215. JANGAN SERUPA DENGAN DUNIA
________________________________________________________________________________________________________
Roma 8
7 Sebab
keinginan daging (lebih tepatnya “pikiran manusia”)
adalah perseteruan melawan Allah, karena ia
tidak takluk kepada Hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
8 Maka mereka yang hidup dalam daging, tidak
mungkin berkenan kepada Allah.
Kita
lihat terjemahan KJVnya:
7
Because the carnal mind is enmity against God: for it is not subject to the law
of God, neither indeed can be.
8
So then they that are in the flesh
cannot please God.
KJV memakai kata “carnal”
untuk kata Greeka σάρξ [sarx] yang artinya “jasmani,
hewan, manusia”, dan “mind” untuk
kata Greeka φρόνημα [phronēma] yang artinya
“mental” atau “pikiran”. Jadi sebenarnya terjemahan “carnal mind” itu lebih tepatnya “pikiran manusia”, berkaitan dengan pikiran atau konsep.
13 Sebab, jika kamu
hidup menurut daging, kamu akan
mati; tetapi jika melalui Roh kamu mematikan
perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
13 For if ye live after the flesh, ye shall
die: but if ye through the Spirit do mortify the deeds of the body, ye shall
live.
Roma 12
2 Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia
ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (lebih tepat “pikiran”
atau “intelek), sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah yang baik, dan berkenan, dan sempurna.
2
And be not conformed to this world:
but be ye transformed by the renewing of your mind,
that ye may prove what is that good, and acceptable, and perfect, will of God.
Di sini kata yang diterjemahkan “mind” oleh KJV berasal dari kata νοῦς [nous] yang artinya “intelek”, jadi agak beda
maknanya dengan kata “budi” yang dipakai terjemahan LAI.
Oke, jadi ini adalah kiat yang
diberikan Tuhan melalui rasul Paulus tentang bagaimana orang Kristen seharusnya
hidup.
Tidak cukup kita hanya mengakui Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Itu langkah pertama. Itu yang memberi kita izin/hak ke
Surga. Tetapi hanya mengantongi izinnya saja tidak automatis bisa membawa kita
ke Surga.
Ibaratnya
seorang yang mau menjadi dokter, dia sudah mendaftar ke fakultas kedokteran
yang dipilihnya, dia sudah menyelesaikan semua peraturan administrasinya, sudah
membayar uang kuliah dll., dia sudah menerima tanda bukti pendaftaran di
fakultas itu, tetapi itu tidak berarti dia sudah menjadi dokter. Dia tidak
diakui sebagai dokter dan tidak bisa praktek sebagai dokter hanya dengan modal
bukti pendaftaran itu. Itu artinya dia baru mengambil langkah pertama untuk
menjadi dokter. Dia masih harus mengikuti kurikulum dan pendidikan kedokteran
sekian tahun, dan dia harus mengikuti ujian berkali-kali, baru pada akhirnya,
jika dia terbukti bisa lulus dalam semua mata pelajarannya, dia dinilai layak
untuk lulus, dia dinyatakan lulus sebagai dokter.
Begitu pula orang Kristen.
· Pengakuan kita
akan Tuhan Yesus, dan penerimaan kita bahwa Yesus adalah Juruselamat pribadi
kita, diikuti oleh upacara baptisan yang kita jalani, itu baru langkah pertama mendaftar sebagai tamu Surga.
Setelah
itu kita masih harus menjalani pendidikan yang melayakkan kita kelak untuk
hidup bersama Tuhan di Surga. Pola hidup kita yang carut-marut sekarang ini
tidak layak untuk hidup bersama Tuhan. Kita masih harus bertumbuh dalam
kerohanian.
Nah,
langkah yang pertama yang kita ambil itu namanya Pembenaran oleh Iman
atau justification by faith. Ini adalah starting point kita, titik 0 dari mana kita mulai.
Di sini kita hanya perlu modal IMAN, kita
percaya, dan kita dibenarkan. Pada detik kita mengaku percaya, kita sudah
diberi pembenaran. Administrasinya (baptisan, dll.) itu mengikuti.
· Nah, setelah itu kita harus mengalami masa pendidikan.
Masa
pendidikan ini bukan hanya belajar Alkitab sebagai pengetahuan, tetapi belajar bagaimana hidup sebagai pengikut Kristus karena
kelak kita akan hidup bersama Kristus, jadi kita harus belajar dulu. Dan ini
prosesnya panjang, dimulai dari hari kita percaya saat kita pertama menerima
Tuhan Yesus sebagai Penebus dan Juruselamat, hingga saat kita menutup mata.
Jadi seumur hidup kita. Ini namanya proses Pengudusan atau Sanctification.
Tahap 1 tanpa diikuti oleh tahap 2,
jelas tidak akan membawa kita Surga. Sama seperti hanya mendaftar ke fakultas
kedokteran tidak membuat kita menjadi dokter yang bisa praktek.
Nah, tahap 1 itu mudah, karena hanya butuh
iman, asal kita punya iman, kita sudah mendapat tiket ke Surga.
Tahap 2 itu yang sukar, karena jangka
waktunya panjang. Di awal kita masih euphoria, masih bersemangat menggebu-gebu
menerima Yesus sebagai Juruselamat, karena semua yang baru itu pasti menarik,
masih semangat-semangatnya kita. Tetapi dengan berlalunya waktu, semangat itu
bisa memudar, dan bersamaan dengan itu juga keseriusan kita. Mulai timbul rasa
malas, mulai merasa semua itu biasa, dan akhirnya kita mulai tertarik dengan
barang-barang baru yang lain, dengan konsep-konsep dunia.
Tulisan Paulus kepada jemaat Roma, itu
untuk mengingatkan agar bilamana semangat yang baru mulai memudar, janganlah
terpikat oleh hal-hal lain yang tidak cocok dengan pengajaran Kristen.
Nah, biasanya Roma 12:2 ini sering
dipakai untuk bicara tentang pakaian, tentang dandanan, tentang bahasa, tentang
hobi, dll. Bahwa orang-orang Kristen ~ terutama yang perempuan ~ harus
berpakaian dan berdandan yang sesuai dengan pengakuan imannya sebagai orang
Kristen, yaitu yang sopan, yang biasa, jangan meniru orang dunia yang berdandan
aneh-aneh pakai cincin di hidung, dan bagi orang-orang mudanya supaya kalau
bicara juga memilih kata-kata yang sopan, yang layak sebagai pengikut Kristus,
jangan maki-maki, jangan bicara dengan kata-kata kotor, memilih hobi yang
Kristiani, berbeda dengan hobi orang dunia yang mengutamakan perlombaan. Semua
peringatan ini benar, tapi ini baru pucuk dari gunung esnya,
tip of the iceberg, yang kelihatan di
atas permukaan laut. Padahal yang tidak kelihatan, yang ada di dalam laut, itu
adalah gunung es yang jauh lebih besar dan berbahaya.
Soal pakaian, dandanan, penampilan luar,
bahasa, hobi, itu hanya hal-hal di permukaan. Itu soal kecil. Mengapa? Karena mayoritas orang dunia yang tidak beriman dalam Kristus pun sopan-sopan
dan normal-normal dalam berpakaian, berdandan, berbicara dan berhobi. Hanya
sebagian kecil yang ekstrem menjadi exhibitionist, suka pamer, aneh-aneh.
Lha kalau sama-sama berpenampilan
normal, sopan, biasa, apa yang harus paling membedakan orang Kristen dari
dunia?
PIKIRANNYA! MENTALNYA! INTELEKNYA!
Cara berpikir orang Kristen harus beda
dengan dunia.
Seperti ayat-ayat di atas. Sebagus-bagusnya pendapat dunia, itu tidak
berdasarkan Hukum dan Peraturan Allah. Umumnya pendapat-pendapat yang berkeliaran
di dunia internasional berasal dari falsafah-falsafah Greeka kuno. Plato,
Aristoteles, Homer, yang dulu dianggap orang-orang hebat. Dan karena kebudayaan
Greeka pernah merajai dunia, maka tidak heran konsep-konsep mereka tersebar ke
mana-mana. Tapi semua falsafah ini banyak yang bertentangan dengan ajaran
Allah. Juga ada banyak falsafah-falsafah Timur yang semakin hari semakin
mendapatkan banyak pengikut.
Nah, jika kita mempelajari sejarah, kita
akan melihat bahwa tradisi paganisme yang berasal dari Babilon, itu sekitar 500
sebelum Masehi, pindah ke Pergamum (Pergamos), dan ketika tentara Roma masuk ke
sana, maka ajaran dan praktek-praktek ex Babilon itu pun diadopsi oleh
kekaisaran Roma dan dibawa ke Roma menjadi bagian dari agama mereka. Sekian
ratus tahun kemudian, kekaisaran Roma mengaku memeluk agama Kristen di tahun
313 Masehi, tetapi mereka tidak benar-benar meninggalkan semua praktek
paganisme mereka, mereka justru menggabungkan semua itu dengan ajaran Kristen.
Sejak itu gereja Kristen tercemar oleh segala macam praktek dan takhayul
paganisme yang dikristenkan oleh Roma, artinya yang dicampuri nuansa-nuansa dan
nama-nama Kristen. Dan ketika kekaisaran Roma Barat jatuh dan digantikan oleh
Roma Kepausan, maka semua ajaran sinkretisme (campuran antara paganisme dengan
kekristenan) selama ratusan tahun itu tetap dipertahankan oleh Kepausan Roma.
Bahkan setelah Reformasi Protestan di abad ke-16 yang memisahkan diri dari
Kepausan Roma Katolik pun, sebagian dari ajaran dan praktek sinkretisme ini masih
ikut dibawa oleh gereja-gereja Protestan dan dipelihara hingga sekarang.
Itulah sebabnya mengapa nyaris tidak ada bedanya antara cara berpikir mayoritas orang Kristen
sekarang dengan dunia, karena mayoritas Kristen sudah tidak murni
lagi ajarannya, sudah tidak 100% alkitabiah, tapi bercampur dengan segala macam
konsep, falsafah, praktek dan takhayul dari mana-mana yang juga dipercayai
dunia umum.
Sebagai contoh kita lihat saja beberapa
dari Perintah Tuhan, yang ditulis oleh jari Tuhan sendiri pada dua loh batu,
sekarang nyaris dilanggar semua oleh banyak orang yang mengaku Kristen.
Tuhan berkata “Hormatilah bapak dan ibumu.” (Kel.20:12)
Tidak ada tambahan “jika mereka
memperlakukan kamu dengan baik”, atau “jika mereka orang baik”, atau “jika
mereka mengasihimu.” Bagaimana pun sikap dan sifat orangtuamu, baik atau buruk,
kamu harus menghormati mereka, tidak bisa ditawar. Artinya, kamu harus menempatkan kepentingan mereka di atas kepentinganmu sendiri.
Kamu harus memelihara mereka di saat tua mereka, kamu harus bertanggungjawab
atas mereka, mengasihi mereka sampai akhir hayat mereka. Bukan karena mereka
orangtua yang hebat, tetapi karena itu Perintah Allah kepada kita semua.
Imamat 20
9 Karena setiap orang yang mengutuki ayahnya atau
ibunya, haruslah ia dihukum mati; ia telah
mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
Perintah Tuhan cukup keras. Ganjarannya
bagi yang berani mengutuk orangtuanya (baik di dalam hati atau dengan suara),
itu hukumannya mati. Tuhan tahu isi hati semua orang, jadi kita tidak bisa
bohong. Jadi sebagai anak kita harus menyayangi nyawa orangtua kita, bukan
mengharapkan kematiannya seperti banyak anak yang jahat.
Apa kata dunia? Dunia mengajarkan konsep: “Anak
tidak minta dilahirkan. Jadi anak tidak punya tanggung jawab memelihara
orangtua. Orangtua yang wajib memelihara anak” atau “orangtuaku jahat padaku
jadi dia menuai apa yang dia tanam” atau “orangtuaku bukan orang baik, aku
tidak mau punya hubungan dengan mereka” dan banyak alasan yang lain. Dan mereka
berbuat jahat kepada orangtua mereka, menelantarkan orangtua mereka, atau sudah
malas berinteraksi dengan orangtua mereka yang dianggap tidak bermanfaat lagi,
lalu memperlakukan mereka seperti perabotan di dalam rumah, tidak diajak
bicara, tidak diorangkan.
Di sini orang Kristen harus
punya pikiran yang berbeda dengan konsep dunia. Kita menghormati
orangtua kita bagaimana pun baik/buruknya sikap dan sifat mereka, karena apa?
Karena itu Perintah Allah! Kita melakukannya karena kita
mau mematuhi Perintah Allah.
Tuhan berkata “Jangan membunuh.” (Kel. 20:13)
Itu termasuk membunuh diri
sendiri dan membunuh orang lain.
· Membunuh tidak
selalu dengan senjata,
membunuh
bisa juga dengan makanan. Kalau
kita menyajikan makanan yang merusak kesehatan, itu namanya kita membunuh
dengan perlahan-lahan. Ibu-ibu yang Kristen bertanggung jawab atas makanan yang
disajikan kepada keluarga mereka, karena makanan itu mempengaruhi kesehatan.
Banyak penyakit yang dianggap penyakit keturunan dalam satu keluarga itu
sebenarnya bukan karena keturunan atau penularan, tapi karena pola makan yang
salah selama bertahun-tahun dalam keluarga itu sehingga banyak anggota
keluarganya yang menderita penyakit yang sama. Tuhan sudah memberi patokan apa yang jangan dimakan, itu ada di Imamat pasal 11. Bahkan Tuhan mengingatkan sebenarnya
manusia diciptakan bukan sebagai pemakan bangkai (semua makhluk yang mati itu
bangkai, bedanya ada yang dimasak ada yang tidak), melainkan makanan manusia pada awalnya adalah buah-buahan berbiji, dan
biji-bijian (Kejadian 1:29), tidak ada menu daging hewan apa pun.
Dunia mengajarkan apa? Makan kok dilarang, beli
dengan duit-duitku sendiri kok. Justru segala macam kuliner itu harus dicoba,
itu baru hebat, bisa mengenal segala macam makanan dari segala macam bangsa.
Makan bukan lagi untuk hidup, tapi sekarang hidup untuk makan. Akibatnya segala
macam penyakit muncul.
· Penjual-penjual
makanan yang beragama Kristen
kelak
harus bertanggung jawab kepada Tuhan jika makanan yang dijualnya itu tidak
terbuat dari bahan yang sehat dan diolah secara sehat
dan merusak kesehatan yang membeli. Mereka punya andil membunuh orang lain
secara perlahan-lahan.
Dunia bilang apa? Yang penting cari untung
sebanyak-banyaknya, toh pembeli tidak makan langsung mati, jadi tidak ada bukti
matinya karena makan jualanmu.
· Membunuh juga bisa karena pola hidup yang salah.
Malas
olahraga, malas hidup sehat, makan sembarangan, sembarangan minum obat, merokok,
minum alkohol, narkoba, semua ini membunuh perlahan-lahan. Dan walaupun banyak
yang sudah tahu, tetapi tetap melakukannya karena suka. Ini namanya bunuh diri
perlahan-lahan.
Dunia bilang
apa? Hidup kok njelimet banget mikirnya. Yang penting menikmati dulu, belum
tentu sakit. Kalau sakit bisa diobati.
· Hobi ke
tempat-tempat yang sudah diketahui rawan bagi kesehatan jasmani maupun rohani,
misalnya
dugem, dan ke tempat-tempat maksiat. Itu juga bunuh diri perlahan-lahan.
Dunia bilang,
itu tempat-tempat yang menarik dan nikmat. Tuhan belum tentu ada.
· Berbuat ceroboh,
misalnya
mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, itu juga menantang maut, mencari
mati.
Dunia bilang,
itu menyenangkan. Hidup jangan monoton. Adrenalin perlu dipacu supaya hidup
jadi bermakna.
· Olahraga atau
melakukan hobi yang berbahaya,
yang
kalau kecelakaan akibatnya fatal, itu juga menantang maut.
Dunia bilang, kalau
berhasil jadi terkenal, prestasinya dikagumi orang, jadi juara.
· Workaholic juga membunuh
diri perlahan-lahan,
memasakan
diri bekerja tanpa istirahat untuk jangka waktu yang lama.
Dunia bilang,
yang penting cari duit dulu. Mumpung ada kesempatan sekarang.
· Selain itu membenci orang, menurut Yesus itu sudah membunuh dalam hati.
Merencanakan
yang jahat terhadap orang lain, itu sudah masuk kategori membunuh secara
spiritual.
Dunia bilang
kamu nyusahkan aku satu kali, aku balas sepuluh kali. Tunjukkan kekuatanmu,
jangan mengalah, jangan jadi pecundang.
Jadi konsep Tuhan sangat beda dengan
konsep dunia, bukan?
Orang Kristen karena mematuhi Perintah
dan peraturan Allah, seharusnya mengerti bahwa tubuhnya adalah Bait Allah yang
sudah ditebus mahal dengan darah Kristus, dan oleh karenanya harus dipelihara
dengan baik-baik, bukan dipakai serampangan, dihadapkan pada bahaya-bahaya.
1 Korintus 3
16 Tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu?
17 Jika
ada orang yang merusak bait Allah, maka
Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu
ialah kamu.”
Tuhan berkata, “Jangan berzinah”. (Kel. 20:14)
Berzinah ini tidak hanya berzinah secara
literal, secara jasmani, tapi juga ada perzinahan secara rohani.
· Berzinah yang
jasmani semua orang tahu, yaitu menjalin hubungan seksual tidak dengan
pasangan resminya.
Nah,
menurut Tuhan, hubungan seksual yang diizinkan adalah dari jenis heteroseksual,
satu suami satu istri, karena itu di luar hubungan heteroseksual
yang resmi, itu bukan saja berzinah, tetapi hubungan sesama jenis
itu juga adalah kekejian bagi Tuhan.
Imamat 18
22 Janganlah
engkau tidur dengan laki-laki seperti
bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
Bacalah
Imamat pasal 20:10-21 supaya tahu apa saja batasan yang diberikan Tuhan bagi
umatNya dalam hal hubungan seksual.
Dunia mengatakan
hubungan seksual itu seperti makan, dilakukan dengan siapa saja, di mana saja,
tanpa perlu punya ikatan resmi apa-apa.
· Sikap orang
Kristen harus konsekuen mengikuti ajaran Tuhannya.
Misalnya,
kita harus mengatakan bahwa hubungan LGBT itu dosa karena
melanggar Hukum Allah, sama seperti kita
mengatakan mencuri dan membunuh itu dosa. Sebagaimana
kita harus membantu dan menolong seorang pencuri
atau seorang pembunuh bila mereka membutuhkan pertolongan, kita juga harus
membantu mereka yang LGBT, tetapi kita tidak boleh membenarkan perbuatan seksual mereka yang melanggar Hukum
Allah. Kalau kita membenarkan konsep hubungan LGBT itu sama dengan
kita menampar Allah kita.
Apa kata dunia? Oh, hubungan LGBT itu setara dengan
penyakit, jadi bukan dosa. Jadi sah-sah saja yang melakukannya, mereka tidak
boleh disalahkan, justru harus didukung. Banyak orang LGBT yang hebat-hebat dan
patut dikagumi.
Kalau LGBT
dianggap penyakit, kenapa tidak disembuhkan? Sedangkan penyakit yang mengerikan
seperti kanker saja orang mencari segala upaya untuk bisa sembuh, kenapa kok
hubungan LGBT malah didukung? Pedofilia juga penyakit, mengapa pedofilia
dilarang tapi homoseksualitas diizinkan, diterima, bahkan diresmikan di
beberapa negara, dan diberkati di beberapa gereja besar?
Jadi posisi
orang Kristen harus jelas di sini. Apa yang dosa, harus kita sebut dosa. Bila
orang yang berbuat dosa itu tidak merasa itu dosa, dia tidak akan pernah
bertobat, berarti dia tidak akan bisa selamat. Dengan memberi dukungan kepada
LGBT kita justru menutup kesempatan mereka bisa bertobat dan selamat.
· Tapi selain
zinah jasmani, juga ada zinah rohani, dan itu
ialah mengadopsi dan mempraktekkan ajaran-ajaran dunia yang
berbeda dengan ajaran Tuhan.
Tradisi-tradisi,
atau yang sekarang disebut kearifan lokal, itu banyak yang bertentangan dengan
ajaran Tuhan. Memakai jasa dukun, bicara kepada “arwah” (padahal itu roh-roh
kegelapan anak buah Setan bukan arwah orang mati), berdoa minta berkat kepada
orang-orang yang sudah mati, dll. banyak dilakukan oleh orang-orang Kristen
sendiri. Semua itu tidak diajarkan Tuhan bahkan dilarang. Jika kita menerima
konsep itu, itu berarti kita sudah berzinah secara spiritual.
Imamat 20
6 Dan orang yang berpaling kepada mereka yang memiliki roh-roh yang mereka kenal (= roh-roh
kegelapan), dan kepada dukun-dukun, untuk pergi berzinah dengan mereka ( artinya
bertanya kepada mereka), Aku akan dengan keras menentang orang itu dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah
bangsanya.
Orang Kristen
adalah mempelai Kristus. Jadi kita harus setia kepada Kristus. Menerima ajaran-ajaran lain di luar apa yang diajarkan
Kristus, apakah itu ajaran di luar gereja atau
ajaran dari gereja sendiri tapi yang tidak diajarkan di Alkitab, itu sudah
namanya berzinah secara spiritual.
Apa konsep dunia? Manusia intelek harus berpikiran
terbuka, semua ajaran itu baik walaupun itu bertentangan dengan isi Alkitab.
Dukun itu bisa bikin mujizat, berarti dia benar, doanya didengar Tuhan.
Setan
bisa berbuat mujizat, jangan heran. Apalagi menjelang akhir zaman sekarang ini,
Alkitab sudah mengingatkan. Setan bisa berbuat mujizat tanpa berdoa pada Tuhan.
Wahyu
16
14 Itulah
roh-roh iblis yang mengadakan tanda-tanda ajaib, yang pergi kepada raja-raja bumi dan seluruh dunia untuk mengumpulkan
mereka guna peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa.
Tuhan berkata, “Jangan mencuri.’ (Kel. 20:15)
· Mencuri bisa apa
saja, mencuri benda, mencuri waktu, mencuri kesempatan, mencuri
kehormatan, apa saja yang kita ambil dari orang lain tanpa minta
persetujuannya, itu mencuri.
Dunia setuju
kalau perbuatan mencuri itu salah, itu tidak boleh. Kalau tertangkap ada
hukumannya. Bedanya sekarang dunia tidak pernah membayangkan bahwa mereka telah
mencuri dari Tuhan. Jika mencuri dari manusia saja ada hukumannya apalagi
mencuri dari Tuhan.
· Apa yang dicuri
orang dari Tuhan?
Ada
dua hal yang dicuri manusia dari Tuhan: waktu dan persepuluhan.
Tuhan
sudah menetapkan hari ketujuh itu Sabat Tuhan Allah, dan
hari itu milik Tuhan, tidak boleh kita pakai untuk melakukan pekerjaan kita
sendiri. Itu adalah hari yang Tuhan minta supaya kita datang kepadaNya,
merayakan hari itu bersamaNya, belajar dariNya, dan menerima berkat yang khusus
Dia berikan di hari itu. Sebetulnya semua hari kita itu milik Tuhan.
Karena itu Tuhan mau kita mengingat itu dengan minta kita memakai
hari ketujuh setiap minggu khusus untuk kemuliaan Tuhan. Tapi banyak
orang Kristen sendiri pun tidak tahu, atau tahu tapi tidak acuh. Mereka tetap
melakukan segala kesibukan mereka sendiri pada hari yang khusus sudah
ditetapkan Tuhan sebagai milikNya, sama sekali mengabaikan permintaan Khalik
Pencipta dan Penebus mereka.
Yehezkiel 20
20 Kuduskanlah
hari-hari Sabat-Ku, dan itu menjadi tanda di antara Aku dan kamu, supaya kamu boleh tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu
Yesaya 58
13 Apabila
kalian tidak menginjak-injak hari Sabat, tidak melakukan urusan kalian sendiri
pada hari kudus-Ku; dan menyebut Sabat ‘hari
yang menyenangkan’, hari kudus TUHAN, yang dihormati; dan
akan menghormati Dia, tidak menjalankan kehendak kalian sendiri atau mencari kesenangan kalian sendiri, atau mengucapkan kata-kata kalian sendiri
14 maka
kalian akan bersenang-senang dalam TUHAN, dan Aku akan membuat kalian berkendaraan
ke tempat-tempat yang tinggi di bumi dan
memberi kalian makan dari milik pusaka
Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhan-lah yang telah mengatakannya.
Dunia tentu
saja tidak paham hal ini, karena orang Kristen sendiri saja hanya sedikit yang
paham dan peduli.
· Selain itu
banyak dari kita juga mencuri uang persepuluhan
yang seharusnya kita kembalikan kepada Tuhan.
Maleakhi 3
8 Bolehkah
manusia merampok Allah?
Namun kamu telah merampok Aku. Tetapi
kamu berkata: ‘Dengan cara bagaimanakah kami merampok
Engkau?’ ‘dalam hal persembahan persepuluhan
dan persembahan khusus!
9 Kamu
telah dikutuk dengan suatu kutukan, karena kamu telah
merampok Aku, ya kamu seluruh bangsa ini!
Sebagaimana
hari ketujuh dari setiap minggu itu milik Tuhan, demikianlah 1/10 dari
penghasilan kita itu harus kita kembalikan Tuhan. Sesungguhnya semua yang ada di tangan kita itu milik Tuhan, dan sebagai pengakuan
kita bahwa segala berkat yang kita terima itu berasal dari Tuhan, Tuhan minta
kita menyatakannya dengan mengembalikan kepadaNya 1/10 dari yang kita terima.
Dunia berkata,
banyak pendeta yang korup, berfoya-foya dengan uang persepuluhan. Kok bodo kita
justru mendanai kehidupan mewah mereka, dipakai sendiri kenapa? Soal pendetanya
tidak menggunakan uang milik Tuhan itu sebagaimana yang ditentukan Tuhan, dia
nanti harus bertanggung jawab sendiri kepada Tuhan, kita tidak usah khawatir.
Tapi itu tidak menghapus kewajiban kita untuk menyerahkan persepuluhan kita.
Banyak
orang Kristen yang tidak mematuhi permintaan Tuhan ini, tapi mereka berharap
Tuhan tetap memberkati hidup mereka.
Tuhan berkata, “Jangan bersaksi dusta.” (Kel. 20:16)
Artinya jangan bohong, jangan gossip,
jangan fitnah, jangan merugikan orang lain dengan kata-katamu.
· Banyak orang
Kristen berbohong tanpa merasa berdosa. Karena apa?
Karena dunia mengatakan bohong untuk tidak
menyinggung perasaan orang, untuk menyenangkan hati orang, itu perbuatan yang
baik. Tidak usah mengatakan yang sebenarnya, nanti dia sakit hati. Katakan saja
yang dia suka dengar walaupun itu tidak benar.
Dan
berapa kali kita lebih condong mengikuti rumus dunia daripada Perintah Allah?
Menyenangkan orang lain itu bagus, tetapi tidak dengan cara berbohong. Segala
yang diawali dengan kepalsuan, itu rapuh.
Bohong itu tetap
bohong, dan menurut Hukum Tuhan itu dosa. Manusia itu bohong untuk meloloskan
dirinya dari posisi yang sulit. Seharusnya orang Kristen minta tolong Tuhan
kalau dia menghadapi kesulitan, bukan berusaha meloloskan diri dengan
berbohong. Dan itu sebenarnya berbahaya, karena kalau kita sudah terbiasa
bohong, kita tidak merasa itu dosa lagi. Tapi di mata Tuhan itu
tetap dosa. Maka suatu hari kita akan terkejut karena ternyata di
catatan hidup kita ada banyak kebohongan
yang dicatat malaikat Tuhan yang tidak pernah kita sesali,
tidak pernah kita akui, dan tidak pernah kita mintakan ampun. Dan
semua itu akan membuat kita tidak lulus penghakiman Tuhan.
· Tetapi dari
segala jenis bohong ada bohong yang sangat serius, yaitu bohong yang
menyebabkan orang lain tidak selamat.
Jika
kita membiarkan atau bahkan mengajari orang lain
(keluarga atau teman) untuk melanggar Perintah Tuhan,
untuk tidak mengikuti apa yang jelas dikatakan Alkitab, untuk berbuat dosa,
maka kebohongan kita bisa mengakibatkan orang itu gagal mencari kebenaran
Allah. Dan itu akan harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan saat
penghakiman.
Karena
itu para orangtua sendiri harus tahu apa isi Alkitab. Jangan percaya perkataan
orang lain walaupun itu pendeta. Baca sendiri, buktikan sendiri, apa yang
tertulis di Alkitab. Karena nasib anak-anak ada di tangan orangtuanya. Jika
dari kecil anak-anak tidak diajari tentang kebenaran, maka malanglah mereka
tidak pernah mengenal kebenaran yang menyelamatkan karena kebohongann orangtuanya.
Dunia sering berkata, demi menjaga ketenteraman,
jangan membuat goncangan, tidak usah memberi tahu kalau orang itu berbuat
salah, biarkan saja. Jangan bicara tentang perbedaan, bicara tentang persamaan
saja.
Paulus
menekankan orang Kristen harus selalu menyampaikan kebenaran.
Galatia
4
6 Apakah dengan
mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Tuhan berkata, “Jangan mengingini apa pun milik orang
lain.” (Kel. 20:17)
Tuhan mengajarkan, jangan serakah, tidak
usah melihat orang lain, jangan iri hati pada orang lain, setiap orang sudah
disediakan porsinya sendiri. Berserah saja kepadaKu, Aku yang memelihara. Enam
hari kamu bekerja, dan hari yang ketujuh itu Sabat Tuhan Allahmu, itu kamu
pelihara, maka jika kamu setia kepadaKu dalam segala hal, Aku akan mencukupi
semua kebutuhanmu. Aku tahu apa yang paling baik untukmu.
Filipi 4
19 Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam
Kristus Yesus.
Bukankah ini janji Tuhan yang luar iasa?
Kita tidak usah iri hati pada milik orang lain, kita tidak usah berpikir
bagaimana kita bisa mengambil milik orang lain, kita tidak usah menyusun
strategi untuk mencapai bintang. Jika hubungan kita dengan Tuhan itu baik, jika
kita hidup menurut kehendakNya, tidak melanggar HukumNya, tidak membuatNya
menyesal telah menciptakan dan menyelamatkan kita, Tuhan selalu akan menyertai
kita hingga kesudahan.
Apa kata dunia? Manusia harus mencapai bintang
dengan usahanya sendiri. Kita harus menjadi yang paling top, yang paling
unggul, yang paling sukses, bila perlu dengan menyikut kiri-kanan, menjatuhkan
pesaing-pesaing kita, supaya kita yang mencapai puncaknya.
Banyak masalah di dunia ini diawali oleh
rasa iri hati pada milik orang lain. Orang Kristen jangan terjatuh ke dalam
lubang jebakan itu. Tidak ada apa pun di dunia yang
begitu berharganya sampai kita perlu melanggar Perintah Tuhan untuk
mendapatkannya. Semua yang di dunia ini tidak kekal. Apakah itu
keberhasilan kita, reputasi kita, harta kita, semua itu akan habis terbakar
ketika Tuhan mengakhiri dunia yang penuh dosa ini. Jadi tidak ada yang perlu
kita pertahankan, yang kita bela mati-matian, selain keselamatan kita.
Karena keselamatan itu akan membawa kita ke Surga dan ke dunia baru kelak yang
diciptakan ulang oleh Tuhan bagi umatNya, dunia yang kekal, di mana tidak ada
air mata, tidak ada kesusahan, tidak ada penyakit, tidak ada kematian. Ini yang harus kita bela dan kita pertahankan, hak dan kelulusan kita
ke sana. Yang lain-lain itu tidak terlalu penting.
Jadi sebagai orang Kristen
kita jangan menjadi serupa dengan dunia, bukan saja
dalam hal penampilan lahiriah ~ ya, itu juga ~ tapi yang lebih penting adalah konsep berpikir kita jangan sama dengan konsep dunia karena
seperti yang ditulis Paulus,
Roma 8
7 Sebab pikiran manusia adalah perseteruan melawan Allah, karena ia tidak takluk kepada Hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
8 Maka mereka yang hidup dalam daging, tidak
mungkin berkenan kepada Allah.
29 03 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar