Sabtu, 06 Juni 2020

191. DI MANAKAH MAMAKU SEKARANG?

191. DI MANA MAMAKU SEKARANG?

______________________________________________________

 

Mama meninggal pada usia 102 tahun kurang 1 bulan, hari Kamis lalu sekitar pukul 21:00 lebih sedikit, tidak tahu persisnya kapan, karena kami tidak melihat ke lonceng saat terjadinya. Sebetulnya kalau dihitung sejak dalam kandungan, maka usia seluruh eksistensi Mama ialah 102 tahun + 8 bulan (9 bulan dalam kandungan). Meninggalnya tanpa sakit, hanya menua, dan meninggalnya pada saat Mama sedang hepi menikmati makan pudding, tiba-tiba seperti sekring putus, “tis”, dan hilanglah nafasnya. Kami yang tidak percaya berusaha membangunkannya, tetapi tubuhnya sudah lunglai, dan tidak lama kemudian pipinya sudah mendingin. Dan walaupun belum percaya, aku harus menerima fakta bahwa hidup Mama sudah berakhir.  

 

Ketika semuanya sudah lewat, aku bisa mengucapkan syukur bahwa proses kematian Mama tanpa penyakit, tanpa menderita rasa sakit, tidak kejang-kejang, tidak kesulitan napas, tidak mengerang, itu sudah berkat yang luar biasa, baik bagi Mama maupun bagi seluruh keluarga. Tuhan selalu memberikan yang terbaik, secara langsung maupun lewat tangan orang-orang lain. Jadi terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang sudah banyak menolong, sehingga dari awal kepanikan hingga selesai segala proses melepaskan jasad Mama berjalan dengan lancar, didoakan empat orang pendeta, dihadiri oleh teman-teman gereja maupun teman-teman pribadi yang sumbangsihnya sangat menguatkan walaupun itu pas di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang melanda negara ini dan seluruh dunia.

Selain itu, banyaknya ucapan dan doa ikut berdukacita yang datang dari begitu banyak teman, baik yang kenal secara pribadi maupun yang teman dumay, merupakan dukungan moral yang sangat membantu di masa berkabung ini.

 

Maka sekarang selain aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua, aku juga ingin membagikan informasi menurut Alkitab, di mana sekarang Mamaku berada.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasihku kepada teman-teman yang mendoakan semoga Mamaku sekarang sudah bersama Tuhan Yesus, sudah bertemu dengan Papaku yang meninggal tahun 1963, sudah hidup bahagia di Surga, aku ingin menyampaikan apa kata Alkitab tentang di mana Mamaku dan mereka yang sudah meninggal itu sekarang berada.

 

Mamaku sekarang sedang tidak berada di Surga (jangan menuduh aku anak durhaka dulu), juga tidak berada di neraka, tidak berada di purgatory, tidak berada di api pencucian, tidak berada di dunia astral, tidak berada di dunia arwah, tidak berada di dimensi yang lain entah dimensi ke-4, ke-5 atau ke berapa pun, tidak di alam parallel, tidak di alam kembar, tidak di alam cermin, atau alam mana pun yang pernah diciptakan oleh imajinasi manusia. Dengan satu kata:  MAMAKU TIDAK ADA DI MANA PUN.

Artinya, Mamaku sekarang sebagai satu entitas, makhluk yang bisa berpikir, yang punya perasaan, yang punya kemauan, yang bisa mengetahui ini-itu, yang bisa berbuat ini-itu, SUDAH TIDAK ADA. Kok tidak ada? Iya, karena dia sudah meninggal.

 

Bukan aku yang bilang, tetapi ini ada beberapa kutipan dari Alkitab:

Pengkhotbah 9:10

Apa pun yang dijumpai tanganmu untuk mengerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenagamu, karena tak ada pekerjaan, maupun rencana, maupun pengetahuan, maupun hikmat dalam kubur,  ke mana engkau akan pergi.

 

Pengkhotbah 9:5-6

Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, mereka juga tidak punya pahala lagi, karena ingatan akan mereka sudah dilupakan. Juga kasih mereka, dan kebencian mereka, dan kecemburuan mereka sekarang sudah lenyapmereka juga selamanya tidak punya lagi bagian dalam apa pun yang terjadi di bawah matahari.

 

Mazmur 146:4

Nafasnya keluar, ia kembali ke buminya; pada hari itu juga pikiran-pikirannya lenyap.

 

Jadi menurut Alkitab, orang mati tidak tahu apa-apa, tidak punya pikiran, tidak punya kemauan, tidak bisa berbuat apa-apa. Mengapa? KARENA ORANG MATI SUDAH TIDAK EKSIS LAGI. Mereka sudah tidak ada.

 

 

APA KATA TUHAN TENTANG MANUSIA?

Manusia itu disebut makhluk yang hidup jika dia punya tubuh dan dia punya nafas. Harus punya kedua-duanya. Kalau punya tubuh tapi tidak punya nafas, dia bukan makhluk hidup, tapi mati.

 

Kejadian  2:7

Dan TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke lubang hidungnya; dan manusia  menjadi makhluk yang hidup.

 

Pada waktu manusia yang hidup ini mati, maka kedua unsur yang menjadikan manusia itu hidup, menjadi terurai lagi, tidak lagi bersatu di dalam diri manusia itu, melainkan terpisah sendiri-sendiri, kembali ke asalnya.

 

Pengkhotbah 12:7

Lalu debu akan kembali ke bumi seperti sebelumnya, dan roh (= nafas hidup) akan kembali kepada Allah yang mengaruniakannya

 

Yang membuat banyak dari kita salah paham ialah kata “roh” ini. Karena konsep banyak orang “roh” ini adalah semacam badan halus, badan yang tembus pandang, yang melayang ke mana-mana seperti asap tapi berbentuk seperti manusia, bisa macam-macam, bisa berpikir, bisa punya akal, bisa bicara, bisa merasuki orang, bisa mempengaruhi orang, bisa menggoda, dll. seperti di film-film. Tapi ini salah, ini bukan konsep Alkitab.

 

Kenapa bisa terjadi kerancuan ini? Karena manusia menggabungkan dua jenis ciptaan Allah menjadi satu dalam imajinasinya.

Apakah ada ciptaan Allah yang betul-betul “roh”? “Roh” di sini dalam arti bukan berbentuk padat. Ada! Yaitu malaikat-malaikat. Mereka diciptakan dengan tubuh eterik. Mereka disebut roh-roh. Malaikat yang tidak berdosa yang setia pada Tuhan disebut roh terang, sedangkan malaikat yang berdosa dan mengikuti Setan, disebut roh kegelapan

Beda dengan manusia yang diciptakan Allah dengan tubuh fisik.

Nah, “roh-roh” ini, tidak sama dengan “roh” pada manusia. Sesungguhnya, terjemahan yang lebih tepat dari kata “roh” pada manusia adalah “nafas hidup”

 

Kata Ibrani yang di Kejadian 2:7 ini diterjemahkan “roh” adalah רוּח   rûach [roo'-akh] dan artinya menurut Strong’s Hebrew and Greek Dictionaries, yang dikutip di bawah ini, adalah:

From H7306; wind; by resemblance breath, that is, a sensible (or even violent) exhalation;

Angin, mirip dengan napas, yaitu suatu tiupan keluar/ekshalasi secara sadar (atau bahkan secara keras);

 

Kita lihat beberapa terjemahan Alkitab lainnya untuk ayat itu.

 

Then the dust of mortals goes back to the ground as it was before,
and
the breath of life goes back to God who gave it. (God’s Word Translation)

Lalu debu makhluk fana kembali ke bumi sebagaimana sebelumnya, dan nafas hidup kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

 

 Our bodies will return to the dust of the earth, and the breath of life  will go back to God, who gave it to us. (Good News Translation)

Tubuh kita akan kembali ke debu bumi dan nafas hidup akan kembali ke Allah yang mengaruniakannya kepada kita.

 

Jadi kata “roh” di Pengkhotbah 12:7, adalah NAFAS HIDUP.

Nafas hidup yang diberikan Tuhan untuk menghidupkan makhluk yang diciptakanNya atau yang lahir di dunia ini. Kalau nafas itu diambil kembali oleh Tuhan, maka makhluk  yang hidup itu mati.

 

Nafas hidup itu milik siapa? Milik Tuhan.

Tuhan memberikannya kepada semua makhluk ciptaanNya, baik manusia maupun hewan, yang pertama diciptakanNya langsung dan yang kemudian dilahirkan di dunia ini oleh makhluk-makhluk ciptaanNya, karena semua makhluk ciptaanNya dilengkapi dengan kemampun untuk reproduksi. Tuhan secara supranatural mendistribusikan nafasNya kepada semua makhluk ciptaanNya. Itulah yang membuat semua makhluk ciptaan itu bisa hidup, berpikir, berjalan, berkomunikasi, dll. Tanpa nafas hidup Tuhan, semua makhluk ciptaan hanyalah segumpal tanah. Jadi nafas Tuhan yang menghidupkan gumpalan-gumpalan tanah ini. Pada waktu Tuhan berhenti menyalurkan nafasNya itu, maka makhluk yang tadinya hidup oleh nafas Tuhan, menjadi mati, tidak lagi hidup. Itulah yang dimaksud ketika Alkitab berkata, “Lalu debu akan kembali ke bumi seperti sebelumnya, dan roh (= nafas hidup) akan kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” ( Pengkhotbah 12:7)

 

Apakah manusia punya nafas hidup?

Tidak. Manusia tidak punya nafas hidup sendiri, manusia memakai nafas hidup Tuhan, yang diberikan Tuhan kepadanya. Karena itu manusia tidak bisa menghidupkan dirinya sendiri kalau dia mati. Walaupun punya tubuh yang sempurna, tidak punya penyakit, tapi kalau tidak ada nafasnya, manusia itu mati. Bisa hidupnya manusia itu 100% bergantung pada nafas hidup Tuhan.

 

Jadi ketika Tuhan menyalurkan nafasNya kepada makhluk-makhluk ciptaanNya, manusia dan hewan, apakah nafas itu lalu menjadi serupa dengan makhluk itu, yang menempel padanya, memiliki bentuk yang sama dengannya, hanya ini tidak terbuat dari materi yang padat, tapi dari materi yang tembus pandang? Tidak! Nafas Tuhan tetap nafas, tidak berubah menjadi makhluk hidup yang tidak terlihat. Tuhan tidak menciptakan makhluk bayangan dalam bentuk nafas atau roh untuk setiap makhluk ciptaanNya.

Nafas hidup Tuhan ini juga jangan dirancukan dengan ROH KUDUS! Jangan salah.

 

Nafas dari Tuhan itu dipakai oleh makhluk ciptaan itu untuk hidup! Kata kuncinya “dipakai”. Kalau “dipakai” berarti terus berkurang, bukan? Tetapi Tuhan terus-menerus mensuplai nafasNya kepada semua makhluk ciptaanNya supaya mereka tetap hidup, sehingga tidak sampai kehabisan, kecuali jika Tuhan menghentikan suplainya, maka makhluk yang suplai nafasnya dihentikan Tuhan, dia mati. Ibarat pada motor atau mobil, nafas itu bensinnya yang menghidupkan. Selama bensin itu terisi, kendaraan itu bisa jalan. Sampai suatu saat bensin itu tidak diisi lagi, maka kendaraan itu tidak bisa lagi berjalan.

Jadi selama makhluk itu hidup, dia hidup dari nafas Tuhan. Artinya nafas Tuhan itu dipakai untuk menghidupkan dia. Nafas itu yang membuat sel-selnya hidup, organ-organ tubuhnya berfungsi. Selama Tuhan tetap mensuplai nafasNya, makhluk itu hidup. Begitu Tuhan menghentikan suplainya, makhluk itu mati.

Jadi nafas hidup itu tidak punya identitas.

Nafas hidup itu sendiri bukan makhluk/entitas yang hidup.

Nafas hidup itu bukan badan halus yang kalau manusia itu mati, digambarkan badan halusnya keluar dari manusia itu.

Nafas Tuhan itu hanya satu. Tuhan mengembuskan nafas yang sama kepada semua makhluk hidup yang diciptakanNya, baik manusia maupun hewan.

Ketika suplai nafas itu dihentikan Tuhan, itu yang dikatakan sebagai “roh (nafas hidup) akan kembali kepada Allah yang mengaruniakannya” maka jangan menganggap itu badan halus/arwah orang yang mati datang menghadap Tuhan. Itu semata-mata nafas Tuhan sendiri yang ditarik, tidak disalurkan lagi. Itu bukan nafas manusia maupun hewan yang mati.

 

 

BAGAIMANA DENGAN “ARWAH”?

Kadang “roh” sering diartikan “arwah” oleh banyak orang, “badan halus” atau “saudara kembar” makhluk ciptaan yang terlepas pada waktu makhluk itu mati. Ini yang diyakini banyak orang, termasuk orang-orang Kristen yang tidak mengenal isi Alkitabnya. Ada kebiasaan untuk membuka jendela di saat seseorang mati supaya arwahnya bisa lepas dan terbang ke langit. Semua keyakinan ini tidak alkitabiah.

 

Di atas kita sudah melihat bahwa “badan halus” atau “arwah” itu tidak ada. Tidak ada di Alkitab ajaran tentang hal ini.

“Roh” itu bukan “badan halus” atau “arwah”.

“Roh” itu “nafas Tuhan yang menghidupkan” yang diberikanNya kepada setiap makhluk yang diciptakanNya dan yang dilahirkan ke dunia supaya mereka hidup.

 

Kita kembali ke Kejadian 2:7.

Kalau tadinya Tuhan berkata:

debu tanah plus nafas hidup     = manusia yang hidup.

Maka sekarang        debu tanah minus nafas hidup   = manusia yang mati/mayat

 

Unsur “arwah” itu tidak ada di dalam rumus pembentukan manusia yang hidup. “Arwah” tidak termasuk salah satu ingredient pada saat Tuhan menciptakan manusia. Tuhan hanya memakai dua unsur, yaitu:

(1) debu tanah

(2) nafas Allah.

Karena itu di Pengkhotbah 12:7 dikatakan pada waktu manusia mati, debu tanah kembali ke tanah, dan nafas hidup kembali ke Allah. Semua sudah terhitung kan? TIDAK ADA UNSUR LAIN YANG TERSISA YANG MENJADI ARWAH.

 

Lalu siapa yang gentayangan ke sana kemari membuat “penampakan” yang sering mengagetkan orang? Ini dia jawabannya:

 

2 Korintus  11:14

Dan jangan heran, sebab Iblis sendiri pun berubah menjadi malaikat terang  

 

Jika Iblis bisa menyamar sebagai malaikat terang, seberapa mudahnya dia menyamar menjadi orang-orang yang sudah mati untuk menipu manusia?

 

Wahyu 16:14

Karena mereka itulah roh-roh iblis yang mengadakan mujizat-mujizat,

 

Jadi “roh-roh Iblis” atau “roh-roh kegelapan” itu ada. Tapi itu bukan “roh” yang ditiupkan Tuhan ke lubang hidung manusia.

Satan itu sukanya menipu. Yang tidak ada, dibilang ada. Yang sudah mati, dibilang masih hidup tanpa tubuh. Jika manusia percaya ada arwah, berarti ada kehidupan setelah kematian! Berarti walaupun tidak punya tubuh, manusia tetap hidup sebagai “roh halus”. Dan ini adalah penipuan terbesar. Mengapa? Karena kematian itu seharusnya menutup buku sejarah manusia tersebut.

Ibrani 9:27

Dan sebagaimana telah ditetapkan bagi manusia untuk mati satu kali, tetapi sesudah itu penghakiman

 

Jika setelah manusia itu mati ternyata sebagian darinya (roh/arwahnya) masih hidup terus tanpa tubuhnya, kapan dia akan dihakimi? Jadi Setan itu menipu kita supaya kita tidak mempercayai tulisan Alkitab. Alkitab berkata, setelah mati, penghakiman. Kalau tidak mati-mati karena arwahnya hidup terus, kapan ada penghakiman? Sering kita tidak sadar bahwa kita sudah ditipu Setan.

 

Alkitab mengatakan “mati” itu artinya “tidak hidup”, “tidak tahu apa-apa”, “tidak punya bagian apa pun lagi di dunia ini”, jadi yang mati, ya mati, bukan tetap hidup sebagai arwah. Dan setelah mati ini, maka manusia itu akan dihakimi semua perbuatannya ketika dia masih hidup.

 

 

TIDAK ADA YANG PERGI KE SURGA/NERAKA PADA WAKTU MANUSIA MATI

Kita sudah membaca ayatnya tadi, bahwa manusia yang hidup itu terdiri dari debu tanah dan nafas Tuhan, hanya dua unsur; dan pada waktu dia mati tubuhnya kembali ke tanah dan nafas Tuhan ditarik kembali oleh Tuhan, maka apa yang tersisa? Tidak ada! Jadi bagian mana yang bisa ke Surga atau Neraka? Tidak ada!

Jadi ini juga penipuan Setan.

 

Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa pada saat manusia itu mati, ada yang ke Surga atau neraka.

v   Pertama, Surga itu tempat tinggal Allah yang kudus,

yang ada di sana hanya segala yang kudus. Surga tidak dipenuhi arwah. Hanya karena seseorang itu mati, tidak membuat arwahnya menjadi kudus. Yang kelak boleh masuk Surga adalah manusia yang sudah lulus penghakiman Allah, yang sudah diberi tubuh yang baru, tubuh yang tidak bisa mati (1 Korintus 15:52-53), jadi manusia yang punya tubuh fisik yang tidak bisa mati, bukan arwah yang tidak punya tubuh.

v   Kedua, neraka sekarang juga belum ada.

Neraka itu diciptakan nanti untuk memusnahkan Iblis dan pengikut-pengikutnya ketika Allah membersihkan dunia ini dari semua noda dosa. Neraka itu nanti akan ada di atas permukaan bumi. Di mana sekarang kita bisa menemukan tempat di bumi yang sedang membakar manusia?

 

 

Pernah tahu ayat di bawah ini?

 

Yohanes  14:2-3

Di rumah BapakKu ada banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku pergi dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.

 

Ayat di atas ini jelas mengatakan bahwa Kristus akan datang kembali untuk menerima kita kepada DiriNya Sendiri.  Kristus akan datang menjemput umat tebusanNya. Dia akan menunggu di atas awan di langit, dan kita akan dibawa kepadaNya untuk bertemu dengan Dia di langit. Karena itu dikatakan bahwa Aku akan datang kembali dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri”, dan setelah itu umat tebusan akan dibawa ke Surga supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.”

 

Siapa yang akan dibawa Kristus ke Surga?

Apakah arwah/badan halus atau manusia hidup yang utuh?

Yesus berkata Aku akan datang kembali dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri”; “kamu” itu manusia. Yang diajak bicara oleh Yesus itu manusia, bukan arwah, bukan badan halus, bukan orang mati! Jadi ayat ini sudah jelas, Yesus akan membawa manusia yang bertubuh dan bernafas ke Surga.

 

Jadi, manusia hanya akan sampai ke Surga jika nanti dijemput Kristus. Tidak bisa seenaknya lenggang kangkung masuk ke Surga sendiri pada waktu dia mati. Semua orang harus dihakimi dulu untuk melihat apakah mereka layak dibawa ke Surga. Jadi semua harus menunggu sampai Kristus selesai menghakimi dan kembali untuk menjemput umatNya ke Surga. Ayat ini sudah jelas berkata demikian. Kristus akan datang kembali untuk membawa kita ke Surga.

Andai orang mati sekarang belum dihakimi sudah langsung masuk Surga, hidup bahagia bersama dengan Allah, berarti tidak perlu ada penghakiman, tidak perlu ada kebangkitan, karena tanpa semuanya itu mereka sudah ada di Surga. Untuk apa Yesus  harus datang kembali ke dunia ini menjemput umatNya? Siapa yang mau dijemput kalau semuanya begitu mati sudah pindah ke Surga?

 

Manusia yang mati, tidak bisa langsung ke Surga sendiri.

1.    Pertama, karena tubuh manusianya tertahan di bumi

(dikubur/dibakar/ tenggelam atau apa pun) pada dasarnya sudah menyatu lagi dengan tanah bumi, sehingga dia tidak punya tubuh untuk dibawanya ke Surga, dan

2.    kedua, karena tidak ada manusia yang bisa masuk ke dalam Surga kalau belum dihakimi dan dinyatakan lulus oleh Yesus,

hanya yang semua dosanya sudah diampuni dan yang memiliki jubah kebenaran Yesus yang layak diterima di Surga,

3.    ketiga, manusia tidak punya kemampuan terbang ke Surga sendiri.

Surga itu tempat yang kudus karena itu kediaman Allah, ada protokolnya. Kita mau nyelonong masuk ke istana Presiden saja tidak bisa, apalagi ke Surga Allah. Jadi semua harus dijemput Yesus dan malaikat-malaikatNya.

 

Sekarang, BAGAIMANA DENGAN NERAKA?

Apakah ada orang jahat yang sekarang dibakar di neraka? Apakah kaisar Nero ada di sana? Apakah Hitler ada di sana? Emangnya  neraka ada di mana?

Allah adalah Allah yang mahaadil. Kain, anak Adam yang telah membunuh adiknya sendiri, andai dia langsung masuk ke neraka setelah dia mati, berarti sampai sekarang dia sudah menderita dibakar terus menerus di neraka selama kurang lebih 5500 tahun. Sementara seorang pembunuh yang mati hari ini, baru masuk ke neraka hari ini. Sama-sama membunuh, yang satu harus menderita 5500 tahun lebih lama daripada pembunuh yang mati hari ini, karena neraka yang diajarkan dunia mengatakan bahwa orang jahat akan dibakar selama-lamanya, tidak pernah selesai.  Loh, kan Tuhan tidak adil?

Alkitab berkata, pada waktu penghukuman api dari langit turun ke atas orang-orang jahat dan membakar mereka semua pada waktu yang sama. Sampai habis. Lalu api itu akan padam.

 

Wahyu 20:9

Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan  orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi api turun dari Allah dari langit dan melahap mereka.

 

Kapan? Jika kita baca Wahyu pasal 20 konteksnya berbicara tentang kedatangan Yesus yang ketiga kalinya ke dunia bersama Kota Yerusalem Baru. Banyak orang Kristen tidak tahu bahwa Yesus akan datang 3 x ke dunia ini, bukan cuma 2 x. KedatanganNya yang ke-2 dan yang ke-3, selisih 1000 tahun. Itu ada di Wahyu 20:7-15 (dibaca sendiri ya, terlalu panjang nanti di sini).

 

Mengapa Yesus harus datang 3 kali ke dunia?

1.    Kedatangan pertama semua orang tahu Dia datang untuk menjadi Penebus manusia,

menjadi Juruselamat manusia. Dia mati di salib dan Dia bangkit pada hari ketiga.

2.    Kedatangan kedua ialah ketika Dia datang untuk menjemput umatNya ke Surga pada hari kiamat.

UmatNya yang akan dibawanya ini ialah mereka yang sudah mati tetapi yang dibangkitkan dalam kebangkitan pertama, dan yang masih hidup pada waktu kedatanganNya.

3.    Kedatangan ketiga kalinya,

Dia datang lagi 1000 tahun setelah kedatanganNya yang kedua untuk membersihkan bumi dari dosa, dan membuat perhitungan dengan Setan dan pengikut-pengikutnya, dan membinasakan mereka serta semua manusia yang bangkit dalam kebangkitan kedua.

 

Jadi akan ada dua kebangkitan masal yang terpisah [berjarak] 1000 tahun.

Wahyu 20:5-6

Tetapi orang-orang mati yang tersisa, tidak hidup lagi sampai berakhir masa yang seribu tahun itu.

Inilah kebangkitan yang pertama. Diberkati dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa  atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan akan memerintah bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya

 

Dari ayat di atas ini jelaslah bakal ada 2 kebangkitan yang terpisah[berjarak] 1000 tahun:

1.    Kebangkitan pertama orang-orang [yang sudah mati]

yang selamat [yang sudah dibenarkan oleh darah Kristus], mereka yang akan dibawa ke Surga, di mana Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka”; mereka ini akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan “akan memerintah bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”

2.    Kebangkitan kedua yang terjadi saat “berakhirnya masa yang seribu  tahun”.

 

Siapa yang bakal termasuk dalam kebangkitan yang pertama?

ü   Mereka adalah orang-orang yang sudah dibenarkan oleh darah Kristus, yang sudah ditebus,

ü   mereka yang sudah diselamatkan,

ü   mereka sudah disucikan olehNya,

ü   mereka berbahagia dan kudus,

ü   kematian kedua (kematian kekal) tidak berkuasa atas mereka,

ü   mereka inilah kerajaan Allah karena dikatakan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama Kristus,

ü   mereka yang dibawa ke Surga.

 

Siapa yang akan bangkit pada kebangkitan yang kedua?

Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa atas mereka” ~ berarti:

ü   mereka yang tidak mendapat bagian dalam kebangkitan pertama

ü   dan baru dibangkitkan pada kebangkitan yang kedua 1000 tahun setelah Kebangkitan Pertama,

ü   mereka bukan orang-orang yang berbahagia,

ü   mereka bukan orang-orang yang kudus,

ü   dan kematian yang kedua akan berkuasa atas mereka,  artinya mereka akan mengalami kematian yang kedua, yaitu kematian yang kekal,

ü   mereka ini yang nanti akan dibakar api neraka sampai habis.

 

Sebagaimana orang yang selamat tidak satu per satu naik ke Surga sendiri-sendiri pada waktu kematian, mereka naik bersama-sama waktu dijemput Yesus saat kedatanganNya yang kedua; demikian pula orang jahat tidak dibakar api neraka satu per satu sendiri-sendiri pada waktu dia mati. Nanti pada saat kedatangan Yesus yang ke-3, mereka akan dihukum bersama-sama, ketika api dari langit turun menghanguskan mereka yang dibangkitkan dalam kebangkitan kedua.

Ayat Alkitab mengatakan api itu akan turun dari langit, jadi bukan ada di dalam lubang di perut bumi. Jadi sekarang belum ada neraka. Boleh cari di seluruh dunia, di mana ada neraka yang di dalamnya ada orang-orang jahat yang sedang disiksa? Boleh terjun ke kepundan gunung berapi, apa di dalamnya ada orang-orang yang dibakar? Tidak, tidak ada neraka sekarang. Nanti tunggu kedatangan Yesus yang ketiga baru api dari langit turun. Jadi konsep bahwa Allah sedang menyiksa orang-orang berdosa sekarang yang sudah mati, dengan membakar mereka entah untuk selama-lamanya atau untuk sementara (seperti konsep purgatory/api pencucian) itu sama sekali tidak Alkitabiah.

 

Manusia suka mengarang sendiri konsep-konsep yang bertentangan dengan ajaran Alkitab berdasarkan fantasi/pendapat mereka sendiri. Bagi mereka yang pedoman hidupnya bukan Alkitab, itu masih bisa dipahami karena Alkitab bukan kitab suci mereka, mereka punya kitab suci sendiri yang isinya beda.  Tapi bagi orang Kristen, tidak boleh melenceng dari ajaran Alkitab! Tidak boleh menambahi dan tidak boleh mengurangi, apalagi memelintir ajaran Alkitab.

Kita yang mengaku Kristen ini perlu berpikir dengan akal sehat. Jangan hanya percaya saja apa kata orang walaupun orang ini punya kedudukan tertinggi dalam hirarki gereja. Buktikan sendiri apa kata Alkitab! Bukan jaminan para rohaniawan itu tidak mengajarkan doktrin yang salah. Mereka itu yang disebut nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu yang selalu ada dari zaman bahuela, apalagi sekarang semakin mendekati hari-hari akhir, ajaran-ajaran palsu itu semakin menjamur.

Lha kalau kita sudah melihat bahwa ajaran yang di Alkitab sudah dipelintir, diganti, diselewengkan di gereja kita, ya jangan berlama-lama ikut ajaran tersebut. Mengikuti doktrin yang benar saja sering manusia masih salah melangkah, apalalgi kalau doktrin yang diikuti dari awal sudah tidak benar, ya pasti pengikutnya salah semua langkahnya.

 

 

DUNIA ORANG MATI

Di Alkitab ada istilah “dunia orang mati”. Berarti kan orang mati punya “dunia” sendiri?

Istilah “dunia orang mati”, atau “alam orang mati”, atau “alam kubur” hanyalah suatu istilah metafor untuk melukiskan tempat yang gelap, tempat yang tidak ada apa-apanya, hanya gelap gulita. Alkitab memakai kata “sheol” (bahasa Ibrani) dan “hades” (bahasa Greeka) untuk mengungkapkan kubur, yaitu tempat yang gelap, tempat di mana tidak ada kehidupan.

Ini bukanlah suatu dunia betulan seperti yang kita bayangkan di mana orang-orang mati berkumpul dalam keadaan sadar, masih hidup dan beraktivitas seperti di dunia orang hidup. Karena tadi sudah kita buktikan bahwa tidak ada badan halus, tidak ada arwah, tidak ada roh orang mati, maka jelas tidak ada komunitas orang mati yang hidup di dunia orang mati. Kepercayaan ini berasal dari kepercayaan pagan dan sama sekali tidak berdasarkan ajaran Alkitab.

 

Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa orang yang mati sudah tidak ada lagi.

Kalau dikatakan banyak jasad berkumpul di kuburan/makam, itu benar. Tapi itu adalah jasad-jasad yang sudah tidak bernyawa, tidak punya kesadaran, dan jasad-jasad itu akan disintegrasi menjadi tanah lagi. Jasad-jasad itu mati, tidak hidup!

 

Ayub 7:9-10

Sebagaimana awan habis dan hilang, demikian juga dia yang turun ke dalam kubur tidak akan muncul kembali. Ia tidak akan kembali lagi ke rumahnya, maupun tempatnya tidak akan mengenalnya lagi.

 

Kata yang diterjemahkan “kubur” ini bahasa aslinya ialah [she'ôl   she'ôl] שְׁאֹל שְׁאוֹל dan dalam KJV terjemahan bahasa Inggrisnya ialah “the grave” artinya “kubur”.

Terjemahan LAI menyebutnya “dunia orang mati”, ini yang membuat bingung karena orang lalu membayangkan itu “dunia” dalam arti suatu alam tersendiri di mana orang-orang mati masih hidup, punya aktivitas, bisa bicara, bisa berjalan, bisa melakukan apa saja seperti orang yang masih hidup.

Ayub mengatakan, orang mati itu tempatnya di kubur, di mana tidak ada kehidupan.

    

 

OK. Kalau orang pada saat kematiannya tidak ke Surga, tidak ke neraka, tidak ke api pencucian, tidak ke dunia orang mati, tidak ke dimensi yang lain, pertanyaannya: lalu ADA DI MANA DIA?

 

Kembali lagi ke ayat Alkitab:

(1)  Tubuhnya kembali ke tanah ~

baik dibakar, baik dikubur, baik dimakan binatang buas, baik hancur kena bom, baik tenggelam di laut, apa pun yang terjadi pada tubuhnya, pada akhirnya itu akan kembali menjadi debu tanah.

(2)  Nafas Tuhan yang dipakainya

(kalau disebut “roh” nanti bingung lagi), diambil kembali oleh Tuhan yang mengaruniakan, dengan kata lain Tuhan menghentikan suplai nafasNya kepada orang tersebut.

(3)  Namanya ~ nah, sekarang ini identitas manusia itu sendiri ~

jika dia adalah umat tebusan, artinya dia menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya dan dia setia sampai akhir, maka namanya tercatat di Kitab Alhayat/Kitab Kehidupan Anak Domba /the Book of Life. Ini yang tersisa.

 

Bertemu dengan istilah baru? Kitab Kehidupan Anak Domba. Apa ini?

Jadi ada beberapa ayat di Alkitab yang merujuk tentang kitab ini.

Kitab ini milik siapa? Anak Domba, sudah disebutkan jelas. 

Siapa Anak Domba? Yesus Kristus, semua tahu.

Kitab apa ini? Nah, bagi yang belum tahu, mari kita perhatikan ayat-ayat berikut:

 

Wahyu 21:27

Dan bagaimana pun juga tidak akan masuk ke dalamnya (= ke dalam Yerusalem Baru) apa pun yang membuat najis, maupun apa yang membangkitkan kekejian,  atau menciptakan dusta, melainkan mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba.

 

Jika kita baca seluruh konteks Wahyu pasal 21 kita tahu itu bicara tentang Kota Yerusalem Baru, tempat kediaman orang-orang saleh kelak setelah kedatangan Yesus yang kedua.

Ayat 27 di atas menjelaskan bahwa yang boleh masuk ke Kota Yerusalem Baru hanyalah  mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba itu.

 

Jadi siapa yang namanya boleh tertulis di Kitab Kehidupan Anak Domba?

Karena sudah jelas kitab ini milik siapa, maka tentunya yang namanya tertulis di Kitab Kehidupan Anak Domba ini adalah mereka yang milik Anak Domba itu. Masuk akal? Yang bukan milik Anak Domba atau Yesus Kristus, pasti namanya tidak akan tertulis di sana, karena mereka itu milik tokoh yang lain.

 

Wahyu 20:15

Dan barangsiapa yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

Mereka yang namanya tidak tertulis di Kitab Kehidupan Anak Domba, mereka ini yang akan ikut kebangkitan yang kedua, dan dibakar api neraka dari langit.

Berarti tidak setiap orang yang pernah hidup namanya ada di Kitab Kehidupan Anak Domba, ada syaratnya supaya bisa tertulis di kitab itu.

 

Sedangkan mereka yang namanya pernah tertulis di Kitab Kehidupan Anak Domba, bisa dicoret/dihapus  dari sana.

Wahyu 3:5

Dia yang menang, ia akan dikenakan pakaian putih; dan Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

 

Jadi, supaya namanya tidak dicoret dari Kitab Kehidupan, supaya namanya tetap dipertahankan di Kitab Kehidupan, ada syaratnya, yaitu apa? HARUS MENANG! Menang apa? Menang terhadap dosa. Kapan kemenangan itu dicapai? Pada akhir pertandingan, bukan? Kalau masih tengah-tengah pertandingan, tidak bisa dipastikan akan menang atau tidak. Artinya, kita harus setia menang atas dosa sampai akhir. Itu baru namanya kita menang.

 

Mazmur 69:28

Biarlah mereka dihapuskan dari Kitab Kehidupan, dan tidak dicatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!

 

Dari ayat ini kita tahu bahwa yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan adalah orang-orang yang benar Orang yang tidak benar, namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan.

Juga orang-orang yang tadinya pernah benar, tetapi kemudian menjadi tidak benar, maka namanya akan dihapus dari Kitab Kehidupan.

 

Keluaran 32:33

Dan TUHAN berfirman kepada Musa: Barangsiapa yang berdosa terhadap-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.’

 

Lihat, kata “dihapus” berarti nama itu sebelumnya pernah ada, tetapi kemudian “dihapus”. Jadi, jangan beranggapan kita sudah percaya kepada Anak Domba, nama kita sudah aman di Kitab Kehidupan dan bakal terus tercantum di sana. Sekali selamat, selamanya selamat. Tidak! Karena kalau kita berdosa kepada Tuhan, dan kita tidak pernah bertobat, nama kita akan dihapus dari kitab itu.

 

Jadi, manusia pada waktu dia mati, tubuhnya kembali ke tanah, nafas Allah yang diberikan kepadanya diambil kembali oleh Allah, yang tersisa apanya? NAMANYA DALAM KITAB CATATAN ALLAH (jika dia pernah menerima Yesus sebagai Juruselamat). Di mana namanya tertulis inilah yang nanti menentukan apakah dia akan ikut kebangkitan pertama, akan tinggal di Yerusalem Baru, melihat Surga, mendapat hidup kekal, mewarisi bumi yang baru; atau mereka akan ikut kebangkitan kedua, akan binasa dalam lautan api.

 

Pada waktu kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya, maka Dia akan memanggil nama-nama yang masih tertulis di Kitab Kehidupan Anak Domba itu, dan mereka yang sudah mati akan bangkit dan diberi tubuh yang baru, dan nafas Allah akan disalurkan kepada mereka lagi, sehingga mereka akan hidup kembali. Sementara mereka yang pada waktu itu belum mati, tubuh mereka pun akan diubahkan dari tubuh yang sekarang ini yang takluk kepada dosa, menjadi tubuh yang baru yang kekal yang tidak akan mati selamanya. Mari kita simak ayat-ayat di bawah ini:

 

1 Tesalonika 4:6-17

Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

 

1 Korintus 15:52-53

Dalam sesaat, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati

 

Tuhan mempunyai catatan yang lengkap tentang setiap manusia.

 

Wahyu 20:12

Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di hadapan Allah Lalu kitab-kitab dibuka. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu Kitab Kehidupan. Dan orang-orang mati  dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis  di dalam kitab-kitab itu.

 

Kita lihat di sini disebutkan 2 macam kitab:

(1)  Satu buah kitab yaitu Kitab Kehidupan (milik Anak Domba)

(2)  Kitab-kitab (jamak ~ lebih dari satu kitab),

dan ini berisikan catatan perbuatan manusia, dan manusia dihakimi menurut perbuatan mereka yang tertulis di dalam kitab-kitab itu. Ini disebut Kitab Catatan Perbuatan

 

Di kitab Talmud Yahudi disebutkan tentang sebuah Kitab Kematian, sebagai lawan dari Kitab Kehidupan, dan di dalam kitab ini tercatat nama orang-orang yang tidak benar/orang-orang yang jahat.

 

Jadi, bagi semua orang yang mati, apanya yang tersisa? NAMANYA YANG TERCATAT DAN CATATAN PERBUATANNYA SEMASA HIDUPNYA DI DALAM KITAB-KITAB TUHAN.

Sudah, hanya itu.

Tuhan akan menghakimi semua orang yang pernah hidup dari catatan perbuatannya, untuk menentukan apakah namanya layak ada di Kitab Kehidupan atau tidak. Penghakiman tersebut terjadi di Surga, in-absentia, artinya manusianya tidak hadir secara fisik, semua diwakili oleh catatan hidupnya.  Tidak usah khawatir karena semua catatan itu pasti akurat karena petugas surgawi yang mencatatnya. Dan pada saat kebangkitan, setiap manusia akan dipanggil menurut di mana namanya tercatat.

 

v   Jika namanya tercatat di Kitab Kehidupan,

maka dia akan dipanggil dan dibangkitkan pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kalinya ke dunia. Berarti dia selamat, mendapat hidup kekal, menjadi tamu Surga selama 1000 tahun, dan setelah itu menjadi pewaris bumi yang baru.

 

v   Jika namanya tidak tercatat di Kitab Kehidupan,

atau dulunya pernah tercatat di sana namun kemudian dicoret/dihapus, berarti namanya ada di Kitab Kematian, maka dia akan dibangkitkan pada waktu kedatangan Kristus yang ketiga kalinya ke dunia bersama Yerusalem Baru. Berarti dia tidak selamat, dan akan menerima hukuman yang kekal, yaitu kebinasaan dalam lautan api.

 

 

LALU ANTARA WAKTU MEREKA MATI

HINGGA MEREKA DIBANGKITKAN,

DI MANAKAH MEREKA?

APA YANG SEDANG MEREKA KERJAKAN?

 

Mereka tidak ada di mana-mana. Mereka TIDAK EKSIS. Mereka tidak sedang mengerjakan apa-apa. Tubuh mereka kembali ke tanah. Nafas Tuhan pada mereka diambil  kembali oleh Allah. Mereka tidak eksis di mana-mana. Baca lagi Pengkhotbah 9:5-6, 10.

 

Jadi, hari ini, saat ini Mamaku sudah tidak eksis lagi, betapa pun hatiku ingin dia tetap eksis. Aku ingin menganggap Mamaku melihat apa yang sedang aku lakukan, aku ingin Mamaku tahu aku merindukannya, aku ingin dia tahu aku ingin memeluknya, seperti yang biasa aku lakukan setiap hari. Aku ingin dia mengawasi aku, menjagaku. Tapi semua keinginan ini TIDAK ALKITABIAH. Setan pandai mempermainkan emosi kita. Karena itu Setan menyediakan sarana-sarana penipuan sesuai dengan keinginan kita. Setan punya banyak anak buah yang bisa menyamar menjadi arwah orang-orang yang kita kasihi. Jangan tertipu. Betapa pun rindu kita kepada orang-orang yang kita kasihi, yakinlah setelah kematian, mereka sudah tidak eksis. Kita tidak bisa kontak mereka lagi. Mereka tidak mendengar kata-kata kita. Seperti Mamaku sekarang sudah tidak tahu apa-apa. Mamaku tidak bisa mendengar kalau aku memanggilnya. Dia tidak bisa mengawasi aku atau menolongku lagi. Dia tidur dalam Tuhan, hingga nanti dibangkitkan.

Tapi aku bisa mengingatnya, aku bisa menyimpan dia dalam hatiku. Aku tahu suatu hari aku akan bertemu lagi dengannya dalam kebangkitan yang pertama. Dan tahun-tahun yang lewat yang harus aku jalani sekarang tanpa Mama, akan lenyap begitu saja seakan-akan kami tidak pernah berpisah. Aku akan mengasihinya pada waktu aku bertemu  dengannya lagi, dan aku tahu dia juga akan mengasihi aku seakan-akan kasihnya tidak pernah terputus oleh kematian.

 

Teman-teman, kita semua memiliki orang-orang yang kita kasihi. Di dunia ini suatu waktu kita harus berpisah dengan mereka, kalau bukan mereka yang meninggalkan kita, ya kita yang harus meninggalkan mereka. Kasihilah mereka sekuat tenaga kita selagi mereka hidup, karena bila mereka mati, kita sudah tidak bisa mengungkapkan kasih kita kepada mereka lagi. Tidak ada gunanya kita membangun makam yang seperti istana bagi mereka, tidak ada gunanya kita membawakan makanan kesukaannya ke makam, tidak ada gunanya kita bicara kepada mereka. Mereka tidak mendengar, tidak melihat, tidak tahu, karena mereka tidak eksis. Selagi mereka hidup, hargailah waktu itu, kasihilah mereka dengan tulus hingga kematian yang memisahkan kita, supaya tidak ada penyesalan.

Tetapi jika kita umat Tuhan, perpisahan itu hanya sementara, kita akan bertemu lagi dengan mereka pada saat kebangkitan.

Jadi sebaiknya kita memastikan baik kita maupun orang-orang yang kita kasihi itu namanya akan ada dalam Kitab Kehidupan Anak Domba. Maka suatu hari saat Penebus kita datang untuk menjemput kita, kita akan dibangkitkan bersama-sama dengan orang-orang yang kita kasihi, dan kita akan dibawa untuk bertemu dengan Yesus Kristus yang telah menebus kita, yang mengundang kita menjadi tamu Surga selama 1000 tahun. Itulah jaminan kita. Itulah satu-satunya jalan kita bisa bertemu lagi dengan orang-orang yang kita kasihi dalam suasana bahagia. Tidak ada jalan lain.

 

 

 

06 06 20