WAHYU PASAL 2
SURAT
KEPADA JEMAAT DI EFESUS
2:1 Tuliskanlah
kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh
bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas
itu.
v Kata “Efesus”
berarti “yang pertama” atau “yang didambakan”.
v Kembali Kristus
menyuruh Yohanes memperkenalkan identitas dari si Pemberi
pesan.
“Dia, yang memegang ketujuh
bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas
itu.”
Di sini Kristus ingin kita tahu, bahwa
Dia selalu berada di antara kita [di antara ke-7 kaki dian emas = jemaatNya].
Dia tidak pernah meninggalkan kita, melainkan Dia selalu memonitor, memandu,
dan terlibat dengan kehidupan kita, Dia berjalan di antara kita.
2:2 Aku tahu pekerjaan-pekerjaanmu:
jerih payahmu, ketekunanmu, dan bahwa engkau tidak toleran terhadap orang-orang jahat.
Dan engkau telah menguji mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi bukan, dan
telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau telah bertahan, dan memiliki kesabaran, dan telah bekerja keras demi nama-Ku;
dan engkau tidak mengenal lelah.
v Kristus memulai
pesanNya dengan meyakinkan jemaatNya, bahwa Dia “tahu pekerjaan-pekerjaanmu” ~
Dia mengikuti semuanya, tidak ada yang
luput dari mataNya.
Jemaat
yang pertama ini memiliki beberapa sifat yang patut dipuji, yaitu:
ü Berjerih
payah, artinya bekerja keras.
ü Tekun,
artinya tidak mudah putus asa, ulet.
ü Tidak
memberikan toleransi kepada orang-orang jahat.
ü Menguji
orang-orang yang mengaku sebagai rasul, ternyata bukan.
Artinya, mereka berhati-hati dan
waspada, tidak menerima begitu saja klaim kerasulan seseorang yang membawa
ajaran yang baru. Dalam hal ini mereka memegang nasihat para rasul:
1 Tesalonika 5:21
Ujilah segala sesuatu dan
peganglah erat-erat apa yang baik.
1 Yohanes 4:1
Saudara-saudaraku yang terkasih, janganlah percaya pada setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu,
apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi palsu yang telah keluar ke
dunia.
ü Sabar
ü Mau
menderita demi Kristus
ü Tidak
mengenal lelah, atau giat.
2:4 Namun demikian Aku punya celaan
terhadapmu, yaitu engkau telah meninggalkan
kasihmu yang pertama.
2:5 Sebab itu ingatlah dari mana
engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi pekerjaan-pekerjaan yang mula-mula, jika tidak, Aku akan segera datang kepadamu dan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, kecuali engkau bertobat.
v Walaupun
memiliki banyak sifat yang bagus, namun, Kristus mencela jemaat ini, karena “telah meninggalkan kasihmu yang pertama”.
Apa kasih yang pertama
ini?
Pada saat awal jemaat itu terbentuk,
mereka saling mengasihi satu sama lain, saling menolong, saling mempedulikan,
mereka memiliki kasih persaudaraan yang erat sebagai manifestasi kasih mereka kepada Kristus. Tetapi rupanya
dengan berjalannya waktu, seperti kebanyakan cinta
pertama yang awalnya menggebu-gebu, kasih persaudaraan yang semula begitu
tulus dan erat ini, pun luntur. Egoisme menyerap masuk ke dalam
hati. Semua orang sibuk bekerja keras sendiri, tidak mengenal
lelah, dan mereka lupa untuk tetap menjalin hubungan persaudaraan yang erat di
antara sesama mereka. Masing-masing
terlalu sibuk untuk mempedulikan yang lain. Ego mulai tumbuh. Orang menjadi
lebih memetingkan diri sendiri. Kasih yang pertama pun
luntur. Dengan lunturnya kasih kepada sesama, pasti luntur jugalah kasih kepada
Kristus, karena itu adalah manifestasinya.
v Ternyata hilangnya kasih yang mula-mula
ini bukan hal yang sepele di mata Tuhan.
Mereka bukan ditegur karena menyimpang
dari ajaran [doktrin]. Mereka bukan ditegur karena malas mengInjil. Mereka
bukan ditegur karena tidak bersedia menderita demi Kristus. Hanya kasih mereka
yang pertama telah luntur, itu saja. Mereka telah
membiarkan hubungan antar-saudara seiman menjadi dingin. Dan untuk itu apa kata
Tuhan? “ingatlah dari
mana engkau telah jatuh”. Jadi ini
merupakan hal yang penting di mata Tuhan! Kristus berkata “Bertobatlah dan lakukanlah lagi pekerjaan-pekerjaan
yang mula-mula”. Jadi
Kristus menghendaki kasih yang pertama itu harus tetap
ada. Kalau tidak, “Aku akan segera datang
kepadamu dan mengambil kaki dianmu dari tempatnya”. Kristus tidak main-main. Walaupun jemaat
Efesus ini memiliki banyak sifat yang baik [lihat ayat 2-3 di atas], tetapi tanpa kasih yang pertama, semua itu tidak tidak cukup, karena Kristus
tetap akan mengambil kaki diannya dari tempatnya, dengan kata lain, Kristus
akan menyingkirkannya.
v
Mengapa
kasih yang pertama ini begitu penting?
Karena dasar dari seluruh ajaran Tuhan adalah KASIH.
Tanpa itu, semua tak ada artinya, hanyalah legalitas.
Matius 22:37-39
37 Yesus berkata kepadanya, ‘Engkau harus mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. 38
Itulah Perintah yang utama dan yang pertama.
39 Dan yang kedua, sama seperti
itu: Engkau harus mengasihi sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.’
1 Yoh. 4:8
Dia yang tidak mengasihi, tidak mengenal Allah, sebab Allah itu kasih.
I Yohanes 4:20
Jikalau seorang berkata, ‘Aku mengasihi Allah,’ dan
membenci saudaranya, ia seorang pendusta,
karena dia yang tidak mengasihi saudaranya
yang dilihatnya, mana bisa dia mengasihi
Allah, yang tidak dilihatnya.
I Yohanes 3:10
Dalam hal inilah anak-anak Allah dan anak-anak Iblis dinyatakan: barangsiapa
yang tidak berbuat kebenaran, tidak
berasal dari Allah, demikian juga dia yang
tidak mengasihi saudaranya.
Jadi apa pun yang kita lakukan, tanpa KASIH,
adalah percuma. Semua kebaikan kita yang lain, tak ada artinya. Tidak cukup
semua sifat baik yang dimiliki jemaat Efesus, kalau tidak ada kasih.
Sebaliknya kalau ada
KASIH, maka yang lain-lain pasti mengikuti:
1 Petrus 4:8
Dan di atas segalanya,
milikilah kasih yang hangat di antara kamu sendri, karena kasih akan menutupi banyak sekali dosa.
2:6 Tetapi ini ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan kelompok Nikolaitan, yang juga Kubenci.
v Sejak jemaat
yang mula-mula terbentuk, sudah ada sekelompok orang yang menyalahgunakan
ajaran kasih karunia Kristus.
Mereka mengatakan, karena sekarang
mereka sudah tidak lagi berada di bawah kutukan Hukum,
maka mereka boleh bebas hidup sesuka hati. Terutama mereka terlibat dalam hubungan seksual bebas.
Golongan ini dikenal sebagai golongan Nikolaus [Nicolaitanes], karena yang
mempelopori bernama Nikolaus. Ada pendapat yang mengatakan Nikolaus ini adalah
yang disebutkan di Kisah 6:5, yang setelah diangkat menjadi
diakon, justru menjadi murtad; namun hal ini tidak dapat dipastikan kebenarannya
karena tidak ada keterangan dari Alkitab.
Tapi siapa pun Nikolaus yang menyebarkan
ajaran yang sesat ini, Tuhan sudah mengatakan bahwa Dia membenci pengikut-pengikutnya.
Dengan ini Tuhan menyatakan bahwa ajaran
kelompok Nikolaus yang mengatakan karena manusia sudah diselamatkan oleh kasih
karunia maka tidak diperlukan lagi hidup sesuai hukum Tuhan, adalah suatu
ajaran yang salah dan dibenci oleh Tuhan. Ini menjadi peringatan bagi kita
yang menganggap Hukum Tuhan sudah dihapus oleh salib
Kristus. Itulah faham kelompok Nikolaus, dan Tuhan sudah menyatakan bahwa Dia
membencinya.
Hukum
Tuhan tidak pernah dihapus oleh salib Kristus. Apa yang dihapus oleh salib
Kristus?
Kolose 2:13-14
13…sesudah Ia mengampuni
segala pelanggaranmu, 14 dengan menghapuskan semua surat
utang yang mendakwa kita, yang mengancam
kita, dan itu telah disingkirkanNya dengan memakukannya pada kayu salibNya.
Yang dihapus oleh salib Kristus adalah “surat hutang” kita. Sebelum kematian Kristus, sejak Adam,
umat Allah mempersembahkan kurban hewan untuk pengampunan dosa. Kematian hewan
itu melambangkan kematian Kristus. Jadi itu sama dengan Kristus berkata,
“Sekarang kamu pakai hewan dulu sebagai tanda bahwa kamu minta ampun.
Pengampunannya kamu terima. Hukumannya nanti Aku yang bayar waktu Aku datang.
Sekarang pembayaran hukuman itu diutang dulu.” Jadi pengampunan yang diperoleh
umat Allah di zaman Perjanjian Lama hingga kematian Kristus merupakan surat
utang (promissory note) yang akan dibayar Kristus di salib. Jadi itulah yang
dipakukan di salib, semua surat utang bangsa Yahudi yang minta pengampunan
dengan mempersembahkan kurban hewan. Karena itu setelah kematian Kristus, bila
umat Allah berbuat dosa, tidak usah lagi mempersembahkan kurban hewan, tapi cukup
berdoa minta ampun. Karena kematian Kristus di salib itu sudah membayarkan
semua hukuman dosa umat Allah mulai dari yang pertama hidup sampai yang
terakhir mati.
v Jadi
kalau kita lihat, jemaat Efesus ini sebenarnya adalah jemaat yang baik. Mereka:
ü Berjerih
payah, artinya bekerja keras.
ü Tekun,
artinya tidak mudah putus asa, ulet.
ü Tidak
toleran terhadap orang-orang jahat.
ü Menguji
orang-orang yang mengaku sebagai rasul
ü Sabar
ü Mau
menderita demi Kristus
ü Tidak
mengenal lelah, atau giat.
ü Menjalankan
doktrin yang benar, mereka megang hukum Tuhan, karena mereka membenci golongan
Nikolaus yang tidak mengindahkan hukum Tuhan
Tapi semua
ini tidak cukup. Mereka masih kurang 1 hal, justru hal yang
terpenting, yaitu lunturnya kasih mereka yang mula-mula.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Kepada dia yang menang, akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang
ada di tengah Taman Firdaus Allah.
v Di sini jelas
dikatakan, siapa yang bertelinga hendaklah dia mendengar pesan ini. Supaya apa? Supaya bisa menang.
v Dan “dia yang menang” akan
bisa “makan
dari pohon kehidupan yang ada di tengah
Taman
Firdaus Allah."
Pesan-pesan
kepada ketujuh jemaat di Wahyu pasal 2-3
selalu
berisikan janji kepada “dia yang menang”.
Kita
harus sadar bahwa kemenangan itu hanya
diperhitungkan
pada garis finis, setelah pertandingan berakhir.
Sebelum
mencapai akhir, tidak ada yang bisa dianggap menang.
Kalau
gugur di tengah jalan, kita jelas bukan pemenang.
Demikianlah kita harus berpegang terus kepada Kristus hingga akhir.
Barulah
kita bisa dianggap menang.
v Kita pertama
mengenal “pohon
kehidupan” dari Kejadian 2:9
Dan
dari dalam tanah TUHAN Allah menumbuhkan
berbagai-bagai pohon yang indah dipandang
dan yang baik untuk dimakan buahnya, dan pohon kehidupan juga ada di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat.
Jadi, Pohon Kehidupan ini tadinya ada di
dalam Taman Firdaus yang di dunia, di mana Tuhan menempatkan Adam dan Hawa, dan
mereka bebas makan dari pohon itu. Tetapi setelah Adam dan Hawa berdosa, Tuhan
menghalangi akses kepada Pohon Kehidupan itu.
Kejadian
3:22
Lalu
berfirmanlah TUHAN Allah: ‘Lihat, manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik
dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan
mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup
untuk selama-lamanya.
v Menurut Alkitab,
makan buah Pohon Kehidupan itu, akan membuat manusia bisa hidup untuk
selama-lamanya.
Tuhan tidak mau manusia hidup selamanya
dalam dosa. Semakin lama orang hidup, semakin banyak kesempatan dia melakukan
lebih banyak lagi dosa. Karena kasih Tuhan kepada manusia, maka akses ke Pohon Kehidupan itu ditutup. Pohon itu tidak ada lagi di dunia.
Tetapi kita akan melihat bahwa di Surga juga ada pohon itu dan nanti selama
Millenium, umat Allah bisa menikmati buah Pohon Kehidupan ini. Dan nanti
bilamana di dunia dosa dan sumber dosa sudah
dilenyapkan, dan dunia ini sudah diperbarui (diciptakan ulang), maka pohon itu akan dikembalikan
kepada manusia. Dan pada saat itu manusia di dunia bisa menikmati
buahnya dan
hidup untuk selama-lamanya.
v Dan dalam Wahyu
2:7 Tuhan berjanji kepada jemaat
Efesus,
siapa yang menang, dia akan diizinkan
Tuhan “makan dari pohon kehidupan yang ada di tengah Taman Firdaus Allah”.
Perhatikan ayat ini menyebutkan Pohon Kehidupan
itu ada di Taman Firdaus Allah. Jadi di Surga
ada Taman Firdaus, dan dulu di zaman Adam di dunia juga ada Taman Firdaus. Artinya
apa? Taman Firdaus yang di dunia
adalah secuil Surga yang ditempatkan Tuhan di dunia. Tidak bisa
kita bayangkan betapa indahnya Taman Firdaus yang pernah didiami Adam dan Hawa
ketika mereka masih murni dan belum berdosa.
Jadi Wahyu 2:7 ini
membuktikan bahwa ada suatu masa setelah orang-orang yang selamat dibangkitkan
dan dibawa ke Surga, mereka sudah bisa menikmati Pohon Kehidupan yang ada di
Surga ini. Dalam pembahasan pasal-pasal selanjutnya
nanti dari Kitab Wahyu, kita akan melihat bahwa
umat Allah akan menjadi tamu Surga selama 1000 tahun, yang banyak dikenal
dengan sebutan Millenium. Pada waktu itu mereka akan terlibat dalam penghakiman
orang-orang yang tidak selamat dan juga malaikat-malaikkat yang telah
memberontak. Kita akan
lebih mendalami masa 1000 tahun saat orang-orang
tebusan berada di Surga bersama Allah sebelum mereka kembali ke dunia ini yang
diperbarui.
Pesan kepada ketujuh jemaat dari Wahyu pasal 2 dan 3 ini adalah
pesan kepada semua jemaat dari segala zaman.
(ingat angka 7 adalah
angka “komplet” atau “sempurna”)
Artinya,
bukan hanya jemaat Efesus saja yang harus kembali kepada kasih yang pertama, tetapi semua
jemaat Kristus yang ada di dunia ini,
tidak boleh
meninggalkan kasih yang pertama.
Jadi pesanNya berlaku bagi semua
jemaat pada semua masa.
v Tetapi ketujuh surat itu juga merupakan pembagian tipe jemaat
secara garis besar mulai dari zaman para rasul hingga ke akhir zaman.
Dan jemaat Efesus ini mewakili jemat
dari zaman para rasul hingga ke abad yang pertama [100 AD] atau sekitar
kematian Yohanes, rasul yang terakhir.
SURAT
KEPADA JEMAAT DI SMIRNA
2:8 Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Smirna, ‘Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,
yang telah mati dan hidup kembali.
v Berikutnya,
adalah pesan kepada jemaat di Smirna.
v Kata “Smirna” bunyinya mirip kata “myrrh” [mur],
salah satu bahan wangi-wangian yang dipakai sebagai minyak
penyembuh atau untuk melaburi mayat. Kita baca di:
Yohanes 19:39
Dan Nikodemus juga datang ke sana, yang mula-mula datang ke Yesus di
waktu malam, dan membawa campuran minyak mur
dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
Jadi dari namanya saja, kita tahu bahwa
jemaat ini merupakan jemaat yang “harum” di hadapan
Tuhan.
v Kembali Kristus
memperkenalkan Dirinya, kali ini sebagai “Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup
kembali”.
Jemaat di Smirna ini adalah jemaat yang mengalami penganiayaan berat. Maka dengan
kalimat yang pertama, Kristus sudah memberikan pengharapan kepada mereka.
Kristus menyebut tentang kematianNya, mengingatkan mereka bahwa jika mereka
juga harus mengalami kematian akibat membela iman mereka, itu bukanlah hal yang
luar biasa, karena Tuhan mereka, juga mengalaminya. Tetapi Kristus juga
mengingatkan mereka bahwa Dia pun sudah “hidup kembali”, jadi mereka juga punya pengharapan yang sama,
bahwa mereka juga suatu saat akan hidup kembali sebagaimana Tuhan mereka.
2:9 Aku tahu pekerjaanmu, penderitaanmu, dan kemiskinanmu--namun
engkau kaya--dan aku tahu hujatan mereka, yang menyebut
dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya bukan, melainkan jemaat Iblis.
v Jemaat yang
menderita kesusahan, dan kemiskinan dan yang difitnah, tetapi Kristus berkata, “engkau kaya”.
Mereka miskin
harta, miskin materi, tetapi kaya kasih, kaya iman, kaya kebenaran, kaya secara spiritual. Kita tahu bahwa penganiayaan
memurnikan iman. Jemaat ini
menjadi target penganiayaan kaisar-kaisar Roma pagan [Roma kuno]. Di bawah ini adalah nama-nama kaisar Roma kuno yang
memburu, menangkap dan menganiaya hingga membunuh orang-orang Kristen pada
waktu itu.
Trajan 98-117 A.D. |
Alexander Severus 222-235 A.D. |
Hadrian 117-138 A.D. |
Maximus 235-238 A.D. |
Antoninus Pius 138-161 A.D. |
Decius Trajan 249-251 A.D. |
Marcus Aurelius 161-180 A.D. |
Gallus 251-253 A.D. |
Commodus 180-192 A.D. |
Valerian 253-260 A.D. |
Septimus Severus 193-211 A.D. |
Aurelian 270-275 A.D. |
v Tuhan juga
mengatakan bahwa Dia tahu mengenai fitnah orang-orang yang “menyebut dirinya
orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya bukan, melainkan jemaat Iblis.”
Ini bukan satu-satunya peringatan Tuhan
tentang keberadaan jemaat Iblis. Ini adalah jemaat pertama yang
punya urusan dengan jemaat Iblis, tetapi sejak era jemaat Smirna
ini, keberadaan jemaat Iblis ini terus eksis.
Kata “Yahudi” itu diaplikasikan kepada
semua umat Allah sekarang, bukan hanya orang-orang yang berdarah Yahudi. Setelah bangsa
Yahudi menolak Kristus sebagai Messias mereka, sejak itu Kristus membuka kesempatan kepada semua orang dari segala bangsa dan keturunan untuk
menjadi umatNya. Dan mereka ini disebut “Yahudi secara rohani”. “Yahudi”
artinya umat Tuhan, bukan lagi karena
keturunan secara jasmani/daging [berdarah Yahudi], melainkan secara rohani [pengikut Kristus]
Roma 9:6-8
6 Bukan seakan-akan Firman Allah tidak ada pengaruhnya. Sebab mereka bukan semuanya Israel yang berasal dari Israel. 7 Juga bukan karena mereka adalah benih Abraham, mereka
anak-anak Abraham; tetapi dari Ishak BenihMu akan
dipanggil. 8 Artinya, mereka yang
adalah anak-anak daging, mereka ini bukanlah
anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang diperhitugkan sebagai benih.
Roma 2:28-29
28 Sebab yang disebut
Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi; dan sunat bukanlah sunat lahiriah pada daging. 29 Tetapi orang Yahudi
sejati ialah dia yang Yahudi secara batiniah; dan sunat adalah yang di
dalam hati secara Roh, bukan secara harafiah; maka pujian baginya
datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Jadi, “jemaat Iblis”
ini bukanlah orang-orang luar, bukan orang-orang tidak percaya, bukan
orang-orang non-Kristen, melainkan justru mereka menyebut diri mereka orang
Yahudi [rohani], umat Allah, orang-orang
Kristen.
Berarti mereka ada di antara umat
Allah, berkumpul bersama umat Allah, tapi
mereka sebenarnya adalah anak buah Iblis, jemaat
Iblis, penyembah Iblis. Kita perlu
berhati-hati agar kita tidak tertipu atau apakah kita sendiri tersesat masuk menjadi anggota jemaat Iblis,
walaupun kita menganggap kita adalah umat Allah?
Tuhan sudah mengingatkan kita tentang
keberadaan jemaat Iblis ini. Dan pesan ini masih akan diulang-ulangiNya lagi.
Oleh karena itu kita harus waspada dan sadar siapa yang dimaksud oleh Tuhan dan
apa tanda-tanda pengenal jemaat Iblis
ini.
2:10 Jangan takut terhadap segala hal itu yang akan engkau derita! Memang benar Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam
penjara supaya kamu dicobai, dan kamu akan mendapat penderitaan sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan
mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
v Tuhan
mengingatkan bahwa jemaat pada zaman ini akan mengalami penganiayaan.
Waktunya adalah “sepuluh hari”.
Yehezkiel 4:6
…. Aku menentukan bagimu satu
hari untuk satu tahun.
Bilangan 14:34
Sesuai dengan jumlah hari
yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung
satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat
kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik darimu:
Kita sudah tahu 1 hari nubuatan = 1
tahun kita, makan 10 hari di sini =
10 tahun. Walaupun penganiayaan dan pengejaran terhadap
orang-orang Kristen itu terus ada pada abad-abad awal perkembangan agama
Kristen, tetapi yang paling parah
pada waktu itu terjadi pada zaman pemerintahan Diocletian, dari tahun 303-313
AD.
Sejarah mencatat Diocletian-lah yang
mengeluarkan perintah untuk melenyapkan orang-orang Kristen dan juga kitab
suci dari seluruh negeri di bawah
pemerintahannya.
v “Hendaklah engkau setia
sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Ungkapan “setia sampai mati” bermakna
ganda. Bisa berarti “setia walaupun sampai dibunuh” [mati sebagai martir] atau
juga “setia hingga ajal tiba” [= tidak mati
sebagai martir, tapi setia sampai habis umurnya]. Yang penting
adalah “setia hingga napas terakhir” tidak jadi soal apa penyebab kematiannya. Kesetiaan tidak
ada gunanya kalau tidak sampai ajal. Kalau hanya separo jalan, maka sia-sialah
semuanya, karena hanya bagi yang setia sampai akhir hayatnya, itulah yang akan
mendapat “mahkota
kehidupan” dari Kristus.
v Kapankah mahkota
kehidupan ini akan diterima?
2 Timotius 4:8
Akhirnya telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan
kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari itu; dan bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya.
Terjemahan World Wide English (WWE)
From
now on, my reward is waiting for me, because I have done what is right. The
Lord will repay me on the
day when He comes back. He judges the right way. I will not be the
only one to get a reward from him. But he will repay all those who want very
much to see him.
Jadi jelaslah, mahkota kehidupan ini TIDAK kita terima pada saat kematian,
melainkan “pada hari itu” [“on the day when He comes back” = pada hari Tuhan kembali]. Satu ayat lagi dalam Alkitab yang menjelaskan
bahwa pada saat kematian, manusia belum mendapatkan
pahala maupun hukuman, tetapi semua
itu baru akan diberikan nanti pada hari Yesus Kristus kembali.
2:11 Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita oleh kematian yang kedua.
v Kembali
diserukan supaya yang bertelinga, mendengar amaran ini.
Bukan untuk dilupakan, bukan untuk tidak
dipelajari, tetapi untuk didengarkan, dan tentu saja dituruti. Kalau hanya
mendengar saja tapi tidak dituruti, tidak ada manfaatnya.
Janji yang diberikan adalah kepada
“Barangsiapa
menang, ia tidak akan menderita oleh kematian yang kedua." Menang dari apa? Dari dosa yang nomor
satu. Kemudian kita juga perlu menang melewati penyiksaan,
kesulitan, pengejaran, bahkan hukuman
mati. Dan jangan lupa, “menang” berarti harus
menyelesaikan pertandingan sampai akhir, dan tidak gugur di tengah
jalan.
v Kristus
menjanjikan, mereka yang tetap setia dalam masa kesulitan [tribulasi], “tidak akan
menderita oleh kematian yang kedua."
Kembali kita berjumpa dengan istilah
“kematian yang kedua”. Kematian apa ini?
ü Kematian yang pertama adalah kematian kodrati,
yang harus dialami semua makhluk hidup, [kecuali beberapa manusia, misalnya Henokh, Elia
dan ke-144’000].
Kematian yang pertama, untuk pertama kalinya dirasakan oleh Habel, dan ini
menjadi bagian hampir semua manusia yang pernah hidup.
ü Kematian yang kedua adalah kematian total, kematian kekal, habis seluruhnya, tidak pernah akan hidup lagi.
Kematian yang
hanya dialami oleh mereka yang tidak selamat.
Wahyu 20:15
14
Lalu maut dan kubur dilemparkanlah ke dalam lautan api. Inilah kematian yang kedua. 15 Dan barangsiapa yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab
Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu
v Tidak ada
teguran untuk jemaat ini, hanya pesan agar setia sampai mati.
Memang benar, ujian dan aniaya selalu
bermanfaat untuk memurnikan iman.
v Jemaat Smirna ini mewakili jemaat
antara tahun 100 – 313AD.
SURAT
KEPADA JEMAAT DI PERGAMUS
2:12 Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Pergamus: ‘Inilah firman Dia, yang memiliki pedang yang tajam dan bermata dua.
v Jemaat yang
ketiga yang mendapat amaran adalah yang di Pergamus.
Pergamus adalah sebuah kota di Mysia,
dekat sungai Caicus. Pergamus merupakan
pusat penyembahan dewa matahari bangsa Babilon. Di sana ada sebuah kuil yg terkenal, yaitu
Esculapius, yang memakai lambang seekor ular. Kita tahu, di dalam Alkitab,
sering ular dipakai sebagai lambang Setan.
Wahyu 12:9
Dan naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut
Iblis dan Satan, yang menyesatkan seluruh
dunia, dia dilemparkan ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dilemparkan keluar bersama-sama dengan dia
Sejarah mencatat ketika Cyrus (Koresh) menaklukkan Babilon, pusat ajaran sesat Setan, imam-imam
Babilon melarikan diri ke Pergamus dan menjadikan tempat itu domisili mereka.
Di sini mereka mendirikan lagi pusat penyembahan berhala mereka dan mereka
mengangkat raja-raja
Pergamus sebagai kepala agama mereka.
Mereka memakai gelar Pontifex Maximus.
Ketika Attalus III, raja mereka yang
terakhir mati tahun 133 BC, dia mewariskan kerajaan dan keimamatannya kepada
bangsa Roma. Satu abad kemudian, baik Julius Ceasar maupun penerusnya Ceasar Augustus, yang menjadi kaisar-kaisar Roma, juga memakai gelar Pontifex Maximus
[kepala semua imam] kerajaan. Jabatan itu diturunkan ke
ahliwaris-ahliwarisnya hingga kaisar Gratian (pada 380 AD), yang menyerahkannya kepada Kepausan. (Paus yang pertama menerima titel dan
jabatan Pontifex
Maximus itu adalah Damasus,) dan sejak itu jabatan dan titel Pontifex Maximus diwarisi oleh Paus-paus Roma. Dengan demikian kota Pergamus
menjadi rantai penghubung antara dua Babilon [Babilon kuno dan Roma yang juga
disebut Babilon dalam Alkitab]. Sistem Kepausan dibuat menurut
pola dua Babilon itu.” [The Seven Epistles of Christ, Taylor G
Bunch, hal 149, 150.]
1 Petrus 5:13
Dia yang ada di Babilon, yang terpilih bersama kamu,
menyampaikan salam kepadamu, dan
juga Markus, anakku
Surat
ini ditulis Petrus dari Roma. Jadi Roma dulu
dijuluki Babilon.
v Kata “Pergamus” sendiri berarti
“ditinggikan” atau “ketinggian”.
Jadi dari namanya saja kita sudah
mendapat dua ciri khas jemaat ini, yaitu:
(1) mereka ada hubungannya dengan Setan (ular),
dan mereka itu
(2) memiliki perasaan sombong
(ditinggikan/ketinggian).
Ini
adalah masa di mana umat Allah menghadapi rayuan dunia, politik,
ketenaran, dan kebanggaan, yang mulai mengerosi kemurnian jemaat dan
mendatangkan kesalahan dan kejahatan.
v Kristus
memperkenalkan DiriNya sebagai “yang memiliki pedang yang tajam dan bermata dua”.
Pedang bermata dua adalah Firman Tuhan, Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Kita lihat nanti
bahwa jemaat ini sudah mengalami penyimpangan dari doktrin,
sehingga Tuhan perlu mengunjungi mereka dengan FirmanNya, untuk
menunjukkan kepada mereka di mana letak kesalahan mereka. Jadi kalau kita tidak
rajin mempelajari Alkitab, mana kita tahu mana yang benar dan mana yang salah?
Ibrani 4:12-13
12 Sebab Firman Allah itu hidup dan berkuasa
dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun, ia menusuk bahkan sampai ke
pemisahan jiwa dan roh, dan dari sendi-sendi
dan sumsum; dan adalah pengenal dari pikiran dan niat hati. 13 Dan tidak ada satu
makhluk pun yang tersembunyi dari pandangan-Nya tetapi segala sesuatu telanjang
dan terbuka di depan mataNya, kepada siapa kita harus memberikan pertanggungjawaban.
Hanya Firman Tuhan-lah
yang dimetaforkan seperti pedang yang bermata dua, yang begitu tajamnya hingga
bisa menusuk dalam, memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum. Firman Tuhan-lah yang bisa memisahkan antara segala
yang palsu dari yang tulen, antara yang salah dari yang benar, antara tradisi
buatan manusia dari hukum yang dibuat Allah.
v Jadi dari awal
Kristus sudah menyatakan kepada jemaat Pergamus ini bahwa “segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mataNya, kepada siapa
kita harus memberikan pertanggungjawaban”.
Banyak kepalsuan telah masuk dan
bercampur dengan kebenaran di dalam jemaat Tuhan. Pencampuran ini mungkin tidak
kentara di mata manusia, tetapi di depan Kristus semua perkara itu tampak
terbuka, telanjang, dan jelas. Karena itu Kristus lebih dulu sudah mengatakan
bahwa Firman Allah yang bisa menyatakan dan memisahkan mana yang benar dan mana
yang salah. Kita harus membandingkan semuanya dengan apa yang
sudah tertulis di dalam Firman Tuhan. Kalau kita tidak mendasarkan iman kita HANYA kepada Firman Allah ini, dan
merangkul yang salah, maka Dia menuntut pertanggungjawaban kita kepadaNya.
2:13 Aku tahu pekerjaanmu dan di mana engkau diam, dan di mana takhta Iblis; dan engkau memegang teguh nama-Ku, dan engkau tidak
menyangkal imanmu kepada-Ku pada zaman di mana Antipas,
martir-Ku, yang setia dibunuh di antara kamu, di mana Iblis diam.
v Kristus
mengatakan “Aku tahu di mana engkau diam, dan di mana takhta Iblis”.
Ini jelas tidak bicara tentang lokasi
tertentu, karena Iblis tidak punya alamat khusus. Kalau Tuhan domisilinya di
Surga, tetapi Iblis sudah dicampakkan dari Surga ke bumi. Jadi seluruh bumi inilah tempatnya.
Di mana ada
orang percaya, di situlah Iblis ingin mendirikan takhtanya. Tetapi,
ayat ini menyatakan bahwa pada masa jemaat Pergamus inilah, Iblis berhasil mendirikan
takhtanya di dalam jemaat Pergamus, berarti di dalam gereja Tuhan. Dan di zaman itu hanya ada satu gereja, yaitu gereja Universal.
Protestan belum muncul pada waktu itu.
Kita juga sudah tahu bahwa nama jemaat Pergamus ini tidak hanya mewakili satu
jemaat kecil di kota Pergamus, melainkan seluruh jemaat di mana saja yang ada
pada masa itu.
v “dan engkau memegang teguh nama-Ku,
dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku”.
Tetapi, untunglah, masih ada yang
berpegang kepada nama Tuhan dan tidak menyangkal iman kepadaNya. Pada segala zaman, Tuhan selalu punya umat yang masih
setia kepadaNya, walaupun cuma beberapa gelintir orang, satu
keluarga kecil seperti ketika Sodom dan Gomorrah dihancurkan,
dan seperti ketika dunia ditenggelamkan dalam air bah.
v Sekarang Tuhan
memberikan amaran dengan menyebut sebuah nama “Antipas”, saksi Tuhan yang setia,
yang dibunuh.
Kita bisa memeriksa seluruh Alkitab dan
sejarah gereja pada zaman itu, tetapi kita tidak akan menemukan nama “Antipas”
ini. Karena ini bukanlah nama yang sebenarnya seperti Daud, Paulus, Yohanes,
dll. Ini nama samaran. Nama
ini dibentuk dari 2 kata, yaitu:
(1) Anti [=
menentang] dan
(2) Papas [=
bapak]. Kita tahu bahwa kata “Pope” [Paus] dan “Papal”
[Kepausan] berasal dari kata Papas ini.
Jadi siapakah “Antipas” yang disebut Kristus di
ayat ini? Mereka adalah golongan orang yang menentang kebijakan Paus/Kepausan, yang karena kesetiaan mereka, telah dibunuh. Oleh
siapa? Ya secara logis, kalau mereka ini menentang Paus/Kepausan, tentunya yang
membunuh mereka adalah yang mereka tentang, jadi tak lain kecuali
Paus/Kepausan.
Sejarah menyatakan pada zaman itu di
Konstantinopel dan Roma kekuasan para Uskup dan Paus sedemikian besarnya hingga
bisa menaklukkan raja-raja dunia, dan menginjak-injak wewenang gereja Kristus.
v Kembali Kristus
mengulang lagi pernyataan “dibunuh di antara kamu, di mana Iblis diam”
Di mana Iblis berdiam? “di antara kamu” artinya
jelas, yaitu di
dalam jemaat Kristus! Bukan di tempat lain, bukan di jemaat Setan,
tetapi justru di dalam jemaat Kristus, yang sudah terpolusi oleh segala ajaran
yang salah. Maka mulai
periode ini, jemaat Kristus sudah tidak murni lagi, karena telah kemasukkan Iblis.
Perlu kita ketahui, bahwa pada waktu itu hanya ada satu jemaat Kristus, yaitu gereja Universal,
yang kemudian lebih dikenal dengan nama gereja Katolik.
2:14 Tetapi Aku mempunyai
beberapa keberatan terhadap engkau: karena ada
padamu mereka yang menganut ajaran
Bileam, yang mengajari Balak untuk menempatkan batu sandungan di hadapan orang
Israel, supaya mereka makan apa yang
dipersembahkan kepada berhala dan berbuat zinah.
v Kisah Bileam ini
bisa dibaca di Bilangan 22-25; 31:13-16.
Singkat cerita, Bileam ini seorang nabi
Tuhan yang menjadi mata duitan. Demi uang raja Balak, dia mau disuruh mengutuk
orang Israel, namun campur tangan Tuhan menggagalkan usahanya. Terakhir dia
pintar. Dia menyuruh Balak menyodorkan perempuan-perempuan Moab ke dalam
perkampungan orang-orang Israel. Dengan demikian, laki-laki Israel yang terkena
rayuan, berzinah dengan perempuan-perempuan Moab ini, dan mengikuti mereka
dalam pesta-pesta menyembah berhala, dan dengan demikian Tuhan sendiri yang
menghukum orang-orang Israel. Dan akhirnya 24ribu orang Israel mati.
v Nah, rupanya jemaat zaman Pergamus (gereja Katolik) ini telah kemasukan ajaran Bileam yang
menyesatkan,
sehingga mereka ikut menyembah berhala dan berbuat zinah. Itulah sebabnya Alkitab menekankan supaya umat Allah
tidak mencari pasangan yang bukan umat Allah, karena ujung-ujungnya mereka akan
disesatkan. Camkanlah tulisan Paulus di bawah ini:
I Korintus 7:39
Isteri terikat Hukum selama suaminya hidup. Tetapi
jika suaminya meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang
dikehendakinya, asalkan
di dalam Tuhan.
2 Korintus 6:14
Janganlah kamu menjadi pasangan kuk yang tidak seimbang dengan orang-orang yang
tak percaya; sebab persahabatan apa yang
ada antara kebenaran dan ketidakbenaran?
Dan komunikasi apa yang ada antara terang
dengan gelap?
v Tuhan
mengatakan, “Aku
mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau”.
Kompromi
selalu dimulai dari hal-hal kecil, lalu meningkat secara bertahap. Jemaat zaman Pergamus telah berkompromi menerima ajaran
yang salah, telah membiarkan ajaran sesat menyelinap masuk dan mempolusikannya. Praktek-praktek
yang tidak pernah diajarkan Tuhan, sekarang bermunculan di dalam jemaat Kristus,
seperti berdoa dan membakar lilin di hadapan patung-patung orang-orang yang
disucikan, berdoa kepada Bunda Maria yang dianggap sebagai perantara manusia
dan Tuhan [padahal hanya Kristus-lah perantara Tuhan dan
manusia],
memohon orang-orang suci yang sudah mati mendoakan
mereka, memberkati mereka, penggantian
hari berbakti dari hari ke-7 menjadi hari pertama, dan semakin lama semakin
banyak perayaan dan upacara yang mengandung unsur-unsur penyembahan berhala
diinkorporasikan ke dalam ibadah jemaat Kristus. Semua ini, kata Kristus, adalah ajaran Bileam, makan
persembahan berhala dan berzinah.
Kata
“berzinah” di Alkitab tidak hanya dipakai
dalam arti “berzinah antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat
perkawinan”, tetapi juga dipakai untuk menggambarkan
ketidaksetiaan umat Tuhan kepada Allah mereka, karena Allah
selalu dilambangkan sebagai suami umatNya, dan umat (gereja/jemaat) adalah
pengantin perempuan Tuhan.
Yeremia 3:1
Dikatakan, Jika seorang laki-laki
menceraikan isterinya, dan perempuan itu
pergi darinya dan menjadi isteri orang lain, akankah laki-laki itu kembali lagi kepada perempuan itu? Tidakkah negeri itu akan sangat
tercemar? Tetapi engkau telah melacur dengan banyak kekasih, namun kembali lagi
kepada-Ku, kata TUHAN.
2:15 Demikian juga ada padamu
orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus, hal yang Aku benci.
v Di sini disebut
lagi tentang pengikut Nikolaus.
Di atas sudah dikatakan bahwa ajaran
Nikolaus mengatakan, karena manusia diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan, maka
tidak perlu lagi ada Hukum. Hukum sudah dihapus. Sekali
diselamatkan, selamanya selamat, tidak usah mematuhi Hukum
Tuhan.
Tetapi apa kata Tuhan? Apakah benar
kasih karunia menghapus Hukum Tuhan? TIDAK. Karena di ayat ini jelas Kristus menegur jemaat Pergamus ~ “Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau” ~ karena di antara mereka telah kemasukan
orang-orang pengikut Nikolaus ini. Berarti, ajaran Nikolaus
itu keliru. Bahkan Tuhan mengatakan itu “hal yang Aku benci”. Tuhan tidak pernah mengatakan bahwa kasih
karuniaNya menghapus hukumNya.
v Kalau di zaman
jemaat Efesus (gereja Apostolik yang pertama), golongan
Nikolaus ini ditentang,
tetapi di zaman jemaat Pergamus, ajaran
ini sudah berhasil menginfiltrasi masuk mempolusi jemaat Kristus. Demi mendahulukan “perdamaian,
ketenteraman dan keutuhan” di dalam jemaat, maka kompromi dengan ajaran yang
salah pun dibuka. Tetapi, itu tidak sesuai dengan kehendak
Tuhan!
Maka patutlah Tuhan punya keberatan
terhadap jemaat Pergamus ini. Mereka telah menerima ajaran-ajaran Bileam dan
Nikolaus di dalam jemaat mereka.
Siapa yang mengatakan jemaat Kristus itu
selalu murni dan selalu benar? Teguran Tuhan kepada jemaat Pergamus ini jelas
menunjukkan bahwa jemaat pada zaman itu sudah kehilangan kemurniannya.
2:16 Bertobatlah! Kalau tidak, Aku akan segera
datang kepadamu, dan akan memerangi mereka dengan pedang di mulut-Ku.
v Kristus
menyerukan supaya mereka bertobat, dan menyebutkan konsekuensinya jika mereka
tidak bertobat.
Jemaat ini
mendapat teguran keras dari Kristus. BERTOBATLAH! Berarti di mata
Kristus mereka sudah tersesat dan harus bertobat dari dosa mereka. Dan apabila
tidak, Kristus akan segera datang dan “memerangi mereka
dengan pedang di mulut-Ku” Kita sudah tahu pedang yang di mulut
Kristus adalah Firman Tuhan. Maka Kristus akan mengkonfrontasi mereka dengan
FirmanNya, yang bisa membuktikan kesalahan
mereka.
2:17 Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Kepada dia yang menang, akan Kuberikan beberapa manna yang tersembunyi untuk
dimakan. Dan Aku akan mengaruniakan kepadanya sebuah batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak
diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya.
v Lagi-lagi “Kepada dia yang menang” ~
Menang dari apa? Jelas dari tidak
terpolusi oleh ajaran-ajaran yang sesat,
karena hal itulah yang ditegur oleh Kristus. Kali ini, “menang” berarti setia sampai akhir kepada Firman
Tuhan, dan tidak menyimpang ke ajaran-ajaran yang lain.
v “manna yang
tersembunyi” ~
kita tahu manna adalah makanan yang
diberikan Tuhan kepada bangsa Israel selama 40 tahun perjalanan mereka keluar
dari Mesir menuju Kana’an. Di sini Kristus menjanjikan “manna yang tersembunyi” karena belum dinyatakan. Sama seperti amaran kepada dua
jemaat sebelumnya, pahala yang dijanjikan ini akan diserahkan nanti pada saat
umat Allah menerima hak waris mereka di kerajaan Allah.
v Selain itu,
Kristus juga akan “mengaruniakan kepadanya sebuah batu putih
yang di atasnya tertulis
nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya" Batu putih melambangkan kesucian yang mantap. Batu itu benda yang keras, yang tahan lama. Berarti si
penerima adalah mereka yang bisa mempertahankan kesucian mereka hingga akhir,
tidak terpolusi oleh segala ajaran yang sesat, sehingga mereka dikaruniai batu
yang putih, yang melambangkan kesucian mereka.
v Di sini Tuhan
juga menyatakan, bahwa setiap orang adalah unik bagiNya.
Tuhan mengenal secara pribadi satu per
satu anak-anakNya, dan Dia akan memberikan nama baru yang khas kepada setiap pemenang,
yang hanya akan diketahui oleh yang menerima. Tidak
ada nama yang kembar.
v Jemaat
Pergamus ini mewakili jemaat dari tahun 313 – 538 AD.
SURAT
KEPADA JEMAAT DI TIATIRA
2:18 Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira, ‘Inilah Firman
Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan kuningan murni.
v Jemaat
berikutnya yang menerima amaran Tuhan adalah jemaat Tiatira.
Tiatira berarti “karya yang harum
baunya” atau “pengorbanan tanda penyesalan”. Melihat namanya
saja, kita sudah mendapatkan kesan, bahwa jemaat ini mempersembahkan kurban
yang harum kepada Tuhan.
v Kepada mereka
Kristus pertama-tama memperkenalkan DiriNya sebagai “Anak Allah”.
Hanya kepada jemaat inilah Kristus
memperkenalkan DiriNya sebagai Anak Allah. Karena pada zaman ini,
ada yang telah mengangkat dirinya sebagai wakil [vikar] Allah, seperti
yang sudah diperingatkan oleh rasul Paulus di:
2 Tesalonika 2:3-4
3Janganlah
kamu membiarkan dirimu disesatkan orang
dengan cara yang bagaimana pun juga! Sebab Hari itu tidak akan tiba, kecuali
kemurtadan itu datang dahulu, dan manusia dosa
itu terungkap, yaitu si anak kebinasaan. 4 yang melawan
dan meninggikan dirinya di atas segala yang disebut Allah atau yang
disembah, sehingga ia duduk sebagai Allah di Bait Allah dan menyatakan dirinya bahwa dia adalah Allah.
Paulus sudah mengingatkan, bahwa sebelum
kedatangan Kristus yang kedua, akan terjadi kemurtadan, dan akan muncul manusia dosa (LAI menyebutnya “manusia durhaka”)
yang mendatangkan kemurtadan itu, yang pada akhirnya akan dibinasakan. Manusia
dosa ini meninggikan dirinya di atas segala
sesuatu yang disembah sebagai allah. Bahkan dia duduk di Bait Allah ~ artinya dia
berstatus Kristen, dia duduk di Bait Allah! “Bait Allah” itu bukan suatu gedung. Bait Allah yang di Yerusalem sudah
hancur 30 tahun sebelum Yohanes menulis kitab Wahyu ini. Jadi “Bait Allah” yang dimaksud di sini adalah umat-umat Allah, kitalah Bait
Allah (1 Kor. 6:19-20). Jadi manusia dosa (atau yang kita kenal
dengan sebutan Antikristus) duduk (artinya berkuasa) di dalam hati orang-orang
Kristen. Dia bukan
orang kafir, dia bukan orang atheis, bukan dari
agama lain, tapi dia Kristen. Dan dia menyatakan dirinya sebagai
Allah! Apakah deskripsi ini masih kurang jelas bagi kita? Bukankah hanya ada
satu jawaban saja yang cocok mengisi deskripsi ini? Siapa yang duduk di Kekristenan dan menyatakan dirinya sebagai wakil Allah di dunia?
Padahal menurut Firman Tuhan,
satu-satunya
yang berhak
mewakili Allah hanyalah Anak Allah. Itulah sebabnya dalam pesannya
kepada jemaat Tiatira ini, Kristus memperkenalkan DiriNya sebagai Anak Allah.
Tidak ada Anak Allah yang lain kecuali Yesus Kristus!
Yohanaes 14:9
Kata Yesus kepadanya,
‘Telah sekian lama Aku bersama dengan kamu,
namun engkau tidak mengenal Aku, Filipus? Dia
yang telah melihat Aku, telah melihat Bapa; bagaimana engkau masih berkata,
Tunjukkanlah Bapa kepada kami?’
1 Timotius 2:5
Karena Allah itu satu, dan satu
Pengantara
antara Allah dan manusia, yaitu Manusia Kristus Yesus.
Kepausan sudah mencoba untuk menggeser
posisi Kristus sebagai wakil Allah dan menempatkan dirinya di sana. Mereka bahkan menyebut diri Vicarius Filii Dei, atau Vicarius Christi. Maka khusus kepada jemaat Tiatira,
Kristus memberikan konfirmasi, bahwa Dialah “Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan
kuningan murni” dan
bukan orang lain.
v Untuk lebih
meyakinkan lagi, Kristus mengulangi lagi, Dialah Anak Allah dan
Anak Manusia [pernah hidup sebagai manusia] yang
deskripsiNya yang sudah tercatat di
Wahyu 1:13-15
13 dan di tengah-tengah ketujuh kaki dian itu ada Satu yang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya
sampai ke kaki, dan dadanya berlilitkan ikat
dari emas.14 KepalaNya dan rambut-Nya putih bagaikan bulu domba, seputih salju, dan mata-Nya bagaikan
nyala api. 15
Dan kaki-Nya bagaikan kuningan mengilat seolah-olah
mereka menyala di dalam perapian; dan suara-Nya
bagaikan suara banyak air.
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu,
baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir
lebih banyak dari pada yang pertama.
v Jemaat Tuhan telah terbagi
menjadi dua kelompok di Jemaat Tiatira:
(1) mereka yang tetap setia
pada Tuhan dan tidak tunduk kepada pemimpin gereja Universal, dan
(2) mereka yang adalah
pengikut gereja Universal.
v Nah yang
mendapatkan pujian di sini adalah
umat Tuhan yang tidak berkompromi dengan ajaran-ajaran yang salah, bukan
pengikut gereja Universal yang tunduk pada Kepausan.
Tuhan menyatakan Dia tahu semua
pekerjaan mereka, kasih mereka, iman mereka, pelayanan mereka, ketekunan
mereka. Banyak pengikut Tuhan yang jatuh sebagai korban
persekusi gereja Universal. Nanti kita akan mempelajari persekusi selama 1260
tahun yang dilakukan Kepausan terhadap pengikut-pengikut Tuhan di era ini. Di
sini dikatakan pekerjaan
mereka yang akhir lebih banyak daripada yang pertama. Ini mengacu kepada timbulnya
Reformasi Protestantisme di bagian akhir masa Tiatira ini.
2:20 Namun
demikian, Aku punya
beberapa keluhan terhadap engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel itu yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan memikat hamba-hamba-Ku supaya berbuat seksual
yang amoral (zinah) dan makan persembahan-persembahan berhala.
v Jelas ini adalah teguran kepada kelompok yang kedua.
Kelompok pertama
di atas dipuji Tuhan, sedangkan kelompok kedua ini justru dicela. Yang satu
tidak menerima ajaran Izebel, dan yang lain justru menerima ajaran Izebel yang menyebabkan hamba-hamba Tuhan
(pemimpin umat) berbuat zinah (= tidak setia lagi
hanya kepada
satu Tuhan), dan makan persembahan-persembahan hasil zinah.
v Perhatikan, Tuhan mengatakan
bahwa
Izebel telah menyesatkan hamba-hamba Tuhan.
Kita mengenal Izebel yang asli
dari 1 Raja 16:31 dan 2 Raja 9:22. Tetapi di
sini jelas yang dibicarakan bukan Izebel istri Ahab tersebut. Izebel di
sini hanya merupakan simbol.
Di dalam Alkitab, gereja [jemaat]
yang benar dilambangkan oleh seorang wanita yang suci,
sedangkan gereja [jemaat] yang murtad, dilambangkan oleh seorang wanita yang tidak setia (pelacur). Di ayat 20
sudah disebutkan bahwa Izebel yang dimaksud adalah seorang yang menyebut dirinya nabiah, artinya dia mengaku sebagai utusan Tuhan
[padahal bukan]! Kita bisa membaca di Wahyu 17. Jadi Izebel di
sini adalah simbol
gereja/jemaat yang murtad.
v Di sini jelaslah
bahwa jemaat Tiatira ini bukan hanya satu jemaat.
Seiring
perkembangan jemaat yang bertambah banyak pengikutnya, pada
masa itu ada dua kelompok yang eksis bersama-sama, yaitu jemaat yang
mendapatkan pujian Kristus dan jemaat yang mengikuti ajaran yang sesat. Seperti
biasanya, di dunia ini Setan yang sering menang, maka lama-kelamaan jumlah mereka
yang mengikuti ajaran yang sesat pun bertambah sedangkan yang tidak mengikuti
ajaran yang sesat, semakin susut jumlahnya.
2:21 Dan Aku telah memberikan
dia waktu untuk bertobat dari perbuatan yang amoral (zinah)nya tetapi ia tidak
bertobat.
v Tuhan yang maha
pengasih masih memberikan kesempatan bertobat kepada mereka yang sesat,
tetapi ternyata jemaat
yang murtad, gereja Universal
ini tidak mau bertobat dari zinahnya. Lagi-lagi dipakai kata
“zinah” di sini. Berarti jemaat yang murtad ini
sudah menyembah oknum yang lain sebagai Tuhan, bukan Tuhan Sang Khalik Pencipta seperti
seorang istri yang telah mengkhianati suaminya dan berhubungan dengan laki-laki lain.
2:22 Sungguh, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit, dan mereka
yang berbuat zinah dengan dia ke dalam kesukaran besar kecuali mereka bertobat dari
perbuatan-perbuatan mereka.
2:23 Aku
akan membunuh anak-anaknya
dengan kematian dan semua jemaat akan
mengetahui bahwa Akulah Dia yang menguji
batin dan hati. Dan Aku akan membalaskan kepada setiap kamu menurut perbuatanmu.
v Jadi Tuhan berkata, Dia akan
melemparkan mereka kecuali mereka bertobat.
Berarti keputusan untuk melemparkan
sudah dibuat dan itu akan dilaksanakan kecuali ada pertobatan.
Tetapi karena di ayat 21 sudah dikatakan bahwa
“ia tidak bertobat” maka kesimpulannya ialah golongan yang itu sudah dilemparkan ke “atas ranjang orang sakit” ~ berarti mereka sudah tidak sehat
lagi, mereka dalam kondisi sakit, dan yang mengajak mereka berkhianat dilemparkan ke kesukaran besar,
nanti kita akan mempelajari bagaimana Kepausan mengalami “luka yang mematikan”
pada tahun 1798.
v Bukan hanya itu, tetapi “Aku akan membunuh anak-anaknya dengan kematian”.
Tuhan benar-benar menegaskan, ini bukan ancaman
kosong, tidak cukup hanya mengatakan “Aku akan membunuh anak-anaknya” tapi ditegaskan lagi “dengan kematian”. Jadi Tuhan benar-benar akan
membunuh “anak-anaknya”. Nanti kita akan tahu siapa “anak-anaknya” ini, siapa yang lahir dari si ibu
yang telah berzinah ini dan mengapa “anak-anaknya” juga dibunuh? Andai “anak-anaknya” ini tidak bersalah, tentunya Tuhan tidak akan membunuh mereka. Kalau Tuhan sampai membunuh
mereka pastilah itu karena mereka juga bersalah, mereka
mengikuti jejak ibu mereka, mereka juga berkhianat kepada Tuhan.
v “semua jemaat akan mengetahui bahwa Akulah Dia yang menguji
batin dan hati. Dan Aku akan membalaskan kepada setiap kamu menurut perbuatanmu”.
Kapankah hal ini akan terjadi? Bagi yang
mempelajari nubuatan Daniel dan kitab Wahyu, mereka akan lebih dulu mengetahui
waktunya. Tetapi bagi yang lain, pembuktiannya baru akan terlaksana pada
akhirnya, ketika Kristus “membalaskan kepada setiap kamu menurut perbuatanmu””
2:24 Sekarang kepada kamu, Aku berkata, dan kepada sisanya yang di Tiatira, seberapa
banyak yang tidak memiliki ajaran itu yang tidak mengenal seluk-beluk Iblis seperti kata mereka, Aku tidak akan menanggungkan beban lain kepadamu.
2:25 Tetapi peganglah erat-erat apa yang ada padamu, sampai Aku
datang.
v Perhatikan, Kristus berkata, “kepada sisanya yang di Tiatira”
jelas kan ada
dua golongan di Tiatira? Ada kelompok yang berzinah mengikuti ajaran Iblis, dan
ada sisanya yang tidak mengenal seluk beluk Iblis, mereka itu yang benar.
v Dan kepada “sisanya yang di Tiatira, seberapa
banyak yang tidak memiliki ajaran itu yang tidak mengenal seluk-beluk Iblis”,
artinya tidak mendalami atau memeluk ajaran
yang sesat itu, “Aku tidak akan menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi peganglah erat-erat apa
yang ada padamu, sampai Aku datang”. Pada zaman ini, untuk periode jemaat Tiatira,
yang terpenting adalah umatNya tidak terpikat ajaran seluk beluk Setan, tidak
mengikuti wanita Izebel, si ibu pelacur itu. Itulah yang
terpenting. Kristus berkata, peganglah itu sampai Aku datang. Apa
yang kita pegang hingga ajal kita, itu sama dengan hingga kedatangan Kristus.
2:26 Dan barangsiapa menang dan
melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa
atas bangsa-bangsa.
v Jadi yang “menang dan
melakukan pekerjaan” Tuhan
“sampai
kesudahan” itulah yang
akan diberi kedudukan khusus.
“menang” di
sini adalah bisa bertahan “tidak memiliki ajaran itu, tidak mengenal seluk-beluk
Iblis,”. Tetapi
kali ini bukan hanya “menang” yang diminta Tuhan, tetapi juga
yang “melakukan pekerjaan-Ku” jadi harus
bekerja untuk Tuhan, tidak hanya duduk diam saja. Sampai kapan? Di sini Tuhan menekankan “sampai kesudahan” ~ jadi
harus sampai akhir.
2:27 Ia akan memerintah mereka
dengan tongkat besi; mereka akan dibanting pecah
berkeping-keping seperti bejana tukang
periuk ~ sama seperti Aku pun telah menerimanya
dari Bapa-Ku.
v Ayat ini sama
dengan yang tertulis di Mazmur 2:8-9
8 Mintalah kepada-Ku, dan akan
Kuberikan kepadamu bangsa-bangsa menjadi milik pusakamu, dan seluruh bumi menjadi kepunyaanmu. 9
Engkau akan mematahkan mereka dengan
tongkat besi, Engkau
akan membanting mereka menjadi berkeping-keping
seperti bejana tukang periuk.’
Yang menang dan melakukan pekerjaan
Tuhan dari jemaat Tiatira ini akan diberikan kuasa atas bangsa-bangsa.
Artinya, bersama-sama dengan Kristus
yang akan memerintah “dengan tongkat besi”, mereka
akan diberi kuasa menentukan nasib bangsa-bangsa. Kapan hal ini akan terjadi?
1 Korintus 6:2
.... tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi
dunia?
Setelah kebangkitan yang pertama [jelas
jemaat Tiatira sekarang sudah mati semuanya, jadi peristiwa ini harus terjadi
setelah mereka dibangkitkan dan dibawa ke Kerajaan Allah], maka:
Wahyu 20:4
Dan aku melihat takhta-takhta dan mereka
yang duduk di atasnya dan penghakiman diserahkan
kepada mereka. Lalu aku melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah
dipenggal kepalanya karena kesaksian mereka tentang
Yesus dan karena Firman Allah, yang tidak menyembah Binatang itu atau patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan
tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah bersama-sama dengan
Kristus selama seribu tahun.
Wahyu 20:12
Dan aku (Yohanes) melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di hadapan Allah Lalu kitab-kitab dibuka. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu Kitab
Kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi
menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Tentang
Kerajaan 1000 tahun ini akan dibahas kemudian bilamana kita tiba pada pasal
itu. Sementara ini, cukuplah kita tahu bahwa
selama 1000 tahun itu, orang-orang kudus, orang-orang yang sudah diselamatkan,
bersama Kristus akan memeriksa buku-buku catatan semua orang yang pernah hidup,
lalu menghakimi semua bangsa yang tidak selamat. Pada saat itulah Kristus akan memerintah [= menghakimi]
dengan tongkat besi. Sudah tidak ada lagi pengampunan, tidak ada
lagi belas kasihan, tidak ada lagi penghapusan dosa. “orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan
apa yang ada tertulis di dalam
kitab-kitab itu.” … “mereka menjadi berkeping-keping seperti bejana tukang periuk.”
Perhatikan
di sini jelas ditulis “orang-orang mati dihakimi” ~ artinya,
selama masa 1000 tahun itu, ketika orang-orang benar bersama Kristus memeriksa
kitab catatan perbuatan orang-orang yang tidak selamat, orang-orang yang sedang
diperiksa catatan perbuatannya pada saat itu dalam keadaan MATI di dunia ini.
2:28 dan kepadanya akan
Kukaruniakan bintang timur
v Tuhan
menjanjikan, akan mengaruniakan kepada jemaat Tiatira yang benar (yang tidak ikut ajaran yang sesat dan seluk beluk Iblis),
yang tadi mendapat pujian, “bintang timur”.
Apakah itu? Di Wahyu 22:16 disebutkan
“bintang timur yang gilang-gemilang”. Walaupun sama-sama “bintang timur”-nya,
tetapi itu bukan bintang timur yang sama.
Wahyu 22:16
‘Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian
tentang semuanya ini kepadamu di gereja-gereja.
Aku adalah Akar dan Keturunan Daud, Bintang
Timur yang gilang-gemilang.
Di Wahyu 22:16 ini Kristus Sendirilah “bintang timur yang
gilang-gemilang” itu.
Tetapi
yang dimaksud Wahyu 2:28 ini bukanlah Kristus,
karena di ayat ini tidak ditulis “bintang
timur yang gilang-gemilang” melainkan hanya “bintang
timur”. Dalam bahasa aslinya disebut ὀρθρινός ἀστήρ [ or-thrin-os'
as-tare']
Dalam bahasa Inggris disebut “the morning star”. Bintang biasanya muncul pada malam hari, saat
langit mulai menjadi gelap. Tetapi ini adalah “bintang pagi”. Sesuai dengan
namanya “the morning star” [bintang pagi]
ini adalah bintang yang mengawali munculnya matahari memecahkan kegelapan
malam.
Maka ayat ini merupakan janji Tuhan
kepada jemaat Tiatira yang benar, yang hidup di zaman penganiyaan
Kepausan, bahwa Tuhan akan mengaruniakan kepada mereka “bintang timur” [the
morning star] yang akan mengawali munculnya terang yang lebih besar.
Dari sejarah kita mengenal John Wycliffe, seorang reformis
berkebangsaan Inggris, yang pada abad ke-14 memelopori gerakan reformasi,
[sebelum Luther] membebaskan umat Tuhan dari ajaran Kepausan yang salah. Dialah
yang pertama menerjemahkan Alkitab ke bahasa Inggris sehingga bisa dibaca oleh
seluruh rakyat di negaranya.
Sebagaimana bintang timur itu mengawali
datangnya terang yang lebih besar, maka John
Wycliffe ini mengawali gerakan reformasi Protestan yang mengikutinya, di
Perancis, di Swiss, di Jerman dan akhirnya menyebar ke seluruh Eropa, tanpa
bisa dibendung lagi.
2:29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat.
v Jemaat
Tiatira ini mewakili jemaat Kristus dari periode 538 – 1798 AD, pada masa kekuasaan Tanduk Kecil yang
dinubuatkan oleh Daniel.
v Perhatikan bahwa pada setiap
zaman Tuhan
hanya mempunyai satu jemaat, satu istri, tidak pernah dua.
Ketika jemaat
Tiatira ini pecah menjadi dua, dengan sangat tegas Tuhan menyatakan bahwa yang
satu telah berpaling kepada Iblis dan mempelajari “seluk-beluk Iblis”, maka gereja yang berzinah itu sudah
dianggap Tuhan bukan lagi jemaatNya, sudah “dilemparkan ke
ranjang orang sakit” (ayat 22). Dan HANYA
gereja yang masih setia kepada Tuhan saja yang tetap menjadi jemaat Tuhan. Maka
di era berikutnya Tuhan memilih kelompok yang dipersekusi di zaman jemaat
Tiatira menjadi jemaatNya.
Terima kasih
BalasHapus