Minggu, 16 Oktober 2016

174. TAKDIR... KESELAMATAN... PILIHAN

174.  TAKDIR…KESELAMATAN…PILIHAN

_________________________________________________________

 

 

Kita perlu punya pemahaman yang benar tentang takdir, keselamatan, dan pilihan seperti yang diajarkan oleh Alkitab.

 

Kita melihat beberapa ayat yang ada di Alkitab tentang hal ini.

Kita memakai terjemahan KJV yang lebih tepat:

 

Efesus 1:4-5

1:4           Sebagaimana Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tanpa cela di hadapanNya dalam kasih.

1:5           Setelah sebelumnya menentukan kita diadopsi menjadi anak-anakNya Sendiri melalui Yesus Kristus, menurut kebaikan kehendak-Nya,

 

Ada sebagian orang Kristen yang menganggap ayat-ayat ini menyatakan bahwa ada manusia yang telah dipilih sebelum dunia dijadikan untuk menjadi anak-anak Allah yang kudus dan tidak bercacat, dan ada manusia yang tidak dipilih.

Ini kemudian melahirkan konsep “predestination” atau “penakdiran” bahwa:

ü    jika ada manusia yang tidak kudus dan tidak menjadi anak-anak Allah, itu karena dia memang tidak dipilih oleh Allah.

ü    Dengan demikian, Allah sudah menentukan bahkan sebelum dunia dijadikan, siapa-siapa yang bakal selamat dan siapa-siapa yang tidak.

ü    Dengan kata lain, Allah pilih kasih, dan Allah tidak adil.

 

Benarkah ini yang ditulis Paulus di bawah bimbingan Roh Kudus? Seandainya demikian, maka tulisan Paulus ini sama sekali bertentangan dengan isi Alkitab lainnya. Mungkinkah tulisan Paulus bertentangan dengan tulisan lainnya di Alkitab? Jelas tidak mungkin, karena pembimbing semua penulis Alkitab adalah Roh Kudus yang sama.

Berarti apa?

Berarti pemahamannya yang salah.

 

Jadi ayat-ayat itu yang menyinggung tentang “sebelum dunia dijadikan” dan tentang “Allah memilih kita” itu bicara tentang apa?

 

Baiklah kita kembali ke Alkitab untuk melihat ada apa “sebelum dunia dijadikan” ini.

Kita semua tahu bahwa Setan adalah musuh Tuhan.

Dari mana Setan ini? Kita tahu bahwa yang kekal abadi hanyalah Tuhan. Hanya Tuhan yang tidak punya awal dan tidak punya akhir. Segala yang lain diciptakan oleh Tuhan. Berarti Setan juga diciptakan oleh Tuhan. Lho, mengapa Tuhan kok menciptakan Setan? Jika kita mencari informasi dari Alkitab, kita akan tahu bahwa Setan itu bukan selamanya Setan. Kata “setan” dalam bahasa aslinya שׂטן [śâtân] itu artinya “musuh” atau “lawan”. Tapi dia tidak diciptakan sebagai Setan. Saat dia diciptakan Tuhan dia mendapat julukan  הילל  [hêylêl] yang artinya “Bintang Fajar”, dalam terjemahan KJV disebut “morning star”. Tetapi dia lebih dikenal dengan nama “Lucifer” yaitu bahasa Latin untuk “Bintang Fajar”.

Mengapa Lucifer atau Bintang Fajar ini kemudian menjadi musuh Tuhan?

Bagaimana dia sampai menjadi musuh Tuhan?

Tuhan sudah menyuruh nabi Yehezkiel, nabi Yesaya, dan rasul Yohanes mencatatnya, supaya manusia tahu sejarah Bintang Fajar ini, bagaimana dia pada awalnya, dan bagaimana kejatuhannya, dan bagaimana nanti akhirnya:

Yehezkiel 28:12-18

28:12       ‘Anak manusia, angkatlah suatu ratapan mengenai raja Tirus, dan katakanlah kepadanya, ‘Beginilah firman Tuhan ALLAH, ‘Engkaulah yang tertinggi, penuh hikmat dan sempurna keindahannya.

28:13       Engkau dulu di Eden, taman Allah; setiap batu permata yang berharga adalah pakaianmu: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah, malakit dan emas. Seni pembuatan tambur dan alat tiupmu sudah disiapkan untukmu pada hari penciptaanmu.

28:14       Engkau adalah kerub yang  telah diurapi, yang menudungi; dan Aku telah menetapkan engkau demikian; engkau ada di gunung kudus Tuhan,  engkau pernah berjalan bolak-balik di tengah-tengah batu-batu yang menyala.

28:15       Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak  hari engkau diciptakan sampai kejahatan ditemukan padamu.

28:16       Dengan banyaknya barang daganganmu  mereka telah memenuhi hatimu dengan kekerasan, dan engkau telah berbuat dosa. Maka Aku akan membuang engkau sebagai barang tak berharga keluar dari gunung Allah, dan Aku akan membinasakan engkau, wahai kerub penudung, dari tengah batu-batu yang menyala.

28:17       Hatimu menjadi sombong karena kecantikanmu, engkau telah merusak hikmatmu oleh karena keindahanmu. Aku akan lemparkan engkau ke tanah, Aku akan meletakkan engkau di hadapan raja-raja, supaya mereka boleh menontonmu.

28:18       Engkau telah menajiskan tempat-tempat kudusmu dengan dosamu yang banyak, dengan dosa perniagaanmu. Maka Aku akan mendatangkan api dari tengahmu, yang akan memakan habis engkau dan Aku akan menjadikan engkau abu di atas bumi di hadapan semua mereka yang melihatmu.

28:19       Semua mereka yang mengenal engkau di antara bangsa-bangsa akan tercengang melihatmu. Engkau akan menjadi mengerikan dan engkau tidak akan ada lagi selamanya.”

Yehezkiel disuruh Tuhan mencatat tentang Bintang Fajar ini, yang di ayat pertama disebutkan sebagai raja Tirus. Itu hanya nama samaran saja, karena di ayat-ayat selanjutnya sangat jelas bahwa “raja Tirus” ini bukanlah seorang manusia.

 

Kita lihat sekarang siapa makhluk ini yang diberi nama samaran “raja Tirus”:

v   Dia pernah berada di Eden, di taman Allah ~

perhatikan ini bukan Eden yang ada di bumi di mana Adam pernah berada, ini adalah Eden, taman Allah ~ di mana tempat Allah? Di Surga. Raja Tirus yang manusia pasti tidak pernah berada di Eden taman Allah di Surga. Jadi langsunng sudah tidak ada keraguan ini tidak bicara tentang manusia.

v   Lalu dilukiskan pakaiannya, yang terdiri dari batu-batu permata. Begitu indahnya.

v   Dan dia ternyata diciptakan sebagai pemain musik, memainkan tambur dan alat tiup. Kalian tahu kan bahwa malaikat itu peniup nafiri Tuhan?

v   Ayat 14 sangat jelas menyebutkan identitasnya, dia adalah kerub.

Kerub itu adalah malaikat yang tinggi pangkatnya. Disebutkan juga dia bukan sembarang kerub, tapi kerub yang diurapi. Hanya raja dan imam yang diurapi. Jadi kerub ini sangat istimewa. Bukan cuma itu, kerub ini “menudungi.” Menudungi apa? Jika kita membaca di Keluaran 25:17-22 (silakan membaca sendiri ya) Musa disuruh Tuhan membuat sebuah Tabut Perjanjian, dan pada Tutup Pendamaiannya itu, disuruh membuat dua kerub yang menudunginya. Tutup Pendamaian itu melambangkan takhta Allah karena di sanalah Allah menyatakan kehadiranNya. Jadi kerub Bintang Fajar yang istimewa ini adalah kerub yang asli yang hidup, yang menudungi takhta Allah di Surga, kerub yang posisinya paling dekat Allah. Hebat sekali, bukan?

v   Dia juga berjalan-jalan bolak-balik di antara batu-batu yang bercahaya, maksudnya di antara para malaikat yang lain.

v   Ayat 15 mengatakan bahwa dia diciptakan dan pada waktu dia diciptakan, dia tidak bercela, dia sempurna, dia indah.

v   Tetapi ayat 15 mengatakan, ternyata muncul niat jahat di hatinya.

v   Lalu mulai ayat 16 dikisahkan kejatuhan si kerub penudung yang diurapi ini.

v   Dikatakan dia berniaga, dia berjualan.

Apa yang bisa dijual seorang malaikat kerub? Penghuni Surga tidak butuh barang apa-apa. Jadi apa yang bisa dijual oleh kerub yang menjadi sombong ini? Konsep! Konsep apa? Konsep bohong. Dia menghasut sesama malaikat untuk makar kepada Tuhan, untuk memberontak, dan dia berhasil. Alkitab mengatakan dia berhasil mendapatkan pengikut 1/3 malaikat di surga.  Mari kita lihat ayatnya:

Wahyu 12:3-4

    Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi


Naga merah
itu adalah lambang dari Setan (Wahyu 20:2 ~ “naga, si ular tua, Iblis atau Setan”)

Ekor melambangkan ajaran/doktrin yang palsu (Yesaya 9:15 ~ “nabi yang mengajarkan dusta dialah ekor”). Jadi sepertiga malaikat-malaikat yang di Surga termakan dusta yang dijual Lucifer. Dan akibatnya mereka ikut terlempar keluar dari Surga dan jatuh ke bumi. Mereka inilah yang kemudian disebut roh-roh kegelapan, anak buah Setan.

v   Karena dosanya dia dan semua pengikutnya dibuang keluar dari gunung Allah, tempat Allah berdiam, dibuang keluar dari Surga.

v   Dan dia akan dibinasakan tentu bersama semua pengikutnya.

v   Coba simak di mana Setan akan dibinasakan?

Ayat 18 mengatakan dia akan dibakar api dan Tuhan “akan menjadikan engkau abu di atas bumi”. Berarti Setan akan dibakar di atas bumi. Neraka itu disediakan untuk Setan dan pengikut-pengikutnya, baik malaikat maupun manusia (Matius 25:41), dan neraka nanti akan ada di atas bumi  bukan di bawah bumi seperti yang banyak diyakini orang. Dan dibakarnya sampai habis menjadi abu, jadi bukan tidak akan pernah habis seperti yang diajarkan banyak gereja.

v   Lalu yang paling menyenangkan ialah ayat 19, engkau tidak akan ada lagi selamanya” berarti apa?

Musnah, habis, lenyap, untuk selama-lamanya. Jadi bukan tetap dibakar untuk selama-lamanya, tetapi “tidak akan ada lagi selamanya”.

 

Sekarang kita melihat tulisan nabi Yesaya dulu tentang Bintang Fajar ini. Di tulisan nabi Yesaya, makhluk itu sudah tidak disebut dengan nama samarannya “raja Tirus” melainkan disebutkan julukannya, yaitu “Bintang Fajar” atau bahasa Latinnya Lucifer.

Yesaya 14:12-14

14:12       Betapa engkau sudah jatuh dari Surga, hai Lucifer (Bintang Fajar), putera fajar! Engkau sudah ditebang dan jatuh ke tanah, engkau yang melemahkan bangsa-bangsa!

14:13       Karena  engkau telah berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke Surga, aku akan meninggikan takhtaku di atas bintang-bintang Allah, dan aku juga akan duduk di bukit pertemuan, di sebelah utara yang paling jauh.

14:14       Aku akan naik mengatasi ketinggian awan-awan, aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!’ 

14:15       Sebaliknya engkau akan dibawa turun ke Sheol (kubur), ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

 Keterangan apa yang kita peroleh dari tulisan nabi Yesaya?

v    Bintang Fajar (Lucifer) ini ditebang dan jatuh ke bawah. 

Dia diibaratkan sebatang pohon, yang ditebang sampai jatuh ke bawah, artinya apa? Artinya sudah tamat riwayatnya sebagai pohon. Nah, Bintang Fajar ini tadinya apa? Dia kerub yang menudungi takhta Allah yang memainkan tambur dan alat tiup. Sekarang dikatakan dia telah “ditebang dan jatuh ke bawah”, berarti tamatlah riwayatnya sebagai kerub penudung takhta Allah. Dia kehilangan jabatannya.

v    Ayat 13 dan 14 menyatakan kejahatan apa yang telah dilakukannya sehingga dia ditebang itu.

Bintang Fajar ini ternyata mau kudeta. Dia mau menyamai Yang Mahatinggi.  Dia mau membuat takhtanya sendiri di atas bintang-bintang Allah ~ dan ketahuilah bintang-bintang itu melambangkan malaikat-malaikat Allah. Jadi sekarang Bintang Fajar ini sudah tidak mau menjadi kerub yang menudungi takhta Allah, dia mau punya takhta sendiri dan dia mau duduk di atas takhtanya sendiri.

v    Dia juga mau duduk di bukit pertemuan yang tempatnya jauh di utara.

Bukit pertemuan apa itu? Jika ada suatu pertemuan, tentunya yang bertemu itu lebih dari satu bukan? Berarti ini bicara tentang acara rapat.  Nah, siapa yang rapat di situ? “Jauh di utara” artinya jauh di tempat yang tinggi, ini bukan saja bicara tentang jarak (berapa kilometer) tetapi ini bicara tentang status! Ingat Bintang Fajar ini ingin menyamai Allah, Allah duduk di takhta, dia juga mau duduk di takhta. Dia sudah merasa dia bukan kerub, bukan malaikat, tetapi dia lebih tinggi dari malaikat, dan yang lebih tinggi dari malaikat itu Allah. Ayat ini sudah memberikan suatu gambaran kepada kita bahwa Allah punya bukit pertemuan di mana Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus berunding. Dan Bintang Fajar ingin ikut dalam perundingan tersebut. Bintang Fajar merasa dirinya sudah sejajar Allah, karena itu dia merasa berhak ikut dalam perundingan kelas Allah.

v    Di ayat 14 itulah Bintang Fajar membuka ambisinya yaitu mau menjadi seperti Yang Mahatinggi.

 

Inilah kejahatan Bintang Fajar.

Dia adalah makhluk ciptaan. Tetapi dia ingin menjadi sama dengan Penciptanya.

Dan ini disebut “kejahatan” oleh Allah di Yehezkiel 28:15.

Kejahatan ini namanya “EGO”.

 

Kita mungkin mencelanya, kok tidak tahu diri, makhluk ciptaan kok berani-beraninya mau menjadi sama dengan Sang Pencipta. Tapi jangan kaget, teman-teman, karena kita sendiri juga sering seperti itu. Kita sendiri juga sering menganggap kita bukan makhluk ciptaan yang harus mengakui autoritas Khalik yang menciptakan kita. Kita sendiri juga sering menganggap kita lebih penting, lebih pintar, lebih tahu daripada Khalik kita. Kita sendiri juga sering mau mengatur Tuhan, mendahulukan keinginan dan kemauan kita di atas kehendak Khalik kita. Kita minta Tuhan menuruti kemauan kita, kalau kita tidak dapat, kita menyesali Tuhan. Iya, kita sudah tertular kejahatan Bintang Fajar. Kita sering mendahulukan ego kita di atas Tuhan Khalik yang seharusnya kita sembah dan kasihi.

 

Nah, jika Tuhan tidak sayang menebang Bintang Fajar yang pernah menudungi takhta Allah, yang sudah diciptakan begitu sempurna dan indah, karena muncul kejahatan di hatinya, gara-gara EGOnya itu, apakah Tuhan akan sayang menebang kita yang cuma manusia lemah, yang tidak punya apa-apa yang bisa dibanggakan, jika kita juga mendahulukan ego kita? Sesuatu yang perlu kita renungkan dengan serius.

 

 

 

Sekarang kita melihat apa yang Tuhan suruh rasul Yohanes menulis tentang kudeta Bintang Fajar ini. Bagaimana Tuhan merespons usaha kudeta si Bintang Fajar.

  

Wahyu 12:7-12

12:7         Maka timbullah peperangan di Surga: Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu bersama malaikat-malaikatnya melawan.

12:8         tetapi mereka kalah, dan  tidak mendapat tempat lagi di sorga.

12:9         Dan naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dia dilemparkan ke bumi**), dan malaikat-malaikatnya dilemparkan keluar bersama-sama dengan dia.

 

v   Allah jelas tidak tinggal diam. Perang!

Jadi lihat, dosa yang pertama itu muncul di Surga, perang yang pertama juga muncul di Surga! Tapi ayat 7 tidak menyebut Bintang Fajar, ayat 7 menyebut “naga”. Betul, tapi di ayat 9 jelas bahwa “ular tua”, “naga” (ayat 7), itu adalah Iblis atau Setan.

v   Siapa yang berperang?

Allah melawan Setan, yang dahulunya disebut Bintang Fajar. Jadi jelas ya, yang berperang adalah Allah melawan Setan/Iblis, ini bukan peperangan antar sesama malaikat. Tetapi ini adalah perang antara Allah dan Setan.

v   Siapa yang turun tangan berperang di pihak Allah? Mikha-El. Siapa Mikha-El ini?

Sudah jelas karena ini peperangan antara Allah dengan Setan, maka Allah harus turun tangan sendiri. Mengapa? Pertama karena kewenangan Allah yang diperebutkan. Kedua karena Setan (eks Bintang Fajar) ini adalah kerub yang tertinggi, dia punya kekuasaan yang sangat besar, semua malaikat yang lain bukan tandingannya. Justru karena begitu besar kekuasaannya, dia menganggap dirinya sudah setara dengan Allah. Karena itu Allah harus turun tangan sendiri untuk mengalahkan Setan. Jadi Mikha-El ini adalah Allah sendiri, Pribadi yang kedua, yang kita sebut Allah Anak yang 2000 tahun yang lalu juga turun ke dunia dan hidup sebagai manusia. Nah, ada orang Kristen yang tidak percaya Mikha-El ini adalah Allah Anak, tetapi Alkitab menjelaskan bahwa itu adalah Allah Anak. Untuk itu ada pembahasannya sendiri di blog LIMA GADIS BIJAK, silakan buka di sana bila berminat.

v   Tetapi Setan tidak memberontak sendirian.

Dia berhasil menggalang pengikut di antara para malaikat. Ayat 7 dan 8 menyatakan bahwa dia punya pengikut, yaitu malaikat-malaikat juga. Karena itu Mikha-El juga membawa malaikat-malaikatNya untuk menghadapi pengikut-pengikut Setan. Jadi seru sekali. Mikha-El berhadapan dengan Setan mantan Bintang Fajar, sedangkan malaikat-malaikat dua kubu itu bertempur sama sendiri.

v   Ayat 8-9 memberitahu kita bahwa Setan dan pengikutnya kalah dan dilemparkan keluar.

Keluar dari mana? Keluar dari Surga karena peperangan itu terjadi di Surga, kan?

v   Di ayat 9 dikatakan bahwa Setan dan pengikutnya dilemparkan “ke bumi”,

terjemahan KJV juga menulis “into the earth”, tetapi jika kita mempelajari Efesus 1:4-5, 1 Petrus 1:19-20, kita tahu bahwa pemberontakan Setan di Surga (atau munculnya dosa Setan) itu terjadi “SEBELUM DUNIA DIJADIKAN. Nah, jika saat itu dunia belum dijadikan, maka tentunya ketika Setan dan para pengikutnya dilemparkan keluar dari Surga, Mikha-El tidak melemparkannya “ke bumi” kita, karena bumi kita ini belum dijadikan pada waktu itu. Nah, jika kita melihat tulisan aslinya, γῆ  [gē] ini artinya “tanah” atau “daerah”, lihat keterangan di bawah.

**) Thayer's Definition #1093 - γῆ  [gē]

1.     arable land = tanah yang bisa digarap

2.     the ground, the earth as a standing place = permukaan tanah tempat berpijak

3.     the main land as opposed to the sea or water = daratan, lawan kata laut atau air

4.     the earth as a whole = tanah sebagai suatu kesatuan

a.     the earth as opposed to the heavens = lawan kata langit

b.     the inhabited earth, the abode of men and animals = tempat yang didiami manusia dan hewan

5.     a country, land enclosed within fixed boundaries, a tract of land, territory, region = negara, tanah yang ada batas-batasnya, sebidang tanah, teritori, daerah.

Berarti istilah “dilemparkan ke bumi” itu bukan ke bumi kita ini, karena pada waktu itu bumi kita ini belum dijadikan, tetapi itu berarti dilemparkan keluar dari Surga, dan Setan serta pengikut-pengikutnya mendarat di suatu tempat/daerah.

Nah, pemberontakan dan kudeta Bintang Fajar hanya berakhir dengan kekalahannya dan diusirnya dia beserta pengikut-pengikutnya dari Surga. Allah tidak langsung membasmi Setan dan pengikutnya. Mengapa? Karena Allah harus membuktikan bahwa tuduhan Setan dia bisa mengendalikan alam semesta lebih baik daripada Allah, itu salah. Karena itu Allah tidak langsung membasmi Setan, tetapi Allah memberi Setan waktu yang tertentu untuk membuktikan tuduhannya. Namun karena itu, Allah harus mengambil langkah berikutnya, yang ditulis di:

 

Efesus 1:4-5

1:4           Sebagaimana Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tanpa cela di hadapanNya dalam kasih.

1:5          Setelah sebelumnya menentukan kita diadopsi menjadi anak-anakNya Sendiri melalui Yesus Kristus, menurut kebaikan kehendak-Nya,

 

Terusirnya Setan dkk. keluar dari Surga belum menyelesaikan perang/pertentangan antara dirinya dengan Allah. Allah mengetahui bahwa Setan masih punya rencana jahat untuk menggalang lebih banyak lagi pengikut. Karena dia sudah tidak bisa lagi menipu malaikat-malaikat di Surga, maka dapat dipastikan dia akan mencari pengikut di tempat lain, dan  bumi kita yang akan diciptakan itu juga akan menjadi sasarannya.

Oleh karena itulah Tuhan sudah sepakat SEBELUM DUNIA DIJADIKAN, jika nanti manusia yang diciptakanNya sampai tertipu oleh Setan dan berbuat dosa melanggar hukum Tuhan, maka Tuhan menyediakan suatu jalan kelepasan.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal itu supaya setiap orang yang percaya  dalam Dia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” [Yoh. 3:16]

 

Inilah yang dimaksud dengan ayat di Efesus 1:4-5, bahwa sebelum dunia dijadikan, ALLAH TELAH MEMBUAT PILIHAN UNTUK MENYELAMATKAN KITA DI DALAM YESUS KRISTUS, supaya kita kudus dan tidak bercacat di hadapanNya. Dalam kasihNya Dia telah menentukan kita akan diadopsi olehNya menjadi anak-anakNya melalui Yesus Kristus.

 

Jadi ayat-ayat di Efesus 1:4-5 ini sama sekali tidak berkata bahwa sebelum dunia dijadikan, si A, si B, si C yang belum lahir ini yang akan diadopsi menjadi anak-anak Allah, sedangkan si D, si E, si F, tidak. Ini adalah konsep yang salah.

 

 

Apa yang ditentukan sebelum dunia dijadikan adalah,

bahwa di dalam Yesus Kristus

SEMUA MANUSIA BEROLEH SELAMAT.

SEMUA MANUSIA DIADOPSI OLEH ALLAH.

 

 

Jadi yang ditentukan sebelum dunia dijadikan BUKAN nama si A, si B, si C, yang dijadikan anak-anak Allah, tetapi Yesus Kristus yang akan menggantikan manusia menjalani kematian kekal akibat dosa.

 

Itulah sebabnya disebutkan di Wahyu 13:8 dikatakan:

Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia (= dari saat penciptaan dunia direncanakan).

 

Nah, di sini kita tidak membahas bagian pertama ayat 8 ini karena itu ada pembahasannya sendiri dan tidak relevan dengan pembahasan yang sekarang, tetapi yang perlu kita perhatikan adalah bagian keduanya, yaitu Anak Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia.”

Jadi, Yesus (Anak Domba) itu sudah ditentukan bakal disembelih (mati) dari saat penciptaan dunia dirancang, bahkan sebelum ada dunia kita ini, sebelum bumi diciptakan, sebelum ada Adam dan Hawa.

Mengapa?

Karena Allah dalam kemahatahuanNya sudah tahu bahwa manusia akan jatuh dalam dosa, manusia akan ditipu Setan. Maka Yesus Kristus sudah berjanji untuk menjalani kematian kekal menggantikan manusia. Pelaksanaannya memang baru terjadi di tahun 31 AD, tetapi sebelum dunia dijadikan, Allah sudah sepakat Allah Anak yang akan menjalani kematian kekal untuk menebus manusia, karena itu Dia “telah disembelih dari fondasi dunia.”

 

Lho tapi di Efesus 1:4 itu kan dikatakan Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan” dan di ayat 5 dikatakan “Setelah sebelumnya menentukan kita”  jadi yang dimaksud kan kita yang dipilih dan kita yang ditentukan?

Betul, memang kita yang dipilih, tapi “kita semuanya” seluruh umat manusia, maksudnya. Allah memilih kita semuanya untuk diselamatkan, Allah tidak memilih kita untuk dibiarkan ditangkap Setan dan kelak mati bersama Setan. Allah memilih kita semua untuk diselamatkan. Allah menentukan kita semua bisa selamat, Allah menakdirkan kita semua bisa diselamatkan. Karena itu penebusan Kristus itu terbuka untuk semua manusia. Siapa pun yang mau menerimaNya, dia mendapat penebusan itu. Tidak ada manusia yang dihalangi untuk mendapatkan penebusan dan keselamatan. Fasilitas itu terbuka bagi semua yang mau. Kalau manusianya yang tidak mau, ya itu pilihannya sendiri, tetapi Tuhan memberi semua manusia kesempatan sebesar-besarnya untuk ditebus dan diselamatkan.

 

Karena itu ketika Setan benar-benar berhasil menjerat Adam dan Hawa dalam dosa, maka rencana penyelamatan yang sudah dibuat Allah sebelum dunia dijadikan, pun dijalankan. Lambangnya ialah dengan menyembelih domba yang pertama di taman Eden. Kematian yang pertama terjadi di taman Eden yang di bumi ketika domba yang pertama dikurbankan sebagai lambang pengurbanan Kristus kelak, dan kulitnya dijadikan pakaian Adam dan Hawa.

 

Jatuhnya Adam dalam dosa membawa dampak pada seluruh umat manusia. Kita semua mewarisi akibat dosa dari Adam, yaitu kematian kodrati. Kematian yang harus dialami semua manusia, entah itu orang baik, entah itu orang jahat.

Dan karena hidup di dunia yang terpolusi dosa, di antara masyarakat yang juga doyan berbuat dosa, kita juga mewarisi kecenderungan untuk berbuat dosa, mengikuti keinginan daging kita.

 

Karena itu kita membutuhkan Juruselamat. Kita tidak bisa menghapus dosa kita sendiri. Dosa yang kita buat itu hukumannya maut atau kematian kekal (Rom 6:23). Jika kita tidak menerima tawaran Kristus menjadi pengganti kita menjalani kematian kekal, kita harus menanggungnya sendiri, kita sendiri yang harus menjalaninya.

 

Karena kita telah dipilih Tuhan untuk diselamatkan, kita telah ditakdirkan Tuhan untuk selamat melalui Tuhan Yesus Kristus, mengapa kita tidak mau menerimanya?

 

Efesus 2:8

Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan karena usaha kamu, itu adalah pemberian Allah,

 

 

Keselamatan itu pemberian dari Allah, bukan sesuatu yang kita peroleh sebagai pembayaran atas usaha/perbuatan kita. Kita sudah dipilih Allah untuk diselamatkan, tetapi sekarang kita juga harus memilih untuk mau menerima keselamatan itu. Dan caranya menerima itu sangat mudah, hanya menerimanya saja dengan iman, hanya percaya saja Yesus Kristus telah mati menggantikan kita, dan darahNya telah dicurahkan untuk menghapus dosa kita. Tinggal kita memilih untuk mau atau tidak membawa dosa-dosa kita kepada Kristus untuk diampuni, dan dihapuskan. Jika kita diam saja, jika kita tidak membawa dosa-dosa kita kepada Kristus, ya dosa-dosa itu tidak akan diampuni walaupun darah Kristus sudah tercurah untuk pengampunan dosa.

  

Kita lanjutkan menyimak Efesus pasal 1

1:7           Yang di dalam Dia  kita beroleh penebusan oleh darah-Nya, pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

1:11         Yang dalamNya juga kita telah mendapat suatu warisan, karena sebelumnya telah ditentukan sesuai dengan tujuan Dia yang mengerjakan segala sesuatu menurut pertimbangan kehendak-Nya Sendiri.

Ayat-ayat ini begitu jelas, oleh darah Kristus kita mendapatkan penebusan. Dan itu artinya pengampunan untuk dosa-dosa kita. Maka jika kita mau menerima pemberian yang sangat berharga ini, berarti kita juga menerima warisan yang sejak semula sudah disediakan Allah bagi kita yang telah mengerjakan segala sesuatu menurut pertimbangan kehendakNya.

 

Pertentangan dan permusuhan Setan dan Tuhan belum berakhir. Pertentangan itu akan terus berlanjut hingga hari kiamat. Dan baru pada saat itulah Setan dan semua pengikutnya akan dihapus dari permukaan bumi ini.

Sementara ini Setan masih terus berkiprah, malah semakin lama semakin ganas, semakin rajin menebarkan penipuan-penipuannya dalam segala bentuk segala jenis, untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya pengikut. Setan tahu waktunya tinggal sedikit dan akhirnya dia akan dibasmi, tapi dia tidak mau mati sendirian. Dia mau membawa sebanyak-banyaknya korban bersamanya.

 

Apa yang diperbuat Setan agar bisa menipu kita? Sekarang sudah bukan zamannya orang menyembah berhala, bahkan orang yang masih sujud kepada patung pun mengatakan bahwa itu bukan penyembahan, dan patung itu hanya membantu konsentrasinya saja, sebagai alat bantu visualisasi, dan entah alasan apa lagi. Sayangnya walaupun mereka mengatakan itu bukan penyembahan, di mata Tuhan itu tetap penyembahan, karena Tuhan sudah melarang manusia sujud menyembah apa pun dan siapa pun selain Tuhan Khalik semesta alam.

 

Setan sekarang menipu dengan cara yang lebih halus, lebih tidak kentara. Salah satunya adalah dengan menambahi sedikit konsep keselamatan yang ditawarkan Tuhan:

 

Tuhan berkata: Keselamatan itu pemberianKu, terima saja dengan iman.

Setan berkata: Keselamatan itu harus diperoleh dengan iman + usaha sendiri (= perbuatan baik/amal/darma)

Kedengarannya masuk akal, bukan? Perbuatan baik itu dapat pahala. Kalau pahalanya banyak, kita selamat. Dan banyak orang mempercayai ini. Tapi justru konsep ini membuat manusia tidak mendapatkan keselamatan.

Keselamatan itu pemberian gratis dari Tuhan, tidak dapat ditukar dengan perbuatan baik. Tuhan tidak menerima program tukar-tambah. Jika kita percaya penipuan Setan bahwa perbuatan baik kita bisa menyelamatkan kita, maka kita melecehkan kasih karunia Tuhan. Akibatnya kita justru tidak mendapat keselamatan.

PERBUATAN BAIK ITU TIDAK BISA MENGHAPUSKAN DOSA.

Dosa hanya bisa dihapuskan oleh darah. Dan Tuhan sudah menentukan hanya darah Kristus yang bisa menghapus dosa, karena itu adalah darah perjanjian. “…dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” [Ibrani 9:22]

 

Perbuatan baik itu adalah BUKTI bahwa kita SUDAH SELAMAT. Itu adalah perkembangan selanjutnya dari orang yang sudah selamat. Roh Kudus yang bekerja di dalam hatinya memungkinkan orang itu meninggalkan kedagingannya, dan hidup di dalam Roh. Perbuatan baik itu buah-buah yang dihasilkan oleh Roh Kudus.

Jadi, terima keselamatan dulu, yang diberikan Tuhan secara gratis, hanya dengan mengimani bahwa Yesus Kristus itu Tuhan dan Juruselamat kita, setelah itu, Roh Kudus akan membawa kita kepada pertumbuhan kerohanian yang menghasilkan perbuatan yang baik. Jangan terbalik.

 

 

Jadi sekarang semoga kita lebih paham, bahwa Tuhan tidak pernah menakdirkan siapa pun tidak selamat.

Yang ditakdirkan Tuhan sebelum dunia diciptakan adalah Yesus Kristus yang akan menjadi Juruselamat dan Penebus manusia, dengan demikian bagi semua manusia sudah disiapkan jalan keselamatan. Tinggal manusianya sendiri mau memilih menerima tawaran itu apa tidak. Dan kebebasan memilih itu diberikan sepenuhnya kepada manusia. Tuhan tidak memaksa. Tuhan hanya mengajak. Jika manusianya menolak, ya berarti dia sendiri yang menentukan takdirnya tidak selamat, bukan Tuhan.

 

 

 

 

 

17 10 16