Senin, 28 Maret 2022

215. JANGAN SERUPA DENGAN DUNIA

 

215.  JANGAN SERUPA DENGAN DUNIA

________________________________________________________________________________________________________

 

 

Roma 8

7        Sebab keinginan daging (lebih tepatnya “pikiran manusia”) adalah perseteruan melawan Allah, karena ia tidak takluk kepada Hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

8        Maka mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

 

Kita lihat terjemahan KJVnya:

 

7        Because the carnal mind is enmity against God: for it is not subject to the law of God, neither indeed can be.

8        So then they that are in the flesh cannot please God.

 

KJV memakai kata “carnal” untuk kata Greeka σάρξ [sarx] yang artinya “jasmani, hewan, manusia”, dan “mind” untuk kata Greeka φρόνημα [phronēma] yang artinya “mental” atau “pikiran”. Jadi sebenarnya terjemahan “carnal mind” itu lebih tepatnya “pikiran manusia”, berkaitan dengan pikiran atau konsep.

 

13      Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika melalui Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

13      For if ye live after the flesh, ye shall die: but if ye through the Spirit do mortify the deeds of the body, ye shall live.

 

 

Roma 12

2        Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (lebih tepat “pikiran” atau “intelek), sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah yang baik, dan berkenan, dan sempurna.

 

2        And be not conformed to this world: but be ye transformed by the renewing of your mind, that ye may prove what is that good, and acceptable, and perfect, will of God.

 

Di sini kata yang diterjemahkan “mind” oleh KJV berasal dari kata νοῦς [nous] yang artinya “intelek”, jadi agak beda maknanya dengan kata “budi” yang dipakai terjemahan LAI.

 

Oke, jadi ini adalah kiat yang diberikan Tuhan melalui rasul Paulus tentang bagaimana orang Kristen seharusnya hidup.

Tidak cukup kita hanya mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Itu langkah pertama. Itu yang memberi kita izin/hak ke Surga. Tetapi hanya mengantongi izinnya saja tidak automatis bisa membawa kita ke Surga.

Ibaratnya seorang yang mau menjadi dokter, dia sudah mendaftar ke fakultas kedokteran yang dipilihnya, dia sudah menyelesaikan semua peraturan administrasinya, sudah membayar uang kuliah dll., dia sudah menerima tanda bukti pendaftaran di fakultas itu, tetapi itu tidak berarti dia sudah menjadi dokter. Dia tidak diakui sebagai dokter dan tidak bisa praktek sebagai dokter hanya dengan modal bukti pendaftaran itu. Itu artinya dia baru mengambil langkah pertama untuk menjadi dokter. Dia masih harus mengikuti kurikulum dan pendidikan kedokteran sekian tahun, dan dia harus mengikuti ujian berkali-kali, baru pada akhirnya, jika dia terbukti bisa lulus dalam semua mata pelajarannya, dia dinilai layak untuk lulus, dia dinyatakan lulus sebagai dokter.

 

Begitu pula orang Kristen.

·       Pengakuan kita akan Tuhan Yesus, dan penerimaan kita bahwa Yesus adalah Juruselamat pribadi kita, diikuti oleh upacara baptisan yang kita jalani, itu baru langkah pertama mendaftar sebagai tamu Surga.

Setelah itu kita masih harus menjalani pendidikan yang melayakkan kita kelak untuk hidup bersama Tuhan di Surga. Pola hidup kita yang carut-marut sekarang ini tidak layak untuk hidup bersama Tuhan. Kita masih harus bertumbuh dalam kerohanian.

Nah, langkah yang pertama yang kita ambil itu namanya Pembenaran oleh Iman atau justification by faith. Ini adalah starting point kita, titik 0 dari mana kita mulai. Di sini kita hanya perlu modal IMAN, kita percaya, dan kita dibenarkan. Pada detik kita mengaku percaya, kita sudah diberi pembenaran. Administrasinya (baptisan, dll.) itu mengikuti.

·       Nah, setelah itu kita harus mengalami masa pendidikan.

Masa pendidikan ini bukan hanya belajar Alkitab sebagai pengetahuan, tetapi belajar bagaimana hidup sebagai pengikut Kristus karena kelak kita akan hidup bersama Kristus, jadi kita harus belajar dulu. Dan ini prosesnya panjang, dimulai dari hari kita percaya saat kita pertama menerima Tuhan Yesus sebagai Penebus dan Juruselamat, hingga saat kita menutup mata. Jadi seumur hidup kita. Ini namanya proses Pengudusan atau Sanctification.

Tahap 1 tanpa diikuti oleh tahap 2, jelas tidak akan membawa kita Surga. Sama seperti hanya mendaftar ke fakultas kedokteran tidak membuat kita menjadi dokter yang bisa praktek.

 

 

Nah, tahap 1 itu mudah, karena hanya butuh iman, asal kita punya iman, kita sudah mendapat tiket ke Surga.

Tahap 2 itu yang sukar, karena jangka waktunya panjang. Di awal kita masih euphoria, masih bersemangat menggebu-gebu menerima Yesus sebagai Juruselamat, karena semua yang baru itu pasti menarik, masih semangat-semangatnya kita. Tetapi dengan berlalunya waktu, semangat itu bisa memudar, dan bersamaan dengan itu juga keseriusan kita. Mulai timbul rasa malas, mulai merasa semua itu biasa, dan akhirnya kita mulai tertarik dengan barang-barang baru yang lain, dengan konsep-konsep dunia.

 

 

Tulisan Paulus kepada jemaat Roma, itu untuk mengingatkan agar bilamana semangat yang baru mulai memudar, janganlah terpikat oleh hal-hal lain yang tidak cocok dengan pengajaran Kristen.

 

Nah, biasanya Roma 12:2 ini sering dipakai untuk bicara tentang pakaian, tentang dandanan, tentang bahasa, tentang hobi, dll. Bahwa orang-orang Kristen ~ terutama yang perempuan ~ harus berpakaian dan berdandan yang sesuai dengan pengakuan imannya sebagai orang Kristen, yaitu yang sopan, yang biasa, jangan meniru orang dunia yang berdandan aneh-aneh pakai cincin di hidung, dan bagi orang-orang mudanya supaya kalau bicara juga memilih kata-kata yang sopan, yang layak sebagai pengikut Kristus, jangan maki-maki, jangan bicara dengan kata-kata kotor, memilih hobi yang Kristiani, berbeda dengan hobi orang dunia yang mengutamakan perlombaan. Semua peringatan ini benar, tapi ini baru pucuk dari gunung esnya, tip of the iceberg, yang kelihatan di atas permukaan laut. Padahal yang tidak kelihatan, yang ada di dalam laut, itu adalah gunung es yang jauh lebih besar dan berbahaya.

Soal pakaian, dandanan, penampilan luar, bahasa, hobi, itu hanya hal-hal di permukaan. Itu soal kecil. Mengapa? Karena mayoritas orang dunia yang tidak beriman dalam Kristus pun sopan-sopan dan normal-normal dalam berpakaian, berdandan, berbicara dan berhobi. Hanya sebagian kecil yang ekstrem menjadi exhibitionist, suka pamer, aneh-aneh.

Lha kalau sama-sama berpenampilan normal, sopan, biasa, apa yang harus paling membedakan orang Kristen dari dunia?

 

PIKIRANNYA! MENTALNYA! INTELEKNYA!

 

Cara berpikir orang Kristen harus beda dengan dunia. Seperti ayat-ayat di atas. Sebagus-bagusnya pendapat dunia, itu tidak berdasarkan Hukum dan Peraturan Allah. Umumnya pendapat-pendapat yang berkeliaran di dunia internasional berasal dari falsafah-falsafah Greeka kuno. Plato, Aristoteles, Homer, yang dulu dianggap orang-orang hebat. Dan karena kebudayaan Greeka pernah merajai dunia, maka tidak heran konsep-konsep mereka tersebar ke mana-mana. Tapi semua falsafah ini banyak yang bertentangan dengan ajaran Allah. Juga ada banyak falsafah-falsafah Timur yang semakin hari semakin mendapatkan banyak pengikut.

Nah, jika kita mempelajari sejarah, kita akan melihat bahwa tradisi paganisme yang berasal dari Babilon, itu sekitar 500 sebelum Masehi, pindah ke Pergamum (Pergamos), dan ketika tentara Roma masuk ke sana, maka ajaran dan praktek-praktek ex Babilon itu pun diadopsi oleh kekaisaran Roma dan dibawa ke Roma menjadi bagian dari agama mereka. Sekian ratus tahun kemudian, kekaisaran Roma mengaku memeluk agama Kristen di tahun 313 Masehi, tetapi mereka tidak benar-benar meninggalkan semua praktek paganisme mereka, mereka justru menggabungkan semua itu dengan ajaran Kristen. Sejak itu gereja Kristen tercemar oleh segala macam praktek dan takhayul paganisme yang dikristenkan oleh Roma, artinya yang dicampuri nuansa-nuansa dan nama-nama Kristen. Dan ketika kekaisaran Roma Barat jatuh dan digantikan oleh Roma Kepausan, maka semua ajaran sinkretisme (campuran antara paganisme dengan kekristenan) selama ratusan tahun itu tetap dipertahankan oleh Kepausan Roma. Bahkan setelah Reformasi Protestan di abad ke-16 yang memisahkan diri dari Kepausan Roma Katolik pun, sebagian dari ajaran dan praktek sinkretisme ini masih ikut dibawa oleh gereja-gereja Protestan dan dipelihara hingga sekarang.

Itulah sebabnya mengapa nyaris tidak ada bedanya antara cara berpikir mayoritas orang Kristen sekarang dengan dunia, karena mayoritas Kristen sudah tidak murni lagi ajarannya, sudah tidak 100% alkitabiah, tapi bercampur dengan segala macam konsep, falsafah, praktek dan takhayul dari mana-mana yang juga dipercayai dunia umum.

 

 

Sebagai contoh kita lihat saja beberapa dari Perintah Tuhan, yang ditulis oleh jari Tuhan sendiri pada dua loh batu, sekarang nyaris dilanggar semua oleh banyak orang yang mengaku Kristen.

 

 

 

Tuhan berkata “Hormatilah bapak dan ibumu.” (Kel.20:12)

Tidak ada tambahan “jika mereka memperlakukan kamu dengan baik”, atau “jika mereka orang baik”, atau “jika mereka mengasihimu.” Bagaimana pun sikap dan sifat orangtuamu, baik atau buruk, kamu harus menghormati mereka, tidak bisa ditawar. Artinya, kamu harus menempatkan kepentingan mereka di atas kepentinganmu sendiri. Kamu harus memelihara mereka di saat tua mereka, kamu harus bertanggungjawab atas mereka, mengasihi mereka sampai akhir hayat mereka. Bukan karena mereka orangtua yang hebat, tetapi karena itu Perintah Allah kepada kita semua.

Imamat 20

9        Karena setiap orang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, haruslah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri.

Perintah Tuhan cukup keras. Ganjarannya bagi yang berani mengutuk orangtuanya (baik di dalam hati atau dengan suara), itu hukumannya mati. Tuhan tahu isi hati semua orang, jadi kita tidak bisa bohong. Jadi sebagai anak kita harus menyayangi nyawa orangtua kita, bukan mengharapkan kematiannya seperti banyak anak yang jahat.

Apa kata dunia? Dunia mengajarkan konsep: “Anak tidak minta dilahirkan. Jadi anak tidak punya tanggung jawab memelihara orangtua. Orangtua yang wajib memelihara anak” atau “orangtuaku jahat padaku jadi dia menuai apa yang dia tanam” atau “orangtuaku bukan orang baik, aku tidak mau punya hubungan dengan mereka” dan banyak alasan yang lain. Dan mereka berbuat jahat kepada orangtua mereka, menelantarkan orangtua mereka, atau sudah malas berinteraksi dengan orangtua mereka yang dianggap tidak bermanfaat lagi, lalu memperlakukan mereka seperti perabotan di dalam rumah, tidak diajak bicara, tidak diorangkan.

Di sini orang Kristen harus punya pikiran yang berbeda dengan konsep dunia. Kita menghormati orangtua kita bagaimana pun baik/buruknya sikap dan sifat mereka, karena apa? Karena itu Perintah Allah! Kita melakukannya karena kita mau mematuhi Perintah Allah.

 

 

Tuhan berkata “Jangan membunuh.” (Kel. 20:13)

Itu termasuk membunuh diri sendiri dan membunuh orang lain.

·       Membunuh tidak selalu dengan senjata,

membunuh bisa juga dengan makanan. Kalau kita menyajikan makanan yang merusak kesehatan, itu namanya kita membunuh dengan perlahan-lahan. Ibu-ibu yang Kristen bertanggung jawab atas makanan yang disajikan kepada keluarga mereka, karena makanan itu mempengaruhi kesehatan. Banyak penyakit yang dianggap penyakit keturunan dalam satu keluarga itu sebenarnya bukan karena keturunan atau penularan, tapi karena pola makan yang salah selama bertahun-tahun dalam keluarga itu sehingga banyak anggota keluarganya yang menderita penyakit yang sama. Tuhan sudah memberi patokan apa yang jangan dimakan, itu ada di Imamat pasal 11. Bahkan Tuhan mengingatkan sebenarnya manusia diciptakan bukan sebagai pemakan bangkai (semua makhluk yang mati itu bangkai, bedanya ada yang dimasak ada yang tidak), melainkan makanan manusia pada awalnya adalah buah-buahan berbiji, dan biji-bijian (Kejadian 1:29), tidak ada menu daging hewan apa pun.

Dunia mengajarkan apa? Makan kok dilarang, beli dengan duit-duitku sendiri kok. Justru segala macam kuliner itu harus dicoba, itu baru hebat, bisa mengenal segala macam makanan dari segala macam bangsa. Makan bukan lagi untuk hidup, tapi sekarang hidup untuk makan. Akibatnya segala macam penyakit muncul.

·       Penjual-penjual makanan yang beragama Kristen

kelak harus bertanggung jawab kepada Tuhan jika makanan yang dijualnya itu tidak terbuat dari bahan yang sehat dan diolah secara sehat dan merusak kesehatan yang membeli. Mereka punya andil membunuh orang lain secara perlahan-lahan.

Dunia bilang apa? Yang penting cari untung sebanyak-banyaknya, toh pembeli tidak makan langsung mati, jadi tidak ada bukti matinya karena makan jualanmu.

·       Membunuh juga bisa karena pola hidup yang salah.

Malas olahraga, malas hidup sehat, makan sembarangan, sembarangan minum obat, merokok, minum alkohol, narkoba, semua ini membunuh perlahan-lahan. Dan walaupun banyak yang sudah tahu, tetapi tetap melakukannya karena suka. Ini namanya bunuh diri perlahan-lahan.

Dunia bilang apa? Hidup kok njelimet banget mikirnya. Yang penting menikmati dulu, belum tentu sakit. Kalau sakit bisa diobati.

·       Hobi ke tempat-tempat yang sudah diketahui rawan bagi kesehatan jasmani maupun rohani,

misalnya dugem, dan ke tempat-tempat maksiat. Itu juga bunuh diri perlahan-lahan.

Dunia bilang, itu tempat-tempat yang menarik dan nikmat. Tuhan belum tentu ada.  

·       Berbuat ceroboh,

misalnya mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, itu juga menantang maut, mencari mati.

Dunia bilang, itu menyenangkan. Hidup jangan monoton. Adrenalin perlu dipacu supaya hidup jadi bermakna.

·       Olahraga atau melakukan hobi yang berbahaya,

yang kalau kecelakaan akibatnya fatal, itu juga menantang maut.

Dunia bilang, kalau berhasil jadi terkenal, prestasinya dikagumi orang, jadi juara.

·       Workaholic juga membunuh diri perlahan-lahan,

memasakan diri bekerja tanpa istirahat untuk jangka waktu yang lama.

Dunia bilang, yang penting cari duit dulu. Mumpung ada kesempatan sekarang.

·       Selain itu membenci orang, menurut Yesus itu sudah membunuh dalam hati.

Merencanakan yang jahat terhadap orang lain, itu sudah masuk kategori membunuh secara spiritual.

Dunia bilang kamu nyusahkan aku satu kali, aku balas sepuluh kali. Tunjukkan kekuatanmu, jangan mengalah, jangan jadi pecundang.

 

Jadi konsep Tuhan sangat beda dengan konsep dunia, bukan?

Orang Kristen karena mematuhi Perintah dan peraturan Allah, seharusnya mengerti bahwa tubuhnya adalah Bait Allah yang sudah ditebus mahal dengan darah Kristus, dan oleh karenanya harus dipelihara dengan baik-baik, bukan dipakai serampangan, dihadapkan pada bahaya-bahaya.

1 Korintus 3

16      Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

17        Jika ada orang yang merusak bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.”

 

 

 

Tuhan berkata, “Jangan berzinah”. (Kel. 20:14)

Berzinah ini tidak hanya berzinah secara literal, secara jasmani, tapi juga ada perzinahan secara rohani.

·       Berzinah yang jasmani semua orang tahu, yaitu menjalin hubungan seksual tidak dengan pasangan resminya.

Nah, menurut Tuhan, hubungan seksual yang diizinkan adalah dari jenis heteroseksual, satu suami satu istri, karena itu di luar hubungan heteroseksual yang resmi, itu bukan saja berzinah, tetapi hubungan sesama jenis itu juga adalah kekejian bagi Tuhan.

Imamat 18

22      Janganlah engkau tidur dengan laki-laki seperti bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.

Bacalah Imamat pasal 20:10-21 supaya tahu apa saja batasan yang diberikan Tuhan bagi umatNya dalam hal hubungan seksual.

Dunia mengatakan hubungan seksual itu seperti makan, dilakukan dengan siapa saja, di mana saja, tanpa perlu punya ikatan resmi apa-apa.

·       Sikap orang Kristen harus konsekuen mengikuti ajaran Tuhannya.

Misalnya, kita harus mengatakan bahwa hubungan LGBT itu dosa karena melanggar Hukum Allah, sama seperti kita mengatakan mencuri dan membunuh itu dosa. Sebagaimana kita harus membantu dan menolong seorang pencuri atau seorang pembunuh bila mereka membutuhkan pertolongan, kita juga harus membantu mereka yang LGBT, tetapi kita tidak boleh membenarkan perbuatan seksual mereka yang melanggar Hukum Allah. Kalau kita membenarkan konsep hubungan LGBT itu sama dengan kita menampar Allah kita.

Apa kata dunia? Oh, hubungan LGBT itu setara dengan penyakit, jadi bukan dosa. Jadi sah-sah saja yang melakukannya, mereka tidak boleh disalahkan, justru harus didukung. Banyak orang LGBT yang hebat-hebat dan patut dikagumi.

Kalau LGBT dianggap penyakit, kenapa tidak disembuhkan? Sedangkan penyakit yang mengerikan seperti kanker saja orang mencari segala upaya untuk bisa sembuh, kenapa kok hubungan LGBT malah didukung? Pedofilia juga penyakit, mengapa pedofilia dilarang tapi homoseksualitas diizinkan, diterima, bahkan diresmikan di beberapa negara, dan diberkati di beberapa gereja besar?

Jadi posisi orang Kristen harus jelas di sini. Apa yang dosa, harus kita sebut dosa. Bila orang yang berbuat dosa itu tidak merasa itu dosa, dia tidak akan pernah bertobat, berarti dia tidak akan bisa selamat. Dengan memberi dukungan kepada LGBT kita justru menutup kesempatan mereka bisa bertobat dan selamat.

·       Tapi selain zinah jasmani, juga ada zinah rohani, dan itu ialah mengadopsi dan mempraktekkan ajaran-ajaran dunia yang berbeda dengan ajaran Tuhan.

Tradisi-tradisi, atau yang sekarang disebut kearifan lokal, itu banyak yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Memakai jasa dukun, bicara kepada “arwah” (padahal itu roh-roh kegelapan anak buah Setan bukan arwah orang mati), berdoa minta berkat kepada orang-orang yang sudah mati, dll. banyak dilakukan oleh orang-orang Kristen sendiri. Semua itu tidak diajarkan Tuhan bahkan dilarang. Jika kita menerima konsep itu, itu berarti kita sudah berzinah secara spiritual.

Imamat 20

6        Dan orang yang berpaling kepada mereka yang memiliki roh-roh yang mereka kenal (= roh-roh kegelapan), dan kepada dukun-dukun, untuk pergi berzinah dengan mereka ( artinya bertanya kepada mereka), Aku akan dengan keras menentang orang itu dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.

Orang Kristen adalah mempelai Kristus. Jadi kita harus setia kepada Kristus. Menerima ajaran-ajaran lain di luar apa yang diajarkan Kristus, apakah itu ajaran di luar gereja atau ajaran dari gereja sendiri tapi yang tidak diajarkan di Alkitab, itu sudah namanya berzinah secara spiritual.

Apa konsep dunia? Manusia intelek harus berpikiran terbuka, semua ajaran itu baik walaupun itu bertentangan dengan isi Alkitab. Dukun itu bisa bikin mujizat, berarti dia benar, doanya didengar Tuhan.

Setan bisa berbuat mujizat, jangan heran. Apalagi menjelang akhir zaman sekarang ini, Alkitab sudah mengingatkan. Setan bisa berbuat mujizat tanpa berdoa pada Tuhan.

Wahyu 16

14      Itulah roh-roh iblis yang mengadakan tanda-tanda ajaib, yang pergi kepada raja-raja bumi dan seluruh dunia untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa.

 

 

 

Tuhan berkata, “Jangan mencuri.’ (Kel. 20:15)

·       Mencuri bisa apa saja, mencuri benda, mencuri waktu, mencuri kesempatan, mencuri kehormatan, apa saja yang kita ambil dari orang lain tanpa minta persetujuannya, itu mencuri.

Dunia setuju kalau perbuatan mencuri itu salah, itu tidak boleh. Kalau tertangkap ada hukumannya. Bedanya sekarang dunia tidak pernah membayangkan bahwa mereka telah mencuri dari Tuhan. Jika mencuri dari manusia saja ada hukumannya apalagi mencuri dari Tuhan.

·       Apa yang dicuri orang dari Tuhan?

Ada dua hal yang dicuri manusia dari Tuhan: waktu dan persepuluhan.

Tuhan sudah menetapkan hari ketujuh itu Sabat Tuhan Allah, dan hari itu milik Tuhan, tidak boleh kita pakai untuk melakukan pekerjaan kita sendiri. Itu adalah hari yang Tuhan minta supaya kita datang kepadaNya, merayakan hari itu bersamaNya, belajar dariNya, dan menerima berkat yang khusus Dia berikan di hari itu. Sebetulnya semua hari kita itu milik Tuhan. Karena itu Tuhan mau kita mengingat itu dengan minta kita memakai hari ketujuh setiap minggu khusus untuk kemuliaan Tuhan. Tapi banyak orang Kristen sendiri pun tidak tahu, atau tahu tapi tidak acuh. Mereka tetap melakukan segala kesibukan mereka sendiri pada hari yang khusus sudah ditetapkan Tuhan sebagai milikNya, sama sekali mengabaikan permintaan Khalik Pencipta dan Penebus mereka.

Yehezkiel 20

20      Kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, dan itu menjadi tanda di antara Aku dan kamu, supaya kamu boleh tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu

 

Yesaya 58

13       Apabila kalian tidak menginjak-injak hari Sabat, tidak melakukan urusan kalian sendiri pada hari kudus-Ku; dan menyebut Sabat ‘hari yang menyenangkan’, hari kudus TUHAN, yang dihormati; dan akan menghormati Dia, tidak menjalankan kehendak kalian sendiri atau mencari kesenangan kalian sendiri, atau mengucapkan kata-kata kalian sendiri

14       maka kalian akan bersenang-senang dalam TUHAN, dan Aku akan membuat kalian berkendaraan ke tempat-tempat yang tinggi di bumi dan memberi kalian makan dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhan-lah yang telah mengatakannya.

Dunia tentu saja tidak paham hal ini, karena orang Kristen sendiri saja hanya sedikit yang paham dan peduli.              

·       Selain itu banyak dari kita juga mencuri uang persepuluhan yang seharusnya kita kembalikan kepada Tuhan.

Maleakhi 3

8        Bolehkah manusia merampok  Allah?  Namun kamu telah merampok Aku. Tetapi kamu berkata: ‘Dengan cara bagaimanakah kami merampok Engkau?’ ‘dalam hal persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

9            Kamu telah dikutuk dengan suatu kutukan, karena kamu telah merampok Aku, ya kamu seluruh bangsa ini!

Sebagaimana hari ketujuh dari setiap minggu itu milik Tuhan, demikianlah 1/10 dari penghasilan kita itu harus kita kembalikan Tuhan. Sesungguhnya semua yang ada di tangan kita itu milik Tuhan, dan sebagai pengakuan kita bahwa segala berkat yang kita terima itu berasal dari Tuhan, Tuhan minta kita menyatakannya dengan mengembalikan kepadaNya 1/10 dari yang kita terima.

Dunia berkata, banyak pendeta yang korup, berfoya-foya dengan uang persepuluhan. Kok bodo kita justru mendanai kehidupan mewah mereka, dipakai sendiri kenapa? Soal pendetanya tidak menggunakan uang milik Tuhan itu sebagaimana yang ditentukan Tuhan, dia nanti harus bertanggung jawab sendiri kepada Tuhan, kita tidak usah khawatir. Tapi itu tidak menghapus kewajiban kita untuk menyerahkan persepuluhan kita.

Banyak orang Kristen yang tidak mematuhi permintaan Tuhan ini, tapi mereka berharap Tuhan tetap memberkati hidup mereka.

 

 

 

Tuhan berkata, “Jangan bersaksi dusta.” (Kel. 20:16)

Artinya jangan bohong, jangan gossip, jangan fitnah, jangan merugikan orang lain dengan kata-katamu.

·       Banyak orang Kristen berbohong tanpa merasa berdosa. Karena apa?

Karena dunia mengatakan bohong untuk tidak menyinggung perasaan orang, untuk menyenangkan hati orang, itu perbuatan yang baik. Tidak usah mengatakan yang sebenarnya, nanti dia sakit hati. Katakan saja yang dia suka dengar walaupun itu tidak benar.

Dan berapa kali kita lebih condong mengikuti rumus dunia daripada Perintah Allah? Menyenangkan orang lain itu bagus, tetapi tidak dengan cara berbohong. Segala yang diawali dengan kepalsuan, itu rapuh.

Bohong itu tetap bohong, dan menurut Hukum Tuhan itu dosa. Manusia itu bohong untuk meloloskan dirinya dari posisi yang sulit. Seharusnya orang Kristen minta tolong Tuhan kalau dia menghadapi kesulitan, bukan berusaha meloloskan diri dengan berbohong. Dan itu sebenarnya berbahaya, karena kalau kita sudah terbiasa bohong, kita tidak merasa itu dosa lagi. Tapi di mata Tuhan itu tetap dosa. Maka suatu hari kita akan terkejut karena ternyata di catatan hidup kita ada banyak kebohongan yang dicatat malaikat Tuhan yang tidak pernah kita sesali, tidak pernah kita akui, dan tidak pernah kita mintakan ampun. Dan semua itu akan membuat kita tidak lulus penghakiman Tuhan.

·       Tetapi dari segala jenis bohong ada bohong yang sangat serius, yaitu bohong yang menyebabkan orang lain tidak selamat.

Jika kita membiarkan atau bahkan mengajari orang lain (keluarga atau teman) untuk melanggar Perintah Tuhan, untuk tidak mengikuti apa yang jelas dikatakan Alkitab, untuk berbuat dosa, maka kebohongan kita bisa mengakibatkan orang itu gagal mencari kebenaran Allah. Dan itu akan harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan saat penghakiman.

Karena itu para orangtua sendiri harus tahu apa isi Alkitab. Jangan percaya perkataan orang lain walaupun itu pendeta. Baca sendiri, buktikan sendiri, apa yang tertulis di Alkitab. Karena nasib anak-anak ada di tangan orangtuanya. Jika dari kecil anak-anak tidak diajari tentang kebenaran, maka malanglah mereka tidak pernah mengenal kebenaran yang menyelamatkan karena kebohongann orangtuanya.

Dunia sering berkata, demi menjaga ketenteraman, jangan membuat goncangan, tidak usah memberi tahu kalau orang itu berbuat salah, biarkan saja. Jangan bicara tentang perbedaan, bicara tentang persamaan saja.

 

Paulus menekankan orang Kristen harus selalu menyampaikan kebenaran.

Galatia 4

6        Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

 

 

 

Tuhan berkata, “Jangan mengingini apa pun milik orang lain.” (Kel. 20:17)

Tuhan mengajarkan, jangan serakah, tidak usah melihat orang lain, jangan iri hati pada orang lain, setiap orang sudah disediakan porsinya sendiri. Berserah saja kepadaKu, Aku yang memelihara. Enam hari kamu bekerja, dan hari yang ketujuh itu Sabat Tuhan Allahmu, itu kamu pelihara, maka jika kamu setia kepadaKu dalam segala hal, Aku akan mencukupi semua kebutuhanmu. Aku tahu apa yang paling baik untukmu.

Filipi 4

19      Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Bukankah ini janji Tuhan yang luar iasa? Kita tidak usah iri hati pada milik orang lain, kita tidak usah berpikir bagaimana kita bisa mengambil milik orang lain, kita tidak usah menyusun strategi untuk mencapai bintang. Jika hubungan kita dengan Tuhan itu baik, jika kita hidup menurut kehendakNya, tidak melanggar HukumNya, tidak membuatNya menyesal telah menciptakan dan menyelamatkan kita, Tuhan selalu akan menyertai kita hingga kesudahan.

Apa kata dunia? Manusia harus mencapai bintang dengan usahanya sendiri. Kita harus menjadi yang paling top, yang paling unggul, yang paling sukses, bila perlu dengan menyikut kiri-kanan, menjatuhkan pesaing-pesaing kita, supaya kita yang mencapai puncaknya.

Banyak masalah di dunia ini diawali oleh rasa iri hati pada milik orang lain. Orang Kristen jangan terjatuh ke dalam lubang jebakan itu. Tidak ada apa pun di dunia yang begitu berharganya sampai kita perlu melanggar Perintah Tuhan untuk mendapatkannya. Semua yang di dunia ini tidak kekal. Apakah itu keberhasilan kita, reputasi kita, harta kita, semua itu akan habis terbakar ketika Tuhan mengakhiri dunia yang penuh dosa ini. Jadi tidak ada yang perlu kita pertahankan, yang kita bela mati-matian, selain keselamatan kita. Karena keselamatan itu akan membawa kita ke Surga dan ke dunia baru kelak yang diciptakan ulang oleh Tuhan bagi umatNya, dunia yang kekal, di mana tidak ada air mata, tidak ada kesusahan, tidak ada penyakit, tidak ada kematian. Ini yang harus kita bela dan kita pertahankan, hak dan kelulusan kita ke sana. Yang lain-lain itu tidak terlalu penting.

 

 

Jadi sebagai orang Kristen kita jangan menjadi serupa dengan dunia, bukan saja dalam hal penampilan lahiriah ~ ya, itu juga ~ tapi yang lebih penting adalah konsep berpikir kita jangan sama dengan konsep dunia karena seperti yang ditulis Paulus,

Roma 8

7        Sebab pikiran manusia adalah perseteruan melawan Allah, karena ia tidak takluk kepada Hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

8        Maka mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

 

 

 

 

 

29 03 22