Minggu, 31 Maret 2013

Renungan tentang Ketaatan


Semoga kita semua menyadari, bahwa tidak ada dosa yang boleh masuk kerajaan Surga, karena Tuhan itu suci, maka tidak ada yang najis bisa berada di hadiratNya. 
Wahyu  21:27
Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.


Kalau begitu kita semua harus belajar dari sekarang untuk mencintai dan melakukan hukum-hukum Allah.
Mengapa?
1 Yoh 3:4
Orang yang berbuat dosa, melanggar hukum Allah; sebab dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah.

Karena dosa adalah pelanggaran hukum Allah, maka  supaya kita tidak berdosa, kita jangan melanggar hukum Allah.

Kita selamat karena kasih karunia Tuhan, bukan karena perbuatan kita. Semua orang Kristen tahu ini.
Tapi ini yang harus kita pahami: setelah selamat, sebagai tanda cinta dan terima kasih kita kepada Tuhan yang telah menebus dan menyelamatkan kita, kita “wajib hidup sama seperti Kristus.”
1 Yoh 2:6
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Bagaimana Kristus hidup?
Fil 2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Jadi,  berarti kita pun wajib TAAT SAMPAI MATI!

Tapi jangankan taat sampai mati, disuruh menaati hukum-hukum Tuhan saja yang belum membuat kita mati, kita enggan; kita merasa terbeban, dan banyak dari kita yang menghindar dengan pelbagai alasan. Padahal jelas-jelas SEPULUH HUKUM yang ditulis oleh jari Tuhan sendiri itu kita tahu apa isinya, namun banyak yang kita langgar.

Kita menipu diri sendiri dengan berkata, sekarang bukan zaman Hukum lagi, tapi zaman Kasih karunia, jadi hukum boleh masuk tong sampah. Asalkan kita beriman, kita selamat. Semua dosa kita sudah diampuni. Tuhan adalah Kasih, Tuhan ingin semua manusia selamat, jadi kita tidak usah khawatir.
Teman-teman, suatu hari kita akan bangun dari tidur, dan akan sangat kecewa menyadari bahwa kita sudah salah sangka! Tapi pada waktu itu sudah terlambat untuk memperbaikinya.

Belajarlah selagi kita masih hidup sekarang ini untuk taat kepada Tuhan dan hukum-hukumNya. Kalau sekarang di dunia ini saja kita enggan taat kepada Tuhan, bagaimana nanti di Surga? Apakah kita beranggapan di Surga semua boleh berbuat sesuka hatinya tidak usah taat kepada Tuhan?

Mereka yang sekarang tidak gemar hidup sesuai hukum-hukum Tuhan, pasti bakal sangat tersiksa di Surga kelak. Karena itu, Yesus juga tidak akan membawa mereka ini ke Surga. Hanya yang gemar taat kepada Tuhan, yang gemar hidup sesuai hukum-hukum Tuhan yang bisa melihat Surga.

Sebuah renungan.


2013-04-01

Sabtu, 30 Maret 2013

226. MIKHAEL ADALAH TUHAN YESUS



226. SIAPAKAH MIKHAEL ITU?

_______________________________

 

MIKHAEL ADALAH YESUS KRISTUS – PRIBADI KEDUA DARI ALLAH

DAN INILAH MENGAPA DEMIKIAN:

 

YESUS SERING DISEBUT “MALAIKAT”

 

Coba kita lihat beberapa ayat di bawah ini:

1.   Kalau kita baca Kejadian 16:7-13  ini adalah pembicaraan “malaikat Tuhan” dengan Hagar (istri kedua Abraham).

Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. (Kejadian 16:7)

Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." (Kej. 16:10)

Dan apa kata Hagar yang mengenali malaikat Tuhan ini sebagai Allah?

Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?" (Kej 16:13)

 

 

2.   Kita lihat sekarang contoh lain, di Kejadian 31:11-13 di mana dikatakan “malaikat Allah” bicara kepada Yakub, dan kemudian memperkenalkan diriNya sebagai “Allah yang di Betel”

Dan Malaikat Allah berfirman kepadaku dalam mimpi itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan! ...... Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu." (Kej 31:11, 13)

 

 

3Kitab Hakim-hakim 2:1

Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: "Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya.”

Siapa yang membuat perjanjian dengan Abraham? Tuhan sendiri!

Pada waktu itu juga TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram. Kata TUHAN, "Aku berjanji akan memberikan kepada keturunanmu seluruh tanah ini, mulai dari batas negeri Mesir sampai ke Sungai Efrat,” (Kej 15:18)

Tapi di kitab Hakim-hakim 2:1 ini disebutkan “Malaikat TUHAN”. Maka jelas “Malaikat TUHAN” di Hakim 2:1  adalah TUHAN [YESUS] SENDIRI.

 

 

4.   Keluaran 14:19, 24

Siapa yang menuntun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir? Tuhan sendiri (ingat tiang awan dan tiang api yang menyertai perjalanan bangsa Israel?

19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.

24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. (Kel. 14:19, 24)

 

 

5.  Lagi di Hakim-hakim 6:21-24   ada kisah  Gideon  bertemu  dengan Malaikat Tuhan.

Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya. Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati."  Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.

 

Mengapa Gideon takut melihat Malaikat Tuhan berhadapan muka?  Karena dia tahu, Malaikat Tuhan itu adalah Tuhan [Yesus] sendiri! Mengapa dia takut bertemu dengan Tuhan? Karena dia tahu, orang bisa mati memandang Tuhan, kecuali jika Tuhan yang mengizinkannya seperti Musa sewaktu dia naik ke G. Sinai dan bertemu dengan Tuhan selama 40 hari.

Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.  (Kel. 3:6)

Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." (Kel. 33:20)

 

Kalau hanya bertemu dengan malaikat biasa, Gideon tidak perlu takut, karena orang tidak bakal mati memandang malaikat. Manusia dan malaikat itu sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.

 

 

6.   Kejadian 48:16

“dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan (seharusnya “menebus”) aku dari segala bahaya, Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak, termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi.”

 

The Angel which redeemed me from all evil,  bless the lads; and let my name be named on them, and the name of my fathers Abraham and Isaac; and let them grow into a multitude in the midst of the earth [KJV]

Satu lagi bukti bahwa Yesus – satu-satunya yang bisa redeemed me from all evil” = “yang menebus aku dari segala kejahatan” – di sini disebut juga “malaikat”. Tidak ada Penebus yang lain kecuali Anak Allah, Kristus Yesus.

 

 

Masih ada banyak contoh yang lain, silakan mencari sendiri di Alkitab. Yang penting sudah terbukti bahwa Yesus sering disebut juga Malaikat.

 

Bukan berarti Yesus itu merosot dari status Allah menjadi status makhluk ciptaan (malaikat itu makhluk ciptaan), tetapi kata “malaikat” itu artinya “yang diutus”. Dalam hal ini kita tahu bahwa Yesus selalu melakukan kehendak Allah Bapa, walaupun Dia sama Allahnya, tetapi Dia sedari semula sudah selalu melakukan kehendak Allah Bapa. Itu tidak berarti Anak Allah ini inferior dari Allah Bapa. Pada Keallahan ada tiga Pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan semuanya setara, semuanya sama-sama Allah. Anak Allah itu setara dengan Allah Bapa.  Tentang kesetaraan Anak Allah dengan Allah Bapa ini ada pelajarannya sendiri. Sementara kita terima saja bahwa walaupun Yesus juga Allah, tapi Dia yang selalu melakukan kehendak Allah Bapa. Jadi tidak aneh bila Yesus juga disebut “yang diutus” atau “malaikat”.

 

Sekarang kita lihat:

 

IDENTITAS MIKHAEL

 

Nama malaikat Mikhael hanya muncul lima kali di dalam Alkitab:

Tiga kali di dalam kitab Daniel, satu kali di Yudas, dan satu kali di Wahyu.

 

7. di Daniel 10:13

Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia. [terj. bah. Inggris “one of the chief princes”]

Kata yang diterjemahkan “chief” ini dalam tulisan aslinya adalah ראשׁן    ראשׁון  

Kita lihat apa penjelasan dari Strong dictionary mengenai arti kata ini:

 

ri'shôn  ri'shôn

ree-shone', ree-shone'

From H7221; first, in place, time or rank (as adjective or noun): - ancestor, (that were) before (-time), beginning, eldest, first, fore [-father] (-most), former (thing), of old time, past.

Artinya: pertama dalam urutan tempat, waktu, atau pangkat : - nenek moyang, (yang terdahulu) sebelum (-waktu), awal, paling tua, pertama, nenek moyang, yang paling utama, dari zaman lalu, dari zaman kuno, lampau.

 

Kita lihat kata yang diterjemahkan “prince”, tulisan aslinya adalah שׂר

Penjelasan Strong dictionary mengenai arti kata ini:

śar

sar

From H8323; a head person (of any rank or class): - captain (that had rule), chief (captain), general, governor, keeper, lord, ([-task-]) master, prince (-ipal), ruler, steward.

Artinya: seorang kepala (dari pangkat atau kelas apa pun): - pemimpin (yang berkuasa), kepala (pemimpin), jenderal, gubernur, penjaga, tuan, mandor, pangeran, penguasa, penatalayan.

 

Jika di Daniel 10:13 ini masih kurang jelas, maka di ayat berikutnya kita mendapatkan penjelasan yang lebih banyak tentang siapakah Mikhael yang disebut Daniel ini.

 

di Daniel 10:21

Namun demikian, aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. Tidak ada satu pun yang berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael, pemimpinmu itu, [terj. bah. Inggris your Prince”]

 

Seperti ayat 13 di atas, Ini juga percakapan antara malaikat Gabriel dengan nabi Daniel. Di ayat 21 ini Gabriel menyebut Mikhael itu “pemimpinmu”. Berarti yang dimaksud di sini adalah “pemimpin Daniel” karena yang diajak bicara adalah Daniel.

Sekarang pikirkan, seandainya Mikhael itu hanya seorang malaikat [makhluk ciptaan sama seperti Gabriel], tidak mungkin dia itu disebut “pemimpin Daniel”, karena Daniel bukan malaikat! Mengapa seorang malaikat dianggap pemimpinnya? Daniel bukan anggota bala tentara Surga, Daniel adalah manusia dan masih hidup di dunia. Jadi malaikat yang di Surga bukan atasannya, dan Daniel bukan anak buah malaikat yang di Surga!

 

Siapakah pemimpin Daniel yang dimaksud?

Pada saat itu (percakapan Gabriel-Daniel) Daniel berada di bekas negeri Babilon yang telah ditaklukkan Medo Persia, Daniel sekarang menjadi abdi raja Medo-Persia, jadi yang boleh disebut pemimpin Daniel secara duniawi adalah raja Medo-Persia. Tetapi Mikhael ini bukan manusia, jadi dia bukan raja Medo-Persia.

 

Nah, sebetulnya terjemahan LAI untuk ayat 10:21 itu kurang tepat. Kata yang diterjemahkan “pemimpinmu” itu menurut terjemahan KJV adalah ”your Prince” yang berarti “Pangeranmu”. Kalau disebut “Pangeran” maka ini jauh lebih jelas siapa identitas Mikhael itu. Dia adalah Pangeran, Anak Raja! Siapa yang Anak Raja yang bukan manusia? Tidak ada yang lain kecuali Anak Allah, Kristus Yesus.

 

Jadi siapa Mikhael ini, dan mengapa Dia disebut pemimpin Daniel?  Maka dari ayat ini jelas sekali bahwa Mikhael itu adalah Tuhan yang disembah oleh Daniel, yang memimpin hidupnya. Jika Mikhael itu Tuhan, pantaslah Dia disebut pemimpin atau Pangerannya Daniel karena Daniel menyembah Dia, Dia-lah tuan/atasan Daniel.

 

di Danel 12:1 

"Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu...” [terj. bah. Inggris “the great Prince”].

 

Di sini kembali dipakai istilah “Prince” namun ditambah kata “the great”.

Bila kita melihat kata “Prince” maka jauh lebih mudah kita mengidentifikasi itu sebagai Yesus karena Yesus punya banyak sebutan sebagai “Prince”. Selain itu alasan lain kita tahu itu Yesus karena Yesus adalah Anak Allah. Maka kalau Allah Bapa itu Sang Raja atau “King”, Allah Anak tepat disebut Pangeran atau “Prince”.

 

Julukan “Prince” ini dipakai oleh Yesus di ayat-ayat lain:

-      Yesaya 9:6  -  the Prince of Peace (Raja Damai)

-      Daniel 8:11 -  the Prince of Host (Panglima bala tentara)

-      Kisah 3:15  -  the Prince of Life (Pemimpin kepada hidup)

-      Kisah 5:31  -  Prince and Saviour (Pemimpin dan Juruselamat)

-      Wahyu 1:5  -  the Prince of the kings of the earth (yang

                              berkuasa atas raja-raja bumi)

 

Terjemahan Alkitab LAI memang tidak konsisten, sebentar “raja”, sebentar “panglima”, sebentar “pemimpin”, sebentar “yang berkuasa”,  sehingga kita tidak melihat korelasinya, tapi kalau kita baca terjemahan bahasa Inggrisnya, jelas Yesus–lah yang disebut “Prince”.

 

 

7.  Kita lihat sekarang di Yudas 1:9

Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa...”.

 

Di sini Mikhael disebut “penghulu malaikat”  [terj. Bah. Inggris “the archangel”]

 

Penghulu malaikat artinya pemimpin atau kepala malaikat, kan?

 

Di Daniel 8:11 ada istilah “the Prince of Host” atau “Panglima bala tentara (Surga)” yang diaplikasikan kepada Yesus.

Bala tentera Surga itu malaikat, kan?

Jadi Panglima bala tentara Surga apa tidak sama dengan Penghulu malaikat? Jelas sama.

Sekarang, kita buktikan bahwa Yesus itulah “Pemimpin/Panglima bala tentera Surga”.

Di Daniel 8:11

“Bahkan terhadap PANGLIMA BALA TENTARA itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya (korban persembahan) yang sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.”

 

Sebetulnya kata “korban persembahan” itu tidak ada di naskah aslinya, itu ditambahkan yang menerjemahkan. Tapi itu tidak kita bahas di sini karena ada pembahasannya sendiri.

 

Bagi yang mempelajari nubuatan Daniel ini sudah sangat jelas. Bagi yang tidak pernah mempelajarinya, kalimat selanjutnya “tempat-Nya yang kudus dirobohkannya”  itu juga sangat jelas menunjuk kepada Tuhan Yesus. Bahkan di Alkitab pun kata “Nya” dicetak dengan huruf kapital, yang hanya diperuntukkan bagi Tuhan.

 

Maka Yesus adalah “Panglima bala tentera [Surga]” atau “the prince of host” sudah tidak diragukan lagi.

 

Baca di Yosua 5:13-15

“Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"  Jawabnya: "Bukan, tetapi Akulah PANGLIMA BALATENTARA TUHAN. Sekarang Aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadaNya: "Apakah yang akan dikatakan Tuanku kepada hambanya ini?"  Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.

 

Perhatikan kalimatsujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah”.

HANYA TUHAN YANG BOLEH DISEMBAH.

TIDAK ADA MALAIKAT YANG BERANI MENERIMA DISEMBAH.

 

Coba baca pengalaman Daniel di Wahyu 9:10 [ABS]

Saya tersungkur di depan malaikat itu (malaikat itu Gabriel) hendak menyembahnya, tetapi ia berkata kepada saya, "JANGAN! JANGAN MENYEMBAH SAYA, SEMBAHLAH ALLAH! SEBAB SAYA PUN HAMBA SAMA SEPERTI ENGKAU dan seperti semua saudaramu yang berpegang teguh pada kesaksian Yesus!" Sebab kesaksian Yesus itulah yang mengilhami orang-orang yang bernubuat.

 

Jadi, karena “Panglima bala tentera Tuhan” di Yosua 5:15 MAU DISEMBAH, ITU MENANDAKAN DIA bukan malaikat yang diciptakan, melainkan TUHAN YESUS SENDIRI.

 

 

8.  Apa yang ditulis Paulus tentang tugas “penghulu malaikat” ini?

“Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;” (1 Tesalonika 4:16)

 

SUARA SIAPAKAH yang terdengar berseru memanggil orang-orang yang mati untuk dibangkitkan menurut injil Yohanes 5:27-29?

Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.  Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,  dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.”

 

Berarti “Penghulu malaikat yang berseru” memanggil “mereka yang mati dalam Kristus” adalah sosok yang sama yang dikatakan Yohannes “semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya”, bukan?

 

 

9. di Wahyu 12:7

“Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya.”

 

Kalau kita baca keseluruhan perikop tentang naga ini, kita tahu bahwa dia adalah Setan. Dan ayat ini bercerita tentang pemberontakan Lucifer sampai dia dan pengikut-pengikutnya dibuang dari Surga.

“Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.” (ayat 9)

 

Dari Alkitab kita tahu bahwa nama Mikhael ini hanya dipakai Yesus dalam konteks pertentangan/konflik dengan Setan, baik di Daniel, di Yudas, maupun di Wahyu.

 

Siapakah yang ditentang oleh Setan? Kalau kita baca sejarah Lucifer di Yesaya 14:12-15, di sana dikatakan bahwa Lucifer [Bintang Timur, Putera Fajar] ini mengincar takhta Allah.

“Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!”

 

Sebelum kejatuhannya, Lucifer adalah malaikat yang pangkatnya paling tinggi, di KJV Yehez 28:12-15 dikatakan bahwa

“Thou art the anointed cherub that covereth; and I have set thee so: thou wast upon the holy mountain of God; thou hast walked up and down in the midst of the stones of fire.“

Engkau adalah kerub yang menudungi (takhta Allah) dan Akulah yang mengurapi engkau; engkau ada di gunung kudus Allah, engkau berjalan-jalan di antara batu-batu yang menyala.

 

Karena dia adalah malaikat yang paling tinggi pangkatnya, maka tak ada malaikat lain yang bisa mengalahkannya, jadi Yesus harus muncul sendiri. Dan Yesus dengan nama Mikhael memimpin malaikat-malaikat lain yang masih setia kepada Allah, berperang melawan Lucifer dan pengikut-pengikutnya..

 

Mengapa dengan nama Mikhael?

Arti nama Mikhael adalah “Siapa yang menyerupai Allah?”

Lucifer ingin menyerupai Allah. Karena itu dia melakukan kudeta di Surga. Jadi Yesus tampil untuk menghancurkan kudetanya. Dan Yesus datang dengan nama Mikhael, untuk menunjukkan “Siapa yang menyerupai Allah?” ~ artinya tidak ada makhluk ciptaan yang bisa menyerupai Allah, hanya Yesus-lah yang menyerupai Allah, karena Dia memang Allah.

 

 

Jadi, coba kita rekap semua informasi yang sudah kita peroleh dari Alkitab:

ü   Yesus sering disebut “malaikat Tuhan” atau “malaikat Allah” (lihat Kej. 16:7-13, Kej. 31:11-13, Kej. 48:16)

ü   Mikhael di Daniel 12:1 disebut “pemimpinmu” = pemimpin Daniel.

Tidak mungkin seorang malaikat menjadi pemimpin Daniel karena Daniel bukan malaikat, dia manusia, jadi tidak ada hubungan atasan-bawahan. Tetapi jika Mikhael itu Tuhan, maka  itu cocok, karena Daniel menyembah Tuhan, jadi Tuhan itu atasannya, tuannya.

ü   Mikhael di Daniel 12:1 disebut “the great Prince”

ü   Yesus juga disebut “Prince” (Yes 9:6, Dan 8:11, Kisah 3:15, Kisah 5:31, Wahyu 1:5)

ü   Yudas 1:9 menyebut Mikhael “Penghulu Malaikat” =  Pemimpin malaikat.

ü   Daniel 8:11 menyebut Yesus “the Prince of Host” atau Panglima bala Tentera (Surga)” = Panglima Malaikat =   Pemimpin malaikat.

ü   Paulus menulis di 1 Tesalonika 4:16 bahwa suara Penghulu Malaikat-lah yang berseru memanggil orang mati bangkit dari kubur mereka.

ü   Yohanes menulis di Yoh 5:27-29 bahwa suara Anak Manusia-lah yang memanggil orang-orang mati bangkit dari kubur

 

Berarti

 

MIKHAEL PENGHULU MALAIKAT = YESUS PANGLIMA BALA TENTERA (SURGA)

 

 

APAKAH ALLAH TIDAK BOLEH MENJADI PEMIMPIN/PENGHULU/PANGLIMA MALAIKATNYA? APAKAH ALLAH TIDAK BOLEH MEMIMPIN SENDIRI PEPERANGAN MELAWAN SETAN?

Beda dengan zaman modern sekarang di mana para panglima perang duduk dengan aman di belakang meja dan hanya anak buahnya yang dikirim ke medan perang, di zaman raja-raja dahulu, pada waktu perang, seorang raja atau anak raja pasti memimpin sendiri tentaranya maju berperang, dan justru raja/anak raja itu berada di posisi yang paling depan yang memberikan keberanian dan semangat kepada pasukan mereka, sehingga pasukannya yang di belakangnya maju dengan mantap mengikuti raja mereka. Lihat Richard the Lion Heart dari Inggris, lihat Daud dari Alkitab, lihat Saul raja Israel, lihat Alexander the Great, lihat Julius Ceasar, lihat Firaun Mesir. Tidak ada yang bersembunyi di dalam istana dan hanya memberi perintah kepada pasukan. Dalam peperangan yang ofensif, semua raja turun sendiri ke medan perang. Mereka semua menjadi panglima perang dan memimpin tentara mereka sendiri. Jadi mengapa Kristus tidak boleh?

 

 

Yang sering dijadikan patokan orang mengatakan Mikhael itu tidak mungkin Yesus adalah ayat Yudas 1:9, yang bunyinya:

Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

 

Kata “tidak berani menghakimi Iblisini yang dipermasalahkan. Masa kalau Yesus takut sama Iblis?  Masa Yesus tidak berani menghakimi Iblis?

 

Kita salah paham. Ayat ini sama sekali tidak berkata MIKHAEL TAKUT PADA IBLIS, melainkan Mikhael tidak berani MENGHAKIMI Iblis.”  Sangat beda lho artinya!!!

 

Mikhael tidak mau menghakimi Iblis pada waktu itu karena IBLIS MASIH BELUM WAKTUNYA DIHAKIMI!!!

Kapan Iblis waktunya dihakimi? Pada hari kiamat nanti.

Coba kita lihat di ayat sebelumnya, Yudas 1:6

Dan bahwa Ia [Tuhan] menahan [mengikat] malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka [malaikat-malaikat yang memberontak ingin mengkudeta Tuhan], tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka [di Surga], dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar,

 

Jadi karena belum waktunya, Mikhael “tidak berani” menghakimi dia, bukan karena Mikhael takut kepada Iblis, tetapi karena Dia tidak boleh dan tidak mau melanggar ketentuan yang sudah dibuat Tuhan sendiri, yaitu bahwa penghakiman Iblis baru diadakan pada hari kiamat. Apa yang sudah ditetapkan Tuhan itu pasti harus dipertahankan, dan jelas tidak akan dilanggar oleh Tuhan sendiri.

 

Allah kita adalah Allah yang memegang aturan. Kalau belum waktunya dihukum, Dia juga tidak akan semena-mena menjatuhkan hukuman. Semua ada aturannya, semua harus pada waktu yang telah ditentukan olehNya. Jadi bila belum waktunya Iblis dihakimi, maka Mikhael juga tidak berani menghakiminya dulu.

 

Jadi ayat ini sama sekali tidak mengatakan bahwa Mikhael itu derajatnya di bawah Iblis!!!

 

 

Sekarang tentang ungkapan “Kiranya Tuhan menghardik engkau!” dari Yudas ayat 9 di atas.

Ada dua hal yang mengganggu pemahaman kita di kalimat ini:

a.   Kata “menghardik”

b.   Kata “kiranya”

 

Coba kita lihat Zakharia 3:1-2, ini adalah ayat yang sangat menarik. Di sini selain Yesus juga memakai kata-kata yang sama untuk menegur setan, yaitu: “kiranya Tuhan menghardik engkau”, tulisan aslinya juga menyatakan siapa “Malaikat Tuhan” ini.

3:1     Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan (1)Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.

3:2     Lalu berkatalah (2) Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: (3)"TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! (4)TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?" 

 

Di dalam terjemahan KJV, ayat yang sama ditulis demikian:

3:1     And he shewed me Joshua the high priest standing before (1)the angel of the LORD, and Satan standing at his right hand to resist him. 

3:2     And (2) the LORD said unto Satan, (3)The LORD rebuke thee, O Satan; even (4) the LORD that hath chosen Jerusalem rebuke thee: is not this a brand plucked out of the fire?” 

 

 

Di Zakh 3:1 (1)“the angel” tulisan aslinya “mal’ak” sedangkan (2+3)“the Lord” tulisan aslinya Yehova.


Di Zakh 3:2 Alkitab LAI, siapa yang berkata kepada Iblis? Lihat nr. 2, di situ disebutkan “Malaikat Tuhan” atau kata “mal’ak”, benar?

Terjemahan bahasa Inggris di KJV yang ditulis (2)“the Lord” bahasa aslinya “Yehova” bukan kata “mal’ak” lagi seperti pada terjemahan bahasa Indonesianya.

Tiga kata “the LORD” di Zakh 3:2, semuanya berasal dari kata “Yehovah”.
Jadi kalau kita terjemahkan dari KJV, Zakharia 3:2 itu bunyinya demikian:

"Dan (2)Yehovah berkata kepada Satan, (3)Yehova menghardik engkau, O Satan, yaitu (4)Yehova yang telah memilih Yerusalem yang menghardik engkau. Bukankah dia ini puntung yang telah dipungut dari api?"

 

JADI, SANGAT JELAS “MALAIKAT TUHAN” YANG DISEBUT DI AYAT 1 DAN 2 INI ADALAH  YEHOVA [TUHAN] SENDIRI.

 

Lha kalau begini bagaimana? Masa Yehova juga takut kepada Iblis karena hanya berani menghardik Iblis saja tapi tidak berani langsung menghukumnya???

 

 

Yang lebih aneh lagi kesannya, Tuhan menghardik kok pakai kata “kiranya” yang dalam konteks ini artinya identik dengan “semoga”. Lha ini memberikan kesan bahwa Mikhael yang bicara itu bukan Tuhan sendiri, karena dia berkata “semoga Tuhan (berarti bukan Dirinya sendiri) menghardik engkau.” Ini kesalahan penerjemahan LAI.

 

Nah, mari kita lihat tulisan aslinya dari Strong Concordance. Setiap kata yang ada huruf Greekanya di salinan naskah Textus Receptus, itu ada kode G++++, kalau tidak ada kode G++++ berarti itu ditambahkan oleh yang menerjemahkan.

 

Judas 1:9 

YetG1161 MichaelG3413 theG3588 archangel,G743 whenG3753 contendingG1252 with theG3588 devilG1228 he disputedG1256 aboutG4012 theG3588 bodyG4983 of Moses,G3475 durstG5111 notG3756 bring againstG2018 him a railingG988 accusation,G2920 butG235 said,G2036 The LordG2962 rebukeG2008 thee.G4671 

 

Jadi kalimat aslinya adalah THE LORD (= TUHAN) REBUKE (menghardik) THEE (engkau)”

TIDAK ADA kata “kiranya”.  Itu ditambahkan LAI sendiri yang mengubah maknanya.

 

Jadi kalau Mikhael berkata “Tuhan menghardik engkau” itu justru menegaskan DiriNya adalah Tuhan, dan Dia yang menghardik Iblik. Paham?

Sebaliknya kalau menurut terjemahan LAI, Mikhael berkata, “Sekiranya Tuhan menghardik engkau”, berarti Mikhael berharap Tuhan (bukan dirinya) yang akan menghardik Iblis. Di sini Mikhael seolah-olah Mikhael bukan Tuhan. LAI memang suka salah-salah kalau menerjemahkan. Jadi kita harus selalu cek dari sumber yang lain.

 

 

 

NOTE: KATA “MAL’AK” ITU TIDAK HANYA DIAPLIKASIKAN KEPADA MALAIKAT YANG DICIPTAKAN TUHAN YANG HIDUP DI SURGA, TETAPI SEMUA YANG MENJALANKAN TUGAS SEBGAI UTUSAN/MESSENGER:

 

a)    Kadang diaplikasikan kepada Yesus Kristus sendiri (misalnya di Kej. 16:7-13, Kej. 31:11,13, Kej. 48:16, Hakim 2:1, 6:21-24 lihat di atas)

b)    Kadang diaplikasikan kepada manusia biasa, misalnya:

di Yesaya 42:19

“Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku dan yang tuli seperti utusan [mal’ak] yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba Tuhan?”

Di Ayub 1:14 kata mal’ak ini juga dipakai untuk pesuruh Ayub

“Datanglah seorang pesuruh [mal’ak] kepada Ayub dan berkata, “Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya...”

c)     Makhluk ciptaan Tuhan yang hidup di Surga dan melayani Tuhan yang disebut bala tentera Surga.

 

 

KESIMPULAN:

 

Mereka yang mengatakan Mikhael itu bukan Yesus, tidak mempelajari Alkitab dengan teliti padahal ada begitu banyak bukti bahwa Mikhael itu adalah Yesus.

 

Ada beberapa ajaran yang mengatakan bahwa ada 4 Penghulu Malaikat, yang mereka sebutkan namanya sebagai: Lucifer (yg kemudian menjadi Satan), Mikhael, Gabriel, dan Raphael, lalu setelah Lucifer diusir, digantikan oleh Uriel. Tapi ini tidak Alkitabiah. Di Alkitab tidak ada nama Raphael, Uriel. Hanya ada nama Lucifer dan Gabriel.

Baik Lucifer, maupun Gabriel tidak pernah disebut sebagai Penghulu Malaikat. Lucifer disebut sebagai kerub yang menudungi takhta Tuhan dan pemimpin biduan. Satu-satunya yang disebut Penghulu Malaikat hanya Mikhael. Jadi janganlah kita terseret ke ajaran yang tidak Alkitabiah.

 

Selain itu pikirkan:

v   Mikhael  berpangkat “Penghulu Malaikat”

v   Yesus kadang-kadang disebut hanya “malaikat” [tanpa kata “Penghulu”], misalnya di Kej. 16:7-13, Kej. 31:11,13, Kej 48:16, Hakim 2:1, 6:21-24 (lihat di atas),

 

kan berarti Mikhael ini pangkatnya lebih tinggi dari Yesus? Tidak mungkin kan?

 

Justru karena Mikhael itu berpangkat “Penghulu malaikat” itu membuktikan Dia-lah Yesus sendiri, yang adalah “Panglima bala tentera Surga”.

 

DI SELURUH ALKITAB TIDAK ADA AYAT YANG MENYATAKAN BAHWA MIKHAEL ITU DICIPTAKAN! Mengapa banyak orang Kristen menganggap Mikhael itu makhluk ciptaan? Mengapa bisa membaca ayat yang tidak ada di dalam Alkitab? Andai Mikhael itu diciptakan, pasti Tuhan sudah memberitahukan itu kepada kita.

KALAU LUCIFER ADA AYATNYA DIA DICIPTAKAN. [Yehez 28:15 “Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.”]

 

 

Semoga tidak ada keraguan lagi, siapakah Mikhael ini.

 

 

 

 

2013-03-21