JADI, MULAI
SANGKAKALA YANG KELIMA INI DIPERKENALKAN TIGA CELAKA SECARA BERTURUT-TURUT.
Sangkakala kelima adalah Celaka yang
pertama.
Sangkakala keenam adalah Celaka yang
kedua.
Sangkakala
ketujuh adalah Celaka yang ketiga dan terakhir, nanti baru kita jumpai di pasal
11.
Sangkakala
kelima bisa dikatakan Sangkakala Transisi, sama seperti Meterai Kelima dan
Jemaat kelima yang bersifat transisi.
SANGKAKALA KELIMA ~
CELAKA YANG PERTAMA
9:1 Dan malaikat yang kelima
meniup, dan aku melihat sebuah bintang yang sudah jatuh dari langit ke bumi; dan kepadanya diberikan anak kunci lubang
yang tidak berdasar.
v “sebuah bintang yang sudah jatuh dari langit ke bumi” ~
terjemahan
yang benar ialah bintang ini sudah
jatuh ketika dilihat Yohanes, bukan sedang jatuh. Jadi bintang
ini sudah jatuh sebelum periode
Sangkakala Kelima. Ayat ini menunjukkan bahwa bintang ini
tadinya berasal dari langit,
dan sudah jatuh ke bumi. Ini jelas mengacu
kepada kejatuhan Lucifer dulu. Di tulisan aslinya yang diterjemahkan KJV, bintang ini mendapat kata ganti orang
ketiga (kata “kepadanya”) itu dari “to him”, jadi jelas di sini bintang itu
bukan benda (“it”), tapi bintang itu makhluk hidup, merujuk kepada Lucifer.
v Nah, bintang ini
diberi “anak kunci lubang yang tidak berdasar” ~
Siapa
yang memberi bintang ini anak kunci? Allah. Ingat seri Terompet adalah seri
penghakiman, jadi ada yang akan dihakimi di sini. Karena itu Lucifer (Setan)
diberi anak kunci supaya dia bisa membuka
lubang yang tidak ada dasarnya ini untuk menghukum manusia-manusia tertentu.
Apa yang
dilambangkan oleh lubang yang tidak ada dasarnya ini? Dalam
bahasa Greekanya ialah ἄβυσσος [abussos]. Secara harafiah itu tempat yang sangat dalam sampai tidak
kelihatan dasarnya, tempat yang pasti sangat
gelap. Dalam pengertian yang lebih luas itu tempat
di mana tidak ada manusia yang hidup, tempat di mana tidak ada aktivitas, atau tempat kematian, tidak ada kehadiran Tuhan di
sana. Berarti tempat yang baik atau buruk?
Ini tempat yang mengerikan, tidak ada sesuatu yang baik bisa keluar dari tempat
yang gelap pekat ini.
9:2 Dan ia membuka lubang yang tidak berdasar
itu, dan di sana keluar asap dari lubang
itu, bagaikan asap tanur besar; dan matahari
dan langit menjadi gelap karena asap dari
lubang itu.
v “keluar asap dari lubang itu” ~
Apa yang
kita ketahui tentang “asap”?
1)
Asap adalah sesuatu yang menyebar dengan
cepat dan merata sampai ke mana-mana ~
jadi
yang dilambangkan oleh “asap” ini juga sesuatu yang menyebar dengan
cepat dan merata sampai ke mana-mana.
2)
Selain itu ayat ini berkata asap ini keluar dari lubang yang tidak berdasar ~
berarti
asap ini berasal dari tempat yang tidak baik, tempat yang melambangkan
kematian.
3)
Asap ini begitu hebatnya hingga menutupi bukan saja matahari
melainkan juga langit, ~ sehingga langit bahkan menjadi gelap.
Sebelumnya
kita sudah tahu bahwa matahari melambangkan Kristus, dan langit merupakan lawan
kata dari “lubang yang tidak berdasar”; langit di atas, lubang ini jauh di
bawah apalagi tidak ada dasarnya. Jadi asap ini menutupi Kristus dan semua yang
terang yang di atas. Apa yang bisa menutupi
Kristus? Ajaran yang sesat, ajaran yang salah, ajaran yang
bertolakbelakang dengan ajaran Kristus.
9:3 Dan dari asap itu keluarlah belalang-belalang ke atas bumi, dan
kepada mereka diberikan kuasa, sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di
bumi.
v “keluarlah belalang-belalang ke atas bumi” ~
Ada dua kata
dalam bahasa Inggris untuk belalang: grasshopper
= belalang biasa, dan locust =
belalang pelahap yang kalau menyerang, berpasukan secara gerombolan dan pasti
menghabiskan semua tanaman. Di sini belalangnya adalah “locusts” jadi belalang
pelahap yang menghabiskan semua tanaman. Kita bisa melihat keganasan
belalang ini di:
Keluaran 10:15
Karena mereka menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu menjadi
gelap dan mereka memakan habis segala
tumbuh-tumbuhan di negeri itu dan segala
buah pada pohon-pohon yang disisakan oleh
hujan bola es/api, sehingga tidak tersisa apa pun yang hijau pada pohon-pohon
atau tumbuh-tumbuhan di padang di seluruh tanah Mesir.
v
“kepada mereka diberikan
kuasa” ~
Belalang-belalang ini dikatakan diberi kuasa sama dengan kuasa kalajengking. Di manakah kuasa [power] seekor
kalajengking [scorpio]? Bukan di mulutnya, tetapi di ekornya, karena ekornya itu punya sengat yang berbisa.
Apa kata Alkitab tentang “ekor”?
Yesaya 9:15 (9-14)
Tua-tua dan orang yang terpandang, dialah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta,
dialah ekor.
Jadi belalang-belalang ini
diberi kuasa untuk mengajarkan dusta, jelas mereka bukan belalang literal tapi
mereka adalah makhluk-makhluk yang intelijen yang
mengajarkan dusta. Dan karena di sini dipakai bentuk
jamak (belalang-belalang), maka jumlah mereka yang mengajarkan dusta ini pun
bukan cuma satu, melainkan banyak seperti rombongan belalang.
9:4 Dan diperintahkan kepada mereka supaya mereka tidak merusak rumput-rumput di bumi, atau apa pun yang hijau, atau pohon apa pun,
melainkan hanya manusia yang tidak mempunyai
meterai Allah di dahinya.
v “tidak merusak rumput-rumput di bumi, atau apa pun yang hijau, atau pohon apa pun” ~
Rumput, segala yang hijau, pohon, yang
tidak boleh dirusak, tidak boleh diganggu, itu siapa? Rumput dan pohon itu
melambangkan manusia. Di ayat ini itu
melambangkan umat Allah, mereka yang punya meterai Allah. Kita bertemu dengan
pembahasan tentang meterai Allah di Wahyu 7. Silakan kembali ke sana untuk
melihatnya lagi. Dari mana kita tahu di sini yang dimaksud adalah umat Allah?
Karena di kalimat berikutnya, belalang-belalang ini diizinkan merusak manusia
yang tidak punya meterai Allah. Berarti yang punya meterai Allah tidak boleh,
kan?
v “hanya manusia yang tidak mempunyai
meterai Allah di dahinya” ~
Jadi ini
belalangnya harus menyeleksi. Mereka hanya boleh merusak manusia
yang tidak punya meterai Allah di dahinya. Berarti inilah penghakiman atas manusia-manusia yang tidak punya
meterai Allah, yang tidak diakui Allah sebagai milikNya.
Apa
artinya meterai? Cap kewenangan, cap legalisasi, cap kepemilikan. Suatu tanda untuk
membuktikan keabsahan sebuah perjanjian atau sebuah ikatan.
Jadi mereka yang tidak mempunyai
meterai Allah ialah mereka yang secara legal/sah bukan milik Allah, dan yang
tidak diakui Allah sebagai umatNya. Jadi Tuhan tidak mengizinkan
“belalang-belalang” ini menyesatkan umatNya yang memang sungguh-sungguh
secara sah diakui Tuhan sebagai umatNya. Mereka yang tidak diakui Tuhan sebagai umatNya,
akan bisa dirusak/disesatkan oleh belalang-belalang ini.
9:5 Dan mereka diperintahkan bahwa mereka tidak boleh membunuh mereka,
melainkan mereka harus disiksa lima bulan
lamanya. Dan siksaan mereka itu seperti siksaan kalajengking ketika ia menyengat manusia.
9:6 Dan
pada masa itu orang-orang akan mencari kematian,
dan tidak akan menemukannya; dan akan ingin mati, dan kematian lari dari mereka
v
“tidak boleh membunuh” ~
Belalang-belalang
ini diizinkan Tuhan hanya untuk menyiksa, tidak boleh membunuh. Mengapa? Karena
hukuman yang diberikan Tuhan kepada manusia di masa ini
masih bertujuan untuk menyadarkan, untuk mengoreksi. Pintu pengampunan masih terbuka,
orang-orang jahat masih punya peluang untuk bertobat sekiranya mereka menjadi
sadar dengan penghukuman ini. Jadi mereka tidak dibunuh supaya mereka masih bisa bertobat.
v “disiksa lima bulan lamanya” ~
Berapa
lamanyakah 5 bulan nubuatan itu? Dari pembahasan-pembahasan
sebelumnya kita sudah tahu bahwa:
1 bulan
nubuatan = 30 hari nubuatan
1 hari
nubuatan = 1 tahun literal.
Maka 5 bulan nubuatan = 150 tahun
literal.
Nah, sekitar
150 tahun sebelum Revolusi Perancis, Rene Descartes, seorang Perancis, menulis
buku A
Discourse on Methods yang dicetak di tahun 1637 mengetengahkan
pendapatnya bahwa yang terpenting adalah logika. Descartes berusaha keras agar manusia membuang konsep tentang
adanya Tuhan. Perancis kemudian dilanda faham baru hingga munculnya
sebutan The Age of Reason (Zaman
Logika) atau The Enlightenment
(Pencerahan) yang menolak adanya Allah. Faham Atheisme
masuk ke Perancis.
The Age of Reason (Zaman Logika) mencampakkan iman dan
mujizat dari agama. Keyakinan pada
Allah digantikan oleh keyakinan pada hikmat manusia. Selama
periode ini ilmu sains merasa yakin segala masalah bisa diselesaikan oleh akal
manusia tanpa butuh campur tangan terus-menerus dari Allah. Maka filsafat yang demikian tidak
akan membunuh manusia, tetapi membuat kehidupan manusia menjadi menyedihkan.
Setelah sekitar 150 thun mengajarkan
fahamnya, The Age of Reason (Zaman
Logika) akhirnya menginspirasi pecahnya Revolusi Perancis.
v
Apa yang terjadi ketika
manusia tidak percaya lagi pada adanya Tuhan yang mengendalikan alam semesta?
Ketika sains dan akal manusia tidak
bisa mengatasi masalahnya, yang tersisa hanya kesedihan, keputusasaan, dan kegagalan.
Tidak ada masa depan, tidak ada harapan, titik. Manusia tenggelam
dalam lembah kekelaman yang paling gelap di mana tidak tampak sedikit pun
kemungkinan adanya pertolongan. Tidak mendapatkan pertolongan dari sesama
manusia dan tidak meyakini ada Allah yang bisa menolong, maka sirnalah segala
harapan. Bukan hanya itu, tanpa mengakui kehadiran Satu Sosok yang Mahatahu, yang
Mahabenar yang akan memberikan pembalasan yang adil, manusia lepas kendali menjadi
lebih kejam daripada binatang. Apa
pun mereka lakukan demi sesaat memuaskan nafsu diri sendiri, hanya untuk
menyadari pada akhirnya bahwa segala itu tidak ada artinya. Hidupnya penuh
kegelapan, tidak punya harapan, tidak punya masa depan. Suatu kehidupan yang
percuma. Inilah seperti apa yang ditulis Salomo di:
Pengkhotbah
2:17-18
17 Oleh sebab itu aku membenci
hidup, karena pekerjaan yang dilakukan di bawah matahari itu berat bagiku. Semuanya adalah kesia-siaan dan mengejar
angin. 18 Aku membenci segala hal yang
telah kulakukan dengan jerih payah di bawah
matahari, sebab aku harus meninggalkan mereka
kepada orang yang datang sesudah aku.
Jadi
faham
atheisme yang diajarkan belalang-belalang pendusta ini menghancurkan
manusia dari dalam dirinya sendiri. Mereka memang tidak membunuh
secara langsung, tetapi secara tidak langsung mereka menimbulkan kerusakan
akhlak yang sangat parah.
9:7 Dan bentuk belalang-belalang itu seperti kuda yang disiapkan untuk berperang, dan di kepala mereka ada sesuatu
yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka seperti muka laki-laki,
9:8 Dan mereka punya
rambut seperti rambut perempuan; dan gigi mereka seperti gigi singa,
9:9 dan
mereka punya baju zirah seperti baju zirah dari besi; dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi
kereta-kereta kuda dengan banyak kuda, yang sedang lari ke medan perang.
9:10 Dan mereka punya
ekor seperti kalajengking, dan ada sengatnya di
ekor mereka. Dan kuasa mereka ialah untuk menyakiti manusia lima bulan
lamanya.
v “seperti kuda yang disiapkan untuk berperang”
~
Karena cepatnya gerakan
belalang-belalang pelahap itu sekarang mereka
disamakan dengan kuda yang berlari dalam
peperangan. Dalam bahasa Italia, belalang itu disebut “cavalletta” artinya “kuda kecil”. Dan
orang-orang di pedesaan Jerman menyebut mereka “Heupferde” artinya kuda jerami.
Jadi rupanya kalau mereka terbang bergerombol dalam kecepatan tinggi itu mirip
kuda-kuda yang berlari dalam peperangan.
v “di kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas” ~
Jadi
pasti mereka ini bukan sembarang “belalang” atau sembarang makhluk. Mahkota
menandakan status. Jadi mereka adalah makhluk-makhluk yang punya kemampuan yang cukup tinggi. Kita
pikir, siapa yang diizinkan Tuhan untuk menyiksa manusia? Yang bisa bergerak
cepat, dalam jumlah yang banyak, dan punya kemampuan?
v “muka mereka seperti muka laki-laki…
punya rambut seperti rambut perempuan” ~
Belalang-belalang
ini yang sudah pasti bukan belalang literal,
dikatakan punya muka laki-laki, tapi punya rambut perempuan, jadi mereka ini
bukan laki-laki dan bukan perempuan. Andai manusia pasti hanya ada dua gender,
laki-laki atau perempuan. Tapi mereka bukan salah satu gender itu. Apakah
karena mereka itu malaikat? Malaikat
kan tidak punya gender. Jadi ini adalah malaikat-malaikat yang
diizinkan Tuhan untuk menghukum segolongan manusia. Malaikat yang baik atau
malaikat yang jahat? Pasti malaikat
yang jahat karena mereka keluar dari asap yang berasal dari
lubang yang tidak ada dasarnya, ingat?
v “gigi mereka seperti gigi singa” ~
Jadi
mereka punya kemampuan mencabik-cabik
mangsanya, mereka bukan macan ompong. Siapa yang juga diumpamakan
singa?
1 Petrus 5:8
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Karena musuhmu si Iblis, berjalan keliling seperti singa
yang mengaum-aum, mencari siapa yang dapat ditelannya
Semakin
jelas kan identitasnya?
v “punya baju zirah” ~
Mereka
memang siap untuk berperang,
tujuan mereka adalah untuk berperang dan mereka mempersiapkan diri untuk itu,
mereka bukan maju asal-asalan tanpa persiapan, tapi maju lengkap dengan baju
zirah.
v “bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta kuda” ~
Begitu cepatnya kepak
sayap mereka dan begitu
banyaknya jumlah mereka sehingga rombongan belalang bisa
terdengar seperti suara kereta-kereta kuda.
v “sengatnya di ekor mereka...
menyakiti manusia lima bulan lamanya” ~
Ekor kalajengking
dengan sengatnya yang menyakiti manusia lima bulan lamanya, sudah dibahas di
Wahyu 9:3, 5 di atas.
9:11 Dan mereka punya sebagai raja atas
mereka, yaitu malaikat lubang yang tidak berdasar yang namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon tetapi dalam bahasa Yunani dia punya
nama Apolion
v
“punya sebagai raja atas mereka, yaitu malaikat lubang yang tidak berdasar ~
Nah, sekarang sangat jelas siapa belalang-belalang
itu dan siapa rajanya yang beraja di lubang yang tidak berdasar itu. Di sini
jelas disebutkan bahwa rajanya adalah “malaikat lubang yang tidak berdasar, yang tidak lain adalah Lucifer, Iblis, Setan.
Lucifer di sini disebut “Abadon” atau “Apolion”. Arti dari dua kata ini dalam bahasa Inggris
adalah “destroyer” atau dalam bahasa
Indonesia “penghancur”.
INILAH CELAKA YANG PERTAMA
Manusia-manusia
yang tidak diakui Allah sebagai umatNya, yang tidak punya meterai Allah di dahi
mereka, menjadi mangsa empuk
malaikat-malaikat jahat anak buah Lucifer, selama 150 tahun diizinkan menyodorkan
doktrin-doktrin palsu yang menyesatkan kepada mereka bahwa logika itulah pencapaian
tertinggi, bahwa tidak ada Allah, tidak ada penghakiman, tidak ada Surga, tidak
ada neraka.
Mengapa ini
disebut celaka?
Karena inilah
yang mengakibatkan pecahnya revolusi Perancis, dari sinilah
bermulanya faham atheisme, sosialisme, komunisme, yang muncul menggantikan
ajaran Tuhan yang benar. Dan efeknya sangat parah. Ajaran Tuhan
bukan saja dikepung oleh ajaran-ajaran palsu sinkretisme yang masuk ke dalam
gereja di era sebelumnya, tetapi sekarang dikepung juga oleh faham baru dari luar gereja bahwa logika itulah allah yang
sesungguhnya, semua yang tidak bisa diterima logika itu tidak benar. Ini
mempersiapkan ladang baru bagi faham Evolusi dan Big Bang yang menolak doktrin
Penciptaan alam semesta dan isinya oleh Tuhan. Dan manusia yang terpengaruh
oleh semua ajaran palsu ini meninggalkan Tuhan, meninggalkan Hukum Tuhan, dan
membuang kesempatannya untuk selamat.
Sangkakala
Keempat dari era sebelumnya yang
berlangsung selama 1260 tahun kekuasaan Kepausan telah membuat banyak negara di
Eropa terpuruk secara rohani, dan Perancis yang paling parah. Rajanya,
bangsawan-bangsawannya, petinggi-petinggi gereja semua hidup bergelimang harta
yang diperoleh dari memeras rakyat, sementara rakyat tertindas hampir sekarat.
Karena itu sangat mudah masuknya faham atheisme dan sosialisme di kalangan
rakyat jelata yang sengsara. Rakyat
yang menderita, yang selama ratusan tahun tidak pernah mengenal ajaran Allah yang benar, karena Kristus, Kitab
Suci, dan umat Allah (matahari, bulan, bintang-bintang) telah digelapkan
sebagian
sehingga mereka tidak bisa memancarkan terang kebenaran. Selama 150 tahun yang
terakhir orang-orang terpelajar seperti Descartes mengisi kekosongan rohaninya
dengan faham-faham sesat dan menyuapkannya kepada rakyat Perancis. Seperti
orang yang akan tenggelam, rakyat Perancis segera menerima pelampung atheisme
ini. Mereka mudah diyakinkan bahwa tidak ada Allah, karena petinggi-petinggi
gereja semuanya hanya menindas dan omong kosong, sama sekali tidak mencerminkan
hamba-hamba Allah yang benar. Api pun membara dalam sekam. 150 tahun lamanya
kebencian menumpuk, sedikit demi sedikit akhirnya pada 5 Mei 1789 meletuslah pemberontakan
mereka, yang semakin memburuk hingga pada 14 Juli 1789 mereka menyerbu penjara
Bastille di Paris. Kejatuhan Bastille merupakan titik ditabuhnya genderang
perang yang berlangsung beberapa tahun. Revolusi
Perancis pecah sebagai akibat kekuasaan Kepausan selama seribu tahun lebih
telah menggelapkan Kristus, Kitab Suci, dan umat Allah (matahari, bulan,
bintang-bintang).
Kalau kita
membuka sejarah, kita melihat saat Revolusi Perancis begitu banyak orang yang
dipancung kepalanya, termasuk rajanya Louis XVI dan permaisurinya Marie
Antoinette. Semua yang berdarah bangsawan kehilangan kepala mereka. Harta
mereka dijarah. Pisau guillotine bekerja siang malam memancung kepala tanpa
henti. Dan Perancis mengalami masa teror yang paling mengerikan dalam
sejarahnya.
Great
Controversy 284.1
Kemudian
tibalah hari-hari itu ketika peraturan yang paling biadab dijalankan oleh
pengadilan yang paling biadab; ketika tidak ada manusia yang bisa menyapa
tetangganya atau berdoa… tanpa resiko dianggap melakukan kejahatan yang dikenai
hukuman mati; ketika mata-mata bersembunyi di setiap sudut; ketika setiap pagi
pisau guillotine bekerja keras dan lama; ketika penjara penuh bagaikan tempat
para budak di dalam kapal pengangkutnya; ketika selokan-selokan dipenuhi darah
yang membuih yang mengalir ke dalam sungai Seine… Sementara setiap hari
gerobak-gerobak penuh dimuati korban-korban untuk dibawa ke kematian mereka
melalui jalan-jalan di Paris, para proconsul yang dikirim komite penguasa ke
departemen-departemen, bersorak-sorak dalam kekejaman yang berlebihan yang
bahkan asing bagi ibu kota itu. Pisau
mesin pembunuh naik dan turun terlalu lambat melakukan pekerjaan
pembantaiannya. Barisan panjang para tawanan diberondong dengan amunisi dari
meriam. Di bagian bawah kapal-kapal yang padat dibuatlah lubang-lubang. Kota
Lyons berubah menjadi padang gurun. Di Arras para tawanan bahkan tidak diberi
belas kasihan kematian yang cepat. Sepanjang Loire dari Saumur hingga ke laut,
rombongan besar burung-burung gagak dan elang berpesta memakan mayat-mayat
telanjang, yang terikat bersama dalam pelukan yang mengerikan. Baik jenis
kelamin maupun usia tidak ada yang mendapatkan belas kasihan. Para pemuda dan
pemudi remaja yang dibunuh oleh pemerintahan yang keji itu berjumlah ratusan.
Bayi-bayi yang tercabik dari pelukan ibunya dilemparkan dari satu tombak ke
tombak yang lain sepanjang barisan Jacobin.” (The Atrocities of the Reign of Terror – M.A. Thiers, History of the
French Revolution). Dalam kurun waktu 10 tahun yang pendek, sejumlah besar manusia binasa.”
9:12 Satu celaka sudah lewat. Lihat, masih dua
celaka lagi yang akan datang setelah ini.
SANGKAKALA KEENAM ~
CELAKA YANG KEDUA
9:13 Dan malaikat yang keenam meniup, dan aku mendengar suatu suara dari
keempat tanduk mezbah emas yang di
hadapan Allah.
v “suara dari keempat tanduk mezbah emas” ~
Kita
kembali ke lokasi Ka’abah di Surga, di mana terdapat mezbah emas di hadapan
Allah.
Suara siapa itu?
Jelas yang melayani di depan mezbah emas di hadapan Allah adalah Yesus, perantara
Allah dengan manusia.
Ayat ini
menunjukkan bahwa saat sangkakala keenam, Yesus masih bertugas di Bait Allah
surgawi, dengan demikian berarti pintu kasihan masih terbuka. Manusia masih
bisa bertobat.
9:14 berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala,
‘Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat di
sungai besar Efrat itu.’
v “empat malaikat yang terikat di
sungai besar Efrat” ~
Ini
tidak sama dengan empat malaikat yang menahan mata angin di Wahyu 7:1. Ini
adalah empat malaikat yang ditahan dan diikat di dekat sungai Efrat. Berarti ini bukanlah
malaikat-malaikat yang baik. Ini malaikat-malaikat anak buah Setan.
Dan ketika Sangkakala Keenam itu ditiup, Yesus memberi perintah agar keempat malaikat jahat itu
dilepaskan.
v Angka 4 itu
punya makna universal/global.
Karena
itu Sangkakala Keenam ini
tidak hanya untuk setempat, tetapi berlaku
global. Karena itu ada kaitan antara
Sangkakala Keenam ini dengan Malapetaka Keenam, karena sama-sama
menyangkut Sungai Efrat, dan sama-sama bersifat global.
v Nah, karena
angka 4 itu secara simbolis punya makna universal/global,
berarti
malaikat jahat yang dilepaskan itu bukan
hanya literal 4, tapi banyak. Mereka sebelumnya “terikat”,
artinya kebebasan mereka beraktivitas dibatasi. Tetapi sekarang mereka akan
dilepaskan. Berarti mereka akan bebas mendatangkan bencana bagi manusia.
v Sungai Efrat yang
literal ada di Timur Tengah.
Babilon
kuno dulu terletak di sungai Efrat. Kita perlu memahami ini, karena di kitab Wahyu
kita berulang-ulang akan bertemu dengan Babilon/Babel. Tetapi jelas semua ini
tidak bicara tentang kota Babilon kuno yang eksis sebelum Masehi, melainkan Babilon
sekarang adalah simbol bagi musuh
Allah. Musuh Allah, si Antikristus, punya beberapa sebutan. Di kitab Daniel dia disebut “Tanduk
Kecil”. Di kitab Wahyu 13 dia disebut “Binatang”,
di Wahyu 17
disebut “Perempuan Pelacur”,
juga “Babel/Babilon”. Di 2 Tesalonika
dia disebut “Anak
kebinasaan”, “Manusia Dosa (duhaka)”, “Antikristus”. Semua
nama itu bicara tentang kekuasaan yang sama, yaitu Kepausan Roma Katolik.
v Di Wahyu 17
perempuan pelacur yang bernama “Babilon
yang Besar” itu duduk di atas banyak air. Air yang
didudukinya itulah Sungai Efrat
karena Babilon literal duduk di atas Sungai Efrat literal. Tapi karena ini
tidak bicara tentang Babilon literal, maka ini juga tidak bicara tentang Sungai
Efrat literal. Ingat di atas kita sudah membahas bahwa di Alkitab “laut” atau
“banyak air” itu melambangkan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa,
kaum-kaum.
Wahyu 17:15
Lalu ia berkata kepadaku: ‘Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk,
adalah kaum-kaum, dan orang banyak, dan bangsa-bangsa dan
bahasa-bahasa.’
Jadi Sungai Efrat yang dimaksudkan di
sini adalah kaum-kaum, orang banyak, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa
yang mendukung Kepausan.
9:15 Dan keempat malaikat itu
dilepaskan, yang telah disiapkan bagi jam itu, dan hari, dan bulan, dan
tahun, untuk membunuh sepertiga bagian manusia.
v Kita lihat apa
yang ada di naskah aslinya.
Di
Strong’s Dictionary semua kata yang ada kode G++++ itu berarti di naskah
aslinya ada kata tersebut. Yang tidak ada kodenya, itu ditambahkan oleh yang
menerjemahkan, dan terkadang penambahan itu tidak tepat.
AndG2532 theG3588 fourG5064 angelsG32 were loosed,G3089 which were preparedG2090 forG1519 an hour,G5610 andG2532 a day,G2250 andG2532 a month,G3376 andG2532 a year,G1763 for toG2443 slayG615 theG3588 third partG5154 of men.G444
ü Lihat kata “an hour” pada kata “an” tidak ada kode
G++++, yang ada kodenya adalah kata “hour” itu G5610.
ü Dan kata “a day” pada kata “a” tidak ada
kodenya, yang ada hanya kata “day” G2250.
ü Juga kata “a month” yang ada kodenya hanya kata “month” G3376.
ü Dan kata “a year” yang ada kodenya juga hanya pada kata “year” G1763.
Jadi bukan satu jam, satu hari, satu bulan, dan satu
tahun, melainkan seharusnya Wahyu 9:15 demikian bunyinya:
AndG2532 theG3588 fourG5064 angelsG32 were loosed,G3089 which were preparedG2090 forG1519 the hour,G5610 andG2532 day,G2250 andG2532
month,G3376 andG2532 year,G1763 for toG2443 slayG615 theG3588 third partG5154 of men.G444
v “jam itu, dan hari, dan bulan, dan
tahun” ~
Jam, hari,
bulan, tahun yang mana? Nah, kalau kita lihat di Kitab Wahyu, hanya ada satu referensi
tentang kata “jam” ὥραν (hōran), kata yang sama yang dipakai di Wahyu 14:6-7.
Wahyu 14:6-7
6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah
langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang
diam di atas bumi, kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, 7
dan ia berseru dengan suara nyaring: ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia,
karena telah tiba jam penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit
dan bumi dan laut dan semua mata air.’"
Maka
jika “jam”nya adalah “jam penghakiman” yang ada di Wahyu 14:6-7, dan
kita tahu bahwa “jam
penghakiman” itu jatuh pada hari ke-10, bulan ke-7 (Tishri), tahun
1844; yang menurut kalender kita jatuh pada 22 Oktober 1844.
Ini
adalah dimulainya penghakiman umat Allah, saat Yesus Kristus pindah dari Bilik
Kudus ke Bilik Mahakudus Bait Suci surgawi untuk memulai pemeriksaan nama-nama
mereka yang tercantum dalam Kitab Kehidupan.
Jadi
sejak 22 Oktober 1844, malaikat-malaikat jahat yang
tadinya terikat di Sungai Efrat dilepaskan. Sampai kapan? Sampai sekarang masih.
v “untuk membunuh sepertiga bagian
manusia” ~
Artinya,
malaikat-malaikat jahat itu mulai waktu itu diizinkan mengumpulkan pengikutnya,
tetapi mereka masih diberi batasan tidak boleh membunuh semua manusia, hanya sepertiga
bagian yang diperbolehkan.
Jadi
jelas ini belum penghakiman terakhir ketika semua manusia yang tidak selamat
akan dibinasakan. Pada waktu ini
masa kemurahan Allah belum berakhir, pintu pertobatan belum tutup, manusia masih bisa mengubah
nasibnya.
Jadi mulai 22
Oktober 1844 Tuhan mulai mengumpulkan umatNya melalui penghakiman investigasi
atas nama-nama di Kitab Kehidupan; dan Setan juga mulai mengumpulkan pengikutnya. Dunia akan terpolarisasi menjadi dua kubu: Kubu
Kristus dan Kubu Setan untuk berhadapan terakhir kalinya sebelum kedatangan
kedua Kristus.
9:16 Dan bilangan tentara berkuda itu ialah dua ratus juta, dan aku mendengar bilangan mereka.
v “tentara berkuda dua ratus
juta” ~ Tulisan aslinya 2 x 10’000
x 10’000.
Apakah ini bicara tentang 200juta literal, tidak
lebih satu tidak kurang satu? Tidak. Sama seperti bilangan 144ribu yang juga
didengar Yohanes, itu bukan angka literal. Ini hanya memberikan perbandingan, betapa
banyaknya musuh kita. Jumlah simbolis umat Allah yang terakhir hidup hanya
144ribu, sedangkan musuhnya 200juta. Perbandingan yang sangat tidak seimbang.
v “tentara berkuda” ~
Apakah
malaikat naik kuda? Bukankah malaikat itu terbang? Nah, ini adalah bahasa
simbolis, gambaran malaikat yang akan
berperang. Ketika Kristus datang bersama malaikat-malaikatNya
mereka juga digambarkan naik kuda putih (Wahyu 19:14).
9:17 Dan demikianlah aku melihat kuda-kuda dalam penglihatan ini: dan mereka yang menungganginya memakai baju
zirah merah api, biru bunga, dan kuning
belerang; dan kepala kuda-kuda itu seperti
kepala singa, dan dari mulut mereka keluar
api, asap, dan belerang.
v “yang menungganginya memakai baju zirah” ~
Sekali
lagi diulangi bahwa malaikat-malaikat jahat yang menunggang kuda itu memakai
baju zirah lengkap untuk maju berperang. Warna baju zirah mereka adalah warna
nyala api, lidah api itu berwarna merah dan biru dan kuning. Jadi kalau mereka berpakaian lengkap maka
kita pun jangan lupa memakai perlengkapan perang kita yang disebutkan di Efesus
6:13-18.
v “kepala kuda-kuda itu seperti kepala singa” ~
Sekali lagi disinggung kata “singa”.
Ingat 1 Petrus 5:8 yang mengatakan Iblis seperti singa yang mengaum?
v “dari mulut mereka keluar api,
asap, dan belerang” ~
Ini
mirip deskripsi Setan yang disebut Lewiatan di kitab Ayub.
Ayub 41:19-21
19 Dari mulutnya keluar suluh, dan bunga api memuncrat keluar. 20 Dari lubang hidungnya keluar asap bagaikan dari belanga atau ketel yang mendidih. 21 Nafasnya menyalakan bara, dan nyala api keluar
dari mulutnya.
Dan di
Yesaya Lewiatan diidentifikasi sebagai “ular” dan “naga”
yang akan dibunuh Tuhan.
Yesaya 27:1
Pada
waktu itu TUHAN dengan pedang-Nya yang berat, besar dan kuat akan menghukum Lewiatan, ular yang licin itu, yaitu Lewiatan, ular yang memutarbalikkan kebenaran itu, dan Ia akan membunuh naga itu yang ada di laut
Di
Wahyu 12 kita lihat bahwa naga, ular tua, itu adalah Setan, Iblis.
Wahyu 12:9
Dan naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis dan Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dia
dilemparkan ke bumi, dan malaikat-malaikatnya
dilemparkan keluar bersama-sama dengan dia.
9:18 Oleh ketiga malapetaka ini sepertiga bagian dari umat manusia dibunuh oleh api, dan asap, dan belerang,
yang keluar dari mulut mereka
v “sepertiga bagian dari umat
manusia dibunuh” ~
Tidak
seluruhnya, hanya sepertiga bagian.
v “api, dan asap, dan belerang, yang keluar dari mulut mereka” ~
Ada
berapa unsur yang keluar dari mulut? Tiga: api, asap, belerang. Inilah yang membunuh sepertiga bagian manusia.
Ini bahasa simbol. Kitab
Wahyu itu penuh bahasa simbol. Untuk mengetahui artinya kita cari ayat lain
yang juga bicara tentang apa yang keluar dari
mulut kubu Setan.
Wahyu 16:13
Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak
keluar dari mulut naga dan dari mulut Binatang dan dari mulut nabi palsu.
Nanti
kalau kita tiba di Wahyu 16 kita akan melihat Setan punya koalisi. Dan tiga roh
najis keluar dari mulut mereka. Tentang tiga roh najis seperti katak ini kita
bahas nanti di pasal 16. Jadi sekarang ditangguhkan dulu.
Jika Roh
Kudus membawa manusia kepada pertobatan, maka roh najis pasti sebaliknya, membawa manusia untuk
memberontak kepada Allah. Akibatnya manusia-manusia yang ikut
memberontak kepada Allah bagaimana nasibnya? Mereka akan terbunuh, mereka akan
mati. Bila Tuhan menarik perlindunganNya
dari mereka yang melawan DiriNya, maka manusia-manusia akan mudah dibunuh oleh
Setan. Setan itu selain ingin membunuh umat Tuhan dia juga tidak
sayang membunuh pengikut-pengikutnya sendiri, karena dia memang pembunuh. Hobinya membunuh siapa saja yang bisa dibunuhnya.
Yohanes 8:44
Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis, dan keinginan bapakmulah yang kamu mau lakukan. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
kebenaran. Apabila ia berkata dusta, itu
bersumber dari dirinya sendiri, sebab ia
adalah pendusta dan bapak segala dusta.
9:19 Sebab kuasa mereka ada di mulut mereka dan di ekor mereka; karena
ekor mereka sama seperti ular, yang
mempunyai kepala, dan dengan itu mereka bikin celaka.
v “kuasa mereka ada di mulut mereka dan di
ekor” ~
Mereka punya dua alat pembunuh: Di ayat
18 sudah dikatakan bahwa mulut
mereka mengeluarkan api, asap, dan belerang. Dan sekarang
ditambahkan ekor mereka juga berbahaya.
v
“ekor mereka sama seperti ular, yang mempunyai kepala”
~
Ekor
melambangkan nabi yang mengajarkan ajaran yang salah, doktrin-doktrin
yang menyesatkan, kebohongan-kebohongan yang disampaikan sebagai kebenaran.
Yesaya 9:15 (9-14)
Tua-tua dan orang yang terpandang, dialah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, dialah ekor.
Dan di
sini ditambah lagi faktor ekornya berkepala
ular. Ular
adalah lambang Setan. Jadi Tuhan
mau kita sangat jelas mengenai hal ini sampai diulang-ulang terus supaya kita
tahu siapa identitas yang dibicarakan.
9:20 Dan manusia yang tersisa yang
tidak terbunuh oleh malapetaka-malapetaka itu, namun
tidak bertobat dari perbuatan tangan mereka, yang
mereka seharusnya tidak menyembah roh-roh
jahat, dan berhala-berhala dari emas dan perak, dan
kuningan, dan batu dan dari kayu, yang tidak dapat melihat mapun mendengar atau
berjalan,
9:21 mereka juga tidak bertobat dari pembunuhan-pembunuhan mereka, maupun dari sihir mereka,
dari perzinahan mereka, atau dari pencurian-pencurian mereka.
v “manusia yang tersisa yang tidak
terbunuh oleh malapetaka-malapetaka itu, namun tidak bertobat” ~
Jadi ada yang lolos ya, tapi yang
menyedihkan mereka yang lolos ini dikatakan “tidak bertobat” dari segala
kejahatan mereka.
v “menyembah roh-roh jahat, dan berhala-berhala dari emas dan perak,
dan kuningan, dan
batu dan dari kayu, yang tidak dapat
melihat mapun mendengar atau berjalan” ~
Kalimat ini sama dengan yang ada di
Daniel 5:23 ketika Daniel menyampaikan penghakiman Tuhan kepada Belsyazar, yang
juga menyembah berhala dari emas, perak, kuningan, kayu, batu yang tidak bisa
melihat maupun mendengar. Jadi janganlah kita menyembah segala
macam berhala dengan alasan apa pun.
Dengan
peringatan ini, berakhirlah pesan yang dibawa oleh sangkakala yang keenam.
Kita sekarang hidup di bagian akhir
Sangkakala Keenam. Pintu kasihan belum menutup, sehingga
kita masih punya kesempatan untuk bertobat, kembali kepada Allah dan
kebenaranNya.
May 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar