110.
SEBERAPA
YAKINKAH KITA MASUK SURGA?
_____________________________________
Nyaris
semua orang Kristen beranggapan dia pasti selamat dan pasti masuk Surga. Semua
yakin dosa-dosanya sudah diampuni dan dihapus oleh Kristus, dan Surga adalah
rumah masa depan mereka yang akan menyambut mereka dengan tangan terbuka.
BENARKAH
PENDAPAT INI?
Kita
tentunya semua setuju, kita beribadah kepada Tuhan, kita beragama, kita percaya
kepada Kristus, tujuannya adalah satu: KITA TIDAK INGIN BINASA, KITA INGIN
HIDUP KEKAL BERSAMA TUHAN.
Tetapi
mengapa kehidupan kita sehari-hari, perbuatan dan perkataan kita sehari-hari,
keputusan-keputusan yang kita ambil sehari-hari, bertolak belakang dengan
keinginan kita ini?
Kita
semua diselamatkan oleh kasih karunia. Banyak orang Kristen yang kurang paham
dengan prinsip ini. Artinya: semua dosa kita YANG LALU
sebelum kita kenal Kristus, semua dosa YANG
KITA TOBATI PADA WAKTU KITA MENERIMA KRISTUS SEBAGAI TUHAN DAN JURUSELAMAT KITA,
itu diampuni oleh Kristus dan kita dianggap bersih tidak punya dosa.
TETAPI ITU TIDAK BERARTI, SETELAH ITU,
KITA BERBUAT APA SAJA BUKAN DOSA! ATAU SEGALA DOSA KITA SETELAH ITU OTOMATIS
DIHAPUSKAN!
NO! NO! NO!
Jika
kita bolak-balik berbuat dosa lagi setelah itu, catatan dosa kita bisa
menempatkan kita di posisi yang rentan kehilangan keselamatan kita.
Mengapa?
Karena
Tuhan itu kudus, dan karena kudusNya itu, tidak ada dosa sekecil apa pun yang
bisa hadir di hadiratNya. Karena itu jika kita berdosa lagi dan berdosa
lagi, dosa-dosa kita ini membuat kita terbakar
di hadapan Tuhan.
Karena
itu jika kita telah berbuat dosa, kita harus cepat mengakuinya, bertobat dan
minta pengampunan Tuhan. Bertobat itu artinya tidak melakukannya lagi. Kalau kita ulangi lagi,
namanya pertobatan kita bukan pertobatan sejati. Apalagi jika kita sengaja berbuat dosa itu setelah sudah tahu
bahwa itu dosa, maka dosa itu tidak akan
diampuni.
Ibrani 10:26-27
26 Sebab jika kita berbuat dosa dengan sengaja, sesudah kita menerima pengetahuan tentang kebenaran, maka
tidak ada lagi kurban untuk dosa. 27 melainkan
suatu penantian yang menakutkan akan datangnya penghakiman dan murka yang menyala-nyala yang akan melahap habis para
penentang.
Tuhan sudah sangat jelas mengingatkan, dosa yang sengaja kita lakukan, setelah tahu itu dosa,
itu tidak ada ampunnya, yang
ada adalah penghakiman dan api yang membakar sampai habis. Tuhan tidak mau kita
kadalin. Kalau kita sudah tahu itu dosa, kita tidak punya alasan untuk
melanggarnya selain kita memang berniat melawan Tuhan. Dengan kata lain, kalau
kita tetap melakukan hal yang kita tahu itu dosa menurut kamus Tuhan, maka
sesungguhnya kita
sedang makar pada autoritas Tuhan. Kita perlu benar-benar bertobat
untuk mendapatkan pengampunan dari perbuatan makar kita, pertobatan yang
disertai penyesalan yang sungguh-sungguh, hati yang benar-benar hancur
menyadari betapa jahatnya kita. Tanpa itu kita tidak benar-benar bertobat dan kita
tidak akan mendapatkan pengampunan.
Jadi janganlah kita enak-enakan
menyangka kita pasti bakal masuk Surga selama kita masih terus-menerus
melanggar Hukum Tuhan dan berbuat dosa.
LALU BAGAIMANA SUPAYA KITA BISA SELALU DALAM STATUS
SELAMAT DAN AKHIRNYA MASUK SURGA?
Ya, JANGAN BERBUAT DOSA!
PALING SEDIKIT, JANGAN SENGAJA BERBUAT DOSA YANG SAMA BERULANG-ULANG!
Siapa
yang empunya Surga? Semua orang tahu: TUHAN KHALIK SEMESTA ALAM.
Apakah
di Surga ada peraturannya atau semuanya bebas merdeka sesuka hati?
Apa
para malaikat yang ada di sana berbuat sesuka hati mereka?
Pasti
di SURGA ADA PERATURANNYA. Karena itu ketika
Lucifer (malaikat yang menudungi takhta Allah, yang pangkatnya paling tinggi)
memberontak dan sengaja melanggar peraturan Allah, dia (dan semua malaikat yang
mengikutinya) diperangi, dikalahkan, dan dicampakkan keluar dari Surga.
Siapa
yang membuat peraturan di Surga? Pasti yang empunya: TUHAN ALLAH.
Apakah
untuk bisa masuk ke Surga ada peraturannya? Jelas harus sesuai peraturan Allah.
Jika
manusia tidak patuh kepada peraturan Allah, apakah manusia bisa masuk Surga?
Tentunya kita semua bisa menjawab ini.
Pertanyaannya
sekarang: Kalau begitu, MENGAPA ORANG KRISTEN
SEENAKNYA TIDAK MEMATUHI PERATURAN TUHAN, TAPI YAKIN DIA LAYAK DIBAWA KE SURGA?
Tuhan
sudah memberikan 10 HukumNya kepada manusia, yang ditulis dengan jariNya
Sendiri. Tapi kita menganggapnya enteng dan selalu melanggarnya tanpa perasaan
bersalah.
Marilah
baca Keluaran 20:1-17.
Hukum No.1 Tuhan bilang,
hanya Dia yang boleh disembah. Tetapi kita menyembah
segala sesuatu di samping Tuhan.
ü Kita
menyembah diri kita sendiri, mengutamakan kepentingan diri kita sendiri;
ü kita
menyembah uang, menjual integritas kita demi uang;
ü kita
menyembah manusia lainnya yang kita bela-belain di atas Tuhan;
ü kita
menyembah perut kita sendiri yang rakus dan makan apa saja yang diharamkan
Tuhan;
ü kita
mengisi tubuh kita dengan segala makanan dan minuman yang merusak tubuh,
padahal
Tuhan sudah berkata, tubuh kita itu kediaman Roh Kudus. Tapi kita tidak
perduli. Yang penting kita doyan ya kita makan.
Kita
mengatakan kita menyembah Tuhan, tetapi semua perbuatan kita justru membuktikan
kita menyembah apa saja selain Tuhan!
Hukum No.2 Tuhan bilang jangan menyembah segala jenis
patung/gambar/apa
pun yang dibuat oleh tangan manusia,
termasuk patung/gambar Yesus. Sebagian besar kita masih melakukan ini dan berkilah itu bukan menyembah patungnya,
tetapi patung itu hanya alat bantu supaya bisa lebih fokus saja. Padahal itu
jelas-jelas dilarang Tuhan, segala tindakan seperti:
ü berdoa
di depan patung/gambar,
ü membakar
lilin di depan patung/gambar,
ü minta
diberkati dan dibantu oleh orang yang sudah mati, yang gambarnya disembah,
ü sujud di
depan patung-patung itu, bahkan sampai mencium-cium kaki patung.
Padahal
ini adalah kebencian Tuhan karena ini termasuk menyembah berhala, karena semua
itu dibuat oleh tangan manusia. Tidak ada satu manusia pun yang layak menerima
sujud kita selain Tuhan Khalik Semesta Alam. Inilah Perintah Tuhan
yang disertai ancaman.
Keluaran 20:4-5
4 Jangan engkau membuat bagimu
patung pahatan apa
pun, atau keserupaan dari apa
pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada
di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan engkau sujud menyembah kepada mereka, atau melayani mereka; sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan dosa bapak-bapak ke atas anak-anak, hingga ke
keturunan yang ketiga dan keempat dari mereka yang membenci Aku
Hukum No.3 Tuhan bilang
jangan sembarangan menyebut namaNya. Kita menyebut nama
Tuhan tanpa rasa hormat di mana saja dan kapan saja, tanpa merasa bersalah malah banyak orang-orang menganggapnya “cool” sedikit-sedikit menyebut nama
Tuhan, baik dalam makian, baik dalam ejekan, baik sebagai ungkapan terkejut,
dll.
ü Kita
enak saja mengucapkan dan menulis “OMG”.
ü Belum
lagi nama Tuhan dijadikan kata makian, terutama pada orang Barat.
ü Dan
Tuhan dijadikan segala lelucon dan satire.
Zaman
aku sekolah dulu, kalau nama ayah kandung kita yang bukan orang kudus dipanggil-panggil saja oleh teman-teman
sekolah, kita bisa marah. Tapi kita sendiri berani sembarangan menyebut nama
Tuhan Khalik semesta yang mahakudus tanpa hormat.
Hukum No.4 Tuhan bilang, hari yang
ketujuh itu punyaNya, hari yang
sudah khusus disucikan olehNya, dan diberkatiNya. Hari itu manusia harus
berhenti mencari nafkah dan berhenti dari semua kesibukannya sehari-hari, dan
datang sebagai makhluk ciptaan untuk memberi hormat dan puji kepada Khalik yang
menciptakan mereka. Kita bilang, “prek, suka-suka gua mau
ngapain hari ketujuh. Seluruh dunia meliburkan hari Minggu kok, ngapain
nyusahin diri sendiri? Gua Sabtu kan tidak libur!”
Bermacam-macam
alasan yang diberikan manusia:
ü Yah,
salah Tuhan-lah kenapa kalendernya tidak diganti supaya hari Sabtu yang libur?
Jika
Tuhan memang menghendaki manusia memelihara hari ketujuh, kenapa Tuhan tidak menyediakan
sarananya supaya semua manusia bisa libur pada hari Sabtu?
ü Itu dulu
perintah untuk orang Yahudi.
Sekarang
ini bagi orang Kristen hari Minggu, itu hari kebangkitan Tuhan Yesus.
ü Walaupun
hari Minggu (SUN-day) itu aslinya hari menyembah matahari,
tidak
jadi masalah kan sekarang aku tidak menyembah matahari?
ü Semua
hari itu kan sama? Sama 24 jamnya, sama diciptakan Tuhan kok.
ü Asal
seminggu sekali kita menyembah Tuhan, sudah benarlah.
Kita
merasa lebih berkuasa daripada Tuhan. Perintah Tuhan bisa kita
batalkan dan kita berbuat sesuka hati kita.
Hukum No. 5 Tuhan bilang, hormati
orangtuamu, artinya utamakan kepentingan mereka di atas kepentinganmu
sendiri, itu namanya menghormati. Adalah tanggung jawab kita untuk
memelihara orangtua kita di masa tuanya, menyayangi mereka, mencukupi kebutuhan
mereka, jangan menelantarkan mereka. Hukum yang pertama Tuhan berikan setelah 4
kewajiban kita kepada Tuhan adalah kewajiban kita kepada orangtua kita. Kita bilang,
orangtua itu bawel, menjengkelkan, malas dekat-dekat mereka. Banyak
dari kita yang memperlakukan orangtua kita seperti perabotan, tidak diajak
bicara, tidak diorangkan, Bahkan tidak kurang orang Kristen yang aktif melayani
di gereja tidak memberikan perhatian kepada orangtuanya.
ü Yah,
terpaksa menampung orang tua di rumah,
tapi
tidak diorangkan, tidak diajak bicara, tidak diperlakukan dengan baik, dianggap
perabotan.
ü Bahkan
ada yang tidak mau memelihara orangtua mereka. Ditelantarkan begitu saja.
ü Bisa
keluar negeri berkali-kali dengan anak-istri setiap tahun,
tapi
menghindari mendokterkan dan membelikan obat orangtua.
ü Orang
tua ditinggal di panti jompo saja.
ü Mungkin
ada yang berharap-harap, kok panjang umur amat ya orangtuaku ini, kapan mereka
berangkat supaya ga ngrepotin?
Padahal
inilah Perintah Tuhan yang pertama yang disertai janji.
Keluaran 20:12
Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
Hukum No. 6 Tuhan
bilang jangan membunuh. Mungkin kebanyakan kita tidak membunuh orang secara
literal sih, tapi kita membenci orang lain, dan menurut Tuhan
membenci sama dengan membunuh di dalam hati. Dan ini termasuk juga jangan bunuh diri! Kita membunuh diri setiap hari dengan pola hidup dan pola
makan yang salah.
ü merokok,
ü narkoba,
ü minum
miras,
ü seks
bebas, seks abnormal, dan akibatnya kita kena segala macam penyakit.
ü Pola
hidup dan pola makan yang salah, sehingga mengkompromi kesehatan fisik kita.
ü Membenci
orang, mendendam, selain itu termasuk membunuh secara mental,
itu juga
merusak diri kita sendiri dan menimbulkan banyak penyakit mental dan fisik.
Sesungguhnya
melakukan segala perbuatan yang dibenci oleh Tuhan itu sama dengan membunuh
diri, karena itu mendatangkan hukuman Tuhan kepada kita.
Hukum No. 7 Tuhan
bilang jangan berzinah. Perkawinan itu antara 1 Adam dan 1 Hawa; bukan 1 Adam
dan 10 Hawa; atau 2 Adam; atau 2 Hawa. Kita tidak perduli. Kita berselingkuh
tanpa rasa takut. Sudah ngetrend kok, nih zaman modern. Biasa itu. Kita menjalin segala macam hubungan seksual yang
diharamkan oleh Tuhan,
ü baik
dengan orang-orang yang bukan pasangan resmi kita,
ü atau dengan
kelamin yang sejenis,
ü atau
hubungan incest,
ü termasuk
semua orang lain yang memberi dukungan, yang memfasilitasi, atau yang
membenarkan segala perbuatan zinah ini.
Hukum No. 8 Tuhan
bilang jangan mencuri. Apa saja. Tapi kita justru mencuri
apa saja,
ü baik itu
waktu
yang dimiliki oleh Tuhan (hari yang ketujuh = Sabtu = Sabat),
ü atau itu
kemuliaan
milik Tuhan (yang kita kalahkan oleh ego kita),
ü atau itu
persepuluhan
yang adalah hak Tuhan,
ü kita
mencuri waktu milik orang lain,
misalnya
datang terlambat, atau mengerjakan urusan pribadi kita di jam kerja,
ü kita
mencuri uang orang dengan mengambil untung yang tidak layak,
ü atau
mencuri hasil karya orang lain yang kita akui milik kita,
Semua
yang bukan hak kita, tapi kita pakai dan kita ambil tanpa
izin, itu adalah mencuri. Kita tentunya tahu sendiri.
Hukum No. 9 Tuhan
bilang jangan bersaksi dusta. Kita berbohong tanpa
mengedipkan mata. Dari bohong yang mungkin tidak merugikan orang
lain (tapi itu tetap bohong lho!) hingga bohong yang merugikan orang lain.
ü Memberi
pujian kosong,
ü membual,
omong besar,
ü memberikan
keterangan palsu,
ü membenarkan
apalagi membela yang salah,
ü menutupi
kesalahan, menjerumuskan orang lain,
ü tidak
mengakui yang sebenarnya, dll.
Bohong sudah menjadi lifestyle kita
sehari-hari. Dan kita sudah tidak merasa berdosa lagi melakukannya.
Hukum No. 10 Tuhan
bilang jangan mengingini milik orang lain. Kita tetap ingin saja, kita memupuk semua sifat persaingan, keserakahan, iri
hati,
ü pada semua
kelebihan yang dimiliki orang lain,
mulai
harta, nama, kedudukan, keluarga, ilmu, dll.
ü dunia
mengajar kita untuk selalu menjadi yang paling unggul, itulah
cita-cita kita yang bertentangan dengan ajaran Tuhan.
ü dan
sering kita menghalalkan segala cara untuk memuaskan iri hati kita.
Iri
hati melahirkan banyak perbuatan dosa yang lain.
Nah,
kalau kita kalkulasi, berapa ya dari Hukum Tuhan ini yang tidak kita langgar?
Dan celakanya, kita biasanya melanggarnya DENGAN
SENGAJA. SUDAH TAHU ITU SALAH, tapi karena Tuhan diam saja, ya kita anggap aja
itu tidak apa-apa, dan besok kita ulangi lagi, minggu depan kita
ulangi lagi, sampai ajal tiba.
Roma 2:5-8
5 Tetapi menuruti hatimu yang keras dan tidak mau bertobat,
engkau menimbun murka bagi dirimu sendiri
pada hari murka dan dinyatakannya penghakiman Allah yang adil. 6 Ia akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya, 7 yaitu hidup kekal kepada mereka
yang dengan tekun terus-menerus berbuat
baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, 8 tetapi kepada mereka yang mencari kepentingan
sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman;
murka dan geram,
Setan menyediakan banyak sekali
atraksi, alasan dan jebakan yang
mengalihkan perhatian kita dari Tuhan dan kebenaranNya dan membuat kita berbuat
dosa tanpa merasa bersalah. Kita harus waspada agar kita tidak terlena
bujukannya. Karena kelak kita sendiri yang rugi. Kita harus membayar semua dosa
kita yang tidak diampuni Tuhan.
2013-06-07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar