Kamis, 24 April 2014

126. IKUT YESUS MEMIKUL SALIB


126. IKUT YESUS HARUS MEMIKUL SALIB

___________________________________________________

 

 

Pembahasan ini lebih diperuntukkan orang-orang Kristen yang ingin memelihara SEMUA HUKUM TUHAN  sesuai yang ditulis di Alkitab.

 

Hidup ini banyak rintangan, banyak masalah. Ada beberapa gereja yang mengajarkan bahwa ikut Tuhan itu bisa hidup enak. Tetapi Alkitab berkata sebaliknya. Yesus sendiri sudah memperingatkan sebelumnya, bahwa mengikuti Dia itu bukan jalan yang bebas hambatan. Mengikuti Yesus menapak di JALAN YANG BENAR, JALAN YANG SAMA YANG DITAPAK OLEH YESUS, ITU PENUH RINTANGAN.

 

Mengapa?

Karena Setan atau Iblis pasti telah menyiapkan segala macam halangan untuk merintangi manusia boleh selamat.

Iblis paling takut manusia selamat. Oleh karena itu dia akan berbuat apa pun untuk mencegah manusia selamat.  Coba kita lihat apa upaya Iblis:

·       menyiapkan hal-hal lain yang lebih menarik untuk mengalihkan perhatian kita,

kenikmatan dunia misalnya, kemudahan usaha, bahkan tidak jarang juga asmara, supaya kita tidak masuk ke pintu yang kecil  dan berjalan di jalan yang sempit. Tahap pertama, Iblis menyodorkan pintu yang lebar dan jalan yang luas, yang mudah dimasuki, dan lebih menarik.

·       Kalau  upaya Iblis pengalihan perhatian kita dengan cara “baik-baik” di atas tidak berhasil,

dan Iblis melihat kita semakin mendekati pintu kecil untuk masuk ke jalan yang sempit, apalagi kalau kita sudah berhasil memasuki pintu yang kecil dan berjalan di jalan yang sempit, maka sekarang Iblis ganti strategi, bukan lagi membujuk dengan menyodorkan yang manis-manis, tetapi pada tahap kedua muncul keasliannya yang kejam, dengan memberikan rintangan demi rintangan supaya kita tidak bisa mencapai pintu yang kecil itu atau gagal bertahan di jalan yang sempit. Rintangan biasanya diberikan dalam dua bentuk: (1) yang berasal dari keluarga, dan (2) yang berhubungan dengan nafkah.

 

Karena itu Tuhan Yesus sudah berkata:

  

Matius 10:32-39

10:32       Karena itu barangsiapa yang akan mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.

10:33       Tetapi barangsiapa akan menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.

10:34       Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

10:35       Sebab Aku datang untuk menempatkan seorang laki-laki bertentangan melawan ayahnya, dan anak perempuan melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya,

10:36       dan yang akan menjadi musuh orang ialah mereka dari rumah tangganya sendiri.

10:37       Dia yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan dia yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

10:38       Dan dia yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

10:39       Dia yang menemukan nyawanya,  akan kehilangan nyawanya, dan dia yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menemukannya.   

 

Ayat-ayat ini tidak perlu terlalu dikupas, kita semua juga mengerti isinya.

 

Hanya saja, biasanya orang menganggap ayat 38 itu bicara tentang semua permasalahan di dalam hidupnya. Tetapi itu bukan apa yang dimaksud oleh Yesus. Di sini yang dibicarakan BUKAN semua masalah dan kesulitan dalam hidup kita akibat kesalahan dan kecerobohan kita sendiri, misalnya kalau rugi dalam berdagang, misalnya kena penyakit akibat kita sendiri makan yang salah dan menjalankan pola hidup yang salah, atau misalnya akibat dosa karena melanggar hukum Tuhan. Bukan  semua ini yang dimaksudkan Yesus. Teks ini khusus untuk satu situasi saja.

 

 

Yang dimaksudkan Yesus di sini SEMATA-MATA ADALAH SEMUA MASALAH YANG MUNCUL SEBAGAI AKIBAT MENGIKUTI DIA.

 

Yohanes 15:18-21

15:18       Jikalau dunia membenci kamu, kamu tahu bahwa dunia telah lebih dahulu membenci Aku sebelum dia membencimu.

15:19       Andaikan kamu dari dunia, tentulah dunia akan mengasihi miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu keluar dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

15:20       Ingatlah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih besar daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti Firman-Ku, mereka akan menuruti perkataanmu juga.

15:21       Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan kepada kamu demi nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.

Mungkin kita berpikir, ah, ayat-ayat ini adalah untuk mereka yang hidup di abad-abad pertama, ketika agama Kristen masih baru disebarkan, zaman sekarang mana ada penganiayaan karena ikut Kristus?

Penganiayaan itu ada setiap zaman walaupun bentuknya tidak sama. Setan tida pernah tidur, dan targetnya adalah membinasakan manusia sebanyak-banyaknya. Penganiayaan tidak hanya muncul dalam bentuk ditangkap masuk penjara, atau disodorkan sebagai makanan singa, atau dibakar di tiang, atau disalibkan. Tetapi penganiayaan yang dipakai Setan sekarang lebih banyak datang dalam bentuk penganiayaan secara mental.

Mereka yang mau memelihara Sabat hari ketujuh mendapat banyak “penganiayaan” karena harus bersekolah pada hari itu, atau karena harus bekerja pada hari itu, dengan ancaman sanksi-sanksi yang berat. Pengikut Tuhan sering dihadapkan pada pilihan, memilih Tuhan atau memilih melanjutkan hidup, karena sepertinya memilih Tuhan itu hidup akan menjadi lebih susah, banyak kesempatan akan tertutup, sehingga akhirnya banyak orang yang memilih mundur dan membatalkan niatnya untuk mengikut Tuhan.

 

Setan pasti juga akan membangkitkan “penganiayaan” dalam bentuk permusuhan, bahkan sampai ancaman disingkirkan oleh orang-orang terdekat yang belum mengenal kebenaran, atau yang merasa sudah mengenal kebenaran tetapi tetap tidak setuju kita memelihara semua Hukum Tuhan yang sudah tidak diindahkan oleh orang-orang Kristen mayoritas.

Apakah “penganiayaan-penganiayaan” mental ini tidak sama beratnya seperti penganiayaan fisik yang dulu dialami orang-orang Kristen awal? SAMA! Karena yang teraniaya SAMA MENDERITANYA. 

 

Nah, bagaimana kita menyikapi kondisi ini? Tidak ada jalan lain kecuali ONWARD NO RETREAT, MAJU TERUS PANTANG MUNDUR, RAWE-RAWE RANTAS MALANG-MALANG PUTUNG.

 

Karena apa? Jawabannya sudah diberikan Yesus sendiri:

 Matius 10:37-39

10:37       Dia yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan dia yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

10:38       Dan dia yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

10:39       Dia yang menemukan nyawanya,  akan kehilangan nyawanya, dan dia yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menemukannya.   

Yesus bicara tentang apa di ayat-ayat ini? 

Orang yang suka mencari kesalahan doktrin Kristen akan berkata, agama Kristen mengajar orang untuk tidak mencintai orangtua, saudara, dan anak-anaknya. Dan mereka menunjuk ke ayat-ayat ini.

Bukan.

Tuhan mengatakan kita harus mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Lalu ayat-ayat ini bicara tentang apa?

Kita harus mendahulukan Tuhan! APA PUN DI DALAM HIDUP KITA YANG LEBIH KITA DAHULUKAN DARIPADA TUHAN, ITU MENJADIKAN KITA TIDAK LAYAK MENJADI PENGIKUT TUHAN.

 

 

Berarti KITA HARUS SIAP BERKORBAN UNTUK IMAN KITA. Mengorbankan apa saja yang menghalangi kita mengikuti Tuhan. Mungkin itu pekerjaan kita, mungkin itu status kita, mungkin itu orang-orang yang kita kasihi, bahkan nyawa kita sendiri pun jangan kita pertahankan, jika itu demi mengikuti jalan kebenaran Tuhan.

  

Janji Tuhan bagi kita adalah:   dia yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menemukannya”.  Berarti kita harus setia sampai mati!  Karena kematian yang pertama itu bukan apa-apa. Jika kita mengikuti Yesus, kita nanti akan dibangkitkan kepada hidup kekal. Dan nanti pada waktu kita menikmati hidup kekal itu, barulah kita bisa benar-benar merasakan hidup yang penuh kebahagiaan, tanpa kesusahan tanpa air mata lagi.

Tetapi bila kita tidak siap mengorbankan segalanya untuk iman kita pada waktu datang segala macam kesulitan dan masalah dalam hidup kita, lalu kita membuat kompromi dengan memasukkan Tuhan ke kotak pending, kita bisa kehilangan keselamatan kita dan kesempatan kita untuk hidup kekal.

 

Hidup di dunia yang penuh dengan dosa ini, dengan tubuh yang penuh dosa ini, bukanlah hidup yang sesungguhnya direncanakan Tuhan untuk kita. Jika di dunia ini hidup kita sudah tidak berbahagia, kita harus menderita sakit, kita harus menderita kekurangan, kita harus menderita tertipu, kita harus menderita kecewa, kita harus menderita mati,  lalu kita kehilangan kesempatan untuk menikmati hidup kekal kelak yang benar-benar bahagia, alangkah ruginya kita.

 

Karena itu, apa pun yang kita hadapi, apa pun yang disediakan Setan untuk menghadang jalan kita, berserulah kepada Tuhan agar Tuhan yang membawa kita selamat melewati rintangan itu. Dituntun oleh Tuhan, kita pasti akan selamat melewati rintangan apa pun.  Yang penting adalah kita harus LEBIH DULU berserah kepada Tuhan, dan dalam segala hal menjadikan diri kita “layak bagi Tuhan”, artinya Tuhan harus menjadi YANG PERTAMA dalam hidup kita.

Setan selalu akan menggunakan titik terlemah kita untuk menjegal kita. Orang-orang yang kita kasihi, keluarga kita, cita-cita kita, kenyamanan kita, itu akan dijadikan alat untuk menyerang kita. Segala yang kita kasihi, suatu saat akan dijadikan Setan objek yang harus kita pilih antara itu dan Tuhan. Dan jika kita tidak siap melepaskan itu, Setan akan menang.

 

Jika kita memberi Tuhan tempat kehormatan dalam hidup kita, jika kita menjadikan Tuhan YANG NOMOR SATU DALAM HIDUP KITA, semua peperangan kita, Dia yang akan berperang di depan kita, karena Dia-lah Panglima Bala Tentara. Dialah the Prince of hosts. Kita ini bala tentaraNya. Dia panglimaNya. Dia yang akan maju di depan kita, DIALAH PERISAI DAN BENTENG kita. Kita pasti selamat, jangan ragukan itu. Tetapi kita harus membuktikan lebih dulu bahwa Dia adalah yang nomor satu dalam hidup kita.

 

Sebaliknya jika kita balik kucing, jika kita kecil nyali dan tidak mau menjadi bala tentaraNya, jika kita meninggalkan pasukan Tuhan, kita mati dikroyok Setan, tidak akan ada yang membantu kita lagi. Setan hanya ingin mencelakakan kita, dan kalau Tuhan bukan panglima kita, lalu siapa yang membela kita? Apa kita tidak mati konyol?

 

Jadikanlah Tuhan yang nomor satu dalam hidup kita. Patuhilah perintah dan Hukum Tuhan apa pun harga yang harus kita bayar. Karena Tuhan sudah berkata,

Yohanes 14:15

Jikalau kamu mengasihi Aku, turuti Perintah-perintah-Ku.



Matius 7:21

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

 

Marilah kita berdoa dan minta kepada Tuhan untuk menjadi Panglima kita. Tetapi kita sendiri juga harus tetap berada di dalam pasukan Tuhan. Tidak ada gunanya Tuhan diminta menjadi Panglima tapi kita tidak mau masuk pasukanNya.

 

 

13 03 14

 

 

 

 

127. PERINGATAN TERAKHIR


127. PERINGATAN TERAKHIR

___________________________________________________

Tuhan itu sangat pemurah. Ada peringatan/warning terakhir yang disampaikan kepada manusia sebelum jatuhnya ketujuh kutuk (malapetaka) terakhir. Betul, Tuhan akan mengirimkan malaikat-malaikatnya untuk mencurahkan malapetaka-malapetaka yang mengerikan ke atas dunia, semuanya tujuh macam, dan  MALAPETAKA YANG KETUJUH DAN TERAKHIR ADALAH PERISTIWA YANG MENGAWALI KEDATANGAN YESUS KEMBALI UNTUK MENJEMPUT UMAT TEBUSANNYA.

 

 

Mari kita baca di Wahyu 16:17-21

16:17       Dan malaikat yang ketujuh mencurahkan cawannya ke angkasa; dan muncul suatu suara yang nyaring keluar dari  bilik Mahakudus di Surga, dari takhta, ‘Sudah selesai!’

16:18       Dan ada suara-suara, dan guntur-guntur, dan kilat-kilat, dan ada gempa bumi yang dahsyat yang tidak pernah ada gempa bumi yang  sedemikian hebatnya dan begitu dahsyatnya sejak manusia berada di atas bumi.

16:19       Dan kota besar itu terbagi menjadi tiga bagian dan kota-kota bangsa-bangsa runtuhlah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan anggur kegeraman murka-Nya.

16:20       Lalu semua pulau lari kabur dan gunung-gunung tidak ditemukan.

16:21       Dan jatuh menimpa manusia batu es yang besar dari langit, setiap batu itu seberat kira-kira satu talen, itu 50 pon (sekitar 34 kg) dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan batu es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat. 

 

Mengerikan, bukan?

 

Mengapa Tuhan menyuruh Yohanes menulis di kitab Wahyu, bahwa kedatangan Kristus kembali ke dunia ini diawali oleh malapetaka yang ketujuh dan terakhir? Itu menandakan apa? BUKANKAH SEHARUSNYA KEDATANGAN KRISTUS KEMBALI MERUPAKAN SUKACITA BESAR BAGI DUNIA INI?

 

Mengawali kedatangan Kristus yang kedua dengan  MALAPETAKA YANG PALING DAHSYAT, yang pasti akan makan korban bertumpuk-tumpuk, dengan jelas menunjukkan bahwa MAYORITAS PENDUDUK DUNIA INI TIDAK SELAMAT, KARENA ITU, KEDATANGAN KRISTUS MERUPAKAN MALAPETAKA BAGI MANUSIA.

 

Pertanyaan: MENGAPA MAYORITAS PENDUDUK DUNIA TIDAK SELAMAT?

Jawabannya sangat mudah, KARENA MEREKA MENOLAK PERINGATAN/WARNING YANG TERAKHIR YANG DIBERIKAN KEPADA MEREKA.

Kesempatan terakhir yang diserukan kepada mereka, telah mereka sia-siakan. Dan sebagai akibatnya, mereka telah menandatangani surat kematian kekal mereka sendiri.

 

Jadi, apa PERINGATAN YANG TERAKHIR yang disuruh Tuhan untuk disampaikan kepada umat manusia? Ini ada di Wahyu pasal 14.

 

14:6         Dan aku melihat seorang malaikat lain (malaikat pertama) terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi, dan kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa. dan kaum.

14:7         berseru dengan suara nyaring, ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba jam penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.

14:8         Dan kemudian  seorang malaikat lain (malaikat kedua) mengikuti,  dan berkata: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu, karena dia telah membuat segala bangsa minum dari  anggur murka zinahnya.’

14:9         Dan malaikat yang ketiga mengikuti mereka, berkata dengan suara nyaring,  ‘Jikalau siapa pun menyembah Binatang itu dan patungnya, dan menerima tandanya di dahinya atau di tangannya,

14:10       maka orang yang sama akan minum anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di hadapan Sang Domba.

14:11       Dan asap penyiksaan mereka naik ke atas selama-lamanya, dan mereka tidak memperoleh istirahat siang maupun malam, yang menyembah Binatang itu serta patungnya, dan barangsiapa yang menerima tanda namanya.

14:12       Di sinilah kesabaran orang-orang kudus, inilah mereka yang memelihara perintah-perintah Allah dan iman Yesus.

 

 

Jadi tiga malaikat, diutus Tuhan untuk menyampaikan peringatan yang terakhir kepada umat manusia.  

Tiga malaikat ini melambangkan tiga tahap keluarnya PERINGATAN Tuhan, tetapi ini sebenarnya adalah SATU (PAKET) PERINGATAN, dan PERINGATAN/WARNING ini dikenal sebagai PEKABARAN TIGA MALAIKAT

 

 

Apakah PERINGATAN/WARNING Tuhan ini?

Pasti banyak orang Kristen yang berkata, kitab Wahyu itu sulit dipahami, dan tidak usah dipelajari, seakan-akan kita menganggap Tuhan itu pembuat kode buntut yang harus diramesi. Untuk apa Tuhan menyuruh Yohanes menulis kitab Wahyu jika isinya tidak bisa dimengerti manusia? Apa Tuhan sengaja mau menjebak manusia supaya tidak selamat semuanya? Tuhan justru menyuruh Yohanes menulis kitab Wahyu supaya manusia punya pemandu bagaimana bisa selamat, bagaimana supaya tidak terjerumus. Dan jika kita tidak mempelajarinya, maka kita akan rugi besar, karena kita tidak akan punya petunjuk jalan yang lengkap.

 

 

Kita lihat sejenak PERINGATAN/WARNING TERAKHIR ini:

 

A.   PERINGATAN / WARNING YANG PERTAMA adalah:

1.    Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia,

2.    karena telah tiba jam penghakiman-Nya,

3.    dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.

Ada yang sulit dipahami? Sama sekali tidak, bukan?

 

Point 1

Siapa yang tidak mengerti poin 1? Semua pasti mengerti. Takut akan Allah bukan ketakutan pada Allah, melainkan jelas berarti kita menghormati autoritas Allah, kita mengakui Dia-lah yang berkuasa atas kita, dan kita harus tunduk kepada semua Perintah dan HukumNya, bukan?  Dengan mematuhi kehendak Allah itu berarti kita memuliakan Dia. Segala yang kita lakukan adalah untuk kemuliaanNya. Berarti, jika kita tidak tunduk kepada semua Perintah dan Hukum Allah, kita tidak takut akan Allah dan tidak memuliakan Allah, kita hanya memuliakan diri kita sendiri, kita berbuat apa yang menurut kita benar, bukan apa yang dikatakan Tuhan benar.

 

Pertanyaan yang penting adalah, dari mana kita tahu mana yang kehendak Allah, mana yang Perintah dan Hukum Allah?

Jawabannya tidak sulit. Bagi orang Kristen, Tuhan telah memberikan FirmanNya sebagai pemandu hidup. Semuanya ada di dalam Firman Tuhan ini.

 

Mazmur 119:105-106

105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 106 Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, bahwa aku akan berpegang pada hukum-hukum-Mu yang benar.

 

Bila Firman Tuhan itu pelita bagi kaki kita, dan terang bagi jalan kita, maka dengan sendirinya, semua yang bertentangan dengan Firman Tuhan, itu yang menutupi pandangan kita dan membuat gelap jalan kita, bukan?  Dengan kata lain, semua yang bertentangan dengan isi Alkitab itu justru membawa manusia kepada kebinasaan. Karena itu kita harus tahu apa yang diajarkan Firman Tuhan. Kalau kita tidak tahu apa yang diajarkan Tuhan, mana kita akan tahu apa yang tidak diajarkan Tuhan? Jadi untuk mengenali ajaran yang salah, kita harus lebih dulu tahu apa ajaran yang benar.

 

Pertanyaan: Apakah ada ajaran Kristen yang bertentangan dengan Firman Tuhan? BANYAK!! Ini yang menyedihkan.

Bagi mereka yang mau mencari kebenaran,  pastikanlah ajaran yang kita jalankan, benar-benar sesuai dengan isi Alkitab. Apa yang disuruh Tuhan harus dikerjakan, itu harus kita kerjakan.  Dan apa yang dilarang Tuhan untuk dikerjakan, jangan kita kerjakan. Bukan sebaliknya. Jangan cuek. Jangan menyerahkannya kepada pemimpin organisasi atau pemimpin gereja. Setiap orang akan bertanggung jawab sendiri di hadapan Tuhan. Kita nanti tidak bisa menyalahkan pemimpin gereja atau organisasi. Kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri.

Jadi, jika kita tidak memeriksa sendiri apa kata Alkitab, kita mempertaruhkan keselamatan kita sendiri. Jadi, jangan abaikan peringatan malaikat yang pertama ini, pastikan bahwa kita benar-benar sedang mematuhi kehendak, Perintah, dan Hukum Tuhan, dan memuliakan Tuhan.

 

 

Poin 2

Ini sebenarnya semua orang Kristen juga tahu, bahwa Tuhan adalah Hakim, Dia yang memisahkan antara domba dan kambing, antara gandum dan lalang. Hanya ada yang tahu kapan saat penghakiman itu tiba, dan ada yang tidak tahu. Tentu saja  mereka yang mempelajari Alkitab dengan tekun, tahu kapan saat penghakiman itu dimulai.  Aku tidak akan menjelaskannya di sini karena itu pelajaran sendiri yang panjang (ada juga di dalam blogku ini di pembahasan tentang nubuatan Daniel), tetapi percayalah, saat penghakimanNya sudah dimulai sejak 22 Oktober 1844 pada perayaan Yom Kippur di tahun itu. Kita lihat saja keterangan waktu pada kalimat itu  TELAH TIBA jam penghakiman-Nya,” bukan “akan tiba”, tapi “telah tiba.” Artinya apa? Artinya pada saat peringatan/warning yang terakhir ini diserukan, penghakiman sudah dimulai.  Masih berlangsung sampai sekarang. Kapan berakhirnya? Tentunya tidak terlalu lama lagi karena sudah dimulai sekitar 2 abad yang lalu.

 

 

Poin 3

Ada yang tidak paham? Tidak ada yang sulit bukan dari kata-kata ini? Bukankah semua orang Kristen selama ini juga mengakui Tuhan-lah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan semua mata air? Kenapa topik ini menjadi bagian dari PERINGATAN/WARNING YANG TERAKHIR kepada manusia? Ini kan bukan barang baru? Siapa yang tidak tahu Tuhan itu yang menciptakan seluruh alam semesta? Betul, mayoritas orang percaya bahwa Tuhan-lah Khalik Pencipta, jadi masalahnya apa di sini?  Kalimatnya harus dibaca dengan lengkap: “SEMBAHLAH DIA yang telah menjadikan langit dan bumi”  dll. Berarti tidak cukup cuma mengetahui Tuhan adalah Khalik Pencipta, dan tidak cukup manusia hanya menyembah Tuhan,  tetapi manusia harus MENYEMBAH DIA SEBAGAI KHALIK PENCIPTA.

 

Berarti, dengan keluarnya PERINGATAN ini, Tuhan menganggap selama ini banyak manusia TIDAK MENYEMBAH DIA SEBAGAI KHALIK PENCIPTA. Manusia menyembah Tuhan menurut pendapat mereka sendiri, tapi tidak sebagai Khalik Pencipta!

 

Pertanyaan: Bagaimana menurut Alkitab, cara menyembah Tuhan sebagai Khalik Pencipta itu?

 

Kejadian 2:1-3

1 Demikianlah langit dan bumi dan segala isinya sudah selesai. 2 Dan pada hari ketujuh Allah telah mengakhiri pekerjaanNya yang telah dibuatNya, dan  Ia berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena di hari itu Ia telah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

 

Keluaran 20:11

Sebab dalam enam hari TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,  dan telah berhenti bekerja pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

 

Di seluruh Alkitab, titel Tuhan sebagai Khalik Pencipta, hanya dikaitkan dengan hari ketujuh, yang disebut Sabat Hari Ketujuh. Jadi Tuhan sudah memberikan tandaNya. MEMELIHARA HARI YANG KETUJUH ITU TANDANYA MANUSIA MENYEMBAH TUHAN SEBAGAI KHALIK PENCIPTA.

 

Hari yang ketujuh, yaitu hari Sabat, dan perhitungannya adalah dari saat matahari terbenam hari Jumat hingga matahari terbenam hari Sabtu, itulah tanda  Kekhalikan Tuhan! Dan untuk menekankannya, secara spesifik Tuhan berkata, hari ketujuh ini TELAH DIKUDUSKAN OLEHNYA DAN TELAH DIBERKATINYA.  Istimewa, kan?

Bukan itu saja, Tanda menyembah Tuhan sebagai Khalik Pencipta ini, ditulis oleh jari Tuhan di atas dua tablet batu yang diberikan Tuhan kepada manusia lewat Musa. Ini adalah bagian dari 10 PERINTAH/HUKUM TUHAN, satu-satunya dokumentasi yang DITULIS OLEH JARI TUHAN.

Keluaran 31:18

Dan setelah TUHAN selesai berbicara dengan dia (Musa) di gunung Sinai, Dia memberikan kepada Musa dua loh Kesaksian, loh-loh batu, yang ditulis oleh jari Allah.

 

Jadi sebagai orang Kristen kita seharusnya berkata, bahwa kita menjunjung semua Perintah dan Hukum Tuhan, apalagi Hukum yang ditulis oleh jari Tuhan. Seharusnya begitu. Sayang manusia lebih sering melenceng dari yang seharusnya.

 

 

Tidak ada hari lain yang pernah diberkati dan dikuduskan oleh Tuhan selain hari ketujuh. Boleh cari di seluruh Alkitab. Tidak hari kelahiran Yesus, tidak hari kebangkitanNya, tidak hari Yesus kembali ke Surga, tidak hari Pentakosta. Tetapi Tuhan menetapkan bahwa hari Tuhan berhenti mencipta, itulah hari yang harus dirayakan manusia sebagai hari perhentian Tuhan, dari Sabat ke Sabat, hari ketujuh itu dirayakan bersama Tuhan.

Mengapa kok harus hari ketujuh? Mengapa bukan hari yang lain? Itu hak Tuhan untuk menentukan karena Dia Khalik alam semesta. Apa hak kita untuk bertanya?

Berarti jika dalam setahun kita tidak memelihara hari yang ketujuh sebagai Hari Tuhan, maka sudah 52 x dalam tahun itu kita tidak menyembah Tuhan sebagai Khalik Pencipta, dan 52 x dalam setahun itu kita melanggar Hukum yang ditulis jari Tuhan. Bayangkan kalau itu sudah berlangsung selama 40 tahun kita hidup, berarti sudah 2080 X. Wah!  Manusia berkata, “kita menyembah Tuhan setiap hari”, boleh jadi, tapi itu tidak sebagai Khalik Pencipta menurut syarat yang ditentukan Tuhan.

Karena itu, pada PERINGATAN/WARNING yang pertama diberikan kepada manusia dari Pekabaran Tiga Malaikat terdapat perintah SEMBAHLAH TUHAN SEBAGAI KHALIK PENCIPTA.

 

 

 

B.   PERINGATAN / WARNING KEDUA:

‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu, karena dia telah membuat segala bangsa minum dari  anggur murka zinahnya.

 

Poin 4

Kita tidak perlu menjadi pakar Alkitab untuk mengetahui bahwa “Babel” atau “Babilon” adalah umat pemuja berhala. Mudah. Peringatan/warning ini menunjukkan siapa Babel itu.

“Kota besar” tulis Yohanes. Apa yang ada dalam sebuah kota? Pemerintahan. Apa ada kota yang tidak ada pemerintahannya? Jadi Babel ini  punya kaitan dengan pemerintahan.

Bukan itu saja, ini bukan kota kecil, tapi kota BESAR! Jadi ini adalah koalisi besar! UMAT PEMUJA BERHALA (yang tadinya adalah umat Allah yang tidak setia kepada Allah) + PEMERINTAH DALAM SUATU KOALISI BESAR, gabungan antara unsur rohani (pemuja) dan unsur negara (Pemerintah). Orang-orangnya pasti banyak di sana, bukan beberapa gelintir saja. Dan orang-orangnya bukan sekadar rakyat jelata yang tidak berdaya, melainkan orang-orang penting dalam pemerintahan, orang-orang berpengaruh, orang-orang berkuasa di dunia.

 

Mudah kan, memahami Alkitab itu? Wong mudah kenapa dibuat sulit?  Yang mengatakan Alkitab itu sulit dimengerti sebenarnya adalah Setan, karena Setan paling tidak suka manusia mengerti isi Alkitab. Nanti manusia selamat semuanya, Setan tidak punya teman. Karena itu dengan segala macam alasan, Setan menanamkan kesan bahwa Alkitab itu sulit dimengerti. Jelas bertentangan kan dengan Tuhan? Tuhan berkata, Firman Tuhan itu terang bagi jalan manusia. Bukan untuk dihindari, tapi justru untuk dipelajari dengan tekun.

 

 

Poin 5

Dan koalisi besar Babel + pemerintahan dunia ini telah memabukkan segala bangsa. Orang mabuk berarti kesadarannya sudah tidak 100% lagi bukan? Bisa-bisa malah sudah sama sekali tidak sadar kalau sudah mabuk total. Jadi ini bicara apa?  Manusia yang tidak menyadari bahwa dia sudah tertipu, karena sedang mabuk, tidak sadar 100%. Kalau sudah tidak sadar, berarti TIDAK BISA MEMBEDAKAN MANA YANG BENAR DAN MANA YANG TIDAK. Berarti semua manusia dalam koalisi besar itu sudah minum anggur Babel (anggur itu melambangkan ajaran yang palsu), tidak menyadari kalau itu ajaran yang salah, karena mereka dalam kondisi sedang mabuk, mereka tidak bisa membedakan yang benar dari yang salah.

 

 

Poin 6

“Segala bangsa”, bukan cuma satu golongan kecil insignifikan yang jumlahnya cuma 1-2 juta manusia, tapi “SEGALA BANGSA” wah! Kata “segala” berarti “semua” tidak ada yang absen, semua termasuk, berarti MAYORITAS.  Dan semuanya mabuk. Satu orang mabuk saja bisa bikin onar. Bayangkan kalau segala bangsa/mayoritas manusia mabuk semua. Bagaimana kalau orang-orang yang sama-sama mabuk dikumpulkan menjadi satu? Pasti kacau. Sudah tidak ada lagi norma-norma yang baik.

 

 

Poin 7

Dan “segala bangsa” ini mabuk karena apa?  anggur murka zinahnya”. Untuk memahami ini, kita perlu tahu Tuhan sering melambangkan hubunganNya dengan umatNya sebagai hubungan seorang suami dengan istrinya. Tuhan sering menyebut gerejaNya (keseluruhan umat yang percaya padaNya, bukan bangunan gedungnya!) itu sebagai pengantinNya. Tuhan mengasihi gerejaNya sebagai suami mengasihi istrinya.

Efesus 5:25  

Suami-suami, kasihilah isteri kalian sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan Diri-Nya baginya.

 

Hubungan yang sakral dan intim sekali yang tidak boleh dirusak oleh ketidaksetiaan dan perzinahan.

 

Di sini disebut anggur murka zinahnya” berarti umat Tuhan itu, pengantinNya, istriNya, sudah berzinah, tidak lagi setia kepada suaminya, yaitu Tuhan, tapi sudah berbuat zinah dengan orang lain. Dengan kata lain, dengan “segala bangsa” itu, yang sudah dibuat mabuk oleh anggur Babel Kota Besar. Berarti yang mengaku umat Tuhan, mempelai wanita Tuhan, istri Tuhan, sudah berkhianat kepada suaminya, Tuhan.

Karena itu, Tuhan menyuruh malaikatNya memberikan peringatan/warning ini. Dan dengan khusus mengatakan bahwa Babel itu sudah roboh, artinya dia sudah jatuh, sudah berkhianat kepada Tuhan, sudah tidak setia lagi pada Tuhan, maka Tuhan memberitahukan hal ini, supaya yang mau selamat, cepat-cepat keluar dari Babel.

Perhatikan, Babel ini tidak bicara tentang orang-orang yang tidak berTuhan. Ini bicara tentang umat Tuhan yang murtad. Jadi ini bicara tentang orang-orang Kristen yang sudah tidak setia lagi kepada Tuhan.

 

 

C.   PERINGATAN/WARNING KETIGA

‘Jikalau siapa pun menyembah Binatang itu dan patungnya, dan menerima tandanya di dahinya atau di tangannya, maka orang yang sama akan minum anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di hadapan Sang Domba.

 

Nah, sekarang Tuhan memberikan tanda pengenal siapa yang tidak selamat, siapa yang bakal kena hukuman murka Allah, yaitu “mereka yang menyembah Binatang itu dan patungnya.” Ini bukan sembarag “binatang”, ini bicara khusus tentang “Binatang” yang dijelaskan di pasal sebelumnya, yaitu di Wahyu pasal 13. Ada pembahasan yang sangat terinci tentang ini, bisa dilihat di blog ini juga di pembahasan kitab Wahyu. Sebetulnya tidak terlalu sulit untuk menemukan jawabannya. Pakai logika sederhana saja. Yang perlu kita lihat adalah, ada kata “MENYEMBAH” di sini.

Di Peringatan Pertama tadi kita juga melihat kata “MENYEMBAH”. Tapi yang disembah di sini bertolak belakang dengan yang disuruh disembah di Peringatan Pertama. Jika dalam Peringatan Pertama kita disuruh menyembah Allah yang menjadikan langit dan bumi, dll. maka di sini dikatakan, mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya, itu akan menerima murka Allah. BERARTI, “BINATANG ITU DAN PATUNGNYA” PASTI BUKAN ALLAH KHALIK PENCIPTA, bukan?  Sudah ketemu, mudah kan?

Apa tanda Binatang itu?

Jika tanda menyembah Allah Khalik Pencipta, adalah memelihara Sabat hari yang ketujuh yang telah dikuduskan dan diberkati Allah, maka TANDA BINATANG ini apa? PASTI YANG TIDAK MEMELIHARA SABAT HARI KETUJUH YANG DIKUDUSKAN DAN DIBERKATI ALLAH. Paham? Tidak sulit, kan? Tidak butuh otak Einstein untuk memahaminya.  Tidak perlu sekolah theologia atau masuk seminari dulu baru bisa mengerti. Tuhan memberikan kitab Wahyu itu kepada kita, manusia awam,  bukan kepada ahli-ahli theologia. Yang menulis kitab Wahyu saja cuma seorang bekas nelayan  bukan seorang theolog. Kalau kita mau tekun sedikit saja, mau berdoa lebih banyak, kita akan paham semua petunjuk yang diberikan Tuhan kepada kita. Jika kita tahu X = angka 1, maka semua yang bukan angka 1, pasti bukan X. Tidak sulit, kan? 

 

 

Ayat penutup dari peringatan yang terakhir ini adalah:

Wahyu 14:12

Di sinilah kesabaran orang-orang kudus, inilah mereka yang memelihara perintah-perintah Allah dan iman Yesus.   

terjemahan yang benar adalah “the faith OF Jesus” atau  “iman yang dimiliki Yesus.” Bukan “iman kepada Yesus.”

 

Apa tiga hal di sini yang disebut sebagai mereka yang bisa selamat:

1.    Kesabaran, tahan uji, keuletan orang-orang kudus,

2.    yang menuruti Perintah-perintah Allah,

3.    dan memiliki iman yang dimiliki Yesus.

 

Apakah dikatakan “para pakar Alkitab, para theolog jawara” yang bisa selamat? Tidak. Tapi KESABARAN ORANG-ORANG KUDUS ~ kesabaran itu apa? Tahan uji, panjang sabar, kuat menderita, tidak putus asa, terus berusaha, itu artinya ulet. Dalam segala hal. Dalam mencari dan mempelajari kebenaran Tuhan, dalam menjalani kehidupan Kristen yang tidak mudah (harus memikul salib), terus berpegang pada Tuhan dalam kondisi apa pun.

Dan apa lagi?  YANG MENURUTI PERINTAH-PERINTAH ALLAH ~ masa ini bisa disalahartikan? Menurut atau patuh atau taat kepada Perintah-perintah Allah itu pengertiannya hanya satu, tidak bisa disalah mengerti. Perintah-perintah Allah yang mana? Ya semuanya. Di mana bisa ditemukan Perintah Allah? Di Firman Allah, bukan di tempat lain. Dan yang terutama adalah PERINTAH YANG DITULIS JARI ALLAH! Jadi menuruti Perintah Allah ini berarti TIDAK menuruti kehendaknya sendiri. Menuruti Perintah Allah berarti menuruti semua Perintah Allah, tidak pilih-pilih.

 

Dan apa lagi? Mereka YANG MEMILIKI IMAN YANG DIMILIKI YESUS. Yesus di sini adalah Yesus ketika Dia masih hidup sebagai manusia, sama dengan kita. Bagaimana iman yang dimiliki Yesus pada waktu itu?  Berserah 100% kepada Allah Bapa. Yakin bahwa jalan yang disiapkan Allah Bapa adalah jalan yang terbaik. Iman yang tidak protes, tidak bertanya ini-itu, iman yang bulat.

Yohanes 5:30

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari DiriKu sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakimanKu adil sebab Aku tidak menurut kehendakKu sendiri, melainkan kehendak Bapa yang mengutus Aku.

 

Kita kalau naik pesawat, kita tidak kenal pilotnya, tidak tahu kondisi fisik atau mental si pilot hari itu, tapi kita naik ke pesawat yang dikemudikannya, dan kita memasrahkan nyawa kita ke tangannya. Kita yakin bahwa kita akan tiba di tujuan dengan selamat tanpa banyak tanya. Kita percaya pada si pilot yang wajahnya saja kita tidak tahu.

Tapi sama Tuhan yang Allah semesta alam, yang telah memberi kita hidup, yang memelihara kita, yang mahakuasa, kita protes macam-macam, kita mengeluh macam-macam, kita mempertanyakan kebijakan Tuhan. Kita tidak percaya Tuhan akan membawa kita selamat tiba di tujuan. Dan sering kita lebih memilih jalan kita sendiri, padahal jalan kita sendiri sering banyak salahnya.

 

 

Sekarang, supaya semua tahu saja, peringatan/warning terakhir ini bukan sesuatu yang masih akan terjadi di masa yang akan datang, yang tidak tahu kapan, tidak di masa hidup kita. Tidak.  Peringatan/warning ini sudah keluar kurang dari 200 tahun yang lalu dan masih dikumandangkan sampai sekarang. Lama ya waktu yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk bertobat? Dulu di zaman Nuh, Tuhan memberi manusia waktu 120 tahun untuk bertobat, Nuh disuruh berkhotbah selama 120 tahun supaya orang-orang sezamannya bertobat. Pada waktu itu usia manusia masih berkisar sekitar 900an tahun. Mengapa selama itu? Karena Tuhan ingin semua manusia boleh selamat. Begitu pula di akhir zaman sekarang. Peringatan Tuhan sudah dikeluarkan sejak 1844, waktu berapa generasi ini? Dan karena menurut Tuhan ada syaratnya bagaimana manusia bisa selamat (tidak menurut pendapat manusia itu sendiri), maka sekali lagi Tuhan menyuruh utusan-utusanNya menyampaikan apa persyaratan itu.

 

Sebagai seruan terakhir, tidak cukup Tuhan memberikan peringatan/warning terakhir ini, masih ada satu AJAKAN LANGSUNG DARI TUHAN untuk menyelamatkan umatNya.

 

Wahyu 18:4

Dan aku mendengar suara lain dari sorga berkata, Keluarlah darinya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan ikut mengambil bagian dalam dosa-dosanya, sehingga kamu tidak ditimpa malapetaka-malapetakanya.

 

Siapa yang berkata ini? Bukan malaikat yang diutus Tuhan, tapi langsung ajakan ini datang dari Tuhan sendiri. Apa ajakanNya? Keluarlah darinya, hai umat-Ku.”

Keluar dari mana? Kalau kita baca ayat-ayat di atasnya jelaslah itu panggilan Tuhan agar umatNya KELUAR DARI BABEL KOTA BESAR itu.

Masih ingat siapa Babel Kota Besar? Koalisi besar umat Allah yang sudah berkhianat dengan pemerintahan dunia. Jika pusing mereka-reka siapa itu, maka gampangnya adalah melihat TANDA BINATANG itu saja, yaitu SEMUA YANG TIDAK MENYEMBAH ALLAH YANG MENJADIKAN LANGIT DAN BUMI DAN LAUT DAN SEGALA MATA AIR.

 

 

Mengapa Tuhan memanggil umatNya keluar dari Babel Kota Besar yang sudah roboh ini?

 

Wahyu 18:5-8  

5 Sebab dosa-dosanya telah mencapai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. 6 Berikanlah ganjaran yang sama seperti yang telah dia berikan kepadamu, dan gandakanlah kepadanya dua kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam cawan yang telah diisinya, isikan baginya dua kali lipat. 7 Seberapa banyak dia telah memuliakan dirinya sendiri, dan hidup dalam kenikmatan, berikan kepadanya sebanyak itulah siksaan dan kesedihan. Sebab ia berkata di dalam hatinya: ‘Aku bertakhta seperti ratu, dan aku bukan janda, dan tidak akan mengalami kesedihan.’ 8 Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari yaitu kematian, dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar sampai habis dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, itu perkasa."

Jika tidak keluar dari sana, bisa ikut terimbas kena hukumannya yang mengerikan ini.

 

Dan sekarang peringatan/warning ini pun disampaikan kepada kita semua. Apa yang mau kita lakukan dengan kabar ini, terserah keputusan masing-masing. Mau mendengar lalu merenungkan, dan minta bantuan Tuhan untuk menunjukkan jalan berikutnya, ya syukur. Mau menganggapnya omong kosong lalu dimasukkan tong sampah juga syukur. Masing-masing harus menentukan nasibnya sendiri.

 

 

 

 

 

22 04 14