Selasa, 07 Mei 2013

PEMBAHASAN WAHYU PASAL 3


WAHYU PASAL 3

PASAL 3

SURAT KEPADA JEMAAT DI SARDIS

3:1          Dan kepada malaikat jemaat di Sardis tuliskanlah, ‘Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang: Aku tahu segala pekerjaanmu, bahwa engkau punya nama engkau hidup, tetapi engkau mati.

 

v   “Sardis” artinya “lagu sukacita” atau “yang tersisa”.

Mereka inilah yang tersisa dari umat Tuhan yang dipersekusi oleh gereja Universal di era sebelumnya.

 

v   Di era inilah muncul tokoh-tokoh Reformasi Protestan yang menunjukkan kesalahan-kesalahan gereja Universal dan berjuang untuk membenahi doktrin Kristen yang sudah banyak diselewengkan.

Pada awalnya para reformator ini tidak berniat keluar meninggalkan gereja Universal, mereka hanya memperjuangkan reformasi di dalamnya. Tetapi kemudian mereka terpaksa keluar karena dikeluarkan, dan mereka kemudian dikenal dengan nama Protestan, sebutan mana diambil dari kata “protes” karena mereka terus-menerus memprotes segala yang salah.

 

v   Di sini disebutkan lagi angka 7. Angka 7 adalah angka sempurna, artinya “full” sepenuhnya.

Jadi ke-7 Roh Allah seperti di Wahyu 1:4 dan ke-7 bintang di Wahyu 1:16, 20. Kita sudah tahu apa itu, jadi tidak dibahas lagi di sini. Kalau lupa, silakan dibaca ulang lagi pembahasan pasal sebelumnya.

 

v   Jemaat di Sardis ini dikatakan “punya nama engkau hidup, tetapi engkau mati.

Mengapa hidup tapi mati?  Jemaat ini adalah gereja-gereja Protestan yang lahir dari gerakan Reformasi. Pionir-pioner Reformasi berjuang mati-matian sampai banyak yang korban nyawa untuk mengembalikan kekristenan kepada doktrin Alkitab, tetapi setelah kematian mereka, tidak ada yang melanjutkan perjuangan itu. Perjuangan para pionir belum selesai karena ada begitu banyaknya penyimpangan dalam ajaran gereja yang harus dibenahi. Mereka baru mencapai tingkat pertama. Dan sayangnya setelah para bapak reformator itu mati, pengikut-pengikut mereka tidak melanjutkan perjuangan itu, mereka stuck hanya di gebrakan yang pertama, setelah itu tidak ada perkembangan lebih jauh. Perjuangan berhenti, dan apa yang tidak maju, itu mati.  Generasi berikutnya sudah puas dengan apa yang telah dicapai para pionir dan membiarkan masih adanya kesalahan-kesalahan lain tersisa di dalam gereja-gereja Protestan. Itulah mengapa Tuhan berkata, secara spiritual mereka mati, dan hidup dalam nama saja.

 

 

3:2       Berjagalah, dan kuatkanlah apa yang masih tersisa, yang sudah hampir mati, sebab Aku tidak mendapati pekerjaanmu sempurna di hadapan Allah.

 

v   Wah, jemaat ini benar-benar mengecewakan Tuhan.

Setelah dengan pengorbanan yang sedemikian besar mewujudkan cita-cita para pionir Reformasi untuk mengembalikan ajaran Tuhan yang sebenarnya ke dalam gereja Tuhan, seiring berlalunya waktu, mereka melupakan peran Roh Kudus, dan terjerat ego mereka sendiri.  Hingga Tuhan berkataAku tidak mendapati pekerjaanmu sempurna di hadapan Allah”. Pekerjaan tidak sempurna, perjuangan belum selesai, tapi mereka sudah berhenti berjuang. Karena itulah di ayat 1 dikatakan Kristus datang dengan Roh Allah yang sempurna. Itulah yang hilang dari jemaat Sardis ini, Roh Allah, atau Roh Kudus.

Munculnya gereja-gereja Protestan dalam begitu banyak denominasi, perseteruan sesama gereja Protestan, masing-masing menciptakan credo/ doktrinnya sendiri-sendiri yang tidak lagi berdasarkan Alkitab, banyaknya yang masih melanjutkan praktek dan ajaran gereja Universal, gereja ibu mereka (Roma Katolik) yang jelas bertentangan dengan Alkitab, semua ini menjadi penyebab perjuangan berhenti dan mereka mengecewakan Kristus.

 

v   Berjagalah”, terjemahan bahasa Inggris mengatakan “be watchful” yang artinya “waspadalah”, jangan lengah.

Kalau orang sudah merasa puas, sudah merasa sudah benar, maka sudah tidak waspada lagi, tidak berhati-hati, tidak awas lagi. Justru di saat itu kemunduran dan kemerosotan terjadi.

 

v   "kuatkanlah apa yang masih tersisa, yang sudah hampir mati.

Terjemahan KJV memakai istilah “that are ready to die”  dan terjemahan NIV memakai istilah “is about to die” keduanya berarti “yang tak lama lagi akan mati”. 

Mengenaskan sekali. Sesuatu yang diperjuangkan dengan pengorbanan yang begitu besar dari para reformator, sekarang sudah redup dan hampir mati. Tuhan pun tidak berharap kepada jemaat ini untuk melanjutkan perjuangan mereka, melainkan hanya menguatkan apa yang masih tersisa, berarti dari yang diperjuangkan para reformator, sekarang yang ada hanya sisanya, berarti ada sebagian yang sudah hilang. Dan yang sisa ini pun sudah hampir mati. Waduh, apa tidak mengenaskan? Gereja-gereja Protestan, seharusnya menangis membaca peringatan ini. Sudah begitu jauhnya kemerosotan yang ada di dalam gereja kalian. Gereja-gereja ini punya nama engkau hidup”, punya jemaat banyak, kaya, punya gedung-gedung gereja yang megah, punya paduan suara yang membanggakan, punya banyak program, tetapi engkau matisecara rohani, engkau sudah tidak alkitabiah, engkau memelihara banyak kesalahan dan penyimpangan di dalam gereja, engkau tidak patuh kepada kehendak Allah, engkau sudah sama dengan dunia.

 

v   Jadi Kristus mengingatkan bahwa kebenaran yang diperjuangkan bapak-bapak reformator, yang hanya tersisa beberapa itu pun tak lama lagi akan mati jika tidak dikuatkan dan dipelihara.

Pada zaman jemaat Sardis ini beberapa kebenaran Alkitabiah yang sudah mereka ketahui, mati, artinya tidak diajarkan lagi.

Sejarah membuktikan bahwa ada suatu masa beberapa ajaran Alkitab seperti kedatangan Kristus yang kedua kalinya, doktrin tentang Antikristus, Hukum-hukum Allah yang dipertahankan Kristus di kayu salib, tidak diajarkan lagi. Dan sebagai gantinya, muncullah ajaran-ajaran baru yang sama sekali tidak diajarkan oleh Alkitab, misalnya tentang konsep sekali selamat selamanya selamat, Hukum Allah sudah dipakukan di salib, adanya dosa asal yaitu bahwa setiap bayi  dilahirkan sudah dengan membawa dosa Adam [yang disebut dosa asal] jadi walaupun bayi itu belum tahu apa-apa, dia sudah punya dosa. Semua ajaran ini tidak berasal dari Alkitab. Apa kata Alkitab?

1 Yohanes 3:4

Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga Hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran Hukum Allah.

 

Bayi yang baru lahir, belum pernah melanggar Hukum Allah, dengan demikian mereka tidak punya dosa, mereka tidak mewarisi dosa Adam. Jadi, tidak ada manusia yang lahir dengan membawa apa yang disebut sebagai dosa asal. Manusia hanya membawa akibat dosa Adam, yaitu karena dosa Adam, semua manusia kehilangan status hidup kekalnya dan harus mati.

 

v   Contoh lain adalah ajaran yang mengatakan bahwa sekali orang sudah diselamatkan, maka orang itu selamanya selamat, sudah tidak usah khawatir lagi.

Alkitab justru mengatakan bahwa semua orang akan dihakimi sesuai perbuatannya, termasuk orang yang sudah diselamatkan. Penghakiman yang menentukan apakah seseorang yang mengaku sebagai umat Allah itu akan sungguh selamat atau tidak.

Yehezkiel 24:14

Aku, TUHAN, yang telah mengatakannya. Itu akan terjadi, dan Aku yang akan melaksanakannya. Aku tidak akan mundur, maupun akan menyesali. Menurut  kelakuanmu dan menurut perbuatan-perbuatanmu mereka akan menghakimi engkau, firman Tuhan ALLAH.

 

Pengkhotbah 12:13-14

13Mari kita dengarkan kesimpulan dari semua ini: takutlah akan Allah dan  peliharalah perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. 14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke  penghakiman, termasuk setiap hal yang rahasia, entah itu baik, entah itu jahat

 

Jadi, orang yang sudah diselamatkan pun akan dihakimi menurut perbuatannya. Alkitab tidak pernah mengatakan, orang yang sudah diselamatkan, tidak dihakimi. Karena itu dikatakan takutlah akan Allah dan  peliharalah perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang”,  bukan hanya orang yang belum selamat, tetapi SETIAP ORANG, termasuk orang-orang yang sudah diselamatkan.

 

v   Ajaran yang salah lainnya yang dipegang gereja-gereja Protestan adalah yang disebut Secret Rapture.

Pada tahun 1812, seorang imam Jesuit yang bernama Lacunza, menulis buku berjudul “The Coming of Messiah in Glory and Majesty” yang mengajarkan bahwa kedatangan Yesus akan terjadi dalam dua tahap. Ajaran ini sangat mirip dengan ajaran Pengangkatan Rahasia atau yang disebut Secret Rapture.

Pada tahun 1830 Margaret MacDonald, seorang spiritualist dari gereja Edward Irving, seorang pendeta Anglikan, menyatakan mendapat penglihatan kedatangan Kristus yang kedua. Dia berkata bahwa dia melihat pengangkatan rahasia [secret rapture] orang-orang suci. Ajaran ini diadopsi oleh gereja-gereja Protestan, di antaranya Edward Irving sendiri.

Ada banyak versi pengangkatan rahasia [secret rapture] ini, tetapi semuanya tidak berdasarkan Alkitab. Ini adalah tipuan Setan supaya manusia terkecoh.  Sedangkan doktrin yang benar tentang kedatangan Kristus yang kedua seperti yang diajarkan oleh Alkitab, semakin jarang dibahas dan diajarkan.

Ayat-ayat di Lukas dan Matius di bawah inilah yang dipakai sebagai dasar ajaran Secret Rapture:

Lukas 17:34-36

34 Aku berkata kepadamu, pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan diambil dan yang lain akan ditinggalkan. 35 Dua orang perempuan akan mengilang (artinya menggiling) bersama-sama, yang seorang akan diambil dan yang lain akan ditinggalkan. 36 Dua orang laki-laki akan berada di ladang, yang seorang akan diambil dan yang lain akan ditinggalkan.

 

Matius 24:40-41

40 Pada waktu itu ada dua orang di ladang, yang seorang akan diambil dan yang lain ditinggal. 41Dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan: yang seorang akan diambil dan yang lain ditinggalkan.

 

Kalau kita lihat terjemahan KJV, kata yang diterjemahkan “dibawa” oleh LAI itu “taken”. Terjemahan yang lebih tepat adalah “diambil” bukan “dibawa”. Ini bicara tentang penghakiman umat Allah. Nama-nama yang ada di dalam Kitab Kehidupan. Di dalam penghakiman, ada nama yang “ditinggalkan” (left) ada nama yang “diambil” (taken).

Ditinggalkan dan diambil dari mana?

Dari Kitab Kehidupan!

a)   Yang “ditinggalkan”

itu artinya namanya tidak dikeluarkan dari Kitab Kehidupan, nama itu tetap ditinggalkan/tetap dipertahankan ada di dalam Kitab Kehidupan; ini mereka yang lulus penghakiman, mereka yang selamat.

b)   sedangkan yang “diambil”

itu justru nama yang dikeluarkan dari Kitab Kehidupan, atau nama yang dicoret dari Kitab Kehidupan. Ini mereka yang tidak lulus penghakiman, mereka yang gagal selamat.

 

Jadi yang dimaksudkan ayat-ayat ini, keselamatan manusia itu bersifat individu. Kristus memakai perumpamaan dua orang yang berada di atas satu tempat tidur, untuk menggambarkan bahwa dalam satu keluarga pun [suami-istri, ibu-anak, saudara] belum tentu semuanya sama-sama selamat. Begitu juga dua perempuan yang menggiling tepung, atau dua orang yang bekerja di ladang, mereka ini adalah orang-orang yang berbagi pekerjaan yang sama, setiap hari bertemu, berbagi cerita, berbagi pengalaman, rekan sekerja, tetapi keselamatan itu sifatnya pribadi, bukan borongan, yang satu selamat, tidak berarti yang lain juga pasti selamat. Yang satu lulus penghakiman, tidak berarti yang satu juga pasti lulus. Nah, ini ada pembahasannya sendiri, bisa dicari di blog ini juga. Yang penting kita ketahui ialah tidak ada pengangkatan rahasia, karena Yesus tidak akan datang diam-diam, kedatanganNya akan dilihat oleh semua.

Pengangkatan umat Allah akan diiringi oleh bunyi sangkakala dan seruan Penghulu Malaikata yaitu Kristus sendiri.

1 Tesalonika 4:16-17

16 Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. 17 Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

 

Masih ada banyak ajaran yang salah yang tidak Alkitabiah yang disodorkan kepada umat Allah di mana-mana. Karena itu Kristus memberikan peringatan kepada jemaatnya ini.

 

 

3:3          Karena itu ingatlah bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; dan peganglah itu kuat-kuat dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak mau berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu seperti pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan Aku akan datang kepadamu.

 

v   ingatlah bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya”

Tuhan menyuruh mereka mengingat lagi, ajaran yang pertama mereka peroleh lewat Alkitab, kebenaran yang asli, bukan yang sudah diubah oleh manusia.

 

v   peganglah itu kuat-kuat dan bertobatlah

Pesan Tuhan sangat jelas. “peganglah itu”,  apa yang harus dipegang? Segala Kebenaran yang masih tersisa, yang sudah hampir mati”. Kalau itu tidak dipegang kuat-kuat, itu bakal hilang, bakal mati seluruhnya. Maka Tuhan menyuruh jemaat Sardis untuk bertobat. Bertobat artinya berhenti melakukan apa yang sedang dilakukan, dan kembali kepada hal-hal yang sebelumnya, bertobat artinya meninggalkan yang sekarang dan berbalik ke arah yang berlawanan.

 

v   jikalau engkau tidak mau berjaga-jaga

Peringatan dari Tuhan bahwa berjaga-jaga itu suatu kemauan. “Berjaga-jaga” itu artinya selalu siap, selalu awas, selalu waspada, selalu sadar, tidak terlena, tidak mengantuk. Mengapa?

 

v   Aku akan datang kepadamu seperti pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan Aku akan datang kepadamu

Ayat ini tidak bicara tentang kedatangan Yesus kedua kalinya karena tadi sudah dikatakan kedatangan Kristus yang didahului gempa bumi, kilat, guntur, dan hujan es batu, itu pasti tidak seperti pencuri yang diam-diam. Jadi ini bicara tentang penghakiman. Kapan giliran nama kita dihakimi? Itu yang kita tidak tahu. Karena itu kita harus siap dihakimi setiap saat. Karena begitu keputusan/vonnis jatuh, sudah tidak ada lagi pledoi, tidak ada banding, nasib kita sudah ditentukan untuk menerima hadiah hidup kekal atau hukuman mati kekal.

Mungkin ada yang tidak tahu, tapi penghakiman umat Tuhan sudah berlangsung sekarang di Surga (sejak 1844 – ada nubuatannya dalam pembahasan sendiri), dimulai dari nama-nama umat Allah yang sudah mati, menurut urutan generasi per generasi. Nah, kapan tiba giliran nama kita, kita tidak tahu. Itulah yang dikatakan Kristus Dia akan datang seperti pencuri.

Matius  24:42, 44

42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

 

Ayat 42 ini segera mengikuti ayat 40-41 yang bicara tentang dua orang yang bersama-sama, yang satu diambil dan yang satu ditinggalkan.  Jadi jelas ini bicara tentang proses pemisahan/penghakiman di mana Tuhan memeriksa nama semua yang mengaku umatNya, mana yang benar-benar memang umatNya yang setia sampai akhir, dan mana-mana yang hidupnya tidak lulus sebagai umat Allah. Nasib setiap umat Tuhan ditentukan oleh penghakiman di Surga.

Selama kita masih hidup, pintu pertobatan masih terbuka, kita masih bisa  meninggalkan segala ajaran yang salah dan memilih untuk mengikuti ajaran Tuhan yang benar, kita masih punya kesempatan untuk berhenti berbuat dosa dan mengikuti kehendak Tuhan. Tapi karena kita tidak tahu sampai kapan kita masih hidup, kita tidak tahu apakah besok kesempatan itu masih terbuka bagi kita. Karena begitu kita mati, maka semuanya sudah tidak bisa berubah lagi. Kondisi kita saat kita mati itulah akhir semua kesempatan kita.

  

SELEKSI INI YANG TERJADI SECARA DIAM-DIAM

TANPA DISADARI OLEH MAJORITAS MANUSIA.

 Kapan pemeriksaan Kristus akan tiba pada nama mereka

dan menjatuhkan vonisNya [hidup kekal atau kematian kekal],

itu tidak diketahui oleh siapa pun

karena kegiatan itu berlangsung di dalam Ka’abah yang di Surga

 dan manusia yang masih hidup tidak tahu

kapan namanya yang diperiksa dan dia dihakimi.

  

v   Jadi, Kristus mengingatkan agar jemaatNya harus berjaga-jaga, harus selalu siap kapan namanya diperiksa,

karena tidak ada yang tahu kapan giliran namanya diperiksa, atau kapan habis kesempatannya bertobat karena dia mati. Jangan sampai pada saat giliran namanya yang diperiksa, atau saat dia mati, dia belum siap, dosanya masih banyak, sehingga dia tidak terselamatkan.

Bagi umat Allah yang berjaga-jaga, hari itu TIDAK akan muncul seperti pencuri. Mereka  selalu siap kapan pun mereka dihakimi. Mereka memiliki terang. Mereka tidak ambil resiko.

1 Tesalonika 5:4-5

4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu akan menyalip kamu seperti pencuri. 5 Kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukan dari malam atau dari kegelapan.

 

Jika kita “adalah anak-anak terang dan anak-anak siang” artinya kita hidup bersama Tuhan, maka kita senantiasa siap, dan “hari itu”, hari penghakiman itu tidak akan menangkap basah kita dalam kondisi yang tidak menguntungkan. “Terang” itu selalu identik dengan adanya kehadiran Tuhan dan kebenaran Tuhan. Sebaliknya “gelap/kegelapan” itu tidak adanya kehadiran Tuhan. Maka ayat-ayat ini mengatakan jika kita hidup dalam Tuhan, kita berada dalam terang, dan kita selalu siap.

 

 

3:4          Ada  beberapa nama padamu bahkan di Sardis yang tidak mencemarkan pakaian mereka. Dan mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka layak.

 

v   Seperti zaman-zaman sebelumnya, di zaman jemaat Sardis ini pun, Tuhan memiliki sejumlah umat yang tidak tercemar oleh ajaran yang salah.

Mereka tidak terpolusi, tidak “mencemarkan pakaian mereka  dan oleh karena itu mereka diberi pakaian putih. Pakaian putih adalah simbol perbuatan benar orang-orang kudus.

Wahyu 19:8

Dan kepadanya dikaruniakan  supaya memakai kain lenan halus, putih dan bersih,  karena lenan halus itu adalah kebenaran pada orang-orang kudus.

 

v   Maka umat Tuhan yang cuma beberapa nama di Sardis ini

kemudian mengantarkan masuknya era berikutnya yang luar biasa. Kita akan melihat bahwa Jemaat Filadelfia yang lahir dari beberapa nama di Sardis yang tidak mencemarkan pakaian mereka”, merupakan satu dari dua jemaat yang tidak mendapatkan teguran dari Tuhan, Jemaat yang membawa kembali kebenaran Tuhan ke permukaan.  

 

 

3:5          Dia yang menang, ia akan dikenakan pakaian putih; dan Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

3:6          Dia yang punya telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

 

v   Janji yang diberikan Kristus hanyalah kepada  “Dia yang menang” ~

Menang dari apa? Dari dosa, dari tidak menyangkal Kristus, dari tidak membiarkan dirinya tercemar oleh ajaran-ajaran yang salah [ayat 3].  Mereka akan dibenarkan = diberi pakaian putih = dianggap benar karena Kristus telah mengenakan kebenaranNya kepada umatNya ini, sehingga kelemahan mereka tertutup oleh kebenaran Kristus.

 

v   Berarti, ajaran “sekali selamat selamanya selamat” sudah jelas gugur oleh pesan Kristus ini. 

Di sini dikatakan yang selamat hanyalah mereka yang menang. Kita harus ingat seorang baru bisa dikatakan menang apabila sudah mengakhiri pertandingannya. Sebelum pertandingan itu berakhir, belum ada yang bisa dikatakan menang atau kalah. Berarti dia harus bertahan hingga  akhir, barulah bisa dikatakan dia keluar sebagai pemenang.

Sedangkan seorang seperti rasul Paulus saja takut, jangan sampai dia tidak keluar sebagai pemenang. Lihatlah apa yang ditulisnya di:

1 Korintus 9:27

Tetapi aku melatih tubuhku dan menaklukkannya, supaya jangan sesudah memberitakan Injil kepada orang lain,  aku sendiri menjadi orang yang ditolak.

 

Barulah pada akhir perjalanan hidupnya, dalam suratnya yang terakhir yang ditulisnya kepada Timotius  sebelum kematiannya, Paulus dengan lega bisa berkata:

2 Timotius 4:7

Aku telah mengakhiri pertarungan yang baik, aku telah menyelesaikan pertandingannya dan aku telah memelihara iman.

 

Apakah yang akan kita dapati pada akhir perjalanan hidup kita? Apakah kita berhasil keluar sebagai pemenang seperti Paulus, ataukah kita gugur sebelum mencapai garis finis? Jadi, janganlah kita lengah dan menganggap karena kita sudah pernah menerima Kristus lalu kita pasti menang! Belum tentu! Kita harus seperti Paulus, kita harus memelihara iman, dan mengakhiri pertandingan kita dengan baik.

 

v   Dan apa pahalanya bagi yang menang? Kristus berjanji:

ü   “Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan”. Apa artinya ini?

Wahyu 20:15

Dan barangsiapa yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

Jadi, mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan, TIDAK dilemparkan ke dalam lautan api.  Berarti yang namanya tercantum di dalam Kitab Kehidupan, mereka selamat, mereka mendapat hadiah hidup kekal, mereka tidak akan mengalami kematian kekal.

 

ü   “Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya”

Matius  10:32

Karena itu barangsiapa yang akan mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.

 

Lukas  12:8

Juga Aku berkata kepadamu, ‘Barangsiapa yang akan mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.’

 

Diakui sebagai apa? Sebagai orang-orang yang telah ditebusNya, orang-orang yang telah dibeliNya dengan darahNya, orang-orang milikNya sendiri, yang telah dibenarkan olehNya, dan berhak mewarisi kerajaan Allah.

 

v   Jemaat Sardis ini mewakili jemaat Kristus dari 1798 – 1830.

 

 

 

 

SURAT KEPADA JEMAAT DI  FILADELFIA

 

3:7          Dan kepada malaikat jemaat di Filadelfia tuliskanlah, ‘Inilah firman dari Dia yang kudus, Dia yang benar, Dia yang memegang kunci Daud, Ia yang membuka, dan tidak ada yang  menutup; dan  menutup, dan tidak ada yang  membuka.

 

v   Jemaat berikutnya yang menerima amaran dari Kristus adalah jemaat di Filadelfia.

Kata “filadelfia” berarti kasih persaudaran. Sebagaimana namanya, maka jemaat ini mengalami suatu masa di mana kasih persaudaraan itu begitu nyata dalam kehidupan mereka. Seperti pada zaman rasul-rasul yang pertama, mereka berada di bawah bimbingan Roh Kudus, sehingga damai dan sukacita serta kasih satu sama lain memenuhi hidup mereka.

 

v   Pada zaman ini, orang-orang seperti William Miller, Josiah Litch, Joshua Himes di Amerika; Robert Winter di Inggris; Dr. Joseph Wolff yang berkelana di seluruh Afrika, Mesir dan Abyssinia, Asia, Palestine, Syria, Persia, Bokhara dan India; dan tokoh-tokoh lain bermunculan dan mulai mengabarkan kedatangan Kristus yang kedua.

Banyak orang yang berasal dari pelbagai denominasi gereja Protestan, mendengar pekabaran itu, tersentuh dan bergabung. Mereka tidak menghiraukan perbedaan doktrin gereja-gereja mereka, tetapi fokus mereka adalah pada kedatangan Kristus yang kedua, dan bersama-sama mereka menantikannya dengan doa dan penyerahan diri.

Mereka menghitung dari nubuatan bahwa kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi pada tahun 1843/44. Walaupun akhirnya terbukti bahwa pemahaman mereka tentang nubuatan tersebut salah, dan Kristus tidak datang ke dunia pada tahun 1843/1844, tetapi selama orang-orang itu berkumpul dengan satu tujuan dan satu fokus, mereka benar-benar merupakan jemaat Kristus di dunia yang penuh kasih persaudaraan. (Tentang kesalahan perkiraan hari kedatangan Kristus yang kedua ini, baca pembahasan Daniel pasal 12).

 

v   Di sini Kristus memperkenalkan dirinya sebagai “Yang Kudus, Yang Benar, Yang memegang kunci Daud”.

ü   Kristus sengaja memperkenalkan dirinya sebagai “Yang Kudus” karena Ia menghendaki umatNya juga meneladaniNya.

1 Petrus 1:15-16

15 tetapi sebagaimaa Dia yang telah memanggilmu itu kudus, maka jadilah kamu kudus dalam segala macam percakapanmu 16 sebab ada tertulis: Jadilah kamu kudus, karena Aku kudus.

Mengapa Kristus mau jemaatnya kudus?

Ibrani 12:14

Ikutilah perdamaian dengan semua orang, dan kekudusan, tanpa mana tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

ü   Kristus juga memperkenalkan dirinya sebagai “Yang Benar”  ~

ini jelas menepis semua klaim kebenaran yang dibuat sumber-sumber yang mengajarkan ajaran yang berbeda dengan yang diajarkan Kristus. Kebenaran itu mutlak. Jika kebenaran yang diajarkan Kristus itu kebenaran yang sejati, maka semua ajaran lain yang berbeda dari itu, bukanlah kebenaran yang sejati.

Hanya Kristus yang benar, ajaran-ajaran yang lain, jika itu tidak sama dengan yang diajarkan oleh Kristus lewat firmanNya, maka itu berarti tidak ada kebenaran di dalamnya.

Galatia  1:8

Tetapi sekalipun kami, atau seorang malaikat dari sorga, memberitakan kepada kamu injil lain yang mana pun yang berbeda dengan yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

 

Yesaya 8:20

Bandingkan dengan (kitab-kitab) Hukum dan Kesaksian. Jika mereka tidak berbicara sesuai dengan perkataan ini, itu karena tidak ada terang di dalam mereka.

 

ü   Berikut Kristus memperkenalkan DiriNya sebagai “Yang memegang kunci       Daud”.

Dengan ini Kristus memberitakan kepada jemaat Filadelfia bahwa kedatanganNya untuk mengambil hakNya kembali atas takhta Daud sudah dekat.

 

v   Ia yang membuka, dan tidak ada yang  menutup; dan  menutup, dan tidak ada yang  membuka Apa yang dibuka-tutup di sini?

Ini ada kaitannya dengan pelayanan imam di Bait Suci. Kita tahu di Bait Suci ada dua bilik: bilik Kudus dan bilik Mahakudus. Bilik Kudus itu diakses imam setiap hari untuk kurban petang dan pagi. Bilik Mahakudus hanya diakses Imam Besar sekali setahun pada hari Grafirat/Pendamaian.

Nah, ketika Kristus kembali ke Surga tahun 31 AD, Dia pertama melayani di Bilik Kudus dulu, menjadi Perantara manusia dengan Allah. Pada tahun 1844, pada hari Grafirat yang tahun itu jatuh tanggal 22 Oktober 1844 Kristus memasuki fungsi pelayanan yang baru di Bilik Mahakudus sebagai Perantara dan Hakim. Pelajaran ini ada di pembahasan Nubuatan Daniel di blog ini juga.

Nah, pintu yang dibuka adalah pintu ke bilik Mahakudus. Ini terjadi di era jemaat Filadelfia (tahun 1844), dan pintu yang ditutup adalah pintu Bilik Kudus yang sudah ditinggalkan ketika Dia masuk ke Bilik Mahakudus.

 

Jadi sejak 22 Oktober 1844, Yesus Kristus telah memulai tugasnya sebagai Imam Besar untuk membersihkan Ka’abah yang di Surga dari dosa-dosa manusia yang dipindahkan ke sana melalui doa permohonan ampun. Apa yang dilakukan Kristus di sana adalah memeriksa dosa-dosa mana yang telah diampuni, mana yang tidak diampuni. Bagi mereka yang semua dosanya sudah dihapuskan oleh darah Domba Allah, namanya dipertahankan/ditinggalkan di dalam Kitab Kehidupan, berarti mereka sudah diselamatkan. Sebaliknya, mereka yang dosanya kedapatan tidak dihapuskan oleh darah Domba Allah yang sejati, maka nama mereka diambil/dikeluarkan/dihapus dari Kitab Kehidupan, dan mereka tidak diselamatkan.

 

 

3:8          Aku tahu segala pekerjaanmu; lihatlah, Aku telah menempatkan di depanmu sebuah pintu yang terbuka, dan tidak ada yang bisa  menutupnya karena engkau memiliki sedikit kekuatan dan telah menuruti firman-Ku dan tidak menyangkal nama-Ku.

 

v   Aku tahu segala pekerjaanmu” ~

Tuhan mau umatNya tahu, bahwa Dia selalu tahu apa yang mereka lakukan. Dia yang tahu jumlah rambut kita, tahu segala sesuatu tentang kita.

Ibrani 4:13

Dan tidak ada makhluk apa pun yang tidak tampak dalam pandanganNya, tetapi segala sesuatu telanjang dan terbuka di mata Dia, dengan Siapa kita berurusan.

 

v   Aku telah menempatkan di depanmu sebuah pintu yang terbuka, dan tidak ada yang bisa  menutupnya

Lagi-lagi disinggung tentang pintu yang dibuka bagi jemaat Filadelfia ini, yang mengikuti Kristus masuk ke Bilik Mahakudus melalui iman. Di zaman Israel, saat hari Grafirat, seluruh umat Israel yang berkumpul di luar harus mengikuti pekerjaan Imam Besar di Bilik Mahakudus, mereka harus fokus penuh. Kepada Jemaat Filadelfia, Tuhan membuka informasi tentang penghakiman di Bilik Mahakudus. Pengetahuan itu khusus hanya diberikan kepada Jemaat Filadelfia, karena itu di luar mereka tidak ada yang mengerti. Adalah tugas Jemaat Filadelfia untuk menyampaikannya kepada orang lain.

 

v   engkau memiliki sedikit kekuatan dan telah menuruti firman-Ku dan tidak  menyangkal nama-Ku”.

Jemaat Filadelfia ini kekuatannya kecil, selain masanya singkat [hanya selama 14 tahun], jumlahnya dibandingkan jemaat-jemaat yang lain sebelumnya, memang sangat sedikit. Tetapi, Tuhan berkata bahwa mereka “menuruti firman-Ku dan tidak menyangkal nama-Ku.” Itu adalah komendasi yang sangat menyejukkan hati, bukan? Inilah jemaat yang kedua yang tidak mendapat teguran sama sekali dari Tuhan.

Seringkali bilamana suatu kelompok itu jumlahnya kecil dan kekuatannya sedikit, mereka lebih bersandar kepada kekuatan Tuhan daripada kepada kemegahan kelompok mereka sendiri. Bergabung dengan kelompok mayoritas, tidak menjamin membawa kita kepada kebenaran. Tuhan sendiri sudah mengingatkan dalam:

Matius  7:13

13 Masuklah kamu di pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak yang masuk ke sana; 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikit yang menemukannya.

 

 

3:9          Lihat, Aku akan menjadikan mereka yang dari jemaah Setan yang menyebut dirinya orang Yahudi tetapi bukan, melainkan berdusta, lihat, Aku akan membuat mereka datang dan menyembah di depan kakimu dan untuk mengetahui, bahwa Aku telah mengasihi engkau.

 

v   Di sini ada beberapa keterangan. Kristus kembali menyinggung tentang “mereka yang dari jemaat Setan~

jadi kita harus waspada, Setan atau Iblis  punya jemaat! Dan siapakah mereka? Kristus mengulangi lagi keteranganNya, yaitu “yang menyebut dirinya orang Yahudi tetapi bukan, melainkan berdusta,

Kita sudah tahu “orang Yahudi” yang dimaksud Yesus bukanlah orang berdarah Yahudi, tetapi orang Kristen, kita sudah membahas ini sebelumnya. Lihat tulisan Paulus kepada orang-orang Galatia yang bukan orang-orang berdarah Yahudi:

Galatia 3:29

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu adalah benih Abraham dan menurut  janji Allah, adalah ahliwaris.

 

Setelah bangsa Yahudi merajam mati Stefanus, nabi mereka yang terakhir 3½ tahun setelah penyaliban Kristus, bangsa Yahudi [Israel] kehilangan kedudukannya sebagai bangsa pilihan Tuhan. Saat itu berakhirlah masa kemurahan Tuhan yang 490 tahun bagi bangsa itu yang dimulai dari tahun 457 BC ketika bangsa Yahudi kembali dari Babilon. Mulai saat itu semua pengikut Kristus dari bangsa apa pun (= orang-orang Kristen) disebut benih Abraham” atau Yahudi secara rohani.

Jadi yang dimaksud “orang Yahudi” di Wahyu 3:9 adalah mereka yang menyebut dirinya umat Allah, pengikut Kristus, orang Kristen. Kalimat ini sesungguhnya berarti “mereka yang menyebut dirinya umat Allah [orang Kristen], tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta. Dengan kata lain “orang Kristen palsu” karena sebenarnya mereka itu jemaat Iblis!!!

 

Lebih mendalam tentang predikat “jemaat Iblis” ini ~ kalau kita mau tahu, apakah ciri-ciri Iblis?

Yesaya 14:12-14

12 Betapa engkau sudah jatuh dari Surga, hai Lucifer (Bintang Fajar), putera fajar! Engkau sudah ditebang dan jatuh ke tanah, engkau yang melemahkan bangsa-bangsa! 13 Karena engkau telah berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke Surga, aku akan meninggikan takhtaku di atas bintang-bintang Allah, dan aku juga akan duduk di bukit pertemuan, di sebelah utara yang paling jauh. 14 Aku akan naik mengatasi ketinggian awan-awan, aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!’ 

 

Kita tahu nama Iblis dulu adalah Lucifer. Jadi “Bintang Timur” di Yesaya 14:12-14 itu adalah Lucifer, Iblis.

Yang diinginkan Iblis, Lucifer ialah mengungguli Tuhan, menyamai Yang Mahatinggi! Lucifer tidak mau mengakui Tuhan sebagai Khalik. Lucifer adalah makhluk ciptaan. Tapi dia  mau menyamai Penciptanya! Dan bagaimana dengan jemaatnya?  Tentunya mereka juga tidak mau mengakui Tuhan sebagai Khalik Pencipta.

Perhatikan, di sini Tuhan tidak berbicara tentang orang-orang atheis atau orang-orang evolusionis yang mengagungkan teori Big Bang dan Evolusi. Di ayat ini Tuhan berkata, mereka ini adalah Yahudi atau umat Allah  yang palsu, artinya orang Kristen palsu. Jadi mereka mengaku sebagai orang Kristen, tetapi sebenarnya mereka adalah pengikut Iblis, pengikut Lucifer yang tidak mengakui kedaulatan Tuhan sebagai Khalik Pencipta.

Jadi, Lucifer percaya Tuhan ada, dia pernah melihat Tuhan, dia bahkan adalah kerub yang menudungi takhta Tuhan. Tapi hanya percaya Tuhan ada itu tidak membuatnya selamat. Kalau dia tidak mengakui Tuhan sebagai Penciptanya, Khaliknya, yang harus disembahnya sebagai Khaliknya, maka dia hilang dalam dosa. Begitu juga manusia. Banyak manusia percaya Tuhan ada, tapi mereka tidak menyembah Tuhan sebagai Khalik mereka, Pencipta mereka. Mereka juga akan hilang dalam dosa seperti Lucifer.

 

v   Apa kata Tuhan tentang orang-orang Kristen palsu ini yang sesungguhnya adalah jemaat Iblis?

Aku akan membuat mereka datang dan menyembah di depan kakimu dan untuk mengetahui, bahwa Aku telah mengasihi engkau”. Jadi, jemaat Tuhan yang setia akhirnya akan unggul, dan semua orang Kristen yang palsu [jemaat Iblis] akhirnya akan sujud di kaki umat Allah dan mengakui bahwa Tuhan mengasihi umatNya yang benar.

 

 

3:10        Karena engkau telah menuruti Perintah-Ku untuk bertahan, Aku pun akan memelihara engkau dari saat pencobaan yang akan datang ke atas seluruh dunia, untuk menguji mereka yang diam di bumi.

 

v   Ayat ini mengandung syarat dan janji.

Apa syaratnya? “engkau telah menuruti Perintah-Ku untuk bertahan”.

Apa janjinya? “Aku pun akan memelihara engkau dari saat pencobaan yang akan datang ke atas seluruh dunia

Wahyu 14:12

Di sinilah keuletan (= ketahanan) orang-orang kudus, inilah mereka yang memelihara perintah-perintah Allah dan imannya Yesus

 

ini jelas mengacu kepada masa kesusahan besar yang disebut di Matius 24:21 menjelang kedatangan Kristus di awan-awan untuk menjemput orang-orang tebusanNya. Ini akan dibahas tersendiri di pasal-pasal berikutnya.

Ada banyak cara yang dipakai Tuhan untuk melindungi umatNya di masa kesusahan besar itu. Salah satunya adalah dengan “menidurkan” mereka terlebih dahulu agar mereka tidak usah mengalami masa itu.

 

 

3:11        Lihat, Aku datang segera. Peganglah erat-erat apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.

 

v   Inilah janji Kristus, bahwa Dia akan segera datang.

PesanNya adalah, “Peganglah erat-erat apa yang ada padamu” ~ artinya, jangan melepaskan apa yang sudah menjadi pegangan kita. Jangan undur, jangan lemah iman, jangan putus asa, jangan meninggalkan kebenaran, jangan murtad, supaya tidak kehilangan mahkota.

 

 

3:12        Dia yang menang,  akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi; dan akan Kutuliskan padanya nama Allah-Ku, dan nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun keluar dari sorga dari Allah-Ku, dan Aku akan menulis padanya nama-Ku yang baru.

 

v   Kembali Kristus memakai istilah “menang” ~

berarti harus bertahan dan menyelesaikan pertandingannya sampai tuntas. Sebelum itu selesai, belum bisa dikatakan “menang”.

 

v   Dan khusus kepada jemaat Filadelfia ini, mereka yang berhasil “menang,  akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku”.

Sokoguru adalah tiang-tiang penyangga suatu bangunan, pilar-pilar. Yang dimaksud di sini pastilah arti kiasan, karena manusia tidak mungkin berubah menjadi tiang-tiang penyangga. Maka “Bait Suci Allah-Ku” berarti gereja Tuhan. Dan sokoguru berarti tokoh-tokoh gereja/jemaat seperti kata:

Galatia 2:9

Dan ketika Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat…”

 

v   dan ia tidak akan keluar lagi” ~

jelas ini berarti mereka selamanya akan berada di sana, mereka tidak akan kehilangan posisi mereka.

 

v   akan Kutuliskan padanya nama Allah-Ku, dan nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun keluar dari sorga dari Allah-Ku, dan Aku akan menulis padanya nama-Ku yang baru” ~

Dengan ini Kristus menyatakan bahwa mereka sudah distempel/dicap sebagai milikNya. Mereka menyandang namaNya. Siapa pun tak akan bisa merebut mereka dariNya.

 

 

3:13        Dia yang bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

 

v Jemaat Filadelfia mewakili jemaat Kristus dari 1830-1844

 

 

 

 

SURAT KEPADA JEMAAT DI LAODIKIA

3:14        Dan kepada malaikat jemaat di Laodikia tuliskanlah, ‘Inilah yang dikatakan Sang Amin, Saksi yang Setia dan Benar, Pemula  dari ciptaan Allah:

 

v   Kata Laodikia berarti umat yang dihakimi atau penghakiman atas umat.

 

v   Karena Kristus membagi jemaatNya ke dalam 7 masa,

 

dan jemaat Laodikia ini merupakan yang terakhir, maka inilah jemaatNya yang akan berlangsung hingga kedatanganNya yang kedua kali. Berarti kita hidup di masa jemaat ini.

 

v   Jika jemaat Filadelfia tidak mendapat teguran sama sekali, namun jemaat Laodikia ini justru tidak mendapat pujian sama sekali. Parah, bukan?

 

v   Kristus memperkenalkan DiriNya sebagai ” Sang Amin, Saksi yang Setia dan Benar

 ~ dalam bahasa Yunani,  “Amin” berarti “jadilah demikian” atau “dapat dipercaya”. Ini juga merupakan kata penutup dalam doa kita, menandakan bahwa ini adalah pesan  “yang terakhir” kepada jemaatNya.

2 Korintus 1:20

Sebab semua janji Allah dalam Kristus adalah "ya", dan dalamnya  Amin, untuk kemuliaan Allah dari kita.

 

v   Selain itu Dia juga memperkenalkan DiriNya sebagai “Pemula  dari ciptaan Allah.

Karena LAI memakai kata “Permulaan” maka ada sebagian orang yang mengatakan ayat ini membuktikan bahwa Kristus adalah ciptaan Allah yang pertama, jadi Kristus bukan Allah karena Dia juga diciptakan. SALAH! Bukan itu yang dimaksud. Yang benar ialah Kristus itu yang memulai ciptaan Allah, kalau tidak ada Kristus, tidak ada semua yang diciptakan, karena Kristuslah yang menciptakan semuanya. Kata yang lebih tepat adalah “Pemula dari ciptaan Allah”, yang mengawali semua ciptaan Allah.

Coba baca terjemahan ayat ini dalam bahasa Inggrisnya:

Terjemahan Common English Bible (CEB)

“Write this to the angel of the church in Laodicea: These are the words of the Amen, the faithful and true witness, the ruler of God’s creation. = penguasa ciptaan Allah

 

Terjemahan NIV

“To the angel of the church in Laodicea write: These are the words of the Amen, the faithful and true witness, the ruler of God’s creation. = penguasa ciptaan Allah

 

Terjemahan Worldwide English (WE)

Write this to the angel of the church people in Laodicea: Here are the words of the one whose name is Truth. What he says can be trusted. He is the one who began all that God made. = Dialah yang memulai semua yang diciptakan Allah.

 

Terjemahan-terjemahan dalam bahasa Inggrisnya jauh lebih tepat. Kristus adalah yang memulai semua ciptaan Allah, artinya Dialah sumber [yang menciptakan] semua ciptaan Allah. Ini sesuai dengan yang tertulis di:

Ibrani 1:2 (ABS)

Tetapi pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Melalui Anak-Nya inilah Allah menciptakan alam semesta. Dan Allah sudah menentukan bahwa Anak-Nya inilah juga yang berhak memiliki segala sesuatu.

 

Yohanes 1:1-3.

1 Pada mulanya adalah Firman; dan Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan melalui Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi, dijadikan.

 

 

3:15        Aku tahu segala pekerjaanmu, bahwa engkau tidak dingin maupun panas. Andai engkau dingin atau panas.

3:16        Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin maupun panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

 

v   tidak dingin maupun panas ~

itulah kondisi jemaat Laodikia. Itulah teguran Kristus kepada jemaat ini. “Andai engkau dingin atau panas~ Mengapa mending dingin atau panas?

Kalau mending “panas”, pasti bisa dimengerti, karena itu berarti suatu kondisi di mana jemaat berkobar-kobar semangatnya, baik dalam pengabaran Injil maupun dalam menantikan kedatangan Kristus yang kedua. Itu kondisi yang bagus sekali.

Tetapi mengapa mending “dingin” ketimbang “suam-suam kuku”? Dingin kan berarti sama sekali mati, sedangkan suam-suam kuku kan masih hidup walaupun tanpa semangat?

Karena orang yang menyadari dirinya “dingin” akan mencari upaya untuk mengubah kondisi itu, akan berusaha mencari jalan memanaskan dirinya. Sebaliknya orang yang merasa “tidak panas dan tidak dingin”, tidak  merasa perlu untuk berbuat apa-apa, karena dia masih merasa nyaman-nyaman saja. Dia tidak merasa cukup panas (bersemangat) untuk berbuat sesuatu, dan dia tidak merasa cukup dingin untuk menyadari bahwa dia sedang tidak berbuat apa-apa. Tetapi apa kata Kristus?

 

v   karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin maupun panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku”.

Justru karena tidak menyadari dirinya dingin, jemaat ini merasa sudah puas dengan apa adanya. Tidak perlu berubah. Tidak perlu berbuat apa-apa lagi. Orang yang tidak menyadari dirinya membutuhkan pertolongan, tidak bisa dan tidak mau ditolong. Karena tidak bisa ditolong, maka Kristus mengancam akan membuang mereka.

Orang Kristen yang mengikuti Tuhan hanya separo-separo, lebih celaka daripada mereka yang tidak percaya Tuhan. Karena orang yang tidak percaya Tuhan suatu saat bisa sadar bahwa dia membutuhkan Tuhan dalam hidupnya, dan dia akan mencari Tuhan dan beroleh selamat;  tetapi orang Kristen yang separo-separo, separo Kristen separo dunia, menganggap dirinya sudah selamat, walaupun sesungguhnya Tuhan tidak mengenalnya.

Kristus tidak main-main ini, jika Jemaat Laodekia tetap suam-suam kuku, tidak mau sadar, tidak mau bertobat, dia akan dimuntahkan. Dengan kata lain dia akan dibuang. Kondisi suam-suam kuku itu mirip kondisi menulikan telinga terhadap suara Roh Kudus. Bila kita menulikan telinga terhadap Roh Kudus, Tuhan akan memuntahkan kita, membiarkan kita hilang.

 

 

3:17        Karena engkau berkata, ‘Aku kaya, dan makmur dalam harta, dan tidak kekurangan apa-apa’, dan tidak tahu bahwa engkau malang, mengenaskan, miskin, buta dan telanjang.

 

v   Ini adalah gambaran orang-orang yang tidak menyadari kondisi dirinya.

Kristus berkata, “engkau malang, mengenaskan, miskin, buta dan telanjangtentunya Kristus di sini tidak berbicara tentang kondisi fisik atau materi, melainkan tentang kondisi spiritual.

ü   Malang

= menggambarkan suatu situasi yang sangat parah, karena kekurangan. Kekurangan dalam hal spiritual, misalnya kurang iman, kurang ketekunan, kurang penyerahan.

ü   Mengenaskan

= menggambarkan suatu situasi yang menyedihkan, yang patut dikasihani karena mengalami kerugian. Dalam hal spiritual, misalnya rugi karena kehilangan kesempatan mewarisi kerajaan Allah.

ü   Miskin

= menggambarkan suatu situasi yang kekurangan. Miskin secara spiritual misalnya miskin pengetahuan tentang Allah, miskin pengalaman hidup bersama Allah, miskin buah Roh.

ü   Buta

= menggambarkan kegelapan, dalam hal spiritual menggambarkan kondisi di mana tidak ada terang kebenaran. Buta tentang kekurangannya sendiri, buta tentang amaran Tuhan, buta tentang kehendak Tuhan, buta tentang Tuhan.

ü   Telanjang

= dalam hal spiritual menggambarkan kondisi berdosa. Ketika Adam pertama berdosa, dia menyadari dia telanjang.

 

v   Tetapi jemaat Laodikia ini menganggap mereka sendiri “kaya, dan makmur dalam harta, dan tidak kekurangan apa-apa”.

Mereka sudah puas dan merasa nyaman dengan kondisi mereka. Mereka menganggap mereka tidak butuh apa-apa lagi, mereka sudah punya segalanya.

Galatia 6:3

Sebab kalau seorang menganggap dirinya berarti, padahal ia bukan apa-apa, ia menipu dirinya sendiri

 

 

3:18        Aku menasihati engkau, supaya membeli dariKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau boleh menjadi kaya; dan pakaian putih, supaya engkau boleh berpakaian dan aib ketelanjanganmu tidak terlihat; dan minyakilah matamu dengan salep mata, supaya engkau boleh melihat

 

v   Kristus menyuruh jemaat Laodikia membeli dariNya tiga hal:

ü   Emas yang telah dimurnikan dalam api ~ yaitu iman yang teruji

1 Petrus 1:7

Ujian imanmu, yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, walaupun itu diuji dengan apiboleh didapati menerima pujian dan kehormatan dan kemuliaan pada kedatangan  Yesus Kristus

 

ü   Pakaian putih untuk menutupi ketelanjangannya ~

yaitu kebenaran Kristus dalam kehidupan kita. Kita tahu ketelanjangan adalah kondisi berdosa, kehilangan kemuliaan Tuhan. Jadi  pakaian putih ini adalah jubah kemuliaan Tuhan yang diberikan kita untuk menutupi diri kita yang adalah orang berdosa.

Wahyu 19:8  

Dan kepadanya dikaruniakan  supaya memakai kain lenan halus, putih dan bersih,  karena lenan halus itu adalah kebenaran pada orang-orang kudus.

 

ü   Minyak pelumas mata ~

untuk mencelekkan mata yang buta, supaya menyadari kondisinya sendiri.

2 Petrus 1:5-9

5 Maka khususnya untuk tujuan inilah, dengan segala ketekunan, tambahkanlah

Ø   kepada imanmu

Ø   kebajikan; dan kepada kebajikan,

Ø   pengetahuan, 6 dan kepada pengetahuan,

Ø   penguasaan diri; kepada penguasaan diri,

Ø   ketabahan; dan kepada ketabahan,

Ø   kesalehan, 7 dan kepada kesalehan,

Ø   keperdulian pada saudara; dan kepada keperdulian pada saudara,

Ø   kasih.

8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu tidak akan mandul maupun tidak berbuah dalam pengetahuanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. 9 Karena barangsiapa tidak memiliki hal-hal itu, ia rabun, bahkan buta dan telah lupa, bahwa dia telah dibersihkan dari dosa-dosanya yang lama.

 

 

3:19        Seberapa banyak yang Kukasihi, Aku tegur dan hajar. Sebab itu bersemangatlah dan bertobatlah.

 

v   Di sini Kristus menyatakan bahwa karena Dia mengasihi jemaat Laodikia itulah Dia menegur dan menghajar mereka.

Seperti orangtua kita, demi kebaikan anak-anaknya, kalau mereka berbuat kesalahan maka orangtuanya akan menegur dan kalau itu masing kurang didengar, maka orangtua akan menghajar mereka. Di zaman modern sekarang di mana manusia merasa lebih pandai daripada Tuhan, orangtua dilarang berbuat kasar terhadap anak-anak mereka, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan, walaupun anak itu berbuat kesalahan. Akibatnya kita melihat semakin lama manusia semakin merosot akhlaknya, mau hidup sesuka hatinya, tidak mengakui maupun menghargai autoritas. Tetapi cara Tuhan mengajar anak-anakNya demi kebaikan mereka ialah dengan menegur dan menghajar. Dan sudah pasti Tuhan yang benar.

 

v   Tuhan menyuruh mereka be zealous”

= yang giat, yang rajin, jangan malas, yang bersemangat, dan bertobatlah, berhenti berbuat dosa, berbalik arah, berubah dari perbuatan yang sekarang.

 

 

3:20        Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk ke tempatnya dan  makan bersamanya dan ia bersama-Ku.

 

v   Kristus jelas berkata, bahwa kesediaan kita untuk membukakan pintu bagiNya merupakan satu-satunya jalan bagiNya untuk mau masuk.

Kristus tidak mendobrak pintu sendiri, Dia tidak mau masuk secara paksa. Kristus hanya mengetuk. Jikalau kita pura-pura tidak mendengar dan tidak membukakan pintu, Dia tidak akan masuk. Tetapi jika kita mempersilakan Dia masuk, dia bukan hanya masuk, tapi Dia akan makan bersama-sama kita, artinya Dia akan bergaul dengan kita. Tuhan tidak pernah berubah. Dari zaman Adam Dia memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih. Sekarang pun dia memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih membuka pintu bagiNya atau tidak. Dalam hal ini jangan lupa, manusia memang diberi kebebasan untuk memilih, tetapi tidak bebas dari konsekuensi pilihan yang kita buat.

 

 

3:21        Barangsiapa menang Aku akan mengaruniakan kepadanya untuk duduk bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

v   Kembali disebutkan “Barangsiapa menang”

berarti hingga akhir pertandingan, hingga garis finis. Kristus menyatakan “Aku pun telah menang”. Ini untuk memberi semangat kepada jemaat Laodikia yang akan mengalami masa kesusahan besar menjelang kedatangan Kristus yang kedua kalinya, bahwa Dia sudah menang, oleh karena itu, kita pun bisa menang karena Dia sudah menang.

 

v   Dan pahala yang diberikan kepada pemenang dari jemaat Laodikia ini

adalah “untuk duduk bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku ~ suatu kehormatan yang sangat tinggi, berbagi kursi takhta bersama Kristus! Dari tujuh jemaat yang diberi pesan, Laodekia adalah jemaat yang paling parah, yang tidak menerima pujian sama sekali. Namun, bagi mereka yang keluar sebagai pemenang dari jemaat yang paling parah ini, pahala yang akan mereka terima justru adalah kehormatan yang terbesar, yaitu duduk bersama Kristus di takhtaNya.

 

 

3:22        Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

 

v   Jemaat Laodikia mewakili jemaat Kristus dari tahun 1844 hingga kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

 

 

 

 

 

June 2012

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar