164. MENGHUJAT ROH KUDUS
______________________________________________________________
Siapa yang tidak
tahu bahwa Allah itu mahapengampun dan mahapengasih? Rasanya semua orang tahu
ya? Bahwa ALLAH ADALAH KASIH, semua orang Kristen tahu. Alkitab sendiri berkata
begitu:
1 Yohanes 4:16
Dan kita telah mengenal dan mempercayai
kasih yang dimiliki Allah untuk kita. Allah adalah kasih, dan dia yang tinggal dalam
kasih, tinggal dalam Allah dan Allah dalam dia.
Jadi, karena
Allah adalah kasih, Allah itu mahapengampun, Allah selalu mengampuni dosa-dosa
kita, karena Allah mengasihi kita dan Allah tidak mau kita binasa. Kalau bisa,
Allah ingin semua manusia itu selamat, semua manusia bisa dibawaNya pulang ke
Surga, dan semua manusia boleh mewarisi dunia baru.
Karena
itulah, Allah mau mengampuni dosa-dosa kita. Kristus mati supaya darahNya boleh
menghapuskan dosa-dosa manusia.
1 Yohanes 1:9
Jika kita mengakui dosa kita, Ia setia dan adil untuk mengampuni kita dari segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan
Inilah janji
Allah kepada kita.
Tetapi, walaupun
Allah itu kasih dan Dia berjanji akan mengampuni segala dosa kita, tetapi Yesus berkata ADA DOSA YANG
TIDAK DIAMPUNI oleh Allah.
Kok bertolak
belakang? Coba kita baca dulu ayatnya:
Markus 3:28-29
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dari anak-anak manusia akan diampuni, dan hujat apa
pun yang mereka ucapkan; tetapi dia yang menghujat menentang Roh Kudus, ia tidak pernah mendapat ampun, melainkan terkena
penghukuman kekal.
Lukas 12:10
Dan siapa pun yang mengucapkan sepatah kata
menentang Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi kepada siapa yang menghujat menentang Roh Kudus, itu tidak akan diampuni.
Dulu, ketika
aku pertama membaca Lukas 12:10 ini, aku salah paham dan menarik kesimpulan
yang salah. Aku berpikir, wah, kalau begitu Roh Kudus itu pangkatnya lebih
tinggi daripada Anak Manusia, karena mengucapkan kata yang menentang Anak
Manusia, diampuni, tetapi menghujat Roh Kudus itu tidak diampuni!
Ternyata itu
adalah pemahaman yang salah, sebagian juga karena terjemahan LAI yang kurang
tepat. Coba kita bandingkan terjemahan LAI dengan terjemahan NKJV di atas.
Sekilas sepertinya sama, tetapi ternyata tidak, dan tanpa kita sadarai, kata-kata
itu menanamkan kesan yang mendalam dalam otak kita.
Ternyata kalimat
yang benar di Lukas 12:10 dan Markus 3:29 itu adalah “menghujat menentang
Roh Kudus” bukan cuma “menghujat Roh Kudus”. Terjemahan bahasa Inggrisnya adalah “blaspheme
against”, dalam tulisan Greekanya, ada kata εἰς [eis]
dan
itu yang diterjemahkan “against”
dalam bahasa Inggrisnya. Dalam bahasa Indonesianya, itu artinya “menentang”.
Lho apa
bedanya?
Menurut Kamus
Bahasa Indonesia, kata menghujat artinya
“mencaci, mencela, memfitnah.” Dalam kamus Bahasa Inggris,
“blaspheme” atau menghujat artinya “mengucapkan kata-kata
kotor, mengumpat, berbicara secara tidak hormat”.
Berarti kalau
hanya “menghujat Roh Kudus” [tanpa kata
“menentang”], berarti orang itu mencaci/mengumpat, mencela, memfitnah,
mengucapkan kata-kata kotor, berbicara secara tidak hormat pada Roh Kudus.
Nah, menurut
aku sih, nyaris tidak adalah orang yang kurang kerjaan memaki-maki Roh Kudus,
atau mengucapkan kata-kata kotor dan tidak hormat kepada Roh Kudus. Kebanyakan
orang non-Kristen bahkan tidak tahu tentang sosok Roh Kudus ini, dan di antara
orang Kristen masih ada yang menganggap Roh Kudus itu hanya suatu kekuatan,
suatu kuasa, bukan satu Pribadi.
Maka menurut
aku, jelas di antara orang Kristen “menghujat Roh Kudus” itu tidak akan
terjadi, dan di luar orang Kristen pun aku yakin tidak ada orang yang
memaki-maki Roh Kudus, paling-paling dia tidak percaya ada Roh Kudus, gitu aja.
Berarti, tidak
adalah dosa yang tidak diampuni Allah, karena tidak ada orang yang berbuat dosa
menghujat Roh Kudus.
Tetapi
ternyata pemahamanku itu salah besar.
Setelah mengecek apa kalimat yang sebenarnya, aku baru sadar
bahwa kata itu adalah βλασφημήσῃ εἰς [blasphēmēsē eis] atau “blaspheme against” yang jika diterjemahkan bahasa
Indonesianya adalah “menghujat
menentang” Roh Kudus.
Apa maksudnya “menghujat menentang Roh Kudus”? Artinya, “menghujatnya itu menentang Roh
Kudus.” Jadi bukan sekadar berbicara kotor, atau mencela, atau
mengumpat Roh Kudus, tetapi, MENENTANG
Roh Kudus, dan MENENTANG ROH KUDUS
ITULAH MENGHUJAT YANG DIMAKSUDKAN YESUS di Markus 3:28-29, dan
Lukas 12:10.
Berarti, kita
tidak perlu mengucapkan kata-kata yang kotor, kita tidak perlu berbicara secara
tidak hormat, kita tidak perlu mengumpat, kita tidak perlu maki-maki Roh Kudus
untuk masuk kategori “menghujat Roh
Kudus”.
Kita boleh bersikap sangat
sopan terhadap Roh Kudus,
namun bila kita MENENTANG-NYA,
kita masuk kategori menghujat Roh Kudus.
Maka
pertanyaan berikutnya adalah: APA
ITU MENENTANG ROH KUDUS?
Sebelumnya
marilah kita lihat siapa Roh Kudus ini dan apa peranNya.
Yohanes 14:16-17, 26
14:16 Dan Aku
akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu Penghibur yang lain,
supaya Ia [= Penghibur itu] boleh
tinggal bersamamu selama-lamanya.
14:17 Yaitu Roh Kebenaran, yang tidak dapat diterima oleh dunia, sebab
dunia tidak melihat Dia maupun mengenal Dia.
Tetapi kamu mengenal Dia, karena Dia tinggal
bersamamu dan akan ada di dalammu.
14:26 tetapi
Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang akan dikirim
oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang
akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan mengingatkan kamu akan semuanya, apa pun yang telah Kukatakan kepadamu
Kata yang
diterjemahkan “Penghibur” dalam bahasa
aslinya disebut παράκλητος [paraklētos], yang
berarti: “perantara,
advokat, penghibur”. Di KJV kata itu diterjemahkan “Comforter” atau “Penghibur”, tidak tahu
mengapa di NKJV kata itu diterjemahkan “Helper”
atau “Penolong”, mungkin karena peranan Roh Kudus lebih banyak bersifat menolong
manusia untuk lebih mengenal Allah dengan mengajarkan segala sesuatu dan
mengingatkan kita akan semua ajaran Kristus.
Nah, di ayat 17 di atas dikatakan,
Roh Kudus ini adalah Roh
Kebenaran, berarti Dia penuh kebenaran, dan karena Dia bertugas ”mengajarkan segala sesuatu” kepada manusia, berarti “segala
sesuatu” yang diajarkanNya adalah tentang apa? Tentang Kebenaran.
Pertanyaan: Apa
gunanya manusia tahu tentang kebenaran?
Yohanes 8:31-32
Lalu kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang percaya pada-Nya, ‘Jikalau kamu
tetap dalam Firman-Ku, maka kamu benar-benar
adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan
kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’
Jadi KEBENARAN ITU AKAN MEMERDEKAKAN kita.
Pertanyaannya: Memerdekakan dari apa?
Dari DOSA.
Perhatikan, BUKAN DARI HUKUM TAURAT, BUKAN
DARI SEGALA PERINTAH ALLAH, TETAPI MEMERDEKAKAN DARI DOSA.
Dan ini
adalah kata-kata Yesus sendiri masih di perikop yang sama, penjelasan yang
diberikan Yesus menjawab pertanyaan orang-orang Yahudi yang apa? Yang percaya
padaNya! Jadi kali ini Yesus tidak berbicara kepada para ahli Taurat dan
orang-orang Farisi yang memusuhiNya, tetapi Dia sedang berbicara kepada
orang-orang Yahudi yang percaya padaNya.
Yohanes 8:34, 36
Jawab Yesus kepada mereka:
‘Aku berkata kepadamu sungguh-sungguh, siapa yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
Jadi apabila Anak itu
memerdekakan kamu maka kamu baru benar-benar merdeka.’
Jadi, Yesus
berkata “siapa yang berbuat
dosa, adalah hamba dosa.”
Apakah ada manusia
yang bukan hamba dosa? Tidak ada.
Di
Roma 3:23 jelas ditulis
Karena SEMUA orang telah berbuat dosa dan gagal mencapai
kemuliaan Allah.
Jadi semua orang telah berbuat dosa, berarti semua orang adalah
hamba dosa. Oleh karena itu semua orang perlu dimerdekakan dari
dosa.
Apa yang dilakukan Roh Kudus untuk kita?
Ø Roh Kudus mengajarkan segala sesuatu tentang
kebenaran yang akan memerdekakan kita dari dosa, dan
Ø Roh Kudus mengajarkan dan mengingatkan
kita akan semua
yang dikatakan Kristus (apa yang dikatakan Kristus itu semua
ajaranNya, bisa kita lihat di dalam
Alkitab/Firman Tuhan.)
Tujuannya
apa?
1. Membawa kita kepada pertobatan,
dengan demikian kita boleh diselamatkan, dan
2. Membuat kita selalu mengingat segala yang diajarkan Kristus, supaya kita tetap berjalan di jalan kebenaran, melakukan
semua kehendak Allah, dan tetap selamat hingga kedatangan
Kristus yang kedua.
Maka bila orang “menghujat
menentang Roh Kudus”, artinya dia berbuat apa? DIA TIDAK MAU MENERIMA APA YANG DILAKUKAN ROH KUDUS
UNTUKNYA.
Iya kan? Menentang artinya menolak, tidak menerima,
bahkan berbuat yang bertolakbelakang, bukan?
Berarti apa
itu DOSA YANG TIDAK DIAMPUNI?
Kata Yesus,
dosa yang tidak diampuni adalah MENGHUJAT MENENTANG ROH KUDUS
Jadi bila
manusia:
1.
MENOLAK UNTUK BERTOBAT,
2.
MENOLAK KEBENARAN YANG DISAMPAIKAN ROH
KUDUS,
3.
MENOLAK MENURUT SEMUA AJARAN KRISTUS
YANG DIINGATKAN ROH KUDUS
Itulah dosa
yang tidak akan diampuni.
Teman-teman,
kita semua adalah manusia yang lemah. Kedagingan kita dari waktu ke waktu masih
menguasai kita, ego kita masih sering membuat kita jatuh. Terkadang kita
tersinggung, terkadang kita membuat orang lain tersinggung, terkadang kita
marah, terkadang kita membuat orang lain marah, gesekan dalam kehidupan
sehari-hari dari waktu ke waktu masih muncul dan sesekali kita jatuh lagi dalam
dosa.
Tetapi
dosa-dosa ini adalah dosa-dosa kelemahan kita, dosa-dosa yang spontan karena rem kita
ngeblong, dosa-dosa yang tidak kita
rencanakan, dosa-dosa karena kelemahan kita. Walaupun semua dosa
itu hukumannya mati kekal, tetapi dosa-dosa
ini akan diampuni oleh Tuhan jika kita sesali, kita akui, kita tinggalkan, dan
kita mohonkan ampun.
1 Yohanes 1:9
Jika kita mengakui dosa kita, Ia setia dan adil untuk mengampuni kita dari segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.
Lalu dosa-dosa yang tidak diampuni itu misalnya dosa-dosa yang
bagaimana? Dosa-dosa yang dikatakan menghujat menentang Roh
Kudus?
Paulus
memberikan penjelasan yang lebih spesifik:
Ibrani
10:26-27
Sebab, jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi
korban untuk [menghapus] dosa itu. Tetapi yang ada ialah penantian yang mengerikan akan datangnya
penghakiman, dan api kemurkaan yang akan memakan habis mereka yang melawan.
Siapa yang memberikan “pengetahuan tentang
kebenaran”? Roh
Kudus, Roh Kebenaran, Penghibur
yang dikirim oleh Allah Bapa kepada manusia.
Apakah “sengaja
berbuat dosa setelah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran” itu menghujat menentang Roh Kudus? Iya, karena
itu berarti kita menolak, menentang, bahkan melawan ajaran yang diberikan Roh
Kudus yang memang bertugas mengajarkan kebenaran kepada kita.
Dan Paulus
menulis dengan sangat jelas, bagi yang sengaja berbuat dosa setelah tahu apa
yang benar, sudah tidak ada lagi korban untuk penghapusan dosa, maksudnya pengorbanan Yesus di salib untuk menghapuskan dosa manusia sudah tidak
berlaku lagi bagi orang yang sengaja berbuat dosa setelah dia memperoleh
pengetahuan tetang kebenaran. Sebaliknya apa yang tersisa baginya? “penantian yang
mengerikan akan datangnya penghakiman, dan api kemurkaan
yang akan memakan habis…” siapa? “…mereka yang
melawan.” Melawan siapa? Melawan Roh Kudus!
Melawan Roh Kudus itulah DOSA YANG TIDAK AKAN
DIAMPUNI.
Jadi, dosa-dosa yang tidak diampuni
itu menyangkut MENENTANG/MELAWAN KEBENARAN ALLAH DENGAN SENGAJA.
Misalnya,
kita sudah tahu tentang 10 Perintah Allah yang ditulis jari Allah sendiri pada
dua loh batu. Seharusnya semua orang
Kristen hafal luar kepala 10 Perintah Allah ini, tidak ada yang bisa beralasan tidak tahu,
bukan? Ini adalah kebenaran Allah, bahkan ini adalah Hukum Allah dan setiap
anak Allah wajib tahu. Maka, SENGAJA MELANGGAR SALAH SATU DARI 10 PERINTAH ALLAH INI
MASUK KATEGORI MENGHUJAT MENENTANG ROH KUDUS yang telah memberikan
kebenaran itu kepada kita.
Kita ambil
beberapa contoh, misalnya Perintah ke-2:
Keluaran 20:4-6
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di
langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di
bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab
Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa
kepada anak-ananya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang
yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang,
yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
Tetapi jika dengan
segala alasan yang tidak alkitabiah, kita tetap sujud dan menyembah sesuatu yang dibuat oleh
tangan manusia, entah itu gambar, entah itu patung, entah itu
lambang, entah itu jimat, entah itu dianggap barang sakral, apakah itu sengaja berbuat dosa, sengaja menghujat menentang Roh Kudus?
Iya.
Misalnya
Perintah ke-4:
Keluaran 20:8-1
8 Ingatlah hari Sabat, peliharalah
kekudusannya, 9 enam hari
lamanya engkau harus bekerja dan melakukan
segala pekerjaanmu, 10
tetapi hari ketujuh adalah hari
Sabat TUHAN, Allahmu; maka pada hari itu jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu
perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau
orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab dalam enam hari TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan
telah berhenti bekerja pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari
Sabat dan menguduskannya.
Tetapi jika dengan
segala alasan yang tidak alkitabiah, kita sengaja tidak memelihara kekudusan Sabat hari ketujuh,
maka kita memutuskan untuk mengabaikan perintah ini, perintah yang dibuat oleh
TUHAN sendiri, dan melanjutkan hidup kita sesuai kehendak kita seolah-olah kita
tidak berbuat dosa apa pun. Ini adalah dosa menghujat menentang Roh Kudus.
Misalnya
Perintah ke-5: ”Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut
umurmu di negeri yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu.” [Keluaran 20:12]
Tetapi karena
alasan macam-macam: istri kita tidak cocok dengan orangtua kitalah, atau dulu
orangtua pilih kasih lebih mencintai kakak atau adik kitalah, atau orangtua
kita jahatlah, dll. kita memilih dengan sengaja tidak mau tahu tentang orangtua
kita, padahal kita sudah tahu bahwa bagaimana pun orangtua kita, baik atau buruk, TUHAN
memerintahkan kita untuk menghormati orangtua kita. Kata
“menghormati” artinya meletakkan yang dihormati itu di atas yang menghormati,
dengan kata lain artinya mendahulukan kepentingan yang dihormati di atas
kepentingan yang menghormati.
Maka jika
kita dengan sengaja memilih untuk tidak menghormati, tidak mendahulukan
kepentingan orangtua kita, membiarkan mereka terlantar baik secara fisik,
materi, maupun mental, itu kita sengaja melawan kebenaran yang sudah kita
ketahui, itu sama dengan menghujat menentang Roh Kudus.
Jadi semua dosa menghujat menentang
Roh Kudus itu mengandung unsur KESENGAJAAN, DILAKUKAN DENGAN NIAT, DENGAN
RENCANA melawan kebenaran Allah yang disampaikan dan diingatkan Roh Kudus
kepada kita.
Di dalam
kehidupan sekuler, kita mengenal istilah “pembunuhan tingkat pertama” ini
adalah pembunuhan yang memang disengaja, punya niat jahat untuk membunuh dan sudah
direncanakan sebelumnya.
Sedangkan
“pembunuhan tingkat dua” adalah tindakan dengan niatan untuk membunuh pada saat
itu, tetapi tidak direncanakan sebelumnya. Ini adalah pembunuhan yang spontan, niat
untuk membunuh muncul pada saat itu, karena kondisi.
“Pembunuhan
tingkat tiga” adalah tindakan yang menyebabkan kematian orang lain, tetapi
tanpa direncanakan dan tanpa ada niat untuk membunuh. Ini adalah tindakan
kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain, misalnya mengendarai mobil
selagi mengantuk sehingga menabrak orang dan menyebabkan kematiannya.
Nah, DOSA MENGHUJAT MENENTANG ROH
KUDUS yang tidak mendapat pengampunan itu ibaratnya adalah kelas
“pembunuhan tingkat pertama”, DOSA
YANG DIBUAT DENGAN SENGAJA, DAN DENGAN DIRENCANAKAN, dosa yang
dibuat TANPA RASA TAKUT PADA TUHAN.
Semata-mata tindakan memberontak terhadap kemahakuasaan TUHAN tanpa memikirkan
konsekuensinya. Inilah dosa Lucifer ketika dia memberontak terhadap TUHAN. Itulah
sebabnya sampai akhir pun dosa Lucifer itu tidak diampuni oleh TUHAN.
Maka, jika
kita ingin selamat, jika kita ingin menjadi tamu Allah di Surga, jika kita
ingin mewarisi dunia baru, janganlah kita SENGAJA, DAN DENGAN NIAT JAHAT SERTA
RENCANA, MENENTANG ROH KUDUS, karena dosa yang demikian ini tidak akan
mendapatkan pengampunan.
Mengapa?
Karena
sengaja tetap melakukan walaupun sudah tahu tentang kebenaran. Berarti kita sudah mengeraskan hati dan menulikan telinga
terhadap suara hati nurani, dan dengan berani sengaja menentang Roh Kudus,
sengaja menentang Allah.
Jika belum
tahu tentang kebenarannya, itu bukan dosa yang tidak bisa diampuni. Itu dosa
yang bisa diampuni, karena setelah mengetahui kebenarannya, kita bisa menyesali
dosa kita dan kita memohon ampun kepada Tuhan, dan kita bertekad untuk tidak
melakukannya lagi dengan sengaja, maka darah Kristus akan menghapuskan dosa
kita.
Jadi,
teman-teman, NIAT
KITA itu punya peranan penting dalam menentukan selamat-tidaknya kita.
Ternyata kita
sendiri yang menentukan apakah dosa kita bisa mendapatkan pengampunan atau
tidak.
Ternyata kita
sendiri yang menentukan apakah kita beroleh selamat atau tidak.
Ternyata kita
sendiri yang menentukan apakah kita ini anak Allah atau anak Iblis.
Pilihan ada
di tangan kita masing-masing.
Semoga kita
mendengarkan ajaran Roh Kudus yang akan membimbing kita membuat pilihan yang
benar.
29 04 16
Saya ingin tanya, jika setelah lahir baru kita kemudian mengalami masalah sehingga marah kepada Tuhan dan sebagai bentuk amarahnya kita dengan sengaja berbuat dosa terhadap Dia, tapi kemudian menyesal setelah paham jika menghujat Roh Kudus dan murtad adalah dosa yang tidak bisa diampuni, apa itu berarti kita benar-benar telah menghujat Roh Kudus?
BalasHapusJika kita masih bisa merasa bersalah lalu menyesal danb kembali kepada Tuhan itu tadinya kita belum berada di tahap menghujat Roh Kudus karena yg bisa membuat kita merasa menyesal dan menyadari kesalahan kita itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus kita tidak mungkin akan bertobat. Berarti wlp kita semoat mbalelo, meninggalkan Tuhan, tapi kita belum menutup hati kita thdp Roh Kudus. Buktinya suatu saat kita dengarkan juga ajakan Roh Kudus utk bertobat.
HapusYg menghujat menentang Roh Kudus itu apabila sampai mati kita tidak mau bertobat, tidak mau mengakui kesalahan kita dan kita tidak menyesalinya, tidak pernah minta ampun pd Tuhan.
Banyak lo orang Kristen yg begini. Menolak kebenaran Firman Tuhan yg sudah disampaikan kepadanya. Sampe mati dia tetap menolaknya dg segala alasan padahal itu tertulis di Alkitab. Misalnya saja ttg makan daging yg haram. Banyak orang Kristen yg sudah diberitahu tetap menolak dan tetqp makan. Wlp dia ke gereja setiap minggu tapi klo sampe matinya dia tetap makan daging haram dia sudah menghujat Roh Kudus.
Jadi apa pun yg harus kita lakukan tapi tidak kita lakukan dan apa pun yg tidak boleh kita lakukan tapi tetap kita lakukan, klo itu kita pertahanankan sampe mati, ya kita termasuk menghujat menentang Roh Kudus.
Terima kasih atas jawabannya
BalasHapusTerima kasih atas jawabannya
BalasHapusTerima kasih penjelasannya,
BalasHapusUpahmu besar disurga.
Tetap semangat melayani mewartakan kebenaran.
Kita manusia berdosa, nggak ada manusia yg nggak punya dosa
BalasHapusBetul, manusia punya kecenderungan untuk berbuat dosa. Tapi bisakah manusia tidak berbuat dosa? Bisa! Bagaimana caranya? Mengizinkan Roh Kudus hidup dalam hatinya, sehingga seperti kata Paulus, bukan dia lagi yang hidup tapi Kristus yang hidup dalamnya. Klo Kristus atau Roh Kudus yang hidup dalam diri kita, kita bisa tidak berbuat dosa lagi.
HapusGalatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Jika setiap hari kita mati (Paulus mengatakan dia mati setiap hari (1 Kor. 15:31), artinya orang lama kita, ego kita, kita mati, maka kita dimampukan hidup bersama Kristus. Yesus mengatakan orang yang tidak dilahirkan kembali tidak akan melihat kerajaan Surga. Jadi itulah proses pengudusan kita. Manusia yang sudah ikut Kristus, harus mengalami proses pengudusan dalam hidupnya. Kalau dulu suka bohong, sekarang tidak akan bohong lagi. Klo dulu suka mencuri, sekarang tidak lagi. Klo tetap bohong tetap mencuri tetap berzinah itu namanya kita belum ikut Kristus, kita belum selamat.
Ingat apa yang dikatakan Yesus kepada orang-orang yang ditolongnya/disembuhkan penyakitnya? "Jangan berbuat dosa lagi!" Jadi harus berhenti berbuat dosa klo sudah menjadi pengikut Kristus.
Dosa2 yang lalu diampuni Kristus pada waktu kita menerimaNya menjadi Juruselamat kita. Tetapi setelah itu ya jangan terus sengaja berbuat dosa lagi. Klo kita tidak sengaja lalu berbuat dosa, kita bisa minta ampun, namun klo besoknya kita ulangi lagi, lusanya kita ulangi lagi, itu namanya kita tidak benar2 menyesal dan tidak mau bertobat. Jelas dosa kita tidak diampuni.
Berbuat dosa itu pilihan.
Klo pilihan berarti kita punya kuasa untuk menentukan, kita mau berbuat dosa atau tidak.
Klo kita sendiri memilih utk tetap berbuat dosa, berarti kita tidak pernah benar2 bertobat dan memberikan hati kita kepada Kristus.