197. BUKIT TRANSFIGURASI
_________________________________________________
Saya mendengarkan pelajaran dari Pdt. Doug Batchelor dan
ada beberapa hal yang ingin saya bagikan di sini.
Kita semuanya tentu tahu tentang
peristiwa di Bukit Transfigurasi? Peristiwa itu tercatat dalam semua injil sinoptik, Markus 9:1-9,
Matius 16:28, 17:1-10, Lukas 9:27-36.
Baik kita baca Markus 9:1-9
9:1 Dan Dia
berkata kepada mereka, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang
yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan
Allah datang dengan kuasa.’
9:2 Sekarang
enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan memimpin mereka naik ke sebuah gunung yang
tinggi, hanya mereka saja. Dan Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
9:3 pakaian-Nya menjadi bersinar, sangat putih seperti
salju, tidak ada tukang cuci seorang pun
di dunia ini yang dapat memutihkan seperti
itu.
9:4 Dan
Elia tampak kepada mereka bersama dengan Musa, dan
mereka sedang berbicara dengan Yesus.
9:5 Lalu
jawab Petrus kepada Yesus, ‘Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu
untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.’
9:6 karena
ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
9:7 Maka datanglah awan menaungi mereka;
dan dari dalam awan itu terdengar suara, ‘Inilah Anak yang Kukasihi,
dengarkanlah Dia.’
9:8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka
memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat siapa pun lagi, kecuali Yesus saja
bersama mereka.
9:9 Sementara
mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka
jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat, hingga Anak Manusia sudah bangkit dari antara orang mati.
Kalau kita baca agak menarik antara
ayat 1 dan ayat 2 itu selisih 6 hari. Berarti setelah Yesus bicara di ayat 1, lewat
6 hari, setelah itu hari ke-7 baru Dia mengajak tiga muridNya ke gunung.
Mengapa? Ini poin pertama. Tuhan tidak pernah berbuat sesuatu asal berbuat,
semua itu pasti mengandung arti. Kita lihat bahwa siklus 7 itu sering terulang di
kisah-kisah Alkitab. Ini beberapa contoh:
Ø Tuhan menciptakan langit dan bumi
dan semua isinya dalam 6 hari, dan hari ke-7 Tuhan
berhenti mencipta. Pada hari ke-7 itu Tuhan memberkati dan menguduskan hari
ke-7 itu dan menetapkannya menjadi hari Sabat Tuhan. (Kejadian 1 dan 2:1-3)
Ø Henokh adalah keturunan Adam yang ke-7, (Yudas
1:14)
setelah lewat enam keturunan sebelumnya, maka Henokh
keturunan yang ke-7 yang diangkat ke Surga hidup-hidup.
Ø Tuhan memerintahkan manusia untuk bekerja
6 hari,
dan hari ke-7 harus berhenti bekerja dan berSabat
(Keluaran 20:8-11)
Ø Kemuliaan Tuhan berhenti di atas gunung Sinai 6 hari
dan hari ke-7 Tuhan menyuruh Musa naik ke atas gunung
bertemu denganNya. (Keluaran 24:16)
Ø Tuhan memerintahkan tanah pertanian
hanya boleh ditanami 6 tahun, tahun ke-7 tanah itu harus
diberi istirahat, istilahnya tanah itu harus diizinkan berSabat selama tahun
ke-7. (Imamat 25:3-4)
Ø Tuhan memerintahkan Israel untuk mengelilingi
tembok Yerikho 6 hari,
dan pada hari ke-7, setelah Israel mengelilingi tembok
itu 7x, Tuhan meruntuhkan tembok itu dan Israel bisa masuk ke Yerikho, ke tanah
Perjanjian dan mereka memperoleh istirahat. (Yosua 6:1-27)
Jadi siklus 7 hari di peristiwa
Transfigurasi ini pasti bermakna.
Kita tahu bahwa Alkitab itu berisikan
banyak
sekali tipe dan antitipe, satu peristiwa merupakan tipe peristiwa
lain yang akan datang, yang lebih besar.
Nanti kita akan melihat bahwa peristiwa
transfigurasi ini merupakan tipe dari peristiwa apa yang lebih besar.
Poin kedua
Ketika Yesus mengatakan “di
antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat
Kerajaan Allah hadir dengan kuasa” maksudnya
apa?
Menurut kita ini bicara tentang apa? Kedatangan
Yesus yang kedua, bukan?
Kalau begitu apakah yang dimaksud
Yesus dari antara murid-muridNya ada yang tidak mati sampai mereka
menyaksikan Kristus datang lagi kedua kalinya? Sepertinya begitu.
Tapi kita tahu bahwa sampai Yohanes
mati pun, murid yang paling panjang umurnya, Kristus belum datang. Jadi semua
murid Yesus angkatan pertama itu sudah lama mati, sampai sekarang Kristus belum
datang lagi. Jadi apa maksud Yesus?
Poin ketiga
Yesus mengajak tiga orang muridNya
naik ke gunung, bukan semuanya. Hanya tiga orang murid yang paling dekat denganNya.
Mengapa tiga orang? Apakah ini ada kaitannya dengan menjadi saksi?
Karena menurut hukum Yahudi, suatu
pernyataan, baru bisa dianggap benar dan bisa dipercaya kalau ada saksi dua
atau tiga orang yang menyaksikannya.
2 Korintus 13:1
“…dengan keterangan dua atau tiga orang
saksi, suatu perkara ditetapkan.”
Jadi ketiga murid ini akan bisa
memberi kesaksian bahwa mereka melihat Yesus diapit oleh Musa dan Elia beberapa
saat lamanya di atas bukit itu.
Poin keempat
Di ayat 2 dikatakan bahwa tampilan
Yesus tiba-tiba berubah.
Ayat 3 menjelaskan pakaianNya menjadi
putih sekali dan bersinar terang benderang.
Seorang manusia biasa bisakah
tiba-tiba bersinar?
Siapa yang bersinar? Tuhan.
Berarti ketiga murid ini tiba-tiba menyaksikan
Yesus untuk sejenak dalam kemuliaanNya. Sehari-hari mereka melihat
Yesus biasa-biasa saja seperti manusia yang lain. Tapi di atas bukit itu mereka
melihat Yesus dalam kemuliaan keallahanNya. Apakah ini menggambarkan Yesus pada
waktu kedatanganNya yang kedua nanti dalam kuasa dan kemuliaan?
Matius 24:30
Lalu akan tampak tanda Anak Manusia di langit
dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu
datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya
Melihat poin-poin ini, apa yang sedang terjadi di bukit
transfigurasi itu adalah tipe dari kedatangan Kristus yang kedua nanti.
Yesus mengajak tiga orang muridNya sebagai saksi, untuk melihat dalam skala
mini, apa yang akan terjadi pada waktu kedatangan Yesus yang kedua nanti.
Poin kelima
Siapa yang dilihat ketiga murid itu
ada bersama Yesus di atas gunung?
“Elia tampak kepada mereka bersama dengan
Musa, dan mereka sedang berbicara dengan
Yesus.” Jadi Musa dan Elia.
Mengapa khususnya mereka?
Ada berapa manusia yang di Surga pada waktu itu?
Hanya tiga: Henokh, Musa, Elia. (Supaya
tahu, ini kasus khusus, Elia dan Henokh diangkat ke Surga hidup-hidup tanpa
mengalami kematian, sedangkan Musa mati lalu dibangkitkan dan dibawa ke Surga.
Orang-orang mati yang lain pada waktu itu tidak ada yang di Surga – ini
pelajaran tersendiri dan bisa ditemukan di blog ini juga di judul Alkitab
Menjawab tentang Kematian)
Kembali ke kasus ini. Mengapa yang
mendampingi Yesus hanya Musa dan Elia? Mengapa Henokh tidak ikut, bukankah dia juga manusia dan berada di Surga? Atau
mengapa bukan Musa dan Henokh atau Elia dan Henokh?
Bagi orang Yahudi, Musa identik
dengan Hukum, dan Elia identik dengan Nabi-nabi.
Orang Yahudi membagi Kitab Suci
mereka dalam dua bagian besar:
v bagian
pertama ialah To’rah/Taurat
(5 kitab pertama Perjanjian Lama yang ditulis Musa),
v bagian kedua
ialah Nevi’im/Nabi-nabi
(tulisan nabi-nabi tentang nubuatan, kesaksian mereka tentang Kristus, dll.),
Ada yang membaginya dalam 3 bagian dan memisahkan
v bagian ketiga
ialah Kethuvim yaitu
kitab Mazmur, Amsal, dll.
Ingat ya, di masa hidup Yesus kitab
suci yang ada hanya kitab Perjanjian Lama. Itu
kitab suci yang dipakai Yesus dan murid-muridNya.
Maka, setiap kali muncul kata-kata “the Law and the prophets” (kitab Taurat dan kitab Nabi-nabi) misalnya di
Matius 5:17, 7:12, 22:40, Kisah 13:15, Roma 3:21, Lukas 16:16, dan masih banyak
ayat lain, itu
berbicara tentang kitab suci mereka.
Maka sebagai orang Yahudi, Petrus,
Yohanes dan Yakobus saat melihat Musa dan Elia bersama Yesus, itu merupakan konfirmasi,
semacam endorsemen bahwa Yesus benar-benar adalah Sang Mesias karena sudah
diperkuat oleh munculnya Musa
yang mewakili Taurat, dan Elia yang mewakili nabi-nabi.
Kitab Perjanjian Lama, Maleakhi
mencatat pesan nabi itu kepada bangsa Yahudi, demikian:
Maleakhi 4:4-5
4 Ingatlah kamu akan Hukum
Musa, hamba-Ku, yang telah Kuperintahkan kepadanya di gunung Horeb bagi seluruh Israel, dengan ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan.
5 Lihatlah, Aku akan mengutus
nabi Elia kepadamu sebelum datangnya hari
TUHAN yang besar dan mengerikan itu
Jadi inilah pesan yang diberikan
Tuhan kepada umatNya. Kita tahu bahwa antara zaman Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru ada sekitar 400 tahun Tuhan tidak mengirim nabi. Dan ayat-ayat
ini adalah salah satu pesan Tuhan yang terakhir yang disampaikanNya kepada
umatNya sebelum masa keheningan itu. Dan lihat, Tuhan menyebut Musa dan Elia di
sini. Mengapa bukan nama nabi-nabi yang lain? Ada banyak nabi-nabi besar:
Yesaya, Yeremia, Daniel, Yehezkiel, tapi Tuhan memilih nama Musa dan Elia,
padahal Elia malah bukan nabi yang menulis kitab. Tidak ada kitab Elia! Mengapa Musa dan Elia?
v Musa kita
tahu identik dengan Hukum.
Musa yang menerima kedua loh batu tulisan jari Tuhan
sendiri yang berisikan 10 Perintah Allah. Musa yang berada bersama Tuhan 40
hari di atas gunung Sinai menerima semua Taurat/ajaran/doktrin yang diberikan
Tuhan untuk disampaikan kepada umatNya. Jadi Musa adalah lambang Hukum. Berarti Hukum Tuhan itu sangat penting
sehubungan dengan pekerjaan penyelamatan Kristus.
v Elia kita
tahu adalah seorang reformator.
Kalau kita baca kisah Elia, kita melihat bagaimana dia
berusaha membuat umat Allah yang sudah mengikuti imam-imam pagan Baal supaya
kembali kepada Allah, meninggalkan berhala mereka. Bacalah 1 Raja-raja pasal 18
seluruhnya. Sungguh kisah yang menarik. Elia menantang 850 orang imam Baal dan
Asyera peliharaan Izebel di bukit Karmel. Elia mulai dengan mereparasi mezbah Allah ~
berarti secara simbolis dia mengadakan kebangunan rohani pada bangsa Israel. Dia mereparasi cara penyembahan bangsa Israel
kepada Allah, dia memimpin orang Israel kembali ke penyembahan kepada Allah
yang benar. Dan ketika bangsa Israel melihat kurban Elia diterima oleh Tuhan
mereka menyadari siapa Allah yang sejati. Dan mereka sujud mengakui Allah nenek
moyang mereka, dan membunuh semua imam Baal di sungai Kison.
Malachi 4:6 mengatakan Elia itu bikin apa?
Dan ia akan membuat hati bapak-bapak berbalik
kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapak-bapaknya, supaya jangan
Aku datang dan memukul bumi dengan sebuah kutukan.
Ayat di atas mengatakan Elia membuat hati anak-anak
berbalik kepada bapak-bapaknya, maksudnya ini ialah bapak-bapak leluhur,
bapak-bapak bangsa, Abraham, Ishak, Yakub, supaya orang Israel ingat lagi akan kesetiaan
para leluhur mereka kepada Tuhan, supaya mereka ingat perjanjian leluhur mereka
dengan Tuhan, supaya mereka mengikuti agama dan kesetiaan leluhur mereka.
Karena itu Elia ialah seorang nabi reformasi, yang membuat kebangunan rohani
pada umat Allah, membawa mereka yang tersesat kembali kepada Tuhan.
Sampai di sini kita sudah yakin kan bahwa peristiwa di
bukit transfigurasi ini adalah tipe dari peristiwa kedatangan kedua Yesus, maka
munculnya tipe Elia sehubungan dengan kedatangan kedua Yesus juga
dapat dipastikan, berarti akan ada yang memimpin suatu kebangunan rohani yang besar di antara umat
Allah tidak lama sebelum kedatangan kedua Yesus. Kalau di zaman Elia literal itu hanya terjadi di
Israel, tapi menjelang akhir zaman, kebangunan rohani itu akan terjadi secara
global di seluruh dunia. Maka tipe Elia
akhir zaman bukanlah satu manusia. Tapi ini adalah pelajaran yang lain yang
akan dibahas dalam tipe-tipe Elia sepanjang zaman, semoga masih sempat.
Ada alasan lain mengapa Musa dan Elia
turun berbicara dengan Yesus. Musa dan Elia
sudah berada di Surga sebelum Yesus mati sebagai kurban di salib. Berarti keberadaan mereka di Surga itu masih suatu
utang berdasarkan janji bahwa Yesus mau mati sebagai Penebus
manusia. Jika Yesus mengundurkan diri batal mati di salib, itu akan berarti
dosa-dosa mereka tidak ada yang membayar. Lalu bagaimana nasib mereka? Karena
itu bagi mereka sangat penting Yesus tetap bersedia melaksanakan rencanaNya
mati sebagai Anak Domba Allah yang dipersembahkan untuk membayar dosa-dosa
manusia.
Selain itu ada alasan lain mengapa
Musa dan Elia yang turun bertemu dengan Yesus. Dan ini yang membuktikan bahwa peristiwa di
Bukit Transfigurasi itu benar-benar ialah tipe dari peristiwa kedatangan Yesus
yang kedua di akhir zaman. Yesus
tampil dalam kemuliaan, dan dua golongan umatNya yang diwakili oleh Musa dan
Elia akan bertemu dengan Dia. Paulus menggambarkan apa yang akan terjadi pada
saat kedatangan kedua Yesus.
1 Tesalonika 4:14,16-17
4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus
telah mati dan telah bangkit lagi, dengan cara demikianlah Allah akan membawa
bersamaNya mereka yang tidur dalam
Yesus.
4:16 Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu
seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan
sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.”
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu
Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan
Tuhan.”
Jadi saat Yesus datang kedua kalinya
nanti, ada dua golongan umat Allah yang akan dibawa ke langit bertemu dengan
Yesus, yang kemudian dibawa terus sampai ke Surga.
1.
Mereka yang sudah mati, yang matinya dalam Kristus,
yaitu umat Allah, mulai dari zaman Adam, hingga umat
Allah yang mati terakhir, semuanya akan dibangkitkan dengan tubuh baru yang tidak akan
mati lagi.
2.
Mereka yang masih hidup pada waktu itu,
tentu saja yang hidup dalam Kristus, umat Allah, yang
dikenal sebagai kelompok
144ribu (walaupun jumlahnya bukan
persis 144ribu karena angka 144ribu ini simbolis) mereka tidak mengalami
kematian, tapi tubuhnya
langsung diubahkan dalam sekejap,
menjadi tubuh yang tidak akan mati juga.
Maka di bukit transfigurasi itu Musa mewakili
golongan pertama, yaitu mereka
yang mati dalam Kristus yang dibangkitkan pada saat kedatangan Yesus.
Dan Elia mewakili golongan kedua,
yaitu mereka yang masih hidup ketika Yesus datang kembali, umat Allah yang
disebut ke-144ribu yang tidak pernah mengalami mati, mereka yang sampai saat
terakhir masih dikejar-kejar dan dianiaya oleh Antikristus dan dapat bertahan
hidup hanya karena dilindungi Tuhan.
Berarti apa yang dilihat Petrus,
Yohanes dan Yakobus di bukit transfigurasi itu beberapa hari sebelum kematian
Yesus adalah “preview” adegan kedatangan kedua Yesus
yang kelak mereka akan menjadi bagiannya. Itulah mengapa Yesus berkata, bahwa
ada di antara murid-muridNya yang di masa hidup mereka akan melihat “kerajaan Allah datang dengan kuasa”. Mereka tidak melihat peristiwa yang
sesungguhnya, karena mereka sudah mati dan sampai sekarang Yesus belum datang
lagi, tapi mereka melihat “preview”nya, mereka melihat tipe-nya, ketika di atas
bukit transfigurasi itu mereka menyaksikan Yesus dalam kemuliaanNya
bercakap-cakap bersama Musa dan Elia, dan suara Bapa berkata dari dalam awan, ‘Inilah
Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia’.
Dengan melihat semua itu, dan mereka
menulisnya, pengalaman mereka itu menguatkan iman
generasi-generasi umat Allah berikutnya, bahwa suatu hari Yesus
benar-benar akan datang, dan semua umatNya baik yang sudah mati maupun yang
masih hidup, semua akan diubahkan dan dibawa ke Surga sebagaimana Musa dan
Elia. Kesaksian murid-murid itu menjadi jaminan bagi umat Allah
akhir zaman bahwa ada kelanjutan cerita setelah hidup di dunia yang penuh
kesukaran ini, bahwa kehidupan yang kekal menantikan mereka.
Murid-murid itu telah menyaksikan bahwa Musa dan Elia sungguh-sungguh adalah
manusia-manusia yang sudah ada di Surga, mereka bukan arwah, mereka bukan roh,
mereka benar-benar manusia yang hidup, yang punya darah dan daging, tapi darah
dan daging yang tidak terkontaminasi dosa. Kita semua kenal kisah Musa dan
Elia, mereka nabi-nabi yang hebat, tapi mereka tidak sempurna, mereka semua
juga pernah berbuat dosa. Tapi mereka bertobat, dan mereka lulus berada di
Surga, berarti kita yang juga pernah berbuat dosa juga punya kesempatan lulus
masuk Surga, jika kita bertobat.
Sekarang kita lanjutkan dengan
membahas siklus 7 yang begitu sering dipakai Tuhan, dari awal penciptaan dunia
untuk hal-hal yang berkaitan dengan dunia ini.
Sekarang marilah kita simak ayat ini:
2
Petrus 3:8
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang
terkasih, jangan lupa satu hal ini, bahwa pada
Tuhan satu hari
sama seperti seribu tahun, dan
seribu tahun sama seperti satu hari.
Nah, ada pemikiran yang menarik. Kita
kembali ke zaman Adam. Ingat pesan yang diberikan Tuhan kepada Adam dan Hawa?
Kejadian 2:17
‘tetapi
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati.’
Tuhan berkata, “pada
hari kamu makan…” tetapi ternyata Adam dan Hawa tidak mati pada
hari mereka makan buah terlarang itu. Mengapa? Ada penjelasan yang mengatakan
karena kematian mereka telah digantikan oleh domba yang dikurbankan bagi dosa
mereka, yang kulitnya diambil untuk pakaian mereka. Jadi domba itu yang mati
pada hari itu. Domba itu ialah lambang Yesus Kristus. Itu benar.
Tapi apakah mungkin juga ada alasan
yang lain?
Mungkinkah jika Tuhan berkata “pada hari kamu makan…” yang dimaksud
Tuhan ialah hari
menurut ukuran Tuhan = 1000 tahun manusia?
Kalau kita memeriksa Alkitab, tidak
ada manusia yang melewati batas usia 1000 tahun. Yang paling tua Metusalah itu
mati di usia 969. Adam mati di usia 930. Apakah itu masih dalam kurun 1000
tahun, 1 harinya Tuhan? Berarti saat Adam mati pada usia 930, itu bagi Tuhan masih hari
yang sama dengan ketika Adam makan buah larangan itu. Ini hanya suatu pemikiran Pdt. Doug Batchelor. Menarik.
Mungkin salah, mungkin benar. Hanya suatu pendapat, tidak mempengaruhi
keselamatan kita.
Nah, selain yang di atas, ada hal
lain yang lebih penting berkaitan dengan siklus 7 ini, dan bahwa 1 hari = 1000
tahun.
Kita tahu bahwa sejarah
dunia dibagi dalam tiga bagian:
Ø Dari Adam
hingga Abraham, sekitar 2000 tahun (era pra-Israel).
Ø Dari Abraham
hingga Yesus, sekitar 2000 tahun (era Israel literal)
Ø Apakah masuk
akal jika kita menganggap dari Yesus hingga kiamat (era Israel simbolis =
gereja Tuhan) juga sekitar 2000 tahun?
Maka total umur dunia dari diciptakan hingga berakhirnya
itu sekitar 6000 tahun atau 6 hari bagi Tuhan?
Nah, mengikuti siklus 7 hari, maka setelah 6 hari, hari
berikutnya, hari
ke-7 adalah hari Sabat = hari istirahat.
Nah, Alkitab memberitahu kita bahwa setelah kedatangan
kedua Yesus, setelah semua umat Allah dibawa ke Surga, mereka hidup di Surga
1000 tahun lamanya, sementara
di bumi ini tidak ada kehidupan, tidak ada kegiatan apa-apa, semua orang yang
bukan umat Allah ditinggalkan dalam kondisi mati di bumi, jadi bumi bisa
dikatakan dalam kondisi berSabat, atau tidak beroperasi. Pembahasan tentang masa
1000 tahun ini, yang disebut Millenium, atau Kerajaan 1000 Tahun, bisa dilihat
di pembahasan no. 113 dan 194 di blog ini juga. Jadi tidak diulang lagi di
sini.
Maka melihat gambaran ini:
Ø Sudah lewat
sekitar 4000 tahun hingga zaman Yesus.
Ø Sudah
berjalan sekitar 2000 tahun dari Yesus hingga sekarang
Ø Dan ada masa
1000 tahun Millenium ketika dunia ini kosong (dalam kondisi Sabat) dan umat
Allah sedang di Surga bersama Yesus,
Berarti mestinya tidak lama lagi sudah berakhir
masa 6000 tahun bagi dunia ini untuk eksis dalam dosa, dan sudah hampir tiba waktunya Yesus
datang lagi untuk mengosongkan dunia, supaya dunia ini beristirahat, sementara
umat Allah dibawa untuk hidup di Surga selama 1000 tahun lamanya.
Kita memang tidak diizinkan Tuhan untuk menentukan
jam dan hari kedatangan Yesus. Tetapi kita disuruh oleh Yesus untuk melihat
tanda-tanda zaman supaya kita tahu sudah sedekat apa kita dengan
kedatangan Yesus yang kedua.
Matius 24:32-33
32
Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila
ranting-rantingnya melembut dan mulai berdaun,
kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 33 Demikian juga, jika
kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di
ambang pintu.
Teman-teman, pohon ara daunnya sudah banyak sekarang.
20 12 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar