Minggu, 07 Februari 2016

156, PERTENTANGAN BESAR TUHAN DAN SETAN

156.  PERTENTANGAN BESAR

TUHAN  DAN  SETAN

______________________________________________________________

 Kita semua tahu sesungguhnya hanya ada dua kubu di dunia ini:

1.   Tuhan dan  semua pengikutNya.

2.   Setan/Iblis dan semua pengikutnya.

 

TIDAK ADA KUBU KETIGA. Tidak ada kubu yang di tengah-tengah atau yang memilih jalan tengah, atau yang golput menolak untuk memilih. Tidak ada. Hanya ada dua kubu.

 

Yesus berkata:

Markus 9:40

Karena dia yang tidak melawan kita, ada di pihak kita.

 

Matius 12:30

Siapa tidak di pihakKu, ia melawan Aku; dan siapa tidak mengumpul bersama Aku, ia terserak keluar.

 

Jadi jelas, hanya ada dua kubu, dan jika kita tidak memilih berada di kubu Tuhan, maka dengan sendirinya, automatis, kita sudah diklaim oleh lawan Tuhan (Setan) sebagai miliknya.

 

Karena itu, teman-teman, HENDAKNYA KITA SEGERA MEMBUAT PILIHAN KITA SENDIRI, jangan sampai

ü  karena kita ragu-ragu,

ü  karena kita menunda-nunda,

ü  karena kita tidak terlalu perduli,

ü  karena kita merasa itu tidak penting sekarang,

ü  karena kita merasa kita masih muda, belum cukup tua,

lalu kita tidak membuat pilihan. Bila kita tidak membuat pilihan kita sendiri untuk berada di pihak Tuhan, maka automatis, dengan sendirinya, mau tidak mau, kita sudah menjadi milik Setan, dan kita sudah berada di kubu Setan/Iblis.

 

 

Apa keuntungannya berada di pihak Tuhan?

Ow, jelas sekali keuntungannya. Simak apa yang ditulis Paulus di kitab

Roma 8:31-39

8:31         Kalau begitu apa yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

8:32         Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi  menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak bersama-sama dengan Dia juga mengaruniakan kepada kita segala sesuatu dengan cuma-cuma?

8:33         Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah-lah yang membenarkan mereka.

8:34           Siapakah Dia yang menghukum? Kristus-lah, yang telah mati, ya, lebih tepatnya, yang telah bangkit lagi, yaitu yang ada di sebelah tangan kanan Allah, yang juga membuat perantaraan bagi kita.

8:35         Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Apakah penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36         Seperti ada tertulis: ‘Demi engkaulah kami dibunuh sepanjang hari, kami  dianggap sebagai domba-domba sembelihan.’

8:37         Tidak, dalam segala hal itu kita lebih daripada para pemenang, melalui Dia yang telah mengasihi kita.

8:38         Sebab aku yakin, bahwa bukan maut, maupun hidup, bukan malaikat-malaikat, maupun pemimpin-pemimpin, bukan kekuasaan-kekuasaan,  bukan yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

8:39         bukan yang di tempat tinggi, maupun yang di tempat dalam, atau makhluk lain apa pun, akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

 

 

Wow!  Kita kenal janji Tuhan ini dengan istilah satu kata. Apa? I M A N U E L  !!!

Apa artinya  “IMANUEL” ??  ALLAH MENYERTAI KITA.

Dan Yesus berjanji “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir dunia" (Matius 28:20)

 

 

Nah, kita sudah tahu karena hanya ada dua kubu, maka Setan selalu melawan Tuhan. Ini yang disebut PERTENTANGAN BESAR.

Dan Pertentangan Besar ini sudah dimulai sejak sebelum dunia dijadikan, dimulai di Surga, karena kerub (malaikat) yang menudungi takhta Allah, kerub yang sangat tinggi jabatannya, memutuskan untuk memberontak dan mau kudeta. Dia mau mengkudeta Allah Anak. Tapi ini pembahasan yang lain dan tidak akan dibahas di sini karena nanti jadi terlalu panjang.

Singkat cerita, kerub yang memberontak tsb., yang dulunya dikenal dengan sebutan Lucifer yang artinya Bintang Fajar, diusir dari Surga, bersama semua pengikutnya, yang jumlahnya cukup banyak, Alkitab menyebutnya 1/3 dari malaikat di Surga.

 

Jadi Lucifer ini yang setelah diusir dari Surga kehilangan segalanya, baik keindahannya,  kemuliaannya, posisinya, tempat tinggalnya, bahkan namanya, dia  menjadi Setan yang artinya pemberontak, atau Iblis yang artinya penyesat/penipu. Kudetanya tidak berhasil, malah dia terusir dari Surga, membuat Setan/Iblis semakin membenci Allah Anak.

Apalagi setelah dia berhasil menyesatkan Hawa dan Adam sehingga mereka berbuat dosa, lalu Tuhan berkata:

Kejadian 3:15

Dan Aku akan menempatkan permusuhan antara engkau dan perempuan, dan antara benihmu dan Benihnya. Benihnya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan melukai tumitNya.

 

Siapa yang bakal kalah?

Yang kepalanya remuk atau yang tumitnya luka? Kalau kepalanya remuk ya binasa!

Jadi Setan sudah tahu bahwa nanti dia akan binasa oleh Allah Anak, yang akan lahir ke dunia sebagai keturunan Hawa, sebagai manusia.

Walaupun dia sudah tahu tidak mungkin dia bisa menang melawan Tuhan, tapi dia tetap akan berusaha sekeras mungkin untuk bisa menggagalkan rencana Tuhan membinasakannya.

Maka pertentangan besar itu berlanjut ke dunia.

 

 

Kita bisa melihat apa saja yang diupayakan Setan untuk memenangkan perlawanannya terhadap Tuhan:

 

1.   SETAN BERUSAHA MEMBUNUH BAYI YESUS.

Sebelum Yesus lahir Setan mempengaruhi Kaisar Roma Augustus untuk mengadakan sensus, sehingga dalam kondisi hamil tua, Maria yang mengandung bayi Yesus, harus menempuh perjalanan jauh ke Betlehem. Naik keledai selagi hamil tua, menempuh perjalanan jauh melalui lahan yang berbatu dan tidak rata, tentunya berbahaya dan  sangat berisiko. Tetapi karena perlindungan Tuhan, Maria dan Yusuf berhasil melewati kesukaran itu tanpa musibah. Upaya Setan mencelakakan bayi Yesus, gagal.

Setelah Yesus lahir Setan mempengaruhi Raja Herodes untuk membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem dan sekitarnya yang berusia 2 tahun ke bawah, supaya bisa membunuh bayi Yesus. Kembali Tuhan menyelamatkan bayi Yesus dan melarikanNya ke Mesir. Gagal lagi.

 

 

2.   SETAN BERUSAHA MENGGAGALKAN PEKERJAAN PENEBUSAN YESUS.

Pada saat Yesus ke sungai Yordan minta dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, pertama Yohanes menolak dengan mengatakan Yesus tidak perlu dibaptis, karena Dialah Domba Allah. (Matius 3:13-14) Sampai sekarang pun Setan berusaha menggagalkan pekerjaan penebusan Yesus bagi manusia dengan mempengaruhi manusia untuk merasa tidak perlu dibaptis. Padahal baptisan itu suatu keharusan. Yesus tidak perlu dibaptis karena Dia tidak punya dosa, tetapi Dia menjalani ketentuan itu untuk menggenapi ketentuannya. Seandainya Yesus mendengarkan penolakan Yohanes dan tidak dibaptis, maka Dia akan berbuat dosa, dan andai Yesus berbuat dosa, maka gagallah Dia menjadi Domba Allah yang akan dikurbankan.

 

a.   Yesus dibaptis untuk memberi teladan penurutan kepada manusia,

ini adalah kehendak Tuhan, dan manusia harus mematuhi kehendak Tuhan. Yesus yang sebenarnya adalah Allah Anak pun, ketika menjadi manusia juga patuh kepada kehendak Tuhan. Kata Yesus sendiri,

Matius 3:15

Dan Yesus menjawab, berkata kepadanya, ‘Turutilah begini sekarang ini, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapi semua kebenaran. Lalu Yohanes pun menuruti-Nya.

 

b.   Baptisan itu diperlukan untuk pengurapan Roh Kudus. (Matius 3:16).

Selama ini Roh Kudus telah bekerja menuntun manusia kepada pertobatan. Setelah pertobatan itu dinyatakan secara resmi dalam bentuk baptisan yang melambangkan matinya manusia lama bersama Yesus, dan bangkitnya manusia baru dalam kelahiran baru bersama Yesus, maka pada saat itu kita menerima pengurapan Roh Kudus untuk menjalani kelahiran yang baru.

Yohanes 3:5, Yesus berkata,

Jawab Yesus,  ‘Sungguh-sungguh Aku berkata kepadamu, kecuali seorang manusia dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk Kerajaan Allah.

 

c.    Baptisan itu merupakan pernyataan kita telah menjadi anak-anak Allah.

Matius 3:16-17

16  Dan Yesus saat Dia sudah dibaptis, segera keluar dari air dan lihatlah, langit terbuka bagiNya, dan Ia melihat Roh Allah turun seperti burung merpati dan hinggap pada-Nya, 17 Dan dengar, suatu suara dari sorga berkata: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku sangat berkenan.’

 

Setan mau merugikan manusia dengan mencegah manusia mengikuti upacara baptisan, karena dengan demikian:

·       pertama kita sudah melanggar kehendak Tuhan,

·       kedua kita tidak menerima pengurapan Roh Kudus,

·       dan ketiga kita batal menjadi anak-anak Allah.

 

Kecuali kondisi kita tidak memungkinkan dibaptis, seperti penyamun yang tergantung di salib di samping Yesus, maka setiap orang yang mengaku percaya harus dibaptis. Betapa ruginya kita kalau tidak. Walaupun Yesus Kristus sudah menyediakan semua fasilitas ini bagi kita melalui kematianNya, tetapi jika kita tidak menerimanya, maka kita tidak bisa menikmati jasaNya ini. Dan apa yang sesungguhnya sudah disediakan bagi kita, menjadi mubazir tidak terpakai.

 

 

3.   SETAN BERUSAHA MENGGAGALKAN KEMATIAN YESUS DI SALIB.

Sebelum Yesus tiba di salib, kematian Setan belum pasti. Karena itu Setan melakukan segala upaya supaya Yesus tidak tiba di salib. Gagal menjegal Yesus saat pembaptisannya, Setan mengikuti Yesus ke padang gurun, di mana Yesus mau mempersiapkan DiriNya untuk memulai pelayananNya bagi umat manusia. Setan menunggu sampai Yesus selesai berpuasa 40 hari lamanya di padang gurun. Dalam kondisi fisik yang lelah dan lemah, Setan mencobai Musuhnya yang diketahuinya suatu hari bakal membinasakannya itu.

 

Dan, teman-teman, tiga pencobaan yang dilemparkan Setan kepada Yesus merupakan tiga pencobaan yang selalu terbukti manjur berhasil menjatuhkan manusia! Karena itu Setan melemparkan pencobaan yang sama kepada Yesus, dan percayalah, SETAN JUGA MELEMPARKAN PENCOBAAN YANG SAMA KEPADA KITA, SETIAP SAAT SELAMA KITA HIDUP.

Kita baca kisah pencobaan Yesus yang menarik dari kitab Matius 4;1-10.

4:1           Lalu Yesus dituntun oleh Roh ke padang gurun, untuk (lebih tepat dan/lalu) dicobai Iblis.

Jika kita membaca tulisan dalam bahasa Greekanya, maka Matius 4:1 itu demikian:

Then [tote] ~  . [ho] ~  Jesus [Iesous] ~ was ~ led [anago] ~ by [hypo] ~ the [ho] ~ Spirit [pneuma] ~ into [eis] ~ the [ho] ~ wilderness [eremos] ~ to be [---] ~ tempted [peirazo] ~ by [hypo] ~ the [ho] ~ devil [diabolos]

 

Ternyata kata yang diterjemahkan to be” (“untuk”) itu tidak ada kata Greekanya, berarti kata tersebut ditambahkan oleh penerjemahnya.

Maka tanpa kata “to be” ( yang diterjemahkan “untuk” dalam Alkitab Bahasa Indonesia) kita melihat arti yang berbeda dari Matius 4:1. Yaitu Yesus bukannya dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk (dengan tujuan) dicobai Iblis. Melainkan “Yesus dibawa Roh Kudus ke padang gurun, [lalu?/dan?] dicobai Iblis.”

 

Roh Kudus tidak membawa Yesus ke padang gurun supaya Dia dicobai Iblis. Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun supaya Yesus mempersiapkan DiriNya bagi pekerjaanNya sebagai Juruselamat manusia. Iblis yang mengikuti Yesus ke sana karena mau menjebak Dia agar gagal menjadi Juruselamat manusia.

Tetapi Tuhan mengizinkan Iblis mencobai Yesus, karena itu merupakan ujian bagiNya, supaya sebelum Dia tampil di depan umum, Dia sudah menyelesaikan peperangan pribadiNya dengan Iblis lebih dulu.

 

 

PENCOBAAN PERTAMA: DALAM HAL MAKANAN

Matius 4

4:1           Lalu Yesus dituntun oleh Roh ke padang gurun, dan/lalu dicobai Iblis.

4:2           Dan ketika Ia sudah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, setelah itu Dia  lapar.

4:3           Dan ketika si pencoba itu datang padaNya, dia berkata, ‘Jika Engkau benar Anak Allah, perintahkan supaya batu-batu ini menjadi roti.’

Yesus yang lapar karena sudah berpuasa 40 hari, ditantang Iblis untuk menjadikan batu menjadi roti. Iblis sengaja berkata  ‘Jika Engkau benar Anak Allah” mengapa? Untuk membuat Yesus jengkel. Yesus sedang lapar, kan? Orang lapar itu biasanya gampang marah, dan kalau marah tidak bisa berpikir jernih.

Iblis memakai makanan menjadi jurusnya yang pertama karena selama ini jurus itu sudah terbukti ampuh. Iblis berhasil menjatuhkan Hawa dan Adam, Esau, dan bangsa Israel dalam hal makanan. Banyak sudah manusia yang jatuh dalam dosa gara-gara makanan. Banyak manusia yang menjadikan perut mereka tuhan mereka, kata Paulus di Filipi 3:19.

Tetapi Yesus tetap tenang, tidak termakan pancingan Iblis supaya marah. Apa kata Yesus?

 

4:4           Tetapi Yesus menjawab dan berkata, ‘Ada tertulis: Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.’

Yesus sudah sangat jelas mengatakan, lebih penting mana makanan dibandingkan Firman Tuhan? Apakah makanan yang menang di atas Firman Tuhan, atau Firman Tuhan yang mengalahkan makanan?

Jelas di sini MAKANAN JASMANI ITU HARUS SEJALAN DENGAN FIRMAN TUHAN. Makanan atau cara mendapatkan makanan itu tidak boleh melanggar Firman Tuhan. Makanan itu penting, manusia harus makan supaya hidup, tetapi manusia tidak hidup hanya dari makanan, melainkan dari setiap Firman Allah. Berarti apa ada Firman Allah yang tidak masuk hitungan di sini? Tidak ada. Ayat itu berkata: “dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Berarti tidak ada firman yang tidak termasuk.

Dan Yesus lulus dalam pencobaan ini, karena Dia berpegang pada Firman Tuhan.

 

 

PENCOBAAN KEDUA: DALAM HAL MENTAL

Iblis melemparkan pencobaan yang kedua. Ini lebih berat. Kalau tadi hanya berurusan dengan perut atau bagian jasmani manusia saja, tapi pencobaan yang kedua ini berurusan dengan mental/pikiran manusia. Masih dari kitab Matius.

Matius 4

4:5           Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,

4:6           dan berkata kepada-Nya, ‘Jika Engkau benar Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Ia akan memberikan malaikat-malaikat-Nya tugas menjaga Engkau; dan di tangan mereka, mereka akan menatang Engkau, supaya kaki-Mu kapan pun jangan sampai terantuk batu.Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,

Sekali lagi Iblis memakai “Jika Engkau benar Anak Allah” Iblis tahu tidak bahwa Yesus ini Anak Allah? Tahu! Justru karena itu dia kejar-kejar mau dibunuh sejak masih dalam kandungan! Lha kenapa Iblis bilang “Jika Engkau benar Anak Allah” lagi? Iblis itu ulet, tidak gampang putus asa. Gagal pertama, dia mencoba lagi. Lagi-lagi dia menyerang gengsi Yesus, ego Yesus, reputasi Yesus sebagai Anak Allah.  Andai Yesus mentalnya lemah seperti kita, Dia akan termakan umpan ini, Dia akan bilang, “Nih, Aku buktikan bahwa Aku memang Anak Allah!” lalu Dia melakukan apa yang disuruh Iblis, dan akibatnya gagallah Dia menjadi Juruselamat manusia.  Tetapi untung Yesus tidak seperti kita.

 

4:7           Yesus berkata kepadanya, ‘Ada pula tertulis lagi: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’

Yesus tidak mau melayani tantangan Iblis. Ego dan gengsi Yesus tidak terpancing untuk harus “membuktikan” bahwa Dia memang Anak Allah. Kemuliaan dan kebesaran Tuhan bukanlah tontonan murah atau demonstrasi murah untuk menjawab tantangan Iblis. Yesus tidak mau mengumbar mujizat Allah sekadar untuk “show” bahwa Dia bisa.

Ini merupakan teladan bagi kita. Yesus saja yang memang Anak Allah tidak takabur, janganlah kita yang cuma debu ini malah berani takabur.

Selain itu, kepada Iblis, Yesus menyatakan diriNya sebagai Tuhan Allah di sini. Walaupun untuk kehidupanNya di dunia ini, keilahian Anak Allah dibungkus oleh kemanusiaanNya sehingga Dia dilahirkan sama dengan manusia biasa lainnya, tetapi Yesus tahu bahwa Iblis tahu Dia adalah Anak Allah, Dia adalah Tuhan.       

 

 

PENCOBAAN KETIGA ~ DALAM HAL PENYEMBAHAN/IBADAH

Gagal menjatuhkan Yesus dalam kebutuhan fisik, gagal menjatuhkan Yesus dalam hal kekuatan mental, sekarang Iblis menyerang Yesus dalam hal spiritual atau kerohanian. Isunya: Penyembahan.

Iblis sudah berhasil ketika dia menjatuhkan Kain, anak Adam, dalam soal penyembahan/ibadah kepada Tuhan. Dan sepanjang sejarah manusia, entah sudah berapa manusia yang menjadi korban Iblis tersesat dalam penyembahan yang salah.

Matius 4

4:8           Lagi, Iblis membawa-Nya ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan kemuliaan mereka;

4:9           dan berkata kepada-Nya,  ‘Semua  ini akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau mau sujud dan menyembah aku.’

Iblis mau membelokkan fokus Yesus. Yesus datang ke dunia ini bukan untuk mendapatkan semua kerajaan dunia. Misi Yesus datang ke dunia adalah untuk mati menjadi pengganti manusia, untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Iblis mengiming-imingi semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Tidak usah mati di salib. Untuk apa? Menjadi raja saja, bukan cuma raja satu negara, tapi raja atas semua kerajaan di dunia ini! Caranya gampang, cukup sujud saja menyembah aku, kata Iblis. Kan memang penipu ulung toh si Iblis ini? Lha kan memangnya semua yang di dunia ini milik siapa? Kan ya aslinya milik Tuhan. Kalau Tuhan mau menjadi raja diraja di dunia ini, apa perlu Dia minta dari Iblis? Jadi Iblis itu pintar menipu. Seperti ketika dia menipu Hawa dulu, “Makan buah terlarang itu tidak akan mati, kamu malah akan menjadi seperti Allah” (Kejadian 3:4-5), padahal Hawa memang sudah seperti Allah, karena dia diciptakan “menurut gambar dan rupa Allah”, dan seandainya Hawa tidak berbuat dosa, dia akan lebih mirip Allah lagi karena dia tetap kudus. Jadi hati-hati dengan tipu muslihat Iblis. Sering Iblis itu membuat kita merasa seolah-olah kita belum memiliki apa yang sebenarnya sudah kita miliki.

 

Pencobaan yang ketiga ini menunjukkan siapa sebenarnya Iblis itu, dan apa yang sesungguhnya dimauinya. Iblis mau disembah!

Hanya siapa yang boleh disembah? Tuhan!

Mengapa hanya Tuhan yang boleh disembah? Karena Tuhanlah Sang Khalik Pencipta, yang bisa menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Selain Tuhan tidak ada yang bisa menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Tuhan bisa mencipta tanpa bahan.

Tapi Iblis ingin disembah, padahal dia sendiri itu makhluk ciptaan. Dan yang paling mengerikan, Iblis justru ingin disembah oleh Yang Menciptakan dia! Apa tidak kebangeten?  Dan itulah yang paling diingininya.

Tapi apa kata Yesus?

 

4:10         Lalu berkatalah Yesus kepadanya, ‘Enyahlah engkau, Setan! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia engkau harus berbakti !

Nah, sekarang kita tahu apa yang paling diingini Iblis: DISEMBAH!

Tapi hari gini mana ada orang waras yang mau menyembah Iblis? Ya beberapa orang yang sakit jiwa mungkin mau menyembah Iblis, mendirikan gereja Setan, katanya; tapi mayoritas manusia waras ya tidak ada yang mau menyembah Iblis, kan?

 

 

Tunggu dulu, kita kembali ke bagian awal tentang PERTENTANGAN BESAR ini, yaitu dua kubu yang bertentangan. Ingat kan hanya ada dua kubu? Jika kita tidak termasuk kubu yang satu, automatis atau dengan sendirinya kita masuk ke kubu yang lain.  Tidak ada kubu penampung ketiga.

Maka siapa yang tidak menyembah Tuhan ~ dan menyembah Tuhan ini sudah pasti harus sesuai cara yang dikehendaki Tuhan, bukan sesuka kita sendiri ~ jadi siapa yang tidak menyembah Tuhan, dia automatis dengan sendirinya dengan sengaja atau tidak, diketahui atau tidak, sadar atau tidak, dia masuk ke kubu penyembah Iblis.

Lo?

 

Oleh karena itu, pastikan bahwa kita berada di kubu yang menyembah Tuhan!

Bagaimana caranya?

Dengan menyembah Tuhan sesuai yang dikehendaki Tuhan!

1.   Pada hari yang ditentukan Tuhan

2.   Dengan cara yang ditentukan Tuhan

3.   Menurut semua hukum, perintah, dan ajaran Tuhan

 

Jika kita tidak menyembah Tuhan menurut cara Tuhan, maka kita sama dengan Kain, yang menyembah Tuhan menurut pendapatnya sendiri, yang berarti dia tidak lagi menyembah Tuhan (karena terbukti ibadahnya ditolak Tuhan, bukan?), dan Kain sudah masuk kubu penyembah Setan.

 

Seringkali kita tidak merasa bahwa sebenarnya kita sudah tidak berada di kubu Tuhan. Seringkali kita beranggapan bahwa kita ini aman, kita sudah selamat, kita sudah benar, tapi sesungguhnya kita mudah sekali terperangkap jerat Iblis tanpa kita sadari. Kitanya kurang belajar Alkitab, Iblisnya cerdik dan sudah berpengalaman ribuan tahun menipu, sehingga kita mudah menjadi mangsanya.

 

Karena itu, hendaklah kita rajin belajar Alkitab, rajin mempelajari bagaimana Yesus hidup, karena salah satu alasan Yesus datang ke dunia adalah memberi teladan kepada manusia bagaimana kita seharusnya hidup di jalan kebenaran. Jika kita meniru teladan Yesus, sudah pasti kita aman. Itulah yang dikatakan Alkitab:

1 Yohanes 2:6

Dia yang mengatakan bahwa ia tinggal di dalam Dia, ia sendiri wajib hidup sedemikian rupa, yang sama seperti Kristus telah hidup.

 

Alkitab mencatat bagaimana Kristus hidup ketika di dunia. Bagaimana Dia taat kepada semua perintah Tuhan, tidak ada satu pun hukum Tuhan yang dilanggarNya, karena itu Dia dikatakan, “tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15) karena melanggar hukum Tuhan adalah dosa. Itu jelas dicatat di 1 Yohanes 3:4.

 

Satu ciri khas yang diberikan Alkitab tentang berada di kubu Tuhan adalah ini:

Yakobus 4:4

Hai kamu, para pezinah laki-laki dan perempuan ( = orang-orang yang tidak setia kepada Tuhan)! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Karena itu barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, adalah musuh Allah.

 

 

Semoga pelajaran ini bermanfaat bagi kita semua.

 

 

07 02 16




Tidak ada komentar:

Posting Komentar