97. TENTANG
PETRUS ~ MATIUS 16:18
______________________________________
Di
pembahasan no. 86 seri 4 Kita Bertanya Alkitab Menjawab judul ini sudah dibahas. Di sini dimuat ulang
karena di no.96 kita melihat penyimpangan doktrin Katolik dari Alkitab, dan
topik ini termasuk salah satu dari antara yang begitu banyak lainnya.
Matius 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkau adalah Petrus.
Dan di atas Batu Karang ini Aku
akan mendirikan jemaat-Ku, dan gerbang kubur tidak akan menaklukkannya
Banyak pertentangan muncul dari ayat
ini. Karena itu marilah kita melihat tulisan aslinya.
ü Pertama, ada kata yang terjemahannya
kurang tepat dari bahasa aslinya, yaitu kata sambung yang di sini diterjemahkan
“dan”.
Kata ini
tulisan aslinya adalah καί [kai – kahee]. Kata penghubung ini
menurut Strong’s Dictionary bisa diterjemahkan: and, also, even, so, then,
too, both, but,
even, for, if, indeed, likewise, moreover, or, so, that, then, therefore, when,
yea, yet.
Jadi dalam konteks ayat
ini, terjemahan yang lebih tepat dari kata καί [kai – kahee] ini
adalah “but” atau “tetapi”,
maka ayat itu menjadi lebih jelas:
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, tetapi di atas Batu Karang
ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan gerbang kubur tidak akan menaklukkannya.
ü Kata
“Petrus”
artinya “batu”, di sini tulisan aslinya adalah Πέτρος [Petros - pet'-ros],
yang artinya adalah pecahan dari sebuah batu,
jadi ini cuma pecahan sebuah batu, batu yang lepas, yang tidak menancap
dalam tanah, jadi dia bergerak
dan mudah pindah tempat. Dalam Strong’s dictionary, kata
ini masuk di bawah kode G4074.
ü Kata
“Batu
Karang” tulisan aslinya adalah πέτρα [petra - pet'-ra]
yang artinya adalah sebuah batu yang besar sekali,
batu yang berat, yang menancap di tanah, dan tidak bergerak. Dalam Strong’s dictionary, kata ini
masuk di bawah kode G4073
Fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah,
dari kode yang dipakai Strong’s Dictionary saja, sudah jelas membedakan antara “Petros
[Petrus]” kode G4074 dan “Petra” kode G4073.
SANGAT
JELAS BAHWA "PETRUS" Πέτρος [Petros - pet'-ros],
BUKANLAH "BATU KARANG" πέτρα [petra - pet'-ra] karena tulisannya saja berbeda,
bagaimana mau dipaksakan bahwa keduanya adalah hal yang sama? Bagaimana sebuah
pecahan batu/batu yang kecil bisa menjadi batu karang/batu raksasa seperti batu
Gilbraltar? Kan sudah tidak masuk akal?
Sebenarnya dalam bentuk tulisan aslinya tidak mungkin
terjadi kesalahpahaman, karena seharusnya ayat itu demikian:
Matius 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu (kepada Petrus), ‘Engkau (Petrus) adalah pecahan batu, tetapi di atas Batu Karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku, dan gerbang
kubur tidak akan menaklukkannya.
Bisa dilihat bedanya?
Bisa dipahami sekarang apa yang dikatakan Yesus? Dia membandingkan batu kecil
yang lepas dengan batu karang yang besar dan tidak bergerak. Yesus mengatakan
bahwa Petrus adalah batu kecil/pecahan dari batu, tetapi di atas DiriNya Sendiri,
Batu Karang yang besar dan kokoh, itulah Dia mendirikan jemaatNya.
Batu kecil adalah
pecahan dari batu karang yang besar, maka ini adalah simbol yang tepat. Dan
Petrus paham ini, karena dia sendiri menulis di
1 Petrus 2:5
5 Kamu juga sebagai batu yang hidup, sedang disusun untuk membangun sebuah rumah rohani, imamat yang kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang berkenan
kepada Allah melalui Yesus Kristus.
Jadi Petrus dan kita
semua adalah batu-batu yang hidup yang tersusun pada rumah rohani Kristus.
Orang yang mau melihat kebenaran, pasti akan bisa melihat kebenarannya. Tetapi orang yang tidak mau melihat kebenaran, maka penglihatannya tetap akan dikaburkan dalam hal ini.
Sekarang,
marilah kita lihat ayat-ayat lain tentang jemaat Kristus ini. Ingat, Alkitab
tidak pernah mengkontradiksi dirinya sendiri. Sumber Alkitab adalah satu, yaitu
Tuhan, dan Tuhan tidak bicara A di sini, lalu bicara B di sana. Semua yang
dikatakan Tuhan itu pasti harus sama.
Maka menurut ayat-ayat lainnya, jemaat
Kristus didirikan atas dasar apa?
JEMAAT KRISTUS DIDIRIKAN TIDAK DI ATAS DASAR
YANG LAIN MANA PUN, KECUALI DI ATAS K R I S T U S
SENDIRI.
Kita akan melihat siapakah πέτρα [petra - pet'-ra] atau “Batu Karang” itu.
Di Perjanjian Lama kan tulisannya
Ibrani, jadi beda dengan tulisan Greeka
di Perjanjian Baru. Di Perjanjian Lama, tulisan aslinya adalah צֻר צוּר [tsûr tsûr].
Ulangan 32:4
Dialah
Batuצֻר צוּר
[tsûr tsûr] itu, pekerjaan-Nya sempurna; karena segala jalan-Nya adil, Allah kebenaran dan tanpa ketidakadilan;
Dia benar dan jujur
1 Samuel 2:2
Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang
lain kecuali Engkau, maupun Gunung Batu צֻר צוּר [tsûr tsûr]
mana pun seperti Allah kita.
Mazmur 18:31
Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, Atau siapakah Gunung Batu צֻר צוּר [tsûr tsûr] kecuali Allah kita?
1 Korintus 10:4
dan mereka semua sudah minum minuman rohani yang sama. Sebab mereka sudah minum dari Batu πέτρα
[petra - pet'-ra] rohani yang mengikuti
mereka, dan Batu πέτρα
[petra - pet'-ra] itu ialah Kristus.
Jadi Batu karang, batu yang besar, yang tidak goyah, πέτρα [petra - pet'-ra] itu Kristus, Sang Juruseleamat.
Batu lepas yang bergerak, Πέτρος [Petros - pet'-ros], itu nama yang diberikan Yesus kepada Petrus si murid.
Sebetulnya konsep gereja Katolik yang
salah yang mengatakan gereja Kristus berdiri di atas Petrus, atau Petrus adalah
dasar jemaat Kristus, itu tidak seharusnya terjadi. Seandainya umat Katolik
mempelajari tulisan aslinya saja, mereka akan langsung tahu makna yang sebenarnya
dari ayat ini. Ayat ini bicara tentang dua batu yang berbeda, Petrus bukanlah Batu Karang di
atas mana gereja Kristus didirikan.
1. Petrus
itu pecahan batu yang lepas,
2. sedangkan
Batu Karang itu Kristus sendiri,
dan
jelas Yesus mendirikan jemaatNya di atas DiriNya Sendiri. Agama Kristen
adalah agama yang berdasar di atas Kristus, bukan di atas Petrus!
Petrus itu cuma manusia fana. Kristus itulah Allah. Jadi, jangan disesatkan
oleh ajaran yang salah.
Mari kita lihat pernyataan ini, yang
dituls oleh Petrus sendiri. Apakah dia mengatakan di atas dirinyalah jemaat
Kristus itu berdiri? Namanya saja “jemaat Kristus”, agamanya bernama “agama
Kristen” dari kata “Kristus”; bukan “agama Petrus”, bukan “jemaat Petrus”, jadi
ya sudah pasti Kristuslah dasar di atas mana jemaatNya berdiri.
1 Petrus 2:4-6
4 Dengan datang kepada-Nya, ke Batu yang hidup itu, yang memang ditolak
oleh manusia, tetapi dipilih oleh Allah, dan
sangat berharga. 5 Kamu juga
sebagai batu yang hidup, sedang disusun untuk membangun sebuah rumah rohani,
imamat yang kudus, untuk mempersembahkan
persembahan rohani yang berkenan kepada
Allah melalui Yesus Kristus. 6
Sebab juga ada tertulis dalam Kitab Suci: ‘Lihatlah, Aku meletakkan di Sion sebuah Batu penjuru utama
yang terpilih, berharga, dan siapa yang percaya kepada-Nya, sama sekali tidak akan dipermalukan.
Apakah ini bicara tentang Petrus?
Tidak! Petrus sendiri yang menulis bahwa “Batu yang hidup itu... Batu penjuru utama… berharga, dan siapa yang percaya kepada-Nya, sama sekali tidak akan dipermalukan”
Petrus mengutip dari Yesaya 28:16, mari kita lihat.
Sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH, ‘Lihatlah, Aku meletakkan di Sion
sebagai dasarnya, sebuah Batu, Batu yang teruji,
sebuah Batu penjuru yang berharga, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan goyah.
Jelas kan “Batu penjuru” yang diletakkan di Sion sebagai fondasi
itu Kristus, bukan Petrus!
Kepada siapa kita harus menempatkan kepercayaan
kita?
Pasti tidak kepada manusia! Pasti bukan kepada
Petrus!
Kita hanya menempatkan kepercayaan kita kepada
Kristus!
Jadi ayat ini jelas sekali menyatakan bahwa jemaat Kristus (rumah rohani)
didirikan hanya di atas "batu yang hidup itu, batu yang terpilih,
batu penjuru yang sangat berharga" yaitu Yesus Kristus sendiri.
PETRUS
SENDIRI PUN TIDAK PERNAH MENGATAKAN DI ATAS DIALAH JEMAAT ATAU RUMAH ROHANI ITU
DIDIRIKAN, MELAINKAN DI ATAS K R I S T U S !!!
Sedangkan kita semua (bukan hanya Petrus seorang)
menjadi batu-batu yang disusun di atas batu penjuru Kristus, dalam pembangunan
rumah rohani.
Sekarang mari kita lihat kelanjutan
ayat Matius 16:18 tersebut bagian akhirnya: “dan gerbang
kubur tidak akan menaklukkannya”.
Apakah pernyataan ini bisa
diaplikasikan kepada Petrus? TIDAK! Di mana Petrus sekarang?
Mati di dalam kubur. Sampai sekarang dia masih berada di belakang
gerbang kubur, dia masih belum bisa keluar dari sana. Dia mati dibunuh, dan
sampai sekarang masih menunggu dibangkitkan pada waktu Yesus datang untuk
menjemput umatNya.
Tetapi, bila diaplikasikan kepada Yesus, maka itu
cocok. Di mana Yesus sekarang?
Di Surga, menjadi Imam Besar
kita. Setelah Yesus mati disalibkan, Dia
bangkit pada hari ketiga! Gerbang kubur tidak bisa menahanNya. Dia sudah keluar. Dia hidup.
Kesimpulan:
Jadi “Batu Karang” πέτρα [petra - pet'-ra] yang disebut di Matius 16:18 itu KRISTUS bukan Petrus. Dan jemaat Kristus didirikan tidak di atas dasar yang lain kecuali Kristus
sendiri.
Sekalian
dalam pembahasan ini kita lihat bagaimana Yesus bangkit, bagaimana gerbang
kubur tidak bisa menahanNya. Alkitab mencatat bahwa Yesus bangkit oleh tiga kuasa:
1. kuasa
Allah Bapa
Roma 6:4
Dengan demikian melalui baptisan
kita dikuburkan bersama-sama dengan Dia dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita harus hidup dalam hidup yang baru.
2. kuasaNya
Sendiri
Yohanes 2:19-21
19 Jawab Yesus kepada
mereka, ‘Hancurkan Bait Allah ini, dan dalam
tiga hari Aku akan mendirikannya.’ 20 Lalu kata orang Yahudi,
‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau akan
mendirikannya dalam tiga hari?’ 21 Tetapi Dia berbicara tentang Bait Allah tubuh-Nya.
dan Yohanes 10:17-18
17 Itulah sebabnya BapaKu mengasihi Aku, oleh
karena Aku menyerahkan hidupKu agar Aku bisa mengambilnya
kembali.18 Tidak seorang pun mengambilnya dariKu, melainkan Aku menyerahkannya sendiri. Aku punya autoritas (wewenang) untuk menyerahkannya dan Aku punya autoritas untuk mengambilnya kembali. Perintah ini telah Aku terima dari Bapa-Ku
3. kuasa Roh
Kudus
Roma 8:11
Tetapi jika Roh Dia (Roh Kudus), yang telah membangkitkan
Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu,
maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati, akan
menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Bagaimana
Yesus bangkit dengan tiga kuasa ini merupakan suatu bukti tambahan bahwa Allah adalah Tri-uni, Esa dengan
tiga Pribadi, yang mempunyai kekuasan yang sama, tujuan yang sama, kehendak
yang sama. Memang Tri-Uni atau Trio-Surgawi
atau Trinitas ini adalah konsep yang sulit dijelaskan dan hanya bisa diterima dengan
iman. Namun, apa yang tidak kita mengerti, tidak berarti itu tidak benar.
Suatu hari, bilamana kita bertemu dengan Tuhan muka dengan muka, semua
yang tidak kita pahami sekarang, yang hanya tampak samar-samar bagi kita, pada
saat itu kita akan melihatnya dan memahaminya dengan jelas.
Karena
itu, pastikan kita kelak bisa bertemu dengan Tuhan di dalam kerajaanNya!
02 09
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar