(Semua ayat di
sini diambil dari KJV/NKJV yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia)
Kitab
Wahyu atau dalam bahasa Inggrisnya disebut “The Revelation”,
atau “The Apocalypse” [dari bahasa Yunani], dengan jelas
menyatakan arti namanya, yaitu SUATU PENGUNGKAPAN.
Pengungkapan
apa? Kitab Wahyu ini dibuka dengan judul
yg sangat jelas, yaitu: “Wahyu
Yesus Kristus“ atau
dalam bahasa Inggrisnya “The Revelation
of Jesus Christ”. Kalimat ini
mempunyai arti ganda:
(1) wahyu ini datang dari Yesus Kristus sendiri dan
(2) isinya mengungkapkan tentang Jesus Kristus.
Siapa
Yesus Kristus dan bagaimana kisahnya? Paulus meringkaskan kisah Yesus Kristus ini
dengan sangat baik, hanya dalam 7 ayat.
Filipi 2:5-11
2:5 Hendaklah pikiran ini ada di dalam
dirimu, yang
terdapat juga di dalam Kristus Yesus,
2:6 yang dalam bentuk Allah tidak
menganggap kesetaraanNya dengan Allah itu harus dipertahankan
2:7 melainkan telah menjadikan
Diri-Nya Sendiri bukan apa-apa, dan mengambil bentuk seorang hamba, dan dibuat dalam keserupaan manusia.
2:8 Dan ditemukan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan Diri-Nya, dan menjadi taat hingga kematian, bahkan kematian di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah juga telah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.
2:10 supaya pada nama Yesus, setiap lutut akan sujud, dari mereka yang ada di
langit, dan dari mereka yang ada di atas bumi, dan mereka yang ada di bawah bumi,
2:11 dan setiap lidah akan mengakui ‘Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi
kemuliaan Allah, Bapa!’
Kristus Yesus, yang
walaupun dalam bentuk
Allah ~ artinya Dia adalah dari zat yang sama
dengan Allah Bapa, Dia 100% Allah, tidak menganggap kesetaraanNya dengan Allah itu harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan Diri-Nya sendiri, menjadikan Dirinya bukan apa-apa, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan Diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai
mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan
Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya
pada nama
Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit, dan yang ada di atas bumi, dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Jadi
Kristus itu:
1.
dalam bentuk Allah ~
Kristus adalah Allah, yang dimaksud “dalam bentuk” itu adalah esensiNya,
zatNya, Dia adalah 100% Ilahi. Dialah yang
telah menciptakan seluruh langit dan bumi dan laut dan segala isinya ini;
2.
tidak menganggap kesetaraanNya dengan Allah itu harus dipertahankan ~
begitu mencintai manusia ini hingga rela menjadi manusia, menon-aktifkan
untuk sementara status keilahianNya;
3.
melainkan telah mengosongkan Diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba ~
telah merendahkan DiriNya sedemikian rupa, sehingga dari Allah yang menciptakan alam semesta raya ini, Dia menjadi hanya berstatus pelayan, seorang hamba yang harus mengorbankan DiriNya bagi keselamatan manusia;
4.
dan menjadi sama dengan manusia
~
menjadi 100% manusia darah dan daging, yang bisa merasa lapar, bisa merasa haus, bisa merasa sakit dan bisa mati, sama persis seperti kita dengan segala kelemahan kita;
5.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan Diri-Nya ~
dan sebagai manusia pun Dia merendahkan diriNya, tidak
memilih menjadi keturunan bangsawan yang kaya raya, tetapi lahir di kandang,
besar sebagai anak tukang kayu, menjadi rakyat jelata yang miskin, dan sama sekali tidak punya kekuasaan duniawi apa pun;
6.
dan taat sampai mati ~
selama hidupNya Dia taat kepada
Allah Bapa, menjadi teladan bagi manusia, Dia menyelesaikan misiNya di dunia ini dengan tuntas, hingga bersedia mati ganti kita;
7.
bahkan sampai mati di kayu salib
~
menjalani kematian yang paling hina,
memikul kutuk kita, karena kematian dengan disalibkan itu adalah terkutuk
seperti yang tertulis di:
Galatia 3:13
Kristus telah menebus kita dari kutuk Hukum Taurat dengan jalan
menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang
digantung pada kayu salib!"
8. Itulah sebabnya Allah juga telah sangat meninggikan Dia
dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya pada nama Yesus akan bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, dan setiap lidah akan mengaku: ‘Yesus Kristus adalah
Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa!’ ~
Sekarang, seluruh kitab Wahyu mengisahkan kulminasi kisah Yesus Kristus, bagaimana akhirnya semua makhluk ciptaan, baik yang di langit (segala malaikat), maupun
yang di atas bumi (yang masih hidup), dan yang di bawah bumi (yang sudah mati
dan akan dibangkitkan), semua akan bertekuk lutut ketika berhadapan dengan nama Yesus Kristus, dan setiap lidah
akan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Semua itu bagi
kemuliaan Allah Bapa. Dengan demikian sangat jelas, apakah manusia mengakui
Yesus itu Allah atau bukan sekarang ini, pada akhirnya, setelah semua
pengungkapan ini digenapi, mau tidak mau, semua makhluk hidup maupun yang sudah
mati dan dibangkitkan, itu akan bertekuk lutut dan mengakui Yesus Kristus
adalah Allah. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa tidak mengakui itu. Tidak
ada satu makhluk pun yang bisa tidak mau bertekuk lutut menyembah Yesus Kristus
karena Tuhan yang akan membuat semua makhluk sujud dan mengakuiNya.
Kalau begitu tidakkah lebih baik kita mengakui Dia
sekarang dengan penuh kesadaran dan sukarela dalam kondisi penuh sukacita
daripada kelak kita harus mengakuiNya secara terpaksa dan dengan penuh
penyesalan?
Pada
waktu Kitab Wahyu ini ditulis oleh Yohanes di pulau Patmos sekitar tahun 90-100
AD, maka seluruh isinya adalah nubuatan karena belum
ada yang
terjadi. Bagi mereka yang hidup di abad-abad pertama, tentunya lebih sulit
menerima Kitab ini sebagai wahyu dari Tuhan karena belum terbukti kebenarannya.
Dibutuhkan iman yang sangat besar untuk mempercayai isinya. Tetapi bagi kita yang hidup di
abad ke 21 sekarang, sebagian besar dari nubuatan di dalam Kitab Wahyu sudah
digenapi, sehingga kita bisa melihat betapa cocoknya semua nubuatan itu.
Ini membuktikan bahwa Kitab Wahyu, dan Alkitab secara keseluruhan, benar-benar berasal
dari Tuhan, karena hanya Dia-lah yang mengetahui seluruh sejarah bumi ini dari
awal hingga akhirnya, sebelum itu terjadi.
2 Petrus 1:20-21
20
Mengetahui
ini dulu, bahwa tidak
ada nubuat di Kitab Suci yang dari penafsiran pribadi. 21 Karena nubuat tidak pernah datang oleh
kehendak manusia, tetapi orang-orang kudus Tuhan berbicara sebagaimana mereka digerakkan oleh Roh Kudus .
Bilangan 12:6
Dan Ia berkata, ‘Sekarang dengarlah firman-Ku: Jika di antara
kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN akan menyatakan Diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, dan
akan berbicara kepadanya dalam mimpi.’
Mengingat
bahwa semua nubuatan di dalam Alkitab berasal dari Tuhan, maka dengan
mempelajarinya dan memahami apa artinya, kita memiliki panduan jalan tentang
apa yang akan terjadi di masa depan, jebakan-jebakan apa yang disiapkan Setan
yang akan kita hadapi, bagaimana kita bisa menghindari terjerumus ke dalam
jebakan-jebakan itu, harapan apa yang kita miliki di dalam Kristus, dan
kenikmatan apa yang disediakan Tuhan bagi umatNya yang setia sampai akhir.
1 Tesalonika 5:19-21
19 Janganlah memadamkan
Roh. 20 Janganlah menghina nubuatan-nubuatan. 21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah erat-erat apa yang baik.
Yang penting
adalah kita harus bisa membedakan mana nabi dan rasul yang benar, yang dipimpin
oleh Roh yang berasal dari Allah. Alkitab
berkata:
1 Yohanes 4:2-3
2 Dengan ini kita mengenal Roh Allah, setiap roh yang mengakui bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai Manusia, berasal dari Allah, 3 dan setiap roh yang tidak
mengakui Yesus Kristus telah datang sebagai
Manusia,
tidak berasal dari Allah. Dan
ini adalah roh antikristus, yang telah kamu dengar bahwa ia akan datang, dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia
Tulisan Yohanes
ini berasal dari sekitar tahun 100 AD. Jika pada tahun 100 AD itu dia berkata “antikristus ... sekarang ini ia sudah
ada di dalam dunia” maka gereja-gereja
yang mengatakan bahwa Antikristus sekarang masih belum ada, mengajarkan ajaran
yang salah. Dengan mempelajari Wahyu, kita akan tahu siapa
Antikristus ini, yang sebenarnya sudah sejak abad pertama dia ada, hanya banyak
dari kita saja yang tidak menyadari kehadirannya, dan menganggap dia masih
belum muncul. Bahkan mungkin sebenarnya kita sendiri sudah masuk ke kubu
Antikristus ini tanpa kita sadari.
Marilah kita awali setiap pembahasan ini
dengan doa yang tulus kepada Tuhan supaya Roh Kudus menuntun kita kepada
pemahaman yang benar dan kepada
keselamatan, dan supaya kita terlindung dari segala
penipuan dan jebakan Setan yang ingin menjatuhkan kita. Amin.
WAHYU PASAL 1
1:1 Wahyu Yesus Kristus yang diberikan Allah kepada-Nya untuk
menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya hal-hal yang harus segera terjadi. Dan Dia
mengirim dan menyatakannya dengan tanda oleh malaikat-Nya, kepada
hamba-Nya Yohanes
1:2 yang telah bersaksi
tentang Firman Allah dan tentang Kesaksian Yesus Kristus mengenai segala sesuatu yang telah
dilihatnya.
v Sebagian orang
Kristen berpendapat bahwa kitab Wahyu ini tidak perlu dipelajari dengan
pelbagai alasan.
Tetapi dengan memahami judulnya saja, “The Revelation of Jesus Christ” sudah jelas bahwa sesuatu yang diungkapkan/ dibuka/dinyatakan itu justru HARUS dipelajari. Kalau tidak,
untuk apa Tuhan mengungkapkannya?
v Musa menulis
dalam Ulangan 29:29
Hal-hal yang
tersembunyi itu milik TUHAN, Allah kita;
tetapi hal-hal yang diungkapkan ialah milik kita dan anak-anak kita untuk selamanya, supaya kita boleh melakukan segala perkataan Hukum ini.
Jadi, semua hal yang sudah diungkapkan Tuhan, adalah kepunyaan kita
dan anak-anak kita untuk selamanya. Maksudnya untuk kita pelajari, untuk kita ketahui, untuk kita pahami, dan yang
terpenting adalah: UNTUK KITA TINDAKLANJUTI. Bukan untuk kita sisihkan, bukan untuk
kita sembunyikan.
Dari pembukaan ayat 1 ini saja sudah
jelas tujuan Tuhan memberikan wahyu ini, yaitu “untuk
menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya hal-hal yang harus segera terjadi.” Bagaimana Tuhan bisa menunjukkan apa yang
harus segera terjadi jika hamba-hambaNya takut/enggan membuka kitab Wahyu ini?
v Ayat 2 dengan
jelas mengatakan bahwa apa yang ditulis oleh Yohanes ini termasuk “segala sesuatu
yang telah dilihatnya.”
Jika kita mempelajari kitab Wahyu ini, kita
akan menemui bahwa penglihatan yang diberikan kepada Yohanes ini menggenapi apa
yang dikatakan Yesus dalam
Matius 16:28
Sesungguhnya Aku
berkata kepadamu, ‘Di antara yang berdiri di
sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang dalam
Kerajaan-Nya.’
Banyak orang mengatakan ayat itu bohong
besar karena sampai hari ini Anak Manusia belum datang sebagai Raja sedangkan
semua orang yang mengikuti Yesus saat itu sudah meninggal sekitar 2000 tahun yang lalu. Tetapi, Tuhan tidak pernah berbohong. Di pulau
Patmos yang terpencil inilah Yohanes benar-benar
melihat [lewat suatu penglihatan/vision] seluruh kejadian yang akan terjadi
hingga dunia ini diperbarui. Yohanes melihat “Anak Manusia datang dalam Kerajaan-Nya".
1:3 Diberkatilah ia yang membacakan, dan mereka yang mendengarkan
kata-kata nubuat ini, dan yang mematuhi apa
yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Dari awal Tuhan sudah menyatakan bahwa
mereka yang membacakan, mendengarkan, dan yang menuruti apa yang tertulis di kitab
Wahyu ini, mendapat berkat [blessed] “sebab waktunya sudah dekat.” Waktu
apa yang sudah dekat? Waktu Tuhan menggenapi semua rencanaNya, waktu Tuhan
mengambil kembali dunia ciptaanNya ini dari tangan Lucifer [Setan].
Jadi kita tidak perlu takut membuka kitab Wahyu, karena justru yang mempelajari dan yang
menuruti apa yang tertulis di dalamnya, itulah yang diberkati.
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih
karunia kepadamu dan damai sejahtera dari
Dia, yang sekarang ada dan yang dulu ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh Roh yang
ada di hadapan takhta-Nya
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang sulung bangkit dari antara orang mati dan penguasa atas raja-raja bumi. Bagi Dia, yang telah mengasihi
kita dan yang telah membasuh kita
dari dosa kita oleh darah-Nya.
v Di Asia Kecil
pada waktu itu, ada jauh lebih banyak daripada hanya 7 jemaat,
misalnya jemaat di Kolose, Miletus, Galatia, Korintus, Cappadocia,
dll. Mengapa hanya 7 jemaat yang mendapat surat
dari Kristus?
Apakah jemaat yang lain tidak diakui Kristus? Bukan.
Kita harus mengerti, angka 7 merupakan simbol
dari angka “sempurna”, “komplet”,
“genap”, “lengkap”, “seluruhnya”. Jadi 7 jemaat di sini mewakili semua jemaat yang ada dari zaman Kristus hingga akhir
zaman.
Dan
nama-nama dari ke-7 jemaat ini melambangkan sifat-sifat 7 periode gereja Kristen mulai dari zaman
rasul-rasul hingga ke akhir zaman. Jadi ke-7 jemaat
ini dipilih untuk mewakili semua jemaat Perjanjian Baru mulai dari zaman
apostolik hingga jemaat yang terakhir saat kedatangan kedua Kristus kembali.
v Benediksi/pemberkatan
yang diberikan [kasih karunia dan damai sejahtera] datang dari ketiga Pribadi Allah yang Esa:
Ć¼ “Dia, yang sekarang ada dan yang dulu ada dan
yang akan datang” ~
Dia ini adalah Allah Bapa yang abadi, seperti
kata
Mazmur 90:2
Sebelum gunung-gunung dijadikan, atau
bumi dan dunia Engkau bentuk, bahkan
dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.
Ć¼ “ketujuh roh yang
ada di hadapan takhta-Nya” ~
lagi-lagi angka 7 di sini
menyatakan kesempurnaan/sudah lengkap semuanya. Siapa
yang dimaksudkan di sini? Dialah Roh Kudus
yang ada di hadapan takhta Allah Bapa. Mengapa Roh Kudus dilambangkan sebagai 7
roh [= roh yang lengkap]? Kita lihat di:
Yesaya 11:2
Dan (1) Roh TUHAN akan ada padaNya, (2) roh hikmat dan (3) pengertian, (4) roh nasihat dan (5) wibawa, (6) roh pengetahuan dan (7) takut akan TUHAN
Lengkap. Jadi bukan ada 7 Roh Kudus, melainkan Roh Kudus itu dilambangkan punya
7 karakter, dan 7 merupakan angka sempurna, maka berarti Roh Kudus itu lengkap
dan sempurna, karena Dia juga Allah.
Ć¼ “dari Yesus
Kristus, Saksi yang setia”
Maka
lengkaplah pemberkatan yang diberikan ini, yaitu dari Allah Bapa, Roh Kudus,
dan Yesus Kristus, Allah yang esa, Allah Triuni.
v “Saksi yang setia” ~
kita akan melihat bahwa Kristus
memperkenalkan Dirinya dengan sebutan yang berbeda-beda kepada setiap jemaat
yang diberiNya pesan, sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh jemaat tersebut.
Di suratNya yang pertama kepada jemaat Efesus ini, Kristus memperkenalkan Dirinya
sebagai “Saksi
yang setia” karena jemaat ini memikul
tugas berat sebagai saksi Kristus gelombang yang pertama.
Merekalah yang petama keluar menyebar, yang pertama kalinya menjadi
saksi Kristus, memberitakan Injil ke mana-mana. Mereka
ini penginjil-penginjil pionir-pionir yang harus bekerja di bawa kondisi yang
sangat tidak kondusif. Karena itu Kristus mengingatkan mereka bahwa Dia adalah seorang Saksi
juga, dan bahwa mereka menjadi saksi itu
adalah mengikuti teladanNya.
Kisah
8:4
Maka mereka
yang menyebar keluar
pergi ke mana-mana sambil memberitakan Firman.
v “yang sulung bangkit dari antara
orang mati”
Kita semua tahu Yesus Kristus
bukanlah orang pertama (dalam urutan) yang bangkit dari orang mati. Semasa hidupNya
beberapa kali Yesus sendiri membangkitkan orang mati (antara lain Lazarus di
Yoh. 11:38-44; seorang gadis di Mat. 9:18-26; anak seorang janda Nain di Luk.
7:11-17). Kalau dalam urutan, tentunya ketiga orang itu lebih duluan bangkit dibandingkan
Yesus, karena Yesus yang membangkitkan mereka sebelum Dia sendiri
mati disalib. Bahkan Musa pun lebih dahulu dibangkitkan beberapa
ribu tahun sebelumnya. Jadi “Yang sulung” di sini artinya adalah “yang
terutama”, “yang paling penting”. Jadi Yesus
dikatakan “yang sulung bangkit”
itu bukan dalam urutan, melainkan dalam kedudukan/status. Andai Yesus tidak bangkit, maka manusia tidak punya harapan selamat,
karena hanya setelah Yesus membuktikan Dia bisa mengalahkan maut dan kubur,
barulah keselamatan manusia terjamin secara konkret. Sebelumnya semua itu hanya
merupakan janji, belum ada buktinya.
v “Bagi Dia, yang telah mengasihi kita dan yang telah membasuh kita
dari dosa kita oleh darah-Nya”
Ini bersambung
dengan ayat 6 selanjutnya.
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi raja-raja
dan imam-imam bagi Allah dan Bapa-Nya,
-- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
v Setelah Yohanes
menyampaikan pemberkatan dari Tuhan,
giliran dia yang
memuja Tuhan.
Di sini Yohanes memakai kata-kata yang mirip
yang dipakai Petrus mengutip Keluaran 19:6.
1 Petrus 2:9
Tetapi kamu adalah angkatan yang terpilih, suatu imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaanNya sendiri yang unik, agar
kamu boleh memberitakan puji-pujian tentang Dia yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terangNya yang mengagumkan.
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata
akan melihat Dia, bahkan mereka yang telah
menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratap
karena Dia. Walaupun demikian, amin.
v Sama seperti
Daniel [Dan 12:1-2], Yohanes dibawa ke
masa depan,
dia melihat ke saat Kristus datang di atas awan dan kebangkitan orang-orang mati, dan bagaimana orang-orang yang tidak selamat meratapi peristiwa
tersebut.
Matius 24:27, 30-31
27 Sebab sama seperti kilat
memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian
pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. 30 Lalu akan
tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan
meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu
datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 31
Dan Ia akan mengutus
malaikat-malaikat-Nya dengan bunyi
sangkakala yang dahsyat, dan mereka akan
mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat mata angin,
dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
1 Tesalonika 4:16-17
16Sebab TUHAN sendiri
akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan
sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam
Kristus akan lebih dahulu bangkit.
17sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan
diangkat bersama-sama dengan
mereka dalam awan bertemu Tuhan di angkasa.
Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Dalam
pasal-pasal selanjutnya nanti akan
nyata bahwa bakal ada dua kelompok orang yang dibangkitkan sedikit waktu sebelum Kristus datang di atas awan. Kelompok
pertama adalah semua umat Allah yang sudah ditebus, dan kelompok kedua adalah
mereka yang terlibat dalam penyaliban Yesus [lihat
pembahasan Daniel pasal 12]. Mereka dibangkitkan untuk menyaksikan sendiri
dengan mata mereka kedatangan kedua Kristus.
1:8 Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang
ada sekarang, dan yang ada dulu, dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.
v Alfa adalah huruf pertama dalam abjad Yunani, sedangkan Omega adalah
huruf yang terakhir.
Di sini Kristus memperkenalkan DiriNya
[firman Tuhan Allah = Kristus adalah Firman ~ Yoh. 1:1] sebagai “Yang Pertama dan Yang
Terakhir”, sebelumnya tidak ada yang lain,
setelahnya juga tidak ada yang lain.
v Kalau kita simak
maka kata-kata yang sama “yang ada sekarang, dan
yang ada dulu, dan yang akan datang”
terdapat juga pada ayat 4 di atas
tetapi
pada ayat 4, sebutan itu diaplikasikan kepada Allah Bapa. Jadi, dari ayat 8 ini
jelaslah bahwa Kristus
dan Allah Bapa memiliki karakteristik yang sama, sama-sama
kekal, dan
sering dibahasakan dengan sebutan yang sama.
Hal ini membuktikan bahwa Kristus
tidak diciptakan, dan bahwa Dia benar-benar Allah “Yang Mahakuasa”,
dan sederajat
dengan Allah Bapa.
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan juga rekanmu dalam kesusahan, dan di Kerajaan dan dalam ketekunan Yesus Kristus, ada di pulau yang bernama Patmos karena Firman Allah dan kesaksian Yesus Kristus
v Yohanes
memperkenalkan dirinya. Kita lihat di:
Terjemahan NLT
“I, John, am your brother and your partner in suffering and in God’s Kingdom and in the patient endurance to
which Jesus calls us. I was exiled to the island of Patmos for preaching the
word of God and for my testimony about Jesus.”
Terjemahan NLT lebih jelas: Aku, Yohanes, saudara dan rekan sependeritaanmu dan di Kerajaan Allah, dan dalam ketekunan, bertahan sesuai
panggilan Yesus Kristus. Aku disingkirkan ke pulau Patmos, karena mengabarkan
firman Allah dan karena kesaksianku tentang Yesus.
1:10 Aku berada di dalam Roh pada hari Tuhan dan aku mendengar dari belakangku
suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala
v “pada hari Tuhan” ini
sering dianggap orang sebagai Hari Minggu.
Padahal sama sekali tidak ada alasan
untuk menganggapnya demikian. Di seluruh Alkitab, tidak pernah
ada satu ayat pun yang membahasakan Hari Minggu atau Hari Pertama dalam satu minggu itu sebagai hari Tuhan.
Tetapi, justru hari yang ketujuh
itu selalu disebut sebagai “hari Sabat Tuhan”, lihat:
Keluaran 20:10
“tetapi hari ketujuh
adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu…”
Yohanes sebagai murid yang tersisa dari
ke-12 murid yang pertama, adalah orang Yahudi. Dan sebagai orang Yahudi, dari bayi mereka semua memelihara sabat hari ke-7 sebagai
hari berbakti kepada Tuhan, tanpa kecuali. Maka, terkucil seorang diri di pulau
Patmos, tanpa kehadiran penguasa-penguasa yang memusuhinya, tidak ada alasan
bagi Yohanes untuk tidak memelihara sabat hari ke-7 seperti kebiasaannya sejak lahir. Dan karena Tuhan memberkati
hari ke-7 itu dengan berkat istimewa,
lihat:
Kejadian 2:3:
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena di hari itu Ia telah berhenti dari segala
pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu
maka tak heran justru pada hari ke-7 inilah Yohanes
diberi penglihatan istimewa ini.
v
Ada keyakinan kuat bahwa Kitab Wahyu ini
lebih dulu ditulis oleh Yohanes
justru sebelum kitab-kitab lain yang ditulisnya.
Dalam tulisan-tulisan
Yohanes lainnya [Injil Yohanes dan Surat-surat Yohanes] dia selalu menyebut hari Minggu
sebagai hari pertama, tidak pernah dia menyebutnya sebagai hari Tuhan.
Silakan periksa di:
Yohanes 20:1
Pada hari
pertama minggu itu, pagi-pagi benar
ketika hari masih gelap, datanglah Maria
Magdalena ke kubur itu dan melihat bahwa batunya telah disingkirkan dari kubur.
Yohanes 20:19
Lalu di hari yang sama saat malam, itu
adalah hari pertama minggu
itu, ketika pintu-pintu terkunci di mana murid-murid berkumpul karena mereka
takut kepada orang-orang Yahudi, datanglah Yesus
dan berdiri di tengah-tengah dan berkata kepada
mereka, Damai sejahtera bagi kamu!
Hal ini membuktikan bahwa Yohanes memang tidak pernah menyebut Hari Minggu/hari pertama sebagai Hari Tuhan. Hari
Tuhan di Wahyu 1:10 ini jelas mengacu
kepada hari ke-7, yaitu hari sabat Tuhan. Kita ingat bahwa Yesus sendiri
mengatakan “Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." (Mat. 12:8). Jadi Yesus
mengatakan bahwa
hari ke-7 itu milikNya. Tuhan tidak pernah mengklaim hari lain sebagai
milikNya. Maka “hari Tuhan” yang disebutkan di ayat 10 ini, pasti adalah hari
yang ke-7, hari sabat Tuhan.
1:11 mengatakan, ‘Aku adalah Alpha dan Omega, yang Awal dan yang Akhir’ dan ‘Apa yang
engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat yang ada di Asia: ke Efesus,
ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodekia.’
Nama ketujuh
jemaat sekarang diperkenalkan:
Ć¼ Efesus
Ć¼ Smirna
Ć¼ Pergamus
Ć¼ Tiatira
Ć¼ Sardis
Ć¼ Filadelfia
Ć¼ Laodekia
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku.
Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas,
1:13 dan di tengah-tengah ketujuh kaki
dian itu ada Satu yang serupa Anak Manusia,
berpakaian jubah yang panjangnya sampai ke
kaki, dan dadanya berlilitkan selempang dari emas
1:14 KepalaNya dan rambut-Nya putih bagaikan bulu domba, seputih salju, dan mata-Nya bagaikan
nyala api.
1:15 Dan
kaki-Nya bagaikan kuningan mengilat seolah-olah
mereka menyala di dalam perapian; dan suara-Nya
bagaikan suara banyak air.
1:16 Di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang, dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bagaikan matahari yang bersinar dengan terang.
v “tujuh kaki dian dari emas”
Kembali kita bertemu dengan angka
7 di sini. Pada waktu Musa diperlihatkan Ka’abah di Surga untuk membuat
replikanya di dunia, dia disuruh membuat satu kaki dian bercabang tujuh (Keluaran 25:32). Di sini Yohanes
melihat ada tujuh kaki dian yang terpisah.
Sebenarnya ini sama, tujuh kaki dian itu terpisah di sini supaya Yesus bisa
berada di antaranya,
“di tengah-tengah ketujuh kaki dian itu ada Satu yang serupa Anak Manusia”.
Di Wahyu
2:1 nanti dijelaskan bahwa Kristus memang
berjalan di antara ketujuh kaki dian itu. Deskripsinya tentang Yesus
sama dengan yang ditulis Daniel sekitar 700 tahun sebelumnya.
Daniel 10:5-7
5Aku
mengangkat mataku dan melihat, dan lihatlah, seorang Manusia tertentu berpakaian kain lenan, yang pinggangNya diikat dengan ikat emas dari Ufas. 6
TubuhNya seperti permata beril, wajahNya
seperti cahaya kilat; mataNya seperti suluh yang menyala, lengan dan kakiNya
seperti warna kuningan yang mengilap, dan bunyi suaraNya seperti suara orang banyak.
Jadi
ke-7 kaki dian ini melambangkan apa? Kita tidak usah menebak-nebak, karena ini
akan kita lihat jawabannya di ayat 20 nanti.
Perhatikan di ayat 15 dikatakan “suara-Nya bagaikan suara
banyak air”, di Daniel 10:6
di atas dikatakan “bunyi
suaraNya seperti suara orang banyak”. Jadi banyak air itu sinonim dengan banyak orang. Kita akan sering
melihat persamaan ini di pasal-pasal lain kitab Wahyu.
v “Di tangan kanan-Nya Ia
memegang tujuh bintang”
Tentang ke-7 bintang ini pun dijelaskan
apa artinya nanti di ayat 20.
v “dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua”
deskripsi yang sama kita jumpai di
Wahyu 19:15
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang
tajam dan dengan pedang itu Dia
akan memukul segala bangsa….”
Nah, sudah tentu
ini hanyalah simbol. Gambaran Yesus merupakan simbol karakterNya. Akan
menakutkan sekali jika benar-benar dari mulut Yesus keluar pedang bermata dua.
Nah, kita tahu bahwa Yesus adalah Firman, dan pedang
melambangkan Firman Allah menurut Efesus 6:17. Jadi ini berarti
dengan FirmanNya Dia akan menghakimi, menyatakan mana yang benar mana yang
salah.
Ibrani
4:12
Sebab Firman Allah itu hidup, dan berkuasa,
dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun; menembus
bahkan sampai
ke pemisahan jiwa dan roh, dan dari sendi-sendi dan sumsum; dan
adalah pengenal
dari pikiran dan niat hati.
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya padaku, lalu berkata: ‘Jangan takut! Aku adalah
Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 Akulah Dia yang hidup, yang telah mati, dan
lihatlah, Aku hidup selama-lamanya. Amin.
Dan Aku memegang kunci-kunci kubur dan maut.
v Kembali Yesus
memperkenalkan dirinya sebagai “Yang Awal dan Yang Akhir” dan “yang Hidup, yang telah mati, dan lihatlah, Aku hidup selama-lamanya”
Dengan
demikian kita boleh yakin, bahwa Yesus, yang mati di kayu salib, sekarang hidup
selama-lamanya, dan di dalamNya kita pun beroleh hidup
selama-lamanya.
v “Aku memegang kunci-kunci kubur dan maut”
Ketika Yesus
bangkit, Dia telah menaklukka maut dan kubur. Maut dan kunci kubur sudah berada di tangan Kristus, maka tamatlah
kekuasaannya atas kita.
1 Korintus 15:26
Musuh
yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
1:19 Tuliskanlah apa yang
telah kaulihat, dan hal-hal yang ada, dan
hal-hal yang akan ada sesudah ini.
v Perintah untuk
menulis apa yang dilihat oleh Yohanes adalah agar tulisan itu kita pelajari.
Kalau tidak, untuk apa ditulis?
2 Timotius 3:16-17
16Segala tulisan Kitab Suci itu diberikan oleh ilham
dari Allah, dan bermanfaat (1) untuk mengajar,
(2) untuk menyatakan kesalahan, (3) untuk memperbaiki kelakuan dan (4) untuk
mendidik orang dalam kebenaran. 17 Agar
manusia kepunyaan Allah boleh menjadi
sempurna, sepenuhnya diperlengkapi
untuk semua perbuatan baik.
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang
yang telah kaulihat di tangan kanan-Ku dan
ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat-malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian yang kamu lihat itu ialah ketujuh jemaat.
v Yesus Kristus
sudah memberikan penafsirannya.
Ke-7 kaki dian adalah ke-7 jemaat yang
namanya sudah disebutkan di ayat 11, sedangkan ke-7
bintang adalah malaikat dari ke-7 jemaat itu. Siapakah malaikat
dari ke-7 jemaat tersebut? Malaikat artinya utusan Tuhan, yang disuruh oleh
Tuhan untuk menyampaikan pesan-pesanNya. Jadi mereka adalah yang diutus Tuhan
untuk memelihara ke-7 jemaat, dengan kata lain mereka adalah hamba-hamba Tuhan/gembala-gembala yang diserahi tanggung
jawab atas jemaat Tuhan.
Kita
lihat di Daniel 12:3
Dan
mereka yang bijaksana akan bercahaya seperti
cahaya cakrawala, dan mereka yang menuntun
banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya.
Maka jelaslah, mereka yang membawa
banyak orang kepada kebenaran dikatakan seperti bintang-bintang. Dan walaupun
ini bisa diaplikasikan kepada setiap umat Tuhan yang menginjil,
tetapi terlebih kepada pemimpin-pemimpin jemaat.
(berlanjut ke bagian ke2)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus