213. KONSEP BAIT SUCI PETA KITA ~ PART 1
________________________________________________________________________________________________________
Aku lahir dalam keluarga Kristen,
tetapi sampai aku dewasa aku tidak pernah mendengar ajaran tentang Bait Suci walaupun
di masa remajaku aku aktif mengikuti semua program yang diadakan di gerejaku.
Bertahun-tahun aku di sana tapi tidak mengenal apa-apa tentang Bait Suci, dan
apa peranannya dalam doktrin Kristen. Aku rasa aku tidak sendiri, pasti banyak
yang sama seperti aku. Dan aku baru mengerti tentang Bait Suci dan apa
peranannya setelah aku bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Di
sinilah aku baru mengerti betapa pentingnya kita memahami konsep Bait Suci.
Karena itu sekarang aku ingin berbagi dengan teman-teman semua.
Kalau kita bicara tentang Surga, dan
bahwa Allah diam di sana, bagaimana kita membayangkan Surga? Semuanya kosong
blong tidak ada apa-apanya? Allah melayang-layang di mana-mana? Allah lebih
besar dari Surga sehingga Surga tidak bisa muat Allah? Aku pernah mendengar
pendapat itu. Bahwa Surga itu hanya suatu khayalan, suatu kondisi bukan suatu
tempat? Banyak orang-orang Kristen yang mengatakan begitu, bahkan ada pendeta juga
mengatakan bahwa Surga itu cuma simbolis, tidak konkret, cuma kiasan, tidak ada
apa-apanya di sana, Allah itu Roh, tidak butuh tempat konkret. Tetapi Alkitab mengatakan lain!
Alkitab mengatakan bahwa Surga itu suatu tempat
yang konkret. Bahwa Allah
itu punya takhta. Bahwa di Surga ada pohon kehidupan, ada jalan dari emas,
lantainya seperti laut kaca, dan terutama bahwa di Surga ada Bait Suci. Mari
kita lihat beberapa ayat.
Wahyu 4:2-4
“2
Segera aku…” yaitu Yohanes, “…berada dalam Roh…” artinya melihat dalam “vision”
atau penglihatan, “…dan tampaklah, sebuah takhta ditempatkan di sorga dan Satu duduk di
takhta itu.3 Dan
Dia yang duduk di takhta itu bagaikan permata yaspis dan permata sardis dalam penampilanNya;…” siapa Satu yang duduk di takhta ini? Allah Bapa, “…dan ada suatu pelangi melingkungi takhta itu yang penampilannya bagaikan zamrud. 4Dan
sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu aku melihat duduk dua puluh empat tua-tua,
yang memakai jubah putih dan mahkota emas di
kepala mereka…” Jadi bukan
hanya Allah yang duduk di takhta, tetapi di sini dikatakan ada 24 tua-tua yang
juga duduk di takhta-takhta.
Mazmur 11:4
“TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus;
takhta TUHAN ada di sorga; mata-Nya melihat, kelopak mata-Nya menguji anak-anak
manusia.”
Wahyu 2:7
“Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Kepada dia
yang menang, akan Kuberi makan dari pohon
kehidupan yang ada di tengah Taman Firdaus
Allah.” Malah ada pohonnya dan ada tamannya di
sana.
Yohanes 14:1-3
“1Janganlah biarkan hatimu gelisah; kamu percaya kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku. …” ini Yesus yang bicara. “… 2 Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk
menyediakan tempat bagimu. 3 Dan apabila Aku pergi dan menyediakan
tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan menerima
kamu kepada Diriku Sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.”
Malah
Allah sudah menyediakan tempat tinggal, rumah-rumah indah bagi kita, umat
tebusanNya.
Yesaya 6:1
“Dalam
tahun matinya raja Uzia aku…” ini Yesaya, “…
melihat Tuhan duduk di atas takhta di tempat yang tinggi dan menjulang, dan
ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.”
Jadi Surga itu adalah
tempat yang nyata, bukan simbolis, bukan bayangan, bukan kiasan.
Kita mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana di atas langit sana ada
bangunan, ada taman, dll. Tapi itu adalah keterbatasan kita, Allah mahabisa.
Nah, pada waktu Allah memerintahkan
Musa untuk membuat Bait Suci yang pertama di dunia, Allah menunjukkan kepada
Musa Bait Suci yang di Surga, dan Musa disuruh membuat replikanya dalam skala
yang jauh lebih kecil. Jadi Bait Suci yang dibuat oleh Musa
ini menurut contoh Bait Suci yang di Surga, bagian-bagiannya,
peralatan-peralatannya, dan bukan hanya itu yang ditunjukkan Allah,
tetapi Allah juga mengajarkan tata cara penggunaannya.
Kita lihat ayat-ayatnya.
Keluaran 25:8-9, 40
“8
Dan hendaklah mereka membuat Bait Suci bagi-Ku, supaya Aku boleh diam di tengah-tengah mereka. 9
Menurut segala yang telah Kutunjukkan
kepadamu, mengikuti pola tabernakel…” tabernakel itu artinya tempat
tinggal, “… dan
pola segala peralatannya,
demikianlah harus kamu membuatnya. 40 Dan pastikan engkau membuat
semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu
di atas gunung itu."
Jadi Tuhan menunjukkan kepada Musa Bait SuciNya
yang di Surga, dan Tuhan menyuruh Musa membuat tiruannya, tentu saja dari bahan
yang berbeda dari yang asli ada di Surga. Nah, kita tidak tahu Bait Suci yang
di Surga terbuat dari bahan apa, pasti bukan dari batu bata dan semen seperti
bangunan di dunia, tetapi yang perlu kita yakini karena Alkitab yang berkata
demikian, ialah di Surga ada Bait Suci. Musa melihatnya, Yesaya melihatnya dan
Yohanes juga melihatnya.
Nah, Bait Suci yang dibuat Musa itu disebut Kemah
Suci, karena tidak permanen ada di satu tempat. Pada waktu itu bangsa Israel
masih dalam perjalanan menuju tanah Kana’an dari Mesir. Maka Bait Suci ini
harus bisa dibongkar-pasang, karena harus bisa dipindahkan menyertai perjalanan
bangsa Israel. Maka “bangunannya” itu terbuat dari tenda, karena itu disebut
“Kemah Suci.”
Baru di zaman Salomo, dibangun Bait Suci yang
permanen di Yerusalem.
Yang penting kita pelajari ialah konsep Bait Suci
ini. Karena seluruh konsep Bait Suci melambangkan pekerjaan penebusan Kristus. Lewat konsep Bait Suci ini, Tuhan mau mengajarkan kepada manusia apa
yang harus dikerjakan Kristus untuk menyelamatkan manusia dan membawa mereka
pulang ke Eden/Firdaus yang baru. Maka dengan memahami konsep Bait
Suci kita tahu urut-urutan pekerjaan Kristus, dan kita tahu apa yang sudah
lewat, apa yang masih ada di hadapan kita.
Ini adalah skema Kemah Suci yang dibuat oleh Musa.
Kita lihat dari arah kanan ke kiri.
“Gate” itu pintu masuk. Jadi Bait Suci itu dibatasi
sekelilingnya dengan kain tenda dan pintu masuknya hanya satu. Pintu masuknya di sebelah Timur. Semua ini ada artinya.
Pintu satu itu melambangkan Yesus Kristus, hanya
melalui Dia manusia bisa sampai kepada Allah Bapa.
Yohanes 14:6
“Kata Yesus kepadanya, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang sampai kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku.’
Pintu itu di sebelah Timur karena Yesus adalah Surya
kebenaran, yang terbit dari arah Timur.
Maleakhi 4:2
“Tetapi bagi
kamu yang takut akan nama-Ku, Surya Kebenaran akan terbit dengan penyembuhan di sayapNya. Dan kamu akan keluar dan menjadi tambun seperti anak lembu yang
diberi makan di kandang.”
“Outer court” = Pelataran.
Setelah memasuki “pintu masuk”, kita tiba di Pelataran.
Di sana ada dua benda: Mezbah Kurban dan Bejana Pembasuh. Mari kita simak
keduanya dan apa yang dilambangkannya.
“Brazen Altar” itu mezbah
kurban, di situlah kurban-kurban dibakar. Ini melambangkan
salib. Di salib Kristus
dikurbankan sebagai Domba Allah yang sejati.
Tetapi sebelum domba itu dibawa masuk ke Bait Suci untuk
dikurbankan, dia kan hidup di luar Bait Suci. Demikian jugalah Kristus, sebelum
Dia mati sebagai Domba Allah yang dikurbankan, Dia hidup di luar Bait Suci, di
antara manusia. Tempat di luar batasan Bait Suci itu disebut Perkemahan karena
di sanalah suku-suku Israel berkemah.
Bagaimana kondisi domba yang akan dikurbankan itu? Domba itu harus
tanpa noda, tanpa cacat.
Keluaran 12:5
“Dombamu itu harus tidak
bercela, seekor jantan,
dari tahun yang pertama; kamu boleh mengambilnya dari domba atau kambing.”
Karena itu Kristus juga harus tidak bercacat, tidak
bernoda. Dengan kata lain Kristus itu tidak
punya dosa. Kalau domba dilihat jasmaninya, tetapi kalau Kristus dilihat
rohaniNya. Dan ini dipenuhi Kristus tanpa kecuali, Dia tidak pernah berbuat dosa selama hidupNya
sebagai manusia.
1 Yohanes 3:5
“Dan kamu tahu, bahwa Ia dijadikan manusia untuk mengangkat dosa kita, dan di dalam Dia tidak ada dosa.”
1 Petrus 2:22
“yang tidak berbuat dosa,
dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.”
“Laver” itu Bejana Pembasuh.
Ini melambangkan kembalinya Kristus ke Surga setelah kebangkitanNya. Setelah menanggung dosa seisi dunia, Kristus
bangkit dan dikuduskan kembali dari semua dosa yang ditanggungNya.
Jadi kita lihat, bahwa mulai dari hidup di luar Bait
Suci, hingga mati di Mezbah Kurban, dan kemudian dikuduskan di Bejana Pembasuh
dan kembali ke Surga, semua itu sudah diselesaikan Kristus ketika Dia berada di
dunia. Jadi itu adalah tugasNya ketika hidup di dunia dan itu sudah
diselesaikan, sudah digenapi semuanya.
Artinya apa?
Bagian Bait Suci yang di Pelataran melambangkan pekerjaan yang harus diselesaikan Kristus di dunia, itu cukup ada di dunia, di Surga tidak ada.
Yang ada di Surga itu yang mana?
Itu bagian yang di bilik Kudus (the Holy Place), dan di
bilik Mahakudus (the Most Holy Place).
Di “Holy Place” atau bilik Kudus ada
tiga item yaitu tujuk kaki dian, meja roti sajian, dan mezbah ukupan. Imam
biasa hanya boleh masuk hingga ke bilik Kudus dan tidak boleh pergi ke balik
tirai.
“Golden Lampstand” ini adalah
Tujuh Kaki Dian, yang memberikan terang. Nyala pelitanya tidak boleh
mati, dan tugas imamlah untuk memastikan selalu ada minyak dan sumbunya
terpelihara supaya api senantiasa tetap menyala. Kita tahu minyak melambangkan Roh
Kudus, dan kaki dian ini melambangkan selalu ada terang bagi umat Allah.
“Table of Showbread” ini adalah Meja Roti Sajian. Selalu
ada dua tumpuk roti masing-masing 6 buah, melambangkan selalu ada cukup roti
bagi ke-12 suku umat Allah. Roti adalah Firman Allah, maka roti ini melambangkan
selalu ada makanan rohani bagi umat Allah.
“Altar of incense” itu Mezbah
Ukupan ini adalah
bau-bauan harum untuk mengantarkan doa-doa umat Allah. Karena kita adalah
manusia-manusia berdosa, maka doa-doa kita tidak layak diterima Allah. Karena
itu bau-bauan harum yang dibakar di sana melambangkan jasa Kristus, yang menyertai naiknya doa-doa
yang membuat doa-doa itu layak diterima Allah.
“Veil” adalah tirai
yang membatasi bilik Kudus dengan bilik Mahakudus.
Darah hewan kurban dipercikkan ke tirai ini.
“The Most Holy Place” adalah Bilik
Mahakudus yang terdapat di balik tirai ini. Hanya Imam Besar yang boleh masuk kemari
sekali setahun saat upacara Hari Grafirat/Hari Pendamaian.
Di Bilik Mahakudus terdapat:
“The Ark of the Covenant”
atau “The Ark of Testimony” yaitu Tabut Perjanjian/Tabut Kesaksian. Ini adalah
benda yang sangat sakral. Tempat Tuhan hadir.
Di dalam Tabut Perjanjian itu ada 3 macam benda:
1.
Dua loh batu bertuliskan 10 Hukum/10 Perintah Allah.
2.
Tongkat Harun yang bertunas.
3.
Manna – makanan yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel
ketika dalam perjalanan keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian.
Untuk bisa memahami proses pemulihan dunia ini dari dosa,
kita harus lebih dulu memahani konsep Bait Suci. Tuhan mengajarkan kepada
bangsa Israel bagaimana proses pemulihan dunia itu melalui konsep Bait Suci.
Ini ada di kitab Imamat. Terlalu panjang jika harus dibahas per ayat, jadi
silakan kalian baca saja. Singkatnya demikian:
Orang yang berdosa harus membawa hewan kurban (biasanya domba atau kambing) yang harus memenuhi syarat hewan kurban ke Bait Suci. Di sana, didampingi oleh seorang imam, dia mengakui semua dosanya sambil meletakkan tangannya di atas kepala hewan itu, melambangkan dia memindahkan dosa-dosanya kepada hewan kurban itu. Lalu dia sendiri yang harus menyayat leher hewan itu, sementara imam menadahi darah hewan tersebut. Imam kemudian masuk melalui pintu ke bilik Kudus, membawa darah itu dan memercikkannya di tempat-tempat yang ditentukan termasuk di tabir yang membatasi bilik Mahakudus dari bilik Kudus, dan hewan kurban itu dibakar di atas mezbah kurban.
Jadi setiap kali ada orang berdosa yang mencari
pengampunan untuk dosanya, dia harus menyembelih hewan kurban. Mengerikan.
Tuhan mau mengajarkan bahwa dosa itu mengakibatkan
kematian. Seharusnya orang berdosa itu sendiri yang mati, tapi
karena Tuhan sudah berkenan menyelamatkan orang berdosa, maka nanti Tuhan Yesus yang akan menjalani kematian bagi semua manusia,
dan sebelum Tuhan Yesus datang untuk mati menebus manusia, konsep itu
dilambangkan dalam bentuk hewan kurban yang dipersembahkan.
Jadi dosa itu dipindahkan, dari manusia yang berbuat
dosa, ke kepala hewan kurban, ke darah hewan kurban, yang lalu dibawa oleh imam
masuk ke bilik Kudus dan
imam memindahkan darah itu ke tirai pembatas. Maka Bait Suci ini menjadi
tercemar oleh dosa-dosa yang dipindahkan ke sana.
Satu tahun satu kali di hari Grafirat/Pendamaian
atau yang dikenal dengan Yom Kippur, Bait Suci itu dibersihkan dari noda-noda
dosa yang sudah menumpuk di dalamnya. Imam Besar (hanya Imam Besar
yang satu kali setahun boleh masuk ke bilik Mahakudus) pada waktu itu membuat serangkaian
upacara. Ini bisa dibaca di Imamat pasal 16. Nah, singkatnya di bagian akhir upacara itu, semua dosa dari dalam Bait Suci secara
simbolis dipindahkan Imam Besar ke seekor kambing, kambing Azazel, yaitu
“kambing hitam” yang melambangkan Setan, pencipta dan penyebab dosa.
Dan kambing Azazel ini pada saat itu tidak dibunuh, tetapi dibawa keluar ke
tempat yang jauh yang tidak ada penghuninya dan dilepaskan di sana.
Banyak orang Kristen tidak paham dengan makna upacara
hari Grafirat/Pendamaian ini. Padahal ini melambangkan proses dari pekerjaan
untuk memulihkan dunia yang berdosa ini kembali ke fitrahnya.
Jadi proses itu ada beberapa tahap yang digambarkan
dengan jelas oleh konsep Bait Suci:
· Di Pelataran (di dunia) Kristus harus mati (seperti
domba kurban)
untuk
membayarkan hukuman manusia dengan darahNya, supaya manusia tidak usah mati. Semua dosa yang
diakui manusia dan dimintakan pengampunan, ditanggung oleh Kristus dan ditutupi
oleh darahNya.
· Dosa kita yang tertutup darah Kristus
sekarang dibawa masuk ke Bait Suci,
dan
mengikuti konsep Bait Suci Yahudi di dunia, dosa itu dipindahkan ke dalam Bait Suci oleh Imam.
Dalam hal ini, Kristus setelah kembali ke Surga, Dia diurapi sebagai Imam
Besar, maka Dialah yang membawa darahNya sendiri ke dalam Bait Suci.
Ibrani 4:14
Karena
kita sekarang mempunyai satu Imam
Besar Agung, yang telah Pmelintasi semua langit, yaitu
Yesus,
Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada
pengakuan iman kita.
· Pada hari Grafirat/Pendamaian, Imam Besar
bertugas membersihkan Bait Suci dari semua dosa.
Kalau
di dunia Hari Grafirat itu setahun sekali saat Yom Kippur, tetapi di Bait Suci
surgawi itu bukan setahun sekali, melainkan dimulai sejak 22 Oktober 1844, Kristus
sebagai Imam Besar, mulai membersihkan Bait Suci dari dosa-dosa yang dibawa
masuk ke sana oleh Kristus, dosa-dosa yang sudah diampuni yang tertimbun di
sana. Dari mana kita tahu itu 22 Oktober 1844? Itu ada pelajarannya sendiri
yang berkaitan dengan Nubuatan Daniel 8:14, tapi tidak bisa dibahas di sini
karena sangat panjang. Pembahasan itu ada di blog ini, bisa dicari di
pembahasan Daniel pasal 8.
Bagaimana
Imam Besar
Yesus membersihkan Bait Suci? Dengan memeriksa kitab-kitab catatan perbuatan
umatNya. Ini yang dinamakan penghakiman investigasi. Mereka yang
dosa-dosanya sudah diampuni semua, namanya tetap dipertahankan di Kitab
Kehidupan. Mereka sudah diampuni, hukuman dosa mereka ditanggung Kristus,
mereka bebas. Mereka yang dosa-dosanya tidak dibawa masuk ke Bait Suci, namanya
dicoret dari Kitab Kehidupan, dan mereka harus menanggung dosa-dosa mereka
sendiri.
· Ketika pembersihan Bait Suci sudah selesai,
maka tumpukan dosa
yang sudah dibayar oleh Kristus dikeluarkan dari Bait Suci dan dikembalikan
kepada si pencipta dosa yang asli, yaitu Setan, seperti yang
dilambangkan oleh kambing Azazel.
Dan
sebagaimana kambing Azazel itu dilepaskan di tempat yang tidak berpenghuni,
maka Setan pun nanti selama 1000 tahun akan ditinggalkan di dunia ini yang
dalam keadaan hancur, tidak berpenghuni dan gelap gulita, yaitu setelah Yesus
Kristus datang menjemput umatNya dan membawa mereka ke Surga selama 1000 tahun
Millenium.
Jadi mengenal dan memahami konsep Bait Suci itu penting.
Itu adalah peta kita. Kita bisa tahu sekarang ini kita sedang berada
di posisi mana. Ternyata sekarang kita ada di Masa Grafirat, saat penghakiman investigasi, saat Imam Besar kita memeriksa
catatan perbuatan manusia. Tentu saja urutannya dimulai dari mereka yang lebih dulu hidup, jadi dimulai dari Adam.
Nah, Alkitab mengatakan, yang dihakimi
pada waktu Grafirat ini bukan semua manusia yang pernah hidup, hanya mereka yang mengikuti Tuhan Yesus, yang menerima Yesus
Kristus sebagai Juruselamat dan Penebus mereka, yang namanya pernah tercatat di
dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, dengan kata lain mereka yang mengaku
sebagai Kristen.
1 Petrus 4:17
“Karena telah tiba saatnya penghakiman
dimulai di rumah Allah.
Dan jika penghakiman itu lebih dulu dimulai
pada kita bagaimanakah kesudahannya dengan mereka
yang tidak patuh pada Injil Allah?”
Apakah itu berarti mereka yang tidak mengaku sebagai
Kristen tidak akan dihakimi? Tidak. Mereka yang tidak mengaku
Kristen, mereka yang namanya tidak tercatat di Kitab Kehidupan Anak
Domba, penghakimannya
nanti selama masa Millenium (1000 tahun).
Pembahasan tentang Millenium ini ada sendiri di blog ini,
supaya pembahasan ini tidak terlalu panjang.
Ketika Yohanes Pembaptis pertama muncul, bagaimana dia
memperkenalkan Yesus?
Yohanes 1:29
“Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.’…”
Pada waktu itu Yesus baru memasuki tahap pertama dari
pekerjaan penebusanNya.
Tetapi, beberapa dekade setelah kebangitanNya, Paulus
menulis,
Ibrani 4:14
“Karena kita sekarang mempunyai satu Imam Besar Agung,
yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita.”
Yesus sekarang sudah tidak tergantung lunglai di salib
lagi dalam kondisi mati. Yesus sekarang sudah menjadi
Imam Besar Agung kita yang hidup dan berkuasa. Alihkan perhatian
kita dari salib di Pelataran dan fokuskan ke bagian bilik Mahakudus. Yesus ada
di sana sekarang, dan apakah yang sedang dilakukanNya? Membela umatNya di
penghakiman Allah.
· Ketika
di penghakiman kitab-kitab catatan perbuatan kita dibuka,
dan
tampak tercatat di sana dosa-dosa kita, Yesus akan memeriksanya dan Dia akan
berkata, “Oh, dosa-dosa tersebut sudah ada di Bait Suci, sudah tertutup darahKu,
Aku sudah membayarkan hukuman dosanya. Aku sudah menebusnya, dia sudah Aku beli
dengan darahKu, orang ini sudah tertutup kebenaranKu. Dia milikKu. Dia bebas.”
Namanya akan tetap ada di Kitab Kehidupan, dan pada saat kebangkitan nanti dia
akan dipanggil keluar dari kuburnya untuk dibawa bertemu Kristus di awan-awan.
· Tetapi
bilamana saat penghakiman sekarang ini,
di
kitab-kitab catatan perbuatan itu ternyata ada dosa-dosa yang belum disesali,
belum ditobati dan belum diampuni, Yesus akan berkata, “Orang ini walaupun
mengaku Kristen, tapi dia tidak pernah bertobat. Dosanya masih melekat pada
dirinya sendiri, dosanya tidak pernah masuk ke Bait Suci. Aku tidak pernah
menebusnya. Dia bukan milikKu. Coret namanya dari Kitab Kehidupan.” Maka orang
ini akan masuk kelompok yang dihakimi selama Millenium nanti.
Kita sudah tiba di bagian akhir konsep Bait Suci. Yesus sekarang sudah ada di bilik Mahakudus, bilik yang terakhir.
Sejak 22 Oktober 1844, penghakiman Surgawi sedang berlangsung, sudah selama
178 tahun, berapa lama lagikah itu masih akan berlangsung? Jangan disamakan
dengan pengadilan di dunia yang kasusnya bisa molor bertahun-tahun dan
tiba-tiba lenyap. Di penghakiman Allah tidak ada kasus yang bakal hilang atau molor.
Semua akan dikerjakan dengan tertib dan benar. Pekerjaan yang
dilakukan Yesus Kristus sekarang sebagai Imam Besar adalah pekerjaan penebusan
yang terakhir, yaitu membersihkan Bait Suci dari dosa. Dosa-dosa
yang sudah tertutup darahNya, akan dikeluarkan dari Bait Suci karena Yesus
sudah membayarkan hukuman dosa-dosa tersebut. Dosa-dosa itu nanti akan
dibebankan kepada Setan, si pencipta dosa itu.
Tetapi dosa-dosa yang tercatat di kitab-kitab perbuatan,
yang tidak pernah diakui, tidak pernah disesali, tidak pernah ditobati, dosa-dosa
itu tidak pernah dibawa masuk ke Bait Suci, dosa-dosa tersebut tidak tertutup
darah Kristus, dan dosa-dosa itu akan dibebankan kembali kepada si pembuat dosa
itu sendiri, dan orang itu harus menanggung hukumannya sendiri. Dan kita semua
tahu bahwa “upah dosa ialah maut” (Roma 6:23), maka
maut itu ialah kematian yang kedua, kematian yang kekal, dimusnahkan oleh api
dari langit.
Masih belum terlambat sekarang untuk datang kepada
Kristus, menerima penebusanNya, mengakui Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan, dan
memohon ampun untuk semua dosa kita, supaya dosa-dosa itu tertutup oleh
darahNya, dibawa masuk ke Bait Suci, dan kelak akan dibebankan kepada Setan.
Proses penebusan Kristus tidak berhenti di salib.
Proses penebusan Kristus masih berlangsung sekarang di
penghakiman.
Semua orang harus dihakimi.
Allah adalah Allah yang pengasih, tetapi Dia juga Allah yang adil. Kristus
harus membuktikan bahwa mereka yang menerima penebusanNya di salib, itu tetap
setia sampai akhir. Banyak yang tidak menyelesaikan perjalanan hidupnya bersama
Kristus, banyak yang masih memegang erat dosa-dosanya tidak mau melepaskan.
Mereka ini dalam bahaya. Catatan perbuatan mereka akan menentukan nasib mereka.
Wahyu 20:12
“…Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.”
Semoga semua dosa kita sudah kita serahkan kepada
Kristus, dan sudah ada di dalam Bait Suci surgawi, supaya nama kita tidak
dicoret dari Kitab Kehidupan Anak Domba.
12 02 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar