Jumat, 12 April 2013

SERIAL NUBUATAN DANIEL BAGIAN KELIMA/1: MENGUAK SEJARAH DUNIA PASAL 11 BAGIAN PERTAMA

NUBUATAN  DANIEL

TENTANG  sejarah dunia

PASAL 11

bagian pertama


Bagian terbesar dari Daniel pasal 11 hingga ayat 40 berisikan nubuatan yang sudah digenapi, jadi kita hanya membahasnya sekilas saja karena ini tidak terlalu penting bagi kita yang hidup di zaman setelah penggenapannya. Tapi dengan mempelajarinya kita punya bukti bahwa Alkitab itu benar-benar ditulis di bawah ilham dari Tuhan, karena Daniel yang hidup sekitar 600an tahun sebelum Masehi, bisa menulis tentang kejadian-kejadian yang dibuktikan sejarah memang benar-benar terjadi ribuan tahun melampaui zamannya sendiri. Kita lihat 40 ayat yang pertama ini.

 

Ingat kan, terakhir di Daniel pasal 10, sudah dikatakan bahwa paro kedua ayat 21 itu seharusnya adalah bagian dari Daniel 11:1. Kita tahu bahwa di naskah yang asli itu tidak ada titik-koma maupun tanda baca lainnya, juga tidak ada pembagian pasal dan ayat. Semua itu ditambahkan yang menerjemahkan untuk memudahkan yang membaca, dan terkadang mereka membuat kesalahan dalam pembagian tersebut.

Nah, jadi kita lihat Daniel 10:21 paro yang kedua di sini.

 

10:21       Dan tidak ada satu pun yang mengurus hal-hal ini bersamaku kecuali Mikhael, Pangeranmu itu,

11:1         Juga aku, pada tahun pertama pemerintahan Darius, orang Media itu, yaitu aku berdiri untuk meneguhkan dan menguatkan dia.

 

v “tidak ada satu pun yang mengurus hal-hal ini bersamaku kecuali Mikhael, Pangeranmu itu”

Cerita Gabriel tentang tugasnya di kerajaan Persia. Jadi Tuhan memberikan penyertaan kepada raja-raja Medo-Persia di masa pemerintahan mereka. Ini sambungan cerita Gabriel dari pasal 10, bahwa hanya dia sendiri yang ditugaskan ke sana, tidak ada yang lain. Dan ketika dia tidak berhasil mengalahkan “pangeran Persia” yaitu Lucifer, maka Mikhael datang untuk membantunya.

 

v   “Juga aku, pada tahun pertama pemerintahan Darius”

Gabriel mengatakan, dulu sewaktu Darius menjadi raja Medo-Persia, dia juga mendampinginya.

 

v   “aku berdiri untuk meneguhkan dan menguatkan dia”

Sekarang giliran Koresh yang menjadi raja Medo-Persia maka Gabriel juga memberikan pendampingan kepada Koresh. Jadi Gabriel masih harus kembali ke sana setelah memberikan penjelasan kepada Daniel.

Kata “berdiri” berarti mengawasi, memonitor, menolong, dan melindungi. Nanti kita akan bertemu dengan ungkapan ini lagi di Daniel 12, tetapi pada waktu itu yang berdiri adalah Mikhael.

 

 

11:2         Dan sekarang aku akan menunjukkan kebenarannya kepadamu. Lihatlah, masih akan muncul tiga raja di Persia, dan yang keempat akan jauh lebih kaya dari mereka semua; oleh kekuatannya, dengan kekayaannya, ia akan membangkitkan semua untuk melawan kerajaan Yunani.

 

v   “sekarang aku akan menunjukkan kebenarannya kepadamu”

Gabriel mengulangi lagi apa yang dikatakannya di pasal 10:21 aku akan menunjukkan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran.” Dia akan memberikan penjelasan lagi tentang sejarah dunia ini. Perhatikan ya, yang disampaikan kepada Daniel hanyalah sejarah bangsa-bangsa dari zaman Daniel hingga akhir zaman yang menyangkut umat Allah. Jadi kalau kita mau mencari cerita Ken Arok atau Gajahmada di sini tidak ada, kalau kita mencari cerita Dinasti Ming atau Shogun juga tidak ada. Yang diberikan kepada Daniel ini khusus sejarah bangsa-bangsa yang mempengaruhi kehidupan umat Allah pada waktu itu, bangsa Israel.

 

v   “masih akan muncul tiga raja di Persia”

Sejarah mencatat, 3 raja yang muncul setelah Cyrus adalah Cambysus (anak Cyrus), Darius Hystaspes, dan Xerxes. Banyak pelajar Alkitab menganggap Xerxes inilah Ahasueres dalam kitab Ester.

Ada sedikit cerita intrik yang menarik di sini. Sebenarnya, raja yang kedua adalah seorang pemalsu yang mengaku sebagai Smerdis. Smerdis yang asli dibunuh oleh Cambyses, saudaranya, yang menyembunyikan fakta tersebut. Ketika Cambyses berada di Mesir, seorang pegawai istana di Medo-Persia memperkenalkan saudaranya sendiri Guamata menyamar sebagai Smerdis, dan mengkudeta Cambyses. Smerdis palsu pun menjadi raja. Tetapi setelah hanya 7 bulan, Smerdis palsu dibunuh. Karena Smerdis palsu ini hanya memerintah sebentar dan dia sempat duduk di takhta karena tipu muslihat, dan dia juga tidak berdarah Persia, maka dia tidak masuk hitungan. Maka ketiga raja yang diperhitungkan adalah:

ü  Cambysus (530-522BC);

ü  Darius Hystapes (522-486BC);

ü  Xerxes (486-465BC).

 

v   “yang keempat akan jauh lebih kaya”

Raja yang ke-4 adalah Arthaxerxes (465-423BC). Dan dia terkenal kaya raya. Jadi sejarah cocok dengan Alkitab.

 

v   “ia akan membangkitkan semua untuk melawan kerajaan Yunani”

Pada zaman raja yang keempat ini Yunani sudah mengadakan penyerangan ke Persia namun karena belum waktunya, Persia belum terkalahkan. Raja Persia yang terakhir adalah Darius Codomannus yang dikalahkan pasukan Alexander the Great dari Macedonia tahun 331BC.

 

 

11:3         Dan seorang raja yang gagah perkasa akan bangkit, yang akan memerintah dengan kekuasaan yang besar dan akan berbuat sekehendaknya.

11:4         Dan ketika ia bangkit, kerajaannya akan pecah dan akan dibagi-bagi ke arah keempat mata angin dari langit, dan bukan kepada keturunannya, maupun menurut daerah kekuasaan yang diperintahnya: sebab kerajaannya akan dicabut, yaitu untuk yang lain-lain kecuali mereka.

 

v   “seorang raja yang gagah perkasa akan bangkit”

Ini jelas bicara tentang Iskandar Zulkarnaen (Alexander the Great) dari Macedonia, Yunani. Tentang sosok ini sudah kita bahas di Daniel pasal 2, 7, 8, jadi tidak dibahas lagi di sini.

 

v   “ketika ia bangkit, kerajaannya akan pecah dan akan dibagi-bagi ke arah keempat mata angin”

Pada waktu jayanya (“ketika ia bangkit~ jadi bukan pada waktu dia jatuh), dia mati dan kerajaannya diperebutkan keempat jenderalnya, terbagi ke utara-selatan-timur dan barat.

 

v   “kerajaannya akan dicabut, yaitu untuk yang lain-lain kecuali mereka”

Maksudnya dicabut dari Alexander the Great, dan diberikan “bukan kepada keturunannya” melainkan kepada “yang lain-lain”, yaitu jenderal-jenderalnya.

Kita tahu dari sejarah bahwa kerajaan Alexander pecah menjadi empat bagian dan tidak ada satu pun keturunannya yang mewarisinya:

        • Jendral Cassander mengambil Macedonia dan daerah sebelah barat;
        • Lysimachus mengambil Thrace, sebagian Asia di Hellespont, dan daerah Bosphorus di sebelah utara;
        • Ptolemy mengambil Mesir, Lydia, Arabia, Palestina, dan Coele-Syria di selatan;
        • Seleucus mengambil Syria dan seluruh daerah timur

Sejarah klop dengan nubuatan. 

Catatan: Kita perlu ingat bahwa pada waktu itu bangsa Yahudi adalah umat Allah, dan Yerusalem adalah tanah suci, lambang ibukota kerajaan Allah. Karena itu dalam nubuatan Daniel ini, Yerusalem dianggap sebagai titik tengah, maka jika dibilang “sebelah barat” artinya sebelah barat Yerusalem; sebelah utara artinya  sebelah utara Yerusalem. Yerusalem adalah titik pusatnya.

 

 

11:5         Dan raja negeri Selatan akan menjadi kuat; dan salah seorang dari pangeran-pangerannya, dia akan menjadi lebih kuat darinya dan memiliki kekuasan; kekuasaannya akan menjadi kekuasaan yang besar.

 

v   “raja negeri Selatan akan menjadi kuat”

Raja negeri Selatan adalah Mesir. Kita lihat apa kata sejarah:

        • Keturunan Cassander tak lama kemudian ditaklukkan oleh Lysimachus sehingga daerahnya yaitu Yunani dan Macedonia digabungkan ke Thrace.
        • Raja negeri Selatan [Mesir] menjadi kuatPtolemy Soter menaklukkan Cyprus, Phoenicia, Caria, Cyrene dan beberapa kepulauan dan kota-kota yang dimasukkan ke wilayah Mesir.

 

v   “salah seorang dari pangeran-pangerannya, dia akan menjadi lebih kuat darinya”

Tapi ada yang lebih kuat dari Mesir. Nubuatan mengatakan bahwa salah satu dari keempat kerajaan itu bahkan akan menjadi lebih kuat dari Mesir.

Sejarah mencatat bahwa Seleucus Nicator (di timur) menaklukkan Macedonia (barat) dan Thrace (utara) dan menggabungkannya ke wilayahnya yaitu Syria, sehingga dia menguasai 3 dari 4 daerah bekas kerajaan Alexander, dan dia menjadi kekuasaan yang besar” bahkan lebih besar daripada Mesir. 

 

v   Akhirnya menurut sejarah bekas kerajaan Alexander yang tadinya empat, melebur menjadi dua bagian:

      • Kerajaan Utara yaitu Syriadikatakan sebagai kerajaan Utara karena mereka di sebelah utara Yerusalem.
      • Kerajaan Selatan yaitu Mesirdikatakan sebagai kerajaan Selatan kerena mereka di sebelah selatan Yerusalem.

 

 

11:6         Dan setelah bertahun-tahun mereka akan bersekutu bersama; karena puteri raja negeri Selatan akan datang kepada raja negeri Utara untuk mengadakan perjanjian. Tetapi puteri itu tidak akan mempertahankan kekuatan kedudukannya, begitu juga dia (= laki-laki) tidak dapat bertahan, maupun tentaranya; tetapi puteri itu akan dikorbankan, dan mereka yang membawanya datang, dan dia yang memperanakkannya**   dan dia yang menguatkannya di masa-masa itu.

 

v   “setelah bertahun- tahun mereka akan bersekutu bersama; karena puteri raja negeri Selatan akan datang kepada raja negeri Utara untuk mengadakan perjanjian

Siapa pun yang menjadi raja, selalu ada peperangan antara Raja Syria dan Raja Mesir. Yang menarik adalah banyaknya intrik antara kedua negara ini.

Setelah banyak tahun lewat, Ptolemy Philadelphus Raja Mesir (negeri Selatan) kemudian membuat kesepakatan dengan Antiochus Theos Raja Syria (negeri Utara), agar Antiochus menceraikan istrinya Laodice dan mengusir kedua anak mereka lalu menikahi Berenice, anak Ptolemy Philadelphus [Raja Mesir] dengan diberi emas kawin yang besar.

 

v   “puteri itu tidak akan mempertahankan kekuatan kedudukannya”

Tapi putri itu tidak berhasil mempersatukan kedua negara ini, karena sejarah mencatat, setelah kematian Ptolemy Philadelphus ayah si putri, Antiochus membawa kembali istri lamanya Laodice dan kedua anaknya ke dalam istana. Rupanya Antiochus Theos lebih mencintai istri lamanya.

 

v   “begitu juga dia (= laki-laki) tidak dapat bertahan, maupun tentaranya”

Ini bicara tentang Antiochus Theos. Sejarah mencatat, istri lama Antiochus Theos, Laodice, khawatir kapan-kapan suaminya berubah pikiran dan menukarnya dengan Berenice lagi, maka begitu dia kembali ke istana, dia segera meracuni suaminya dan membunuhnya.

 

v   “tetapi  puteri itu akan dikorbankan, dan mereka yang membawanya datang, dan dia yang memperanakkannya**, dan dia yang menguatkannya di masa-masa itu”

Laodice membunuh juga putri itu (Berenice), dan semua dayang dan pengawal yang ikut bersamanya dari Mesir, dan dia yang memperanakannya** dan suaminya (“yang menguatkannya” = yang memberinya status sebagai ratu). 

**Nah, di sini ada masalah kecil. Mayoritas terjemahan versi bahasa Inggris termasuk KJV itu menerjemahkan “dia yang memperanakkannya” (he that begat her) berarti ayahnya. Tetapi kita tahu bahwa ayahnya, Ptolemy Philadelphus, sudah meninggal sebelum Antiochus Theos membawa pulang Laodice istri tuanya. Beberapa terjemahan yang lebih kontemporer, menerjemahkan itu “anaknya” atau “keturunannya” (her child, her seed).

Tulisan aslinya memang יָלַד [yâlad] yang artinya "memperanakkan" atau "membapaki”. Nah, jadi ini kemungkinan ada kesalahan penyalinan, karena naskah-naskah lama itu cara mengcopynya secara manual, ditulis tangan, belum ada mesin fotocopy. Kata “anak” itu tulisan Ibraninya וָלָד [vâlâd] jadi bedanya sedikit sekali, hanya satu garis kecil srit lebih panjang.

Jadi menurut aku, kata yang lebih tepat di ayat ini adalah “anak, berarti Berenice dan anaknya, para dayang dan pengawalnya, dan suaminya, dibunuh semua, tidak ditinggalkan sisa satu pun. Laodice berbuat demikian untuk menjamin keselamatannya supaya kelak tidak ada yang balas dendam. Tetapi manusia bisa bikin rencana, Tuhan yang menentukan. Kita lihat nasib Laodice berikutnya.  

 

 

11:7         Tetapi dari sebuah cabang dari akar putri itu, akan bangkit satu di tempatnya, yang akan datang dengan pasukan, dan akan memasuki kota benteng raja negeri Utara, dan akan bertindak melawan mereka dan akan menang.

 

v   “dari sebuah cabang dari akar putri itu, akan bangkit satu di tempatnya”

Cabang dari akar putri itu (Berenice) adalah saudara laki-lakinya, Ptolemy Euergetes. Sejarah mencatat, begitu dia menggantikan ayahnya sebagai raja Mesir, dia segera membuat gebrakan untuk membalaskan dendam adiknya.

 

v   “datang dengan pasukan, dan akan memasuki kota benteng raja negeri Utara… dan akan menang”

Ptolemy Euergetes datang dengan pasukannya menyerang Raja Syria, yaitu anak Anthiocus Theos: Seleucus Callinicus, yang saat itu memerintah bersama ibunya, Laodice. Sejarah mengatakan dia berhasil merebut Syria, Cilicia, daerah sebelah utara di seberang sungai Efrat, dan ke timur ke arah Babilon, dan membunuh Laodice. Dia juga menjarah besar-besaran kerajaan Seleucus ini, persis seperti yang dinubuatkan Alkitab.

 

 

11:8         Dan juga akan membawa tawanan-tawanan ke Mesir, dewa-dewa mereka, bersama dengan pangeran-pangeran mereka, dan dengan bejana-bejana mereka yang berharga dari perak dan emas. Dan dia akan hidup banyak tahun lebih lama daripada raja negeri Utara.

11:9         Maka raja negeri Selatan akan memasuki kerajaannya, dan akan pulang ke negerinya sendiri.

 

v   “membawa tawanan-tawanan ke Mesir, dewa-dewa mereka, bersama dengan pangeran-pangeran mereka, dan dengan bejana-bejana mereka yang berharga dari perak dan emas”

Jadi Ptolemy Euergetes mengangkut ke Mesir selain barang-barang berharga Syria, juga tawanan-tawanan termasuk bangsawan-bangsawan mereka.

 

v   “dia akan hidup banyak tahun lebih lama daripada raja negeri Utara”

Sejarah mengatakan Ptolemy Euergetes lebih panjang umurnya, dia hidup lebih lama daripada Seleucus Callinicus yang mati di pengasingan.

 

v   “raja negeri Selatan akan memasuki kerajaannya, dan akan pulang ke negerinya sendiri”

Ptolemy Euergetes pulang ke Mesir. Misinya tercapai. Dia sudah berhasil membalaskan dendam saudara perempuannya. Sejarah mencatat Ptolemy berhasil menguasai dari G. Taurus hingga India, dan seandainya dia tidak kembali ke Mesir seluruh kerajaan Seleucus bisa jatuh ke tangannya

 

 

11:10       Tetapi anak-anaknya akan murka, dan akan mengumpulkan sejumlah besar kekuatan, dan salah seorang benar-benar akan datang, dan membanjiri,  dan melanda; lalu ia akan kembali, dan menyerang bahkan ke bentengnya.

 

v   “anak-anaknya akan murka”

Anak-anak siapa? Ya pasti anak-anak yang kalah perang. Anak-anak Seleucus Callinicus raja Syria yang dikalahkan Ptolemy Euergetes. Seleucus Ceraunus dan Antiochus Magnus sama-sama bertekad membalaskan kematian ayah dan nenek mereka dan kekalahan negeri mereka.

Anak pertama menduduki takhta, dia membuat persiapan besar-besaran untuk merebut kembali daerah ayahnya, tetapi dia mati diracun oleh jenderal-jenderalnya sendiri.

 

v   “salah seorang benar-benar akan datang”

Nubuatan yang luar biasa. Ayat ini mengatakan yang akhirnya datang hanya salah satu, karena yang satunya sudah mati terbunuh. Jadi sekarang adiknya,  Antiochus Magnus pun menggantikan kakaknya menjadi raja.

 

v   “membanjiri, dan melanda”

Istilah di mana melibatkan banyak air seperti “membanjiri” dan “melanda” di nubuatan Alkitab selalu menggambarkan datangnya jumlah manusia yang besar. Sejarah mengatakan dengan jumlah tentara besar yang sudah siap, Antiochus Magnus menyerbu seperti air bah, dan berhasil merebut kembali Seleucia dan Syria dan beberapa daerah lainnya. Dia berhasil mengalahkan jenderal Mesir, Nicolas, dan merencanakan untuk menyerbu Mesir. Tetapi kemudian diadakan gencatan senjata, mereka menandatangani surat perjanjian damai.  Namun sebenarnya mereka sama-sama bersiap-siap untuk berperang lagi.

 

v   “ia akan kembali, dan menyerang bahkan ke bentengnya”

Nubuatan mengatakan dia akan kembali, dan yang kedua kalinya dia akan menyerang benteng Mesir. Perjanjian yang dibuat tidak berniat dihormati.

 

 

11:11       Dan raja negeri Selatan akan terprovokasi, dan akan keluar dan berperang dengannya, yaitu dengan raja negeri Utara; dan dia akan mengerahkan sejumlah tentara besar, tetapi tentara besar itu akan jatuh ke tangannya.

 

v   “raja negeri Selatan akan terprovokasi, dan akan keluar dan berperang … dengan raja negeri Utara”

Ptolemy Philopator menggantikan ayahnya Euergetes di Mesir, tak lama setelah Antiochus Magnus menggantikan saudaranya di Syria. Jadi ini sudah generasi ketiga yang berperang. Dia benar-benar kebakaran jenggot karena kekalahan-kekalahan Mesir dan ancaman yang dirasakannya, maka dia pun keluar berperang. Sejarah mencatat bahwa Antiochus Magnus memobilisasikan 62’000 tentara, 6000 pasukan berkuda, dan 102 ekor gajah.

 

v   “tetapi tentara besar itu akan jatuh ke tangannya”

Alkitab sudah mencatat bahwa dia akan kalah. Di pertempuran Raphia, Antiochus Magnus pun dikalahkan. 14 ribu tentaranya terbunuh, 4 ribu ditawan, menggenapi nubuatan Daniel.

 

 

11:12       Dan setelah dia menyingkirkan tentara besar itu, hatinya akan bermegah; dan dia akan menjatuhkan berlaksa-laksa, tetapi ia tidak akan dikuatkan oleh itu.

 

v   “hatinya akan bermegah”

Setelah kemenangannya, Ptolemy Philopator tidak memakai kesempatan itu untuk menundukkan seluruh kerajaan Antiochus, tetapi dia menjadi sombong. Dia mengira dia akan bisa menjatuhkan berlaksa-laksa. Orang sombong itu lengah, menganggap dirinya sudah hebat, justru itu kejatuhannya.

 

v   “ia tidak akan dikuatkan oleh itu”

Nubuatan berkata, justru karena kesombongannya, dia tidak menjadi kuat. Justru dia akan menjadi lemah.

Dia menandatangani surat perjanjian damai lalu menghabiskan waktunya dengan berfoya-foya bersama perempuan-perempuan dan berpesta pora. Saat dia melewati Yerusalem dalam perjalanan pulang ke negerinya, dia merasa tidak diterima dengan baik oleh orang-orang Yahudi, karena dia  mau  masuk ke Bilik Maha Kudus dari Bait Allah tapi dihalang-halangi oleh orang Yahudi. Sebagai akibatnya dia langsung melimpahkan murkanya kepada orang-orang Yahudi. Di kota Alexandria, di mana sejak zaman Iskandar Zulkarnaen orang-orang Yahudi hidup bebas sebagai golongan yang dihormati, sekarang mereka dikejar-kejar dan puluhan ribu dibantai.

 

 

11:13       Karena raja negeri Utara itu akan kembali, dan akan mengerahkan sejumlah besar tentara yang lebih besar dari yang pertama, dan pasti akan datang lagi setelah beberapa tahun dengan tentara yang besar dan dengan banyak perlengkapan.

 

v   “raja negeri Utara itu akan kembali… tentara yang lebih besar

Seperti yang dinubuatkan, maka sejarah mencatat bahwa 14 tahun kemudian, Antiochus Magnus kembali dengan tentara besar, lebih besar daripada yang dulu, dan kembali menyerang.

Pada tahun 198 BC, Antiochus berhasil mencaplok Palestina. Lalu ia melanjutkan ekspedisinya ke Mesir. Pada waktu itu Ptolemy Philopater sudah mati, dan dia digantikan oleh Ptolemy V Ephiphanes yang masih berusia 5 tahun.

 

 

11:14       Dan pada waktu itu banyak orang akan bangkit melawan raja negeri Selatan; juga para pemberontak bangsamu akan meninggikan diri mereka untuk menggenapi penglihatan itu, tetapi mereka akan jatuh.

 

v   “banyak orang akan bangkit melawan raja negeri Selatan”

Mesir mengalami banyak masalah. Rajanya masih kecil. Perdana Menteri Agathocles yang memerintah atas nama raja, dibenci rakyat yang lalu memberontak. Orang-orang di Alexandria akhirnya berhasil membunuh Agathocles dan seluruh keluarganya.

Bukan itu saja, saat itu Philip dari Macedonia muncul dan bersekutu dengan Antiochus Magnus, mereka bersiasat memakai kesempatan ini untuk bersama-sama menjatuhkan Mesir, dengan rencana kelak membagi tanahnya.

 

v   “para pemberontak bangsamu akan meninggikan diri mereka untuk menggenapi penglihatan”

Sejarah mencatat pada waktu itu banyak orang Yahudi yang ikut memihak kepada raja negeri Utara melawan negeri Mesir. Mengapa dikatakan “meninggikan diri”? Karena mereka memberontak terhadap Tuhan, mereka adalah umat Tuhan, tidak seharusnya ikut memihak raja negeri mana pun yang bukan umat Tuhan. Tetapi mereka ikut raja Syria menyerang Mesir, untuk menggenapi nubuatan ini.

 

v   “mereka akan jatuh”

Yang dikatakan akan jatuh adalah orang Yahudi. Mereka akhirnya justru menjadi jajahan negeri Utara.

 

 

11:15       Maka raja negeri Utara akan datang, dan mendirikan kubu pengepungan dan merebut kota-kota berbenteng terbanyak; dan tentara negeri Selatan tidak akan dapat bertahan, maupun bangsa pilihannya juga tidak akan ada kekuatan apa pun untuk bertahan,

 

v   “raja negeri Utara akan datang, … dan tentara negeri Selatan tidak akan dapat bertahan”

Sejarah berkata, raja negeri Utara, Antiochus mengalahkan tentara Mesir di Panian. Dia menduduki Sidon dan Para. Tahun 198 BC salah satu jenderal Mesir, Scopas, dikirim ke Coele-Syria dan Palestina untuk merebut kembali daerah-daerah ini. Dia bertemu dengan Antiochus di Paneas, dekat hulu sungai Yordan, dan dikalahkan. Usaha untuk membebaskannya gagal, dan Scopas pun menyerah.

 

v   “bangsa pilihannya, juga tidak akan ada kekuatan apa pun untuk bertahan”

Di sini disebutkan bahwa bangsa pilihan pun tidak punya kekuatan untuk bertahan. Jadi bangsa Yahudi yang di ayat 15 disebut “pemberontak” dan dikatakan mereka “akan jatuh”, di ayat ini diulangi lagi bahwa mereka tidak akan bertahan walaupun mereka berada di pihak Syria (negeri Utara) yang unggul melawan Mesir (negeri Selatan).

 

 

11:16       tetapi dia yang maju melawannya akan berbuat sekehendak hatinya, dan tidak ada yang dapat bertahan di hadapannya; dan ia akan berdiri di Tanah Permai yang oleh tangannya akan dihancurkan.

 

Berbeda dengan kebanyakan terjemahan bahasa Inggris, termasuk KJV dan NKJV yang memakai kata “he” atau “dia” di kalimat pertamanya, tanpa memberikan keterangan siapa “dia” ini, ada beberapa versi terjemahan bahasa Inggris untuk ayat 16 ini memakai kata “the invader” yang berarti “si penyusup” seperti terjemahan NIV, Complete Jewish Bible, Good News Translation, God’s Word Translation. 

 

v   “dia (si penyusup) yang maju melawannya akan berbuat sekehendak hatinya”

Sekarang Alkitab memperkenalkan sosok yang baru, yang menyusup masuk dalam ajang perebutan kekuasaan antara Negeri Utara dan Negeri Selatan ini. Apa kata sejarah?

Pada zaman Antiochus Asiaticus, ada sebuah negeri yang tadinya kecil, mulai semakin berkembang. Roma yang tadinya tidak dikenal, tiba-tiba muncul dalam peta sejarah dunia. Tiba-tiba muncul pemain baru yang berhasil menaklukkan negeri Utara. Ternyata Syria (negeri Utara) juga tidak bisa bertahan terhadap Roma, dia ditaklukkan oleh Pompey tahun 65BC dan dijadikan propinsi Romawi.

 

v   “tidak ada yang dapat bertahan di hadapannya”

Negara kecil yang tadinya tidak diperhitungkan ini, tipa-tiba menjadi pemain besar di sejarah dunia. Dia terus menang, satu demi satu dia mengalahkan musuh-musuhnya.

 

v   “ia akan berdiri di Tanah Permai yang oleh tangannya akan dihancurkan”

Sebetulnya pada tahun 161 BC, Roma sudah mulai berhubungan dengan orang-orang Yahudi lewat suatu aliansi. Sejarah mengatakan pada tahun 63BC Roma berhasil mendapatkan kekuasaan jurisdiksi atas Yudea setelah menaklukkannya.

Pada waktu Pompey kembali dari ekspedisinya melawan Mithriadates Eupator, raja Pontus, dua anak Imam Besar Yahudi di Palestina: Hyrcanus dan Aristobulus sedang memperebutkan takhta Yudea. Pompey menyuruh mereka menyelesaikan masalahnya sendiri sementara dia pergi ke Arabia. Sekembalinya, Pompey mendapati Aristobulus sedang menggalang tentara justru untuk menghadapi Roma guna mempertahankan takhtanya. Pompey pun membawa tentaranya bergerak ke Yudea. Aristobulus menyatakan menyerah, tapi ingkar janji membayar upeti. Pompey menangkap Aristobulus dan menyerbu Yerusalem. Orang-orang Hyrcanus mau membukakan gerbang kota, sebaliknya orang-orang Aristobulus berusaha mempertahankan kota, tetapi orang-orang Hyrcanus menang sehingga pintu gerbang kota pun dibukakan bagi Pompey.

 Pendek cerita, Pompey membantai mereka semuanya, menghancurkan   tembok kota Yerusalem, dan mengenakan upeti kepada bangsa Yahudi.   Untuk pertama kalinya Yerusalem ditaklukkan di bawah Roma.

 

Maka sejak itu, raja Negeri Utara bukan lagi Syria

 tetapi adalah Roma kafir atau kekaisaran Roma.

 

 

11:17       Ia juga akan mengarahkan niatnya untuk masuk dengan kekuatan seluruh kerajaannya, dan orang-orang benar di pihaknya; demikianlah yang akan dilakukannya; dan dia akan memberinya anak perempuan (manusia) perempuan, merusaknya, tetapi anak perempuan itu tidak akan berdiri di pihaknya, maupun membelanya.

 

v   “mengarahkan niatnya untuk masuk dengan kekuatan seluruh kerajaannya”

Setelah menaklukkan Syria dan Yudea [ayat 15-16 di atas] dan sebelumnya sudah menaklukkan Macedon dan Thrace, maka Mesir merupakan satu-satunya yang tersisa dari seluruh bekas kerajaan Iskandar Zulkarnaen yang belum direbut Roma. Roma sekarang memutuskan untuk masuk ke Mesir dengan seluruh kekuatannya.

 

v   “orang-orang benar di pihaknya”

Orang-orang Yahudi menolongnya, mereka yang menjaga gerbang masuk ke Mesir, mengizinkan orang-orang Roma masuk.

 

v   “dia akan memberinya anak perempuan (manusia) perempuan”

Ptolemy Auletes mati pada tahun 51BC dan mewariskan takhtanya kepada putri sulungnya, Cleopatra, dan putranya Ptolemy XII yang saat itu baru berusia 9-10 tahun. Rencananya adalah kedua kakak-beradik ini harus menjadi suami-istri dan memerintah kerajaan Mesir bersama-sama. Karena mereka masih muda, Pompey pun ditunjuk sebagai pelindung mereka.

Saat itu, terjadi pertengkaran antara Pompey dan Julius Ceasar. Dalam pertempuran di Pharsalus, Pompey dikalahkan lalu lari ke Mesir. Tetapi sebelum dia tiba di Mesir, dia dibunuh atas suruhan Ptolemy. Julius Ceaser kemudian mengambil alih peranan Pompey sebagai pelindung Cleopatra dan Ptolemy XII, yang pada saat itu sudah saling bermusuhan karena Cleopatra takut disingkirkan dari takhtanya oleh suami yang sekaligus adiknya.

 

v   “anak perempuan (manusia) perempuan”

KJV di ayat ini menerjemahkannya “the daughter of women”, ini adalah ungkapan yang aneh.

Kita teringat istilah “the daughters of men” (“anak-anak perempuan manusia”) di Kejadian pasal 6, di mana istilah itu menggambarkan perempuan-perempuan yang tidak beribadah kepada Allah. Tetapi di sana “anak-anak perempuan manusia” itu memakai kata “men”. Di Daniel 11:17 ini memakai kata “women”. Walaupun “men” dan “women” itu sama-sama manusia dan dalam konteks ini mewakili manusia yang tidak beribadah kepada Allah, tapi konotasinya “women” lebih licik, lebih banyak tipu muslihatnya, lebih banyak pura-puranya daripada “men”. Umumnya kejatuhan laki-laki itu gara-gara perempuan. Jadi mungkin di sini khusus dipakai istilah “the daughter of women” ini untuk menggambarkan seorang perempuan yang bukan umat Allah, yang banyak akal bulusnya.

 

v   “merusaknya”

Kita semua tahu dari sejarah bagaimana Cleoptra, yang masih remaja, karena merasa terancam disingkirkan suaminya yang juga adiknya, secara sembunyi-sembunyi menghadap Julius Ceasar seorang diri, menyerahkan dirinya kepada Julius Ceasar, meminta perlindungannya. Alhasil kaisar yang sudah berusia 50an itu jatuh hati pada perempuan remaja ini. Bukannya dia dilindungi benar-benar tetapi malah Cleopatra dijadikan selirnya oleh Julius Ceasar walaupun dia masih istri Ptolemy XII, adiknya. Jadi Roma (Julius Ceasar) telah merusak Cleopatra.

 

Setelah itu Pothinus, perdana menteri Mesir yang menghasut Ptolemy untuk menyingkirkan Cleopatra, sekarang takut Cleopatra dengan dukungan Julius Ceasar justru akan berkuasa, maka dia menghasut rakyat supaya timbul perpecahan di Mesir. Akibatnya orang Mesir menghancurkan armada Roma, dan Julius Ceasar membalas membakar armada mereka, api merambat ke bangunan-bangunan termasuk ke perpustakaan Alexandria di mana tersimpan lebih dari 400 ribu kitab, sehingga lenyaplah seluruh dokumentasi berharga yang ada di sana pada masa itu.

Suatu pertempuran tejadi di dekat sungai Nil yang berakhir dengan kemenangan Roma. Ptolemy yang berusaha melarikan diri, mati tenggelam.

Dengan demikian seluruh bekas kerajaan Iskandar Zulkarnaen sekarang jatuh ke tangan Roma, persis seperti yang sudah dinubuatkan oleh Daniel.

 

v   “anak perempuan itu tidak akan berdiri di pihaknya, maupun membelanya”

Jauh sebelum Cleopatra eksis, nubuatan ini sudah memberi gambaran tentang sifatnya. Cleopatra adalah orang yang egois. Dia mengkhianati Ptolemy XII, adiknya yang juga suaminya, dia mengkhianati Julius Ceasar, dan menjelang akhir hayatnya dia juga mengkhianati Mark Anthony, yang membelanya sampai berkorban nyawa. Tiga laki-laki yang menjadi pasangannya semuanya mati gara-gara dia. Ptolemy XII mati tenggelam karena dikejar tentara Julius Ceasar. Dari sejarah kita juga tahu saat berada di istana Julius Ceasar di Roma, Cleopatra sudah mulai menjalin hubungan asmara gelap dengan Mark Anthony yang jauh lebih muda daripada Julius Ceasar, jenderal pasukan Ceasar yang sudah punya istri Octavia, adik Octavius, kemenakan Julius Ceasar. Menjelang terbunuhnya Julius Ceasar, Cleopatra lari meninggalkannya pulang ke Mesir, “tidak berdiri di pihaknya, maupun membelanyaseperti yang dikatakan nubuatan.

 

 

11:18       Setelah ini, ia akan mengarahkan niatnya ke pulau-pulau, dan akan merebut banyak; tetapi seorang pangeran demi martabatnya sendiri akan menghentikan penghinaan yang dibuatnya itu, tanpa menghina dirinya sendiri dia akan membuat itu berbalik kepadanya.

 

v   “mengarahkan niatnya ke pulau-pulau, dan akan merebut banyak”

Ini merupakan kelanjutan cerita Julius Ceaser, yang tadinya hidup di Mesir bersama Cleopatra, dikatakan Alkitab, dia mengalihkan perhatiannya ke pulau-pulau. Peperangan yang terjadi di Syria dan Asia Kecil melawan raja Cimmerian Bosphorus membuat Julius Ceasar  memakai kesempatan itu untuk datang ke sana dan menyapu bersih mereka semuanya. Dan dia berhasil. Saat itulah terucap kalimatnya yang terkenal “Veni, vidi, vici!” [Saya datang, saya melihat, saya menang]. Setelah itu dia menghancurkan kelompok Pompey yang tersisa, Cato dan Scipio di Afrika, dan Labienus dan Varus di Spanyol.

 

Ayat 18 bagian akhir menubuatkan kejatuhan Julius Ceasar. Setelah sekian lamanya dia tidak berada di Roma, setelah memperoleh kemenangan besar dalam peperangan, dia pulang ke Roma dengan mendapatkan penghargaan besar, dielu-elukan rakyatnya yang telah merindukannya. Tetapi Julius Ceasar menjadi tinggi hati. Sejarah mengatakan, Julius Ceasar merasa bahwa dia pantas menjadi kaisar Roma seumur hidupnya, jadi dia memaksa Senat untuk mengangkat dirinya sebagai kaisar seumur hidup. Itu menimbulkan kasak-kusuk dalam Senat. Tetapi Julius Ceasar tidak mengindahkan hal itu, malah dia mendemonstrasikan statusnya dengan mendatangkan Cleopatra dan anaknya dari Mesir dalam suatu prosesi akbar yang mewah. Orang Roma merasa sangat terhina. Mengapa kaisar mereka mendatangkan seorang perempuan Mesir dengan memberinya kehormatan setinggi itu, menajiskan istana Roma sebagai selirnya? Memangnya di Roma tidak ada perempuan lain? Padahal Julius Ceasar punya istri. Sejak saat itu, Julius Ceasar kehilangan dukungan Senat, dan mulailah muncul konspirasi untuk menghentikan penghinaan ini.

 

v   “seorang pangeran demi martabatnya sendiri akan menghentikan penghinaan yang dibuatnya itu, tanpa menghina dirinya sendiri dia akan membuat itu berbalik kepadanya

Istilah “pangeran” terhadap seorang raja berarti  orang yang ada di dalam istananya sendiri = bukan orang luar = orang dekatnya, orang dalam.

Nubuatan ini mengatakan seorang dekatnya sendiri, akan menghentikan penghinaan yang dilakukannya.  Kita tahu dari sejarah, bahwa salah seorang sahabat Julius Ceasar sendiri, Brutus, bergabung dengan komplotan yang merencanakan pembunuhannya. Mereka menganggap dengan membunuh Julius Ceasar mereka bisa menghapuskan penghinaan yang dilakukan Ceasar kepada bangsa Roma. Maka penghinaan yang didatangkan Julius Ceasar kepada Roma, akan dikembalikan kepadanya.

 

 

11:19       Lalu ia akan mengarahkan niatnya ke benteng negerinya sendiri; tetapi ia akan tersandung dan jatuh dan tidak akan ditemukan lagi.

 

v   “ia akan mengarahkan niatnya ke benteng negerinya sendiri”

Julius Ceasar tidak mengetahui tentang konspirasi pembunuhan terhadap dirinya sendiri, dia malah berniat menguatkan benteng negerinya. Dalam hal ini dia menganggap dengan mengangkat dirinya menjadi kaisar seumur hidup, maka negerinya akan dikuatkan.

 

v   “tetapi ia akan terjungkal dan jatuh dan tidak akan ditemukan lagi”

Secara harafiah Julius Ceasar benar-benarterjungkal” (stumble) pada akhirnya. Dia ditikam puluhan kali di gedung Senat oleh orang-orang dekatnya, dan dia jatuh mati di bawah kaki patung Pompey pada tahun 44BC. Demikianlah seorang kaisar yang termasyhur dan hebat lenyap dan tidak akan ditemukan lagi.” Apa yang dikatakan nubuat, digenapi oleh sejarah.

 

 

11:20       Lalu akan bangkit di tempatnya seorang pemungut pajak, dalam kemuliaan kerajaan itu, tetapi dalam beberapa hari ia akan dibinasakan, bukan dalam amarah, maupun dalam peperangan.

 

v   “akan bangkit di tempatnya seorang pemungut pajak”

Memang tak ada yang sehebat Alkitab yang diilhamkan Tuhan. Begitu mendetailnya keterangan yang diberikan sebagai bukti bahwa semua yang tertulis di dalamnya hanya mungkin berasal dari Allah.

Sejarah mencatat, yang menggantikan Julius Ceasar adalah Octavius, kemenakan yang diadopsinya. Setelah memberantas pembunuh-pembunuh Julius Ceasar, dan mendapatkan restu dari Senat, maka Octavius diberi gelar Ceasar Augustus. Dan di bawah pemerintahannya inilah, dia memberlakukan sistem perpajakan kepada semua orang. ¼ dari penghasilan semua warganya dan 1/8 dari budak yang dibebaskan harus diserahkan sebagai pajak kepada negara. Pada zaman Ceasar Augustus inilah, Yesus Kristus lahir. Ingat, kan Yusuf harus pulang ke Bethlehem tempat kelahirannya untuk sensus pajak.

Lukas 2:1

1 Dan terjadilah di hari-hari itu, keluar sebuah titah dari Kaisar Agustus, bahwa seluruh dunia harus dikenakan pajak. 2 Dan perpajakan ini pertama diadakan sewaktu Kirenius itu gubernur Siria. 3 Dan semua orang pergi untuk dikenakan pajak, setiap orang ke kotanya sendiri. 4 Dan Yusuf juga pergi dari Galilea, keluar dari kota Nazaret ke Yudea, ke kota Daud yang disebut Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud--

 

v   “dalam kemuliaan kerajaan itu”

Selama pemerintahan Ceasar Augustus, Roma menjalani bagian yang terindah dari kerajaan itu, ada damai; keadilan, disiplin dan ilmu pengetahuan semua digalakkan.

 

v   “dalam beberapa hari ia akan dibinasakan, bukan dalam amarah, maupun dalam peperangan

1 hari nubuatan = 1 tahun.

“beberapa hari” = beberapa tahun.

 Tepatnya 18 tahun yang singkat setelah Augustus memberlakukan sistem   perpajakan, ia akan dibinasakan”. Augustus mati tahun 14AD dalam   usia 76 tahun, bukan dalam amarah, maupun dalam peperangan”   melainkan dengan tenang di tempat tidurnya, mati tua.

 

 

11:21       Dan di tempatnya akan bangkit seorang yang jahat, yang kepadanya mereka tidak akan memberi kehormatan kerajaan itu;  tetapi ia akan datang dengan damai, dan mendapatkan kerajaan itu dengan bujuk rayu.

 

v   “di tempatnya akan bangkit seorang yang jahat”

di tempatnya” artinya di tempat Augustus, atau menggantikan Augustus.

Tiberius adalah anak tiri Augustus.

 

v   “yang kepadanya mereka tidak akan memberi kehormatan kerajaan itu”

Artinya pada mulanya tidak ada yang ingin mengangkatnya menjadi raja. Sejarah mengatakan, pada saat Tiberius diajukan kepada Augustus oleh istrinya sebagai calon penggantinya, Augustus sudah langsung menolaknya karena sifat Tiberius yang sangat buruk. Augustus menjatuhkan pilihannya kepada Agrippa sebagai penerusnya, seorang yang sangat dihormati rakyat. Namun nubuatan dari Tuhan sudah mengatakan, yang akan menggantikannya adalah seorang yang jahat. Agrippa yang baik mati. Augustus yang pada saat itu sudah lemah, akhirnya dengan terpaksa menyetujui pengangkatan Tiberius atas desakan istrinya.

 

v   “ia akan datang dengan damai, dan mendapatkan kerajaan itu dengan bujuk rayu”

Jadi Tiberius tidak mendapatkah takhtanya lewat perang, dia mendapatkannya secara damai, tetapi dengan bujuk rayu. Ibunya yang merayu Augustus supaya akhirya mengangkatnya juga.

Selama pemerintahannya, Tiberius melakukan banyak kecurangan dan kejahatan.

 

 

11: 22      Dan dengan tentara yang banyak, mereka akan dilanda dari hadapannya, dan akan dipatahkan, ya, juga Sang Pangeran Perjanjian.

 

v   “dengan tentara yang banyak, mereka akan dilanda dari hadapannya dan akan dipatahkan”

Menurut sejarah, Tiberius ini berhasil dalam peperangan-peperangannya. Dia mengerahkan tentara yang banyak, dan melibas semua musuhnya.

 

v   “juga Sang Pangeran Perjanjian”

Ayat 22 ini merupakan ayat yang penting. Karena di sinilah ditulis tentang kematian Yesus Kristus.

“Pangeran Perjanjian” yang dimaksud adalah “seorang Pangeran yang disebut dalam Perjanjian”. 

Yang dimaksud dengan “Perjanjian” adalah perjanjian Tuhan kepada manusia yang ditulis oleh para nabi, yang kita kenal sebagai Alkitab sekarang. Itulah sebabnya Alkitab juga disebut “Perjanjian Lama” dan “Perjanjian Baru” karena isinya adalah perjanjian Allah.

Jadi di sini disebutkan bahwa Pangeran yang disebut dalam Perjanjian akan dibunuh/dipatahkan. Jika kelahiran Yesus Kristus terjadi pada masa pemerintahan Kaisair Augustus, maka kematianNya terjadi pada masa pemerintahan Tiberius. Sejarah mencatat Kristus meninggal pada musim semi tahun 31AD dan Tiberus meninggal pada 37AD. Klop semuanya, bukan? Padahal nubuatan ini diberikan sekitar 600 tahun sebelum kelahiran Kristus.

 

Tetapi bagaimana akhir perjalanan Tiberius? Nubuatan tidak bicara lagi tentang Tiberius, tetapi sejarah mencatat, pada tahun ke-23 dari pemerintahannya, saat dia mampir di desa Micenum pada 16 Maret 37AD, dia jatuh pingsan. Caligula pun bersiap-siap merebut takhtanya. Tiba-tiba Tiberius sadar, maka seorang kepala desa di tempat itu langsung membekapnya dengan bantal dan membunuhnya.

 

 

Setelah ini Roma digambarkan sebagai satu kerajaan, tidak urut diperinci dari raja ke raja lagi, tetapi secara keseluruhan sebagai satu kerajaan mulai dari awal, karena ayat 23 kembali ke saat Roma pertama bangkit di peta sejarah dunia. Jadi ayat 23 dan seterusnya bukan periode kelanjutan ayat 22, tetapi keterangan lebih khusus tentang Roma.

 

 

11:23       Dan setelah perjanjian dibuat dengan dia, ia akan bekerja secara curang, karena ia akan bangkit dan akan menjadi kuat, dengan sedikit orang

 

v    “ia akan bekerja secara curang

Ia” yang dimaksudkan di sini adalah kerajaan Roma kafir [pagan], raja negeri Utara. Di sini tidak disebutkan siapa rajanya lagi, tetapi Roma sebagai satu kerajaan.  Di sini dikatakan bahwa Roma ini selalu suka main curang dalam perjanjian, dia selalu suka ingkar janji, melanggar perjanjiannya sendiri. Itu ciri khasnya.

 

v   “ia akan bangkit dan akan menjadi kuat, dengan sedikit orang”

Ayat ini memberikan alasan mengapa Roma yang tadinya hanya sebuah kerajaan kecil yang tidak dikenal, “dengan sedikit orang” (ingat ayat 16 di mana dikatakan ada penyusup yang muncul di antara kerajaan-kerajaan besar yang berebut kekuasaan? Itu Roma pada awalnya) bisa bangkit dan akan menjadi kuatkarena dia selalu main curang.

 

 

11:24       Ia akan masuk dengan damai, bahkan ke daerah-daerah yang paling subur dari negeri itu. Dan ia akan melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh bapak-bapaknya maupun bapak-bapak dari bapak-bapaknya, ia akan menghamburkan di antara mereka rampasan, dan jarahan, dan harta, ya, dan ia akan merencanakan siasatnya terhadap benteng-benteng pertahanan, yaitu untuk satu masa.

 

v   “untuk satu masa”

  Kita lihat dulu bagian yang terakhir.

          Kita sudah tahu bahwa “satu masa” artinya “satu tahun.”

Satu tahun Yahudi itu 360 hari.

Karena di sini merupakan nubuatan, maka 1 hari nubuatan =  1 tahun literal.

360 hari nubuatan [satu masa] = 360 tahun literal.

Jadi di sini bicara tentang masa 360 tahun. Dari mana menghitungnya? Nanti akan kita lihat di ayat berikutnya.

Apa saja yang terjadi selama 360 tahun itu?

 

v   “masuk dengan damai, bahkan ke daerah-daerah yang paling subur dari negeri itu”

Selama 360 tahun Roma akan memiliki tanah-tanah jajahan yang paling subur, banyak diantaranya diperolehnya secara damai.

 

v   “melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh bapak-bapaknya maupun bapak-bapak dari bapak-bapaknya”

Pendahulu-pendahulunya, baik bangsa Persia maupun Yunani tidak pernah bisa menguasai suatu daerah secara damai, mereka harus merebutnya melalui peperangan. Tapi sejarah mencatat dimulai pada zaman Kaisar Augustus [Octavianus] Pax Romana memungkinkan pengaruh Roma menyabet tanah-tanah yang paling bagus saat itu. Pada masa itu muncul kebiasaan raja-raja lain menyerahkan kerajaannya kepada Roma sebagai warisan. Antara tahun-tahun 96AD-235AD, Roma mengalami zaman keemasannya, saat puncak kepemilikan wilayahnya. Saat itu adalah saat yang paling damai.

 

v   “menghamburkan di antara mereka rampasan, dan jarahan, dan harta”

Tetapi, menurut nubuatan, dalam 360 tahun itu mereka juga akan “menghamburkan di antara mereka rampasan, dan jarahan, dan harta”. Tercatat dalam sejarah, beberapa rajanya yang membuat miskin perbendaharaan negaranya, di antaranya Gaius Caligula (37-41AD) adalah raja yang paling parah menghabiskan harta Roma. Dalam waktu kurang dari satu tahun dia telah menghabiskan semua timbunan harta yang diperoleh Tiberius.

 

v   “merencanakan siasatnya terhadap benteng-benteng pertahanan”

Mereka unggul dalam membuat siasat untuk menguasai benteng-benteng pertahanan penguasa yang lain.

 

 

11:25       Dan dia akan meningkatkan kekuatannya dan keberaniannya terhadap raja negeri Selatan dengan tentara yang besar; dan raja negeri Selatan itu akan bangkit untuk berperang dengan tentara yang amat besar dan kuat, tetapi ia tidak akan bertahan, sebab mereka akan merencanakan siasat terhadap dia.

 

v   “meningkatkan kekuatannya dan keberaniannya terhadap raja negeri Selatan dengan tentara yang besar”

Roma (raja negeri Utara) ingin menggempur Mesir (raja negeri Selatan) dengan pasukan besar.

 

v   “raja negeri Selatan itu akan bangkit untuk berperang dengan tentara yang amat besar dan kuat”

Mesir menyiapkan pasukan yang lebih besar.

 

v   “tetapi ia tidak akan bertahan, sebab mereka akan merencanakan siasat terhadap dia”

Nubuatan mengatakan Mesir kalah.

Jadi apa kata sejarah?

Sejarah mengatakan perang Roma lawan Mesir yang melibatkan pasukan besar ialah ketika perang antara Octavius [Roma] kemenakan Julius Ceasar dengan Cleopatra [Mesir]. 

Ketika Julius Ceasar mati terbunuh di ruang Senat, maka Octavius (kemenakannya), bersama  Mark Anthony (ipar Octavius dan pemimpin tentara Julius Ceasar yang sangat dekat dengannya) dan Lepidus, bersumpah membalaskan kematian pamannya. Mark Anthony pun dikirim ke Mesir untuk mengejar beberapa pembunuh yang lari ke sana. Tetapi di Mesir dia terkena rayuan Cleopatra. Setelah melaksanakan tugasnya, Mark Anthony tidak mau kembali ke Roma, dia meninggalkan istrinya [adik Octavius], dan justru bergabung dengan Cleopatra, menjadi pemimpin pasukan Cleopatra. Perbuatan Mark Anthony merupakan penghinaan besar bagi bangsa Roma, terutama bagi Octavianus itu merupakan tamparan pribadi di wajahnya. Cleopatra ingin membebaskan negaranya dari autoritas Roma. Demi cintanya, Mark Anthony menempatkan dirinya dan pasukannya sebagai pembela Mesir berhadapan dengan Octavius, bangsanya sendiri.

Mark Anthony mempersiapkan armadanya di Samos, sekitar 500 kapal dengan struktur dan ukuran yang istimewa, suatu kemegahan yang mengagumkan, dengan pasukan sekitar 125 ribu orang. Beberapa raja negara-negara kecil seperti Libya, Cilicia, Cappadocia, Paphlagonia, Comagena, Thrace, hadir secara pribadi. Sedangkan raja-raja Pontus, Judea, Lycaonia, Galatia dan Media mengirimkan pasukan mereka. Armada Octavius hanya separonya, pasukannya hanya sekitar 80 ribu orang. Tetapi pasukan Octavius terdiri atas tentara yang terlatih, sedangkan Mark Anthony yang tidak menemukan cukup marinir terpaksa memakai tenaga yang tidak terlatih. Pada 2 September 31BC di mulut teluk Ambracia dekat Actium kedua armada raksasa itu bertemu. Armada Cleopatra yang seharusnya memberikan dukungan kepada armada Mark Anthony,  pada saat yang kritis justru berkhianat, dan meninggalkan armada Mark Anthony untuk lari mencari selamatnya sendiri. Melihat Cleopatra dan armadanya berbalik arah, gugurlah semangat pasukan Mark Anthony. Pasukannya memilih berbalik  kembali ke pangkuan negaranya sendiri, mereka berpikir lebih baik menyerah dan kembali kepada bangsa sendiri daripada membela ratu Mesir yang mengkhianati mereka. Ketika Anthony tiba di Libya, dia mendapatkan pasukannya di bawah pimpinan Scarpus yang menjaga garis depan, juga sudah berbalik memihak Octavius. Di Mesir sendiri, pasukannya menyerah. Mark Anthony kecewa dan putus asa, akhirnya bunuh diri, sementara Cleopatra untuk menghindari ditangkap dan ditawan orang Roma, juga bunuh diri. 

Karena ayat 25 ini bercerita tentang pertempuran Mark Anthony/Cleopatra [negeri Selatan] melawan Octavius [negeri Utara], yang terjadi pada tanggal 2 September 31BC, maka masa 360 tahun itu dihitung dari tanggal ini, dan membawa kita ke tahun 330AD. Apa yang terjadi pada tahun itu, kita lihat nanti. Sekarang kita lihat dulu ayat-ayat berikut yang memberikan lebih banyak keterangan tentang identitas raja-raja yang disebutkan di ayat 25.

 

 

11:26       Ya, mereka yang makan dari porsi santapannya akan menghancurkannya, dan tentaranya akan melanda, dan banyak yang akan jatuh terbunuh.

11:27       Dan hati kedua raja itu bermaksud berbuat jahat, dan mereka saling berbohong saat duduk di satu meja, tetapi itu tidak akan berhasil, sebab akhirnya masih akan di waktu yang ditetapkan.

 

v   “mereka yang makan dari porsi santapannya akan menghancurkannya”

“nya” di sini adalah Mark Anthony, kelanjutan dari ayat sebelumnya.

Jadi “mereka yang makan dari porsi santapannya” adalah bekas rekan-rekannya dari istana Ceasar, termasuk juga Octavius. Dahulu Mark Anthony selalu duduk makan bersama Julius Ceasar dan panglima-panglimanya yang lain, termasuk Octavius kemenakannya. Sejak dia membelot ke Mesir, maka “porsi”nya [jatahnya] dimakan oleh bekas rekan-rekannya yang lain. Bekas teman-teman dekatnya inilah, termasuk Octavius yang menghancurkannya

 

v   “hati kedua raja itu bermaksud berbuat jahat dan mereka saling berbohong saat duduk di satu meja”

Sebelum peperangan itu terjadi, sudah ada permusuhan yang tersembunyi antara kedua raja itu. Kedua raja yang dimaksudkan di sini adalah Octavius yang mewakili raja negeri Utara (Roma) dan Mark Anthony yang mewakili raja negeri Selatan (Mesir). Pada waktu Julius Ceasar masih hidup, Mark Anthony sudah mengkhianatinya dengan berselingkuh dengan Cleopatra, selir Julius Ceasar. Tentu saja tidak secara terang-terangan, tetapi adik Octavius yang adalah istri Mark Anthony sudah mencurigai perselingkuhan suaminya dan memberitahu Octavius. Tapi selama Julius Ceasar masih hidup, tidak ada yang berani berkata apa-apa terhadap Cleopatra, karena Julius Ceasar patuh pada Cleopatra. Jadi walaupun mereka duduk satu meja, makan bersama, tapi sebetulnya masing-masing sudah tahu niat jahat yang lain terhadapnya, tapi masing-masing berpura-pura seakan-akan semuanya baik-baik.

 

v   “tetapi itu tidak akan berhasil”

Yang tidak berhasil adalah niat jahat yang dirancang oleh masing-masing terhadap lawannya. Octavius sudah gatal sekali ingin menegur Anthony tapi dia tidak bisa melakukan itu tanpa berhadapan dengan Julius Ceasar. Octavius takut Julius Ceasar tidak percaya bahwa Cleopatra telah berkhianat dan malah nanti akan jadi boomerang untuknya. Jadi Octavius menahan dirinya. Apalagi setelah itu Mark Anthony memulangkan Cleopatra ke Mesir dengan alasan kondisi di Roma sedang tidak baik, banyak yang memusuhi Julius Ceasar. Dengan pulangnya Cleopatra ke Mesir, Octavius menganggap hubungannya dengan Mark Anthony selesai karena zaman dulu susah untuk menjalin hubungan jarak jauh.

 

v   “sebab akhirnya masih akan di waktu yang ditetapkan”

Waktunya belum tiba. Pada masa itu Julius Ceasar masih punya usia, dia belum sampai ke saat ajalnya. Jadi semuanya baru akan terjadi sesuai waktu yang telah ditetapkan Tuhan.

 

 

11:28       Lalu ia akan pulang ke negerinya dengan banyak harta; dan hatinya akan menentang Perjanjian Kudus; dan ia akan melakukan usaha-usaha yang berani, dan pulang ke negerinya.

 

v   “ia akan pulang ke negerinya dengan banyak harta”

Ini bicara tentang Octavius setelah dia menaklukkan Mesir, dia membawa pulang ke negerinya banyak kekayaan Mesir.

 

v   “hatinya akan menentang Perjanjian Kudus”

Kemudian nubuatan melompat ke depan dari zaman Octavius ke zaman Vespasian dan ke zaman Nero.

Di bawah Vespasian, Roma menyerang Yudea, menaklukkan kota Galilea, Chorazin, Bethsaida dan Capernaum.

Melompat lagi ke zaman Nero, jenderal Titus mengepung Yerusalem, dan mengakibatkan kelaparan besar. Musa sudah menubuatkannya  begitu hebatnya kelaparan yang akan terjadi saat itu, sampai orangtua pun akan tega memakan daging anak-anak mereka sendiri.

Ulangan 28:52-55

52 Dan dia akan mengepungmu di semua gerbangmu, sampai runtuh tembok-tembokmu yang tinggi dan berkubu, yang kauandalkan di seluruh negerimu, dan dia akan mengepungmu di semua gerbangmu  di seluruh negerimu yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. 53 Dan kamu akan memakan buah tubuhmu sendiri, yakni daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan, yang TUHAN, Allahmu, telah memberikan kepadamu, dalam pengepungan dan kesukaran dengan mana musuh-musuhmu akan menyusahkan kamu. 54 Sehingga laki-laki yang lembut di antaramu, dan sangat halus, akan punya niat jahat terhadap saudaranya, dan terhadap isterinya yang dikasihinya, dan terhadap anak-anaknya yang masih tersisa yang akan dtinggalkannya. 55 sehingga ia tidak mau memberikan kepada siapa pun di antara mereka, daging anak-anaknya yang akan dimakannya, karena  dia tidak punya apa-apa lagi yang ditinggalkan baginya dalam pengepungan itu dan dalam kesukaran itu, dengan mana musuh-musuhmu akan menyusahkan kamu di semua pintu gerbangmu. 

Luar biasa sekali, Musa yang hidup sekitar 1450BC menulis tentang apa yang akan terjadi di tahun 70AD. Kalau Alkitab bukan diilhamkan Tuhan, tidak akan ada nubuatan-nubuatan yang tepat begini.

 

v   “ia akan melakukan usaha-usaha yang berani

Yerusalem jatuh tahun 70AD ke tangan Roma. Ini usaha yang sangat berani. 40 tahun sebelumnya di Matius 24:2 Yesus sudah menubuatkan bahwa “…tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; yang tidak akan diruntuhkan Maka benarlah, Yerusalem dan Bait Sucinya benar-benar hancur, barang-barang di dalamnya dijarah, bangunannya diratakan dengan tanah oleh Tarentius Rufus, komandan perang Titus. Perang itu berlangsung selama 7 tahun.

 

v   “pulang ke negerinya”

Lalu Roma pun pulang ke negerinya.

 

 

11:29       Pada masa yang ditetapkan ia akan kembali, dan mendatangi negeri Selatan, tetapi kali ini tidak akan seperti yang sebelumnya, maupun seperti yang belakangan.

 

v   “Pada masa yang ditetapkan”

Di ayat 24 kita sudah bertemu dengan “satu masa” yang adalah 1 tahun nubuat atau 360 tahun literal. Di sini dikatakan “pada waktu yang ditetapkan”, berarti setelah berakhirnya “satu masa” itu yaitu tahun 330.

 

v   “ia akan kembali, dan mendatangi negeri Selatan”

Lewat 3 abad, Roma mengadakan lagi ekspedisi ke selatan. Saat ini Roma berada di zaman Constantine Agung.

 

v   “kali ini tidak akan seperti yang sebelumnya, maupun seperti yang belakangan”

Kali ini tidak dengan hasil seperti pada ekspedisi-ekspedisi yang sebelumnya. Dan walaupun Constantine Agung sempat memenangkan beberapa pertempuran, tetapi tanda-tanda keruntuhan kekaisaran Roma sudah di ambang pintu.

Sejarah mencatat bahwa Constantine Agung meninggalkan tanah Roma [Itali] dan memindahkan ibukotanya ke Constantinople [= Istambul] pada tahun 330AD, akhir dari “masa yang ditetapkan” dari ayat 24 dan 29.

Sejak itu Roma pun terbagi menjadi dua, Roma Barat dan Roma Timur.

Pada saat kematiannya, kekaisaran Roma dibagi di antara ketiga anaknya: Constantius, Constantine II dan Constans. Constantine II dan Constans berebut kekuasaan dan dimenangkan oleh Constans yang lalu menguasai seluruh bagian barat. Tetapi bangsa barbar dari utara mulai melebarkan sayap mereka dan kekuasaan Roma Barat berakhir pada 476AD karena invasi bangsa-bangsa barbar dari utara ini. Berakhirlah Kekaisaran Roma, atau Kerajaan Roma.

 

Mulai dari ayat 30 hingga 39 itu bicara tentang masa kejayaan Kepausan Roma. Jadi Roma sekarang bukan lagi Roma kekaisaran, karena kekaisaran Roma sudah jatuh tahun 476. Kita ingat bahwa kaisar Constantine Agung adalah tokoh transisi yang menghubungkan kekaisaran Roma dengan Kepausan Roma. Constantine Agung yang tadinya penyembah berhala seperti kaisar-kaisar Roma sebelumnya, mengaku menerima agama Kristen, dan memberikan dukungannya kepada Kepausan. Setelah Roma Barat jatuh, Kepausan Roma-lah yang mengambil alih kedudukan sebagai kepala negara di Roma. Dan sejak itu, Kepausan Roma menggantikan Kekaisaran Roma sebagai raja negeri Utara.

 

 

11:30       Karena kapal-kapal Kitim akan datang menyerangnya: karena itu dia akan berduka, dan kembali, dan memiliki kemarahan terhadap Perjanjian kudus: demikianlah yang akan dilakukannya; yaitu dia akan kembali, dan menjalin pengertian dengan mereka yang meninggalkan Perjanjian kudus itu.

 

v   “kapal-kapal Kitim akan datang menyerangnya: karena itu dia akan berduka”

Kitim adalah Kartago (Cyprus). Sejarah mencatat serangan-serangan yang mengerikan oleh bangsa Vandal di bawah Genseric dari 428-477AD setiap musim semi terhadap Roma. Roma mencoba menyerang kembali, pertama di bawah Majorian, lalu di bawah Paus Leo I, tetapi semuanya tidak berhasil. Bangsa-bangsa Heruli, Goth, dan Vandal, berhasil mengalahkan Roma. Jadi ini bicara tentang kejatuhan Roma Barat. Roma Kepausan sedang menunggu gilirannya untuk menggantikan kekaisaran Roma.

Dalam upaya mendukung Kepausan, satu per satu bangsa-bangsa Heruli, Vandal dan Visigoth ditumpas dengan alasan mereka menganut faham Arianisme. Ingat, kan bahwa Tanduk Kecil itu mencabut tiga tanduk yang lain sampai ke akar-akarnya supaya dia bisa eksis? (Daniel 7:8). Nah, setelah itu untuk menguatkan kedudukan Kepausan, raja Justinian mengeluarkan titah mengangkat Paus sebagai kepala semua gereja dan pengoreksi orang-orang murtad, artinya mereka yang bertentangan dengan Kepausan itu dianggap murtad dan boleh dilenyapkan tanpa urusan. Mulailah Zaman Kegelapan abad pertengahan.

 

 

v   “kembali, dan memiliki kemarahan terhadap Perjanjian kudus”

Kita tahu Perjanjian Kudus adalah Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  

Jika Roma kafir/pagan memusuhi Alkitab, itu tidak mengherankan. Tetapi Roma Kepausan (yang mengaku Kristen) ternyata ~ menurut nubuatan Daniel ini ~ juga memiliki kemarahan terhadap Perjanjian kudus” kan aneh?

Dalam waktu singkat Scriptura [Alkitab] diperlakukan sebagai buku yang berbahaya bagi orang awam. Tulisan-tulisan Scriptura disita, dibakar, dilenyapkan, sehingga orang awam tidak bisa lagi membacanya, dan semua orang Kristen harus percaya apa yang dikatakan gereja tanpa bukti tulisan di Alkitab. Paus menjadi sosok yang mahakuasa, kata-katanya dianggap sama dengan kata-kata dari Tuhan, harus dipatuhi tanpa bertanya.  

Bahkan Konsili di Trent dalam peraturannya yang ke-4, melarang siapa pun untuk memiliki atau membaca Alkitab tanpa mendapatkan izin tertulis dari Paus, sanksinya adalah dosanya tidak akan diampuni sampai dia bertobat. Padahal yang berhak mengampuni dosa adalah Tuhan, bukan gereja, apalagi Paus.  

Paus Pius IV mengeluarkan dekrit yang menyatakan, barangsiapa yang melanggar hal itu, dianggap sebagai orang yang berdosa.

Dengan itu, dari Paus hingga ke jabatan pembantu imam yang paling rendah, tugasnya adalah mencegah sirkulasi Alkitab bukan hanya di tanah Italia, tetapi juga di tempat-tempat lain yang menjadi jajahannya.

 

v   “menjalin pengertian dengan mereka yang meninggalkan Perjanjian kudus itu”

Artinya punya “pengertian khusus” (kong kali kong) dengan mereka yang meninggalkan Alkitab. Kepausan memberikan kemurahan [bersikap murah hati/baik] kepada mereka yang meninggalkan Perjanjian yang kudus [= Alkitab]. Barangsiapa yang patuh kepada Gereja [a.k.a. Paus - pada waktu itu hanya ada satu-satunya gereja yaitu gereja di bawah Kepausan] dan tidak menyentuh Alkitab, diberi kemurahan oleh Kepausan.

 

 

11:31       Dan tentara akan berdiri di pihaknya, dan mereka akan menajiskan Bait Suci yang menguatkan, dan akan menyingkirkan yang sehari-hari, dan mereka akan menempatkan kekejian yang mengakibtkan penelantaran.

 

v   “tentara akan berdiri di pihaknya

Tidak dikatakan di sini ini tentaranya sendiri, tidak dikatakan tentara siapa. Berarti ini bukan tentaranya sendiri, tetapi dia bisa menggunakan tentara yang ada di pihaknya. Kepausan Roma tidak punya tentara sendiri, tetapi dia bisa menyuruh raja-raja mengirimkan tentara mereka melaksanakan kehendaknya.

 

v   “mereka akan menajiskan Bait Suci yang menguatkan”

Bagaimana mereka menajiskan Bait Suci? Simak seterusnya.

 

v   “menyingkirkan yang sehari-hari

Kita sudah tahu bahwa “yang sehari-hari” adalah tugas imamat di Bait Suci sampai kematian Yesus di salib. Setelah salib, tugas imamat di bumi sudah diambilalih Yesus Kristus di Surga, yang dilaksanakanNya di Bait Suci di Surga. Jadi setelah salib, sudah tidak ada lagi imamat di bumi. Tapi Kepausan tetap melaksanakan tugas imamat di bumi melalui imam-imamnya. Pada tahun 395AD, Roma Kepausan memperkenalkan “kurban misa” [ekaristi]. Dengan demikian mereka menyingkirkan yang sehari-hari”, yaitu imamat Kristus yang telah dimulai dari tahun 31AD di Surga. Jadi, Kepausan telah menyingkirkan pekerjaan imamat Kristus di Surga dengan misanya.

Nubuatan sudah berkata bahwa Roma akan menyingkirkan yang sehari-hari, dan sejarah membuktikan kebenarannya.

 

v   “menempatkan kekejian yang mengakibatkan penelantaran”

Nubuatan berkata bahwa Roma akan menempatkan kekejian yang mengakibatkan penelantaran”.  

Yang pertama sudah terjadi di tahun 70, ketika tentara Roma masuk Yerusalem dan mengepungnya. Di Matius 24:15-16 Yesus sudah memberikan peringatan supaya yang mau selamat pada waktu itu segera lari ke gunung-gunung. Dan ternyata pada saat itu yang patuh pada nasihat Yesus, mereka semuanya selamat dari nasib mengenaskan yang harus dialami mereka yang terkurung di dalam Yerusalem.

Dan nanti akan terjadi lagi peristiwa serupa. Jika yang pertama kali yang dimaksud dengan “kekejian” adalah tentara Roma masuk ke Yerusalem, maka berikutnya “kekejian” adalah diberlakukannya Tanda Binatang (Wahyu 13, 14), munculnya hari Minggu sebagai sabat palsu menggantikan Sabat Hari Ketujuh yang asli milik Tuhan. Maka merujuk ke peringatan Yesus 2000 tahun yang lalu, bilamana keluar peraturan menguduskan hari Minggu sebagai sabat, umat Allah harus segera lari mencari persembunyian di tempat-tempat yang sepi.

 

 

11:32       Dan siapa yang bersikap jahat terhadap Perjanjian itu akan dirusaknya dengan bujuk rayu; tetapi umat yang memang mengenal Allah mereka akan tetap kuat, dan melakukan usaha-usaha yang berani.

 

v   “Dan siapa yang bersikap jahat terhadap Perjanjian itu akan dirusaknya dengan bujuk rayu;

Kita sudah tahu Perjanjian adalah isi Alkitab, tetapi yang lebih spesifik lagi ayat  ini mengacu kepada Perjanjian Baru yang adalah penggenapan Perjanjian Lama. Apa isi Injil? Kabar selamat bagi seluruh umat manusia lewat IMAN kepada Yesus Kristus.

Ayat ini sangat jelas. Orang-orang yang bersikap jahat terhadap isi Alkitab, atau yang tidak menerima kabar selamat di dalam Kristus Yesus “akan dirusaknya dengan bujuk rayu”Apa artinya ini? Kepausan akan mencelakakan umatnya sendiri! Pengikutnya sendiri yang akan dirusaknya dengan menyodorkan doktrin-doktrin palsu kepada mereka. Karena mereka tidak mempelajari Alkitab, mereka memusuhi Alkitab maka mereka tidak tahu doktrin yang benar. Mereka telan segala doktrin palsu yang disodorkan Kepausan kepada mereka. Misalnya:

Ajaran di Alkitab bahwa keselamatan diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan kepada manusia hanya atas dasar iman, sekarang diselubungi oleh ajaran palsu Kepausan bahwa keselamatan bisa dicapai lewat usaha/perbuatan manusia sendiri, di antaranya dengan:

ü   bermatiraga [= menyiksa tubuh sendiri],

ü   puasa,

ü   membeli surat indulgensia [= surat pengampunan dosa],

ü   hidup selibat [= tidak menikah],

ü   hidup di dalam biara, mengunci diri dari dunia luar,

ü   tidak berbicara,

ü   ziarah ke tempat-tempat suci,

ü   berbuat baik,

ü   donasi yang besar, dll.

 

Maka dengan mengajarkan bahwa manusia bisa mengandalkan  upaya diri sendiri untuk mencapai Surga, dia telah merusak pemahaman manusia tentang jalan keselamatan, dengan kata lain manusia  tidak lagi membutuhkan kasih karunia Allah yang memberikan keselamatan itu atas dasar iman. Inilah suatu kemurtadan besar yang diajarkannya. Dan banyak orang Kristen yang mengikuti ajarannya ini, tertipu oleh konsep ini. Konsep ini telah menyingkirkan pemberian Allah yang cuma-cuma, dan menggantinya dengan berusaha sendiri untuk mencapai Surga, sehingga keselamatan bukan lagi suatu pemberian melainkan suatu upah dari hasil kerja kita.

Apakah dengan begitu, berbuat baik itu buruk? Tidak. Pengikut Kristus harus berbuat baik. Tetapi berbuat baik itu bukan jalan untuk mencapai Surga. Berbuat baik adalah buah dari iman, hasil dari sudah mengikuti Kristus.

 

Sejarah juga mencatat Kepausan melimpahi orang-orang yang pro-kepadanya dengan pujian-pujian dan gelar yang menyesatkan. Salah satunya adalah titel yang diberikannya kepada Clovis, raja Perancis. Pada saat Clovis masuk agama katolik, dia diberi titel “Sang Penyelamat” dan “Constantine yang Baru”, dia dipuji sebagai orang yang melakukan segala yang berkenan di mata Tuhan, dan seorang yang saleh di hadapanNya, sehingga Tuhan memperluas kerajaannya dan menumpas semua musuhnya. Padahal Clovis adalah seorang pembunuh yang licik. Sebagai komplotan Kepausan, dialah yang menghancurkan bangsa Visigoth. Dialah orang yang mempersatukan ketiga unsur  kekuatan sosial yang baru, yaitu: bangsa Barbar (Eropa pagan), masyarakat Roma yang memberinya jabatan kehormatan Konsul dari Kaisar Anastasius, dan gereja Katolik. Dialah yang menghantarkan Eropa ke pintu gerbang Dark Ages.

 

v   “umat yang memang mengenal Allah mereka akan tetap kuat”

Mereka inilah yang berdiri teguh memegang ajaran yang benar selama masa penganiayaan 1260 tahun oleh sistem Kepausan. Sejarah mencatat orang-orang Waldensen, Albigensen dan Huguenot dalam daftar ini. Juga para bapak Reformasi Protestan yang banyak mati sebagai martir. Merekalah yang tetap tidak mau ditipu dan tidak mau tunduk kepada Kepausan walaupun mereka harus membayar mahal dengan nyawa mereka. Kalau lupa tentang masa penganiayaan 1260 tahun ini, silakan melihat pelajaran Si Tanduk Kecil lagi, hal  12-14.

 

v   “dan melakukan usaha-usaha yang berani”

Nah, jangan salah paham, ini bukan usaha-usaha untuk mencapai Surga, tetapi ini adalah usaha-usaha untuk tetap membagikan kebenaran Tuhan kepada orang-orang lain. Penginjilan terus berjalan walaupun dengan sembunyi-sembunyi, dengan cara yang sangat sulit, dengan cara yang berani, karena jika ketahuan, nyawa merekalah tarohannya. Mereka tetap mengerjakan tugas mulia yang diserahkan Yesus kepada setiap muridNya.

Matius 28:19-20

19 Karena itu pergilah, dan ajarlah semua bangsa, membaptiskan mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 mengajar mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai ke akhir dunia. Amin.

 

Bersambung ke bagian kedua




Tidak ada komentar:

Posting Komentar