Selasa, 07 Mei 2013

PEMBAHASAN WAHYU PASAL 4




KITAB  WAHYU
Pasal 4

RUANG TAKHTA DI SURGA

 

4:1          Kemudian setelah itu aku melihat, dan tampaklah sebuah pintu terbuka di sorga. Dan suara pertama yang pernah kudengar, seperti bunyi sangkakala berkata kepadaku, katanya: ‘Naiklah ke mari dan aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

 

v    Setelah menerima pesan-pesan di pasal 1-3, berikutnya Yohanes diberi penglihatan ini: sebuah pintu terbuka di sorga”.

Di sini tidak dikatakan bahwa pintu itu adalah pintu MASUK KE kompleks Surga, tetapi Yohanes melihat sebuah pintu yang terbuka DI DALAM Surga. Berarti masuk ke sebuah ruang. Di ayat 5 nanti kita akan tahu pintu apa itu yang terbuka.

 

v   Yohanes lalu mengatakan bahwa suara pertama yang pernah kudengar, seperti bunyi sangkakala” ~

Di sini suara yang dimaksud haruslah suara yang sama yang disebutkan di pasal 1:10 “…aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala yang di ayat ke-17 teridentifikasi sebagai suara Yesus.

 

v   Perintah untuk   “Naiklah ke mari dan aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini” ~   

merupakan undangan bagi Yohanes untuk melihat apa yang masih akan terjadi di masa depan.

 

 

4:2          Segera aku berada dalam Roh dan tampaklah, sebuah takhta ditempatkan di sorga dan Satu duduk di takhta itu.

 

v   berada dalam Roh” ~

Yohanes mengalami hal yang sama seperti ketika dia mendapat penglihatan tentang ketujuh jemaat (pasal 1:10), maksudnya dia berada dalam kuasa Roh Kudus pada saat itu.

 

v   Lalu dia melihat “sebuah takhta ditempatkan di sorga dan Satu duduk di takhta itu”.

Siapa yang duduk di takhta ini? Jawabannya nanti ada di ayat 11.

 

 

4:3          Dan Dia yang duduk di takhta itu bagaikan permata yaspis dan permata sardis dalam penampilanNya; dan ada suatu pelangi melengkungi takhta itu yang penampilannya bagaikan zamrud.

 

v   permata yaspis dan permata sardis” ~

adalah permata baris pertama dan terakhir di penutup dada pakaian seorang Imam (Kel 28:15-20). Dengan mengatakan bahwa Yang duduk di takhta itu tampak seperti permata baris pertama dan baris terakhir penutup dada imam, mengandung arti bahwa kemuliaan Dia yang duduk di takhta itu adalah lengkap dan sempurna.

 

v   suatu pelangi melengkungi takhta itu yang penampilannya bagaikan   zamrud” ~  

Pelangi yang berwarna hijau [zamrud] merupakan simbol bahwa Tuhan itu setia kepada janjiNya. Ketika Tuhan berjanji kepada Nuh setelah air bah (Kejadian 9:11-17), Dia membentangkan pelangiNya sebagai tanda perjanjian kasih setiaNya.

 

v    Dengan demikian, Dia yang duduk di takhta” ~

adalah Allah yang lengkap dan sempurna kemuliaanNya, dan penuh kasih setia. Dialah Allah Bapa yang Mahamulia dan Mahabesaar Kasih Setianya. 

 

 

4:4          Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu aku melihat duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai jubah putih dan mahkota emas di kepala mereka.

 

v   dua puluh empat tua-tua” ~ siapakah mereka?

Sebutan “tua-tua” bukan berarti mereka sudah tua usianya karena di Surga usia tidak menjadi soal karena semuanya kekal. Tetapi itu artinya kedudukan yang terhormat.

 

v   jubah putih dan mahkota emas” ~

menunjukkan bahwa mereka ini makhluk-makhluk yang kudus, yang tidak berdosa.

Banyak orang Kristen menganggap mereka ini adalah yang bangkit bersama Kristus dan dibawa Kristus naik ke Surga. Tetapi Roh Nubuat jelas mengatakan mereka adalah malaikat-malaikat perkasa yang hebat-hebat. Ada pembahsan khusus tentang ke-24 Tua-tua ini yang panjang lebar, jadi tidak dibahas lagi di sini. Yang penting kita tahu mereka adalah malaikat-malaikat perkasa, bukan manusia.

 

 

4:5          Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan suara-suara. Tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

 

v   dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu” ~

apa itu yang keluar dari takhta Allah? Mereka itulah malaikat-malaikat Tuhan. Yehezkiel melihat mereka bergerak seperti kilat dan mengeluarkan bunyi yang keras:

Yehezkiel 1:14

Dan makhluk-makhluk hidup itu pergi bolak-balik, dan tampaknya  seperti kilatan petir

 

Yehezkiel 10:5

Suara sayap kerub itu bahkan terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.

 

Yehezkiel 1:24

Saat mereka pergi, aku mendengar suara sayapnya seperti suara gemuruh banyak air, seperti suara Yang Mahakuasa,  bergemuruh seperti suara pasukan; dan bila mereka berhenti, mereka menurunkan sayap mereka

 

v    Di sini kita bertemu denganTujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta” ~

yang sudah langsung dijelaskan adalah itulah ketujuh Roh Allah” yang tak lain adalah Roh Kudus.

Kehadiran tujuh obor [lampu] ini memberikan indikasi bahwa ruang itu adalah ruang yang pertama dalam Ka’abah, yang disebut bilik Kudus. Seperti Ka’abah di bumi yang dibuat oleh Musa persis meniru contoh yang dilihatnya ada di Surga, ada tujuh lampu atau tujuh kaki dian yang ditempatkan di bilik yang pertama yang disebut bilik Kudus, sebelum tirai yang memisahkan dengan ruang di belakangnya yang disebut bilik Mahakudus.

Keluaran 25:37, 40

37 Dan engkau harus membuat ke tujuh lampu itu: mereka harus menyalakan lampu-lampu itu, supaya lampu-lampu itu boleh memberi terang kepada yang di depannya. 40 Dan pastikan  engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Keluaran 26:35

Dan engkau harus meletakkan meja itu di sebelah luar tabir, dan kaki dian itu di seberang meja pada sisi Kemah Suci ke arah selatan; dan engkau harus meletakkan meja itu di sebelah utara.

 

Berarti Yohanes sedang melihat ke dalam ruang pertama dari Ka’abah yang di Surga. Jadi pintu yang terbuka di ayat 1 adalah pintu masuk ke ruang pertama dari Ka’abah yang di Surga ini, yang disebut Bilik Kudus.

 

v    Kalau kita perhatikan ada persamaan antara Wahyu pasal 4 ini dengan pasal 1:


Wahyu 4
4:1               Mendengar suara seperti bunyi sangkakala
4:2               Yohanes dalam Roh.
4:2-3            Deskripsi Kristus
4:5- 7           obor menyala.
4:4; 5:9-10   Menjadikan kita imam-imam (berpakaian putih) dan raja-raja (mahkota emas) bagi Allah
4:1               Tuhan akan menunjukkan apa yang harus terjadi sesudah ini.

Wahyu 1
1:10             Mendengar suara nyaring seperti bunyi sangkakala
1:10             Yohanes dalam Roh
1:12-17        Deskripsi Krisstus
1:12             7 kaki dian dari emas
1:4               dari ketujuh Roh yang ada di hadapan takhtaNya
1:6               Menjadikan kita raja-raja dan imam-imam bagi Allah
1:9               Menuliskan apa yang akan ada sesudah ini  

 

4:6          Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk hidup  penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

 

v    “Lautan kaca bagaikan kristal” ~

menggambarkan suatu bentangan yang transparan dan jernih.  Tidak berarti terbuat dari kaca, tetapi dia transparan tembus cahaya seperti kaca, seperti Kristal. Apa bahannya, tidak dijelaskan. Dalam pasal 15:2 kita jumpai lautan kaca yang sama:

Wahyu 15:2

Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan mereka yang mendapat kemenangan atas Binatang itu, atas patungnya, dan tandanya, dan atas bilangan namanya, berdiri di atas laut kaca, pada mereka ada kecapi Allah

 

v    empat makhluk hidup  penuh dengan mata” ~

Lambang apakah keempat makhluk yang punya banyak mata ini? Kita lihat ayat-ayat berikutnya.

 

 

4:7          Dan binatang yang pertama seperti singa, dan binatang yang kedua seperti anak lembu, dan binatang yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan binatang yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang.

4:8          Dan keempat makhluk hidup itu masing-masing bersayap enam, penuh dengan mata sekelilingnya dan di dalamnya, dan mereka tidak berhenti-hentinya berseru siang dan malam: ‘Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan ada. 

 

v   Deskripsi di sini mirip dengan yang tertulis di Yehezkiel 1:5-10

5 Juga dari tengah-tengahnya muncul keserupaan empat makhluk hidup.  Dan beginilah kelihatannya mereka: mereka mempunyai keserupaan dengan manusia, 6 dan masing-masing mempunyai empat muka dan masing-masing mempunyai empat sayap. 7 Dan kaki mereka kaki yang lurus, dan telapak kaki mereka seperti kuku anak lembu; dan mereka mengilap seperti warna kuningan yang dipoles. 8 Dan mereka punya tangan-tangan manusia di bawah sayap-sayap mereka pada keempat sisi mereka; dan mereka berempat punya wajah-wajah mereka dan sayap-sayap mereka. 9 Sayap mereka saling menyentuh. Makhluk-makhluk ini tidak membelok saat mereka melaju, masing-masing melaju lurus ke depan. 10Tentang keserupaan wajah mereka, mereka berempat mempunyai muka seorang laki-laki, dan muka seekor singa di sebelah kanan; dan mereka berempat mempunyai muka seekor lembu di sebelah kiri; mereka berempat juga mempunyai muka seekor rajawali.


          Wahyu 4:7-8                                   Yehezkiel 1:5-10
-      Seperti singa                             - di sebelah kanan muka singa
-      Seperti anak lembu                   - di sebelah kiri muka lembu
-      Seperti manusia                        - di depan muka manusia
-      Seperti burung nazar                - di belakang muka rajawali
-      Bersayap enam                         - bersayap empat + bertangan manusia
-      Penuh dengan mata                  - tidak berbalik kalau berjalan

    

 

Di Yehezkiel 10:20 dia menulis bahwa makhluk-makhluk ini adalah kerub.

Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku tahu bahwa mereka adalah kerub-kerub

 

Kerub-kerub ini apa?

Mazmur 99:1

TUHAN itu memerintah sebagai Raja, biarlah bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di antara kerub-kerub biarlah bumi goncang!

 

Rupanya salah satu tugas kerub-kerub ini adalah menggotong takhta Allah.

Mazmur 18:10

Ia berkendaraan di atas kerub, dan terbang; iya, Ia terbang  di atas sayap angin.

 

Yehezkiel 1:22-26

22 Dan keserupaan cakrawala di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu seperti warna kristal yang mengagumkan, terbentang di atas kepala mereka.23 Dan di bawah cakrawala sayap mereka dikembangkan lurus, yang satu ke arah yang lain; dan masing-masing mempunyai sepasang sayap yang menutupi sisi yang sini, dan masing-masing mempunyai sepasang yang menutupi sisi yang sana, tubuh mereka. 24 Dan bila mereka pergi, aku mendengar suara sayap mereka seperti suara air terjun, seperti suara Yang Mahakuasa, suara ucapan, seperti suara pasukan; ketika mereka berdiri, mereka menurunkan sayap mereka. 25 Dan ada suara dari cakrawala yang ada di atas kepala mereka; ketika mereka berdri, dan telah menurunkan sayap-sayap mereka. 26 Dan di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada keserupaan sebuah takhta, seperti penampilan sebuah permata safir; dan di atas keserupaan takhta itu ada keserupaaan penampilan seorang laki-laki di atasnya.

v   Bentuk keempat binatang itu semuanya bercerita tentang Kristus.

Ø    singa menyatakan Kristus sebagai raja,

Ø    lembu muda menyatakan Kristus sebagai korban dosa,

Ø    manusia menyatakan kemanusiaan Kristus,

Ø    dan burung nazar/rajawali  menyatakan keilahian Kristus.

 

Kalau kita melihat empat kitab pertama dari Perjanjian Baru maka tampaklah keempat hal yang sama:

Ø    Dalam injil Matius, fokus penggambaran Kristus adalah sebagai sang raja.

Ø    Dalam injil Markus, fokus penggambaran Kristus adalah sebagai seorang pelayan, seorang yang dikurbankan.

Ø    Dalam injil Lukas, fokus penggambaran Kristus adalah sebagai Anak Manusia, dari sudut kemanusiaanNya.

Ø    Dalam injil Yohanes, fokus penggambaran Kristus adalah sebagai Anak Allah, dari sudut keilahianNya.

 

v   mereka tidak berhenti-hentinya berseru siang dan malam: ‘Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan ada” ~

Siang dan malam artinya tak henti-hentinya, tak putus-putusnya. Makhluk Surgawi saja memuji Tuhan tak henti-hentinya, seberapa seringkah manusia ingat kekudusan Tuhan dan memujiNya?

 

 

4:9          Dan setiap kali makhluk-makhluk hidup itu mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu, yang hidup selama-lamanya, 

4:10        maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup selama-lamanya. Dan mereka menurunkan mahkota mereka di hadapan takhta itu, sambil berkata:

4:11        ‘Engkau layak, ya Tuhan, untuk menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.’"

 

v   Tiga ayat yang terakhir melukiskan bagaimana makhluk-makhluk itu memuji dan menyembah Tuhan.

Jika kita mengamati ayat 11, di sana jelas bahwa puji-pujian yang dipersembahkan kepada Tuhan  adalah  SEBAB ENGKAU TELAH MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU; DAN OLEH KARENA KEHENDAK-MU SEMUANYA ITU ADA DAN DICIPTAKAN."

Tuhan menerima puja dan puji karena Dialah Sang Khalik, Dialah yang menciptakan segala sesuatu. Atas dasar itulah dikatakan, “Engkau layak, ya Tuhan, untuk menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa”.  

Dan ini sudah diajarkan oleh Tuhan sendiri di dalam perintah ke-4 dari 10 HUKUMNYA yang ditulisNya sendiri dengan jariNya pada dua loh batu.

Keluaran 20:8-11

8 Ingatlah hari Sabat, peliharalah kekudusannya. 9 Enam hari lamanya engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka pada hari itu jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab dalam enam hari TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,  dan telah berhenti bekerja pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Dengan menguduskan dan memelihara hari Sabat itulah kita menghormati dan menyembah Tuhan sebagai Sang Khalik, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya… itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

 

 

JIKA MEMELIHARA KEKUDUSAN HARI SABAT

ADALAH CARA KITA UNTUK MENYEMBAH TUHAN

SEBAGAI SANG KHALIK PENCIPTA,

MAKA SEBALIKNYA

DENGAN TIDAK MEMELIHARA KEKUDUSAN HARI SABAT

SAMA DENGAN KITA MENOLAK MENYEMBAH TUHAN

SEBAGAI SANG KHALIK PENCIPTA.

 

 

 

Bukan manusia yang berkata demikian, tetapi Tuhan sendirilah yang menyatakan demikian.

 

Semoga kita tidak menolak menyembah dan memuji Tuhan seperti yang layak diterimaNya sebagai Khalik Pencipta kita.

 

Setelah kita mempelajari pasal ini, kita melihat bahwa saat itu di bilik Kudus ini tidak ada Yesus dan balatentara Surga (para malaikat). Hanya ada Bapa yang duduk di takhta, dan Roh Kudus, keempat makhluk hidup yaitu kerub-kerub, dan ke-24 Tua-tua.  Yesus dan seluruh balatentara malaikat tidak ada. Mengapa?

Nanti di pasal berikutnya kita melihat Yesus dan balatentara malaikat datang.

Berarti adegan yang dilihat Yohanes di pasal 4 ini terjadi saat kapan? Terjadi ketika Yesus masih dalam perjalanan kembali dari bumi pada waktu kenaikanNya. Para malaikat semua turun menjemput Penghulu (Komandan) mereka, sementara di Surga, di bilik Kudus yang disebut ruang takhta, Bapa dan yang lain-lain sedang bersiap-siap untuk menerima pulangnya Yesus sebagai Domba yang sudah tersembelih.

 

 

 

 

 

June 2012

 


 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar