Sabtu, 12 Maret 2022

213. KONSEP BAIT SUCI PETA KITA ~ PART 1

213.  KONSEP BAIT SUCI PETA KITA ~ PART 1

________________________________________________________________________________________________________

 

 

Aku lahir dalam keluarga Kristen, tetapi sampai aku dewasa aku tidak pernah mendengar ajaran tentang Bait Suci walaupun di masa remajaku aku aktif mengikuti semua program yang diadakan di gerejaku. Bertahun-tahun aku di sana tapi tidak mengenal apa-apa tentang Bait Suci, dan apa peranannya dalam doktrin Kristen. Aku rasa aku tidak sendiri, pasti banyak yang sama seperti aku. Dan aku baru mengerti tentang Bait Suci dan apa peranannya setelah aku bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Di sinilah aku baru mengerti betapa pentingnya kita memahami konsep Bait Suci. Karena itu sekarang aku ingin berbagi dengan teman-teman semua.

 

 

Kalau kita bicara tentang Surga, dan bahwa Allah diam di sana, bagaimana kita membayangkan Surga? Semuanya kosong blong tidak ada apa-apanya? Allah melayang-layang di mana-mana? Allah lebih besar dari Surga sehingga Surga tidak bisa muat Allah? Aku pernah mendengar pendapat itu. Bahwa Surga itu hanya suatu khayalan, suatu kondisi bukan suatu tempat? Banyak orang-orang Kristen yang mengatakan begitu, bahkan ada pendeta juga mengatakan bahwa Surga itu cuma simbolis, tidak konkret, cuma kiasan, tidak ada apa-apanya di sana, Allah itu Roh, tidak butuh tempat konkret. Tetapi Alkitab mengatakan lain!

Alkitab mengatakan bahwa Surga itu suatu tempat yang konkret. Bahwa Allah itu punya takhta. Bahwa di Surga ada pohon kehidupan, ada jalan dari emas, lantainya seperti laut kaca, dan terutama bahwa di Surga ada Bait Suci. Mari kita lihat beberapa ayat.

 

 

Wahyu 4:2-4

2 Segera aku…”  yaitu Yohanes,   “…berada dalam Roh…”  artinya melihat dalam “vision” atau penglihatan, “…dan tampaklah, sebuah takhta ditempatkan di sorga dan Satu duduk di takhta itu.3 Dan Dia yang duduk di takhta itu bagaikan permata yaspis dan permata sardis dalam penampilanNya;…”  siapa Satu yang duduk di takhta ini? Allah Bapa, “…dan ada suatu pelangi melingkungi takhta itu yang penampilannya bagaikan zamrud. 4Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu aku melihat duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai jubah putih dan mahkota emas di kepala mereka…”  Jadi bukan hanya Allah yang duduk di takhta, tetapi di sini dikatakan ada 24 tua-tua yang juga duduk di takhta-takhta.

 

Mazmur 11:4

“TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; takhta TUHAN ada di sorga; mata-Nya melihat, kelopak mata-Nya menguji anak-anak manusia.”

 

Wahyu 2:7

“Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.  Kepada dia yang menang,  akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di tengah Taman Firdaus Allah.” Malah ada pohonnya dan ada tamannya di sana.

 

Yohanes 14:1-3

1Janganlah biarkan hatimu gelisah; kamu percaya kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. …”  ini Yesus yang bicara.   “…  2 Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu. 3 Dan apabila Aku pergi dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.”

Malah Allah sudah menyediakan tempat tinggal, rumah-rumah indah bagi kita, umat tebusanNya.

 

Yesaya 6:1

Dalam tahun matinya raja Uzia aku…”  ini Yesaya,   “… melihat Tuhan duduk di atas takhta di tempat yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.”

 

 

Jadi Surga itu adalah tempat yang nyata, bukan simbolis, bukan bayangan, bukan kiasan. Kita mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana di atas langit sana ada bangunan, ada taman, dll. Tapi itu adalah keterbatasan kita, Allah mahabisa.

 

 

Nah, pada waktu Allah memerintahkan Musa untuk membuat Bait Suci yang pertama di dunia, Allah menunjukkan kepada Musa Bait Suci yang di Surga, dan Musa disuruh membuat replikanya dalam skala yang jauh lebih kecil. Jadi Bait Suci yang dibuat oleh Musa ini menurut contoh Bait Suci yang di Surga, bagian-bagiannya, peralatan-peralatannya, dan bukan hanya itu yang ditunjukkan Allah, tetapi Allah juga mengajarkan tata cara penggunaannya.

Kita lihat ayat-ayatnya.

 

Keluaran 25:8-9, 40

8 Dan hendaklah mereka membuat Bait Suci bagi-Ku, supaya Aku boleh diam di tengah-tengah mereka. 9 Menurut segala yang telah Kutunjukkan kepadamu, mengikuti pola tabernakel…”  tabernakel itu artinya tempat tinggal,   “… dan pola segala peralatannya, demikianlah harus kamu membuatnya. 40 Dan pastikan  engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Jadi Tuhan menunjukkan kepada Musa Bait SuciNya yang di Surga, dan Tuhan menyuruh Musa membuat tiruannya, tentu saja dari bahan yang berbeda dari yang asli ada di Surga. Nah, kita tidak tahu Bait Suci yang di Surga terbuat dari bahan apa, pasti bukan dari batu bata dan semen seperti bangunan di dunia, tetapi yang perlu kita yakini karena Alkitab yang berkata demikian, ialah di Surga ada Bait Suci. Musa melihatnya, Yesaya melihatnya dan Yohanes juga melihatnya.

 

Nah, Bait Suci yang dibuat Musa itu disebut Kemah Suci, karena tidak permanen ada di satu tempat. Pada waktu itu bangsa Israel masih dalam perjalanan menuju tanah Kana’an dari Mesir. Maka Bait Suci ini harus bisa dibongkar-pasang, karena harus bisa dipindahkan menyertai perjalanan bangsa Israel. Maka “bangunannya” itu terbuat dari tenda, karena itu disebut “Kemah Suci.”

Baru di zaman Salomo, dibangun Bait Suci yang permanen di Yerusalem.

 

 

Yang penting kita pelajari ialah konsep Bait Suci ini. Karena seluruh konsep Bait Suci melambangkan pekerjaan penebusan Kristus. Lewat konsep Bait Suci ini, Tuhan mau mengajarkan kepada manusia apa yang harus dikerjakan Kristus untuk menyelamatkan manusia dan membawa mereka pulang ke Eden/Firdaus yang baru. Maka dengan memahami konsep Bait Suci kita tahu urut-urutan pekerjaan Kristus, dan kita tahu apa yang sudah lewat, apa yang masih ada di hadapan kita.

 

Ini adalah skema Kemah Suci yang dibuat oleh Musa.

 


 

Kita lihat dari arah kanan ke kiri.

“Gate” itu pintu masuk. Jadi Bait Suci itu dibatasi sekelilingnya dengan kain tenda dan pintu masuknya hanya satu. Pintu masuknya di sebelah Timur. Semua ini ada artinya.

Pintu satu itu melambangkan Yesus Kristus, hanya melalui Dia manusia bisa sampai kepada Allah Bapa.

Yohanes 14:6

“Kata Yesus kepadanya, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang sampai kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.’

 

Pintu itu di sebelah Timur karena Yesus adalah Surya kebenaran, yang terbit dari arah Timur.

Maleakhi 4:2

“Tetapi bagi kamu yang takut akan nama-Ku, Surya Kebenaran  akan terbit dengan penyembuhan di  sayapNya. Dan kamu akan keluar dan menjadi tambun seperti anak lembu yang diberi makan di kandang.”

 

 

“Outer court” = Pelataran.

Setelah memasuki “pintu masuk”, kita tiba di Pelataran. Di sana ada dua benda: Mezbah Kurban dan Bejana Pembasuh. Mari kita simak keduanya dan apa yang dilambangkannya.


“Brazen Altar” itu mezbah kurban, di situlah kurban-kurban dibakar. Ini melambangkan salib. Di salib Kristus dikurbankan sebagai Domba Allah yang sejati.

Tetapi sebelum domba itu dibawa masuk ke Bait Suci untuk dikurbankan, dia kan hidup di luar Bait Suci. Demikian jugalah Kristus, sebelum Dia mati sebagai Domba Allah yang dikurbankan, Dia hidup di luar Bait Suci, di antara manusia. Tempat di luar batasan Bait Suci itu disebut Perkemahan karena di sanalah suku-suku Israel berkemah.

 

Bagaimana kondisi domba yang akan dikurbankan itu? Domba itu harus tanpa noda, tanpa cacat.

Keluaran 12:5

“Dombamu itu harus tidak bercela, seekor jantan, dari tahun yang pertama; kamu boleh mengambilnya dari domba atau kambing.”

 

Karena itu Kristus juga harus tidak bercacat, tidak bernoda. Dengan kata lain Kristus itu tidak punya dosa. Kalau domba dilihat jasmaninya, tetapi kalau Kristus dilihat rohaniNya. Dan ini dipenuhi Kristus tanpa kecuali, Dia tidak pernah berbuat dosa selama hidupNya sebagai manusia.

1 Yohanes 3:5

“Dan kamu tahu, bahwa Ia dijadikan manusia untuk mengangkat dosa kita, dan di dalam Dia tidak ada dosa.”

 

1 Petrus 2:22

yang tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.”

 

 

“Laver” itu Bejana Pembasuh. Ini melambangkan kembalinya Kristus ke Surga setelah kebangkitanNya. Setelah menanggung dosa seisi dunia, Kristus bangkit dan dikuduskan kembali dari semua dosa yang ditanggungNya.

 

Jadi kita lihat, bahwa mulai dari hidup di luar Bait Suci, hingga mati di Mezbah Kurban, dan kemudian dikuduskan di Bejana Pembasuh dan kembali ke Surga, semua itu sudah diselesaikan Kristus ketika Dia berada di dunia. Jadi itu adalah tugasNya ketika hidup di dunia dan itu sudah diselesaikan, sudah digenapi semuanya.

Artinya apa?

Bagian Bait Suci yang di Pelataran melambangkan pekerjaan yang harus diselesaikan Kristus di dunia, itu cukup ada di dunia, di Surga tidak ada.

Yang ada di Surga itu yang mana?

Itu bagian yang di bilik Kudus (the Holy Place), dan di bilik Mahakudus (the Most Holy Place).

 

 

 

Di “Holy Place” atau bilik Kudus ada tiga item yaitu tujuk kaki dian, meja roti sajian, dan mezbah ukupan. Imam biasa hanya boleh masuk hingga ke bilik Kudus dan tidak boleh pergi ke balik tirai.

 

“Golden Lampstand” ini adalah Tujuh Kaki Dian, yang memberikan terang. Nyala pelitanya tidak boleh mati, dan tugas imamlah untuk memastikan selalu ada minyak dan sumbunya terpelihara supaya api senantiasa tetap menyala. Kita tahu minyak melambangkan Roh Kudus, dan kaki dian ini melambangkan selalu ada terang bagi umat Allah.

 

“Table of Showbread”  ini adalah Meja Roti Sajian. Selalu ada dua tumpuk roti masing-masing 6 buah, melambangkan selalu ada cukup roti bagi ke-12 suku umat Allah. Roti adalah Firman Allah, maka roti ini melambangkan selalu ada makanan rohani bagi umat Allah.

 

“Altar of incense” itu Mezbah Ukupan  ini adalah bau-bauan harum untuk mengantarkan doa-doa umat Allah. Karena kita adalah manusia-manusia berdosa, maka doa-doa kita tidak layak diterima Allah. Karena itu bau-bauan harum yang dibakar di sana melambangkan jasa Kristus, yang menyertai naiknya doa-doa yang membuat doa-doa itu layak diterima Allah.

 

 

“Veil” adalah tirai yang membatasi bilik Kudus dengan bilik Mahakudus.

Darah hewan kurban dipercikkan ke tirai ini.

 

 

“The Most Holy Place” adalah Bilik Mahakudus yang terdapat di balik tirai ini. Hanya Imam Besar yang boleh masuk kemari sekali setahun saat upacara Hari Grafirat/Hari Pendamaian.

Di Bilik Mahakudus terdapat:

 

“The Ark of the Covenant” atau “The Ark of Testimony” yaitu Tabut Perjanjian/Tabut Kesaksian. Ini adalah benda yang sangat sakral. Tempat Tuhan hadir.

Di dalam Tabut Perjanjian itu ada 3 macam benda:

1.   Dua loh batu bertuliskan 10 Hukum/10 Perintah Allah.

2.   Tongkat Harun yang bertunas.

3.   Manna – makanan yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel ketika dalam perjalanan keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian.

 

 

Untuk bisa memahami proses pemulihan dunia ini dari dosa, kita harus lebih dulu memahani konsep Bait Suci. Tuhan mengajarkan kepada bangsa Israel bagaimana proses pemulihan dunia itu melalui konsep Bait Suci. Ini ada di kitab Imamat. Terlalu panjang jika harus dibahas per ayat, jadi silakan kalian baca saja. Singkatnya demikian:


Orang yang berdosa harus membawa hewan kurban (biasanya domba atau kambing) yang harus memenuhi syarat hewan kurban ke Bait Suci. Di sana, didampingi oleh seorang imam, dia mengakui semua dosanya sambil meletakkan tangannya di atas kepala hewan itu, melambangkan dia memindahkan dosa-dosanya kepada hewan kurban itu. Lalu dia sendiri yang harus menyayat leher hewan itu, sementara imam menadahi darah hewan tersebut. Imam kemudian masuk melalui pintu ke bilik Kudus, membawa darah itu dan memercikkannya di tempat-tempat yang ditentukan termasuk di tabir yang membatasi bilik Mahakudus dari bilik Kudus, dan hewan kurban itu dibakar di atas mezbah kurban.

Jadi setiap kali ada orang berdosa yang mencari pengampunan untuk dosanya, dia harus menyembelih hewan kurban. Mengerikan.

Tuhan mau mengajarkan bahwa dosa itu mengakibatkan kematian. Seharusnya orang berdosa itu sendiri yang mati, tapi karena Tuhan sudah berkenan menyelamatkan orang berdosa, maka nanti Tuhan Yesus yang akan menjalani kematian bagi semua manusia, dan sebelum Tuhan Yesus datang untuk mati menebus manusia, konsep itu dilambangkan dalam bentuk hewan kurban yang dipersembahkan.

Jadi dosa itu dipindahkan, dari manusia yang berbuat dosa, ke kepala hewan kurban, ke darah hewan kurban, yang lalu dibawa oleh imam masuk ke bilik Kudus dan imam memindahkan darah itu ke tirai pembatas. Maka Bait Suci ini menjadi tercemar oleh dosa-dosa yang dipindahkan ke sana.

Satu tahun satu kali di hari Grafirat/Pendamaian atau yang dikenal dengan Yom Kippur, Bait Suci itu dibersihkan dari noda-noda dosa yang sudah menumpuk di dalamnya. Imam Besar (hanya Imam Besar yang satu kali setahun boleh masuk ke bilik Mahakudus) pada waktu itu membuat serangkaian upacara. Ini bisa dibaca di Imamat pasal 16. Nah, singkatnya di bagian akhir upacara itu, semua dosa dari dalam Bait Suci secara simbolis dipindahkan Imam Besar ke seekor kambing, kambing Azazel, yaitu “kambing hitam” yang melambangkan Setan, pencipta dan penyebab dosa. Dan kambing Azazel ini pada saat itu tidak dibunuh, tetapi dibawa keluar ke tempat yang jauh yang tidak ada penghuninya dan dilepaskan di sana.

 

 

Banyak orang Kristen tidak paham dengan makna upacara hari Grafirat/Pendamaian ini. Padahal ini melambangkan proses dari pekerjaan untuk memulihkan dunia yang berdosa ini kembali ke fitrahnya.

Jadi proses itu ada beberapa tahap yang digambarkan dengan jelas oleh konsep Bait Suci:

·       Di Pelataran (di dunia) Kristus harus mati (seperti domba kurban)

untuk membayarkan hukuman manusia dengan darahNya, supaya manusia tidak usah mati. Semua dosa yang diakui manusia dan dimintakan pengampunan, ditanggung oleh Kristus dan ditutupi oleh darahNya.

 

·       Dosa kita yang tertutup darah Kristus sekarang dibawa masuk ke Bait Suci,

dan mengikuti konsep Bait Suci Yahudi di dunia, dosa itu dipindahkan ke dalam Bait Suci oleh Imam. Dalam hal ini, Kristus setelah kembali ke Surga, Dia diurapi sebagai Imam Besar, maka Dialah yang membawa darahNya sendiri ke dalam Bait Suci.

Ibrani 4:14

Karena kita sekarang mempunyai satu Imam Besar Agung, yang telah Pmelintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita

 

·       Pada hari Grafirat/Pendamaian, Imam Besar bertugas membersihkan Bait Suci dari semua dosa.

Kalau di dunia Hari Grafirat itu setahun sekali saat Yom Kippur, tetapi di Bait Suci surgawi itu bukan setahun sekali, melainkan dimulai sejak 22 Oktober 1844, Kristus sebagai Imam Besar, mulai membersihkan Bait Suci dari dosa-dosa yang dibawa masuk ke sana oleh Kristus, dosa-dosa yang sudah diampuni yang tertimbun di sana. Dari mana kita tahu itu 22 Oktober 1844? Itu ada pelajarannya sendiri yang berkaitan dengan Nubuatan Daniel 8:14, tapi tidak bisa dibahas di sini karena sangat panjang. Pembahasan itu ada di blog ini, bisa dicari di pembahasan Daniel pasal 8.

Bagaimana Imam Besar Yesus membersihkan Bait Suci? Dengan memeriksa kitab-kitab catatan perbuatan umatNya. Ini yang dinamakan penghakiman investigasi. Mereka yang dosa-dosanya sudah diampuni semua, namanya tetap dipertahankan di Kitab Kehidupan. Mereka sudah diampuni, hukuman dosa mereka ditanggung Kristus, mereka bebas. Mereka yang dosa-dosanya tidak dibawa masuk ke Bait Suci, namanya dicoret dari Kitab Kehidupan, dan mereka harus menanggung dosa-dosa mereka sendiri.

 

·       Ketika pembersihan Bait Suci sudah selesai, maka tumpukan dosa yang sudah dibayar oleh Kristus dikeluarkan dari Bait Suci dan dikembalikan kepada si pencipta dosa yang asli, yaitu Setan, seperti yang dilambangkan oleh kambing Azazel.

Dan sebagaimana kambing Azazel itu dilepaskan di tempat yang tidak berpenghuni, maka Setan pun nanti selama 1000 tahun akan ditinggalkan di dunia ini yang dalam keadaan hancur, tidak berpenghuni dan gelap gulita, yaitu setelah Yesus Kristus datang menjemput umatNya dan membawa mereka ke Surga selama 1000 tahun Millenium.

 

 

Jadi mengenal dan memahami konsep Bait Suci itu penting. Itu adalah peta kita. Kita bisa tahu sekarang ini kita sedang berada di posisi mana. Ternyata sekarang kita ada di Masa Grafirat, saat penghakiman investigasi, saat Imam Besar kita memeriksa catatan perbuatan manusia. Tentu saja urutannya dimulai dari mereka yang lebih dulu hidup, jadi dimulai dari Adam.

Nah, Alkitab mengatakan, yang dihakimi pada waktu Grafirat ini bukan semua manusia yang pernah hidup, hanya mereka yang mengikuti Tuhan Yesus, yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Penebus mereka, yang namanya pernah tercatat di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, dengan kata lain mereka yang mengaku sebagai Kristen.

1 Petrus 4:17

“Karena telah tiba saatnya penghakiman dimulai di rumah Allah. Dan jika penghakiman itu lebih dulu dimulai pada kita bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak patuh pada Injil Allah?” 

 

Apakah itu berarti mereka yang tidak mengaku sebagai Kristen tidak akan dihakimi? Tidak. Mereka yang tidak mengaku Kristen, mereka yang namanya tidak tercatat di Kitab Kehidupan Anak Domba,  penghakimannya nanti selama masa Millenium (1000 tahun).

Pembahasan tentang Millenium ini ada sendiri di blog ini, supaya pembahasan ini tidak terlalu panjang.

 

 

Ketika Yohanes Pembaptis pertama muncul, bagaimana dia memperkenalkan Yesus?

Yohanes 1:29

“Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.’…”

Pada waktu itu Yesus baru memasuki tahap pertama dari pekerjaan penebusanNya.

 

Tetapi, beberapa dekade setelah kebangitanNya, Paulus menulis,

Ibrani 4:14

“Karena kita sekarang mempunyai satu Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.” 

 

 

Yesus sekarang sudah tidak tergantung lunglai di salib lagi dalam kondisi mati. Yesus sekarang sudah menjadi Imam Besar Agung kita yang hidup dan berkuasa. Alihkan perhatian kita dari salib di Pelataran dan fokuskan ke bagian bilik Mahakudus. Yesus ada di sana sekarang, dan apakah yang sedang dilakukanNya? Membela umatNya di penghakiman Allah.

·       Ketika di penghakiman kitab-kitab catatan perbuatan kita dibuka,

dan tampak tercatat di sana dosa-dosa kita, Yesus akan memeriksanya dan Dia akan berkata, “Oh, dosa-dosa tersebut sudah ada di Bait Suci, sudah tertutup darahKu, Aku sudah membayarkan hukuman dosanya. Aku sudah menebusnya, dia sudah Aku beli dengan darahKu, orang ini sudah tertutup kebenaranKu. Dia milikKu. Dia bebas.” Namanya akan tetap ada di Kitab Kehidupan, dan pada saat kebangkitan nanti dia akan dipanggil keluar dari kuburnya untuk dibawa bertemu Kristus di awan-awan.

·       Tetapi bilamana saat penghakiman sekarang ini,

di kitab-kitab catatan perbuatan itu ternyata ada dosa-dosa yang belum disesali, belum ditobati dan belum diampuni, Yesus akan berkata, “Orang ini walaupun mengaku Kristen, tapi dia tidak pernah bertobat. Dosanya masih melekat pada dirinya sendiri, dosanya tidak pernah masuk ke Bait Suci. Aku tidak pernah menebusnya. Dia bukan milikKu. Coret namanya dari Kitab Kehidupan.” Maka orang ini akan masuk kelompok yang dihakimi selama Millenium nanti.

 

 

Kita sudah tiba di bagian akhir konsep Bait Suci. Yesus sekarang sudah ada di bilik Mahakudus, bilik yang terakhir. Sejak 22 Oktober 1844, penghakiman Surgawi sedang berlangsung, sudah selama 178 tahun, berapa lama lagikah itu masih akan berlangsung? Jangan disamakan dengan pengadilan di dunia yang kasusnya bisa molor bertahun-tahun dan tiba-tiba lenyap. Di penghakiman Allah tidak ada kasus yang bakal hilang atau molor. Semua akan dikerjakan dengan tertib dan benar. Pekerjaan yang dilakukan Yesus Kristus sekarang sebagai Imam Besar adalah pekerjaan penebusan yang terakhir, yaitu membersihkan Bait Suci dari dosa. Dosa-dosa yang sudah tertutup darahNya, akan dikeluarkan dari Bait Suci karena Yesus sudah membayarkan hukuman dosa-dosa tersebut. Dosa-dosa itu nanti akan dibebankan kepada Setan, si pencipta dosa itu.

Tetapi dosa-dosa yang tercatat di kitab-kitab perbuatan, yang tidak pernah diakui, tidak pernah disesali, tidak pernah ditobati, dosa-dosa itu tidak pernah dibawa masuk ke Bait Suci, dosa-dosa tersebut tidak tertutup darah Kristus, dan dosa-dosa itu akan dibebankan kembali kepada si pembuat dosa itu sendiri, dan orang itu harus menanggung hukumannya sendiri. Dan kita semua tahu bahwa “upah dosa ialah maut” (Roma 6:23), maka maut itu ialah kematian yang kedua, kematian yang kekal, dimusnahkan oleh api dari langit.

 

 

Masih belum terlambat sekarang untuk datang kepada Kristus, menerima penebusanNya, mengakui Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan, dan memohon ampun untuk semua dosa kita, supaya dosa-dosa itu tertutup oleh darahNya, dibawa masuk ke Bait Suci, dan kelak akan dibebankan kepada Setan.

 

Proses penebusan Kristus tidak berhenti di salib.

Proses penebusan Kristus masih berlangsung sekarang di penghakiman.

Semua orang harus dihakimi. Allah adalah Allah yang pengasih, tetapi Dia juga Allah yang adil. Kristus harus membuktikan bahwa mereka yang menerima penebusanNya di salib, itu tetap setia sampai akhir. Banyak yang tidak menyelesaikan perjalanan hidupnya bersama Kristus, banyak yang masih memegang erat dosa-dosanya tidak mau melepaskan. Mereka ini dalam bahaya. Catatan perbuatan mereka akan menentukan nasib mereka.

Wahyu 20:12

“…Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.”

 

Semoga semua dosa kita sudah kita serahkan kepada Kristus, dan sudah ada di dalam Bait Suci surgawi, supaya nama kita tidak dicoret dari Kitab Kehidupan Anak Domba.

 

 

 

 

12 02 22 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar