94. APAKAH SETELAH KEBANGKITANNYA YESUS BERTEMU DENGAN MURID-MURIDNYASELALU PADA HARI MINGGU (HARI PERTAMA)?
__________________________________________
Saya rasa kita
semua sudah kenal kisah tentang kebangkitan Yesus dan pertemuan-pertemuanNya
dengan murid-muridNya. Ada orang-orang Kristen yang mempertahankan ibadah hari
Minggu, menyatakan bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus SELALU bertemu dengan murid-muridNya pada hari Minggu, atau
di Alkitab disebut pada hari pertama dalam minggu itu. (Kita semua setuju ya,
bahwa hari pertama dalam satu minggu itu adalah hari Ahad atau
hari Minggu, atau Sunday dalam bahasa Inggrisnya ~ jadi bukan
hari-hari yang lain). Dengan demikian, orang-orang Kristen ini berkata, bahwa
ini adalah buktinya, setelah kebangkitanNya, Yesus telah mengganti saat pertemuan
ibadah dari hari ketujuh (Sabtu ~ tepatnya dimulai pada waktu matahari terbenam
Jumat, hingga matahari terbenam Sabtu), ke hari pertama, atau yang sekarang
disebut hari Minggu. Dan hari Minggu menurut hitungan internasional sekarang
adalah dari pukul 00:01 hingga 24:00 hari pertama dalam minggu. Hari yang
pertama menurut hitungan di Alkitab adalah dari matahari terbenam Sabtu
(sekitar pukul 18:00 WIB) hingga matahari terbenam hari Minggu (sekitar pukul
18:00 WIB), jadi geser 18 jam.
Nah, nanti kita
lihat apa kata Alkitab. Sangat berbahaya jika kita hanya berasumsi, tetapi
tidak menyelidikinya dari Alkitab. Karena Alkitab haruslah menjadi
satu-satunya pedoman kita dalam hal kebenaran Tuhan. Jangan
mendasarkannya pada apa kata manusia. Alkitab memberikan urut-urutannya dengan
jelas kapan Yesus bertemu dengan murid-muridNya. Alkitab akan membuktikan bahwa
asumsi orang-orang Kristen ini, salah.
Tetapi
sebelumnya ada hal lain yang berkaitan dengan topik pembahasan tersebut yang
lebih dahulu harus kita pahami.
Karena banyak
orang Kristen mengatakan bahwa dengan kebangkitanNya, Yesus telah menghapus
ibadah pada hari ketujuh (sabat hari ketujuh) dan menggantinya dengan ibadah
pada hari pertama (Minggu), maka sebelum kita membahas tentang pertemuan Yesus
dengan murid-muridNya setelah kebangkitanNya, marilah kita lihat dahulu, apakah memang
benar dengan kebangkitanNya, Yesus telah menghapus pemeliharaan Sabat hari
ketujuh dan menggantinya dengan hari Minggu.
Kapan Yesus mati? Hari Jumat sekitar
pukul tiga siang (Matius 27:45)
Kapan Yesus bangkit? Hari Minggu, sebelum fajar menyingsing (Matius 28:1),
tepatnya tidak tahu, tapi sebelum subuh.
Jadi, Yesus mati pada Jumat siang,
dan bangkitNya pada hari Minggu sebelum subuh.
Di mana Yesus pada hari
Sabtu? Atau lebih
tepatnya di mana Yesus setelah kematianNya pukul tiga siang lalu diturunkan
dari salib hari Jumat itu hingga
kebangkitanNya pada hari Minggu? Di dalam kubur,
bukan?
Berapa hari Yesus ada di dalam
kubur? Ada banyak ayat tapi kita ambil yang ini saja sudah cukup jelas:
Markus 8:31
Dan Dia mulai mengajar mereka, bahwa Anak Manusia harus menderita banyak hal,
dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan dibunuh dan sesudah tiga hari bangkit kembali.
Markus
9:31
sebab Ia mengajar murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, ‘Anak Manusia
diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan setelah Ia dibunuh Ia akan bangkit pada hari ketiga.
Yohanes
2:19
Jawab Yesus kepada mereka, ‘Hancurkan
Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya.’
Ingin tahu bagaimana cara
menghitungnya sehingga bisa mendapatkan “3 hari”? Tiga hari yang dimaksud
adalah tiga hari yang berbeda. Bukan 3 x 24 jam!!!
Pertama kita harus tahu dulu, di
zaman Alkitab, manusia menghitung hari menurut cara Tuhan menghitung hari.
Berbeda dengan cara kita sekarang menghitung hari yang tidak menurut cara
Tuhan, tetapi menurut penanggalan Roma.
Tuhan menghitung satu hari
itu dari matahari terbenam hingga matahari terbenam berikutnya. Jadi pergantian hari terjadi saat
matahari terbenam. Setiap kali matahari terbenam, itu adalah permulaan hari
yang baru. Hari itu berlangsung terus hingga matahari terbenam yang berikutnya.
Kita lihat contohnya di Kejadian 1:5
Dan Allah menamai terang itu Siang, dan gelap dinamaiNya Malam. Dan petang itu dan
pagi itu, adalah hari pertama.
Tuhan adalah Tuhan yang sangat
praktis dan logis. Di taman Eden tidak ada lonceng, tidak ada arloji, bagaimana
Adam bisa membedakan waktu? Dengan melihat posisi matahari. Karena manusia
diciptakan untuk tidur pada malam hari, maka Tuhan menentukan
pergantian hari itu haruslah terjadi sebelum manusia tidur, pada waktu manusia
masih jaga, sehingga manusia tahu bahwa hari sudah berganti. Tidak
seperti kita sekarang, pergantian hari dihitung pada tengah malam, saat
kebanyakan kita mengorok dan hanya hansip yang tahu.
Kita kembali ke perhitungan
bagaimana Yesus dikatakan ada di dalam kubur 3 hari.
a.
Kita tahu Yesus mati pukul 3 siang,
kemudian sebelum Sabat dimulai, jasadNya diturunkan
dari salib dan dimasukkan ke kubur milik Yusuf Arimatea. Jadi jasad Yesus
sudah dibaringkan dalam kubur selagi masih hari Jumat sebelum jam Sabat
dimulai. Jadi beberapa saat sebelum Sabat, hingga dimulainya Sabat, itu diperhitungkan 1 hari (jam-jam terakhir
hari Jumat). Tidak masalah apakah itu hanya 1 jam atau 2 jam, itu sudah
dihitung satu hari.
b.
Dari mulainya hari Sabat, saat matahari terbenam hingga Sabtu saat matahari
terbenam = 1 hari (seluruh hari Sabtu/Sabat)
c.
Dari
Sabtu matahari terbenam hingga Yesus bangkit sebelum fajar hari Minggu = 1 hari (satu porsi hari Minggu)
Jadi tiga hari
yang dimaksud adalah 3 hari yang berbeda: Jumat (kurang
dari 3 jam), Sabtu/Sabat
(full 24 jam) dan Minggu (berapa
jam tidak tahu persis).
Ini namanya cara menghintung inklusif, satu bagian
dari hari itu sudah dianggap satu hari.
Alkitab tidak mengatakan pukul
berapa Yesus bangkit pada hari Minggu itu. Alkitab hanya mencatat bahwa sebelum fajar hari Minggu itu, Maria Magdalena ke kubur, dan
mendapatkan kubur sudah kosong. Pukul berapa kubur
itu kosong, tidak ada catatannya. Bisa jadi Yesus sudah bangkit lama sebelum
fajar itu, bisa jadi Yesus bangkit baru 30 menit sebelum kedatangan Maria
Magdalena. Kita tidak tahu. Yang pasti karena nubuatan mengatakan Yesus harus
berada di dalam kubur 3 hari, berarti Dia tidak bangkit sebelum matahari
terbenam hari Sabtu (karena itu berarti cuma 2 hari), tetapi Dia bangkit
setelah matahari terbenam hari Sabtu, yang berarti sudah memasuki hari Minggu.
Katakanlah antara malam Minggu setelah pukul 18:00 (menurut perhitungan jam
kita sekarang) hingga sebelum fajar Minggu pagi, sekitar pukul 04:30.
Jika kita lihat perincian ini, maka selama hari Sabtu/hari ketujuh, Yesus 24 jam penuh berada di mana? Di dalam kubur! Lagi apa? Lagi beristirahat/berhenti
dalam kematian.
Apakah Yesus benar-benar mati? Ya,
Yesus benar-benar mati.
Matius
27:50
Yesus setelah
Dia berseru lagi
dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus yang benar-benar 100% manusia, benar-benar mati. Dia menjalani kematian kekal bagi manusia. Jadi Yesus benar-benar mati. Puji Tuhan! Andai tidak, maka kelak kita harus menjalani kematian kekal kita sendiri.
Tetapi kita harus ingat, Yesus
adalah inkarnasi (jelmaan) dari Allah Anak. Pada waktu Yesus
yang manusia mati, Allah Anak tidak mati! Allah tidak bisa mati. Allah Anak bikin apa di
dalam kubur? Dia beristirahat, Dia masuk ke perhentian hari Sabat.
Selama Yesus hidup di dunia Dia 100% hidup sebagai manusia, sama seperti
kita, bukan ½ manusia ½ Allah. Dari mana kita tahu?
Ibrani 4:15
Sebab kita bukan punya
seorang Imam Besar yang tidak dapat disentuh oleh perasaan kelemahan-kelemahan
kita, sebaliknya dalam segala hal telah dicobai sama dengan kita, namun tidak berbuat dosa.
Filipi 2:5-8
5…Kristus Yesus, 6 yang dalam bentuk Allah tidak berpikir untuk
memegang erat kedudukan itu untuk menjadi setara dengan Allah 7 melainkan telah menjadikan
Diri-Nya Sendiri bukan apa-apa, mengambil bentuk seorang hamba, dan datang dalam keserupaan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan Diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan kematian di kayu salib
Jadi, Yesus ketika hidup
di dunia adalah 100% manusia, dengan demikian ketika Dia mati, Dia juga mati
100% seperti semua manusia yang mati lainnya.
Tetapi, setelah Dia mati
sebagai manusia, setelah Dia menyelesaikan tugasNya sebagai manusia,
yaitu mati untuk menebus dosa semua manusia, maka Dia mengambil kembali keilahianNya,
dan Dia kembali hidup sebagai Allah Anak, tetapi,
ini fakta yang istimewa: Yesus
Kristus bangkit dengan tubuh manusiaNya, dan Dia membawa tubuh manusiaNya ini
kembali ke Surga, selamanya menjadi pertanda bahwa Dia adalah
bagian dari kemanusiaan, Dia mengidentifikasikan DiriNya sebagai saudara kita,
bukan hanya secara kiasan, melainkan betul-betul secara literal. Dia hidup
dengan tubuh manusiaNya. Luar biasa sekali kan Allah kita?
Kisah 1:9-11
9 Dan sesudah Ia mengatakan hal-hal itu,
sementara mereka
menyaksikan, Ia terangkat naik; dan sebuah
awan menerimaNya lenyap dari pandangan mereka. 10 Dan sementara mereka sedang menatap terus-menerus ke langit selagi Ia naik itu, dua orang dengan pakaian putih berdiri di dekat mereka, 11yang juga berkata, ‘Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke
langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari kamu ke sorga, akan datang kembali dengan
cara yang sama seperti yang kamu lihat Dia ke sorga.’
Tekanan pada kata “menyaksikan” dan “lihat”.
Kalau Roh tidak bisa dilihat, yang bisa dilihat adalah materi yang berbentuk. Berarti
Yesus naik ke Surga dengan tubuh manusiaNya, disaksikan oleh semua yang ada di sana
saat itu. Dan dua orang malaikat berkata bahwa Yesus akan datang kembali dengan
cara yang sama seperti kepergianNya yang mereka lihat, berarti Dia akam kembali dengan
tubuh manusiaNya. Allah Anak, Pribadi Allah yang kedua, untuk selamanya
mempertahankan tubuh manusiaNya.
Pertanyaan: Apakah Allah Anak
ini pernah lenyap, hilang, atau tidak eksis ketika manusia Yesus hidup?
Tidak!
Allah tidak pernah lenyap. Allah selalu ada. Allah itu
kekal.
Jadi di mana Allah Anak
ketika Yesus hidup di dunia?
Allah Anak terbungkus oleh
kemanusiaan Yesus. Dengan kata lain, keilahian Allah Anak untuk sementara (33 tahun lebih)
dinon-aktifkan, begitulah istilahnya.
Tetapi dinon-aktifkan ini BUKAN BERARTI
DILENYAPKAN! Dia tetap ada, hanya
saja keilahian Allah Anak terbungkus oleh kemanusiaan Yesus, tidak difungsikan.
Jadi, pada waktu Yesus mati, bungkus
manusianya berakhir. Sekarang, keilahian Allah Anak aktif kembali seperti sejak
kekekalan masa lampau.
Kapan keilahian Allah Anak ini aktif kembali?
Pada saat manusia Yesus mati.
Sebenarnya, begitu manusia Yesus mati di atas salib, Allah Anak
sudah kembali aktif. Karena pada saat itu kemanusiaan yang membungkusnya, sudah
terlepas. Tetapi Yesus tidak segera bangkit sebagai Allah.
Mengapa? Karena Dia menjalani istirahat Sabat. Ketika
Allah menciptakan dunia dan isinya dalam 6 hari, pada hari ke7 Allah masuk
perhentian, dan menjadian hari ke-7 itu Sabat (= perhentian). Maka sekarang
setelah Yesus menyelesaikan pekerjaan penebusan, Dia juga masuk perhentian,
pada hari yang ke-7, hari Sabat.
Pertanyaan: Siapa yang bangkit
pada hari Minggu? Yesus manusia, atau Allah
Anak?
Apakah manusia bisa bangkit sendiri?
Tidak bisa! Manusia yang sudah mati, ya tetap mati. Manusia tidak punya
kemampuan dalam dirinya sendiri untuk hidup lagi setelah dia mati karena
manusia tidak punya kodrat kekal. Begitu pula manusia Yesus, sebagai manusia
100% sama seperti kita, Dia tidak punya kuasa untuk bangkit sendiri.
Jadi, siapa yang bangkit pada hari
Minggu? Allah Anak! Allah Anak bangkit dengan tubuh manusiaNya. Tetapi pada waktu itu, Allah Anak sudah bukan manusia lagi. Bukan seperti sebelum kematianNya. Dia sudah
kembali menjadi Allah Anak, hanya saja Dia tetap memakai tubuh manusia yang
pernah dipakaiNya.
Di dalam gua, jasad Yesus tidak tahu apa-apa.
Eksistensinya sudah habis. Sama dengan jasad manusia yang lain.
Tetapi, keilahian Allah Anak
sekarang aktif kembali. Dan pada hari ketiga setelah kematian manusia Yesus, Allah
Anak mendengar perintah Allah Bapa yang memanggilNya keluar, dan Dia bangkit
Sendiri dengan tubuh manusiaNya. Luar biasa Allah kita.
Yohanes 10:17
Itulah sebabnya BapaKu mengasihi Aku, oleh karena Aku menyerahkan hidupKu
agar Aku bisa mengambilnya kembali.
Jadi, bukan “menerimanya kembali”
seperti terjemahan LAI, seolah-olah hidupNya diberi oleh orang lain (hanya
menerima = pasif), melainkan “agar Aku bisa mengambilnya kembali” (ini
tindakan aktif, mengambil sendiri). Jadi Dia sendiri yang mengambil hidupNya lagi,
bukan diberi. Tapi Dia menunggu panggilan dari BapaNya karena itu tandanya
kurbanNya bagi manusia berdosa telah diterima oleh Bapa. Roh Nubuat mengatakan
bahwa pada Allah Anak
terdapat hidup yang asli (original),
bukan pinjaman (unborrowed), dan
bukan diberi (underived). Kata-kata
inspirasi itu sangat indah.
Allah Anak tidak keluar dari kubur
sebagai Roh, tetapi Dia keluar dalam wujud dan bentuk manusia, yang kondisinya
sudah diubahkan menjadi tubuh yang kekal. Jadi bentuknya tetap sama, tapi
bahannya berbeda. TubuhNya yang mati di salib itu
tubuh yang fana sama seperti tubuh kita, tetapi tubuhNya ketika bangkit
hari Minggu itu adalah tubuh yang baka, tubuh yang kekal.
Kelak bila kita dibangkitkan saat kedatangan Yesus kembali kedua kalinya, kita
juga akan diberi tubuh baru yang kekal.
Mengapa Allah Anak tidak keluar dari
kubur sebagai Roh?
Karena, Allah Anak akan tetap memakai tubuh manusiaNya, dan tubuh
manusiaNya ini dibawaNya ke Surga, sehingga untuk selamanya itu menjadi
identitasNya. Begitu besar kasihNya kepada umat
tebusanNya, Dia mau selamanya memakai tubuh yang sama dengan mereka, Dia mau
mengidentifikasikan Dirinya bersama dengan umat tebusanNya. Dia telah menjadikan
DiriNya Saudara kita, yang sama dengan kita.
Kita kembali ke hari kematian
manusia Yesus di salib.
Jadi, setelah jasad manusia Yesus
diletakkan di dalam kubur, apa yang terjadi di dalam kubur?
Jasad manusia Yesus tidak
berbuat apa-apa, karena jasad
manusia tidak bisa berbuat apa-apa, tanpa nafas hidup itu hanya segumpal daging
yang tidak berfungsi. Tetapi karena bukan hanya jasad manusia Yesus yang dibawa
masuk ke dalam kubur, melainkan juga keilahian Allah Anak ikut masuk ke sana,
maka apa yang dilakukan Allah Anak di dalam kubur selama 3
hari? Allah Anak beristirahat di dalam kubur, masuk perhentian Sabat,
sama seperti ketika Dia menciptakan dunia ini dulu, Dia masuk perhentian
setelah pekerjaan menciptanya selesai.
Di atas sudah kita simak bahwa jasad
Yesus selama jam-jam Sabat ada di dalam kubur. Berarti Allah Anak memelihara
kekudusan hari Sabat dan beristirahat di dalam kubur selama jam-jam Sabat.
Nah, jika Allah Anak saja memelihara kekudusan Sabat hari ketujuh, mengapa
manusia mau melarikan diri dari kewajiban itu?
Seandainya Allah Anak mau keluar
dari kubur lebih awal, sebelum hari Sabat berakhir bisa tidak? Jelas bisa. Tapi
Dia tidak berbuat itu. Mengapa? Dia harus menggenapi nubuatan bahwa Dia baru
akan keluar pada hari ketiga setelah kematianNya. Mengapa nubuatan itu dibuat
begitu? Ini membuktikan bahwa
Allah Anak tetap memelihara hari ketujuh sebagai
hari perhentian (Sabat). Karena pada hari Sabat
itu (DARI JUMAT MATAHARI TERBENAM HINGGA
SABTU MATAHARI TERBENAM) ALLAH ANAK BERISTIRAHAT DI DALAM KUBUR.
Lukas 6:5
Dan Ia (Yesus) berkata kepada
mereka bahwa Anak Manusia adalah Tuhan juga atas hari Sabat.
Sekali lagi, Tuhan [terjemahan
yang lebih tepat adalah Tuan/majikan/penguasa] atas hari Sabat, membuktikan
bahwa hari Sabat (hari yang ketujuh) adalah hari perhentian, karena
itu Dia Sendiri pun mempraktekkan berhenti pada hari Sabat
itu dengan beristirahat di dalam kubur. Pemimpin/kepala yang baik
selalu memberi teladan kepada yang dipimpin.
Allah Anak baru bangkit dari istirahatNya setelah Sabat hari ketujuh
berakhir. Hari pertama (Minggu) merupakan hari kerja biasa, dan Allah Anak bangkit untuk melanjutkan tugasNya yang
tersisa di dunia ini. Lho??? Bener tidak?
Andai Allah Anak
bangkit pada jam-jam Sabat, kita boleh berkata Yesus telah menghapus perhentian
Sabat itu dengan melanggarnya. Tetapi, kenyataannya tidak! Allah Anak tidak melanggar Sabat hari perhentian, melainkan tetap memelihara kekudusannya. Pada jam-jam Sabat itu Allah Anak beristirahat di dalam kubur dan menghormatinya sebagai hari perhentian.
Jadi kebangkitan Allah
Anak pada hari pertama (Minggu) tidak membuktikan bahwa dengan kebangkitanNya Yesus telah
menghapus keharusan memelihara hari ketujuh sebagai hari perhentian, JUSTRU SEBALIKNYA,
karena Dia sendiri menghormati hari Sabat sebagai hari perhentian maka Dia baru
bangkit pada hari Minggu. Seperti pada saat Penciptaan, Allah
berhenti mencipta pada hari ketujuh, maka pada saat Penebusan, Allah berhenti
pada hari ketujuh.
Sekarang, marilah kita kembali ke
topik pembahasan di atas, yaitu apakah setelah kebangkitanNya,
Yesus bertemu dengan murid-muridNya selalu pada hari pertama (hari Minggu)
sehingga itu dianggap hari ibadah baru?
Alkitab tidak mencatat semua
pertemuan Yesus dengan murid-muridNya, tetapi apa yang dicatat oleh Alkitab,
itu sudah cukup bagi pedoman kita, dan cukup untuk menggugurkan asumsi sebagian
orang Kristen yang salah tersebut.
1.
Pertemuan pertama setelah kebangkitanNya
adalah dengan Maria Magdalena di dekat lubang kubur
Yesus pada hari
Minggu pagi. Ini bisa kita jumpai di Yohanes 20:1-17.
2.
Pertemuan kedua dengan 3 orang perempuan,
yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus (= ibu Yesus
juga, nanti dijelaskan di bawah), dan Salome, ini terjadi pada hari Minggu
tetapi lebih siang. Ini dicatat
di Matius 28:9-10.
3.
Pertemuan ketiga yang dicatat adalah dengan
dua orang muridNya,
yang satu bernama Kleopas, ini menjelang matahari terbenam hari Minggu
hingga masuk ke malam Senin. Ini
dicatat di Lukas pasal 24.
4.
Pertemuan keempat yang dicatat Alkitab adalah
dengan murid-murid intiNya di Yerusalem,
ini sudah malam Senin,
ini dicatat di Lukas 24:36 dan Yohanes 20:19.
5.
Pertemuan kelima yang dicatat Alkitab adalah
dengan murid-muridNya
yang dicatat di Yohanes 20:26 juga pada hari Senin.
Marilah kita baca
semua ayat yang tertulis ini:
Point 1:
Silakan simak dari Yohanes 20:1-17, yang dicopy di sini hanya
intinya. Kisah lengkapnya baca sendiri dari Alkitab.
20:1 Pada
hari pertama
minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari
masih gelap, datanglah Maria Magdalena ke kubur itu dan melihat bahwa batunya
telah disingkirkan dari kubur.
20:2 Lalu Ia berlari dan
datang ke Simon Petrus dan ke murid yang
lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka, ‘Mereka telah diambil TUHAN dari dalam
kubur dan kami tidak tahu di mana mereka
telah meletakkan Dia.’
20:8
Lalu
masuklah juga murid yang lain itu, yang
lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihat dan percaya.
20:9
Sebab sampai saat itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci bahwa Ia harus
bangkit lagi dari antara orang mati.
20:10 Kemudian murid-murid itu pergi lagi ke rumah mereka masing-masing.
20:11 Tetapi Maria berdiri di luar kubur itu menangis dan
sambil menangis ia membungkuk dan melihat ke
dalam kubur itu,
20:16
Kata Yesus kepadanya, ‘Maria.’ Maria
berpaling dan berkata kepada-Nya (dalam bahasa Ibrani), ‘Rabuni!’, artinya
Guru.
20:17
Kata Yesus kepadanya, ‘Jangan sentuh Aku, sebab Aku belum naik
kepada BapaKu, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan
katakanlah kepada mereka, Aku sekarang naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, dan kepada
Allah-Ku dan Allahmu.’
Di ayat 2,
jelas disebutkan siapa saja yang ikut ke kuburan Yesus selain Maria Magdalena,
yaitu Petrus
dan Yohanes. Tetapi YESUS TIDAK
BERTEMU DENGAN MEREKA SAAT ITU! Lihat
ayat 10, dikatakan, kedua murid itu
(Petrus dan Yohanes) pulang setelah melihat kubur kosong.
Yang tersisa hanyalah Maria Magdalena.
Apa kata Yesus ketika bertemu Maria Magdalena?
1. ‘Jangan sentuh Aku,
sebab Aku belum naik kepada BapaKu’,
2. ‘Aku
sekarang naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, dan kepada Allah-Ku dan Allahmu.’
Berdasarkan
kata-kata Yesus sendiri ini, jelas bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus tidak
mau disentuh oleh manusia sebelum Dia
pergi kepada Allah Bapa. Sudah lebih dari 33 tahun Dia tidak bertemu dengan
Allah Bapa, dan Yesus berkata, Dia akan segera
pergi menemui Allah Bapa.
Dari
kata-kata Yesus ini saja, kita bisa menarik kesimpulan (bukan penafsiran ya!)
bahwa pada waktu Yesus masih terbaring
mati di dalam kubur Yusuf Arimatea, Dia tidak naik ke
Surga, karena ayat 17 ini jelas mengatakan bahwa “Aku belum naik
kepada BapaKu”. Ini membuktikan apa:
a. Bahwa
pada saat
manusia mati, dia tidak langsung ke Surga.
Sedangkan
Yesus
saja mengatakan Dia belum ke Surga, belum pergi kepada Bapa.
(topik ini ada dalam pembahasan mengenai
kematian.)
b. Bahwa pada jam-jam Sabat hari ketujuh minggu itu (dari Jumat
setelah matahari terbenam hingga matahari terbenam hari Sabtu), 24 jam penuh jasad Yesus beristirahat di dalam kubur.
Allah
Anak berhenti dari segala pekerjaanNya, dan
beristirahat pada jam-jam
Sabat hari ketujuh itu, menandakan bahwa Yesus tetap menghormati Hukum Sabat hari ketujuh!
Kembali ke Yohanes 20:17 di atas, Yesus memberitahu Maria Magdalena bahwa Dia
akan segera (sekarang) pergi kepada Allah Bapa.
Pertanyaan: Mengapa Yesus menemui Maria Magdalena
dulu dan tidak langsung saja pergi kepada Allah Bapa begitu Dia bangkit?
Karena Yesus tahu bahwa pertemuanNya
dengan Allah Bapa akan berlangsung cukup lama, dan Yesus tidak mau
murid-muridNya panik karena menyangka jasadNya hilang. Yesus tahu bahwa murid-muridNya belum mengerti bahwa Dia benar-benar akan
bangkit pada hari pertama (lihat Yohanes
20:9). Karena itu sebelum Yesus naik ke Surga untuk bertemu dengan Allah
Bapa, Dia menampilkan DiriNya dulu kepada HANYA SATU ORANG, yaitu Maria
Magdalena, supaya Maria yakin bahwa Yesus benar-benar sudah bangkit dan supaya
Maria memberitahu murid-murid yang lain.
Pertanyaan: Mengapa Yesus
tidak menampakkan DiriNya kepada Petrus dan Yohanes ketika mereka datang ke kuburan itu? Mengapa Yesus menunggu mereka pulang dulu baru menampakkan
DiriNya kepada Maria?
Alkitab memang tidak menulis alasannya.
Tetapi, pasti Yesus tahu, di kemudian hari orang-orang Kristen akan memakai
hari kebangkitanNya untuk menggantikan ibadah Sabat
hari ketujuh, dan Yesus sengaja tidak mau menimbulkan preseden bahwa
Dia-lah yang memulai tradisi itu. Karena itu, Yesus tidak mau
menampakkan DiriNya kepada Petrus dan Yohanes pada hari Minggu itu, tetapi
hanya mengizinkan Maria Magdalena
seorang diri yang melihatNya, karena Maria Magdalena tidak termasuk dalam hitungan ke-12
rasul, penampakan pertama itu tidak bisa dianggap penampakan kepada para rasul, untuk menghindari kelak manusia mempunyai alasan
untuk meresmikan ibadah pada hari pertama (hari Minggu).
Point 2:
Matius 28:9-10, penampakan
kepada tiga orang perempuan:
28:9 Dan
sementara mereka [beberapa perempuan]
pergi untuk memberitahu murid-muridNya, lihat, Yesus berjumpa mereka dan
berkata, ‘Salam semua.’ Dan mereka mendekati dan memegang kakiNya serta menyembah-Nya.
28:10 Lalu kata Yesus kepada mereka, ‘Jangan takut. Pergi dan beritahu saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di
sanalah mereka akan melihat Aku.’
Kejadian yang ditulis dua ayat ini,
tidak langsung terjadi setelah pertemuan Maria Magdalena dengan Yesus, tetapi ini masih terjadi pada hari Minggu (hari pertama) yang sama,
mungkin sudah siang menjelang sore. Dari mana kita tahu? Karena di ayat 9 itu
ditulis bahwa pada waktu mereka berjumpa dengan Yesus, perempuan-perempuan itu “memegang kaki-Nya”. Padahal saat pertama
Yesus bertemu dengan Maria Magdalena (lihat poin 1 di atas), Yesus mencegah dia menyentuhNya, karena pada waktu itu Dia
belum ke Surga menemui Allah Bapa. Nah, sekarang ini
Yesus mengizinkan kakiNya dipegang perempuan-perempuan
itu. Berarti, pada waktu itu Yesus sudah pergi ke Surga
menemui Allah Bapa, dan sudah kembali lagi ke dunia!
Jika kita mempelajari
upacara-upacara Bait Suci, kita akan mengerti bahwa kebangkitan Yesus jatuh
pada hari Perayaan Buah Sulung, saat Imam melambaikan berkas panen yang pertama
di Bait Suci. Dan pada kesempatan ini Yesus membawa orang-orang yang bangkit
bersamaNya, ke Surga, dan mempersembahkan mereka kepada Allah Bapa sebagai
buah-buah sulung penebusanNya. Tapi ini topik yang lain untuk lain kali.
Poin 3:
Lukas 24:1-33,
Ini adalah penampakan
Yesus yang pertama kepada murid-muridNya,
ke-11 orang murid inti dan beberapa yang lain yang bersama mereka. Baca
sendiri selengkapnya dari Alkitab, di sini hanya dikutip ayat-ayat yang
relevan untuk diskusi ini.
24:13 Dan lihat, dua orang dari mereka (pengikut-pengikut
Yesus) pergi pada hari yang sama itu ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak
kira-kira tujuh setengah mil (12 kilometer) dari Yerusalem.
24:28
Dan mereka
hampir sampai ke kampung ke mana mereka pergi,
lalu Ia berbuat seolah-olah Ia hendak
meneruskan perjalanan-Nya.
24:29
Tetapi mereka menahanNya, mengatakan,
‘Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam, dan harinya hampir habis.’
Dan Ia pun masuk untuk tinggal bersama
mereka.
24:30
Dan
yang terjadi, waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, dan memberkatinya, dan memecah-mecahnya dan
memberikannya kepada mereka.
24:31
Dan terbukalah
mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia, dan
Ia lenyap dari pandangan mereka.
24:32 Dan mereka berkata
seorang kepada yang lain, ‘Tidakkah hati
kita serasa terbakar di dalam ketika Ia
berbicara dengan kita sepanjang perjalanan
dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’
24:33 Dan mereka bangkit saat itu juga dan kembali ke Yerusalem, dan mendapati kesebelas murid dan orang-orang yang bersama mereka sedang
berkumpul menjadi satu.
Dua orang murid ini yang bertemu Yesus dalam perjalanan
ke Emaus, yang satu kita tahu namanya Kleopas, mereka
bukan dari ke-12 murid inti Yesus. Menarik bukan, pertemuan Yesus
setelah kebangkitanNya bukan lebih dulu dengan murid-murid intinya, tetapi
justru dengan orang-orang lain, pertama dengan seorang perempuan (Maria
Magdalena), lalu dengan tiga orang perempuan, dan sekarang dengan dua orang
murid tapi yang bukan rasul-rasul intiNya.
Kapan Yesus menampakkan DiriNya kepada kedua orang ini di jalan menuju Emaus? “hari
telah menjelang malam, dan harinya hampir habis.’ (ayat 29). Kita tahu bahwa saat matahari terbenam adalah waktunya
pergantian hari di zaman Alkitab, bahkan bagi tradisi Jawa pun hal ini masih
berlaku, sehingga setelah matahari terbenam hari Sabtu, kita menyebutnya malam
Minggu (sudah masuk hari Minggu).
Nah, Lukas bercerita bahwa Yesus
bertemu dengan Kleopas dan temannya menjelang berakhirnya hari yang
pertama. Karena begitu
matahari terbenam, hari sudah berganti menjadi hari kedua (hari Senin).
Jadi, ketika Yesus
duduk dan memecah roti bersama kedua
orang ini, hari sudah masuk hari kedua (Senin), bukan lagi hari Minggu!
Point 4:
Pertemuan Yesus dengan murid-murid
intiNya. Baca dari Lukas 4:36 dan Yohanes 20:19.
Kita lihat dari
Yohanes 20:19, 22
20:19 Lalu di
hari yang sama saat
malam,
itu adalah hari pertama minggu itu, ketika pintu-pintu
terkunci di mana murid-murid berkumpul
karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah dan berkata kepada mereka, Damai sejahtera bagi kamu!
20:22 Dan sesudah Ia berkata demikian, Ia meniupkan nafas pada mereka dan berkata kepada mereka, ‘Terimalah kalian, Roh Kudus.’
Dan kita lihat juga
dari Lukas 24:33-36
24:33 Dan mereka bangkit saat itu juga dan kembali ke Yerusalem, dan mendapati kesebelas murid dan orang-orang yang bersama mereka sedang
berkumpul menjadi satu.
23:34 Kata
mereka, ‘Tuhan benar-benar telah bangkit dan
telah menampakkan diri kepada Simon.’
24:35 Dan mereka menceriterakan apa yang terjadi di perjalanan dan bagaimana Dia dikenali oleh mereka dari caraNya memecah-mecahkan roti
24:36 Dan sementara mereka berbicara
demikian, Yesus sendiri berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka, ‘Damai sejahtera bagi kamu!’
Poin 4 merupakan kelanjutan dari
Poin 3. Jadi setelah Yesus lenyap (Lukas 24:31) Kleopas dan temannya segera kembali ke Yerusalem untuk memberitahu murid-murid inti Yesus. Dan sementara mereka menceritakan
pengalaman mereka, Yesus muncul. Berarti saat Yesus muncul di Yerusalem menemui murid-murid intiNya
hari sudah malam. Ini sesuai dengan yang ditulis oleh Yohanes.
Berarti hari apa ini? Ini malam Senin! Bukan hari Minggu! Hari Minggu sudah
lewat dan berakhir ketika matahari terbenam, sebelum Yesus memecah roti bersama
Kleopas dan temannya di Emaus!
Point 5:
Pertemuan dengan murid-muridNya yang
dicatat di Yohanes 20:26
Dan setelah delapan hari, kembali murid-murid Yesus ada di dalam dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Lalu Yesus datang sementara pintu-pintu terkunci, dan berdiri di tengah-tengah dan berkata, ‘Damai sejahtera bagi kamu!’
8 hari kemudian sejak pertemuan yang
pertama pada malam Senin itu jatuh pada hari apa?
Jika di Yohanes 20:19 kita sudah
tahu bahwa pertemuan Yesus dengan murid-murid intiNya terjadi pada malam Senin,
maka 8 hari setelah malam Senin, jatuh pada hari
apa?
Kalau menurut cara kita menghitung sekarang,
maka kita akan menghitungnya mulai dari malam Selasa, sehingga 8 hari dari
malam Senin akan jatuh pada malam
Selasa. Tetapi orang
Yahudi bila menghitung, malam Seninnya ikut dihitung, sehingga 8 hari dari malam Senin, akan jatuh pada malam Senin lagi hingga Senin siang.
Sebenarnya tidak masalah jatuh pada
malam Selasa (menurut cara hitung kita) atau pada malam Senin (menurut cara
hitung orang Yahudi), yang penting adalah kedua-duanya TIDAK JATUH PADA MALAM MINGGU ATAU HARI
MINGGU! Jadi sama sekali tidak ada kaitannya
dengan hari Minggu! Itu poin yang penting!
Jadi, asumsi banyak orang Kristen BAHWA
SETELAH KEBANGKITANNYA, YESUS SELALU
MENAMPAKKAN DIRINYA KEPADA MURID-MURIDNYA PADA HARI MINGGU (BAIK MALAM ATAU
SIANGNYA) ADALAH TIDAK BENAR.
Justru penampakan
Yesus kepada murid-murid intiNya, dan pada waktu itu Dia sempat
mengembuskan Roh Kudus kepada mereka, itu
terjadi pada malam Senin. Dan pertemuan Yesus dengan ke 11 muridNya 8 hari kemudian pun
terjadi pada malam Senin hingga Senin siang.
Jika kita gabungkan kisah di kuburan
kosong ini dari semua kitab Injil, maka kita akan mendapatkan gambaran yang
lengkap dari urut-urutan kejadian di sana:
1.
Maria Magdalena adalah orang pertama
yang tiba di sana Minggu subuh,
dan
mendapatkan batu penutup lubang kubur sudah digulingkan.
2.
Maria Magdalena segera pergi memberitahu
murid-murid Yesus.
3.
Sementara itu perempuan-perempuan lain
(Maria
ibu Yakobus dan Salome) tiba di kuburan dan mendapatkan kubur juga kosong.
4.
Tetapi perempuan-perempuan ini sempat
melihat malaikat
dan
diberitahu bahwa Yesus sudah bangkit, dan agar mereka memberitahu
murid-muridNya bahwa Yesus akan mendahului mereka ke Galilea.
5.
Perempuan-perempuan ini pergi untuk
memberitahu para murid.
6.
Petrus dan Yohanes yang diberitahu Maria Magdalena, segera
bergegas ke kuburan. Maria Magdalena mengikuti mereka.
7.
Petrus dan Yohanes kembali ke Yerusalem
setelah melihat kubur kosong.
8.
Maria Magdalena masih tertinggal di
sana
dan
pada waktu itu Yesus menampakkan DiriNya kepada Maria Magdalena (penampakan
pertama).
9.
Yesus tidak mau dipegang oleh Maria
Magdalena
karena
Dia belum ke Surga. Yesus berkata sekarang Dia akan ke Surga bertemu dengan
Allah Bapa.
10.
Sementara Yesus naik ke Surga bertemu
dengan Allah Bapa,
perempuan-perempuan
yang sudah melihat kedua malaikat dan juga Maria Magdalena, bertemu dengan para
murid di Yerusalem dan menyampaikan pengalaman mereka dan pesan Yesus bahwa mereka disuruh ke Galilea untuk bertemu dengan Yesus.
Tetapi para murid tidak ada yang percaya dan tidak pergi ke Galilea.
11.
Setelah Yesus menemui Allah Bapa (dengan membawa buah sulung) dan kembali lagi ke dunia,
Dia menampakkan DiriNya
kepada perempuan-perempuan yang pagi hari itu datang ke
kuburan. (penampakan kedua) Dan kali ini Yesus mengizinkan mereka
memegang kakiNya. Sekali lagi Yesus mengulangi pesanNya agar para murid bertemu
denganNya di Galilea.
12.
Tetapi para murid masih tetap tidak
yakin, mereka tidak pergi ke Galilea, dan sebaliknya mengunci diri di satu ruangan di Yerusalem.
13.
Berikutnya Yesus menampakkan DiriNya kepada Kleopas
dan temannya (penampakan ketiga),
yaitu
dua orang percaya yang tidak termasuk
murid-murid inti Yesus. Yesus memecah
roti bersama mereka.
14.
Baru setelah itu Yesus menampakkan DiriNya kepada murid-murid intiNya di Yerusalem (penampakan keempat).
Dari empat penampakan ini:
a.
Penampakan kepada Maria Magdalena
terjadi pada hari Minggu pagi.
b.
Penampakan kepada perempuan-perempuan
pada hari Minggu tetapi sudah berjarak lama dari penampakan pertama.
c.
Penampakan kepada Kleopas dan temannya terjadi menjelang matahari terbenam pada
Minggu petang dan berlangsung hingga malam Senin.
d.
Penampakan kepada sebelas murid inti
dan pengembusan Roh Kudus kepada mereka terjadi pada malam Senin.
e. Penampakan Yesus kepada 11 muridNya 8 hari kemudian
juga terjadi pada hari Senin.
Jadi kita tahu Yesus
tidak bertemu dengan murid-muridNya setiap hari Minggu setelah kebangkitanNya,
dan bahwa Yesus sendiri menghormati kekudusan Sabat hari Ketujuh dengan masuk
ke perhentian pada hari Sabat sebagai tindakanNya yang terakhir sebagai
Manusia.
Sekarang ada
hal lain yang sangat menarik sehubungan dengan ayat-ayat yang sudah kita baca
ini. Itu adalah ayat di:
Markus 16:1
Dan ketika hari Sabat telah lewat,
Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome telah membeli
rempah-rempah, supaya mereka boleh datang dan meminyaki
Dia.
Ini kita mundur ke saat Minggu pagi, beberapa
perempuan ini pergi membeli rempah-rempah untuk merempahi jasad Yesus, karena
kemarinnya keburu Sabat sehingga mereka tidak sempat merempahi jasad Yesus
seperti tradisi.
SIAPAKAH “MARIA IBU YAKOBUS”
INI?
Dia adalah Maria yang melahirkan Yesus, tetapi di ayat ini dia tidak lagi
disebut “ibu Yesus” melainkan “ibu Yakobus.”
Hal ini memberikan dua informasi
bagi kita:
1.
Setelah Yesus mati dan kembali ke status Ilahi,
maka
Maria tidak bisa lagi menjadi ibuNya. Maria hanya menjadi ibu Yesus pada waktu Yesus berstatus
sebagai manusia. Ketika Yesus masih hidup, Maria
disebut “ibu
Yesus” (Yohanes 2:1, 3) di atas salib, Maria masih disebut “ibuNya” (Yohanes 19:25-26)
tetapi setelah kematian dan kebangkitanNya,
Yesus kembali ke status Ilahi, dan sebagai Ilahi (Tuhan), Dia tidak punya ibu.
Sebagai manusia Yesus tidak punya bapak manusia; dan
sebagai Allah Dia tidak punya ibu manusia.
Karena
itu, Markus yang menulis ayat ini di bawah bimbingan Roh Kudus, sudah dengan
sangat jelas menunjukkan kepada kita bahwa dengan kembalinya Yesus ke status
Ilahi, Maria tidak bisa disebut ibuNya lagi. Tuhan tidak punya
ibu. Jadi sebutan “Ibu Tuhan” yang sering diberikan kepada
Maria adalah suatu kesalahan besar! Tidak
ada manusia yang bisa menjadi ibu Tuhan! Maria adalah ibu manusia Yesus, bukan
ibu Allah Anak! Setelah manusia Yesus mati, dan Allah Anak
kembali ke identitas asliNya sebagai Allah Anak, Maria tidak bisa naik pangkat
menjadi ibu Allah Anak! Menempatkan seorang manusia fana sebagai ibu Allah seperti
yang diajarkan oleh denominasi tertentu adalah suatu pelecehan terhadap Allah!
2.
Bahwa
Maria disebut ibu Yakobus di sini karena
Yakobus adalah saudara tiri Yesus.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa Yakobus ini lebih
tua daripada Yesus, dengan demikian dia adalah anak Yusuf dari istrinya yang
pertama (yang mestinya sudah meninggal) sebelum Yusuf menikahi Maria. Tetapi
ada juga pendapat yang mengatakan Yakobus adalah adik Yesus, dengan demikian
dia adalah anak kandung Maria dan Yusuf yang lahir setelah Yesus. Alkitab
sendiri tidak menjelaskan apakah Yakobus lebih tua atau lebih muda daripada
Yesus, dan apakah dia anak kandung Maria dengan Yusuf atau anak tirinya, tetapi
selain Yakobus, masih ada 3 anak laki-laki
yang lain (yaitu Yusuf, Simon, Yudas – baca Matius 13:55) dan lebih dari satu
anak perempuan (Matius 13:56) yang disebut
saudara-saudara Yesus.
Tidak pernah
diceritakan bahwa Yusuf pernah memboyong anak-anaknya dari istrinya yang
pertama untuk hidup bersama dia dan Maria dan Yesus. Tidak dikatakan di mana
anak-anak Yusuf ini ketika dia membawa Maria yang hamil tua ke Bethlehem di
mana Yesus lahir yang jelas mereka tidak ikut waktu itu. Juga tidak diceritakan
tentang anak-anak ini ketika Yusuf memboyong Maria dan Yesus ke Mesir
menghindari kejaran Herodes. Pada waktu Yesus berusia 12 tahun dan mereka ke
Yerusalem tidak disinggung sama sekali tentang saudara-saudaranya ini. Andaikan
mereka lebih tua, mereka harus ikut ke Yerusalem karena setiap laki-laki
berusia 12 tahun ke atas harus menghadiri upacara tahunan di Yerusalem. Jadi di
bagian awal kehidupan Yesus, kita tidak mendengar tentang saudara-saudara ini
sama sekali. Kita baru tahu tentang eksistensi mereka setelah Yesus dewasa. Jadi bisa saja Maria
setelah melahirkan Yesus, masih melahirkan beberapa orang anak lagi. Maria tidak kembali menjadi “perawan” seperti ajaran
gereja Katolik. Pendapat yang mengatakan bahwa setelah melahirkan Yesus, Maria kembali
menjadi perawan adalah tidak alkitabiah. Bagaimana mungkin Tuhan telah
menjadikan Yusuf sebagai suaminya, tetapi selama perkawinan mereka, Yusuf tidak
diperbolehkan menyentuhnya sebagai istri, adalah suatu hukuman yang sangat
tidak manusiawi bagi Yusuf. Sudah pasti Tuhan tidak sekejam itu.
Kita lihat di Matius 1:24-25
24Lalu Yusuf sesudah dibangunkan dari tidurnya, berbuat seperti yang
diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya,
dan Ia mengambil Maria
sebagai isterinya. 25 Dan tidak bersetubuh dengan dia sampai ia [Maria] melahirkan anaknya
laki-laki yang
sulung, dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Di sini jelas disebutkan bahwa Yusuf “tidak
bersetubuh dengan dia [Maria] sampai ia melahirkan anaknya laki-laki yang sulung,” jadi ada batasan keterangan waktunya “sampai ia [Maria] melahirkan anaknya laki-laki yang sulung”. Dengan adanya keterangan waktu
“sampai” ini menunjukkan bahwa setelah itu [setelah melahirkan anaknya laki-laki yang
sulung], Maria
sudah menjalani hidup perkawinan yang sesungguhnya dengan suaminya.
Ada banyak sekali kesalahan
pemahaman mengenai status Maria ini. Tetapi mengangkatnya dan menyebutnya
sebagai ibu Allah benar-benar adalah kesalahan yang sangat parah. Bagaimana
seorang manusia yang berdosa, yang fana, boleh menjadi ibu Allah Khalik semesta
alam! Ibu
itu kan kedudukannya lebih tinggi daripada anaknya, bukan? Kalau tidak ada ibu, tidak mungkin ada
anaknya. Dengan demikian, dengan mengatakan bahwa Maria ini ibu Tuhan, maka itu
menempatkannya lebih tinggi daripada Tuhan sendiri! Ini namanya sudah menghujat
Tuhan.
Semoga bermanfaat.
14
01 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar