Wahyu pasal 13 ditutup dengan adegan
kelompok kecil umat Allah yang tersebar di seluruh dunia, tanpa kemampuan untuk
membela diri, sedang berhadapan dengan
kuasa terbesar di dunia yang dikendalikan oleh si Naga dengan sekuat
tenaganya. Suatu pertarungan yang sangat tidak seimbang. Namun, Tuhan tidak
pernah meninggalkan umatNya di dalam pencobaan. Untuk memberikan dorongan
kepada umatNya, maka lima ayat pertama
pasal 14 ini menguak apa yang akan terjadi pada umat Allah yang tersisa ini pada akhirnya.
14:1 Dan
aku memandang, dan melihat, seekor Domba berdiri di bukit Sion, dan bersama dengan Dia ke seratus
empat puluh empat ribu, yang punya nama Bapa-Nya tertulis di
dahi mereka.
v
“aku memandang, dan melihat”
Yohanes diberi penglihatan ke depan. Apakah ini adegan yang betul-betul
ada di masa depan, atau ini hanya simbol? Peristiwa itu belum terjadi ketika
Yohanes melihatnya, karena itu ada orang-orang yang berkata bahwa itu bukan
peristiwa yang sesungguhnya. Nah, yang benar adalah, peristiwa-peristiwa
yang ditunjukkan Tuhan kepada nabi/rasulnya, itu adalah peristiwa-peristwa yang
sungguh-sungguh akan terjadi. Tetapi terkadang penglihatan itu diberikan dalam
bentuk simbol. Jadi peristiwanya sungguh, tetapi bisa diberikan
dalam bentuk simbol. Misalnya di ayat ini dikatakan Yohanes melihat “seekor Domba berdiri di bukit
Sion”. Nah, Domba itu adalah Kristus, tetapi Yohanes
melihatNya dalam bentuk Domba. Jadi ada peristiwa kelak Kristus benar-benar
berdiri di bukit Sion, peristiwa itu sungguh terjadi, tetapi ditunjukkan kepada
Yohanes dalam bentuk simbol (Domba).
v
“bersama dengan Dia ke seratus empat puluh empat ribu”
Di Wahyu 7 kita sudah bertemu dengan kelompok 144ribu
ini. Ingat bahwa jumlah mereka bukanlah betul-betul 144ribu, tidak lebih satu,
tidak kurang satu. Itu adalah angka yang simbolis, 12 x 12 x 1000. Artinya
semua umat Allah dari segala golongan bisa berada dalam kelompok ini. Di Wahyu 7:9 kelompok ini disebut “suatu kumpulan besar yang tidak dapat dihitung
banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan
bahasa.” Andaikan mereka jumlahnya sudah diketahui benar-benar
adalah 144ribu, mengapa dikatakan jumlah mereka tidak bisa dihitung? Tuhan
tidak membatasi jumlah umatNya yang bisa selamat hidup-hidup keluar dari Masa
Kesukaran Besar. Itu hanya angka yang simbolis untuk membandingkan betapa
sedikitnya jumlah umat Allah dibandkingkan mereka yang tidak selamat yang
dikatakan bagaikan pasir di laut.
v Kapan ini terjadi?
Ini
bukan peristiwa yang terjadi setelah Wahyu 13:18, tetapi melompat ke depan, ke masa setelah kedatangan Kristus yang kedua, dan umat tebusan sudah dibawa ke kerajaan Surga. Ingat kitab Wahyu kadang maju ke
masa depan, kadang mundur ke masa lampau, kadang mengulangi hal yang sama
dengan fokus yang beda.
v
“ke seratus empat puluh empat ribu, yang punya nama Bapa-Nya tertulis di
dahi mereka.”
Jadi kelompok 144ribu ini di dahi mereka tertulis nama
Bapa Sang Domba, artinya Bapa Kristus. Ini Meterai Allah.
Jadi mereka jelas adalah umat Allah, mereka punya Meterai Allah di dahi mereka.
Dalam penglihatan Yohanes, kelompok ini sekarang sudah berada
di Bukit Sion bersama Kristus. Mereka sudah menang bertempur dengan Binatang pertama (Kepausan) dan patung Binatang
itu (Amerika Serikat) yang dikendalikan oleh Naga (Setan).
v
“di bukit Sion”
Bukit Sion
yang manakah ini? Nah, setelah Kedatangan Kedua
Kristus menjemput umatNya, mereka semua dibawa ke Surga, di mana Yohanes
melihat mereka sekarang berada. Berarti di Surga juga ada Bukit Sion.
Yoel 3:16
16 TUHAN akan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, langit dan bumi
bergoncang, tetapi TUHAN akan menjadi tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan kekuatan bagi umat Israel. 17 Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Pada waktu itu Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar
tidak akan melintasinya lagi.
Mazmur 48:1-2
1 Besarlah TUHAN dan
sangat dipuji di kota Allah kita, di gunung-Nya yang kudus. 2 Indah di ketinggian, sukacita bagi seluruh bumi; yaitu gunung Sion di sebelah utara, kota Raja yang agung.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit, bagaikan suara banyak air dan bagaikan bunyi guruh yang dahsyat. Dan aku mendengar
suara pemain-pemain kecapi memetik kecapi mereka
v
“suara dari langit, bagaikan suara banyak air”
sama
dengan yang dilukiskan di:
Wahyu 1:15
Dan kaki-Nya bagaikan kuningan mengilat
seolah-olah mereka menyala di dalam
perapian; dan suara-Nya bagaikan suara banyak air.
Masih ingat “banyak air”
itu sama dengan apa? “Orang banyak”.
Wahyu
17:15
‘Semua air yang telah kaulihat… adalah kaum-kaum, dan orang banyak, dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa.
Dan Daniel 10:6, mengatakan suara Kristus itu
seperti suara orang banyak.
TubuhNya seperti permata beril, wajahNya seperti cahaya kilat; mataNya seperti suluh yang
menyala, lengan dan kakiNya seperti warna kuningan yang mengilap, dan bunyi suaraNya seperti suara orang banyak.
v
“bagaikan bunyi guruh yang dahsyat”
Sama
seperti yang dilukiskan di:
Ayub
37:4-5
4 Setelah itu, suatu
suara mengaum, Ia mengguntur dengan suara kemegahanNya; dan
Ia tidak menahan mereka, bila suara-Nya terdengar. 5 Allah mengguntur dengan suara-Nya secara mengagumkan; perbuatan-perbuatan
besar dilakukanNya yang tidak bisa kita pahami.
Wahyu 4:5
Dan dari takhta itu keluar kilat
dan bunyi guruh yang menderu, dan suara-suara. Tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh
Roh Allah.
v
“pemain-pemain kecapi memetik
kecapi mereka”
Ini bersambung ke ayat berikutnya.
14:3 Dan mereka menyanyi seakan-akan itu suatu
nyanyian baru di hadapan takhta, dan di hadapan keempat makhluk hidup
dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang
dapat mempelajari nyanyian itu selain ke seratus
empat puluh empat ribu itu yang telah ditebus dari bumi
v
“Dan mereka menyanyi seakan-akan itu suatu
nyanyian baru”
Siapa yang bermain kecapi dan menyanyi ini? Kelompok
144ribu yang disebut di ayat 1. Di pasal 15 ditegaskan kembali bahwa kelompok
144ribu inilah yang memetik kecapi dan bernyanyi.
Wahyu 15:2-3
2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan mereka yang mendapat kemenangan atas Binatang itu, atas patungnya, dan tandanya, dan atas bilangan namanya, berdiri di atas
laut kaca, pada mereka ada kecapi Allah. 3 Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Sang Domba, mengatakan, ‘Besar dan ajaib
segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah yang Mahakuasa! Adil dan benar segala
jalan-Mu, ya Raja semua orang saleh!
Nyanyian Musa merupakan nyanyian kelepasan/kemerdekaan yang
mengisahkan perjalanan panjang bangsa Israel menuju tanah
perjanjian. Baca Ulangan 32:1-43. Seperti itulah nasib kelompok 144ribu umat Tuhan pada akhir zaman, melewati pelbagai
pengalaman persekusi tidak mau menerima tanda Binatang
itu, tidak mau menyembah Binatang itu
dan patungnya, dan juga pengalaman Masa Kesukaran Besar. Dan sebagaimana orang-orang Israel yang dengan susah payah akhirnya
bisa masuk ke tanah perjanjian di Kana’an, demikian pulalah kelompok 144ribu ini juga dengan susah payah akhirnya
tiba di Kana’an surgawi. Hanya mereka inilah yang bisa menyanyikan nyanyian khusus tersebut,
karena hanya mereka yang pernah punya pengalaman tersebut.
v “yang telah ditebus dari bumi”
Ingat di Wahyu 5:9-10 terjemahan yang benar,
mengatakan bahwa keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua bernyanyi tentang
mereka yang ditebus dari bumi? Di
sini jelas istilah “yang telah ditebus dari
bumi” dipakai untuk kelompok 144ribu.
14:4 Ini
adalah mereka yang tidak tercemar dengan perempuan-perempuan, karena
mereka adalah perawan-perawan. Inilah mereka yang mengikuti Sang Domba itu ke mana saja Ia
pergi. Mereka ini ditebus dari antara
manusia, sebagai persembahan buah-buah sulung bagi Allah dan bagi Sang Domba itu.
v
“tidak tercemar dengan perempuan-perempuan, karena mereka adalah perawan-perawan”
Ini
bahasa simbolis. Janganlah kita artikan kalimat ini bahwa kelompok 144ribu itu
laki-laki semuanya yang tidak menikah. Dalam bahasa
simbol, kita tahu bahwa “perempuan” di Alkitab adalah
gereja Tuhan. Perempuan yang baik-baik melambangkan gereja Tuhan
yang sejati, sedangkan perempuan
pelacur melambangkan gereja Tuhan yang murtad.
Maka pengertian ayat ini adalah, kelompok 144ribu ini tidak
dinajiskan oleh ajaran gereja yang murtad (perempuan pelacur), mereka tidak punya hubungan dengan
gereja yang murtad. Tetapi ayat ini tidak berkata bahwa mereka “tidak pernah” punya hubungan dengan
gereja yang murtad. Jika nanti kita mempelajari seruan Tuhan di Wahyu pasal 18,
kita akan melihat bahwa akan ada banyak orang yang dipanggil keluar dari gereja-gereja
yang murtad, dan tidak menutup kesempatan dari antara mereka ini ada
yang termasuk dalam kelompok 144ribu ini. Yang penting adalah, golongan 144ribu ini pada waktu
dimeteraikan, mereka sudah tidak punya
hubungan dengan gereja yang murtad. Jika sebelumnya mereka berasal dari gereja-gereja yang
murtad, asalkan
mereka sudah keluar dari sana dan sepenuh hati bergabung dengan gereja Tuhan
yang sejati, maka mereka dianggap
tidak tercemar.
v
“mengikuti Sang Domba itu ke mana saja Ia pergi”
Ini juga simbolis, bukan berarti mereka menjadi ekor
Kristus ke mana-mana. Tetapi ini berarti saat masih hidup di dunia mereka sudah bisa
hidup sebagaimana Yesus hidup. Mereka hidup mengikuti teladan Kristus.
1 Yohanes 2:6
Barangsiapa mengatakan,
bahwa ia ada di dalam Dia, ia sendiri wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Kelompok
144ribu ini telah meninggalkan semua kedagingan mereka sendiri, meninggalkan
semua perbuatan dosa dan mereka sudah hidup dalam Roh, karena itu mereka
mendapatkan kedudukan yang istimewa.
Wahyu 7:17
Sebab Sang
Domba yang ada di tengah-tengah takhta
itu, akan memberi
makan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan
menghapus segala air mata dari mata mereka."
v
“ditebus dari antara manusia”
menandakan
mereka itu berasal dari
manusia-manusia yang masih hidup pada waktu itu! Mereka ini
bukan dibangkitkan dari antara yang
sudah mati. Berarti kelompok 144ribu ini tidak
pernah mengalami kematian, seperti Elia.
v
“persembahan buah-buah sulung bagi Allah dan bagi Sang Domba”
Kata
“sulung” di sini lebih berarti “yang utama” [dalam kedudukan]
daripada yang pertama dalam urutan. Karena mereka bukan yang pertama dari
manusia yang masih hidup yang diangkat ke Surga, Alkitab mencatat Henokh dan Elia
sebagai dua orang yang sudah lebih dulu diangkat hidup-hidup ke Surga. Jadi
golongan 144ribu ini merupakan kelompok yang mempunyai kedudukan yang istimewa
di dalam kerajaan Allah.
14:5 Dan di
dalam mulut mereka tidak terdapat dusta karena mereka tidak bercela di hadapan
takhta Allah.
v
“tidak terdapat dusta”
Dusta
adalah dosa yang dianggap orang sepele, yang biasa dilakukan banyak orang, juga diantara umat
Allah, tanpa menyadari bahwa itu dosa.
Dusta ada banyak macamnya: berdusta untuk menipu orang, berdusta untuk merugikan
orang; berdusta untuk menyelamatkan diri; berdusta untuk menyenangkan orang,
dan yang paling jahat adalah berdusta menyampaikan ajaran agama yang salah yang
menyesatkan orang yang akibatnya membinasakan dia. Di mata Tuhan, dusta itu
termasuk yang menghalangi manusia selamat. Banyak dari kita tidak membunuh,
tidak berzinah, tidak mencuri, tapi berdusta dengan lancar.
v
“tidak bercela di hadapan takhta Allah”
Adakah manusia yang tidak pernah berdosa? Tidak ada,
menurut:
Roma 3:23
karena semua orang telah berbuat
dosa dan gagal
mencapai kemuliaan Allah,
Kalau begitu mengapa di sini dikatakan tidak bercela?
Karena mereka sudah dibenarkan oleh Tuhan. Mereka sudah ditebus, mereka sudah
dikuduskan setiap hari selama mereka hiidup di dunia, mereka sudah dibasuh
darah Kristus, dan mereka mendapatkan pembenaran dari Tuhan.
Roma 3:24-25
24 setelah dibenarkan dengan cuma-cuma oleh kasih karuniaNya melalui penebusan yang terdapat dalam Kristus Yesus 25 yang telah ditentukan Allah sebagai
jalan pendamaian melalui iman dalam darahNya, guna menyatakan kebenaran-Nya untuk
pengampunan dosa-dosa yang lampau, melalui kesabaran Allah.
Golongan 144ribu ini sudah berhasil
disucikan oleh Roh Kudus.
Dengan
menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, Roh Kudus bisa membentuk kita dan
memampukan kita menjadi kudus dan tanpa cela, karena memang itulah target
yang harus dicapai oleh semua umat tebusan Allah.
2 Korintus 7:1
Karena telah memiliki janji-janji ini, Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
I
Petrus 1:15-16
15 tetapi sebagaimaa Dia
yang telah memanggilmu itu kudus, maka
jadilah kamu kudus dalam segala macam percakapanmu 16 sebab ada
tertulis: Jadilah
kamu kudus,
karena Aku kudus.
Kolose 1:21-22
21 Dan kamu yang suatu
waktu pernah jauh dari Allah dan adalah
musuh-musuh dalam pikiranmu, melalui perbuatan-perbuatan
jahat, namun sekarang telah diperdamaikan-Nya 22 di dalam tubuh jasmani Kristus
melalui kematian, untuk mempersembahkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di pandanganNya.
I
Korintus 6:11
…Tetapi kamu telah dibasuh, tetapi kamu telah dikuduskan, tetapi
kamu telah dibenarkan dalam nama
Tuhan Yesus Kristus dan oleh Roh Allah kita.
Kalau ingin bisa tidak bercela
seperti kelompok 144-ribu, ya kita harus mau dibentuk Roh Kudus, tidak ada
jalan lain.
Nah, sekarang kita tiba di PERINGATAN TERAKHIR KEPADA DUNIA
SEBELUM KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA. Peringatan ini khusus untuk
kita yang hidup di masa akhir zaman,
karena generasi kita inilah yang akan mengalami peristiwa-peristiwa besar yang
membawa dunia ini kepada kiamatnya.
PEKABARAN TIGA MALAIKAT
Inilah pesan-pesan yang
terakhir yang diberikan Tuhan kepada umat manusia, karena setelah pesan-pesan ini diberikan, maka kepada mereka yang tidak mau
mendengarnya dan menerimanya, akan turun ketujuh
malapetaka murka Tuhan ke atas dunia ini, sebelum klimaks kedatangan Kristus kembali untuk menjemput
umat tebusanNya. Inilah THE LAST
WARNING.
PEKABARAN MALAIKAT YANG PERTAMA
14:6 Dan
aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya
ada Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi, dan kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum,
14:7 berseru dengan suara nyaring, ‘Takutlah akan Allah dan
muliakanlah Dia, karena telah tiba jam penghakiman-Nya, dan
sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata
air.’
v
“seorang malaikat lain”
Ingat ini bahasa simbolis. Ini bukan malaikat
balatentara Surga. Kita akan melihat bahwa “malaikat”
ini membawakan pekerjaan
penginjilan, jadi ini adalah
manusia karena yang mendapat tugas dari Yesus untuk membawakan Injil ke seluruh
duna adalah manusia (Matius 28:19-20) bukan malaikat. Jadi “malaikat” ini melambangkan sekelompok manusia yang membawakan pekabaran khusus kepada dunia. Kalau hanya 1 manusia,
tidak bisa maksimal.
v “terbang di tengah-tengah langit”
itu menggambarkan suatu gerakan yang cepat dan dalam
waktu singkat bisa meliput daerah yang luas. Bandingkan sebuah
pesawat yang terbang dengan sebuah mobil yang melaju di darat, atau seorang
manusia yang berjalan kaki. Jadi ini adalah gerakan
penginjilan yang cepat dan berhasil meliput daerah yang luas dalam waktu yang
singkat.
v
“padanya ada Injil yang
kekal”
Apa itu Injil yang kekal? Injil itu kabar
baik, bahasa Inggrisnya “gospel”. Mengapa
disebut kabar baik? Karena Injil itu memberitahu bagaimana manusia yang berdosa bisa
diselamatkan oleh kasih karunia Allah, yang diterima dengan iman. Jadi Injil itu pada dasarnya bicara
tentang kasih Allah yang luar biasa bagi manusia.
Nah, mengapa disebut kekal? Kekal karena Injil itu
(kabar baik itu) tidak akan berubah. Tawaran keselamatan dari Allah sudah disiapkan
bagi manusia bahkan sebelum dunia diciptaan, sebelum manusia diciptakan, karena Allah Yang Mahatahu sudah tahu bahwa
manusia bisa jatuh dalam dosa, dan Allah sudah menyediakan solusinya. Injil
yang kekal. Bahkan setelah semua dosa disingkirkan, setelah Tuhan menciptakan
langit baru dan bumi baru, Injil yang kekal ini, kasih Allah yang melebihi
segala pengertian, akan terus dipelajari dan dikagumi selama masa kekekalan. Kasih Allah itu
kekal. InjilNya kekal.
v “untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi, dan kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum”
Injil yang kekal ini jangkauannya ke seluruh dunia.
Berarti malaikat yang menyampaikan Injil yang kekal ini haruslah bisa bergerak
secara global. Kita sudah tahu bahwa “malaikat” ini sekelompok manusia. Nanti di pasal 14:6-12 kita akan melihat bahwa “malaikat-malaikat” ini manusia-manusia utusan-utusan
Allah (malaikat artinya utusan Allah) dengan kata lain, gereja Allah yang sejati.
Maka jika gereja ini harus bergerak cepat dan menyampaikan Injil yang kekal ke
seluruh dunia, berarti ini hanya bisa dilakukan oleh gereja yang
mendunia, artinya gereja yang punya perwakilan dan jangkauan
ke seluruh dunia. Nanti kita akan melihat gereja mana ini.
v
Tambahan kepada Injil yang kekal.
Karena Injil yang kekal ini diberikan kepada manusia
akhir zaman, Injil yang kekal ini
menekankan beberapa poin yang sangat relevan untuk akhir
zaman.
Bersamaan dengan pesan Injil yang kekal tentang
penebusan manusia, malaikat yang pertama juga menyuarakan:
ü Takutlah akan Allah
ü dan muliakanlah Dia
ü karena telah tiba jam penghakiman-Nya
ü dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut
dan semua mata air.
Sebelum
Kedatangan Kedua Kristus kembali untuk menjemput umatNya, Tuhan mau mengingatkan manusia tentang
penghakimanNya yang akan menentukan siapa yang benar-benar bisa
diselamatkan, dan siapa yang gugur tidak lulus penghakiman. Tentu saja dasar yang dipakai penghakiman Tuhan adalah Hukum Tuhan.
Nah, selama ini Setan selalu menyodorkan penyembahan palsu, caranya palsu, harinya palsu, dan yang
disembah pun palsu, karena Hukum
Tuhan telah diganti olehnya, berarti yang ikut dia tidak mengakui autoritas Tuhan,
melainkan mengakui autoritas yang telah mengganti Hukum Tuhan. Karena itu lewat
pekabaran yang terakhir ini Tuhan mengingatkan manusia apa-apa yang harus
mereka perhatikan supaya mereka tidak tertipu ikut penyembahan palsu yang
sia-sia.
v “Takutlah akan Allah”
Di zaman purba
manusia takut akan Tuhan atau dewa-dewa mereka karena mereka menganggap
Tuhan/dewa itu kejam, sombong, dan serakah, sehingga harus sering-sering di”sogok” dengan
kurban-kurban (tidak jarang
kurban manusia) supaya tidak marah, karena kalau dewa itu marah, dia menurunkan
segala bencana. Jadi allah/dewa mereka itu selain jahat juga pendendam. Nah, itu konsep yang
diajarkan Setan supaya manusia punya pandangan yang salah tentang Tuhan,
supaya manusia tidak mencintai Tuhan. Siapa yang bisa mencintai Tuhan yang
sewenang-wenang dan bengis seperti itu? Karena itu di Alkitab Tuhan memberikan
banyak informasi tentang karakterNya, tentang kemurahanNya, tetang rahmatNya,
tentang kasihNya, supaya manusia mengerti bahwa Tuhan bukanlah seperti yang
diajarkan Setan.
Dalam bahasa aslinya, kata “takut” itu
sama dengan “menghormati” atau “mengagungkan”. Kita lihat definisi
Alkitab tentang istilah “takut akan Allah”
ini:
Mazmur 111:10
Takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat; semua orang yang melakukan Perintah-perintahNya
memiliki
akal budi yang baik. Pujiian bagiNya tetap untuk
selamanya.
Pengkhotbah 12:13-14
13 Mari
kita dengarkan kesimpulan dari semua ini: takutlah akan Allah dan peliharalah
perintah-perintah-Nya, karena
ini adalah kewajiban setiap orang. 14 Karena
Allah akan membawa
setiap perbuatan ke penghakiman, termasuk setiap hal yang rahasia, entah itu
baik, entah itu jahat.
Amsal 8:13
Takut akan TUHAN ialah membenci yang jahat: kebanggaan, dan kecongkakan, dan
jalan kejahatan. Dan mulut yang jahat, Aku benci.
Berarti “takut akan Tuhan”
adalah bila kita mengakui dan menghormati autoritas Tuhan, dengan melakukan/mematuhi/berpegang pada
perintah-perintah Tuhan, Hukum Tuhan. Mencintai Hukum Tuhan berarti membenci kejahatan, tidak melakukan kejahatan.
v “dan muliakanlah Dia”
Memuliakan Dia
secara literal itu memuji namaNya. Tetapi bukan hanya itu. Percuma kita sering
bernyanyi memuji namaNya tapi perbuatan kita sehari-hari tidak benar. Jika
perbuatan kita memalukan Tuhan, itu tidak memuliakan Tuhan. Jadi segala yang kita lakukan, hendaklah itu tidak membuat malu Tuhan
kita, punya umat yang kelakuannya buruk, yang melanggar HukumNya.
1 Korintus 10:31
Oleh karena itu, jika engkau makan atau jika engkau minum, atau apa pun yang engkau lakukan, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
1 Yohanes 2:6
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia sendiri wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Bagaimana Kristus hidup? Kudus, tidak bikin
dosa, berbuat baik. Kristus memuliakan Allah dengan
hidupNya. Itulah teladan kita.
v “karena telah
tiba jam penghakiman-Nya”
Ini bicara
tentang “penghakiman
investigasi” di Surga yang dimulai pada 22 Oktober 1844, yaitu penghakiman atas semua
umat Allah yang pernah hidup diurut mulai dari
generasi yang pertama, untuk
menentukan apakah semua yang mengaku umat Allah ini, betul-betul umat Allah
yang setia sampai akhir. Bila proses penghakiman
ini selesai, maka pintu pengampunan dan kemurahan Allah akan ditutup, dan Tuhan
akan menurunkan Tujuh Malapetaka Terakhir yang mengantarkan kedatangan kedua
Kristus kembali ke dunia untuk menjemput umatNya yang lulus penghakiman.
v Penghakiman ini sudah dinubuatkan di kitab
Daniel.
Daniel 8:14
Dan ia menjawab kepadaku, ‘Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu Bait Suci itu akan dibersihkan.
Kata yang
dipakai untk “Bait Suci” di sini adalah קדשׁ [qôdesh ko'-desh] karena itu ini adalah bagian Bilik
Mahakudus dari Bait Suci.
Mengapa kok
Bilik Mahakudus Bait Suci perlu dibersihkan? Nah, ini termasuk langkah
penyelamatan manusia. Kita bisa
mempelajarinya dari kitab Imamat mengenai fungsi Ka’abah. Singkatnya, setiap
hari bila ada orang Israel yang berbuat dosa, dia membawa hewan kurban untuk
dipersembahkan sebagai kurban dosanya. Pendosa itu menumpangkan tangannya di atas hewan
kurban dan secara simbolis memindahkan dosanya kepada hewan itu. Hewan kurban
itu disembelih dan darahnya dibawa masuk seorang imam ke dalam Bait Suci, dan
dibubuhkan pada tanduk-tanduk mezbah dan dipercikkan di tirai pembatas. Pendosa
itu boleh pulang, dosanya diampuni, dan dosa itu sudah dipindahkan ke dalam
Bait Suci melalui darah hewan kurban tadi. Berarti
sepanjang tahun dosa seluruh umat Israel masuk ke dalam Ka’abah dan menumpuk di dalamnya.
Setahun sekali pada hari
Grafirat, Imam Besar menyucikan Ka’abah, dengan secara simbolis memindahkan dosa-dosa
yang menumpuk di sana ke atas seekor kambing yang melambangkan Iblis (kambing Azazel). Secara simbolis
dosa-dosa yang sudah diampuni melalui simbol darah hewan kurban, sekarang
pertanggungjawabannya dikembalikan kepada Iblis yang disimbolkan oleh kambing
Azazel ini. Kambing ini tidak dibunuh tetapi dilepaskan di tempat kosong yang
tidak berpenghuni. Ini melambangkan nanti Setan juga dilepaskan di dunia yang
kosong tidak berpenghuni selama 1000 tahun hingga tiba masa eksekusi vonis
hukuman mati baginya.
Setelah Yesus mati di salib, upacara hewan kurban ini sudah selesai, karena Yesus
sebagai Domba Allah sudah menjadi kurban bagi seluruh dunia. Sejak itu manusia yang
berdosa hanya perlu berdoa mohon pengampunan dosa kepada Tuhan, tidak usah
menyembelih hewan kurban. Dengan itu, dosanya juga pindah ke Bait Suci surgawi, sama seperti proses upacara orang Israel dulu.
Maka dosa semua manusia yang minta ampun juga menumpuk di Bait Suci di Surga. Jika di Bait Suci Israel, Imam Besar sekali setahun
membersihkan Bait Suci pada hari Grafirat; di Surga Yesus Kristus Imam Besar
membersihkan Bait Suci surgawi mulai pada hari Grafirat yang di tahun 1844
jatuh pada 22 Oktober. Bedanya, hari Grafirat ini
tidak hanya berlangsung 24 jam, tetapi berlangsung terus hingga seluruh
proses pembersihan itu selesai. Jadi sejak 22
Oktober 1844, manusia sedang hidup di era hari Grafirat. Sampai kapan? Sampai nanti seluruh penghakiman
investigasi ini selesai.
Selama proses
ini Imam Besar kita, Yesus Kristus
melakukan pemeriksaan [investigative
judgment] atas umat-umat Allah dengan membandingkan catatan perbuatan hidup setiap
manusia dengan dosa-dosa yang sudah dipindahkan ke dalam Bait Suci. Jika ditemukan ada dosa-dosa di
catatan hidup manusia itu yang tidak ada di dalam Bait Suci, berarti manusia
itu belum pernah memohon pengampunan untuk dosa-dosa tersebut. Berarti
dosa-dosa itu tidak pernah disesali, tidak pernah diakui, dan tidak pernah
ditobati oleh manusia itu. Karena dosa-dosa itu tidak berada di Bait Suci,
berarti dosa-dosa itu tidak tertutup oleh darah Yesus Sang Penebus. Dengan
demikian manusia itu tidak lulus penghakiman karena dia masih punya dosa-dosa
yang tidak diampuni, dan namanya dicoret dari Kitab Kehidupan. Manusia itu
harus menanggung hukuman dosanya sendiri.
Nah, mengapa
Tuhan memberikan peringatan tentang penghakiman yang sedang berlangsung ini?
Karena bagi
kita yang masih hidup, kita masih punya kesempatan untuk mengakui semua dosa
kita, menyesalinya, mohon pengampunan Tuhan, dan bertobat darinya, sebelum nama kita diperiksa. Kita tidak tahu
kapan Tuhan akan tiba pada nama kita, jadi kita perlu cepat-cepat membenahi
hidup kita, dan segera bertobat dari semua dosa kita. Kalau tidak,
jangan-jangan nanti nama kita dicoret dari Kitab Kehidupan. Sejak 1844 hingga
sekarang sudah berjalan hampir 200 tahun. Berapa lamanya lagi kita tidak tahu.
v
“sembahlah Dia yang telah
menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air”
Alasan terutama mengapa manusia harus menyembah Allah
ialah karena Dialah Khalik Pencipta dan kita makhuk ciptaanNya. Itulah dasar dari segala
penyembahan kita. Pengakuan kita bahwa Tuhan itu Pencipta kita, itulah
penyembahan kita. Tanpa mengakui Tuhan itu Khalik Pencipta kita, maka kita
tidak punya hubungan apa pun denganNya. Jadi dari awal pertama, Adam
dan Hawa menyembah Tuhan karena Dialah yang telah menciptakan mereka.
Bagaimana manusia
menyembah Tuhan sebagai Khalik Penciptanya? Dengan memelihara Sabat Hari
Ketujuh milik Tuhan. Jelas sekali di Perintah untuk memelihara
Sabat Hari Ketujuh itu manusia mengakui Tuhan sebagai Pencipta alam semesta.
Keluaran 20:8-11
8 Ingatlah hari Sabat, peliharalah
kekudusannya 9 enam hari lamanya engkau
harus bekerja dan melakukan segala
pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka pada hari itu jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu
perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11
Sebab dalam enam hari TUHAN menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan telah berhenti bekerja pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN
memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
v Kapankah
Pekabaran
Malaikat Pertama dikumandangkan kepada manusia?
“malaikat” di
sini adalah manusia, umat Allah, gereja Allah. Tetapi dalam melakukan
penginjilan manusia selalu dibantu balatentara surgawi, jangan khawatir.
Pada tahun 1831 seorang yang bernama William Miller
dari gereja Baptist berhasil memahami nubuatan 2300 Petang dan Pagi dari
Kitab Daniel pasal 8. Dia menganggap
bahwa itu bicara tentang kedatangan kedua Kristus ke dunia. Menurut
perhitungnya berdasarkan nubuatan itu, 2300 tahun yang dihitung mulai dari
keluarnya titah Arthasasta tahun 457 BC itu akan berakhir di tahun 1843. Maka
dia segera menyebarkan pekabaran ke mana-mana bahwa Kristus akan datang tahun
1843. Pada tahun 1840 gerakan
William Miller ini sudah menyebar ke mana-mana dan banyak pengikutnya. Di tahun 1843 mereka sadar bahwa mereka tidak memperhitungkan tahun 0 sewaktu
peralihan dari BC (sebelum
Masehi) ke AD (tahun Masehi), karena itu mereka kemudian mengoreksi
perhitungan mereka, dan waktu kedatangan Kristus pun mundur ke 1844. Ketika lewat musim semi 1844 Kristus belum datang,
mereka memeriksa kembali perhitungan mereka, dan mendapatkan bahwa titah raja Arthasasta
baru keluar di musim gugur tahun 457 BC. Kemudian ada yang menyadari bahwa penghakiman itu harus berkaitan dengan Hari Grafirat yang jatuh di musim gugur, dan di tahun 1844 Hari Grafirat jatuh pada 22 Oktober 1844,
akhirnya mereka mendapatkan tanggal yang benar.
Hanya saja pemahamannya tentang istilah “Bait Suci” atau “Ka’abah” masih salah.
William Miller mengartikan “Bait Suci” itu
dunia ini, sehingga dia menyerukan
bahwa pada 22 Oktober 1844 itu Kristus akan datang untuk
membersihkan dunia ini dari semua dosanya. Padahal “Bait Suci” yang dimaksud
adalah Bait Suci yang di Surga, dan Kristus bukan datang ke dunia melainkan
masuk ke Bilik Mahakudus Bait Suci surgawi untuk memulai penghakiman. Ingat
pembahasan Wahyu 10 tentang kitab kecil yang manis di mulut tetapi pahit di
perut? Itulah pengalaman kelompok Miller ini yang mengalami kekecewaan karena
Yesus tidak datang seperti yang mereka harap-harapkan.
Itulah Pekabaran Malaikat yang pertama. Jadi kelompok Willem Miller yang
menyebut gerakan mereka The Great Advent Movement mengawali pekabaran Malaikat Pertama.
William Miller berhasil membawa perhatian banyak orang
kepada waktu penghakiman Allah, dan bahwa Kristus akan segera datang. Walaupun
penafsirannya salah, tapi itu membuat banyak orang mulai mempelajari Alkitab
dengan lebih serius. Banyak orang
dari pelbagai denominasi gereja Protestan secara pribadi bergabung dengan Miller, akibatnya mereka
dikeluarkan dari gereja-gereja mereka, yang menolak pekabaran Miller.
Dan seperti yang dilihat oleh Yohanes, bahwa
Kabar Baik itu disebarkan “kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum”, maka selain di Amerika, warning tentang
kedatangan Tuhan yang kedua itu juga tersebar di mana-mana: di Kerajaan
Inggris, India, daerah Lautan Kaspia, Jerman, Norwegia, Tartary, Irlandia,
Belanda, Roma, Constantinople, bahkan hingga ke Palestina, Mesir, Mesopotamia,
Krimea, Persia, ke seluruh daerah Ottoman, Yunani, Arabia, Turkistan, Bokhara,
Afganistan, Kashmir, Hindustan, Tibet, Skotlandia, St. Helena. Ini menggenapi bagian pertama dari seruan Malaikat yang pertama.
Namun ketika pada 22 Oktober 1844, Yesus
tidak datang ke dunia ini, banyak orang yang tadinya sudah menantikan hari itu,
kecewa. Ini merupakan
ujian bagi para pengingkut Miller. Dari begitu banyak orang yang bergabung hanya tersisa sekitar 50 orang setelah Yesus tidak datang
pada 22 Oktober 1844, yang tetap bertekun dalam doa
dan air mata, bertanya kepada Tuhan mengapa itu terjadi, mengapa
Tuhan tidak datang. Jadi terbukti memang Tuhan benar, banyak orang yang
berbondong-bondong ikut bergabung hanya karena mereka tidak ingin ketinggalan
ke Surga, bukan karena mereka sungguh mengasihi Allah. Ketika sepertinya Yesus
tidak akan segera membawa mereka ke Surga, mereka pun bubar, hilang minatnya
pada hal-hal yang rohani. Banyak yang marah karena merasa tertipu. Pada saat itulah Tuhan
membuka rahasia pemahaman “Bait
Suci” dari nubuatan 2300
Petang dan Pagi itu kepada seorang Hiram Edson, yang juga
salah seorang dari kelompok William Miller yang menantikan kedatangan Kristus.
Edson, salah satu
dari 50 orang yang tersisa,
diberi penglihatan Tuhan bahwa “Bait Suci” itu bukan
dunia ini, melainkan Ka’abah yang di Surga, dan pada tanggal 22 Oktober 1844 itu
Kristus memulai tugas pembersihan Bilik
Mahakudus, seperti yang dilakukan imam besar di Bait Suci duniawi dulu pada
hari Grafirat. Itulah yang dimaksud dengan “telah tiba jam penghakiman-Nya”, karena pekerjan pembersihan itu
berkaitan dengan penghakiman umat Allah. Sayang, William Miller tidak menerima penjelasan Edson, maka Edson
bersama dua orang sahabatnya mempublikasikan penglihatannya ini dalam tulisan
berjudul “Day Dawn”. Ini menggenapi bagian kedua dari seruan malaikat yang
pertama.
Dengan pemahaman yang baru bahwa “Bait Suci” itu adalah Ka’abah di Surga yang disebut-sebut oleh
Paulus di:
Ibrani 8:1-2
1 Nah, dari segala yang kita bicarakan, inilah
kesimpulannya: kita mempunyai Imam
Besar yang demikian, yang duduk di sebelah tangan kanan takhta Raja di sorga, 2 seorang Pelayan di Bait Suci dan dari tabernakel
yang sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan manusia.
mereka yang tekun mempelajari nubuatan
ini pun mengarahkan perhatian mereka kepada “Bait Suci”. Mereka mulai mempelajari segala upacara yang
dilakukan imam-imam Israel dulu di dalam kemah suci yang merupakan replika dari
Bait Suci yang ada di Surga. Perhatian mereka
pun tertuju kepada Bilik Mahakudus, di mana Imam Besar setahun sekali
mengadakan upacara Grafirat atau Pendamaian untuk seluruh umat. Dan tentu saja semua benda yang ada di dalam Bilik Mahakudus itu pun dipelajari. Dan benda yang
terpenting di sana adalah Tabut Perjanjian yang di dalamnya tersimpan 10 Hukum
Allah.
Ketika mereka sedang mempelajari Hukum
Allah itulah seorang Ellen Harmon dari
gereja Methodist, yang tadinya juga bergabung dengan kelompok Miller sama-sama menantikan kedatangan Kristus, mendapatkan suatu penglihatan [vision]
tentang 10 Hukum Tuhan, di mana
hukum yang ke-4 (mengenai pemeliharaan sabat hari
ketujuh ~ Keluaran
20:8-11) itu bercahaya terang benderang lebih terang daripada tulisan-tulisan yang lain. Tuhan mau menyadarkan umatNya
bahwa HukumNya yang ke-4 ini
sudah diselewengkan selama ini dan diganti dengan ibadah pada hari Minggu. Ini merupakan hal yang tak pernah
dipikirkan oleh Ellen Harmon
karena dia sendiri adalah seorang Methodist, dan dia sendiri juga beribadah pada hari Minggu.
Sudah pasti ide itu
tidak berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari
Roh Kudus. Penglihatan itu membuat kelompok kecil itu kemudian mencari mengapa bisa terjadi penyelewengan
itu. Dengan banyak doa dan semakin rajin mempelajari Alkitab
mereka menemukan bahwa ternyata Tuhan tidak
pernah mengubah hari SabatNya dari hari ketujuh
menjadi hari pertama
seperti yang diajarkan gereja-gereja kepada mereka. Karena penglihatan itu, dan
karena yakin bahwa Tuhanlah yang telah memimpin mereka tiba pada kebenaran
tersebut, akhirnya Ellen Harmon bersama suaminya James White, Hiram Edson, dan
John Bates membentuk kelompok
baru, yang kemudian diresmikan pada 1863 sebagai gereja the 7th Day Adventist [SDA], yang di
Indonesia disebut Masehi Advent Hari Ketujuh [MAHK].
Sebagaimana diidentifikasi oleh namanya, kelompok ini tetap menantikan
kedatangan Kristus yang kedua [Advent] dan memelihara kekudusan hari yang
ketujuh sebagai hari ibadah kepada Tuhan. Sejak itu gereja MAHK menyampaikan pekabaran ini ke
seluruh dunia. Ini menggenapi bagian
ketiga dari seruan malaikat yang pertama.
PEKABARAN MALAIKAT YANG
KEDUA
14:8 Dan
kemudian seorang malaikat lain mengikuti, dan berkata: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu, karena
dia telah membuat segala bangsa minum dari anggur murka zinahnya.’
v
“malaikat lain mengikuti”,
Ini malaikat yang kedua. Nah, perlu dipahami bahwa
malaikat kedua ini “mengikuti”, bukan menggantikan
malaikat pertama, jadi ini bukan estafet. Berarti malaikat pertama terbang
duluan, setelah beberapa saat malaikat kedua juga terbang dan bergabung dengan
malaikat pertama, lalu mereka terbang bersama-sama.
v
“Babel, kota besar itu”
Di zaman para Rasul, Roma disebut Babilon atau Babel
oleh mereka. Kita lihat dari surat Petrus yang ditulisnya dari Roma:
1 Petrus 5:13
Dia yang ada di Babilon,
yang terpilih bersama kamu, menyampaikan salam
kepadamu, dan juga Markus, anakku.”
Jelas Petrus tidak berada di Babilon purba yang pada
waktu itu sudah tidak ada lagi. Petrus waktu itu ada di Roma. Jadi para rasul
menyebut Roma “Babilon” atau “Babel”. Nah, di zaman para rasul, Roma masih
kekaisaran Roma atau Roma pagan. Tetapi di zaman Pekabaran Malaikat Kedua
(1844), Kekaisaran Roma sudah lama punah. Maka yang dimaksud Babilon atau Babel di sini tentunya adalah
penerusnya. Siapa penerus kekaisaran Roma? Kepausan
Roma!
Tapi di sini yang dibicarakan bukan hanya Babilon
sendiri melainkan “Babilon kota besar”. Berarti
selain Babilon/Babel itu sendiri, masih ada plus yang lain-lain, dan mereka satu golongan ini diidentifikasi
dengan kata “kota besar”. Kalau umat Tuhan disebut Yerusalem, maka musuh-musuh
umat Tuhan berkumpul dalam satu wadah, “Babilon/Babel kota besar”. Siapa
saja yang ikut dalam gerbong Babilon/Babel ini? Tidak sulit menjawabnya. Lihat
saja realita. Gereja-gereja Protestan yang pada
awalnya memisahkan diri dari Kepausan, semakin kemari, semakin jelas
dengan langkah pasti mereka kembali
ke gereja induk mereka, ke gerbong Kepausan.
v
“Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu”
Sebetulnya Roma
Kepausan sendiri sudah lama murtad, sudah lama roboh, (di zaman Jemaat Tiatira, masa
kejayaannya yang 1260 tahun dari 538-1798) jadi bukan baru sekarang ini (1844)
dia jatuh. Tetapi malaikat yang kedua ini baru menyerukan di tahun 1844:
“Sudah roboh,
sudah roboh Babel Kota Besar itu.” Mengapa? Karena di periode gereja
Tiatira, Babel masih hanya Babel, belum menjadi “Babel Kota Besar”. Barulah di abad-abad
terakhir, selangkah demi selangkah denominasi-denominasi Protestan kembali
masuk lagi ke gerbong Kepausan.
Ketika
gereja-gereja Protestan menolak Pekabaran Malaikat Pertama, maka secara
keseluruhan Babel kota besar dikatakan “sudah roboh”.
Pekabaran Malaikat Pertama pertama disampaikan oleh
golongan Miller lalu dilanjutkan oleh golongan 7th Day Adventist [SDA] kepada semua gereja
Protestan dari segala denominasi. Tetapi itu mereka abaikan. Ternyata gereja-gereja Protestan ini
tidak ada yang mau menerima pekabaran tersebut. Hanya sejumlah kecil anggota-anggota gereja-gereja itu secara pribadi
yang menerima, dan mereka kemudian keluar
meninggalkan gereja mereka dan bergabung dengan kelompok SDA, tetapi
mayoritas gereja-gereja Protestan itu sendiri hingga kini tetap belum mau
menerima Pekabaran Malaikat yang Pertama itu. Mereka tetap berlanjut dalam
ibadah hari Minggu, bahkan mereka
kembali ke gerbong Kepausan.
Pertanyaan #1:
Mengapa gereja-gereja Protestan
ini dimasukkan kelompok “Babel Kota Besar”?
Karena
mereka sejak semula beribadah pada hari Minggu, hari yang sudah didedikasikan
kepada dewa matahari [day of the Sun =
Sunday], sama dengan Babel [Roma Kepausan]. Selain itu, kita perlu melihat
ke arti kata “Babel” itu sendiri. “Babel/Babilon” berarti kekacauan.
Kejadian
11:9
Itulah sebabnya nama kota
itu disebut Babel, karena di situlah TUHAN mengacaukan bahasa seluruh bumi dan dari situlah TUHAN menyerakkan
mereka ke seluruh muka bumi.
Kalau kita lihat di golongan Protestan, yang terdiri atas begitu banyak
denominasi yang satu sama lainnya saling bertentangan, bukankah itu suatu kondisi yang “Babel”, yang kacau? Jika dasar ajaran mereka adalah Alkitab, dan
Alkitab hanya ada satu, mengapa ada begitu banyak denominasi yang berbeda
prinsip? Bagaimana satu Alkitab bisa menghasilkan begitu banyak perbedaan, begitu banyak penafsiran dan
tragisnya konsep-konsep mereka itu tidak alkitabiah? Berarti ada yang salah dengan hal ini bukan?
Selain itu, kata “Babel” berasal dari suatu kata ejekan “bab” dan “el”
yang artinya “gerbang menuju allah”. Tetapi karena ini adalah kata
ejekan yang diberikan Tuhan karena orang-orang pada waktu itu ingin mencapai
surga dengan kemampuannya sendiri dengan membangun sebuah menara yang katanya
bisa mencapai langit, maka yang dimaksudkan Tuhan adalah “gerbang menuju allah yang salah”
yang dikacaukan oleh Allah yang benar, karena tidak ada manusia yang bisa
mencapai Surga dengan kemampuannya sendiri.
Pertanyaan #2: Semua
gereja Protestan sejak munculnya di abad 15
memang selalu beribadah pada hari Minggu.
Mengapa baru dianggap
jatuh sekarang [setelah 1844]?
Tuhan hanya menghakimi manusia atas dasar apa yang kita
tahu, bukan atas apa yang belum kita ketahui. Sebelum Pekabaran Malaikat yang Pertama itu,
tidak ada gereja Protestan yang menyadari bahwa
mereka telah melalaikan hari sabat yang dipilih oleh Tuhan [hari ketujuh] walaupun di Alkitab
tercantum jelas Sabat Tuhan adalah hari ketujuh, karena perubahan itu sudah dibuat oleh Kepausan Roma lebih
dari 12 abad sebelum gereja-gereja Protestan ini muncul. Bahkan bapak-bapak Reformasi
pun tidak menyadarinya dan tidak
mempermasalahkannya. Jadi pada masa kebodohan mereka itu,
Tuhan tidak menyalahkan mereka. Tetapi setelah keluar Pekabaran Malaikat Pertama yang
dengan jelas menyatakan apa yang benar, apa yang tertulis di Alkitab, masih
mereka tolak, maka mereka tidak punya alasan lagi untuk berkata bahwa mereka
tidak tahu.
Kisah 17:30
Sesungguhnya, zaman kebodohan itu
dimaafkan Allah, tetapi sekarang memerintahkan semua
manusia di mana-mana untuk bertobat
Jadi setelah
Pekabaran Malaikat yang pertama dikumandangkan kepada gereja-gereja Protestan
ini, dan mereka
menolaknya, maka pada saat itulah Tuhan menjatuhkan vonnis “roboh” kepada mereka. Karena itu pekabaran yang disampaikan
Malaikat yang kedua yang mengikuti Malaikat yang Pertama, adalah “Sudah roboh,
sudah roboh Babel Kota Besar itu.”
Gereja-gereja Protestan yang bergabung dengan Babilon/Babel ini ada yang menyimpang sedikit dari
Alkitab, ada yang menyimpang banyak, tetapi penyimpangan
yang universal dari mereka semua adalah meninggalkan
ibadah pada hari ketujuh dan beribadah pada hari Minggu, hari yang sebenarnya telah didedikasikan kepada penyembahan
dewa matahari [Sun-day = day of the sun] dan mereka tidak mau
bertobat dari kesalahan tersebut.
v
“dia telah
membuat segala bangsa minum
dari anggur”
Berapa orang yang disuruh minum anggurnya? “segala bangsa” Di mana dia berada, di sana manusia
disuruhnya minum anggurnya. Apa akibatnya minum anggur itu? Mabuk. Kalau mabuk berarti tidak sadar, tidak bisa membedakan mana yang benar
mana yang salah, mana yang asli mana yang palsu.
v “anggur murka zinahnya”
Ingat pengertian “zinah” di Alkitab adalah tidak
setia/berkhianat kepada Tuhan. Gereja seharusnya adalah mempelai perempuan
Tuhan, Tuhan suaminya. Tapi gereja Protestan sudah berkhianat
terhadap suaminya dan berzinah dengan Babilon, mengikuti Babilon,
bukan suaminya sendiri. Nah, karena dia bergabung dengan Babilon yang membenci umat
Allah, sekarang dia ikutan “murka” kepada umat
Tuhan yang berusaha
menyadarkannya. Dan akibatnya dia “membuat segala bangsa minum dari anggur murka zinahnya”, sehingga bangsa-bangsa yang mabuk minum anggurnya, juga murka kepada umat Tuhan yang setia.
Kita sudah melihat di pasal 13 bahwa umat Allah yang memilih untuk tetap
berpegang pada perintah-perintah dan Hukum Allah, suatu hari (yang tidak terlalu lama
lagi) akan mengalami penganiayaan dan kesulitan
mempertahankan hidup, dari tidak bisa berjual-beli hingga dibunuh, padahal mereka tidak
berbuat kesalahan apa-apa, hanya karena mereka mau mematuhi
Hukum Allah, mereka dipersekusi oleh semua yang minum anggur murka zinahnya.
Tapi tentu saja Tuhan tidak diam, Tuhan akan turun tangan membalaskan umatNya.
Tapi sebelumnya, Tuhan yang penuh kasih memberikan peringatan terakhir, supaya
yang mau mendengar dan mau bertobat, boleh lolos dari penghukuman yang
mengerikan yang akan turun.
PEKABARAN MALAIKAT YANG
KETIGA
14:9 Dan malaikat yang
ketiga mengikuti mereka, berkata dengan
suara nyaring, ‘Jikalau siapa pun menyembah Binatang itu dan patungnya, dan menerima tandanya di dahinya atau di tangannya
14:10 maka orang yang sama akan minum anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan
seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan
ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus
dan di hadapan Sang Domba.
v
Ini warning
yang mengerikan.
Seperti malaikat yang kedua, malaikat ketiga juga berangkat menyusul dua
rekannya sebelumnya. Jadi sekarang tiga
malaikat terbang berbarengan,
masing-masing menyerukan pekabarannya sendiri. Berarti gereja Tuhan menyerukan
tiga pekabaran itu bersama-sama kepada dunia.
v “Jikalau siapa
pun menyembah Binatang itu”
Tuhan sekarang
memerinci siapa saja yang akan kena hukuman. Pertama, mereka yang “menyembah Binatang itu”. Sudah dibahas
panjang lebar bahwa Binatang itu adalah Kepausan
Roma Katolik. Jadi ini bicara
tentang semua orang yang melanggar Hukum Allah demi tunduk kepada
perintah Binatang itu, yang setuju dengan pandangannya, yang
membelanya, dan dengan sendirinya karena sepaham dengan Binatang itu, mereka
juga mempersekusi umat Allah sama seperti Binatang
itu.
v “dan (menyembah) patungnya”
Kita sudah tahu
patungnya adalah sosok lain yang menyerupai Binatang itu, yang bicara sama seperti
Binatang itu, yang memiliki persamaan
dengan Binatang itu. Kita sudah mempelajari bahwa ini adalah
Amerika Serikat, yang nanti
akan berhasil membuat pemerintahan-pemerintahan sipil
di seluruh dunia untuk menjalankan perintah Binatang itu dan mempersekusi umat
Allah yang tidak mau tunduk kepada Binatang itu.
v
“dan menerima tandanya di dahinya atau di tangannya”
Kita juga sudah membahas ini. Tanda
Binatang adalah sabat palsu atau ibadah hari Minggu. Mereka yang menerima Tanda Binatang di dahi adalah mereka yang 100% sehati
sepemikiran dengan Binatang itu, yang menjalankan perintahnya dengan
gemar dan sukarela. Sedangkan yang menerima Tanda Binatang di
tangan adalah mereka yang sesungguhnya tahu bahwa hari Minggu itu
sabat palsu, tapi karena mereka takut dipersekusi, mereka memilih untuk
berpihak pada Binatang itu.
v
“orang yang
sama akan minum anggur murka Allah”
Berarti yang menyembah Binatang, atau patungnya, atau yang
menerima tandanya, orang yang sama akan minum anggur murka Allah, bukan orang
lain. Tentu saja minumnya karena terpaksa, mau tidak mau, mereka harus minum. Dan yang diminum adalah “anggur murka
Allah”. Allah sekarang benar-benar murka, tidak tanggung-tanggung
anggur murka Allah yang dicurahkan ini.
v
“yang dicurahkan dengan
seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya”
Sudah “anggur murka” masih ditambah tidak ada setetes
belas kasihan pun dalamnya. Anggur ini dicurahkan full force dengan seluruh kekuatannya. Ini bicara tentang masa jatuhnya Tujuh Malapetaka Terakhir ke atas orang-orang yang memiliki
Tanda Binatang sebelum kedatangan kedua Yesus Kristus. Untuk setiap
kejahatan yang mereka lakukan kepada umat Allah, mereka menerima dua kali lipat
balasannya.
Wahyu 18:6
Berikanlah kepadanya, sama seperti yang dia berikan
kepadamu, dan balaskanlah kepadanya dua kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam cawan di
mana dia telah membuat campuran, campurkanlah baginya dua kali lipat;
v
“disiksa dengan api dan
belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di hadapan Sang Domba”
Ini bicara tentang penghukuman
terakhir setelah Millenium, ketika semua orang yang telah melawan
Allah dan mempersekusi umatNya dibakar sampai habis oleh api yang
turun dari langit. Pembakaran ini tidak bicara tentang 1-2 menit
terbakar api lalu orangnya mati. Pembakaran ini lamanya sesuai dosa-dosa yang
telah mereka buat, semakin banyak dosanya semakin lama pembakaran itu, dan yang
dibakar ini tersiksa, bukan pingsan lalu tidak merasa.
v Jadi orang-orang yang melawan Tuhan ini
mengalami dua kali penderitaan hebat:
1.
ketika mereka
masih hidup mereka mengalami Tujuh Malapetaka Terakhir yang menyiksa mereka
sampai mati.
2. setelah
dibangkitkan pada Kedatangan Ketiga Kristus, mereka akan mengalami penderitaan dibakar api
neraka sampai menjadi abu.
14:11 Dan asap penyiksaan mereka naik ke atas selama-lamanya, dan mereka tidak memperoleh istirahat siang maupun
malam, yang menyembah Binatang itu serta patungnya, dan
barangsiapa yang menerima tanda namanya.
v
“asap penyiksaan mereka naik ke atas selama-lamanya”
Kata yang diterjemahkan “selama-lamanya” di sini itu
tulisan aslinya αἰών [aiōn] atau yang kita kenal sebagai kata “aeon”
yang juga berarti berlangsung untuk
waktu yang lama. Keterangan dari Strong's Dictionary untuk kata
tersebut G165 adalah:
properly an age; by extension perpetuity (also past); by implication the world; specifically (Jewish) a Messianic period (present or future): - age, course, eternal, (for) ever (-more), [n-]ever, (beginning of the, while the) world (began, without end).
Tepatnya suatu zaman; perluasannya kelanggengan
(juga sudah lampau); implikasinya dunia;
secara spesifik (untuk orang Yahudi) suatu
masa Mesianik (waktu sekarang atau yang akan datang): - zaman, tujuan,
abadi, selama-lamanya, (awal dari) dunia (mulai, tanpa akhir).
Jadi artinya penyiksaan
itu akan berlangsung
terus-menerus, tidak berhenti hingga yang
tersiksa habis terbakar. Artinya, orang yang terbakar itu akan terus merasakan sakitnya dibakar, hingga
dia habis menjadi abu, karena yang membakarnya api neraka. Biasanya kalau orang
terbakar api biasa (api duniawi), sebentar dia sudah pingsan dan tidak merasa
apa-apa lagi walaupun sedang terbakar. Tetapi di ayat ini yang membakar adalah
api neraka yang turun dari langit, dan fungsinya adalah untuk menghukum
manusia, sehingga manusia itu tidak akan pingsan, tapi akan terus sadar merasakan
sakitnya sampai tubuhnya seluruhnya habis menjadi abu. Mengerikan.
Ungkapan “selama-lamanya” bermakna “tidak terputus-putus”
atau tanpa istirhat/rehat [pause]. Pembakaran itu tidak akan berhenti sampai semua
yang dibakarnya habis menjadi abu.
Jadi ajaran Alkitab beda dengan yang umumnya diajarkan
gereja-gereja, yang mengatakan bahwa sejak hari matinya orang berdosa dibakar
terus-menerus di neraka tanpa ada akhirnya. Alkitab
mengatakan, mereka dibakar tanpa henti sampai mereka habis menjadi abu. Dan
kalau sudah menjadi abu, ya mereka lenyap, tidak eksis lagi, tidak menderita
lagi. Waktu habisnya setiap orang berbeda,
ada yang lebih cepat habis [yang dosanya sedikit], ada yang lebih lama baru
habis [yang dosanya banyak]. Tapi cepat atau lambat SEMUA YANG DIBAKAR PASTI HABIS menjadi abu. Dan bila yang dibakar
sudah habis menjadi abu/debu, dengan sendirinya api yang membakarnya akan
padam. Jelas ya?
Tuhan tidak menghukum orang tanpa akhir.
Mazmur 37:20
Tetapi yang jahat akan binasa; dan musuh-musuh
TUHAN akan seperti lemak domba; mereka akan habis dibakar; menjadi asap mereka akan habis lenyap.
Maleakhi 4:1,3.
1 Karena itu lihatlah,
hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang yang tinggi hati, ya, semua yang berbuat fasik akan menjadi jerami dan hari yang datang itu akan membakar habis mereka, firman TUHAN semesta alam, yang tidak
akan meninggalkan akar dan cabang. 3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang
fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah
telapak kakimu, pada hari Aku melakukan ini,’ firman TUHAN semesta alam.
v
“mereka tidak memperoleh istirahat siang maupun
malam”
Ini artinya begitu mereka terbakar, mereka akan
terbakar terus tanpa henti, tidak bisa minta kepada Tuhan, berhenti dulu besok
disambung lagi. Tidak, pembakaran mereka berlangsung tanpa henti, dan akan
terus terasa sakitnya hingga mereka habis semuanya.
Alkitab jelas menyebutkan bahwa pembakaran itu akan terjadi di atas bumi ini oleh api yang turun dari langit dan terjadinya adalah nanti pada saat kedatangan Kristus yang ketiga
kalinya. Coba kita lihat ke depan
sejenak:
Wahyu 20:9-10
9 Maka naiklah mereka ke
seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan
orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi api turun dari Allah dari langit dan melahap mereka. 10dan
Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang,
yaitu ke tempat Binatang dan nabi palsu itu [telah dilemparkan], dan mereka akan disiksa
siang malam selama-lamanya.
Kata “selama-lamanya” di sini adalah kata αἰών [aiōn] yang sama dengan yang di pasal 14:11
di atas.
Jika kita nanti membaca Wahyu pasal 21 dan 22 di mana
dilukiskan “langit
yang baru dan bumi yang baru” di sana “tidak akan ada lagi laknat”
[Wahyu 22:3], maka bagaimana mungkin masih ada pembakaran
orang-orang fasik yang “selama-lamanya” di sana?
v
“yang menyembah Binatang itu serta patungnya, dan
barangsiapa yang menerima tanda namanya”
Siapa yang akan dibakar sampai habis ini? Mereka yang menyembah
Binatang itu (itu Kepausan Roma Katolik), dan patungnya (Amerika Serikat, duplikatnya
yang memakai kekuasaan negara untuk mempersekusi umat Allah), dan yang
menerima Tanda Binatang (sabat palsu yaitu hari Minggu sebagai hari
ibadah). Jadi kalau kita tidak mau disiksa api neraka tanpa henti, jangan melakukan
salah satu dari semua ini. Mending kita tetap setia kepada
Tuhan dan kebenaranNya, walaupun harus mati dipersekusi oleh Binatang dan
kroni-kroninya, tapi kita akan dibangkitkan kepada hidup kekal.
Dalam hal ini, ingatlah kata-kata Yesus:
Matius 16:25
Karena
barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya; dan barangsiapa
mau kehilangan nyawanya demi Aku, akan menemukannya.
Tuhan
sudah mengingatkan, pada masa persekusi, Tuhan yang akan memeliharakan kita.
Kalaupun kita harus menyerahkan nyawa
kita demi iman kita, kita serahkan saja, karena Tuhan akan mengganti apa yang
kita serahkan dengan hidup yang kekal. Justru apabila kita berusaha
menyelamatkan diri
dan kita berkompromi dengan yang sudah kita ketahui adalah salah (= menerima Tanda
Binatang di tangan),
hanya supaya kita masih bisa hidup, maka ujung-ujungnya kita bukan hanya akan
kehilangan hidup yang fana ini, tetapi juga hidup yang kekal.
14:12 Di sinilah kesabaran orang-orang kudus, inilah mereka yang memelihara perintah-perintah Allah dan iman Yesus.
v
Sekali
lagi, Tuhan memberikan definisi, siapakah umat
Allah itu ~ yaitu:
1. “yang memelihara perintah-perintah Allah” ~
jadi taat kepada perintah-perintah Allah itu adalah
keharusan!
2. “dan (memelihara) iman Yesus” ~
perhatikan, bukan “iman kepada
Yesus” melainkan “iman(nya) Yesus”. Bagaimana iman Yesus? Kokoh, teguh, bergeming! Tidak pernah
jatuh. 100%
pasrah kepada Bapa, 100% patuh kepada Bapa, 100% percaya kepada Bapa, tidak bertanya, tidak protes, tidak
membantah, bahkan taat sampai mati di salib. Itulah iman
Yesus.
v “kesabaran
orang-orang
kudus”
Untuk
bisa memelihara Perintah-perintah Allah dan iman Yesus di masa persekusi, kita memerlukan KESABARAN.
Artinya sabar
dalam penderitaan, ikhlas, tidak putus asa, tidak menyerah, ulet, tekun,
bertahan, bertahan, bertahan, bertahan, sepenuhnya percaya pada janji Kristus,
berpegang pada janji itu, tidak melepaskannya apa pun yang terjadi.
Tuhan mengingatkan umatNya yang memelihara Hukum dan perintah-perintahNya, untuk “sabar dalam penderitaan” walaupun
menghadapi ancaman dibunuh. Di bawah ini dua ayat yang ditulis oleh Paulus dan Yakobus untuk menguatkan kita.
2 Timotius 2:12
jika
kita bersabar
dalam penderitaan, kita akan ikut
memerintah bersamaNya; jika kita menyangkal
Dia, Dia pun akan menyangkal kita;
Yakobus 1:12
Diberkatilah orang yang tahan dalam pencobaan; sebab apabila ia sudah teruji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang mengasihi Dia.
Di saat semuanya tampak seolah-olah tidak ada harapan,
di saat umat Allah terkepung dan tergencet tanpa ada jalan keluar, di situlah kita perlu bertahan
dengan iman. Iman kepada janji Tuhan, iman bahwa Tuhan akan menyelamatkan kita.
Iman itu mempercayai apa yang tampaknya mustahil,
berharap pada apa yang belum nyata. Di masa persekusi itulah hanya iman
yang menjadi perisai kita. Berulang-ulang Alkitab berkata “orang
benar akan hidup oleh iman” (Rom.
1:17, Galatia 3:11, Ibrani 10:38). Pada waktu umat Allah harus memilih
antara setia kepada Tuhan atau menerima Tanda Binatang supaya masih bisa makan,
maka hanya
oleh imanlah umat Allah bisa bertahan pada kebenaran Allah. Karena
itulah dikatakan Pekabaran Malaikat
Ketiga adalah pembenaran oleh iman yang
sesungguhnya. Jika kita bisa mengerti ini, ini bisa membantu
kita jika kita harus mengalami masa persekusi itu.
14:13 Dan aku mendengar
suara dari sorga berkata kepadaku, ‘Tuliskan: ‘Diberkatilah’ orang-orang mati yang mati dalam Tuhan sejak sekarang
ini. amdan segala perbuatan mereka menyertai mereka.’
v “Diberkatilah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan”
Pertama, ini hanya berlaku bagi
orang-orang yang mati dalam Tuhan, artinya mereka yang setia mengikuti
Tuhan sampai ajal. Yang menjadi murtad kurang seminggu sebelum dia mati, tidak
termasuk. Jadi ayat ini hanya bagi mereka yang setia pada Tuhan sampai ajalnya.
v
“sejak sekarang ini” ~
Sejak
kapan? Ya sejak isi perikop ini: sejak Pekabaran
Malaikat
yang Ketiga disampaikan. Karena sebelum
ayat ini bicara tentang Pekabaran Malaikat yang Ketiga. Jadi ini kelanjutannya.
v
“supaya mereka boleh
beristirahat dari jerih lelah mereka, dan segala perbuatan mereka
menyertai mereka”
Artinya mereka
sudah boleh beristirahat dulu, mereka tidak usah mengalami masa persekusi
Binatang dan patungnya. Mereka yang sudah mati dalam Tuhan sudah dimeteraikan
keselamatannya.
Sebenarnya, SEMUA orang yang mati di dalam Tuhan mulai dari Adam akan
menerima hidup kekal, tetapi mengapa di sini dikhususkan mereka yang
mati dalam Tuhan
sejak
Pekabaran Malaikat
Ketiga
ini?
Apakah ada bedanya?
Ada dua alasan
mengapa mereka yang mati sejak Pekabaran Malaikat Ketiga ini dianggap
“diberkati”.
a.
Mereka
yang mati sebelum adanya persekusi dari Binatang dan patungnya, tidak usah mengalami persekusi tersebut.
b.
Mereka termasuk dalam kebangkitan
istimewa.
Kita lihat dalam nubuatan Daniel, ada satu kebangkitan khusus terlebih dulu sebelum kebangkitan
orang-orang tebusan lainnya.
Daniel 12:2
Dan banyak dari antara orang-orang
yang tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian kepada
hidup yang kekal, dan sebagian kepada
kehinaan dan kenistaan
yang kekal.
Jadi Daniel
menulis tentang suatu kebangkitan
khusus bagi dua kelompok
manusia:
1. sebagian kepada hidup yang
kekal,
2. dan sebagian kepada kehinaan dan
kenistaan yang kekal.
Kita lihat golongan
yang kedua dulu,
siapa mereka. Alkitab
mengidentifikasi mereka sebagai orang-orang yang terlibat
pembunuhan dan penyaliban Kristus.
Wahyu 1:7
Lihatlah,
Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat
Dia, bahkan
mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan berkabung karena Dia. Walaupun
demikian, amin.
Mereka yang menikam Yesus sudah lama mati. Bagaimana
mereka akan bisa memandang Yesus datang di awan-awan? Ini jelas bicara tentang
Kedatangan Kedua. Berarti mereka harus dibangkitkan sedikit waktu sebelum
kedatangan Yesus di atas awan, bukan? Padahal kebangkitan umum
orang-orang yang tidak selamat baru akan terjadi saat Kedatangan Yesus yang
Ketiga ke dunia ini bersama kota Yerusalem Baru. Jadi ayat ini
membuktikan akan ada kebangkitan istimewa bagi mereka yang telah menikam Yesus.
Matius 26:63-64
63 Tetapi Yesus tetap diam.
Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: ‘Demi Allah yang hidup, aku menempatkan Engkau di bawah sumpah, katakanlah
kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah.’ 64
Yesus berkata kepadanya: ‘Seperti apa yang engkau katakan. Namun demikian, Aku
berkata kepadamu, setelah
ini kamu akan melihat Anak
Manusia yang duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan
di langit.’
Ayat ini juga bicara tentang Kedatangan Kedua
Yesus di atas awan-awan. Pada Kedatangan KeduaNya Yesus tidak turun ke bumi,
Dia hanya menunggu di awan-awan di langit. Nah, Yesus berkata kepada Imam Besar
Kayafas saat Dia diinterogasi di depan Kayafas, bahwa setelah pertemuan mereka
itu, berikutnya
dia (Kayafas) akan melihat Yesus adalah pada saat Yesus yang duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa, datang di atas
awan-awan. Kayafas juga sudah lama
mati. Berarti dia juga akan dibangkitkan dulu
sedikit waktu sebelum Kedatangan Kedua Yesus.
Nah, kelompok ini (kelompok
orang-orang yang terlibat pembunuhan Yesus) dibangkitkan untuk mengalami kehinaan dan kenistaan yang kekal. Perhatikan bahwa Daniel 12:2 tidak mengatakan bahwa pada saat
kebangkitan istimewa ini mereka akan menerima hukuman mati
kekal, dibakar oleh api; melainkan mereka hanya mendapat “kehinaan dan kenistaan yang kekal
~ berarti dalam kebangkitan khusus ini,
mereka dibangkitan dengan segala dosa mereka dan dalam kondisi
saat mereka mati, hanya untuk menyaksikan
Kristus datang di atas awan-awan di langit, lalu mereka akan mati lagi. Hukuman mereka baru akan terjadi 1000 tahun
setelah itu. [akan dibahas kemudian]
Sekarang mari kita lihat golongan pertama, yang bangkit “kepada
hidup yang kekal”. Mereka juga dibangkitkan dalam kebangkitan istimewa yang sama dengan
golongan kedua, sedikit waktu sebelum Kedatangan Kedua Kristus, mendahului kebangkitan umum orang-orang yang
telah diselamatkan yang akan dibangkitkan setelah Yesus tiba.
Siapakah
yang masuk dalam golongan yang pertama ini? Ayat itu tidak mencatumkan dengan jelas. Tetapi
karena kitab Daniel merupakan pasangan kitab Wahyu, mereka ini adalah yang ditulis di Wahyu 14:13, yaitu mereka yang mati di dalam Tuhan sejak Pekabaran
Malaikat Ketiga. Jika
kita setia sampai
akhir, kita bisa termasuk dalam kelompok ini.
14:14 Dan
aku memandang
dan melihat sebuah awan putih, dan di atas awan itu duduk Satu seperti Anak Manusia, dengan sebuah mahkota emas
di atas kepala-Nya dan di tangan-Nya sebilah sabit tajam
v
“di atas awan itu duduk Satu seperti Anak Manusia”
Jelas kita kenal siapa sosok yang ditulis Yohanes di sini,
tak lain adalah Allah Anak, Tuhan Yesus Kristus. Sekarang Dia datang untuk menjemput umatNya. Tapi
perhatikan, Yesus Kristus tidak turun ke dunia, Dia menunggu di atas awan di langit,
sementara malaikat-malaikat yang akan membawa semua umat tebusan kepadaNya:
ü baik yang baru dibangkitkan dari kematian
(kebangkitan umum mulai dari generasi Adam)
ü maupun yang masih hidup pada waktu itu (kelompok
ke-144ribu yang tidak mengalami kematian)
ü dan yang sudah bangkit sebelumnya di kebangkitan istimewa (yang mati sejak pekabaran malaikat ketiga)
untuk bertemu
dengan Juruselamat mereka di awan.
v “sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya”
Artinya kali ini Yesus datang sebagai raja. Secara yuridis Dia sudah menerima kerajaanNya
dari Allah Bapa ketika penghakiman investigasi selesai, identitas umatNya sudah
terkumpul saat itu. Dan sekarang Dia datang untuk menerima mereka kepada
Dirinya, seperti yang dijanjikanNya.
v “di tangan-Nya sebilah sabit tajam”
Lambang bahwa waktunya menuai telah
tiba. Gandum akan dituai dan dimasukkan ke lumbung sedangkan anggur bumi akan
diinjak-injak di luar kota.
Jelaslah sekarang bahwa:
Pekabaran Tiga Malaikat ini merupakan
gerakan keagamaan istimewa yang terakhir di dunia
yang
dilihat oleh Yohanes, karena segera setelah itu,
dia
melihat Kristus datang
untuk
menuai dengan sabit yang tajam.
Tiga malaikat sudah
diperkenalkan mendahului kedatangan Kristus untuk menyabit tuaian di bumi.
Tiga malaikat lagi
sekarang diperkenalkan sehubungan dengan kedatangan Kristus ke bumi untuk
membawa penghakiman.
MALAIKAT YANG
KEEMPAT, KELIMA, KEENAM
Ini
melompat sedikit ke depan. Jadi seruan Malaikat Keempat ini baru diserukan setelah tiga malaikat sebelumnya sudah
menyelesaikan pekerjaan mereka.
Pada waktu ketiga malaikat di atas sudah selesai
menyampaikan pekabaran mereka, dan semua manusia sudah membuat pilihannya untuk menyembah
Allah, memuliakan namanya, dan menyembah Dia yang menciptakan langit, bumi, dan
semua isinya (yaitu dengan memelihara Sabat Hari Ketujuh), atau menerima tanda Binatang
hari Minggu sebagai sabat palsu, maka penghakiman pun selesai, pintu pertobatan
ditutup. Kristus akan berhenti menjadi Imam Besar, meninggalkan bilik Mahakudus di Ka’abah surgawi, dan
bersiap-siap menjemput umatNya.
MALAIKAT YANG KEEMPAT
14:15 Dan
seorang malaikat lain keluar dari Bilik Mahakudus; berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan
itu, ‘Ayunkanlah sabit-Mu dan
tuailah, karena saatnya sudah tiba bagiMu untuk menuai, karena tuaian di bumi sudah masak.’
v
“seorang malaikat lain
keluar dari Bilik
Mahakudus”
Nah, kitab Wahyu itu penuh simbol. “malaikat” ini pun sebuah simbol. Tadi kita sudah melihat bahwa “malaikat” bisa manusia-manusia
dan bisa juga balatentara surgawi. Bahkan bisa juga Yesus Kristus yang sering
disebut “Malaikat”. Sekarang kita akan mengerti bahwa “malaikat” di sini melambangkan sesuatu
yang lain.
v
“berseru dengan suara
nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan”
Pesan malaikat ini
sudah jelas. Kali ini pesan mereka bukan ditujukan kepada orang-orang di dunia,
melainkan kepada “Dia yang duduk di atas awan”. Pesannya disampaikan kepada Kristus.
v
“Ayunkanlah sabit-Mu dan
tuailah, karena saatnya sudah tiba bagiMu untuk menuai, karena tuaian di bumi sudah masak.”
Inilah
doa-doa
orang-orang suci yang teraniaya,
terutama mereka yang dipersekusi oleh Binatang dan patungnya. Mereka ini sangat merindukan
kedatangan Kristus untuk membawa kelepasan bagi mereka. Mengapa mereka dilambangkan sebagai malaikat
yang keluar dari Bilik Mahakudus? Karena doa-doa umat dipersembahkan Yesus di depan mezbah
pedupaan yang di masa Grafirat diletakkan di dalam Bilik Mahakudus.
Ini sama dengan yang ditulis di:
Lukas 18:7-8
7 Tidakkah
Allah akan membela orang-orang pilihan-Nya sendiri
yang siang malam berseru kepada-Nya,
walaupun Dia mengulur waktu dengan mereka? 8 Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan
segera membela mereka…’
Kita
sudah banyak membahas bahwa menjelang kedatangan Kristus yang kedua, akan ada
masa persekusi yang parah bagi umat Allah. Kalau sekarang ayat ini kita sambung
dengan pesan-pesan di Wahyu 13:13-18 yang sudah kita pelajari, maka jelaslah ini adalah masa
di mana umat Allah di dunia dipaksa/diharuskan menyembah Binatang itu dan patungnya untuk
menerima Tanda Binatang itu.
14:16 Dan
Ia, yang duduk di atas awan, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi dan bumi pun dituailah.
v
“bumi dituai”
Sebagai jawaban kepada seruan Malaikat Keempat ini, Kristus
pun memulai penyabitan. Ini
adalah penyabitan yang pertama.
Perhatikan apa yang disabit? “tuaian di bumi sudah masak”. Apa yang biasanya
dipanen? Tanaman, yang paling sering dipakai sebagai contoh adalah
gandum.
Apa yang dilambangkan oleh gandum?
Dalam Matius pasal 13, Yesus memberikan suatu parabel
tentang lalang dan gandum.
Matius 13:30, 37-38
30 Biarkanlah keduanya
tumbuh bersama sampai waktu menuai dan pada waktu penuaian itu Aku
akan berkata kepada para penuai,
‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk
dibakar, tetapi kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.37 Ia menjawab dan berkata kepada mereka, ‘Dia yang menaburkan benih baik ialah Anak
Manusia; 38 ladang ialah
dunia. Benih yang baik itu
anak-anak Kerajaan tetapi lalang ialah anak-anak si jahat.
Jadi, setelah Pekabaran Tiga Malaikat itu selesai, Kristus sendiri akan datang
untuk menuai bumi, dengan kata lain, memisahkan gandum dari lalang, dan menjemput
orang-orang tebusanNya. Ini sama dengan yang
ditulis oleh Paulus di:
1 Tesalonika 4:16-17
16 Sebab TUHAN
sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu
Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan
mereka yang mati dalam Kristus
akan lebih dahulu bangkit. 17sesudah
itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan
diangkat bersama-sama dengan
mereka dalam awan bertemu Tuhan di
angkasa. Demikianlah kita
akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
MALAIKAT YANG KELIMA
DAN KEENAM
Malaikat Kelima dan Keenam ini bicara tentang penghukuman orang-orang
yang tidak selamat setelah Millenium. Semoga kita semua tidak termasuk di dalamnya.
Jadi ada beda 1’000 tahun antara ayat 16 dan ayat-ayat berikut ini.
14:17 Dan seorang Malaikat lain keluar dari bilik Mahakudus yang di Sorga; Dia juga punya sebilah sabit tajam.
14:18 Dan seorang malaikat lain keluar dari mezbah, yang punya kuasa atas api, dan berseru dengan suara
nyaring kepada Dia yang memegang sabit tajam
itu, katanya: ‘Ayunkanlah sabitMu yang tajam itu dan dan kumpulkanlah gugus-gugus anggur di bumi, karena anggurnya sudah benar-benar masak.’
14:19 Lalu Malaikat itu mengayunkan sabitNya ke atas bumi, dan mengumpulkan buah pohon anggur di bumi dan
melemparkannya ke dalam kilangan pemeras anggur
yang besar yaitu murka Allah.
14:20 Dan tempat memeras anggur itu diinjak-injak di luar kota dan darah keluar dari kilangan itu, yaitu sampai ke kekang kuda, dan sepanjang 1600 furlong. (1 furlong = 201.168 meter)
v Tentang penyabitan yang kedua.
Di
Wahyu pasal 20 [nanti akan kita pelajari] dijelaskan bahwa antara penyabitan
yang pertama dengan penyabitan yang kedua ini terpisah 1’000 tahun.
v “Malaikat lain keluar dari bilik
Mahakudus”
Ini beda dengan “malaikat” di ayat 15. Kalau di paal
15 itu doa-doa orang kudus, sekarang siapa ini yang keluar dari Bilik Mahakudus?
Kita mengenali Dialah Yesus Kristus karena Dia juga punya sebilah
sabit tajam sama dengan ayat 16.
v “malaikat lain keluar dari mezbah, yang punya kuasa atas api”
Ini menggambarkan bahwa mereka yang disabit itu akan dibakar.
v Apa yang disabit? “gugus-gugus anggur di bumi”.
Mereka inilah Orang-orang yang tidak mati dalam Tuhan, artinya yang dosa-dosanya tidak ditebus oleh Kristus, mereka sekarang harus memikul hukuman dosa mereka sendiri. Mereka
ini dilambangkan
sebagai buah-buah anggur yang berwarna ungu. Warna ungu ini juga merupakan
pakaian perempuan pelacur
yang dijuluki “Babel besar,
ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi”.
Wahyu 17:4-5
4 Dan
perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata
dan mutiara, dan di tangannya ada sebuah
cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan perzinahannya.5 Dan pada dahinya tertulis suatu
nama: ‘MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI
WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI.’
v “anggurnya sudah benar-benar masak”
Ini
sama dengan yang dikatakan di Wahyu 18:5
Sebab dosa-dosanya telah
bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah
mengingat segala kejahatannya.
v “melemparkannya ke dalam kilangan pemeras
anggur yang besar yaitu murka Allah”
Lihat semua dalam bahasa simbolis. Murka Allah disimbolkan oleh
kilangan pemeras anggur yang besar.
v “tempat memeras anggur itu diinjak-injak”
Di zaman dulu
dan masih ada di perkebunan anggur yang tradisional sekarang, cara orang
membuat minuman anggur itu dengan mengumpulkan buah-buah anggur dalam tempat
pemerasan dan orang banyak menginjak-injaknya dengan kaki telanjang. Gambaran
inilah yang dipakai Tuhan untuk menggambarkan bagaimana mereka akan
“dilumatkan” oleh murka Tuhan.
v “di luar kota”
Luar kota yang
mana? Nanti kita akan melihat ini di luar kota Yerusalem Baru,
tempat tinggal umat Tuhan yang dibawa turun ke bumi.
v Mengapa orang jahat dilambangkan dengan buah
anggur?
Anggur melambangkan ajaran yang salah, doktrin (agama) yang menyesatkan. Ingat ayat 8 “Babel, kota besar itu, karena dia telah membuat segala bangsa minum
dari anggur murka zinahnya”? Jadi
orang-orang jahat ini dianggap Tuhan adalah orang-orang sesat dan yang juga
menyesatkan orang lain.
v
“Malaikat itu mengayunkan
sabitNya ke atas bumi, dan mengumpulkan buah
pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan pemeras anggur yang besar”
Jadi Yesus yang dilambangkan menyabit sendiri.
Wahyu 19:15
15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang
tajam dan dengan pedang itu Dia
akan memukul segala bangsa. Dan Ia Sendiri akan memerintah
atas mereka dengan tongkat besi. DIa
sendiri yang menginjak tempat perasan anggur kegeraman dan murka Allah Yang
Mahakuasa.
v
“darah keluar dari kilangan itu, yaitu sampai ke kekang kuda, dan sepanjang 1600 furlong”
Ini juga gambaran yang simbolis, berapa banyak orang yang dihukum pada waktu itu, jika
“darah” yang keluar dari buah-buah anggur yang diperas itu volumenya mencapai “1600
furlong” atau sekitar 322 kilometer dengan ketinggian sampai kekang kuda (kudanya bukan ukuran kuda kacang, tetapi kuda-kuda besar yang ada
di sana tentunya)! Sekali lagi sebaiknya kita ingat kepada peringatan yang
diberikan Tuhan, bahwa mengikuti
mayoritas itu berbahaya jika mayoritas itu bertentangan dengan Firman Allah. Aman itu ikut Firman Allah, karena
Allah yang empunya alam semesta.
Matius 7:13-14
13 Masuklah kamu di
pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak yang masuk ke sana; 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang
menuju kehidupan, dan sedikit yang menemukannya.
Kita perlu sering bertanya kepada diri sendiri, di jalan
manakah kita berada sekarang? Mengikuti jalan yang populer di mana majoritas
orang berada, melawan
Perintah Tuhan, mengabaikan Sabat Hari Ketujuh dan menggantinya dengan hari
Minggu, atau mau menghormati autoritas Tuhan Khalik Pencipta alam semesta dan
memelihara Sabat Hari Ketujuh yang telah ditentukanNya sebagai meterai atau tanda
bahwa Dialah Allah kita?
Yehezkiel 20:20
Kuduskanlah hari-hari
Sabat-Ku, dan itu menjadi tanda di antara Aku dan kamu, supaya kamu
boleh tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.
2012-12-25
Menarik..
BalasHapus