117.
APA
GUNANYA BERDOA?
_______________________________
Sebuah
ilustrasi: Seorang anak kecil entah keturunan berapa dari Adam, saat bermain di
hutan bertemu dengan seekor singa. Pada masa itu singa tidak lagi hanya makan
rumput seperti di taman Eden, tapi sudah berubah menjadi binatang buas.
Anak
kecil ini belum begitu bisa berdoa. Bertemu dengan binatang buas yang sudah
memandangnya sebagai santapan lezatnya itu, dia hanya ingat doa yang diucapkan
orangtuanya saat sebelum makan. Dan dia pun memejamkan matanya dan berkata,
“Tuhan, berkatilah makanan ini. Amen.”
Tuhan
mengirim malaikatNya dan menghalau singa itu pergi. Anak kecil ini pulang
dengan selamat.
Pertanyaan
pertama:
Seandainya
anak kecil itu tidak berdoa, apakah Tuhan tidak akan menghalau singa itu?
Menurut
Hukum sebab-akibat, tanam-tuai, maka seharusnya anak kecil itu dimakan singa.
Siapa suruh dia bermain di hutan, jauh dari rumahnya seorang diri? Jika dia
dimakan singa, itu adalah akibat perbuatannya sendiri.
Mengapa
Tuhan mengintervensi? Apakah karena anak kecil itu berdoa?
Tidak.
TUHAN MENGINTERVENSI KEHIDUPAN MANUSIA MENURUT
KEBIJAKANNYA. Biarpun anak itu tidak berdoa, jika Tuhan berkenan
mengintervensi, Tuhan akan mengintervensi. Bukan jaminan juga karena anak itu berdoa lalu Tuhan
pasti akan mengintervensi. Ini
yang harus kita pahami sebagai orang beriman.
Tuhan
itu bukan pesuruh kita, setiap kita berteriak, “Tuhan!” lalu Tuhan turun
tangan. Tuhan turun tangan menurut kebijakanNya, sesuai kehendakNya, dengan
kata lain, “sesuka hatiNya”. Karena itu jangan kecil hati jika Tuhan tidak
mengabulkan apa yang kita minta. Satu hal yang harus kita yakini adalah TUHAN SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK KEPADA KITA, MENURUT UKURAN TUHAN.
Matius 6:7-8
7 Tetapi
bila kamu berdoa, jangan memakai pengulangan yang tidak berarti,
seperti yang dilakukan orang-orang yang
tidak mengenal Allah, karena mereka menyangka bahwa mereka akan didengar karena banyaknya kata-kata doa mereka. 8 Jadi janganlah kamu
seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang
kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Pertanyaan
kedua:
Lalu
apa gunanya manusia berdoa kalau Tuhan sudah tahu apa yang kita perlukan?
Inilah
masalahnya. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan. Seluruh kehidupan kita ditunjang
oleh Tuhan, matahari, hujan, oksigen, semua kebutuhan kita disuplai oleh Tuhan
agar kita bisa hidup, termasuk nafas kita. Tapi sering-sering KITA MANUSIA
YANG TIDAK SADAR BAHWA KITA MEMBUTUHKAN TUHAN untuk bisa hidup. Kita
menganggap kita bisa mengatasi semuanya sendiri. Kita menganggap kita kapabel.
Kita menganggap kita sudah cukup baik. Bahkan kita mennganggap kita bisa
mencapai Surga dengan upaya kita sendiri, dengan perbuatan baik kita sendiri,
dengan amal-ibadah kita sendiri.
Inilah
inti seluruh ajaran Kristen, yaitu TUHAN MENGHENDAKI KITA BERSERAH
TOTAL KEPADANYA, BAIK UNTUK KEHIDUPAN YANG SEKARANG INI, MAUPUN UNTUK KEHIDUPAN
KEKAL NANTI.
Tidak
ada yang bisa kita capai dengan kemampuan kita sendiri. Kita ini cuma debu.
Tuhanlah sumber kehidupan.
Dan DENGAN BERDOA, KITA DATANG
KEPADA TUHAN MENGAKUI KETERGANTUNGAN KITA PADANYA.
Dalam
doa kita mengakui dosa-dosa kita, kita minta pengampunan karena kita tidak bisa
menghapus dosa kita sendiri, hanya Tuhan yang bisa memberikan pengampunan.
Dalam
doa kita mengakui ketidak-berdayaan kita, kelemahan kita, dan memohon semua
kebutuhan kita dari Tuhan. Bukan karena Tuhan
tidak tahu apa yang kita butuhkan, bukan karena Tuhan tidak memberi jika kita
tidak minta; tapi Tuhan mau kita tahu bahwa apa yang kita butuhkan itu hanya
kita peroleh dari Tuhan.
Pertanyaan
ketiga:
Tapi
mengapa banyak orang yang tidak berdoa, bahkan mungkin tidak mengakui eksistensi
Tuhan, tetap bisa hidup makmur dan sukses?
1.
Karena Tuhan
itu baik.
Lukas 6:35
Tetapi kasihilah musuhmu, berbuatlah baik, dan
pinjami, tidak mengharapkan balasan apa pun; dan
pahalamu akan besar, dan kamu akan menjadi anak-anak Yang Mahatinggi, sebab Ia baik kepada orang-orang yang
tidak tahu berterima kasih dan jahat.
Tetapi,
perhatikan, ayat ini sama sekali tidak berkata bahwa
“orang-orang yang tidak tahu berterima kasih” dan “orang-orang jahat” itu akan
boleh masuk Surga dan menerima hidup kekal. Hanya bahwa Tuhan tetap
baik kepada mereka selama mereka hidup di dunia ini, karena Tuhan itu baik.
2. Karena Setan juga bisa memberi kemakmuran dan kesuksesan dan segala “kebaikan” duniawi.
Matius 4:8-9
8 Lagi, Iblis membawa-Nya ke
atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan
dunia dan kemuliaan mereka; 9 dan
berkata kepada-Nya, ‘Semua hal ini akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau mau sujud dan menyembah aku.’
Bisakah Iblis memberikan “semua kerajaan dunia dan kemuliaan mereka”
kepada kita? Bisa! Andai tidak bisa, Iblis tidak akan seberani ini mencobai
Kristus. Asal manusia mau menyembahnya saja, dia akan memberikan semua
keinginan kita. Tentu saja selama Iblis masih diizinkan Tuhan berkiprah. Tapi Tuhan tidak akan mengizinkan Iblis
selamanya berkiprah.
Pertanyaan
keempat:
Mengapa Tuhan tetap baik kepada “orang-orang jahat”?
Motivasi Tuhan hanya satu. Tuhan ingin
semua orang selamat.
1 Timotius 2:4
yang mau supaya semua orang diselamatkan, dan memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran.
2
Petrus 3:15
Dan
anggaplah panjangsabarnya Tuhan kita itu keselamatan, yaitu seperti saudara kita
yang terkasih Paulus juga telah menulis kepadamu, menurut hikmat yang
dikaruniakan kepadanya.
Pertanyaan
kelima:
Mengapa Setan baik kepada manusia?
Motivasi Setan banyak dan semua
menguntungkan bagi Setan, tetapi ujung-ujungnya ialah supaya manusia berakhir
seperti dirinya, terpisah dari Tuhan dan binasa dalam kematian kekal.
1. Supaya manusia itu merasa diberkati Tuhan.
Segala
“berkat” yang diterimanya itu menjadi bukti baginya bahwa hidupnya sudah
berkenan kepada Tuhan. Manusia itu menyangka bahwa hidupnya sudah benar,
buktinya dia diberkati oleh Tuhan.
Padahal berkat-berkat itu tidak berasal dari Tuhan. Berkat-berkat itu berasal
dari Setan yang menipunya. Maka manusia ini yang mengira hidupnya sudah benar,
tidak merasa perlu lagi mencari lebih dalam apa sesungguhnya kehendak Tuhan. Dia sudah mengira
apa yag dilakukannya itu semuanya betul, padahal mungkin justru kebalikannya. Jadi dengan memberi berkat kepada manusia, Setan
memastikan manusia tidak akan mencari kehendak Tuhan, dan akhirnya dia justru binasa.
2. Kemakmuran dan kesuksesan membuat manusia jauh dari Tuhan.
Bagi
manusia yang mengejar kesuksesan, ada begitu banyak hal yang harus
dilakukannya, demi menunjang dan menambah kesuksesannya. Ada begitu banyak
benda yang bisa dibelinya, sehingga setiap hari dia disibukkan dengan
mengumpulkan harta benda duniawi untuk dinikmatinya. Dia menjadi begitu sibuk menikmati
kesuksesannya, dia tidak punya waktu untuk Tuhan lagi. Cukup doa
singkat saja setiap hari sebelum tidur, atau mungkin itu pun tidak, karena
sudah lelah, toh Tuhan mengerti hatinya. Tanpa disadarinya semakin lama manusia
itu semakin jauh dari Tuhan, dan suatu hari tanpa disadarinya dia hilang dari
Tuhan.
3. Bagi manusia yang tidak berTuhan, kemakmuran dan kesuksesannya merupakan
prestasinya sendiri.
Ini
menjadi bukti baginya bahwa tanpa Tuhan pun dia bisa berjaya asal dia sendiri
mau bekerja keras. Kesimpulannya, Tuhan memang tidak ada. Asal
kita hidup baik, hidup benar saja, semuanya berjalan dengan lancar.
Jadi Setan tidak merasa rugi
memberi manusia kemakmuran dan kesuksesan, selama itu menjauhkan mereka dari
Tuhan dan kebenaranNya.
1 Petrus 5:8
Tetaplah sadar
dan berjaga-jagalah! Karena musuhmu si
Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum, mencari siapa yang boleh
ditelannya
Setan akan menghalalkan segala
cara untuk mendapatkan pengikut. Dia tidak perlu membuat manusia menyembah dia
~ namanya zaman sekarang mana ada sih manusia yang secara sadar mau menyembah
Setan? ~ tapi cukup dengan menjauhkan manusia dari Tuhan, membuat
manusia melupakan kebaikan Tuhan, membuat manusia itu tertipu oleh
“kemampuannya” sendiri, itu sudah memenuhi syarat untuk menjadi pengikut Setan,
karena siapa yang tidak berada di pihak Tuhan, automatis
dianggap ada di pihak Setan.
Yesus berkata,
Matius 12:30
Siapa tidak di pihakKu, ia melawan Aku; dan siapa tidak
mengumpul bersama Aku, ia terserak keluar.
Oleh karena itu, kita perlu
waspada. Introspeksilah setiap hari, apakah “berkat” yang kita peroleh hari ini
datang dari Tuhan atau dari Iblis?
Jika berkat-berkat itu menjauhkan kita
dari Tuhan, jika berkat-berkat ini membuat kita melupakan Tuhan, membuat kita
terperangkap sarang laba-laba keduniawian, segeralah berbalik kepada Tuhan.
Rajin berdoa, rajin belajar
Alkitab, maka Tuhan akan menyatakan kehendakNya. Semua yang dinyatakan Alkitab
itu adalah kebenaran. Jangan ada kebenaran yang ditolak walaupun itu tidak
sesuai dengan kehendak kita. Selalu kebenaran Tuhan yang berlaku, karena hanya
kebenaran Tuhan-lah yang memang kebenaran.
2013-07-21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar