Renungan malam sabat ini:
MANA YANG BENAR: ROMA 14:5-6 ATAU
IBRANI 4:9-11???
Roma 14:5-6
Yang seorang menganggap
hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain
menganggap SEMUA HARI SAMA saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin
dalam hatinya sendiri. Siapa yang
berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan.
Ibrani 4:9-11
Jadi masih tersedia suatu
HARI PERHENTIAN, HARI KETUJUH,
BAGI UMAT ALLAH.
Sebab barangsiapa telah
masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala
pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya. Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk
ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti
contoh ketidaktaatan itu juga.
Mana yang benar? Semua hari sama atau hari ketujuh itu
harus menjadi hari perhentian bagi umat Allah?
KEDUA-DUANYA BENAR!
Kedua ayat ini sama-sama ditulis oleh Paulus, jadi tidak
mungkin Paulus mengkontradiksi dirinya sendiri, bukan? Paulus menulis tentang
dua hal yang berbeda di sini.
Coba kita baca kedua ayat ini dengan teliti.
Di Roma 14:5-6, Paulus menyebut semua hari sama UNTUK
MELAKUKAN APA?
Tidak
disebut, kan?
Mengapa banyak orang Kristen menganggap Paulus bicara tentang
hari perhentian?
Di Ibrani 4:9-11, di sini Paulus jelas menyebut “HARI KETUJUH” adalah “HARI PERHENTIAN .....
BAGI UMAT ALLAH” Lalu
dilanjutkan dengan pesannya “baiklah kita berusaha
untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena
mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.”
Jadi ROMA 14:5-6 TIDAK MEMBAHAS HARI TUHAN, YANG
TELAH DITENTUKAN OLEH TUHAN SENDIRI YAITU SETIAP TUJUH HARI, DI MANA TUHAN
MENGATAKAN PADA HARI ITU MANUSIA HARUS BERHENTI BEKERJA (KEL. 20:8-11), KARENA
HARI ITU ADALAH HARI MILIK TUHAN.
SEDANGKAN IBRANI 4:9-11 ITU BICARA
TENTANG HARI TUHAN, YAITU HARI YANG KETUJUH, YANG ADALAH HARI PERHENTIAN [BERHENTI BEKERJA]
BAGI UMAT ALLAH, KARENA ITU HARI TUHAN.
BERARTI ROMA 14:5-6 TIDAK BERTENTANGAN
DENGAN IBRANI 4:9-11.
Lalu apa yang dibicarakan Roma 14:5-6?
Kita kembali ke sejarah gereja. Di zaman Paulus, gereja di
Roma dan Korintus punya banyak masalah, karena umatnya terdiri atas campuran
orang Kristen keturunan Yahudi dan orang Kristen keturunan Yunani.
Yang
dipermasalahkan di antaranya (masih ada yang lain tapi tidak dibahas di sini), orang-orang keturunan
Yahudi sudah sejak kecil memelihara hari-hari perayaan dan hari-hari upacara
Bait Suci yang bermacam-macam banyaknya. Sedangkan orang Yunani tidak.
ORANG-ORANG YAHUDI MEMELIHARA HARI-HARI UPACARA DAN
HARI-HARI RAYA ITU UNTUK TUHAN, MAKA SETELAH MEREKA MENJADI ORANG KRISTEN,
MASIH BANYAK DARI MEREKA YANG TETAP MELANJUTKAN TRADISI MEMELIHARA HARI-HARI
UPACARA DAN HARI-HARI RAYA ITU WALAUPUN SEBENARNYA SEMUA HARI RAYA DAN HARI
UPACARA ITU SUDAH BERAKHIR FUNGSINYA KETIKA YESUS, DOMBA ALLAH YANG SEJATI,
MENGGENAPI SEMUA UPACARA BAIT SUCI MEREKA.
NAH, ORANG-ORANG YUNANI YANG MELIHAT REKAN
SEIMAN MEREKA DARI KETURUNAN YAHUDI MASIH SUKA MEMELIHARA HARI-HARI UPACARA
YANG SEBENARNYA SUDAH TIDAK BERFUNGSI LAGI ITU, TIDAK SENANG HATI DAN MENGHAKIMI
MEREKA, DAN HAL ITU MENJADI SUMBER PERTENGKARAN DI ANTARA MEREKA.
Karena itulah Paulus menulis surat kepada gereja di Roma dan
Korintus mengenai hal-hal yang dipertikaikan ini. Intinya, menurut Paulus, apa
yang dilakukan orang-orang Yahudi itu toh bukan hal yang prinsipial, jika
mereka masih ingin merayakan hari-hari itu karena sudah menjadi tradisi mereka,
ya biarkan saja, toh mereka melakukannya untuk Tuhan, walaupun sebenarnya
upacara-upacara itu sudah tidak berfungsi lagi, tapi itu bukan dosa. Jadi, kata
Paulus, hal itu tidak usah dipermasalahkan di antara sesama saudara seiman.
Di Roma 14:5-6 Paulus sama sekali TIDAK berkata, hari
perhentian hari ketujuh itu BOLEH digantikan oleh hari mana saja sesuka hati
yang beribadah. Karena ayat ini sama sekali tidak bicara mengenai hari
perhentian [sabat hari ketujuh].
Sedangkan Ibrani 4:9-11 KHUSUS BICARA TENTANG HARI KETUJUH SEBAGAI HARI PERHENTIAN UMAT ALLAH.
Artinya, pada hari itu umat Allah WAJIB BERHENTI DARI SEMUA PEKERJAAN
SEHARI-HARINYA DAN MEMAKAI HARI ITU HANYA UNTUK MEMULIAKAN ALLAH.
Tuhan hanya menunjuk SATU hari saja dalam seminggu, yaitu
hari KETUJUH, di mana manusia harus berhenti dari semua kesibukannya sendiri
dan memakai hari itu SELURUHNYA UNTUK KEMULIAAN ALLAH. Tuhan tidak menyuruh manusia
berhenti bekerja setiap hari, Tuhan tidak mengajar manusia menjadi pemalas. Tetapi
hanya pada HARI KETUJUH itu saja manusia harus berhenti bekerja. Dan inilah
yang ditulis Paulus di Ibrani 4:9-11
Sebenarnya manusia harus beribadah kepada Tuhan setiap hari,
karena setiap hari Tuhan memelihara kita dengan memberi udara, oksigen, air, matahari, dan semua berkatNya. Tetapi hari-hari yang lain BUKAN HARI PERHENTIAN, enam hari
yang lain itu diberikan Tuhan kepada manusia untuk dipakai mengerjakan semua
urusan manusia sendiri. Pada hari-hati
itu manusia tidak disuruh berhenti bekerja. IBADAH PADA HARI-HARI YANG LAIN ITU TIDAK BOLEH MENGGANTIKAN IBADAH
PADA HARI PERHENTIAN, karena hari perhentian sudah ditentukan
oleh Tuhan yaitu HARI YANG KETUJUH.
Kita harus ingat baik-baik, di zaman para Rasul, tidak ada orang Kristen yang beribadah pada hari
Minggu.
Jadi Paulus pasti tidak menulis mengenai ibadah pada hari perhentian
[sabat hari yang ketujuh] karena hal itu bukan masalah sama sekali.
IBADAH HARI MINGGU BARU DIMULAI KETIKA
CONSTANTINE KAISAR ROMA PADA TANGGAL 7 MARET 321AD MENGELUARKAN PERINTAHNYA
AGAR SEMUA ORANG KRISTEN BERHENTI BEKERJA PADA HARI MINGGU. PADA SAAT ITU HARI YANG KETUJUH DAN
HARI YANG PERTAMA SAMA-SAMA MENJADI HARI IBADAH. TETAPI SETELAH KONSILI
LAODEKIA TAHUN 336AD
MERESMIKAN
PENGGANTIAN HARI IBADAH ITU, KEPAUSAN “MEMINDAHKAN KESUCIAN HARI
KETUJUH KE HARI PERTAMA” DAN MENCATATNYA SEBAGAI CANON LAW NO. XXIX, BARU SEJAK ITU SEMUA ORANG KRISTEN HANYA BOLEH BERIBADAH PADA HARI MINGGU.
Semoga renungan pada malam sabat hari ketujuh ini membawa
berkat bagi semua.
26 Apr. 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar