172. SIAPA “ANAK-ANAK ALLAH”
DI KITAB AYUB?
_______________________________
Terkadang istilah yang sama di Alkitab, artinya berbeda tergantung konteksnya. Dan istilah “anak-anak Allah” di kitab Ayub merupakan salah satu contohnya.
Di Alkitab beberapa kali ditemukan istilah “anak-anak
Allah”. Biasanya istilah ini dipakai untuk membedakan antara manusia-manusia yang setia kepada Allah
dari manusia-manusia yang tidak setia kepada Allah.
Ø
Manusia-manusia
yang setia kepada Allah disebut “anak-anak Allah”
Ø
sedangkan
manusia-manusia yang tidak setia disebut:
ü
“anak-anak manusia”
(Kejadian 6:2),
ü
“anak-anak dunia” (Lukas
16:8),
ü
“anak-anak Iblis” (1 Yoh
3:10)
Kejadian 6:2
Bahwa anak-anak laki-laki Allah melihat anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, dan mereka mengambil isteri bagi diri mereka dari semua yang mereka pilih.
Hosea
1:10
Namun jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat diukur maupun dihitung.
Dan akan terjadi, di tempat di mana telah dikatakan kepada mereka: ‘Kamu ini
bukanlah umat-Ku,’ di sana akan dikatakan
kepada mereka: ‘Kamu adalah anak-anak laki-laki Allah yang hidup.’
Matius 5:9
Diberkatilah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah.
Lukas
6:35
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik, dan pinjami tanpa mengharapkan
apa pun lagi, dan
pahalamu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap
orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Yohanes 1:12
Tetapi seberapa banyak orang
yang menerima-Nya, kepada mereka diberi-Nya
kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, kepada mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Roma
8:14
Karena seberapa banyak yang dipimpin Roh Allah, mereka
ini adalah anak
Allah.
Roma
9:8
Artinya: mereka yang adalah anak-anak
secara daging, mereka ini bukanlah anak-anak Allah; tetapi anak-anak
perjanjian–lah yang diperhitungkan sebagai benih.
1
Yohanes 3:10
Dalam hal inilah anak-anak Allah dan anak-anak Iblis dinyatakan: barangsiapa yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal
dari Allah, demikian juga dia yang tidak
mengasihi saudaranya.
Kadang-kadang ada orang yang mengatakan “anak-anak Allah” di
Kejadian pasal 6 itu berbicara tentang malaikat-malaikat Tuhan yang lalu
kawin dengan “anak-anak manusia”. Tetapi pemahaman seperti ini berasal dari ajaran paganisme
(penyembahan berhala), di mana sering dewa-dewa itu dikisahkan mengawini
manusia, dan menghasilkan keturunan yang hebat setengah dewa setengah manusia
seperti misalnya Hercules dan Achilles. Tetapi Alkitab sama sekali tidak
mengajarkan demikian. Justru Yesus sendiri berkata bahwa malaikat itu tidak
kawin.
Matius 22:30
Karena di kebangkitan, mereka
tidak kawin dan tidak dikawinkan, melainkan seperti malaikat-malaikat Allah di sorga.
Sekarang kita
lihat khusus “anak-anak Allah” di kitab
Ayub. Ini berbeda dengan “anak-anak Allah
yang tertulis di ayat-ayat di atas.
Ayub 1:6 (juga Ayub 2:1)
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di
antara mereka datanglah juga Setan.
Bisa diperkirakan ini acara apa?
Dikatakan anak-anak Allah datang menghadap Tuhan. Bukan cuma
satu anak Allah yang datang menghadap, tapi banyak, “anak-anak” Allah = jamak =
banyak, lebih dari satu.
Berarti ini semacam pertemuan, antara
anak-anak Allah dengan Tuhan, benar? Kita bayangkan saja ini seperti
suatu rapat kerja di mana wakil-wakil dari daerah-daerah datang ke tempat rapat
akbar.
Kira-kira acara ini terjadi di mana?
Di mana Tuhan berada? Di Surga.
Jadi acara ini terjadi di mana? Di Surga, karena anak-anak Allah yang datang menghadap
Tuhan, bukan Tuhan yang datang berkunjung kepada anak-anak
Allah.
Jadi, manusia mana yang pernah pergi ke Surga untuk ikut
rapat bersama Allah lalu kembali ke dunia lagi, dan pergi lagi ke Surga untuk
rapat berikutnya dan kembali lagi ke dunia? Tidak ada kan? Berarti mereka yang
disebut “anak-anak
Allah” yang hadir dalam pertemuan dengan
Allah di Ayub 1:6 dan Ayub 2:1 itu bukan manusia dari dunia
kita ini.
Pertanyaan berikut: Siapa yang justru disebutkan hadir di
sana? Setan!
Lho Setan kok ikut datang?
Dikatakan yang berkumpul di sana adalah “anak-anak Allah”, tapi ayat itu
mengatakan Setan ikut datang. Apakah Setan itu juga termasuk “anak Allah”?
Tidak. Kita semua tahu Setan itu musuh Allah.
Tapi kok dia bisa ikut datang dalam pertemuan anak-anak Allah? Justru kedatangan
Setan ini memberi kita banyak informasi tambahan.
Mari kita mundur dulu ke sebelum dunia ini diciptakan, ke
pemberontakan Lucifer kepada Tuhan. Lucifer berhasil menggalang 1/3
malaikat-malaikat di Surga (Wahyu 12:4) untuk memberontak kepada Tuhan. Dan
mereka kemudian dikalahkan oleh Mikhael
dan malaikat-malaikatNya dalam pertempuran di Surga.
Akibatnya Lucifer (= Setan) dan semua malaikat pengikutnya diusir dari Surga dan kehilangan
tempat mereka di sana.
Wahyu 12:7-9
7 Dan ada
peperangan di Surga: Mikhael dan
malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu bersama
malaikat-malaikatnya melawan. 8 dan kalah, begitu pula tempat mereka tidak ditemukan lagi di sorga. 9 Dan naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis dan Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dia dilemparkan
keluar ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dilemparkan
keluar bersama-sama dengan dia.
Di
bagian lain dari Alkitab kita tahu bahwa Mikhael itu adalah Kristus,
tetapi itu tidak akan kita bahas di sini. Pembahasan itu ada di https://smaragd84.blogspot.com/2013/03/mikhael-adalah-tuhan-yesus.html
Jadi
Setan, ular tua, naga, itu telah dikalahkan dan diusir dari Surga, dia dan
pengikut-pengikutnya sudah tidak bisa lagi hidup di Surga.
Ini
adalah pertama kalinya Setan dan pengikut-pengikutnya dilemparkan keluar dari
Surga.
Setelah Lucifer
diusir dari Surga, dunia kita ini baru diciptakan Tuhan. Ini juga ada
pembahasannya sendiri.
Lucifer
mencari tempat domisili baru. Dia berhasil menipu Adam, sehingga dia merebut
kekuasaan Adam sebagai penguasa bumi ini, dan sejak itulah Lucifer atau Setan
menjadi penguasa bumi kita, maka Setan masih bisa naik ke Surga untuk menghadiri pertemuan-pertemuan
Tuhan sebagai wakil dari bumi ini. Seharusnya Adam yang mewakili bumi, tetapi
karena Setan telah merebut kepemimpinan bumi ini dari Adam, maka Setan-lah yang
mewakili bumi. Jadi selama 4000 tahun yang pertama usia dunia kita ini, Setan
menjadi pemimpin dunia ini, dan dialah yang datang ke pertemuan-pertemuan Tuhan
di Surga sebagai wakil dari bumi ini.
Tetapi ketika
Kristus mati di salib di tahun 31AD untuk menebus dunia ini, maka surat
kematian Lucifer sudah ditandatangani atau disahkan. Sejak itu secara juridis bumi ini sudah menjadi milik Kristus, sudah
ditebus Krisitus, Setan sudah kehilangan kedudukannya, hanya saja eksekusi ambil-alihnya baru nanti dilaksanakan saat kedatangan kedua
Kristus.
Kita lihat ayat-ayat di Yesaya ini untuk mendapatkan
gambaran mengapa Lucifer jatuh dari Surga, mengapa dia memberontak kepada
Allah, mengapa dia ditebang.
Yesaya 14:12-14
12 Betapa engkau sudah jatuh dari Surga,
hai Lucifer (Bintang Fajar), putera fajar! Betapa
engkau ditebang ke tanah, yang telah melemahkan bangsa-bangsa 13 Karena engkau telah
berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke Surga, aku akan meninggikan takhtaku di atas
bintang-bintang Allah, dan aku juga akan duduk di bukit pertemuan, di sebelah utara
yang paling jauh. 14 Aku akan
naik mengatasi ketinggian awan-awan, aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!’
Lucifer itu artinya Bintang Timur, Putra Fajar dalam bahasa
Latin, jadi itu semua sebutan Setan sebelum dia memberontak kepada Tuhan.
Ø Ayat
12
justru
menggambarkan pembuangan
Lucifer dari Surga setelah salib karena disebutkan “yang telah melemahkan bangsa-bangsa”, berarti
ini setelah Lucifer sudah menjadi penguasa dunia ini. Karena pertama kalinya
Lucifer memberontak, itu di Surga, dan waktu itu dia belum
melemahkan bangsa-bangsa.
Ø Ayat
13-14
memberitahu kita tentang kesombongan
Lucifer, bagaimana dia ingin menjadi Tuhan, dia ingin mengkudeta
Tuhan dan merebut takhtaNya, dia makar. Karena itu dia diperangi dan
dikalahkan.
Jadi Lucifer
dibuang dua kali dari Surga.
1.
Pertama sebelum
bumi kita diciptakan,
ketika Lucifer masih di Surga, dia memberontak, dan secara literal dia dibuang dari Surga,
dia tidak bisa tinggal di Surga lagi. Tapi bila ada pertemuan-pertemuan Tuhan
dengan wakil-wakil dari bumi-bumi ciptaanNya, Lucifer masih bisa ikut datang
sebagai wakil dari bumi kita. Ini terjadi selama 4000 tahun pertama eksistensi
dunia kita ini.
2.
Yang kedua ketika Yesus mati di salib tahun 31 AD,
Di salib Yesus menebus kembali dunia ini dari
cengkeraman Lucifer, dan sejak itu menutup akses Surga bagi Lucifer. Setelah
salib, Lucifer hanya bisa berada di dunia kita ini, dia tidak bisa naik ke Surga
lagi sebagai wakil dunia. Sejak salib, selama 2000 tahun yang terakhir,
Kristuslah pemimpin dunia ini, dan Kristuslah yang mewakili dunia ini di Surga.
Wahyu 12:12
Karena
itu bersukacitalah, hai semesta langit
dan kamu sekalian yang diam di dalam mereka. Celakalah
kamu, hai penghuni bumi dan laut!
Karena Iblis
telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya
sudah singkat.
Ayat
ini menggambarkan kondisi sekarang setelah salib,
setelah Kristus menebus kembali bumi ini, dan Lucifer bukan lagi penguasa dunia
ini.
Kita lanjut ke
pertemuan di Surga di mana anak-anak Allah hadir menghadap Allah. Kita perlu
tahu, kitab Ayub adalah kitab yang pertama ditulis Musa, jadi kisah Ayub adalah
kisah yang sudah sangat kuno, ketika usia dunia ini masih muda.
Nah, pada waktu
itu Setan masih bisa datang ke pertemuan Tuhan dengan anak-anak Tuhan.
Tuhan bertanya kepada Setan, “Kamu dari mana?” Dan kita
lihat apa jawaban Setan:
Ayub 1:7
Maka bertanyalah TUHAN kepada Setan: ‘Dari mana engkau?’ Lalu jawab Setan kepada TUHAN: ‘Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.’
Apa kata Setan? Dari mana dia? Dari meronda bumi!
Kenapa dia meronda bumi? Karena pada waktu itu bumi adalah
wilayah kekuasaannya, jadi layaklah dia meronda bumi, dia memeriksa
ada apa saja yang terjadi di wilayah kekuasaannya.
Mengapa Tuhan bertanya kepada Setan dia dari mana? Apakah Tuhan
tidak tahu Setan dari mana? Tahu! Tuhan kan Mahatahu. Jadi untuk apa Tuhan
bertanya kalau Dia sudah tahu? Nah, ini! Di hadapan anak-anak Allah yang hadir, Tuhan perlu
memastikan kedudukan Setan mengapa dia bisa ikut hadir dalam pertemuan
tersebut. Setan sudah diusir dari
Surga, seharusnya Setan sudah tidak bisa menginjakkan kakinya di Surga lagi.
Tetapi sekarang ini dalam pertemuan ini ternyata Setan datang ke Surga, dan
bisa masuk, dan bahkan diterima oleh Allah! Tentunya hal ini harus diklirkan di
hadapan semua yang hadir lainnya supaya tidak ada salah paham.
Maka jawaban Setan bahwa dia datang dari meronda bumi,
menjelaskan kedudukannya sebagai penguasa bumi. Setan datang sebagai wakil/delegasi dari bumi!
Andai Setan datang sebagai dirinya sendiri, sebagai Lucifer
yang telah diusir dari Surga, sebagai Setan yang telah memberontak, dia pasti
tidak diterima oleh Allah, karena dia sudah diusir dari Surga, dia sudah tidak
punya bagian lagi di Surga. Tetapi karena
Setan datang sebagai wakil/delegasi dari bumi, maka Allah menerimanya.
Pertanyaan: Mengapa Allah menerima Setan karena dia datang
sebagai wakil dari bumi?
Nah ini yang menarik. Ini menjelaskan siapa “anak-anak
Allah” yang datang ke pertemuan di Surga itu.
Jika Setan datang sebagai wakil dari bumi, dan dia diterima
oleh Allah, maka berarti itu adalah acara
pertemuan apa? PERTEMUAN TUHAN DENGAN WAKIL-WAKIL DARI
SEMUA BUMI!
Maksudnya?
Semua bumi di mana? Bukannya bumi itu cuma satu, ya planet
kita ini? Ternyata tidak. Ini menjelaskan kepada kita bahwa bumi kita ini, bumi
yang ditaklukkan oleh Setan ini dan dikuasainya, bukanlah satu-satunya bumi
yang diciptakan Tuhan! Masih ada
bumi-bumi yang lain di juar Bima Sakti kita, di luar galaksi kita. Dan “ANAK-ANAK
ALLAH” YANG DISEBUTKAN DI SINI ADALAH WAKIL-WAKIL/DELEGASI-DELEGASI DARI
BUMI-BUMI YANG LAIN ITU.
Jadi “anak-anak Allah” di Ayub 1:6 dan 2:1
ini statusnya sama dengan status Setan
pada waktu itu,
yaitu penguasa/kepala/pemimpin bumi masing-masing.
Akhirnya terjawab ya?
Alkitab selalu bisa menjelaskan Alkitab. Jawabannya ada di
dalam Alkitab. Asal kita rajin mencarinya, pasti ketemu.
Loh, kok “bumi masing-masing”? Maksudnya gimana?
Jadi sebenarnya Alkitab sudah menjelaskan kepada kita bahwa
ada bumi-bumi lain yang diciptakan Allah, bumi kita bukan satu-satunya bumi yang
diciptakan Allah.
Ada ayat-ayatnya lho, lihat Ibrani 1:2, tapi karena LAI menerjemahkan
“dunia-dunia” dengan kata “alam semesta”, kita jadi tidak tahu.
Ibrani 1:2
pada
hari-hari akhir ini telah berbicara kepada
kita melalui Anak-Nya, yang telah Ia
tetapkan sebagai ahliwaris dari semuanya, yang
melalui Dia juga
Allah telah menjadikan dunia-dunia.
Hath in these last days spoken unto us
by his Son, whom he hath appointed heir of all things, by whom also he made the
worlds. (KJV)
Perhatikan kata aslinya adalah αἰῶνας· [aiōnas] bentuk jamak dari αἰών [aiōn], dan di sini KJV menerjemahkannya “worlds” = bentuk jamak dari
“world”. Berarti bukan hanya satu dunia, tapi lebih dari satu
dunia.
Ibrani 11:3
Melalui iman kita mengerti, bahwa dunia-dunia telah dirancang oleh Firman
Allah, sehingga hal-hal yang terlihat
tidak dibuat dari apa yang kita lihat.
Through faith we understand that the worlds were
framed by the word of God, so that things which are seen were not made of
things which do appear. (KJV)
Kembali di sini kata αἰῶνας· [aiōnas] diterjemahkan KJV sebagai “worlds”
atau “dunia-dunia”.
Jadi jelas ya, bumi kita bukan
satu-satunya dunia yang diciptakan Allah. Ada bumi-bumi yang lain yang
berpenduduk juga seperti dunia kita ini, bedanya bumi-bumi itu tidak ada yang
jatuh dalam dosa, karena itu Lucifer (Setan) hanya bisa tinggal di
bumi kita ini.
Kitab Ibrani ini tulisan Paulus, salah satu kitab yang sulit
dipelajari karena Paulus itu orang yang terpelajar dan pintar. Tapi kita boleh
yakin bahwa Paulus tidak salah, karena dia menulis di bawah tuntunan Roh Kudus.
Nah, Setan (sejak dia berhasil menaklukkan Adam hingga salib
Kristus), adalah wakil dari bumi kita, sedangkan
wakil dari bumi-bumi lain itu disebut “anak-anak Allah”, mengapa? Karena bumi-bumi yang lain itu tidak
pernah jatuh dalam dosa! Karena itu penguasa-penguasa atau
pemimpin-pemimpin mereka adalah “anak-anak Allah”, makhluk-makhluk yang setia kepada Allah.
Apakah ada ayat-ayat lain yang mendukung bahwa masih ada
bumi-bumi lain selain bumi kita ini di alam semesta?
Yesus pernah memberikan perumpamaan 100 domba.
Matius 18:12-14
18:12 Bagaimana
pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya tersesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan, lalu pergi ke pegunungan dan mencari yang tersesat itu?
18:13 Dan jika ia
berhasil menemukannya, sesungguhnya Aku
berkata kepadamu: lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas
yang kesembilan puluh sembilan
ekor yang tidak tersesat.
18:14 Demikian juga
Bapamu yang di sorga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini binasa.
Ini memang suatu
perumpamaan dan punya pemahaman ganda. Biasanya ayat-ayat ini dipakai untuk
menggambarkan tugas seorang gembala jemaat untuk mencari dan membawa kembali
anggota-anggota jemaat yang telah mundur dan tidak muncul. Itu satu
pemahamannya.
Tetapi perumpamaan ini
juga bisa melukiskan kondisi bumi kita ini,
karena Kristus telah meninggalkan semuanya,
meninggalkan Surga, meninggalkan kedudukanNya sebagai Allah, meninggalkan
persekutuanNya dengan Allah Bapa dan Roh Kudus, untuk turun ke bumi
kita ini dengan satu misi, yaitu menyelamatkan “satu domba” yang hilang, dunia
kita ini. Kristus tidak hanya datang bagi satu manusia yang
tersesat, tetapi Kristus datang bagi semua manusia di bumi ini, seluruh bumi
ini. Baik yang sudah mati, yang masih hidup di zaman itu, maupun yang masih
belum lahir. Kristus datang bagi SELURUH UMAT BUMI INI dari Adam hingga manusia
terakhir yang akan lahir.
Jadi bumi kita
ini dilambangkan oleh SATU DOMBA DARI ANTARA 100 DOMBA MILIK ALLAH. Bila bumi
ini adalah SATU DOMBA, maka sisanya yang 99 domba itu melambangkan bumi-bumi
lain yang dimiliki si gembala, dalam hal ini Allah. Kita tidak tahu apakah angka 100 itu angka
literal atau hanya perumpamaan. Jadi kita tidak tahu ada berapa dunia lain di alam semesta
selain planet Bumi kita ini. Tapi jelas dari ayat-ayat
Alkitab dan kisah di Ayub dan perumpamaan domba yang hilang, bahwa ada banyak
dunia yang telah diciptakan Allah, dan semuanya baik-baik saja,
tidak ada yang jatuh dalam dosa (karena wakil-wakil dunia-dunia ini disebut
“anak-anak Allah”), hanya planet Bumi kita ini saja yang jatuh dalam dosa.
Tetapi jika kita mempelajari seri Tujuh Meterai di kitab Wahyu, kita melihat
bahwa ada 24
tua-tua yang merupakan wakil-wakil dari bumi-bumi yang lain. (Lihat pembahasan kitab Wahyu bagian Tujuh
Meterai di blog ini juga). Jadi kemungkinan ada 24 bumi yang diciptakan
Tuhan jika kita berasumsi satu tua-tua mewakili satu bumi, tapi itu bukan
kepastian. Kita tidak tahu setiap bumi diwakili berapa tua-tua. Kita lihat saja
nanti bila kita tiba di Surga sebenarnya ada berapa bumi yang diciptakan Tuhan.
Jadi, “anak-anak Allah” di kitab Ayub adalah pemimpin-pemimpin
atau wakil-wakil dari bumi-bumi yang lain, yang tidak pernah berbuat dosa.
Sedangkan Setan selama 4000 tahun pertama eksistensi bumi ini,
adalah penguasa atau wakil dari bumi kita, yang telah jatuh dalam dosa.
Nah, kitab Ayub
memberikan kita suatu pandangan bahwa Allah dari waktu ke waktu mengadakan pertemuan dengan
wakil-wakil atau delegasi-delegasi dari semua bumi yang telah diciptakanNya.
Karena di Ayub 2:1 dikisahkan ada pertemuan yang sama seperti yang digambarkan
di Ayub 1:6. Dan di 1 Raja-raja 22:19-22 juga ada pertemuan serupa. Melihat ini
sepertinya Allah menjalankan pemerintahan yang demokratis, dari waktu ke waktu
ada pertemuan dengan wakil-wakil dari bumi-bumi ciptaanNya. Dia melibatkan makhluk-makhluk
ciptaanNya untuk ikut ambil bagian dalam pemerintahan seluruh alam semesta.
Suatu saat bumi
kita ini akan dibersihkan oleh Allah dari semua dosa, dan dari Setan. Semua
kerusakan yang ada di bumi ini akibat dosa, akan disapu bersih oleh Allah, dosa
dan maut, dan Setan, serta semua pengikutnya, baik yang malaikat maupun yang
manusia, semua akan dibinasakan menjadi debu, lenyap untuk selama-lamanya. Lalu
Tuhan akan menciptakan kembali bumi ini dengan langit baru dan bumi yang baru,
yang indah, yang kekal, di mana tidak ada penyakit, tidak ada air mata, tidak
ada kematian.
Wahyu 21:1, 4
1Dan aku melihat sebuah langit
yang baru dan sebuah bumi yang baru, sebab
langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan tidak ada lagi
laut. 4Dan Allah akan menghapus
segala air mata dari mata mereka, dan tidak akan ada lagi kematian; maupun duka, atau ratap
tangis, juga tak
akan ada lagi rasa sakit, sebab segala hal
yang lama itu telah berlalu.
Pastikan kita
akan ada di sana, teman-teman.
04 08 16
Boleh juga tafsiran nya 😊😊 semangat trus bro
BalasHapusOk
BalasHapusAneh juga, diatas dipaparkan bukti2 bahwa anak-anak Allah adalah manusia yang taat dipimpin Allah.
BalasHapustiba-tiba di ulasan, terjadi pertemuan di sorga.
Bagaimana anak-anak Allah yang manusia ini datang ke sorga?
Setelah itu setan adalah wakil dari bumi.
lha anak-anak allah wakil darimana?
hati2 dengan penafsiran, ujilah dalam Alkitab
Berarti kamu bacanya kurang teliti.
HapusJadi ada ayat-ayat di mana "anak-anak Allah" itu mengacu kepada manusia yang taat pada Allah.
Tetapi di Ayub pasal 1 "anak-anak Allah" itu jelas bukan manusia, karena pertemuan itu terjadi di Surga, dan Allah tidak meninggalkan takhtaNya. Kita diajari Yesus berdoa Bapa kami yang ada di Surga, jadi Allah Bapa itu tidak keluyuran ke mana-mana, Allah Bapa selalu ada di Surga.
Itulah mengapa ayat Ayub 1:16 itu dibahas di sini, karena "anak-anak Allah" yang disebutkan di sana bukan "anak-anak Allah" yang ada di ayat-ayat yang lain. Supaya kita tidak salah paham dan menyamakannya dengan "anak-anak Allah" yang hidup di bumi.
Setan sebelum Yesus mati di salib, masih bisa datang ke Surga sebagai penguasa bumi. Dia telah mendapatkan jabatan tersebut ketika Adam berbuat dosa. Adam kehilangan jabatannya sebagai penguasa bumi, itu direbut Setan.
Tuhan punya pemerintahan di Surga, dan dari waktu ke waktu mereka bertemu. Di Alkitab jelas disebutkan ada 24 takhta yang mengelilingi takhta Allah, ada 4 makhluk hidup, ada malaikat-malaikat yang lain. Mereka ini katakanlah "Parlemen" Allah. Jadi Allah tidak memerintah sewenang-wenang sendiri, tapi ada wakil-wakil dari dunia-dunia lain yang bertemu di Surga.
Maka sebelum Yesus disalibkan, Setan yang selalu datang ke Surga sebagai wakil dari bumi. Setelah Yesus mati di salib, Setan sudah kalah secara juridis, dia sudah bukan penguasa bumi lagi, sudah diambil kembali oleh Yesus. Sekarang Yesuslah wakil dari bumi karena Dia sudah memenangkan bumi ini kembali dari tangan Setan. Yesus sudah memenangkan kasusnya secara sah, hanya eksekusi pengambilalihan kekuasaan itu baru nanti dilakukan saat kedatangan Yesus yang kedua.
Jadi, sejak salib, Setan sudah tidak bisa naik ke Surga, tidak bisa ke sana sebagai wakil dari bumi.
Pelajarilah Alkitab jangan tergesa-gesa menyalahkan konsep yang belum kamu kenal.
Setan adalah wakil dari bumi kita, sedangkan wakil dari bumi-bumi lain itu disebut “anak-anak Allah”, berarti apa? Berarti bumi-bumi yang lain itu tidak pernah jatuh dalam dosa! Karena itu penguasa-penguasa mereka adalah “anak-anak Allah”, makhluk-makhluk yang setia kepada Allah.
BalasHapusBINGUNG..... anak-anak Allah yg dimaksud, adalah anak-anak manusia dari bumi lain selain bumi dimana kita tinggal.. ada ya bumi lain yg di huni oleh anak-anak manusia yang taat dan tidak berbuat jahat...???? ITU BUMI YG LAIN apakah bumi yg diceritakan dalm kitab kejadian 1 atau ada sumber yg lain ya mas..??
"Bila bumi ini bisa dilambangkan oleh SATU DOMBA, maka sisanya 99 domba yang lain itu tentunya adalah bumi-bumi lain yang dimiliki si gembalA.. apakah tafisran 99 doba dan 1 domba meggmbarkan bumi2 lain dan bumi kita...? ini tafsiran dari Mas..?? bukan suatu kebnaran yg bs dipegang
Ya, setuju, bumi atau lebih tepatnya dunia-dunia atau alam semesta adalah dilambangkan dg domba, ketika adam jatuh ke dalam dosa,adam kehilangan jabatanny sebagai penjaga/penguasa taman eden, jd ada satu domba " yg hilang" inilah gambaran manusia(adam) yg jatuh ke dalam dosa, dan Tuhan Allah berusaha menyelamatkan domba yg hilang agar bisa kembali bersama Nya. Jd sy percaya ada dunia-dunia lain yg diciptakan Allah, tp tidak tahu apakah bentuknya seperti bumi ini atau bentuk lain...
HapusSaya tuh memberikan pembahasan Alkitab, bukan mengarang cerita Alkitab.
BalasHapusIbrani 11:3 jelas mengatakan Allah menciptakan "dunia-dunia", tapi terjemaan LAI menulisnya "alam semesta" sehingga tidak jelas.
Ini saya copykan Alkitab bahasa Inggris KJV
"Through faith we understand that the WORLDS were framed by the word of God, so that things which are seen were not made of things which do appear."
Jadi terjemahannya yang benar ialah:
"Melalui iman kita mengerti, bahwa DUNIA-DUNIA telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat."
Jadi saya bukan tukang tafsir, tapi saya membaca Alkitab dengan teliti, dan selalu membandingkan dengan terjemahan bahasa lain, karena terjemahan LAI sering banyak salahnya.
Jadi Allah itu mahakuasa. Bumi ini dengan tata suryanya hanya sebagian kecil dari ciptaan Allah.
Semua perumpamaan yang diceritakan Yesus itu adalah bentuk tipe (lambang) dari yang asli. Jadi semua perumpamaan itu ada antitipenya. Karena itu Yesus mengisahkan gembala yang meninggalkan 99 dombanya yang tidak hilang untuk mencari 1 domba yang hilang.
Saya tidak sembarangan ngarang cerita sendiri. Hukumannya berat bagi yang salah memberikan pelajaran Alkitab. Itu namanya dosa dan dosa itu hukumannya mati kekal. Rugi saya klo saya dihukum kekal karena ngarang tafsiran sendiri.
Apakah pertemuan mereka bukan dlam roh artinya dalam doa, anak anak Allah dtg dlm doa dan iblispun dlm doa, krna tidak ada satu ayatpun mnjelaskan klo iblis bisa dtg kpd Allah di sorga.
BalasHapusApakah ada pertemuan "dalam doa" antara semua anak Allah pada waktu yg sama seperti Zoom begitu?
HapusApa ada kita datang kpd Tuhan dalam doa itu lalu Setan ikut dalam pertemuan itu?
Kita diajarin Yesus berdoa "Bapak kami yg ada di Surga" Jadi Allah Bapa selalu ada di Surga bukan keluyuran ke mana2. Surga itu tempat Allah.
Ayub 1:6 menggambarkan anak2 Allah datang mempersembahkan diri mereka di hadapan Allah dan Setan juga datang di antara mereka.
Sangat jelas ini bicara ttg suatu pertemuan yg literal.
Dan karena mereka yg datang ke hadapan Allah berarti Allah ada di takhtaNya tidak ke mana2.
Anak2 Allah ini yg datang ke Surga.
Dari mana mereka datang? Dari tempat masing2 yang bukan di Surga, karena mereka semua datang ke Surga.
Ayub 1:7 Setan berkata dia datang dari meronda bumi.
Jelas Allah tidak ada di bumi karena Setan datang dari bumi. Setan datang ke takhta Allah yg ada di Surga.
Jadi Setan wkt itu datang dari bumi. Mengapa dia bisa ke Surga? Karena saat itu ada pertemuan wakil2 dunia2 lain dengan Allah dan Setan datang sbg wakil dari dunia. Seharusnya Adam yg hadir ttp kedudukan Adam sudah disebut Setan saat Adam berbuat dosa.
Nah coba buka 1 Raja 22:19-22.
Terjemahan LAI tidak jelas. Klo bisa bacalah terjemahan KJV.
Di situ jelas ada pertemuan lagi antara Allah dg para malaikat. Klo kita mempelajari ttg 24 Tua-tua yg di hadapan Allah mereka itu para Malaikat yg menjadi kepala2 dunia2 yg tidak pernah jatuh dalam dosa. Tp saya tidak membalasnya di sini, terlalu panjang.
Nah di 1 Raja 22:19-22 kembali terjadi pertemuan spt yg di kitab Ayub.
Tuhan menawarkan kpd semua yg hadir, siapa mau membujuk Ahab spy maju perang? Di ayat 20 jelas para malaikat wakil2 dunia lain itu berdebat dan mereka tidak ada yg mau.
Ayat 21 dikatakan lalu satu roh mau. Bukan manusia loh, jelas dikatakan ini satu roh.
Ayat 22 mengatakan dia akan menjadi roh dusta utk membujuk Ahab. Jelas identitasnya. Ini Setan yg adalah bapak segala dusta.
Jadi di zaman Ahab pun Setan masih bisa ke Surga mengikuti pertemuan Allah dgn para pemimpin dunia2 ciptaanNya, karena Setan datang sbg kepala planet bumi.
Setelah salib, Yesus sudah mengambil kembali pimpinan dunia ini secara de jure. Yesus lah skrg kepala planet bumi. Sejak itu Setan tidak bisa lagi ke Surga. Sejak Wahyu 12:12-13.
Sebaiknya sebelum kita belajar Alkitab, kita berdoa sungguh2 spy kita bisa mengerti apa yg benar. Setan yg skrg terbatas geraknya di bumi selalu berusaha membuat kita meragukan Firman Allah. Jadi kita harus berdoa sungguh2 spy Roh Kudus menutup kuping kita dari butuhkan Setan.
Hal ini menjawab mengapa Tuhan Allah berusaha menyelamatkan umat manusia sejak adam dan hawa, karena untuk mengembalikan jabatan manusia selaku penguasa bumi, yg saat ini sedang jatuh dalam dosa akibat tipu musilhat iblis, perjanjian lama merupakan upaya Tuhan Allah menyelamatkan manusia dg cara membuat aturan-aturan kehidupan jasmani (tata adat istiadat dan perilaku sehari-hari), sedangkan perjanjian baru adalah penggenapan lebih tepatnya menambahkan upaya penyelamatan manusia dg cara membuat aturan untuk kehidupan pertumbuhan rohani manusia, sehingga semua saling melengkapi supaya manusia sebagai domba yg hilang, bisa mendapatkan kemuliaanny kembali, terima kasih, Puji Tuhan Yesus, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub Untuk selama-lamanya
BalasHapus