Selasa, 21 Mei 2013

PEMBAHASAN WAHYU PASAL 15 DAN 16



KITAB  WAHYU
Pasal 15 &16

Tujuh malapetaka


  

 

PASAL 15

  

Pasal 15 ini dibuka dengan menutupnya pintu kasihan sebelum dicurahkannya Ketujuh Malapetaka Terakhir. Setelah semua manusia menentukan pilihannya untuk mengikuti Tuhan dan HukumNya; atau mengikuti manusia dengan tradisi mereka, maka  selesailah masa kemurahan Allah. Semua orang sudah mendapat kesempatan untuk membuat pilihannya sendiri, tidak ada lagi kesempatan untuk ganti pilihan atau bertobat.

Sekarang saatnya Allah melaksanakan pilihanNya untuk menyelamatkan mereka yang berpihak padaNya dan menjatuhkan hukuman pada mereka yang menolak kasih karuniaNya dan yang mempersekusi umatNya.

 

 

15:1        Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan mengagumkan: tujuh malaikat dengan Tujuh Malapetaka Terakhir, karena di dalam mereka penuhlah murka Allah.

 

v   “tujuh malaikat dengan Tujuh Malapetaka Terakhir”

Tuhan memberitahukan bahwa akan ada Tujuh Malapetaka Terakhir.

 

v   “di dalam mereka penuhlah murka Allah”

Ada dua poin yang kita peroleh dari kalimat ini:

1.    Seluruh murka Allah dituangkan ke dalam Ketujuh Malapetaka itu.

Ini mengerikan bagi mereka yang mendapat Ketujuh Malapetaka ini, karena berarti Ketujuh Malapetka Terakhir itu berisikan kadar murka Allah yang luar biasa dahsyatnya, semuanya tertuang di sana.

2.   Ini kabar baik bagi umat Allah, yang tidak mendapat Ketujuh Malapetaka ini.

Berarti setelah ini murka Allah sudah habis, karena semuanya sudah dituangkan dalam Ketujuh Malapetaka Terakhir. Namanya saja “terakhir”, berarti tidak akan ada yang lain lagi.



Nah, ayat 2-4 bukan kelanjutan ayat 1, ayat 2-4 itu semacam sisipan, kembali berbicara tentang kelompok 144ribu yang di penglihatan ini sudah berhasil mengalahkan Binatang, patungnya dan bilangan namanya.

Ayat 1 nyambungnya nanti ke ayat 5.

 

 

 

Sekarang mari kita lihat bagian sisipan ini, apa yang dikatakan tentang kelompok 144ribu. Masih ingat mereka? Mereka ini yang berhasil keluar hidup-hidup dari masa kesukaran besar saat jatuhnya Tujuh Malapetaka Terakhir, mereka tidak mengalami kematian sama sekali.

 

 15:2       Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan mereka yang telah mendapat kemenangan atas Binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tandanya, dan atas bilangan namanya, berdiri di atas laut kaca,  membawa kecapi Allah.

 

v   Yohanes dibawa ke masa depan, saat Kristus sudah menjemput umat tebusanNya dan membawa mereka ke Surga.  

Dengan ini, Tuhan mau memberitahukan bahwa nasib mereka yang patuh kepadaNya dan yang tidak  tunduk kepada Binatang dan patungnya akan dibawa ke Surga. Keselamatan mereka sudah dipastikan pada waktu mereka dimeteraikan.

 

v   “lautan kaca bercampur api”

Yang pasti ini bukan dari bahan kaca buatan manusia. Tentunya sangat indah, sulit membayangkan seperti apa kemilaunya. Yohanes pasti kesulitan berusaha menjelaskan apa yang dilihatnya, upayanya yang paling pol adalah mengatakan itu seperti laut kaca bercampur api.

 

v   “mereka yang telah mendapat kemenangan atas Binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tandanya, dan atas bilangan namanya”

Identitas mereka yang berdiri di atas laut kaca itu diberikan. Mereka adalah orang-orang yang tidak tunduk kepada Binatang dan patungnya. Mereka juga menolak Tanda Binatang atau sabat palsu (hari Minggu), dan mereka tahu angka 666 adalah bilangan Binatang itu. Kurang jelas bagaimana lagi? Sayangnya masih banyak manusia yang tetap mau mengikuti Binatang itu dan patungnya, dan menerima Tanda Binatang dan mengabaikan bilangan namanya.

 

 

15:3         Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa,  hamba Allah, dan nyanyian  Sang  Domba, mengatakan, ‘Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, Tuhan, Allah yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, Engkau Raja semua orang saleh.

15:4         Siapakah yang tidak akan takut pada-Mu, ya Tuhan, dan memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah di hadapanMu sebab penghakimanMu telah dinyatakan.

 

v   “nyanyian Musa,  hamba Allah

Nyanyian Musa adalah nyanyian kelepasan/pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir yang harus menempuh perjalanan yang lama menuju Kana’an tanah perjanjian. Baca Ulangan 32:1-43 untuk mendapatkan versi lengkapnya. Seperti itulah nasib umat Tuhan pada akhir zaman untuk tiba di Kana’an surgawi, mereka harus melewati pelbagai penderitaan dan kesulitan karena tidak mau menerima Tanda Binatang itu dan tidak mau menyembah Binatang dan patungnya. Karena itu mereka pun bisa menyanyikan nyanyian kelepasan yang memuji kebesaran, kuasa dan keadilan Tuhan. Hanya saja karena yang memimpin mereka keluar bukanlah Musa, melainkan Sang Domba Allah sendiri, maka nyanyian mereka disebut nyanyian Sang Domba.

 

v   “penghakimanMu telah dinyatakan”

Penghakiman sudah selesai. Masa kemurahan Allah telah berakhir. Pintu kasihan ditutup. Siapa yang selamat sampai akhir sudah dinyatakan. Mereka itulah kerajaan Allah. Yang tidak lulus penghakiman namanya sudah dicoret dari Kitab Kehidupan Sang Domba, untuk nanti dilenyapkan bersama-sama orang-orang fasik lainnya yang tidak selamat. Semua yang pernah mengaku umat Allah sudah dibuktikan di mana posisi mereka, tetap bersama Tuhan sebagai KerajaanNya, atau mereka kehilangan tempat mereka dan dicampakkan keluar di mana ada tangisan dan kertak gigi.

 

Sebelum Tuhan memperkenalkan Tujuh Malapetaka Terakhir kepada Yohanes, Dia mau Yohanes mengerti, bahwa pada waktu itu umat Allah yang masih hidup (kelompok 144ribu) sudah dimeteraikan, keselamatan mereka sudah pasti. Apa pun yang terjadi, mereka sudah tak mungkin jatuh lagi dalam dosa karena karakter mereka sudah disempurnakan, perjuangan mereka sudah berakhir. Dan mereka tidak akan mati, mereka nanti akan dibawa ke Surga tanpa pernah mengalami kematian. Inilah janji Kristus kepada mereka:

Lukas  12:32

Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

 

Perhatikan, Kristus mengatakan mereka itu “kawanan kecil” berarti jumlah mereka tidak banyak dibandingkan mayoritas yang mengaku umat Allah dan yang tidak mengaku umat Allah. Sekali lagi kita diingatkan bahwa jumlah umat Allah yang sejati itu sedikit dibandingkan yang hanya mengaku umat Allah dan yang sama sekali tidak mengaku sebagai umat Allah. Jadi jangan ikut mayoritas, yang diikuti semua orang di dunia, karena mereka itu yang bakal kena hukuman!

 

 

 

 

SEKARANG KITA KEMBALI KE  TUJUH MALAPETAKA TERAKHIR.

 

Berbeda dengan seri Tujuh Sangkakala/Terompet (Wahyu 8-9) yang bersifat lokal, maka Tujuh Malapetaka Terakhir ini bersifat global, artinya akan jatuh di seluruh dunia karena mereka yang menolak Allah dan yang mempersekusi/menganiaya umatNya tersebar di seluruh dunia, dan hukuman ini khusus buat mereka. Tidak semua orang yang menolak Tuhan akan kena serempak, karena kalau kena serempak semua, belum habis dicurahkan semua malapetakanya manusia jahat sudah keburu mati semua. Jadi nanti yang kena bertahap, ada yang duluan, ada yang belakangan, tapi semua orang jahat di seluruh dunia akan kena. Sangat mengerikan pada waktu itu.

Karena itu sekarang selagi masih ada kesempatan, hendaknya kita segera mencari kebenaran Allah, mencari kehendakNya dan bertobat, sebab akan tiba saatnya kita mau bertobat pun tidak bisa lagi.

Zefanya 2:3

Carilah TUHAN, hai semua orang penurut di bumi, yang telah melakukan kebenaranNya; carilah kebenaran, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

 

Yesaya 55:6-7

6 Carilah TUHAN selama Ia bisa ditemukan; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! 7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; dan hendaklah ia kembali kepada TUHAN, dan Dia akan berbelaskasihan padanya; dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.

 

 

15:5        Dan setelah itu aku melihat, dan tampaklah Bilik Mahakudus Bait Suci kesaksian  di sorga terbuka.

 

v   Adegan kembali ke bilik Mahakudus di Bait Suci surgawi. Pintunya terbuka karena ada yang mau keluar.

 

 

15:6        Dan ketujuh malaikat itu keluar dari Bilik Mahakudus, malaikat Ketujuh Malapetaka, berpakaian lenan yang putih bersih, dan dada mereka berlilitkan selempang  emas.

 

v   “ketujuh malaikat itu keluar dari Bilik Mahakudus”

Tujuh malaikat ini keluar bersama-sama dari Bilik Mahakudus.

 

v   “berpakaian lenan yang putih bersih, dan dada mereka berlilitkan selempang  emas”

Dari pakaian mereka kita tahu bahwa mereka ini bukan sembarang malaikat. Mereka mengenakan selempang emas di dada mereka, menyerupai pakaian Yesus (Wahyu 1:13). Mereka keluar, siap menjalankan tugas dari Tuhan.

 

 

15:7        Dan salah satu dari keempat makhluk hidup memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan emas yang penuh dengan murka Allah yang hidup selama-lamanya.

15:8        Dan Bilik Mahakudus itu dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan tak seorang pun dapat masuk ke dalam Bilik Mahakudus itu, hingga Ketujuh Malapetaka dari ketujuh malaikat itu digenapi.

 

v   “salah satu dari keempat makhluk hidup”

Kita sudah tahu bahwa makhluk hidup itu adalah kerub.

Yehezkiel 10:20

Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku tahu bahwa mereka adalah kerub-kerub.

 

v   “memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan emas yang penuh dengan murka Allah”

Sekarang salah satu dari kerub-kerub itu memberikan kepada ketujuh malaikat yang keluar dari Bilik Mahakudus, masing-masing sebuah cawan yang penuh dengan murka Allah.

 

v   “Bilik Mahakudus itu dipenuhi asap kemuliaan Allah dan kuasaNya”

Asap berfungsi sebagai penghalang jalan masuk. Dengan kata lain, jalan masuk ke Bilik Mahakudus ini sekarang tertutup.

 

v   “tak seorang pun dapat masuk ke dalam Bilik Mahakudus”

Imam Besar sudah menyelesaikan pekerjaanNya. Masa pengampunan bagi seluruh umat manusia telah berakhir.  Pemeriksaan atas setiap manusia yang mengaku umat Allah, sudah selesai. Yang dosanya sudah diampuni, catatan dosanya dihapus. Yang dosanya tidak diampuni, namanya yang dihapus. Nasib setiap manusia, baik yang sudah mati maupun yang masih hidup, sudah ditentukan. Tidak ada lagi yang bisa berubah. Tidak ada pledoi, tidak ada banding. Setiap manusia sekarang harus berdiri di hadapan Allah tanpa perlindungan seorang Perantara lagi.

Yang sudah dibenarkan akan sanggup berdiri di hadapan Allah tanpa Perantara. Keselamatan mereka sudah dimeteraikan, kebenaran Sang Penebus menyelubungi mereka. Apa pun yang terjadi setelah ini, mereka pasti selamat. Mereka menunggu dijemput Juruselamat mereka untuk dibawa ke Surga.

Yang tidak dibenarkan, mereka akan binasa kekal. Bagi yang masih hidup sudah habis kesempatan mereka untuk bertobat. Pintu kasihan, pintu kasih karunia, pintu pertobatan telah ditutup. Mereka akan segera dijatuhi Tujuh Malapetaka Terakhir.

 

 

 

 

PASAL 16

 

 

16:1        Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bilik Mahakudus berkata kepada ketujuh malaikat itu, ‘Pergilah dan curahkanlah  cawan-cawan murka Allah itu ke atas bumi.

 

 

 

MALAPETAKA YANG PERTAMA

 16:2    Dan yang pertama pergi dan mencurahkan cawannya ke atas bumi; maka jatuhlah borok yang berbau busuk dan menjijikkan pada orang-orang yang mempunyai Tanda Binatang itu, dan pada mereka yang menyembah patungnya.

 

v   “jatuhlah borok yang berbau busuk dan menjijikkan”

Ada yang berkata, “Oh, cuma borok kok, kirain malapetaka apa.” Malapetaka yang pertama langsung menyerang kesehatan manusia. Borok ini bukan sembarang borok. Ini borok yang mengandung murka Allah, jadi sakitnya luar biasa. Juga dikatakan borok itu berbau busuk dan menjijikkan. Daging yang berbau busuk adalah daging mati. Jadi ini manusianya masih hidup tapi ada bagian-bagian di tubuhnya yang mati dan membusuk. Dan borok-borok ini tidak bisa disembuhkan, malah dari hari ke hari menjadi bertambah parah dan bertambah banyak. Ini penderitaan yang sangat menyiksa. Siapa yang kena?

 

v   “orang-orang yang mempunyai Tanda Binatang”

Tanda Binatang adalah sabat palsu atau hari Minggu. Jadi ini adalah orang-orang yang sudah tahu Sabat Tuhan itu hari ketujuh, tetapi mereka tetap memelihara hari Minggu karena menuruti perintah Binatang.

 

v   “mereka yang menyembah patungnya”

Mereka yang setuju dan tunduk pada Amerika Serikat, yaitu dalam hal mengizinkan gereja menggunakan kekuasaan negara untuk mempersekusi umat Allah yang tidak mau mengikuti mereka.

 

Lihat, tidak ada umat Allah yang kena!

 

v   Kita bisa menarik kesimpulan dari apa yang sudah kita pelajari,

pada akhirnya hanya ada DUA kelompok di dunia ini yang dibedakan oleh Tuhan, bukan 1001 denominasi yang berbeda-beda seperti yang ada sekarang ini. Hanya dua, yaitu:

a.    “mereka yang telah mendapat kemenangan atas Binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tandanya, dan atas bilangan namanya,”

mereka inilah yang selamat, yang tidak kena Ketujuh Malapetaka.

b.    “orang-orang yang mempunyai Tanda Binatang itu, dan mereka yang menyembah patungnya”

mereka inilah yang mendapat curahan Ketujuh Malapetaka, murka Tuhan yang dahsyat.

 

Sama dengan perumpamaan yang diberikan Yesus, hanya ada dua hewan: domba dan kambing; tidak ada gajah, tidak ada anjing, tidak ada kucing, tidak ada lebah, tidak ada buaya, dll. Hanya dua macam hewan, dan kedua-duanya hewan kurban yang halal, artinya kedua-duanya mengaku umat Allah.

Matius 25:32-34, 41

32 Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing 33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34 Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: ‘Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, warisilah Kerajaan yang telah disediakan bagimu dari fondasi dunia. 41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: ‘Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

 

 

MALAPETAKA YANG KEDUA

16:3        Dan malaikat yang kedua mencurahkan cawannya ke atas laut; dan itu menjadi seperti darah orang mati; dan segala yang bernyawa di laut, mati.

 

v   “seperti darah orang mati

Darah orang mati adalah sesuatu yang penuh dengan penyakit, dan penuh dengan kuman, mengental dan tidak mengalir. Dan di sini dikatakan bahwa laut akan menjadi sedemikian kotornya seperti darah orang mati, sedemikian terpolusinya sehingga semua yang hidup di laut, mati.

Tuhan mulai menghabisi satu per satu ciptaan-ciptaanNya di bumi yang penuh dosa ini, dimulai dari semua yang hidup di laut.

 

 

MALAPETAKA YANG KETIGA

16:4        Dan malaikat yang ketiga mencurahkan cawannya ke atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan mereka menjadi darah.

16:5        Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air berkata, ‘Engkau adil, O, Tuhan, yang sekarang ada, dan dulu ada, dan yang akan datang, karena Engkau  telah menghakimi demikian.

16:6        Karena mereka telah mencurahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, dan Engkau  telah memberi mereka minum darah; karena mereka layak.

16:7        Dan aku mendengar yang lain dari mezbah berkata, ‘Demikianlah, Tuhan Allah Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.

 

v   “sungai-sungai dan mata-mata air, dan mereka menjadi darah”

Sungai dan mata air itu air tawar,  sumber air minum untuk binatang dan manusia. Berarti binatang dan manusia tidak punya sumber air yang lain untuk minum. Minuman yang tersisa pada waktu itu tentunya menjadi sangat mahal, dan sangat langka, jangan-jangan orang bisa saling membunuh berebut air minum. Sementara itu binatang-binatang mati dulu, baik yang di alam bebas maupun yang dipelihara. Manusia-manusia pasti tidak akan berbagi air minum yang langka dengan binatang.

 

v   “memberi mereka minum darah”

Karena orang-orang ini “telah mencurahkan darah orang-orang kudus dan para nabi”, dan Tuhan berkata, “Kalian suka mencurahkan darah, coba sekarang minumlah darah itu.” Ini adalah pembalasan atas darah umat Allah yang telah dicurahkan oleh orang-orang ini, dari zaman nabi-nabi sampai akhir zaman.

Wahyu 13:15

Dan dia punya kuasa untuk memberikan hidup kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu boleh berbicara dan mengakibatkan seberapa banyak yang tidak mau menyembah patung binatang itu, untuk dibunuh.

 

 

MALAPETAKA YANG KEEMPAT

16:8.       Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk membakar manusia dengan api.

16:9        Dan manusia dibakar oleh panas yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka ini, dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.

 

v   “matahari, …  membakar manusia dengan api”

Pada waktu Yohanes menulis ini, dia sama sekali tidak tahu istilah “global warming”, yang dialami oleh generasi kita. Tetapi menurut Alkitab, ini lebih parah dari kadar “global warming”. Setinggi apa derajat kepanasan pada waktu itu tidak bisa dibayangkan. Semua tanaman pasti mati kering.

 

v   “mereka menghujat nama Allah”

Mereka masih menyalahkan Allah karena penderitaan yang mereka alami, sampai sejauh ini pun mereka tetap tidak mau mengakui bahwa mereka sendiri yang salah. Dan ini benar-benar penderitaan yang luar biasa. Sampai di sini kita sudah mencatat:

1.    Mereka sudah kena borok yang membusuk.

Borok pasti menimbulkan rasa sakit, cekot-cekot, dan infeksi yang membuat suhu badan naik.

2.    Mereka tidak punya air minum

karena semua air terpolusi dan tidak layak lagi diminum. Kalau toh sampai terpaksa diminum, berarti mereka memasukkan lebih banyak lagi kuman dan virus ke dalam tubuh mereka yang sudah sakit dan mendatangkan penyakit yang lain, seperti diare dan tipus. Belum lagi kerusuhan yang akan timbul akibat orang-orang berebut untuk mendapatkan minuman yang menjadi langka!

3.    Dengan tidak ada air, semua industri berhenti, ekonomi kacau, kehidupan kacau.

4.    Sekarang ditambah matahari menjadi luar biasa panas, menyengat mereka.

Semua kehidupan mati, mulai dari yang di dalam air, di darat, dan segala tanaman. Sudah badan mereka demam  karena infeksi borok-borok mereka, kehausan kurang minum, ginjal mereka bekerja keras karena kekurangan air, ditambah sinar matahari yang membakar, pastilah penderitaan yang tidak bisa dibayangkan. Tadinya mereka mempersekusi umat Tuhan, membuat umat Tuhan tidak bisa berjual-beli, tidak bisa makan, mati kelaparan, mati tersiksa; sekarang Tuhan membalaskan kepada mereka dua kali lipat.

Wahyu 18:6

Berikanlah kepadanya, sama seperti yang dia berikan kepadamu, dan balaskanlah kepadanya dua kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam cawan di mana dia telah membuat campuran,  campurkanlah baginya dua kali lipat;

 

 

MALAPETAKA YANG KELIMA

16:10      Dan malaikat yang kelima mencurahkan cawannya ke atas takhta Binatang itu dan kerajaannya penuh kegelapan, dan mereka menggigiti lidah mereka karena rasa sakitnya.

 

v   “takhta Binatang dan kerajaannya”

Binatang itu adalah Kepausan, dan secara literal “takhta”nya ada di Roma. Tetapi kerajaannya” ada di seluruh dunia ini, karena kecuali sejumlah kecil umat Allah yang tidak mau menyembahnya,  seluruh dunia mengikutinya, seperti kata:

Wahyu 13:3

... seluruh dunia kagum, dan mengikut Binatang itu.

Dikatakan di sini bahwa malaikat itu khusus menumpahkan cawannya ke atas takhta Binatang itu” berarti malapetaka yang kelima ini terkonsentrasi di sana, namun seluruh kerajaannya penuh kegelapan”. Kegelapan ini bersifat rohani dan jasmani.

Kegelapan rohani yang dialami manusia yang tidak memiliki Tuhan. Ingatlah pada waktu itu, Kristus sudah tidak lagi menjadi Perantara antara Tuhan dan manusia. Roh Kudus sudah ditarik dari bumi. Jadi sudah tidak ada kuasa Ilahi yang melindungi mereka. Maka bagi  semua yang telah ditolak oleh Kristus ini, yang ada hanya kegelapan karena mereka telah kehilangan terang di dalam hidup mereka. Tidak ada lagi Roh Kudus yang bergumul dengan mereka. Tidak ada lagi suara hati kecil yang mengatakan “jangan!” Hanya kuasa Iblis yang mengurung mereka. Mereka benar-benar telah menjadi sama jahatnya dengan Iblis yang mereka ikuti.

Yesaya  47:5

Duduklah dengan diam dan masuklah ke dalam kegelapan, hai puteri Kasdim! (Kasdim = Babilon) Sebab engkau tidak akan disebut lagi ratu kerajaan-kerajaan.

 

Amsal 4:19

19 Jalan orang fasik itu seperti  kegelapan; mereka tidak tahu mereka tersandung apa.

 

Yeremia  23:12

Sebab itu jalan mereka akan seperti jalan-jalan yang licin dalam gelap bagi mereka; mereka akan terpaksa terus berjalan dan akan jatuh di sana; sebab Aku akan mendatangkan malapetaka atas mereka, yaitu dalam tahun penghukuman mereka, firman TUHAN.

 

Tetapi sekarang kegelapan literal yang mencekam membuat mereka takut. Pertanda apa itu? Roh Nubuat mengatakan bahwa pada waktu kegelapan itu, umat Allah mendapat penerangan dari Surga. Sama seperti ketika bangsa Israel terjebak di tepi Laut Merah. Tentara Firaun yang mengejar mereka tiba-tiba harus berhenti karena kondisi menjadi gelap gulita. Tiang awan yang menempatkan DiriNya di belakang orang Israel mendatangkan kegelapan ke arah tentara Mesir, sementara tiang awan yang sama memancarkan terang kepada umat Israel. Hal yang sama akan terulang kembali saat Malapetaka Kelima. Karena itu penting bagi kita mempelajari kitab-kitab Perjanjian Lama, karena kisah-kisah di sana ditulis menjadi pedoman bagi kita. Apa yang pernah dialami umat Allah dulu, akan dialami umat Allah akhir zaman juga.

Keluaran 14:20

Demikianlah tiang itu berdiri di antara perkemahan orang Mesir dan perkemahan orang Israel. Dengan demikian,  itu adalah awan dan kegelapan bagi yang satu, dan dia memberikan terang pada malam itu kepada yang lain sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.

 

Amsal  4:18

18 Tetapi jalan orang benar itu seperti sinar terang, yang bersinar semakin lama semakin terang hingga sampai rembang tengah hari.

 

v   “menggigiti lidah mereka karena rasa sakitnya”

Tentunya rasa sakit yang mereka alami sangat hebat. Bagaimana kalau lidah mereka juga ada boroknya?

 

v   Bagaimana nasib umat Allah saat itu?

Selama masa Tujuh Malapetaka Terakhir semua umat Allah yang masih hidup berada di bawah perlindungan Allah, mereka tetap mendapat makan dan minum dari Tuhan.

Mazmur 91:1-10

1 Dia yang berdiam di tempat rahasia Yang Mahatinggi akan tinggal di bawah bayang-bayang Yang Mahakuasa. 2 Aku akan berkata tentang TUHAN, ‘Dialah tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, padaNya aku mau percaya.’ 3 Sungguh, Dia akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dan dari wabah penyakit yang berbahaya. 4 Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, dan di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung; kebenaran-Nya akan menjadi perisai dan penangkalmu. 5 Engkau tak usah takut terhadap teror di malam hari, maupun terhadap panah yang terbang di waktu siang, 6 maupun terhadap wabah penyakit yang berjalan di kegelapan, maupu terhadap penghancuran yang merusak di tengah hari. 7 Seribu orang mungkin rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di tangan kananmu, tetapi itu tidak akan mendekatimu. 8 Hanya dengan matamu engkau akan menontonnya, dan melihat ganjaran orang-orang fasik. 9 Sebab engkau telah menjadikan TUHAN yang adalah tempat perlindunganku, yaitu Yang Mahatinggi, tempat tinggalmu, 10 Tidak ada malapetaka yang akan menimpa kamu, atau tulah apa pun mendekat ke tempat tinggalmu;

 

Yesaya 33:16

dia akan berdiam di tempat yang tinggi, tempat pertahanannya akan di benteng batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.

 

 

16:11      dan menghujat Allah yang di sorga karena rasa sakit mereka dan borok-borok mereka, dan tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka

 

v   “menghujat Allah yang di sorga… dan tidak bertobat”

Mereka masih tetap menghujat. Mereka tetap “tidak bertobat”, sudah sama seperti Iblis yang juga tidak pernah bertobat. Jika kita mengikuti Iblis, akhirnya kita jadi serupa dengan Iblis. Selama hidupnya manusia-manusia ini terus-menerus menolak ajakan Roh Kudus untuk bertobat, dan sekarang Roh Kudus sudah undur dari mereka, mereka sudah tidak bisa bertobat.

 

 

MALAPETAKA YANG KEENAM

16:12.     Dan malaikat yang keenam mencurahkan cawannya ke atas sungai Efrat yang besar, dan airnya dikeringkan, supaya jalan bagi Raja-raja dari Timur boleh disiapkan.

 

v   “sungai Efrat yang besar”

Sungai Efrat adalah satu satu dari 4 sungai yang disebutkan di kitab Kejadian, yang menjadi tanda pembatas taman Eden.

Kejadian 2:10, 14

10 Ada sebuah sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. 14 Dan nama sungai yang ketiga ialah Tigris (Hiddekel), yakni yang mengalir ke sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

 

v   “airnya dikeringkan”

Kota Babilon kuno terletak di atas sungai Efrat. Maka sungai Efrat itu yang mendukung seluruh perekonomian Babilon. Babilon purba sudah lama punah. Tetapi kita sudah melihat Kepausan itu disebut Babilon, dialah Babilon akhir zaman. Dan sungai Efrat yang mendukung Babilon akhir zaman adalah orang banyak, bangsa-bangsa, kaum, dan bahasa. Ingat kan, istilah “banyak air” itu berarti “orang banyak” (Wahyu 17:15)?  

Babilon kuno jatuh ke tangan Koresh karena Koresh mengeringkan air sungai Efrat, sehingga pasukannya bisa masuk dari sana, menembus benteng Babilon. Babilon akhir zaman juga akan jatuh karena malapetaka-malapetaka yang dicurahkan Tuhan mengeringkan sungai Efrat, yaitu dukungan seluruh dunia kepadanya.

Ingat kitab Wahyu ini bicara dalam simbol-simbol, jadi pengeringan Sungai Efrat di sini memiliki arti simbolis, walaupun secara literal Sungai Efrat sekarang sudah tersisa sangat kecil dan nyaris kering. Tapi maknanya di sini adalah simbolis. Jadi mengeringnya sungai Efrat di sini adalah seluruh dunia mencabut dukungan mereka yang tadinya  mereka berikan kepada Babilon akhir zaman.

 

Mengapa dukungan bangsa-bangsa terhadap Babilon besar mengering? Setelah lima malapetaka dahsyat turun berurutan mendera dunia, yang membuat hidup mereka penuh penderitaan, tentunya manusia-manusia ini mulai berpikir, Babilon  yang selama ini mereka ikuti dan mereka dukung dengan harapan mendapatkan perlindungannya dan manfaatnya, ternyata tidak bisa melindungi dan menolong mereka dari kondisi yang parah ini. Sebaliknya ketika melihat umat Allah yang mereka persekusi, yang mereka larang berjual-beli, yang mereka kejar dan bunuh, ternyata sekarang tidak kena borok, makan-minum tetap dipelihara Tuhan, dan tempat mereka mendapat terang, maka orang-orang ini mulai sadar bahwa selama ini mereka telah tertipu oleh kebohongan (tiga roh najis) dari mulut Naga, Binatang, dan Nabi Palsu  (Wahyu 16:13). Maka akhirnya mereka berbalik memusuhi para penipu itu. Nanti akan kita lihat bagaimana dukungan mereka berubah menjadi kebencian.

 

v   “jalan bagi Raja-raja dari Timur boleh disiapkan”

Raja-raja dari Timur adalah Kristus dan balatentaraNya. Kata yang diterjemahkan “Timur” di sini dalam tulisan aslinya ialah Ανατολή ηλίου [Anatoli iliou] yang artinya “matahari terbit”. Yesus sendiri sudah pernah mengatakan hal yang sama.

Matius 24:27

Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.

 

Jadi ketika dukungan bangsa-bangsa untuk Binatang itu dan patungnya dicabut, itu menandakan bahwa kedatangan Kristus sudah sangat dekat.

 

 

 

AYAT 13 DAN 14 ADALAH SISIPAN.

Ini mundur ke masa sebelum jatuhnya Malapetaka-malapetaka, ke saat ketika Naga, Binatang, dan Nabi Palsu itu masih jaya, ketika mereka masih mengadakan mujizat-mujizat, keajaiban-keajaiban untuk menipu manusia, ketika mereka masih mempersekusi umat Allah (Wahyu 13:14). Kita sudah mempelajari periode itu, tetapi sekarang Tuhan ingin mempertegas apa yang terjadi pada waktu itu.

 

 

16:13      Dan aku melihat tiga roh najis seperti katak keluar dari mulut naga, dan dari mulut Binatang, dan dari mulut nabi palsu.

16:14      Karena mereka itulah roh-roh iblis, yang mengadakan mujizat-mujizat, yang pergi kepada raja-raja bumi dan seluruh dunia untuk mengumpulkan mereka ke peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa.

 

v   “tiga roh najis seperti katak”

Katak adalah binatang yang “najis”, artinya tidak boleh dimakan. Selain itu katak juga salah satu tulah yang dijatuhkan Tuhan kepada Mesir di zaman Musa. Di sini sudah dikatakan itu “roh najis”, jelas bukan roh yang berasal dari Allah.

 

v   “keluar dari mulut naga, dan dari mulut Binatang, dan dari mulut nabi palsu”

Apa yang keluar dari mulut? Kata-kata, dalam hal ini ajaran. Jadi Tuhan mau menegaskan lagi di sini ~ sekiranya masih ada manusia yang tidak percaya bahwa Binatang dan patungnya adalah agen-agen Iblis ~ bahwa ajaran yang keluar dari mulut mereka itu ajaran yang palsu, itu “roh najis”, jangan dipercaya karena itu menyesatkan.

 

v   “naga, Binatang, dan nabi palsu”

Naga: kita tahu adalah Iblis, Setan, Ular tua, tetapi untuk berkiprah di dunia, dia membutukan tangan manusia. Dan kita sudah melihat dari awal yang dipakai Setan adalah tangan penguasa-penguasa dunia, raja-raja bumi, orang-orang yang punya kuasa menjalankan kehendaknya. Jadi menjadi penguasa itu resikonya besar, jika tidak lengket kepada Tuhan bisa dipakai Setan menjadi kepanjangan tangannya.

Binatang: kita juga sudah tahu adalah Kepausan, Tanduk Kecil, Antikristus, Manusia Dosa (durhaka), Anak Kebinasaan. Semua ini namanya.

Nabi Palsu: Nah, ini sama dengan Binatang kedua tetapi bukan bagian pemerintahan sipilnya, melainkan bagian gerejanya. Ingat, Binatang kedua (seperti domba) itu punya dua tanduk kekuasaan? Yang satu kekuasaan negara, yang satu kekuasaan gereja. Nah, di sini yang dilambangkan nabi palsu adalah kekuatan gerejanya, dalam hal ini Protestan yang sudah murtad. Mengapa dikatakan “murtad”? Karena Protestan sudah menyimpang dari Alkitab, banyak ajaran Alkitab yang diselewengkannya, mengikuti Kepausan. Dan mereka juga menolak Pekabaran Tiga Malaikat yang terakhir.

 

v   “mengadakan mujizat-mujizat”

Yang bisa bikin mujizat bukan hanya Tuhan loh. Ingat tuh tukang-tukang sihir Firaun Mesir, mereka juga bisa bikin mujizat seperti yang dilakukan Musa. Jadi jangan menganggap semua yang bisa bikin mujizat itu datang dari Tuhan. Yang datang dari Setan juga banyak.

Matius  24:24

Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar untuk menyesatkan sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan.

 

2 Petrus  2:1

Sebagaimana ada nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu yang secara sembunyi-sembunyi memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,           bahkan yang menyangkal TUHAN yang telah menebus mereka, dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka sendiri.

 

v   “pergi kepada raja-raja bumi dan seluruh dunia”

Artinya pergi kepada kepala-kepala negara dan ke seluruh dunia. Mengapa kepala-kepala negara khusus disebutkan terpisah di sini? Tidakkah mereka termasuk dalam “seluruh dunia”? Nah, kepala-kepala negara itu adalah sasaran si Naga, ingat dia selalu bekerja melalui penguasa-penguasa dunia? Karena roh najis itu ada yang keluar dari mulut si Naga, maka targetnya adalah penguasa-penguasa bumi.

 

v   “mengumpulkan mereka ke peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa”

Yang dimaksud “peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa” adalah perang Harmagedon. Ini adalah peperangan antara musuh Allah dengan umat Allah. Perang antara musuh Allah dengan umat Allah sudah ada sejak awal, tetapi menjelang kedatangan kedua Kristus perang itu menjadi lebih parah, lebih intensif, sehingga diberi nama perang Harmagedon, menandai sebagai perang yang terakhir. Kita akan melihat ini lebih lanjut di ayat 16.

 

 

Kita tinggalkan dulu ketiga roh najis ini, karena AYAT 15 BERIKUTNYA MERUPAKAN SISIPAN KEDUA DI TENGAH SISIPAN YANG  PERTAMA. Tuhan mau mengingatkan umatNya tentang hal yang penting ini. Nanti setelah ini kita akan kembali ke ketiga roh najis.

 

Nasihat ini diberikan untuk masa sebelum jatuhnya Malapetaka-malapetaka, ketika pintu kemurahan Allah masih terbuka, ketika manusia masih bisa bertobat. Nasihat ini berlaku bagi kita sekarang, yang hidup di akhir zaman.

Banyak orang menganggap ini bicara tentang kedatangan kedua Kristus. Itu salah. Ini bukan tentang Kedatangan Kedua Kristus karena kedatangan kedua Kristus tidak seperti pencuri, tidak diam-diam. Kedatangan Kristus didahului oleh gempa bumi, guntur, kilat, curahan-curahan dari langit yang mengerikan, seluruh dunia pasti akan tahu.

Yesus datang sebagai pencuri itu bicara tentang tutupnya pintu kasihan, saat penghakiman berakhir. Saat itu yang tidak kita ketahui. Kita tidak tahu kapan giliran kita dihakimi. Kalau kita menganggap “Ah, masih lama,” ternyata hari itu tiba giliran nama kita yang dihakimi, dan masih banyak dosa yang kita pertahankan, maka gagallah kita untuk bisa lulus penghakiman. Selain itu jika kita tiba-tiba mati, maka kesempatan kita untuk bertobat juga habis. Jadi mari kita perhatikan ini baik-baik.

 

 

16:15      Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Diberkatilah dia yang berjaga-jaga dan yang mempertahankan pakaiannya supaya jangan ia berjalan telanjang dan mereka melihat aibnya.

 

v   “Aku datang seperti pencuri”

Pencuri datangnya diam-diam, tanpa pengumuman. Begitu pula penghakiman kita. Kita tidak tahu kapan kita dihakimi, selagi kita masih hidup atau setelah kita mati. Tapi bila kita sudah dihakimi, nasib kita sudah diputuskan, dan hanya Tuhan yang tahu apakah kita selamat atau tidak. Kita baru tahu pada saat kita tidak dibawa ke Surga. Dan pada waktu itu sudah terlambat untuk bertobat.

 

v   “Diberkatilah dia yang berjaga-jaga”

Yang dimaksud di sini adalah mereka yang awas, mereka yang peduli, bukan mereka yang lengah. Banyak dari kita kurang peduli, sibuk dengan kehidupan sehari-hari. Tetapi sudah waktunya kita berjaga-jaga, dengan banyak berdoa, banyak mempelajari Alkitab, karena waktunya tidak banyak lagi, kita bisa kecolongan.

 

v   “yang mempertahankan pakaiannya”

Pakaian apa ini? Jubah kebenaran Kristus. Pada waktu kita menerima Kristus sebagai Juruselamat, kita mendapat pembenaran oleh iman. Itu disimbolkan dengan kita menerima jubah kebenaran Kristus. Bila Allah Bapa melihat kita, yang dilihatNya adalah jubah kebenaran Kristus, bukan keberdosaan kita. Kita terima jubah itu bukan karena kita benar, tapi Kristus memberikan kebenaranNya kepada kita. Setelah itu seumur hidup kita harus menjaga supaya jubah itu tidak kotor, tidak hilang. Itulah proses penyucian kita, proses hidup bersama Kristus setiap hari, bertumbuh dalam iman dan kebenaran, belajar semakin mengasihi Allah dan manusia. Jubah itu bisa menjadi kotor bila kita melakukan dosa, atau bahkan hilang bila kita meninggalkan Tuhan. Kalau kita mau selamat hingga akhir, jubah itu harus kita pertahankan, jubah kebenaran Kristus jangan sampai hilang. Ingat perumpamaan tamu yang datang ke acara perkawinan anak raja yang tidak punya jubah? Dia dilemparkan keluar di mana ada tangisan dan kertak gigi. (Matius 22:11-13)

 

v   “supaya jangan ia berjalan telanjang”

Kalau telanjang berarti sudah kehilangan jubah, bukan? Dan ini peringatan yang diberikan kepada jemaat Laodekia, jemaat yang terakhir, yaitu kita-kita ini, umat Allah akhir zaman. Apa kata Tuhan tentang jemaat Laodekia? Kita sudah mempelajari ini di awal pelajaran kitab Wahyu.

Wahyu 3:17

Karena engkau berkata: ‘Aku kaya, dan makmur dalam harta, dan tidak kekurangan apa-apa’, dan tidak tahu bahwa engkau malang, susah, miskin, buta dan telanjang.

Jadi Yesus sendiri sudah berkata, kita ini sekarang (jemaat Laodekia) sedang telanjang, kita tidak merasa, kita merasa kaya, makmur, tidak kekurangan apa-apa, padahal kita ini malang, susah, miskin, buta, telanjang. Kita bisa kecolongan, jangan-jangan kita sudah dihakimi dan nasib kita ditentukan tanpa kita sadari.

Tapi ini rahasianya: jika hari ini kita masih bisa merasa kita ingin bertobat, kita ingin kembali kepada Tuhan, kita ingin Tuhan mengampuni semua dosa kita, itu berarti kita belum dihakimi, kita masih punya waktu untuk bertobat. Karena mereka yang sudah dihakimi, nasibnya sudah pasti, dia sudah tidak punya keinginan untuk bertobat.

 

 

 

Sekarang kita kembali ke sisipan pertama. Ke ketiga roh najis.

 

16:16      Dan dia mengumpulkan mereka ke sebuah tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.

 

v   “Harmagedon”

Karena ini adalah nubuatan, maka Harmagedon juga bukan suatu tempat yang literal. Ada sebuah lembah di sebelah utara Yerusalem yang disebut Megiddo (Hakim 5:19) di zaman Alkitab. Tempat itu adalah tempat di mana tentara Israel sering bertemu dengan musuh asing mereka dalam pertempuran yang dahsyat. Tetapi Megiddo, ini terlalu kecil untuk menampung peperangan semua anak buah Babilon melawan semua umat Allah. Maka sebagaimana Yerusalem akhir zaman adalah di mana pun umat Allah berada, maka Harmagedon juga adalah di mana pun kubu Babilon sedang melawan umat Allah.

 

v   “mengumpulkan mereka ke sebuah tempat”

Artinya kalau sudah dikumpulkan ke sebuah tempat khusus, mereka sudah di-locked-in, sudah terkunci di sana secara simbolis, tidak bisa lepas lagi. Setan itu begitu. Sedini mungkin dia ingin mengunci pengikutnya, supaya mereka tidak berubah pikiran.

 

 

Sekarang bagian sisipan selesai, kita kembali ke Tujuh Malapetaka Terakhir. Sebelumnya kita membahas Malapetaka Keenam, maka berikutnya ialah Malapetaka Ketujuh.

 

 

MALAPETAKA YANG KETUJUH

Ini adalah Malapetaka terakhir, yaitu saat kedatangan Yesus di langit. Umat Allah yang mengenali tanda-tandanya, bersukacita penuh harap menantikan Juruselamat mereka datang menjemput mereka. Tapi orang-orang jahat ketakutan.

 

16:17      Dan  malaikat yang ketujuh mencurahkan cawannya ke angkasa; dan muncul suatu suara yang nyaring keluar dari  bilik Mahakudus di Surga, dari takhta, ‘Sudah selesai!

 

v   “mencurahkan cawannya ke angkasa”

Berarti  mengenai benda-benda di langit (angkasa).

 

v   “suara yang nyaring keluar dari bilik Mahakudus di Surga, dari takhta” berarti ini adalah proklamasi resmi dari Pemilik alam semesta.v  

Yoel 3:16

TUHAN akan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya,  langit dan bumi bergoncang, tetapi TUHAN akan menjadi tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan kekuatan bagi umat Israel.

  

Yeremia 25:30-33

30 Karena itu, bernubuatlah terhadap mereka segala kata-kata ini dan katakanlah kepada mereka: ‘TUHAN akan meraung dari tempat tinggi dan memperdengarkan suara-Nya dari kediamanNya yang kudus. Ia akan meraung hebat pada kawanan-Nya, Dia akan memberikan suatu pekikan seperti mereka yang mengirik anggur terhadap segenap penduduk bumi. 31 Suatu suara akan sampai ke ujung bumi, sebab TUHAN mempunyai pertikaian dengan bangsa-bangsa. Ia akan berperkara dengan segala makhluk: Dia akan menyerahkan orang-orang fasik kepada pedang,’ demikianlah firman TUHAN. 32 Beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Lihat, malapetaka akan menjalar dari satu bangsa ke bangsa yang lain, dan suatu angin puyuh besar akan dibangkitkan dari ujung bumi yang paling jauh. 33 Dan di hari itu orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN  ada dari ujung bumi yang satu sampai ke ujung bumi yang lain. Mereka tidak akan diratapi atau dikumpulkan atau dikuburkan; mereka akan menjadi sampah di tanah.  

 

Ibrani 12:26

Dia yang berbicara dari surga, 26 yang suara-Nya waktu itu menggoncangkan bumi tetapi sekarang Ia telah berjanji, mengatakan,Masih satu kali lagi Aku tidak akan menggoncangkan hanya bumi, melainkan langit juga.

 

 

v   “Sudah selesai!”

Apa yang selesai? Waktu yang diberikan kepada dunia untuk memilih ikut Allah atau ikut Setan. Waktu pertentangan dengan Setan. Sekarang Kristus akan datang menjemput umatNya, dan kepemilikanNya atas bumi ini.

 

 

16:18      Dan ada suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat, dan ada gempa bumi yang dahsyat yang tidak pernah ada gempa bumi yang  sedemikian hebatnya dan begitu dahsyatnya sejak manusia berada di atas bumi,

 

v   suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat”

Fenomena alam yang luar biasa. Tuhan sudah memberikan gambaran bagaimana mengerikannya saat itu.

 

v   “ada gempa bumi yang dahsyat yang tidak pernah ada gempa bumi yang  sedemikian hebatnya dan begitu dahsyatnya sejak manusia berada di atas bumi”

Tidak bisa dibayangkan bagaimana rupa dunia kita ini pada waktu itu diterjang gempa bumi dahsyat yang akan terjadi di seluruh muka bumi [global], yang belum pernah ada yang sedahsyat itu. Mungkin tingkatnya tidak bisa diukur lagi dengan seismometer. Dan bagaimana nasib manusia yang hidup di bumi? Orang-orang fasik yang tidak mati oleh enam malapetaka sebelumnya, kali ini benar-benar akan menemui ajal mereka. Tapi kematian ini belum berarti akhir dari penderitaan mereka. Ini baru kematian badani, kematian yang pertama. Di depan mereka masih menanti kematian kekal, kematian yang kedua, saat mereka untuk selamanya dimusnahkan oleh api yang turun dari Surga.

Yeremia 25:33

33 Dan di hari itu orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN  ada dari ujung bumi yang satu sampai ke ujung bumi yang lain. Mereka tidak akan diratapi atau dikumpulkan atau dikuburkan; mereka akan menjadi sampah di tanah.

 

Mereka tidak akan diratapi dan tidak dikuburkan karena di bumi tidak ada manusia hidup lagi. Umat tebusan sudah dibawa ke Surga, dan mereka yang tidak selamat semuanya mati di dunia, tidak ada yang tersisa.

 

 

16:19      Dan kota besar itu terbagi menjadi tiga bagian dan kota-kota bangsa-bangsa runtuhlah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan anggur kegeraman murka-Nya

 

v   “kota besar itu terbagi menjadi tiga bagian”

Kota besar mana? Ya  Babel Kota Besar” dari Wahyu pasal 14.

 

v   terbagi menjadi tiga bagian”

Asalnya memang terdiri atas tiga bagian:

ü  Naga: yaitu raja-raja bumi yang dipakai Setan.

ü  Binatang [Macan tutul bermulut singa]: yaitu Roma Kepausan

ü  Nabi palsu:  Protestan murtad

 

Sekarang koalisi tiga agen Setan ini bubar, berusaha mencari selamatnya sendiri-sendiri.

 

v   “kota-kota bangsa-bangsa runtuhlah” 

Semua kota duniawi hancur, semua kota yang tadinya berpihak pada Binatang itu dan patungnya, yang menjadi kaya dan makmur karena persekutuan itu, yang menindas umat Allah sampai kepada kematian. Sekarang hancur berantakan. Pada saat terakhir, semua manusia di kota-kota menyadari bahwa murka Allah benar-benar tak terbendung lagi, dan merekalah yang menjadi sasarannya. Mereka menyadari, namun terlambat, bahwa mereka telah tertipu oleh ajaran yang sesat yang diserukan oleh gembala-gembala mereka, oleh gereja-gereja mereka, oleh guru-guru mereka, yang semuanya palsu, bukan berasal dari Tuhan walaupun orang-orang tersebut semua mengaku hamba Tuhan. Seandainya mereka milik Tuhan, tidak mungkin sekarang mereka yang terkena semua malapetaka itu. Justru kelompok yang tadinya mereka musuhin, kelompok yang mereka pojokkan, yang tidak mereka jualin makanan, yang mereka biarkan mati kelaparan, yang mereka tuduh pengkhianat bangsa, tidak solider, yang mereka penjarakan, yang mau mereka bunuh, dan yang mereka salahkan karena tidak mau menyembah Binatang itu dan patungnya, dan tidak mau menerima tandanya, ternyata justru orang-orang itu yang selamat dari segala malapetaka ini.

Sekarang runtuhlah Babel Kota Besar itu, semua pendukungnya berbalik mengecamnya.

 

v   “teringatlah Allah akan Babel yang besar itu”

Inilah saatnya pembalasan mereka.

 

v   “cawan anggur kegeraman murka-Nya”

Untuk segala kekejaman mereka yang mereka lancarkan terhadap umat Allah yang tidak bersalah, mereka menerima ganjaran dua kali lipat.

 

 

16:20      Lalu semua pulau lari kabur dan gunung-gunung tidak ditemukan.

16:21      Dan jatuh menimpa manusia batu es yang besar dari langit, setiap batu itu seberat kira-kira satu talen, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan batu es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

 

v   “semua pulau lari kabur”

Gempa bumi dahsyat mengakibatkan pulau-pulau kabur. Bagaimana penduduknya?

 

v   “gunung-gunung tidak ditemukan”

Gunung-gunung juga lenyap. Pasti sangat mengerikan kondisinya.

 

 

v   “batu es yang besar dari langit”

Berjatuhan hujan es batu yag besar-besar, yang di sini dikatakan kira-kira seberat 1 talen, itu 50 pon atau sekitar 34 kg. Hujan es batu yang sebesar kerikil saja bisa membuat penyok kap mobil, apalagi yang sekitar 34kg!

 

v   “manusia menghujat Allah”

Sampai di sini pun manusia masih menghujat Allah. Luar biasa! Karena Roh Kudus sudah ditarik dari bumi, dan manusia-manusia ini sudah tidak bisa bertobat, mereka sudah menjadi sama seperti Setan.

 

Bagaimana dengan kita? Jika kita setia kepada Allah, inilah janji Allah yang luar biasa:

Mazmur 91:1-16

1 Dia yang berdiam di tempat rahasia Yang Mahatinggi akan tinggal di bawah bayang-bayang Yang Mahakuasa. 2 Aku akan berkata tentang TUHAN, ‘Dialah tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, padaNya aku mau percaya.’ 3 Sungguh, Dia akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dan dari wabah penyakit yang berbahaya. 4 Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, dan di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung; kebenaran-Nya akan menjadi perisai dan penangkalmu. 5 Engkau tak usah takut terhadap teror di malam hari, maupun terhadap panah yang terbang di waktu siang, 6 maupun terhadap wabah penyakit yang berjalan di kegelapan, maupu terhadap penghancuran yang merusak di tengah hari. 7 Seribu orang mungkin rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di tangan kananmu, tetapi itu tidak akan mendekatimu. 8 Hanya dengan matamu engkau akan menontonnya, dan melihat ganjaran orang-orang fasik. 9 Sebab engkau telah menjadikan TUHAN yang adalah tempat perlindunganku, yaitu Yang Mahatinggi, tempat tinggalmu, 10 Tidak ada malapetaka yang akan menimpa kamu, atau tulah apa pun mendekat ke tempat tinggalmu; 11 sebab Ia akan memberikan malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga engkau, untuk memelihara engkau di segala jalanmu. 12 Mereka akan memondong engkau dalam lengan mereka, supaya engkau tidak membenturkan kakimu pada batu. 13 Engkau akan menginjak singa dan ular tedung; anak singa dan ular naga akan engkau injak-injak dengan kaki. 14      Karena ia telah menetapkan cintanya padaKu, maka Aku akan menyelamatkannya: Aku akan meletakkannya di tempat tinggi, sebab ia mengenal nama-Ku. 15 Ia akan berseru kepada-Ku, dan Aku akan menjawabnya. Aku akan menyertai dia dalam kesukaran, Aku akan menyelamatkannya dan menghormatinya. 16 Dengan panjang umur akan Kupuaskan dia, dan menunjukkan keselamatanKu kepadanya.

 

 

 

 

 

Jan 2013

 



10 komentar:

  1. Ko gereja pada hari minggu ada tipuan dri si naga? Ini maksudx apa bu?
    Sebenarx ibu ini dri adven ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. silakan email saya di smaragd84@gmail.com nanti saya kirimin jawabannya.

      Hapus
  2. Ada benarnya juga tafsirannya tpi kuyakin banyak salahnya, seakan pelanggaran yg mengakibatkan penghukuman itu hanya berfokus pada aturan" yg lahiria sperti ibadah di hari minggu, saya kira substansi dari hukum Allah adlh percaya kepadaNya melalui karya keselamatan dlm Yesus Kristus dimana semua org yg menerima dan beriman kepaNya akan dimeteraikan dengan Roh KudusNya dan menjadi umatNya, bukan soal merayakan hari sabat sperti yg dilakukan yudaisme sampai kin. JADI BUKAN SOAL IBADAH DI HARI SABAT SBG UKURAN PENGIKUT KRISTUS TETAPI SEMUA YG PERCAYA DAN MENGAKUI DLM HATI BHWA YESUS LAH TUHAN DAN JURU SELAMAT, BARANG SIAPA PERCAYA KPADANYA IA BEROLEH HIDUP YG KEKAL

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa definisi percaya Yesus itu Tuhan dan Juruselamat? Cuma bilang "percaya" saja? Setan juga percaya Yesus itu Tuhan dan Juruselamat. Dia pernah berada di Surga bersama Yesus. Dia tahu siapa Yesus. Apa Setan akan dapat hidup kekal? Yakobus 2:20 iman tanpa perbuatan itu mati.
      Klo kita mengakui Yesus itu Tuhan, kita mengakui autoritasNya. Tuhan yg membuat 10 Perintah Allah sebagai Hukumnya. Klo kita mengakui Yesus itu Tuhan, kita mengakui Hukum yg dibuatNya. Khusus 10 Hukum itu diucapkan dan ditulis sendiri oleh jari Allah. Sbgmn klo kita mengakui NKRI, kita mengakui UUDnya, konstitusinya. Dan kita patuh padanya. Bgtu juga klo percaya Yesus itu Tuhan, kita harus patuh pada HukumNya.
      Yoh. 14:15 Yesus bilang, siapa yg mengasihi Dia, akan MENURUTI SEGALA PERINTAHNYA.
      10 Perintah Allah itu perintah yg dibuat Kristus.
      Melanggar hukum Allah namanya dosa (1 Yoh 3:4) dan upah dosa ialah maut (Rom 6:23) bukan hidup kekal.
      Semua ini definisi dari Alkitab.
      Jadi kalau ngaku mengasihi Allah tapi tidak menuruti Perintahnya, itu namanya pembohong dan tidak punya kebenaran (1 Yoh 2:4).
      JANGAN MENAFSIRKAN ALKITAB SESUAI SELERAMU SENDIRI.
      KAMU AKAN MENYESAL.
      Anak2 Tuhan pasti patuh pada Tuhan.Yang memberontak melawan autoritas Tuhan namanya Satan, artinya pemberontak.
      Di seluruh Alkitab pelajarannya ialah PATUH PADA TUHAN, karena manusia akan dihakimi oleh Tuhan. Memangnya Tuhan menghakimi manusia berdasarkan apa? Peraturan manusia? KUHP? Jelas tidak. TUHAN MENGHAKIMI MANUSIA BERDASARKAN HUKUM ALLAH YG KEKAL, Hukum yg diciptakan Allah sendiri, dan sudah diberikanNya kpd manusia spy tidak ada yg bisa beralasan tidak tahu.
      Pilihannya hanya PATUH ATAU TIDAK. PATUH BERARTI 100% TIDAK ADA SETENGAH-SETENGAH.
      Smg sadar sebelum terlambat.

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Apa menurut anda Roma 3:20 itu juga asal dibuat atau ditafsrkan Rasul Paulus?

    BalasHapus
  5. Pada hari ke 7 Allah berhenti menciptakan, kn gak disebutkan hari ke 7 jatuh pada hari Sabtu. Penanggalan Yahudi lah yg menyebutkan hari ke 7 jatuh pada hari Sabtu. Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Jadi barangsiapa yg menyembah kpd Yesus brarti mrk tdk menyembah kpd binatang. Hari Sabat itu diadakan utk manusia. Agar manusia memiliki waktu khusus bersama sang Pencipta, tdk hanya sibuk dgn aktifitasnya saja.kebetulan dgn
    penanggalan Masehi hari ke 7 jatuh pada hari Minggu, yg mrupakan hari libur. Dimana org tdk bekerja/ beraktifitas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yesus bangkit pada hari apa? Semua orang Kristen tahu itu hari Minggu, kan? Setuju?
      Nah, Alkitab mengatakan hari Minggu itu hari nomor berapa? Lihat di Markus 16:9. Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.

      Lihat? Hari Minggu itu hari pertama dalam satu minggu.
      Jika hari Minggu itu hari pertama, berarti hari Senin hari kedua, hari Selasa hari ketiga, hari ketujuh hari apa? Sabtu.

      Ingat ga hari Minggu disebut apa juga? Hari Ahad, betul? Ahad itu dari bahasa Arab, artinya satu.
      Kata "ahad" itu sama dengan "ekhad" bahasa Ibrani, yang artinya "satu". Jadi Hari Ahad itu hari nomor 1 dalam setiap minggu.
      Hari ke7 dari dulu sampai sekarang tetap hari Sabtu.
      Kamu mau percaya dan menurut Tuhan, bagus.
      Kamu ga mau percaya ya gapapa. Semua orang bebas membuat keputusannya sendiri dan memikul tanggung jawabnya sendiri.

      Hapus
  6. Saya agak bingung dgn pembahasan mslh ibadah hari minggu, artinya org yg ibadah hari minggu tdk luput dari kesusahan besar? Meskipun sdh sungguh2 mengikuti Tuhan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ukuran "sungguh-sungguh ikut Tuhan" itu harus berdasarkan standar Tuhan, bukan menurut pendapat masing-masing manusia.
      Tuhan Yesus berkata "Kalau kita mengasihi Dia, kita akan menurut segala PerintahNya" (Yohanes 14:15).
      Lha Perintah Tuhan itu apa? Memelihara kekudusan hari Sabat itu ada di 10 Perintah Allah yang ditulis jari Allah sendiri. 10 Perintah Allah itu Hukum Allah.
      Klo kita melanggar Hukum Allah namanya apa? Dosa (1 Yohanes 3:4).
      Klo kita sudah tahu seharusnya bagaimana berbuat baik tapi kita tidak melakukan, itu namanya dosa (Yakobus 4:17)
      Dan klo sudah tahu apa yang benar tapi tetap kita langgar, maka tidak ada pengampunan. (Ibrani 10:26-27).
      Dengan semua rumus yang sudah diberikan Tuhan di Alkitab, kita bisa menjawab sendiri pertanyaan kita.
      Masa kesusahan besar (great tribulation) itu adalah waktunya tujuh malapetaka terakhir. Dan pada waktu itu pintu kasihan/pintu pertobatan, sudah tutup. Semua malapetaka itu adalah pembalasan Tuhan kepada manusia yang terus-menerus makar padaNya.
      Patuh pada Tuhan tidak boleh pilih-pilih mana peraturanNya yang dipatuhi mana tidak. Semuanya satu paket. Klo ada satu saja yang sengaja kita langgar, kita sama dengan melanggar semuanya (Yakobus 2:10) karena semua peraturan itu Tuhan yang membuat. Melanggar peraturan Tuhan sama dengan tidak menghormati wewenang Tuhan. Tidak jadi soal peraturan mana yang dilanggar, bohong, atau mencuri, atau berzinah, atau menyembah berhala, atau melanggar Sabat hari ketujuh, sama saja namanya dosa. Dan dosa yang disengaja itu tidak ada ampunnya.
      Jadi sebenarnya bukan Tuhan yang menghukum manusia, tapi manusia sendiri yang memilih minta dihukum Tuhan. Kalau kita memilih untuk patuh pada Tuhan, kan kita tidak dihukum?

      Hapus