134. YESUS YANG
MANA YANG KITA IKUTI?
___________________________________________________________
Lho, memangnya ada berapa orang Yesus?
Ternyata
banyak!
Dua
orang yang disodorkan Pilatus kepada orang Yahudi untuk dipilih salah
seorang yang akan dibebaskan, itu saja ternyata DUA orang Yesus:
ü Yesus
Anak Allah, dan
ü Yesus
Barabbas.
Dan
massa memilih Yesus Barabbas! Dari sana saja sudah merupakan perlambang, MASSA SELALU MEMILIH
YESUS YANG SALAH. Betul, mereka memilih Yesus, tapi bukan Yesus
Anak Allah, melainkan Yesus yang lain.
Yesus
sendiri telah memberikan peringatan:
Matius 24:24
Sebab mesias-mesias palsu dan
nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan
tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar untuk
menyesatkan sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan.
Banyak
orang Kristen juga sudah memilih Yesus yang palsu, di antaranya mereka memilih:
1.
Yesus yang makan babi dan daging haram
lainnya,
2.
Yesus yang tidak memelihara kekudusan
hari ketujuh sebagai hari Sabat,
3.
Yesus yang membuang Perintah dan Hukum
Allah,
4.
Yesus yang membenarkan praktek
homoseksual,
5.
Yesus yang tidak membayar pajak,
6.
Yesus yang tidak memberikan persepuluhan,
7.
dlsb.
Padahal
di seluruh Alkitab, yang kita jumpai adalah:
YESUS YANG SAMA SEKALI
TIDAK PERNAH BERBUAT DOSA
Ada
banyak ayat di dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa Yesus itu tidak pernah
berbuat dosa, kita lihat dua saja di:
1 Yohanes
3:5
Dan kamu tahu, bahwa Ia dijadikan manusia untuk mengangkat dosa kita, dan di dalam Dia tidak ada dosa.
1 Petrus 1:19
melainkan dengan darah Kristus yang
mahal, sebagaimana seekor domba yang tanpa cela dan tanpa cacat.
KESIMPULAN:
Karena
dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan, seperti kata 1 Yohanes 3:4
Siapa yang berbuat dosa, juga
melanggar hukum Allah, sebab dosa
ialah pelanggaran Hukum Allah.
Maka, jika Yesus dinyatakan tidak pernah berbuat
dosa, tidak bernoda, tidak bercacat, berarti:
YESUS
TIDAK PERNAH MELANGGAR
SEMUA
PERINTAH DAN HUKUM ALLAH
Dengan demikian, berarti:
1.
YESUS TIDAK PERNAH MAKAN DAGING
HARAM.
Yesus
terlahir sebagai orang Yahudi, bukan? Makan daging haram buat orang Yahudi dosa
atau tidak? Dosa sekali! Tuhan telah memberikan daftar panjang di Imamat pasal
11 tentang daging apa yang haram dimakan dan daging apa yang boleh dimakan, dan
peraturan ini hingga hari ini masih dipegang teguh oleh orang-orang Yahudi.
Jadi, sebagai orang Yahudi, apakah Yesus memegang peraturan ini? Yesus tidak
pernah berbuat dosa. Dia adalah Domba Allah yang tidak bercacat cela. Pasti Dia
tidak melanggar peraturan Tuhan, berarti, PASTI DIA TIDAK MAKAN DAGING YANG HARAM.
2. YESUS TIDAK PERNAH
TIDAK MEMELIHARA KEKUDUSAN HARI KETUJUH SEBAGAI HARI SABAT.
Ada
banyak ayat di dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa Yesus mengakui hari Sabat
sebagai milik Tuhan, dan memelihara kekudusannya, kita lihat di antaranya:
Lukas 4:16
Dan Ia datang ke Nazaret, tempat Ia
dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya
Ia masuk ke rumah ibadat pada hari Sabat, dan berdiri untuk membaca [dari alkitab].
Markus 1:21
Dan mereka pergi
ke Kapernaum; dan segera pada hari Sabat, Dia [Yesus]
masuk ke rumah ibadat dan mengajar.
Bukan itu saja,
memelihara hari ketujuh sebagai hari Sabat Tuhan, terdaftar sebagai Perintah
Nr. 4 di dalam 10 Perintah Tuhan, yang ditulis oleh jari Tuhan pada dua loh
batu, sehingga pelanggaran terhadap Perintah Tuhan jelas-jelas adalah dosa!
Karena kita sudah tahu bahwa Yesus tidak pernah berbuat dosa, maka berarti JELAS YESUS
TIDAK PERNAH MELANGGAR PERINTAH/HUKUM TUHAN, termasuk melanggar kekudusan hari
Sabat.
3. YESUS TIDAK PERNAH
MEMBUANG HUKUM/PERINTAH TUHAN.
Mengapa
Yesus mati?
Untuk
menebus manusia dari hukuman dosa, karena “upah dosa ialah maut” (Roma 6:23).
Dosa
itu apa? “… dosa
ialah pelanggaran Hukum Allah” (1 Yohanes
3:4).
Seandainya Hukum
Allah bisa dihapus, berarti tidak akan ada lagi pelanggaran, bukan? Apa yang
mau dilanggar jika tidak ada hukumnya? Karena itu, seandainya Yesus
sudah menghapuskan Hukum/Perintah Allah, Dia tidak perlu mati.
Karena tanpa ada Hukum Allah, tidak ada manusia yang dianggap berdosa, jadi
tidak ada manusia yang perlu ditebus, dan Yesus tidak usah mati.
Kematian Yesus
menggantikan manusia membayar upah dosa, JUSTRU MEMBUKTIKAN BAHWA YESUS TIDAK MEMBUANG HUKUM
TUHAN, MELAINKAN DIA MENEGUHKANNYA!
Tetapi, ada juga
orang Kristen yang berkata, oh, Hukum Allah itu dihapuskan setelah Yesus mati disalib, karena Hukum Allah sudah dipaku
di salib. Ini pengawuran! Hukum Allah tidak dipaku di
salib, yang dipaku di salib adalah Surat Utang Hukuman Dosa (silakan
baca Kolose 2:13-14, juga dibahas di blog ini smarargd84.blogspot.com ~ cari Alkitab
Menjawab tentang hari Sabat, pertanyaan nr. 19).
Coba kita pikirkan, seandainya
Hukum/Perintah Tuhan sudah dipakukan di salib berarti SETELAH KEMATIAN YESUS
TIDAK ADA LAGI DOSA? Karena Hukumnya sudah tidak ada, berarti tidak
ada lagi yang dilanggar, berarti tidak ada lagi dosa? Berarti, setelah kematian
Yesus, mencuri, membunuh, berdusta, menyembah berhala, dll. semuanya itu sudah
bukan dosa lagi karena Hukum yang menentukan semua itu dosa, sudah dihapus. Berarti semua
orang Kristen boleh dengan bebas berbuat apa saja, karena sudah tidak ada lagi
hukum. Masuk akal? Sedangkan
orang yang tidak Kristen saja, tahu bahwa mencuri, berzinah, membunuh, dll. itu
tidak boleh dilakukan, bagaimana kok orang Kristen menganggap bahwa Hukum yang
membatasi perbuatan-perbuatan itu sudah dihapus?
TIDAK. Yesus tidak pernah membuang atau menghapus Hukum
Tuhan.
Coba kita baca lagi Matius 5:17-19
17Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan kitab Hukum Taurat atau kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
18 Karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya sampai lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak
akan ditiadakan dari Hukum Taurat, sampai semuanya
digenapi. 19 Karena itu siapa yang melanggar salah satu perintah Hukum Taurat yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan disebut yang paling hina
oleh
Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang akan melakukan dan mengajarkan
mereka, ia akan disebut besar oleh
Kerajaan Sorga.
Yesus datang untuk menggenapi Hukum Taurat dan
kitab para nabi, yaitu seluruh Kitab Perjanjian Lama. Bagian mana
yang digenapi oleh Yesus? Bagian
upacara kurban. Seluruh tata upacara
kurban yang adalah lambang pengurbanan Yesus di salib, itu yang
digenapi olehNya, karena Dialah Domba Allah yang sejati. Dan bagian yang sudah
digenapi, itulah yang sudah selesai, karena yang tadinya adalah lambang/simbol
pengurbanan Yesus, setelah Domba yang asli (Yesus sendiri) mati sebagai kurban
dosa di salib, maka selesailah fungsi segala upacara kurban itu
sebagai lambang. Dan untuk membuktikan bahwa segala upacara kurban
itu sudah selesai fungsinya sebagai lambang/simbol pengurbanan Yesus, tirai Bait Suci di Yerusalem yang memisahkan antara Bilik Suci dan
Bilik Mahasuci, robek dari atas ke bawah, pada saat Yesus berkata “Sudah
selesai!” dengan demikian Tuhan menyatakan
bahwa sejak itu Bait Suci sudah tidak berfungsi lagi sebagai tempat kurban.
Tetapi, apakah Hukum/Perintah Tuhan juga
berakhir di salib? Sama sekali tidak! Karena Hukum/Perintah Tuhan BUKANLAH LAMBANG KEMATIAN KRISTUS DI
SALIB, jadi Hukum/Perintah
Tuhan tidak digenapi di salib, dan dengan sendirinya
juga tidak berakhir di salib!
Perhatikan apa kata Yesus di Matius 5:18 “Sesungguhnya sampai lenyap langit dan bumi ini, satu iota
atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari Hukum Taurat, sampai semuanya digenapi.” Apakah langit dan bumi ini sudah lenyap sekarang? Jelas
sekali, kan, bahwa sampai sekarang “satu
iota atau satu titik pun” tidak ada yang dihapus dari Hukum Taurat!
Dengan demikian, SEMUA
HUKUM/PERATURAN TUHAN yang tertulis di Alkitab, MASIH BERLAKU.
Apa kata Tuhan tentang praktek homoseksual dan semua
praktek seksual yang menyimpang? Bisa dibaca sendiri di Imamat pasal 18, dan
20, di 1 Korintus pasal 6, di Roma pasal 1 (juga ada pembahasannya di nr. 129
di blog ini).
Apa kata Alkitab tentang membayar pajak dan
persepuluhan? Matius 22:21.
Dan lain-lain, yang semuanya bisa kita temukan di
dalam Alkitab.
JADI
YESUS YANG MANA YANG KITA IKUTI?
Seorang
pengikut, atau seorang murid, tentunya harus mempunyai pola berpikir yang sama
dengan gurunya atau orang yang diikutinya, bukan?
Murid
Confusius, pasti mempunyai pola pikir yang sama dengan Confusius. Pengikut
Hitler, pasti mempunyai pola pikir yang sama dengan Hitler. Dengan kata lain, seorang baru bisa disebut pengikut atau murid, apabila
cara berpikirnya dan perbuatannya mirip dengan orang yang diikuti/gurunya. Jika bertolak belakang atau berbeda, maka dia pasti
bukan pengikut atau muridnya, atau kalaupun dia mengaku sebagai muridnya, itu
hanyalah murid palsu, murid abal-abal.
Begitu
pula kita sebagai pengikut atau murid Yesus! Jika cara berpikir
dan perbuatan kita tidak mirip dengan Yesus, maka kita BUKAN pengikut atau
murid Yesus! Atau cuma murid-murid palsu, murid abal-abal, murid
KTP.
Yohanes,
salah seorang rasul Yesus yang hidup paling lama, sudah dengan sangat jelas
memberikan definisi siapa saja yang layak disebut pengikut/muridNya:
1 Yohanes 2:6
Dia yang mengatakan bahwa ia tinggal di dalam Dia, ia sendiri wajib hidup sedemikian rupa, yang
sama seperti Kristus telah hidup.
Jelas
sekali bukan? Seorang pengikut/murid “wajib hidup sama seperti”
orang yang diikutinya atau gurunya. Kalau tidak, maka jelas dia bukan muridnya,
bukan pengikutnya.
Marilah
kita inventarisasi. Sudahkah kita hidup sama seperti
Yesus, yang katanya kita ikuti?
Di
bawah ini ada beberapa poin yang disinggung dalam pembahasan ini, selain ini
tentunya masih ada banyak poin yang lain, tapi dalam pembahasan kali ini,
poin-poin ini saja yang kita bahas:
1.
Yesus
yang asli yang ditulis di Alkitab, tidak makan daging haram.
Bagaimana dengan
kita? Kalau kita masih makan daging haram, berarti kita bukan pengikut/murid
Yesus yang asli. Entah Yesus yang mana yang kita ikuti?
2.
Yesus
yang asli yang ditulis di Alkitab, memelihara kekudusan hari ketujuh sebagai
hari sabat Tuhan.
Bagaimana dengan
kita? Kalau kita tidak memelihara hari ketujuh sebagai hari Sabat
Tuhan, maka kita bukan pengikut/murid Yesus yang asli. Kita mengikuti atau
bermurid kepada Yesus yang mana?
3.
Yesus
yang asli yang ditulis di Alkitab, rela mengorbankan nyawaNya untuk
mempertahankan Hukum/Perintah Tuhan. Dia tidak pernah berbuat dosa dengan
melanggar satu pun Hukum/Perintah Tuhan.
Bagaimana dengan
kita? Jika kita menganggap Hukum/Perintah Tuhan sudah tidak berlaku, maka kita
bukanlah pengikut atau murid Yesus yang ditulis di Alkitab. Entah Yesus
yang mana yang kita ikuti?
4.
Yesus
yang asli yang ditulis di Alkitab mengatakan kita wajib mempraktekkan cuci kaki
antar sesama, dan Dia melakukannya sebelum Perjamuan Terakhir bersama
murid-muridNya (Yohanes 13:14).
Bagaimana dengan
kita? Jika kita tidak pernah melakukannya, berarti kita bukan pengikut atau
murid Yesus yang ditulis di Alkitab, karena Yesus yang di Alkitab mengatakan
kita “wajib” melakukannya.
5.
Yesus
yang asli yang ditulis di Alkitab membayar pajak yang benar kepada pemerintah,
dan juga memberikan kepada Tuhan apa yang adalah milik Tuhan
(Lukas 20:25).
Bagaimana dengan
kita? Jika kita tidak membayar pajak yang seharusnya adalah hak pemerintah, dan
juga tidak memberikan kepada Tuhan apa yang adalah milik Tuhan (persepuluhan),
maka kita bukan pengikut atau murid Yesus.
Masih
banyak lagi, kita tinggal mencarinya saja di Alkitab. Kita tinggal bertanya
saja kepada diri sendiri “Apakah saya sudah melakukan yang sama seperti yang dilakukan Yesus?”
APAKAH YESUS YANG KITA IKUTI ADALAH
YESUS YANG ADA DI ALKITAB, ATAU ITU YESUS VERSI LAIN?
Apakah
kita sudah menciptakan Yesus versi kita sendiri? Yesus yang makan
babi, Yesus yang makan udang dan segala daging haram lainnya, Yesus yang pergi
ke disko atau berpesta pora, Yesus yang merokok atau suka mabuk, Yesus yang
suka bohong, atau Yesus yang masih sibuk bekerja mencari uang dan berjual-beli
pada hari Sabat? Versi Yesus ciptaan kita itu sangat metropolitan. Yesus versi
kita ada yang homoseksual atau menyetujui dan mendukung praktek homoseks,
ada yang menggunakan narkoba dan suka teler, ada juga yang suka selingkuh kiri
selingkuh kanan, yang berzinah. Yesus versi kita juga ada yang suka korupsi,
dan menipu, dan tidak jarang yang menelantarkan orangtuanya. Karena itulah yang kita lakukan. Dan APA
YANG KITA LAKUKAN MEMBUKTIKAN PENGIKUT ATAU MURID SIAPA KITA INI.
Teman-teman,
jika kita belum menjadi pengikut atau murid Yesus yang asli, yang ditulis oleh
Alkitab, maka kita bukanlah pengikut atau murid Yesus sama sekali.
Pertanyaan
penting:
Jika
cara hidup kita berbeda dengan cara hidup Yesus,
APAKAH YESUS AKAN MENGAKUI KITA
SEBAGAI PENGIKUT ATAU MURIDNYA?
Adalah
sangat tragis jika kita merasa kita ini pengikut atau murid Yesus, tetapi suatu
hari Yesus malah berkata “Pada waktu itulah Aku akan menyatakan
kepada mereka, ‘Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari Aku, kamu sekalian yang
mempraktekkan pelanggaran Hukum!” (Matius 7:23). Malu
tidak? Kita dengan PDnya merasa sudah murid Yesus, eh, ternyata Yesus
mengatakan, “Sori, Aku tidak pernah mengenal kamu!” Bayangkan, “tidak pernah
mengenal” kita. Lha selama bertahun-tahun kita aktif pelayanan, aktif ini-itu,
itu kita berbuat untuk siapa? Ternyata sekarang Yesus kenal pun tidak dengan
kita. Wuih, malunya! Bukan cuma malu, tapi kalau sampai tidak diakui oleh
Yesus, mati kita! Kita tidak selamat!
Kita
perlu menginventaris hidup kita sendiri. Sudah seberapa miripkah kita
dengan Yesus yang asli yang ditulis di Alkitab? Jika belum, sudah
waktunya kita berbuat sesuatu. Ada dua pilihan:
Ø Kita mencari Yesus yang asli di dalam Alkitab,
dan kita putar haluan
untuk mengikuti Dia dan menjadi muridNya, dan dengan bantuanNya, kita meniru
teladanNya;
Ø atau kita cari siapa
sosok yang selama ini kita ikuti, sosok yang sudah kita tiru dalam hidup kita,
kita cari siapa sosok
itu, lalu kita boleh mengikuti sosok itu secara blak-blakan jangan pakai
nama “Yesus” lagi, karena yang pasti sosok itu BUKAN YESUS yang asli, yang ditulis di
Alkitab.
Di
dalam dunia ini kita selalu harus memilih antara dua kubu yang bertentangan,
yaitu antara yang benar dan yang tidak benar. Apa yang benar itu
mutlak, hanya ada satu. Tetapi yang tidak benar, bisa
bermacam-macam. Ada yang tidak benar 10%, ada yang tidak benar 50%, ada yang
tidak benar 90%, tapi semua itu bukan kebenaran. Yang tidak benarnya cuma 1%
pun bukan kebenaran.
Yang BENAR HANYA SATU. Apa pun yang
tidak sama dengan yang benar itu, BUKAN KEBENARAN, walaupun ada kemiripannya.
Demikianlah,
YESUS KRISTUS YANG BENAR HANYA ADA SATU, yaitu yang ditulis di Alkitab.
Yang lain-lain adalah versi-versi ciptaan manusia, ciptaan kita sendiri, sesuai
keinginan kita, sesuai kepentingan kita. Dan semua versi imitasi ini justru lebih berbahaya
daripada yang jelas-jelas tidak sama. Karena yang jelas-jelas tidak
sama, tidak akan membuat kita menganggap bahwa itu adalah Yesus Kristus! Tetapi
versi-versi yang punya kemiripan entah sedikit entah banyak dengan yang asli,
itu yang bisa mengecoh kita.
Carilah
Yesus di dalam Alkitab dengan tekun, maka kita akan menemukanNya jika kita
memang rindu menjadi pengikut atau muridNya.
Selamat
merenung.
22
06 14
Dlm ajara kristen ....bahwa anak manusia yang baru lahirpun mempunyai dosa...berarti yesus punya dosa dong...???kalau yesus tuhan.!!??tuhan mana yang ada dosanya!!hhhh ngaco
BalasHapusAjaran Kristen mana yang mengatakan anak yang baru lahir sudah punya dosas? Itu BUKAN AJARAN YANG ALKITABIAH. Berdosa ialah melanggar hukum Allah. Anak yang belum mengerti tentang hukum Allah, tidak bisa berbuat dosa karena dia tidak tahu mana yang melanggar dan mana yang tidak. BERARTI KAMU TIDAK TAHU AJARAN KRISTEN klo kamu beranggapan anak yang baru lahir itu punya dosa. Nah, klo kamu mau tahu ajaran Kristen yang alkitabiah, ya belajarlah alkitab. Klo tidak, tidak usah komentar di blog yang membahas tentang ajaran Kristen.
Hapus