Senin, 23 September 2013

98. JABATAN VICARIUS FILII DEI HANYA BISA DIISI OLEH ALLAH


98. JABATAN VICARIUS FILII DEI

HANYA BISA DIISI OLEH ALLAH

BUKAN MANUSIA!

___________________________________________________________

  

Kata “vicarious” menurut Dictionary.com adalah sbb.:

vi-car-i-ous [vahy-kair-ee-uh s]

adjective

1.    performed, exercised, received, or suffered in place of another: vicarious punishment.

2.    taking the place of another person or thing; acting or serving as a substitute.

3.    felt or enjoyed through imagined participation in the experience of others: a vicarious thrill.

4.    physiology: noting or pertaining to a situation in which one organ performs part of the functions normally performed by another.

Kalau diterjemahkan adalah demikian:

1.    menjalankan, melakukan, menerima, atau menderita atas nama orang lain (misalnya, hukuman vikarius).

2.    mengambil tempat seseorang/sesuatu: berfungsi atau melayani sebagai pengganti.

3.    merasakan atau menikmati melalui partisipasi khayalan dalam pengalaman orang lain (misalnya, sensasi vikarius)

4.    fisiologi: mengenai suatu situasi di mana satu organ melakukan sebagian fungsi yang biasanya dijalankan oleh organ yang lain.

 

Makna yang berhubungan dengan pembahasan kita sekarang, adalah nr. 1 dan 2. Kita abaikan saja nr. 3 dan 4.

Kita pasti sudah pernah mendengar istilah Vicarius Filii Dei yang artinya adalah:

 

Vicarius =  yang menggantikan/yang mengambil tempat/yang bertindak atas nama

Filii = Anak

Dei = Allah

 

Dalam bahasa Inggrisnya adalah "The Vicar of the Son of God".

 

Karena gelar ini terkait dengan angka 666 (VICARIUS FILII DEI kalau dijumlah = 666), maka Kepausan yang memakai gelar ini kemudian mengubahnya menjadi VICARIUS CHRISTI, yang artinya sama dengan VICARIUS FILII DEI, namun bila dijumlahkan sudah tidak lagi menjadi 666. Mengapa angka 666 dihindari? Karena di kitab Wahyu, Tuhan telah memberikan kodenya, bahwa bilangan/angka pengenal “Binatang” (binatang selalu melambangkan “kekuasaan yang memerintah”) yang melawan Allah dan mempersekusi umat Allah itu adalah 666. Ya jelaslah tidak ada yang mau dikaitkan dengan bilangan “setan” 666.

Wahyu 13:18

Di sinilah  hikmat.  Hendaknya dia yang punya pengertian, menghitung bilangan Binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Bagi yang ingin mempelajari ini silakan membuka di blog ini juga pembahasan tentang kitab Wahyu, cari yang pasal 13.

 

 

Sekarang, kita berbicara mengenai makna Vicarius Filii Dei atau Vicarius Christi ini dulu, bukan jumlah huruf-hurufnya, tetapi maknanya.

Baik Vicarius Filii Dei maupun Vicarius Christi mempunya makna yang sama, yaitu: “YANG MENGGANTIKAN/YANG MENGAMBIL TEMPAT/YANG BERTINDAK ATAS NAMA ANAK ALLAH/KRISTUS.”

Dan ini adalah salah satu titel (gelar) yang disandang oleh Paus gereja Katolik.

Dengan demikian, kita sudah tidak perlu menjelaskan lagi, siapakah Paus (Kepausan) itu bagi umatnya, jelas dia mengaku sebagai pengganti Kristus di dunia.

 

 

Yang kita bahas sekarang adalah, apa kata Alkitab tentang gelar/titel tersebut.

 

Allah punya tiga Pribadi: Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Ketiga Pribadi ini adalah Allah.

Bagaimana sifat Allah? Kita bisa menyebutkan beberapa:

1.    Kekal,

abadi, selalu ada, tidak punya awal dan tidak punya akhir.

2.    Mahakuasa (omnipotent),

artinya bukan saja kuasa tertinggi, tetapi Dialah sumber segala kuasa.

3.    Mahatahu (omniscience),

artinya tidak ada yang tersembunyi dari mataNya, Dia mengetahui segala sesuatu, bahkan sampai ke lubuk hati manusia yang terdalam.

4.    Bagi Allah tidak ada batasan ruang dan waktu (omnipresent).

Dia tahu semua yang lampau, yang sekarang, dan yang akan datang, di mana-mana, pada waktu yang bersamaan.

5.    Mahapengasih, Mahapenyayang,

artinya kasihnya tanpa syarat, melimpah kepada semua.

6.    Mahakudus,

artinya kekudusan yang sempurna, sehingga dosa akan terbakar oleh kemuliaanNya.

7.    Mahaadil,

artinya Allah tidak berat sebelah. Dosa disebut dosa. Allah adalah Hakim yang tidak bisa disuap atau dipengaruhi.

8.    Mahabenar,

artinya tidak pernah salah, tidak pernah tidak benar, Dia benar 100% dalam segala hal.

9.   Mahasetia,

artinya tidak pernah ingkar janji, tidak pernah berkhianat, dapat dipercaya.

10. dan maha-maha ya lain, tidak ada habisnya yang bisa kita sebutkan.

 

Pertanyaan:

a.   Apakah syarat yang harus dimiliki orang yang mau menggantikan/mengambil tempat orang lain?

Seorang wakil/pengganti haruslah memiliki kemampuan dan wewenang yang sama dengan sosok yang diwakili/digantikannya.

Misalnya seorang yang disebut “wakil direktur”, apa persyaratan yang harus dimilikinya agar layak mewakili/menggantikan/mengambil tempat direktur pada waktu sang direktur tidak ada di tempat?  Pastilah, si wakil harus memiliki kemampuan dan wewenang yang sama dengan si direktur, bukan? Dengan kata lain, seorang yang jabatannya hanya tukang sapu di kantor itu, pasti tidak pantas menjadi wakil direktur pada waktu sang direktur tidak ada di tempat.

 

b.   Apakah ada manusia yang memiliki kemampuan dan sifat yang membuatnya pantas atau memenuhi syarat untuk menjadi yang menggantikan/yang mengambil tempat  Allah?

Apakah ada manusia yang kekal, abadi, tidak punya awal dan tidak punya akhir? Apakah ada manusia yang mahakuasa, mahatahu, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, mahapengasih, mahaadil, mahasetia, mahabenar, dll.?

 

c.   Apakah ada manusia yang bahkan layak dibandingkan dengan Allah?

 

 

Jika ada manusia yang berani ditempatkan atau menempatkan dirinya sebagai  layak menggantikan/mengambil tempat Allah, itu adalah kesombongan yang luar biasa, dan memiliki rasa tidak tahu diri yang lebih hebat daripada seorang tukang sapu yang bermimpi menjadi seorang wakil direktur. Paling tidak, tukang sapu ini hanya bermimpi menggantikan posisi sesama manusianya dan bukan menggantikan posisi Allah yang Mahabesar, Allah yang kekal, Khalik semesta alam.

 

 

Sekarang, marilah kita membahas perubahan gelar dari “Vicarius Filii Dei” menjadi “Vicarius Christi”. Untuk ini, marilah kita  baca dari ceramah Pdt. Stephen Bohr dalam seri Secrets Unsealed, yang dimuat di Youtube. Ada penemuan yang sangat menarik, dan di sini langsung diterjemahkan dari ceramah tersebut.

Ceramah ini seluruh sesinya (8 sesi seluruhnya) bisa disaksikan di Youtube, dan inilah linknya:

part 1  http://www.youtube.com/watch?v=aTqc_P3fLbU

part 2  http://www.youtube.com/watch?v=qmMLd5n4VZU 

Part 3  http://www.youtube.com/watch?v=bzJ2DPggYsc 

part 4  http://www.youtube.com/watch?v=-uSnkMuH8iM

part 5  http://www.youtube.com/watch?v=lbe1ZKe99tI

part 6  http://www.youtube.com/watch?v=nJ0wJWsd_Tc 

part 7  http://www.youtube.com/watch?v=MYlaVpoIkLE

part 8  http://www.youtube.com/watch?v=rkxvZ53v1MM 

 

Yang dikutip di bawah ini berasal dari part 6 dan part 7 ceramahnya. Tolong dibaca perlahan-lahan karena sangat menarik, banyak rahasia yang diungkapkan yang tidak dikehatui kebanyakan orang.

Karena ini kutipan dari pembahasan Pdt. Stephen Bohr, maka setiap kali kutipan ini mengatakan “saya” itu berarti Pdt. Stephen Bohr ya.

 

 

“…. Lalu seorang pakar bernama Lorenzo Valla, memutuskan bahwa dia akan melakukan suatu studi yang teliti dari buku Donation of Constantine, dan dia membuktikan tanpa keraguan apa pun, bahwa dokumen ini adalah PEMALSUAN YANG DIPAKAI OLEH KEPAUSAN ROMA KATOLIK UNTUK MENCOBA DAN MEMPERTAHANKAN KLAIM-KLAIM TEMPORALNYA. 

(maksudnya: walaupun sudah tahu bahwa dokumen Donation of Constantine ini palsu, tetapi selama hal itu bisa dipakai untuk mempertahankan klaim-klaim kekuasaan Kepausan di dunia, maka dokumen tersebut tetap dipakai selama waktu yang cukup lama)

 

“Asal tahu saja, Kepausan tidak menyukai karya Laurentius Valla [Laurentius Valla = Lorenzo Valla, beda ejaan bahasa Roma dengan bahasa Spanyol] ini, karena di tahun 1559, Inkuisisi Roma Katolik memasukkan bukunya [buku tulisan Laurentius Valla]  ini dalam daftar buku-buku terlarang.

 

“Nah, beberapa theolog Katolik berkata, “Yah, kita tahu ini [dokumen Donation of Constantine] adalah pemalsuan. Oleh karena itu, walaupun dokumen itu mencantumkan nama Vicarius Filii Dei dan mengatakan bahwa gelar ini diberikan kepada Petrus dan penerus-penerusnya, Anda tidak bisa mengatakan bahwa ini adalah gelar resmi dari Kepausan Roma Katolik, karena dokumen ini palsu”.

Tetapi, faktanya saudara-saudara, WALAUPUN dokumen ini [= Donation of Constantine] PALSU, TETAPI DIPAKAI OLEH SEKURANG-KURANGNYA 10 ORANG PAUS, DAN DISODORKAN SEBAGAI DOKUMEN YANG ASLI DI DALAM GEREJA ROMA KATOLIK.  [maksudnya, gereja Roma Katolik dan Kepausan sendiri menggunakan kitab Donation of Constantine yang mereka tahu sebenarnya palsu itu!)

 

“Dengan kata lain, mereka [maksudnya gereja Roma Katolik dan Kepausan] berkata walaupun ini adalah suatu dokumen yang palsu, tetapi isinya sungguh benar. SELAMA RATUSAN TAHUN MEREKA [gereja Roma Katolik dan Kepausan sendiri] BETUL-BETUL MEMAKAI KATA-KATA DARI  DONATION OF CONSTANTINE UNTUK MEMBELA KEKUASAAN TEMPORAL KEPAUSAN ROMA KATOLIK.

“Ketahuilah, gelar Vicarius Filii Dei ini, sudah dimasukkan ke dalam Canon Law resmi Roma Katolik, dan dikenal sebagai Dekrit Gratian yang diterbitkan tahun 1140. Dan ini adalah dokumen resmi dari gereja Roma Katolik. Canon Law adalah peraturan [undang-undang] dari gereja Roma Katolik. Dan bahasa dari  Donation of Constantine ini dimasukkan ke dalam Dekrit Gratian. Berarti, GELAR TERSEBUT MENJADI RESMI DI AJARAN ROMA KATOLIKISME, DENGAN KATA LAIN ITU [GELAR VICARIUS FILII DEI] ADALAH GELAR YANG RESMI.

 

“Ketahuilah, gelar ini juga dipakai oleh Uskup Henry Edward Manning, dalam bukunya The Temporal Power of the Vicar of Jesus Christ, yang dia tulis di tahun 1862. Sebenarnya, di zamannya, bangsa-bangsa di Eropa tidak mau punya hubungan apa pun dengan Kepausan Roma Katolik. Maka Manning menulis bukunya ini untuk menegur bangsa-bangsa di Eropa, karena mereka tidak mau mendukung Kepausan setelah Revolusi Perancis, pada saat mana Kepausan menerima luka parahnya.

Jadi, saya (Pdt. Stephen Bohr) ingin membacakan pernyataannya di mana dia mengritik bangsa-bangsa di Eropa karena mereka telah meninggalkan Kepausan. Begini katanya: ‘Lihatlah Gereja Katolik ini, gereja Tuhan ini, lemah dan tidak berdaya, ditolak bahkan oleh bangsa-bangsa yang mengaku katolik. Ada Perancis Katolik, dan Jerman Katolik, dan Itali Katolik, meninggalkan kekuasaan temporal dari Vikar Yesus Kristus yang telah meletus menjadi figmen….’ [Dengan kata lain mereka dikatakan telah meninggalkan konsep ini,  yaitu konsep Vikar dari Yesus Kristus],  ‘…dan dengan demikian, karena gereja tampaknya lemah…’  ~ [dan sekarang, dengarkan ini] ~  ‘…. Dan VIKAR DARI ANAK ALLAH ~ [jangan lupa ini adalah Vicarius Filii Dei] ~ VIKAR DARI ANAK ALLAH sedang mengalami lagi Penderitaan dari Tuhannya di atas bumi, oleh karena itu kita merasa bahwa itu adalah suatu skandal, itulah sebabnya kita memalingkan wajah darinya.” (hal 141-142). Dia berkata, ‘kita memalingkan wajah dari Vikar Anak Allah’ yang adalah Paus yang berkuasa pada zamannya.

 

“Saya ingin membacakan suatu pernyataan yang menarik dari buku yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II, berjudul Crossing the Threshold of Hope’ [= Melangkahi Ambang Harapan], suatu buku yang amat sangat terkenal. Inilah yang dikatakannya ~ saya rasa ada di halaman 7 dari bukunya, oh, bukan, yang benar adalah halaman 3, dia berkata demikian:  Pemimpin Gereja Katolik  didefinisikan oleh iman sebagai VIKAR YESUS KRISTUS (dan ini diterima oleh umat percaya).” Lalu Yohanes Paulus II berkata demikian: Paus dianggap sebagai manusia di dunia yang mewakili Anak Allah,” ~ apakah itu bukan seorang “Vikar”? Seseorang yang mewakili orang lain? Ya! Dan sekarang, perhatikan, yang bagaimana? ~ “yang MENGAMBIL TEMPAT milik Pribadi Kedua dari Allah Trinitas yang Mahakuasa.”  Apa katanya? PAUS MENDUDUKI TEMPAT MILIK YESUS KRISTUS, dan benar-benar mewakili Yesus Kristus dengan mengambil tempatNya.

 

“Ketahuilah, salah seorang dari pakar-pakar hebat yang mempelajari tulisan para bapak gereja Roma Katolik, adalah Johannes Quasten. Bahkan jika kita bertanya kepada gereja Roma Katolik siapa yang dijadikan standar dalam hal tulisan bapak-bapak gereja, nama Johannes Questen pasti akan muncul. Perhatikan apa yang dia katakan, ‘Gelar Vicarius Filii Christi (artinya Vikar dari Kristus) maupun gelar Vicarius Filii Dei adalah sangat umum sebagai…” gelar apa? Sebagai “…gelar Paus.’

 

“Istilah Vicarius Filii Dei ini pertama kita kenal sebagai salah satu titel yang diberikan kepada Paus Gereja Roma Katolik. Di bawah ini ada pernyataan yang sangat menarik.

Our Sunday Visitor adalah publikasi utama dan resmi milik the Archdiocese of Baltimore, (Keuskupan Tinggi gereja Katolik), dan di dalam edisi mereka tanggal 15 November 1914, ada pertanyaan ini dari pembacanya: ‘Apakah benar, kata-kata Wahyu pasal 13, ayat 18, mengacu kepada Paus?’ 

Sekarang, inilah jawaban yang diberikan dalam publikasi Roma Katolik tersebut:  ‘Kata-kata yang direfer adalah ini: ‘Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.’ GELAR PAUS DI ROMA ADALAH VICARIUS FILII DEI ~  [INI ADALAH PUBLIKASI RESMI DARI ROMA KATOLIK]. TULISAN INI TERTULIS DI MITRENYA [di topi panjangnya] dan jika Anda mengambil huruf-huruf dari gelar ini yang mewakili angka-angka Latin, dan menjumlahnya semua, mereka mencapai 666.”

 

“Dalam terbitan yang lain dari Our Sunday Visitor, 18 April 1915, pertanyaan lain yang diajukan adalah ini: ‘Huruf-huruf yang seharusnya ada di mahkota Paus itu apa, dan apa maknanya jika ada?’ 

Inilah jawaban yang diberikan di dalam terbitan ini: ‘HURUF-HURUF YANG TERCANTUM DI MITRE (TOPI PANJANG) PAUS ADALAH INI: VICARIUS FILII DEI,’ ~ ini bukan orang-orang Protestan yang berkata demikian!  ~  ‘Huruf-huruf yang tercantum di mitre Paus adalah ini: Vicarius Filii Dei, yaitu bahasa Latin untuk Vikar dari Anak Allah. [Vikar artinya, dia yang mewakili, dia yang menduduki tempat, sebagaimana didefinisikan oleh Yohanes Paulus II). Gereja Katolik meyakini, karena gereja adalah suatu perkumpulan yang nampak, harus memiliki kepala yang nampak. Sebelum kenaikanNya ke Surga, Kristus menunjuk St. Petrus untuk bertindak sebagai representatifNya. Pada saat kematian Petrus, orang yang mewarisi jabatan Petrus sebagai Uskup Roma, diakui sebagai kepala gereja. Dengan demikian KEPADA USKUP ROMA SEBAGAI KEPALA GEREJA, DIBERIKAN GELAR ‘VIKAR DARI KRISTUS.’”

 

 

 

Nah, sekarang catatan tentang “penghapusan” atau “pemusnahan” istilah VICARIUS FILII DEI: Masih dari ceramah Pdt. Stephen Bohr:

 

“Sekarang, hal yang menarik adalah, seorang apologist Roma Katolik bernama Patrick Madrid, menghubungi Robert Lockwood yang adalah editor Our Sunday Visitor, dan berkata dia ingin melihat terbitan 1915 dari  Our Sunday Visitor. Dan ketika dia menghubungi Robert Lockwood, Robert berkata, ‘Maafkan, tetapi terbitan itu tidak tersedia. Terbitan itu telah dimusnahkan dari arsip.’

 

“Sekarang, dengarkan ini, saudara-saudara, jika mereka telah memusnahkan suatu artikel yang memberatkan seperti itu, seluruh terbitan tersebut, bukan hanya artikel itu saja, melainkan seluruh terbitan Our Sunday Visitor dari arsip mereka, apakah tidak sangat mungkin untuk menghapus atau melenyapkan gelar Vicarius Filii Dei dari tiara atau topi panjang mahkota Paus? Pasti!

 

“Memang benar bahwa pada 16 September 1917, dan artikel ini kemudian diulangi lagi pada 3 Agustus 1941 oleh Our Sunday Visitor, gereja Roma Katolik menyatakan bahwa mereka tidak mengakui mereka pernah berkata demikian dalam dua terbitan yang lebih dulu.

Inilah kata mereka: ‘Kata-kata Vicarius Filii Dei bukanlah nama dari Paus, kata-kata itu bahkan tidak merupakan bagian dari gelar resminya.’

 

“Sekarang, kita sudah tahu secara historis ini adalah gelar resminya dan secara resmi dimasukkan dan dipakai di Donation of Constantine, Dekrit Gratiandan juga dipakai oleh Paus Yohanes Paulus II, dipakai oleh Uskup Cardinal Henry Edward Manning, dipakai dalam pelbagai sumber sebagai gelar resmi. Dan tentu juga Johannes Questen, pakar tulisan bapak-bapak gereja Roma Katolik berkata, bahwa ini adalah gelar resminya. Jadi, saya bertanya, terbitan Our Sunday Visitor yang manakah yang harus kita percayai?”

 

Sampai di sini kutipan ceramah Pdt. Stephen Bohr.

 

 

Sekarang marilah kita lihat apa kata Alkitab tentang gelar VICARIUS FILII DEI, atau VICARIUS CHRISTI tersebut.

Tidak jadi soal gereja Katolik sekarang menyangkal bahwa gelar VICARIUS FILII DEI pernah dipakai dalam dokumen-dokumen resmi mereka selama ratusan tahun, tidak jadi soal mereka telah melenyapkan segala bukti dan dokumentasi pemakaian gelar tersebut, tetapi gelar yang mereka akui sekarang sebagai gelar Paus, VICARIUS CHRISTI mempunyai makna yang sama, yaitu “yang menggantikan/yang mengambil tempat” Kristus.

 

Marilah kita lihat apa kata Alkitab tentang siapa yang sebenarnya menggantikan dan mengambil tempat Kristus.

 

 

ROH KUDUS = VICARIUS FILII DEI

ROH KUDUS YANG MENGGANTIKAN KEHADIRAN KRISTUS DI DUNIA

 

Yohanes 16:7

Namun demikian Aku katakan yang sejujurnya kepadamu,  lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku (Yesus) pergi, Aku akan mengutus Dia (Roh Kudus) kepadamu.

 Yohanes 14:16-17

16Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu satu Penolong/Penghibur/Perantara yang lain, supaya Ia [= Penghibur itu] menyertai kamu selama-lamanya, 17 Yaitu Roh Kebenaran yang tidak dapat diterima oleh dunia, sebab dunia tidak melihat Dia maupun mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, karena Dia tinggal bersamamu dan akan menyertai kamu.

Yohanes 14:26

tetapi Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang akan dikirim oleh Bapa dalam nama-Ku,  Dia yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan apa pun yang pernah Kukatakan kepadamu.

 

Jadi, setelah Yesus Allah Anak kembali ke Surga, Roh Kudus menggantikan kehadiran Yesus di dunia ini. Dialah yang diutus oleh Anak Allah yang memintaNya dari Allah Bapa. ROH KUDUS ADALAH VICARIUS FILII DEI yang sejati, menurut Alkitab!  Roh Kudus yang menggantikan/mengambil tempat Kristus di dunia. Tidak ada vikar Anak Allah yang lain, apalagi seorang manusia fana!

 

Kita tadi sudah membahas bahwa Allah punya tiga Pribadi, dan ketigaNya adalah Allah. Berarti ketiganya sama-sama memiliki sifat Allah, yaitu:

1.    Kekal,

abadi, selalu ada, tidak punya awal dan tidak punya akhir.

2.    Mahakuasa (omnipotent),

artinya bukan saja kuasa tertinggi, tetapi Dialah sumber segala kuasa.

3.    Mahatahu (omniscience),

artinya tidak ada yang tersembunyi dari mataNya, Dia mengetahui segala sesuatu, bahkan sampai ke lubuk hati manusia yang terdalam.

4.    Bagi Allah tidak ada batasan ruang dan waktu (omnipresent).

Dia tahu semua yang lampau, yang sekarang, dan yang akan datang, di mana-mana, pada waktu yang bersamaan.

5.    Mahapengasih, Mahapenyayang,

artinya kasihnya tanpa syarat, melimpah kepada semua.

6.    Mahakudus,

artinya kekudusan yang sempurna, sehingga dosa akan terbakar oleh kemuliaanNya.

7.    Mahaadil,

artinya Allah tidak berat sebelah. Dosa disebut dosa. Allah adalah Hakim yang tidak bisa disuap atau dipengaruhi.

8.    Mahabenar,

artinya tidak pernah salah, tidak pernah tidak benar, Dia benar 100% dalam segala hal.

9.    Mahasetia,

artinya tidak pernah ingkar janji, tidak pernah berkhianat, dapat dipercaya.

10.  dan maha-maha ya lain, tidak ada habisnya yang bisa kita sebutkan.

 

Karena memiliki sifat-sifat yang sama, maka Roh Kudus layak menggantikan/mengambil tempat Allah Anak di dunia.

Mengapa Roh Kudus harus menggantikan Allah Anak di dunia?

Allah Anak sebelum kembali ke Surga, mengucapkan suatu janji, yaitu:

Matius 28:19-20

19 Karena itu pergilah, dan ajarlah semua bangsa, membaptiskan mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 mengajar mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai ke akhir dunia. Amin.

 

Bagaimana Yesus bisa menepati janjinya menyertai kita sampai ke akhir dunia jika Dia sedang menjalankan tugasNya sebagai Imam Besar dan Perantara kita di Surga?

Karena itulah, Roh Kudus diutus untuk menggantikan kedudukan Allah Anak di dunia, untuk mendampingi umatNya sampai akhir dunia.

 

Kalian mungkin berkata, betapa susahnya sih Tuhan mendampingi kita, kan Tuhan itu Roh, Dia omnipresent, bisa berada di mana-mana pada waktu yang bersamaan.

Nah, ini yang mungkin kurang disadari banyak orang Kristen. Ada satu alasan lagi mengapa Allah Anak (Yesus) tidak bisa mendampingi kita sendiri setelah Dia berinkarnasi. Allah Anak tidak lagi omnipresent. Demi kasihnya bagi manusia, Dia melepaskan kodrat omnipresentNya. Kok bisa begitu? Bisa karena Dia Allah. Allah itu segala bisa.

Ketika Yesus Kristus Allah Anak kembali ke Surga, apakah Dia kembali dalam bentuk Roh seperti sebelum Dia menjadi manusia? TIDAK!

Alkitab berkata bahwa Allah Anak kembali ke Surga membawa tubuh manusiaNya.

Kisah 1:9-11

9  Dan sesudah Ia mengatakan hal-hal itu, sementara mereka menyaksikan, Ia terangkat naik; dan sebuah awan menerimaNya lenyap dari pandangan mereka. 10 Dan sementara mereka sedang menatap  terus-menerus ke langit selagi Ia naik itu,  dua orang dengan pakaian putih berdiri di dekat mereka, 11yang juga berkata, ‘Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari kamu ke sorga, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti yang kamu lihat Dia ke sorga.’

 

Perhatikan ayat di atas. Yesus, Allah Anak terangkat ke Surga lengkap dengan tubuh manusiaNya, bisa dilihat oleh murid-muridNya yang menyaksikan peristiwa itu.

Apa implikasinya?

Dengan membawa tubuh manusiaNya, maka Allah Anak mempunyai bentuk yang solid, yang padat, tidak lagi berbentuk Roh. Dengan  demikian, Dia tidak omnipresent lagi, Dia tidak bisa hadir di hati kita selagi Dia berfungsi sebagai Imam Besar kita di Surga.

Karena itu, Roh Kudus yang harus menggantikan fungsi Allah Anak di dunia. Roh Kudus yang menyertai semua umat tebusan mulai saat itu hingga nanti kedatangan Allah Anak kembali ke dunia.

Adakah manusia yang omnipresent bisa berada di mana-mana dalam waktu yang sama? Kalau tidak ada mengapa ada yang berani mengaku wakil Anak Allah, pengganti Anak Allah jika dia tidak memiliki kemampuan yang sama dengan Anak Allah?

 

Bisa dipahami, mengapa hanya Roh Kudus yang layak, yang sanggup, dan yang bisa menjadi VICARIUS FILII DEI???

 

Seorang manusia yang fana, yang terikat oleh tubuh yang fana, tidak bisa menyertai umat tebusan di mana-mana pada waktu yang sama. Seorang manusia yang fana, tidak pantas dan tidak layak menganggap dirinya sejajar Allah, dan bisa mengambil tempatNya.

Itulah sebabnya mengapa MENURUT ALKITAB, SEORANG PAUS TIDAK LAYAK MENJADI VIKAR ANAK ALLAH, KARENA DIA BUKAN ALLAH DAN TIDAK MEMILIKI SEGALA ATRIBUT KEMAMPUAN ALLAH.

 

Jadi ajaran yang berkata bahwa Yesus telah mengangkat Petrus sebagai wakilNya atau penggantiNya di dunia, adalah sama sekali tidak alkitabiah. Di dalam Alkitab tidak ada satu pun ayat yang berkata demikian. Petrus sendiri pun tidak pernah mengakui dia adalah wakil Kristus. Bahkan ketika dia akan disalibkan, Petrus minta agar dia boleh disalibkan terbalik dengan kepala di bawah, karena dia merasa tidak layak menyamai Kristus yang disalibkan dengan kepala di atas. Mengenai Petrus ini ada pembahasan tersendiri. Bisa dilihat di seri Kita Bertanya Alkitab Menjawab mulai nr. 86-91. Yesus sudah mengangkat Roh Kudus sebagai penggantiNya, yang punya tugas menyertai semua umatNya sampai akhir zaman. Lha sudah ada Roh Kudus, untuk apa mengangkat seorang manusia fana lagi?  Apa yang bisa dilakukan seorang manusia fana untuk umat tebusan, yang tidak bisa dilakukan oleh Roh Kudus?

Bagi banyak umat Katolik, tulisan ini bisa dianggap sakrilejius atau menghina. Tetapi sama sekali tidak ada niatan itu. Tujuan tulisan ini hanyalah meluruskan kebenaran Tuhan yang telah dibengkokkan. Dasar iman orang Kristen adalah Alkitab. Jadi segala penyimpangan dari isi Alkitab perlu diluruskan supaya kita tidak tersesat doktrin yang salah. Ini bukan salah resep masakan, kalau salah resep masakan paling-paling masakannya tidak enak rasanya. Tapi kalau salah doktrin Alkitab, kita bisa kehilangan keselamatan kita, karena ini berkaitan dengan isu keselamatan.

 

Sementara kita berbicara mengenai istilah VICARIUS ini, maka masih ada satu topik lagi yang perlu kita ketahui.

Kita sudah tahu bahwa VICARIUS FILII DEI artinya Pengganti Anak Allah.

 

Sekarang kita akan berbicara mengenai VICARIUS DEI saja, yang tentu saja artinya adalah PENGGANTI ALLAH (BAPA).

 

Jika Roh Kudus adalah VICARIUS FILII DEI, maka siapakah VICARIUS DEI?

 

 

YESUS = VICARIUS DEI

YESUS-LAH YANG MENYATAKAN ALLAH BAPA DI DUNIA INI.

 

 

 

Matius 11:27

Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, tidak juga seorang pun mengenal Bapa selain Anak, dan siapa pun yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan Dia.

 Yohanes 1:18

Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah kapan pun. Satu-satunya  Anak, yang ada di dada Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

 Yohanes  17:6

Aku (Yesus) telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang telah Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu tadinya milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti Firman-Mu.

 Yohanes 14:24

Dia yang tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti kata-kata-Ku; dan Firman yang kamu dengar itu bukanlah dari Aku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.

 Yohanes 14:7, 9-10

7 Andai kamu mengenal Aku, kamu seharusnya mengenal Bapa-Ku juga. Dan mulai sekarang kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. 9 Kata Yesus kepadanya, ‘Telah sekian lama Aku bersama dengan kamu, namun engkau tidak mengenal Aku, Filipus? Dia yang telah melihat Aku, telah melihat Bapa; bagaimana engkau masih berkata, Tunjukkanlah Bapa kepada kami?’ 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Kata-kata yang Aku ucapkan kepadamu, tidak Aku katakan dari Diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

 

 

Di bawah ini, kita bandingkan apa yang diajarkan oleh Katekismus dan apa yang diajarkan oleh Alkitab:

Katekismus berkata

Alkitab berkata

 

#882 “For the Roman Pontiff, by reason of his office as Vicar of Christ, and as pastor of the entire Church has full, supreme, and universal power over the whole Church, a power which he can always exercise unhindered.”

 

#882 “Karena, Pontif Roma [= Paus] oleh karena jabatannya sebagai Vikar Kristus, dan sebagai gembala semua gereja, memiliki kuasa penuh, tertinggi, dan universal atas seluruh gereja, kuasa yang selalu bisa dijalankannya tanpa halangan.”

 

Colossians 1:18  

And He (Christ)is the head of the body, the church: who is the beginning, the firstborn from the dead; that in all things He might have the preeminence.

 

 

Kolose 1:18

Dan Ialah [Kristus] kepala dari tubuh, yaitu jemaat, yang adalah permulaannya, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga dalam segala sesuatu Ia boleh memiliki keunggulan.

 

 

#936 “The Lord made St. Peter the visible foundation of His Church.  He entrusted the keys of the Church to him.  The bishop of the Church of Rome, successor to St. Peter, is head of the college of bishops, the Vicar of Christ and Pastor of the universal Church on earth.”

 

#936: “Tuhan menjadikan St. Petrus fondasi yang tampak dari gerejaNya. Dia mempercayakan kunci-kunci gereja kepadanya. Uskup Gereja Roma (=Paus) penerus St. Petrus, adalah kepala dari kelompok uskup, Vikar Kristus dan gembala dari gereja universal di dunia.

 

 

I Corinthians 3:11  

For other foundation can no man lay than that is laid, which is Jesus Christ.

 

Ephesians 5:23  

For the husband is the head of the wife, even as Christ is the head of the church...

 

1 Korintus 3:11

Karena dasar lain  tidak dapat diletakkan oleh siapa pun, selain yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

 

Efesus 5:23

karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat dan Dialah penyelamat tubuh.

 

 

#2034 “The Roman Pontiff and the bishops are ‘authentic teachers, that is, teachers endowed with the authority of Christ, who preach the faith to the people entrusted to them, the faith to be believed and put into practice.’ 

The ordinary and universal Magisterium of the Pope and the bishops in communion with him teach the faithful the truth to believe, the charity to practice, the beatitude to hope for.”

 

 

 

#2034 “Pontif Roma dan para Uskup adalah ‘guru-guru yang otentik, maksudnya, guru-guru yang dikaruniai autoritas Krisitus, yang mengkhotbahkan tentang iman  kepada umat yang dipercayakan kepada mereka, iman untuk dipercayai dan dihidupkan.’

Magisterium yang biasa dan universal dari Kepausan dan para uskup yang berkomunikasi dengannya, mengajarkan kepada umat, kebenaran untuk diimani, kasih untuk dihidupkan, kebahagiaan yang diharapkan.

 

John 14:26  

But the Comforter, which is the Holy Ghost, whom the Father will send in My name, He shall teach you all things, and bring all things to your remembrance, whatsoever I have said unto you.

 

John 16:14  

In He [Holy Spirit] shall glorify Me:  for He shall receive of Mine, and shall show it unto you. 

 

John 17:17  

Sanctify them through Thy truth: Thy word is truth.

 

Yohanes 14:26

tetapi Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang akan dikirim oleh Bapa dalam nama-Ku,  Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan mengingatkan kamu akan semuanya, apa pun yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Yohanes 16:14  

Ia [Roh Kudus] akan memuliakan Aku, sebab Ia akan menerima yang dari Aku dan menunjukkannya kepadamu.

 

Yohanes 17:17

Kuduskanlah mereka melalui kebenaranMu; Firman-Mu adalah kebenaran.

 

 

23 Sep 2013