Kamis, 25 Mei 2017

181. KITA DITUNGGU PENGHAKIMAN

181. KITA DITUNGGU PENGHAKIMAN

_______________________________________________________

 

 

Kebanyakan orang Kristen salah paham tentang konsep keselamatan yang dibeberkan Tuhan di dalam Alkitab. Kebanyakan orang Kristen HANYA melihat ke ayat-ayat ini:

Efesus 2:8-9

Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan karena usaha kamu, it adalah pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan dirinya.

 

Lalu orang Kristen berkata, karena kita diselamatkan oleh kasih karunia dan bukan oleh perbuatan kita sendiri, maka APA PUN PERBUATAN KITA SETELAH ITU, KITA TETAP SELAMAT.

Ini adalah konsep yang salah.

 

Setan itu pintar. Dia kalau menipu, dia tidak memakai kebohongan 100%, karena kita “terlalu cerdik” untuk dibodohi dengan kebohongan 100%. Jadi Setan mencampur kebohongan dengan kebenaran, sehingga kita-kita yang sebenarnya tidak “terlalu cerdik” akan tertipu. Kita telan mentah-mentah kebenarannya (karena itu memang benar), tetapi bersamaan dengan itu kita juga menelan mentah-mentah kebohongannya. Seperti membujuk anak kecil minum obat pakai pisang. Obatnya disembunyikan di dalam pisang, anak itu melihat pisang, pisangnya dimakan, maka obatnya ikut masuk. Kita juga seperti itu.

 

Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa apa pun perbuatan kita, kita tetap selamat. Ayat Efesus 2:8-9 itu belum selesai. Harus diteruskan ke ayat 10, maka kita akan melihat, bahwa perbuatan kita HARUS BAIK, dan kita harus BERJALAN (HIDUP) DALAM KEBAIKAN ini. Ini ayat 10-nya:

Efesus 2:10

Karena kita ini karya Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan baik, yang telah dipersiapkan Allah  sebelumnya, agar kita harus hidup di dalamnya.

 

Apa kata ayat 10nya?   “…kita… diciptakan dalam Kristus Yesus…” kapan? Kapan kita diciptakan dalam Kristus Yesus? Pada saat kita menerima Kristus Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, pada saat kita menerima keselamatan dari Tuhan, pada saat orang lama kita mati bersama Kristus dan kita bangkit sebagai orang baru bersama Kristus (yang dilambangkan oleh upacara baptisan). Jadi, “…kita… diciptakan dalam Kristus Yesus untuk…” apa?   “…melakukan perbuatan baik…” apa artinya perbuatan baik? Perbuatan baik itu jelas bukan perbuatan dosa, bukan sesuatu yang melanggar perintah Allah. Jadi setelah kita diciptakan dalam Kristus Yesus, setelah kita menerima keselamatan dariNya, dan menjadi ciptaan yang baru, kita harus apa? Harus melakukan perbuatan baik!  Ayat ini tidak berkata “…kita… diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan apa saja sesuka hati kita…”. Jadi dikatakan,  “…kita… diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya agar…” apa? “…agar kita harus…” “harus” itu opsional atau tidak? “harus” itu boleh memilih atau tidak? Tidak! “harus” itu “harus”, “wajib” tidak bisa memilih, tidak bisa minta keringanan, tidak bisa ditawar, iya kan? “…agar kita harus hidup di dalamnya.”  Jadi ayat ini jelas mengatakan, melakukan perbuatan baik itu suatu keharusan, berjalan dalam kebaikan itu keharusan, setelah kita diciptakan dalam Kristus Yesus.

Sebelum kita diciptakan dalam Kristus Yesus, kita bisa berdalih kita tidak harus melakukan perbuatan yang baik, tidak harus berjalan atau hidup dalam kebaikan. Tetapi ayat ini sangat jelas mengatakan, bahwa kita yang TELAH diciptakan dalam Kristus Yesus, artinya kita yang telah menjadi orang baru dalam Kristus Yesus, kita HARUS melakukan perbuatan baik dan berjalan/hidup dalam kebaikan.

 

Jadi konsep bahwa karena kita diselamatkan oleh kasih karunia dan bukan oleh perbuatan kita sendiri, maka APA PUN PERBUATAN KITA SETELAH KITA DISELAMATKAN, TIDAK MEMPENGARUHI KESELAMATAN KITA itu adalah konsep yang salah.

 

Mari kita lihat ayat-ayat lain dalam Alkitab.

Yakobus 2:10

Sebab barangsiapa menuruti seluruh Hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian darinya, ia bersalah terhadap seluruhnya.

 

Apakah ayat ini berkata bahwa seluruh Hukum Allah itu boleh diabaikan? Tidak. Tidak tertulis demikian. Ayat ini justru mengatakan Hukum Allah itu harus dilakukan SEMUANYA. Kalau ada satu saja yang diabaikan, itu salahnya sama dengan tidak melakukan semuanya.

Lalu orang Kristen berkata, “Sudah, kita lupakan saja semuanya kalau begitu daripada nanggung separo-separo.” Itukah yang dikehendaki Allah dari anak-anakNya?

 

Pertanyaan: Jika seorang yang sudah menerima keselamatan, tetapi dengan sadar dan sengaja menolak hidup sesuai Hukum Allah, apakah dia tetap akan selamat? Pada saat penghakiman apakah namanya tetap akan berada dalam Kitab Kehidupan? Atau namanya bakal dicoret dari Kitab Kehidupan? Logikanya bagaimana?

 

Kita lihat lagi apa tulis rasul Yakobus tentang topik ini.

Yakobus 2:14

Apakah gunanya, Saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman tetapi ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman yang begitu menyelamatkan dia?

 

Apa kata ayat-ayat ini? Supaya kita bisa menerima keselamatan, kita harus punya iman. Tanpa iman kita tidak bisa menerima keselamatan. Jadi kita perlu punya iman supaya bisa menerima keselamatan.

 

Pertanyaan: Apakah setelah menerima keselamatan itu iman kita lalu menguap? Apakah kita sudah tidak membutuhkan iman lagi begitu kita menerima keselamatan? Boleh kita buang karena kita sudah menerima keselamatan?

Tidak. Justru iman kita harus bertumbuh, harus menjadi semakin teguh.

 

Kolose 2:6-7

Karena kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita, hendaklah kamu hidup di dalam Dia. Berakar dan dibangun di dalam Dia, dan teguh dalam iman seperti yang telah diajarkan kepadamu, dipenuhi dalamnya dengan ucapan syukur

 

Pertanyaan: Jika iman itu harus bertumbuh, berarti iman itu harus apa? Harus hidup. Iman yang mati tidak bisa bertumbuh. Iman yang mati namanya sudah tidak eksis, sudah lenyap, dengan kata lain sudah tidak punya iman lagi.

 

Pertanyaan: Apa tandanya iman itu sudah mati? Lihat penjelasan Yakobus.

 

Yakobus 2:17

Demikian juga halnya iman sendirian, jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu mati

 

Jelas kan ayat ini? Jika iman itu tidak disertai perbuatan, itu namanya iman yang mati. Jadi tidak cukup kita mengatakan “saya punya iman”. Buktinya apa saya punya iman? Buktinya apa iman itu masih hidup? Iman itu dibuktikan oleh perbuatan kita. Kalau cuma ngomong, itu gampang. Tapi harus dibuktikan. 

 

Yakobus 2:18

…aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.

 

Jadi bagaimana kita membuktikan kita punya iman yang hidup? Dari perbuatan-perbuatan kita.

Jika kita menipu uang orang, apakah itu membuktikan kita punya iman yang hidup? Tidak. Perbuatan kita  yang baik, yang patuh pada segala Perintah dan Hukum Allah itulah bukti bahwa kita memiliki iman yang hidup.

 

Yakobus 2:24

Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan oleh perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya oleh iman.

 

 

Lho, kan di Efesus 2:8-9 dikatakan kita diselamatkan melalui iman, bukan perbuatan. Kenapa di sini kok beda?

TIDAK BEDA.

 

Baca Yakobus 2:24 ini dengan seksama. Ayat ini tulisannya,  “manusia dibenarkan oleh perbuatan-perbuatannya” jadi perbuatan itu berkaitan dengan apa? Dengan “pembenaran”. Kata aslinya ialah  δικαιόω [dikaioō] yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan  “justified” (= dibenarkan), ”freed" (= dibebaskan), “innocent” (= dianggap tidak bersalah). Semua istilah ini berkaitan dengan apa? Dengan penghakiman!

 

Jadi:

 

perbuatan kita itu BUKAN syarat untuk menerima KESELAMATAN,

tetapi

perbuatan kita itu berkaitan dengan syarat LULUS/TIDAKNYA KITA

DALAM PENGHAKIMAN TUHAN.

 

Orang Kristen bertanya, “Lho, jadi sudah diselamatkan itu masih dihakimi? Tidak mungkin! Sudah selamat itu sudah tidak dihakimi lagi!”

 

Mau kita sih begitu ya? Sekali pernah diselamatkan, selamanya selamat. Kita mau berbuat apa pun, kita sudah selamat. Tapi ternyata Tuhan yang menentukan peraturan permainannya. JUSTRU YANG SUDAH DISELAMATKAN ITU YANG DIHAKIMI LEBIH DULU! Tidak percaya? Lihat apa kata Alkitab.

 

1 Petrus 4:17

Karena telah tiba saatnya penghakiman harus dimulai di rumah Allah; dan jika penghakiman itu dimulai dari kita, bagaimanakah akhirnya mereka yang tidak mematuhi Injil Allah?

 

Ini yang nulis rasul Petrus ya. Apa katanya?  “telah tiba saatnya penghakiman harus dimulai…”  jadi ada penghakiman atau tidak? ADA!   “…di rumah Allah…” Hah? Dari mana penghakiman itu dimulai? “…di rumah Allah…” apa artinya? Kata “rumah” itu berasal dari kata οἶκος [oikos], yang bisa diterjemahkan "tempat tinggal”, “rumah”, atau “keluarga”. Maka ini berarti pertama-tama dari mereka yang melayani di rumah Allah, yang paling tinggi jabatannya, terus menurun hingga ke umat Allah, jadi semua yang adalah keluarga Allah dihakimi lebih dulu.

Supaya tidak ada salah paham, Petrus mengulanginya lagi, “…penghakiman itu dimulai dari kita…” jadi jelas “kita” ini umat Allah, akan dihakimi! Justru yang bukan umat Allah itu penghakimannya belakangan.

 

Jadi apakah umat Allah akan dihakimi? BETUL!

Umat Allah yang sudah diselamatkan? IYA! Kalau belum diselamatkan, namanya belum umat Allah.

Lho kenapa sudah diselamatkan kok masih harus dihakimi?

Nah, itu peraturan permainannya. Pada waktu kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita, Tuhan menerima kita apa adanya. Tuhan menganggap pertobatan kita itu sungguh-sungguh. Tuhan memberikan keselamatan kepada kita. Sekarang tinggal kita yang harus membuktikan kepada Tuhan sepanjang sisa hidup kita apakah kita memang benar-benar telah bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat atau tidak. Kita harus membuktikan pertobatan kita dengan perbuatan-perbuatan kita. Kita harus membuktikan pertobatan kita dengan hidup di dalam Kristus, yaitu hidup seperti Kristus telah hidup.

Bagaimana Kristus hidup? Kristus hidup suci, tidak berbuat dosa, tidak melanggar kehendak Allah Bapa. Berarti segala perbuatan kita, setelah kita menerima keselamatan, juga harus suci, baik, tidak berdosa, tidak melanggar Hukum Allah, sama seperti Kristus ketika Dia hidup di dunia.

 

Penghakiman itu untuk memastikan, apakah selama kita hidup, SETELAH kita menerima keselamatan, sudah sesuai dengan kehendak Allah. Kehidupan kita sebelum kita menerima keselamatan, tidak dihakimi, karena bagian itu sudah dibayar oleh Kristus pada waktu kita pertama menerimaNya. Kristus sudah menjalani hukuman yang seharusnya kita jalani. Jadi bagian itu sudah lunas. Tetapi, justru MULAI SAAT KITA MENERIMA KESELAMATAN, PERBUATAN KITA AKAN DIHAKIMI.

 

Nah, jadi, kita yang sudah merasa menerima keselamatan, jangan menganggap enteng keselamatan yang sudah kita terima lalu melanggar semua Perintah dan Hukum Tuhan dengan bebas! Perbuatan kita setelah kita menerima keselamatan itu yang akan dihakimi.

 

Jika kita mengadopsi seekor hewan, anjing atau kucing, yang tadinya liar, tidak ada yang memelihara, makan sampah, kotor, berpenyakit kulit, pincang, dll. Pada waktu kita bawa pulang hewan itu, kondisinya yang buruk tidak kita perhitungkan, kita terima dia sebagaimana adanya. Tetapi kalau sudah kita adopsi, tentu kita akan mengajar hewan itu untuk hidup menurut peraturan kita, tidak boleh lagi liar, tidak boleh makan sampah, buang kotoran harus di tempat yang ditentukan, harus dimandiin, penyakit kulitnya harus diobati hingga sembuh, pincangnya juga sebisa mungki diperbaiki. Jadi hewan itu kita didik setelah dia kita adopsi, supaya selaras dengan kehendak kita. Bagaimana kalau hewan itu terus-menerus lepas dan liar lagi? Ya setelah kita capai membawanya pulang, suatu hari kita putuskan untuk tidak mencarinya lagi, karena hewan itu yang tidak mau.

Begitu pula Tuhan. Setelah kita menjadi milik Tuhan, kita dididik supaya menjadi selaras dengan kehendak Tuhan. Hidup kita dinilai. Perbuatan kita dihakimi. Jika kita tidak patuh kepada semua Hukum dan Perintah Tuhan, jika kita tidak bisa membuktikan iman kita melalui perbuatan kita, suatu hari Tuhan akan memutuskan untuk batal mengadopsi kita, dan kita kehilangan keselamatan itu.

 

Tetapi kabar baiknya, Tuhan tidak membiarkan kita bergumul sendiri. Roh Kudus telah dikaruniakan kepada kita untuk menolong kita dalam pertumbuhan iman kita. Ingat kan, apa yang kita perbuat itu merupakan bukti dari kondisi iman kita. Kalau setelah menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, kita masih melanggar perintah dan Hukum Tuhan seakan-akan itu bukan apa-apa, maka itu buktinya iman kita tidak bertumbuh malah sudah sekarat, dan kita bakal tidak lulus penghakiman Tuhan.

 

26 05 17