167. SIAPA YANG MENGERASKAN HATI FIRAUN?
_____________________________________________________________________
Topik ini pernah
muncul di dalam kelas Pendalaman Alkitab kami ketika ada yang bertanya, MENGAPA
TUHAN MENGERASKAN HATI FIRAUN? Jika Tuhan yang mengeraskan hati Firaun, maka
Firaun tidak boleh disalahkan menolak melepaskan bangsa Israel, karena itu kan
perbuatan Tuhan mengeraskan hatinya?
Hari ini ada
juga teman yang menanyakan hal yang sama.
Jadi supaya
semua jelas apa yang dimaksud dengan istilah “TUHAN MENGERASKAN HATI” ini,
baiklah kita melihat ke keseluruhan negosiasi Musa bersama Harun dengan Firaun Mesir, Tutmoses III (bukan
Ramses seperti yang difilmkan Hollywood ya), di mana Tuhan turun tangan
menjatuhkan 10 kali tulahNya.
Kita baca
Alkitab dari Keluaran pasal 4 hingga pasal 14.
Tentunya kita
tidak akan membahas setiap ayat dari ke-11 pasal itu di sini, jadi hanya
ayat-ayat yang relevan dengan topik pembahasan kita ini.
Keluaran
4:21 Dan TUHAN
berfirman kepada Musa: ‘Pada waktu engkau pergi untuk kembali ke Mesir, pastikan kaulakukan segala mujizat yang telah
Kuserahkan ke dalam tanganmu, di depan Firaun. Tetapi Aku akan mengeraskan חזק [châzaq khaw-zak'] hatinya, sehingga ia
tidak akan membiarkan bangsa itu pergi.’
5:1 Kemudian
Musa dan Harun pergi masuk dan berkata
kepada Firaun, ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi agar mereka bisa mengadakan perayaan bagi-Ku di
padang gurun.’
(= permohonan
pertama)
5:2 Dan
Firaun berkata, ‘Siapa TUHAN itu sehingga aku harus
mematuhi suara-Nya untuk membiarkan orang
Israel pergi? Aku tidak kenal TUHAN itu, dan
aku juga tidak akan mengizinkan orang Israel
pergi.’ (= penolakan pertama ~ Firaun mengeraskan hatinya ~
pertama kali)
7:3 Dan Aku
akan mengeraskanקשׁה [qâshâh
kaw-shaw'] hati Firaun, dan memperbanyak tanda-tandaKu
dan mujizat-mujizatKu di tanah Mesir.
Mujizat pertama
7:10 Dan Musa
dan Harun pergi menghadap Firaun, dan mereka
berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; dan Harun
melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan di
depan hamba-hambanya, dan tongkat itu menjadi ular.
7:13 Tetapi hati Firaun menjadi keras חזק [châzaq khaw-zak'], sehingga tidak mau
mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN. (=
Firaun yang mengeraskan
hatinya sendiri – kedua kalinya)
7:14 Dan
TUHAN berfirman kepada Musa, ‘Hati Firaun keras כּבד [kâbêd
kaw-bade'], ia menolak mengizinkan bangsa itu pergi.’
Tulah
# 1
7:19 Dan TUHAN
berfirman kepada Musa, ‘Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah
tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas
anak-anak sungai mereka, ke atas sungai-sungai
mereka, dan ke atas kolam-kolam mereka, dan ke atas segala kumpulan air mereka,
supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir,
bahkan di dalam wadah kayu dan wadah batu.’
7:20 Dan Musa dan Harun berbuat begitu, seperti yang diperintahkan
TUHAN; dan dia mengangkat tongkat itu dan
dipukulkannya kepada air-air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun, dan di depan mata hamba-hambanya; dan seluruh air yang ada di sungai Nil berubah menjadi darah;
7:22 Dan
para ahli sihir Mesir membuat yang demikian
juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, dan hati Firaun menjadi keras חזק [châzaq
khaw-zak'] dan ia tidak juga mau mendengarkan keduanya, seperti yang
telah dikatakan TUHAN.
7:23 Dan Firaun berpaling, dan masuk ke dalam istananya, tidak juga dia menetapkan hatinya dalam hal ini. (= Firaun mengeraskan hatinya ~
ketiga kalinya)
Tulah # 2
8:6 Dan Harun
mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir, dan katak-katak pun bermunculan, dan menutupi tanah Mesir.
8:15 Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa
telah ada pause, ia mengeraskan כּבד [kâbêd kaw-bade'] hatinya, dan tidak mau
mendengarkan keduanya--sebagaimana yang
telah dikatakan TUHAN. (= Firaun mengeraskan hatinya ~
keempat kalinya)
Tulah # 3
8:17 Dan
mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan
memukulkannya ke debu tanah, dan itu menjadi
kutu-kutu pada manusia dan pada binatang. Segala debu negeri itu menjadi kutu-kutu di seluruh tanah Mesir.
8:19 Lalu para ahli sihir itu berkata kepada Firaun, ‘Inilah jari Allah.’ Dan hati Firaun menjadi keras חזק [châzaq khaw-zak'], dan ia tidak mau
mendengarkan mereka--seperti yang telah dikatakan
TUHAN. (= Firaun mengeraskan hatinya ~ kelima kalinya)
Tulah # 4
8:24 Dan TUHAN
berbuat demikian; di sana datanglah
banyak-banyak rombongan pikat ke dalam istana Firaun,
dan ke dalam rumah hamba-hambanya, dan ke seluruh tanah Mesir; negeri itu menjadi rusak karena rombongan pikat itu.
8:32 Dan
kali ini pun Firaun mengeraskan כּבד
[kâbêd kaw-bade'] hatinya; ia tidak juga mau mengizinkan bangsa itu pergi. (= Firaun mengeraskan hatinya ~
keenam kalinya)
Tulah # 5
9:6 Dan TUHAN melakukan hal ini keesokan harinya; dan segala ternak orang Mesir itu mati, tetapi dari ternak orang Israel tidak ada seekor pun yang mati.
9:7 Dan
Firaun menyuruh orang dan lihat, tidak ada
seekor pun dari ternak orang Israel yang mati. Dan
hati Firaun menjadi keras כּבד
[kâbêd kaw-bade'] dan dia tidak
mengizinkan bangsa itu pergi. (= Firaun mengeraskan hatinya ~
ketujuh kalinya)
Tulah # 6
9:10 Dan
mereka mengambil abu dari tungku api, dan berdiri di depan Firaun, dan Musa menghamburkannya ke udara, dan itu menjadi borok yang pecah dengan bisul pada manusia dan binatang.
9:12 Dan
TUHAN mengeraskan חזק [châzaq khaw-zak'] hati Firaun, dan
ia tidak mendengarkan mereka--seperti yang telah dikatakan
TUHAN kepada Musa. (= Tuhan yang mengeraskan hati Firaun – 1 X)
Tulah # 7
9:24 Jadi ada hujan batu es, dan api yang bercampur dengan batu es itu, begitu lebatnya, yang
seperti itu belum pernah terjadi di
seluruh negeri Mesir, sejak menjadi suatu bangsa.
9:34 Dan
ketika Firaun melihat, bahwa hujan dan hujan es batu, dan guruh telah berhenti, dia semakin berbuat dosa; dan mengeraskan כּבד [kâbêd kaw-bade'] hatinya, baik ia maupun para hambanya. (= Firaun mengeraskan hatinya ~ ke
delapan kalinya)
9:35 Dan
hati Firaun mengeras חזק [châzaq
khaw-zak'], ia tidak juga mau mengizinkan orang
Israel pergi--seperti yang telah dikatakan TUHAN
melalui Musa.
Tulah # 8
10:13 Dan Musa mengulurkan tongkatnya ke atas
tanah Mesir, dan TUHAN mendatangkan angin timur melintasi negeri itu,
sehari-harian dan semalam-malaman, dan setelah hari pagi, angin timur membawa belalang.
10:20 Tetapi TUHAN
mengeraskanחזק [châzaq khaw-zak'] hati Firaun, sehingga ia tidak mau mengizinkan orang Israel pergi. (= Tuhan yang mengeraskan hati Firaun –
2 X)
Tulah # 9
10:22 Dan
Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah kegelapan
pekat di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
10:27 Tetapi TUHAN
mengeraskan חזק [châzaq khaw-zak'] hati Firaun, dan dia tidak mau mengizinkan
mereka pergi. (= Tuhan yang mengeraskan hati Firaun – 3 X)
11:10 Dan Musa
dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di depan Firaun. Dan TUHAN
mengeraskan חזק [châzaq khaw-zak'] hati Firaun, sehingga ia tidak mau
mengizinkan orang Israel pergi dari negerinya.
Tulah # 10
12:29 Dan
terjadilah pada tengah malam TUHAN membunuh semua anak
sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai anak sulung orang tawanan, yang ada dalam penjara, beserta segala anak sulung ternak.
14:4 Dan Aku
akan mengeraskan חזק [châzaq
khaw-zak'] hati Firaun, sehingga ia akan mengejar mereka. Dan Aku akan mendapat kehormatan di atas Firaun dan seluruh pasukannya,
sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat
demikian. (= Tuhan yang mengeraskan hati Firaun – 4 X)
14:8 Dan TUHAN
mengeraskan חזק [châzaq
khaw-zak'] hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga
ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel keluar
dengan berani.
14:17 Dan
lihatlah, Aku akan mengeraskan חזק
[châzaq khaw-zak'] hati orang Mesir, dan mereka menyusul orang Israel, dan
Aku akan mendapat kehormatan di atas Firaun dan atas seluruh pasukannya, atas keretanya,
dan atas pasukan berkudanya.
Jadi kita
melihat bahwa Tuhan menjatuhkan 10 tulah ke atas Mesir lewat Musa dan Harun,
dan sebelumnya Tuhan sudah menyatakan kuasaNya dengan memberikan satu mujizat
yang pertama.
Maka kalau kita
lihat dari ayat-ayat ini, berapa kali dikatakan “Firaun mengeraskan hatinya”
atau “hati Firaun menjadi keras”? DELAPAN KALI Firaun mengeraskan
hatinya sendiri. (permohonan pertama, mujizat pertama, tulah #
1, # 2, # 3, # 4, # 5, # 7).
Berapa kali
dikatakan “Tuhan yang mengeraskan hati
Firaun”? EMPAT KALI, yaitu saat tulah # 6, # 8, # 9, # 10.
Jika kita lihat
tulisan aslinya dalam bahasa Ibrani, ada tiga kata yang berbeda yang dipakai
untuk menggambarkan hati yang keras di atas:
כּבד [kâbêd
kaw-bade']
Yang artinya: berat, tumpul, bodoh, lamban,
“ndableg”, sulit.
קשׁה [qâshâh kaw-shaw’]
Yang artinya: tidak peka, alot, keras, kejam, garang,
kaku.
חזק [châzaq khaw-zak']
Yang
artinya: berani, keras kepala, menguasai, mengendalikan, keras, mengeras,
mengalahkan, tahan.
Maka jika kita
melihat kata-kata yang berbeda yang dipakai untuk menggambarkan kondisi hati
Firaun yang keras itu, kita punya gambaran yang lebih tepat.
Kesimpulan apa
yang kita peroleh setelah kita meneliti ayat-ayat di atas? Apakah Tuhan memang
yang sudah mengeraskan hati Firaun sehingga memang sedari awal Tuhan sudah
menakdirkan Firaun untuk tidak mau melepaskan bangsa Israel dan binasa di laut?
Andai memang
Firaun sudah diplot dalam skenario Tuhan sebagai tokoh yang jahat dan harus
binasa, maka berarti bukan salah Firaun dia tidak melepaskan bangsa Israel, kan
dia memang sudah diberi peranan antagonis yang harus menghalangi keluarnya bangsa
Israel dari Mesir? Berarti Firaun sudah ditentukan akan binasa?
Tidak,
teman-teman.
TUHAN TIDAK PERNAH MENAKDIRKAN SEORANG MANUSIA PUN UNTUK BINASA.
TUHAN HANYA MENAKDIRKAN MANUSIA
UNTUK SELAMAT.
Lihat apa yang
ditulis nabi Yeremia:
Yeremia 29:11
Sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan yang Aku rancang untukmu,
firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kejahatan, untuk memberikan kepadamu akhir
yang engkau harapkan.
Tetapi Tuhan
mahatahu karena Dia Tuhan. Tuhan sudah tahu Firaun tidak bakal melepaskan
bangsa Israel, bukan karena Tuhan yang menakdirkan demikian, melainkan karena Tuhan tahu isi hati Firauan dan Tuhan sudah tahu segala sesuatu yang
akan terjadi, Dia tahu yang akhir dari awalnya.
Kalau begitu
mengapa di ayat-ayat di atas ditulis “Tuhan mengeraskan hati Firaun”?
Sekarang kita
akan berbicara sedikit tentang PERANAN ROH KUDUS.
Siapa Roh Kudus
ini?
Pribadi ketiga
dalam Keallahan, Pribadi ketiga dalam Ketuhanan.
Banyak orang
Kristen menganggap Roh Kudus itu baru muncul setelah Yesus kembali ke Surga di
tahun 31 AD, sebelumnya Roh Kudus ini tidak punya peranan apa-apa.
Tapi itu adalah
konsep yang tidak tepat.
Roh
Kudus, sebagaimana Allah Bapa dan Allah Anak, sama-sama berperan penuh dengan
segala urusan manusia sejak penciptaan dunia ini. Coba kita lihat
beberapa ayat di Perjanjian Lama.
Kejadian 1:2
Dan bumi belum berbentuk dan
kosong; dan kegelapan berada di atas permukaan
kedalaman (lautan). Dan ROH ALLAH bergerak di atas permukaan
air.
Siapa yang bergerak di atas permukaan
air? Roh Allah, atau yang kita sebut juga Roh Kudus.
Kejadian 6:3
Dan TUHAN berfirman, ‘ROH-KU tidak akan selalu bergumul
dengan manusia karena manusia juga adalah daging, namun hari-harinya akan selama seratus dua puluh tahun.’
Siapa yang bergumul dengan manusia
pra-air bah selama 120 tahun? Roh Allah, atau Roh Kudus.
Keluaran 31:2-3
2 Lihat, telah Kusebut dengan nama Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, 3 dan Aku telah memenuhi dia dengan ROH ALLAH, dalam hikmat dan pengertian, dan dalam
pengetahuan, dan dalam segala macam keterampilan.
Siapa yang memberikan hikmat dan
pengertian dan pengetahuan kepada Bezaleel bin Uri bin Hur? Roh Allah, Roh
Kudus.
Hakim-hakim 3:9-10
9 Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan
seorang penyelamat bagi orang Israel, yang
menyelamatkan mereka, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb. 10 Dan ROH TUHAN datang padanya dan ia menghakimi orang Israel, dan maju berperang, dan TUHAN
menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram (Mesopotamia), ke dalam tangannya, dan ia mengalahkan Kusyan-Risyataim.
Siapa
yang menyertai Otniel sebagai hakim? Roh Tuhan, Roh Kudus.
Jadi sejak semula Roh Kudus atau disebut juga Roh Allah, Roh Tuhan, ada
bersama manusia. Dia yang bergumul dengan manusia, Dia yang
menyertai manusia, Dia yang membimbing manusia kepada pertobatan, Dia yang
menolong manusia supaya tetap berjalan di jalan Tuhan, Dia yang mengajarkan
kepada manusia mana yang benar mana yang salah, mana yang baik mana yang jahat.
Kita mungkin lebih mengenalNya sebagai “suara hati nurani”, tetapi sebenarnya itu
adalah suara Roh Kudus, Roh Allah.
Kembali kepada
Firaun Tutmoses III ini.
Apakah Firaun
memiliki hati nurani? Apakah Roh Kudus juga berbisik kepada Firaun mana yang
benar dan mana yang salah? Pasti.
Masalahnya
adalah, apakah Firaun mau mendengar suara hati nuraninya, suara Roh Kudus yang
berbisik kepadanya.
Roh
Kudus, sebagaimana Pribadi-pribadi Ketuhanan yang lain, tidak pernah memaksa. Sejak
awal Tuhan telah memberikan hak untuk memilih kepada manusia. Tuhan tidak akan
memaksa manusia dalam menentukan pilihannya. Jadi, apabila Roh Kudus berbicara
kepada manusia, lalu manusianya memilih untuk tidak mendengarkan, Roh Kudus
akan menghormati pilihan tersebut. Itulah yang disebut dengan “mengeraskan hati”.
Jadi orang yang mengabaikan bimbingan
dan bisikan Roh Kudus, itulah yang disebut telah “mengeraskan hati”nya.
Mengapa?
Mari kita lihat
definisi Alkitab.
Bilangan 12:3
Adapun manusia Musa itu sangat patuh
(עָנָיו עָנָו [‛ânâv ‛ânâyv = rendah hati, lemah lembut) lebih dari semua manusia yang
ada di atas muka bumi saat itu.
Kita semua mengenal Musa, bukan? Musa
adalah nabi Tuhan yang sangat hebat. Dia pernah berada di hadirat Tuhan 40 hari
lamanya, di atas G. Sinai, dialah yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir,
dialah orang pertama yang dibangkitkan Tuhan dari kematian. Di sini dikatakan,
Musa itu “sangat patuh”, berarti orang
yang patuh kepada Tuhan itu rendah hatinya, tidak suka membantah
atau protes, Musa mendengarkan suara Roh Kudus, Musa menurut dan melakukan apa
yang dikatakan Roh Kudus kepadanya, Musa merespons bisikan Roh Kudus kepadanya
dengan kerendahan hati, yaitu menurut. Musa tidak mengeraskan hatinya.
Kalau orang
yang mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus itu “rendah hati”, berarti orang yang tidak mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh
Kudus itu apa? “Keras hatinya” menganggap diriya yang benar.
Jadi kita
sekarang sudah paham apa yang dimaksud ketika dikatakan
FIRAUN MENGERASKAN HATINYA,
itu artinya
FIRAUN TIDAK MAU MENDENGAR BISIKAN DAN
BIMBINGAN ROH KUDUS.
Sekarang bagaimana dengan ungkapan “Tuhan
mengeraskan hati Firaun”?
Pertama kita
kembali kepada rumus bahwa TUHAN TIDAK PERNAH MEMAKSA
MANUSIA, betul? Tuhan memberikan kebebasan penuh kepada manusia
untuk menentukan pilihannya sendiri. Tuhan hanya memberikan pilihan:
·
ikut
Aku, selamat.
·
tidak
mau ikut Aku, ya tidak selamat.
Tetapi setiap
manusia bebas menentukan apakah dia mau ikut Tuhan atau tidak. Tidak ada
pemaksaan dari Tuhan.
Ingat,
“mengeraskan hati” berarti tidak mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus?
Pertanyaan #1:
Apakah Tuhan memaksa manusia
untuk tidak mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus? Jelas tidak mungkin, karena
Tuhan tidak pernah memaksa.
Pertanyaan #2:
Lalu siapa yang membuat manusia tidak
mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus? Nah, sekarang
jelas kan, siapa? Ya manusianya sendiri,
karena dialah yang memilih untuk tidak mendengarkan.
Tetapi
mengapa diistilahkan “Tuhan yang mengeraskan hati
Firaun”? Dan di kisah yang sudah kita baca, malah 4 kali dikatakan
Tuhan yang mengeraskan hati Firaun.
Nah, karena
sesudah berkali-kali ~ Alkitab mencatat DELAPAN KALI Firaun mengeraskan
hatinya sendiri ~ berarti Firaun sudah menolak untuk tidak mau
mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus ~ maka Roh Kudus bungkam. Roh Kudus sudah tidak berbisik lagi. Roh
Kudus tidak bergumul lagi dengan Firaun. Roh Kudus membiarkan.
Tuhan tidak
perlu mengeraskan hati Firaun, Firaun sendiri yang sudah mengeraskan hatinya
lebih dulu. Hati yang sudah keras ya
sudah keras, dan itu sudah dilakukan Firaun sendiri, bukan Tuhan.
Hanya saja, kalau Roh Kudus
sudah bungkam, berarti Tuhan membiarkan hati Firaun mengeras. Tuhan sudah
berhenti berusaha membuat hati Firaun melunak.
Lha sementara
Roh Kudus masih berbisik kepada Firaun saja, Firaunnya sendiri sudah
mengeraskan hatinya menolak bisikan itu. Apalagi sekarang Roh Kudus sudah tidak
berbisik lagi, berarti hati Firaun sudah tidak mungkin berubah lunak, bukan?
Firaun telah kehilangan kesempatannya untuk bertobat. Tuhan membiarkan hati
Firaun mengeras.
Tetapi bila
ada yang kritis dan bertanya, mengapa pertama-tama SEBELUM Musa dan
Harun menghadap Firaun, Tuhan sudah berkata bahwa:
4:21 Dan TUHAN
berfirman kepada Musa: ‘Pada waktu engkau pergi
untuk kembali ke Mesir, pastikan kaulakukan
segala mujizat yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, di depan Firaun. Tetapi
Aku AKAN mengeraskan חזק [châzaq khaw-zak'] hatinya, sehingga ia tidak akan membiarkan bangsa itu pergi.’
7:3 Dan
Aku AKAN mengeraskan קשׁה [qâshâh
kaw-shaw'] hati Firaun, dan Aku akan
memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir
Pertanyaan:
Jika ada kata “akan” apakah peristiwa
itu sudah terjadi atau belum pada waktu diucapkan? Belum! Jadi
di sini Tuhan berkata kepada Musa, bahwa NANTI
(di masa yang akan datang), Tuhan akan mengeraskan hati Firaun, dan Firaun
tidak akan membiarkan Israel pergi.
Kapan
terjadinya Tuhan akan mengeraskan hati Firaun? SETELAH Firaun menolak bisikan Roh Kudus
delapan kali.
Bagaimana
Tuhan mengeraskan hati Firaun? Dengan bungkamnya Roh Kudus.
Moga-moga
poinnya sudah jelas di sini.
Pertanyaan #3:
Tapi mengapa Tuhan sudah berkata di awal-awal bahwa Firaun bakal mengeraskan
hatinya? Apa berarti Firaun sudah
ditakdirkan untuk mengeraskan hati?
Di sini kita
harus ingat bahwa TUHAN ITU MAHATAHU,
seperti yang sudah disinggung di atas. Tuhan tahu dari awal hingga akhir. Tuhan
sudah tahu sampai akhirnya Firaun tidak akan melepaskan bangsa Israel walaupun
Roh Kudus bergumul dengannya. Dan Tuhan memberitahu Musa bahwa itulah yang akan
terjadi nanti. Tetapi kemahatahuan
Tuhan tidak membuat Tuhan menentukan takdir Firaun! Firaun yang
menentukan takdirnya sendiri. Firaun
sendiri yang memilih untuk tidak mendengarkan bisikan dan bimbingan Roh Kudus,
bukan karena ditentukan Tuhan.
Jangan lupa,
manusia diberi kebebasan penuh untuk menentukan pilihannya sendiri. Jangan
beranggapan Tuhan itu seperti sutradara, Dia yang menentukan si A jadi jagoan,
si B jadi tokoh antagois, si C jadi pecundang, si D jadi orang kaya, si E jadi
pembunuh. TIDAK. Tetapi Tuhan sudah tahu bahwa si A akhirnya akan jadi jagoan,
si B akan jadi tokoh antagonis, dsb. dsb. karena Tuhan itu Mahatahu, Tuhan bisa
melihat ke depan apa yang akan terjadi. Alkitab mengatakan bahkan jumlah rambut
kita pun Tuhan tahu satu per satu. Jadi jangan
menyalahkan Tuhan kalau hidup kita tidak seperti yang kita kehendaki. Itu
adalah hasil pilihan kita sendiri, hasil akumulasi pilihan-pilihan kita
sendiri, bukan karena ditakdirkan Tuhan.
Aplikasi apa
yang kita peroleh dari kisah Firaun ini?
JANGAN MENGABAIKAN BISIKAN DAN BIMBINGAN ROH KUDUS. Jangan mengeraskan hati kita. Karena
jika kita terus-meneruskan mengeraskan hati, nanti akan tiba saatnya kita ditinggalkan
Roh Kudus, dan kita tidak mendengar lagi bisikan Roh Kudus, dan bila itu
terjadi, tamatlah riwayat kita seperti Firaun. Habislah kesempatan kita untuk
bertobat dan beroleh selamat.
Jika kita
selalu mendengarkan dan menuruti bisikan dan bimbingan Roh Kudus, maka Tuhan
akan membimbing kita berjalan di jalan kebenaran yang menuju kepada hidup
kekal.
Semoga
bermanfaat.
22 06 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar