Sabtu, 24 April 2021

201. TUJUH MALAPETAKA TERAKHIR KITAB WAHYU

 201. TUJUH MALAPETAKA TERAKHIR

_______________________________________________________________________________________

 

Di kitab Wahyu, ada rangkaian nubuatan seri serba tujuh:

Ø  Tujuh Jemaat

yang membahas perjalanan kondisi jemaat dan doktrin/ajaran Kristen dari zaman apostolik hingga akhir zaman.

Ø  Tujuh Meterai

yang membahas perjalanan umat Kristen dari zaman apostolik hingga akhir zaman.

Ø  Tujuh Terompet (Sangkakala/Nafiri)

yang membahas rangkaian penghukuman atas musuh-musuh umat Allah dari zaman apostolik hingga akhir zaman dalam skala setempat.

Ø  Tujuh Guntur

yang khusus membahas kekecewaan besar umat Allah akhir zaman di tahun 1843-1844 sebagai seleksi Tuhan menetapkan gerejaNya yang tersisa.

Ø  Tujuh Malapetaka (Bala) Terakhir

yang membahas penghukuman atas dunia yang menolak Allah dalam skala global di akhir zaman.

 

Pembahasan tentang:

Ø    seri Meterai (24 episode),

Ø    seri Terompet (24 episode),

Ø    seri Guntur (1 episode),

Ø    dan sebagian seri Malapetaka (2 episode, hanya malapetaka yang ke5, ke6, ke7)

lengkap dengan terjemahannya ada di blog KENALI SUARA GEMBALAMU linknya smaragd842.blogspot.com silakan mengakses sendiri karena pembahasan-pembahasan Pdt. Stephen Bohr itu benar-benar komprehensif, panjang-lebar sampai detail yang sekecil-kecilnya dan saya tidak akan mengulanginya di sini.

Tetapi karena seri Tujuh Malapetaka Terakhir tidak dibahas semua, maka di sini saya bahas mulai Malapetaka pertama.

 

 

Untuk ini kita akan ke Wahyu 15 dulu. Ini adalah ayat-ayat perkenalan/pengantar untuk Ketujuh Malapetaka Terakhir. Mari kita lihat satu per satu. Ayat-ayat di sini adalah terjemahan dari KJV/NKJV yang diindonesiakan.

 

Ayat 1

Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan mengagumkan: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena di dalam mereka murka Allah lengkap.

Jadi di semua Malapetaka Terakhir itu seluruh murka Allah tidak ada yang tertinggal, lengkap. Wahyu 14:10 mengatakan cawan itu berisikan murka Allah tanpa campuran, artinya tidak dicairkan belas kasihan, 100% murka Allah yang kental.

 

Ayat 2-4      

ayat 2 hingga 4 adalah ayat-ayat sisipan yang bicara tentang umat Allah yang sudah diselamatkan, ketika mereka sudah lolos dari Ketujuh Malapetaka Terakhir. Ini ada pembahasannya sendiri dan tidak dibahas di sini karena terlalu panjang.

 

Ayat 5

Kemudian setelah itu aku melihat, dan tampaklah kuil kemah kesaksian [tabernakel] di sorga terbuka.

KJV menyebutnya “the temple of the tabernacle of the testimony”, jadi sangat jelas tempat mana ini yang dimaksud.

Kita tahu di Surga ada Bait Suci, yang dulu pernah ditunjukkan Allah kepada Musa supaya Musa membuat tiruannya dalam skala kecil di dunia (cek Keluaran 25:40, Ibrani 8:5). Dari kitab Ibrani kita juga tahu Yesus sekarang menjadi Imam Besar di Bait Suci yang di Surga. Nah, kalau kita mempelajari bentuk Bait Suci, maka ada dua bilik:

(1)  Bilik Kudus,

ini yang dimasuki imam setiap hari untuk upacara kurban.

(2)  Bilik Mahakudus,

ini yang hanya boleh dimasuki Imam Besar satu tahun satu kali pada hari Grafirat/hari Pendamaian, pada waktu mana Imam Besar itu “membersihkan” Bait Suci dari dosa-dosa yang dibawa masuk ke sana melalui darah hewan kurban sepanjang tahun.

Nah, kita tidak akan membahas fungsi dan praktek Bait Suci di sini karena itu panjang sekali. Kita hanya perlu tahu bahwa ada kata “testimony” atau “kesaksian” di sini, dan ini mengacu kepada Tabut Perjanjian (Ark of the Covenant) atau disebut juga   Tabut Kesaksian (Ark of the Testimony ~ Keluaran 25:22, 26:33, 30:26), dalam terjemahan LAI disebut “Tabut Hukum” karena isinya ialah kedua loh batu 10 Perintah Allah atau Hukum Allah. Nah, karena di ayat ini disebutkan “Tabut Kesaksian” atau “Tabut Hukum” maka jelas ini adalah Bilik Mahakudus karena Tabut Perjanjian/Tabut Kesaksian/Tabut Hukum itu letaknya di dalam Bilik Mahakudus.

Jadi ayat 5 mengatakan bahwa bilik Mahakudus ini terbuka, karena itu tampak Tabut Kesaksian/Tabut Hukum yang ada di dalamnya.

Pertanyaan: Kenapa Bilik Mahakudus ini dibuka?

 

Ayat 6

Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.  

Ternyata karena ada yang mau keluar dari bilik itu. Yaitu tujuh orang malaikat. Dan bukan sembarang malaikat, ini adalah malaikat-malaikat yang punya tugas khusus. Apa itu?

 

Ayat 7

Dan satu dari keempat makhluk hidup itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.

Di sini disebut “satu dari keempat makhluk hidup”. Di Wahyu 4:8 juga disebutkan empat makhluk hidup, dengan keterangan mereka bersayap enam. Di Yesaya 6:2 dikatakan bahwa malaikat yang punya enam sayap itu namanya “Serafim”. Berarti di sini ketujuh malaikat malapetaka mendapat cawan emas murka Allah dari Serafim.

 

Ayat 8 

Dan kuil itu dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki kuil itu, hingga ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu terjadi semuanya.

Ini ayat yang penting. Jadi kuil (bilik Mahakudus) itu dipenuhi asap. Asap dari mana? Nanti kita akan melihat asap itu asap kemenyan dari pedupaan emas.

Mari kita lihat Wahyu 8:3-5,

3 Maka seorang Malaikat lain, membawa sebuah pedupaan emas, datang dan berdiri di dekat mezbah. Dan kepadaNya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkanNya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas yang ada di hadapan takhta itu. 4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan Malaikat itu ke hadapan Allah. 5 Lalu Malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Dan ada suara-suara, guruh, halilintar dan gempa bumi.

 

Ada beberapa keterangan penting di ayat-ayat ini.

Apa yang dilemparkan ke bumi? Pedupaan emas.

Pedupaan ini tadinya dipakai untuk apa? Untuk membakar kemenyan yang asapnya dipersembahkan bersama doa orang kudus di mezbah emas di hadapan takhta Allah.

Kalau kita melihat perabotan Bait Suci, kita tahu bahwa mezbah emas tempatnya di depan takhta Allah (Keluaran 40:26), sedangkan yang melambangkan takhta Allah di Bait Suci di bumi ialah Tutup Pendamaian (Keluaran 25:22, 30:6).

Nah, kalau sekarang pedupaan emas itu dilemparkan ke bumi, artinya apa? Masih dipakai lagi atau tidak? Jelas sudah tidak, karena itu dilemparkan ke bumi. Kenapa tidak dipakai lagi? Karena Malaikat (yang adalah Yesus Kristus) yang mempersembahkan asap kemenyan dari pedupaan emas itu bersama dengan doa orang-orang kudus sudah tidak lagi melayani, sudah selesai tugasNya. Berarti sejak saat itu, sudah tidak ada lagi doa orang-orang kudus yang dipersembahkan di mezbah emas di hadapan takhta Allah. Apa maknanya? Pelayanan Yesus Kristus di bilik Mahakudus sebagai perantara Allah dengan manusia, selesai.

 

Ayat 8 di sini berkata seorang pun tidak dapat memasuki kuil itu” ~ tadinya manusia “memasuki kuil” itu secara simbolis melalui doa-doanya yang dipersembakan Yesus dengan kemenyan dari pedupaan emas di hadapan takhta Allah Bapa. Tanpa perantaraan Yesus yang mempersembahkan kemenyan di mezbah emas ini, doa manusia tidak akan sampai kepada Allah. Jadi manusia hanya bisa memasuki kuil ini melalui doa-doanya selama Malaikat Perantara (Yesus) ini melayani. Dan manusia bukan memasuki kuil itu secara fisik ya, tapi secara simbolis melalui doanya. Tetapi pada saat pedupaan emas itu sudah dilemparkan, Malaikat Perantara itu sudah tidak melayani lagi, maka manusia tidak bisa lagi memasuki kuil itu secara simbolis lewat doa-doanya. Inilah yang diistilahkan dengan “pintu kasihan tertutup”, masa kemurahan Allah bagi dunia habis, saat itu Yesus sudah berhenti menjadi Perantara Allah dengan manusia, tidak ada lagi pengampunan dosa.

 

Di sini tidak dijelaskan, tetapi dari ayat-ayat yang lain di Kitab Suci kita mengetahui bahwa di bilik Mahakudus itu, selain menjadi Perantara antara Allah dengan manusia, Yesus Kristus juga menjadi hakim, untuk menghakimi semua yang mengaku sebagai pengikutNya, apakah mereka benar-benar pengikutNya atau hanya ikut-ikutan saja. Menyimpang sedikit mari kita lihat beberapa ayat:

2 Korintus 5:10

Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang boleh menerima hal-hal yang akan terjadi pada tubuhnya, sesuai dengan yang telah dilakukannya, baik atau pun jahat.

 

Yohanes 5:22

Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan semua penghakiman itu kepada Anak,

 

Berarti penghakiman dilakukan di mana? Di Surga, sekarang, di dalam bilik Mahakudus. BUKAN PADA SAAT KEDATANGAN KEDUA YESUS. Banyak orang salah tanggap mengatakan penghakiman baru terjadi di bumi nanti kalau Yesus datang. Tidak. Lihat ayat ini:

Wahyu 22:12

Lihatlah, Aku datang segera dan Aku membawa pahala-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang AWAL dan Yang AKHIR, Yang PERTAMA dan Yang TERAKHIR.

 

Yesus berkata pada waktu Dia datang, Dia sudah membawa pahalaNya sebagai balasan bagi manusia. Bagaimana Dia bisa sudah membawa pahalaNya jika manusia-manusia belum dihakimi? Berarti pada waktu Yesus datang yang kedua nanti, penghakiman sudah selesai, manusia sudah divonis, siapa yang namanya tetap ada di Kitab Kehidupan Anak Domba, mereka selamat, mereka akan menerima pahalanya pada waktu Yesus datang itu.

 

Sebagaimana penghakiman sipil, penghakiman Tuhan juga berlangsung dalam tiga tahap:

1.   Sidang pemeriksaan bukti-buktinya,

di mana tuntutan dan pembelaan terjadi. Ini terjadi di Surga, di bilik Mahakudus, dihadiri oleh Allah Bapa, Yesus, dan makhluk-makhluk surgawi yang menyaksikan dan memastikan bahwa semuanya terjadi dengan benar dan adil. Tidak dihadiri secara fisik oleh manusia yang diadili tetapi hanya diwakili oleh rekaman hidupnya, catatan perbuatan dan pikirannya, itu yang diperiksa. Pemeriksaan dimulai dari generasi manusia pertama sampai yang terakhir masih hidup. Tidak ada yang luput. Jika kita belajar nubuatan Daniel tentang Nubuatan 2300 Petang dan Pagi, kita akan tahu bahwa pemeriksaan ini dimulai pada hari Grafirat tahun 1844, yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Berarti sudah hampir 177 tahun hingga sekarang. Akan masih berlangsung berapa lama lagi sampai selesai? Kita tidak tahu. Tapi kalau pemeriksaan ini sudah selesai, berarti selesai jugalah tugas Yesus melayani di bilik Mahakudus.

2.   Vonisnya, keputusan dari hasil pemeriksaan bukti-bukti itu.

Jika manusia itu lulus dan dinyatakan dosa-dosanya semua sudah pernah diampuni Allah, maka namanya tetap tercantum di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, dan dia mendapatkan vonis hidup kekal.

Wahyu 3:5

Dia yang menang, ia akan dikenakan pakaian putih; dan Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya

 

Sebaliknya jika ternyata dosa-dosanya ada yang tidak diampuni Allah, ada yang tidak ditobatinya sampai matinya, maka namanya dicoret dari dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, dan dia divonis mati kekal. Proses ini juga terjadi di Surga tanpa kehadiran fisik manusia yang diadili.

3.   Eksekusi vonis penghakiman,

ini dilakukan di dunia dalam dua tahap:

a.   Bagi mereka yang mendapat vonis hidup kekal,

eksekusinya menerima pahala hidup kekal ialah ketika Kedatangan Kristus yang kedua. Yang sudah mati dibangkitkan dengan tubuh baru, yang masih hidup diubahkan tubuhnya dan mereka semua dibawa ke Surga. (baca 1 Tesalonika 4:16-17).

Sementara semua orang yang tidak mendapat hidup kekal, mati di dunia sebagai akibat ketujuh malapetaka yang terakhir. (baca Wahyu 6:15-16).

 

b.   Bagi mereka yang mendapat vonis mati kekal,

eksekusinya nanti pada saat Kedatangan Kristus yang ketiga, 1000 tahun setelah Kedatangan Kedua. Pada waktu itu semua mereka yang tidak selamat, dibangkitkan dari kematian untuk menerima hukuman dibakar api dari langit hingga habis menjadi abu.

Wahyu 20:15

Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

 

Sekarang kita kembali ke Tujuh Malapetaka Terakhir. Jadi sekarang jelas bahwa Ketujuh Malapetaka Terakhir ini terjadinya adalah:

ü    setelah “pintu kasihan ditutup”,

ü    setelah masa kemurahan Allah bagi dunia habis,

ü    setelah Yesus berhenti menjadi Perantara Allah dengan manusia,

ü    setelah manusia tidak bisa bertobat lagi,

ü    setelah penghakiman di Surga selesai dan semua manusia sudah terikat kepada pilihan yang dibuatnya sendiri, untuk mau diselamatkan darah Yesus Kristus, atau mau menanggung hukuman dosa-dosanya sendiri, artinya semua vonis sudah ditetapkan.

 

Puji Tuhan kita masih belum berada di masa ini, berarti sekarang kita masih punya kesempatan bertobat dan memilih untuk diselamatkan darah Yesus Kristus.

 

 

Sekarang marilah kita lihat satu per satu Malapetaka (Bala) Terakhir yang akan dijatuhkan ke dunia setelah pintu kasihan tertutup dan manusia tidak lagi bisa mengubah takdirnya karena semua sudah divonis.

Kita ke Wahyu pasal 16.

 

Ayat 1

Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu, ‘Pergi dan tumpahkanlah cawan-cawan murka Allah itu ke atas bumi.

Lihat ya, perintah datang dari dalam bilik Mahakudus.

Dan cawan-cawan murka Allah itu disuruh menumpahkan ke mana? Ke atas bumi. Ada batasannya bagian bumi yang mana? Tidak ada. Berarti ke seluruh bumi.

 

Ayat 2

Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah borok yang berbau busuk dan menjijikkan pada orang-orang yang mempunyai tanda dari Binatang itu dan mereka yang menyembah patungnya.

Malapetaka pertama itu borok yang berbau busuk dan menjijikkan. Ini literal, artinya borok benar-benar. Sakit tidak? Pasti sakit! Cenut-cenut yang tidak ada habisnya! Bau busuk pula. Sekeren apa pun kita, sehebat apa pun kita, sepintar apa pun kita, setinggi apa pun jabatan kita, kalau dihinggapi borok yang berbau busuk dan menjijikkan, apalagi bukan hanya satu, tapi banyak, maka segala sesuatu yang kita banggakan sudah tidak ada artinya lagi. Mending tidak punya apa-apa tapi tidak kena borok.

Lalu ada keterangan yang sangat penting di sini. Malapetaka ini hanya kena kepada orang-orang yang punya tanda Binatang dan yang menyembah patungnya. Nah, saya sudah membuat pembahasan panjang lebar tentang “Tanda Binatang” dan “patungnya”, dan “bilangan namanya”. Itu di pembahasan no. 199 di blog ini. Silakan membukanya sendiri. Di sini saya hanya akan mengatakan singkat saja bahwa mereka yang menyembah patung Binatang itu ialah mereka yang menganggap hari Minggu itu hari Tuhan, dan mereka ini menguduskan hari Minggu walaupun Alkitab mengatakan hari yang telah dikuduskan dan diberkati Allah itu adalah Sabat Hari Ketujuh (baca Kejadian 2:2-3, Keluaran 20:8-11, Yehezkiel 20:20). Dan mempunyai tanda Binatang artinya mereka yang mengakui autoritas Binatang itu. Dan Binatang itu ialah Antikristus. Kalian juga bisa melihat pembahasan tentang Antikristus di no. 157 di blog ini juga.

 

Kalian perlu tahu siapa identitas Binatang ini, siapa yang disebut Antikristus oleh Alkitab, supaya jangan sampai kita tersesat menjadi pengikut mereka. Karena sejak Malapetaka yang pertama, Tuhan sudah sangat jelas, bahwa Malapetaka-malapetaka ini akan mengenai orang-orang yang mempunyai tanda dari Binatang itu dan mereka yang menyembah patungnya”.

Berarti apa? Mereka yang tidak mempunyai tanda Binatang dan tidak menyembah patungnya bagaimana?

Mereka mendapat perlindungan penuh dari Tuhan dari malapetaka-malapetaka ini. Mari kita baca janji Tuhan di Mazmur 91

91:1         Dia yang berdiam di tempat rahasia Yang Mahatinggi akan tinggal di bawah bayang-bayang Yang Mahakuasa.

91:2         Aku akan berkata tentang TUHAN, ‘Dialah tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, padaNya aku mau percaya.’

91:3         Sungguh, Dia akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dan dari wabah penyakit yang berbahaya.

91:4         Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, dan di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung; kebenaran-Nya akan menjadi perisai dan penangkalmu.

91:5         Engkau tak usah takut terhadap teror di malam hari, maupun terhadap panah yang terbang di waktu siang,

91:6         maupun terhadap wabah penyakit yang berjalan di kegelapan, maupun terhadap penghancuran yang merusak di tengah hari.

91:7         Seribu orang mungkin rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di tangan kananmu, tetapi itu tidak akan mendekatimu.

91:8         Hanya dengan matamu engkau akan menontonnya, dan melihat ganjaran orang-orang fasik.

91:9         Sebab engkau telah menjadikan TUHAN, yang adalah tempat perlindunganku, yaitu Yang Mahatinggi, tempat tinggalmu,

91:10       Tidak ada malapetaka yang akan menimpa kamu, atau tulah apa pun mendekat ke tempat tinggalmu;

 

Bukankah ini janji yang luar biasa? Jadi, teman-teman, pastikan kita tidak termasuk dalam kelompok yang menerima tanda Binatang dan yang menyembah patung Binatang itu. Pastikan kita menyembah Tuhan, Pencipta alam semesta, yang telah menetapkan hari ketujuh sebagai SabatNya yang dikuduskanNya dan diberkatiNya.

 

Ayat 3

Lalu malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; dan itu menjadi darah, seperti darah orang mati; dan segala yang bernyawa yang hidup di dalam laut, mati.

Malapetaka kedua menimpa laut, semua air asin, dan semua binatang laut di dalamnya mati. Bagaimana kondisi laut jika semua hewan lautnya mati? Nelayan yang hidup dari hasil laut tidak punya penghasilan lagi. Bangkai-bangkai hewan laut mengambang semua, baunya seperti apa? Dikatakan bahwa laut itu menjadi darah seperti darah orang mati, bagaimana darah orang mati? Kental, tidak mengalir! Bagaimana kalau air laut mengental dan tidak mengalir? Tentu saja semua hewan laut mati. Apakah pelayaran bisa beroperasi? Bagaimana dengan penguapan? Dengan rusaknya laut banyak dampaknya, secara ekosistem, secara ekonomi, secara iklim.

 

Ayat 4

Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya ke atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.

Setelah air laut, sekarang air tawar juga kena, semua sungai dan mata air. Semuanya juga menjadi darah. Bisa dipakai untuk minum? Bayangkan tidak ada air yang bisa diolah untuk menjadi air minum, dan untuk segala kebutuhan manusia sehari-hari, masak tidak bisa, cuci tidak bisa, karena semua air rusak. Kalau manusia kesulitan air, bagaimana dengan hewan-hewan di darat, dan tanaman-tanaman? Manusia akan saling membunuh demi segelas air minum. Kematian hewan akan terjadi di mana-mana. Segala tanaman akan mati. Mengerikan sekali. Di Wahyu 13:17 dikatakan bahwa pihak Binatang melarang mereka yang tidak mau bergabung dengan kelompoknya untuk berjual-beli. Berarti yang tidak ikut kelompok Binatang itu untuk makan pun susah, tidak bisa menjual dan membeli. Sekarang kelompok Binatang itu dibalas Tuhan, mereka tetap bisa jual-beli tapi mereka kesulitan makan-minum karena tidak ada air.

 

Ayat 5-7

Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: ‘Adil Engkau, ya, Tuhan, yang ada sekarang dan yang ada dulu, dan yang akan datang, karena Engkau telah menghakimi hal-hal ini, karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, dan Engkau telah memberi mereka minum darah; karena itulah balasan yang layak bagi mereka!’

Dan aku mendengar dari mezbah yang lain berkata, ‘Demikianlah, Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.’

Mengapa Tuhan memberi hukuman menjadikan semua air menjadi darah? Karena orang-orang ini sebelumnya juga “telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi” jadi Tuhan memberi balasan sehingga mereka mau tidak mau harus minum air yang telah menjadi darah.

Sebelum jatuhnya malapetaka-malapetaka ini, orang-orang ini (yaitu mereka yang menerima tanda Binatang dan menyembah patung Binatang) telah menganiaya, mempersekusi, membunuh, menumpahkan darah umat Tuhan (orang-orang kudus dan para nabi). Berarti sebelum terjadinya malapetaka-malapetaka ini ada persekusi atas umat Tuhan, di mana umat Tuhan jatuh sebagai korban dan darah mereka ditumpahkan! (Wahyu 13:15) Itulah persekusi yang terakhir yang harus dialami umat Tuhan. Umat Tuhan akan dilindungi dari Ketujuh Malapetaka Terakhir, namun sebelumnya mereka harus mengalami persekusi di tangan orang-orang kelompok Binatang dan Antikristus.

 

Ayat 8-9

Lalu malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk membakar manusia dengan api.

Dan manusia dibakar oleh panas yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka ini, dan mereka tidak bertobat dan memuliakan Dia.

Nah, malapetaka keempat adalah matahari menjadi berkali-kali lebih panas. Global warming pada puncaknya. Bayangkan, sekarang saja kita sering kepanasan, bayangkan kalau pada waktu itu matahari menjadi berlipat kali lebih panas. Dan jangan lupa, sebelumnya sumber-sumber air yang ada tidak bisa dipakai, jadi tidak bisa berendam di kolam renang atau di sungai, tidak ada es batu untuk mendinginkan tubuh, belum lagi manusianya masih menderita borok-borok yang menyiksa, berbau dan menjijikkan. Tapi Alkitab berkata orang-orang jahat itu tidak bertobat dan memuliakan Allah, sebaliknya mereka menghujat nama Allah, mereka maki-maki karena penderitaan mereka.

 

Ayat 10-11

Lalu malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta Binatang itu dan kerajaannya menjadi penuh kegelapan, dan mereka menggigiti lidah mereka karena rasa sakitnya.

Mereka menghujat Allah yang di sorga karena rasa sakit mereka dan borok mereka, dan tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.

Bagi yang ingin mendapatkan pembahasan yang lengkap mulai malapetaka kelima ini ada di blog KENALI SUARA GEMBALAMU, linknya:

https://smaragd842.blogspot.com/2021/04/episode-0102-revelations-seven-last.html

dan

https://smaragd842.blogspot.com/2021/04/episode-0202-revelations-seven-last.html

berjudul Revelation’s Seven Last Plagues, total ada dua episode.

 

Malapetaka kelima khusus untuk takhta Binatang itu. Di mana? Karena kita sudah tahu siapa Binatang itu, maka kita tahu takhtanya ada di mana. Di Roma. Suatu kegelapan pekat. Kegelapan ini bukan saja literal, tapi juga rohani. Hati mereka juga menjadi gelap, tidak ada lagi kebenaran apa pun pada mereka, mereka tidak menyadari kesalahan mereka, mereka justru menyalahkan Allah, mereka menghujat Allah.

Kita jangan lupa ya, rangkaian malapetaka ini bukan yang satu datang lalu yang sebelumnya hilang. Tidak. Jadi semuanya menumpuk, malapetaka-malapetaka yang sebelumnya masih ada, borok-borok itu, lalu ditambahi air-air masih tidak bisa dipakai, ditambahi matahari masih menyengat, dan sekarang ketambahan kegelapan. Perhatikan, manusia-manusia yang dihukum masih kesakitan karena borok-borok mereka, sampai mereka menggigiti lidah mereka sendiri saking tidak tahan sakitnya, plus semua penderitaan yang harus mereka alami.

Tapi mereka tetap tidak bertobat.

 

Ayat 12

Lalu malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, dan airnya dikeringkan, supaya jalan bagi Raja-raja yang datang dari sebelah Timur boleh disiapkan.

Malapetaka Keenam ini luar biasa. Sekarang sungai Efrat yang dikeringkan. Tapi ini sungai Efrat yang simbolis. Ini bukan mengeringnya sungai Efrat literal di Timur Tengah.

Dari mana kita tahu ini sungai Efrat yang simbolis?

1.   Malapetaka Ketiga yang menjadikan semua sungai dan mata air menjadi seperti darah sudah terjadi.

Berarti sungai Efrat yang literal sudah termasuk di sini, sungai Efrat literal sudah rusak kena Malapetaka Ketiga, tidak perlu dikeringkan lagi sudah tidak berfungsi.

2.   Tujuan mengeringkan sungai Efrat di sini adalah untuk mempersiapkan jalan bagi Raja-raja yang datang dari Timur.

Nah ini jelas bahasa simbolis, karena Raja-raja yang datang dari Timur ini adalah Yesus dan balatentaraNya yang datang dari arah matahari terbit. Sungai Efrat yang literal tidak mempengaruhi kedatangan Raja-raja dari Timur, zaman sekarang orang tidak perlu berlayar di sungai Efrat untuk ke mana-mana, segala macam transportasi ada. Lagi pula Yesus pasti tidak datang dari Surga lewat sungai Efrat.

Karena itu sungai Efrat di sini adalah simbolis

 

Untuk tahu apa arti simbolis dari sungai Efrat kita harus ke Wahyu 17 dan kita lihat ayat 1, 5, dan 15.

1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: ‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas Pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.

5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama:MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI.’

 

Jadi perempuan pelacur itu bernama “Babel (Babilon) yang Besar”, dan dia duduk di atas “banyak air”.

Secara literal kota Babilon kuno duduk di atas sungai Efrat literal.

Kalau begitu “sungai Efrat” sama dengan “banyak air” karena ayat 1 di atas mengatakan bahwa pelacur yang bernama Babel (Babilon) Besar itu duduk di atas banyak air.

Nah, apa arti “banyak air” atau “sungai Efrat”? Kita lihat ayat 15.

15 Lalu ia berkata kepadaku, Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah kaum-kaum, dan orang banyak, dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa.

Ayat ini berkata “banyak air” atau “sungai Efrat” adalah simbol untuk “kaum-kaum, orang banyak, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa”.

Jadi ayat 15 jelas sekali mengatakan pelacur itu atau Babilon yang Besar ini, duduk di atas bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, kaum-kaum dan orang banyak. Berarti Babilon yang Besar ini didukung, ditunjang, dihidupi oleh bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, kaum-kaum dan orang banyak yang dilambangkan oleh “sungai Efrat” atau “banyak air”. Berarti perempuan pelacur itu yang memerintah segala bangsa, segala bahasa, segala kaum dan orang banyak.

Ah, mana mungkin ada seorang perempuan, pelacur pula yang menguasai semua bangsa dan orang banyak?

Jangan lupa “perempuan” itu simbol. Di Kitab Suci “perempuan” adalah simbol “gereja” pengantin Kristus. Tapi ini “perempuan pelacur”, nah, tidak mungkin ini pengantin Kristus. Pengantin Kristus pasti perempuan yang saleh, yang murni. Ini pasti kebalikannya, jadi ini adalah simbol “gereja yang murtad”. Di Wahyu 17:2 dikatakan perempuan ini berzinah dengan raja-raja di bumi. Jadi gereja yang seharusnya adalah pengantin Kristus yang rohani, justru berzinah, menjalin hubungan dengan raja-raja di bumi, dengan pemerintahan negara-negara sekuler. Ingat bagaimana Kristus mengajarkan bahwa milik Kaisar harus dipisahkan dari milik Allah? (Matius 22:21). Kristus mengajarkan gereja harus terpisah dari negara/pemerintahan. Tapi gereja ini justru sudah menjalin hubungan dengan raja-raja bumi, karena itu dikatakan gereja (perempuan) ini sudah berzinah dengan raja-raja bumi, dan disebut “pelacur”.

 

Nah, tidak lama lagi dunia akan mengangkat seorang kepala gereja untuk menjadi pemimpin dunia karena dia dianggap begitu karismatik, begitu simpatik, begitu dihormati, begitu berwibawa, begitu tepat untuk mempersatukan seluruh umat manusia di dunia dari semua agama, semua golongan, demi perdamaian universal sebagai solusi kepada semua masalah yang dihadapi dunia sekarang. Jika kita panjang umur, kita akan melihat penggenapannya. Nubuatan Alkitab tidak pernah meleset.

Sesungguhnya perempuan Babilon ini sudah pernah selama 1260 tahun duduk di atas bangsa-bangsa di Abad Pertengahan di Zaman Kegelapan. Tapi kemudian Revolusi Perancis dan bangkitnya negara Amerika Serikat, telah menggulingkan perempuan ini dari kedudukannya. Tetapi di akhir masa, perempuan ini akan mendapatkan kembali posisinya yang lama, yang bahkan sekarang sedang dalam tahap penyusunannya. Dan dia pasti akan berhasil.

Namun kali ini kekuasaannya tidak akan bertahan lama, tidak seperti pertama kalinya dulu yang berlangsung selama 1260 tahun, kali ini hanya singkat sekali tetapi kalau dulu hanya dalam skala terbatas di satu benua, di akhir masa semua negara di bumi akan diduduki perempuan pelacur ini, jadi skalanya mengglobal.

 

Karena di Wahyu 16:12 yang sedang kita bahas ini dikatakan sungai Efrat itu mengering. Apa artinya “mengering”? 

Itu artinya dukungan bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, kaum-kaum, orang banyak seluruh dunia kepada Babilon yang Besar itu akan ditarik. Habis. Dukungan raja-raja bumi, Pemerintah-pemerintah negara sekuler kepada kepemimpinan gereja yang murtad ini dicabut. Tidak ada lagi yang mau mendukungnya. Mengapa? Ternyata Babilon yang Besar ini tidak bisa menolong mereka. Mereka yang tadinya berharap dengan punya satu pemimpin dunia yang universal, dunia akan menjadi aman dan damai, akhirnya kecewa. Ternyata dunia semakin hancur dan akhirnya mereka semua kena Malapetaka-malapetaka ini. Babilon yang selama ini menjanjikan kesejahteraan bagi mereka yang mendukungnya, tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi Malapetaka-malapetaka yang datang dari Tuhan ini.

 

Dan sekarang kondisi bumi sudah siap untuk menerima kedatangan Raja-raja dari Timur. Yesus Kristus sudah rindu menjemput umatNya ke Surga.

 

Ayat 13-14

Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak keluar dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu.

Itulah roh-roh iblis yang mengadakan tanda-tanda ajaib, dan mereka pergi kepada raja-raja di bumi dan seluruh dunia untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa.

Ini adalah keterangan sisipan bagaimana Babilon itu tadinya berhasil mendapatkan dukungan dari bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan orang banyak (tentunya sebelum sungai Efrat dikatakan mengering). Yaitu lewat roh-roh kegelapan yang mengerjakan mujizat. Jangan dikira mujizat selalu berasal dari Allah. Setan bisa bikin mujizat. Jadi bagian ini sudah terjadi sebelum jatuhnya Malapetaka-malapetaka. Ayat 13-14-15-16 tidak dalam urutan kronologi Malapetaka-malapetaka. 

 

Selain itu di sini dijelaskan bahwa dari MULUT naga (lambang Setan/Iblis – Wahyu 20:2 yang memakai tangan Pemerintah/negara sekuler), Binatang (Binatang Wahyu 13:1-10 – Kepausan), dan nabi palsu (Binatang Wahyu 13:11-18 ~ Protestan murtad) keluar tiga roh najis. Apa artinya roh najis yang keluar dari mulut? Ajaran-ajaran yang sesat, doktrin-doktrin yang palsu, kebohongan-kebohongan spiritual. Untuk memahami identitas naga, Binatang, nabi palsu silakan melihat pembahasan no. 199, tidak saya ulangi di sini.

Kemudian dikatakan roh-roh iblis ini, dengan mujizat-mujizat dan doktrin-doktrin palsunya, pergi kepada raja-raja di bumi”, kepala-kepala negara, Pemerintah-pemerintah, bukan cuma itu, juga ke seluruh dunia” untuk apa? Untuk menggalang pengikut, mengumpulkan mereka untuk berperang pada hari besar Allah yang Mahakuasa. Ini bicara tentang peperangan terakhir. Dan perang yang terakhir ini ada namanya, akan kita lihat di ayat 16. Ingat tadi sudah dikatakan bahwa orang-orang yang punya tanda Binatang dan menyembah patungnya itu akan mempersekusi, menganiaya, bahkan membunuh dan mencurahkan darah umat Allah, orang-orang kudus, dan nabi-nabi, sebelum turunnya Malapetaka-malapetaka? Inilah saat itu. Roh-roh iblis ini mengumpulkan banyak orang untuk berperang dengan umat Allah, dan ini tentu saja sudah dimulai sebelum turunnya Malapetaka-malapetaka. Mereka masih terus berusaha mempersekusi umat Allah selama masa turunnya Malapetaka-malapetaka, tetapi pada waktu itu umat Allah sudah berada dalam perlindungan Allah seperti yang ditulis di Mazmur 91, dan tidak ada yang menjadi korban. Justru pada saat turunnya Malapetaka-malapetaka, tidak ada satu pun umat Allah yang mati.

 

Ayat 15

Ini juga adalah ayat sisipan. Ini adalah peringatan dari Yesus. Pembahasannya ada di no.200 blog ini. Saya tidak mengulanginya lagi di sini.

 

Ayat 16

Lalu mereka mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.

Ini adalah kelanjutan ayat 14 di atas, menjelaskan untuk apa roh-roh najis itu menggalang pengikut. Di sini disebutkan bahwa kelompok mereka dikumpulkan di Harmagedon. Nah, Harmagedon itu artinya Bukit Megidon. Tapi karena Malapetaka Keenam itu simbolis, maka Harmagedon ini bukan suatu tempat kecil yang literal di Timur Tengah. Tidak muat semua orang yang baik maupun yang jahat berkumpul di sana. Maka Harmagedon itu melambangkan tempat di mana saja di muka bumi yang terjadi “perang” antara umat Allah dengan kubu Setan, antara orang-orang kudus dengan Babilon yang Besar, antara gereja yang sisa dengan gereja yang murtad, antara mereka yang menyembah Allah Sang Pencipta dengan mereka yang menyembah Binatang dan patungnya, antara mereka yang memiliki meterai Allah dengan mereka yang memiliki tanda Binatang. “Perang” di sini lebih banyak dalam bentuk persekusi, penganiayaan, penindasan, pemaksaan, bukan kombat senjata terbuka karena umat Allah tidak punya senjata literal apa-apa.

Jadi jangan membayangkan Harmagedon itu perang dunia ketiga di Timur Tengah. Bukan. Itu peperangan di mana saja di permukaan bumi, antara yang benar dan yang sesat.

 

Kapan perang Harmagedon ini dimulai?

Wahyu 13:15-17

15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nafas kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu boleh berbicara dan mengakibatkan seberapa banyak yang tidak mau menyembah patung binatang itu, untuk dibunuh.

16 Ia menyebabkan semua, baik kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, untuk menerima sebuah tanda pada tangan kanan mereka atau pada dahi mereka,

17 dan bahwa tidak seorang pun boleh membeli atau menjual selain dia yang mempunyai tanda atau nama binatang itu, atau bilangan namanya.

 

Jika kita mempelajari kitab Wahyu, kita akan tahu bahwa suatu saat, tidak lama lagi, Amerika Serikat (Binatang kedua yang muncul dari bumi – Wahyu 13:11-18) akan menjalankan semua perintah Kepausan Vatikan (Binatang pertama yang muncul dari laut ~ Wahyu 13:1-10), dan memaksa semua manusia untuk menyembah patung Binatang pertama. Yang dimaksud “patung” itu bukan patung literal, tetapi keserupaan/ciri khas Binatang pertama. Ciri khas Kepausan Vatikan ialah minta disembah seperti Tuhan. Dialah Antikristus yang mau mengambil tempat Kristus. Dia sudah mengubah hari ibadah Tuhan dari Sabat Hari Ketujuh (Keluaran 20:8-11, Yehezkiel 20:20, Kejadian 2:2-3) ke hari Minggu, hari yang pertama, yang aslinya adalah hari penyembahan matahari (karena itu hingga sekarang namanya masih “Sun-day”). Babilon kuno adalah penyembah matahari. Ingat perempuan pelacur Wahyu 17 punya nama “Babilon yang Besar”. Jadi apakah masuk akal Babilon ini, yang sudah diidentifikasi sebagai Kepausan Vatikan, tetap mempertahankan penyembahan mataharinya?  

Mereka yang mau menyembah patung itu (artinya mau patuh kepada perintah Antikrists untuk menguduskan hari Minggu) akan menerima Tanda Binatang, bisa di dahi atau di tangan. Ingat, di awal pembahasan ini, hal. 1051, di Wahyu 16:2 dikatakan bahwa Ketujuh Malapetaka Terakhir hanya mengenai mereka yang punya Tanda Binatang dan yang menyembah patung Binatang?

Wahyu 13:16 mengatakan, yang tidak mau menyembah patung itu, atau tidak mau ikut menguduskan hari Minggu karena mereka tetap berpegang kepada Hukum Allah, mereka memelihara kekudusan Sabat Hari Ketujuh, mereka ini akan dipersekusi, mereka akan dianiaya, mereka akan dilarang berjual-beli, bahkan mereka akan dibunuh.

Siapa yang menganiaya, siapa yang mempersekusi, siapa yang membunuh? Orang-orang yang punya Tanda Binatang dan yang menyembah patung Binatang itu.

Jadi inilah bagian akhir dari perang Harmagedon.

Pada waktu orang-orang Kristen yang memelihara kekudusan Sabat Hari Ketujuh yang diperintahkan Tuhan, dimusuhi, dipersulit hidupnya, ditangkap, dituduh sebagai pemberontak dan pengkhianat negara, bahkan sampai dibunuh secara diam-diam, maka itulah saatnya perang Harmagedon.

 

Banyak orang tidak percaya akan bisa terjadi seperti itu, tetapi nubuatan Alkitab sudah jelas persis demikianlah yang akan terjadi. Sekarang saja di seluruh dunia, hari Minggu adalah hari libur resmi yang disahkan Undang-undang negara. Berapa sulitnya untuk menetapkannya sebagai hari ibadah resmi?

ü    Lewat kegiatan Eukumene,

ü    lewat lobby-lobby politik mempersatukan dunia di bawah satu pemimpin rohani, dengan nama “New World Order”, yang sudah digodok bertahun-tahun dan mendekati kerampungannya,

ü    lewat seruan menyelamatkan bumi dari global warming,

ü    lewat seruan mengembalikan akhlak manusia supaya kembali beribadah kepada Tuhan setelah dunia diterpa segala masalah yang menjijikkan soal gender, soal seksual, soal kemerosotan moral,

ü    lewat seruan untuk memperbaiki hubungan keluarga,

ü    lewat seruan demi mengurangi bencana alam yang terjadi karena konon Tuhan marah karena dosa-dosa manusia,

maka hari Minggu akan ditetapkan sebagai hari libur kerja mandatoris di semua negara walaupun itu bukan negara Kristen, dan akan dipaksakan menjadi hari ibadah resmi. Itu langkah pertama. Setelah itu karena bencana alam tidak berkurang malahan bertambah banyak, maka dicari-carilah kambing hitamnya, dan mereka yang memelihara kekudusan Sabat Hari Ketujuh, mereka yang beribadah pada hari Sabat sesuai Firman Allah, akan dipersalahkan sebagai yang menimbulkan murka Allah karena mereka tidak beribadah pada hari Minggu. Yang tidak mau dipaksa untuk ikut menyembah patung Binatang dan menerima tanda Binatang, akan dipersekusi, dianiaya, dilarang berjual beli, sampai dibunuh. Inilah perang Harmagedon. Inilah perang yang terakhir antara kelompok Binatang dengan umat Allah.

 

Ayat 17

Kemudian  Malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan suara yang nyaring keluar dari  bilik Mahakudus di Surga, dari takhta itu, katanya: ‘Sudah selesai!

Sekarang kita tiba di Malapetaka yang terakhir.

Ada suara dari dalam bilik Mahakudus di Surga, mengatakan “Sudah selesai!” Suara siapa ini? Suara Yesus. Ingat ketika di salib Yesus juga berkata “Sudah selesai”?

Apa yang sudah selesai? Kiprah Setan dan dosa di bumi yang selama 6000 tahun diizinkan membuktikan klaimnya, sekarang sudah habis waktunya. Selama 6000 tahun Setan dan semua pengikutnya gagal membuktikan bahwa dunia menjadi lebih baik di bawah kepemimpinannya. Setan gagal membuktikan bahwa dosa lebih baik daripada penurutan kepada Hukum Allah. Dunia rusak, dipenuhi penyakit, kematian, kelaparan, kemiskinan, penderitaan, dan keputusasaan. Sekarang waktu Setan habis, Tuhan akan mengambil kembali bumi ini yang diciptakanNya.

 

Ayat 18-21

Dan ada suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat dan ada gempa bumi yang dahsyat sehebat dan sebesar gempa bumi itu belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi.

Lalu kota besar itu terbagi menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan anggur kegeraman murka-Nya.

Lalu semua pulau lari kabur dan gunung-gunung tidak ditemukan.

Dan hujan batu es besar dari langit jatuh menimpa manusia, setiap batu itu seberat satu talen. Manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan batu es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat. 

Dan inilah semua bencana yang terjadi ketika Malapetaka Ketujuh ini dituangkan, semuanya dalam skala akbar.

ü    Suara-suara yang keras, termasuk seruan Penghulu Malaikat 1 Tesalonika 4:16-17, Yohanes 5:28

ü    Guntur-guntur

ü    Kilat

ü    Gempa bumi yang luar biasa, yang mengakibatkan semua pulau kabur, gunung-gunung pindah,

ü    Hujan es batu besar yang beratnya 1 talen, menurut Google itu sekitar 34 kg! Dan menurut pakar-pakar Alkitab es batu ini bukan hanya es batu, tetapi dalamnya berisikan api. Jadi esnya adalah pemberat supaya batu-batu api itu menghantam ke bumi dengan velositas, kemudian apinya menimbulkan kebakaran.

Apakah ini saat kedatangan kedua Yesus Kristus? Benar sekali!

Lukas 23:30

Pada saat itu mereka akan mulai berkata kepada gunung-gunung, ‘Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!’

 

Dikatakan bahwa kota besar itu terbagi menjadi tiga bagian. Kota besar mana? Ingat di Wahyu 17, perempuan pelacur itu namanya “Babilon yang Besar”? Jadi kota besar yang disebut di sini ialah Babilon yang Besar itu, yang merupakan persatuan tiga serangkai yang disebut di ayat 13, yaitu: Naga, Binatang, nabi palsu.

v   Jika kalian ke pelajaran no. 199 ada pembahasan tentang naga ini.

Jadi di sini saya singkat saja. Menurut Wahyu 12:9, naga itu Setan, ular tua, Iblis. Tetapi di Wahyu 12:4, naga itu Setan yang bekerjasama dengan Pemerintah negara sekuler. Karena Setan itu harus menggunakan manusia untuk menjalankan kemauannya. Jadi, elemen pertama, naga adalah Pemerintah sekuler yang dirasuki Setan. Setan menggunakan Pemerintah negara-negara sekuler yang punya kekuatan militer, punya kekuatan sipil, untuk menjalankan niat jahatnya mempersekusi umat Allah, untuk nanti menjalankan perang Harmagedon.

v   Elemen yang kedua ialah Binatang itu sendiri, dan Binatang itu ialah Kepausan Vatikan.

Silakan ke pelajaran 199 dan 157 untuk mendapatkan deskripsi lengkap Binatang itu.

v   Elemen ketiga itu nabi palsu.

Nabi tapi palsu, berarti ini pemuka Kristen atau bukan? Nabi kok, ya jelas pemuka agama Kristen Protestan (karena ini ayat Alkitab jadi tidak membahas agama lain). Tapi palsu. Apanya yang palsu? Lihat lagi Wahyu 16:13-14, apa yang keluar dari mulut naga, Binatang, dan nabi palsu? Tiga roh najis seperti katak yang adalah roh-roh iblis, yang bikin mujizat dan memberikan ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan. Sekarang ini ada banyak gereja Protestan yang disebut mega church (besar-besar), yang kalau bikin pertemuan ratusan ribu yang datang, terkenal-terkenal, seleb-seleb, tajir-tajir para pemimpinnya. Tapi mereka semua melanggar Perintah Tuhan. Perintah ke-4 dari 10 Perintah untuk mengingat dan memelihara Sabat Hari Ketujuh Tuhan Allahmu, itu saja mereka langgar setiap minggu, setahun 52 x, padahal tulisannya ada jelas di Alkitab. Belum lagi peraturan Tuhan lainnya seperti makan-minum yang diharamkan Tuhan. Firman Tuhan dilanggar kok masih mengaku pengikut Tuhan? Dan celakanya, mereka mengajarkan pelanggaran itu juga kepada orang lain. Itu namanya nabi palsu. Dan nabi palsu ini sekarang sudah bergabung dengan Binatang itu dalam Eukumene, bahkan Lutheran tahun 2017 sudah tandatangan pernyataan bahwa mereka kembali bersatu dengan Katolik.

Tidak lama lagi persatuan tiga serangkai ini akan terbentuk solid. Binatang dan nabi palsu sudah bergabung dalam Eukumene, tinggal naganya yang masih belum 100% masuk. Begitu naga bergabung, maka luka yang mematikan pada Binatang ini sembuh (Wahyu 13:12) dan persekusi, penganiayaan, pembatasan, dan pembunuhan pada umat Allah akan terjadi. Saat itu Perang Harmagedon akan dimulai.

 

Tetapi di Malapetaka Ketujuh persatuan tiga serangkai ini sudah pecah. Sesungguhnya pecahnya saat di Malapetaka Keenam, ketika sungai Efrat mengering, dukungan dari bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, orang banyak, kepada Binatang itu ditarik, proses perpecahan itu sudah terjadi. Malapetaka Ketujuh menyatakan hasil perpecahan itu.

 

 

Malapetaka Ketujuh mengantarkan kedatangan Kristus yang kedua kalinya untuk menjemput umatNya. Ayat 12 di atas mengatakan bahwa mengeringnya sungai Efrat itu mempersiapkan jalan bagi kedatangan Raja-raja dari Timur. Sekarang di Malapetaka Ketujuh Yesus siap datang dari arah matahari terbit bersama seluruh balatentara surgawi.

 

Tapi pembahasan ini belum selesai. Tuhan tidak suka manusia binasa. Karena itu berulang-ulang Tuhan membuat seruan agar manusia jangan binasa. Di Wahyu 18, inilah seruan terakhir kepada semua manusia supaya keluar dari Babilon, memutuskan hubungan dengan Binatang itu, jangan menyembah patungnya, jangan menerima tandanya, keluarlah dari sana, itu Antikristus, yang mengikutinya akan binasa, keluarlah dan bergabunglah dengan umat Allah. Karena Babilon akan dibinasakan. Walaupun ini di pasal 18, tetapi jelas peringatan ini diberikan sebelum jatuhnya Tujuh Malapetaka Terakhir pasal 16. Kita harus tahu bahwa kitab Wahyu tidak ditulis urut.

 

 

Wahyu 18

18:1         Setelah hal-hal itu, aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.

Malaikat itu artinya “utusan”, jadi tidak harus roh halus makhluk surgawi, bisa juga manusia biasa yang diutus Tuhan untuk menyampaikan pesanNya.

 

18:2           Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel yang Besar itu dan telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, penjara bagi setiap roh najis dan  sebuah kandang untuk setiap  burung yang najis dan yang dibenci,

Siapa yang sudah roboh? Babel/Babilon yang Besar itu. Gabungan tiga serangkai naga, Binatang, dan nabi palsu. “sudah roboh” artinya sudah tidak benar lagi, bukan sudah pecah. Di saat ini mereka belum terpecah. Dikatakan sudah “roboh” artinya mereka sudah jatuh dalam dosa, karena mereka sudah menolak Pekabaran Tiga Malaikat Wahyu 14:6-12, mereka sudah menolak kebenaran Allah. Dan di sini disebutkan dengan jelas bahwa mereka itu adalah tempat kediaman roh-roh jahat, kandang burung-burung yang najis. Ingat perumpamaan Yesus tentang penabur benih? Burung-burung datang dan memakan habis benih itu (baca Lukas 8:5, 12) Yesus berkata burung-burung itu Iblis.

 

18:3           karena semua bangsa telah minum dari anggur murka zinahnya, dan raja-raja di bumi telah berbuat zinah dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan kemewahannya.’…” 

Nah ini menggambarkan bergabungnya Pemerintah negara-negara sekuler dengan Binatang itu. Dunia sekuler “semua bangsa” merasa beruntung dan menjadi kaya menjadi koalisinya.

Apa “anggur murka zinahnya”? Karena raja-raja bumi ini berzinah dengan Pelacur Babilon ini, mereka sudah menerima anggurnya (yaitu doktrin/ajaran) yang salah, dan karena mereka sudah mabuk anggur doktrin yang salah itu, mereka nanti akan murka pada umat Allah yang tidak mau bergabung dengan Binatang itu.

 

18:4           Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: ‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.

Inilah seruan yang terakhir kepada dunia, seruan nyaring dari Surga, panggilan Yesus yang terakhir kepada semua yang masih bergabung dengan Babel yang Besar itu. Pada waktu seruan ini diberikan, pintu kasihan masih terbuka, manusia masih bisa pindah kubu, bisa bertobat, bisa selamat. Mereka yang tadinya hanya ikut-ikutan kelompok Babel yang Besar ini, bisa menyadari kesalahan mereka, dan keluar dari sana, memilih menjadi umat Tuhan. Jelas saat ini Malapetaka-malapetaka belum jatuh, karena ini ada peringatan “supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya”

 

18:5           Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.’

Yesus menegaskan bahwa dosa Babel yang Besar sudah bertumpuk-tumpuk sampai ke langit saking banyaknya. Sejak abad ke-4 organisasi Babel(Babilon) induk ini sudah ada, dan mencampuri doktrin Alkitab dengan segala ajaran paganisme.  Mereka menggiring kemurtadan melenggang masuk ke dalam gereja, menciptakan sinkretisme dalam ajarannya. Dan selama 17 abad mereka telah berkiprah, entah sudah setinggi apa tumpukan dosa mereka.

 

18:6         Berikanlah kepadanya, sama seperti yang dia berikan kepadamu, dan balaskanlah kepadanya dua kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam cawan di mana dia telah membuat campuran, campurkanlah baginya dua kali lipat;

18:7         sesuai takaran yang dipakaikan untuk memuliakan dirinya sendiri dan hidup dalam kemewahan, dengan takaran yang sama berikanlah kepadanya siksaan dan kesedihan. Sebab ia berkata di dalam hatinya: ‘Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan mengalami kesedihan.’

Sampai saat terakhir pun Babel yang Besar ini tetap sombong. “Aku bertakhta seperti ratu” dia menikmati dukungan sungai Efrat yang didudukinya, dukungan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, yang diperintahnya. Tuhan sampai sudah muak dengannya, dan pembalasannya menunggu.

 

18:8         Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu kematian, dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar sampai habis dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, itu perkasa."

Nah, sekarang ini pernyataan Tuhan, “segala malapetakanya akan datang dalam satu hari”. Terlalu panjang untuk membahas bahwa 1 hari nubuatan itu adalah 1 tahun literal di sini. (lihat saja ayatnya di Bilangan 14:34). Jadi semua malapetaka yang sudah kita pelajari di atas itu “akan datang dalam satu hari”. Berarti dalam kurun satu tahun, bisa satu bulan, dua bulan, enam bulan, entah berapa lama asal masih dalam kurun satu tahun. Melihat keganasan malapetaka-malapetaka yang terakhir itu, mungkin tidak terlalu lama, karena 3 hari tidak punya minum saja rasanya sudah mau mati lho! Kalau kelamaan, keburu mati semua.

 

Karena itu Tuhan Yesus berjanji di Matius 24:21-22,

Sebab setelah itu akan terjadi masa kesukaran yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan pernah terjadi lagi. Dan sekiranya masanya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan, masa itu akan dipersingkat.

Jadi, demi umat Allah, yang masih terlindung dari semua malapetaka ini, yang bersembunyi di tempat-tempat terpencil, di tempat rahasia Yang Mahatinggi,…di bawah bayang-bayang Yang Mahakuasa” menantikan kelepasan mereka, Tuhan akan mempersingkat masa turunnya malapetaka-malapetaka yang terakhir ini.

 

Teman-teman, sekarang masih ada waktu untuk mencari kebenaran Tuhan. Jangan membiarkan waktu yang begitu berharga lewat percuma. Pastikan di mana posisi kita. Apakah kita aman berada di kubu Tuhan atau kita tersesat di antara Binatang dan nabi palsu?

Sekarang Tuhan Yesus masih melayani di bilik Mahakudus di Surga, kita masih bisa masuk ke takhta kasih karunia melalui doa-doa kita, kita masih bisa mendapatkan pengampunan dosa. Kita tidak tahu kapan giliran nama kita dihakimi. Tuhan Yesus berkata, “Aku datang seperti pencuri”, itu Dia bicara tentang penghakiman, bukan kedatanganNya yang kedua. Kita harus siap dihakimi setiap saat. Kalau kita mati, habis sudah kesempatan kita untuk bertobat. Jangan menyesal terlambat. Penipuan Setan itu luar biasa piawainya. Dia sudah berlatih ribuan tahun. Kita bukan tandingannya. Perisai kita hanya satu: Firman Allah. Apa yang tertulis di sana, itulah kebenaran.

 

FirmanMu itulah kebenaran (Yohanes 17:17)

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,

maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

 

 

Amin.

 

 

23 04 21