Rabu, 08 Mei 2013

PEMBAHASAN WAHYU PASAL 11




KITAB  WAHYU
Pasal 11
Atheisme menantang tuhan
&    SANGKAKALA YANG KETUJUH

Wahyu pasal 10 merupakan penglihatan sisipan yang diberikan Tuhan kepada Yohanes. Wahyu pasal 11 ini bagian yang pertama juga merupakan penglihatan sisipan, dan barulah nanti di ayat 15-17 akan dilanjutkan dengan sangkakala yang ketujuh. Jadi seluruh pasal 10 dan pasal 11 hingga ayat 14 merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi antara sangkakala yang kelima dan yang keenam. Setelah itu mulai ayat 18 membahas sisa peristiwa hingga pemusnahan Setan dan semua pengikutnya.

 

11:1        Dan di sana diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur; dan Malaikat itu berdiri, mengatakan, ‘Bangunlah dan ukurlah Bilik Bait Suci Allah, dan mezbahnya, dan mereka yang beribadah di dalamnya.

 

v   “ukurlah Bilik Bait Suci Allah” ~

Kata  “ukur” artinya sama dengan menghakimi, memeriksa apakah ukurannya pas atau kurang. Mengapa Bait Suci dihakimi? Bukankah Bait Suci itu sudah pasti suci, untuk apa lagi dihakimi? Ini adalah bahasa metafora. Bukan Bait Suci itu sendiri yang dihakimi, melainkan catatan dosa yang tersimpan di Bait Suci itu.

1.   Jadi, setiap perbuatan manusia itu dicatat malaikat dalam “kitab” catatan perbuatan.

Kita katakan “kitab” tapi bisa saja itu tidak berbentuk kitab, kita tidak tahu sebenarnya bagaimana malaikat  mencatat perbuatan kita. Pokoknya setiap perbuatan yang baik maupun perbuatan yang jahat itu tercatat. Tidak ada yang luput.

2.   Semasa hidupnya setiap kali manusia datang kepada Tuhan

dan dengan tulus minta ampun untuk dosa yang dibuatnya, dan Tuhan mengampuninya, maka dosanya yang diampuni itu dicatat di Bait Suci surgawi. Loh, dosa yang sudah diampuni kok dicatat? Iya, harus ada pembukuannya, bahwa dosa tersebut sudah diambil dari manusia dan dipindahkan ke Bait Suci karena diampuni Tuhan. Itulah dosa-dosa yang telah dibayar oleh Yesus. Dosa-dosa tersebut sudah bukan tanggungan manusia lagi.

3.   Pada waktu penghakiman, dosa-dosa yang ada di kitab catatan perbuatan kita dicocokkan dengan dosa-dosa yang tercatat di Bait Suci.

Semua dosa yang tercatat di kitab perbuatan kita yang tidak ada di catatan Bait Suci adalah dosa-dosa yang belum atau tidak diampuni. Dan itu yang harus kita pikul sendiri hukumannya.

Jadi pastikan setiap dosa dan kesalahan yang kita buat itu sudah kita akui, dan kita sesali, dan kita mohonkan pengampunan. Karena kalau tidak, maka dosa itu tidak tercatat di Bait Suci, berarti dosa itu belum diampuni dan kita sendiri yang harus membayar hukumannya.

Itulah mengapa pada hari Grafirat, umat Allah harus serius mengintrospeksi dirinya, sudahkah semua dosanya diakui dan ada di Bait Suci.

 

Bait Suci mana yang dimaksud?

ü   Pasti bukan Bait Suci literal yang di Yerusalem,

karena pada waktu itu  Bait Suci yang di Yerusalem sudah lama dihancurkan oleh tentara Roma [tahun 70 AD].

ü   Juga bukan Bait Suci rohani [umat Allah di dunia]

karena di ayat ini mereka sudah termasuk di dalam “mereka yang beribadah di dalamnya”.

ü   Jadi satu-satunya yang tersisa adalah Bait Suci yang ada di Surga,

di mana Yohanes sudah diberi penglihatan di pasal-pasal sebelumnya. Nah, di Bait Suci yang di Surga tidak ada upacara di pelatarannya karena mezbah kurban hanya ada di bumi. Yesus mati sebagai Domba kurban di bumi, bukan di Surga. Jadi yang di Surga hanya ada dua biliknya, Bilik Kudus dan Bilik Mahakudus. Inilah yang disebut ναός [naos], dalam bahasa Inggrisnya “temple”.

 

v   “dan mezbahnya”

Mezbah juga harus diukur, maka kita harus tahu mezbah yang mana ini, dan di mana letaknya.

Di Bait Suci di dunia ada dua mezbah, yaitu mezbah kurban di pelataran, dan mezbah ukupan di dalam Bilik Kudus. Tetapi karena ini bicara tentang Bait Suci yang di surga, maka mezbah yang disuruh ukur pasti mezbah ukupan bukan mezbah kurban.

Jika kita pelajari dari sistem pelayanan Bait Suci Yahudi (yang merupakan replika dari Bait Suci di Surga), maka kita tahu bahwa mezbah ukupan (dupa) ini terdapat di depan tirai pembatas antara Bilik Kudus dan Bilik Mahakudus. Sepanjang tahun mezbah ukupan ini berada di sana. Tetapi sekali setahun, pada hari raya Pendamaian/Grafirat, Imam Besar membawa mezbah ukupan ini melewati tirai pembatas, masuk ke bilik Mahakudus. Pindahnya mezbah ukupan ini merupakan pertanda bahwa Imam Besar akan melakukan upacara hari raya Pendamaian/Grafirat di dalam Bilik Mahakudus.

 

Perintah kepada Yohanes untuk mengukur Bilik Mahakudus  Bait Suci menurut para pelajar Alkitab, mengandung arti, agar Yohanes [yang mewakili umat/sidang Allah di dunia] memberikan perhatian kepada nubuatan Daniel tentang 2300 Petang dan Pagi, di mana diamarkan bahwa Yesus Kristus, akan memasuki bilik Mahakudus Bait Suci di Surga untuk memulai tugasNya sebagai Imam Besar Agung dan bahwa upacara hari Pendamaian pada saat itu akan dimulai di Surga.

 

v   “mereka yang beribadah di dalamnya”.

Ini jelas bicara tentang hanya umat Allah, hanya mereka yang mengaku telah menerima Yesus sebagai Juruselamat, karena hanya umat Allah yang beribadah di Bait Suci. Jadi penghakiman ini dilakukan pada umat Allah.

1 Petrus 4:17

Karena telah tiba saatnya penghakiman harus dimulai di rumah Allah; dan jika penghakiman itu dimulai dari kita, bagaimanakah akhirnya mereka yang tidak mematuhi Injil Allah?

 

Nah, kita sekarang ini hidup di masa Grafirat. Kalau dulu hanya 1 hari, sekarang setiap hari. Jadi kita perlu setiap hari berintrospeksi supaya kita selalu dalam kondisi siap dihakimi. Kita tidak tahu kapan giliran nama kita yang dihakimi, tapi kalau kita mati, berarti sudah tamatlah kesempatan kita untuk bertobat.

 

v   Pertanyaan: Bagaimana mengukur (mengadili) umat/jemaat Allah?

Atau lebih tepatnya, dengan tolok ukur apa umat/jemat Allah ini harus diukur?

Matius 7:21

Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

 

Yohanes 8:51

Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, ‘Jika seseorang menuruti firman-Ku, ia tidak akan pernah mengalami maut.’

 

Matius 19:17

…Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup turutilah perintah-perintah Allah.

 

Yakobus 4:17

Jadi, bagi dia yang tahu bagaimana berbuat baik, dan tidak melakukannya, baginya itu dosa.

 

Satu-satunya tolok ukur yang akan dipakai mengukur umat/sidang Allah adalah apa yang tertulis di dalam Firman Tuhan: yaitu Hukum Tuhan, Perintah Tuhan, teladan yang ditinggalkan Yesus kepada pengikut-pengikutNya.

 

 

 

11:2        Tetapi kecualikan pelataran yang di sebelah luar Bilik Bait Suci, dan jangan mengukurnya, karena itu telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain. Dan Kota Suci akan mereka injak-injak empat puluh dua bulan lamanya.

 

v   “Pelataran… telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain”

Yang dimaksud “bangsa-bangsa lain” adalah yang dulu disebut “bangsa-bangsa yang bukan Yahudi”.

 

v   Di ayat 2 ini, ada dua pesan yang disampaikan:

1.   Bahwa pelataran Bait Suci sudah tidak penting lagi, karena itu sudah tidak perlu diukur.

Kita tahu bahwa di Bait Suci yang di dunia, kurban hewan itu disembelih di pelataran Bait Suci. Dan karena Domba Allah yang sejati sudah tersembelih [tersalib] di Golgotha, maka pelataran Bait Suci sudah tidak berpengaruh lagi, karena Kristus sudah menggenapi semua praktek penyembelihan kurban hewan yang merupakan lambang pengorbananNya di Golgotha.

 

2.   “bangsa-bangsa lain” atau bangsa-bangsa non-Yahudi ~

Di sini maknanya jauh lebih mendalam dari sekedar orang-orang yang tidak berdarah Yahudi. Karena apa? Perhatikan ayat 1 di atas, disebutkan “mereka yang beribadah di dalamnya” ini adalah umat Tuhan, karena mereka beribadah di dalam Bait Suci.  Kalau begitu  “bangsa-bangsa lain” dalam konteks ayat ini berarti mereka yang bukan umat Tuhan, karena mereka tidak beribadah di dalam Bait Suci!  Berarti, mereka ini oleh Tuhan dianggap BUKAN UMAT TUHAN. Nanti kita akan tahu siapa yang dimaksud dengan “bangsa-bangsa lain” yang bukan umat Tuhan ini.

 

v   “Kota Suci akan mereka injak-injak”

Dan Tuhan memberikan keterangan tambahan, bahwa mereka itu yang akan menginjak-injak Kota Suci 42 bulan lamanya.

Kota Suci”  di sini bukan Yerusalem. Yerusalem sudah lama ditinggalkan Tuhan dan bukan “kota suci” lagi karena hadiran Tuhan sudah tidak ada di sanna.  Yang dimaksud di sini adalah umat Allah. Setelah salib, “Yerusalem” itu identik dengan umat Allah.

 

v   “empat puluh dua bulan lamanya”

Di sini diperkenalkan lagi waktu nubuatan yaitu 42 bulan. Berapa lamakah itu?

1 bulan nubuatan = 30 hari nubuatan = 30 tahun aktual

42 bulan nubuatan = 42 x 30 tahun aktual = 1260 tahun.

Ini adalah masa penganiayaan yang dilancarkan oleh Roma [Kepausan] terhadap umat/jemaat Allah, dari  tahun 538 sampai 1798.

Kita akan sering bertemu dengan angka 1260 tahun ini. Jadi jangan lupa ini adalah masa kejayaan Kepausan, saat di mana Paus menyiksa dan menghabisi orang-orang (umat Allah yang sejati) yang berani melawan atau menentangnya.

Jadi sekarang kita tahu yang dimaksud  “bangsa-bangsa lain” di ayat 2 adalah sistem Kepausan Roma.

Dan di ayat 2 inilah jelas Tuhan menyatakan bahwa mereka tidak termasuk umat Tuhan, karena mereka hanya berada di pelataran sebelah luar Bait Suci, dan bukan di dalamnya!

 

 

11:3        Dan Aku akan memberi kuasa kepada dua saksi-Ku, dan mereka akan bernubuat seribu dua ratus enam puluh hari lamanya, mengenakan goni hitam

 

v   “dua saksi-Ku”

Siapa mereka? Nanti d ayat-ayat berikutnya diberikan tanda-tanda pengenalnya yang lebih jelas. Sementara ini diterima dulu bahwa mereka adalah Alkitab, Firman Allah, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Di sini jelas Tuhan menyebut mereka dua saksi-Ku” berarti Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu sama statusnya, sama-sama tetap berlaku dan sama-sama merupakan saksi Tuhan. Tuhan tahu bahwa pada akhir zaman banyak orang akan berkata bahwa Perjanjian Lama sudah tidak berlaku lagi, bahwa itu milik orang Yahudi, bahwa setelah Kristus bangkit, hanya Perjanjian Baru-lah yang berlaku. Tetapi di sini Tuhan jelas menyebut dua saksi-Ku” bukan hanya Perjanjian Baru saja, tetapi Perjanjian Lama juga tetap berlaku dan tetap memberikan kesaksian.

 

v   “seribu dua ratus enam puluh hari lamanya”

Kita bertemu angka 1260 ini lagi. Di sini dikatakan “1260 hari”. Kita sudah tahu 1 hari nubuatan = 1 tahun, maka 1260 hari adalah 1260 tahun aktual. Sama dengan 42 bulan nubuatan, itu juga 1260 tahun. Inilah masa kejayaan Kepausan sehingga kedua saksi harus tiarap dalam keprihatinan.

 

v   “mereka akan bernubuat”

Mana ada satu orang nabi yang bernubuat terus selama 1260 tahun lamanya?  Dari keterangan ini kita langsung tahu bahwa kedua saksi ini pasti bukanlah manusia. Tidak ada seorang manusia yang bisa hidup dan bernubuat selama 1260 tahun lamanya. Jadi ini bentuk kalimat personifikasi, sesuatu yang bukan manusia disimbolkan sebagai manusia. Berarti ini bukan hanya satu orang nabi, tapi banyak nabi. Di mana ada kumpulan banyak nabi yang bisa terus bernubuat selama 1260 tahun? Di dalam Alkitab! Berarti kedua saksi yang disebutkan di sini adalah Alkitab. Dan Alkitab memang terdiri atas DUA BAGIAN: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Tapi kalimat ini belum selesai. Kita lanjut ke keterangan berikutnya.

 

v   “mengenakan goni hitam”

Kita lihat bahwa kedua saksi ini bernubuat mengenakan goni hitam”. Pakaian goni hitam adalah pakaian berkabung. Jadi kedua saksi ini bersaksi dalam kondisi prihatin, kondisi yang susah, kondisi yang berat, tidak bisa secara terbuka tetapi secara sembunyi-sembunyi. Mengapa?

Dari sejarah kita tahu bagaimana pada zaman Dark Ages [Zaman Kegelapan = Abad Pertengahan] gereja [Katolik pada waktu itu] melarang orang awam membaca dan mempelajari Alkitab. Semua Alkitab disita, dimusnahkan, dan hanya gereja yang boleh memiliki, itu pun tidak mudah diakses oleh semua. Bukan itu saja, Alkitab yang dipakai adalah yang dalam bahasa Latin, bahasa yang sudah lama tidak dikenal orang kebanyakan, sehingga hanya para imam yang khusus belajar bahasa Latin yang bisa membacanya. Orang awam terpaksa  tergantung kepada ajaran yang diberikan oleh imam-imam tanpa bisa mencocokkan apakah ajaran imam-imam itu memang benar seperti yang diajarkan oleh Alkitab. Maka disebutkan di sini bahwa selama 1260 tahun Alkitab tidak bisa bebas diakses. Baik Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru hanya bisa bersaksi secara sembunyi-sembunyi, dalam kondisi penuh kesusahan.

 

Melihat dari sejarah, kita tahu bahwa Kaisar Roma Justinian telah mengeluarkan perintah pada 538 AD memberikan ultimatum kepada semua orang untuk bergabung dengan gereja Katolik dalam waktu 90 hari, dengan ancaman semua hartanya akan disita jika mereka menolak. [dari History of the Early Christian Church tulisan Dr. N. Summerbell, hal 310-311]. Dengan ini dimulailah masa penganiayaan 1260 tahun.

Kepausan menganggap Alkitab sebagai sumber segala kemurtadan, dan oleh karena itu keluar larangan membaca Alkitab. Para imam mengklaim bahwa orang awam tidak bisa mengerti Alkitab dan hanya para imamlah yang bisa menafsirkannya. [dari The History of Protestantism tulisan Wylie, Vol 1, hal 45, Vol 3, hal 362].

Dekrit Toulouse [Perancis] tahun 1229AD yang mendirikan tribunal Inquisisi bagi semua pembaca Alkitab dalam bahasa sehari-hari, merupakan dekrit yang mendatangkan pembakaran, pertumpahan darah dan kehancuran di semua tempat persembunyian di mana orang masih menyimpan Alkitab. Mereka ini dikejar sampai ke hutan-hutan, dan bahkan siapa pun yang berani menolong mereka, akan dihukum berat. Akibatnya Alkitab lenyap, seakan-akan menghilang di bawah tanah. Selama 500 tahun perintah ini dijalankan dengan pelbagai hukuman, dan darah orang-orang suci pun mengalir seperti air. [dari The Canon of the Holy Scriptures tulisan L. Gaussen, Part 2, Bk 2, Pasal 7, seksi 5, prop 561, pasal 13, seksi 2, prop 642, paragraf 2].

Dan masih banyak lagi yang dicatat oleh sejarah, bagaimana Kepausan Katolik berusaha melenyapkan Firman Tuhan.

 

Tetapi Tuhan tidak tinggal diam. Justru di masa kegelapan itu Tuhan membangkitkan orang-orang yang memelihara kemurnian ajaran Kitab Suci. Dari kelompok Waldenses yang melestarikan tulisan-tulisan Alkitab dengan sembunyi-sembunyi, hingga di abad ke-14 muncul John Wycliffe, pembuka jalan reformasi, yang pertama menerjemahkan Alkitab dari bahasa Latin yang tidak dikenal orang ke dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca rakyat. Wycliffe telah memberikan senjata yang ampuh ke tangan rakyat Inggris, yang bisa menolong mereka untuk mengetahui apa sesungguhnya yang diajarkan Tuhan.

Kemudian di masa-masa berikutnya, satu per satu bangkit bapak-bapak Reformasi di pelbagai tempat, yang memprotes kebijakan-kebijakan gereja  Katolik yang tidak alkitabiah. Nama Tyndale, Johan Huss, Jerome, Luther, Zwingli, dll. tampil sebagai pejuang-pejuang kebenaran sehingga mereka disebut golongan Protestan [orang-orang yang protes]. Perjuangan bapak-bapak Reformasi ini mengalami tantangan yang luar biasa dan tidak jarang disertai pengorbanan jiwa.

Kita harus bersyukur hari ini berkat perjuangan mereka kita bisa mempelajari Alkitab sendiri, bisa membandingkan antara apa yang tertulis dengan apa yang diajarkan oleh petinggi-petinggi gereja. Jangan kita sepelekan cucuran keringat dan darah para reformator untuk menyediakan kemewahan ini dalam hidup kita. Pelajarilah Alkitab.

 

 

11:4        Mereka adalah kedua pohon zaitun, dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam

 

v   “kedua pohon zaitun, dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan”

Jelas kan bahwa kedua saksi itu bukan manusia. Mereka adalah Firman Tuhan, pohon zaitun yang memberikan hidup dan kaki dian yang memberikan terang. Semakin jelas kedua saksi itu adalah Firman Tuhan.

 Mazmur  119:105

 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

 

 

11:5        Dan jikalau ada orang yang hendak mencelakakan mereka,  keluarlah api dari mulut mereka dan melahap habis musuh-musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak mencelakakan mereka, maka orang itu harus dibunuh dengan cara itu.

 

v   “keluarlah api dari mulut mereka”

Di sini Tuhan sudah memberikan amaran apa yang akan terjadi pada mereka yang mencelakakan Alkitab, artinya mereka yang “merusak”,  “menghancurkan”, “memusnahkan”, “menyelewengkan pengajaran” dari Firman Tuhan.  Mereka itu semua akan mati dihanguskan oleh api. Nah, ini tidak berarti Alkitab itu sakti bisa menyemburkan api. Bukan itu maksudnya. Nanti yang menurunkan api dari langit itu Kristus. Tetapi akibat perbuatan merusak dan menyelewengkan ajaran Alkitab, orang-orang ini akan menerima hukuman dibakar api dari langit.

Kapan itu terjadi?

Maleakhi 4:1, 3

1 Karena itu lihatlah, hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang yang tinggi hati, ya, semua yang berbuat fasik akan menjadi jerami dan hari yang datang itu akan membakar habis mereka, firman TUHAN semesta alam, yang tidak akan meninggalkan akar dan cabang. 3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari Aku melakukan ini,” firman TUHAN semesta alam.

 

 

11:6     Mereka ini mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, sesering mereka suka.

 

v   “jangan turun hujan”

Sekali lagi ini bukan Alkitab itu sakti bisa mencegah hujan turun. Tetapi Alkitab mencatat tentang insiden-insiden di mana Tuhan pernah mencegah hujan turun selama bertahun-tahun.

Yakobus 5:17

Elia adalah manusia biasa yang tunduk pada keinginan-keinginan yang sama seperti kita, dan ia berdoa dengan bersungguh-sungguh supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di atas bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

 

v   “kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah”

Keluaran  7:19-20

19 Dan TUHAN berfirman kepada Musa, ‘Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas anak-anak sungai mereka, ke atas sungai-sungai mereka, dan ke atas kolam-kolam mereka, dan ke atas segala kumpulan air mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir, bahkan di dalam wadah kayu dan wadah batu.’ 20 Dan Musa dan Harun berbuat begitu, seperti yang diperintahkan TUHAN; dan dia mengangkat tongkat itu dan dipukulkannya kepada air-air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun, dan di depan mata hamba-hambanya; dan seluruh air yang ada di sungai Nil berubah menjadi darah.

 

v   “memukul bumi dengan segala jenis malapetaka”

Pada waktu Firaun Mesir menghalangi bangsa Israel meninggalkan Mesir, Tuhan telah menurunkan pelbagai malapetaka kepada mereka. Malapetaka yang lebih parah dari itu juga akan diturunkan oleh Tuhan menjelang kedatangan Kristus yang kedua, pada waktu pintu kasihan sudah ditutup, dan setiap manusia sudah divonnis.

Wahyu 16:1-2 

1Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu, ‘Pergi dan curahkanlah  cawan-cawan murka Allah itu ke atas bumi. 2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah borok yang berbau busuk dan menjijikkan pada orang-orang yang mempunyai tanda dari binatang itu dan mereka yang menyembah patungnya.

Ini baru malapetaka yang pertama, seluruhnya ada tujuh, dan yang berikutnya lebih mengerikan daripada yang sebelumnya. Nanti kalau kita tiba di pasal 15-16 kita akan melihat semuanya.

 

 

11:7        Dan ketika mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, binatang yang keluar dari lubang yang tidak berdasar akan memerangi mereka, dan akan mengalahkan mereka, dan membunuh mereka

 

v   “binatang yang keluar dari lubang yang tidak berdasar”

Belum lupa kan siapa ini? Lucifer, Setan, Iblis.

Di pasal 9:1 dia disebut sebagai “bintang yang sudah jatuh dari langit”

Di pasal 9:11 dia disebut “malaikat”, malaikat jahat tentunya.

Di sini dipakai istilah “binatang” yang di Alkitab itu identik dengan kekuasaan yang memerintah suatu negara.

Tuhan memberikan amaran di sini bahwa kekuasaan jahat ini (Lucifer) menggunakan sebuah negara sebagai kakitangannya, berhasil mengalahkan dan membunuh kedua saksi Tuhan tersebut. Berarti kita  akan melihat Alkitab [kedua saksi Tuhan] akan lenyap di negara tersebut. Kita akan mengenal identitas negara ini dari ayat berikutnya.

 

v   “telah menyelesaikan kesaksian mereka”

Jadi bukan kebetulan binatang itu bisa mengalahkan dan membunuh kedua saksi ini. Tidak ada hal yang terjadi tanpa diperkenankan oleh Tuhan. Tidak ada hal yang mendadak terjadi di luar rancangan Tuhan. Jika binatang itu bisa membunuh kedua saksi ini, itu dikarenakan memang Tuhan mengizinkan. Mengapa? Karena untuk saat itu mereka dianggap telah menyelesaikan kesaksian mereka. Jadi semua yang terjadi itu di bawah kendali Tuhan.

 

v   “mengalahkan mereka, dan membunuh mereka”

Kapan Yohanes menulis ini? Akhir abad pertama, antara tahun 90-100.

Kapan binatang itu mengalahkan dan membunuh kedua saksi? Akhir abad ke-18. Binatang itu mungkin merasa dia hebat bisa membunuh kedua saksi Tuhan, tetapi jauh sebelumnya sesungguhnya Tuhan sudah mengetahui hal itu akan terjadi dan Tuhan mengizinkan skenario tersebut. Tuhan tahu semua rencana Setan, dan Tuhan tentunya punya rencana sendiri untuk mengkonter itu.

 

 

11:8        Dan mayat mereka akan tergeletak di atas jalan raya kota besar itu, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan kita disalibkan.

 

v   “kota besar itu, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir”

Ungkapan “secara rohani” atau “secara spiritual”, artinya memiliki sifat-sifat yang menyerupai. Terkadang dikatakan juga sebagai “Sodom rohani” dan “Mesir rohani”.

Buat kita kata “rohani” ini agak membingungkan karena bagi kita “rohani” artinya “dekat dengan Tuhan”, “patuh pada Tuhan”, “hidup yang dipimpin Roh Tuhan”, jadi sesuatu yang positif. Tetapi ungkapan “secara rohani” itu tidak ada kaitannya dengan Tuhan, itu semata-mata artinya “punya persamaan sifat”, atau menyerupai.

Jadi di sini yang dimaksud ialah “kota besar itu” (yang identitasnya akan kita ketahui) punya kemiripan sifat dengan Sodom dan Mesir.

 

Nah, apa sifat-sifat Sodom dan Mesir yang paling khas, yang paling menonjol? Kita semua tahu bahwa Sodom dan Gomora dihancurkan Tuhan karena hubungan seksual yang tidak wajar, tempat yang penuh dengan asusila, di mana praktek asusila merebak, kemabukan, kejahatan dan terutama seks tidak wajar yang adalah kekejian di mata Tuhan.

Sedangkan Mesir, kita ingat Firaun Mesir menyombongkan dirinya dan menyatakan bahwa dia tidak mengenal siapa itu Tuhan. Jadi Mesir melambangkan negara yang tidak mengakui Tuhan.

Keluaran 5:2

Tetapi Firaun berkata: ‘Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan suara-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.’

 

v   “di mana juga Tuhan kita disalibkan”

Kita tahu bahwa Yesus disalibkan di Golgotha, di luar kota Yerusalem, bukan di Sodom maupun di Mesir. Tetapi karena sebelumnya baik Sodom maupun  Mesir sudah dikatakan “secara rohani” [= bukan secara literal] maka yang dimaksud di sini juga kiasan. Di mana itu?

Matius 25:40

Dan Raja itu akan menjawab mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seberapa banyak  yang telah kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

 

Artinya, Yesus ikut menderita ketika pengikut-pengikutNya menderita. Jadi di sini jelas, di mana pun ada pengikut-pengikut Yesus yang mengalami penganiayaan dan persekusi, itu sama dengan Yesus yang mengalaminya sendiri. Maka umat Tuhan yang menderita persekusi di “kota besar itu”  yang karakternya seperti kota Sodom dan negeri Mesir, itu seolah-olah Yesus disalibkan di sana.

 

Jadi kota besar atau negara mana yang klop dengan tanda-tanda yang diberikan?

Kita lihat catatan sejarah dan mendapatkan bahwa negara PERANCIS memenuhi semua persyaratan yang disebutkan oleh ayat 7 dan 8 di atas.

 

Pada 1793 [berarti 5 tahun sebelum berakhirnya masa 1260 tahun penganiayaan] dewan legislatif Perancis melarang eksistensi Alkitab di Perancis. Pemerintah Perancis mengumumkan bahwa bangsanya tidak mengakui adanya Tuhan. Dekrit ini menjadi dasar untuk mengumpulkan semua Alkitab guna dibakar.  Dengan demikian Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru pun seakan-akan terbunuh di seluruh negara Perancis. Pada 11 November 1793 dihelat suatu pesta besar di Katedral Notre Dame, yang didedikasikan kepada “Logika dan Kebenaran”, dan Katedral itu diganti namanya menjadi Kuil Logika [Temple of Reason]. Di tengah-tengah gereja itu didirikan sebuah piramid dengan inskripsi “dipersembahkan Kepada Filosofi”. Selain itu Perancis juga menghapus ibadah mingguan, dan menggantikannya dengan hari bercanda dan berbicara kasar setiap sepuluh hari. Dewi Logika diperkenalkan, yang diperankan oleh seorang wanita yang bukan wanita baik-baik, dan dewi ini dipuja.

Menggenapi tanda-tanda lain yang diberikan di ayat 8, maka Perancis juga terkenal sebagai negara paling asusila pada zaman itu. Bahkan perzinahan dilindungi hukum pada waktu itu. Perancis juga pernah membantai semua kalangan Huguenot yang taat kepada Tuhan, yang dalam waktu satu malam saja, 50 ribu orang dibunuh dan jalan-jalan di kota Paris dibanjiri oleh darah. Motto kaum atheis ini adalah “Remukkan Jahanam itu” [yang mereka maksudkan “Jahanam” adalah Yesus Kristus]

“Perancis memisahkan dirinya sebagai satu-satunya negara di dalam sejarah dunia [pada masa itu] yang Dewan Legislatifnya mengumumkan bahwa Tuhan itu tidak ada, dan seluruh penduduk di ibukotanya, dan masyarakat luas di tempat-tempat yang lain, wanita maupun pria, menari dan bernyanyi dengan sukacita menerima pengumuman tersebut.” [Blackwood’s Magazine, Nov. 1870].

 

 

11:9        Lalu orang-orang dari segala kaum, dan suku, dan bahasa dan dan bangsa, akan melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya, dan tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.

 

v   “orang-orang dari segala kaum, dan suku, dan bahasa dan dan bangsa”

Berarti ini orang-orang yang bukan dari “kota besar itu, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir” yang kita sekarang tahu adalah Perancis.

 

v   “tiga setengah hari”

3½ hari nubuatan = 3½ tahun aktual.

 

v   “tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan”

Jadi di luar Perancis, orang-orang yang taat kepada ajaran Tuhan dari bangsa-bangsa yang lain  yang melihat tingkah polah  Perancis memusnahkan Alkitab, tidak ikut ambil bagian dalam tindakan yang biadab itu, dan bahkan mereka berusaha mempertahankan agar Alkitab tetap eksis, “mayat mereka” tidak dikuburkan, sehingga Firman Tuhan itu tidak lenyap sama sekali dari permukaan bumi.

 

 

11:10      Dan mereka yang diam di atas bumi akan bersukacita atas mereka, dan berpesta, dan akan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah menyiksa mereka yang diam di bumi.

 

v   “mereka yang diam di atas bumi”

Ini kembali merujuk ke mereka yang ada di Perancis.

 

v   “bersukacita, dan berpesta, dan akan saling mengirim hadiah”

Mereka yang membenci Alkitab, yang mengumumkan tidak ada Tuhan, mereka bersukacita, berpesta pora, merayakan dihapusnya Tuhan dan Alkitab dari negara mereka.

 

v   “kedua nabi”

Atau kedua saksi, Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

 

v   “telah menyiksa mereka yang diam di bumi”

Mereka membenci Alkitab karena merasa tersiksa oleh tulisan-tulisan di Alkitab yang menyatakan banyak perbuatan mereka itu dosa, cara hidup mereka yang amoral itu dosa dan kekejian di mata Tuhan, yang kelak akan mendapatkan hukuman api neraka. Jadi mereka sakit hati kebobrokan mereka ditunjukkan. Dan sekarang setelah mereka memusnahkan Alkitab dan menganggap Tuhan itu tidak ada, mereka bergembira karena sudah tidak ada yang menunjukkan dosa-dosa mereka. Itu anggapan mereka. Tapi benarkah demikian? Kita akan melihat akibat yang mengerikan dari disingkirkannya Tuhan dan Alkitab ini dari negara Perancis.

 

 

Nah, ayat 11 dan 12 melompat ke masa depan, ke masa setelah Alkitab diizinkan eksis lagi di Perancis. Ini adalah sisipan, sebelum Tuhan melanjutkan kisah penghukuman atas Perancis yang telah membuat Tuhan dan Alkitab, Tuhan mau menunjukkan bahwa itu hanya berlangsung selama tiga setengah tahun.

 

11:11      Nah, setelah tiga setengah hari itu nafas hidup dari Allah masuk ke dalam mereka, dan mereka berdiri di atas kaki mereka, dan ketakutan besar jatuh ke atas orang-orang yang melihat mereka

 

v   “setelah tiga setengah hari”

Berarti setelah tiga setengah tahun Tuhan dan Alkitab lenyap dari Perancis.

 

v   “nafas hidup dari Allah masuk ke dalam mereka”

Allah menghidupkan mereka lagi. Alkitab yang sudah dimusnahkan sekarang diperbolehkan ada lagi. Kita lihat apa kata sejarah.

Tiga tahun setelah Dewan Legislatif Perancis mengeluarkan dekrit yang melarang keberadaan Alkitab, muncullah suatu resolusi yang menggantikan dekrit tersebut, mengizinkan Alkitab kembali boleh beredar di Perancis. Resolusi ini disodorkan dan didiamkan selama enam bulan, tetapi kemudian diterima tanpa ada yang menyanggah. Berarti persis tiga setengah tahun sejak Alkitab dimusnahkan di Perancis, Tuhan menghidupkannya kembali.

 

Mengapa Perancis mengubah haluan mereka? Karena Perancis menyadari bahwa sejak negaranya tidak lagi mengakui keberadaan Tuhan, kondisinya menjadi benar-benar mengerikan dan tidak terkendali. Semua orang berbuat sesukanya. Kekejaman dan kekacauan terjadi di mana-mana. Karena itulah akhirnya pada 17 Juni 1797 Camille Jourdan dalam “Konsili Lima Ratus” mengajukan laporan mengenai “Revisi Peraturan sehubungan dengan ibadah relijius”, yang isinya:

1.   Semua warga boleh membeli atau menyewa gedung-gedung untuk dipakai sebagai tempat beribadah secara bebas.

2.   Semua jemaat boleh dipanggil untuk berkumpul lewat dentang lonceng.

3.   Semua gembala sidang/pendeta tidak diharuskan menjalani ujian atau sumpah apa pun yang tidak diharuskan dari warganegara lainnya.

4.   Barangsiapa mencoba untuk mencegah atau dengan cara apa pun untuk mengganggu ibadah publik,

akan dikenai denda hingga 500 livre minimal 50 livre; apabila gangguan tersebut datang dari pejabat negara, maka pejabat tersebut harus dikenai denda dua kali lipat dari jumlah tersebut.

5.   Semua warga diizinkan menghadiri perkumpulan ibadah relejius.

6.   Semua peraturan lain mengenai ibadah relijius sebelumnya harus dicabut.

Sejak ini, gereja bebas beroperasi lagi di Perancis.

 

v   “ketakutan besar jatuh ke atas orang-orang yang melihat mereka”

Ini tentunya orang-orang yang membenci Alkitab. Sekarang Alkitab muncul lagi, berarti mereka akhirnya kalah.

 

 

11:12      Dan mereka mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: ‘Naiklah ke mari!’ Dan naiklah mereka ke surga dalam awan, dan musuh-musuh mereka menyaksikan

 

v   “‘Naiklah ke mari!’ Dan naiklah mereka ke surga dalam awan”

Kedua saksi Allah, yaitu Kitab Perjanjian Lama dan Baru [= Alkitab] disuruh naik ke Surga. Ini menggambarkan bahwa sekarang Alkitab menerima penghormatan besar, ditinggikan oleh Tuhan.

Sejarah mencatat, sebelum 1804, Alkitab sudah dicetak dan diterjemahkan dalam 50 bahasa. Tak lama setelah itu terbentuklah The British Bible Society [1804], diikuti oleh The American Bible Society [1816] dan kedua organisasi ini dengan anak-anak organisasi binaan mereka menyebarkan Alkitab di mana-mana. [Midnight Cry tulisan George Storrs, 4 Mei 1843, Vol. IV Nos. 5, 6, hal 47].

Pada Desember 1942 Alkitab secara utuh maupun per bagian telah diterjemahkan ke dalam 1058 bahasa dan dialek. Dan di abad ke-21 ini jumlah tersebut sudah bertambah lagi. Dewasa ini menurut Wikipidea, Alkitab telah ditejemahkan ke dalam 2018 bahasa, bahkan ke dalam bahasa yang tidak tertulis dibuatkan dalam bentuk video.

Benar-benar Alkitab telah diakui dan ditinggikan, naik “ke surga dalam awan” menjadi berkat terbesar bagi manusia setelah Yesus Kristus.

 

v   musuh-musuh mereka menyaksikan”

Jadi, Alkitab tetap punya musuh, namun musuh-musuh mereka sekarang tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya bisa menyaksikan Firman Tuhan diagungkan, disebarkan ke mana-mana. Karena itu jika kita tidak mempelajari Alkitab, musuh-musuh ini yang senang.

 

 

Sekarang Tuhan melanjutkan dari ayat 10, kembali ke penghukuman atas Perancis, Sodom dan Mesir rohani.

 

11:13      Dan di jam yang sama ada gempa bumi yang dahsyat, dan sepersepuluh bagian dari kota itu roboh. Dan di gempa bumi itu tujuh ribu orang terbunuh dan yang tersisa  takut, dan memuliakan Allah yang di sorga

 

v   “di jam yang sama”

Keterangan waktu ini tidak tampak dalam terjemahan LAI.

Kita tahu satu jam nubuatan adalah 1/24 x 1 hari nubuatan atau 1/24 x 360 hari aktual = 15 hari.

Kita akan lihat 15 hari yang mana setelah kita mengidentifikasi 1/10 bagian kota itu apa.

 

v   gempa bumi yang dahsyat”

Istilah ini bukanlah gempa bumi secara harafiah karena seluruh pasal ini berbicara mengenai nubuatan dan nubuatan itu selalu simbolis. Lagi pula sejarah belum pernah mencatat ada tempat yang mengalami gempa bumi betulan yang berlangsung terus-menerus selama 15 hari tanpa henti. Berarti “gempa bumi yang dahsyat” ini merupakan simbol. Apakah yang akibatnya bisa menyerupai akibat “gempa bumi yang dahsyat”? Sesuatu yang sangat mengguncang yang menghancurkan baik kehidupan, perekonomian, maupun kebudayaan, dengan kata lain semua kerusakan yang ditimbulkan oleh  kekacauan, peperangan, revolusi. Kita lihat tanda-tanda berikutnya:

 

v   “sepersepuluh bagian dari kota itu roboh”

Ada dua hal yang harus kita identifikasi di sini:

1.   sepersepuluh bagian dari sebuah kota

2.   kota itu sendiri

 

Kita sudah tahu bahwa negara yang sedang dibicarakan di pasal 11 ini adalah Perancis. Jadi Perancis itu merupakan “sepersepuluh bagian dari kota”.  

Kalau begitu kota itu” sendiri melambangkan siapa?

Dari sejarah kita tahu bahwa Perancis adalah salah satu dari 10 negara yang muncul dari kerajaan Romawi kuno. Daniel sudah menubuatkannya ketika dia menjelaskan mimpi raja Nebukadnezzar.

Daniel 2:40-42

40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat (Roma), yang kuat seperti besi, sebagaimana besi meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semua yang lain. 41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya (10) sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu akan terbagi; namun kekuatan dari  besi tetap ada di dalamnya, sama seperti yang tuanku lihat bahwa besi itu sudah tercampur dengan tanah liat tukang periuk. 42 Dan sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, maka kerajaan itu akan sebagian kuat dan sebagian rapuh.

 

Tuhan sudah memberikan informasi bahwa kekaisaran Romawi yang mencakup hampir seluruh dunia lama di zaman itu, akan pecah menjadi 10 bagian. Sejarah mencatat sekitar 351 AD perpecahan kerajaan Roma mulai terjadi, dan berakhir pada 476 AD.  Bangsa-bangsa mana saja ke-10 jari itu?

1. bangsa Alamanny          6. bangsa Suevi

2. bangsa Ostrogoth          7. bangsa Burgundi

3. bangsa Visigoth             8. bangsa Heruli

4. bangsa Frank                9. bangsa Anglo-Saxon

5. bangsa Vandal              10. bangsa Lombard

 

Kalau kita melihat di peta lama maka, bangsa Alamanny adalah yang menduduki daerah Jerman sekarang; bangsa Ostrogoth sekarang menjadi negara Swiss dan daerah Yugoslavia; bangsa Visigoth sekarang adalah negara Spanyol; bangsa Frank sekarang adalah Perancis Utara; bangsa Vandal sekarang daerah Morocco, Algeria dan Tunisia; bangsa Suevi sekarang Portugal;  bangsa Burgundi sekarang daerah Perancis barat; bangsa Heruli sekarang Itali; bangsa Anglo-Saxon sekarang Inggris; bangsa Lombard sekarang daerah Hongaria.

Dalam bahasa Jerman, Perancis sampai sekarang masih disebut “Frankreich”. Jadi Perancis adalah 1/10 dari “kota” kekaisaran Roma kuno.

 

v   “15 hari” (di jam yang sama)

Karena di awal kalimat ayat ini disebutkan keterangan waktu 15 hari, maka tentunya itu adalah 15 hari yang pertama saat pecahnya revolusi Perancis yang menjatuhkan [merobohkan] pemerintahaan raja Louis XVI, kaisar Perancis. Seperti pecahnya bendungan raksasa sehingga air yang meluap tak terkendali, revolusi ini berlangsung selama sepuluh tahun (1789-1799). Saat itu merupakan saat-saat yang sangat mengerikan, dan era itu dikenal sebagai “The Reign of Terror” (= Zaman Pemerintahan Teror). Pisau guilotin terus bekerja tanpa henti, memancung pertama kepala orang-orang bangsawan yang ditangkap, termasuk raja Louis XVI dan permaisurinya yang terkenal Marie Antoinette, setelah itu juga semua orang yang dituduh/dianggap sebagai musuh revolusi, tanpa pandang bulu. Saat itu benar-benar bisa digambarkan seperti suatu gempa bumi yang dahsyat” melanda negara itu, menghancurkan segala tatanan politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara tersebut.

 

v   “tujuh ribu orang terbunuh”

Ayat ini mengatakan ada 7’000 orang laki-laki yang terbunuh dalam waktu 15 hari yang pertama itu. Bayangkan berapa yang mati dalam waktu 10 tahun? Bahkan imam-imam Katolik pun tidak luput dari pembantaian. Sejarah mencatat bahwa Revolusi Perancis membunuh imam-imam Katolik sebanyak orang-orang Protestan yang dibunuh oleh gereja Katolik pada zaman raja Louis XIV. [ The Apocalypse, tulisan Allen, hal. 113-115]

 

v   “yang tersisa  takut, dan memuliakan Allah yang di sorga”

Mereka yang lolos dari kengerian revolusi Perancis ini memuliakan Allah bukan karena mereka mencintai Allah, tetapi karena mereka sangat ketakutan. Mereka sekarang melihat, bahwa dengan menghapus Tuhan dari negara mereka, bukannya menjadikan kondisi negara itu bertambah baik, tetapi justru sebaliknya. Manusia menjadi semakin buas dan tak terkendali.

 

 

11:14      Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul


v    Jadi Celaka yang kedua adalah Revolusi Perancis, hukuman yang dijatuhkan Tuhan ke atas Perancis, yang amoral dan yang sombong tidak mengakui Tuhan.

 

 

 

 

SANGKAKALA KETUJUH ~ CELAKA YANG KETIGA

 

Kita akan lihat bahwa Celaka yang Ketiga ini yang mengumumkan kedatangan Kristus yang kedua. Di saat ini misteri Tuhan sudah digenapi, artinya pengabaran Injil sudah berakhir. Masa percobaan bagi manusia sudah ditutup, dan murka Tuhan sudah dicurahkan dalam bentuk ketujuh malapetaka [kutuk].

 

 

11:15      Dan malaikat yang ketujuh meniup. Dan ada suara-suara nyaring di Sorga, yang berkata,Kerajaan dunia ini telah menjadi kerajaan Tuhan kita dan Kristus-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja selama-lamanya.

 

v   Kerajaan dunia ini telah menjadi kerajaan Tuhan kita dan Kristus-Nya”

Sejak Adam jatuh dalam dosa, dia telah menyerahkan pemerintahan dunia ini kepada Setan. Aslinya, sebelum itu, yang diberi hak oleh Tuhan untuk menguasai dunia adalah Adam.

Kejadian 1:26

Dan Allah berkata, ‘Marilah Kita membuat manusia menurut gambar Kita, menurut keserupaan Kita, dan hendaknya mereka  berkuasa atas ikan-ikan di laut, dan unggas-unggas di udara, dan atas ternak, dan atas seluruh bumi, dan atas segala binatang merayap yang merayap di bumi.

 

Tetapi Adam telah menggadaikan hak kekuasaannya atas dunia ini kepada Setan ketika dia memilih untuk tunduk kepada Setan dan melanggar peraturan Allah. Itulah sebabnya Setan berani berkata kepada Yesus pada waktu Yesus selesai berpuasa selama 40 hari sebelum memulai pelayananNya demikian:

Matius 4:8-9

8 Lagi, Iblis membawa-Nya ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan kemuliaan mereka; 9 dan berkata kepada-Nya, ‘Semua hal ini akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau mau sujud dan menyembah aku.’  

 

Setan menganggap semua kerajaan dunia ini miliknya, karena itu dia merasa berhak memberikannya kepada Yesus jika Yesus mau menyembahnya.

Di salib secara sah Kristus sudah mengambil kembali dari Setan apa yang telah dihilangkan Adam. Tetapi eksekusi pengambilalihan itu baru akan digenapi saat KedatanganNya yang kedua.

 

 

11:16      Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dengan wajah ke lantai, dan menyembah Allah,

11:17      sambil berkata, ‘Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah Yang Mahakuasa, yang ada sekarang, dan dulu, dan kelak, karena Engkau telah mengambil kuasa-Mu yang besar dan memerintah sebagai raja.

 

v   “kedua puluh empat tua-tua”

Kedua puluh empat tua-tua yang sudah pernah dilihat oleh Yohanes di bagian awal penglihatannya, di pasal 4, sekarang ditunjukkan lagi, dan mereka sedang tersungkur sujud menyembah Allah.

 

 

Ayat 18 adalah sisipan lagi. Dalam 1 ayat ini Tuhan merangkum sisa kitab Wahyu mulai pasal 12 hingga 22.  

 

11:18      Bangsa-bangsa telah marah; dan amarah-Mu telah datang; dan saat bagi orang-orang mati, yaitu mereka harus dihakimi; dan bahwa Engkau akan memberi pahala kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan kepada orang-orang kudus, dan mereka yang takut akan nama-Mu, kecil dan besar;  dan harus  membinasakan mereka  yang membinasakan bumi

 

v   Ayat ini adalah sinopsis dari pasal 12 hingga 22.

Dalam satu ayat ini tercakup rentang waktu yang cukup lama. Jadi bagian awalnya mundur ke masa sangkakala keenam, ke masa sebelum kedatangan kedua Kristus, itu sebagai konteksnya; lalu itu berlanjut hingga bagian akhirnya melampaui Kedatangan Ketiga Kristus. Jadi ada 5 poin di ayat ini:

1.    Bangsa-bangsa marah

2.    Tuhan yang marah (sebagai balasan)

3.    Penghakiman orang mati

4.    Pahala bagi hamba-hamba Tuhann

5.    Membinasakan mereka yang membinasakan bumi.

 

v   “Bangsa-bangsa telah marah”

Di sini dikatakan “Bangsa-bangsa telah marah” berarti yang marah ini jumlahnya banyak, mayoritas manusia. Dan ini bukan satu bangsa marah kepada bangsa yang lain. Tapi ini bangsa-bangsa itu marah kepada umat Allah. Umat Allah dari dulu selalu dipersekusi, lihat saja dari awal berapa nabi-nabi yang dibunuh, berapa orang-orang percaya yang dijadikan mangsa binatang buas, berapa rasul yang mati sebagai martir, berapa bapak reformator yang dibakar di tiang, dll.  Hanya ada yang masa persekusinya ringan, ada yang berat, dan tidak global tapi terjadi di tempat-tempat yang berbeda. Setan selalu membenci umat Allah maka umat Allah selalu menjadi sasaran amarahnya di zaman apa pun, yang dilaksanakannya dengan menggunakan tangan bangsa-bangsa.

 

Khusus untuk kondisi hari-hari akhir, bangsa-bangsa ini akan marah kepada umat Allah karena satu penyebab, yaitu masalah penyembahan Allah dan pengakuan autoritas Allah. Setan selalu ingin manusia menyembah dirinya dan mengakui autoritasnya, karena itu Setan selalu memalsukan peraturan Allah, supaya tanpa sadar manusia menyembah dia dan mengakui autoritasnya sementara mengira mereka menyembah Allah. Maka kalau ada yang bisa melihat penipuannya dan tidak jatuh ke dalam jebakannya, Setan marah besar.

Kondisi dunia semakin lama menjadi semakin parah menjelang berakhirnya masa kasih karunia bagi manusia. Setan mendatangkan banyak bencana alam. Pemimpin rohani yang diakui dunia mengatakan karena kemerosotan akhlak manusia, maka Tuhan marah dan menurunkan segala macam bencana. Tentu saja ini kebohongan, dia bukan pemimpin rohani yang sejati, dialah Antikristus yang menyamar sebagai wakil Kristus. Tapi dia punya pengaruh besar dan dihormati oleh bangsa-bangsa, dan dia dibekking oleh sebuah negara adikuasa yang menjalankan perintahnya. Jadi atas dorongan negara adikuasa itu,  diputuskanlah oleh negara-negara bahwa manusia harus kembali beribadah kepada Tuhan. Sayangnya hari yang ditetapkan di mana manusia harus beribadah kepada Tuhan adalah hari Minggu, hari ibadah palsu yang diciptakan Setan. Pada hari Minggu semua manusia diwajibkan beribadah, tanpa kecuali. Setiap negara memberlakukan UU Hari Minggu itu dengan ketat. Itu bukan lagi himbauan agama, tapi sudah menjadi peraturan sipil negara. Tetapi karena bencana alam tidak berkurang malahan bertambah, negara menyalahkan mereka yang tidak mau beribadah pada hari Minggu sebagai biang keladinya. Penyisiran dilakukan, siapa pun yang tidak tunduk pada peraturan ini dianggap musuh kemanusiaan, musuh negara, musuh bersama sedunia, dan dikenai sanksi. Sekarang persekusi bukan hanya sporadis di beberapa tempat, tetapi menjadi global, di semua tempat, pada waktu yang bersamaan. Nanti di pasal 13 kita akan mempelajari bahwa sanksi itu mulai dari tidak bisa berjual beli (= diambil hak asasinya) hingga dibunuh.

Jadi khususnya untuk hari-hari akhir, bangsa-bangsa marah kepada  umat Allah yang tidak tunduk kepada UU Hari Minggu, tetapi yang tetap tunduk pada Hukum Allah, memelihara Sabat hari ketujuh. Yesus sudah mengingatkan di:

Matius 24:9

Lalu mereka akan menyerahkan kamu supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa karena namaKu.

 

Ini saat yang disebut masa kesukaran kecil, ujian terakhir yang harus dialami umat Allah, ujian untuk membuktikan apakah mereka benar-benar pengikut Kristus yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa dan pikiran dan kekuatannya, atau mereka hanya pengikut di masa enak. Ujian inilah yang akan memisahkan mana yang benar-benar umat Allah, mana yang hanya umat Allah dalam nama. Nanti di pasal 13 kita akan tahu lebih banyak tentang ujian ini saat umat Allah akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa”.  Ini luar biasa. Bayangkan, bahkan bangsa-bangsa yang tidak kita kenal, yang tidak pernah bertemu dengan kita, yang bahasanya pun kita tidak bisa, tapi mereka itu semua membenci kita dan ingin membunuh kita, dan ketahuilah, ada dari antara kita yang betul-betul berhasil mereka bunuh. Di masa itu umat Allah akan menjadi “public enemy # 1”, dimusuhi semua orang bukan karena mereka melakukan kejahatan tetapi karena mereka mematuhi Perintah Allah, mereka tunduk kepada Hukum Tuhan,  kepada Kesepuluh Perintah Allah.  Dengan kata lain, orang banyak, bangsa-bangsa yang memusuhi mereka adalah yang tidak mematuhi Perintah Allah.

Ini dijelaskan lebih rinci di Wahyu pasal 12-14.

 

v   “dan amarah-Mu telah datang”

Ini bicara tentang jatuhnya Tujuh Malapetaka Terakhir setelah berakhirnya kemurahan Tuhan, setelah pintu pertobatan tutup, dan sejenak sebelum kedatangan kedua Kristus. Ini dijelaskan lebih rinci di pasal 15-19.

Setelah umat Tuhan berjatuhan sebagai korban, ganti sekarang Tuhan menghukum orang-orang yang telah mempersekusi umatNya, dan balasan dari Tuhan ini berlipat ganda sengsaranya daripada yang bisa dibayangkan manusia.

 

v   “saat bagi orang-orang mati harus dihakimi”

Ini melompat ke depan, ke masa penghakiman atas orang-orang yang tidak selamat, bukan penghakiman umat Allah. Penghakiman umat Allah sudah dimulai sejak 1844, dan masih berlangsung sekarang hingga tutupnya pintu pertobatan. Jadi umat Allah sudah dihakimi duluan. Setelah Kedatangan Kedua Kristus, dan semua umat Allah sudah dibawa ke Surga, barulah terjadi penghakiman atas orang-orang yang tidak selamat. Jadi ini bicara tentang setelah kedatangan kedua Kristus.

Penghakiman orang-orang yang tidak selamat itu dilakukan di Surga, setelah semua umat Allah dibawa ke Surga, karena umat Allah akan ikut menghakimi mereka. Ini terjadi di masa yang disebut Millenium atau Kerajaan 1000 tahun. Ini dibahas lagi nanti di pasal 20.

1 Korintus 6:2-3

2 Tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika dunia akan dihakimi olehmu, apakah kamu tidak layak menghakimi perkara-perkara yang tidak berarti? 3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat apalagi perkara-perkara yang terkait hidup sekarang ini.

 

Yang dimaksud “dunia” di sini adalah mereka yang tidak selamat, mereka yang lebih memberati dunia daripada Kristus. Dan yang dimaksud dengan “malaikat” di sini adalah Lucifer dan pengikut-pengikutnya, semua malaikat yang jahat yang memberontak terhadap Tuhan.

 

Yang dikerjakan umat Tuhan selama 1000 tahun di Surga salah satunya adalah ikut menghakimi orang-orang yang tidak selamat, untuk menyaksikan sendiri mengapa mereka tidak selamat. Berarti jika ada sanak keluarga atau teman-teman kita yang tidak selamat sedangkan kita selamat, kita tahu mengapa Tuhan tidak bisa menyelamatkan mereka, jadi kita tidak menyalahkan Tuhan. Malah kita harus ikut menghakimi mereka. Betapa menyedihkannya hal ini. Karena itu, kita harus berupaya membagi kebenaran yang kita tahu kepada mereka supaya semuanya selamat.

 

Berdasarkan apakah manusia nanti dihakimi?

Yakobus 1:25

Tetapi barangsiapa meneliti Hukum yang memerdekakan yang sempurna, dan bertekun di dalamnya, tidak sebagai  pendengar yang pelupa, tetapi sebagai pelaku yang melakukannya, orang ini akan diberkati perbuatannya.

 

“Hukum yang memerdekakan” apa maksudnya? Inilah Hukum yang memerdekakan orang dari hukuman. Dibaca lagi sekali: HUKUM YANG MEMERDEKAKAN ORANG DARI HUKUMAN.

Ini adalah Hukum Allah, Kesepuluh Perintah Allah, tentunya dengan semua penjabarannya ~ yang memerdekakan atau membebaskan orang dari HUKUMAN. Jika kita tidak hanya mendengarnya tetapi melakukannya ~ kata ayat ini, artinya jika kita patuhi semua Perintah Allah, maka kita akan terbebas dari hukuman.

Sayang banyak orang Kristen salah membaca ayat ini dan menganggapnya berkata bahwa Hukum yang memerdekakan itu berarti merdeka dari Hukum, tidak usah patuh pada Hukum. SALAH BESAR.

Hukum Allah akan menjadi dasar penghakiman semua manusia, baik manusia yang umat Allah maupun yang bukan umat Allah. Semua manusia yang pernah hidup akan dihakimi berdasarkan peraturan dan ketetapan Tuhan di HukumNya itu.

Jadi catatan hidup kita akan dibandingkan dengan Hukum Allah, apakah sesuai, apakah tidak, apakah kita patuh atau kita melanggarnya. Jadi sesungguhnya kita sendiri yang menentukan apakah kita selamat atau tidak, pilihan kita sendiri yang menentukan takdir kita.

 

v   “memberi pahala”

Siapa yang mendapat pahala? Tentu saja mereka yang selamat, mereka yang sudah ditebus, “hamba-hamba-Mu, nabi-nabi, orang-orang kudus, dan mereka yang takut akan nama-Mu, kecil dan besar”. Ini bicara tentang Kedatangan Kedua Kristus.

Wahyu 22:12

Lihatlah, Aku datang segera dan Aku membawa pahala-Ku  untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

 

Mereka yang takut nama Tuhan adalah mereka yang menghormati nama Tuhan, mereka yang mengakui autoritas Tuhan sebagai Pencipta dan Pemilik alam semesta. Dengan kata lain, mereka ini mematuhi segala Perintah dan ketetapan Tuhan karena mereka menghormati Tuhan.  

Dihukumnya orang-orang jahat adalah pembalasan atas perbuatan mereka telah menyusahkan hidup umat Allah, mereka yang telah menyiksa dan membunuh para nabi dan orang-orang saleh milik Allah. Sekarang umat Allah mendapatkan pembalasan atas segala penderitaan yang mereka alami karena orang-orang yang jahat itu. Yesus berkata:

 

v   “membinasakan mereka  yang membinasakan bumi”

Ini terjadi pada saat Kedatangan Ketiga Kristus, setelah lewat masa 1000 tahun.

Jangan disangka ini hanya bicara tentang mereka yang merusak ekosistem bumi, tetapi juga semua orang yang lewat pemikiran, perkataan, dan perbuatannya menyebabkan bumi ini dibinasakan oleh Tuhan. Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang menciptakan, mengajarkan, mempraktekkan, dan menyebarkan prinsip-prinsip, ajaran-ajaran dan faham-faham yang menyesatkan, yang menyebabkan orang lain berdosa kepada Tuhan yang Mahakuasa sehingga mereka menerima hukuman kematian kekal dari Tuhan.

 

 

11:19      Dan Bilik Mahakudus (temple)  Allah terbuka di sorga, dan kelihatanlah di dalam Bilik MahakudusNya tabut kesaksian-Nya, dan ada kilat, dan bunyi-bunyi, dan guruh, dan gempa bumi, dan hujan batu es besar

 

v    “Bilik Mahakudus (temple)  Allah terbuka di sorga”

Ini  adalah ayat yang penting.

Kembali Yohanes diberi penglihatan ke Bait Suci yang di Surga, dan kembali ke Bilik Mahakudusnya. Ini pasti Bilik Mahakudus karena di sana terlihat tabut kesaksian-Nya”.

Apa maknanya? Dengan memperlihatkan bagian yang Mahakudus dari Bait Suci yang di Surga ini kepada Yohanes, Tuhan memberikan pertanda bahwa penghakiman itu ada kaitannya dengan Hukum Allah, Tabut Kesaksian yang ada di Bilik Mahakudus dari Bait Suci itu.

Di mana kita pernah bertemu dengan nubuatan mengenai Bilik Mahakudus dari Bait Suci di Surga?

Daniel 8:14

Dan ia menjawab kepadaku, ‘Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu Bait Suci   itu akan dibersihkan.

 

קדשׁ  [qôdesh ko'-deshadalah bagian Bilik Mahakudus dari Bait Suci. Ini dari bahasa Ibrani.

Menurut nubuatan 2300 petang dan pagi ini, pembersihan Bait Suci bagian Bilik Mahakudusnya קדשׁ  [qôdesh ko'-desh], terjadi pada tahun 1844. Istilah “pembersihan” yang dimaksud ialah mengeluarkan semua catatan dosa yang sudah masuk ke Bilik Mahakudus sejak umat Allah yang pertama mengakui dosanya. Semua dosa yang sudah diampuni, rekornya dikeluarkan (inilah yang disebut “penghakiman investigasi”) dan dikumpulkan untuk nanti semuanya dibebankan kepada Setan, si pencipta dosa itu sendiri. Ini nanti akan kita pelajari lebih terperinci.

 

v   “kelihatanlah di dalam Bilik MahakudusNya tabut kesaksian-Nya”

Apa yang ada di dalam Tabut Perjanjian atau Tabut Kesaksian? 10 HUKUM TUHAN! Di sini Tuhan mengingatkan kita kepada 10 HukumNya karena khusus disebut tentang Tabut Kesaksian. Kita ingat, bahwa Tuhan pernah memberikan dua loh batu yang berisikan 10 HukumNya ke tangan Musa, yang ditulisNya sendiri dengan jariNya. Dan kedua loh batu itu disimpan di dalam Tabut Kesaksian Bait Suci yang ada di dunia, yang merupakan replika Bait Suci yang di Surga.

Keluaran  31:18 

Dan setelah TUHAN selesai berbicara dengan dia (Musa) di gunung Sinai, Dia memberikan kepada Musa dua loh Kesaksian, loh-loh batu, yang ditulis oleh jari Allah.

 

Keluaran 40:20 

Dan dia (Musa) mengambil dan meletakkan Kesaksian itu ke dalam tabut, dan memasang tongkat-tongkat pengusung pada tabut itu, dan meletakkan tutup pendamaian di atas tabut itu

 

Ibrani  9:3-4

3 Dan di belakang Tirai yang kedua, ialah Tabernakel yang disebut yang Maha Kudus ἅγια [hagia = yang kudus] ἅγιον [hagion = dari semua yang kudus] 4 di mana ada pedupaan emas. Dan Tabut Perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalamnya ada buli-buli emas berisi manna, dan tongkat Harun yang pernah bertunas, dan Loh-Loh batu Perjanjian.

 

ἅγια [hagia]  ἅγιον [hagion] ini bahasa Greeka.

קדשׁ  [qôdesh ko'-deshini bahasa Ibrani.

Artinya sama, Bilik Mahakudus.

 

v   “ada kilat, dan bunyi-bunyi, dan guruh, dan gempa bumi, dan hujan batu es besar

Inilah fenomena alam yang mengumumkan kedatangan kedua Tuhan Yesus. Perlu kita ketahui bahwa Sangkakala Ketujuh itu sama dengan Malapetaka Ketujuh.

Wahyu 16:17-18

17 Kemudian  malaikat yang ketujuh mencurahkan cawannya ke angkasa. Dan suara yang nyaring keluar dari  bilik Mahakudus di Surga, dari takhta itu, katanya: ‘Sudah selesai! 18 Dan ada suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat, dan ada gempa bumi yang dahsyat sehebat dan sebesar gempa bumi itu belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi.

 

 

 

 

 

May 2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar