Minggu, 05 April 2015

145. BUKAN SELAMAT PASKAH, BUKAN HAPPY EASTER

145. BUKAN SELAMAT PASKAH

BUKAN HAPPY EASTER

_____________________________________________________

Kristen Advent Hari Ketujuh tidak merayakan baik hari Paskah maupun Easter. Alasannya ada beberapa.

 

Sebelumnya aku ingin membedakan antara perayaan Passah (Passover) orang Yahudi yang pertama kalinya diadakan pada malam mereka meninggalkan Mesir, dengan istilah Paskah yang sekarang diadopsi orang Kristen.

 

Perayaan Paskah orang Kristen sekarang itu sangat berbeda dengan Perayaan Passah orang Yahudi dari zaman Musa hingga ke kematian Yesus.

v   Perayaan Paskah orang Kristen sekarang

ü   merayakan dua peristiwa, yaitu:

Ø    kematian Yesus di salib pada hari Jumat (Good Friday),

Ø    kebangkitan Yesus pada Minggu pagi (Easter Sunday).

ü   Perayaan ini diperkenalkan oleh gereja Universal sekitar tahun 325 AD.

Dan sejak itu muncullah Perayaan Paskah seperti yang kita kenal sekarang.

ü   Perayaan Paskah ini dalam bahasa Inggrisnya disebut “Easter”.

Jadi orang Barat sudah tidak mengaitkan perayaan “Easter” mereka dengan “Paskah” (Passover) orang Yahudi. Nanti kita akan lihat “Easter” sesungguhnya dikaitkan kepada apa.

 

 

v   Perayaan Passah bangsa Israel ketika meninggalkan Mesir sekitar 1450 BC hingga tahun 31 AD.

ü   Pertama kalinya Tuhan memperkenalkan upacara Passah kepada bangsa Israel.

Setiap keluarga harus menyembelih domba Passah pada petang 14 Nisan, dan mengoleskan darah domba itu pada kosen-kosen pintu rumah mereka sebagai pertanda keluarga di dalam rumah itu dilindungi oleh darah domba yang disembelih ketika malaikat yang akan membunuh semua anak sulung baik manusia maupun hewan, lewat (passover) menjalankan tugasnya.

ü   Orang Israel harus menyembelih sendiri domba Passah itu dan kemudian membakarnya, dan tidak ada tulangnya yang boleh dipatahkan.

Domba Passah ini melambangkan Yesus yang kelak akan datang menjadi Domba Allah yang dikurbankan. Orang Israel lalu harus memakan domba Passah itu dalam kondisi siap berangkat, dan sisanya harus dibakar habis sebelum mereka berangkat meninggalkan Mesir.

ü   Sejak itu setiap tahun pada setiap tanggal 14 Nissan,

orang Israel memperingati pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir melalui perayaan Passah ini. Karena itu Perayaan Passah ini hanya relevan bagi bangsa Israel yang memiliki pengalaman eksodus dari Mesir.

ü   Perayaan ini diakhiri oleh Yesus

ketika Dia dipersembahkan sebagai Domba Allah di atas salib pada 14 Nissan tahun 31 AD. Ketika tirai Bait Suci robek dari atas ke bawah saat Yesus berseru dari atas salib, “Sudah Selesai!” itu menandai berakhirnya semua perayaan Yahudi termasuk Perayaan Passah yang merupakan lambang pekerjaan penebusan Yesus Kristus.

 

 

v   Orang Kristen di zaman Perjanjian Baru, setelah tahun 31 AD

tidak merayakan Passah, tetapi mengikuti petunjuk Yesus mereka merayakan kematian dan kebangkitan Yesus melalui UPACARA PERJAMUAN KUDUS.

 

 

Jadi sangat beda antara Perayaan Passah bangsa Israel yang asli dengan yang sekarang dianggap Paskah oleh orang Kristen.

Lucunya, bahasa Indonesia, masih memakai istilah “Paskah” yang mirip dengan istilah aslinya dalam bahasa Ibrani:  פּסח  [pesach peh'-sakh], yang artinya “Passover” atau “lewat”, tapi pada prakteknya orang Kristen bukan mengikuti perayaan  פּסח  [pesach peh'-sakh]  melainkan perayaan Easter yang diciptakan gereja Universal.

 

 

Dalam bahasa Inggris, orang tidak menyebut perayaan itu “Passover” lagi seperti istilah yang dipakai untuk perayaan passah orang Yahudi, melainkan memakai istilah “Easter” yang sesungguhnya berasal dari kata “Astarte”, “Ishtar”, “Oestere” (Oestara), yang adalah dewi-dewi pagan.

 

Apakah orang Kristen tidak boleh merayakan hari kematian dan kebangkitan Kristus? Tentu saja boleh. Tetapi mengapa dalam bahasa Inggris perayaan kematian dan kebangkitan Kristus diberi nama dewi pagan?

Dan mengapa dalam bahasa Indonesia diberi nama Perayaan Passah orang Yahudi yang sama sekali berbeda? Ini yang aneh.

 

Mari kita simak lebih jelas.

# 1. PERAYAAN PASSAH ORANG YAHUDI SEBENARNYA SUDAH BERAKHIR DI SALIB.

Untuk memahami apa makna kata “PASSAH” (Passover) yang benar, kita perlu kembali kepada bahasa aslinya dan di mana kata tersebut dipakai.

Pertama kalinya kata Passah atau   פּסח  [pesach peh'-sakh] ini muncul, ialah di:

Keluaran 12:11

Dan beginilah kamu harus memakannya: dengan pinggangmu berikat, sepatu di kakimu dan tongkat di tanganmu; dan kamu harus memakannya buru-buru; itulah Passah TUHAN.

 

“itulah Passah (passover) TUHAN”,  artinya, itulah saatnya Tuhan lewat ~ “passover” artinya “lewat” ~ untuk membunuh semua anak sulung orang Mesir yang tidak mempersembahkan kurban domba pada waktu itu.

Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap, silakan membaca Keluaran pasal 12:1-14.

 

Itu adalah upacara yang diajarkan Tuhan kepada bangsa Israel menjelang mereka dibawa keluar dari perbudakan Mesir. Singkat ceritanya, setiap keluarga (kalau keluarga kecil boleh bergabung), pada tanggal 10 bulan pertama harus memilih seekor domba yang harus dikurung 4 hari (ada maknanya tapi tidak aku bahas di sini nanti terlalu panjang), lalu pada tgl 14 menjelang senja domba itu disembelih, darahnya dibubuhkan pada kosen pintu. Dagingnya dipanggang dan dimakan dengan roti tidak beragi dan sayur pahit malam itu juga, dalam kondisi siap berangkat (karena mereka akan segera berangkat setelah menyelesaikan upacara itu),  dan apa yang tersisa harus dibakar habis, tidak boleh disisakan sampai pagi.

Nah, darah domba yang dibubuhkan pada kosen pintu itu menjadi tanda bagi Tuhan bahwa penghuni rumah tersebut telah melakukan upacara פּסח [pesach peh'-sakh], maka anak sulung mereka akan dilindungi dari kematian.

Perayaan פּסח [pesach peh'-sakh] ini merupakan simbol pekerjaan penebusan Kristus.

 

Selain perayaan פּסח [pesach peh'-sakh] ini, masih ada 6 lagi upacara yang diajarkan Tuhan untuk dilaksanakan orang Yahudi dalam setiap tahunnya. SEMUA UPACARA INI, ketujuh-tujuhnya, ADALAH SIMBOL, atau LAMBANG atau BAYANGAN dari PEKERJAAN PENEBUSAN KRISTUS.

 

Ini ditulis dengan jelas di Kolose 2:16-17, mari kita baca:

11karena itu janganlah kamu biarkan orang menghakimi kamu mengenai

(1) makanan atau minuman atau

(2) mengenai suatu hari raya,

(3) atau mengenai bulan baru, atau

(4) mengenai hari-hari sabat,

12yang adalah bayangan dari apa yang harus datang, sedangkan substansinya ialah Kristus.

 

Jadi dari (1) sampai (4) itu  adalah simbol/lambang/bayangan dari penebusan Kristus:

v   Makanan atau minuman 

Ini bicara tentang makanan dan minuman yang dipersembahkan kepada Tuhan dalam upacara di Bait Suci, ini BUKAN makanan dan minuman di meja makan manusia. Jangan salah, karena ayat ini bicara khusus tentang upacara di Bait Suci, yang melambangkan pekerjaan penebusan Kristus.

 

v   Hari raya 

yang disebut hari raya adalah ketujuh upacara perayaan Yahudi, 4 perayaan di musim semi dan 3 perayaan di musim gugur. Perayaan פּסח [pesach peh'-sakh] adalah perayaan yang pertama setiap tahun, yaitu pada tanggal 14 Nissan yang dilanjutkan sampai tgl 21 Nissan.

 

v   Bulan baru

Ini juga merupakan perayaan Yahudi setiap awal bulan.

 

v   Hari-hari sabat 

Nah, ini BUKAN SABAT HARI KETUJUH setiap minggu, tetapi merupakan hari-hari sabat atau hari-hari libur kerja yang lain di mana umat Yahudi berkumpul untuk merayakan upacara Tuhan. Misalnya hari Paskah פּסח   [pesach peh'-sakh] itu merupakan hari libur kerja, walaupun jatuhnya tidak pada hari yang ketujuh, tetapi hari di mana ada upacara keagamaan yang mengharuskan semua umat berkumpul, hari itu disebut hari sabat (=hari berhenti melakukan pekerjaan duniawi). Bilamana suatu hari upacara jatuh pada Sabat Hari Ketujuh, maka hari itu disebut “high Sabbath”, atau “Sabat Besar” karena hari itu merupakan dua perayaan sekaligus.

 

Maka, semua hari raya, semua upacara keagamaan ini, melambangkan pekerjaan penebusan Kristus, karena Bait Suci itu fungsinya adalah untuk mengajar orang Yahudi bagaimana penebusan Kristus itu terjadi.

 

 

Nah, setelah Kristus disalibkan, Domba Allah yang sejati sudah dikurbankan satu kali untuk semua manusia, semua upacara keagamaan yang hanya merupakan lambang/bayangan dari penebusan yang asli, berakhir. Dan itu ditunjukkan Tuhan dengan robeknya tirai Bait Suci pada saat Yesus berkata “Sudah selesai” di salib. Ini bisa kita baca di Matius 27:50-51

50  Yesus setelah Dia berseru lagi dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya. 51 Dan lihatlah, Tabir Bait Suci tercabik dua dari atas sampai ke bawah; dan bumi berguncang, dan bukit-bukit batu terbelah.

Kalau kita pelajari maka kita tahu bahwa tirai Bait Suci ini tenunannya setebal antara 2-4 inci, atau antara 5-10 cm! Dan mustahil tangan manusia bisa merobeknya, apalagi ini terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Maka sangat jelas bahwa bukan tangan manusialah yang merobeknya. Ini adalah pertanda dari Tuhan bahwa fungsi Bait Suci sebagai tempat mempersembahkan kurban sudah berakhir, dengan demikian BERAKHIR JUGALAH SEMUA PERAYAAN/UPACARA KURBAN YAHUDI, TERMASUK UPACARA פּסח  [pesach peh'-sakh] atau PASSAH atau “Passover”.

 

Jadi umat PERJANJIAN BARU, gereja Kristen, TIDAK LAGI MERAYAKAN PASSAH פּסח   [pesach peh'-sakh].

Menyebut hari kebangkitan Kristus sebagai Paskah itu tidak tepat, karena memang itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan kata פּסח [pesach peh'-sakh], Passah (Passover).

 

 

 

# 2. SEKARANG, BAGAIMANA DENGAN HAPPY EASTER?

Kata “EASTER” diambil dari bahasa Inggris. Tapi sebenarnya kata ini SAMA SEKALI TIDAK ADA KAITANNYA dengan kebangkitan Kristus.

Kalian bisa menemukan banyak pembahasan tentang kata EASTER ini di internet. Aku kutipkan sedikit dari pembahasan tersebut di sini:

THE NAME (EASTER) can be traced back to the name "Astarte," the Syrian sun goddess, known as the "queen of heaven"

At the end of the winter, the season changes because the earth tilts as it rotates on its axis. Spring arrives when the sun is over the equator. On the first day of Spring, known as the vernal equinox (which means "spring equal night"), both day and night are an equal twelve hours long. Which meant that the long winter nights were over, and that the sun again began to take control. This time was marked by celebrations and festivals to thank the pagan gods. These ancient rituals were fertility festivals, observed in hopes that the gods would bless them with fertile flocks and fields. Animal and child sacrifices were offered to the gods to receive this favor.

Venerable Bede, an eighth century Christian historian, indicated that the name Easter came from the festival of "Oestre" (also found as "Ostere," "Ostara), the Anglo-Saxon goddess of Spring and fertility. There was also a Teutonic (Germanic) goddess known as "Eostre" (also found as "Eastre", " Estre"), who was the goddess of dawn and light, fertility, and Spring. It is from these deities where the name Easter actually originates. The festival in her honor, was held during the vernal equinox. Controlled by the Calendar

 

The 11th edition of Encyclopedia Britannica’s "Easter" article states, "There is no indication of the observance of the Easter festival in the New Testament, or in the writings of the apostolic church Fathers." The ecclesiastical historian, Socrates is quoted in the same article as he points out that NEITHER THE LORD OR HIS APOSTLES ENJOINED THE KEEPING OF THIS DAY. He says, "The apostles had no thought of appointing festival days, but of promoting a life of blamelessness and piety". He attributes the observance of Easter by the church to the perpetuation of an old usage, "just as many other customs have been established." Early Church reformers such as Calvin and Knox protested strongly against Easter because of its pagan origins. Observance of the holiday was not widely celebrated in America until well after the Civil War. ( Easter: Its Story and Meaning by Alan Watts; Babylon, Mystery Religion, Ralph Woodrow; Calvin Tracts; Knox’s History)

 

ASHTAROTH, THE QUEEN OF HEAVEN: Astarte (Easter)-worship was always associated with the worship of Baal or sun worship. Astarte was Baal’s wife. Notice that another name for Astarte was Ashtaroth. The following quote makes this point clear: What means the term Easter itself? It is not a Christian name. It bears its Chaldean origin on its very forehead. Easter is nothing else than Astarte, one of the titles of Beltis, the queen of heaven.

Now, the Assyrian goddess, or Astarte, is identified with Semiramis by Athenagoras (Legatio, vol. ii. p. 179), and by Lucian (De Dea Syria, vol iii. p. 382)

Now, no name could more exactly picture forth the character of Semiramis, as queen of Babylon, than the name of Asht-tart, for that just means The woman that made towers Ashturit, then is obviously the same as the Hebrew Ashtoreth. (Alexander Hislop, The Two Babylons, pp. 103, 307-308).

 

Notice this conclusive quote from Microsoft Encarta Multimedia Encyclopedia: Ishtar was the Great Mother, the goddess of fertility and the queen of heaven. So, in actuality, Ashtaroth (Ishtar) was Nimrod’s harlotrous, mother/wife widow, Semiramis, as many other ancient historians attest! Easter is now established as none other than the Ashtaroth of the Bible! We can now examine the scriptures that show how God views the worship of this pagan goddess by any name!

 

Jadi kalian bisa melihat bahwa kata EASTER itu diambil dari penyembahan pagan.

Sekarang kita lihat apa komentar Tuhan tentang “Ashtaroth” yang adalah asal usul kata “Easter” ini.

Mari kita lihat di kitab Hakim-hakim 2:11-13

11 Dan orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan beribadah kepada para Baal. 12 Dan mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir; dan mengikuti allah-allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepada mereka, dan memprovokasi TUHAN sampai murka. 13 Dan mereka meninggalkan TUHAN, dan menyembah Baal dan Asytoret.

 

Di 1 Samuel 7:3 juga dikatakan,

Dan berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian, ‘Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatimu, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu, dan siapkan hatimu bagi TUHAN dan sembahlah hanya Dia; dan Ia akan menyelamatkan kamu dari tangan orang Filistin."

 

 

Jadi, jika kita mengucapkan “HAPPY EASTER”, sebenarnya kita memakai nama dewi pagan sebagai ucapan selamat kita.

Walaupun upacan ini sudah ada sejak dulu dan diterima dunia internasional, tapi sebenarnya sangat tidak pantas bagi seorang yang mengaku mengikuti Kristus untuk:

v   ikut dalam kebiasaan yang salah yang menghidupkan kembali upacara yang sudah diakhiri Kristus di salib (Passover/Passah),

berarti kita tidak menghargai pengurbanan Kristus di salib yang telah mengakhiri upacara Passah,

v   atau yang lebih parah lagi mengaitkan kebangkitanNya dengan nama dewi–dewi yang disembah orang-orang pagan,

yang menurut Tuhan itu adalah jahat di mata TUHAN dan dan memprovokasi TUHAN sampai murka.”

 

Sebaiknya kalau kita mau mengucapkan selamat untuk hari kebangkitan Kristus, ya kita bisa mengucapkan “SELAMAT MEMPERINGATI KEBANGKITAN KRISTUS, mudah, kan? Dengan kata-kata yang jelas dan tidak akan disalahartikan.

Atau kalau harus pakai bahasa Inggris ya “HAPPY RESURRECTION DAY. Walaupun sebenarnya Kristus tidak pernah mengajar murid-muridNya untuk memperingati Hari KebangkitanNya. Yang Kristus ajarkan ialah memperingati kematianNya.

 

1 Korintus 11:24-26

Sebab aku (Paulus) telah menerima dari Tuhan apa yang sama yang telah kusampaikan kepadamu, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia dikhianati, mengambil roti dan sesudah Ia mengucap syukur, Ia memecah-mecahkannya dan berkata, ‘Ambillah, makan: Inilah tubuh-Ku, yang dipecahkan  bagi kamu; perbuatlah ini sebagai peringatan akan Aku!’ Demikian juga dengan cara yang sama, Ia mengambil cawan, sesudah Ia makan, sambil berkata, ‘Cawan ini adalah perjanjian baru dalam darah-Ku; perbuatlah ini, sesering kamu meminumnya, sebagai peringatan akan Aku!’ Sebab sesering kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

 

Ini yang dikatakan Yesus di peristiwa Perjamuan Terakhir bersama murid-muridNya, sebelum Dia ditangkap. Mana ada disinggung tentang kebangkitanNya? Yang disuruh memperingati ialah kematianNya.

 

 

Tiga upacara yang diajarkan Kristus untuk dilakukan murid-muridNya adalah:

1.   Upacara baptisan dengan cara selam

WAJIB bagi mereka yang bertobat dari dosa-dosanya dan yang mengakui Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan,

 

2.   Upacara cuci kaki

WAJIB antara sesama pengikut Kristus sebelum Perjamuan Kudus sebagai tanda saling memaafkan kesalahan dan saling merendahkan hati,

 

3.   Upacara Perjamuan Kudus

WAJIB diikuti semua pengikut Kristus secara lengkap, yaitu makan roti tak beragi yang melambangkan tubuh Kristus, dan minum air anggur (yang tidak difermentasi) yang melambangkan darah Kristus. Jadi bukan hanya imamnya yang boleh minum anggurnya sementara umat hanya dibagiin roti. Inilah yang dilakukan untuk memperingati kematian Kristus hingga kedatanganNya yang kedua kelak.

 

DI LUAR TIGA UPACARA INI, KRISTUS TIDAK MENGAJARKAN UPACARA ATAU PERAYAAN LAIN YANG HARUS DILAKUKAN PENGIKUTNYA, bahkan di dalam Alkitab pun tidak pernah ada tulisan bahwa sekembalinya Kristus ke Surga, murid-muridNya melakukan upacara/perayaan yang lain.

Ø    Tidak ada perayaan hari Kelahiran Kristus ala dunia Barat dengan Santa Claus dan kereta rusanya yang bisa terbang,

Ø    tidak ada perayaan hari KebangkitanNya, apalagi yang ala Easter dengan lambang kelinci dan telur,

Ø    tidak ada perayaan hari Valentine dengan bagi-bagi coklat dan puisi cinta, dll.

Itu semua ciptaan manusia, yang mencatut nama Tuhan sebagai alasan untuk mengadakan perayaan.

 

Hanya tiga upacara di atas yang diajarkan Kristus YANG WAJIB DILAKUKAN oleh pengikut-pengikutNya.

Manusia memang aneh. Yang Kristus jelas-jelas mengatakan WAJIB, tidak dilakukan, atau dilakukan secara tidak benar, tidak seperti yang diajarkan Kristus.  Tetapi YANG TIDAK PERNAH KRISTUS SURUH LAKUKAN, ITU YANG DILAKUKAN SECARA BESAR-BESARAN. Gereja penuh pada tgl 24-25 Desember, misa-misa yang luar biasa menarik perhatian umat, dan juga saat hari KebangkitanNya. Pementasan kisah kelahiran Kristus digelar di mana-mana. Paduan-paduan suara yang indah digelar khusus untuk acara-acara itu. Pementasan kematian Kristus digelar di mana-mana. Kenapa manusia suka memerankan Kristus? Pantaskah manusia-manusia berdosa memerankan Kristus yang tidak pernah berbuat dosa? Apakah sengsara dan pengurbanan Kristus yang satu kali untuk semua manusia itu tidak cukup, sehingga harus diulang-ulang lagi oleh manusia yang memainkan peranan Kristus? Apakah itu memuliakan Kristus?

Semua itu tidak alkitabiah.

Pertanyaan: Lalu UNTUK SIAPA KITA MELAKUKANNYA? Untuk menyenangkan hati Tuhan? Padahal Tuhan tidak menghendaki itu.

 

Maka sebagai penutup, aku ucapkan kepada teman-teman yang telah memberiku ucapan Selamat Paskah atau Happy Easter, terima kasih banyak atas perhatian kalian, tapi yang kalian lakukan itu tidak alkitabiah, dan bahkan jangan-jangan itu jahat di mata TUHAN dan dan memprovokasi TUHAN sampai murka.”

 

Selamat memperingati hari kebangkitan Kristus.

Selamat belajar Alkitab.

Selamat mengikuti perintah-perintah Tuhan.

Selamat meninggalkan yang tidak disukai Tuhan.

 

Tuhan memberkati kita semua.

 

 

 

05 04 15