Kamis, 24 April 2014

126. IKUT YESUS MEMIKUL SALIB


126. IKUT YESUS HARUS MEMIKUL SALIB

___________________________________________________

 

 

Pembahasan ini lebih diperuntukkan orang-orang Kristen yang ingin memelihara SEMUA HUKUM TUHAN  sesuai yang ditulis di Alkitab.

 

Hidup ini banyak rintangan, banyak masalah. Ada beberapa gereja yang mengajarkan bahwa ikut Tuhan itu bisa hidup enak. Tetapi Alkitab berkata sebaliknya. Yesus sendiri sudah memperingatkan sebelumnya, bahwa mengikuti Dia itu bukan jalan yang bebas hambatan. Mengikuti Yesus menapak di JALAN YANG BENAR, JALAN YANG SAMA YANG DITAPAK OLEH YESUS, ITU PENUH RINTANGAN.

 

Mengapa?

Karena Setan atau Iblis pasti telah menyiapkan segala macam halangan untuk merintangi manusia boleh selamat.

Iblis paling takut manusia selamat. Oleh karena itu dia akan berbuat apa pun untuk mencegah manusia selamat.  Coba kita lihat apa upaya Iblis:

·       menyiapkan hal-hal lain yang lebih menarik untuk mengalihkan perhatian kita,

kenikmatan dunia misalnya, kemudahan usaha, bahkan tidak jarang juga asmara, supaya kita tidak masuk ke pintu yang kecil  dan berjalan di jalan yang sempit. Tahap pertama, Iblis menyodorkan pintu yang lebar dan jalan yang luas, yang mudah dimasuki, dan lebih menarik.

·       Kalau  upaya Iblis pengalihan perhatian kita dengan cara “baik-baik” di atas tidak berhasil,

dan Iblis melihat kita semakin mendekati pintu kecil untuk masuk ke jalan yang sempit, apalagi kalau kita sudah berhasil memasuki pintu yang kecil dan berjalan di jalan yang sempit, maka sekarang Iblis ganti strategi, bukan lagi membujuk dengan menyodorkan yang manis-manis, tetapi pada tahap kedua muncul keasliannya yang kejam, dengan memberikan rintangan demi rintangan supaya kita tidak bisa mencapai pintu yang kecil itu atau gagal bertahan di jalan yang sempit. Rintangan biasanya diberikan dalam dua bentuk: (1) yang berasal dari keluarga, dan (2) yang berhubungan dengan nafkah.

 

Karena itu Tuhan Yesus sudah berkata:

  

Matius 10:32-39

10:32       Karena itu barangsiapa yang akan mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.

10:33       Tetapi barangsiapa akan menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.

10:34       Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

10:35       Sebab Aku datang untuk menempatkan seorang laki-laki bertentangan melawan ayahnya, dan anak perempuan melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya,

10:36       dan yang akan menjadi musuh orang ialah mereka dari rumah tangganya sendiri.

10:37       Dia yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan dia yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

10:38       Dan dia yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

10:39       Dia yang menemukan nyawanya,  akan kehilangan nyawanya, dan dia yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menemukannya.   

 

Ayat-ayat ini tidak perlu terlalu dikupas, kita semua juga mengerti isinya.

 

Hanya saja, biasanya orang menganggap ayat 38 itu bicara tentang semua permasalahan di dalam hidupnya. Tetapi itu bukan apa yang dimaksud oleh Yesus. Di sini yang dibicarakan BUKAN semua masalah dan kesulitan dalam hidup kita akibat kesalahan dan kecerobohan kita sendiri, misalnya kalau rugi dalam berdagang, misalnya kena penyakit akibat kita sendiri makan yang salah dan menjalankan pola hidup yang salah, atau misalnya akibat dosa karena melanggar hukum Tuhan. Bukan  semua ini yang dimaksudkan Yesus. Teks ini khusus untuk satu situasi saja.

 

 

Yang dimaksudkan Yesus di sini SEMATA-MATA ADALAH SEMUA MASALAH YANG MUNCUL SEBAGAI AKIBAT MENGIKUTI DIA.

 

Yohanes 15:18-21

15:18       Jikalau dunia membenci kamu, kamu tahu bahwa dunia telah lebih dahulu membenci Aku sebelum dia membencimu.

15:19       Andaikan kamu dari dunia, tentulah dunia akan mengasihi miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu keluar dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

15:20       Ingatlah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih besar daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti Firman-Ku, mereka akan menuruti perkataanmu juga.

15:21       Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan kepada kamu demi nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.

Mungkin kita berpikir, ah, ayat-ayat ini adalah untuk mereka yang hidup di abad-abad pertama, ketika agama Kristen masih baru disebarkan, zaman sekarang mana ada penganiayaan karena ikut Kristus?

Penganiayaan itu ada setiap zaman walaupun bentuknya tidak sama. Setan tida pernah tidur, dan targetnya adalah membinasakan manusia sebanyak-banyaknya. Penganiayaan tidak hanya muncul dalam bentuk ditangkap masuk penjara, atau disodorkan sebagai makanan singa, atau dibakar di tiang, atau disalibkan. Tetapi penganiayaan yang dipakai Setan sekarang lebih banyak datang dalam bentuk penganiayaan secara mental.

Mereka yang mau memelihara Sabat hari ketujuh mendapat banyak “penganiayaan” karena harus bersekolah pada hari itu, atau karena harus bekerja pada hari itu, dengan ancaman sanksi-sanksi yang berat. Pengikut Tuhan sering dihadapkan pada pilihan, memilih Tuhan atau memilih melanjutkan hidup, karena sepertinya memilih Tuhan itu hidup akan menjadi lebih susah, banyak kesempatan akan tertutup, sehingga akhirnya banyak orang yang memilih mundur dan membatalkan niatnya untuk mengikut Tuhan.

 

Setan pasti juga akan membangkitkan “penganiayaan” dalam bentuk permusuhan, bahkan sampai ancaman disingkirkan oleh orang-orang terdekat yang belum mengenal kebenaran, atau yang merasa sudah mengenal kebenaran tetapi tetap tidak setuju kita memelihara semua Hukum Tuhan yang sudah tidak diindahkan oleh orang-orang Kristen mayoritas.

Apakah “penganiayaan-penganiayaan” mental ini tidak sama beratnya seperti penganiayaan fisik yang dulu dialami orang-orang Kristen awal? SAMA! Karena yang teraniaya SAMA MENDERITANYA. 

 

Nah, bagaimana kita menyikapi kondisi ini? Tidak ada jalan lain kecuali ONWARD NO RETREAT, MAJU TERUS PANTANG MUNDUR, RAWE-RAWE RANTAS MALANG-MALANG PUTUNG.

 

Karena apa? Jawabannya sudah diberikan Yesus sendiri:

 Matius 10:37-39

10:37       Dia yang mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan dia yang mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

10:38       Dan dia yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

10:39       Dia yang menemukan nyawanya,  akan kehilangan nyawanya, dan dia yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menemukannya.   

Yesus bicara tentang apa di ayat-ayat ini? 

Orang yang suka mencari kesalahan doktrin Kristen akan berkata, agama Kristen mengajar orang untuk tidak mencintai orangtua, saudara, dan anak-anaknya. Dan mereka menunjuk ke ayat-ayat ini.

Bukan.

Tuhan mengatakan kita harus mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Lalu ayat-ayat ini bicara tentang apa?

Kita harus mendahulukan Tuhan! APA PUN DI DALAM HIDUP KITA YANG LEBIH KITA DAHULUKAN DARIPADA TUHAN, ITU MENJADIKAN KITA TIDAK LAYAK MENJADI PENGIKUT TUHAN.

 

 

Berarti KITA HARUS SIAP BERKORBAN UNTUK IMAN KITA. Mengorbankan apa saja yang menghalangi kita mengikuti Tuhan. Mungkin itu pekerjaan kita, mungkin itu status kita, mungkin itu orang-orang yang kita kasihi, bahkan nyawa kita sendiri pun jangan kita pertahankan, jika itu demi mengikuti jalan kebenaran Tuhan.

  

Janji Tuhan bagi kita adalah:   dia yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menemukannya”.  Berarti kita harus setia sampai mati!  Karena kematian yang pertama itu bukan apa-apa. Jika kita mengikuti Yesus, kita nanti akan dibangkitkan kepada hidup kekal. Dan nanti pada waktu kita menikmati hidup kekal itu, barulah kita bisa benar-benar merasakan hidup yang penuh kebahagiaan, tanpa kesusahan tanpa air mata lagi.

Tetapi bila kita tidak siap mengorbankan segalanya untuk iman kita pada waktu datang segala macam kesulitan dan masalah dalam hidup kita, lalu kita membuat kompromi dengan memasukkan Tuhan ke kotak pending, kita bisa kehilangan keselamatan kita dan kesempatan kita untuk hidup kekal.

 

Hidup di dunia yang penuh dengan dosa ini, dengan tubuh yang penuh dosa ini, bukanlah hidup yang sesungguhnya direncanakan Tuhan untuk kita. Jika di dunia ini hidup kita sudah tidak berbahagia, kita harus menderita sakit, kita harus menderita kekurangan, kita harus menderita tertipu, kita harus menderita kecewa, kita harus menderita mati,  lalu kita kehilangan kesempatan untuk menikmati hidup kekal kelak yang benar-benar bahagia, alangkah ruginya kita.

 

Karena itu, apa pun yang kita hadapi, apa pun yang disediakan Setan untuk menghadang jalan kita, berserulah kepada Tuhan agar Tuhan yang membawa kita selamat melewati rintangan itu. Dituntun oleh Tuhan, kita pasti akan selamat melewati rintangan apa pun.  Yang penting adalah kita harus LEBIH DULU berserah kepada Tuhan, dan dalam segala hal menjadikan diri kita “layak bagi Tuhan”, artinya Tuhan harus menjadi YANG PERTAMA dalam hidup kita.

Setan selalu akan menggunakan titik terlemah kita untuk menjegal kita. Orang-orang yang kita kasihi, keluarga kita, cita-cita kita, kenyamanan kita, itu akan dijadikan alat untuk menyerang kita. Segala yang kita kasihi, suatu saat akan dijadikan Setan objek yang harus kita pilih antara itu dan Tuhan. Dan jika kita tidak siap melepaskan itu, Setan akan menang.

 

Jika kita memberi Tuhan tempat kehormatan dalam hidup kita, jika kita menjadikan Tuhan YANG NOMOR SATU DALAM HIDUP KITA, semua peperangan kita, Dia yang akan berperang di depan kita, karena Dia-lah Panglima Bala Tentara. Dialah the Prince of hosts. Kita ini bala tentaraNya. Dia panglimaNya. Dia yang akan maju di depan kita, DIALAH PERISAI DAN BENTENG kita. Kita pasti selamat, jangan ragukan itu. Tetapi kita harus membuktikan lebih dulu bahwa Dia adalah yang nomor satu dalam hidup kita.

 

Sebaliknya jika kita balik kucing, jika kita kecil nyali dan tidak mau menjadi bala tentaraNya, jika kita meninggalkan pasukan Tuhan, kita mati dikroyok Setan, tidak akan ada yang membantu kita lagi. Setan hanya ingin mencelakakan kita, dan kalau Tuhan bukan panglima kita, lalu siapa yang membela kita? Apa kita tidak mati konyol?

 

Jadikanlah Tuhan yang nomor satu dalam hidup kita. Patuhilah perintah dan Hukum Tuhan apa pun harga yang harus kita bayar. Karena Tuhan sudah berkata,

Yohanes 14:15

Jikalau kamu mengasihi Aku, turuti Perintah-perintah-Ku.



Matius 7:21

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

 

Marilah kita berdoa dan minta kepada Tuhan untuk menjadi Panglima kita. Tetapi kita sendiri juga harus tetap berada di dalam pasukan Tuhan. Tidak ada gunanya Tuhan diminta menjadi Panglima tapi kita tidak mau masuk pasukanNya.

 

 

13 03 14

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar