Jumat, 19 Oktober 2018

190. ORI, KW ATAU PALSU?

190. ORI, KW, ATAU PALSU?

______________________________________

 

 

Kita mengenal istilah:

ü   “ORI” untuk “orisinal” atau “asli”,

ü   “KW” untuk “kualitas kedua” yang dibuat oleh sumber yang sama dengan yang “ORI” tetapi ini yang mutunya kurang baik, atau katakanlah “kelas dua” atau “afkiran”.

ü   “PALSU” yang dibuat oleh sumber lain tapi meniru yang “ORI” dan diperkenalkan sebagai yang “ORI”.

 

Jika kita berbicara tentang benda, kita semuanya pasti paham.

 

* Yang “ORI” pasti yang paling bagus, paling bonafide, paling bisa dipercaya. Pabriknya sudah dikenal, reputasinya bagus, apa yang dijanjikan pasti dipenuhi. Selain itu yang “ORI” selalu edisi yang pertama, yang sebelumnya tidak ada, bukan barang meniru barang lain, tapi benar-benar ciptaan baru. Harganya pasti mahal karena barangnya bermutu dan tahan lama.

 

* Yang “KW” jelas mutunya kalah dari yang “ORI” karena ini adalah sortiran/buangan dari yang ORI, afkirannya yang ORI. Biasanya ada cacatnya sehingga tidak lulus QQ. Barang “KW” bisa dibedakan dari barang “ORI”.

Harganya lebih murah daripada yang ORI dan pembelinya sudah tahu bahwa barang KW pasti tidak tahan lama, tapi karena harganya murah, pembeli menerima kekurangan tsb.

 

* Yang “PALSU” ini yang paling menipu. Karena palsu, maka penampilan luarnya nyaris tidak bisa dibedakan dari yang ORI, tapi mutunya di dalam beda jauh dari yang ORI. Barang yang “PALSU” tidak mengakui dia palsu, tidak mengakui dia KW, tapi justru mengaku sebagai ORI! Dan harganya sama dengan yang ORI supaya orang percaya ini barang ORI. Tetapi akhirnya akan ketahuan bila barang tsb. tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diakuinya.

 

 

Nah, jika kita bicara tentang benda-benda yang tidak mempengaruhi keselamatan jasmani kita, maka apakah benda itu ORI/KW/PALSU tidak berbahaya, paling-paling dia cepat rusak atau tidak nyaman dipakai atau tidak bisa berfungsi dengan baik. Misalnya beli tas. Kalaupun bukan ORI, itu tidak mempengaruhi keselamatan kita.

 

Tapi bagaimana kalau itu benda-benda yang mempengaruhi keselamatan jasmani kita? Misalnya alat pemadam kebakaran.

Alat pemadam kebakaran yang bagus, yang ORI, akan berfungsi dengan baik pada saat dibutuhkan untuk memadamkan api. Tapi yang KW, bisa-bisa tekanannya hanya 50% sehingga tidak segera bisa menaklukkan api. Apalagi yang PALSU, bisa-bisa pada saat genting dia malah mogok tidak berfungsi.

Nah, kita baru tahu pada saat terakhir, pada saat krusial, saat ketika dalam bahaya, baru kita bisa membuktikan ORI/tidaknya, bagus/tidaknya alat pemadam kebakaran itu. Kalau bagus, syukur. Tapi kalau tidak? Sudah terlambat pada waktu itu untuk menyesal, bukan?

 

Begitu juga dengan AJARAN AGAMA.

Nah, aku cuma mau berbicara tentang agama Kristen, karena aku tidak mengenal ajaran agama lain. Jadi perumpamaan ini hanya aku aplikasikan hanya kepada agama Kristen.

 

Nubuatan yang ada di Kitab Wahyu telah mengamarkan bahwa pada hari-hari akhir Sabat Hari Ketujuh akan menjadi isu yang memisahkan antara umat Allah dengan yang bukan umat Allah. Karena itu konsep tentang Sabat Hari Ketujuh ini perlu kita pahami benar-benar. Ini adalah Perintah ke-4 dari 10 Hukum Allah. Mayoritas orang Kristen mematuhi (atau berusaha mematuhi) 10 Hukum Allah ini, kecuali Perintah yang ke-4, yaitu tentang memelihara kekudusan hari Sabat, khusus satu Perintah ini diabaikan bahkan dilanggar dengan sengaja secara berjamaah dari minggu ke minggu, 52 x setiap tahunnya.

Jadi kita lihat, Sabat itu selalu menjadi isu bagi dunia Kristen, dan bahkan itu menjadi ujian terakhir yang akan menentukan. Karena itu sangat penting kita fokus pada hal ini. Jadi pembahasan ini salah satu fokusnya juga pada pemeliharaan kekudusan hari Sabat, di samping juga diberikan beberapa contoh lain tentang doktrin-doktrin Alkitab yang ada KWnya, dan ada PALSUnya.

 

 

Tuhan Yesus mengingatkan bahwa dalam agama Kristen, dari yang mengaku pengikut-pengikutNya, ada yang namanya nabi-nabi palsu, dan guru-guru palsu.

Kita akan melihat bahwa:

ü   “nabi-nabi palsu” itulah yang mengenalkan doktrin-doktrin PALSU.

ü   Sedangkan “guru-guru palsu” itu yang mengajarkan doktrin-doktrin yang KW.

 

 

Kita akan bicara tentang “guru-guru palsu” dulu.

Kisah 20:30

Juga dari antara kamu sendiri akan muncul orang-orang, megatakan hal-hal yang menyimpang, untuk menarik murid-murid berpaling mengikuti mereka.

 

Jadi bisa kita sejajarkan bahwa “guru-guru palsu” ini adalah kelompok “KW”, mereka menjual dagangannya dengan harga yang lebih murah. Artinya, mereka mempermudah atau meringankan ajaran-ajaran yang mereka sodorkan, mereka menghapus semua keharusan menyangkal diri dan pengorbanan setiap pengikut Kristus, sehingga lebih mudah diterima orang. Mereka boleh disebut tukang kompromi dengan kesalahan.

Misalnya, di Alkitab jelas dikatakan bahwa “Sabat Hari Ketujuh adalah Sabat Tuhan Allahmu”, yang harus diingat dan dipelihara kekudusannya, (Kel. 20:8-11), tidak boleh melakukan pekerjaan rutin kesibukan dan kepentingan sendiri karena itu hari kudus milik Allah, jadi 24 jamnya itu kudus, hanya boleh dipakai untuk kemuliaan Allah.

Tetapi “guru-guru palsu” ini mengajarkan, “Ya, kita memelihara Sabat tapi jangan fanatik, jangan jadi orang Farisi, asal sudah ke gereja pada hari Sabat, selebihnya boleh melakukan hal-hal lain.

Ø   kalau perlu, ada tamu bolehlah memasak, itu menghormati tamu,

Ø   untuk potluck juga tidak apa-apa memasak, itu pelayanan,

Ø   boleh menggoreng telur untuk sarapan, itu lebih cepat daripada harus memanaskan masakan yang sudah jadi.

Zaman dulu memasak dilarang karena makan waktu banyak, harus menyalakan kayu dulu, ribet, sekarang cuma menghidupkan kompor, 5 menit selesai, jadi tidak apa-apa. Yang Tuhan mau itu jangan kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memasak pada hari Sabat. Kalau cuma tumis sayur atau menggoreng telur, tidak apa-apa.

Ø   Kalau tidak sempat menyiapakan masakan di rumah, ya makan di restoran bayar pakai kartu kredit, kan nanti ditagihnya bukan pada hari Sabat.

Ø   Kalau pas sedang travelling dan menginap di hotel, ya hari Sabat tetap makan saja di restoran hotel, kan bisa dibayar nanti kalau check-out, dll.

Ø   Sabat itu diadakan bagi manusia, jadi bukan untuk mempersulit manusia, tetapi untuk menyenangkan manusia.

Apakah kita pernah bertemu dengan konsep-konsep begini di dalam komunitas denominasi kita? Aku bolak-balik, dan bahkan bukan dari mulut jemaat baru atau jemaat biasa, melainkan dari mereka yang punya jabatan penting, mereka yang seharusnya tahu apa doktrin Allah yang ORI.

Nah, apakah kalau anggota jemaat lain menganut doktrin yang KW, kita juga harus mengikuti mereka? JANGAN! Jangan pernah ikut ambil bagian dalam dosa, karena melanggar ajaran Tuhan itu dosa. Bahkan andai seluruh gereja sudah menganut doktrin yang KW pun, kita harus tetap berdiri teguh di atas doktrin Allah yang ORI. Allah sendiri yang nanti akan mengadakan pembersihan dalam gerejaNya.

 

 

Bagaimana dengan yang di luar komunitas denominasi kita? Lebih parah lagi.

Yang tadinya Tuhan (ajaran yang ORI) berkata, pengikutNya harus patuh pada Kesepuluh Perintah Allah, harus patuh pada semua ketentuan Allah, supaya lulus penghakiman Allah, maka guru-guru palsu yang KW ini berkata,

Ø   Tidak ada manusia yang bisa mematuhi semua perintah Allah. Tuhan sudah tahu itu, karena itu semuanya sudah dilakukan Yesus.

Ø   Asal kita mengakui Yesus sebagai Juruselamat saja, sudah aman, kita pasti selamat.

Ø   Yang penting itu kasih, banyak beramal, banyak menolong orang.

Ø   Kita tidak diselamatkan karena perbuatan kita, maka kita juga tidak kehilangan keselamatan karena perbuatan kita.

Ø   Ikut Yesus itu malah enak, banyak berkat, jadi sukses, bisa kaya, padahal  Kristus berkata, “Yang tidak memikul salib, tidak layak jadi pengikutKu” (Mat. 10:38)

 

Mudah ikut ajaran guru-guru palsu ini.  Mereka menina-bobokan pengikutnya. Orang Kristen binaan mereka tidak usah meninggalkan dosa-dosanya, dosa tidak pernah disebut, orang-orang tidak suka diingatkan dosanya, memelihara Hukum Allah, punya buah roh, lahir baru, tidak pernah disinggung. Manusia punya kelemahan, Tuhan sudah memaklumi, hidup saja seperti semua orang dunia, asalkan tidak menjadi penjahat besar, sudah cukup.

 

 

 

Sekarang, bagaimana dengan “nabi-nabi palsu”?

 

Matius 7:15

Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan kulit domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

 

Kolose 2:8

Berhati-hatilah, supaya jangan ada yang merusak kamu dengan filsafat dan penipuan hampa menurut ajaran tradisi manusia, menurut prinsip-prinsip mula dunia dan bukan menurut Kristus.

 

Istilah “nabi” itu artinya jurubicara Allah. Jadi dia mengaku menerima wahyu langsung dari Allah. Beda dengan guru. Kalau guru itu meringankan dan memudahkan doktrin yang ada. Tapi kalau nabi, dia yang membuat doktrin itu atas nama Allah. Nah, kalau nabi yang palsu, berarti doktrin itu tidak berasal dari Allah.

Jadi, nabi palsu berarti dia bukan hanya memelintir ajaran yang ORI, tapi dia menghapus ajaran yang ORI dan MENGGANTINYA dengan ajarannya sendiri. Dia memalsukan yang ORI dengan yang PALSU, dan menjualnya sebagai yang ORI!

 

Masih tentang Perintah Allah yang ke4, yaitu memelihara hari ketujuh sebagai Sabat Tuhan Allah. Apa kata nabi-nabi palsu?

Mereka punya beberapa kiat untuk membatalkannya.

 

1.   Mereka mengatakan “Sabat Hari Ketujuh” itu hari Minggu.

Lalu mereka merekayasa dan mengganti beberapa kalender sehingga hari yang pertama itu hari Senin, dengan demikian Sabat Hari Ketujuh jatuh pada hari Minggu.

Pernah mendengar orang berkata, “Oh, dokter itu prakteknya 1, 3, 5.” Maksudnya itu hari Senin, hari Rabu, dan hari Jumat. Padahal yang benar, hari pertama dalam satu minggu itu hari Ahad/hari Minggu, bukan hari Senin. Tapi masyarakat sudah terbiasa menganggap hari Senin itu hari pertama, sehingga hari Minggu menjadi hari ketujuh. Maka orang Kristen sudah mematuhi Perintah ke-4, beribadah pada hari ketujuh, yaitu hari Minggu.

2.   Kiat yang kedua mereka mengatakan hari kemenangan orang Kristen itu hari Minggu, Yesus bangkit pada hari Minggu.

Hari ketujuh itu tradisi orang Yahudi. Tapi karena Kristus bangkit pada hari Minggu, ya berarti sejak itu orang Kristen beribadah pada hari Minggu, merayakan kebangkitan Kristus.

Mereka sengaja menutup-nutupi bahwa hari pertama/hari Minggu/Sun-Day sebenarnya adalah hari menyembah dewa matahari! Tapi Tuhan memelihara jejak itu sehingga sampai hari ini hari Minggu dikenal dengan nama “Sun-Day” (internasional), “Sonntag” (Jerman), “Zondag” (Belanda), “Soendag” (Swedia), “Solis” (Latin), jadi ciri khas bahwa  hari itu dikaitkan dengan matahari tetap tampak jelas.

 

Tuhan sendiri bersabda dan menulis dengan jariNya: “HARI KETUJUH ADALAH SABAT TUHAN ALLAHMU.” (Kel. 20:10)

Hari Minggu mau dijadikan “hari orang Kristen” kek, atau hari Senin mau dijadikan “hari orang Kristen” kek, TIDAK MENGUBAH FAKTA BAHWA HARI KETUJUH ADALAH SABAT TUHAN ALLAHMU. Ini bukan bicara tentang “hari orang Kristen”, tapi HARI SABAT TUHAN ALLAHMU!

 

Hebat, kan?

Ajaran yang ORI yang ditulis jari Allah sendiri, diganti begitu saja dengan ajaran palsu yang disodorkan sebagai ORI.

Jadi lihat, nabi-nabi palsu menyodorkan ajarannya yang palsu untuk menggantikan yang asli.

Apa akibatnya? ORANG KRISTEN MELANGGAR HUKUM ALLAH SECARA BERJAMAAH TANPA SADAR, TANPA TAHU BAHWA MEREKA TELAH BERBUAT DOSA.

 

 

Pertanyaan: Apakah Tuhan menyalahkan manusia yang melanggar Hukum Allah ini dengan alasan “tidak tahu”?

Pada zaman Dark Ages (Zaman Kegelapan – Abad Pertengahan) saat orang awam tidak punya akses kepada Alkitab dan semua hanya bisa mendengar apa yang dikatakan gereja, Tuhan tidak menyalahkan mereka.

Tetapi sekarang Alkitab tersedia di mana-mana, mau beli, mau buka online gratis, mau baca dalam bahasa apa pun, ADA! Manusia juga sudah tidak ada yang buta huruf. Masih adakah alasan bagi manusia untuk mengatakan dia tahu mana ajaran yang ORI dan mana yang PALSU?

Jika manusia itu punya keterbelakangan mental, jika dia buta huruf, jika dia hidup di ujung dunia yang tidak ada listrik, tidak ada internet, terkucil dari segala peradaban yang lain, dia punya hak memakai alasan tersebut. Tetapi kita yang hidup di dunia modern, yang segala tersedia, yang sekolahnya sudah sampai S-S-S bertingkat-tingkat, yang fasih 4-5 bahasa, masih relevankah kita memakai alasan “tidak tahu mana yang ORI”? Itu mau menipu Tuhan.

 

 

Sekarang kita melihat doktrin-doktrin lain yang diajarkan nabi-nabi palsu ini, yang bertentangan dengan Alkitab.

Tentang penyembahan patung

Perintah Allah yang kedua melarang manusia membuat patung/rupa apa pun untuk disembah atau disujudi.

Keluaran. 20:4-6

Jangan membuat bagimu patung pahatan  yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang  cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

 

Nabi-nabi palsu mengajarkan “Berdoalah pada orang-orang suci yang sudah mati, minta berkat dan perlindungan mereka. Mereka sudah di Surga, dekat dengan Yesus, mereka bisa membantu memintakan rahmat Yesus buat kamu.” Ini ajaran yang jahat. Mengapa?

 

1.   Mereka mengajarkan seolah-olah manusia tidak bisa langsung berdoa kepada Allah, karena apa?

Allah itu galak? Allah itu keras? Allah tidak mau mendengar doa manusia? Tapi kalau lewat orang-orang saleh yang sudah mati, nanti mereka yang melembutkan hati Allah, sehingga Allah mengabulkan permintaan kita. Padahal Allah itu maha pengasih. Bahkan sebelum kita minta, Allah sudah tahu apa yang kita butuhkan.

2.   Mereka mengajarkan bahwa orang mati itu tidak mati, tapi malah hidup di Surga tanpa tubuhnya.

Jadi Surga itu penuh dengan arwah orang mati! Tidak ada ajaran begitu di Alkitab. Surga itu tempat Allah yang kudus. Orang mati tidak di sana, baik dalam bentuk arwah maupun dalam bentuk lain. Mereka menunggu kebangkitan (2 Tesalonika 4:16-17).

3.   Mereka mengajarkan penyembahan berhala!

Kepada orang-orang saleh yang sudah mati itu. Dibuatkanlah patungnya. Manusia sujud di depan patung, membakar lilin, mengucapkan doa, mencium patung-patung itu. Itu namanya menyembah berhala! Padahal malaikat saja tidak berani disembah, coba dicek apa kata Alkitab:

Wahyu 19:10

Maka tersungkurlah aku (Yohanes) di depan kakinya (kaki malaikat)  untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: ‘Pastikan engkau tidak berbuat demikian! Aku adalah sesama hamba seperti engkau dan saudara-saudaramu yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah Roh nubuat.’

 

Ini adalah kesaksian Yohanes. Dia tersungkur di depan kaki malaikat yang menyampaikan wahyu padanya, tapi malaikat itu segera melarangnya sujud, dan menyuruh dia hanya menyembah Allah!

Malaikat saja tidak berani menerima sujud dari manusia, lha ajaran yang PALSU itu malah mengajarkan supaya manusia menyembah orang mati, baik patungnya, gambarnya, atau benda-benda yang dianggap keramat bekas milik orang-orang saleh itu.

 

 

Tentang makan daging hewan yang haram

Tuhan melarang umatNya makan segala daging hewan yang najis, yang tidak boleh makan. Daftarnya panjang di Imamat pasal 11.

Tapi nabi-nabi palsu mengatakan, “Oh, itu zaman kuno. Yesus sudah mati di salib. Sekarang orang Kristen boleh makan segala dengan ucapan syukur.”

Ditambah lagi, “kerajaan Surga itu bukan tentang makanan dan minuman”, jadi tidak usah ribut soal makan-minum, yang penting punya iman pada Kristus!

 

Memangnya apa kaitannya Yesus mati di salib dengan hewan yang dikatakan Tuhan tidak boleh dimakan? Apa kematian Yesus di salib membuat hewan yang najis dimakan menjadi hewan yang bersih dan boleh dimakan? Tapi ajaran yang PALSU ini menggantikan yang ORI. Dan orang-orang Kristen yang telah membeli ajaran PALSU ini makanlah semua hewan, yang najis maupun yang tidak, asal sebelumnya sudah didoakan, semuanya tidak ada yang ditolak.

 

Tuhan adalah Allah yang kudus. Tuhan mengajarkan bahwa tubuh kita adalah bait Allah, Tuhan mau berdiam dalam kita, di hati kita, di pikiran kita, supaya kita juga menjadi kudus, memiliki hati dan pikiran yang kudus. Nah, kalau kita mengisi tubuh kita dengan segala yang najis, apa Tuhan mau tinggal dalam kita?

Jadi ajaran yang PALSU ini membuat Tuhan tidak mau tinggal dalam kita. Siapa yang rugi? Kita!

Masih banyak lagi ajaran-ajaran PALSU yang disodorkan kepada orang-orang Kristen. Bagi yang berminat bisa mencarinya di blog LIMA GADIS BIJAK, smaragd84.blogspot.com

 

 

Tapi satu hal harus kita sadari:

Segala yang PALSU itu tidak bersumber dari yang ORI. Yang PALSU itu muncul untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, dengan merampas pengikut yang ORI. Maka jika yang ORI berasal dari Allah, ajaran yang PALSU sumbernya bukan dari Allah! Tujuannya justru untuk merampas  dari Allah, orang-orang yang seharusnya ikut ajaran yang ORI.

Kalau yang ORI tujuannya menyelamatkan manusia, membawa manusia dekat kepada Allah; yang PALSU sebaliknya untuk membinasakan manusia, menjauhkan manusia dari Allah.

 

Tuhan Yesus berkata:

Matius 7:13-14

Masuklah kamu di pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak yang masuk ke sana; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikit yang menemukannya.

 

Dua pintu:

1.   yang satu sesak dan jalannya sempit,

2.   yang satu lebar dan jalannya luas.

 

Banyak orang menganggap yang masuk pintu yang sesak itu orang Kristen, sedangkan yang masuk ke pintu yang lebar itu orang-orang dunia/orang-orang non-Kristen. Tapi itu salah!

Perhatikan, ayat ini seluruhnya bicara tentang orang-orang yang masuk melalui pintu! Jadi ayat-ayat ini khusus berbicara tentang orang-orang Kristen!

 

Yohanes 10:9

Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan diselamatkan dan akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.”

 

Siapa pintunya? KRISTUS!

 

Jadi orang-orang yang masuk melalui pintu entah itu pintu yang sesak atau pintu yang lebar, mereka adalah orang-orang apa? ORANG-ORANG KRISTEN!

Orang-orang yang bukan Kristen tidak diumpamakan masuk melalui pintu, karena mereka tidak berurusan dengan Kristus. Hanya orang Kristen yang masuk melalui pintu, karena pintu itu adalah Kristus!

 

 

Lalu berarti ada DUA Kristus? Kristus yang sempit dan Kristus yang lebar?

Iya! Karena ada Kristus yang ORI dan Kristus yang PALSU.

 

Kristus yang sempit adalah Kristus yang kita temui di Alkitab, Kristus yang ORI:

Ø   Kristus yang patuh kepada semua perintah Allah,

Ø   Kristus yang tidak pernah berbuat dosa, melanggar Hukum Allah,

Ø   Kristus yang tidak makan daging hewan yang najis,

Ø   Kristus yang memelihara hari ketujuh sebagai Sabat Tuhan Allah, yang pergi beribadah ke rumah ibadah pada hari Sabat,

Ø   Kristus yang adalah tuan/pemilik hari Sabat,

Ø   Kristus yang begitu menghormati Sabat hari ketujuh

sehingga ketika Dia mati pun, Dia tetap memelihara hari Sabat itu sebagai hari perhentian, karena pada hari itu Dia  berhenti di dalam kubur dari semua pekerjaan penebusanNya, dan baru bangkit beraktivitas lagi pada hari pertama (Minggu).

Ø   Kristus yang mengasihi Allah di atas segala-galanya dengan menurut semua perintahNya (Yoh. 14:15)

 

 

Tetapi juga ada Kristus yang PALSU, yang diciptakan nabi-nabi palsu yang tidak ada di Alkitab:

Ø   Kristus yang mengajar manusia supaya tidak usah patuh kepada perintah Allah karena semua sudah dilakukan Kristus,

Ø   Kristus yang mengatakan manusia boleh makan babi, lobster, dan segala hewan yang najis,

Ø   Kristus yang menyuruh manusia untuk beribadah pada hari pertama/Sunday, karena itu hari kebangkitanNya,

Ø   Kristus yang sudah menghapus hari Sabat karena itu sudah kuno, itu untuk orang Israel, bukan untuk orang Kristen,

Ø   Kristus yang lahir tanggal 25 Desember,

Ø   Kristus yang mengatakan bahwa Allah mengasihi manusia, sehingga manusia yang tetap melanggar Hukum Allah pun tetap selamat.

 

 

Jika kita memang mau menjadi pengikut Kristus, ikutlah Kristus yang ORI, yang tertulis di Alkitab. Karena itulah yang membawa kita kepada keselamatan.

Tidak ada gunanya ikut yang KW, apalagi yang PALSU, yang membawa kita kepada kebinasaan.

 

Rajin-rajinlah menyelidiki Alkitab.

Pelajari dengan tekun, dengan hati yang tulus memang untuk mencari kebenaran Allah.  Tuhan akan mengaruniakan hikmat melalui Roh Kudus sehingga kita bisa melihat mana yang ORI, mana yang KW, mana yang PALSU.

 

Nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu itu nanti akan dibinasakan.

 

Wahyu 20:10

dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu ke tempat Binatang dan nabi palsu itu [telah dilemparkan], dan mereka akan disiksa siang malam selama-lamanya

 

2 Petrus 2:17

Mereka (guru-guru palsu itu) adalah sumber tanpa air, awan yang dibawa oleh taufan; bagi mereka telah disediakan kegelapan  pekat selama-lamanya

 

Jangan sampai kita ikut dibinasakan bersama mereka.

 

Semoga bermanfaat.

 

19 10 2018