116. CERDIK SEPERTI ULAR, POLOS SEPERTI
MERPATI
_____________________________________________
Lihat, Aku mengutus kamu pergi
sebagai domba di tengah-tengah serigala,
sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular, dan polos seperti merpati.
Ada beberapa teman yang salah menangkap
arti ayat ini. Mereka berkata, “Mengapa orang Kristen kok disuruh menjadi
seperti ular? Bukankah ular itu lambang Setan? Apakah orang Kristen disuruh
meniru Setan?”
Seringkali kita tidak teliti dengan apa
yang kita baca. Seringkali kita terlalu tergesa-gesa menarik kesimpulan dari
apa yang kita baca atau apa yang kita dengar.
Sebenarnya tidak sulit memahami
ayat-ayat Alkitab dengan benar, asalkan setiap kali sebelum kita mulai, kita
berdoa dulu, minta tuntunan Tuhan agar hati kita dibersihkan dari segala prejudice [syak wasangka] dan kita boleh
mengerti apa yang dikatakan Tuhan.
Coba kita baca ayat Matius 10:16 itu
lagi.
Apa yang tertulis? “hendaklah kamu cerdik seperti ular” .
Apakah kita disuruh menjadi seperti ular?
TIDAK!
Kita disuruh MENJADI CERDIK seperti ular. Jadi ada
batasannya. BUKAN
SEMUA SIFAT ULAR ITU YANG KITA TIRU! Ular melambangkan sifat
pengkhianat, jahat, pemberontak, penipu, sombong = semua sifat yang dimiliki
Setan. Tetapi ular memiliki satu kemampuan yang sangat menonjol, yaitu dia
CERDIK. Dan kecerdikan ular adalah yang paling top dari kecerdikan segala binatang
yang lain.
Kejadian 3:1
Adapun ular itu
lebih cerdik daripada binatang apa pun di hutan yang telah dijadikan oleh TUHAN Allah…
Kata yang diterjemahkan “CERDIK” di
sini, kata aslinya ialah עָרוּם [‛ârûm] yang artinya “lihai” bukan saja pintar, tetapi banyak akalnya, serta halus dan canggih cara penipuannya.
Nah “cerdik” itu baik atau tidak? Tentu
saja CERDIK ITU SENDIRI ADALAH KEMAMPUAN YANG BAIK. Tetapi
kalau kecerdikan itu disertai sifat licik, disertai kecanggihan menipu, maka
dia menjadi tidak baik.
Oleh karena itu, perintah Yesus tidak
berhenti sampai di “cerdik” saja, tetapi ada kelanjutannya, yaitu: “dan polos seperti
merpati.”
Kata yang diterjemahkan “POLOS” di
sini, tulisan aslinya adalah ἀκέραιος [akeraios ak-er’-ah-yos] yang artinya adalah “tidak
berbahaya, sederhana, polos.”
Jadi arti intinya adalah TIDAK BERBAHAYA =
tidak mencelakakan orang/tidak punya niat jahat terhadap orang lain.
Merpati adalah hewan yang paling tidak berbahaya. Dia tidak bisa berbuat
apa-apa untuk mencelakakan orang. Dia kecil, lemah, tidak buas, tidak berbisa, tidak
punya senjata apa-apa yang bisa dipakainya untuk mencelakakan orang, tidak
punya niat dan akal untuk menipu orang.
Apakah kita disuruh menjadi seperti
merpati? TIDAK!
Kita disuruh MENJADI TIDAK BERBAHAYA ATAU POLOS seperti
merpati. Lagi-lagi, Yesus memberikan batasannya. bukan semua sifat merpati
harus kita tiru! Merpati itu burung yang tidak berani melawan,
kalau diusir, dia terbang. Dia juga jenis burung yang jinak dan lemah. Kita
tidak disuruh menjadi seperti itu. Hanya KETIDAK-BERBAHAYAANNYA, KEPOLOSANNYA yang
perlu kita ambil.
Karena itu, KECERDIKAN dan KETIDAK-BERBAHAYAAN/KEPOLOSAN harus
berjalan bersama-sama.
CERDik saja bisa membuat kita menjadi
licik seperti ular, karena ular itu cerdik tapi berbahaya. Karena itu
KECERDIKAN ini harus disertai sifat TIDAK BERBAHAYA/POLOS, dengan demikian
KECERDIKAN diimbangi oleh sifat TIDAK BERBAHAYA/POLOS.
Untuk apa Tuhan menyuruh kita CERDIK
dan TIDAK BERBAHAYA?
Karena “Aku mengutus kamu pergi sebagai domba di
tengah-tengah serigala,” kata Yesus.
Kita diutus masuk ke daerah rawan, ke
daerah yang dikuasai Setan, ke tempat yang berbahaya, untuk apa? Untuk
menyampaikan kabar selamat kepada orang lain. Kita akan menemui
pertentangan, perlawanan, tuduhan, perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan
sampai penganiayaan. Untuk itu, supaya kita tidak langsung KO (atau
keok) saat baru mengambil langkah pertama, kita perlu memiliki KECERDIKAN. Tanpa itu kita
tidak bisa menyampaikan Kabar Selamat kepada orang lain seperti yang ditugaskan
Tuhan kepada kita. Kita perlu KECERDIKAN untuk bertahan di daerah musuh,
ü untuk
terus melakukan tugas kita di sana,
ü untuk
berbicara dengan kata-kata yang tepat,
ü untuk
menghadapi tantangan,
ü untuk
tahu kapan maju kapan mundur,
ü untuk
mengenali situasi, untuk bisa survive.
ü CERDIK
artinya kita sendiri tidak mudah ditipu,
supaya jangan sampai kita yang malah
terseret ajaran yang sesat.
ü CERDIK
artinya kita bisa menyusun program yang berhasil, bisa mengantisipasi apa yang
akan terjadi.
ü CERDIK
juga membuat kita waspada,
tahu kapan momen yang tepat, tahu kapan
bahaya mengancam.
Tetapi dengan modal
KECERDIKAN saja kita bisa gagal. Pada waktu kita berhadapan dengan
perlawanan dan pertentangan, kita bisa berubah menjadi jahat, menjadi kejam,
menjadi licik. Kita bisa membalas perlakukan tidak baik dari orang lain
terhadap kita. Karena itu Yesus berpesan, kita harus memiliki sifat TIDAK BERBAHAYA seperti merpati untuk mengimbangi kecerdikan kita. KEPOLOSAN/KETIDAK-BERBAHAYAAN ini yang harus mendasari segala sepak
terjang kita,
ü yang
menjadi rem kita,
ü yang
selalu mengingatkan kita
bahwa misi kita adalah untuk menolong
orang lain mengenal kebenaran, bukan untuk memenangkan perdebatan.
ü Kita
tidak boleh mencelakakan orang lain
dalam menjalankan misi kita, apa pun
respons orang lain terhadap kita.
ü Kita
tetap harus memantulkan karakter Kristus yang tidak berbahaya,
karena jika kita memantulkan karakter
Setan, ya tidak bakal ada orang yang mau menerima pekabaran yang kita bawa.
Jadi, pesan Yesus yang ditulis di
Matius 10:16 itu adalah pesan yang baik. Yesus memberi kita dua senjata: KECERDIKAN
ULAR dan KETIDAK-BERBAHAYAAN MERPATI. Dengan dua senjata itulah kita melangkah
masuk ke daerah dominasi Setan. Panglima
yang baik, pasti memberi pasukannya senjata yang memadai, yang bisa membuat
pasukannya menang dalam pertempuran. Dan inilah senjata yang diberikan Tuhan
kepada kita supaya kita menang.
Semoga kita punya gambaran yang lebih
jelas sekarang tentang ayat ini. Percayalah, Yesus tidak pernah memberikan
pesan yang jelek atau salah kepada manusia. Hendaknya dalam membaca Alkitab,
kita berpegang kepada keyakinan ini, maka segala syak wasangka terhadap Tuhan
dengan sendirinya tidak akan pernah timbul.
2013-06-21
Amin Tuhan Isa memberkati
BalasHapusMungkin bisa baca buku dgn judul SATANIC VERSES (ayat2 setan) Karangan :Dr.Salman Rusdhi.
HapusLalu bandingakan
Untuk apa baca Satanic Verses, saya bukan pengikut Setan. Saya pengikut Tuhan ya membaca Firman Allah.
HapusAmin.....
BalasHapusmantap
BalasHapusCerdik seperti ular sama seperti Lukas 16:9, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi. "
BalasHapusMamon yang tidak jujur adalah harta atau wewenang yang kita miliki atau mungkin masih tersisa pada waktu-waktu kritis.
Tapi kita gunakan bukan untuk membahayakan siapapun namun dapat membantu atau menyelamatkan kita dari kesalahan kita.