168. MAKNA KEMATIAN
DAN KEBANGKITAN YESUS
_____________________________________________________________________
Pelajaran
Sekolah Sabat minggu lalu yang dirangkum Pdt. Kristiyono dan Pdt. Otiesinus,
memberi kita banyak informasi tentang makna KEMATIAN dan KEBANGKITAN KRISTUS.
Untuk itu aku
bagikan ini kepada teman-teman pelajar Alkitab supaya kita semua bisa menarik
manfaat darinya.
Dasar pelajaran
minggu yang lalu adalah Matius pasal 27 dan 28.
Pertama-tama
mari kita lihat Matius
27:11-26. Aku copaskan di sini karena biasanya orang malas
mengambil Alkitab.
27:11 Dan
Yesus berdiri di hadapan gubernur itu, and
gubernur itu bertanya kepada-Nya, mengatakan,
‘Engkaukah raja orang Yahudi?’ Dan Yesus berkata
kepadanya, ‘Engkau yang mengatakan.’
27:12 Dan ketika
Dia dituduh oleh imam-imam kepala dan tua-tua, Dia tidak memberi jawab apa pun.
27:13 Maka kata Pilatus kepada-Nya, ‘Tidakkah
Engkau dengar betapa banyak hal yang mereka
tuduhkan terhadap Engkau?’
27:14 Dan Ia
tidak menjawabnya sepatah kata pun, sehingga
gubernur itu sangat heran.
27:15 Nah di
perayaan itu, gubernur terbiasa membebaskan satu orang hukuman kepada rakyat, atas pilihan mereka.
27:16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara
seorang yang terkenal yang bernama (Yesus) Barabas.
27:17 Karena itu,
ketika mereka sudah berkumpul bersama,
Pilatus berkata kepada mereka, ‘Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu,
Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?’
27:18 Karena Ia
(Pilatus) sudah tahu, bahwa mereka telah
menyerahkan Yesus karena dengki.
27:19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi
pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya, katanya,
‘Jangan engkau mencampuri perkara Orang benar itu, sebab aku telah menderita banyak
hal hari ini dalam mimpi karenaNya.’
27:20 Tetapi imam-imam kepala dan tua-tua menghasut orang banyak agar mereka minta Barabas dan membinasakan
Yesus.
27:21 Gubernur
menjawab dan berkata kepada mereka, ‘Siapa di antara kedua orang itu yang kamu
kehendaki kubebaskan bagimu?’ Kata mereka, ‘Barabas.’
27:22 Kata Pilatus kepada mereka, ‘Jika begitu,
apa yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?’ Mereka semua berkata kepadaNya, ‘Salibkan Dia.’
27:23 Dan
gubernur itu berkata, ‘Mengapa? Kejahatan
apa yang telah dilakukan-Nya?’ Namun mereka makin keras berteriak, mengatakan, ‘Salibkan
dia!’
27:24 Ketika Pilatus melihat bahwa dia
sama sekali tidak bisa menang, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia
mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata, ‘Aku tidak bersalah atas darah Orang benar ini; kamu saksinya.’
27:25 Lalu seluruh rakyat itu menjawab, dan berkata, ‘Biarlah darah-Nya ditanggungkan
atas kami dan atas anak-anak kami!’
27:26 Lalu ia (Pilatus) membebaskan Barabas kepada mereka, dan
setelah dia menyesah Yesus, diserahkannya Dia
untuk disalibkan.
Informasi apa
yang kita peroleh dari ayat-ayat di atas?
1. Yesus diam, tidak memberi jawaban kepada
tuduhan imam-imam kepala dan tua-tua.
Kehidupan
Yesus sudah mencerminkan kebenaran yang diajarkanNya, Yesus tidak perlu membela Diri dengan kata-kata. Yesus tidak marah-marah, tidak
balas menuduh.
Aplikasi bagi kita:
Terhadap mereka yang memang tidak mau melihat kebenaran, tidak usah
berdebat. Kebenaran itu nanti akan terbukti dengan sendirinya.
2. Yesus tidak protes ketika orang banyak
memilih melepaskan Bar-Abbas, yang menurut catatan sejarah bernama lengkap
Yeshua Bar-Abbas (Yeshua anak Abbas/Bapak).
Kebetulan nama depannya sama dengan nama Yesus, sama
Yeshua-nya, yang maknanya “Yahwe menyelamatkan”, itu adalah nama pasaran yang
umum di zaman itu. Dengan sikapNya itu,
Yesus tidak menghalangi Bar-Abbas untuk melanjutkan hidupnya dan mendapatkan
kesempatan bertobat. Yesus memberikan kesempatan kedua kepada Bar-Abbas.
Kematian yang seharusnya dijalani oleh Bar-Abbas, akan digantikan oleh Yesus. Alkitab
tidak mengisahkan kelanjutan kisah Yeshua Bar-Abbas ini, tetapi paling tidak
dengan Yesus menggantikan tempatnya di salib, Yeshua Bar-Abbas masih punya
kesempatan untuk menyesali dosa-dosanya dan bertobat.
Aplikasi bagi
kita:
Berilah orang lain juga kesempatan untuk bertobat.
Bila sekarang dia belum menerimanya, siapa tahu dengan kesempatan yang selalu
terbuka baginya, suatu saat dia akan menerimanya.
3. Orang banyak yang sudah mendengarkan
bujukan Setan, menolak Yesus.
Menolak
Yesus berarti memilih kejahatan (membenarkan Yeshua Bar-Abbas yang jahat). Hanya ada dua
pilihan: menerima Yesus atau menolak Yesus. Tidak ada posisi netral.
Tidak bisa abstain tidak memilih. Tidak bisa menolak Yesus tanpa berpihak
kepada kejahatan. Pilihannya hanya dua itu. Yang satu atau yang lain.
Aplikasi bagi kita: Kita
juga hanya punya dua pilihan. Menerima Yesus atau menolak Yesus. Menerima Yesus berarti menolak segala yang lain.
Sebaliknya menolak Yesus berarti menerima yang lain.
4. Penyebab imam-imam kepala dan pemimpin
bangsa Yahudi menolak Yesus karena mereka iri hati dan dengki.
Iri
hati dan dengki itu akan melahirkan banyak dosa yang lain.
ü Di sini
kita lihat, bahwa iri hati dan dengki
melahirkan fitnah dan kebencian.
Karena iri hati dan dengki pada popularitas Yesus,
imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi membenci Yesus dan
memfitnahNya, melancarkan tuduhan-tuduhan palsu.
ü Kebencian
mereka membuat mereka menghasut
orang lain untuk ikut bergabung dengan mereka.
ü Kebencian
mereka membuat mereka siap sedia menerima konsekuensi yang paling berat
sekalipun,
yaitu menanggung darah Yesus bahkan sampai ke
anak-anak mereka. Jadi dengan kata lain, mereka tidak segan mencelakakan dan mengorbankan bahkan
anak-anak mereka sendiri, asalkan kebencian mereka terhadap
Yesus terlampiaskan.
ü Kebencian
mereka membuat mereka mata gelap, sudah tidak
perduli lagi pada dosa dan akibatnya.
Aplikasinya bagi kita: Jangan
dengki, jangan iri hati,
itu nanti akan melahirkan banyak dosa yang lain. Kebencian itu hanya merugikan diri sendiri, karena kebencian
akan membutakan mata kita terhadap kebenaran, dan akhirnya kita sendiri yang
terjerumus.
Sekarang kita
lanjutkan ayat 45-54:
27:45 Nah, mulai dari jam keenam
ada kegelapan meliputi seluruh daerah itu hingga
jam
kesembilan.
27:46 Dan pada kira-kira jam kesembilan berserulah Yesus dengan suara nyaring, ‘Eli, Eli, lama
sabakhtani?’ artinya, ‘Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?’
27:47 Beberapa orang yang berdiri di situ ketika mendengar itu, berkata, ‘Orang ini
memanggil Elia.’
27:48 Dan salah seorang
dari mereka segera berlari dan mengambil sebuah spons, memenuhinya
dengan cuka, lalu memasangnya pada sebatang buluh dan memberi Yesus untuk diminum.
27:49 Sisanya berkata:
‘Biarkan saja, coba kita lihat, apakah Elia akan datang untuk menyelamatkan Dia.’
27:50 Yesus setelah
Dia berseru lagi dengan suara nyaring,
lalu menyerahkan nyawa-Nya
27:51 Dan lihatlah, Tabir Bait Suci tercabik dua dari atas sampai ke bawah; dan
bumi berguncang, dan bukit-bukit batu
terbelah
27:52 dan kubur-kubur
terbuka, dan banyak jasad orang kudus yang
telah meninggal, bangkit,
27:53 dan keluar dari kubur setelah kebangkitan Yesus, dan masuk ke kota kudus dan menampakkan diri
kepada banyak orang.
27:54 Nah, ketika
kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang bersamanya
yang menjaga Yesus, melihat gempa bumi dan hal-hal
yang telah terjadi, mereka sangat ketakutan, berkata, ‘Sungguh, ini adalah Anak
Allah.’
Kita lihat
informasi yang kita peroleh dari ayat-ayat ini:
5. Mengapa di salib Yesus berseru, “Allah-Ku, Allah-Ku,
mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Kalimat
ini sering tidak dipahami banyak orang, bahkan juga oleh orang Kristen sendiri.
Mengapa Allah Bapa meninggalkan PutraNya yang dikasihiNya, justru pada saat-saat
yang paling tragis dalam hidupNya? Allah Bapa yang pengasih, justru
meninggalkan Putra yang dikasihi. Mengapa? Dari satu kalimat inilah kita bisa
memahami bahwa dosa
itu memisahkan kita dari Allah. Pada saat Yesus tergantung di salib,
Dia sedang memikul dosa manusia sepanjang masa, mulai dosa Adam hingga dosa
manusia yang terakhir hidup nanti. Bayangkan! Dosa satu orang aja seumur hidup
ada berapa banyak, apalagi dosa semua manusia sepanjang masa. Dan karena itu Yesus tidak
bisa merasakan kehadiran Allah Bapa karena Yesus sedang menjalani kematian
kekal, yaitu kondisi terpisah selamanya dari Allah Bapa. Mengapa?
Bukankah Allah Bapa tahu itu bukan dosa Yesus sendiri? Langit tengah hari
menjadi gelap gulita, alam seakan-akan menjadi penghalang supaya Allah Bapa terpisah
dari PutraNya yang tergantung di salib. Mengapa? Karena Allah itu adalah api yang
menghanguskan dosa! (Ula. 4:24, Ibr. 12:29) Andai Allah Bapa tidak memisahkan diriNya
dari PutraNya yang dikasihiNya, habis sudah, hangus Yesus terbakar oleh kesucian
Allah Bapa, karena semua dosa manusia yang sedang dipikulNya pada waktu itu
menjadikan Dia musuh Allah Bapa. Jadi
demi kita, demi manusia, Yesus yang tidak pernah hilang kontak dengan Allah
Bapa, saat itu, sejak dari taman Getsemani ketika Dia minum cawan murka Allah,
diadli, hingga tergantung di atas salib itu sebagai pemikul dosa-dosa manusia,
Dia kehilangan kontak sama sekali dengan Allah Bapa.
Aplikasinya bagi kita: Jika Yesus
saja, Putra Allah, karena dosa manusia lain, menjadi terpisah dari Allah Bapa
yang mengasihiNya, bagaimana dengan kita? Jika kita menggandoli dosa-dosa kita
sendiri terus, kita juga terpisah dari Allah Bapa.
6. Yesus menolak cuka untuk menumpulkan
kesadarannya, untuk mengurangi rasa sakitNya.
Ia
harus menjalani hukuman itu dengan kesadaran penuh. Yesus sedang menjalani
kematian kekal bagi seluruh umat manusia. Bila kita belajar kitab Wahyu, kita
akan melihat bagaimana orang-orang yang tidak selamat, semua yang menolak Yesus
Kristus sebagai Juruselamat mereka, kelak harus menjalani kematian kekal mereka sendiri, dengan kesadaran penuh
sebagaimana Yesus menjalani kematian kekal itu di atas salib juga dengan
kesadaran penuh.
Aplikasi bagi kita:
Mengapa kita harus memilih kematian kekal, penihilan total, padahal hukuman kematian kekal kita sudah dibayar oleh Yesus,
sudah digantikan oleh Yesus dan kita tinggal
menerimanya saja? Mengapa kita menolaknya?
7. Tabir Bait Suci robek menjadi dua dari
atas ke bawah.
Siapa yang merobeknya? Yang pasti bukan manusia.
Inilah Tuhan
menunjukkan bahwa segala upacara Bait Suci sudah berakhir. Segala kurban hewan
sejak itu berakhir, karena Yang dilambangkan sudah menggenapi
lambangnya, antitipe telah bertemu dengan tipe, Domba Allah yang sejati telah
dikurbankan, menggenapi lambang semua kurban domba dan lembu yang
dipersembahkan di Bait Suci sampai saat itu.
Aplikasi bagi
kita:
Upacara Bait Suci yang telah diakhiri sendiri oleh Tuhan, tidak perlu dilanjutkan lagi. Cukup Domba
Allah mati satu kali untuk semua (Ibrani 9:28), itu sudah kurban yang sempurna,
tidak perlu diwakili lagi oleh hewan-hewan kurban.
Namun upacara-upacara dan perayaan-perayaan Ibrani
yang diajarkan Allah kepada orang Israel, itu tetap harus kita pelajari, untuk
bisa memahami pekerjaan penebusan Yesus yang lengkap. Kita yang sudah ditebus, jadi
kita perlu tahu bagaimana.
8. Menjelang kematian Yesus Kristus,
terjadilah gempa bumi dahsyat, dan batu-batu terbelah, kubur-kubur terbuka.
Untuk apa?
Untuk mempersiapkan mereka yang nanti akan
dibangkitkan dari kematian bersama-sama dengan kebangkitan Kristus. Pada saat
Kristus bangkit dari kematian pada hari yang ketiga, pada hari Minggu dini
hari, ada orang-orang pilihan yang sudah mati, ikut dibangkitkan. Dan menurut
catatan Alkitab, orang-orang yang keluar dari kubur ini, masuk ke kota
Yerusalem dan menampakkan diri mereka kepada banyak orang. Untuk apa? Untuk
membuktikan bahwa Yesus Kristus telah mengalahkan maut dan kematian,
sehingga orang-orang yang tadinya sudah mati ini pun bisa hidup lagi dengan tubuh
baru yang tidak akan mati lagi. Jika kita membaca Efesus 4:8
orang-orang ini dibawa oleh Yesus ke Surga pada waktu Dia kembali ke Surga.
Aplikasi bagi
kita:
Semua yang dijanjikan Tuhan pasti akan dipenuhiNya. Dia menjanjikan keselamatan
dan hidup kekal bagi kita yang menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Surga itu sungguh ada. Dunia baru itu sungguh akan ada.
Jangan meragukan janji Tuhan.
9. Kepala pasukan dan prajurit-prajurit
Roma, yang adalah orang-orang kafir, yang menjaga Yesus menjadi
ketakutan
melihat fenomena alam yang sangat ajaib saat itu, sehingga
mereka mengakui
bahwa “Sungguh, ini adalah Anak Allah.”
Aplikasi bagi
kita:
Ini adalah pengakuan dari orang-orang Roma, yang pada saat itu adalah musuh bangsa
Yahudi. Mereka menyalibkan Yesus dengan penuh sarkasme. Tetapi ketika mereka
menyaksikan fenomena alam yang luar biasa itu, mereka mengakui “Sungguh, ini adalah Anak
Allah.” Sekarang
ini belum ada lagi fenomena alam yang luar biasa untuk membuktikan bahwa Yesus
Kristus sungguh Anak Allah. Maka jika kita menantikan
tanda-tanda itu baru kita mau mengakuiNya, kita akan tertinggal kereta.
Karena fenomena
alam yang luar biasa itu nanti akan terjadi pada akhir zaman, menjelang
kedatangan Kristus yang kedua kembali untuk menjemput umatNya, hanya saja pada
waktu itu pintu kasihan sudah tertutup,
dan walaupun saat itu kita membuat pengakuan “Sungguh, ini adalah Anak Allah.” itu sudah
terlambat buat kita. Jangan sampai ketinggalan kereta.
10. Apakah salib yang membunuh Yesus?
Apakah tentara-tentara Roma yang menyalibkan Dia itu
yang membunuh Yesus? Ternyata Alkitab mencatat hal yang menarik. Yesus mati
secara sukarela, karena Dia sendiri yang menyerahkan nyawaNya kepada Bapa
(ay. 50). Apa Yesus bisa tidak mau menyerahkan nyawaNya kepada Allah Bapa?
Bisa. Andai Yesus membatalkan niatNya menjadi pengganti manusia menjalani
kematian kekal, maka segera malaikat-malaikat di Surga akan turun dan
melepaskanNya dari kayu salib itu. Tetapi karena demikian besarnya kasihNya
kepada manusia, maka Yesus rela menyerahkan nyawaNya sendiri menjadi kurban
persembahan dosa bagi semua manusia.
Aplikasi bagi kita: Apakah
kita akan menyia-nyiakan karunia yang sedemikian
besarnya ini yang telah diberikan kepada kita secara gratis?
Kebanyakan orang
Kristen sangat getol merayakan hari Natal, hari kelahiran Yesus Kristus di
bumi, yang sebenarnya waktunya yang persis tidak pernah diberikan oleh Alkitab,
tetapi yang kemudian ditentukan oleh gereja Katolik sebagai tanggal 25
Desember. Jadi, walaupun seluruh dunia tahu tgl. 25 Desember bukanlah hari
kelahiran Yesus Kristus, tapi seluruh dunia menganggapnya demikian.
Tetapi yang
sering dilupakan banyak orang Kristen adalah, kelahiran Yesus Kristus ke dunia
ini adalah dengan mengemban satu misi, yaitu tujuannya untuk menyelamatkan
manusia dari kematian kekal, dan untuk itu satu-satunya jalan adalah Dia yang
harus mati menggantikan manusia. Yesus
lahir ke dunia untuk mati bagi manusia.
Jadi, jika kita
hanya berbicara tentang
ü kelahiran
dan
ü kematian
Yesus, maka itu tidak ada manfaatnya,
ü jika
tidak diikuti oleh kebangkitan Yesus pada hari ketiga setelah kematianNya,
ü dan juga
tidak diikuti oleh kembalinya Yesus ke Surga 40 hari kemudian,
ü dan
tidak diikuti oleh pekerjaan Yesus sebagai Imam Besar di Bait Suci surgawi
menjadi perantara dan hakim umatNya,
ü dan kelak
kembalinya Yesus Kristus kedua kalinya ke bumi untuk menjemput umat tebusanNya,
ü dan
tidak diikuti oleh kembalinya Yesus Kristus untuk ketiga kalinya ke bumi bersama kota kudus Yerusalem Baru,
untuk
melenyapkan dosa dan membersihkan bumi dari segala bekas dosa, dan
memulihkannya ke kondisinya yang semula sebelum Adam berbuat dosa, dan untuk
mendirikan kerajaanNya di bumi ini.
Maka baiklah
kita lihat secara singkat saja, seluruh misi Yesus Kristus dalam rencana
keselamatan manusia.
Kita telah
melihat dari ayat-ayat di atas bagaimana Yesus Kristus disalibkan, dan
mengakhiri semua upacara kurban Bait Suci Yahudi.
Sekarang kita
lanjutkan dengan kisah kebangkitanNya.
Kita bisa
membaca dari Matius
27:55-28:1-18. Kisah yang sama
juga ditulis di Lukas
23:48-56, 24:1-49. Karena terlalu banyak ayatnya, silakan baca
sendiri semuanya dari Alkitab supaya jelas.
Apa informasi
yang kita peroleh dari tulisan Matius dan Lukas?
11.
Yesus mati pada hari Jumat (hari yang pertama), hari
persiapan untuk menyambut Sabat.
Karena waktunya sudah mepet mau Sabat, maka jasadNya
tidak dirempahi seperti kebiasaan orang mati di zaman itu di sana. Setelah
jasadNya dibungkus kain kafan, langsung dibaringkan di kubur milik Yusuf
Arimatea, dan lubang masuknya ditutup oleh sebuah batu besar. Dan semua yang
mengantarkan Yesus sampai ke kubur, pulang ke rumah masing-masing untuk
memelihara hari Sabat.
12.
Setelah matahari terbenam, berarti
sudah masuk ke hari berikutnya (hari yang kedua) yaitu hari Sabat,
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi datang
kepada Pilatus minta ditempatkan penjaga di depan batu itu. Penjaga-penjaga pun
ditugaskan menjaga di depan batu besar itu.
13.
Selama hari Sabat, jasad Yesus tetap
terbaring dalam kubur (hari yang kedua).
14.
Dini hari Minggu (hari ketiga),
perempuan-perempuan kembali ke kubur dengan tujuan
mau merempahi jasad Yesus, tetapi didapati kubur sudah kosong, dan Yesus sudah
tidak ada di sana. Jadi walaupun kubur Yesus dijaga oleh tentara-tentara
Romawi, Yesus bisa tetap bangkit dari kubur. Malaikat datang menggulingkan batu
besar itu. Tentara-tentara Romawi yang berjaga di sana menjadi saksi
kebangkitan ini, tetapi mereka diberi uang dan disuruh berdusta mengatakan
bahwa murid-murid Yesus telah mencuri jasad Yesus selagi mereka tidur. Lha
kalau sedang tidur kok bisa tahu murid-murid Yesus datang mencuri jasad Yesus?
15.
Maka kata-kata Yesus bahwa Dia akan bangkit pada
hari ketiga setelah kematianNya, digenapi.
Aplikasi bagi
kita:
Supaya kita jelas bahwa yang dimaksud dengan “tiga hari” itu adalah tiga hari yang berbeda (hari persiapan –
hari Sabat – hari pertama dalam minggu/Ahad), bukan 3 x
24 jam. Beberapa orang beranggapan bahwa 3 hari itu harus 3 x 24
jam, sehingga jika Yesus bangkit hari Minggu pagi, maka Dia harus mati Kamis
pagi, 3 x 24 jam sebelumnya. Tetapi “3 hari” yang dimaksud bukan 3 x 24 jam,
melainkan tiga hari yang berbeda (Jumat – Sabtu – Minggu)
16.
40 hari kemudian Yesus pun kembali ke
Surga, membawa orang-orang yang bangkit bersamaNya. Dia naik dari Galilea.
Mengapa Yesus harus kembali ke Surga? Karena tugasnya
di dunia ini sudah selesai. Dia harus kembali untuk menjalankan tugasNya sebagai imam
besar dan perantara bagi manusia di hadapan Allah Bapa.
Tetapi Dia tidak meninggalkan murid-muridNya begitu
saja. PerananNya di dunia ini digantikan oleh Roh Kudus, yang bisa menyertai
semua muridNya sampai akhir zaman. 10 hari setelah kembalinya Yesus ke Surga, Roh Kudus
turun untuk mendampingi semua pengikutNya.
Aplikasinya
bagi kita:
Kita tidak sendirian. Di dunia kita ada Roh
Kudus menyertai kita, di Surga kita ada Yesus Kristus yang menjadi Imam Besar
dan perantara kita. Kurang
aman gimana? Tetapi kita harus mau menerima semua ini. Jika kita tidak mau, ya
semua kebaikan ini tidak bisa kita nikmati.
17.
Yesus berjanji untuk kembali
menjemput umatNya. Inilah yang
disebut kedatangan Yesus yang kedua.
Yohanes 14:2-3
Di
rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal.
Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya
kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku pergi dan
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali, dan menerima
kamu kepada Diriku Sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.
Kapan Yesus akan kembali?
1 Tesalonika 4:16-17 berkata,
Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu
Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan
mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. sesudah
itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan
mereka dalam awan bertemu Tuhan di angkasa.
Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan
Aplikasinya
bagi kita:
Perhatikan, Yesus sendiri yang akan datang kembali untuk menerima kita. Jadi bukan begitu kita mati lalu kita nyelonong
sendiri-sendiri ke Surga. Kita harus menunggu sampai kita dibangkitkan pada
saat kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya, barulah pada
waktu itu kita dijemput ke Surga.
Sementara
kita menunggu kedatangan Yesus kembali, kita yang sudah ditebus oleh Yesus,
yang sudah menjadi murid-muridNya diberi tugas, tidak boleh cuma duduk
ongkang-ongkang aja. Perintahnya ada di Matius 28.
28:19 Karena itu pergilah, dan ajarlah semua bangsa, membaptiskan
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 mengajar
mereka untuk melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai ke akhir dunia. Amin.
Yesus Kristus
telah melakukan begitu banyak untuk kita. Menjadi manusia bagi kita, mati bagi
kita, menjadi perantara dan imam bagi kita, mengampuni dan menghapuskan semua
dosa kita, dan suatu hari Dia akan datang menjemput kita, membuka Surga untuk
kita, dan akhirnya hidup bersama kita di dunia yang baru. Tidakkah kita merasa
punya kewajiban membagikan kabar baik ini juga kepada orang lain yang belum
tahu? Yesus sudah melakukan semuanya, kita cuma tinggal membagikannya kepada
orang lain. Masa itu saja kita keberatan?
Semoga pelajaran
Sekolah Sabat ini bisa kita aplikasikan dalam hidup kita.
27 06 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar