ini tenunannya setebal
antara 2-4 inci, atau antara 5-10 cm! Dan mustahil tangan manusia bisa
merobeknya, apalagi ini terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Maka sangat
jelas bahwa bukan tangan manusialah yang merobeknya. Ini adalah pertanda dari Tuhan bahwa fungsi
Bait Suci sebagai tempat mempersembahkan kurban sudah berakhir,
dengan demikian BERAKHIR JUGALAH SEMUA PERAYAAN/UPACARA KURBAN
YAHUDI, TERMASUK UPACARA פּסח [pesach peh'-sakh] atau
PASSAH atau “Passover”.
Jadi umat PERJANJIAN BARU, gereja Kristen, TIDAK LAGI MERAYAKAN PASSAH פּסח [pesach peh'-sakh].
Menyebut
hari kebangkitan Kristus sebagai Paskah itu tidak tepat, karena memang itu sama
sekali tidak ada kaitannya dengan kata פּסח [pesach peh'-sakh], Passah (Passover).
# 2. SEKARANG, BAGAIMANA
DENGAN HAPPY EASTER?
Kata “EASTER” diambil dari bahasa Inggris. Tapi sebenarnya kata ini SAMA SEKALI TIDAK ADA KAITANNYA dengan kebangkitan Kristus.
Kalian bisa menemukan banyak pembahasan
tentang kata EASTER ini di internet. Aku kutipkan sedikit dari pembahasan
tersebut di sini:
THE NAME (EASTER) can be traced back to the name "Astarte," the Syrian sun goddess, known as the
"queen of heaven"
At the end of the winter,
the season changes because the earth tilts as it rotates on its axis. Spring
arrives when the sun is over the equator. On the first day of Spring, known as
the vernal equinox (which means "spring equal night"), both day and
night are an equal twelve hours long. Which meant that the long winter nights
were over, and that the sun again began to take control. This time was marked
by celebrations and festivals to thank the pagan gods. These ancient rituals
were fertility festivals, observed in hopes that the gods would bless them with
fertile flocks and fields. Animal and child sacrifices were offered to the gods to receive
this favor.
Venerable Bede, an eighth century Christian
historian, indicated that the name Easter came from the festival of "Oestre"
(also found as "Ostere,"
"Ostara), the Anglo-Saxon goddess of
Spring and fertility. There was also a Teutonic (Germanic) goddess known as "Eostre" (also found as "Eastre",
" Estre"), who was the goddess of dawn
and light, fertility, and Spring.
It is from these deities where the name Easter actually originates. The
festival in her honor, was held during the vernal equinox. Controlled by the Calendar
The 11th edition of Encyclopedia Britannica’s
"Easter" article states, "There is no indication of the observance of
the Easter festival in the New Testament, or in the writings of the apostolic
church Fathers."
The ecclesiastical historian, Socrates is quoted in the same article as he
points out that NEITHER THE LORD OR HIS APOSTLES ENJOINED THE KEEPING OF THIS
DAY. He
says, "The apostles had no thought of appointing festival days, but of
promoting a life of blamelessness and piety". He attributes the observance of Easter by the church
to the perpetuation of an old usage, "just as many other customs have been
established." Early Church reformers such as Calvin and Knox protested
strongly against Easter because of its pagan
origins. Observance of the holiday was not widely celebrated in
America until well after the Civil War. ( Easter:
Its Story and Meaning by Alan Watts; Babylon, Mystery Religion, Ralph Woodrow; Calvin Tracts; Knox’s History)
ASHTAROTH, THE QUEEN OF HEAVEN: Astarte
(Easter)-worship was always associated with the worship of Baal or sun worship.
Astarte was Baal’s wife.
Notice that another name for Astarte
was Ashtaroth. The following quote makes this point clear: What
means the term Easter itself? It is not a
Christian name. It
bears its Chaldean origin on its very forehead. Easter
is nothing else than Astarte, one of the titles of Beltis, the queen
of heaven.
Now, the Assyrian goddess, or Astarte, is identified with Semiramis
by Athenagoras (Legatio, vol. ii. p. 179), and by Lucian (De Dea Syria,
vol iii. p. 382)
Now, no name could more exactly picture forth the
character of Semiramis, as queen
of Babylon, than the name of Asht-tart, for that just means The
woman that made towers Ashturit, then is obviously the same as the Hebrew Ashtoreth.
(Alexander Hislop, The Two Babylons, pp.
103, 307-308).
Notice this conclusive quote from Microsoft Encarta Multimedia Encyclopedia:
Ishtar was the Great Mother, the
goddess of fertility and the queen of heaven. So, in actuality, Ashtaroth (Ishtar) was Nimrod’s harlotrous, mother/wife
widow, Semiramis, as many other ancient historians attest!
Easter is now established as none other than the Ashtaroth of the Bible! We can
now examine the scriptures that show how God views the worship of this pagan
goddess by any name!
Jadi kalian bisa melihat
bahwa kata EASTER itu diambil dari penyembahan pagan.
Sekarang kita lihat apa
komentar Tuhan tentang “Ashtaroth” yang adalah asal usul kata “Easter” ini.
Mari kita lihat di kitab Hakim-hakim
2:11-13
11 Dan orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan beribadah kepada para Baal. 12 Dan mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek
moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir; dan mengikuti allah-allah lain, dari antara allah
bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepada mereka, dan memprovokasi TUHAN sampai murka. 13 Dan mereka
meninggalkan TUHAN, dan menyembah Baal dan
Asytoret.
Di 1 Samuel 7:3
juga dikatakan,
Dan berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian, ‘Jika
kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatimu, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu, dan siapkan hatimu bagi
TUHAN dan sembahlah hanya Dia; dan Ia
akan menyelamatkan kamu dari tangan orang
Filistin."
Jadi, jika kita mengucapkan “HAPPY EASTER”, sebenarnya kita memakai nama dewi pagan
sebagai ucapan selamat kita.
Walaupun upacan ini sudah ada sejak dulu dan diterima
dunia internasional, tapi sebenarnya sangat tidak pantas bagi seorang yang
mengaku mengikuti Kristus untuk:
v ikut dalam kebiasaan yang salah yang menghidupkan
kembali upacara yang sudah diakhiri Kristus di salib (Passover/Passah),
berarti
kita tidak menghargai pengurbanan Kristus di salib yang telah mengakhiri
upacara Passah,
v atau yang lebih parah lagi mengaitkan kebangkitanNya
dengan nama dewi–dewi yang disembah orang-orang pagan,
yang
menurut Tuhan itu adalah “jahat
di mata TUHAN” dan “dan
memprovokasi TUHAN sampai murka.”
Sebaiknya kalau kita mau mengucapkan selamat untuk hari kebangkitan
Kristus, ya kita bisa mengucapkan “SELAMAT
MEMPERINGATI KEBANGKITAN KRISTUS”,
mudah, kan? Dengan kata-kata yang jelas dan tidak akan disalahartikan.
Atau kalau harus pakai bahasa Inggris ya “HAPPY RESURRECTION DAY”.
Walaupun sebenarnya Kristus tidak pernah mengajar murid-muridNya untuk
memperingati Hari KebangkitanNya. Yang Kristus
ajarkan ialah memperingati kematianNya.
1 Korintus 11:24-26
Sebab aku (Paulus) telah menerima dari Tuhan apa yang sama yang telah kusampaikan kepadamu, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia dikhianati, mengambil roti dan sesudah Ia
mengucap syukur, Ia memecah-mecahkannya dan berkata, ‘Ambillah, makan: Inilah tubuh-Ku, yang dipecahkan
bagi kamu; perbuatlah ini sebagai peringatan akan Aku!’ Demikian juga dengan cara yang
sama, Ia mengambil cawan, sesudah Ia makan,
sambil berkata, ‘Cawan ini adalah perjanjian
baru dalam darah-Ku; perbuatlah ini, sesering kamu
meminumnya, sebagai peringatan akan Aku!’ Sebab sesering kamu makan roti ini dan minum cawan
ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Ini yang dikatakan Yesus di peristiwa
Perjamuan Terakhir bersama murid-muridNya, sebelum Dia ditangkap. Mana ada
disinggung tentang kebangkitanNya? Yang disuruh memperingati ialah
kematianNya.
Tiga upacara yang diajarkan Kristus
untuk dilakukan murid-muridNya adalah:
1.
Upacara baptisan dengan cara selam
WAJIB bagi mereka yang bertobat dari dosa-dosanya dan yang
mengakui Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan,
2. Upacara cuci kaki
WAJIB antara sesama pengikut Kristus sebelum Perjamuan
Kudus sebagai tanda saling memaafkan kesalahan dan saling merendahkan hati,
3. Upacara
Perjamuan Kudus
WAJIB diikuti semua pengikut Kristus secara lengkap, yaitu makan
roti tak beragi yang melambangkan tubuh Kristus, dan minum air anggur (yang
tidak difermentasi) yang melambangkan darah Kristus. Jadi bukan hanya imamnya
yang boleh minum anggurnya sementara umat hanya dibagiin roti. Inilah yang
dilakukan untuk memperingati kematian Kristus
hingga kedatanganNya yang kedua kelak.
DI LUAR TIGA UPACARA INI, KRISTUS TIDAK MENGAJARKAN UPACARA ATAU
PERAYAAN LAIN YANG HARUS DILAKUKAN PENGIKUTNYA,
bahkan di dalam Alkitab pun tidak pernah ada tulisan bahwa sekembalinya Kristus
ke Surga, murid-muridNya melakukan upacara/perayaan yang lain.
Ø Tidak ada perayaan hari Kelahiran Kristus ala dunia
Barat dengan Santa Claus dan kereta rusanya yang bisa terbang,
Ø tidak ada perayaan hari KebangkitanNya, apalagi yang
ala Easter dengan lambang kelinci dan telur,
Ø tidak ada perayaan hari Valentine dengan bagi-bagi
coklat dan puisi cinta, dll.
Itu semua ciptaan manusia, yang mencatut nama Tuhan
sebagai alasan untuk mengadakan perayaan.
Hanya tiga upacara di atas yang diajarkan Kristus YANG
WAJIB DILAKUKAN oleh pengikut-pengikutNya.
Manusia memang aneh. Yang Kristus jelas-jelas mengatakan WAJIB, tidak
dilakukan, atau dilakukan secara tidak benar, tidak seperti yang diajarkan
Kristus. Tetapi YANG TIDAK PERNAH KRISTUS SURUH LAKUKAN, ITU YANG DILAKUKAN SECARA
BESAR-BESARAN. Gereja penuh pada tgl 24-25
Desember, misa-misa yang luar biasa menarik perhatian umat, dan juga saat hari
KebangkitanNya. Pementasan kisah kelahiran Kristus digelar di mana-mana. Paduan-paduan
suara yang indah digelar khusus untuk acara-acara itu. Pementasan kematian
Kristus digelar di mana-mana. Kenapa manusia suka memerankan
Kristus? Pantaskah manusia-manusia berdosa memerankan Kristus yang
tidak pernah berbuat dosa? Apakah sengsara dan pengurbanan Kristus yang satu
kali untuk semua manusia itu tidak cukup, sehingga harus diulang-ulang lagi
oleh manusia yang memainkan peranan Kristus? Apakah itu memuliakan Kristus?
Semua itu tidak alkitabiah.
Pertanyaan: Lalu UNTUK SIAPA KITA
MELAKUKANNYA? Untuk menyenangkan hati
Tuhan? Padahal Tuhan tidak menghendaki itu.
Maka sebagai penutup, aku ucapkan kepada teman-teman
yang telah memberiku ucapan Selamat Paskah atau Happy Easter, terima kasih
banyak atas perhatian kalian, tapi yang kalian lakukan itu tidak alkitabiah,
dan bahkan jangan-jangan itu “jahat
di mata TUHAN” dan “dan
memprovokasi TUHAN sampai murka.”
Selamat memperingati hari kebangkitan Kristus.
Selamat belajar Alkitab.
Selamat mengikuti perintah-perintah Tuhan.
Selamat meninggalkan yang tidak disukai Tuhan.
Tuhan memberkati kita semua.
05 04 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar