Wahyu pasal
10 merupakan penglihatan sisipan yang diberikan Tuhan kepada Yohanes. Wahyu pasal 11
ini bagian yang pertama juga merupakan penglihatan sisipan, dan barulah nanti di ayat 15-17 akan dilanjutkan
dengan sangkakala yang ketujuh. Jadi seluruh pasal 10 dan pasal 11 hingga ayat
14 merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi antara sangkakala yang kelima dan
yang keenam. Setelah itu mulai ayat 18 membahas sisa peristiwa hingga pemusnahan
Setan dan semua pengikutnya.
11:1 Dan di sana
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur; dan Malaikat itu berdiri, mengatakan,
‘Bangunlah dan ukurlah Bilik Bait Suci Allah, dan
mezbahnya, dan mereka yang beribadah di dalamnya.
v “ukurlah Bilik Bait Suci Allah” ~
Kata
“ukur”
artinya sama dengan menghakimi, memeriksa apakah ukurannya pas atau kurang. Mengapa Bait Suci dihakimi? Bukankah Bait Suci itu sudah pasti suci, untuk apa
lagi dihakimi? Ini adalah bahasa metafora. Bukan Bait
Suci itu sendiri yang dihakimi, melainkan catatan
dosa yang tersimpan di Bait Suci itu.
1.
Jadi,
setiap perbuatan manusia itu dicatat malaikat dalam “kitab” catatan perbuatan.
Kita katakan “kitab” tapi bisa saja itu
tidak berbentuk kitab, kita tidak tahu sebenarnya bagaimana malaikat mencatat perbuatan kita. Pokoknya setiap
perbuatan yang baik maupun perbuatan yang jahat itu tercatat. Tidak ada yang
luput.
2.
Semasa
hidupnya setiap kali manusia datang kepada
Tuhan
dan dengan tulus minta ampun untuk dosa
yang dibuatnya, dan Tuhan mengampuninya, maka dosanya yang diampuni itu dicatat di Bait Suci
surgawi. Loh, dosa yang sudah diampuni kok dicatat? Iya, harus ada
pembukuannya, bahwa dosa tersebut sudah diambil dari manusia dan dipindahkan ke
Bait Suci karena diampuni Tuhan. Itulah dosa-dosa yang telah dibayar oleh Yesus. Dosa-dosa tersebut sudah bukan tanggungan
manusia lagi.
3.
Pada
waktu penghakiman, dosa-dosa
yang ada di kitab catatan perbuatan kita dicocokkan dengan dosa-dosa yang
tercatat di Bait Suci.
Semua dosa yang tercatat di kitab perbuatan kita yang tidak ada
di catatan Bait Suci adalah
dosa-dosa yang belum atau tidak diampuni. Dan itu yang harus kita pikul sendiri hukumannya.
Jadi pastikan setiap dosa dan kesalahan
yang kita buat itu sudah kita akui, dan kita sesali, dan kita mohonkan
pengampunan. Karena kalau tidak, maka
dosa itu tidak tercatat di Bait Suci, berarti dosa itu belum
diampuni dan kita sendiri yang harus membayar hukumannya.
Itulah mengapa pada hari Grafirat, umat
Allah harus serius mengintrospeksi dirinya, sudahkah semua dosanya diakui dan
ada di Bait Suci.
Bait Suci mana yang dimaksud?
ü Pasti
bukan Bait
Suci literal yang di Yerusalem,
karena pada waktu itu Bait Suci yang di Yerusalem sudah lama dihancurkan
oleh tentara Roma [tahun 70 AD].
ü Juga
bukan Bait
Suci rohani [umat Allah di dunia]
karena di ayat ini mereka sudah
termasuk di dalam “mereka yang beribadah di dalamnya”.
ü Jadi
satu-satunya yang tersisa adalah Bait Suci yang ada di Surga,
di mana Yohanes sudah diberi penglihatan
di pasal-pasal sebelumnya. Nah, di Bait Suci yang di Surga tidak ada
upacara di pelatarannya karena mezbah kurban hanya ada di bumi.
Yesus mati sebagai Domba kurban di bumi, bukan di Surga. Jadi yang di Surga
hanya ada dua biliknya, Bilik Kudus dan Bilik
Mahakudus. Inilah yang
disebut ναός [naos], dalam bahasa Inggrisnya “temple”.
v “dan mezbahnya”
Mezbah juga harus diukur,
maka kita harus tahu mezbah yang mana ini, dan di mana letaknya.
Di Bait Suci di dunia ada dua mezbah,
yaitu mezbah kurban di pelataran, dan mezbah ukupan di dalam Bilik Kudus. Tetapi
karena ini bicara tentang Bait Suci yang di surga, maka mezbah yang disuruh
ukur pasti mezbah ukupan bukan mezbah kurban.
Jika kita pelajari dari sistem
pelayanan Bait Suci Yahudi (yang merupakan replika dari Bait Suci di Surga),
maka kita tahu bahwa mezbah ukupan (dupa) ini terdapat di depan tirai pembatas
antara Bilik Kudus dan Bilik Mahakudus. Sepanjang tahun mezbah ukupan ini
berada di sana. Tetapi sekali setahun, pada hari raya Pendamaian/Grafirat, Imam
Besar membawa mezbah ukupan ini melewati tirai pembatas, masuk ke bilik Mahakudus.
Pindahnya
mezbah ukupan ini merupakan pertanda bahwa Imam Besar akan melakukan upacara hari raya Pendamaian/Grafirat di dalam
Bilik Mahakudus.
Perintah kepada Yohanes untuk mengukur Bilik Mahakudus Bait Suci menurut para pelajar
Alkitab, mengandung arti, agar Yohanes [yang
mewakili umat/sidang Allah di dunia] memberikan perhatian kepada
nubuatan Daniel tentang 2300 Petang dan Pagi, di mana diamarkan
bahwa Yesus Kristus, akan memasuki bilik Mahakudus Bait Suci di
Surga untuk memulai tugasNya sebagai Imam
Besar Agung dan bahwa upacara hari Pendamaian pada saat itu akan dimulai di
Surga.
v “mereka yang beribadah di dalamnya”.
Ini jelas bicara tentang hanya umat Allah,
hanya mereka yang mengaku telah menerima Yesus sebagai Juruselamat, karena
hanya umat Allah yang beribadah di Bait Suci. Jadi penghakiman ini dilakukan
pada umat Allah.
1 Petrus 4:17
Karena telah tiba
saatnya penghakiman harus dimulai di
rumah Allah; dan jika
penghakiman itu dimulai dari kita, bagaimanakah akhirnya
mereka yang tidak mematuhi Injil Allah?
Nah, kita sekarang ini hidup di masa
Grafirat. Kalau dulu hanya 1 hari, sekarang setiap hari. Jadi kita perlu setiap hari berintrospeksi supaya kita selalu dalam kondisi
siap dihakimi. Kita tidak tahu kapan giliran nama kita yang
dihakimi, tapi kalau kita mati, berarti sudah tamatlah kesempatan kita untuk
bertobat.
v Pertanyaan:
Bagaimana mengukur (mengadili) umat/jemaat
Allah?
Atau lebih tepatnya, dengan tolok ukur apa umat/jemat Allah ini harus diukur?
Matius 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu ‘Tuhan, Tuhan!’ akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga.
Yohanes 8:51
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, ‘Jika seseorang menuruti firman-Ku, ia tidak akan pernah mengalami
maut.’
Matius 19:17
…Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup turutilah perintah-perintah
Allah.
Yakobus 4:17
Jadi, bagi dia yang tahu bagaimana berbuat baik, dan tidak melakukannya, baginya itu dosa.
Satu-satunya tolok ukur yang akan
dipakai mengukur umat/sidang Allah adalah apa yang tertulis di dalam Firman
Tuhan: yaitu Hukum Tuhan,
Perintah Tuhan, teladan yang ditinggalkan Yesus kepada pengikut-pengikutNya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran yang di sebelah luar Bilik
Bait Suci, dan jangan mengukurnya, karena itu telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain.
Dan Kota Suci akan mereka injak-injak empat puluh dua bulan lamanya.
v
“Pelataran… telah diberikan
kepada bangsa-bangsa lain”
Yang dimaksud “bangsa-bangsa lain”
adalah yang dulu disebut “bangsa-bangsa yang bukan Yahudi”.
v
Di
ayat 2 ini, ada dua pesan yang disampaikan:
1.
Bahwa
pelataran Bait Suci sudah tidak penting lagi, karena itu sudah tidak perlu
diukur.
Kita tahu bahwa di Bait Suci yang di
dunia, kurban hewan itu disembelih di pelataran Bait Suci. Dan karena Domba
Allah yang sejati sudah tersembelih [tersalib] di Golgotha, maka pelataran Bait
Suci sudah tidak berpengaruh lagi, karena Kristus sudah menggenapi semua
praktek penyembelihan kurban hewan yang merupakan lambang
pengorbananNya di Golgotha.
2.
“bangsa-bangsa lain” atau bangsa-bangsa non-Yahudi ~
Di sini maknanya jauh lebih mendalam
dari sekedar orang-orang yang tidak berdarah Yahudi. Karena apa? Perhatikan
ayat 1 di atas, disebutkan “mereka yang beribadah di dalamnya”
ini adalah umat Tuhan, karena mereka beribadah di dalam Bait
Suci. Kalau begitu “bangsa-bangsa
lain” dalam
konteks ayat ini berarti mereka yang bukan umat Tuhan, karena mereka tidak beribadah di dalam Bait
Suci! Berarti,
mereka ini oleh Tuhan dianggap BUKAN UMAT TUHAN.
Nanti kita akan
tahu siapa yang dimaksud dengan “bangsa-bangsa lain” yang bukan umat Tuhan ini.
v “Kota Suci akan mereka injak-injak”
Dan
Tuhan memberikan keterangan tambahan, bahwa mereka itu yang akan
menginjak-injak Kota Suci 42 bulan lamanya.
“Kota Suci” di
sini bukan Yerusalem. Yerusalem sudah lama ditinggalkan Tuhan dan bukan “kota
suci” lagi karena hadiran
Tuhan sudah tidak ada di sanna.
Yang dimaksud di sini adalah umat Allah. Setelah salib,
“Yerusalem” itu identik dengan umat Allah.
v “empat puluh dua bulan lamanya”
Di sini diperkenalkan lagi waktu
nubuatan yaitu 42
bulan. Berapa lamakah itu?
1 bulan nubuatan = 30 hari nubuatan =
30 tahun aktual
42 bulan nubuatan = 42 x 30 tahun
aktual = 1260 tahun.
Ini adalah masa penganiayaan
yang dilancarkan oleh Roma [Kepausan] terhadap umat/jemaat Allah, dari tahun 538 sampai 1798.
Kita akan sering bertemu dengan angka
1260 tahun ini. Jadi jangan lupa ini adalah masa kejayaan Kepausan, saat di
mana Paus menyiksa dan menghabisi orang-orang (umat Allah yang
sejati) yang berani melawan atau menentangnya.
Jadi sekarang kita tahu yang dimaksud “bangsa-bangsa lain” di ayat 2 adalah sistem
Kepausan Roma.
Dan di ayat 2 inilah jelas Tuhan menyatakan bahwa mereka
tidak termasuk umat Tuhan, karena mereka hanya berada di
pelataran sebelah luar Bait Suci, dan bukan di dalamnya!
11:3 Dan Aku akan memberi kuasa kepada dua saksi-Ku, dan
mereka akan bernubuat seribu dua ratus enam
puluh hari lamanya, mengenakan goni hitam
v
“dua saksi-Ku”
Siapa
mereka? Nanti d ayat-ayat berikutnya diberikan tanda-tanda pengenalnya yang
lebih jelas. Sementara ini diterima dulu bahwa mereka adalah
Alkitab, Firman Allah, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Di sini jelas Tuhan menyebut mereka “dua saksi-Ku” berarti Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru itu sama statusnya, sama-sama tetap
berlaku dan sama-sama merupakan saksi Tuhan. Tuhan tahu bahwa
pada akhir zaman banyak orang akan berkata bahwa Perjanjian Lama sudah tidak
berlaku lagi, bahwa itu milik orang Yahudi, bahwa setelah Kristus bangkit,
hanya Perjanjian Baru-lah yang berlaku. Tetapi di sini Tuhan jelas menyebut “dua saksi-Ku” bukan hanya Perjanjian Baru saja, tetapi
Perjanjian Lama juga tetap berlaku dan tetap memberikan kesaksian.
v “seribu dua ratus enam puluh hari lamanya”
Kita bertemu
angka 1260 ini lagi. Di sini dikatakan “1260 hari”.
Kita sudah tahu 1 hari nubuatan = 1 tahun, maka 1260 hari adalah 1260 tahun aktual.
Sama dengan 42
bulan nubuatan, itu juga 1260 tahun. Inilah masa kejayaan
Kepausan sehingga kedua saksi harus tiarap dalam keprihatinan.
v “mereka akan bernubuat”
Mana ada satu orang nabi yang bernubuat
terus selama 1260 tahun lamanya? Dari
keterangan ini kita langsung tahu bahwa kedua saksi ini pasti bukanlah manusia. Tidak ada seorang manusia yang bisa hidup dan
bernubuat selama 1260 tahun lamanya. Jadi ini bentuk kalimat personifikasi,
sesuatu yang bukan manusia disimbolkan sebagai manusia. Berarti ini bukan hanya satu orang nabi,
tapi banyak nabi. Di mana ada kumpulan banyak
nabi yang bisa terus bernubuat selama 1260 tahun? Di dalam Alkitab! Berarti kedua saksi yang disebutkan di
sini adalah Alkitab. Dan Alkitab memang terdiri atas DUA BAGIAN: Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru.
Tapi kalimat ini belum selesai. Kita
lanjut ke keterangan berikutnya.
v “mengenakan goni hitam”
Kita lihat bahwa kedua saksi ini “bernubuat mengenakan goni hitam”. Pakaian goni hitam adalah pakaian
berkabung. Jadi kedua saksi ini bersaksi dalam kondisi prihatin, kondisi
yang susah, kondisi yang berat, tidak bisa secara terbuka tetapi
secara sembunyi-sembunyi. Mengapa?
Dari sejarah kita tahu bagaimana pada
zaman Dark Ages [Zaman Kegelapan = Abad
Pertengahan] gereja
[Katolik pada waktu itu] melarang orang awam membaca dan mempelajari Alkitab.
Semua Alkitab disita, dimusnahkan, dan hanya gereja yang boleh memiliki, itu
pun tidak mudah diakses oleh semua. Bukan itu saja, Alkitab yang dipakai adalah
yang dalam bahasa Latin, bahasa yang sudah lama tidak dikenal orang kebanyakan,
sehingga hanya para imam yang khusus belajar bahasa Latin yang bisa membacanya.
Orang awam terpaksa tergantung kepada
ajaran yang diberikan oleh imam-imam tanpa bisa mencocokkan apakah ajaran
imam-imam itu memang benar seperti yang diajarkan oleh Alkitab. Maka disebutkan
di sini bahwa selama 1260 tahun Alkitab tidak bisa
bebas diakses. Baik Kitab Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru hanya bisa bersaksi secara sembunyi-sembunyi, dalam kondisi
penuh kesusahan.
Melihat dari sejarah, kita tahu bahwa
Kaisar Roma Justinian telah mengeluarkan perintah pada 538 AD memberikan
ultimatum kepada semua orang untuk bergabung dengan gereja Katolik dalam waktu
90 hari, dengan ancaman semua hartanya akan disita jika mereka menolak. [dari History of the Early Christian Church
tulisan Dr. N. Summerbell, hal 310-311]. Dengan ini dimulailah masa
penganiayaan 1260 tahun.
Kepausan menganggap Alkitab sebagai sumber segala kemurtadan,
dan oleh karena itu keluar larangan membaca Alkitab. Para imam mengklaim bahwa orang awam tidak bisa mengerti
Alkitab dan hanya para imamlah yang bisa menafsirkannya. [dari The History of Protestantism tulisan
Wylie, Vol 1, hal 45, Vol 3, hal 362].
Dekrit Toulouse [Perancis] tahun 1229AD
yang mendirikan tribunal Inquisisi bagi semua pembaca Alkitab dalam bahasa
sehari-hari, merupakan dekrit yang mendatangkan pembakaran, pertumpahan darah
dan kehancuran di semua tempat persembunyian di mana orang masih menyimpan
Alkitab. Mereka ini dikejar sampai ke hutan-hutan, dan bahkan siapa pun yang
berani menolong mereka, akan dihukum berat. Akibatnya Alkitab lenyap, seakan-akan menghilang di bawah tanah. Selama 500
tahun perintah ini dijalankan dengan pelbagai hukuman, dan darah orang-orang
suci pun mengalir seperti air. [dari The
Canon of the Holy Scriptures tulisan L. Gaussen, Part 2, Bk 2, Pasal 7,
seksi 5, prop 561, pasal 13, seksi 2, prop 642, paragraf 2].
Dan masih banyak lagi yang dicatat oleh
sejarah, bagaimana Kepausan Katolik berusaha melenyapkan Firman Tuhan.
Tetapi Tuhan tidak tinggal diam. Justru
di masa kegelapan itu Tuhan membangkitkan orang-orang yang memelihara kemurnian
ajaran Kitab Suci. Dari kelompok Waldenses yang melestarikan
tulisan-tulisan Alkitab dengan sembunyi-sembunyi, hingga di abad ke-14 muncul John Wycliffe,
pembuka jalan reformasi, yang pertama menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin
yang tidak dikenal orang ke dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca rakyat. Wycliffe
telah memberikan senjata yang ampuh ke tangan rakyat Inggris, yang bisa
menolong mereka untuk mengetahui apa sesungguhnya yang diajarkan Tuhan.
Kemudian di masa-masa berikutnya, satu
per satu bangkit bapak-bapak Reformasi di pelbagai tempat, yang memprotes
kebijakan-kebijakan gereja Katolik yang tidak alkitabiah. Nama Tyndale, Johan Huss, Jerome, Luther,
Zwingli, dll. tampil sebagai pejuang-pejuang kebenaran sehingga
mereka disebut golongan Protestan [orang-orang yang protes]. Perjuangan
bapak-bapak Reformasi ini mengalami tantangan yang luar biasa dan tidak jarang disertai
pengorbanan jiwa.
Kita harus bersyukur hari ini berkat perjuangan
mereka kita bisa mempelajari Alkitab sendiri, bisa membandingkan antara apa
yang tertulis dengan apa yang diajarkan oleh petinggi-petinggi gereja. Jangan
kita sepelekan cucuran keringat dan darah para reformator untuk menyediakan
kemewahan ini dalam hidup kita. Pelajarilah Alkitab.
11:4 Mereka adalah kedua pohon zaitun, dan kedua kaki dian yang
berdiri di hadapan Tuhan semesta alam
v “kedua pohon zaitun, dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan
Tuhan”
Jelas kan bahwa kedua saksi itu bukan
manusia. Mereka adalah Firman Tuhan, pohon zaitun yang memberikan hidup dan kaki dian yang
memberikan terang. Semakin jelas kedua saksi itu
adalah Firman Tuhan.
Mazmur 119:105
Firman-Mu
itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
11:5 Dan jikalau ada orang yang hendak mencelakakan mereka, keluarlah
api dari mulut mereka dan melahap habis
musuh-musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak mencelakakan mereka, maka orang itu harus dibunuh dengan cara itu.
v “keluarlah api dari mulut mereka”
Di sini Tuhan sudah memberikan amaran
apa yang akan terjadi pada mereka yang mencelakakan Alkitab, artinya mereka
yang “merusak”, “menghancurkan”, “memusnahkan”,
“menyelewengkan pengajaran” dari
Firman Tuhan. Mereka itu semua
akan mati dihanguskan oleh api. Nah, ini tidak berarti Alkitab itu sakti
bisa menyemburkan api. Bukan itu maksudnya. Nanti yang menurunkan
api dari langit itu Kristus. Tetapi akibat perbuatan merusak dan
menyelewengkan ajaran Alkitab, orang-orang ini akan menerima hukuman dibakar api
dari langit.
Kapan itu terjadi?
Maleakhi 4:1, 3
1 Karena itu lihatlah, hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang yang tinggi hati, ya, semua yang berbuat fasik akan menjadi
jerami dan hari yang datang itu akan membakar habis mereka, firman TUHAN semesta alam, yang tidak akan meninggalkan akar dan cabang. 3
Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu,
pada hari Aku melakukan ini,” firman TUHAN
semesta alam.
11:6 Mereka ini mempunyai kuasa
menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka
mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk
memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, sesering
mereka suka.
v “jangan turun hujan”
Sekali lagi ini bukan Alkitab itu sakti
bisa mencegah hujan turun. Tetapi Alkitab mencatat tentang insiden-insiden di
mana Tuhan pernah mencegah hujan turun selama bertahun-tahun.
Yakobus 5:17
Elia adalah manusia biasa yang
tunduk pada keinginan-keinginan yang sama seperti kita, dan ia berdoa dengan bersungguh-sungguh supaya hujan jangan
turun, dan hujan pun tidak turun di atas bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
v
“kuasa atas segala air
untuk mengubahnya menjadi darah”
Keluaran 7:19-20
19 Dan TUHAN berfirman kepada Musa, ‘Katakanlah kepada Harun: Ambillah
tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas anak-anak sungai mereka, ke atas
sungai-sungai mereka, dan ke atas kolam-kolam mereka,
dan ke atas segala kumpulan air mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan
ada darah di seluruh tanah Mesir, bahkan di
dalam wadah kayu dan wadah batu.’ 20 Dan
Musa dan Harun berbuat begitu, seperti yang diperintahkan TUHAN; dan dia mengangkat tongkat itu dan dipukulkannya kepada air-air yang
di sungai Nil, di depan mata Firaun, dan di
depan mata hamba-hambanya; dan seluruh air yang ada di sungai Nil berubah menjadi darah.
v “memukul bumi dengan segala jenis malapetaka”
Pada waktu Firaun Mesir menghalangi
bangsa Israel meninggalkan Mesir, Tuhan telah menurunkan pelbagai malapetaka
kepada mereka. Malapetaka yang lebih parah dari itu juga akan
diturunkan oleh Tuhan menjelang kedatangan Kristus yang kedua, pada
waktu pintu kasihan sudah ditutup, dan setiap manusia sudah divonnis.
Wahyu 16:1-2
1Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata
kepada ketujuh malaikat itu, ‘Pergi dan curahkanlah
cawan-cawan murka Allah itu ke atas bumi. 2 Maka pergilah malaikat yang
pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah borok yang berbau busuk dan menjijikkan pada orang-orang yang mempunyai tanda dari binatang itu dan mereka yang menyembah patungnya.
Ini
baru malapetaka yang pertama, seluruhnya ada tujuh, dan yang berikutnya
lebih mengerikan daripada yang sebelumnya. Nanti kalau kita tiba di pasal 15-16 kita akan melihat semuanya.
11:7 Dan ketika mereka telah
menyelesaikan kesaksian mereka, binatang yang keluar
dari lubang yang tidak berdasar akan
memerangi mereka, dan akan mengalahkan mereka, dan
membunuh mereka
v “binatang yang keluar dari lubang yang tidak berdasar”
Belum lupa kan siapa ini? Lucifer,
Setan, Iblis.
Di pasal 9:1 dia disebut sebagai
“bintang yang sudah jatuh dari langit”
Di pasal 9:11 dia disebut “malaikat”,
malaikat jahat tentunya.
Di sini dipakai istilah “binatang”
yang di
Alkitab itu identik dengan kekuasaan yang
memerintah suatu negara.
Tuhan
memberikan amaran di sini bahwa kekuasaan jahat ini (Lucifer)
menggunakan sebuah negara
sebagai kakitangannya, berhasil mengalahkan dan membunuh kedua saksi
Tuhan tersebut. Berarti kita
akan melihat Alkitab [kedua saksi Tuhan] akan
lenyap di negara tersebut. Kita akan mengenal identitas negara
ini dari ayat berikutnya.
v “telah menyelesaikan kesaksian mereka”
Jadi bukan kebetulan binatang itu bisa
mengalahkan dan membunuh kedua saksi ini. Tidak ada hal yang terjadi tanpa diperkenankan oleh Tuhan. Tidak ada hal yang mendadak terjadi di luar
rancangan Tuhan. Jika binatang itu bisa membunuh kedua saksi ini, itu
dikarenakan memang Tuhan mengizinkan. Mengapa? Karena untuk saat itu mereka
dianggap telah menyelesaikan kesaksian mereka. Jadi semua yang terjadi itu di
bawah kendali Tuhan.
v “mengalahkan mereka, dan membunuh mereka”
Kapan Yohanes menulis ini? Akhir abad
pertama, antara tahun 90-100.
Kapan binatang itu mengalahkan dan
membunuh kedua saksi? Akhir abad ke-18. Binatang itu mungkin merasa dia hebat
bisa membunuh kedua saksi Tuhan, tetapi jauh sebelumnya sesungguhnya Tuhan
sudah mengetahui hal itu akan terjadi dan Tuhan mengizinkan skenario tersebut. Tuhan tahu
semua rencana Setan, dan Tuhan tentunya punya rencana sendiri untuk mengkonter
itu.
11:8 Dan mayat mereka akan tergeletak
di atas jalan raya kota besar itu, yang
secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan kita disalibkan.
v “kota besar itu, yang secara
rohani disebut Sodom dan Mesir”
Ungkapan “secara rohani” atau “secara
spiritual”, artinya memiliki sifat-sifat yang menyerupai. Terkadang dikatakan juga sebagai “Sodom rohani”
dan “Mesir rohani”.
Buat kita kata “rohani” ini agak
membingungkan karena bagi kita “rohani” artinya “dekat dengan Tuhan”, “patuh
pada Tuhan”, “hidup yang dipimpin Roh Tuhan”, jadi sesuatu yang positif. Tetapi
ungkapan
“secara rohani” itu tidak ada kaitannya
dengan Tuhan, itu semata-mata artinya “punya persamaan sifat”, atau
menyerupai.
Jadi di sini yang dimaksud ialah “kota besar itu” (yang
identitasnya akan kita ketahui) punya kemiripan sifat
dengan Sodom dan Mesir.
Nah, apa sifat-sifat Sodom dan Mesir
yang paling khas, yang paling menonjol? Kita semua tahu bahwa Sodom dan
Gomora dihancurkan Tuhan karena hubungan seksual yang tidak wajar, tempat yang penuh dengan asusila, di mana praktek asusila merebak,
kemabukan, kejahatan dan terutama seks tidak wajar yang adalah kekejian di mata
Tuhan.
Sedangkan Mesir, kita ingat Firaun
Mesir menyombongkan dirinya dan menyatakan bahwa dia tidak
mengenal siapa itu Tuhan. Jadi Mesir melambangkan negara yang
tidak mengakui Tuhan.
Keluaran 5:2
Tetapi Firaun berkata: ‘Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan suara-Nya
untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.’
v
“di mana juga Tuhan kita disalibkan”
Kita tahu bahwa Yesus disalibkan di
Golgotha, di luar kota Yerusalem, bukan di Sodom maupun di Mesir. Tetapi karena
sebelumnya baik Sodom maupun Mesir sudah
dikatakan “secara
rohani” [= bukan secara literal] maka yang dimaksud di sini juga
kiasan. Di mana itu?
Matius 25:40
Dan Raja itu akan menjawab mereka: ‘Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya seberapa banyak yang telah kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling
hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Artinya, Yesus ikut menderita ketika
pengikut-pengikutNya menderita. Jadi di sini jelas, di mana pun ada pengikut-pengikut Yesus yang mengalami penganiayaan dan persekusi, itu
sama dengan Yesus yang mengalaminya sendiri. Maka umat Tuhan yang
menderita persekusi di “kota besar itu” yang karakternya seperti kota Sodom dan
negeri Mesir, itu seolah-olah Yesus disalibkan di sana.
Jadi kota besar atau negara mana yang klop
dengan tanda-tanda yang diberikan?
Kita lihat catatan sejarah dan
mendapatkan bahwa negara PERANCIS memenuhi semua
persyaratan yang disebutkan oleh ayat 7 dan 8 di atas.
Pada 1793 [berarti 5 tahun sebelum berakhirnya masa 1260 tahun
penganiayaan] dewan legislatif Perancis melarang eksistensi
Alkitab di Perancis. Pemerintah Perancis mengumumkan bahwa bangsanya tidak
mengakui adanya Tuhan. Dekrit ini menjadi dasar untuk mengumpulkan
semua Alkitab guna dibakar. Dengan demikian
Kitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru pun seakan-akan terbunuh di seluruh negara
Perancis. Pada 11 November 1793
dihelat suatu pesta besar di Katedral Notre Dame, yang didedikasikan kepada
“Logika dan Kebenaran”, dan Katedral itu diganti namanya menjadi Kuil Logika
[Temple of Reason]. Di tengah-tengah gereja itu didirikan sebuah piramid dengan
inskripsi “dipersembahkan Kepada Filosofi”. Selain itu Perancis juga menghapus
ibadah mingguan, dan menggantikannya dengan hari bercanda dan berbicara kasar
setiap sepuluh hari. Dewi Logika diperkenalkan, yang diperankan oleh seorang
wanita yang bukan wanita baik-baik, dan dewi ini dipuja.
Menggenapi tanda-tanda lain yang
diberikan di ayat 8, maka Perancis juga terkenal sebagai negara paling asusila
pada zaman itu. Bahkan perzinahan dilindungi hukum pada waktu itu. Perancis
juga pernah membantai semua kalangan Huguenot yang taat kepada Tuhan, yang
dalam waktu satu malam saja, 50 ribu orang dibunuh dan jalan-jalan di kota
Paris dibanjiri oleh darah. Motto kaum atheis ini adalah “Remukkan Jahanam itu”
[yang mereka maksudkan “Jahanam” adalah Yesus Kristus]
“Perancis memisahkan dirinya sebagai
satu-satunya negara di dalam sejarah dunia [pada masa itu] yang Dewan
Legislatifnya mengumumkan bahwa Tuhan itu tidak ada, dan seluruh penduduk di ibukotanya, dan masyarakat luas di
tempat-tempat yang lain, wanita maupun pria, menari dan bernyanyi dengan
sukacita menerima pengumuman tersebut.” [Blackwood’s
Magazine, Nov. 1870].
11:9 Lalu orang-orang dari
segala kaum, dan suku, dan bahasa dan dan bangsa, akan melihat mayat mereka tiga setengah hari
lamanya, dan tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.
v “orang-orang dari segala kaum, dan suku,
dan bahasa dan dan bangsa”
Berarti ini orang-orang yang bukan dari
“kota besar itu, yang secara rohani disebut Sodom dan
Mesir” yang kita sekarang tahu adalah Perancis.
v “tiga setengah hari”
3½ hari nubuatan = 3½ tahun aktual.
v “tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan”
Jadi di luar Perancis, orang-orang
yang taat kepada ajaran Tuhan dari bangsa-bangsa yang lain yang melihat tingkah polah Perancis memusnahkan Alkitab, tidak ikut
ambil bagian dalam tindakan yang biadab itu, dan bahkan mereka berusaha
mempertahankan agar Alkitab tetap eksis, “mayat mereka” tidak dikuburkan, sehingga Firman
Tuhan itu tidak lenyap sama sekali dari permukaan bumi.
11:10 Dan mereka yang diam di atas bumi akan bersukacita atas mereka, dan berpesta, dan
akan saling mengirim hadiah, karena kedua
nabi itu telah menyiksa mereka yang diam di
bumi.
v “mereka yang diam di atas bumi”
Ini kembali merujuk ke mereka yang ada
di Perancis.
v “bersukacita, dan berpesta, dan akan
saling mengirim hadiah”
Mereka yang membenci Alkitab, yang
mengumumkan tidak ada Tuhan, mereka bersukacita, berpesta pora, merayakan
dihapusnya Tuhan dan Alkitab dari negara mereka.
v “kedua nabi”
Atau kedua saksi, Kitab Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru.
v “telah menyiksa mereka yang
diam di bumi”
Mereka membenci Alkitab karena merasa
tersiksa oleh tulisan-tulisan di Alkitab yang menyatakan banyak perbuatan mereka itu dosa, cara hidup
mereka yang amoral itu dosa dan kekejian di mata Tuhan, yang kelak akan
mendapatkan hukuman api neraka. Jadi mereka sakit hati kebobrokan mereka ditunjukkan. Dan sekarang setelah mereka memusnahkan
Alkitab dan menganggap Tuhan itu tidak ada, mereka bergembira karena sudah
tidak ada yang menunjukkan dosa-dosa mereka. Itu anggapan mereka. Tapi benarkah
demikian? Kita akan melihat akibat yang mengerikan dari
disingkirkannya Tuhan dan Alkitab ini dari negara Perancis.
Nah, ayat 11 dan 12
melompat ke masa depan, ke masa setelah Alkitab diizinkan eksis lagi
di Perancis. Ini adalah sisipan, sebelum
Tuhan melanjutkan kisah penghukuman atas Perancis yang telah membuat Tuhan dan
Alkitab, Tuhan mau menunjukkan bahwa itu hanya berlangsung selama tiga setengah
tahun.
11:11 Nah,
setelah tiga setengah hari itu nafas hidup
dari Allah masuk ke dalam mereka, dan mereka
berdiri di atas kaki mereka, dan ketakutan besar jatuh ke atas orang-orang yang
melihat mereka
v “setelah tiga setengah hari”
Berarti setelah tiga setengah tahun Tuhan dan Alkitab lenyap dari
Perancis.
v “nafas hidup dari Allah masuk ke dalam mereka”
Allah menghidupkan mereka lagi. Alkitab
yang sudah dimusnahkan sekarang diperbolehkan ada lagi. Kita lihat apa kata
sejarah.
Tiga tahun setelah Dewan Legislatif
Perancis mengeluarkan dekrit yang melarang keberadaan Alkitab, muncullah suatu
resolusi yang menggantikan dekrit tersebut, mengizinkan Alkitab kembali boleh
beredar di Perancis. Resolusi ini disodorkan dan didiamkan selama enam bulan,
tetapi kemudian diterima tanpa ada yang menyanggah. Berarti persis tiga
setengah tahun sejak Alkitab dimusnahkan di Perancis, Tuhan menghidupkannya
kembali.
Mengapa Perancis mengubah haluan
mereka? Karena Perancis menyadari bahwa sejak negaranya tidak
lagi mengakui keberadaan Tuhan, kondisinya menjadi benar-benar mengerikan dan
tidak terkendali. Semua orang berbuat sesukanya. Kekejaman dan
kekacauan terjadi di mana-mana. Karena itulah akhirnya pada 17 Juni 1797
Camille Jourdan dalam “Konsili Lima Ratus” mengajukan laporan mengenai “Revisi
Peraturan sehubungan dengan ibadah relijius”, yang isinya:
1.
Semua
warga boleh membeli atau menyewa gedung-gedung untuk dipakai sebagai tempat
beribadah secara bebas.
2.
Semua
jemaat boleh dipanggil untuk berkumpul lewat dentang lonceng.
3.
Semua
gembala sidang/pendeta tidak diharuskan menjalani ujian atau sumpah apa pun
yang tidak diharuskan dari warganegara lainnya.
4.
Barangsiapa
mencoba untuk mencegah atau dengan cara apa pun untuk mengganggu ibadah publik,
akan dikenai denda hingga 500 livre
minimal 50 livre; apabila gangguan tersebut datang dari pejabat negara, maka
pejabat tersebut harus dikenai denda dua kali lipat dari jumlah tersebut.
5.
Semua
warga diizinkan menghadiri perkumpulan ibadah relejius.
6.
Semua
peraturan lain mengenai ibadah relijius sebelumnya harus dicabut.
Sejak ini, gereja bebas beroperasi lagi di Perancis.
v “ketakutan besar jatuh ke
atas orang-orang yang melihat mereka”
Ini tentunya orang-orang yang membenci
Alkitab. Sekarang Alkitab muncul lagi, berarti mereka akhirnya kalah.
11:12 Dan mereka
mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: ‘Naiklah
ke mari!’ Dan naiklah mereka ke surga dalam
awan, dan musuh-musuh mereka menyaksikan
v “‘Naiklah ke mari!’ Dan naiklah
mereka ke surga dalam awan”
Kedua saksi Allah, yaitu Kitab
Perjanjian Lama dan Baru [= Alkitab] disuruh naik ke Surga. Ini menggambarkan bahwa
sekarang Alkitab
menerima penghormatan besar, ditinggikan oleh Tuhan.
Sejarah mencatat, sebelum 1804, Alkitab
sudah dicetak dan diterjemahkan dalam 50 bahasa. Tak lama setelah itu
terbentuklah The British Bible Society
[1804], diikuti oleh The American Bible
Society [1816] dan kedua organisasi ini dengan anak-anak organisasi binaan
mereka menyebarkan Alkitab di mana-mana. [Midnight
Cry tulisan George Storrs, 4 Mei 1843, Vol. IV Nos. 5, 6, hal 47].
Pada Desember 1942 Alkitab secara utuh
maupun per bagian telah diterjemahkan ke dalam 1058 bahasa dan dialek. Dan di abad ke-21 ini jumlah tersebut
sudah bertambah lagi. Dewasa ini
menurut Wikipidea, Alkitab telah ditejemahkan ke dalam 2018 bahasa, bahkan ke
dalam bahasa yang tidak tertulis dibuatkan dalam bentuk video.
Benar-benar Alkitab telah diakui dan
ditinggikan, naik “ke surga dalam awan”
menjadi berkat terbesar bagi manusia setelah Yesus Kristus.
v “musuh-musuh
mereka menyaksikan”
Jadi, Alkitab tetap punya musuh, namun
musuh-musuh mereka sekarang tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya bisa
menyaksikan Firman Tuhan diagungkan, disebarkan ke mana-mana. Karena itu jika kita tidak mempelajari Alkitab,
musuh-musuh ini yang senang.
Sekarang Tuhan melanjutkan dari ayat
10, kembali ke penghukuman atas Perancis, Sodom
dan Mesir rohani.
11:13 Dan di
jam yang sama ada gempa bumi yang dahsyat, dan sepersepuluh bagian dari
kota itu roboh. Dan di gempa bumi itu tujuh
ribu orang terbunuh dan yang tersisa takut, dan memuliakan Allah yang di sorga
v “di jam yang sama”
Keterangan waktu ini tidak tampak dalam terjemahan LAI.
Kita tahu satu jam nubuatan adalah 1/24
x 1 hari nubuatan atau 1/24 x 360 hari aktual
= 15 hari.
Kita akan lihat 15 hari yang mana
setelah kita mengidentifikasi 1/10 bagian kota itu apa.
v “gempa bumi yang
dahsyat”
Istilah ini bukanlah gempa bumi secara
harafiah karena seluruh pasal ini berbicara mengenai nubuatan dan nubuatan itu selalu simbolis. Lagi pula sejarah belum pernah
mencatat ada tempat yang mengalami gempa bumi betulan yang berlangsung
terus-menerus selama 15 hari tanpa henti. Berarti “gempa bumi yang
dahsyat” ini merupakan simbol.
Apakah yang akibatnya bisa menyerupai akibat “gempa bumi yang dahsyat”? Sesuatu yang
sangat mengguncang yang menghancurkan baik kehidupan, perekonomian, maupun
kebudayaan, dengan kata lain semua kerusakan yang ditimbulkan oleh kekacauan, peperangan, revolusi.
Kita lihat tanda-tanda berikutnya:
v “sepersepuluh bagian dari kota itu roboh”
Ada dua hal yang harus kita
identifikasi di sini:
1.
sepersepuluh
bagian dari sebuah kota
2.
kota
itu sendiri
Kita sudah tahu bahwa negara yang
sedang dibicarakan di pasal 11 ini adalah Perancis. Jadi Perancis itu merupakan “sepersepuluh bagian dari kota”.
Kalau begitu “kota itu” sendiri melambangkan
siapa?
Dari sejarah kita tahu bahwa Perancis adalah salah satu dari
10 negara yang muncul dari kerajaan Romawi kuno. Daniel sudah menubuatkannya ketika dia
menjelaskan mimpi raja Nebukadnezzar.
Daniel 2:40-42
40 Sesudah
itu akan ada suatu kerajaan yang keempat (Roma), yang kuat seperti besi, sebagaimana besi meremukkan dan menghancurkan
segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini
akan meremukkan dan menghancurluluhkan semua yang
lain. 41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya (10) sebagian
dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu akan terbagi; namun kekuatan dari besi tetap ada di dalamnya, sama seperti
yang tuanku lihat bahwa besi itu sudah tercampur dengan tanah liat tukang periuk. 42 Dan
sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah
liat, maka kerajaan itu akan sebagian kuat dan sebagian rapuh.
Tuhan sudah memberikan informasi bahwa
kekaisaran Romawi yang mencakup
hampir seluruh dunia lama di zaman itu, akan pecah menjadi 10 bagian. Sejarah
mencatat sekitar 351 AD perpecahan kerajaan Roma mulai terjadi, dan berakhir
pada 476 AD. Bangsa-bangsa mana saja ke-10 jari itu?
1. bangsa Alamanny 6. bangsa Suevi
2. bangsa Ostrogoth 7. bangsa Burgundi
3. bangsa Visigoth 8. bangsa Heruli
4. bangsa Frank 9. bangsa Anglo-Saxon
5. bangsa Vandal
10. bangsa Lombard
Kalau kita melihat di peta lama
maka, bangsa Alamanny adalah yang menduduki daerah Jerman sekarang; bangsa
Ostrogoth sekarang menjadi negara Swiss dan
daerah Yugoslavia; bangsa Visigoth sekarang adalah negara
Spanyol; bangsa
Frank sekarang adalah Perancis Utara;
bangsa Vandal sekarang daerah Morocco, Algeria dan Tunisia; bangsa Suevi
sekarang Portugal; bangsa Burgundi
sekarang daerah Perancis barat; bangsa Heruli sekarang Itali; bangsa
Anglo-Saxon sekarang Inggris; bangsa Lombard sekarang daerah Hongaria.
Dalam bahasa
Jerman, Perancis sampai sekarang masih disebut “Frankreich”. Jadi Perancis adalah 1/10 dari “kota” kekaisaran Roma kuno.
v “15 hari” (di jam yang sama)
Karena di awal kalimat ayat ini
disebutkan keterangan waktu 15 hari, maka tentunya itu adalah 15 hari yang
pertama saat pecahnya revolusi Perancis yang menjatuhkan [merobohkan]
pemerintahaan raja Louis XVI, kaisar Perancis. Seperti pecahnya bendungan
raksasa sehingga air yang meluap tak terkendali, revolusi ini berlangsung
selama sepuluh tahun (1789-1799). Saat itu merupakan saat-saat yang
sangat mengerikan, dan era itu dikenal sebagai “The Reign of Terror” (=
Zaman Pemerintahan Teror). Pisau guilotin terus bekerja tanpa henti, memancung
pertama kepala orang-orang bangsawan yang ditangkap, termasuk raja Louis XVI
dan permaisurinya yang terkenal Marie Antoinette, setelah itu juga semua orang
yang dituduh/dianggap sebagai musuh revolusi, tanpa pandang bulu. Saat itu
benar-benar bisa digambarkan seperti suatu “gempa bumi yang dahsyat” melanda
negara itu, menghancurkan segala tatanan politik, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan negara tersebut.
v “tujuh ribu orang terbunuh”
Ayat ini mengatakan ada 7’000 orang laki-laki yang terbunuh dalam waktu 15 hari yang pertama itu. Bayangkan berapa yang mati dalam waktu 10 tahun? Bahkan imam-imam Katolik pun tidak
luput dari pembantaian. Sejarah mencatat bahwa Revolusi Perancis membunuh imam-imam
Katolik sebanyak orang-orang Protestan yang dibunuh oleh gereja Katolik pada
zaman raja Louis XIV. [ The
Apocalypse, tulisan Allen, hal.
113-115]
v “yang tersisa takut, dan memuliakan Allah yang di sorga”
Mereka yang lolos dari kengerian
revolusi Perancis ini memuliakan Allah bukan karena mereka mencintai Allah,
tetapi karena mereka sangat ketakutan. Mereka sekarang melihat, bahwa dengan menghapus Tuhan dari negara mereka, bukannya
menjadikan kondisi negara itu bertambah baik, tetapi justru sebaliknya. Manusia menjadi semakin buas dan tak terkendali.
11:14 Celaka yang kedua
sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul
v
Jadi
Celaka yang kedua adalah Revolusi Perancis, hukuman yang dijatuhkan Tuhan ke
atas Perancis, yang amoral dan yang sombong
tidak mengakui Tuhan.
SANGKAKALA KETUJUH ~ CELAKA
YANG KETIGA
Kita akan
lihat bahwa Celaka yang Ketiga ini yang mengumumkan kedatangan
Kristus yang kedua. Di saat ini misteri
Tuhan sudah digenapi, artinya pengabaran Injil sudah berakhir. Masa
percobaan bagi manusia sudah ditutup, dan murka Tuhan sudah dicurahkan dalam
bentuk ketujuh
malapetaka [kutuk].
11:15 Dan malaikat yang ketujuh meniup. Dan ada suara-suara nyaring di Sorga, yang berkata, ‘Kerajaan
dunia ini telah menjadi kerajaan Tuhan kita
dan Kristus-Nya, dan Ia akan memerintah
sebagai raja selama-lamanya.
v
“Kerajaan dunia ini telah menjadi
kerajaan Tuhan kita dan Kristus-Nya”
Sejak
Adam jatuh dalam dosa, dia telah menyerahkan pemerintahan dunia ini kepada
Setan. Aslinya, sebelum itu,
yang diberi hak oleh Tuhan untuk menguasai dunia adalah Adam.
Kejadian 1:26
Dan Allah berkata, ‘Marilah Kita membuat
manusia menurut gambar Kita, menurut keserupaan Kita, dan hendaknya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut, dan unggas-unggas
di udara, dan atas ternak, dan atas seluruh bumi, dan atas segala binatang merayap yang merayap di bumi.’
Tetapi Adam telah menggadaikan hak
kekuasaannya atas dunia ini kepada Setan ketika dia memilih untuk tunduk kepada Setan dan melanggar peraturan Allah. Itulah
sebabnya Setan berani berkata kepada Yesus pada waktu Yesus selesai berpuasa
selama 40 hari sebelum memulai pelayananNya demikian:
Matius 4:8-9
8 Lagi, Iblis membawa-Nya ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan
kemuliaan mereka; 9 dan berkata kepada-Nya, ‘Semua hal ini akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau mau sujud dan menyembah aku.’
Setan
menganggap semua kerajaan dunia ini miliknya, karena itu dia merasa berhak
memberikannya kepada Yesus jika Yesus mau menyembahnya.
Di
salib secara sah Kristus sudah mengambil kembali dari Setan apa yang telah
dihilangkan Adam.
Tetapi eksekusi pengambilalihan itu baru akan digenapi
saat KedatanganNya yang kedua.
11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang
duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dengan wajah ke lantai, dan menyembah Allah,
11:17 sambil berkata,
‘Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah Yang Mahakuasa, yang ada sekarang, dan dulu,
dan kelak, karena Engkau telah mengambil kuasa-Mu yang besar dan memerintah
sebagai raja.
v “kedua puluh empat tua-tua”
Kedua puluh empat tua-tua yang sudah
pernah dilihat oleh Yohanes di bagian awal penglihatannya, di pasal 4, sekarang
ditunjukkan lagi, dan mereka sedang tersungkur sujud
menyembah Allah.
Ayat 18 adalah sisipan lagi. Dalam 1 ayat ini Tuhan merangkum sisa kitab
Wahyu mulai pasal 12 hingga 22.
11:18 Bangsa-bangsa telah marah; dan amarah-Mu telah datang; dan saat bagi orang-orang mati, yaitu mereka harus dihakimi; dan bahwa Engkau akan memberi pahala kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan kepada orang-orang kudus, dan mereka yang takut akan nama-Mu, kecil
dan besar; dan harus membinasakan mereka yang membinasakan bumi
v Ayat
ini adalah sinopsis dari pasal 12 hingga 22.
Dalam satu ayat ini tercakup rentang
waktu yang cukup lama. Jadi bagian awalnya mundur ke masa sangkakala keenam, ke masa sebelum kedatangan kedua Kristus, itu sebagai konteksnya; lalu itu
berlanjut hingga bagian akhirnya melampaui Kedatangan Ketiga Kristus. Jadi ada 5 poin di ayat ini:
1. Bangsa-bangsa
marah
2. Tuhan
yang marah (sebagai balasan)
3. Penghakiman
orang mati
4. Pahala
bagi hamba-hamba Tuhann
5. Membinasakan
mereka yang membinasakan bumi.
v “Bangsa-bangsa telah marah”
Di sini dikatakan “Bangsa-bangsa telah marah” berarti yang marah ini
jumlahnya banyak, mayoritas manusia. Dan ini bukan
satu bangsa marah kepada bangsa yang lain. Tapi ini bangsa-bangsa itu marah kepada umat Allah. Umat Allah dari dulu selalu dipersekusi, lihat saja dari awal berapa nabi-nabi yang
dibunuh, berapa orang-orang percaya yang dijadikan mangsa binatang buas, berapa
rasul yang mati sebagai martir, berapa bapak reformator yang dibakar di tiang, dll.
Hanya ada
yang masa persekusinya ringan, ada yang berat, dan tidak global tapi
terjadi di tempat-tempat yang berbeda. Setan selalu membenci umat Allah maka umat Allah selalu menjadi
sasaran amarahnya di zaman apa pun, yang dilaksanakannya dengan menggunakan
tangan bangsa-bangsa.
Khusus untuk kondisi hari-hari akhir, bangsa-bangsa ini akan marah kepada umat
Allah karena satu penyebab, yaitu masalah penyembahan Allah dan pengakuan autoritas Allah.
Setan selalu ingin manusia menyembah dirinya dan mengakui autoritasnya, karena
itu Setan selalu memalsukan peraturan Allah, supaya tanpa sadar manusia
menyembah dia dan mengakui autoritasnya sementara mengira mereka menyembah
Allah. Maka kalau ada yang bisa melihat penipuannya dan tidak jatuh ke dalam
jebakannya, Setan marah besar.
Kondisi dunia semakin lama menjadi
semakin parah menjelang berakhirnya masa kasih karunia bagi manusia. Setan mendatangkan banyak bencana alam. Pemimpin rohani yang diakui dunia mengatakan karena kemerosotan akhlak manusia, maka
Tuhan marah dan menurunkan segala macam bencana. Tentu saja ini kebohongan, dia
bukan pemimpin rohani yang sejati, dialah Antikristus yang menyamar sebagai wakil Kristus. Tapi dia punya pengaruh besar dan dihormati oleh
bangsa-bangsa, dan dia dibekking oleh sebuah negara adikuasa yang menjalankan
perintahnya. Jadi atas dorongan negara adikuasa itu, diputuskanlah oleh negara-negara bahwa manusia
harus kembali beribadah kepada Tuhan. Sayangnya hari yang ditetapkan di mana
manusia harus beribadah kepada Tuhan adalah hari Minggu, hari ibadah palsu yang
diciptakan Setan. Pada hari Minggu semua manusia diwajibkan beribadah, tanpa
kecuali. Setiap negara memberlakukan UU Hari Minggu itu dengan
ketat. Itu bukan lagi himbauan agama, tapi sudah menjadi peraturan sipil
negara. Tetapi karena bencana alam tidak berkurang malahan
bertambah, negara menyalahkan mereka yang tidak mau beribadah pada
hari Minggu sebagai biang keladinya. Penyisiran dilakukan, siapa pun
yang tidak tunduk pada peraturan ini dianggap musuh kemanusiaan, musuh negara,
musuh bersama sedunia, dan dikenai sanksi. Sekarang persekusi bukan hanya sporadis di
beberapa tempat, tetapi menjadi global, di semua tempat, pada waktu yang
bersamaan. Nanti di pasal 13 kita akan mempelajari bahwa sanksi itu
mulai dari tidak bisa berjual beli (= diambil hak asasinya) hingga dibunuh.
Jadi khususnya untuk hari-hari akhir, bangsa-bangsa marah kepada umat Allah yang
tidak tunduk kepada UU Hari Minggu,
tetapi yang tetap tunduk pada Hukum Allah, memelihara Sabat hari ketujuh. Yesus sudah
mengingatkan di:
Matius 24:9
Lalu mereka akan menyerahkan kamu supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan
dibenci semua bangsa karena namaKu.
Ini saat yang disebut masa kesukaran kecil,
ujian terakhir yang harus dialami umat Allah,
ujian untuk membuktikan apakah mereka benar-benar pengikut Kristus yang
mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa dan pikiran dan kekuatannya, atau
mereka hanya pengikut di masa enak. Ujian inilah yang akan memisahkan mana yang
benar-benar umat Allah, mana yang hanya umat Allah dalam nama. Nanti di pasal
13 kita akan tahu lebih banyak tentang ujian ini saat umat Allah “akan dibunuh dan akan dibenci semua
bangsa”. Ini luar biasa. Bayangkan, bahkan bangsa-bangsa
yang tidak kita kenal, yang tidak pernah bertemu dengan kita, yang bahasanya
pun kita tidak bisa, tapi mereka itu semua membenci kita dan ingin membunuh
kita, dan ketahuilah, ada dari antara kita yang betul-betul berhasil mereka
bunuh. Di masa itu umat Allah
akan menjadi “public enemy # 1”,
dimusuhi semua orang bukan karena mereka melakukan kejahatan tetapi karena mereka
mematuhi Perintah Allah, mereka tunduk kepada Hukum Tuhan, kepada Kesepuluh Perintah Allah. Dengan
kata lain, orang banyak, bangsa-bangsa yang memusuhi mereka adalah yang tidak
mematuhi Perintah Allah.
Ini dijelaskan lebih rinci di Wahyu pasal 12-14.
v “dan amarah-Mu telah datang”
Ini bicara tentang jatuhnya Tujuh
Malapetaka Terakhir setelah berakhirnya kemurahan Tuhan, setelah pintu
pertobatan tutup, dan sejenak sebelum kedatangan kedua Kristus. Ini dijelaskan
lebih rinci di pasal 15-19.
Setelah umat
Tuhan berjatuhan sebagai korban, ganti sekarang Tuhan menghukum orang-orang yang telah
mempersekusi umatNya, dan balasan
dari Tuhan ini berlipat ganda sengsaranya daripada yang bisa dibayangkan
manusia.
v “saat bagi orang-orang mati harus dihakimi”
Ini melompat ke depan, ke masa penghakiman
atas orang-orang yang tidak selamat, bukan
penghakiman umat Allah. Penghakiman umat Allah sudah dimulai sejak 1844, dan masih berlangsung sekarang hingga tutupnya pintu pertobatan. Jadi
umat Allah sudah dihakimi duluan. Setelah Kedatangan Kedua Kristus, dan semua umat Allah sudah dibawa ke
Surga, barulah terjadi penghakiman atas
orang-orang yang tidak selamat. Jadi ini bicara tentang setelah kedatangan kedua
Kristus.
Penghakiman orang-orang yang tidak
selamat itu dilakukan di Surga, setelah semua umat Allah
dibawa ke Surga, karena umat Allah akan ikut menghakimi mereka. Ini
terjadi di masa yang disebut Millenium atau Kerajaan 1000
tahun. Ini dibahas lagi nanti di pasal 20.
1 Korintus 6:2-3
2 Tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan
menghakimi dunia? Dan jika dunia akan dihakimi olehmu, apakah kamu tidak layak menghakimi
perkara-perkara yang tidak berarti? 3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat apalagi perkara-perkara yang
terkait hidup sekarang ini.
Yang
dimaksud “dunia” di sini adalah mereka yang tidak selamat,
mereka yang lebih memberati dunia daripada Kristus. Dan yang dimaksud dengan “malaikat” di sini adalah Lucifer dan pengikut-pengikutnya,
semua malaikat yang jahat yang memberontak terhadap Tuhan.
Yang dikerjakan umat Tuhan selama 1000 tahun di Surga
salah satunya adalah ikut menghakimi orang-orang yang tidak selamat, untuk menyaksikan sendiri mengapa mereka tidak
selamat. Berarti jika ada sanak keluarga atau teman-teman kita yang tidak
selamat sedangkan kita selamat, kita tahu mengapa Tuhan tidak bisa menyelamatkan mereka, jadi kita
tidak menyalahkan Tuhan. Malah
kita harus ikut menghakimi mereka. Betapa
menyedihkannya hal ini. Karena itu, kita harus berupaya membagi kebenaran yang
kita tahu kepada mereka supaya semuanya selamat.
Berdasarkan apakah manusia nanti
dihakimi?
Yakobus 1:25
Tetapi barangsiapa meneliti Hukum yang memerdekakan yang sempurna, dan bertekun di dalamnya, tidak sebagai pendengar yang
pelupa, tetapi sebagai pelaku yang melakukannya,
orang ini akan diberkati perbuatannya.
“Hukum yang memerdekakan” apa maksudnya? Inilah Hukum yang memerdekakan orang dari
hukuman. Dibaca lagi sekali: HUKUM YANG
MEMERDEKAKAN ORANG DARI HUKUMAN.
Ini adalah Hukum Allah, Kesepuluh Perintah Allah,
tentunya dengan semua penjabarannya ~ yang
memerdekakan atau membebaskan orang dari HUKUMAN. Jika kita tidak hanya mendengarnya tetapi
melakukannya ~ kata ayat ini, artinya jika kita patuhi semua Perintah Allah,
maka kita akan terbebas dari hukuman.
Sayang banyak orang Kristen salah
membaca ayat ini dan menganggapnya berkata bahwa Hukum yang memerdekakan itu berarti merdeka
dari Hukum, tidak usah patuh pada Hukum. SALAH
BESAR.
Hukum Allah akan menjadi dasar
penghakiman semua manusia, baik manusia yang
umat Allah maupun yang bukan umat Allah. Semua manusia yang pernah hidup akan dihakimi berdasarkan
peraturan dan ketetapan Tuhan di HukumNya itu.
Jadi catatan hidup kita akan
dibandingkan dengan Hukum Allah, apakah sesuai, apakah tidak, apakah kita patuh atau kita
melanggarnya. Jadi sesungguhnya kita sendiri yang
menentukan apakah kita selamat atau tidak, pilihan kita sendiri yang menentukan
takdir kita.
v “memberi pahala”
Siapa yang mendapat pahala? Tentu saja
mereka yang selamat, mereka yang sudah ditebus, “hamba-hamba-Mu, nabi-nabi, orang-orang kudus,
dan mereka yang takut akan nama-Mu, kecil dan besar”. Ini bicara tentang Kedatangan Kedua Kristus.
Wahyu 22:12
‘Lihatlah, Aku datang segera dan Aku membawa pahala-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya.
Mereka yang
takut nama Tuhan adalah mereka yang menghormati nama Tuhan, mereka yang mengakui autoritas
Tuhan sebagai Pencipta dan Pemilik alam semesta. Dengan kata lain, mereka ini mematuhi segala Perintah dan ketetapan
Tuhan karena mereka menghormati Tuhan.
Dihukumnya orang-orang jahat adalah
pembalasan atas perbuatan mereka telah menyusahkan hidup umat Allah, mereka yang telah menyiksa dan
membunuh para nabi dan orang-orang saleh milik Allah. Sekarang umat Allah
mendapatkan pembalasan atas segala penderitaan yang mereka alami karena
orang-orang yang jahat itu. Yesus berkata:
v “membinasakan mereka yang membinasakan bumi”
Ini terjadi
pada saat Kedatangan Ketiga Kristus, setelah
lewat masa 1000 tahun.
Jangan disangka ini hanya bicara
tentang mereka yang merusak ekosistem bumi, tetapi juga semua orang yang lewat pemikiran, perkataan, dan perbuatannya menyebabkan bumi ini
dibinasakan oleh Tuhan. Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang
menciptakan, mengajarkan, mempraktekkan, dan menyebarkan prinsip-prinsip,
ajaran-ajaran dan faham-faham yang menyesatkan, yang menyebabkan orang lain
berdosa kepada Tuhan yang Mahakuasa sehingga mereka menerima hukuman
kematian kekal dari Tuhan.
11:19 Dan Bilik Mahakudus (temple) Allah terbuka di sorga, dan kelihatanlah di dalam Bilik MahakudusNya tabut
kesaksian-Nya, dan ada kilat, dan bunyi-bunyi, dan
guruh, dan gempa bumi, dan hujan batu es besar
v “Bilik Mahakudus
(temple) Allah terbuka di sorga”
Ini adalah ayat yang penting.
Kembali Yohanes diberi penglihatan ke
Bait Suci yang di Surga, dan kembali ke Bilik Mahakudusnya. Ini pasti Bilik Mahakudus karena di sana terlihat “tabut kesaksian-Nya”.
Apa maknanya? Dengan memperlihatkan
bagian yang Mahakudus dari Bait Suci yang di Surga ini kepada Yohanes, Tuhan memberikan pertanda bahwa penghakiman itu ada kaitannya dengan
Hukum Allah, Tabut Kesaksian yang ada di Bilik Mahakudus dari Bait Suci itu.
Di mana kita pernah bertemu dengan
nubuatan mengenai Bilik Mahakudus dari Bait Suci di Surga?
Daniel 8:14
Dan ia menjawab kepadaku,
‘Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu Bait Suci itu akan dibersihkan.’
קדשׁ [qôdesh ko'-desh] adalah bagian Bilik Mahakudus dari Bait
Suci. Ini dari bahasa Ibrani.
Menurut nubuatan 2300 petang dan pagi ini, pembersihan Bait Suci bagian Bilik Mahakudusnya קדשׁ [qôdesh ko'-desh], terjadi
pada tahun 1844. Istilah
“pembersihan” yang dimaksud ialah mengeluarkan semua catatan dosa yang sudah
masuk ke Bilik Mahakudus sejak umat Allah yang pertama mengakui dosanya. Semua
dosa yang sudah diampuni, rekornya dikeluarkan (inilah yang disebut
“penghakiman investigasi”) dan dikumpulkan untuk nanti semuanya dibebankan
kepada Setan, si pencipta dosa itu sendiri. Ini nanti akan kita pelajari lebih
terperinci.
v “kelihatanlah di dalam Bilik
MahakudusNya tabut kesaksian-Nya”
Apa
yang ada di dalam Tabut Perjanjian atau Tabut Kesaksian? 10 HUKUM TUHAN! Di
sini Tuhan mengingatkan kita kepada 10 HukumNya karena khusus disebut tentang
Tabut Kesaksian. Kita ingat, bahwa Tuhan pernah memberikan dua loh batu yang
berisikan 10 HukumNya ke tangan Musa, yang ditulisNya
sendiri dengan jariNya. Dan kedua loh batu itu disimpan di dalam
Tabut Kesaksian Bait Suci yang ada di dunia, yang merupakan replika Bait
Suci yang di Surga.
Keluaran 31:18
Dan setelah TUHAN selesai berbicara dengan dia (Musa) di gunung Sinai, Dia memberikan kepada Musa dua loh Kesaksian, loh-loh batu, yang
ditulis oleh jari Allah.
Keluaran
40:20
Dan
dia (Musa) mengambil dan meletakkan
Kesaksian itu ke dalam tabut, dan memasang tongkat-tongkat
pengusung pada tabut itu, dan meletakkan tutup
pendamaian di atas tabut itu
Ibrani 9:3-4
3 Dan di belakang Tirai yang
kedua, ialah Tabernakel yang disebut yang Maha Kudus ἅγια
[hagia
= yang kudus] ἅγιον [hagion = dari semua yang kudus] 4 di mana ada pedupaan emas.
Dan Tabut Perjanjian, yang seluruhnya disalut
dengan emas; di dalamnya ada buli-buli emas
berisi manna, dan tongkat Harun yang pernah
bertunas, dan Loh-Loh batu Perjanjian.
ἅγια [hagia] ἅγιον [hagion] ini bahasa
Greeka.
קדשׁ [qôdesh
ko'-desh] ini
bahasa Ibrani.
Artinya
sama, Bilik Mahakudus.
v “ada kilat,
dan bunyi-bunyi, dan guruh, dan gempa bumi,
dan hujan batu es besar
Inilah fenomena alam yang mengumumkan
kedatangan kedua Tuhan Yesus. Perlu kita ketahui bahwa Sangkakala Ketujuh itu
sama dengan Malapetaka Ketujuh.
Wahyu 16:17-18
17 Kemudian malaikat yang ketujuh mencurahkan cawannya ke angkasa. Dan suara yang nyaring keluar dari
bilik Mahakudus di Surga, dari takhta itu, katanya: ‘Sudah selesai!’ 18 Dan ada suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat, dan ada gempa bumi yang dahsyat sehebat dan sebesar gempa bumi itu belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi.
May 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar