Minggu, 01 September 2019

189. SIAPA NAGA, BINATANG DARI LAUT, BINATANG DARI BUMI, BINATANG DI PADANG GURUN DI KITAB WAHYU

189. SIAPA NAGA, BINATANG DARI LAUT,

BINATANG DARI BUMI,

BINATANG DI PADANG GURUN DI KITAB WAHYU

__________________________________________________________________

 

 

Ada tiga binatang di Kitab Wahyu yang memiliiki deskripsi yang mirip, namun tidak sama.

 

Wahyu 12:3

Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepala-kepalanya ada tujuh mahkota

 

Wahyu 13:1-2

Lalu aku berdiri di pantai laut,  dan  melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya sepuluh mahkota dan pada kepala-kepalanya nama hujat. Dan binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

 

Wahyu 17:3

Maka dia membawa aku pergi dalam roh ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor Binatang berwarna merah darah,  penuh dengan nama-nama hujat, mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

 

Sekilas, jika kita kurang teliti, ketiga binatang yang digambarkan di tiga ayat ini sepertinya sama, tetapi jika kita teliti, ternyata ada bedanya.

 

Di Wahyu 12:3 tentang NAGA itu disebutkan:

v binatang itu naga yang besar berwarna merah padam

v binatang itu ada di langit

v kepalanya tujuh dan pada kepalanya ada tujuh mahkota

v bertanduk sepuluh

 

Di Wahyu 13:1 tentang Binatang yang keluar dari laut dikatakan:

v binatang itu kompilasi dari macan tutul, beruang, singa

v binatang itu keluar dari laut

v kepalanya tujuh ada nama-nama hujatnya

v tanduknya sepuluh, yang bermahkota sepuluh

v dan dia menerima kekuatan, kuasa dan takhta dari si naga

 

Di Wahyu 17:3 tentang Binatang yang ada di padang gurun dikatakan:

v binatang itu berwarna merah darah

v binatang itu berada di padang gurun

v seorang perempuan duduk di atasnya

v dia tertulis penuh dengan nama-nama hujat

v kepalanya tujuh

v tanduknya sepuluh

 

Pertama harus kita pahami bahwa banyak pesan (tidak semuanya, tapi banyak) di Wahyu 12, 13, dan 17 itu diberikan dalam simbol-simbol atau lambang-lambang. Maka kita harus berhati-hati melihat yang mana berbicara dalam simbol, yang mana literal atau bukan simbol.

Binatang-binatang yang disebut di sana (Naga, Binatang dari laut, singa, beruang, macan tutul, Binatang dari bumi, Binatang di padang gurun) bukan binatang-binatang sesungguhnya melainkan merupakan lambang dari suatu kekuasaan.

 

Angka-angka yang ada di sana pun bilamana itu adalah simbol, maka mereka mempunyai makna sendiri. Kita tahu bahwa di zaman Alkitab:

v   angka 7 sebagai simbol tidak berarti tujuh, melainkan menggambarkan kesempurnaan, status yang tertinggi, kondisi yang paling top, tidak ada yang lebih hebat darinya;

v   angka 10 sebagai simbol tidak berarti 10, tetapi menggambarkan jumlah keseluruhan, jumlah yang mencakup semua yang ada, tidak ada yang tertinggal, tidak ada yang di luar itu.

Jadi bila kita bertemu dengan angka 7 atau 10, kita harus melihat apakah itu suatu simbol atau itu angka literal.

 

Dengan pengertian di atas, marilah kita lihat perbedaan dan persamaan ketiga pasal tersebut.

 

 

 

 

BINATANG NAGA WAHYU 12

 

Pertama kita lihat si Naga di Wahyu 12:3 dulu.

Wahyu 12:3

Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepala-kepalanya ada tujuh mahkota

 

Sebagai keterangan tambahan kita lihat Wahyu 12:9:

Dan naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis dan Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dia dilemparkan ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dilemparkan keluar bersama-sama dengan dia.

Jadi di ayat 9, kita mendapat informasi tambahan bahwa Naga yang ada di ayat 3 itu ternyata:

v   dialah IBLIS atau SATAN

v   dan dia dilemparkan ke bumi bersama pengikut-pengikutnya

v   dan dia beroperasi di bumi dan menyesatkan seluruh dunia

 

Berarti sudah jelas, Tuhan mengatakan bahwa naga itu Iblis atau Satan, yang tadinya ada di langit, sekarang ada di bumi. Kita tidak usah menebak karena sudah jelas keterangan yang diberikan Tuhan.

 

Kalau begitu, 7 kepala dengan 7 mahkota itu maknanya apa?

v   Jika tidak punya kepala, tidak bisa berpikir, kan? Maka kepala di sini melambangkan kemampuan berpikir, kemampuan memimpin, kemampuan membuat strategi.

v   Mahkota melambangkan raja atau kerajaan.

Berarti, ini bicara tentang kemampuan berpikir dan kemampuan memimpin kelas raja, bukan cuma kelas rata-rata. Apalagi dikatakan kepalanya yang memakai mahkota itu bukan 1, tapi 7. Angka 7 di sini jelas adalah simbol, karena Satan/Iblis sejatinya tidak punya tujuh kepala. Setan tadinya adalah malaikat, diciptakan sempurna, dan sangat indah, bukan monster dengan tujuh kepala. Berarti angka 7 di sini adalah simbol yang maknanya sempurna. Jadi Satan/Iblis/Naga ini mempunyai kemampuan berpikir kelas raja yang sempurna. Luar biasa cerdiknya. Luar biasa akalnya. Luar biasa strateginya.

 

Bagaimana dengan 10 tanduknya?

v   Angka 10 di sini juga simbol, melambangkan jumlah keseluruhan.

v   Bila kita mempelajari nubuatan-nubuatan di kitab Daniel, kita tahu tanduk melambangkan kekuasaan kenegaraan (power). Daniel 7:24 berkata “Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja…”

Maka 10 tanduk di sini melambangkan SEMUA raja/kerajaan atau SEMUA kekuasaan kenegaraan di dunia.

Dengan demikian si Naga/Satan/Iblis itu memiliki kuasa (power) atas semua kerajaan  di bumi tanpa ada kecualinya, dengan kata lain, semua raja di bumi itu takluk di bawah kekuasaan Satan.

 

Jadi Wahyu 12:3 dan ayat 9 menjelaskan bahwa

1.   Satan/Iblis/Ular Tua/Naga itu sendiri memiliki tingkat kecerdasan yang sempurna, dan

2.   Dia mempunyai kuasa atas semua raja/kekuasaan kenegaraan di bumi.

 

Bila kita mempelajari kisah kejatuhan Lucifer ini, yang tadinya dia itu malaikat penudung takhta Allah, pemimpin biduan Allah, malaikat yang diciptakan sangat tinggi kedudukannya ~ bisa kita baca di Yehezkiel 28:1-10 di mana Lucifer disebut sebagai raja Tirus ~ kita tahu bahwa dia punya niat untuk menjadi Allah.

 

 

Yehezkiel 28:6

Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau telah menempatkan hatimu sebagai hati Allah…

 

Jadi Setan/Iblis yang di Wahyu pasal 12 disebut Naga atau Ular Tua, itu ingin menjadi Allah Bapa. Dia berperan sebagai Allah Bapa palsu bagi pengikut-pengikutnya.

 

 

 

 

BINATANG  WAHYU 13 YANG KELUAR DARI LAUT

 

Sekarang kita lihat Binatang di Wahyu 13:1-2.

Wahyu 13:1-2

Lalu aku berdiri di pantai laut,  dan  melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya sepuluh mahkota dan pada kepala-kepalanya nama hujat. Dan binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

 

v   Kalau si Naga itu dikatakan tadinya berada di langit sebelum dia dilemparkan ke bumi,

maka Binatang Wahyu 13:1-2 ini tidak pernah berada di langit, tapi dia justru muncul dari laut. Laut atau banyak air juga merupakan simbol, kita tahu ini karena di ayat 15 Alkitab sendiri menjelaskan:

Wahyu 17:15  

Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

Jadi Binatang ini muncul dari antara bangsa-bangsa manusia.

 

v   Tiga kerajaan/negara yang membentuknya sudah disebutkan di sini yaitu:

(1) macan tutul yang melambangkan Greeka, (2) beruang yang melambangkan Medo-Parsi, dan (3) singa yang melambangkan Babilon.  (Pembahasan tentang lambang ketiga binatang ini ada dalam pembahasan nubuatan Daniel, silakan mencari di blog yang sama pembahasan nubuatan Daniel pasal 7-8).

 

v   Dengan demikian, kita sudah segera mengenali dari Alkitab dan dari sejarah,

Binatang yang keempat ini adalah Roma yang terbentuk dari sejarah tiga kerajaan: Babilon yang dikalahkan Medo-Parsi, Medo-Parsi yang dikalahkan Greeka, dan akhirnya Greeka dikalahkan Roma. 

 

Apa maknanya Binatang ini dikatakan punya 7 kepala? Apakah angka 7 ini simbol kesempurnaan atau ini angka 7 literal, atau kedua-duanya?

v   Ciri pertama yang kita lihat dari kepala-kepala ini ialah adanya nama-nama hujat pada kepala-kepala ini.

Maka kepala-kepala ini berkaitan dengan sikap pemberontakannya terhadap Allah. Jadi kepala-kepala ini tidak berbicara tentang kecerdasan atau kemampuan berpikir melainkan tentang tekad perlawanannya terhadap Allah. Kita ingat angka 7 itu adalah tingkat yang tertinggi, berarti perlawanannya terhadap Allah, keberaniannya menghujat Allah adalah tingkat yang tertinggi, tidak tanggung-tanggung.

 

v   Berikutnya jika kita lihat ayat 3 bagian pertama dikatakan:

Dan aku melihat satu dari kepala-kepalanya sepertinya terluka fatal, ...

Di sini jelas angka 7 bukan hanya simbol, karena jika 1 dari 7 kepala itu mati, maka angkanya sudah bukan 7 lagi tapi sisa 6. Karena itu angka 7 pada Binatang ini memiliki arti ganda.

ü   Yang pertama di atas, angka 7 itu simbolis

ketika dikaitkan dengan tindakannya menghujat Allah, melambangkan tingkat perlawanannya terhadap Allah yang tidak tanggung-tanggung, tingkat perlawanannya sudah mentok.

ü   Dan yang kedua, angka 7 di sini benar-benar angka 7 literal.

Angka 7 ini merupakan tujuh pembagian waktu/masa/tahap. Jadi kepala-kepala itu melambangkan periode-periode/tahap-tahap eksistensi Binatang tersebut, di mana ada suatu periode (satu dari kepalanya) dia kena luka yang fatal

Penjelasan tentang apa ketujuh tahap eksistensi ini kita tahan dulu sebentar, nanti kita akan kembali kemari. Untuk sekarang ini, kita ingat dulu bahwa ketujuh kepala Binatang ini menyatakan bahwa Binatang ini memiliki tujuh tahap eksistensi dan di semua tahapnya itu, dia menghujat Allah. Jadi satu kepala mewakili satu periode eksistensi.

 

Jika kita membandingkan Binatang ini dengan Naga/Iblis/Satan yang dijelaskan Wahyu 12:3, Binatang Wahyu 13:1-2 ini memiliki ciri-ciri yang mirip dengan Naga/Iblis/Satan di Wahyu 12:3, sama-sama punya 7 kepala. Tetapi ternyata juga ada bedanya!

Kepala-kepala si Naga memakai mahkota, sedangkan kepala-kepala Binatang ini tidak memakai mahkota.  Berarti, walaupun   Binatang ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan si Naga/Iblis/Satan, tetapi dia lebih inferior dibandingkan si Naga.

Ingat, Naga itu berasal dari langit (Surga), Tuhan bilang dia itu Satan/Iblis, yang telah dibuang dari langit (atau Surga). Sedangkan Binatang yang keluar dari laut ini, tidak berasal dari langit, dia berasal dari laut di dunia ini, yang di ayat 15 sudah dijelaskan sendiri oleh Tuhan bahwa laut itu melambangkan bangsa-bangsa, rakyat banyak, kaum, dan bahasa, karena itu walaupun dia memiliki sifat/ciri-ciri yang sama dengan si Naga, namun kelasnya ada di bawah si Naga.

 

Lebih lanjut ayat 2 di atas jelas berkata, Binatang ini menerima kekuatan, kuasa dan takhta dari si Naga,  “naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar” berarti dia adalah agen si Naga, Naga/Satan/Iblis itu bosnya, majikannya.

 

Lalu apa makna ke10 tanduknya yang bermahkota 10? Nah, pada Binatang ini, yang memakai mahkota adalah tanduknya, bukan kepalanya!

v   Tanduk sudah diketahui melambangkan power atau kekuasaan kenegaraan. Mahkota melambangkan kerajaan. Jadi Binatang ini mempunyai kekuasaan atas kerajaan-kerajaan.

v   Angka 10 melambangkan seluruh jumlahnya, tidak ada yang luput.

 

Berarti Binatang Wahyu 13:1-2 ini mempunyai kekuasaan atas semua kerajaan/pemerintahan di dunia.

 

Ayat-ayat selanjutnya di Wahyu pasal 13 memberikan keterangan yang lebih banyak tentang Binatang ini:

v   Ayat 3 mengatakan salah satu kepalanya kena luka yang mematikan, tetapi luka itu sembuh dan seluruh dunia mengagumi dan mengikutinya.

 

v   Ayat 5 mengatakan Binatang ini punya mulut yang sombong dan penuh hujat.

Kita tidak akan membahas tentang bagaimana Binatang ini menghujat Allah di sini karena pembahasan itu cukup panjang dan sudah ada di pembahasan nubuatan Daniel, jadi kita terima saja ayat 5 ini bahwa Binatang ini adalah musuh Allah karena dia menghujat Allah. Pada dasarnya, di Alkitab istilah “menghujat Allah” itu hanya dipakai bagi sosok yang mengaku dirinya adalah allah, dan yang bisa mengampuni dosa yang hanya hak prerogative Allah. Jadi Binatang ini pasti adalah sosok yang mengaku memiliki kewenangan Allah.

Di ayat 1 kita sudah diberitahu bahwa nama-nama hujat itu ada di kepalanya.

Di ayat 5 dikatakan nama-nama hujat itu di mulutnya.

Berarti Binatang ini bukan saja menghujat Allah dengan kata-katanya (melalui mulutnya), tetapi juga dengan prinsip-prinsip ajarannya atau ideologinya karena ayat 1 mengatakan nama-nama hujat itu ada di kepalanya. Kepala itu tempatnya pikiran atau ideologi.

 

v   Ayat 5 juga mengatakan bahwa Binatang ini diberi waktu 42 bulan untuk menghujat Allah.

Jika 1 bulan = 30 hari maka 42 bulan ialah 1260 hari. Dan dalam nubuatan 1 hari = 1 tahun literal (bacalah Bilangan 14:33-34, Yehezkiel 4:4-6). Maka Binatang ini punya waktu 1260 tahun masa kejayaan saat dia menyombong dan menghujat Allah. Ayat ini paralel dengan Daniel 7:25.

 

v   Ayat 7 mengatakan dia diperkenankan menganiaya, memerangi, dan mengalahkan orang-orang saleh.  

Dan begitu hebatnya dia bisa menguasi segala suku, bangsa, umat dan bahasa. Ini mengulang ayat 1-2. Ayat ini juga paralel dengan Daniel 7:25.

 

 

Nah, sekarang marilah kita kembali ke ketujuh kepala Binatang yang keluar dari laut ini, yang melambangkan ketujuh tahap eksistensinya yang semuanya menghujat Allah.

Pertama, kita sudah tahu Binatang ini terbentuk dari sejarah tiga kerajaan:

1)   Mulutnya seperti singa: kita tahu singa adalah lambang Babilon.

Jika dia berbicara seperti Babilon, berarti dia memiliki prinsip/ideologi yang sama dengan Babilon, yang menyembah berhala, musuh Allah.

2)   Kakinya kaki beruang: kita tahu beruang itu lambang Medo-Parsi.  

Dia berdiri di atas kaki beruangnya, jadi dia menempati daerah teritorial Medo-Parsi dulu.

3)   Badannya seperti macan tutul: dan macan tutul adalah lambang Greeka.

Dia mengambil bagian terbesar (badan kan bagian yang terbesar dibandingkan mulut dan kaki) cirinya dari kerajaan Greeka ini, baik dalam hal kebudayaan, filsafat, agama, kebiasaan, pendidikan, kemiliteran, dll.

Inilah ketiga kerajaan dari mana Binatang tersebut terbentuk. Jadi sudah 3 tahap ya.

 

4)   Maka dia sendiri adalah kerajaan tahap keempat,

yaitu:   Roma Kekaisaran, atau Roma Pagan, yang berhasil mengalahkan kerajaan Greeka dan menggantikannya sebagai penguasa dunia di zamannya. Roma inilah yang sedang berkuasa di zaman Yesus dan pada awal penyebaran Injil oleh para rasul dan murid-murid Yesus.

 

5)   Setelah sekian ratus tahun berlalu, akibat invasi bangsa Barbar,

Roma Kekaisaran pecah menjadi banyak kerajaan di Eropa, 10 di antaranya kerajaan-kerajaan yang besar dan yang lain kecil-kecil. Perpecahan yang terakhir terjadi pada tahun 476. Roma Kepausan  muncul dari perpecahan tersebut. Tahun 534 keluarlah Dekrit Justinian atau Kode Justinian, yang memberikan wewenang kepada Roma Kepausan untuk menghancurkan semua yang menentang faham Trinitas. Maka Roma Kepausan membasmi kerajaan-kerajaan yang dituduh berfaham Arianisme. Kerajaan Heruli dan Vandal dihancurkan, dan pada tahun 538 setelah membasmi Ostrogoth kerajaan Arian yang ketiga dari 10 kerajaan besar pecahan kekaisaran Roma, Roma Kepausan resmi berkuasa secara mutlak selama 1260 tahun (ingat ayat 5 tentang 42 bulan?) Jadi setelah periode Roma Kekaisaran, tahap berikutnya ialah Roma Kepausan yang berjaya selama 1260 tahun. Nubuatan Allah tidak pernah meleset. Tepat sampai ke tahunnya!

 

6)   Tetapi, seperti yang dinubuatkan bahwa kekuasaannya hanya selama 1260 tahun,

maka pada tahun 1798 kedaulatan Roma Kepausan yang mutlak, diakhiri oleh kerajaan Perancis ketika Paus Pius VI ditangkap dan ditawan. Inilah yang dilambangkan oleh salah satu kepalanya mendapat luka yang mematikan (ayat 3). Sejak itu, dalam nubuatan Alkitab, Roma Kepausan dianggap non-aktif. Artinya, walaupun dia eksis secara fisik, tetapi dia tidak lagi memiliki kekuasaan mutlak seperti yang dimilikinya hingga tahun 1798. Mulai waktu itu dia tidak lagi punya kekuasaan untuk menghabisi mereka yang dianggap sebagai musuh-musuhnya.

 

7)   Tetapi ayat 3 bagian akhir mengatakan,

suatu saat lukanya yang mematikan itu sembuh, berarti Roma Kepausan akan bangkit kembali dari kematiannya. Ini luar biasa, sudah mati, masih bisa sembuh. Ini berkat jasa Binatang yang kedua, yang muncul dari bumi. Menjelang kedatangan Kristus yang kedua, melalui suatu peristiwa yang penting (ayat 15-17), Binatang yang keluar dari bumi (Wahyu 13:11-17) akan menyembuhkan luka fatal Roma Kepausan yang telah membuatnya non-aktif itu, maka pada saat itu sekali lagi Roma Kepausan (Binatang Wahyu 13:1-10) akan bangkit dan berdaulat mutlak lagi atas bumi, artinya dia bisa lagi secara resmi menyingkirkan orang-orang yang tidak sepaham dengannya. Tetapi menurut Alkitab masa ini tidak berlangsung lama, karena akhirnya Binatang ini (yang sudah kita identifikasi sebagai Roma Kepausan), akan dilemparkan ke lautan api yang menyala-nyala (Wahyu 19:20).

 

Nah, sejarah sudah membuktikan siapa identitas Binatang yang keluar dari laut yang dijelaskan Wahyu 13:1-10, yang tidak lain adalah Roma Kepausan.

 

Pernah mendengar istilah Vicarius Filii Dei?  Istilah itu melekat kepada siapa? Roma Kepausan. Apa artinya? Vicarius = pengganti, Filii = Anak, Dei = Allah. Jadi Vicarius Filii Dei = Pengganti Anak Allah, Pengganti Yesus Kristus.

Inilah peran Binatang Wahyu 13:1-10, dialah yang mengaku sebagai Pengganti Anak Allah, Pengganti Yesus Kristus. Jadi dia berperan sebagai Kristus palsu bagi pengikut-pengikutnya.

 

Tetapi Wahyu 13:8 memberikan peringatan yang sangat penting:

Dan semua yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia

Dari fondasi dunia artinya  dari saat penciptaan dunia direncanakan.

 

Note:  Versi LAI terjemahannya SANGAT salah, sbb.:

Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

 

Kita lihat terjemahan KJV:

And all that dwell upon the earth shall worship him, whose names are not written in the book of life of the Lamb slain from the foundation of the world.

 

Jadi yang “sejak dunia dijadikan” (from the foundation of the world = dari fondasi dunia) itu adalah disembelihnya Anak Domba, bukan ditulisnya nama orang-orang yang menyembah Binatang tersebut. Beda banget lho artinya.

 

 

 

 

BINATANG  BERWARNA MERAH WAHYU PASAL 17

 

Sekarang kita melihat Binatang yang ada di Wahyu 17:

v   warnanya sama dengan warna si Naga, yaitu merah.

Kita semua tahu merah adalah warna dosa (Yesaya 1:18). Jadi jelas sekali Binatang ini penuh dosa, sama seperti Satan/Iblis yang dilambangkan oleh si Naga.

 

v   Dalam penglihatan Yohanes, Binatang ini sedang ada di padang gurun.

Kita ingat istilah “padang gurun” adalah suatu tempat yang memprihatinkan, bukan kondisi yang makmur atau jaya. Maka bila digambarkan Binatang itu sedang berada di padang gurun, artinya dia dalam kondisi prihatin, tidak berdaya.

 

v   seorang perempuan duduk di atasnya.

Kita tahu di Alkitab gereja selalu dilambangkan oleh seorang perempuan, mempelai Kristus. Nah di ayat ini sudah dijelaskan bahwa ini bukanlah perempuan baik-baik, melainkan disebut sebagai “pelacur besar”. Jika perempuan adalah lambang gereja, dan perempuan itu disebut “pelacur besar”, maka sangat jelaslah ini adalah gereja yang melacurkan dirinya, yang tidak setia kepada Kristus suaminya, atau gereja yang sudah murtad. Gereja murtad ini duduk di atas Binatang merah itu. Maka tidak diragukan lagi, Binatang merah ini adalah sebuah badan/organisasi yag mendukung gereja yang murtad.

 

v   Ciri yang lain ialah adanya begitu banyak nama hujat yang memenuhi Binatang ini.

Jadi Binatang ini juga musuh Allah, karena dia menghujat Allah. Ingat definisi “menghujat” menurut Alkitab adalah usaha untuk merebut wewenang yang hanya milik Allah.

 

v   Binatang ini punya tujuh kepala.  

Ciri yang sama dengan Binatang yang keluar dari laut dari Wahyu 13, berarti Binatang ini sama dengan Binatang Wahyu 13. Binatang Wahyu 17 ini juga memiliki tujuh tahap eksistensi dalam sejarah.  Di pasal 17 ini ayat 9 memberikan keterangan lebih jelas lagi bahwa ketujuh kepala ini adalah tujuh gunung yang diduduki perempuan pelacur besar itu. Kita tahu secara fakta Roma sendiri berdiri di atas tujuh gunung, maka Allah telah memberikan satu ciri lagi untuk mengenali bahwa yang dibicarakan di sini mustahil bukan Roma! Gereja (Perempuan) apa yang berada di atas tujuh gunung? Gereja Roma Katolik!

 

v   Di ayat 10 disebutkan ada tujuh raja,

yang 5 sudah jatuh (sudah berlalu), 1 sedang ada, dan 1 lagi belum hadir.  Ini adalah keterangan baru.

ü   Maka jika kita melihat ke urutan 7 tahap eksistensi Binatang ini,

kita tahu bahwa lima kerajaan yang telah lewat adalah

Babilon

Medo Parsi –

Greeka –

Roma kerajaan/Roma pagan –

Roma Kepausan hingga 1798. 

ü   Kerajaan yang keenam yang sedang dilihat oleh Yohanes di padang gurun ialah

Kepausan yang non-aktif atau katakanlah tidak bertaring, dalam arti kata dia tidak bisa bertindak merajalela seperti ketika masa jayanya dari 538-1798. Alkitab menyebut tahap ini, tahap “ada, tapi tidak ada”. Tahap ini mulai tahun 1798 hingga nanti dia bangkit dari kematiannya. Tahap inilah yang dilihat Yohanes, bahwa Binatang itu lagi ada di padang gurun, di situasi yang prihatin, yang tidak berdaya.

ü   Dan kerajaan ketujuh yang belum ada ialah

Kepausan setelah dia bangkit dari kematiannya melalui dukungan Binatang yang keluar dari bumi (Wahyu 13:11-17). Tetapi akhirnya dia akan dilemparkan ke lautan api yang menyala-nyala (Wahyu 19:20).

 

v   Binatang Wahyu 17 ini tanduknya ada sepuluh.

Juga ciri yang sama dengan Binatang yang keluar dari laut Wahyu pasal 13. Berarti Binatang ini mempunyai kuasa atas semua negara di bumi. Ciri-ciri ini membuktikan bahwa Binatang Wahyu 17 ini tidaklah beda dari Binatang Wahyu 13:1-2, hanya saja tanduk-tanduknya yang sepuluh tidak punya mahkota.

Mengapa tidak punya mahkota? Jawabannya tidak terlalu sulit. Karena negara-negara yang dikuasainya di zaman ini mayoritas sudah bukan negara-negara berbentuk kerajaan, walaupun jumlahnya sama sepuluhnya, berarti sama keseluruhannya. Negara-negara yang dikuasainya sudah tidak dipimpin oleh raja lagi.

Dengan demikian, keterangan ini menguatkan bahwa Binatang ini melambangkan tahap eksistensi Roma Kepausan yang sudah tak lagi berada di zaman monarki/kerajaan.   Sejak akhir abad ke-17 hingga abad ke-18, banyak negara di dunia mulai mengubah bentuk negaranya dari negara kerajaan menjadi negara republik, kalaupun masih ada tokoh-tokoh kerajaan yang dipertahankan, mereka hanyalah lambang, tetapi raja-raja sendiri tidak ikut memerintah atau tidak punya kekuasaan mutlak dalam pemerintahan seperti di abad-abad pertengahan dulu.

Melihat demikian, maka tidaklah heran, tanduk-tanduk Binatang Wahyu 17 ini tidak mengenakan mahkota.  Ini membuktikan   sesungguhnya Binatang Wahyu 17 adalah sama dengan Binatang Wahyu 13:1-2, namun dari zaman yang berbeda. Binatang Wahyu 17 lebih modern, dia eksis di zaman negara-negara republik, bukan di zaman kerajaan/kekaisaran lagi.

 

v   Bukti lain bahwa Binatang ini berbicara tentang Roma Kepausan yang lebih modern ialah keberadaannya di padang gurun.

Kapan Roma Kepausan dilambangkan memasuki kondisi padang gurun? Ketika kedaulatannya yang mutlak diakhiri oleh Perancis di tahun 1798.  Jadi, Binatang di Wahyu 17 ini berbicara tentang masa pasca 1798 saat dia tidak lagi berkuasa membunuh orang-orang yang dianggap musuhnya sesuka hatinya. Di masa padang gurun ini Roma Kepausan tidak bisa menganiaya dan membunuh orang-orang yang dianggapnya menentang ideologinya.

Kondisi padang gurun ini akan bertahan sampai kapan? Sampai nanti dia bangkit lagi dari kematiannya, saat Binatang yang bertanduk dua seperti anak domba, menghidupkannya lagi dengan mengembalikan kedaulatannya yang mutlak untuk bisa menganiaya dan membunuh umat Allah.

 

Jadi berikut marilah kita simak Binatang yang muncul dari bumi ini, yang sanggup menghidukan kembali Binatang yang dari laut.

 

 

 

BINATANG YANG MUNCUL DARI BUMI WAHYU 13

 

Kita bisa melihat di Wahyu 13:11-18 tentang Binatang yang kedua, yaitu Binatang yang muncul dari bumi. Jika kita baca ayat-ayat ini kita akan melihat apa yang telah dilakukan Binatang yang muncul dari bumi (Binatang bertanduk dua seperti anak domba) ini:

 

13:11       Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan dia memiliki dua tanduk seperti domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

v   Jadi dia punya dua tanduk domba.

Nah, aku tidak mengerti mengapa LAI menerjemahkan “lamb” itu “anak domba”, karena kalau masih “anak domba” ya belum punya tanduk. Jadi di sini “lamb” diterjemahkan “domba” saja.

Kita sudah tahu tanduk itu melambangkan kekuasaan. Maka Binatang dari bumi ini punya dua kekuasaan. Ada pembahasan tersendiri bagaimana mengenali identitas Binatang Domba ini, tetapi sekarang secara singkat kita ketahui bahwa dia punya dua kekuasaan yang terpisah, yaitu

(1) kekuasaan sekuler (pemerintahan sipil), dan

(2) kekuasaan agama (kekuatan gereja).

Ini merupakan ciri pertama yang diberikan Allah. Maka mudah sekali kita mengenalinya.

Negara mana yang Konstitusinya memisahkan antara kekuasaan negara dan kekuasaan gereja? Amendemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat dengan jelas menjamin pemisahan kekuasaan antara negara dengan gereja. Gereja tidak boleh turut campur urusan sipil. Dan pemerintah sipil tidak boleh turut campur urusan gereja.

 

v   Bentuknya yang seperti  domba. Siapa yang selalu dilambangkan sebagai  domba? Yesus Kristus, Domba Allah. Ini punya makna ganda.

(1)  Binatang ini, atau kekuasaan ini beragama Kristen karena memakai lambang Kristus.

(2)  Binatang ini memakai lambang hewan yang baik, tidak agresif, jinak, tidak buas, tidak berbahaya, tidak menakutkan.

 

v   Tetapi dia berbicara seperti Naga. Waduh! Naga itu Setan, kan?

Jadi Binatang yang di luarnya tampak jinak, tidak agresif, tidak berbahaya, ternyata kalau berbicara seperti Naga yang adalah lambang Setan. Kita sudah tahu, dari mulut mengalir keluar isi hati. Berarti sesungguhnya karakter asli Binatang ini tidak sama dengan penampilannya. Ternyata sesungguhnya karakternya sama dengan Naga/Setan, yang menindas, angkuh, berbahaya, banyak akal jahatnya, mau membunuh semua musuhnya. Jadi Binatang yang bertanduk dua ini pun adalah agen Satan/Iblis.  Itulah sebabnya dia menjalankan program Iblis untuk menyesatkan sebanyak-banyaknya manusia.

 

13:12          Dan dia menjalankan semua kekuasaan Binatang yang pertama itu di depannya,  dan  membuat bumi dan mereka yang hidup di sana untuk menyembah Binatang pertama, yang lukanya yang mematikan telah sembuh.

 

v   Jadi Binatang yang muncul dari bumi ini, Binatang yang kedua yang tertulis di Wahyu 13 ini bertindak sangat janggal.

Dia tidak menonjolkan dirinya sendiri tetapi menjadi kaki-tangan, pelaksana perintah Binatang yang pertama, Binatang yang tadinya terluka. Mengapa? Karena dia juga agen Iblis/Naga, dan Binatang yang pertama itu juga sama agen Iblis. Jadi ini konspirasi.

 

v   Dengan dukungan Binatang Domba ini kepada Binatang yang punya luka fatal itu, maka lukanya sembuh, dan Binatang yang dari laut itu hidup lagi.

“Hidup lagi” berarti dia keluar dari kondisi non-aktifnya, dan bisa berkuasa lagi seperti di masa kejayaannya dulu.

 

v   Binatang yang dari bumi ini membuat seluruh penghuni bumi tunduk menyembah Binatang yang dari laut.

Berarti Binatang yang pertama, Binatang yang keluar dari laut itu tidak usah berbuat apa-apa sendiri. Binatang Domba itu yang mendukungnya dan menjalankan perintahnya.

 

13:14       Dan  menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan mujizat-mujizat itu yang dia punya kuasa untuk melakukan di depan mata Binatang itu, sambil menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka membuat patung Binatang itu  yang telah terluka oleh pedang, namun hidup.

13:15       Dan dia punya kuasa untuk memberikan hidup kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu boleh berbicara dan mengakibatkan seberapa banyak yang tidak mau menyembah patung binatang itu, untuk dibunuh.

 

v   Luar biasa. Binatang  Domba ini malah menyuruh penghuni bumi membuat patung Binatang yang pertama yang keluar dari laut.

 

v   “Patung” ini tentunya juga simbol, bukan arca.

Patung adalah duplikat atau lambang dari yang asli. Jadi “patung Binatang”, berarti itu lambang khas Binatang yang keluar dari laut itu. Apa ciri khas Binatang yang keluar dari laut? Dia menghujat Allah. Maka patungnya/lambangnya ini tentunya harus punya ciri yang sama, yaitu menghujat Allah juga. Kehadiran patung ini adalah upaya Binatang itu merebut kewenangan Allah. Jika kita mempelajari lebih mendetail, patung ini mau menggantikan Hukum Allah, yang hanya boleh dibuat Allah.  Nah, patung ini hidup, artinya bisa bertindak; patung ini juga bisa berbicara, artinya bisa menuntut. Dan bukan hanya berbicara, tapi malah bisa membunuh semua orang yang tidak mau menyembahnya!

 

13:16       Dan ia menyebabkan semua, baik kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau budak, untuk menerima sebuah tanda pada tangan kanan mereka atau pada dahi mereka,

13:17       dan bahwa tidak seorang pun boleh membeli atau menjual selain dia yang mempunyai tanda atau nama Binatang itu, atau bilangan namanya.

 

v   Yang mengerikan, Binatang Domba yang berbicara seperti Naga ini,

memaksa semua orang untuk menerima suatu tanda di tangan kanan atau di dahi mereka. Tanda apa ini? Dikatakan di sini “tanda atau nama Binatang itu, atau bilangan namanya”. Ini tanda apa? Tanda bahwa orang tersebut bersedia menerima dan mau patuh pada patung Binatang itu!

ü   Tanda di tangan menandakan si penerima tanda tersebut bersedia melakukan apa yang diharuskan patung itu,

walaupun sebenarnya dalam hati dia tidak setuju, tetapi dia tidak berani melawan.

ü   Tanda di dahi menandakan si penerima setuju dengan tuntutan patung,

setuju dengan fahamnya dan dengan sendirinya mendukung pelaksanaan perintah patung itu dengan sepenuh hati.

ü   Tetapi mereka yang tidak mau menerima tanda patuh pada patung itu,

dicabut hak-hak azasinya, dari mulai tidak bisa berjual-beli sampai akan dibunuh (ay. 15).

Kalau begitu, supaya aman, lebih baik menerima saja tanda itu? Lebih baik patuh saja menyembah patung Binatang itu?  Simak peringatan yang diberikan Firman Allah,

Wahyu 13:8

Dan semua yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia 

 

Ternyata Allah sudah memberikan amaran, mereka yang menyembah Binatang yang keluar dari laut (Kepausan) atau patungnya (peraturan yang dibuatnya yang bersifat menghujat Allah), itu namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba. Dan mereka yang namanya tidak ada di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba akan berakhir dalam lautan api neraka.


Wahyu 20:15

Dan barangsiapa yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

Jadi jangan salah pilih!

 

Memilih menyembah Tuhan, akan menderita,

tidak bisa jual-beli, dan resiko akan dibunuh,

tapi ada harapan kebangkitan dan hidup kekal,

sedangkan

memilih menyembah Binatang dari laut dan patungnya,

pasti akan binasa selama-lamanya di api neraka.

 

Mengapa kitab nubuatan Daniel dan Wahyu ini berulang-ulang membahas tokoh yang sama?

Dan bukan hanya dua kitab itu saja, tetapi rasul Paulus juga memberikan keterangan tentang sosok “manusia durhaka” (atau “manusia dosa” – 2 Tesalonka 2:3-4). Dan rasul Yohanes menamainya “Antikristus” (1 Yohanes 4:1-3, 2:22-23).

Semua ini dibeberkan Allah kepada kita supaya kita sadar siapa sebenarnya musuh Allah, siapa sebenarnya yang mempersekusi dan membunuh umat-umat Allah sepanjang sejarah. Jika kita kenali siapa yang memusuhi kita, bukan saja kita bisa berhati-hati menghadapinya, tetapi terlebih agar kita tidak jatuh ke dalam jeratnya dan menjadi pengikutnya.

 

Sudah pasti diberitahu bahwa kita berada di kelompok yang salah itu sangat menyakitkan. Bahkan biasanya kita akan selalu membela diri dengan berkata, “Memangnya kepercayaan situ yang paling bener kok menjelek-jelekkan kepercayaan saya?”

Galatia 4:16

Apakah ini sebabnya aku menjadi musuhmu, karena aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu?

 

Tulisan ini tidak bermaksud menyakiti hati siapa pun, tetapi semata-mata untuk menyatakan mana yang salah dan mana yang benar MENURUT ALKITAB, apa yang tertulis di Alkitab, pesan-pesan apa yang telah diberikan Tuhan bagi manusia agar kita bisa mengenali siapa musuh Allah dan musuh manusia yang sesungguhnya.

 

Ini juga yang menjadi ganjalan di hati rasul Paulus. Dia tahu bahwa pasti akan ada yang memusuhinya karena dia telah menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah kepada saudara-saudaranya. Tetapi justru ini adalah suatu tindakan kasih. Karena mengasihi, maka kita yang telah mengetahui kebenaran, menanggung resiko dimusuhi saudara-saudara kita yang salah paham. Tetapi, sesungguhnya dengan tahu apa yang benar, kita bisa membuat pilihan dan keputusan yang tepat.

 

Rugi ikut Naga/Setan, atau Binatang-binatang ini, karena semuanya akan binasa. Mereka tidak bisa menolong menyelamatkan kita.

Hanya Allah yang bisa menyelamatkan kita. Ikutlah Allah. Belajarlah Firman Allah.

 

Dan bila kita sudah mengetahui mana yang benar, kita wajib secepatnya menyampaikannya kepada saudara-saudara kita yang belum tahu, seperti yang ditulis rasul Paulus di bawah bimbingan Roh Kudus:

 

2 Timotius

4:2           Beritakanlah firman, bersiap di masa baik maupun di masa tidak baik. Meyakinkan, menegur, dan menasihati dengan panjang sabar dan dengan pengajaran.

4:3           Karena akan datang waktunya, saat orang tidak mau lagi menerima ajaran yang benar, tetapi menurut keinginan mereka sendiri, mereka akan mengumpulkan guru-guru mereka sendiri, karena telinga mereka gatal,

4:4           dan  mereka akan memalingkan telinga dari kebenaran dan akan dialihkan ke cerita-cerita khayal.

 

 

 

Semoga bermanfaat.

 

 

02 08 19