195. TIGA HARI TIGA MALAM
_________________________________________________
Ada orang yang berkata bahwa ada
tulisan-tulisan di Alkitab yang tidak cocok dengan realita. Nah, harus diakui,
di beberapa terjemahan, termasuk terjemahan LAI, ada yang terjemahannya tidak
tepat sehingga menimbulkan pemahaman yang tidak tepat. Itu kesalahan
penerjemahan, bukan kesalahan penulisan Alkitab. Tapi bukan itu yang aku
bicarakan di sini. Kali ini bukan masalah terjemahannya, tetapi tentang isinya.
Misalnya ketika Yesus mengatakan
bahwa Dia akan bangkit tiga hari setelah kematianNya, itu menurut beberapa
orang, tidak cocok dengan kenyataan. Tiga hari berarti 3 x 24 jam = 72 jam, dan
jika Yesus mati Jumat siang dan bangkit Minggu pagi, itu jauh dari 72 jam.
Jelas tidak cocok. Kata orang.
Begitu juga dengan kata-kata Yesus
bahwa Dia berada di “rahim bumi” (terjemahan LAI) atau “in the heart of the earth” (terjemahan KJV) selama 3 hari dan 3
malam. Nah, kalau Yesus mati hari Jumat siang, dan bangkit Minggu pagi, itu
jelas tidak ada 3 hari 3 malam. Jadi Alkitab itu tidak cocok, berarti kata-kata
Yesus tidak bisa dipercaya. Kata orang lagi.
Karena itu di sini akan dibahas bahwa
ternyata Alkitab itu tidak salah. Kata-kata Yesus bisa dipercaya. Kita saja
yang kurang paham.
Sebagai latar belakang, kita perlu
lebih dulu tahu bagaimana pola Allah menghitung hari, karena itulah pola yang dipakai di Alkitab, pola
yang dipakai orang Yahudi. Kita yang hidup di zaman modern ini sering dibuat
bingung dengan cara orang Yahudi menghitung hari, yang sebetulnya mengikuti
pola Allah dalam menghitung hari, yaitu petang dulu baru pagi.
Bagi orang Jawa ini mungkin tidak
terlalu aneh, karena secara
tradisional buat orang Jawa pergantian hari itu terjadi pada waktu matahari
terbenam. Sama dengan perhitungan Yahudi, sama dengan cara Allah menghitung
hari. Tapi banyak orang modern sekarang sudah tidak mengenal
pola ini. Bagi orang modern pergantian hari terjadi tengah malam, pada pukul
00:01.
Mari kita lihat di Kitab Kejadian. Sejak
awal mula Penciptaan, Allah sudah menentukan bahwa pergantian hari itu terjadi
pada waktu “petang”, artinya saat mulai gelap.
Kejadian:
1:5
Dan Allah menamai
terang itu Siang, dan gelap dinamaiNya
Malam. Dan petang itu dan pagi itu
adalah hari pertama.
1:8 Dan
Allah menamai cakrawala itu langit. Dan petang itu dan pagi itu
adalah hari kedua.
1:13
Dan
petang itu dan pagi itu
adalah hari ketiga.
1:19
Dan
petang itu dan pagi itu
adalah hari keempat.
1:23
Dan
petang itu dan pagi itu
adalah hari kelima.
1:31
Dan
Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, dan
lihatlah, itu amat baik. Dan petang itu dan pagi itu
adalah hari keenam.
6 kali Allah menunjukkan bahwa cara menghitung hari adalah “petang” baru
diikuti “pagi”. Bahkan sebelum Allah menetapkan benda-benda langit seperti
matahari, bulan, dan bintang sebagai penunjuk waktu dan musim, Allah sudah
menentukan bahwa SATU HARI ITU
ADALAH SATU PETANG DAN SATU PAGI.
Kejadian 1:14-18
1:14
Dan
Allah berfirman, ‘Hendaknya ada penerang-penerang di cakrawala langit untuk
memisahkan siang dari malam; dan biarlah mereka menjadi tanda-tanda,
dan untuk musim-musim, dan untuk hari-hari
dan tahun-tahun.
1:15
dan biarlah
mereka menjadi penerang di cakrawala di langit untuk memberikan terang pada bumi.’
Dan jadilah demikian.
1:16 Dan Allah menciptakan
dua penerang yang besar: terang yang lebih besar untuk memerintah siang dan terang yang lebih kecil untuk memerintah
malam. Dia menciptakan bintang-bintang juga.
1:17 Allah menaruh mereka di cakrawala langit untuk memberikan terang ke atas bumi,
1:18
dan untuk memerintah atas siang dan atas malam, dan untuk
memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Jadi benda-benda langit ini diciptakan untuk “tanda-tanda, dan untuk musim-musim, dan untuk hari-hari dan tahun-tahun”.
Berarti apa?
Untuk menunjukkan perhitungan
pergantian hari itu HARUS BERPATOKAN PADA BENDA-BENDA LANGIT.
Artinya, bukan
berpatokan pada hitungan ciptaan manusia seperti lonceng atau arloji
yang dilakukan manusia sekarang, oh, sudah pukul 00:01 berarti sudah ganti hari
baru. Kalau lonceng atau arlojinya mati, tidak tahu kapan pukul 00:01, tidak
tahu kapan hari sudah berganti.
Allah menetapkan bahwa
pergantian hari itu harus ditentukan oleh tanda-tanda pada benda-benda langit
yang diciptakan Allah.
Karena itu, Allah menetapkan bahwa pergantian
hari itu ditentukan ketika matahari (benda langit) terbenam, dan bumi memasuki
masa malam (gelap) lebih dulu, baru diikuti pagi.
Allah mau semua manusia tahu kapan suatu hari berganti, yaitu dengan
melihat saja kondisi matahari. Begitu matahari terbenam di sebelah Barat,
berarti sudah masuk ke hari yang baru. Mudah, tinggal melihat saja ke langit.
Bahkan bukan hanya manusia, binatang-binatang pun tahu kapan matahari terbenam
dan bumi mengalami malam hari. Nah, istilah “matahari terbit” atau “matahari
terbenam” itu hanya istilah yang memudahkan, mataharinya tidak benar-benar
terbit atau terbenam, tapi fenomena itu terjadi karena rotasi bumi. Supaya
jangan nanti ada “ilmuwan” yang mengatakan Allah itu keliru karena matahari
tidak terbit maupun terbenam. Itu hanya istilah yang dipakai untuk
menggambarkan fenomena tersebut.
Mengapa dunia sekarang menganggap pergantian hari terjadi di tengah malam,
saat mayoritas manusia sedang tidur? Pukul 00:01 gelap gulita, siapa yang bisa
membedakan antara pukul 00:00 dengan pukul 01:00 atau 02:00 tanpa peralatan? Bisakah
hanya dengan melihat ke langit dengan mata telanjang kita membedakan itu pukul
00:00 atau pukul 01:00 atau pukul 23:50?
Jadi siapa yang punya ide “cemerlang” mengubah ketentuan yang dibuat oleh
Allah?
Di Alkitab, nabi Daniel yang hidup sekitar 650BC sudah diberi penglihatan
oleh Allah, bahwa nanti akan ada suatu kuasa yang sedemikian angkuhnya, dia
berani punya niat mengubah waktu-waktu dan Hukum-hukum Allah.
Kita buktikan apakah memang ada tulisan itu di Alkitab.
Daniel
7:23-25
7:23
Maka demikianlah katanya: ‘Binatang yang keempat itu ialah
kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dari segala kerajaan dan akan menelan seluruh
bumi, dan akan menginjak-injaknya dan
meremukkannya berkeping-keping.
7:24 Dan kesepuluh tanduk yang muncul dari
kerajaan ini ialah sepuluh raja yang akan
bangkit. Dan sesudah mereka akan muncul raja
yang lain; dan dia akan berbeda dari yang pertama dan dia akan
menaklukkan tiga raja.
7:25 Dan ia akan mengucapkan kata-kata
sombong menentang Yang Mahatinggi, dan akan mempersekusi
orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi, dan akan berniat (berpikir) untuk mengubah waktu-waktu dan hukum-hukum, dan mereka (orang-orang kudus) akan
diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa,
dua masa, dan setengah masa.“
Nah, jelas ini berbicara tentang suatu kekuasaan, yang disebut “kerajaan keempat”.
Kita tahu dari mencocokkan Alkitab dengan sejarah, maka ini ialah kerajaan Roma.
Kerajaan
Roma punya dua tahap, yang pertama Roma Kekaisaran yang kemudian dilanjutkan
oleh Roma Kepausan yang mewarisi kekuasaannya dari Roma Kekaisaran.
Maka Nabi Daniel sudah memberitahu bahwa kerajaan keempat ini dalam semua tahapnya
akan mencoba mengubah waktu dan hukum. Waktu
dan hukum siapa? Kita lihat saja ayat 25, kalimat sebelumnya mengatakan bahwa
kerajaan itu sombong dan menentang Yang Mahatinggi, bahkan mempersekusi
orang-orang kudus pengikut Yang Mahatinggi. Nah, kita tahu bagaimana Roma
memusuhi umat Allah dan menganiaya mereka. Bahkan di ayat yang sama disebutkan
berapa lama dia bisa menganiaya umat Allah, yaitu “satu
masa, dua masa dan setengah masa”, yang adalah 1260 tahun. Kita
tidak akan membahas ini karena pembahasan ini sudah ada dalam pembahasan
Nubuatan Daniel pasal 7 di blog yang sama.
Tetapi kita bisa melihat bahwa ada suatu kekuasaan yang berusaha mengubah
waktu-waktu dan hukum-hukum yang ditetapkan Allah, dan itu ialah Roma.
Dari antara jenis “waktu” yang diubahnya,
salah satunya termasuk perhitungan hari. Masih ada “waktu-waktu”
lain yang diubahnya, tetapi di sini kita fokus hanya kepada perhitungan hari
saja supaya tidak melebar ke mana-mana. Yang tadinya ditentukan Allah pergantian hari itu
mengikuti tanda benda-benda langit, dalam hal ini terbenamnya matahari, sekarang
diganti ke pukul 00:01 tengah malam!
Dan ini diterima oleh seluruh dunia sehingga secara internasional sampai
sekarang pergantian hari di semua negara dimulai pukul 00:01 setempat.
Namun masih ada yang tetap memakai cara Allah menentukan hari yang baru,
yaitu dengan melihat ke benda-benda langit. Yang hidup di Pulau Jawa, lebih beruntung
karena di sini kami mengenal istilah “mahgrib” itulah saatnya
matahari terbenam, saat hari yang lama berakhir dan kami memasuki hari yang
baru. Kami di sini juga mengenal istilah “malam Minggu”, yang
menurut perhitungan internasional masih hari Sabtu karena belum melewati
pukul 00:00, tapi kami di sini sudah menyebutnya “malam Minggu”
saat anak-anak muda berpacaran.
Kita sekarang kembali ke topik yang mau kita bahas.
Ada orang Kristen maupun non-Kristen yang kadang bertanya, Yesus mengatakan
bahwa Dia akan bangkit 3 hari setelah kematianNya. Tetapi menurut Alkitab,
Yesus mati pada hari Jumat siang, dan bangkit Minggu pagi. Itu bukan 3 x 24
jam.
Ada beberapa ayatnya tapi cukup kita ambil salah satu saja di bawah ini.
Yohanes
2:19, 21
19
Jawab Yesus kepada mereka, ‘Hancurkan Bait
Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya.’ 21 Tetapi Dia
berbicara tentang Bait Allah tubuh-Nya.
Nah, perlu kita ketahui bahwa setiap kali (ada beberapa kali) Yesus
menyebut bahwa Dia akan bangkit “dalam tiga hari” atau “setelah tiga hari”, Yesus tidak pernah mengatakan
“dalam 72 jam” atau “setelah 3 x 24 jam”. Yang Yesus katakan
adalah “tiga hari”.
Nah, perlu kita ketahui, bahwa cara menghitung hari orang Yahudi di zaman
Alkitab itu istilahnya “perhitungan inklusif” atau “inclusive reckoning”. Artinya, satu bagian dari hari ~ entah itu 1 jam
atau 20 jam, itu sudah mewakili satu
hari.
Maksudnya, 1 atau 2 jam di hari yang keenam misalnya, (hari Jumat bagi
kita), sudah dihitung 1 hari. Tidak harus 24 jam penuh baru dihitung 1 hari.
Nah, berdasarkan ini, kita akan melihat bahwa Yesus betul bangkit 3 hari setelah
kematianNya.
1.
Hari yang pertama ialah tanggal 14
bulan Nisan (penanggalan Yahudi)
ketika Yesus mati
pada jam ke-9 (waktu Allah) dan itu adalah sekitar pukul 15:00
waktu kita sekarang. Cara
menghitung jam pun diubah. Tuhan membagi hari menjadi dua bagian, ditandai oleh
matahari terbenam dan matahari terbit.
ü jam yang pertama bagi Tuhan ialah setelah matahari terbenam
atau matahari terbit, jadi pukul 18:00 dan 06:00 kita itu bagi Tuhan pukul
00:00,
ü pukul 19:00 dan 07:00 kita itu jam yang pertama bagi Tuhan,
ü pukul 20:00 dan 08:00 itu jam kedua bagi Tuhan,
ü pukul 21:00 dan 09:00 itu jam ketiga bagi Tuhan, dst.
ü pukul 15:00 itu adalah jam kesembilan bagi Tuhan.
Hari ini adalah
hari keenam dalam mingguan Allah, atau hari Jumat menurut
sebutan kita. Hari ini adalah “hari
persiapan” bagi orang Yahudi, artinya hari mereka bersiap untuk
Sabat, karena begitu matahari terbenam mereka akan memasuki Hari Sabat.
Matius 27:46, 50
46 Dan pada kira-kira
jam kesembilan berserulah Yesus dengan suara nyaring,
‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ artinya, ‘Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?’ 50 Yesus
setelah Dia berseru lagi dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Jadi Yesus mati sekitar 3 jam sebelum “hari
Persiapan” berakhir. Dan dibaringkan di dalam kubur yaitu sebuah gua
milik Yusuf Arimatea. Kita lihat bahwa hari itu disebut “hari persiapan”.
Markus 15:42
Dan sekarang ketika malam telah tiba, karena itu
adalah hari persiapan,
yaitu hari sebelum Sabat.
Lukas 23:53-54
53 Lalu ia menurunkannya, mengapaninya dengan kain
lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di batu, di mana tidak pernah dibaringkan mayat sebelumnya. 54 Hari itu adalah Hari Persiapan dan Sabat
hampir mulai.
Jadi
Yesus sudah dibaringkan di dalam kubur sebelum Sabat dimulai, yaitu pada hari
Jumat. Maka walaupun cuma beberapa saat sebelum Sabat, tapi itu sudah
diperhitungkan satu hari.
2.
Hari yang kedua ialah tanggal 15
Nisan, hari Sabat.
Sepanjang hari ini
24 jam
Yesus tidur dalam kematian di dalam gua milik Yusuf Arimatea. Sesuai Hukum
Allah, Yesus bersabat atau beristirahat di dalam kubur sepanjang 24 jam hari
Sabat. Inilah satu-satunya hari yang 24 jam dalam tiga hari tersebut.
3.
Hari yang ketiga ialah tanggal 16
Nisan, hari pertama dalam minggu itu.
Yesus bangkit
sebelum fajar merekah. Karena ketika Maria Magdalena datang ke gua itu
menjelang menyingsingnya fajar, gua itu didapati sudah kosong.
Jadi Yesus ada di
dalam gua kubur itu sekitar 10-11 jam pada tanggal 16 Nisan/hari
pertama minggu itu, dihitung dari matahari terbenam hari Sabat sebelumnya
(katakanlah sekitar pukul 18:00 kita, hingga sebelum fajar pukul 04:00-05:00.
Matius 28:1, 5, 6
1 Pada akhir Sabat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari
pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang
lain, menengok kubur itu. Dan malaikat itu menjawab dan berkata kepada perempuan-perempuan
itu, 5 ‘Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang
disalibkan itu. 6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah
bangkit, seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari,
lihatlah tempat di mana Ia berbaring.
Kalau kita
lihat ke chart yang terlampir maka betul 3
hari setelah kematianNya Yesus bangkit:
1.
Hari 1 = 14 Nisan, Yesus mati di Hari Persiapan, 3 jam sebelum
berakhirnya hari ini,
dan jasadNya
dimasukkan ke gua sebelum Sabat (sebelum ganti hari).
2.
Hari 2 = 15 Nisan, Yesus beristirahat (tidur dalam kematian)
di dalam kubur selama hari Sabat dari matahari terbenam sampai matahari
terbenam, 24 jam.
3.
Hari 3 = 16 Nisan
dari matahari terbenam sampai sebelum fajar,
kurang dari 12 jam (mungkin 10-11 jam) lalu Dia bangkit.
Memang bukan 3 x 24 jam,
tapi Yesus tidak
pernah mengatakan Dia akan bangkit 3 x 24 jam setelah kematianNya. Dia bilang “3 hari”,
dan memang betul 3 hari.
Jadi bila ada orang yang berusaha menggeser hari kematian Yesus ke hari
Rabu atau hari Kamis untuk mencapai hitungan 3 x 24 jam, itu tidak alkitabiah.
Alkitab mengatakan Yesus disalibkan dan mati pada “hari persiapan”, dan bangkit
pada “hari pertama”.
Satu masalah sudah terselesaikan.
Sekarang tentang “tiga
hari tiga malam” yang sering membuat lebih bingung lagi para
pelajar Alkitab. Mari kita lihat ayatnya:
Matius
12:38-40
38 Lalu beberapa ahli Taurat dan orang Farisi tertentu menjawab,
mengatakan, ‘Guru, kami ingin
melihat suatu tanda dari Engkau.’ 39
Tetapi Dia menjawab dan berkata kepada mereka, ‘Angkatan yang jahat dan tidak setia ini minta suatu tanda dan tidak akan ada tanda yang diberikan
kepadanya selain tanda nabi Yunus. 40 Sebab sebagaimana Yunus tinggal tiga
hari tiga malam di dalam perut ikan besar,
demikian juga Anak Manusia akan tinggal tiga hari tiga malam
di jantung bumi.
Ada beberapa hal yang perlu kita kupas di sini.
1.
Tanda
2.
Yunus tiga hari
tiga malam di dalam perut ikan besar.
3.
Tanda Anak Manusia di tengah-tengah (jantung) bumi tiga
hari tiga malam.
Kita lihat yang #2 dulu. Siapa
Yunus ini?
Bagi yang belum tahu, aku berikan sedikit latar belakangnya. Yunus adalah
salah satu nabi yang diutus Allah untuk memberi peringatan ke Niniwe, ibukota
Asyur, agar mereka bertobat, kalau tidak, Allah akan menghancurkan mereka.
Singkat cerita Yunus tidak mau jadi utusan Allah, dan berusaha melarikan diri
dengan naik kapal tujuan ke Tarsis. Tapi Allah tidak melepaskan Yunus, dan
kapal itu pun dihantam ombak badai, dan akhirnya ketahuan penyebabnya adalah
Yunus. Dan karena tidak ada solusi yang lain maka Yunus dilemparkan ke laut
daripada semua penumpang kapal binasa. Dan Yunus ditelan ikan besar. Bahasa
aslinya tidak menyebut jenis ikan apa, walaupun ada yang menerjemahkannya ikan
paus, tapi bahasa aslinya tidak menspesifikasinya, hanya dikatakan ikan yang
besar yang bisa menelan Yunus secara utuh.
Yunus
di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam. Mati atau hidup? Pada awalnya hidup, karena Yunus bisa
berdoa dan meratap kepada Allah! Kalau langsung mati kan tidak bisa
berdoa.
Yunus
2:1-2
1 Lalu
berdoalah
Yunus kepada TUHAN, Allahnya dari dalam
perut ikan. 2 dan dia berkata,
‘Aku berseru kepada TUHAN karena kesengsaraanku dan Ia menjawab aku, dari perut kubur aku berteriak, dan Engkau mendengar suaraku.
jadi dia sempat masih hidup.
Tetapi ayat 6 mengatakan dia kemudian mati.
6 Aku turun ke dasar-dasar gunung-gunung, bumi dengan jerujinya mengelilingi aku selama-lamanya namun Engkau telah mengeluarkan hidupku dari pembusukan, ya TUHAN, Allahku
Yunus sempat mati. Tetapi kemudian Allah menghidupkannya kembali ketika
Allah membuat ikan itu memuntahkan Yunus ke darat, karena Yunus punya tugas
yang dibebankan Allah kepadanya.
Pasal 1:17 mengatakan bahwa “…Yunus berada
di dalam perut ikan itu tiga hari dan tiga malam lamanya.”
Silakan kalian membaca seluruh kitab Yunus, ceritanya sangat menarik. Tidak
panjang kok, hanya 4 pasal.
Nah, Yesus ketika menjawab orang-orang Farisi yang minta tanda, memberikan tanda
pengalaman Yunus yang tiga hari tiga malam berada di dalam perut ikan.
Masalahnya, banyak orang Kristen menganggap Yesus membandingkan kematianNya
dengan pengalaman Yunus di dalam perut ikan itu.
Dan terima kasih kepada Pdt. Stephen Bohr yang memberikan penjelasan yang
sangat bagus yang sekarang aku bagikan kalian.
Ternyata Yesus BUKAN membandingkan kematianNya dengan pengalaman Yunus. Yesus membandingkan lamanya
waktu penderitaanNya/kesengsaraanNya sebagai pemikul dosa seluruh dunia dengan
lamanya penderitaan/kesengsaraan Yunus yang memikul beban harus menyampaikan peringatan
Allah kepada kota Niniwe.
Sejak kapan Yunus mengalami kesengsaraan? Ketika dia dilemparkan ke laut
dan ditelan ikan besar itu.
Kita lanjutkan membaca Yunus pasal 2.
Yunus
2:3-5
3 Karena Engkau telah melemparkan aku ke kedalaman, di
tengah-tengah lautan; dan air yang tinggi
mengepung aku; semua ombakMu dan gelombang-Mu melewati aku. 4 Lalu
aku berkata, ’Aku telah tersingkir
dari pandangan mata-Mu, namun aku akan
memandang lagi ke bait-Mu yang kudus.’ 5
Segala air mengelilingi aku, bahkan sampai ke nyawaku; kedalaman mengepung aku seluruhnya;
lumut lautan membungkus sekeliling kepalaku.
Doanya masih panjang, tapi yang perlu kita simak adalah ayat 4. Jadi Yunus
merasa apa? Ayat 4 menyatakan perasaannya, dia merasa “tersingkir dari pandangan
mata-Mu” dia merasa
apa? Terpisah dari Allah, terkepung
oleh lautan.
Mulai kapan Yesus merasa
terpisah dari Allah Bapa, tersingkir dari BapaNya karena Dia
harus minum cawan murka Allah bagi orang-orang berdosa? Sejak di taman
Getsemani!
Kapan itu? Malam Jumat sebelum penyalibanNya, atau kalau menurut
perhitungan kita sekarang itu Kamis malam, setelah Perjamuan Terakhir, Yesus
pergi ke taman Getsemani untuk berdoa.
Dari mana kita tahu bahwa Yesus sudah menerima dosa semua manusia di taman
Getsemani malam itu?
Untuk ini kita harus kembali ke upacara kurban Bait Suci.
Kapan dosa itu dipindahkan ke atas hewan kurban (domba/kambing/sapi)?
Sebelum disembelih atau pada saat sedang disembelih, atau setelah
disembelih?
Imamat
1:3-5
3
Jikalau persembahannya merupakan kurban bakaran dari kawanan ternak, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak
bercela. Ia harus mempersembahkannya atas
kemauannya sendiri di pintu Kemah
Pertemuan, di hadapan TUHAN. 4 Dan ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala
kurban bakaran itu, dan itu
akan diterima baginya untuk mengadakan pendamaian baginya. 5 Dan haruslah ia
menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan imam-imam itu,
anak-anak Harun, harus membawa darahnya dan memercikkan darah itu sekeliling mezbah yang di
dekat pintu Kemah Pertemuan.
Jadi dosa itu dipindahkan dari orang yang berdosa secara simbolis ke
atas kepala hewan kurban SEBELUM hewan itu disembelih.
Nah, kita sudah tahu kan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang disembelih
untuk mengadakan pendamaian bagi manusia?
Kapan sebagai Anak Domba Allah, Yesus “disembelih”? Ketika Dia disalibkan. Pada
waktu itulah Dia dipersembahkan sebagai kurban pendamai dosa.
Berarti apa?
Berarti sebelum Dia
disembelih, Yesus
harus menerima lebih dulu dosa-dosa untuk mana Dia disembelih sebagai kurban.
Kapan Yesus menerima dosa seluruh dunia untuk mana Dia mengadakan
pendamaian bagi manusia? Nah, beberapa jam sebelum penyalibanNya, setelah
perjamuan terakhir bersama murid-muridNya, Yesus dan murid-muridNya pergi ke taman Getsemani. Untuk apa? Untuk menerima cawan murka Allah yang harus diminumNya.
Cawan murka Allah itu berisikan murka Allah yang tidak bercampur belas kasihan
yang diperuntukkan semua manusia berdosa yang menolak Allah. Dan itulah yang
harus diterima Yesus sebagai Penebus manusia. Dia yang harus minum cawan murka
Allah supaya kita yang mengakuiNya sebagai Penebus kita, tidak usah meminumnya.
Matius
26:36-46
26:36
Lalu
sampailah Yesus bersama-sama mereka ke suatu
tempat yang bernama Getsemani, dan
berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Duduklah kamu di
sini, sementara Aku pergi dan berdoa ke
sana.’
26:37
Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak
Zebedeus serta-Nya dan mulailah Ia merasa
sedih dan sangat berat
26:38 Lalu
kataNya kepada mereka, ‘Hati-Ku sangat sedih, bahkan sampai mati. Tinggallah di sini dan
berjaga-jagalah dengan Aku.’
26:39 Dan Ia berjalan
sedikit lebih jauh, lalu sujud dengan
wajahNya sampai ke tanah dan berdoa, kata-Nya, ‘Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin,
biarlah cawan ini lewat dari Aku, namun demikian janganlah seperti yang
Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.’
26:40
Dan Ia
kembali kepada murid-murid-Nya dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata
kepada Petrus, ‘Apa? Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
26:41
Berjaga-jagalah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang mau, tetapi daging lemah.’
26:42 Dia pergi lagi kedua kalinya dan berdoa,
kata-Nya, ‘Ya Bapa-Ku, jikalau cawan ini tidak mungkin lewat dariKu, kecuali Aku
meminumnya, jadilah kehendak-Mu.’
26:43
Dan Ia datang dan mendapati mereka tidur lagi,
sebab mata mereka sudah berat.
26:44
Dan
Ia meninggalkan mereka lalu pergi lagi dan berdoa untuk ketiga kalinya, mengucapkan kata-kata
yang sama.
26:45
Lalu
datanglah Ia kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, ‘Tidurlah terus sekarang dan beristirahatlah. Lihat,
saatnya sudah tiba, dan Anak Manusia
diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
26:46
Bangunlah, marilah kita pergi. Lihat, dia yang mengkhianati
Aku sudah dekat.’
Jadi cawan apa yang harus diterima dan diminum Yesus di Taman Getsemani? Cawan murka Allah. Itulah
hukuman dosa. Dan itu harus diminum Yesus karena sekarang ke atas kepala Yesus
telah ditempatkan dosa seluruh dunia. Dan karena dia sekarang
memikul dosa seluruh dunia, Dia harus minum cawan murka Allah yaitu hukuman
atas dosa.
Berarti di Taman Getsemani itulah Yesus menerima pelimpahan dosa seluruh
dunia ke atas DiriNya. Di sanalah Dia minum cawan murka
Allah. Dan mulai saat itulah terjadi pemisahan antara
DiriNya dengan BapaNya.
Perhatikan, di Taman Getsemani itu Yesus mengalami rasa sedih dan berat
hati yang amat sangat, "Hati-Ku
sangat sedih, bahkan sampai mati”, dan
dikatakan sedemikian tertekannya perasaanNya sampai keringatNya seperti warna
darah.
Lukas
22:44
Dan sementara sangat menderita Ia
semakin bersungguh-sungguh berdoa. Dan peluh-Nya seperti tetesan-tetesan
darah yang besar, jatuh ke tanah
Apakah ini penderitaan yang sangat besar sekali? Ya. Apakah Yunus juga
mengatakan dia menderita sekali? Ya.
Untuk pertama kalinya dalam hidupNya sebagai manusia, Yesus terpisah,
terusir, tersingkir dari BapaNya. Sebelum ini Dia selalu punya hubungan yang intim
dengan BapaNya, melakukan segala kehendak BapaNya, Dia dan BapaNya adalah satu,
itu pengakuanNya sendiri. Tetapi pada saat Dia menanggung dosa seluruh dunia,
hubungan itu pun putus. Lihat, dosa memutus hubungan kita
dengan Allah. Dan Yesus tidak pernah merasa putus hubungan dengan BapaNya,
sampai saat di Getsemani ini. Jadi perasaan terpisah dari BapaNya,
perasaan terputus hubunganNya dengan BapaNya itu sangat menakutkan bagiNya,
sangat menekan hatiNya, membuatNya sangat menderita. Dia merasa seakan berada “di tengah-tengah jantung bumi” jauh
dari BapaNya, ditinggalkan BapaNya, sebagaimana yang Yunus rasakan di dalam
perut ikan.
Yesus memakai pengalaman Yunus 3 hari 3 malam di dalam perut ikan sebagai
tanda. Tanda apa? Tanda terpisahNya dari Allah Bapa,
seperti kata Yunus dia merasa “tersingkir dari pandangan
mata-Mu” selama 3 hari 3
malam di dalam perut ikan.
Apakah Yesus merasa yang sama? Apakah Yesus merasa tersingkir dari pandangan Allah Bapa? Betul
sekali. Ingat saat di salib Yesus berkata apa?
Matius
27:46
Dan pada kira-kira jam kesembilan berserulah Yesus dengan suara nyaring, ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ artinya, ‘Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?’
Apakah Yesus merasa ditinggalkan BapaNya? Ya.
Mengapa Yesus merasa ditinggalkan BapaNya? Karena Dia sedang memikul dosa
seluruh dunia. Lihat ayat di bawah ini.
2
Korintus 5:21
Karena Dia (=
Bapa) telah menjadikan Dia (= Kristus) yang tidak mengenal dosa menjadi dosa
demi kita, supaya kita boleh dijadikan kebenaran
Allah di dalam Dia.
Jadi ketika
Yesus sedang menanggung dosa seluruh dunia, dari segala zaman, masa
lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang, Dia terpisah dari Allah Bapa. Allah Bapa
yang Mahakudus, memalingkan wajahNya dari Pemikul Dosa Dunia. Yesus
mengalami perasaan yang sama yang dialami Yunus di dalam perut ikan, tapi dalam
kadar yang jauh lebih berat. Yunus hanya merasakan dosanya sendiri, tapi Yesus
harus merasakan dosa seluruh dunia.
Sekarang kita tahu, “tanda”
itu bicara tentang apa. Bukan tentang berapa lama Yesus mati,
melainkan tentang berapa lama Yesus
terpisah dari BapaNya.
Nah, sekarang kita paham ungkapan “3
hari 3 malam” ini dihitung mulai dari mana. Dari Taman Getsemani, malam sebelum
Yesus disalibkan.
Nah, berapa lama Yesus terpisah dari BapaNya?
v Dari Taman
Getsemani
v Sampai ke salib
Matius 27:46
Dan pada kira-kira
jam kesembilan berserulah Yesus dengan suara
nyaring, ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ artinya, ‘Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?’
v Sampai di dalam
gua kubur, dalam kematian Dia tetap terpisah dari BapaNya.
v Sampai beberapa
jam setelah kebangkitanNya ketika Dia kembali ke Surga sebentar untuk bertemu
dengan BapaNya.
Yohanes 20:11, 15-17
11
Tetapi Maria berdiri di luar kubur itu
menangis dan sambil menangis ia membungkuk dan melihat ke dalam kubur itu, 15
Yesus berkata kepadanya: ‘Perempuan, mengapa engkau menangis? Siapakah
yang engkau cari?’ Maria menyangka orang itu adalah tukang taman, berkata
kepada-Nya, ‘Tuan, jikalau tuan telah
mengangkatNya dari sana katakanlah kepadaku, di mana tuan telah meletakkan Dia, supaya aku dapat membawaNya pergi.’ 16 Kata Yesus kepadanya, ‘Maria.’ Maria berpaling
dan berkata kepada-Nya (dalam bahasa Ibrani), ‘Rabuni!’, artinya Guru. 17
Kata Yesus kepadanya, ‘Jangan memegang Aku, sebab Aku
belum naik kepada BapaKu, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku
dan katakanlah kepada mereka, Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada
Allah-Ku dan Allahmu.’
Jadi ini adalah Minggu pagi,
Maria Magdalena pertama datang ke kubur itu menjelang fajar, tapi mendapati
kubur itu kosong. Dia lalu pergi mencari murid-murid, dan Petrus dan Yohanes
lalu bergegas ke kubur, dan Maria juga kembali ke kubur bersama mereka. Dan di
kubur mereka juga mendapati kubur sudah kosong, lalu Petrus dan Yohanes pulang
sedangkan Maria Magdalena tidak pulang, melainkan masih menangis di kubur itu.
Dan pada waktu itulah Yesus datang menyapanya. Berarti ini sudah beberapa jam setelah kedatangan
Maria Magdalena yang pertama waktu fajar menyingsing. Dia harus
menempuh dua kali perjalanan dari kubur mencari Petrus dan Yohanes, lalu
kembali lagi kubur.
Perhatikan Yesus
pada waktu itu berkata, “Jangan memegang
Aku, sebab Aku belum naik kepada BapaKu”, berarti
sebelum Yesus bertemu dengan BapaNya, Yesus tidak mau dipegang, maksudnya tidak
mau disentuh manusia. Dia harus kembali dulu ke Surga, bertemu BapaNya, untuk
mengakhiri keterpisahanNya dari BapaNya yang dimulai sejak di Taman Getsemani,
baru Dia kembali ke bumi untuk menyelesaikan bagian terakhir dari misiNya di bumi
selama 40 hari.
Nah, sekarang kita
lihat lagi chart yang terlampir.
3 hari 3 malam tanda Yunus (Matius 12:40)
3 malam:
1.
malam 14 Nisan,
2.
malam 15 Nisan,
3.
malam 16 Nisan.
3 harinya:
1.
siang 14 Nisan,
2.
siang 15 Nisan,
3.
siang 16 Nisan.
Nah, semoga pembahasan ini cukup jelas dan kita boleh hapuskan segala
pikiran jelek kita bahwa Alkitab itu tidak cocok dengan realita.
Alkitab itu ditulis di bawah tuntunan inspirasi Roh Kudus, tidak mungkin
salah. Kalau ada sesuatu yang kita anggap tidak cocok, itu pemahaman kita yang
salah.
21 09 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar