156. PERTENTANGAN BESAR
TUHAN DAN SETAN
______________________________________________________________
1.
Tuhan dan semua pengikutNya.
2.
Setan/Iblis dan semua pengikutnya.
TIDAK ADA KUBU KETIGA. Tidak ada kubu yang di
tengah-tengah atau yang memilih jalan tengah, atau yang golput menolak untuk
memilih. Tidak ada. Hanya ada dua kubu.
Yesus berkata:
Markus 9:40
Karena dia yang tidak melawan kita, ada di pihak kita.
Matius 12:30
Siapa tidak di pihakKu, ia melawan Aku; dan siapa tidak mengumpul bersama Aku, ia terserak keluar.
Jadi jelas, hanya ada dua kubu, dan jika kita tidak memilih berada di kubu Tuhan, maka dengan
sendirinya, automatis, kita sudah diklaim oleh lawan Tuhan (Setan) sebagai
miliknya.
Karena itu, teman-teman, HENDAKNYA KITA SEGERA MEMBUAT PILIHAN KITA
SENDIRI, jangan sampai
ü karena kita ragu-ragu,
ü karena kita menunda-nunda,
ü karena kita tidak terlalu perduli,
ü karena kita merasa itu tidak penting
sekarang,
ü karena kita merasa kita masih muda,
belum cukup tua,
lalu kita tidak membuat pilihan. Bila kita tidak membuat pilihan kita
sendiri untuk berada di pihak Tuhan, maka automatis, dengan sendirinya, mau
tidak mau, kita sudah menjadi milik Setan, dan kita sudah berada di kubu
Setan/Iblis.
Apa keuntungannya berada di pihak Tuhan?
Ow, jelas sekali keuntungannya. Simak
apa yang ditulis Paulus di kitab
Roma 8:31-39
8:31 Kalau begitu apa yang akan kita katakan tentang
semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya
sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi
kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak bersama-sama dengan Dia juga mengaruniakan kepada kita segala sesuatu dengan cuma-cuma?
8:33 Siapakah yang
akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah-lah yang membenarkan mereka.
8:34 Siapakah Dia yang menghukum? Kristus-lah, yang telah mati, ya, lebih tepatnya, yang telah bangkit lagi, yaitu yang
ada di sebelah tangan kanan Allah, yang juga membuat
perantaraan bagi kita.
8:35 Siapakah
yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Apakah
penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti
ada tertulis: ‘Demi engkaulah kami dibunuh sepanjang hari, kami dianggap sebagai domba-domba sembelihan.’
8:37 Tidak, dalam segala
hal itu kita lebih daripada para pemenang,
melalui Dia yang telah mengasihi kita.
8:38 Sebab
aku yakin, bahwa bukan maut, maupun hidup, bukan malaikat-malaikat, maupun pemimpin-pemimpin, bukan kekuasaan-kekuasaan, bukan yang ada sekarang, maupun yang akan
datang,
8:39 bukan yang di tempat tinggi, maupun yang di tempat
dalam, atau makhluk lain apa pun, akan
dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita.
Wow! Kita kenal janji Tuhan ini dengan istilah
satu kata. Apa? I
M A N U E L !!!
Apa artinya “IMANUEL” ??
ALLAH MENYERTAI KITA.
Dan Yesus
berjanji “Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir dunia" (Matius
28:20)
Nah, kita
sudah tahu karena hanya ada dua kubu, maka Setan selalu melawan Tuhan. Ini yang disebut PERTENTANGAN
BESAR.
Dan
Pertentangan Besar ini sudah dimulai sejak sebelum dunia dijadikan, dimulai di
Surga, karena kerub (malaikat) yang menudungi takhta Allah, kerub yang sangat
tinggi jabatannya, memutuskan untuk memberontak dan mau kudeta. Dia mau
mengkudeta Allah Anak. Tapi ini pembahasan yang lain dan tidak akan dibahas di
sini karena nanti jadi terlalu panjang.
Singkat
cerita, kerub yang memberontak tsb., yang dulunya dikenal dengan sebutan
Lucifer yang artinya Bintang Fajar, diusir dari Surga, bersama semua pengikutnya,
yang jumlahnya cukup banyak, Alkitab menyebutnya 1/3 dari malaikat di Surga.
Jadi Lucifer
ini yang setelah diusir dari Surga kehilangan segalanya, baik keindahannya, kemuliaannya, posisinya, tempat tinggalnya, bahkan
namanya, dia menjadi Setan yang artinya
pemberontak, atau Iblis yang artinya penyesat/penipu. Kudetanya tidak berhasil,
malah dia terusir dari Surga, membuat Setan/Iblis semakin membenci Allah Anak.
Apalagi
setelah dia berhasil menyesatkan Hawa dan Adam sehingga mereka berbuat dosa,
lalu Tuhan berkata:
Kejadian 3:15
Dan Aku akan menempatkan permusuhan antara engkau dan perempuan, dan antara benihmu dan Benihnya. Benihnya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan melukai tumitNya.
Siapa yang
bakal kalah?
Yang
kepalanya remuk atau yang tumitnya luka? Kalau kepalanya remuk ya binasa!
Jadi Setan sudah
tahu bahwa nanti dia akan binasa oleh Allah Anak, yang akan lahir ke dunia
sebagai keturunan Hawa, sebagai manusia.
Walaupun dia
sudah tahu tidak mungkin dia bisa menang melawan Tuhan, tapi dia tetap akan
berusaha sekeras mungkin untuk bisa menggagalkan rencana Tuhan membinasakannya.
Maka
pertentangan besar itu berlanjut ke dunia.
Kita bisa
melihat apa saja yang diupayakan Setan untuk memenangkan perlawanannya terhadap
Tuhan:
1.
SETAN BERUSAHA MEMBUNUH BAYI YESUS.
Sebelum Yesus
lahir Setan mempengaruhi Kaisar Roma Augustus untuk mengadakan sensus, sehingga
dalam kondisi hamil tua, Maria yang mengandung bayi Yesus, harus menempuh
perjalanan jauh ke Betlehem. Naik keledai selagi hamil tua, menempuh perjalanan
jauh melalui lahan yang berbatu dan tidak rata, tentunya berbahaya dan sangat berisiko. Tetapi karena perlindungan
Tuhan, Maria dan Yusuf berhasil melewati kesukaran itu tanpa musibah. Upaya
Setan mencelakakan bayi Yesus, gagal.
Setelah Yesus
lahir Setan mempengaruhi Raja Herodes untuk membunuh semua bayi laki-laki di
Betlehem dan sekitarnya yang berusia 2 tahun ke bawah, supaya bisa membunuh
bayi Yesus. Kembali Tuhan menyelamatkan bayi Yesus dan melarikanNya ke Mesir.
Gagal lagi.
2. SETAN
BERUSAHA MENGGAGALKAN PEKERJAAN PENEBUSAN YESUS.
Pada saat
Yesus ke sungai Yordan minta dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, pertama
Yohanes menolak dengan mengatakan Yesus tidak perlu dibaptis, karena Dialah
Domba Allah. (Matius 3:13-14) Sampai sekarang pun Setan berusaha menggagalkan
pekerjaan penebusan Yesus bagi manusia dengan mempengaruhi manusia untuk merasa
tidak perlu dibaptis. Padahal baptisan itu suatu keharusan. Yesus tidak perlu
dibaptis karena Dia tidak punya dosa, tetapi Dia menjalani ketentuan itu untuk
menggenapi ketentuannya. Seandainya Yesus mendengarkan penolakan Yohanes dan
tidak dibaptis, maka Dia akan berbuat dosa, dan andai Yesus berbuat dosa, maka
gagallah Dia menjadi Domba Allah yang akan dikurbankan.
a. Yesus dibaptis untuk memberi teladan penurutan kepada manusia,
ini adalah kehendak Tuhan, dan manusia harus mematuhi kehendak Tuhan. Yesus yang
sebenarnya adalah Allah Anak pun, ketika menjadi manusia juga patuh kepada
kehendak Tuhan. Kata Yesus sendiri,
Matius
3:15
Dan Yesus menjawab, berkata kepadanya, ‘Turutilah begini sekarang ini,
karena demikianlah sepatutnya kita menggenapi semua kebenaran. Lalu Yohanes pun
menuruti-Nya.
b. Baptisan itu diperlukan untuk pengurapan Roh Kudus. (Matius 3:16).
Selama ini
Roh Kudus telah bekerja menuntun manusia kepada pertobatan. Setelah pertobatan itu
dinyatakan secara resmi dalam bentuk baptisan yang melambangkan matinya manusia
lama bersama Yesus, dan bangkitnya manusia baru dalam kelahiran baru bersama
Yesus, maka pada saat itu kita menerima pengurapan Roh Kudus untuk menjalani
kelahiran yang baru.
Yohanes
3:5, Yesus berkata,
Jawab Yesus,
‘Sungguh-sungguh Aku berkata
kepadamu, kecuali seorang manusia dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk Kerajaan Allah.
c.
Baptisan itu merupakan
pernyataan kita telah menjadi anak-anak Allah.
Matius
3:16-17
16 Dan Yesus saat Dia sudah dibaptis,
segera keluar dari air dan lihatlah, langit
terbuka bagiNya, dan Ia melihat Roh Allah
turun seperti burung merpati dan hinggap pada-Nya,
17 Dan dengar, suatu suara dari
sorga berkata: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku sangat berkenan.’
Setan mau
merugikan manusia dengan mencegah manusia mengikuti upacara baptisan, karena
dengan demikian:
· pertama kita sudah melanggar kehendak
Tuhan,
· kedua kita tidak menerima pengurapan
Roh Kudus,
· dan ketiga kita batal menjadi anak-anak
Allah.
Kecuali
kondisi kita tidak memungkinkan dibaptis, seperti penyamun yang tergantung di
salib di samping Yesus, maka setiap orang yang mengaku percaya harus dibaptis. Betapa
ruginya kita kalau tidak. Walaupun Yesus Kristus sudah menyediakan semua
fasilitas ini bagi kita melalui kematianNya, tetapi jika kita tidak
menerimanya, maka kita tidak bisa menikmati jasaNya ini. Dan apa yang
sesungguhnya sudah disediakan bagi kita, menjadi mubazir tidak terpakai.
3.
SETAN BERUSAHA MENGGAGALKAN KEMATIAN YESUS DI SALIB.
Sebelum Yesus
tiba di salib, kematian Setan belum pasti. Karena itu Setan melakukan segala upaya supaya Yesus
tidak tiba di salib. Gagal menjegal Yesus saat pembaptisannya, Setan
mengikuti Yesus ke padang gurun, di mana Yesus mau mempersiapkan DiriNya untuk
memulai pelayananNya bagi umat manusia. Setan menunggu sampai Yesus selesai
berpuasa 40 hari lamanya di padang gurun. Dalam kondisi fisik yang lelah dan
lemah, Setan mencobai Musuhnya yang diketahuinya suatu hari bakal
membinasakannya itu.
Dan,
teman-teman, tiga pencobaan yang dilemparkan Setan kepada Yesus merupakan tiga
pencobaan yang selalu terbukti manjur berhasil menjatuhkan manusia! Karena itu
Setan melemparkan pencobaan yang sama kepada Yesus, dan percayalah, SETAN JUGA
MELEMPARKAN PENCOBAAN YANG SAMA KEPADA KITA, SETIAP SAAT SELAMA KITA HIDUP.
Kita baca
kisah pencobaan Yesus yang menarik dari kitab Matius
4;1-10.
4:1 Lalu Yesus dituntun
oleh Roh ke padang gurun, untuk (lebih tepat dan/lalu)
dicobai Iblis.
Jika kita
membaca tulisan dalam bahasa Greekanya, maka Matius 4:1 itu demikian:
Then [tote] ~
. [ho] ~ Jesus [Iesous] ~ was ~ led [anago]
~ by [hypo] ~ the [ho] ~ Spirit [pneuma]
~ into [eis] ~ the [ho] ~ wilderness [eremos] ~ to be [---] ~ tempted
[peirazo] ~ by [hypo] ~ the [ho] ~ devil
[diabolos]
Ternyata kata
yang diterjemahkan “to be” (“untuk”) itu tidak ada kata
Greekanya, berarti kata tersebut
ditambahkan oleh penerjemahnya.
Maka tanpa
kata “to be” ( yang diterjemahkan
“untuk” dalam Alkitab Bahasa Indonesia) kita melihat arti yang berbeda dari Matius 4:1. Yaitu Yesus bukannya dibawa oleh
Roh Kudus ke padang gurun untuk (dengan tujuan)
dicobai Iblis. Melainkan “Yesus dibawa Roh Kudus ke padang gurun, [lalu?/dan?]
dicobai Iblis.”
Roh Kudus tidak membawa Yesus ke padang gurun
supaya Dia dicobai Iblis. Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun supaya Yesus mempersiapkan
DiriNya bagi pekerjaanNya sebagai Juruselamat manusia. Iblis yang
mengikuti Yesus ke sana karena mau menjebak Dia agar gagal menjadi Juruselamat
manusia.
Tetapi Tuhan mengizinkan Iblis mencobai Yesus, karena itu merupakan
ujian bagiNya, supaya sebelum Dia tampil di depan umum, Dia sudah menyelesaikan
peperangan pribadiNya dengan Iblis lebih dulu.
PENCOBAAN PERTAMA: DALAM HAL MAKANAN
Matius
4
4:1 Lalu Yesus dituntun
oleh Roh ke padang gurun, dan/lalu dicobai
Iblis.
4:2 Dan
ketika Ia
sudah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, setelah itu Dia lapar.
4:3 Dan ketika si pencoba itu datang padaNya, dia berkata, ‘Jika Engkau benar Anak Allah, perintahkan supaya batu-batu ini menjadi roti.’
Yesus yang
lapar karena sudah berpuasa 40 hari, ditantang Iblis untuk menjadikan batu
menjadi roti. Iblis sengaja berkata “‘Jika Engkau benar Anak Allah” mengapa? Untuk membuat Yesus jengkel. Yesus sedang
lapar, kan? Orang lapar itu biasanya gampang marah, dan kalau marah tidak bisa
berpikir jernih.
Iblis memakai
makanan menjadi jurusnya yang pertama karena selama ini jurus itu sudah
terbukti ampuh. Iblis
berhasil menjatuhkan Hawa dan Adam, Esau, dan bangsa Israel dalam hal makanan.
Banyak sudah manusia yang jatuh dalam dosa gara-gara makanan. Banyak manusia
yang menjadikan perut mereka tuhan mereka, kata Paulus di Filipi 3:19.
Tetapi Yesus
tetap tenang, tidak termakan pancingan Iblis supaya marah. Apa kata Yesus?
4:4 Tetapi Yesus
menjawab dan berkata, ‘Ada tertulis: Manusia
tidak hidup dari roti saja, tetapi dari
setiap firman yang keluar dari mulut Allah.’
Yesus sudah
sangat jelas mengatakan, lebih penting mana makanan dibandingkan Firman Tuhan? Apakah
makanan yang menang di atas Firman Tuhan, atau Firman Tuhan yang mengalahkan
makanan?
Jelas di sini
MAKANAN
JASMANI ITU HARUS SEJALAN DENGAN FIRMAN TUHAN. Makanan atau cara
mendapatkan makanan itu tidak boleh melanggar Firman Tuhan. Makanan itu
penting, manusia harus makan supaya hidup, tetapi manusia tidak hidup hanya
dari makanan, melainkan dari setiap Firman Allah. Berarti apa ada Firman Allah
yang tidak masuk hitungan di sini? Tidak ada. Ayat itu berkata: “dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Berarti tidak ada firman yang tidak termasuk.
Dan Yesus lulus dalam pencobaan ini,
karena Dia berpegang pada Firman Tuhan.
PENCOBAAN KEDUA: DALAM HAL MENTAL
Iblis
melemparkan pencobaan yang kedua. Ini lebih berat. Kalau tadi hanya berurusan
dengan perut atau bagian jasmani manusia saja, tapi pencobaan yang kedua ini
berurusan dengan mental/pikiran manusia. Masih dari kitab Matius.
Matius
4
4:5 Kemudian
Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6 dan berkata kepada-Nya, ‘Jika Engkau benar Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Ia akan memberikan
malaikat-malaikat-Nya tugas menjaga Engkau;
dan di tangan mereka, mereka akan menatang Engkau, supaya kaki-Mu kapan pun jangan sampai terantuk
batu.Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan
Bait Allah,
Sekali lagi
Iblis memakai “Jika
Engkau benar Anak Allah” Iblis tahu tidak bahwa Yesus ini
Anak Allah? Tahu! Justru karena itu dia kejar-kejar mau dibunuh sejak masih
dalam kandungan! Lha kenapa Iblis
bilang “Jika
Engkau benar Anak Allah” lagi?
Iblis itu ulet, tidak gampang putus asa. Gagal pertama, dia mencoba lagi.
Lagi-lagi dia menyerang gengsi Yesus, ego Yesus, reputasi Yesus sebagai Anak
Allah. Andai Yesus mentalnya lemah seperti kita, Dia
akan termakan umpan ini, Dia akan bilang, “Nih, Aku buktikan bahwa Aku memang
Anak Allah!” lalu Dia melakukan apa yang disuruh Iblis, dan akibatnya gagallah
Dia menjadi Juruselamat manusia. Tetapi
untung Yesus tidak seperti kita.
4:7 Yesus
berkata kepadanya, ‘Ada pula tertulis lagi:
Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’
Yesus tidak
mau melayani tantangan Iblis. Ego dan gengsi Yesus tidak terpancing untuk harus
“membuktikan” bahwa Dia memang Anak Allah. Kemuliaan dan kebesaran Tuhan
bukanlah tontonan murah atau demonstrasi murah untuk menjawab tantangan Iblis. Yesus tidak mau
mengumbar mujizat Allah sekadar untuk “show” bahwa Dia bisa.
Ini merupakan
teladan bagi kita. Yesus saja yang memang Anak Allah tidak takabur, janganlah kita yang cuma debu ini malah berani
takabur.
Selain itu,
kepada Iblis, Yesus menyatakan diriNya sebagai Tuhan Allah di sini. Walaupun
untuk kehidupanNya di dunia ini, keilahian Anak Allah dibungkus oleh
kemanusiaanNya sehingga Dia dilahirkan sama dengan manusia biasa lainnya,
tetapi Yesus tahu bahwa Iblis tahu Dia adalah Anak Allah, Dia adalah
Tuhan.
PENCOBAAN KETIGA ~ DALAM HAL PENYEMBAHAN/IBADAH
Gagal
menjatuhkan Yesus dalam kebutuhan fisik, gagal menjatuhkan Yesus dalam hal
kekuatan mental, sekarang Iblis menyerang Yesus dalam hal spiritual atau
kerohanian. Isunya: Penyembahan.
Iblis sudah
berhasil ketika dia menjatuhkan Kain, anak Adam, dalam soal penyembahan/ibadah
kepada Tuhan. Dan sepanjang sejarah manusia, entah sudah berapa manusia
yang menjadi korban Iblis tersesat dalam penyembahan yang salah.
Matius 4
4:8 Lagi, Iblis membawa-Nya ke atas gunung yang
sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan kemuliaan mereka;
4:9 dan
berkata kepada-Nya, ‘Semua ini akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau mau sujud dan menyembah aku.’
Iblis mau
membelokkan fokus Yesus. Yesus datang ke dunia ini bukan untuk mendapatkan
semua kerajaan dunia. Misi Yesus datang ke dunia adalah untuk mati menjadi
pengganti manusia, untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Iblis
mengiming-imingi semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Tidak usah mati di
salib. Untuk apa? Menjadi raja saja, bukan cuma raja satu negara, tapi raja
atas semua kerajaan di dunia ini! Caranya gampang, cukup sujud saja menyembah
aku, kata Iblis. Kan memang penipu ulung toh si Iblis ini? Lha kan memangnya
semua yang di dunia ini milik siapa? Kan ya aslinya milik Tuhan. Kalau Tuhan
mau menjadi raja diraja di dunia ini, apa perlu Dia minta dari Iblis? Jadi Iblis itu
pintar menipu. Seperti ketika dia menipu Hawa dulu, “Makan buah
terlarang itu tidak akan mati, kamu malah akan menjadi seperti Allah” (Kejadian
3:4-5), padahal Hawa memang sudah seperti Allah, karena dia diciptakan “menurut
gambar dan rupa Allah”, dan seandainya Hawa tidak berbuat dosa, dia akan lebih
mirip Allah lagi karena dia tetap kudus. Jadi hati-hati dengan tipu muslihat
Iblis. Sering
Iblis itu membuat kita merasa seolah-olah kita belum memiliki apa yang
sebenarnya sudah kita miliki.
Pencobaan
yang ketiga ini menunjukkan siapa sebenarnya Iblis itu, dan apa yang
sesungguhnya dimauinya. Iblis mau disembah!
Hanya siapa
yang boleh disembah? Tuhan!
Mengapa hanya
Tuhan yang boleh disembah? Karena Tuhanlah Sang Khalik Pencipta, yang bisa
menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Selain Tuhan tidak ada yang bisa
menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Tuhan bisa mencipta tanpa bahan.
Tapi Iblis
ingin disembah, padahal dia sendiri itu makhluk ciptaan. Dan yang paling
mengerikan, Iblis justru ingin disembah oleh Yang Menciptakan dia! Apa tidak
kebangeten? Dan itulah yang paling
diingininya.
Tapi apa kata Yesus?
4:10 Lalu berkatalah Yesus kepadanya, ‘Enyahlah engkau, Setan!
Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia engkau harus berbakti !
Nah, sekarang kita tahu apa yang paling
diingini Iblis: DISEMBAH!
Tapi hari
gini mana ada orang waras yang mau menyembah Iblis? Ya beberapa orang yang
sakit jiwa mungkin mau menyembah Iblis, mendirikan gereja Setan, katanya; tapi mayoritas
manusia waras ya tidak ada yang mau menyembah Iblis, kan?
Tunggu dulu,
kita kembali ke bagian awal tentang PERTENTANGAN BESAR ini, yaitu dua kubu yang
bertentangan. Ingat kan hanya ada dua kubu? Jika kita tidak termasuk kubu yang satu, automatis atau dengan
sendirinya kita masuk ke kubu yang lain. Tidak ada kubu penampung ketiga.
Maka siapa yang tidak menyembah Tuhan
~ dan menyembah Tuhan ini sudah pasti harus sesuai cara yang dikehendaki Tuhan, bukan
sesuka kita sendiri ~ jadi siapa yang tidak menyembah Tuhan, dia automatis dengan sendirinya dengan
sengaja atau tidak, diketahui atau tidak, sadar atau tidak, dia masuk ke kubu
penyembah Iblis.
Lo?
Oleh karena itu, pastikan bahwa kita berada di kubu yang
menyembah Tuhan!
Bagaimana caranya?
Dengan menyembah Tuhan sesuai yang
dikehendaki Tuhan!
1. Pada hari yang ditentukan Tuhan
2. Dengan cara yang ditentukan Tuhan
3. Menurut semua hukum, perintah, dan
ajaran Tuhan
Jika kita
tidak menyembah Tuhan menurut cara Tuhan, maka kita sama dengan Kain, yang
menyembah Tuhan menurut pendapatnya sendiri, yang berarti dia tidak lagi
menyembah Tuhan (karena terbukti ibadahnya ditolak Tuhan, bukan?), dan Kain
sudah masuk kubu penyembah Setan.
Seringkali
kita tidak merasa bahwa sebenarnya kita sudah tidak berada di kubu Tuhan.
Seringkali kita beranggapan bahwa kita ini aman, kita sudah selamat, kita sudah
benar, tapi sesungguhnya kita mudah sekali terperangkap jerat Iblis tanpa kita
sadari. Kitanya kurang belajar Alkitab, Iblisnya cerdik dan sudah berpengalaman
ribuan tahun menipu, sehingga kita mudah menjadi mangsanya.
Karena itu,
hendaklah kita rajin belajar Alkitab, rajin mempelajari bagaimana Yesus hidup,
karena salah satu alasan Yesus datang ke dunia adalah memberi teladan kepada
manusia bagaimana kita seharusnya hidup di jalan kebenaran. Jika kita meniru
teladan Yesus, sudah pasti kita aman. Itulah yang dikatakan Alkitab:
1 Yohanes 2:6
Dia yang mengatakan bahwa ia tinggal di dalam Dia, ia sendiri wajib hidup sedemikian rupa, yang sama seperti Kristus telah hidup.
Alkitab
mencatat bagaimana Kristus hidup ketika di dunia. Bagaimana Dia taat kepada
semua perintah Tuhan, tidak ada satu pun hukum Tuhan
yang dilanggarNya, karena itu Dia dikatakan, “tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15)
karena melanggar hukum Tuhan adalah dosa. Itu jelas dicatat di 1 Yohanes 3:4.
Satu ciri
khas yang diberikan Alkitab tentang berada di kubu Tuhan adalah ini:
Yakobus
4:4
Hai kamu, para pezinah laki-laki dan perempuan ( = orang-orang yang tidak setia kepada Tuhan)! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Karena itu barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, adalah musuh Allah.
Semoga
pelajaran ini bermanfaat bagi kita semua.
07 02 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar