129. APA KATA
ALKITAB TENTANG HOMOSEKS
___________________________________________________________
Sekarang ini istilah LGBTQIA+ sudah menjadi istilah yang sering kita jumpai di mana-mana. Apa sih LGBTQIA+ ini?
Ø Lesbian =
perempuan yang berhubungan seksual dengan perempuan
Ø Gay = laki-laki
yang berhubungan seksual dengan laki-laki
Ø Bisexual = mau
berhubungan seksual dengan sesama jenis maupun beda jenis
Ø Transgender =
ganti kelamin
Ø Queer =
berhubungan seksual dengan sesama jenis
Ø Intersex = lahir
dengan anatomi yang tidak bisa digolongkan laki-laki atau perempuan
Ø Asexual = tidak
tertarik pada jenis kelamin apa pun
Ø + (plus) =
dan lain-lain
Di
sini kita hanya membahas homoseksualitas, atau hubungan
seksual sesama jenis, berarti secara
langsung menyentuh Lesbian – Gay – Bisexual – Queer; dan secara tidak langsung Transgender.
Sedikit
sekali gereja yang mau mengupas tema homoseksualitas ini secara
terang-terangan. Dan dengan semakin terbukanya praktek homoseksualitas ini
dalam masyarakat, semakin enggan gereja menyentuh topik ini, karena takut dicap
“tidak toleran” atau “sok suci” atau “melanggar hak azasi” bahkan ada di antara anggota-anggota gereja
yang mempraktekkan homoseksualitas sehingga gereja takut menyinggung perasaan
mereka dan kehilangan anggota.
Di
sini tidak membahas apa kata agama lain tentang homoseksualitas. Di sini hanya
membahas apa kata ALKITAB.
Dan karena ALKITAB merupakan dasar iman orang Kristen, maka seharusnya semua orang Kristen setuju dengan apa
yang dikatakan Alkitab. Alkitab adalah Firman Tuhan, dan Firman
Tuhan tidak ada yang dihapus. Ada sebagian dari Firman Tuhan yang sudah
digenapi oleh Yesus di kayu salib, yaitu segala peraturan tentang upacara kurban dan hari-hari
raya Yahudi; yang karena sudah digenapi Yesus di salib, sudah berakhir. Itu
tidak dihapus, tetapi sudah berakhir masanya, jadi tidak perlu dilakukan lagi.
Namun itu tetap relevan untuk kita pelajari, karena pekerjaan penebusan Yesus
adalah penggenapan dari upacara-upacara dan hari-hari raya Yahudi itu. Tetapi yang tidak berkaitan dengan semua upacara Bait Suci, itu tetap berlaku
karena itu adalah peraturan-peraturan Tuhan yang baku.
Jadi,
marilah kita lihat apa kata Tuhan lewat FirmanNya mengenai homoseksualitas:
Kejadian 19:1-13 bercerita tentang kota Sodom terkenal sebagai kota free-sex pada zamannya,
termasuk praktek homoseksualitas. Sedemikian terkenalnya, sehingga kata “sodom”
dipakai sebagai istilah untuk hubungan seksual lewat anus seperti yang
dilakukan kaum gay. Dan kita semua tahu apa yang terjadi dengan kota Sodom ini. Tuhan
menghancurkannya dengan api belerang yang turun dari langit.
Apakah
itu tidak membuat kita paham bagaimana pandangan Tuhan tentang praktek
homoseksualitas ini? Kota Sodom dan Gomorah adalah kota-kota yang pertama merasakan
api neraka Tuhan, dan yang dilenyapkan Tuhan dari muka bumi. Ini saja harus menyadarkan kita bahwa
penyimpangan seksual itu kekejian di mata Tuhan.
Di
dalam kitab Perjanjian Lama masih banyak ayat yang menyatakan kebencian Tuhan
terhadap praktek homoseksualitas ini, misalnya di Imamat 18:22, 20:13. Tetapi
marilah kita melihat ke kitab Perjanjian Baru saja, supaya jangan nanti ada
yang berkata bahwa di zaman Perjanjian Baru praktek tersebut sudah dihalalkan.
Roma 1:26-28, 32
1:26 Karena
itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang keji, sebab perempuan-perempuan mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian
juga laki-laki meninggalkan persetubuhan
yang wajar dengan perempuan, dengan nafsu yang
berkobar-kobar berahi satu sama yang lain, laki-laki dengan laki-laki, berbuat
yang tidak wajar
dan karena itu mereka menerima dalam diri
mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu
untuk berpegang pada Allah dalam pengetahuan mereka, maka Allah
menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, melakukan apa yang tidak pantas:
1:32 Yang tahu
tentang penghakiman Allah, bahwa mereka
yang melakukan hal-hal demikian patut dihukum mati, bukan saja melakukan hal yang sama tetapi mendukung mereka yang melakukannya.
1 Korintus 6:9-10
6:9 Atau tidak tahukah kamu,
bahwa orang-orang yang tidak benar tidak
akan mewarisi Kerajaan Allah? Janganlah tertipu! Baik
pezinah yang tidak punya pasangan resmi, maupun penyembah berhala, atau
pezinah yang punya pasangan resmi, atau laki-laki yang menjadi
perempuan, atau pelaku sodomi*,
*LAI memaki kata “pemburit”
6:10 atau
pencuri, atau orang yang tamak, atau
pemabuk, atau pemfitnah, atau pemeras, tidak akan mewarisi Kerajaan
Allah.
Jadi
jelas, bahwa mereka yang
homoseksual TIDAK MENDAPAT BAGIAN DALAM KERAJAAN ALLAH, mengapa? KARENA ITU DOSA!
Tidak ada dosa yang bisa
masuk kerajaan Allah yang mahakudus. Memang masih ada banyak
kategori lain yang juga tidak masuk kerajaan Allah (misalnya semua orang yang
tidak bertobat dari segala perbuatan
mereka yang salah, entah itu berbohong, mencuri,
membunuh, dll.), tapi saat ini yang kita
bahas hanya homoseksualitas atau hubungan seksual sesama jenis kelamin.
Jadi
sangat jelas ALKITAB MENGATAKAN BAHWA PERBUATAN HOMOSEKSUAL ITU DOSA, BAIK
YANG GAY MAUPUN YANG LESBIAN, sama dosanya.
Jadi,
bila ada gereja yang memberkati
perkawinan sama-jenis ini, berarti gereja itu sudah menempatkan dirinya melawan
Tuhan. Apakah gereja ini masih gereja Tuhan? Kita bisa
menjawabnya sendiri. Jika gereja kita sudah melakukan itu, maka sudah tiba
waktunya kita berpikir dengan serius untuk mencari gereja lain yang patuh pada
Hukum dan ketentuan Tuhan. Tidak ada gunanya ikut gereja yang jelas-jelas tidak
alkitabiah.
Pelanggaran
seksual itu bukan hal kecil. Alkitab sudah menjelaskan mengapa:
1 Korintus 6:18-20
6:18 Jauhkanlah
dirimu dari perzinahan! Setiap dosa lain
yang dilakukan manusia, itu di luar tubuhnya. Tetapi orang yang melakukan perzinahan berdosa
terhadap tubuhnya sendiri.
6:19 Apa? Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milikmu
sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dengan harga yang telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu dan dengan jiwamu yang adalah milik Allah.
Jadi,
lebih celaka lagi, jika yang melakukan tindakan homoseksualitas itu adalah
orang-orang Kristen, yang telah dibeli dengan harga yang mahal oleh Kristus!
Apa yang sudah dibeli Kristus dengan darahNya yang mahal, dinajiskan oleh
perbuatan yang keji di mata Tuhan, itu sungguh keterlaluan.
SEKARANG BAGAIMANA SIKAP KITA SEBAGAI ORANG KRISTEN TERHADAP
HOMOSEK-SUALITAS INI?
Apakah
kita berani melawan Tuhan dan mengatakan bahwa homoseksualitas ini BENAR? Atau
BISA DITERIMA?
Apakah
kita atas
nama “toleransi”, mengesampingkan Firman Tuhan, dan berkata bahwa kita setuju dengan praktek
homoseksualitas ini? Jika kita tidak berkata kita
menentangnya, berarti kita setuju. Tidak ada abstain dalam berurusan
dengan Tuhan. Kalau kita tidak di pihak Tuhan, berarti kita melawan Tuhan.
Matius 12:30
Siapa tidak di pihakKu, ia melawan Aku; dan siapa tidak mengumpul bersama Aku, ia terserak keluar.
Apakah
kita berani mengubah Hukum Tuhan dan berkata bahwa homoseksualitas ini tidak
apa-apa, dan hubungan itu boleh diberkati di gereja Tuhan, oleh Tuhan?
Di
mana posisi kita sebagai orang Kristen???
Teman-teman,
kompromi dengan dosa,
kompromi dengan kesalahan,
itu sama dengan melakukan dosa itu sendiri!
Bacalah
Roma 1:32 lagi:
Yang tahu tentang
penghakiman Allah, bahwa mereka yang melakukan hal-hal demikian patut
dihukum mati, bukan saja melakukan hal yang sama
tetapi mendukung mereka yang melakukannya.
Jadi,
menurut ayat ini, mereka yang sudah tahu tentang penghakiman Allah ~ dan semua
orang Kristen pasti tahu bahwa ada penghakiman Allah, bahwa setiap manusia
harus mempertanggungjawabkan hidupnya kepada Allah ~ jadi tidak ada orang
Kristen yang bisa berkilah, aku tidak tahu tentang penghakiman Allah ~ maka,
mereka tahu bahwa semua yang melakukan perbuatan yang keji, yang melawan Hukum
dan ketetapan Allah, mereka akan dihukum mati. Dan bukan hanya mereka,
melainkan orang-orang yang mendukung mereka berbuat hal tersebut, orang-orang
itu juga tidak luput dari hukuman mati. Berarti,
jika kita setuju dengan mereka yang melakukan dosa,
kita mendukung orang yang melakukan dosa,
walaupun kita sendiri tidak melakukannya,
kita juga patut dihukum mati.
Dan
ini tidak bicara tentang mati kodrati yang harus dialami semua makhluk hidup,
yang baik maupun yang sesat. Ini bicara tentang mati kekal, kematian kedua,
dibakar api dari Surga hingga menjadi abu, lenyap selama-lamanya dari
eksistensi.
Bukan
main-main loh.
Karena
itu, kita harus teguh berpegang pada ajaran Tuhan.
KALAU TUHAN MENGATAKAN ITU DOSA,
MAKA SEBAGAI PENGIKUT-PENGIKUT TUHAN,
KITA JUGA HARUS KONSEKUEN MENGATAKAN ITU
DOSA.
TIDAK ADA KOMPROMI.
Karena
jika sampai kita mengatakan itu
BUKAN DOSA, maka KITALAH YANG TELAH BERDOSA KEPADA TUHAN, KARENA KITA SUDAH
BERANI MELAWAN HUKUM TUHAN.
Tetapi
ada orang-orang Kristen yang sok suci, sok toleran, mengatakan kita tidak boleh
menghakimi orang. Kita harus mengerti itu “penyakit”, jadi kita harus menerimanya.
S
A L A H !!!
Mencuri
itu ada yang penyakit ada yang bukan. Tetapi walaupun ada orang yang mengidap
kleptomania dan pergi mencuri, apakah dia bebas dari hukum? TIDAK! Tetap jadi
kasus. Barang yang dicuri tetap harus dikembalikan. Orangnya harus diterapi dan
tidak diizinkan berkeliaran mencuri di mana-mana.
Jadi
apa pun Homoseksualitas itu, apakah “penyakit”,
atau gaya hidup, atau cacat fisik, atau cacat mental, atau ibunya salah
mengidam, atau ayahnya kesambit gondoruwo, apa pun itu, kita tidak perlu
berdebat di sini. Apa definisinya, apa penyebabnya itu tidak berpengaruh
pada bagaimana seorang Kristen harus bersikap terhadap homoseksualisme ini.
Yang perlu dipegang orang Kristen ialah
ITU
DOSA YANG KEJI MENURUT KAMUS ALLAH,
DOSA
YANG LAYAK MENDAPATKAN HUKUMAN MATI KEKAL.
Maka,
karena itu dosa, itu tidak boleh kita
(orang Kristen) benarkan, tidak boleh kita dukung, tidak boleh kita fasilitasi,
tidak boleh kita bela, apa pun alasannya. Bukan
karena kita lebih suci dari mereka, tapi KARENA TUHAN KITA SUDAH MENYATAKAN ITU
DOSA, oleh karena itu kita yang pengikut Tuhan tidak boleh punya pendapat yang berbeda
dari Tuhan kita. Jika kita sampai mengatakan itu
bukan dosa, kita sudah berani melawan Tuhan! Paham ya? Jadi kita tidak
membenarkan perbuatan homoseksual itu bukan karena kita sok suci, tetapi KARENA KITA HARUS PATUH KEPADA TUHAN KITA.
Jadi
bagian pertama tadi kita bicara tentang KONSEP.
Orang Kristen HARUS MENOLAK KONSEP HOMOSEKSUALITAS.
Nah,
di atas itu adalah sikap kita terhadap homoseksualitas.
Sekarang
kita lanjut ke bagian kedua.
Bagaimana
SIKAP KITA TERHADAP ORANG-ORANG YANG HOMO, baik
yang gay maupun yang lesbian atau yang biseksual?
Mereka
sama dengan kita, orang-orang yang berdosa. Kristus datang untuk menyelamatkan
orang yang berdosa, jadi Kristus juga datang untuk
menyelamatkan mereka, sama seperti kita. Jadi JANGANLAH KITA MENJAUHI MEREKA ATAU
MENYINGKIRKAN MEREKA. Justru adalah tugas kita
untuk menyampaikan kebenaran Tuhan kepada mereka, supaya mereka boleh
meninggalkan dosa mereka dan bertobat, dan menerima kasih karunia Tuhan.
Jika
kita yang tadinya juga adalah orang-orang berdosa, bisa bertobat, bisa dikuduskan,
bisa dibenarkan, maka MEREKA PUN JUGA BISA BERTOBAT,
DIBENARKAN, DAN DIKUDUSKAN OLEH TUHAN jika mereka mau.
1 Korintus 6:9-11
9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak benar tidak akan mewarisi
Kerajaan Allah? Janganlah tertipu! Baik pezinah yang tidak punya pasangan resmi,
maupun penyembah berhala, atau pezinah yang
punya pasangan resmi, atau laki-laki yang menjadi perempuan, atau
pelaku sodomi, 10 atau pencuri, atau orang yang tamak, atau pemabuk, atau pemfitnah, atau pemeras, tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. 11 Dan seperti itulah beberapa orang di antara kamu dahulu. Tetapi kamu telah dibasuh, tetapi
kamu telah dikuduskan, tetapi kamu telah
dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan oleh
Roh Allah kita.
Jadi mereka punya harapan untuk
diselamatkan sama seperti kita. Mereka bisa diselamatkan. Mereka
bisa bertobat jika mereka mau.
Jadi, jika kita bersikap “toleran” atau
“mendukung” orang-orang yang homo, kita justru tidak bisa menolong
saudara-saudara kita yang tersesat di sana, kita semakin menjerumuskan mereka
karena mereka merasa mereka benar, mereka tidak merasa berbuat salah.
Kita harus tegas mengatakan kepada
mereka bahwa perbuatan itu adalah DOSA, kita harus menyatakan kesalahan mereka, supaya mereka
mengerti bahwa apa yang mereka lakukan itu DOSA. Dan hanya bila mereka mengerti
itu dosa, barulah mereka bisa menyesalinya, dan bertobat. Dan Tuhan yang mahapengampun akan memampukan mereka untuk meninggalkan
kecenderungan mereka yang menyimpang ini.
Jangan malah membuat mereka merasa
semakin nyaman berkubang dalam dosa itu. Semakin kita membenarkan tindakan
mereka itu, semakin nyaman mereka dalam kubangan dosa itu, sehingga semakin
jauhlah mereka dari kesempatan bisa diselamatkan. Kita harus memakai setiap kesempatan yang ada untuk menolong
mereka kembali ke orientasi seksual yang benar.
Namun, jika mereka tidak
mau, kita tidak boleh memaksa.
Mereka berhak menentukan pilihan mereka
sendiri. Tuhan saja tidak akan memaksa me”normal”kan mereka. Jika mereka
memilih untuk mati sebagai seorang homoseks, kita harus menghormati pilihan
mereka. Jika mereka memilih untuk tetap tinggal dalam dosa, kita tidak boleh
memaksa mereka keluar. Kita hanya boleh mendoakan mereka,
berharap suatu waktu mereka mendengar suara Roh Kudus, dan kembali ke jalan
Tuhan. Serahkan mereka kepada Roh Kudus yang akan bergumul dengan mereka.
Setiap orang diberi Tuhan hak untuk
menentukan nasibnya sendiri. Jika mereka memilih untuk menurut Tuhan, Tuhan
akan menyediakan segala sarana menolong mereka berhasil keluar dari dosa
mereka. Tapi jika mereka memilih untuk berseberangan dengan Tuhan, Tuhan akan
membiarkan mereka tetap di sana, karena itu adalah hak mereka. Setiap perbuatan
itu diikuti oleh konsekuensi. Kelak mereka harus mempertanggungjawabkan pilihan
mereka sendiri di hadapan pengadilan Tuhan.
12 06 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar