PASAL 15
Pasal 15 ini dibuka dengan menutupnya pintu kasihan sebelum
dicurahkannya Ketujuh Malapetaka Terakhir. Setelah semua manusia menentukan pilihannya untuk
mengikuti Tuhan dan HukumNya; atau mengikuti manusia dengan tradisi mereka,
maka selesailah masa kemurahan Allah.
Semua orang sudah mendapat kesempatan untuk membuat pilihannya sendiri, tidak ada lagi
kesempatan untuk ganti pilihan atau bertobat.
Sekarang
saatnya Allah melaksanakan pilihanNya untuk menyelamatkan mereka yang berpihak
padaNya dan menjatuhkan hukuman pada mereka yang menolak kasih karuniaNya dan
yang mempersekusi umatNya.
15:1 Dan
aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan mengagumkan: tujuh malaikat dengan Tujuh Malapetaka Terakhir, karena di dalam mereka penuhlah murka Allah.
v “tujuh malaikat dengan Tujuh Malapetaka Terakhir”
Tuhan memberitahukan bahwa akan ada
Tujuh Malapetaka Terakhir.
v “di dalam mereka penuhlah murka Allah”
Ada dua poin yang kita peroleh dari
kalimat ini:
1.
Seluruh murka Allah dituangkan ke dalam Ketujuh Malapetaka itu.
Ini mengerikan bagi mereka yang mendapat
Ketujuh Malapetaka ini, karena berarti Ketujuh Malapetka Terakhir itu berisikan kadar murka
Allah yang luar biasa dahsyatnya, semuanya tertuang di sana.
2.
Ini
kabar baik bagi umat Allah, yang tidak mendapat Ketujuh Malapetaka
ini.
Berarti setelah ini murka Allah sudah habis,
karena semuanya sudah dituangkan dalam Ketujuh Malapetaka Terakhir. Namanya saja “terakhir”, berarti
tidak akan ada yang lain lagi.
Nah, ayat 2-4
bukan kelanjutan ayat 1, ayat 2-4 itu semacam sisipan,
kembali berbicara tentang kelompok 144ribu yang di penglihatan ini
sudah berhasil mengalahkan Binatang, patungnya dan bilangan namanya.
Ayat 1
nyambungnya nanti ke ayat 5.
Sekarang mari kita lihat bagian sisipan
ini, apa yang dikatakan tentang kelompok 144ribu. Masih ingat mereka? Mereka ini yang
berhasil keluar hidup-hidup dari masa kesukaran besar saat jatuhnya Tujuh
Malapetaka Terakhir, mereka tidak
mengalami kematian sama sekali.
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan
kaca bercampur api, dan mereka yang telah mendapat kemenangan atas Binatang itu, dan atas
patungnya, dan atas tandanya, dan atas bilangan namanya, berdiri di atas laut kaca, membawa
kecapi Allah.
v Yohanes dibawa ke masa
depan, saat Kristus
sudah menjemput umat tebusanNya dan membawa mereka ke Surga.
Dengan ini, Tuhan mau memberitahukan
bahwa nasib mereka yang patuh kepadaNya dan yang tidak tunduk kepada Binatang dan patungnya akan
dibawa ke Surga. Keselamatan mereka sudah dipastikan pada waktu
mereka dimeteraikan.
v “lautan kaca bercampur api”
Yang pasti ini bukan dari bahan kaca buatan
manusia. Tentunya sangat indah, sulit membayangkan
seperti apa kemilaunya. Yohanes pasti kesulitan berusaha menjelaskan apa yang
dilihatnya, upayanya yang paling pol adalah mengatakan itu seperti laut kaca
bercampur api.
v “mereka yang telah mendapat kemenangan atas
Binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tandanya,
dan atas bilangan namanya”
Identitas mereka yang berdiri di atas
laut kaca itu diberikan. Mereka adalah orang-orang yang tidak tunduk
kepada Binatang dan patungnya. Mereka juga menolak Tanda
Binatang atau sabat palsu (hari Minggu), dan mereka tahu angka 666
adalah bilangan Binatang itu. Kurang jelas bagaimana lagi? Sayangnya masih banyak
manusia yang tetap mau mengikuti Binatang itu dan patungnya, dan menerima Tanda
Binatang dan mengabaikan bilangan namanya.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian
Musa, hamba Allah, dan nyanyian Sang
Domba, mengatakan, ‘Besar dan ajaib
segala pekerjaan-Mu, Tuhan, Allah yang Mahakuasa! Adil dan benar segala
jalan-Mu, Engkau Raja semua orang saleh.
15:4 Siapakah
yang tidak akan takut pada-Mu, ya Tuhan, dan memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang
kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah di hadapanMu sebab penghakimanMu telah dinyatakan.
v “nyanyian Musa, hamba Allah”
Nyanyian Musa adalah nyanyian
kelepasan/pembebasan bangsa Israel
dari perbudakan Mesir yang harus menempuh perjalanan yang lama menuju Kana’an tanah perjanjian. Baca Ulangan 32:1-43 untuk mendapatkan
versi lengkapnya. Seperti itulah nasib umat Tuhan pada akhir
zaman untuk tiba di Kana’an surgawi, mereka harus melewati pelbagai penderitaan
dan kesulitan karena tidak
mau menerima Tanda Binatang itu dan tidak mau menyembah Binatang dan patungnya.
Karena itu mereka pun bisa menyanyikan nyanyian kelepasan yang memuji
kebesaran, kuasa dan keadilan Tuhan. Hanya saja karena yang memimpin mereka
keluar bukanlah Musa, melainkan Sang Domba Allah sendiri, maka nyanyian mereka disebut nyanyian
Sang Domba.
v “penghakimanMu telah dinyatakan”
Penghakiman sudah selesai. Masa
kemurahan Allah telah berakhir. Pintu kasihan ditutup. Siapa yang selamat sampai akhir sudah
dinyatakan. Mereka itulah kerajaan Allah. Yang tidak lulus
penghakiman namanya sudah dicoret dari Kitab Kehidupan Sang Domba, untuk nanti
dilenyapkan bersama-sama orang-orang fasik lainnya yang tidak selamat. Semua yang
pernah mengaku umat Allah sudah dibuktikan di mana posisi mereka, tetap bersama Tuhan sebagai KerajaanNya, atau
mereka kehilangan tempat mereka dan dicampakkan keluar di mana ada tangisan dan
kertak gigi.
Sebelum Tuhan memperkenalkan Tujuh
Malapetaka Terakhir kepada Yohanes, Dia
mau Yohanes mengerti, bahwa pada waktu itu umat Allah yang
masih hidup (kelompok 144ribu)
sudah dimeteraikan, keselamatan mereka sudah pasti. Apa pun yang terjadi, mereka sudah tak mungkin jatuh lagi
dalam dosa karena karakter mereka sudah disempurnakan, perjuangan mereka sudah
berakhir. Dan mereka tidak akan mati, mereka nanti
akan dibawa ke Surga tanpa pernah mengalami kematian. Inilah janji Kristus
kepada mereka:
Lukas 12:32
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah
berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
Perhatikan, Kristus mengatakan mereka
itu “kawanan
kecil” berarti jumlah mereka
tidak banyak dibandingkan mayoritas yang mengaku umat Allah dan yang tidak mengaku umat
Allah. Sekali lagi kita diingatkan bahwa
jumlah umat Allah yang sejati itu sedikit dibandingkan yang hanya mengaku umat Allah dan yang sama sekali tidak mengaku sebagai umat Allah. Jadi jangan ikut mayoritas,
yang diikuti semua orang di dunia, karena mereka itu yang bakal kena
hukuman!
SEKARANG
KITA KEMBALI KE TUJUH MALAPETAKA TERAKHIR.
Berbeda
dengan seri Tujuh Sangkakala/Terompet (Wahyu 8-9) yang bersifat lokal, maka
Tujuh Malapetaka Terakhir ini
bersifat global, artinya akan jatuh di seluruh dunia karena mereka yang
menolak Allah dan yang mempersekusi/menganiaya umatNya tersebar di seluruh
dunia, dan hukuman ini khusus buat mereka. Tidak semua orang yang menolak Tuhan
akan kena serempak, karena kalau kena serempak semua, belum habis dicurahkan
semua malapetakanya manusia jahat sudah keburu mati semua. Jadi nanti yang kena bertahap, ada yang duluan, ada yang belakangan, tapi
semua orang jahat di seluruh dunia akan kena. Sangat mengerikan pada waktu itu.
Karena itu
sekarang selagi masih ada kesempatan, hendaknya kita segera mencari kebenaran
Allah, mencari kehendakNya dan bertobat, sebab akan tiba saatnya kita mau
bertobat pun tidak bisa lagi.
Zefanya 2:3
Carilah TUHAN, hai semua orang penurut di bumi,
yang telah melakukan kebenaranNya; carilah kebenaran, carilah kerendahan
hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.
Yesaya 55:6-7
6 Carilah TUHAN selama Ia bisa
ditemukan; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! 7
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan
rancangannya; dan hendaklah ia kembali
kepada TUHAN, dan Dia akan berbelaskasihan padanya; dan kepada Allah kita,
sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
15:5 Dan setelah itu aku melihat, dan tampaklah Bilik
Mahakudus Bait Suci kesaksian di
sorga terbuka.
v
Adegan
kembali ke bilik Mahakudus di Bait Suci surgawi. Pintunya terbuka karena ada yang mau
keluar.
15:6 Dan ketujuh
malaikat itu keluar dari Bilik Mahakudus, malaikat
Ketujuh Malapetaka, berpakaian lenan yang putih bersih, dan dada mereka berlilitkan selempang emas.
v “ketujuh malaikat itu keluar dari Bilik
Mahakudus”
Tujuh malaikat ini keluar bersama-sama dari Bilik
Mahakudus.
v “berpakaian lenan yang putih bersih, dan dada mereka berlilitkan selempang emas”
Dari pakaian mereka kita tahu bahwa
mereka ini
bukan sembarang malaikat. Mereka mengenakan selempang emas di dada
mereka, menyerupai pakaian Yesus (Wahyu 1:13). Mereka keluar, siap menjalankan
tugas dari Tuhan.
15:7 Dan salah satu dari keempat makhluk hidup memberikan kepada ketujuh malaikat itu
tujuh cawan emas yang penuh dengan murka
Allah yang hidup selama-lamanya.
15:8 Dan Bilik Mahakudus itu dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan tak seorang
pun dapat masuk ke dalam Bilik Mahakudus itu,
hingga Ketujuh Malapetaka dari ketujuh
malaikat itu digenapi.
v “salah satu dari keempat makhluk hidup”
Kita sudah tahu bahwa makhluk hidup itu adalah kerub.
Yehezkiel 10:20
Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar.
Dan aku tahu bahwa mereka adalah kerub-kerub.
v “memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan emas yang
penuh dengan murka Allah”
Sekarang salah satu dari kerub-kerub
itu memberikan kepada ketujuh malaikat yang keluar dari Bilik Mahakudus, masing-masing
sebuah cawan yang penuh dengan murka Allah.
v “Bilik Mahakudus itu dipenuhi asap kemuliaan Allah dan kuasaNya”
Asap berfungsi sebagai penghalang jalan
masuk. Dengan kata lain, jalan masuk
ke Bilik Mahakudus ini sekarang tertutup.
v “tak seorang pun dapat masuk ke dalam
Bilik Mahakudus”
Imam Besar sudah menyelesaikan
pekerjaanNya. Masa pengampunan bagi seluruh umat manusia telah berakhir.
Pemeriksaan atas setiap manusia yang mengaku umat Allah, sudah selesai. Yang dosanya sudah
diampuni, catatan dosanya dihapus. Yang dosanya tidak diampuni, namanya yang
dihapus. Nasib setiap manusia, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup,
sudah ditentukan. Tidak ada lagi yang bisa berubah. Tidak ada pledoi, tidak ada
banding. Setiap manusia sekarang harus berdiri di hadapan Allah
tanpa perlindungan seorang Perantara lagi.
Yang sudah dibenarkan akan sanggup
berdiri di hadapan Allah tanpa Perantara. Keselamatan mereka sudah
dimeteraikan, kebenaran Sang Penebus menyelubungi mereka. Apa pun yang terjadi
setelah ini, mereka pasti selamat. Mereka menunggu dijemput Juruselamat mereka
untuk dibawa ke Surga.
Yang tidak dibenarkan, mereka akan
binasa kekal. Bagi yang masih hidup sudah habis kesempatan mereka untuk
bertobat. Pintu
kasihan, pintu kasih karunia, pintu pertobatan telah ditutup. Mereka akan segera dijatuhi Tujuh Malapetaka
Terakhir.
PASAL 16
16:1 Dan aku
mendengar suara yang nyaring dari dalam Bilik
Mahakudus berkata kepada ketujuh malaikat itu, ‘Pergilah dan curahkanlah cawan-cawan
murka Allah itu ke atas bumi.
MALAPETAKA YANG PERTAMA
16:2 Dan yang pertama pergi dan mencurahkan cawannya ke atas bumi; maka jatuhlah borok yang berbau busuk dan menjijikkan pada orang-orang
yang mempunyai Tanda Binatang itu, dan pada mereka yang
menyembah patungnya.
v “jatuhlah borok yang berbau busuk dan menjijikkan”
Ada yang berkata, “Oh, cuma borok kok, kirain malapetaka apa.” Malapetaka yang pertama langsung
menyerang kesehatan manusia. Borok ini bukan sembarang borok. Ini borok yang
mengandung murka Allah, jadi sakitnya luar biasa. Juga dikatakan
borok itu berbau busuk dan menjijikkan. Daging yang berbau busuk adalah daging mati. Jadi ini manusianya masih hidup tapi ada
bagian-bagian di tubuhnya yang mati dan membusuk. Dan borok-borok ini tidak bisa
disembuhkan, malah dari hari ke
hari menjadi bertambah
parah dan bertambah banyak. Ini penderitaan yang sangat menyiksa.
Siapa yang kena?
v “orang-orang yang mempunyai Tanda Binatang”
Tanda Binatang adalah sabat palsu atau
hari Minggu. Jadi ini adalah orang-orang yang sudah tahu Sabat Tuhan itu
hari ketujuh, tetapi mereka tetap memelihara hari Minggu karena menuruti perintah
Binatang.
v “mereka yang menyembah patungnya”
Mereka yang
setuju dan tunduk pada Amerika Serikat, yaitu dalam hal mengizinkan gereja menggunakan kekuasaan
negara untuk mempersekusi umat Allah yang tidak mau mengikuti
mereka.
Lihat, tidak ada umat
Allah yang kena!
v Kita
bisa menarik kesimpulan dari apa yang sudah kita pelajari,
pada akhirnya hanya ada DUA kelompok di dunia ini yang
dibedakan oleh Tuhan, bukan 1001 denominasi yang berbeda-beda seperti yang ada
sekarang ini. Hanya dua, yaitu:
a. “mereka yang telah mendapat kemenangan atas
Binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tandanya,
dan atas bilangan namanya,”
mereka inilah yang selamat, yang tidak kena Ketujuh
Malapetaka.
b. “orang-orang yang mempunyai Tanda Binatang
itu, dan mereka yang menyembah patungnya”
mereka inilah yang mendapat curahan Ketujuh Malapetaka, murka Tuhan yang dahsyat.
Sama dengan perumpamaan yang diberikan Yesus, hanya ada dua hewan: domba dan kambing; tidak ada gajah, tidak ada anjing, tidak ada
kucing, tidak ada lebah, tidak ada buaya, dll. Hanya dua macam hewan, dan
kedua-duanya hewan kurban yang halal, artinya kedua-duanya
mengaku umat Allah.
Matius 25:32-34, 41
32 Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan
memisahkan mereka seorang dari seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing
33 dan Ia akan menempatkan
domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34
Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka
yang di sebelah kanan-Nya: ‘Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, warisilah Kerajaan yang telah disediakan bagimu
dari fondasi dunia. 41 Dan Ia
akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: ‘Enyahlah dari
hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya.
MALAPETAKA YANG KEDUA
16:3 Dan
malaikat yang kedua mencurahkan cawannya ke
atas laut; dan itu menjadi seperti darah
orang mati; dan segala yang bernyawa di laut, mati.
v “seperti darah orang mati”
Darah orang mati adalah sesuatu yang penuh dengan
penyakit, dan penuh dengan kuman, mengental dan tidak mengalir. Dan di sini dikatakan bahwa laut akan menjadi
sedemikian kotornya seperti darah orang mati, sedemikian terpolusinya sehingga semua yang hidup di laut, mati.
Tuhan mulai menghabisi satu per satu ciptaan-ciptaanNya
di bumi yang penuh dosa ini, dimulai dari semua yang hidup di laut.
MALAPETAKA YANG KETIGA
16:4 Dan
malaikat yang ketiga mencurahkan cawannya ke atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan mereka menjadi darah.
16:5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa
atas air berkata, ‘Engkau adil, O, Tuhan, yang
sekarang ada, dan dulu ada, dan yang akan datang, karena Engkau
telah menghakimi demikian.
16:6 Karena mereka telah mencurahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, dan Engkau
telah memberi mereka minum darah; karena
mereka layak.
16:7 Dan
aku mendengar yang lain dari mezbah berkata,
‘Demikianlah, Tuhan Allah Yang Mahakuasa,
benar dan adil segala penghakiman-Mu.
v “sungai-sungai dan mata-mata air, dan mereka menjadi darah”
Sungai dan mata air itu air tawar, sumber air minum untuk binatang dan manusia. Berarti
binatang dan manusia tidak punya sumber air yang lain
untuk minum. Minuman
yang tersisa pada waktu itu tentunya menjadi sangat mahal, dan sangat langka,
jangan-jangan orang bisa saling membunuh berebut air minum. Sementara itu binatang-binatang
mati dulu, baik yang di alam
bebas maupun yang dipelihara. Manusia-manusia pasti tidak akan berbagi air
minum yang langka dengan binatang.
v “memberi mereka minum darah”
Karena orang-orang ini “telah mencurahkan darah orang-orang kudus dan para
nabi”, dan Tuhan berkata, “Kalian suka mencurahkan darah, coba
sekarang minumlah darah itu.” Ini adalah pembalasan atas darah umat Allah yang telah dicurahkan
oleh orang-orang ini, dari zaman nabi-nabi sampai akhir zaman.
Wahyu 13:15
Dan dia punya kuasa untuk
memberikan hidup kepada patung binatang itu,
sehingga patung binatang itu boleh berbicara
dan mengakibatkan seberapa banyak yang tidak mau menyembah patung
binatang itu, untuk dibunuh.
MALAPETAKA YANG KEEMPAT
16:8. Dan
malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya
diberi kuasa untuk membakar manusia dengan
api.
16:9 Dan manusia dibakar
oleh panas yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas
malapetaka-malapetaka ini, dan mereka tidak
bertobat untuk memuliakan Dia.
v “matahari, … membakar manusia dengan api”
Pada waktu Yohanes menulis ini, dia
sama sekali tidak tahu istilah “global
warming”, yang dialami oleh generasi kita. Tetapi menurut Alkitab, ini
lebih parah dari kadar “global warming”.
Setinggi apa derajat kepanasan pada waktu itu tidak bisa dibayangkan. Semua tanaman pasti mati kering.
v “mereka menghujat nama Allah”
Mereka masih menyalahkan Allah karena
penderitaan yang mereka alami, sampai sejauh ini pun mereka tetap tidak mau
mengakui bahwa mereka sendiri yang salah. Dan ini benar-benar penderitaan yang
luar biasa. Sampai di sini kita sudah mencatat:
1.
Mereka sudah kena borok yang membusuk.
Borok pasti menimbulkan rasa sakit,
cekot-cekot, dan infeksi yang membuat suhu badan naik.
2.
Mereka tidak punya air
minum
karena semua air terpolusi dan tidak
layak lagi diminum. Kalau toh sampai terpaksa diminum, berarti mereka
memasukkan lebih banyak lagi kuman dan virus ke dalam tubuh mereka yang sudah
sakit dan mendatangkan penyakit yang lain, seperti diare dan tipus. Belum lagi
kerusuhan yang akan timbul akibat orang-orang berebut untuk mendapatkan minuman
yang menjadi langka!
3.
Dengan tidak ada air, semua industri
berhenti, ekonomi kacau, kehidupan kacau.
4.
Sekarang ditambah matahari menjadi luar biasa panas, menyengat mereka.
Semua kehidupan mati, mulai dari yang
di dalam air, di darat, dan segala tanaman. Sudah badan mereka demam karena infeksi borok-borok mereka, kehausan
kurang minum, ginjal mereka bekerja keras karena kekurangan air, ditambah sinar
matahari yang membakar, pastilah penderitaan yang tidak bisa dibayangkan.
Tadinya mereka mempersekusi umat Tuhan, membuat umat Tuhan
tidak bisa berjual-beli, tidak bisa makan, mati kelaparan, mati tersiksa;
sekarang Tuhan membalaskan kepada mereka dua kali lipat.
Wahyu 18:6
Berikanlah kepadanya, sama seperti yang dia
berikan kepadamu, dan balaskanlah kepadanya dua kali lipat sesuai perbuatannya, di
dalam cawan di mana dia telah membuat campuran, campurkanlah baginya dua kali lipat;
MALAPETAKA YANG KELIMA
16:10 Dan
malaikat yang kelima mencurahkan cawannya ke
atas takhta Binatang itu dan kerajaannya penuh
kegelapan, dan mereka menggigiti lidah mereka karena rasa sakitnya.
v “takhta Binatang dan kerajaannya”
Binatang itu adalah Kepausan, dan
secara literal “takhta”nya ada di Roma. Tetapi “kerajaannya” ada di seluruh dunia ini, karena kecuali sejumlah kecil umat
Allah yang tidak mau menyembahnya, seluruh dunia mengikutinya,
seperti kata:
Wahyu 13:3
... seluruh dunia kagum, dan mengikut Binatang itu.
Dikatakan di sini bahwa malaikat itu
khusus menumpahkan cawannya ke atas “takhta Binatang itu” berarti
malapetaka yang kelima ini terkonsentrasi di sana, namun seluruh “kerajaannya penuh kegelapan”. Kegelapan
ini bersifat rohani dan jasmani.
Kegelapan rohani yang dialami manusia
yang tidak memiliki Tuhan. Ingatlah pada waktu itu, Kristus sudah tidak lagi menjadi Perantara
antara Tuhan dan manusia. Roh Kudus sudah ditarik dari bumi. Jadi sudah tidak
ada kuasa Ilahi yang melindungi mereka. Maka bagi semua yang telah ditolak oleh Kristus ini,
yang ada hanya kegelapan karena mereka telah kehilangan terang
di dalam hidup mereka. Tidak ada lagi Roh Kudus yang bergumul dengan
mereka. Tidak ada lagi suara hati kecil yang mengatakan “jangan!” Hanya kuasa
Iblis yang mengurung mereka. Mereka benar-benar telah menjadi sama jahatnya
dengan Iblis yang mereka ikuti.
Yesaya 47:5
Duduklah dengan diam dan masuklah ke dalam kegelapan, hai puteri Kasdim! (Kasdim = Babilon) Sebab engkau tidak akan disebut lagi ratu
kerajaan-kerajaan.
Amsal 4:19
19 Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu
mereka tersandung apa.
Yeremia 23:12
Sebab itu jalan mereka akan seperti jalan-jalan yang licin dalam gelap bagi mereka; mereka akan
terpaksa terus berjalan dan akan jatuh di sana; sebab Aku akan mendatangkan malapetaka atas mereka, yaitu dalam tahun penghukuman mereka, firman TUHAN.
Tetapi sekarang kegelapan literal
yang mencekam membuat mereka takut. Pertanda apa itu? Roh Nubuat
mengatakan bahwa pada waktu kegelapan itu, umat Allah mendapat penerangan dari
Surga. Sama seperti ketika bangsa Israel terjebak di tepi Laut Merah. Tentara
Firaun yang mengejar mereka tiba-tiba harus berhenti karena kondisi menjadi
gelap gulita. Tiang awan yang menempatkan DiriNya di belakang orang Israel
mendatangkan kegelapan ke arah tentara Mesir, sementara tiang awan yang sama
memancarkan terang kepada umat Israel. Hal yang sama akan terulang kembali saat
Malapetaka Kelima. Karena itu penting bagi kita mempelajari kitab-kitab
Perjanjian Lama, karena kisah-kisah di sana ditulis menjadi pedoman bagi kita.
Apa yang pernah dialami umat Allah dulu, akan dialami umat Allah akhir zaman
juga.
Keluaran 14:20
Demikianlah tiang itu berdiri di antara perkemahan orang Mesir dan perkemahan
orang Israel. Dengan demikian, itu adalah awan
dan kegelapan bagi yang satu, dan dia memberikan terang pada malam itu kepada yang lain sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain,
semalam-malaman itu.
Amsal 4:18
18 Tetapi jalan orang benar itu seperti sinar terang, yang bersinar semakin lama
semakin terang hingga sampai rembang tengah hari.
v “menggigiti lidah mereka karena rasa
sakitnya”
Tentunya
rasa sakit yang mereka alami sangat hebat.
Bagaimana kalau lidah mereka juga ada boroknya?
v
Bagaimana
nasib umat Allah saat itu?
Selama
masa Tujuh Malapetaka Terakhir semua umat Allah yang masih hidup berada di bawah
perlindungan Allah, mereka tetap mendapat makan dan minum dari
Tuhan.
Mazmur 91:1-10
1 Dia yang berdiam di tempat rahasia
Yang Mahatinggi akan tinggal di bawah
bayang-bayang Yang Mahakuasa. 2 Aku
akan berkata tentang TUHAN, ‘Dialah tempat perlindunganku dan kubu
pertahananku, Allahku, padaNya aku mau percaya.’ 3 Sungguh, Dia akan
melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dan
dari wabah penyakit yang berbahaya. 4 Dengan kepak-Nya Ia
akan menudungi engkau, dan di bawah
sayap-Nya engkau akan berlindung; kebenaran-Nya akan menjadi perisai dan penangkalmu. 5 Engkau tak usah takut terhadap teror di malam hari, maupun terhadap panah yang
terbang di waktu siang, 6 maupun terhadap
wabah penyakit yang berjalan di kegelapan, maupu
terhadap penghancuran
yang merusak
di tengah hari. 7 Seribu
orang mungkin rebah di sisimu, dan sepuluh
ribu di tangan kananmu, tetapi itu tidak akan mendekatimu. 8 Hanya dengan matamu engkau akan menontonnya, dan melihat ganjaran
orang-orang fasik. 9 Sebab engkau telah menjadikan TUHAN yang adalah tempat perlindunganku, yaitu Yang Mahatinggi, tempat tinggalmu, 10 Tidak ada malapetaka yang akan menimpa kamu, atau tulah apa pun mendekat ke tempat tinggalmu;
Yesaya 33:16
dia akan berdiam di tempat yang
tinggi, tempat pertahanannya akan di benteng batu; rotinya
disediakan air minumnya terjamin.
16:11 dan
menghujat Allah yang di sorga karena rasa
sakit mereka dan borok-borok mereka, dan tidak
bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka
v
“menghujat Allah yang di sorga…
dan tidak bertobat”
Mereka
masih tetap menghujat. Mereka tetap “tidak bertobat”, sudah sama seperti Iblis yang
juga tidak pernah bertobat. Jika kita mengikuti Iblis, akhirnya kita jadi
serupa dengan Iblis. Selama hidupnya manusia-manusia ini terus-menerus menolak
ajakan Roh Kudus untuk bertobat, dan sekarang Roh Kudus sudah undur
dari mereka, mereka sudah tidak bisa bertobat.
MALAPETAKA YANG KEENAM
16:12. Dan
malaikat yang keenam mencurahkan cawannya ke
atas sungai Efrat yang besar, dan airnya dikeringkan, supaya jalan bagi Raja-raja dari
Timur boleh disiapkan.
v “sungai Efrat yang besar”
Sungai Efrat adalah satu satu dari 4
sungai yang disebutkan di kitab Kejadian, yang menjadi tanda pembatas taman
Eden.
Kejadian 2:10, 14
10 Ada sebuah sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari
situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. 14 Dan nama sungai yang ketiga ialah Tigris
(Hiddekel), yakni yang mengalir ke sebelah
timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah
Efrat.
v “airnya dikeringkan”
Kota Babilon kuno terletak di atas
sungai Efrat. Maka sungai Efrat itu yang mendukung seluruh perekonomian
Babilon. Babilon purba sudah lama punah. Tetapi kita sudah melihat Kepausan itu disebut Babilon, dialah Babilon akhir zaman.
Dan sungai Efrat yang mendukung Babilon akhir zaman adalah orang banyak, bangsa-bangsa, kaum, dan bahasa.
Ingat kan, istilah “banyak air” itu berarti “orang banyak” (Wahyu 17:15)?
Babilon kuno jatuh ke tangan Koresh karena Koresh
mengeringkan air sungai Efrat, sehingga pasukannya bisa masuk dari sana,
menembus benteng Babilon. Babilon akhir zaman juga akan jatuh karena malapetaka-malapetaka yang dicurahkan Tuhan mengeringkan sungai Efrat,
yaitu dukungan seluruh dunia kepadanya.
Ingat kitab Wahyu ini bicara dalam
simbol-simbol, jadi pengeringan Sungai Efrat di sini memiliki arti simbolis,
walaupun secara literal Sungai Efrat sekarang sudah tersisa sangat kecil dan
nyaris kering. Tapi maknanya di sini adalah simbolis. Jadi mengeringnya sungai Efrat di sini adalah seluruh
dunia mencabut dukungan mereka yang tadinya mereka berikan kepada Babilon akhir zaman.
Mengapa dukungan bangsa-bangsa terhadap
Babilon besar mengering? Setelah lima malapetaka dahsyat turun berurutan
mendera dunia, yang membuat hidup mereka penuh penderitaan, tentunya manusia-manusia
ini mulai berpikir, Babilon yang selama
ini mereka ikuti dan mereka dukung dengan harapan mendapatkan perlindungannya
dan manfaatnya, ternyata tidak bisa melindungi dan menolong mereka dari kondisi
yang parah ini. Sebaliknya ketika melihat umat Allah yang
mereka persekusi, yang mereka larang berjual-beli, yang mereka kejar dan bunuh,
ternyata sekarang tidak kena borok, makan-minum tetap dipelihara Tuhan, dan
tempat mereka mendapat terang, maka orang-orang ini
mulai sadar bahwa selama ini mereka telah tertipu oleh kebohongan (tiga roh
najis) dari mulut Naga, Binatang, dan Nabi Palsu (Wahyu 16:13). Maka akhirnya mereka berbalik memusuhi para penipu itu. Nanti akan kita
lihat bagaimana dukungan mereka berubah menjadi kebencian.
v “jalan bagi Raja-raja dari Timur boleh
disiapkan”
Raja-raja dari Timur adalah Kristus dan balatentaraNya. Kata yang
diterjemahkan “Timur” di sini dalam tulisan aslinya ialah Ανατολή ηλίου [Anatoli
iliou] yang artinya “matahari terbit”. Yesus
sendiri sudah pernah mengatakan hal yang sama.
Matius 24:27
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan
cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Jadi
ketika dukungan bangsa-bangsa untuk Binatang itu dan patungnya dicabut, itu
menandakan bahwa kedatangan Kristus sudah sangat dekat.
AYAT 13 DAN 14 ADALAH SISIPAN.
Ini mundur ke masa sebelum jatuhnya Malapetaka-malapetaka, ke
saat ketika Naga, Binatang, dan Nabi Palsu itu masih jaya,
ketika mereka masih mengadakan mujizat-mujizat, keajaiban-keajaiban untuk
menipu manusia, ketika mereka masih mempersekusi umat Allah (Wahyu 13:14). Kita
sudah mempelajari periode itu, tetapi sekarang Tuhan ingin mempertegas apa yang
terjadi pada waktu itu.
16:13 Dan
aku melihat tiga roh najis seperti katak
keluar dari mulut naga, dan dari mulut Binatang, dan dari mulut nabi palsu.
16:14 Karena mereka itulah roh-roh iblis, yang mengadakan mujizat-mujizat, yang pergi kepada raja-raja bumi
dan seluruh dunia untuk mengumpulkan mereka ke
peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa.
v “tiga roh najis seperti katak”
Katak adalah binatang yang “najis”,
artinya tidak boleh dimakan. Selain itu katak juga salah satu tulah yang
dijatuhkan Tuhan kepada Mesir di zaman Musa. Di sini sudah dikatakan itu “roh najis”,
jelas bukan roh yang berasal dari Allah.
v “keluar dari mulut naga, dan dari mulut Binatang, dan dari mulut
nabi palsu”
Apa yang keluar dari
mulut? Kata-kata, dalam hal ini ajaran.
Jadi Tuhan mau menegaskan lagi di sini ~ sekiranya masih ada manusia yang tidak
percaya bahwa Binatang dan patungnya adalah agen-agen Iblis ~ bahwa ajaran yang
keluar dari mulut mereka itu ajaran yang palsu, itu “roh najis”, jangan dipercaya karena itu
menyesatkan.
v “naga, Binatang, dan nabi palsu”
Naga: kita tahu adalah Iblis, Setan, Ular tua,
tetapi untuk berkiprah di dunia, dia membutukan tangan manusia. Dan kita sudah
melihat dari awal yang dipakai Setan adalah tangan penguasa-penguasa dunia, raja-raja
bumi, orang-orang yang punya kuasa menjalankan kehendaknya. Jadi menjadi penguasa itu resikonya besar, jika
tidak lengket kepada Tuhan bisa dipakai Setan menjadi kepanjangan tangannya.
Binatang: kita juga sudah tahu adalah Kepausan,
Tanduk Kecil, Antikristus, Manusia Dosa (durhaka), Anak Kebinasaan. Semua ini
namanya.
Nabi
Palsu: Nah, ini sama dengan Binatang kedua tetapi bukan bagian pemerintahan sipilnya, melainkan bagian gerejanya. Ingat, Binatang kedua (seperti domba) itu punya
dua tanduk kekuasaan? Yang satu kekuasaan negara, yang satu kekuasaan gereja.
Nah, di sini yang dilambangkan nabi palsu adalah kekuatan gerejanya, dalam hal ini Protestan
yang sudah murtad. Mengapa
dikatakan “murtad”? Karena Protestan sudah menyimpang dari
Alkitab, banyak ajaran Alkitab yang diselewengkannya, mengikuti
Kepausan. Dan mereka juga menolak Pekabaran Tiga Malaikat yang
terakhir.
v “mengadakan mujizat-mujizat”
Yang bisa bikin mujizat bukan hanya
Tuhan loh. Ingat tuh tukang-tukang sihir Firaun Mesir, mereka juga bisa bikin
mujizat seperti yang dilakukan Musa. Jadi jangan menganggap semua yang bisa
bikin mujizat itu datang dari Tuhan. Yang datang dari Setan juga banyak.
Matius 24:24
Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan
mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar untuk menyesatkan sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan.
2 Petrus 2:1
Sebagaimana ada nabi-nabi
palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu
akan ada guru-guru palsu yang
secara sembunyi-sembunyi memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang
membinasakan, bahkan
yang menyangkal TUHAN yang telah menebus mereka, dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka
sendiri.
v “pergi kepada raja-raja bumi dan seluruh dunia”
Artinya pergi kepada kepala-kepala
negara dan ke seluruh dunia. Mengapa kepala-kepala negara khusus disebutkan
terpisah di sini? Tidakkah mereka termasuk dalam “seluruh dunia”? Nah,
kepala-kepala negara itu adalah sasaran si Naga, ingat dia selalu bekerja melalui penguasa-penguasa dunia? Karena roh
najis itu ada yang keluar dari mulut si Naga, maka targetnya adalah
penguasa-penguasa bumi.
v “mengumpulkan mereka ke
peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa”
Yang dimaksud “peperangan pada hari besar Allah Yang
Mahakuasa” adalah perang Harmagedon. Ini adalah peperangan antara
musuh Allah dengan umat Allah. Perang antara musuh Allah dengan umat Allah sudah ada
sejak awal, tetapi menjelang
kedatangan kedua Kristus perang itu menjadi lebih parah, lebih
intensif, sehingga diberi nama perang Harmagedon, menandai sebagai perang yang terakhir. Kita akan
melihat ini lebih lanjut di ayat 16.
Kita
tinggalkan dulu ketiga roh najis ini, karena AYAT 15 BERIKUTNYA MERUPAKAN SISIPAN KEDUA DI TENGAH
SISIPAN YANG PERTAMA. Tuhan
mau mengingatkan umatNya tentang hal yang penting ini. Nanti setelah ini kita
akan kembali ke ketiga roh najis.
Nasihat ini diberikan
untuk masa sebelum jatuhnya Malapetaka-malapetaka,
ketika pintu kemurahan Allah masih terbuka, ketika manusia masih bisa bertobat.
Nasihat ini berlaku bagi kita
sekarang, yang hidup di akhir zaman.
Banyak orang
menganggap ini bicara tentang kedatangan kedua Kristus. Itu salah. Ini bukan tentang Kedatangan Kedua Kristus karena kedatangan
kedua Kristus tidak seperti pencuri, tidak diam-diam. Kedatangan Kristus didahului
oleh gempa bumi, guntur, kilat, curahan-curahan dari langit yang mengerikan,
seluruh dunia pasti akan tahu.
Yesus
datang sebagai pencuri itu bicara tentang tutupnya pintu kasihan, saat penghakiman berakhir. Saat itu
yang tidak kita ketahui. Kita tidak tahu kapan giliran kita dihakimi. Kalau kita
menganggap “Ah, masih lama,” ternyata hari itu tiba giliran nama kita yang
dihakimi, dan masih banyak dosa yang kita pertahankan, maka gagallah kita untuk
bisa lulus penghakiman. Selain itu
jika kita tiba-tiba mati, maka kesempatan kita untuk bertobat juga habis. Jadi mari kita perhatikan ini
baik-baik.
16:15 Lihatlah,
Aku datang seperti pencuri. Diberkatilah dia
yang berjaga-jaga dan yang mempertahankan
pakaiannya supaya jangan ia berjalan
telanjang dan mereka melihat aibnya.
v “Aku datang seperti pencuri”
Pencuri datangnya diam-diam, tanpa
pengumuman. Begitu pula penghakiman kita. Kita tidak tahu kapan kita
dihakimi, selagi kita masih hidup atau setelah kita mati. Tapi bila kita sudah dihakimi, nasib kita sudah diputuskan,
dan hanya Tuhan yang tahu apakah kita selamat atau tidak. Kita baru tahu pada
saat kita tidak dibawa ke Surga. Dan pada waktu itu sudah terlambat untuk
bertobat.
v “Diberkatilah dia yang berjaga-jaga”
Yang dimaksud di sini adalah mereka
yang awas, mereka yang peduli,
bukan mereka yang lengah. Banyak dari kita kurang peduli, sibuk dengan
kehidupan sehari-hari. Tetapi sudah waktunya kita berjaga-jaga, dengan banyak berdoa, banyak
mempelajari Alkitab, karena waktunya tidak
banyak lagi, kita bisa kecolongan.
v “yang mempertahankan
pakaiannya”
Pakaian apa ini? Jubah
kebenaran Kristus. Pada waktu kita menerima Kristus sebagai
Juruselamat, kita mendapat pembenaran
oleh iman. Itu disimbolkan dengan kita menerima jubah kebenaran
Kristus. Bila Allah Bapa melihat kita, yang dilihatNya adalah jubah kebenaran
Kristus, bukan keberdosaan kita. Kita terima jubah itu bukan karena kita benar,
tapi Kristus memberikan kebenaranNya kepada kita. Setelah itu seumur hidup kita harus menjaga supaya jubah itu tidak kotor, tidak
hilang. Itulah proses penyucian kita, proses hidup bersama Kristus setiap hari,
bertumbuh dalam iman dan kebenaran, belajar semakin mengasihi Allah dan
manusia. Jubah itu bisa menjadi kotor bila kita melakukan dosa, atau
bahkan hilang bila kita meninggalkan Tuhan. Kalau kita mau selamat hingga
akhir, jubah
itu harus kita pertahankan, jubah
kebenaran Kristus jangan sampai hilang. Ingat perumpamaan tamu yang datang ke
acara perkawinan anak raja yang tidak punya jubah? Dia dilemparkan keluar di
mana ada tangisan dan kertak gigi. (Matius 22:11-13)
v “supaya jangan ia berjalan telanjang”
Kalau telanjang berarti sudah
kehilangan jubah, bukan? Dan ini peringatan yang
diberikan kepada jemaat Laodekia, jemaat yang terakhir, yaitu kita-kita ini, umat Allah akhir zaman. Apa kata Tuhan tentang
jemaat Laodekia? Kita sudah mempelajari ini di awal pelajaran kitab Wahyu.
Wahyu 3:17
Karena engkau berkata: ‘Aku kaya, dan makmur dalam harta, dan tidak kekurangan apa-apa’, dan tidak tahu
bahwa engkau malang, susah, miskin, buta dan telanjang.
Jadi
Yesus sendiri sudah berkata, kita ini sekarang (jemaat
Laodekia) sedang telanjang, kita tidak merasa, kita merasa kaya,
makmur, tidak kekurangan apa-apa, padahal kita ini malang, susah, miskin, buta,
telanjang. Kita bisa kecolongan, jangan-jangan kita sudah dihakimi dan nasib
kita ditentukan tanpa kita sadari.
Tapi ini rahasianya: jika hari ini kita masih bisa merasa kita ingin bertobat,
kita ingin kembali kepada Tuhan, kita ingin Tuhan mengampuni semua
dosa kita, itu
berarti kita belum dihakimi, kita
masih punya waktu untuk bertobat. Karena mereka
yang sudah dihakimi, nasibnya sudah pasti, dia sudah tidak punya keinginan untuk
bertobat.
Sekarang kita kembali ke
sisipan pertama. Ke ketiga roh najis.
16:16 Dan dia mengumpulkan mereka ke sebuah tempat, yang dalam bahasa Ibrani
disebut Harmagedon.
v “Harmagedon”
Karena ini adalah nubuatan, maka Harmagedon juga bukan suatu tempat yang literal. Ada sebuah lembah di sebelah utara Yerusalem
yang disebut “Megiddo” (Hakim 5:19) di zaman Alkitab. Tempat itu
adalah tempat di mana tentara Israel sering bertemu dengan musuh asing mereka
dalam pertempuran yang dahsyat. Tetapi “Megiddo,” ini terlalu kecil untuk menampung peperangan semua anak
buah Babilon melawan semua umat Allah. Maka sebagaimana Yerusalem akhir zaman
adalah di mana pun umat Allah berada, maka Harmagedon juga adalah di mana
pun kubu Babilon sedang melawan umat Allah.
v “mengumpulkan mereka ke sebuah
tempat”
Artinya kalau sudah dikumpulkan ke
sebuah tempat khusus, mereka sudah di-locked-in, sudah terkunci di sana secara simbolis, tidak bisa lepas lagi. Setan itu begitu. Sedini mungkin dia
ingin mengunci pengikutnya, supaya mereka tidak berubah pikiran.
Sekarang
bagian sisipan selesai, kita kembali ke Tujuh Malapetaka Terakhir. Sebelumnya
kita membahas Malapetaka Keenam, maka berikutnya ialah Malapetaka Ketujuh.
MALAPETAKA YANG KETUJUH
Ini adalah Malapetaka terakhir, yaitu saat
kedatangan Yesus di langit. Umat Allah yang mengenali
tanda-tandanya, bersukacita penuh harap menantikan Juruselamat mereka datang
menjemput mereka. Tapi orang-orang jahat ketakutan.
16:17 Dan malaikat yang ketujuh mencurahkan cawannya ke angkasa; dan muncul suatu suara yang nyaring keluar dari
bilik Mahakudus di Surga, dari takhta, ‘Sudah selesai!
v “mencurahkan cawannya ke angkasa”
Berarti mengenai benda-benda di langit (angkasa).
v “suara yang nyaring keluar dari
bilik Mahakudus di Surga, dari takhta” berarti
ini adalah proklamasi
resmi dari Pemilik alam semesta.
Yoel 3:16
TUHAN akan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia
memperdengarkan suara-Nya, langit dan bumi bergoncang, tetapi TUHAN akan menjadi tempat perlindungan bagi umat-Nya,
dan kekuatan bagi umat Israel.
Yeremia 25:30-33
30 Karena itu, bernubuatlah terhadap mereka segala kata-kata ini dan
katakanlah kepada mereka: ‘TUHAN akan meraung dari tempat
tinggi
dan memperdengarkan suara-Nya dari kediamanNya
yang kudus. Ia akan meraung hebat pada kawanan-Nya, Dia akan memberikan suatu pekikan seperti mereka yang mengirik anggur terhadap segenap penduduk
bumi. 31 Suatu suara akan sampai
ke ujung bumi, sebab TUHAN mempunyai pertikaian dengan bangsa-bangsa. Ia akan berperkara dengan segala makhluk: Dia akan menyerahkan orang-orang fasik kepada pedang,’ demikianlah firman TUHAN. 32 Beginilah
firman TUHAN semesta alam: ‘Lihat,
malapetaka akan menjalar dari satu bangsa ke
bangsa yang lain, dan suatu angin puyuh besar akan dibangkitkan dari ujung bumi yang paling jauh. 33 Dan di hari itu orang-orang yang
mati terbunuh oleh TUHAN ada dari ujung bumi yang satu sampai ke ujung bumi yang
lain.
Mereka tidak
akan diratapi atau dikumpulkan atau dikuburkan; mereka akan menjadi sampah
di tanah.
Ibrani 12:26
Dia yang berbicara dari
surga, 26 yang suara-Nya waktu itu menggoncangkan bumi tetapi sekarang
Ia telah berjanji, mengatakan, ‘Masih satu kali lagi Aku tidak akan menggoncangkan hanya bumi, melainkan langit juga.
v
“Sudah selesai!”
Apa yang selesai? Waktu yang diberikan kepada dunia untuk memilih ikut Allah atau ikut
Setan. Waktu pertentangan dengan Setan. Sekarang Kristus akan datang
menjemput umatNya, dan kepemilikanNya atas bumi ini.
16:18 Dan ada suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat, dan ada gempa bumi yang dahsyat yang tidak pernah ada gempa bumi yang sedemikian hebatnya dan begitu dahsyatnya sejak manusia berada
di atas bumi,
v suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat”
Fenomena alam yang luar biasa. Tuhan
sudah memberikan gambaran bagaimana mengerikannya saat itu.
v “ada gempa bumi yang dahsyat yang tidak pernah ada gempa bumi yang
sedemikian hebatnya dan begitu
dahsyatnya sejak manusia berada di atas
bumi”
Tidak bisa dibayangkan bagaimana rupa
dunia kita ini pada waktu itu diterjang gempa bumi dahsyat yang akan terjadi di
seluruh muka bumi [global], yang belum pernah ada yang sedahsyat itu. Mungkin
tingkatnya tidak bisa diukur lagi dengan seismometer. Dan bagaimana nasib manusia
yang hidup di bumi? Orang-orang fasik yang tidak
mati oleh enam malapetaka sebelumnya, kali ini benar-benar akan menemui ajal
mereka. Tapi kematian ini belum berarti akhir dari penderitaan
mereka. Ini baru kematian badani, kematian yang pertama. Di depan mereka masih
menanti kematian kekal, kematian yang kedua, saat mereka untuk selamanya dimusnahkan
oleh api yang turun dari Surga.
Yeremia 25:33
33 Dan di hari itu orang-orang yang
mati terbunuh oleh TUHAN ada dari ujung bumi yang satu
sampai ke ujung bumi yang lain. Mereka tidak akan diratapi atau dikumpulkan atau dikuburkan; mereka akan menjadi sampah
di tanah.
Mereka tidak akan diratapi dan tidak
dikuburkan karena
di bumi tidak ada manusia hidup lagi.
Umat tebusan sudah dibawa ke Surga, dan mereka yang tidak selamat semuanya mati
di dunia, tidak ada yang tersisa.
16:19 Dan kota besar itu terbagi menjadi
tiga bagian dan kota-kota bangsa-bangsa runtuhlah. Maka teringatlah Allah akan
Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan anggur kegeraman
murka-Nya
v “kota besar itu terbagi menjadi
tiga bagian”
Kota besar mana? Ya “Babel Kota Besar”
dari Wahyu pasal 14.
v “terbagi menjadi tiga bagian”
Asalnya memang terdiri atas tiga
bagian:
ü Naga: yaitu raja-raja bumi yang dipakai
Setan.
ü Binatang [Macan tutul bermulut singa]: yaitu
Roma Kepausan
ü Nabi palsu: Protestan murtad
Sekarang koalisi tiga agen Setan ini
bubar, berusaha mencari selamatnya sendiri-sendiri.
v “kota-kota bangsa-bangsa runtuhlah”
Semua kota duniawi hancur, semua kota
yang tadinya berpihak pada Binatang itu dan patungnya, yang menjadi kaya dan
makmur karena persekutuan itu, yang menindas umat Allah sampai kepada kematian.
Sekarang hancur berantakan. Pada saat terakhir, semua manusia di kota-kota
menyadari bahwa murka Allah benar-benar tak terbendung lagi, dan merekalah yang
menjadi sasarannya. Mereka menyadari, namun
terlambat, bahwa mereka telah tertipu oleh ajaran yang sesat yang diserukan
oleh gembala-gembala mereka, oleh gereja-gereja mereka, oleh guru-guru mereka,
yang semuanya palsu, bukan berasal dari Tuhan walaupun orang-orang
tersebut semua mengaku hamba Tuhan. Seandainya mereka milik Tuhan, tidak
mungkin sekarang mereka yang terkena semua malapetaka itu. Justru kelompok yang
tadinya mereka musuhin, kelompok yang mereka pojokkan, yang tidak mereka jualin
makanan, yang mereka biarkan mati kelaparan, yang mereka tuduh pengkhianat
bangsa, tidak solider, yang mereka penjarakan, yang mau mereka bunuh, dan yang
mereka salahkan karena tidak mau menyembah Binatang itu dan patungnya, dan
tidak mau menerima tandanya, ternyata justru orang-orang itu yang selamat dari
segala malapetaka ini.
Sekarang runtuhlah Babel Kota Besar
itu, semua pendukungnya berbalik mengecamnya.
v “teringatlah Allah akan Babel yang besar itu”
Inilah
saatnya pembalasan mereka.
v “cawan anggur kegeraman murka-Nya”
Untuk
segala kekejaman mereka yang mereka lancarkan terhadap umat Allah yang tidak
bersalah, mereka menerima ganjaran dua kali lipat.
16:20 Lalu semua pulau lari kabur dan
gunung-gunung tidak ditemukan.
16:21 Dan jatuh menimpa manusia batu es
yang besar dari langit, setiap batu itu
seberat kira-kira satu talen, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan batu es
itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
v “semua pulau lari kabur”
Gempa
bumi dahsyat mengakibatkan pulau-pulau kabur. Bagaimana penduduknya?
v “gunung-gunung tidak ditemukan”
Gunung-gunung
juga lenyap. Pasti sangat mengerikan kondisinya.
v “batu es yang besar dari langit”
Berjatuhan hujan es batu yag
besar-besar, yang di sini dikatakan kira-kira seberat 1 talen, itu 50 pon atau sekitar 34 kg. Hujan es
batu yang sebesar kerikil saja bisa membuat penyok kap mobil, apalagi yang
sekitar 34kg!
v “manusia
menghujat Allah”
Sampai di sini pun manusia masih
menghujat Allah. Luar biasa! Karena Roh Kudus sudah ditarik dari bumi, dan
manusia-manusia ini sudah tidak bisa bertobat, mereka sudah menjadi sama
seperti Setan.
Bagaimana dengan kita? Jika kita setia kepada Allah,
inilah janji Allah yang luar biasa:
Mazmur 91:1-16
1 Dia yang berdiam di tempat rahasia
Yang Mahatinggi akan tinggal di bawah
bayang-bayang Yang Mahakuasa. 2 Aku
akan berkata tentang TUHAN, ‘Dialah tempat perlindunganku dan kubu
pertahananku, Allahku, padaNya aku mau percaya.’ 3 Sungguh, Dia akan
melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dan
dari wabah penyakit yang berbahaya. 4 Dengan kepak-Nya Ia
akan menudungi engkau, dan di bawah
sayap-Nya engkau akan berlindung; kebenaran-Nya akan menjadi perisai dan penangkalmu. 5 Engkau tak usah takut terhadap teror di malam hari, maupun terhadap panah yang
terbang di waktu siang, 6 maupun terhadap
wabah penyakit yang berjalan di kegelapan, maupu
terhadap penghancuran
yang merusak
di tengah hari. 7 Seribu
orang mungkin rebah di sisimu, dan sepuluh
ribu di tangan kananmu, tetapi itu tidak akan mendekatimu. 8 Hanya dengan matamu engkau akan menontonnya, dan melihat ganjaran
orang-orang fasik. 9 Sebab engkau telah menjadikan TUHAN yang adalah tempat perlindunganku, yaitu Yang Mahatinggi, tempat tinggalmu, 10 Tidak ada malapetaka yang akan menimpa kamu, atau tulah apa pun mendekat ke tempat tinggalmu; 11 sebab
Ia akan memberikan malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga engkau, untuk memelihara engkau
di segala jalanmu. 12 Mereka akan memondong
engkau dalam lengan mereka, supaya engkau tidak membenturkan kakimu pada batu. 13 Engkau akan menginjak singa dan
ular tedung; anak singa dan ular naga akan engkau
injak-injak dengan kaki. 14 Karena ia telah menetapkan cintanya padaKu, maka
Aku akan menyelamatkannya: Aku akan meletakkannya di tempat
tinggi, sebab ia mengenal nama-Ku. 15 Ia akan berseru kepada-Ku, dan Aku akan menjawabnya. Aku akan menyertai dia dalam kesukaran, Aku akan menyelamatkannya dan menghormatinya. 16 Dengan panjang umur akan Kupuaskan dia, dan menunjukkan
keselamatanKu kepadanya.
Jan 2013
Ko gereja pada hari minggu ada tipuan dri si naga? Ini maksudx apa bu?
BalasHapusSebenarx ibu ini dri adven ya?
silakan email saya di smaragd84@gmail.com nanti saya kirimin jawabannya.
HapusAda benarnya juga tafsirannya tpi kuyakin banyak salahnya, seakan pelanggaran yg mengakibatkan penghukuman itu hanya berfokus pada aturan" yg lahiria sperti ibadah di hari minggu, saya kira substansi dari hukum Allah adlh percaya kepadaNya melalui karya keselamatan dlm Yesus Kristus dimana semua org yg menerima dan beriman kepaNya akan dimeteraikan dengan Roh KudusNya dan menjadi umatNya, bukan soal merayakan hari sabat sperti yg dilakukan yudaisme sampai kin. JADI BUKAN SOAL IBADAH DI HARI SABAT SBG UKURAN PENGIKUT KRISTUS TETAPI SEMUA YG PERCAYA DAN MENGAKUI DLM HATI BHWA YESUS LAH TUHAN DAN JURU SELAMAT, BARANG SIAPA PERCAYA KPADANYA IA BEROLEH HIDUP YG KEKAL
BalasHapusApa definisi percaya Yesus itu Tuhan dan Juruselamat? Cuma bilang "percaya" saja? Setan juga percaya Yesus itu Tuhan dan Juruselamat. Dia pernah berada di Surga bersama Yesus. Dia tahu siapa Yesus. Apa Setan akan dapat hidup kekal? Yakobus 2:20 iman tanpa perbuatan itu mati.
HapusKlo kita mengakui Yesus itu Tuhan, kita mengakui autoritasNya. Tuhan yg membuat 10 Perintah Allah sebagai Hukumnya. Klo kita mengakui Yesus itu Tuhan, kita mengakui Hukum yg dibuatNya. Khusus 10 Hukum itu diucapkan dan ditulis sendiri oleh jari Allah. Sbgmn klo kita mengakui NKRI, kita mengakui UUDnya, konstitusinya. Dan kita patuh padanya. Bgtu juga klo percaya Yesus itu Tuhan, kita harus patuh pada HukumNya.
Yoh. 14:15 Yesus bilang, siapa yg mengasihi Dia, akan MENURUTI SEGALA PERINTAHNYA.
10 Perintah Allah itu perintah yg dibuat Kristus.
Melanggar hukum Allah namanya dosa (1 Yoh 3:4) dan upah dosa ialah maut (Rom 6:23) bukan hidup kekal.
Semua ini definisi dari Alkitab.
Jadi kalau ngaku mengasihi Allah tapi tidak menuruti Perintahnya, itu namanya pembohong dan tidak punya kebenaran (1 Yoh 2:4).
JANGAN MENAFSIRKAN ALKITAB SESUAI SELERAMU SENDIRI.
KAMU AKAN MENYESAL.
Anak2 Tuhan pasti patuh pada Tuhan.Yang memberontak melawan autoritas Tuhan namanya Satan, artinya pemberontak.
Di seluruh Alkitab pelajarannya ialah PATUH PADA TUHAN, karena manusia akan dihakimi oleh Tuhan. Memangnya Tuhan menghakimi manusia berdasarkan apa? Peraturan manusia? KUHP? Jelas tidak. TUHAN MENGHAKIMI MANUSIA BERDASARKAN HUKUM ALLAH YG KEKAL, Hukum yg diciptakan Allah sendiri, dan sudah diberikanNya kpd manusia spy tidak ada yg bisa beralasan tidak tahu.
Pilihannya hanya PATUH ATAU TIDAK. PATUH BERARTI 100% TIDAK ADA SETENGAH-SETENGAH.
Smg sadar sebelum terlambat.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusApa menurut anda Roma 3:20 itu juga asal dibuat atau ditafsrkan Rasul Paulus?
BalasHapusPada hari ke 7 Allah berhenti menciptakan, kn gak disebutkan hari ke 7 jatuh pada hari Sabtu. Penanggalan Yahudi lah yg menyebutkan hari ke 7 jatuh pada hari Sabtu. Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Jadi barangsiapa yg menyembah kpd Yesus brarti mrk tdk menyembah kpd binatang. Hari Sabat itu diadakan utk manusia. Agar manusia memiliki waktu khusus bersama sang Pencipta, tdk hanya sibuk dgn aktifitasnya saja.kebetulan dgn
BalasHapuspenanggalan Masehi hari ke 7 jatuh pada hari Minggu, yg mrupakan hari libur. Dimana org tdk bekerja/ beraktifitas.
Yesus bangkit pada hari apa? Semua orang Kristen tahu itu hari Minggu, kan? Setuju?
HapusNah, Alkitab mengatakan hari Minggu itu hari nomor berapa? Lihat di Markus 16:9. Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
Lihat? Hari Minggu itu hari pertama dalam satu minggu.
Jika hari Minggu itu hari pertama, berarti hari Senin hari kedua, hari Selasa hari ketiga, hari ketujuh hari apa? Sabtu.
Ingat ga hari Minggu disebut apa juga? Hari Ahad, betul? Ahad itu dari bahasa Arab, artinya satu.
Kata "ahad" itu sama dengan "ekhad" bahasa Ibrani, yang artinya "satu". Jadi Hari Ahad itu hari nomor 1 dalam setiap minggu.
Hari ke7 dari dulu sampai sekarang tetap hari Sabtu.
Kamu mau percaya dan menurut Tuhan, bagus.
Kamu ga mau percaya ya gapapa. Semua orang bebas membuat keputusannya sendiri dan memikul tanggung jawabnya sendiri.
Saya agak bingung dgn pembahasan mslh ibadah hari minggu, artinya org yg ibadah hari minggu tdk luput dari kesusahan besar? Meskipun sdh sungguh2 mengikuti Tuhan?
BalasHapusUkuran "sungguh-sungguh ikut Tuhan" itu harus berdasarkan standar Tuhan, bukan menurut pendapat masing-masing manusia.
HapusTuhan Yesus berkata "Kalau kita mengasihi Dia, kita akan menurut segala PerintahNya" (Yohanes 14:15).
Lha Perintah Tuhan itu apa? Memelihara kekudusan hari Sabat itu ada di 10 Perintah Allah yang ditulis jari Allah sendiri. 10 Perintah Allah itu Hukum Allah.
Klo kita melanggar Hukum Allah namanya apa? Dosa (1 Yohanes 3:4).
Klo kita sudah tahu seharusnya bagaimana berbuat baik tapi kita tidak melakukan, itu namanya dosa (Yakobus 4:17)
Dan klo sudah tahu apa yang benar tapi tetap kita langgar, maka tidak ada pengampunan. (Ibrani 10:26-27).
Dengan semua rumus yang sudah diberikan Tuhan di Alkitab, kita bisa menjawab sendiri pertanyaan kita.
Masa kesusahan besar (great tribulation) itu adalah waktunya tujuh malapetaka terakhir. Dan pada waktu itu pintu kasihan/pintu pertobatan, sudah tutup. Semua malapetaka itu adalah pembalasan Tuhan kepada manusia yang terus-menerus makar padaNya.
Patuh pada Tuhan tidak boleh pilih-pilih mana peraturanNya yang dipatuhi mana tidak. Semuanya satu paket. Klo ada satu saja yang sengaja kita langgar, kita sama dengan melanggar semuanya (Yakobus 2:10) karena semua peraturan itu Tuhan yang membuat. Melanggar peraturan Tuhan sama dengan tidak menghormati wewenang Tuhan. Tidak jadi soal peraturan mana yang dilanggar, bohong, atau mencuri, atau berzinah, atau menyembah berhala, atau melanggar Sabat hari ketujuh, sama saja namanya dosa. Dan dosa yang disengaja itu tidak ada ampunnya.
Jadi sebenarnya bukan Tuhan yang menghukum manusia, tapi manusia sendiri yang memilih minta dihukum Tuhan. Kalau kita memilih untuk patuh pada Tuhan, kan kita tidak dihukum?